perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul Desain Interior Museum Alat Musik Tradisional Jawa – Bali di Surakarta adalah sebagai berikut : Desain : Proses, pembuatan, cara, merencanakan atau merancangkan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995, hal: 741) Interior : Ruang dalam suatu bangunan (Ensiklopedia, 1989:195) Museum : 1) Adalah suatu badan yang tetap, yang disahkan untuk kepentingan umum, dengan tujuan untuk memelihara, menyelidiki dan memperbanyak pada umumnya, khususnya memamerkan pada khalayak ramai guna penikmatan dan pendidikan, kumpulan-kumpulan objek dan barang-barang yang berharga bagi kebudayaan, koleksi barang-barang kesenian, sejarah, ilmiah dan teknologi, kebun raya, kebun binatang, akuarium, perpustakaan umum lembaga-lembaga arsip untuk umum yang mempunyai ruang pamer yang tetap akan dianggap museum pula (Moh Amir Sutaarga, Pedoman dan pengelolaan museum, 1983:19). 2) Menurut International Council of Museums (ICOM) museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merewat, menghubungkan, dan memamerkan artefak- commit to user TUGAS AKHIR 10 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. Alat : Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 30). Musik : Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi National Indonesia, 1990: 413). Tradisional : Tradisional berasa dari kata Traditio (Latin) yang berarti kebiasaan yang sifatnya turun temurun. Kata tradisional itu sendiri adalah sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan yang turun temurun (Salim dan Salim, 1991: 1636). Jawa : Salah satu pulau di Indonesia bagian Barat Bali : Salah satu pulau di Indonesia bagian Tengah Surakarta : Biasa disebut juga Solo atau Sala, merupakan kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Kota Surakata berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo disebelah Timur dan Barat, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah Utara. Pada sisi Timur, kota ini dilewati oleh sungai besar yang dikenal dengan sungai Bengawan Solo. Slogan yang terkenal di kota Surakarta ini adalah The Spririt Of Java yang merujuk pada pusat kebudayaan Jawa. (http://www.wikipedia.com) Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Museum Alat Musik Tradisional Jawa – Bali di Surakarta merupakan suatu badan tetap yang disahkan oleh dinas pariwisata Surakarta yang memiliki tujuan umum untuk melestarikan, menjaga dan commit to user mempertahankan kesenian peninggalan leluhur dengan cara memamerkan alat musik TUGAS AKHIR 11 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tradisional Jawa – Bali serta sebagai sarana edukasi masyarakat (pengunjung) untuk menambah pemahaman dan wawasan tentang kenaekaragaman alat musik tradisional. B. TINJAUAN UMUM 1. Pengertian Museum Asal mula kata museum berasal dari bahasa Yunani yaitu “museion” yaitu merupakan sebuah gedung tempat pemujaan para “muse”, muse merupakan merupakan salah satu dari sembilan dewi perlambang cabang-cabang kegiatan atau ungkapan ilmu pengetahuan dan kesenian. (Moh. Amir Sutaarga, 1987:7). Secara internasional, arti kata museum ditemukan dan dianggap resmi oleh International Council of Museum (ICOM), yaitu badan dalam lingkungan UNESCO, seperti yang dibacakan dalam Statutes of ICOM, setelah sidang umumnya ke-11, di Kopenhagen pada tahun 1974, yang mengungkapkan : “Museum” adalah lembaga yang bersifat badan hukum tetap, tidak mencari keuntungan dalam pelayanannya kepada masyarakat tetapi untuk kemajuan masyarakat dan lingkungannya serta terbuka untuk umum. (Moh. Amir Sutaarga, 1989 : 23) 2. Sejarah Dan Perkembangan Museum a. Asal Mula Museum Menurut ahli arkeologi di Eropa, manusia telah memiliki naluri untuk mengumpulkan benda-benda sejak dahulu. Hal ini dibuktikan pada manusia Neanderthal di Eropa sejak 85.000 tahun yang lalu yang telah mengumpulkan dan mengoleksi kepingan-kepingan oker (jenis batuan berwarna) yang didapatkan commit to user didalam gua-gua bekas tempat tinggal manusia Neanderthal ini. Kumpulan TUGAS AKHIR 12 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id koleksi dari benda-benda aneh ini (Curiosities) dalam bidang permuseuman merupakan “Curio Cabinet” atau bentuk tata pamer yang tertua. Pada awalnya, museum merupakan ruang pribadi para bangsawan, dan pangeran untuk mengoleksi dan menyimpan benda-benda yang berbau seni budaya. Mereka memiliki galeri besar yang dilengkapi dengan cabinet-cabinet untuk memamerkan koleksi mereka. Umumnya saat itu mereka hanya memperlihatkan galeri mereka kepada orang terdekat atau relasi saja. Tujuan dari galeri tersebut adalah untuk meyakinkan bahwa sang pemiliknya memiliki kekayaan, kedudukan serta kekuasaan untuk memperoleh benda-benda tersebut dalam perjalanannya jauh ke negeri-negeri asing yang telah dilakukannya sendiri atau mereka yang memiliki kemampuan untuk mengirimi utusan-utusan guna untuk melakukan ekspedisi penyelidikan dan pengumpulan benda-benda tersebut. Pada umumnya mereka menyimpan semua benda koleksi ini dalam sebuah “trophy room” (ruang khasanah) dan memamerkannya pada lemari-lemari khusus. Pameran seperti ini terus “membeku”, tidak berkembang merupakan pameran isi gudang istilah masa kini membeku dalam bentuk animasi peragaan sampai pada akhir tahun 1700. Mulai akhir abad ini para pemuka masyarakat mulai memikirkan bentuk peragaan yang dapat dilihat oleh masyarakat umum, sehingga benar-benar dapat dinikmati serta ada manfaatnya. Di mulai pada abad ke-20, bentuk peragaan beralih seperti bentuk etalase pada toko yang lebih menarik dan berkaitan dengan bentuk dunia pendidikan. Sejak itulah museum menjadi sebuah lambang dari pengetahuan, dan ilmu kebudayaan yang tidak hanya untuk kaum bangsawan, tetapi untuk khalayak umum. Dalam perkembangan selanjutnya, museum menjadi lebih menonjol sebagai sarana commit(Departemen to user rekreasi daripada fungsi edukatif. Pendidikan dan Kebudayaan TUGAS AKHIR 13 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Direktorat Jendral Kebudayaan dalam Proyek Pembinaan Permuseuman, Jakarta, 1993/1994 : 1) b. Perkembangan Museum di Indonesia Sejarah permuseuman di Indonesia dimulai ketika pemerintahan Kolonial Belanda mendirikan Bataviaasch Genoochop Van Kunstenan Wetenschappen (sekarang dikenal dengan Museum Nasional), di Batavia pada tanggal 24 April 1778. Perkembangan museum berlanjut, pada tahun 1922 didirikan Setedelijk Historisch Museum (Museum Empu Tantular) di Surabaya. Setelah Indonesia merdeka para ilmuwan dan usahawan Belanda pulang kenegerinya, hal ini menyebabkan kondisi permuseuman di Indonesia mengalami kemunduran, sampai dengan akhirnya Indonesia masuk dewan museum International (ICOM), yang pada akhirnya mulai diadakan pembinaan museum. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia maka : 1) Pada tahun 1971 Direktorat Permuseuman mengelompokkan museum menurut jenis koleksinya menjadi tiga jenis yaitu Museum Umum, Museum Khusus dan Museum Lokal. 2) Pada tahun 1975 pengelompokkan itu diubah menjadi Museum Umum, Museum Khusus, dan Museum Pendidikan. 3) Pada tahun 1980 pengelompokkan itu disederhanakan menjadi Museum Umum dan Museum Khusus Dalam era pembangunan program pengembangan permuseuman dilakukan melalui : commit to user TUGAS AKHIR 14 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1) PELITA I dengan proyek rehabilitasi dan perluasan museum pada museum pusat (Musuem Nasional) dan Museum Bali (Denpasar) 2) PELITA II sampai tahun kedua (1975/1976) program proyek dilakukan pada sebelas lokasi dan sampai tahun kelima mencapai 26 lokasi (provinsi) 3) Pada PELITA II proyek rehabilitasi dan perluasan diganti menjadi proyek pengembangan permuseuman dengan tugas yang lebih luas yaitu selain membina dan mengembangkan museum yang dikelola oleh swasta dan museum pemerintah daerah. Pembinaan dan pengembangan permuseuman di Indonesia Khususnya museum dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan meliputi bidang koleksi, fisik bangunan, ketenangan, sarana penunjang, fungsionalisasi dan peranan museum sebagai museum pembinaan museum daerah dan swasta. 3. Tugas, Fungsi Dan Tujuan Museum a. Tugas Museum Museum mempunyai tugas yaitu: 1) Menghindari bangsa dari kemiskinan kebudayaan. 2) Memajukan kesenian dan kerajinan rakyat. 3) Turut menyalurkan dan memperluas pengetahuan dengan cara massal. 4) Memberikan kesempatan bagi penikmat seni. 5) Membentuk metodik dan didaktik pihak sekolah dengan cara kerja yang berfaedah pada setiap kunjungan murid-murid ke museum. 6) Memberikan kesempatan dan bantuan dalam penyelidikan ilmiah. commit to user TUGAS AKHIR 15 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Fungsi Museum Museum mempunyai tujuan, yaitu: 1) Tujuan Fungsional Memberi pengertian pada bangsa Indonesia melalui generasi muda tentang kebudayaan yang pernah ada, hal ini merupakan watak dan kesadaran bangsa, bahwa kebudayaan Indonesia sangat agung juga sebagai pelindung dan pemelihara dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai. 2) Tujuan Institusional Bermaksud sebagai wadah tujuan institusional agar berlaku secara efektif yang menjadikan dua kepentingan yang saling berpengaruh ialah: a) Kepentingan objek Sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan serta melindungi bendabenda koleksi yang mempunyai nilai-nilai budaya dari kerusakan dan kepunahan yang disebabkan antara lain oleh iklim, alam, biologia dan manusia. b) Kepentingan umum Mengumpulkan penemuan-penemuan benda, memelihara dari kerusakan, menyajikan benda-benda koleksi kepada masyarakat umum agar dapat : (1) Menarik hingga menimbulkan rasa bangga dan tanggung jawab. (2) Di pelajari dan menunjang ilmu pengetahuan. (Moh Amir Sutaarga, 1989: 26) 4. Jenis-Jenis Museum commit to user Menurut Moh Amir Sutaarga, museum diklasifikasikan berdasarkan : TUGAS AKHIR 16 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Berdasarkan koleksinya : 1) Museum Umum, adalah museum yang koleksinya mencakup beberapa bidang/disiplin ilmu. 2) Museum Khusus, adalah museum yang koleksinya terbatas pada satu bidang tertentu. b. Menurut tingkatnya, museum khusus dapat digolongkan atas : 1) Museum Khusus Tingkat Nasional Museum yang koleksinya berasal dari seluruh Indonesia dan bernilai nasional 2) Museum Khusus Tingkat Regional Koleksinya terdiri atas kumpulan-kumpulan benda yang mewakili dalam satu provinsi 3) Museum Khusus Tingkat Lokal Koleksinya terdiri atas kumpulan-kumpulan benda yang mewakili dalam satu wilayah kabupaten atau kotamadya. c. Berdasarkan Golongan Ilmu Pengetahuan Yang Tersirat Dalam Museum : 1) Museum Ilmu Alam dan Teknologi, misalnya Museum Zoologi, Museum Geologi, Museum Industri, dan lain-lain. 2) Museum Ilmu Sejarah dan Kebudayaan, misalnya Museum Seni Rupa, Museum Ethnografi, Museum Arkeologi, dan lain-lain. commit to user TUGAS AKHIR 17 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id d. Menurut Penyelenggaraannya, museum dapat dibagi menjadi : 1) Museum Pemerintah, museum yang diselenggarakan, dikelola, dan dibiayai oleh pemerintah. Museum ini juga dapat dibagi lagi dalam museum yang dikelola oleh Pemerintah Pusat dan oleh Pemerintah Daerah. 2) Museum Swasta, ialah museum yang diselenggarakan dan dikelola oleh swasta. e. Berdasarkan Sifat Pelayanannya : 1) Museum Berjalan / Keliling 2) Museum Umum 3) Museum Lapangan 4) Museum Terbuka 5. Pengguna dan Kegiatan dalam Museum a. Pengguna Terdapat dua kategori pengguna dalam sebuah museum (Pedoman Museum Indonesia, 2008) yakni sebagai berikut : 1) Pengelola Pengelola museum adalah petugas yang berada dan melaksanakan tugas museum dan dipimpin oleh seorang kepala museum. Kepala museum membawahkan dua bagian yaitu bagian administrasi dan bagian teknis. a) Bagian administrasi Petugas administrasi mengelola ketenagaan, keuangan, surat-menyurat, kerumahtanggaan, pengamanan, dan registrasi koleksi. b) Bagian teknis commit to user TUGAS AKHIR 18 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bagian teknis terdiri dari tenaga pengelola koleksi, tenaga konservasi, tenaga preparasi, tenaga bimbingan dan humas. Tenaga pengelola koleksi bertugas melakukan inventarisasi dan kajian setiap koleksi museum. Tenaga konservasi bertugas melakukan pemeliharaan dan perawatan koleksi. Tenaga preparasi bertugas menyiapkan sarana dan prasarana serta menata pameran. Tenaga bimbingan dan humas bertugas memberikan informasi dan mempublikasikan koleksi untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. 2) Pengunjung Berdasarkan intensitas kunjungannya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : Kelompok orang yang secara rutin berhubungan dengan museum seperti kolektor, seniman, desainer, ilmuwan, mahasiswa, dan pelajar. Kelompok orang yang baru mengunjungi museum. Berdasarkan tujuanya pengunjung dibedakan atas : Pengunjung pelaku studi Pengunjung bertujuan tertentu Pengunjung pelaku rekreasi b. Kegiatan Dalam Museum Kegiatan pelayanan museum kepada pengunjung museum meliputi kegiatan pameran tetap dan temporer, bimbingan dan pemanduan keliling museum, commit to user ceramah, bimbingan karya tulis, pemutaran film dan slide, dan museum keliling. TUGAS AKHIR 19 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menurut Sutaarga,1989/1990 kegiatan dalam museum secara garis besar meliputi: 1) Pengumpulan koleksi, kegiatan ini antara lain jual beli koleksi, peminjaman koleksi, pembuatan film dokumenter, dan kegiatan lainya. 2) Penyimpanan dan pengelolaan koleksi, kegiatan ini antara lain penampungan, penyimpanan, penelitian, dan penggandaan (reproduksi). 3) Preservasi, kegiatan ini antara lain meliputi : Reproduksi, sebagai cadangan koleksi untuk menyelamatkan koleksi aslinya. Penyimpanan, untuk menyelamatkan koleksi asli dari faktor merugikan. Registrasi, pemberian dan penyusunan keterangan menyangkut benda koleksi. 4) Observasi, penyeleksian koleksi untuk disesuaikan dengan persyaratan koleksi museum. 5) Apresiasi, kegiatan ini antara lain meliputi : Pendidikan, menunjang fungsi museum sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat yang sifatnya non formal. Rekreatif, museum sebagai obyek rekreasi yang menyajikan acara yang menghibur. 6) Komunikasi, kegiatan ini antara lain meliputi : Pameran, ruang pamer merupakan sarana komunikasi antara masyarakat / pengunjung dengan materi koleksi, yang dibantu dengan guide. Pertemuan, antara pengelola dengan masyarakat sebagai penunjang kegiatan. Administrasi. commit to user TUGAS AKHIR 20 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6. Persyaratan Sebuah Museum Adapun persyaratan berdirinya suatu museum adalah, sbb: a. Persyaratan Lokasi Museum 1) Lokasi harus Strategis, yaitu mudah dijangkau oleh umum. 2) Lokasi harus sehat, tidak berada di lokasi industri, daerah berawa atau berpasir dan elemen-elemen yang mempengaruhi lokasi, seperti kelembaban udara antara 55 – 65 % b. Persyaratan Bangunan Adapun syarat bangunan museum adalah sebagai berikut : 1) Bangunan utama a) Memuat benda-benda koleksi yang dipamerkan b) Mudah dalam pencapainnya baik dari luar maupun dalam c) Memiliki daya tarik sebagai bangunan utama d) Memiliki sistem keamanan dan konstruksi yang baik 2) Bangunan auditorium/audiovisual a) Mudah dicapai oleh umum b) Dapat digunakan untuk ruang pertemuan atau diskusi 3) Bangunan khusus a) Terletak pada tempat yang kering b) Mempunyai pintu masuk khusus c) Memiliki sistem keamanan yang baik 4) Bangunan administrasi Terletak di lokasi yang strategis baik dari pencapaian umum maupun bangunan lainnya commit to user TUGAS AKHIR 21 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Persyaratan Pembagian Ruang Persyaratan ruang secara fungsional untuk museum minimal terdiri atas: 1) Bangunan Pokok, meliputi: a) Pameran Tetap b) Pameran Temporer c) Auditorium d) Kantor Administrasi dan Perpustakaan e) Laboratorium konservasi f) Storage 2) Bagian Penunjang, meliputi : a) Keamanan / pos jaga b) Gift Shop dan Kafetaria c) Ticket box dan penitipan barang d) Lobby / ruang istirahat e) Toilet f) Tempat parkir, pertamanan, pagar d. Persyaratan Koleksi Museum Menurut Amir Sutaarga dalam bukunya Museografi dan museology, koleksi museum adalah sebagai objek museum yang disimpulkan menurut sistematika dan metode-metode ilmiah atau cabang-cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai kepentingan atas obyek yang terhimpun dalam koleksi tertentu. Adapun istilah teknis yang dipergunakan oleh kalangan ahli museologi bagi koleksi museum adalah: commit to user TUGAS AKHIR 22 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a) Natural materials, merupakan benda koleksi yang masih murni, yang termasuk bagian dari lingkungan hidup. b) Cultural material, atau benda-benda budaya, seperti archeologi, ethnographica, numismatika, heraldika, intinya segala macam buatan manusia, yang kadang-kadang disebut juga tangibel kultural properties, kekayaan dalam artian abstrak, yang sering diungkapkan dalam definisi tentang kebudayaan sebagai suatu sistem nilai, sistem gagasan, sistem ungkapan hidup, yang diajarkan dari generasi kegenerasi berikutnya (Moh Amir Sutaarga, 1989: 35). Adapun persyaratan koleksi museum, adalah: 1) Mempunyai nilai sejarah dan ilmiah termasuk nilai estetika 2) Dapat diidentifikasi mengenai wujudnya, tipe, gaya, fungsi, makna dan asalnya secara historis dan geografis, generasi dan periodenya 3) Harus dapat dijadikan dokumen, dalam arti sebagai bukti atas realita dan eksistensinya dengan penelitian itu 4) Dapat dijadikan monument atau bakal menjadi monument dalam sejarah alam dan kebudayaan 5) Benda asli, replica atau reproduksi yang sah menurut persyaratan museum. (Museografika. Ditjen kebudayaan Direktorat permuseuman, Depdikbud, 1988) Adapun jenis koleksi museum terdiri dari: 1) Etnogarafika, yaitu kumpulan banda-benda hasil budaya suku-suku bangsa 2) Prehistorika, yaitu kumpulan benda-benda sejarah commit to user 3) Arkheologika, yaitu kumpulan benda-benda arkheologi TUGAS AKHIR 23 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4) Numismatika dan Heraldika, yaitu kumpulan benda-benda alat tukar dan lambang peninggalan sejarah, misalnya mata uang, cap, lencana, tanda jasa dan surat-surat berharga. 5) Naskah-naskah kuno 6) Keramik asing 7) Buku atau majalah antikuariat 8) Karya seni atau seni kriya 9) Benda-benda grafika, berupa foto, peta asli, atau setiap reproduksi yang dijadikan dokumentasi 10) Diorama, yaitu gambar yang berbentuk tiga dimensi 11) Benda-benda sejarah alam, berupa flora, fauna, benda batuan maupun mineral 12) Benda-benda wawasan nusantara, benda asli (realita) atau replika yang mewakili sejarah alam budaya dari wilayah nusantara 13) Reflika, yaitu tiruan dari benda sesungguhnya 14) Miniatur, yaitu tiruan dari benda sesungguhnya namun diperkecil 15) Koleksi hasil abstraksi. C. TINJAUAN KHUSUS MUSEUM 1. Tinjauan Lobby a. Pengertian Lobby Lobby merupakan ruang kontrol terhadap ruang pengunjung. Lobby utama museum memberikan momen penting sebagai pengalaman interior pertama. Ruang lobby harus luas dan atraktif. Ruang lobby juga harus memiliki commit to user pencahayaan yang bagus, dan panghawaan yang baik. Desain pintu masuk, TUGAS AKHIR 24 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id jendela-jendela dan lobby harus cukup memberikan sinar matahari untuk masuk ke dalam ruangan. Ini akan memberikan kesan “mengundang” para pengunjung untuk datang berkunjung baik pagi maupun sore hari. b. Fasilitas Lobby 1) Ruang pengecekan yang berada di kanan pintu masuk dan meja informasi di sebelah kiri pintu masuk. 2) Fasilitas telepon. 3) Counter penjualan (bisa dilakukan di meja informasi) jika menjual kartu pos dapat disediakan meja untuk menulis. 4) Tempat display buku dan barang-barang cetakan. 5) Fasilitas pameran pendahuluan yang tata layoutnya tidak menghalangi jalan dan sirkulasi pengunjung. (Fred Lawson, 2000: 114). 2. Tinjauan Ruang Pamer a. Pengertian Ruang Pamer Ruang Pamer merupakan tempat untuk mewujudkan komunikasi antara benda pamer dan pengunjung. Ruang Pamer dapat dianggap sebagai kunci pameran yang berbicara tentang kekayaan dari koleksi. (Hadisutjipto,1998: 34). b. Tipe Ruang Pamer Ruang pamer terbagi menjadi dua, yaitu : a. Ruang Pameran Temporer Ruang ini biasanya digunakan pada bangunan museum seni yang mayoritas commit to user benda yang dipamerkan berupa lukisan, patung dan benda-benda yang mudah TUGAS AKHIR 25 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dipindahkan. Pada museum science dan sejarah, jarang sekali memamerkan bendanya yang bersifat temporer. b. Ruang Pameran Permanen Ruang pamer tetap yang memamerkan objek dasar museum. Ruangan pamer permanen ini lebih baik memiliki pemisahan antara jenis pameran yang dipamerkan untuk public dan untuk pelajar. Pada bangunan museum zaman sekarang, pameran untuk publik diletakkan pada posisi yang lebihg strategis, dan pameran untuk pendidikan ataupun penelitian diletakkan lebih tidak strategis. c. Tata Ruang Dalam meracang layout dan tata ruang pada ruang pameran museum, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu tipe pameran, pengunjung dan aktivitasnya. Rencana terbuka, jenis ini biasa diterapkan pada pameran berskala besar. Inti dengan galeri satelit, adalah layout dimana bagian tengah menjadi inti pameran dan dikelilingi oleh display dengan alur tematik Progresi linier, layout jenis ini diatur dengan rangkaian area display dalam rute tertentu. commit to user TUGAS AKHIR 26 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kombinasi. Layout dengan area display tematik namun sirkulasinya bebas. Kombinasi, layout jenis ini disesuaikan dengan tipe display dan bangunan yang digunakan. Tabel II.1. Alternatif Lay-out dalam Ruang Pamer (Sumber : Fred Lawson, 2000 : 117) 3. Tinjauan Sirkulasi Sirkulasi dalam ruang pameran memiliki peran yang sangat penting. Sirkulasi ini biasanya tercipta sesuai dengan bentuk layout bangunan. Pengarahan terhadap sirkulasi dapat dilakukan agar kegiatan pameran dapat berjalan lebih menarik. Pengkontrolan pada susunan koridor ke ruang, dan susunan lingkran terpusat dapat lebih baik dibandingkan susunan ruang ke ruang. No 1 2 3 Tipe sirkulasi Keterangan Langsung (straight), alur lintasan pengunjung di arahkan oleh ruang interior dengan pintu masuk pada salah satu sisi dan pintu keluar pada sisi lainnya. Linier (linear), sirkulasi diarahkan oleh rancangan bangunan yang permanen, pengunjung biasanya memakai pintu masuk dan keluar yang sama. Selain itu pengunjung berjalan melalui jalur yang menerus, tidak peduli pada area yang sama. Terbuka (Open), dalam hal ini tidak disertakan dinding display permanen di dalam ruang pamer, sehingga elemen sirkulasi dan ruang pamer benar-benar menyatu. Ruang-ruang dari jenis pola terbuka ini cenderung simetris, dan jalan- jalan masuk yang ada tidak dirancang untuk mempengaruhi orientasi perjalanan pengunjung. commit to user TUGAS AKHIR 27 perpustakaan.uns.ac.id 4 5 digilib.uns.ac.id Memetar (Loop), partisi/dinding pembatas menjadi suatu yang dominan pada pola ini. Ruang-ruang pamer diletakkan sejajar atau saling berdekatan membentuk suatu yang teratur yang mengarah pengunjung untuk mengintari pusat ruang tersebut, seperti courtyard, bukaan dan kelompok ruang lain. Membentuk cabang (branch, lobby-foyer), suatu tipe sirkulasi yang memiliki area pusat yang kemudian menyebar menuju arah ruang pamer yang berlainan. Dalam hal ini secara visual tidak mengganggu sirkulasi. 6 Membentuk cabang (branch, gallery-lobby), membentuk cabang (branch, linear). Tabel II. 2. Tipe Sirkulasi Sumber : (D. A Robbilard, 1982) 4. Tinjauan Organisasi ruang Organisasi utama berdasarkan 5 zona dasar, menurut pembukaan publik dan kehadiran koleksi, ialah : publik (tanpa koleksi), publik (koleksi), nonpublik (tanpa koleksi), non publik (koleksi) dan penyimpanan koleksi. Bentuk organisasi ruang dapat dibedakan antara lain sebagai berikut : No 1 Bentuk Organisasi Ruang Organisasi Ruang Tertutup Keterangan a. b. c. 2 Organisasi Ruang Linier a. b. c. d. 3 Organisasi Ruang Secara Radial Sebuah ruang besar dan dominan sebagai pusat ruang-ruang di sekitarnya. Ruang sekitar mempunyai bentuk, ukuran dan fungsi sama dengan ruang lainnya. Ruang sektar berbeda dengan ruang yang lainnya, baik bentuk, ukuran maupun fungsi. Merupakan deretan ruang-ruang. Masing-masing dihubungkan dengan ruang lain yang sifatnya memanjang. Masing-masing ruang dihubungkan secara langsung Ruang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, tapi yang berfungsi penting diletakkan pada deretan ruang. a. Kombinasi dari organisasi yang terpusat dan organisasi linier. b. commit Organisasi yang terpusat mengarah ke dalam to user sedangkan yang linier mengarah keluar. c. Lengan radial dapat berbeda satu dengan TUGAS AKHIR 28 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id yang lainnya, tegantung pada kebutuhan dan fungsi ruang. 4 a. Organisasi Ruang Mengelompok b. 5 Organisasi Ruang Secara Grid a. b. Organisasi ini merupakan pengulangan dari bentuk fungsi yang sama, tetapi komposisinya dari ruang-ruang yang berbeda ukurannya, bentuk dan fungsi. Pembuatan sumbu membantu susunan organisasi Terdiri dari beberapa ruang yang posisi ruangnya tersusun dengan pola grid. Organisasi ruang terbentuk hubungan antara ruang dari seluruh fungsi posisi dan sirkulasi. Tabel II.3. Organisasi Ruang (Sumber : DK Ching, 2000 : 195) 5. Elemen Pembentuk Ruang a. Lantai Lantai merupakan elemen penting dalam sebuah banguna, lantai yang baik adalah lantai yang mampu menahan beban dari benda mati maupun benda hidup dan bergerak. Pemilihan pola, warna, dan bahan material lantai juga mempengaruhi terbntukya suasana suatu ruang. Lantai ruang pamer seharusnya tidak licin dan ekonomis dalam pemasangan atau perawatannya. Perlu diingat warna permukaan yang mengkilat akan memantulkan cahaya, permukaan yang terlalu gelap akan menyerap cahaya dan akan mengkontraskan kecemerlangan yang akan mempengaruhi penglihatan, demikian pula jika permukaannya terlalui terang. (Pamudji Suptandar, 1999 :132) Persyaratan lantai yang baik untuk ruang pamer adalah sebagai berikut : 1) Lantai harus kuat menahan beban diatasnya commit to user 2) Lantai harus mudah dibersihkan TUGAS AKHIR 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3) Lantai bersifat kedap suara 4) Lantai tidak boleh licin 5) Permukaan lantai tidak boleh terlalu terang atau gelap b. Dinding Dinding merupakan bagian dari strukural bangunan yang memiliki fungsi sebagai pemikul beban diatasnya, sebagai pembatas ruang, baik visual maupun akustik. Persyaratan Dinding, adalah : 1) Keras dan Kuat, Cukup tahan getaran dan tidak retak. 2) Tahan terhadap panas dan dingin. 3) Tidak tepengaruh dengan alam dan tahan lama. 4) Warna tidak berubah. 5) Tahan terhadap AC. 6) Tahan terhadap air dan kelembaban. 7) Kedap Suara. 8) Mudah dalam pemeliharaannya. 9) Tidak tembus cahaya dan tembus pandang. Dalam ruang pamer dinding tidak hanya digunakan sebagai pembatas ruang, melainkan juga difungsikan untuk akustik ruangan. Biasanya dibagian bawah dinding tersebut dipasang panel-panel kedap suara seperti panel kayu dan hardboard, gypsumboard, plat logam atau sebagainya. Permukaan dinding memiliki pangaruh besar terhadap pencahayaan dan atmosfer pada ruang pertemuan kecil. (Leslie L . Doelle . 1993 : 42) Pada ruang pertemuan secara umum, dalam hal ini Ruang Pamer, pantulan commit to user pada dinding haruslah diatas 0.4 (Munsell value 7) dan dibawah 0.8 (Munsell TUGAS AKHIR 30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id value 9.5) nilai yang tertinggi dibutuhkan pada dinding yang dilangkapi dengan jendela dan diperlukan sekali pada ruang pertemuan atau ruang serbaguna. (Fred Lawson . 2000: 177) c. Ceiling Persyaratan langit-langit, adalah : 1) Mudah pemeliharaannya. 2) Meredam suara/akustik. 3) Menunjang aspek dekoratif. 4) Tahan terhadap kelembaban. 5) Memperlihatkan kesan atau sifat ruangan tertentu. 6) Mencerminkan unsur kemegahan dari bangunan itu. 7) Pemasangan harus disesuaikan dengan sistem pencahayaan atau penghawaan baik secara alami maupun buatan. Visual dan tampak permukaan pada langit-langit menjadi penting pada penurunan tinggi ruang atau pada penaikan ceiling (misal pada Hall). Pada ruang pertemuan dan Hall langi-langit yang tinggi dianjurkan, untuk membantu penyebaran cahaya dan untuk menghindari kontras cahaya. Langit-langit haruslah dapat menghindari pemantulan cahaya dari benda-benda lain misal proyeksi dan pencahayaan panggung. (Fred Lawson. 2000 :176) commit to user TUGAS AKHIR 31 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6. Sistem Interior a. Pencahayaan Tujuan dari pencahayaan ialah memberikan suatu lingkungan menyenangkan dan nyaman yang memudahkan pelaksanaan tepat guna tugas–tugas visual tanpa tegangan atau tekanan jiwa. (James C. Snyder, Anthony J. Catanese.1985: 44) 1) Pencahayaan alami Cahaya alami merupakan cahaya yang berasal dari matahari. Tujuan pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam bangunan adalah sebagai berikut : a) menghemat energi dan biaya operasional bangunan. b) menciptakan ruang yang sehat, mengingat sinar mataharimengandung ultraviolet memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas kesan ruang. c) mempergunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, baik sebagai sumber penerangan langsung maupun tidak langsung. ( Dwi Tangoro. 2000: 66 ) 2) Pencahayaan buatan Pencahayaan ruang Hall dan Ruang Pamer harus fleksibel untuk memenuhi berbagai fungsi penggunaan ruang. Beberapa persyaratan pencahayaan yang sebaiknya ditetapkan pada Hall dan Ruang Pamer yaitu: a) Sedikitnya tiga sirkuit pencahayaan yang berbeda untuk pencahayaan umum (termasuk kombonasi downlight dan pencahayaan difus) b) Sirkuit pencahayaan yang terpisah untuk pencahayaan setempat (lampu dinding dan sebagainya)commit to user TUGAS AKHIR 32 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c) Sirkuit terpisah untuk spotlight, minimal 3, untuk penerangan, pembicara, display, pameran dan sebagainya. Kontrol pencahayaan yang terpisah untuk pencahayaan khusus utama. d) Satu sirkuit pencahayaan emergency dengan iluminasi minimal 0.5 lux. e) Sebisa mungkin, semua sirkuit pencahayaan dilengkapi dengan sistem dimmer 5-30 luk untuk menurunkan tingkat iluminasi untuk layer proyektor, acara dansa dan sebagainya. f) Sirkuit control yang terkoordinasi untuk menggerakan kerai, dimmer, dan peralatan untuk presentasi. (Fred Lawson . 2000 .179) Menurut Ernst Neufert, penerangan dalam ruang bagian dalam terbagi dalam beberapa jenis, yaitu: Penerangan simetris, langsung. Diutamakan untuk pemasangan umum ruang kerja, ruang rapat, untuk dengan lalu lintas public dan zona lalu lintas. Untuk mencapai suatu tingkat peneranganyang telah ditentukan diperlukan daya kerja listrik yang relative tidak begitu besar. Lampu sorot dinding, cahaya yang menghadap ke bawah, lampu sorot, lampu raster. Untuk pemasangan pada bidang dinding untuk penerangan dinding yang merata. Efeknya terhadap dinding adalah penerangan dari suatu penerangan yang langsung. commit to user TUGAS AKHIR 33 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Lampu sorot rel aliran Penerangan dinding yang merata dengan pembagian ruang. Tergantung pada jarak yang dipilih antar lampu. Lampu bahan bercahaya dan lampu pijar halogen dimungkinkan. Lampu sorot untuk instalasi langit–langit. Pada bagian ruang yang kurang untuk penerangan dinding yang eksklusif. Penggunaan lampu pijar halogen dan lampu bahan bercahaya. Lampu sorot terarah cahaya menghadap ke bawah. Pada susunan lampu yang teratur di langit-langit dimungkinkan suatu penerangan yang dibeda–bedakan sesuai dengan ruangnya. Pemasangan lampu pijar halogen, terutama lampu halogen voltage rendah. Penerangan tidak langsung. Kesan ruang yang terang, juga pada tingkat penerangan yang kecil, dan tidak adanya penyilauan pantulan merupakan konsep cahaya. Tinggi ruang yang cukup merupakan persyaratan. Penyelarasan penerang yang hati–hati diperlukan untuk arsitektur langit–langit. Penerangan tidak langsung–langsung. Dengan alasan kesan ruang yang terang dan pemakaian energi yang dibenarkan, diutamakan pada tinggi ruang yang memadai (≥ 3 m). Pemasangan lampu bahan bercahaya, pada struktur cahaya juga dalam kombinasi dengan lampu pijar. commit to user TUGAS AKHIR 34 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Lampu sorot langit–langit dan lampu sorot lantai. Untuk penerangan bidang langit–langit dan bidang lantai. Penggunaan lampu pijar halogen atau lampu bahan bercahaya dapat dimungkinkan, juga dimungkinkan penggunaan lampu pengosongan–tekanan tinggi. Lampu dinding. Terutama untuk penerangan dinding dekor juga dengan efek cahaya, misalnya dengan filter warna dan prisma. Dalam kondisi terbatas juga untuk penerangan lantai dan langit–langit. Lampu sorot dinding–rel aliran. Dipasang bagian ruang, terutama di ruang pameran dan museum. Dekorasi yang diutamakan dengan lampu pijar dan lampu bahan bercahaya. Lampu sorot rel aliran. Sudut penyinaran yang disukai 10º (bintik), 30º (banjir), 90º (lampu sorot). Perlindungan diafragma terjadi karena raster dan klep pelindung diafragma. (Ernst Neufert. Data Arsitek:131) b. Penghawaan 1) Penghawaan alami Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak boleh lebih dari 5 km/jam dengan suhu/temperature < 30ºC dan banyak mengandung oksigen. Dengan memenuhi persyaratan tersebut, kenyamanan akan dapat dinikmati sehingga semua kegiatan di bangunan dapat berjalan dengan baik. (Dwi Tangoro.2000: 47) commit to user TUGAS AKHIR 35 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2) Penghawaan buatan Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperature dan kelembaban yang sesuai dengan yang diinginkan dan disyaratkan. Udara yang segar, kering dan mengandung oksigen setelah dinikmati oleh penghuninya akan berubah menjadi panas, basah, dan berkurang kandungan oksigennya, sehingga untuk mendapatkan udara yang segar perlu diberikan tambahan udara yang mengandung oksigen dengan penghawaan buatan. Jenis penyegaran udara dapat dibagi dalam beberapa macam dengan menyesuaikan besar kecilnya ruang yang akan didinginkan udaranya, yaitu: a) AC window Mesin penyegaran udara yang menyatukan evaporator, kompresor, dan kondensor dalam bentuk kotak kecil dengan kapasitas 0,4-2,2 KW. b) AC split dan AC multi-split Mesin penyegaran udara yang kecil; mesin evaporatornya terpisah di dalm kotak dan terletak didalam ruangan.Sering disebut sebagai indoor unit karena banyak digunakan untuk penyegaran udara ruang tidur, ruang keluarga, ruang kantor yang kecil, ruang kelas dan lain-lain. Unit mesin ini dapat dipasang di lantai (floor type), di dinding (wall type), dan dilangit– langit (ceiling type). Unit lainnya berisi kompresor dan kondensor yang berada di luar ruangan, sering disebut unit out door. Jenis AC ini memiliki kapasitas 0,4-2,2 KW. commit to user TUGAS AKHIR 36 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c) Mesin penyegaran udara sedang Mesin indoor dapat dipasang di langit–langit atau di atas langit–langit dengan kapasitas 1,5-15 KW yang dapat digunakan untuk mendinginkan ruangan yang luas, seperti restoran dan supermarket. d) Mesin penyegar udara sentral Suatu sistem penyegaran udara untuk mendinginkan udara pada ruangan yang besar sehingga unit mesinnya memerlukan ruangan tersendiri. Untuk menyalurkan udara dingin atau udara yang kembali, mesin tersebut menggunakan pipa–pipa ducting dan berakhir pada lubang–lubang di langit–langit yang disebut diffuser. (Dwi Tangoro. 2000: 48) c. Akustik Pengkondisian suara bertujuan mengurangi gangguan bunyi yang ditimbulkan oleh suara baik dari dalam maupun dari luar bangunan ruang pamer. Klasifikasi bahan penyerap diantaranya yaitu : a) Bahan berpori Karakteristik dari bahan berpori : Penyerapan bunyi lebih efisien pada frekuensi tinggi dibanding rendah. Efisiensi akustiknya membaik dengan bertambah tebalnya lapisan penahan dan bertambah jarak dari lapisan penahan. Contoh : papan serat (fiber board), mineral wools, selimut isolasi (semacam jaringan dengan pori-pori saling berhubungan), plester lembut (soft plester). commit to user TUGAS AKHIR 37 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b) Panel Penyerap Tiap bahan kedap suara yang dipasang, akan berfungsi sebagai penyerap panel dan akan bergetar bila tertumbuk oleh gelombang bunyi. Getaran lentur dari panel tersebut yang akan menyerap energi bunyi yang datang dan mengubahnya menjadi energi panas. Karakteristik dari penyerap panel, yaitu merupakan penyerap bunyi yang efisien pada frekuensi rendah. Contoh : panel kayu (hard board), plastic board, langit–langit plesteran yang digantung, gypsum board, lantai kayu/panggung, pelat logam. c) Resonator Rongga (helm oltz) Resonator rongga udara terdiri dari sejumlah udara tetutup yang dibatasi oleh dinding tegar yang dihubungkan oleh lubang/celah sempit ke ruang sekitarnya, dimana gelombang bunyi merambat. Karakteristik dari resonator rongga yaitu menyerap energi bunyi maksimal pada frekuensi rendah yang sempit. Contoh : Resonator rongga individual (balok beton standar, soundblox), resonator berlubang (lembaran asbestos semen, hardboard mesonite, lembaran baja/aluminium polos), resonator celah (batasan beton berongga khusus, rusuk/slat kayu) Selain itu, penggunaan bahan-bahan akustik interior, dalam perancangan juga memultifungsikan bahan antara fungsi penyerapan bunyi sekaligus penyelesaian interior. Oleh karena itu, pemilihan bahan-bahan dengan petimbanganpertimbangan di luar segi akustik juga perlu diperhatikan, diantaranya: Penampilan bahan (ukuran tepi, warna, sambungan) Daya tahan terhadap kebakaran, kelembaban, temperatur dan kondensasi ruang. commit to user TUGAS AKHIR 38 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Biaya dan kemudahan instalasi. Mudah dalam perawatannya. Kesatuan dengan elemen-elemen ruang (pintu, jendela dan lighting). Keawetan (daya tahan terhadap tumbukan dan goresan) Pemantulan cahaya dan ketebalan/berat. d. Sistem Display Cara penyajian materi koleksi : a) Berdasarkan Bentuk Penyajian (wadah materi koleksi yang ditampilkan) dibagi menjadi 4, yaitu: 1) Bentuk sistem panel (Panel System) Panel, terdiri dari panel dinding, panel transparan, panel elektroli. Biasa digunakan untuk benda 2D, misal : gambar, bagan grafik, lukisan, dan foto. 2) Sistem Pedestal (Alas Koleksi) Pedestal/alas koleksi, terdiri dari sistem box standar dan sistem box khusus. Biasa digunakan untuk penyajian benda 2D dan 3D, misal : foto, benda kecil yang berharga, benda dari kulit dan tekstil. 3) Sistem Vitrin 4) Sistem Diorama Penyajian untuk benda 3D, diorama suatu peristiwa/kisah, diorama suatu tema pameran. dll b) Berdasarkan aspek aksentualisasi materi yang ditampilkan. Aksentualisasi dari materi yang ditampilkan dapat dilakukan dengan commit to user beberapa cara, hal ini dimaksudkan agar : TUGAS AKHIR 39 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1) Benda/materi koleksi dapat sebagai point of interest. 2) Aspek estetika lebih ditonjolkan pada materi koleksi sehingga menambah daya tarik pengamat. 3) Persepsi dan penghayatan komunikasi dapat lebih detail dan teliti. c) Berdasarkan Faktor Teknologi Penggunaan teknologi modern sangat mendukung fungsi dan suasana yang ingin ditampilkan. Hal ini akan menimbulkan persepsi pengamatan yang lebih detail dan teliti. 1) Sistem Display Film/Sinematografi Penyajian berupa teater film/multi media yang menggambarkan suatu peristiwa/kisah yang sesuai dengan tema ruang pamernya. Gambar II.1. Penyajian Display Film Sumber : (Fred Lawson, 2000 : 111) 2) Sistem Display Komputer/Monitor TV Penyajian menggunakan program komputer baik dengan sistem layar lebar atau tidak. Gambar II.2. Penyajian commit to user Display Komputer Sumber: (Fred Lawson, 2000 : 111) 3) Sistem Display Remote Control dan Tata Lampu TUGAS AKHIR 40 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Penyajian materi dapat berupa materi koleksi 2D dan 3D dengan dilengkapi tombol pengatur. Gambar II.3. Sistem Display RemoteControl dan Tata Lampu (Sumber : Fred Lawson, 2000 : 112) 4) Sistem Materi Koleksi Berputar Penyajian berupa materi 3D dengan ukuran kecil dan sedang (0,5 m² 3,0 m²) serta persyaratan berat maksimum 150 kg 7. Sistem keamanan Arti pengamanan ruang pamer secara singkat adalah berupa usaha melindungi gedung museum, segala isinya, staf karyawan dan pengunjung ruang pamer dari kerusakan dan gangguan yang disebabkan oleh bencana alam dan ulah manusia dalam bentuk pencurian, perampokan, kebakaran, vandalisme atau tangan-tangan jahil, konflik politik, kerusuhan, banjir, gempa bumi dan sebagainya. (IGN Soekono, 1996 : 3) Cara pengamanan benda-benda koleksi dapat dilakukan dengan cara: a) Pengamanan Umum Melalui Tata Kerja dan Tata Ruang. Untuk menjamin keamanan benda-benda koleksi ini maka perlu ada pembagian tugas dan kewajiban yang tegas dan ketat diantara para petugas. Adapun tugastugas itu antara lain : commit to user TUGAS AKHIR 41 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Memeriksa ruang-ruang penyimpanan secara rutin/berkala. b. Menyelenggarakan pengamanan umum bagi seluruh fasilitas penyimpanan. c. Membuat peraturan yang ketat. b) Pengamanan Terhadap Pencurian dan Perusakan. Ada dua jenis alat pengamanan untuk maksud ini. Dan alat tersebut sebaiknya dipakai diseluruh bangunan, antara lain adalah : 1) Sistem Perlindungan Sekitar (Perimeter Protection System) Beberapa kekhawatiran dan kerusakan benda koleksi yang disebabkan oleh pengunjung juga mepengaruhi perancangan furniture, diantaranya: Vandalisme Kebiasaan vandalisme ini banyak terjadi karena keisengan dan kurangnya kesadaran akan ada benda-benda yang bernilai sejarah dan kurangnya apresiasi kepada nilai-nilai kebudayaan bangsa. Touch Complex (penyakit ingin meraba) Umumnya orang tidak puas melihat saja, mereka masih penasaran apabila tidak meraba banda-benda koleksi yang dilihatnya. 2) Sistem Perlindungan Dalam (Interior Protection System) Bermanfaat dalam pengamanan gedung, apabila ternyata sistem parameter gagal berfungsi, misalnya bila pelaku kriminal telah berhasil menyelinap masuk dan bersembunyi di dalam gedung sebelum saatnya pintu-pintu ditutup. Contohnya yang paling sederhana dari jenis ini ialah kunci. Interior protection system diantaranya adalah: commit to user Saklar magnetic (magnetic contac switch). TUGAS AKHIR 42 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pita kertas logam (metal foil tape). Sensor pemberitahuan/pencegah bila kaca pecah (glass breaking sensor). Kamera pemantau (photo electronic eyes). Pendeteksi getaran (vibration detectors). Pemberitahuan/peringatan getaran (internal vibration sensor). Alat pemasuk data pada pintu (acces control by remote door control). Pengubah sinar infra merah (passive infra-red) c) Pengamanan Terhadap Kebakaran. Ruangan perlu memiliki pintu-pintu api. Juga dapat pula digunakan dindingdinding khusus. Bagian penting dalam perencanaan pengisolasian bencana (api) adalah dengan menempatkan tangga pada tempat yang tepat. Tangga utama mungkin tidak dapat didesain seperti ini, tapi tangga sekunder untuk umum dan staf hendaknya diletakkan di dekat dinding dan pintu. D. Tinjauan Musik Tradisional 1. Pengertian Alat Musik Tradisional Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu; perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal: 30). Musik merupakan sebuh cetusan atau pemikiran yang dikeluarkan dlam bentuk bunyi yang tersusun secara teratur sehingga menghasilkan irama dan nada yang harmonis. Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa dalam mitologi Yunani kuno yaitu Mousa yakni yang commit to user memimpin seni dan ilmu (Ensiklopedi National Indonesia, 1990 : 413). Tradisional TUGAS AKHIR 43 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id berasa dari kata Traditio (Latin) yang berarti kebiasaan yang sifatnya turun temurun. Kata tradisional itu sendiri adalah sifat yang berarti berpegang teguh terhadap kebiasaan yang turun temurun (Salim dan Salim, 1991 : 1636). Menurut Sedyawati (1992 : 23) musik tradisional adalah musik yang digunakan sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa alat musik tradisioanal merupakan alat yang digunakan oleh masyarakat untuk menghasilkan bunyi atau suara yang dipengaruhi oleh tradisi dan nilai budaya nenek moyang dan dipertahankan secara turun temurun sebagai salah satu sarana hiburan. 2. Sejarah Perkembangan Alat Musik Tradisional Prasejarah Musik Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu ternyata perkembangan musik Indonesia sudah ada, sehingga musik itu dikatakan telah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama. Bagi orang barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut India dengan Indie (NedherlandOost) yang maksudnya Indonesia. Anggapan semacam itu mengakibatkan kekayaan alat seni maupun kesenian di Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama waktu penjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia. Khasanah seni di Indonesia adalah sangat kaya dan bermutu tinggi dan dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang. a. Jaman Prasejarah (sebelum abab 1 Masehi) Ternyata prasejarah Indonesia belum banyak diteliti dengan kata lain diselidiki oleh para arkeolog , sejarawan atau yang lain. Padahal justru waktu antara tahun commit to user TUGAS AKHIR 44 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kira-kira 2500 Sebelum Masehi dan abad ke-1 Masehi menemukan perkembangan kebudayaan termasuk musik sampai saat ini. Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens (penulis buku Geschichte der Musik 1 dari Munchen, Germany), pada jaman Mesolitikum kira-kira tahun 5000 Sebelum Masehi di Asia Tenggara terdapat 3 ras besar: orang Australide (penduduk asli), orang Melanesia (berasal dari Asia Tengah) dan orang Negrito (mungkin dari India). Lapisan bawah ini di tumpangi lapisan baru dengan dua arus imigrasi besar : 1) Imigrasi Pra-Melayu Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi kiranya terjadi suatu perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus dan Mongolia. Mereka membawa serta kebudayaan bambu serta teknik pengolahan lading. Terutama di Annam (Cina Selatan) mereka memperkenalkan semacam lagu pantun dimana putra dan putri bernyanyi dengan cara sahut menyahut. Mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batang bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini dikenal pula di CinaSheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi. dengan nama Alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat musik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang cukup indah (terdapat di Bali sampai sekarang). Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya. commit to user Telah mengalami suatu proses perkembangan pada waktu kemudian. Seperti TUGAS AKHIR 45 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id xylofonAsia Tenggara dalam bentuk berbeda-beda: sebagai’tatung’ di Annam, ‘rangnat’ di Kamboja, ‘ranat’ di Thailand, ‘pattalar’ di Birma, ‘gambang’ di Jawa, ‘kolintang’ di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofon malah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada abad 5 Masehi. yang tersebar diseluruh 2) Imigrasi Proto-Melayu pada jaman perunggu (abad 4 Sebelum Masehi) Menurut para ahli sejarah terjadi lagi suatu gelombang imigrasi ke Indonesia di sekitar abad 4 Sebelum Masehi berpangkal dari suatu daerah Cina SelatanAnnam. Menurut R. von Heine-Geldern perpindahan suku-suku dari daerah tersebut lewat Kamboja, Laos, Thailand, Malaysia ke Indonesia dan berjalan terus ke Filipina, Melanesia dan Polynesia. Hal ini dibuktikan pula oleh P. Wilhelm Schmidt (1868-1954) yang menemukan bahwa para penduduk Indonesia, Melanesia dan Polynesia berdasarkan satu bahasa yang sama (yang memang kemudian berkembang sendiri-sendiri). Teori ini pada jaman sekarang didukung oleh hampir semua ahli sejarah. Karena ini terjadi pada zaman perunggu maka kedatangan mereka mempengaruhi juga kebudayaan musik. Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan, karena di dekat Annam, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali alat dari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaan perunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh Asia Tenggara. Maka kebudayaan ini juga disebut “kebudayaan Dong-son”. Kebudayaan ini berlangsung dari abad 7-1 Sebelum Masehi dan mencapai puncaknya pada abad 3-2 Sebelum Masehi. commit to user TUGAS AKHIR 46 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menurut ahli sejarah tertentu tangga nada Pelog ikut dibawa ke Indonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Menurut Alec Robertson dan Denis StevensPelog mula-mula tersebar di seluruh Asia Tenggara, namun kemudian terutama dipelihara di Jawa dan Bali. Karena tidak ada catatan maka tidak dapat diketahui teori musik yang melatarbelakangi tangga nada yang unik ini. tangga nada Gong-gong yang dibawa oleh Proto-Melayu dari Cina Selatan ke Indonesia Jawa. Rupa-rupanya mula-mula dipakai untuk upacara mendatangkan hujan secara magis (mistik). Pengaruh dari kebudayaan Dong-son ke Indonesia tidak berarti bahwa di Indonesia waktu itu tidak terdapat kebudayaan sendiri, tetapi terjadilah suatu perkembangan : benda-benda dari perunggu dan besi yang masuk “kasalisator”: meski sebelumnya di Indonesia diperkirakan tidak ada perunggu (timah dan kuningan), namun kemudian terbukti bahwa orang Jawa waktu abad-abad pertama Masehi menjadi ahli dalam hal mengolah logam, terutama perunggu. b. Jaman Sejarah (Hindu-abad 4-12) Suatu ‘revolusi’ terjadi pada abad 1 Sebelum Masehi di waktu dibuat kapal besar-besar di teluk PersiaLaut Cina. Maka lalu lintas ke Indonesia pun menjadi intensif (sebelumnya diperkirakan lalu lintas terjadi terutama lewat daratan). Terutama pedagang India mendatangi daerah-daerah Indonesia sejak abad 2 dan 3 Masehi untuk perdagangan. Maka pengaruh India di Indonesia dan tambah besar, baik dari segi perdagangan dan politik maupun agama dan kebudayaan. Dari dokumen-dokumen dan penemuan nampak bahwa agama Budha masuk commit to abad user 7 Masehi dalam kerajaan Sriwijaya kepulauan IndonesiaSumatera pada awal TUGAS AKHIR 47 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan kemudian di Jawa dengan kerajaan Syailendra (750-850 Masehi). Pengaruh kebudayaan India mencapai puncaknya dari pertengahan abad 8 Masehi sampai abad 11 Masehi dimana fase kreativitas yang sangat tinggi. Pada masa itu berkembanglah kebudayaan Jawa berupa musik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada waktu itu dibangunlah Candi Borobudur dan Candi PrambananIndonesia dari masa lalu sampai sekarang. pada abad 4 Masehi. Mereka mendirikan pusatnya di pulau yang menjadi kebanggaan bangsa Selain tangga nada Pelog dipakai juga tangga nada Slendro yang bentuk dan rupanya diperkenalkan oleh Dinasti Syailendra pada abad 8 Masehi. Menurut cerita tangga nada ini ditemukan oleh dewa Barata Endra atas petunjuk dewa Shiva. Merurut teori, satu oktaf dibagi dalam 5 interval yang sama (6/5 dari sekon besar). Namun ternyata tidak selalu demikian. Malah dalam penggalian di JawaCina dan musik India. ditemukan alat-alat kuno dengan tangga nada yang mirip dengan tangga nada pentatonic (dengan interval sekon-sekon dan terts kecil), sama halnya dengan tangga nada Perkembangan musik sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasa Sansekerta Ramayana. Drama ini diterjemakan dan diolah bebas dalam banyak bahasa di Asia Tenggara. Pementasan dari fragmen-fragmen drama ini sangat disukai. Sesudah abad 9 Masehi terdapat terjemahan dalam bahasa Jawa dan paling sedikit sejak abad 11 Masehi dipentaskan di Jawa. Selain Pementasan tari berkembanglah pula versi wayang, suatu tradisi yang nampaknya berasal dari jaman pra-Hindu. Waktu orang Hindu datang ke Jawa, maka mereka telah menemukan bermacam-macam alat musik. Dalam relief pada Borobudur terdapat alat musik commit to user local maupun alat musik yang diimpor dari India seperti gendamg, termasuk TUGAS AKHIR 48 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu sisi, kledi, suling, angklung, alat tiup (semacam hobo), xylofon (bentuknya setengah gambang, setengah calung), sapeq, sitar dan harpa dengan 10 dawai, lonceng dari perunggu dalam macammacam ukuran, gong, saron, bonang. Tidak dapat disangkal bahwa alat musik mula-mula dimainkan menurut kebiasaan India. Selain itu dari penggalian-penggalian di Jawa Tengah telah ditemukan sejumlah besar kumpulan bonang, nada-nada gender dan saron, lonceng, gendang, gong-gong, namun tidak jelas dari abad berapa. Tidak semua alat musik tersebut di atas bertahan di Jawa dalam perkembangan waktu selanjutnya. Namun nampak bahwa alat musik ini telah dipakai sebelum jaman Hindu. Perlu diketahui bahwa musik gamelan sebagai musik herefon dengan pola ritme yang kaya, keindahannya terletak justru dalam bunyi bersama dari lagu dan irama yang saling melengkapi menjadi satu ‘simfoni nada dan irama’. Sedangkan musik India termasuk musik solotis (vocal maupun instrumental) meskipun dimainkan juga dalam ansambel sebagai iringan. Namun aneka ragam alat musik di India tidak digabungkan dalam satu orkes, untuk memberi kebebasan pada penyanyi dan pemain. Bahwa seni musik sejak dulu di Jawa mendapat suatu penghargaan tinggi, dapat disimpulkan dari banyaknya gambar alat musik dalam relief-relief dari jaman itu serta dari naskah-naskah kuno yang rajin menyebut nama alat musik dan sebagainya. Jadi Gamelan sebagai orkes mengalami suatu perkembangan alat musik yang berasal dari India diintergrasikan ke dalam musik tradisional Jawa: gong-gong dalam macam-macam bentuk dan ukuran, gambang ditambah sejumlah alat lain yang sebagian ditinggalkan dalam perkembangan jaman. Bahwa user (sampai sekarang) membuktikan terjadilah suatu perkembangancommit musik to gamelan TUGAS AKHIR 49 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id betapa tinggi musik ini hingga tidak ada bandingnya di Negara lain di Asia Tenggara. Pada masa abad 11 pusat politik pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan Kerajaan Airlangga yang berhasil menaklukkan seluruh Jawa (1037), Setelah itu dilanjutkan oleh kerajaan Singasari pada abad 13. Wilayah kekuasaan sampai Kerajaan Majapahit (didirikan oleh Raden Wijaya dengan patihnya yang tersohor Gajah Mada). Dengan patihnya Gajah Mada pada tahun 1350-1389 merupakan puncak kejayaan Majapahit dengan Pemerintahan Hayam Wuruk. Seluruh kepulauan (termasuk kerajaan Sriwijaya) masuk dalam wilayah Nusantara (itu nama wilayah kerajaan Majapahit di luar pulau Jawa). Maka tidak mengherankan bahwa pada waktu itu pun gong yang di Jawa di bawa ke seluruh Nusantara. Namun itu tidak berarti bahwa semua pulau memakai juga musik gamelan. Meskipun tangga nada Pelog dikenal juga di daerah lain, namun umumnya musik di luar Jawa dan Bali mengikuti pola lain: ritmik yang kaya serta melodic yang agak sederhana berdasarkan tangga nada pentatonic tanpa setengah nada (pentatonic anhemitonis) adalah ciri khasnya. Pada akhir jaman Hindu gamelan sudah lengkap seperti jaman sekarang. Hanya satu alat belum ada: rebab. Meskipun demikian, menurut Jaap Kunst belum tentu semua alat dimainkan selalu bersama-sama. Mungkin sekali terdapat suatu ansambel dengan alat musik lembut yang terutama dipakai di dalam ruang dengan gender, gambang dan suling. Selain itu terdapat ansambel dengan alat musik keras dengan gendang, cymbal (di Jawa sudah tidak ada), macam-macam gong yang dipakai terutama diluar gedung untuk pesta dan pawai. Ansambel alat yang keras seperti di Jawa terdapat commit to user terdapat pula di pulau-pulau lain misalnya di Nias dan Flores Barat. TUGAS AKHIR 50 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gamelan Munggang, ansambel orkes gamelan tertua, ternyata merupakan ansambel macam ini juga. Menurur Kurst, kedua ansambel baru digabung menjadi satu orkes gamelan sesudah jaman Hindu. Dan inipun terjadi dalam perkembangan waktu 1389 – 1520 merupakan jaman kemunduran dan kehancuran kerajaan Majapahit. Sementara itu di Malaka terjadi perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa sampai Sumetera. Pada tahun 1511 Malaka direbut Portugis dan masuk pula ke Kepulauan Maluku (1522). Sementara itu di Jawa kerajaan Demak, Kerajaan Islam (1500-1546) berdiri Kesultanan Demak menguasai seluruh Jawa dan sebagian besar kepulauan di luar Jawa. Bersama dengan agama Islam masuk ke Indonesia pula alat musik Arab: misalnya rebana, rebab, gambus. Namun alat musik ini berkembang di Indonesia : berbedalah bentuk dan cara bermain rebab: di Jawa,Bali, Sulsel, Sumba (di Sumba rebab ini disebut ‘dunggak roro’) dengan dua dawai; di Sumatera, Kalimantan, Sulut dan Maluku dengan satu dawai; di Aceh dengan tiga dawai. Berbedalah pula nama rebana: terbang, trebang, robana, rabana. Sedangkan gambus {sejenis gitar/mandolin) biasanya dilengkapi dengan alat seperti biola, akordeon, gendang, seruling, bas menjadi orkes gambus. Dengan kata lain: alat musik ini mengalami suatu proses pengintegrasian ke dalam tradisi musik Indonesia. 3. Jenis Alat Musik Tradisional Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaitu syair dan melodinya menggunakan bahasa commit to user TUGAS AKHIR 51 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan gaya daerah setempat. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari : a. Alat Musik Betawi (Jakarta) Gambar II.4. Gambang Kromong Sumber : http://www.frewaremini.com/2014/05/jenis-gambar-alat-musik-tradisional.html 1) Gambang kromong Gambang Instrumen pukul dengan bilah-bilah kayuberjumlah 18 buah, dengan skala tangga nada khas Cina. Kromong Instrumen pukul dari logam, bentuknya mirip dengan bonang Jawa. Tehyan semacam biola berukuran kecil berasal dari Cina, cara memainkannya dengan cara menggesek pada posisi tegak dan pemain duduk bersila. Kongahyan semacam rebab berukuran sedang dan berasal dari Cina, yang memiliki suara tinggi seperti suara biola, yang berfungsi sebagai berlagu senada dengan penyanyi. Shukong semacam biola berukuran besar dan berasal dari Cina, cara memainkannya digesek dan berfungsi sebagai pemanis dikarenakan digesek sewaktucommit to user waktu saja. TUGAS AKHIR 52 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kemong semacam gong kecil berasal dari gamelan Jawa dan Sunda. Kendang semacam tambur dengan dua permukaan, juga merupakan perangkat gamelan Jawa, Sunda, dan Bali. Gunanya untuk memberi irama. Kecrek dua lempengan besi dipukul dengan alat pemukul dari besi pula. Ketiga alat di atas dimainkan penabuhnya sambil duduk di kursi. Nengnong dua buah piringan dari logam yang dikaitkan pada kerangka. Pemukul yang digunakan terbuat dari kayu. Gong dan kempul sebagai instrumen kolomotik mirip sekali penggunaannya dengan alat musik gamelan Sunda atau Jawa. Bangsing atau Suling Suling yang memiliki enam lubang yang dimainkan dalam posisi horisontal. Juanto Instrumen berbentuk mirip terompet berlubang tujuh buah, merupakan instrumen paling penting dalam seni Gambang Kromong karena mampu memberikan nuansa ke-Cina-an, akan tetapi sekarang sulit ditemukan dan digantikan fungsinya oleh Saxophone. 2) Akordeon commit to user TUGAS AKHIR 53 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Akordeon adalah alat musik sejenis organ. Akordeon ini relatif kecil dan dimainkan dengan cara digantungkan di badan. Akordeon ditemukan oleh C.F.L. Buschmann dari Berlin, Jerman Bedug (Bas Drum) salah satu jenis alat musik tabuh yang terbuat dari kulit Tuba salah satu jenis alat musik tiup yang terbuat dari logam. Tambur (Snare drum) Terbuat dari : Kayu Nangka, Kelapa atau Cempedak Cymbal adalah sebuah alat musik yang telah dimainkan sejak Zaman kuno. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Jenis alat musik seperti itu di sebut juga perkusi.Pembuat simbal terkanal dari Turki hingga kini membuat simbal dari campuran logam dengan rumus campuran tetap dan dijaga kerahasianya. Clarinet salah satu jenis alat musik tiup yang terbuat dari logam. Thrombon Instrumen musik tiup logam atau dikenal dalam bahasa inggris sebagai brass instrument adalah alat musik yang menghasilkan suara yang berasal dari getaran bibir pemainnya saat meniup melalui tabung resonator (pada jenis instrumen tertentu disebut sebagai mouthpiece). Instrumen musik ini dikenal juga sebagai labrosones, yang berarti instrumen yang dibunyikan oleh getaran bibir. Piston (Terompet) commit to user TUGAS AKHIR 54 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id salah satu jenis alat musik tiup yang terbuat dari logam. Tenor Alat ini umumnya dimainkan dengan menggunakan malet yang terbuat dari kayu atau aluminimum dengan ujung berbentuk bundar terbuat dari nilon. Basek (Bambu Gesek) Alat musik Basek yang dibuat dari bambu wulung ini diciptakan oleh Joko Suranto. Merupakan alat musik bambu yang dimainkan dengan digesek diciptakan oleh Seniman yang berasal dari Depok. Saat ini alat musik dengan panjang sekitar 75 cm tersebut telah memiliki empat model dengan aneka variasi guna menarik perhatian. b. Alat Musik Jawa Barat Gambar II.5. Alat Musik Jawa Barat Sumber : http://www.frewaremini.com/2014/05/jenis-gambar-alat-musik-tradisional.html 1) Gamelan sunda (degung) Bonang Bonang adalah instrument gamelan Jawa yang paling banyak menyita commit to user tempat.alat ini termasuk tetabuhan keras yang terbuat dari logam. Untuk TUGAS AKHIR 55 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seperangkat gamelan Jawa jumlahnya ada 4 buah. Terdiri dari sepasang boning Barung dan sepasang Bonang Penerus semuanya pelog dan slendro. Satu keistimewaan bonang ialah dapat di pakai dalam segala macam gendhing, baik dalam irama keras atau cepat maupun halus atau pelan. Fungsinya sebagai panghias lagu pokok, mengawali sebagai pambuka gending. Dan sesuai dengan asal katanya “nong-Nang”, fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk arah. Termasuk didalamnya pergantian ke gendhing lain, dan atau pengulangan gendhing yang telah dibunyikan. Saron barung (sedang) Saron berasal dari kata “seron” yang berarti sero atau keras. Sesuai dengan namanya Saron termasuk alat tetabuhan keras yang terbuat dari logam. Berupa bilahan-bilahan perunggu yang disusun berderet di atas kotak kayu sebagai wadah gema. Fungsinya; Sebagai pembawa lagu pokok dengan intensitas tabuhan lebih keras. Panerus Saron barung berukuran lebih kecil Gong Instrumen yang mempunyai ukuran paling besar, bentuk dan cara meletakkannya sama seperti kempul. Ukurannya kira-kira berdiameter 1 meter. Fungsinya sebagai penguat akhir lagu, batas batas lagu , dan penguat rasa seleh lagu atau gendhing. Kendang semacam tambur dengan dua permukaan, Suling commit to user TUGAS AKHIR 56 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Yang membedakan dari suling sunda adalah selain bentuknya juga bunyi dan alunan nada yang dihasilkan begitu merdu dan mendayu-dayu. Suara instrumen musik tatar sunda ini memiliki arti dan kharakter khusus bagi masyarakat Jawa Barat. Suling sunda yang paling baik dibuat dari jenis bambu/awi tamiang. Awi tamiang sendiri ada 2 jenis yaitu awi tamiang biasa dan awi tamiang urat emas. Tamiang urat emas merupakan jenis bambu yang paling baik karena selain bambunya tipis, pada badan bambu terdapat garis-garis berwarna kuning (bercak-bercak) yang menciptakan tekstur unik. Kecrek Dua lempengan besi dipukul dengan alat pemukul dari besi pula. Ketiga alat di atas dimainkan penabuhnya sambil duduk di kursi. Kempul Intrumen gamelan Jawa yang mempunyai ukuran adak besar dibanding lainnya,terdiri dari beberapa buah yang besar kecilnya tidak sama sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Digantung pada gawangan yang terbuat dari kayu yang bernama Gayor. Fungsinya sebagai penguat lagu pokok selain sebagai pathokan gendhing. Angklung buncis Calung gambang (calung rantay) Yang disebut Calung Gambang adalah sebuah calung yang dideretkan diikat dengan tali tanpa menggunakan ancak/standar. Cara memainkannya sebagai berikut: kedua ujung tali diikatkan pada sebuah pohon/tiang sedangkan kedua tali pangkalnya diikatkan pada pinggang si penabuh. commit to user Motif pukulan mirip memukul gambang. TUGAS AKHIR 57 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Calung Jingjing Calung Jingjing adalah bentuk calung yang ditampilkan dengan dijingjing/dibawa dengan tangan yang satu sedang tangan yang lainnya memegang pemukul. 2) Rebab Di Jawa Barat, rebab merupakan alat musik gesek yang memiliki dua atau tiga utas senar logam, biasanya rebuat dari tembaga. Bagian rebab yang memanjang terbuat dari kayu nangka. Pada bagian tubuh yang berbentuk hati tebuat dari kayu yang berongga dan ditutup dengan kulit, usus, atau kemih lembu yang dikeringkan, sebagai resonator atau pengeras suara. 3) Dog-dog lonjor Dogdog merupakan alat musik tabuh yang terbuat dari batang kayu yang berongga dengan bulatan berdiameter 15 cm dan ujungnya mengecil berdiameter antara 12-13 cm, sedangkan panjangnya lebih kurang 90 cm hingga 100 cm. Pada ujung bulatan yang berdiameter 15 m itu ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan, kemudian diikat dengan tali bambu dan dipaseuk / baji untuk mengencangkan kulit tersebut, sehingga kalau dipukul Akan mengeluarkan suara dog.. dog.. dog. 4) Kecapi perahu adalah suatu kotak resonansi yang bagian bawahnya diberi lubang resonansi untuk memungkinkan suara keluar. Sisi-sisi jenis kacapi ini dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai perahu. Di masa lalu, kacapi ini dibuat langsung dari bongkahan kayu dengan memahatnya. 5) Kecapi siter commit to user TUGAS AKHIR 58 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id merupakan kotak resonansi dengan bidang rata yang sejajar. Serupa dengan kacapi parahu, lubangnya ditempatkan pada bagian bawah. Sisi bagian atas dan bawahnya membentuk trapesium. 6) Kecapi rincik memperkaya iringan musik dengan cara mengisi ruang antar nada dengan frekuensi-frekuensi tinggi, khususnya dalam lagu-lagu yang bermetrum tetap seperti dalam kacapi suling atau Sekar Panambih. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi yang lebih kecil dengan dawai yang jumlahnya sampai 15. 7) Karinding Pada awal alat musik karinding adalah alat yang digunakan oleh para karuhun/orang tua untuk mengusir hama di sawah. Karena karinding ini mengeluarkan bunyi yang khas, pada perkembangannya karinding tidak hanya digunakan untuk kepentingan bersawah, para karuhun memainkan karinding ini dalam ritual atau upaca adat. Sampai saat sekarangpun karinding masih digunakan sebagai pengiring pembacaan rajah/doa. Pada jaman awal mula karinding diciptakan, konon instrumen yang dibuat dari bambu dan pelepah kawung ini digunakan pula oleh para kaum lelaki untuk merayu atau memikat hati wanita yang disukai. 8) Tarawangsa alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi. diklasifikasikan sebagai alat gesek dan jentreng diklasifikasi sebagai alat petik. Alat musik tarawangsa terbuat dari kayu kenanga, jengkol, dadap, dan kemiri. 9) Genggong sunda commit to user TUGAS AKHIR 59 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Merupakan kesenian khas Kabupaten Subang Jawa Barat. Asal kata Genggong diambil dari sebuah nama rawa / ranca Genggong. Sebenarnya kata genggong lebih menunjukan nama kesenian daerah / hiburan rakyat yang terdiri dari berbagai macam alat musik tradisional yang sering dimainkan untuk menyambut hari-hari bersajarah seperti peringatan kemerdekaan negara Republik Indonesia. 10) Butak (Bambu Jitak) Butak merupakan alat musik yang terbuat dari bambu, rami, rotan dan senar gitar listrik. Jenis alat musik ini menimbulkan bunyi-bunyian merdu jika dimainkan. Caranya, senar gitar listrik yang terbentang pada bambu dipukulpukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari kayu. Butak ini bisa untuk sebagai pendukung musik jazz,blues dan lainnya. Dinamakan Butak dikarenakan cara memainkan alat musik ini dengan cara dipukul / dijitak Gambar II.6. Bambu Jitak Sumber : http://bamboo.ichsany.com/bambu-jitak/ commit to user TUGAS AKHIR 60 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. Alat Musik Jawa Tengah & Yogyakarta Gambar II.7. Gamelan Jawa Tengah Sumber : http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/09/mengenal-seperangkat-gamelan-jawa.html 1) Gamelan jawa (gamelan ageng) Rebab byur Alat musik gesek yang memiliki dua atau tiga utas senar logam. Rebab ponthang Alat musik gesek yang memiliki dua atau tiga utas senar logam. Gender barung (besar) Gender adalah sebuah nama dari instrument gamelan Jawa yang terdiri atas 14 sampai 15 bilah. Bilah-bilah tersebut digantung berjejer secara urut sesuai nadanya dengan seutas tali, dan di bawahnya disusun berjejer pula beberapa bumbung (dari bambu atau) berfungsi sebagai resonator atau wadah gema. Alat ini termasuk tetabuhan yang halus, walaupun terbuat dari logam. Memainkannya dengan kedua tangan (kiri dan kanan) menggunakan alat pemukuj (tabuh), yang terbuat dari kayu dan bagian tepinya dilapisi dengan kain atau karet, supaya suara yang dihasilkan berkesan empuk. Gender panerus (kecil) commit to user TUGAS AKHIR 61 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gender berukuran kecil, beroktaf tengah sampai tinggi. Meskipun instrumen mi tidak harus ada dalam ansambel, kehadirannya menambah kekayaan tekstur gamelan. Gender ini memainkan lagunya dalam pola lagu ketukan ajeg dan cepat. Gambang Gambang merupakan bagian ricikan gamelan yang terbuat dari bahan kayu berbentuk rangkaian atau deretan bilah-bilah nada yang berjumlah 20 bilah. Cara membunyikan gambang adalah dipukul dengan tabuh khusus gambang. Fungsi gambang dalam sajian karawitan sebagai pengrengga lagu. Dalam satu perangkat gamelan biasanya terdiri dari dua set gambang dalam laras slendro dan laras pelog. Siter Merupakan alat petik. Bentuknya segi empat dengan bentangan bentangan kawat atau dawai di atas kotak kayu yang diberi lobang suara. Siter berukuran lebih kecil dari clempung. Berfungsi sebagai pengolah lagu pokok. Dengan warna suara yang lain dari yang lain maka siter memberikan kesan kusud pada lagu atau gendhing. Celempung Merupakan alat petik. Bentuknya segi empat dengan bentangan bentangan kawat atau dawai di atas kotak kayu yang diberi lobang suara. Celempung lebih besar dari siter. Berfungsi sebagai pengolah lagu pokok. Dengan warna suara yang lain dari yang lain maka siter memberikan kesan kusud pada lagu atau gendhing. Kendang ageng (kendang-gendhing) commit to user TUGAS AKHIR 62 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dari seperangkat gamelan yang paling jadi pusat perhatian adalah alat yang disebut “ Kendhang “. Alat ini terbentuk seperti tabung, terbuat dari kayu dengan tutup tabung dari kulit binatang. Cara membunyikan nya dengan jeri dan telapak tangan, kiri dan kanan. Fungsi utama dari kendang adalah pengendali. Baik irama, jalannya gending atau dinamika. Kendang kalih Kendang wayangan (kedang kosekan) Kendhang berukuran kecil untuk mengiringi tari-tarian. Kendhang ini juga dimainkan dalam klenengan, memainkan pola-pola ritme yang berasosiasi dengan gerakan gerakan tari. Suling Alat musik tiup yang terbuat dari bambu yang dilubangi. Bonang penebang (lebih besar dari bonang barung) Bonang adalah instrument gamelan Jawa yang paling banyak menyita tempat. Alat ini termasuk tetabuhan keras yang terbuat dari logam. Untuk seperangkat gamelan Jawa jumlahnya ada 4 buah. Terdiri dari sepasang boning Barung dan sepasang Bonang Penerus semuanya pelog dan slendro. Satu keistimewaan boning ialah dapat di pakai dalam segala macam gendhing, baik dalam irama keras atau cepat maupun halus atau pelan. Fungsinya sebagai panghias lagu pokok, mengawali sebagai pambuka gending. Dan sesuai dengan asal katanya “nong-Nang”, fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk arah. Termasuk didalamnya pergantian ke gendhing lain, dan atau pengulangan gendhing yang telah dibunyikan. Bonang barung (besar) Bonang panerus (kecil) commit to user TUGAS AKHIR 63 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi. Pada teknik tabuhan pipilan, bonang panerus berkecepatan dua kali lipat dari pada bonang barung. Slenthem (berwujud bilah-bilah tanpa pencon, dipakai dalam gamelan perunggu) Slenthem termasuk alat tetabuhan yang halus. Bentuknya seperti gender namun ukuran bilahnya lebih besar dan terdiri dari 7 bilah. Fungsinya; sebagai pembawa lagu pokok ( pamangku lagu ) Slentho (slenthem dengan pencon, terdapat pada gamelan kuningan atau besi) Demung (bentuk dan suara besar) Saron berasal dari kata “seron” yang berarti sero atau keras. Sesuai dengan namanya Saron termasuk alat tetabuhan keras yang terbuat dari logam. Berupa bilahan-bilahan perunggu yang disusun berderet di atas kotak kayu sebagai wadah gema, Jumlah saron untuk seperangkat gamelan minimal ada 8 buah terdiri dsri sepasang saron Demung, 2 pasang saron barung dan sepasang saron penerus. Fungsinya; Sebagai pembawa lagu pokok dengan intensitas tabuhan lebih keras. Saron barung (bentuk dan suara lebih kecil dari demung) Saron berasal dari kata “seron” yang berarti sero atau keras. Sesuai dengan namanya Saron termasuk alat tetabuhan keras yang terbuat dari logam. Berupa bilahan-bilahan perunggu yang disusun berderet di atas kotak kayu sebagai wadah gema, Jumlah saron untuk seperangkat gamelan minimal ada 8 buah terdiri dsri sepasang saron Demung, 2 pasang saron barung dan sepasang saron penerus. Fungsinya; Sebagai pembawa lagu pokok dengan commit to user intensitas tabuhan lebih keras. TUGAS AKHIR 64 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saron penerus (bentuk dan suara lebih kecil dari saron barung) Kethuk Bentuknya mirip bonang,berjumlah 2 untuk slendro dan pelog. Biasa didampingi alat yang namanya Kempyang berbentuk lebih kecil yang cara menabuhnya bergantian dengan Kethuk. Fungsinya untuk memainkan irama dasar dengan bunyi selang seling antara kempyang – kethuk – kempul – kenong dan gong. Kenong Kenong adalah intrumen gamelan Jawa yang berbentuk canang seperti bonang tapi lebih besar. Jumlahnya ada 12, terdiri dari 5 kenong Slendro dan 7 kenong Pelog. Fungsinya untuk memainkan irama dasar dan memberikan tekanan pada seleh lagu. Kempul Intrumen gamelan Jawa yang mempunyai ukuran adak besar disbanding lainnya, terdiri dari beberapa buah yang besar kecilnya tidak sama sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Digantung pada gawangan yang terbuat dari kayu yang bernama Gayor. Gong suwukan Gong besar 2) Kepyek-keprak 3) Kemanak Bentuknya menyerupai buah pisang, terdiri dari dua buah ber nada 7 dan 6. 4) Kecer Berbentuk seperti lempengan tapi ada penconnya, terdiri dari dua pasang atau commit to user lebih. Berfungsi untuk menghias lagu agar terkesan ramai TUGAS AKHIR 65 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5) Trebang Semacam alat musik rebana yang ada di Jakarta 6) Bedhuk Alat musik pukul . 7) Gong sebul (yogyakarta) Bentuknya tidak bulat seperti gong, tetapi berupa sepotong bambu petung (Ochloa gigantea, bambu raksasa) dengan panjang tertentu sesuai dengan nada yang hendak dihasilkan. Cara membunyikannya bukan dengan dipukul, melainkan ditiup. 8) Kenthongan (yogyakarta) d. Alat musik jawa timur Gambar II.8. Alat Musik Jawa Timur Sumber : http://www.frewaremini.com/2014/05/jenis-gambar-alat-musik-tradisional.html 1) Reog ponorogo (gamelan jawa timur) Kenong Kenong adalah intrumen gamelan Jawa yang berbentuk canang seperti bonang tapi lebih besar. Jumlahnya ada 12, terdiri dari 5 kenong Slendro commit to user dan 7 kenong Pelog.. TUGAS AKHIR 66 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kempul Intrumen gamelan Jawa yang mempunyai ukuran adak besar disbanding lainnya,terdiri dari beberapa buah yang besar kecilnya tidak sama sesuai dengan tinggi rendahnya nada. Digantung pada gawangan yang terbuat dari kayu yang bernama Gayor. Kethuk Bentuknya mirip bonang, berjumlah 2 untuk slendro dan pelog. Biasa didampingi alat yang namanya Kempyang berbentuk lebih kecil yang cara menabuhnya bergantian dengan Kethuk. Kendang besar Kendang kecil Gong Instrumen yang mempunyai ukuran paling besar, bentuk dan cara meletakkannya sama seperti kempul. Selompret Angklung besar Merupakan alat musik pukul yang terbuat dari bambu. 2) Terompet reog Merupakan Alat musik tiup seperti suling, namun memiliki bentuk yang berbeda. 3) Kenong besar Kenong adalah intrumen gamelan Jawa yang berbentuk canang seperti bonang, terdapat kenong besar, sedang dan kecil 4) Korca commit to user TUGAS AKHIR 67 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id e. Alat Musik Bali Gambar II.9. Alat Musik Bali Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Gamelan_Bali 1) Gamelan bali (gong gebyar) Gong Instrumen yang mempunyai ukuran paling besar, bentuk dan cara meletakkannya sama seperti kempul. Ceng-ceng Semacam alat musik symbal Kendang Mebarung Merupakan jenis kendang dengan ukuran terbesar dalam karawitan Bali. Ukuran kendang ini biasanya mencapai panjang 185-200 cm dengan diameter antara 74-80 cm. Kendang wadon Gangsa Gangsa adalah nama salah satu instrumen dalam suatu ensembel atau barungan gambelan yang daun bilahannya terbuat dari perunggu. 2) Genggong Bali Genggong juga termasuk gamelan langka dan barungan alit, alat musik genggong yang terbuat dari pelepah enau. commit to user TUGAS AKHIR 68 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar II.10. Genggong Bali Sumber : http://www.indonesiaheritage.org/ 3) Rindik Merupakan salah satu alat musik tradisional Bali. Rindik terbuat dari bambu yang bernada selendro. Alat musik ini biasa di mainkan oleh 2-4 orang pemain atau 2-5 orang pemain. Gambar II.11. Rindik Sumber : http://www.indonesiaheritage.org/ 4) Pareret adalah alat musik kuno sejenis trompet yang terbuat dari bahan kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi trompet. 5) Reong (dong, deng, dung, dang) Reong adalah instrument yang bentuknya memanjang dan berpencon. Instrument ini pada umumnya memiliki pencon sebanyak 12(dua belas) buah yang diawali dengan nada ndeng dan diakhiri dengan nada ndung. 6) Bende Semacam alat musik tambur cina commit to user TUGAS AKHIR 69