Perkembangan hidung dan telinga. Organogenesis Bulan 2-3 perkembangan janin. Bagian-bagian hidung dan telinga berkembang dari ektoderm, mesoderm, entoderm tengkorak, lengkung faring, somit Ektoderm: • epidermis, saraf telinga-hidung Mesoderm • Dermis • Tengkorak, somit, dan lengkung faring Entoderm: mukosa Telinga-Hdg Tengkorak, somit, dan lengkung faring tahap awal janin. Asal hidung dan telinga. Lengkung, kantong, celah faring, Lempeng telinga, lempeng hidung. Minggu 8 : penglipatan janin dari bentuk diskus kearah bilateral dan sefalokaudal, akhir masa embrio. Hidung dan langitan. Berhubungan dengan stomodeum: bagian depan usus sederhana depan. Bagian-bagian kepala yang berhubungan dengan stomodeum: • Dasar tengkorak • Membran bukofaringea • Tonjol hidung medial • Tonjol hidung lateral • Tonjol maksila • Tonjol mandibula • Tonjol langit mulut primer Hidung, langit-langit, dan mulut. Langitan mulut terdiri atas langitan primer dan sekunder. • Langitan merupakan pemisah hidung dari mulut • Segmen intermaksila, dibentuk oleh tonjol hidung medial kiri dan kanan, menjadi langitan primer • tonjol maksila kiri dan kanan bersatu menjadi langitan sekunder. • Batas kedua langitan adalah foramen insisivum • Khoane primer terbentuk • Membran bukonasal Perkembangan hidung dilengkapi oleh diferensiasi miotom preoksipital, otot lengkung farink: membentuk pipi, palatum mole, dasar mulut. • Otot-otot ini disarafi oleh serabut eferen viseral khusus. • Lengkung farink 1: menjadi otot pengunyah, m.tensor tympani, m.tensor veli palatini, m.digastrikus venter anterior, m.milohioideus: Disarafi oleh portio minor n.trigeminus • Lengkung farink 2: membentuk otot wajah (ekspresi); stapes, os hioid, m.stapedius, m.levator veli palatini, venter posterior m.digastrikus, platisma, m.stilohioideus: Disarafi oleh n.fasialis Miotom preoksipital: bagian pembentukan dasar mulut dan khoane. • Berjumlah 3-4 ruas • Berkembang menjadi otot lidah, mesenkim dasar mulut dan langit-langit lunak • Mesenkim berdiferensiasi menjadi fibroblast, beserta jaringan penyambung • Disarafi oleh serabut eferen somatik umum N.hipoglosus dan serabut aferen somatik umum n.trigeminus. Hidung dan langitan mulut lanjutan : perkembangan tonjol maksila, tonjol mandibula, tonjol hidung medial, tonjol hidung lateral, lengkung faring 1 dan 2. • Palatum mole : m.tensor veli palatini, disarafi oleh saraf otak ke-5, dan m.levator veli palatini yang disarafi oleh n.fasialis • Wajah dan palatum durum : langitan primer dan sekunder : tonjol hidung medial dan maksila • Bibir dan hidungtonjol hidung medial dan maksila • Tonjol hidung lateral dan maksila • kheilognatoprosoposkisis Pipi dan hidung • • • • • Tonjol frontal Lempeng hidung Tonjol hidung lateral Alur nasolakrimal Tonjol hidung medial kiri dan kanan • Segmen intermaksila • Tonjol maksila • Tonjol mandibula Perkembangan rongga hidung. • • • • Sekat hidung Khonkha nasalis Khoane Sinus paranasalis Telinga. • Diferensiasi sel neuroepitel otak belakang membentuk lempeng otikum • Vesikula otikum • Celah faring-1 menjadi saluran telinga luar • Kantong faring-1 menjadi tuba auditiva • Tulang pendengaran : maleus, inkus, stapes Telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. • • • • • • • • • • Daun telinga Otot daun telinga Saraf otak 7 motorik Saraf otak 5 sensorik Saraf otak 9 sensorik Saraf otak 10 sensorik-motorik Celah faring-1 Kantong faring-1 Membran timpani Vesikula otikum membentuk labirin membran • Labirin membran terbagi menjadi duktus kokhlearis, utrikulus, sakulus, duktus semisirkularis. Hidung. • • • • • • • • • Lempeng olfaktori Lempeng hidung Lamina kribrosa Os etmoidal Langitan primer Maksila Os frontal Os sfenoidal Sinus paranasalis kalamhilbilbasyar • Genetik • Virus • Zat teratogenik.