nilai dasar ekonomi islam

advertisement
NILAI DASAR EKONOMI ISLAM
Binti Nur Asiyah, M.si.
1
MATERI
•
•
•
•
•
Kepemilikan
Kebersamaan
Keadilan
Kebebasan
Keseimbangan
2
KEPEMILIKAN
• Kepemilikan adalah suatu ikatan seseorang dengan hak miliknya
yang disahkan Syari’ah. Kepemilikan berarti pula hak khusus yang
didapatkan si pemilik sehingga ia mempunyai hak menggunakan
sejauh tidak melakukan pelanggaran pada garis-garis Syari’ah
• Menurut Islam, hak milik dibedakan menjadi Tiga kategori hak milik,
yaitu Hak Milik Pribadi (al-Milkiyah al-Fardiyah/Private Property),
Hak Milik Umum/Pemerintah (al-Milkiyah al-’aamah/Public
Ownership) dan Hak milik negara (al-milkiyah ad-daulah).
• Manusia sbg khalifah/wakil Allah yang aktif.
• Diakui hak kepemilikan individu dengan cara2 yang dibenarkan
syariah
• Hak kepemilikan hanyalah dalam pemanfaatan (tidak mutlak)
• Ada hak milik umum dan hak milik negara yang tidak dimiliki
individu
3
KEPEMILIKAN
• Kepemilikan dalam ekonomi islam (Adi Sasono hal . 40):
1. Pemilikan terletak pada memiliki kemanfaatanya dan bukan
menguasai secara mutlak terhadap sumber ekonomi. Hadist
Nabi Muhammad SAW “Barangsiapa menghidupkan
sebidang tanah mati, maka tanah itu menjadi miliknya. Dan,
tidak berhak memilikinya, orang sekadar memagarinya
dengan tembok setelah tiga tahun”.
2. Pemilikan terbatas pada sepanjang hidupnya di dunia, dan
bila oran gitu mati, harus didistribusikan kepada ahli
warisnya menurut ketentuan Islam. (Surat al Baqarah 180,
Surat an-Nisa ayat 11 - 12
4
3. Pemilikan perorangan tidak dibolehkan
terhadap sumber ekonomi yang menyangkut
kepentingan umum atau hajat Hidup orang
banyak. Hadits nabi “Semua orang islam
berserikat dalam tiga hal: dalam hal air,
rumput, api dan garam” HR. Ahmad dan Abu
Daud.
5
Hakikat Hak Harta
.
llah adalah pencipta dan pemilik harta
yang hakiki
Hakikat Harta
Harta adalah fasilitas bagi kehidupan
manusia
Allah menganugerahkan pemilikan harta
kepada manusia
6
• Kepemilikan yang sah menurut Islam adalah kepemilikan yang
terlahir dari proses yang disahkan Islam dan menurut
pandangan Fiqh Islam terjadi karena:
1. Menjaga hak Umum
2. Transaksi Pemindahan Hak
3. Penggantian Posisi Pemilikan
• Sholahuddin (2007) cara seseorang memperoleh harta yang
sah suatu lima sebab, yaitu:
a. Bekerja (Qs. Al-Jumu’ah;10)
b. Warisan (Qs. An-Nisa’; 11)
c. Kebutuhan akan harta untuk menyambung hidup
d. Harta pemberian Negara yang diberikan kepada rakyat
e. Saling menolong/hubungan yang halal antar manusia
7
• Pada QS.an-Najm ayat 31 dan Firman Allah SWT. dalam QS.
An-Nisaa ayat 32 dan QS. Al-Maa’idah ayat 38. jelaslah
perbedaan antara status kepemilikan dalam sistem ekonomi
Islam dengan sistem ekonomi yang lainnya. Dalam Islam
kepemilikan pribadi sangat dihormati walau hakekatnya tidak
mutlak, dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan orang lain dan tentu saja tidak
bertentangan pula dengan ajaran Islam. Sementara dalam
sistem kapitalis, kepemilikan bersifat mutlak dan
pemanfaatannya pun bebas.sedangkan dalam sistem sosialis
justru sebaliknya, kepemilikan pribadi tidak diakui, yang ada
kepemilikan oleh negara
8
KEBERSAMAAN
• Nilai dasar dalam ekonomi islam salah satunya adalah
kesatuan dan persaudaraan sebagai wujud kebersamaan.
• Islam mengajarkan nilai-nilai yang menyuruh umatnya untuk
membangun hubungan baik dengan karib kerabat dan untuk
hormat-menghormati dalam hidup bertetangga (QS. 2: 83,
176 dan QS 17;29) Hatta hal 189
• Ekonomi syariah menekankan kebersamaan dalam
memperoleh manfaat (sharing economics).
9
Persaudaraan (Ukhuwah)
Prinsip Persaudaraan (Ukhuwah) memiliki
ciri-ciri berikut:
• Saling mengenal (ta’aruf),
• Saling memahami (tafahum),
• Saling menolong (ta’awun),
• Saling menjamin (takaful),
• Saling bersinergi dan beraliansi
(tahaluf).
10
KEADILAN
• Keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
terdapat kesamaan perlakuan di mata hukum, kesamaan hak
kompensasi, hak hidup secara layak,hak menikmanti pembangunan
dan tidak adanya pihak yang dirugikan sertaadanya keseimbangan
dalam setiap aspek kehidupan
• Keadilan berarti kebebasan yang bersyaratkan akhlak islam (al-Lail
ayat 8 -10)
• Keadilan harus ditetapkan di semua fase kegiatan ekonomi, dalam
produksi, konsumsi sehingga menciptakan efisiensi dan
memberantas pemborosan. “Adalah suatu kezaliman dan
penindasan apabila seseorang dibiarkan berbuat terhadap hartanya
sendiri yang melampaui batas yang ditetapkan dan bahkan sampai
merampas hak orang lain (an –Nisa \; 160-161, asy-syu’ara; 182 –
183, al-Baqarah; 188)
11
• Keadilan dalam distribusi ialah penilaian yang tepat
terhadap faktor produksi dan kebijaksanaan harga
hasilnya sesuai dengan takaran yang wajar dan ukuran
yang tepat atau kadar yang sebenarnya (al-Hijr; 19,
Thaha; 6, al-Furqan;2, al-’A’la 1-3)
• Keadilan berarti kebijaksanaan mengalokasikan
sejumlah hasil tertentu dari kegiatan ekonomi, bagi
mereka yang tidak mampu memasuki pasar atau tidak
sanggung membelinya menurut kekuatan pasar, yakni
kebijaksanaan melalui zakat , infaq, dan sedekah (alBaqarah; 110, 271, 280; an-Nisa’; 8, at-Taubah 60, anNur 33, an-Naml; 26-27, Muhammad 38, al-Hadid; 7,
al-Mumtahanah 8, al-Ma’aarij; 24-25)
12
Keadilan (’Adalah)
Prinsip Keadilan (‘Adalah) harus terhindar dari
unsur:
• Riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan
jenisnya, baik riba nasiah maupun fadhl);
• Kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri,
orang lain, maupun lingkungan);
• Maysir (unsur judi dan sifat spekulatif);
• Gharar (unsur ketidakjelasan); dan
• Haram (unsur haram baik dalam barang
maupun jasa serta aktivitas operasional yang
terkait).
13
Pertimbangan Keadilan
• Keadilan merupakan titik sentral ekonomi Islam. ( Q.S
5 : 8, 4 : 58)
• Setiap orang memiliki akses yang sama untuk
mendapatkan sumber daya, karena manusia sebagai
kholifah (Q. S. 2 : 30 )
• Tak ada dasar dalam Islam orang tertentu memiliki
bobot lebih besar dari yang lain untuk mendapatkan
sumber daya. ( Q. S 67 : 15, 2 : 22, 16 : 12-14).
(Prinsip persamaan sosial dan keadilan ekonomi)
14
KEBEBASAN
• Prinsip kebebasan ini sangat berbeda dengan prinsip
kebebasan sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis. Dalam
kapitalis, kebebasan individu dalam berekonomi tidak dibatasi
norma- norma ukhrawi, sehingga tidak ada urusan halal atau
haram. Sementara dalam sosialis justru tidak ada kebebasan
sama sekali, karena seluruh aktivitas ekonomi masyarakat
diatur dan ditujukan hanya untuk negara
15
• Kebebasan mencari sumber pendapatan
dalam Islam adalah berdasarkan kepada
firman Allah: Apabila telah ditunaikan
sembahyang, maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung. (Al-Jumuah: 10)
16
KESEIMBANGAN
•
•
•
•
•
•
•
Kesimbangan hidup dalam Islam dapat tercipta, bila lima kebutuhan dasar
(menurut Asy-Syathibi) –ad-dien, al-‘aql, al-maal, an-nafs dan an-nasl—
terpenuhi. Yang tentunya dilaksanakan dalam bingkai tiga dimensi –dharuriyat
(primer), hajjiyat (skunder) dan tahsiniyyat (tertier)—
Firman allah dalam surat al-Furqan; 67 dan ar-Rahman;9
“Dan orang2 yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebihan dan
tidak pula kikir, dan adalah keadaan itu ditengah-tengah antara yang
demikian.” (al-Furqan:67)
“ Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
neraca (keseimbangan) itu”. (ar-Rahman:9)
Hierarki dalam islam merupakan sunnatullah; Firman Allah: “…Dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian lainnya. Dan rahmat
Tuhanmu jauh lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” ( az-Zukhruuf:32)
“Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian lainnya dalam hal
rizqi……”(an-Nahl:71)
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa2 di bumi, dan Dia meninggikan
sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang telah di berikanNya kepadamu…” (al-An’am:165)
17
• Keseimbangan, pengaruh yang nampak dalam berbagai
aspek tingkah laku ekonomi adalah kesederhanaan
(moderation), Berhemat (parsimony) dan menjauhi
pemborosan (extravagance). Adi Sasono
• Keseimbangan dalam ekonomi juga tampak adanya
keseimbangan antara kepentingan perorangan dengan
kepentingan umum, keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Lihat pada Surat al- Baqarah ayat 201 , alFurqan ayat 67
• Menjauhi konsumerisme, berlebih-lebihan . Surat alA’raf ayat 31, al-Isra’ ayat 29 dan ar-Rahman ayat 8-9
18
• Islam mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan hanya pada
segelintir orang. Firman Allah dalam QS Al-Hasyr;7 yang
artinya: “Supaya harta itu jangan hanya beredar diantara
orang-orang kaya saja diantara kamu”.
Ekonomi
Mekanisme
Distribusi
Non EKonomi
1. Bekerjasama
2. Pengembangan kegiatan
investasi
3. Larangan menimbun harta benda
4. Membuat kebijakan harta dan
menggalakkan kegiatan syrkah
5. Larangan kegiatan monopoli dan
penipuan
6. Larangan judi, riba, korupsi,
pemberian kepada penguasa
7. Pemanfaatan secara optimal hasil
dari barang-barang millik umum
1. Pemberian negara kepada rakyat
yang membutuhkan
2. Zakat
19
Keseimbangan (Tawazun)
Prinsip Keseimbangan (Tawazun) meliputi
keseimbangan terhadap:
• Aspek material dan spiritual,
• Aspek privat dan publik,
• Sektor keuangan dan sektor riil,
• Bisnis dan sosial, dan
• Keseimbangan aspek pemanfaatan dan
pelestarian.
20
REFFERENSI
• Adi Sasono (et al), Solusi Islam atas
Problematika umat, cet 1, Gema Insani Press,
jakarta, 1998
21
Download