PENYUSUN Drs. M. Aunur Rofiq, M.A. Drs. Yusuf Suharto, M.Pd

advertisement
PENYUSUN
Drs. M. Aunur Rofiq, M.A.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Drs. Yusuf Suharto, M.Pd.
( Universitas Negeri Malang )
PEMBAHAS
Dr. Singgih Susilo, M.S., M.Si.
( Universitas Negeri Malang )
Antropologi SMA K-1
1
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
MATA PELAJARAN
GEOGRAFI SMA
KELOMPOK KOMPETENSI 5
PENYUSUN
Drs. M. Aunur Rofiq, M.A.
( PPPPTK PKn DAN IPS )
Drs. Yusuf Suharto, M.Pd.
( Universitas Negeri Malang )
PEMBAHAS
Dr. Singgih Susilo, M.S., M.Si.
( Universitas Negeri Malang )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PPPPTK PKn DAN IPS
2015
Geografi SMA K - 5
i
PENGANTAR
Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas
pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut,
peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat
penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru
diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga
dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diperuntukkan bagi semua
guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi baik Kompetensi
Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru.
Informasi, tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan dalam buku modul
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari berbagai mata pelajaran.
PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mendapat tugas
untuk menyusun Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),
khususnya modul PKB untuk
mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn
SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA, Sosiologi SMA,
dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran disusun dalam
Kelompok Kompetensi 1 sampai dengan 10. Dengan adanya modul
ini,
diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksan dengan
pola tatap muka maupun on-line bisa mengacu dari modul-modul yang telah
disusun ini.
Semoga modul ini bisa dipergunakan untuk menjadi acuan dan pengembangan
proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PKn dan IPS.
Jakarta, Desember 2015
Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumarna Surapranata, Ph.D
NIP. 195908011985032001
Geografi SMA K - 5
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
I
Kata Pengantar…………………………………………………………….......
Ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………
iii
Daftar Gambar…………………………………………………………………..
iv
Daftar Tabel……………………………………………………………………..
vi
BAGIAN 1:
PENDAHULUAN………………………………………………
1
1. Deskripsi…………………………………………………………………….
1
2. Prasyarat……………………………………………………………………
2
3. Petunjuk Penggunaan……………………………………………………..
2
4. Tujuan Akhir………………………………………………………………..
3
5. Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar…………………………………
3
BAGIAN 2:
PEMBELAJARAN
4
A. BAB I
STATISTIKA DESKRIPTIF…………………………………..
4
B. BAB II
PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI…………………….
28
C. BAB III
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL………………………………
39
D. BAB IV
PERAIRAN LAUT…………………………………………….
84
E. BAB V
ROADMAP PEMBANGUNAN MANUSIA
102
INDONESIA………………………………………….………..
F. BAB VI
PLANET BUMI UNTUK KEHIDUPAN………………………
129
G. BAB VII
DESAIN PEMBUATAN PETA……………………………….
144
H. BAB VIII ANALISIS MODEL-MODEL PEMBELAJARAN……………
163
BAB IX
ANALISIS KEBUTUHAN MEDIA PEMBELAJARAN………
196
J. BAB X
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN….……………..
K. BAB XI
IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN
I.
213
GEOGRAFI…………………………………………………….
L. BAB XII
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA PTK……………...
Geografi SMA K - 5
223
iii
DAFTAR GAMBAR
Judul Gambar
Halaman
Gambar 1. Kaitan antara Populasi dan Sampel……………………………..
10
Gambar 2. Contoh Multistage Random Sampling…………………………..
11
Gambar 3. Perbedaan stratified dan cluster…………………………………
11
Gambar 4. Gerak Epirogenetik Positif………………………………………..
12
Gambar 5. Gerak Epirogenetik Negatif………………………………………
12
Gambar 6. Patahan arah Endogen secara Vertikal…………………………
39
Gambar 7. Patahan arah Endogen secara Horizontal……………………..
40
Gambar 8. Proses Gerakan Lipatan…………………………………………
40
Gambar 9. Jenis-jenis Lipatan…………………………………………………
40
Gambar 7. Patahan arah Endogen secara Horizontal………………………
40
Gambar 7. Patahan arah Endogen secara Horizontal………………………
40
Gambar 9. Jenis-jenis Lipatan…………………………………………………
40
Gambar 10. Jenis-jenis Gunung Api…………………………….……………
43
Gambar 11. Tipe-tipe Erupsi…………………………………………………..
44
Gambar 12. Prakiraan Jumlah Air Potensial dan Ketersediaan air Per
58
Kapita....................................................................................
Gambar 13. Proses Pembentukan Sungai................................................
63
Gambar 14. Data Hujan Harian.................................................................
65
Gambar 15. Sumber Evaporasi………………………………………..
68
Gambar 16. Penampang Air Tanah……………………………………
69
Gambar 17. Sebaran Air Tanah……………………………………………….
73
Gambar 18. Grafik Faktor Masuknya Air ke dalam tanah…………………..
74
Gambar 19. Danau Glasial........................................................................
80
Gambar 20. Danau Tektonik.......................................................................
81
Geografi SMA K - 5
iv
Gambar 21. Danau Vulkano-Tektonik………………………………………..
82
Gambar 22. Danau Fluvial (Oxbow)………………………………………….
83
Gambar 23. Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan…………..
99
Gambar 24. Grafik Pertumbuhan Penduduk Geometri dan Exponensiil...
130
Gambar 25. Penampang Bumi Dari Inti Ke Eksosfer ………………………
153
Gambar 26. Perubahan Temperatur Pada Lapisan Atmosfer……………..
159
Gambar 27. Sungai dan Danau ………………………………………………
161
Gambar 28. Siklus Kegiatan PTK…………………………………………….
256
Geografi SMA K - 5
v
DAFTAR TABEL
Judul Tabel
Halaman
Tabel 1. Luas kepulauan Indonesia
9
Tabel 2. Jumlah Persebaran Pegawai
13
Negeri…………………………………….
Tabel 3:Usia Akseptor di 10 Klinik
16
Tabel 4 Usia Akseptor Tahun 1998 di Desa
21
Tabel 5 Karakteristik Gas Rumah Kaca Utama
52
Tabel 6 Jenis Aktivitas dan Jumlah Emisi CO2
57
Tabel 7 Kenaikan Suhu dan Emisi Karbon
70
Tabel 8 Jenis Air Berdasarkan Kadar Garamnya
91
Tabel 9 Jumlah Batas Miskin
122
Tabel 10 Hasil Pengukuran Secara Sistematis
158
Tabel 11 Tahapan-tahapan Model PBL
179
Tabel 12 Contoh Deskripsi Temuan,Hasil Deskripsi dan Rencana Tindak
Lanjut
225
Tabel 13 Contoh Distribusi Hasil Ujian Akhir Semester
229
230
Tabel 14 Rentang Sekor Nilai Tengah
Tabel 15 Format Untuk Pengelompokkan Jenis Data
231
Tabel 16 Format Analisis Data Kualitatif
232
Tabel 17 Perolehan Nilai Tes Sebelum dan Sesudah Perbaikan
233
Tabel 18 Contoh Hasil Refleksi dan Analisis Data
237
Geografi SMA K - 5
vi
BAGIAN 1: PENDAHULUAN
Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi
pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan
tenaga kependidikan
mengembangkan
secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan
kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi
yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang
dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara
mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan
oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru.
Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK
atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan
modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan
bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta
diklat berisi tujuan, indikator pencapaian kompetensi, uraian materi, aktivitas
pembelajaran, latihan/kasus/tugas, rangkuman, umpan balik dan tindak lanjut
yang disusun secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Modul ini dapat digunakan dengan baik dengan cara mempelajarinya
sebagai berikut.
1. Deskripsi
Modul ini berisi materi yang terdiri atas statistika deskriptif, pembentukan
permukaan bumi, perubahan iklim global, perairan laut, permasalahan
lingkungan dan roadmap pembangunan Indonesia, planet bumi untuk
kehidupan, desain pembuatan peta, analisis model-model pembelajaran,
analisis kebutuhan media pembelajaran, penyusunan instrument penilaian,
implementasi RPP dalam pembelajaran geografi, dan analisis dan interpretasi
data PTK.
Kegiatan pembelajaran dalam mempelajari modul ini terdiri atas
melaksanakan aktivitas pembelajaran, mengerjakan latihan/kasus/tugas,
mencermati rangkuman, dan memberikan umpan balik serta tindak lanjut.
Geografi SMA K - 5
1
2. Prasyarat
Prasayarat penggunaan modul ini adalah guru atau tenaga kependidikan yang
mengampu mata pelajaran geografi pada jenjang SMA/MA. Telah mengikuti
Uji Kompetensi Guru yang diselenggarakan oleh Direktorat Guru dan tenaga
Kependidikan.
3. Petunjuk Penggunaan
Modul ini dapat digunakan dan berhasil dengan baik dengan memperhatikan
petunjuk penggunaan berikut.
a. Baca deskripsi, prasyarat, dan petunjuk penggunaan modul dengan
cermat.
b. Cermati tujuan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar, serta peta
konsep/alur pencapaian kompetensi yang akan dicapai selama maupun
setelah proses pembelajaran dengan menggunakan modul ini.
c. Baca dan simak uraian materi sebagai bahan untuk mengingat kembali
(refresh) atau menambah pengetahuan. Kegiatan membaca dilakukan
secara individual.
d. Lakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan urutan yang dijabarkan
dalam
modul
untuk
mencapai
kompetensi.
Disarankan
aktivitas
pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan metode diskusi
sehingga terjalin prinsip saling berbagai pengalaman (sharing) dengan
asas asih, asah, dan asuh.
e. Laporkan hasil aktivitas pembelajaran Ibu/Bapak secara lisan, tertulis, atau
pajangan (display).
f. Kerjakan
latihan/kasus/tugas
yang
diuraikan
dalam
modul
untuk
memperkuat pengetahuan dan/atau keterampilan dalam penguasaan
materi, sekaligus untuk mengetahui tingkat penguasaan (daya serap)
Ibu/Bapak (self assessment).
g. Berikan umpan balik yang bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran
Ibu/Bapak dan perbaikan modul ini pada masa-masa mendatang.
h. Simpan seluruh produk pembelajaran Ibu/Bapak sebagai bagian dari
dokumen portofolio yang bermanfaat bagi pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
Geografi SMA K - 5
2
4. Tujuan Akhir
Tujuan akhir setelah mempelajari modul ini adalah dikuasainya kompetensi
dasar dan minimal untuk geografi jenjang SMA/MA.
5. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi inti yang harus dikuasai adalah kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan selama pelatihan. Sedangkan kompetensi dasar yang harus
dicapai adalah kompetensi yang mencakup materi dan pembelajarannya
tentang statistika deskriptif, pembentukan permukaan bumi, perubahan iklim
global, perairan laut, permasalahan lingkungan dan roadmap pembangunan
Indonesia, planet bumi untuk kehidupan, desain pembuatan peta, analisis
model-model
pembelajaran,
analisis
kebutuhan
media
pembelajaran,
penyusunan instrument penilaian, implementasi RPP dalam pembelajaran
geografi, dan analisa data PTK.
6. Peta konsep/Alur Pencapaian Kompetensi
Bahan:
Statistika deskriptif,
pembentukan permukaan
bumi, perubahan iklim
global, perairan laut,
permasalahan lingkungan
dan roadmap
pembangunan manusia
Indonesia, planet bumi
untuk kehidupan, desain
pembuatan peta, analisis
model-model
pembelajaran, analisis
kebutuhan media
pembelajaran,
penyusunan instrument
penilaian, implementasi
RPP dalam pembelajaran
geografi, dan analisa data
PTK.
Geografi SMA K - 5
Pembelajaran:
Menggali informasi dari uraian
materi
melakukan aktivitas
pembelajaran
mengerjakan
latihan/kasus/tugas
Hasil:
Peningkatan kompetensi
Produk bukti kinerja
mencermati rangkuman
memberikan umpan balik dan
tindak lanjut
3
BAGIAN 2: PEMBELAJARAN
A. BAB V STATISTIKA DESKRIPTIF
1. Kegiatan Belajar 1 Pengertian Statistik dan Statistika
a. Tujuan Pembelajaran
1) Membedakan pengertian statistik dan statistika.
2) Membedakan pengertian statistik deskriptif dan induktif.
b. Uraian Materi
Statistik dan Statistika.
Dalam setiap bidang kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang
pendidikan, pemerintahan, perdagangan, dan sebagainya seringkali orang
berhubungan dengan persoalan yang terkait dengan angka-angka. Untuk
memecahkan persoalan itu salah satu usaha yang dilakukan adalah
menyusun atau menyajikan angka-angka tersebut dalam sebuah daftar,
grafik, dan sebagainya, yang kemudian itu dikatakan sebagai statistik.
Berbicara tentang statistik, sering kita mendengar istilah statistik penduduk,
statistik pertanian, statistik perekonomian dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat ditarik suatu pengertian statistik adalah
kumpulan angka-angka yang disusun dalam suatu tabel atau daftar, sering
pula
disertai
grafik
atau
diagram
dengan
keterangan-keterangan
seperlunya (Sudjana, 1981:1). Maksud kedua yang dikandung oleh kata
statistik adalah untuk menyatakan ukuran sebagai wakil sekumpulan
angka-angka, seperti rata-rata, angka perbandingan, simpangan baku
(standar deviasi) dan sebagainya, yang harganya diperoleh sebagai hasil
perhitungan
berdasarkan
sekumpulan
angka
yang
diperoleh
dari
pengamatan.
Statistik dalam pengertian di atas sebenarnya barulah merupakan data
statistik dalam pengertian statistika. Statistika sebagai suatu disiplin ilmu
merupakan keseluruhan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data-data statistik
sehingga daripadanya diperoleh suatu informasi yang bermakna (Gulo,
1989:1).
Sedangkan
menurut
Sudjana
(1981:3),
statistika
adalah
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan bahanbahan atau keterangan, pengolahan serta penganalisisannya, penarikan
Geografi SMA K - 5
4
kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan
penganalisisan yang dilakukan. Jadi statistika adalah pengertian statistik
dalam arti luas.
Statistika Deskriptif dan Statistika Induktif.
Sebelum orang mengemukakan, menjelaskan, menyimpulkan atau
memberikan pernyataan tentang sesuatu masalah, terlebih dahulu orang
perlu melakukan penelitian mengenai masalah-masalah yang akan
disimpulkan agar pernyataan yang telah dibuat tersebut cukup beralasan
dan dapat dipertanggungjawabkan. Maka dalam melakukan penelitian,
terlebih dahulu perlu memahami mengenai hal-hal yang dimaksud sampai
dimana batas-batasnya. Sehingga tidak terjadi bahwa yang seharusnya
tidak termasuk ke dalam persoalan ikut diteliti, sedangkan yang
seharusnya diteliti tidak dimasukkan kedalamnya.
Penelitian ilmiah bisa dilakukan dengan metode sampling atau pun
metode sensus. Namun pada umumnya penelitian-penelitian
ilmiah
dilakukan dengan metode sampling, artinya tidak semua satuan analisis
yang dijadikan sebagai obyek penelitian dalam populasi, diteliti secara
langsung. Bagian dari populasi yang diteliti itu disebut sampel atau contoh
penelitian. Sedangkan populasi yang diteliti secara langsung
disebut
sebagai sensus. Oleh karena itu tugas atau fungsi dari statistika terdiri dari
dua bagian, yaitu : a) fungsi deskriptif, dan b) fungsi inferensial atau fungsi
induktif. Statistika yang mempunyai fungsi deskriptif disebut juga Statistika
Deskriptif, yaitu berfungsi untuk dapat memahami, mendeskripsikan, dan
menerangkan data atau peristiwa yang dikumpulkan dalam suatu kegiatan
penelitian dengan tidak sampai pada generalisasi atau pengambilan
kesimpulan dari keseluruhan populasi yang diselidiki. Sedangkan Statistika
Inferensial berfungsi untuk meramalkan dan mengontrol, sehingga dalam
hal ini dipelajari mengenai cara-cara penarikan sampel guna menarik
kesimpulan dari keseluruhan populasi berdasarkan data atau gejala yang
ada dalam suatu penelitian (Sugiyanto, 2002:6).
Berdasarkan pengertian di atas maka tugas statistik deskriptif adalah
pengumpulan data, penyajian data, pembuatan tabel-tabel dan grafikgrafik, serta melakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan
Geografi SMA K - 5
5
statistik misalnya. Sedangkan yang termasuk tugas statistik infernsial
adalah melakukan penaksiran tentang kharakteristik dari populasi,
pembuatan prediksi, menentukan ada atau tidaknya asosiasi antara
kharakteristik-kharakteristik populasi dan pembuatan kesimpulan secara
umum mengenai populasi (Sudjana, 1981:4).
Dengan demikian mempelajari statistika deskriptif sesungguhnya
hanya terbatas mendeskripsikan sebagian populasi atau sampel sejak dari
pengumpulan data sampai penarikan kesimpulan yang terbatas pada
fenomena sampel tersebut. Sedangkan pada statistik inferensial mencoba
menarik kesimpulan secara umum bagi seluruh populasi berdasarkan hasil
analisis sampel yang diambil dari populasi.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
1) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model
yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan
pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi
keterampilan (Dave/Simpson).
2) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman
sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
•
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan
harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari
aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi
peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen
dapat berupa tes atau non-tes
Geografi SMA K - 5
6
f. Kunci jawaban
•
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai
tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar 2 Penyajian Data dalam Tabel dan Diagram.
a. Tujuan Pembelajaran
1) Menyajikan data dalam taabel.
2) Menyajikan data dalam diagram/grafik.
b. Uraian Materi
Penyajian Data Dalam Daftar/Tabel.
Data yang telah terkumpul, untuk keperluan penelaahan perlu diatur,
disusun, dan disajikan dalam bentuk yang baik. Salah satu penyajian yang
bisa dipakai ialah penyajian dalam bentuk daftar baris kolom sebagai
penyajian data yang lebih baik daripada penyusunan daftar secara naskah.
Hal ini dapat dirasakan bahwa dengan membaca penyajian data secara
naskah, tidak mudah/sukar sekali untuk menyimpulkan atau memahaminya.
Oleh karena itu perlu untuk menyajikannya dalam bentuk yang lebih baik.
Bentuk standar untuk daftar baris kolom dengan nama-nama bagiannya
yang biasa dipakai untuk menyajikan data, secara garis besar gambarannya
sebagai berikut.
Judul daftar (Nama/titel)
Nama
Judul kolom
Kompartimen
Judul
Sel
sel
Baris
catatan
sumber
Tiap bagian dari badan daftar adalah sel. Banyak sedikitnya sel-sel daftar
bergantung pada tujuan penyajian serta pengumpulan data. Tabel statistik
Geografi SMA K - 5
7
yang baik dan efisien harus bersifat sederhana dan jelas. Titel, judul kolom,
judul baris, nama kompartimen harus diusahakan agar jelas dan singkat.
Menurut Anto Dayan cara penyusunan tabel adalah sebagai berikut :
1. Secara Alfabetis, yaitu penyusunan tabel menurut abjad.
2. Penyusunan secara geografis, digunakan aturan yang sudah umum.
3. Penyusunan menurut besarnya angka-angka, angka-angka dapat
disusun dari angka yang terbesar hingga angka yang terkecil atau
sebaliknya.
4. Penyusunan secara historis, yaitu disusun berdasarkan kronologis
terdapatnya data.
Sedangkan menurut Sudjana, ada 2 cara penyusunan tabel :
1. Tabel satu klasifikasi (daftar kelas tunggal).
Misalnya : penjualan sembako di Toko A selama tahun 2000
2. Tabel klasifikasi dua, tiga dan seterusnya.
Misalnya : penjualan sembako di Toko A selama tahun 2000 pada setiap
bulan.
Jenis Sembako
Bulan
Jan.
Feb.
Jumlah
Mar.
Dst.
APLIKASI :
Luas wilayah Indonesia, dinyatakan dalam kilo meter persegi adalah
sebagai berikut : Jawa dan Madura dibagi atas lima daerah yakni : Jakarta
560, Jabar 46.317, Jateng 34.206, DIY 3169, Jatim termasuk Madura 47.922.
Sumatra dibagi menjadi 6 daerah dengan luas masing-masing : 55.392,
70.787, 49.778, 44.924, 94.562 dan 158.163.
Kalimantan dibagi atas 4
daerah bagian dengan luas keseluruhan 539.460. Luas Sulawesi beserta
kepulauannya tercatat 189.035, sedang Maluku 74.505. Bali seluas 5.561,
NTB 20.177, NTT 47.876 serta Irian Barat 412.781.
a. Sajikan data mengenai luas kepulauan Indonesia tersebut dalam daftar
menurut besaran angka, sehingga luas ketujuh bagian kepulauan dapat
diperbandingkan.
Geografi SMA K - 5
8
b. Hitung masing-masing kepulauan ke dalam persen dari luas keseluruhan
Indonesia.
Dari data diatas dapat disajikan dalam sebuah tabel di bawah ini.
Tabel 1. Luas kepulauan Indonesia (dalam km2)
Nama Pulau
Luas
%
Kalimantan
539.460
28,46
Sumatra
473.606
24,99
Irian Barat
412.781
21,78
Sulawesi
189.035
9,97
Jawa dan Madura
132.174
6,97
Maluku
74.505
3,93
NTT
47.876
2,53
NTB
20.177
1,06
5.561
0,29
1.895.175
100,00
Bali
Jumlah
Penyajian Data Dalam Diagram.
Data yang disajikan dalam tabel
memberi gambaran secara jelas
terhadap kaharakteristik dari penyebaran data dalam suatu variabel.
Gambaran ini akan lebih lengkap jika tabel tersebut diikuti dengan diagram
statistik. Diagram statistik memberi gambaran secara visual sehingga
dengan cepat dapat diperoleh kesan tertentu terhadap suatu variabel.
Diagram, dalam fungsinya dapatlah disamakan dengan sebuah potret yang
dapat memberikan gambaran serta uraian-uraian dari tempat atau obyek dari
mana data tersebut diambil.
Pada waktu akan membuat diagram, macam diagram mana yang lebih
baik untuk sekumpulan data hendaknya dipertimbangkan benar-benar. Jika
kumpulan data itu mengenai hasil observasi kualitatif (jadi merupakan
atribut), maka diagram batanglah yang lebih baik. Selain itu data tersebut
juga dapat disajikan dengan menggunakan diagram simbol atau diagram
lingkaran jika pembagian atribut tidak terlalu banyak.
Pada waktu menggambarkan diagram, tidak hanya keadaan tempat
yang tersedia dan nilai data yang harus diperhatikan tetapi juga
Geografi SMA K - 5
9
perbandingan antara lebar dan panjang daerah tempat bergeraknya
diagram. Suatu diagram yang dianggap baik untuk sekumpulan data yang
mempunyai fluktuasi cukup besar ialah dengan perbandingan panjang dan
lebar 3 : 4 atau 4 : 7.
1. Diagram Batang (Histogram/Bar Chart).
Untuk variabel yang berskala nominal dan ordinal pada umumnya
dipergunakan histogram atau diagram batang. Untuk variabel interval
dan rasio histogram dapat juga dipergunakan, tetapi akan lebih cermat
menggunakan polygon atau diagram garis.
Pada histogram, sumbu datar menyatakan kategori-kategori dari
variabel yang diamati, sedangkan sumbu tegak menyatakan jumlah
frekuensi bagi setiap kategori. Gambar berikut akan menggambarkan
jumlah mahasiswa pada sebuah PTN pada masing-masing fakultas.
f
649
562
475
345
264
fakultas
FBS
FT
FMIPA
FE
FIP
Gambar 1 : Histogram Frekuensi mahasiswa pada 5 fakultas di PTN
Untuk histogram yang menggambarkan distribusi frekuensi, sumbu datar
menyatakan himpunan bilangan riil
dari data-data suatu variabel.
Pada
distribusi frekuensi (DF) data-data tersebut dikelompokkan dalam kelas-kelas
interval.
Lebar balok histogram menunjukkan lebar atau
interval kelas
sedangkan tinggi balok histogram menunjukkan frekuensi kelas yang
bersangkutan. Contoh histogram tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
Geografi SMA K - 5
10
22
f
17
14
12
7
dalam kg
30
40
50
60
70
80
Gambar 2 : Histogram Frekuensi Berat Badan dari 72 ibu di Posyandu
2. Diagram Garis (Line Chart).
Jika dari diagram kita ingin mengetahui tentang perubahan yang
sifatnya seolah-olah serba terus selama jangka waktu tertentu, maka
lebih tepat digunakan diagram garis. Diagram ini digunakan pula untuk
mengetahui bagaimana sifat
perubahan data dari waktu ke waktu.
Poligon dan Ogive juga merupakan bagian dari diagram garis.
Poligon merupakan gambaran yang menjelaskan tentang
kharakteristik data yang dinyatakan dengan garis lurus yang biasanya
sebelum kelas pertama dan sesudah kelas terakhir ditambah satu kelas
dengan frekuensi 0. Sehingga poligon dimulai dan diakhiri pada sumbu
horizontal. Gambar 3 berikut adalah contoh dari poligon.
f
40
30
20
10
dalam
kg
35
45
55
Gambar 3 : Poligon Frekuensi Berat Badan dari 72
65
75
ibu yang datang di
Posyandu
Geografi SMA K - 5
11
Jika gambar poligon diatas frekuensinya dikomulatifkan maka
akan menjadi sebuah diagram garis yang disebut Ogive. Ogive adalah
bentuk poligon, tetapi digunakan untuk menggambarkan distribusi
komulatifnya. Gambaran mengenai Ogive dapat dilihat seperti gambar 4
di bawah ini.
F komulatif
kelas
Gambar 4 : Bentuk Ogive
3. Diagram Lingkaran atau Diagram Pastel (Pie Diagram).
Diagram lingkaran yaitu penyajian data pada sebuah
lingkaran yang dibagi menjadi beberapa sektor,
yang sudut
pusatnya sesuai dengan nilai data. Berikut adalah contoh data
yang dapat digambarkan dengan diagram lingkaran.
Mnyk
10% Beras
55%
Gula
25%
Gambar 5 : Diagram Lingkaran Penjualan 4 bahan pokok di Malang tahun
2003
4. Diagram Simbol atau Diagram Lambang (Piktograf).
Untuk maksud-maksud penelitian, yang memerlukan ketelitian
dan beberapa penelaahan yang meluas dan mendalam, maka penyajian
data dalam diagram ini seperti juga dengan diagram lingkaran, tidaklah
Geografi SMA K - 5
12
terlalu banyak manfaatnya. Selain itu diagram ini sangat sukar untuk
menggambarkan sebaran data dengan simbol atau lambang untuk
satuan-satuan yang tidak penuh. Contoh untuk diagram lambang seperti
gambar berikut.
Tabel 2. Jumlah Sebaran Pegawai Negeri di Kota Malang
Pegawai Negeri
Lambang
Banyaknya
Guru
7.569
TNI
5.467
PLN
5.876
TELKOM
6.780
PDAM
4.675
Keterangan :
mewakili 1000
5. Kartogram.
Kartogram adalah peta yang disertai gambar-gambar, dan
tanpa
memperhatikan aturan-aturan dalam membuat peta secara
teliti. Berikut adalah contoh kartogram.
A
C
Ket :
A = padat
B = sedang
C = jarang
B
Gambar 6 : Kepadatan Penduduk di Kota Blitar
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
3) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model
yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan
pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi
keterampilan (Dave/Simpson).
Geografi SMA K - 5
13
4) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman
sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
LEMBAR KERJA
Data mengenai nilai impor-ekspor migas selama periode 1991 – 2001,
dalam jutaan rupiah adalah seperti berikut. Nilai impor : 3.850, 5.750, 10.340,
8.880, 8.200, 7.500, 7.000, 6.600, 5.900, 5910. Nilai ekspor : 5.450, 10.500,
10.800, 11.600, 10.650, 12.000, 11.400, 14.600, 12.400, 12.000.
Perintahnya :
•
Buat dalam daftar yang baik.
•
Gambarkan diagramnya.
•
Dari gambar diatas berikan penjelasan tentang keadaan nilai eksporimpor migas selama periode 1991 – 2001 tersebut.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari
aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi
peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen
dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Kegiatan Belajar 3 Distribusi Frekuensi
a. Tujuan Pembelajaran
3) Mengacu pada indikator.
4) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan
b. Uraian Materi
Distribusi Frekuensi (Kumpulan Data yang Berkelompok).
Cara lain untuk menyajikan data dalam daftar, kecuali dalam daftar
baris kolom dan daftar kontingensi, juga dapat dilakukan dengan membuat
daftar distribusi frekuensi (sebaran frekuensi). Misalnya data berikut tentang
70 usia akseptor di 10 klinik di Kota Malang tahun 2003 :
24
34
43
20
35
31
35
34
37
28
Geografi SMA K - 5
14
40
33
37
38
24
27
25
16
35
26
22
38
25
23
30
26
18
22
29
39
28
42
35
32
26
28
25
27
25
25
26
35
28
37
23
32
30
40
33
43
30
22
27
38
29
26
22
25
26
26
36
30
23
40
43
30
40
35
24
23
Data diatas perlu disederhanakan ke dalam bentuk yang lebih
mudah untuk dimengerti bagi pembaca serta berguna bagi tujuan
pengukuran sebelum digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.
Penyederhanaan
data
tersebut
dilakukan
dengan
membuat
pengelompokan ke dalam daftar distribusi frekuensi. Pembentukan
Distribusi Frekuensi :
1. Menentukan jumlah kelas guna memasukkan angka-angka.
a. Jumlah kelas hendaknya jangan terlalu besar tetapi juga jangan
terlalu kecil, karena tujuan pengelompokkan data ke dalam distribusi
frekuensi adalah agar memperoleh gambaran yang sederhana,
sistematis dan jelas mengenai peristiwa yang dinyatakan dalam
angka-angka. Bila jumlah kelas terlalu kecil maka banyak keteranganketerangan penting yang akan hilang. Sebaliknya bila jumlah kelas
terlalu besar keterangan-keterangan yang terdapat dalam data asal
tidak hilang, tetapi gambaran dari distribusi frekuensi (DF) akan kabur
sekali. Sturges menentukan rumus guna menentukan jumlah kelas :
K = 1 + 3,322 log n
jarak
i = ------------------1 + 3,322 log n
Geografi SMA K - 5
15
Keterangan :
K = jumlah kelas
n = jumlah data
i = interval
Jarak = selisih data terbesar dan terkecil
APLIKASI :
Dari data tentang 70 usia akseptor pada 10 klinik di Kota Malang
dapat dibuat dalam tabel distribusi frekuensi dengan perhitungan
sebagai berikut :
K = 1 + 3,322 log 70
= 1 + 3,322 X 1,845
= 7,13
=7
43 – 16
27
i = ----------- = ------ = 4
7
7
b. Besarnya interval kelas bagi tiap-tiap kelas dalam distribusi
frekuensi sebaiknya diusahakan agar sama serta dalam
bilangan yang praktis. Interval kelas yang sama bagi tiap-tiap
kelas disamping mempermudah penghitungan statistik juga
mempermudah penggambaran grafik distribusinya.
c. Penentuan batas kelas sebaiknya sedemikian rupa agar : 1) tidak ada
satu angka pun dari data asal yang tidak dapat dimasukkan ke dalam
kelas tertentu, 2) tidak terdapat keragu-raguan dalam memasukkan
angka ke dalam kelas-kelas yang bersesuaian. Batas kelas
sebaiknya dinyatakan dalam bilangan bulat. Bila hal demikian tidak
mungkin, angka desimal harus sesuai kebutuhan saja.
2. Memasukkan angka-angka ke dalam kelas-kelas yang sesuai serta
menghitung frekuensinya ke dalam tabel DF.
APLIKASI :
Maka daftar DF-nya sebagai berikut :
Tabel 3. Usia akseptor di 10 klinik
Geografi SMA K - 5
16
Kota Malang tahun 2003
Usia Akseptor
Jumlah Akseptor (f)
16 – 19
2
20 – 23
8
24 – 27
17
28 – 31
16
32 – 35
11
36 – 39
8
40 – 43
8
Jumlah
70
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
LEMBAR KERJA
Data di bawah ini adalah mengenai IQ dari 80 calon pegawai negeri :
94
103
99
90
110
115
104
110
124
114
103
104
103
105
112
111
113
115
114
94
99
98
108
113
107
112
100
104
96
98
119
99
117
120
91
98
107
117
116
93
95
104
118
115
112
113
109
100
114
110
110
94
98
102
110
111
118
99
114
110
90
119
110
112
104
110
100
98
109
116
115
90
108
107
112
113
115
116
114
112
Perintah :
•
Buat dalam tabel distribusi frekuensi.
5) Gambarkan diagramnya.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
•
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan
harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari
aktivitas saintifik.
Geografi SMA K - 5
17
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi
peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen
dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Kegiatan Belajar 3 Ukuran Gejala Pusat dan Letak.
a. Tujuan Pembelajaran
5) Menghitung mean, median dan modus.
6) Menghitung kuartil, desil, dan persentil.
b. Uraian Materi
Untuk menyederhanakan penyajian data, selain disajikan dalam bentuk
sebaran frekuensi juga dapat dicari nilai-nilai atau ukuran-ukuran statistiknya.
1. Rata-Rata Hitung (Mean).
Rata-rata hitung adalah bilangan yang didapat dari hasil pembagian jumlah nilai data oleh
banyak data dalam kumpulan data. Bila kata-kata tersebut dirumuskan :
Jumlah nilai data
Rata-rata = ----------------------Banyak data
a. Data Tak Berkelompok.
Untuk maksud perhitungan data, sampel kita beri simbul x1,
x2, x3 ………xn dan untuk rata-rata hitung dipakai simbul yang lazim
dipakai yaitu x (x garis). Rumusnya :
xi
X = -----n
Dimana, xi = jumlah dari semua harga x
n = banyak data sampel
APLIKASI :
Geografi SMA K - 5
18
Gaji 8 orang pegawai perusahaan A tiap minggu adalah sebagai
berikut : Rp 45.000, Rp 60.000, Rp 55.000, Rp 45.000, Rp 40.000, Rp
50.000, Rp 55.000, Rp 65.000. Berapa gaji rata-rata setiap pegawai
per minggu?
2(45.000) + 2(55.000) + 40.000 + 50.000 + 60.000 +
65.000
X
= ------------------------------------------------------------------------------
---8
= 51,875
b. Untuk Data Berkelompok
Untuk data berkelompok diperlukan tanda kelas
(xi) untuk
perhitungannya. Rumusnya :
fixi
X = -------fi
dimana xi = tanda kelas
fi = frekuensi kelas interval
2. Median (Me).
Median adalah sebuah bilangan yang bersifat bahwa setengah
daripada data, setelah disusun menurut urutan besarnya, lebih kecil dari
atau sama besar dengan bilangan itu, sedangkan setengahnya lagi akan
lebih besar dari atau sama dengan bilangan tersebut.
a. Untuk Data Tak Berkelompok.
Harga median dapat ditentukan sebagai berikut :
(1) Susun data menurut urutan besarnya, dimulai dari yang terkecil.
(2) Jika banyak data ganjil, maka median adalah data yang letaknya
paling tengah.
Geografi SMA K - 5
19
(3) Jika banyak data genap, maka mediannya adalah sama dengan
harga rata-rata hitung dari dua data yang letaknya di tengah.
Seperti halnya harga rata-rata hitung, median pun selalu ada
untuk tiap kelompok data dan sifat data adalah tunggal. Jadi untuk
setiap kelompok data akan ada satu saja rata-rata hitung dan
mediannya.
Misal nilai Statistik Deskriptif adalah sebagai berikut : 65, 70, 70, 75,
78, 79, 80, 85. Maka mediannya 75 + 78 dibagi 2 sama dengan 76,5.
b. Median Untuk Data Berkelompok.
Digunakan rumus :
n
Me = b + p
2 - F
f
Keterangan :
Me = Median
b = batas bawah dari kelas interval yang berisi kelas median
n = banyak data
F = jumlah frekuensi (semua kelas interval yang lebih kecil dari frek. kelas
median)
f = frekuensi kelas median
p = panjang kelas median
3. Modus (Mo).
Modus adalah bagian dari ukuran
gejala pusat yang
menunjukkan gambaran data yang paling banyak muncul atau
frekuensi yang paling banyak (paling sering muncul).
a. Untuk Data Tak Berkelompok.
Misal nilai statistika 10 mahasiswa adalah sebagai
berikut : 6, 7, 4, 6, 6, 8, 8, 7, 7, 9. Dari data tersebut diperoleh
modus nilai statistika ada 2, yakni 6 dan 7. Dari contoh tersebut
menunjukkan bahwa keberadaan modus untuk satu kumpulan
Geografi SMA K - 5
20
data tidak tunggal,
tidak seperti mean dan median yang
tunggal. Kalau dalam satu kumpulan data terdapat masingmasing data sama banyaknya, biasanya dikatakan bahwa untuk
kumpulan data itu modusnya tidak ada.
b. Untuk Data Berkelompok.
Untuk mengetahui modus pada data yang telah disusun
dalam daftar distribusi frekuensi, rumusnya adalah sebagai
berikut :
b1
Mo = b + p
---------b1 + b 2
Keterangan
:
Mo = Modus
b
= batas bawah dari kelas terdapatnya Modus
p
= kelas interval
b1
=
selisih antara frekuensi kelas terdapatnya Mo dengan
frekuensi kelas sebelumnya
b2
=
selisih antara frekuensi kelas terdapatnya Mo dengan
frek. kelas sesudahnya
APLIKASI :
Untuk menghitung Mean, Median dan Modus pada data yang
berkelompok :
Tabel 4. Usia Akseptor tahun 1998 di Desa A (data hipotetik)
Usia Akseptor
fi
xi
fixi
16 – 19
2
17,5
35
20 – 23
8
21,5
172
24 – 27
17
25,5
28 – 31
16
29,5
32 – 35
11
33,5
Geografi SMA K - 5
433,5
472
368,5
21
36 – 39
8
37,5
300
40 – 43
8
41,5
332
Jumlah
70
2.113
 fixi
Mean = --------- fi
2113
= -------- = 30,19
70
n
Me = b + p
2 - F
f
70
Me = 27,5 + 4 2
- 27
16
= 27,5 + 4 (0,5)
= 27,5 + 2
= 29,5
b1
Mo = b + p ---------b1 + b 2
7
Geografi SMA K - 5
22
Mo = 23,5 + 4 ------7+1
= 23,5 + 3,5
= 27
Ukuran Letak.
Macam-macam ukuran yang telah dibicarakan di atas pada umumnya
bersifat tunggal, kecuali untuk modus. Ukuran lainnya yang tidak tunggal adalah
kuartil, desil dan persentil, yang ketiganya digolongkan dalam ukuran letak.
Fungsi/Kegunaan ukuran letak :
-
Untuk membagi distribusi menjadi beberapa golongan kelas yang
sama banyak frekuensinya.
-
Untuk menyusun norma-norma penilaian.
-
Untuk menormalisasikan distribusi.
1. Kuartil.
Untuk sekumpulan data yang banyaknya lebih dari 3 (n > 3) kita akan
menentukan 3 buah bilangan sehingga ketiga bilangan itu
kumpulan data tersebut atas 4 bagian yang sama.
membagi
Ketiga bilangan itu
masing-masing dinamakan Kuartil. Ada 3 kuartil :
-
K1 (Kuartil Pertama) adalah sebuah bilangan sehingga 25% dari data
lebih kecil atau sama dengan bilangan itu.
-
K2 (Kuartil Kedua) adalah sama dengan Median.
-
K3 (Kuartil Ketiga) adalah sebuah bilangan sehingga 75% dari data lebih
kecil atau sama dengan bilangan tersebut.
Sebelum menentukan
ukuran kuartil, maka terlebih dahulu data disusun
menurut urutan besarnya. Menentukannya :
n+ 1
- K1 = --------
4

2(n+ 1)
n+1
- K2 = ---------- = --------
Geografi SMA K - 5
23

4
2

3(n+ 1)
- K3 = --------
4
i(n + 1)
Maka rumusnya : letak Ki = data ke ---------4
i = 1,2,3
APLIKASI :
Misal banyaknya beras yang terjual dalam minggu dalam kg sebagai berikut
:
111, 116, 127, 130, 131, 135, 140, 158, 160, 184, 192, 193, 200, 213, 217,
220, 242, 272, 281, 281, 290.
K1 = data ke 21 + 1 = data ke 5,5 = 131 + 135 = 133
4
2
K2 = Me = 192
K3 = data ke 3 (22) = data ke 16,5 = 220 + 242 = 231
4
2
2. Desil.
Jika dari suatu kelompok data dibagi atas 10 bagian yang sama maka
akan diperoleh bilangan yang dinamakan Desil. Banyak desil ini ada 9 buah
dan masing-masing disebut Desil Pertama, Kedua, sampai Kesembilan. Agar
semua desil ada, banyak data haruslah paling sedikit 10 buah.
Rumusnya : Letak Di = data ke i(n + 1)
10
Dari data diatas maka letak D4 = data ke 4 (21 + 1) = data ke 8,8
10
= 158 + 0,8 (160 – 158) = 159,6
3. Persentil.
Geografi SMA K - 5
24
Persentil adalah bilangan yang membagi sekumpulan data atas 100
bagian yang sama. Maka akan terdapat 99 persentil
mulai P1
………………..P99.
Rumusnya : Letak Pi = data ke i(n + 1)
100
Data berkelompok untuk Kuartil, Desil dan Persentil rumusnya
sebagai berikut :
n1
Ki = b + p
4 - F
f
n1
Di = b + p
10 - F
f
n1
Pi = b + p
100 - F
f
dimana :
b = batas bawah kelas interval yang berisi kuartil, desil atau persentil ke
i
p = panjang kelas kuartil, desil atau persentil
n = banyak data (jumlah frekuensi)
i = 1-3 untuk kuartil, 1-9 untuk desil, 1-99 untuk persentil
F
=
frek. Komulatif yang dibawah kelas interval yang berisi
kuartil/desil/persentil
f = frekuensi kelas kuartil/desil/persentil
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
6) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model
yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan
Geografi SMA K - 5
25
pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi
keterampilan (Dave/Simpson).
7) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman
sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
LEMBAR KERJA
•
Buat data hipotetik (data sembarang) tak berkelompok, kemudian
hitung Mean, Median dan Modus.
•
Dari data IQ dari 80 pegawai negeri diatas, hitung Mean, Median dan
Modus.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
LEMBAR KERJA
Jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk di daerah A adalah sebagai berikut : 24,
16, 32, 15, 22, 20, 19, 30, 28, 25.
•
Hitung K1, K2 dan K3.
•
Berapa D6.
•
Dari data IQ 80 calon pegawai negeri di depan (halaman 19), berapa K2nya.
Geografi SMA K - 5
26
Geografi SMA K - 5
27
B. BAB II PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI
1.
Kegiatan
Pembelajaran
1
Pengertian,
jenis
batuan,
proses
pembentukan permukaan bumi
a. Tujuan Pembelajaran
1) Melalui membaca dapat menjelaskan pengertian tenaga endogen
2) Melalui
pengamatan
dapat
menjelaskan
proses
pembentukan
permukaan bumi
3) Melalui analisa dapat menjelaskan dampak proses pembentukan
permukaan bumi bagi kehidupan.
b. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Menjelaskan pengertian tenaga endogen
2) Menjelaskan proses pembentukan permukaan bumi
3) Menjelaskan dampak proses pembentukan permukaan bumi bagi
kehidupan
c. Uraian Materi
PROSES PEMBENTUKAN PERMUKAAN BUMI
Proses Pembentukan Permukaan Bumi
Adanya berbagai macam bentuk muka bumi itu antara lain
disebabkan oleh tekanan dari dalam bumi. Pengaruh dari dalam bumi
berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk
permukaan bumi beranekaragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi
itu disebut tenaga endogen.
Apakah tenaga endogen itu?
Tenaga endogen adalah kekuatan yang bersumber dari dalam
bumi. Tenaga ini dapat membentuk permukaan bumi, misalnya
membentuk gunung berapi, perbukitan, dan pegunungan. Akibat tekanan
dari dalam bumi atau tenaga endogen dapat mengakibatkan terjadinya
gempa bumi.
Permukaan bumi antara lain rendah, tinggi, datar, miring, curam, landai
dan sebaginya. Tinggi rendah permukaan bumi (bentuk muka bumi)
disebut relief.
Oleh karenanya ada wilayah yang berrelief kasar dan
halus. Wilayah berrelief kasar berarti bergunung-gunung, sedangkan
berrelief halus berarti relatif rata. Rata bisa bebarti dataran rendah, bisa
berarti dataran tinggi.
Geografi SMA K - 5
28
Para pakar kebumian berpendapat bahwa pada awalnya bumi berupa
benda angkasa yang menyala. Selanjutnya secara pelan-pelan bola bumi
menjadi dingin. Bagian luar kulit bumi mulai dingin kemudian membentuk
lapisan keras. Lapisan keras kulit bumi itulah yang kemudian disebut
dengan kerak bumi.
Bagaimana dengan lapisan di dalamnya? Lapisan di dalamnya atau
bawahnya berupa lapisan cair yang masih menyala atau pijar. Zat cair
pijar itulah yang biasa disebut dengan magma.
Magma yang berada di
bawah kerak bumi menimbulkan tekanan kuat ke bagian kerak bumi.
Bagian kerak bumi yang rapuh tidak tahan menerima tekanan, kerak bumi
kemudian terangkat atau menggelembung keluar. Pengangkatan terjadi
semula dalam bentuk pegunungan yang ada di dasar lautan. Pada dasar
lautan Hindia, Lauatan Pasifik dan Lautan Atlantik seakan-akan ada
pematang di tengah samudera. Oleh karenanya kemudian disebut
dengan:

Pematang Tengah Samudera Hindia,

Pematang Tengah Samudera Pasifik,

Pematang Tengah Samudera Atlantik.
Dorongan dari dalam bumi ini juga yang menyebabkan munculnya
pegunungan di daratan, bukit, dan gunung-gunung berapi.
Diastropisme
Apakah diastropisme itu? Gejala pergerakan kerak bumi disebut
dengan diastropisme. Diastropisme terjadi karena ada tenaga endogen.
Apakah akibat dari tenaga endogen? Akibat tenaga endogen adalah
terjadinya pergeseran kerak bumi. Pergeseran kerak bumi menjadikan
permukaan bumi berbentuk cembung seperti pegunungan, dan gununggunung berapi, serta berbentuk cekung seperti laut, dan danau. Kerak
bumi terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Kerak benua
2. Kerak samudera
Kerak benua, contohnya kerak benua Eropa dan Asia (disebut Eurasia),
kerak benua Afrika, kerak benua Amerika Utara, kerak benua Amerika
Geografi SMA K - 5
29
Selatan. Kerak samudera, contohnya kerak samudera Hindia, kerak
samudera Pasifik, kerak samudera Atlantik.
Kerak benua disebut juga sebagai lempeng benua, sedangkan kerak
samudera disebut pula lempeng samudera.
Lempeng samudera
tertekan oleh magma yang ada di bawahnya, sehingga ada bagian
membubung (naik). Bagian tersebut dinamakan pematang tengah
samudera. Tekanan terus menerus berakibat
tertekan
dan
bergerak
menuju
ke
lempeng samudera
lempeng
benua.
Rata-rata
pergerakannya sekitar 10 cm/tahun. Akibatnya lempeng samudera
bertumbukan dengan lempeng benua. Akibat tumbukan tersebut ada
bagian-bagian yang terangkat menjadi pegunungan.
Wilayah-wilayah dunia yang merupakan pertemuan lempeng ditandai
dengan banyaknya deretan pegunungan.
Perbukitan kapur adalah
contoh permukan bumi yang terangkat. Pada mulanya perbukitan kapur
berasal dari dasar laut. Oleh karena ada tekanan dari dalam bumi, maka
dasar laut terangkat hingga di atas permukaan laut. Adanya proses erosi
dasar laut yang terangkat tersebut kemudian menjadi perbukitan.
Jenis Batuan
Hampir 70 % batuan yang ada di permukaan bumi merupakan batuan
sedimen. Salah satu penghasil batuan adalah gunung bertapi. Batuan
yang dihasilkan gunung berapi adalah batuan beku. Batuan beku berasal
dari magma. Gunung berapi ada yang di daratan dan ada pula yang di
lautan. Magma yang dalam proses keluar atau sudah keluar di muka bumi
kemudian membeku. Magma yang membeku ini kemudian menjadi
batuan beku. Batuan beku setelah berada di muka bumi selama beriburibu tahun kemudian dapat hancur terurai setelah terkena panas, hujan,
aktivitas tumbuhan dan hewan. Hancuran batuan kemudian terangkut
oleh air, angin atau hewan ke lain tempat untuk diendapkan.
Batuan yang kemudian diendapkan tersebut disebut batuan endapan
atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen maupun batuan beku tertentu
dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama oleh karena
adanya perubahan temperatur dan tekanan.
Geografi SMA K - 5
Batuan yang berubah
30
bentuk disebut
batuan malihan atau batuan metamorf. Berikut ini
uraiannya.
Batuan beku
Batuan beku ada dua macam, yaitu batuan beku dalam, contohnya batu
granit, dan batuan beku luar, contohnya batu andesit. Untuk mengetahui
ketepatan jenis batuan, seringkali harus dibutuhkan uji laboratorium. Uji
laboratorium antara lain dengan mengetahui kekerasannya, atau
bentuknya dengan menggunakan mikroskop untuk dapat melihat bentuk
kristal batuannya.
Batuan sedimen
Batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi batuan sedimen klastik,
sedimen kimiawi dan sedimen organik. Sedimen klastik berupa campuran
hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir.
Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu
kapur dan batu gips. Sedimen organik berupa endapan sisa-sisa hewan
dan tumbuhan laut, contohnya batu gamping koral.
Batuan malihan
Batuan yang berubah bentuk dinamakan batuan malihan atau batuan
metamorf. Contoh batuan metamorf adalah batu kapur (kalsit) berubah
menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit. Di daerah
Tulungagung Jatim, banyak masyarakat menjadi pengrajin batu marmer.
Proses Pelapukan
Tenaga eksogen dapat merubah bentuk permukaan bumi. Muka bumi
dapat berubah bentuk menjadi berlubang, berbukit, dan bentuk lainnya.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat
merusak. Apakah yang dirusak? Rusaknya permukaan bumi terjadi
karena adanya tenaga angin, tenaga air, sinar matahari. Gunung berapi
dan pegunungan yang dibentuk oleh tenaga endogen akhirnya dirusak
oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen dapat mengakibatkan aneka
bentuk muka bumi dan terutama aneka macam jenis tanah.
Macam-macam pelapukan, antara lain:
1.
Pelapukan fisik
Geografi SMA K - 5
31
Apabila siang hari sinar matahari mengenai batuan, maka apa yang
akan terjadi? Batuan menjadi panas bukan? Apa yang terjadi bila
benda menjadi panas? Benda akan membesar atau memuai bila
terkena panas. Demikian batuan. Batuan akan memuai bila terkena
panas. Akibatnya batuan relatif akan retak. Pada malam harinya
batuan
akan
kembali
dingin,
kemudian
menyusut.
Demikian
seterusnya berlangsung setiap hari, maka akan berakibat batuan
cepat hancur, atau menjadi lapuk. Itulah contoh pelapukan fisik.
2.
Pelapukan kimiawi
Oleh karena proses kimiawi, suatu batuan akan lapuk.
Misalnya
batuan kapur yang terkena air. Batuan kapur atau gamping dengan
rumus kimia CaCO3 bila bercampuir dengan air hujan (H2O) yang
mengandung CO2, maka akan larut menjadi Ca(HCO3)2. Itulah
contoh pelapukan kimiawi.
Di perbukitan kapur, akibat pelapukan kimiawi dapat dilihat
hasilnya, yang berupa goa.
3. Pelapukan organis atau biologis
Pelapukan yang disebabkan oleh mahluk hidup dinamakan pelapukan
biologis atau pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus
batuan hingga batuan menjadi retak dan lapuk. Semut, cacing,
maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan menjadi lapuk.
Demikian pula manusia.
Proses Erosi dan Penyebabnya
Batuan yang terkena sinar matahari secara terus menerus setiap siang
hari, menjadi panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadangkadang terkena hujan. Lambat laun batuan dapat menjadi lapuk. Batuan
yang lapuk kemudian akan terkikis. Batuan terkikis tersebut dipindahkan
ke tempat lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Dengan
demikian factor penyebab erosi adalah air, angin dan luncuran es. Berikut
uraiannya.
1.
Erosi air
Batuan dapat hancur oleh tetesan air secara terus menerus. Air juga
dapat mengangkut hancuran batuan.
Geografi SMA K - 5
Demikian pula aliran air pada
32
parit, maupun sungai dapat membawa batuan yang lapuk ke tempat
lain.
2. Erosi angin
Hembusan angin dapat menyebabkan erosi batuan. Proses pengikisan
batuan oleh angin dinamakan deflasi.
3. Erosi gletser
Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan
terjadinya erosi.
Es meluncur menuruni pegunungan karena es
mengalami pencairan. Peluncuran es diikuti oleh tanah dan batuan di
lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan oleh luncuran es itulah
yang dinamakan erosi gletser.
SEDIMENTASI
Tanah yang ada di bantaran sungai merupakan hasil sedimentasi.
Demikian pula tanah yang diendapkan di laut, di danau, dan lain-lain
tempat. Nama sedimen tergantung dari pengangkut batuan dan lokasi
pengendapan, contohnya:
1. Sedimen Aluvial, adalah sedimen yang berasal dari tempat
lain,
diangkut dengan aliran air dan diendapkan di suatu wilayah datar.
2. Sedimen fluvial, endapan yang diangkut air dan berada di bantaran
sungai.
3. Sedimen marine, endapan
yang diangkut oleh arus air laut pada
dasar laut.
4. Sedimen lakustrin, endapan yang diangkut oleh air pada dasar danau.
5. Sedimen eolin, endapan yang diangkut oleh angin.
6. Sedimen moraine, endapan yang diangkut oleh luncuran es pada kaki
pegunungan.
Proses Pembentukan Bumi dan Dampaknya bagi Kehidupan
Dampak Positif
Wilayah-wilayah subur untuk pertanian antara lain ada di Sumatera,
Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Mengapa?
Karena di pulau-pulau tersebut banyak gunung berapinya. Gunung berapi
terbentuk karena adanya gaya endogen. Dampak positif tenaga endogen
Geografi SMA K - 5
33
yang paling nyata adalah adanya abu vulkanis yang dihasilkan dari
gunung-gunung berapi. Wilayah sekitar menjadi lahan subur untuk
pertanian.
Demikian juga tenaga eksogen. Tenaga eksogen seperti panas matahari,
sangat dibutuhkan seluruh mahluk hidup. Tanpa panas matahari mahluk
hidup tidak bisa bertahan hidup. Tenaga eksogen seperti panas matahari
dan hujan dan angin akan mempercepat pelapukan batuan vulkanis
membentuk tanah subur.
Dampak Negatif
Dampak negatif dari tenaga endogen antara lain:
1. Letusan Gunungapi
merupakan bencana bagi masyarakat sekitar,
dapat menghancurkan dan membakar hutan yang ada di lereng
gunung berapi, awan panasnya dapat menghanguskan mahluk hidup
yang ada di sekitarnya.
2. Adanya gempa bumi merupakan bencana alam menakutkan, dapat
menghancurkan bangunan seperti perumahan, gedung, jembatan,
bendungan, dsb. Bahkan bila diikuti dengan tsunami akan lebih
menakutkan lagi.
Dampak negatif tenaga eksogen antara lain:
1. Angin sangat kencang atau badai dapat merusak rumah dan bangunan
2. Hujan sangat deras dapat berakibat banjir.
3. Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor.
4. Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan.
Bencana Alam
Bencana alam yang diakibatkan oleh proses pembentukan permukaan
bumi ada bermacam-macam, antara lain letusan gunung berapi dan
gempa bumi.
Letusan Gunung Berapi
Di permukaan bumi kita ada banyak g8nung berapi. Di Indonesia tercatat
ada ratusan gunung berapi. Meskipun demikian sebaranya tidak merata.
Sebagian besar ada di Sumatera, Jawa, NusaTenggara, Sulawesi, dan
Geografi SMA K - 5
34
Kepulauan Maluku. Gunung berapi meletus setelah adanya tekanan tinggi
dari dalam bumi, sehingga magma keluar ke permukaan bumi. Gejala
keluarnya magma ke permukaan bumi disebut dengan vulkanisme.
Bagian-bagian kulit bumi atau kerak bumi yang rapuh menjadi tempat
keluarnya magma. Magma yang keluar di lempeng benua menimbulkan
gunung-gunung berapi.
Magma keluar antara lain melalui pipa kepundan pada puncak gunung
berapi yang disebut sebagai lubang kepundan. Pada bagian puncak
gunung berapi
biasanya tertutupi oleh lumpur panas berupa kawah.
Magma yang keluar ke permukaan bumi melalui lubang kepundan disebut
dengan erupsi. Magma yang keluar ke permukaan bumi biasa disebut
dengan lava. Lava berbeda dengan lahar. Lahar merupakan lumpur
panas yang mengalir keluar dari kawah. Lumpur panas yang mengalir
dari puncak gunung berapi bercampur dengan air hujan berakibat suhu
lahar agak dingin, disebut sebagai lahar dingin.
Di Indonesia contohnya deretan gunung-gunung berapi yang ada di
sepanjang Pulau Sumatera, Jawa,
Bali, Nusa Tenggara,
hingga
Kepulauan Maluku.
Gunung berapi dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Gunungapi strato
2. Gunungapi perisai
3. Gunungapi maar
Gunungapi strato atau gunungapi berlapis biasanya berbentuk kerucut.
Lapisannya selang-seling terdiri lapisan
endapan berupa lava cair,
lava kental, pasir, dan debu. Kebanyakan gunungapi bertipe strato.
Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai. Gunungapi perisai
terbentuk landai karena lava yang keluar sangat cair sehingga selalu
mengalir menjauhi lubang kepundan. Contohnya Gunungapi Manoa
Loa di Hawaii.
Gunungapi maar, atau gunungberapi berbentuk corong. Terbentuk
karena ledakan sangat kuat hingga terbentuk lubang kepundan sangat
besar. Contohnya G. Paricutin di
Meksiko dan
G. Rinjani di
Sumbawa.
Bagaimana gejala gunungapi yang tidak aktif?
Geografi SMA K - 5
35
Gunungapi yang mulai tidak aktif biasanya ditandai dengan keluarnya
jenis gas. Jenis gas dan air panas yang keluar dari kompleks
gunungapi misalnya:
1. Mofet,
berupa gas asam arang (CO atau CO2). Gas ini sangat
berbahaya.
2. Solfatara, berupa gas belerang.
3. Fumarol, berupa gas uap air.
4. Geyser, berupa air panas.
Gempa bumi
Bumi akan bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan
batuan kulit bumi bergerak tiba-tiba. Getaran kuat itulah yang disebut
dengan gempa bumi.
Gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu:
a. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik terjadi oleh karena pergerseran kulit bumi secara
mendadak. Pergerakan kulit bumi yang sering terjadi di Indonesia ada
di bagian barat Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur
wilayah ini merupakan jalur yang rawan dengan gempa bumi. Gempa
bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan
gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin
besar pula kemungkinan timbul tsunami. Untuk itu bagi Anda yang
sedang di pantai atau tinggal di pantai, bila ada gempa bumi segeralah
menghindar dari pantai, carilah tempat yang lebih tinggi. Tsunami yang
pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, dan NAD berlangsung kurang dari
setengah jam setelah terjadinya gempa bumi. Agar lebih jelas lihatlah
Gambar Jalur Gempa Bumi di Indonesia.
b. Gempa vulkanik
Apabila magma tersumbat oleh batuan beku dalam, pada salurannya,
maka terjadilah getaran kuat di seputar gunung berapi. Getaran itulah
yang disebut gempa vulkanik. Jadi gempa vulkanis terjadi karena
aktivitas gunung berapi yang akan mengeluarkan magma tersumbat.
Meskipun demikian gempa vulkanik hanya di daerah sekitar gunung
berapi, radiusnya tidak terlalu jauh.
Geografi SMA K - 5
36
c. Gempa runtuhan
Tanah longsor, tebing runtuh,
goa runtuh,
sumur pertambangan
runtuh, dan runtuhan lainnya juga dapat mengakibatkan gempa bumi
sangat lokal.
d. Gempa akibat ulah manusia
Akibat ulah manusia, misalnya peledakan bom, dapat menimbulkan
gempa bumi. Bom besar dapat membuat getaran yang amat kuat.
Tahukan Anda apa akibat gempa bumi? Gempa bumi dapat berakibat
kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia. Gempa bumi
ringan hanya menimbulkan kepanikan orang, tetapi gempa bumi yang
kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan dan bahkan
bendungan. Seorang ahli geologi, Charles F. Richter, pada tahun 1935
membuat skala gempa, sampai sekarang menjadi patokan banyak
orang untuk mengetahui seberapa besar bahaya gempa.
Apabila diuraikan maka skala gempa Richter yang telah dimodifikasi
oleh Mercalli seperti berikut:
Skala < 2 : gempa lemah, sering manusia tidak bisa merasakan
Skala 3,5 –4,2: dirasakan sedikit orang
Skala 4,9 – 5,4 dirasakan banyak orang
Skala 5,5 – 6,1 : kerusakan ringan pada bangunan
Skala 6,2 – 6,9 : kerusakan agak besar pada bangunan
Skala 7,0 – 7,3 : kerusakan serius, rel bengkok, jalan pecah
Skala > 7,4
Pada
gempa kuat dan dapat berakibat fatal.
gambar tampak bahwa wilayah sepanjang Sumatera bagian
barat yang membujur ke selatan dari Aceh hingga Lampung adalah
wilayah gempa bumi. Wilayah jalur gempa bumi yang lain adalah di
bagian selatan Jawa, Bali Nusa Tenggara, bahkan sampai wilayah
Papua, Kepulauan Maluku dan sebagian Sulawesi.
Geografi SMA K - 5
37
DAFTAR PUSTAKA
Johnson C. Fairchild (1964) ; Principles Of Geography, NewYork : Hall,
Rinehart and Winsley Inc
Katili. Geologi Umum
Moch Munir, (1996). Geologi dan Mineralogi Tanah, Jakarta : Pustaka
Jaya
Nursid Sumaatmaja, (1988), Studi Geografi, Bandung : Penerbit Alumni
Peter Haggett, (1972), Geography: A Modern Synthetic, New York:
Harper & Row Publishers.
Strahler (1987), Modern Physical Geography, New York : John Willey &
Sons
d. Aktivitas Pembelajaran
1.
Menggambar penampang melintang subduksi kerak bumi dengan
kerak samudera!
2.
Mengambar macam-macam tipe bentuk gunung berapi!
3.
Menjelaskan proses tenaga endogen
permukaan
bumi,
misalnya
yang dapat membentuk
membentuk
gunung
berapi
dan
pegunungan
e. Latihan/ Kasus /Tugas
Menjelaskan
proses
tenaga
endogen
yang
dapat
membentuk
permukaaan bumi disertai dengan gambar
f. Rangkuman Tenaga endogen adalah kekuatan yang bersumber dari
dalam bumi. Tenaga ini dapat membentuk permukaan bumi, misalnya
membentuk gunung berapi, perbukitan, dan pegunungan.
Lapisan keras kulit bumi itulah yang kemudian disebut dengan kerak
bumi.
Gejala pergerakan kerak bumi
disebut dengan
diastropisme.
Diastropisme terjadi karena ada tenaga endogen.
Magma yang keluar ke permukaan bumi biasa disebut dengan lava. Lava
berbeda dengan lahar. Lahar merupakan lumpur panas yang mengalir
keluar dari kawah. Lumpur panas yang mengalir dari puncak gunung
Geografi SMA K - 5
38
berapi bercampur dengan air hujan berakibat suhu lahar agak dingin,
disebut sebagai lahar dingin.
Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti
dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin
besar pula kemungkinan timbul tsunami.
C. BAB III PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
1. Kegiatan Pembelajaran 1 Pengertian, Perubahan iklim global
g. Tujuan Pembelajaran
1). Melalui membaca dapat menjelaskan pengertian perubahan iklim
global
2). Melalui pengamatan dapat mengidentifikasi perubahan iklim global
di Indonesia
h. Indikator Pencapaian Kompetensi
1). Menjelaskan pengertian perubahan iklim global
2). Mengidentifikasi perubahan iklim global di Indonesia
i. Uraian Materi
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Segala bencana yang banyak melanda kehidupan manusia di
Bumi ini, sebenarnya diakibatkan oleh ulah manusia juga, yakni yang
kurang memperhatikan alam dan lingkungannya,
serta terlalu
memperhatikan kehidupannya sendiri, sehingga terjadilah ketidak
seimbangan alam. Segala bencana alam ini disebabkan oleh naiknya
suhu Bumi yang drastis sehingga terjadi pemanasan global yang
selama ini dikumandangkan. Untuk lebih memahami perubahan iklim
dan dampaknya ini maka perlu dipahami tentang pengertian cuaca,
iklim, dan musim, karenanya pada modul ini akan coba di bahas
dahulu mengenai hal tersebut.
Cuaca, Iklim, dan Perubahan Iklim
Geografi SMA K - 5
39
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Pola cuaca dan iklim seperti periode musim hujan
dan kemarau, perlu diketahui dengan baik terutama oleh para petani
sehingga petani dapat menentukan musim tanam yang tepat agar
produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti
arah dan kecepatan angin diperlukan bagi para nelayan untuk
menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut untuk mencari ikan
serta masih banyak sektor-sektor kehidupan lain yang berkaitan
dengan kondisi cuaca dan iklim.
Pada umumnya orang sering menyatakan kondisi iklim sama saja
dengan kondisi cuaca, padahal kedua istilah tersebut adalah suatu
kondisi yang tidak sama, khususnya dalam kurun waktu.
Cuaca
Cuaca
merupakan
bentuk
awal
yang
dihubungkan
dengan
penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu
lokasi dan suatu waktu. Cuaca terdiri atas seluruh fenomena yang
terjadi di atmosfir Bumi atau planet lainnya, dan biasanya merupakan
aktivitas fenomena dalam waktu beberapa hari. Cuaca terjadi karena
adanya perbedaan suhu dan kelembaban antara satu tempat dengan
tempat lainnya. Perbedaan suhu dan kelembaban ini dapat terjadi
karena perbedaan sudut pemanasan matahari dari satu tempat ke
tempat lainnya, yang diakibatkan perbedaan lintang bumi.
Cuaca
adalah Kegiatan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu yang
sifatnya berubah-ubah setiap waktu atau dari waktu ke waktu
Beberapa definisi cuaca adalah sebagai berikut.
a.
Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk
perubahan, perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena
(World Climate Conference, 1979).
b.
Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat
dalam selang waktu yang pendek (Glen T. Trewartha, 1980).
c.
Keadaan
atmosfer
yang
dinyatakan
dengan
nilai
berbagai
parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan
berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama
Geografi SMA K - 5
40
kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun)
(Gibbs, 1987).
Ilmu yang mempelajari seluk beluk cuaca disebut meteorologi. Jadi
cuaca dapat diartikan sebagai keadaan udara pada saat tertentu, pada
wilayah yang relatif sempit, dalam jangka waktu singkat, dan terjadi
akibat bentang alam seperti pantai gunung dan padang rumput. Di
Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar
24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan
Geofisika
(BMG),
Departemen
Perhubungan.
Cuaca
di
Bumi
dipengaruhi juga oleh hal-hal yang terjadi di angkasa, di antaranya angin
matahari disebut juga star‟s coorona.
Iklim
Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal
sebagai iklim. Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu
yang cukup lama (antara 10 sampai 30 Tahun) yang sifatnya tetap.
Menurut Winarso, 2003 pada artikel cuaca dan iklim ( AR Syakur) iklim
merupakan kondisi lanjutan dan kumpulan dari kondisi cuaca yang
kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca
dalam kurun waktu tertentu.
Defenisi lain dari iklim adalah sebagai berikut.
a.
Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang
secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai
statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World
Climate Conference, 1979).
b.
Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsurunsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang
(Glenn T. Trewartha, 1980).
c.
Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu,
tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama
kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).
Jadi iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam selang waktu yang
panjang dan meliputi wilayah yang luas.
Iklim di bumi sangat
dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.
Matahari adalah
kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang
Geografi SMA K - 5
41
menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain,
misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa
udara, pegunungan, arus laut dan badai. Terdapat beberapa klasifikasi
iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita
dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah atau sub
tropis, dan lintang tinggi atau dingin. Ilmu yang mempelajari tentang
iklim serta seluk beluknya adalah klimatologi. Aspek cuaca ini diteliti
lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.
Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari
variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim.
Unsur-unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu
daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara,
angin, kelembaban udara, awan, curah hujan, dan radiasi matahari.
Unsur-unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Saling
ketergantungan antar unsur dapat memberikan karakter dari iklim
daerah tersebut. Unsur-unsur iklim ini berbeda dari waktu ke waktu dan
dari satu tempat dengan tempat lainnya karena adanya faktor-faktor
atau pengendali iklim yaitu, (1) ketinggian tempat atau rupa permukaan
daratan bumi, (2) posisi relatif terhadap garis edar matahari atau posisi
latitude (garis lintang), (3) daerah-daerah tekanan atau pola arah angin,
(4) keberadaan lautan/ permukaan airnya atau arus Laut, dan (5)
permukaan tanah atau kerapatan dan jenis vegetasi. Gambar dibawah
adalah gambar dari sistem iklim secara umum.
Geografi SMA K - 5
42
Gambar Model sistem iklim
Cuaca dan iklim adalah proses interaktif alami (kimia, biologis dan
fisis) di alam, khususnya di atmosfer. Hal ini terjadi karena adanya
sumber energi, yaitu Matahari dan gerakan rotasi Bumi pada poros
(kurang 24 jam) serta revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Dalam
peristiwa ini, pendekatan fisis lebih dominan daripada kimia dan biologis.
Cuaca sebagai kondisi udara sesaat dan iklim sebagai kondisi udara
rata-rata dalam kurun waktu tertentu merupakan hasil interaksi proses
fisis karena hal ini dipengaruhi oleh hujan, suhu, dan angin.
Indonesia mempunyai karakteristik khusus, baik dilihat dari posisi,
maupun keberadaanya, sehingga mempunyai karakteristik iklim yang
spesifik. Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim
di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan
iklim laut.
Letak wilayah Indonesia ada di daerah tropis yang dilintasi oleh
garis Khatulistiwa, sehingga setiap tahunnya matahari melintasi ekuator
sebanyak dua kali. Sekitar bulan April-September, matahari berada di
utara ekuator dan pada bulan Oktober-Maret matahari berada di selatan.
Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian
besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan
musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator, sebagian
wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat
Geografi SMA K - 5
43
matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami
musim penghujan.
Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu
perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian,
musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan. Selain perubahan
yang berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah
secara berkelanjutan, baik dalam skala lokal maupun skala global.
Perubahan Iklim
Perubahan Iklim adalah suatu keadaan dimana pola iklim dunia
berubah. Suatu daerah mungkin mengalami pemanasan, tetapi daerah
lain mengalami pendinginan yang tidak wajar. Akibatnya akan
mengacaukan arus dingin dan panas, maka perubahan iklim juga
menciptakan fenomena cuaca yang kacau, termasuk curah hujan yang
tidak menentu, aliran panas dan dingin yang ekstrem, arah angin yang
berubah drastis. Perubahan Iklim merujuk pada berubahnya kondisi fisik
atmosfer bumi atau perubahan variabel/ unsur
iklim, khususnya
perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban
secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50
sampai 100 tahun (inter centenial) yang membawa dampak luas
terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan iklim sebagai
akibat dari Pemanasan Global.
Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001)
mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang
dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang
merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim
teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001)
salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena
El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan
jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di
Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina
berlangsung( A.R. As-syakur, 2007)
LAPAN (2002) mendefinisikan bahwa perubahan iklim adalah
perubahan rata-rata salah satu atau lebih unsur cuaca pada suatu
daerah tertentu. Istilah perubahan iklim skala global adalah perubahan
Geografi SMA K - 5
44
iklim
dengan
acuan
wilayah
bumi
secara
keseluruhan.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC, 2001) menyatakan
bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim
suatu tempat atau pada variabilitas yang nyata secara statistik untuk
jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih).
Cuaca dan iklim muncul setelah berlangsung suatu proses fisik dan
dinamis yang kompleks di atmosfer bumi. Kompleksitas proses fisik dan
dinamis di atmosfer bumi ini berawal dari perputaran planet bumi
mengelilingi matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Pergerakan
planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima
oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha
pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara,
selain itu matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau
berfluktuasi dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara
proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali
iklim menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan
iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
Eksploitasi lingkungan yang
lingkungan
serta
menyebabkan terjadinya perubahan
pertambahan
jumlah
penduduk
bumi
yang
berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca
secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini
mempercepat
terjadinya
perubahan
iklim
yang
mengakibatkan
penyimpangan iklim dari kondisi normal.
Perubahan iklim mungkin karena proses alam secara internal
maupun eksternal, atau akibat ulah manusia yang terus menerus
merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan (anthropogenic),
khususnya yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan
alih-guna lahan.
Ternyata iklim di Indonesia telah menjadi lebih hangat selama abad
20, karena, industri semakin berkembang dan transportasi
semakin
o
banyak. Suhu rata-rata tahunan telah meningkat sekiitar 0,3 C sejak
1900 dengan suhu tahun 1990an merupakan dekade terhangat dalam
abad ini dan tahun 1998 merupakan tahun terhangat, hampir 1oC di atas
rata-rata tahun 1961-1990. Peningkatan kehangatan ini terjadi dalam
Geografi SMA K - 5
45
semua musim di tahun itu. Curah hujan tahunan telah turun sebesar 2
hingga 3 persen di wilayah Indonesia di abad ini dengan pengurangan
tertinggi terjadi selama perioda Desember- Febuari, yang merupakan
musim terbasah dalam setahun.
Istilah perubahan iklim tidak sama dengan istilah ‟pemanasan
global‟, karena parameter iklim tidak hanya temperatur saja, melainkan
ada parameter lain yang terkait seperti hujan dan atau pengembunan,
kondisi awan, angin, maupun radiasi matahari. Pemanasan global
merupakan peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat
dengan permukaan bumi dan di troposfer, yang dapat berkontribusi
pada perubahan pola iklim global.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu atmosfer yang lebih
tinggi dari sebelumnya. Biasanya kondisi tersebut
diikuti dengan
kenaikan curah hujan yang disebabkan oleh kenaikan aktivitas konveksi
(naiknya massa udara karena pemanasan) di wilayah tersebut. Curah
hujan adalah salah satu unsur perubahan iklim (Ahrens, 1988 dalam
Slamet dan Berliana, 2006). fluktuasi curah hujan rata-rata baik dari
bulanan maupun tahunan serta intensitas hujan dapat menggambarkan
perubahan iklim
Murdiyarso (2003) dalam Berliana et al (2005) dalam Slamet dan
Berliana (2006) menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan
perubahan intensitas unsur-unsur iklim (atau unsur cuaca) dalam jangka
panjang ( ± 100 tahun). Karenannya, variabilitas iklim musiman (musim
hujan dan kemarau yang berubah mendadak), tahunan (musim kemarau
atau hujan yang berubah periodisitasnya) dan dekadal (kejadian iklim
ekstrim seperti El Nino dan La Nina) tidak termasuk dalam kategori
perubahan iklim (A.R. As-syakur, 2008).
Perubahan iklim terjadi diakibatkan adanya pemanasan global
karena meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan
dari berbagai kegiatan manusia, seperti industri, transportasi, kebakaran
hutan, perubahan tata guna lahan.
Pada umumnya perubahan iklim
ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu udara di permukaan bumi dan
naiknya panas permukaan laut. Pada umumnya di wilayah benua
maritim Indonesia memiliki variabilitas unsur iklim curah hujan yang lebih
Geografi SMA K - 5
46
besar dibanding unsur iklim lainnya seperti suhu, tekanan, dan
kelembaban udara (Qodrita dan Berliana, 2006).
Studi perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi
iklim saat ini, dan estimasi kemungkinan iklim di masa yang akan
datang. Hal ini tidak terlepas juga dari interaksi dinamis antara sejumlah
komponen sistem iklim seperti atmosfer, hidrofer (terutama lautan dan
sungai), kriosfer, terestrial dan biosfer, serta pedosfer. Dengan
demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim dibutuhkan
penilaian yang terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem bumi.
(jacko-agun)
Gambar Penilaian perubahan iklim yang terintegrasi pada sistem iklim/
bumi ( Lapan)
Revolusi Industri
Iklim berubah dapat disebabkan oleh proses alam, atau akibat aktivitas
manusia yang terus menerus mengubah tatanan alam dan hidupnya.
Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan sosial/ budaya maupun
perubahan industri atau disebut revolusi dan revolusi industri . Perubahan
tatanan alam akan mengubah komposisi atmosfir dan tataguna lahan.
Geografi SMA K - 5
47
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan
masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan
atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa
kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan
sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Revolusi
menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun
dari sistem lama kepada suatu sistem baru. Revolusi senantiasa berkaitan
dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun. (Wikipedia)
Revolusi
Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan
budaya yang terjadi pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 dengan
penggantian ekonomi berdasarkan pada pekerja didominasi oleh industri
dan mesin memproduksi barang. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan
perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan
bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil).
Perkembangan peralatan mesin yang keseluruhannya dari logam, pada
dua dekade pertama dari abad ke-19
membuat produk mesin produksi
untuk digunakan di industri lainnya ( wikipedia ). Istilah "Revolusi Industri"
diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui. Pengertian
Revolusi Industri merujuk dua hal yaitu :
1.
proses perubahan yang cepat di bidang ekonomi, yaitu dari kegiatan
ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam
mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Dapat juga
dikatakan merubah cara kerja yang ada, dari menggunakan tenaga kerja
manusia menjadi menggunakan tenaga kerja mesin.
2. revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibat yang Revolusioner dalam
kehidupan ekonomi, politik, dan social.
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan Revolusi Industri di
Inggris terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1
Faktor external yaitu terjadinya Revolusi Ilmu Pengetahuan pada abad
ke 16 dengan bermunculannya para ilmuan seperti Francis Bacon, Rene
Decartes, Galileo Galilei, Copernicus, Kepler, dan Issac Newton. Mereka
menemukan alat-alat yang sangat berguna bagi kemajuan tingkat
kehidupan manusia. Hal ini ditunjang oleh adanya lembaga-lembaga
Geografi SMA K - 5
48
riset yaitu: The Royal Society for Improving Natural Knowledge dan The
Royal Society of England (1662)
2
Faktor-faktor internal yaitu:
a
Keamanan dan politik dalam Negara Inggris yang mantap;
b
Berkembangnya kegiatan wiraswasta di Inggris dari masyarakat
kaya dan pemilik modal;
c
Munculnya minat yang luar biasa dari masyarakat Inggris terhadap
industri manufaktur;
d
Inggris memiliki jajahan yang sangat luas sehingga mudah dalam
memperoleh bahan mentah dan daerah pemasaran;
e
Inggris kaya akan sumber alam, berupa batu bara dan biji besi yang
tinggi mutunya;
f
Munculnya paham ekonomi liberal;
g
Munculnya Revolusi Agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam
penataan tanah dengan berlakunya metode baru dalam pertanian
yaitu dengan cara pemagaran dan pengelolaan yang terusmenerus melalui pemupukan serta irigasi; dan
h
Kegiatan perekonomian berkembang dengan pesat.
i
Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan.
Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co,
Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Setelah berjalan satu abad, Revolusi Industri memasuki fase baru yang
berbeda dari sebelumnya, dan dikenal sebagai Revolusi Industri tahap dua.
Ada tiga hal yang terjadi
pada periode ini yait : perkembangan proses
Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo
kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada
tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap dua ini dibanding
dengan tahap pertama adalah, (1) adanya penggantian baja ditempat besi
sebagai bahan industri pokok; (2) penggantian batu arang dengan gas dan
minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai
bentuk pokok tenaga industri; (3) perkembangan mesin otomatis dan
peningkatan spesialisasi buruh yang tinggi; (4) penggunaan campuran metal
yang ringan dan hasil industri kimia; (5) perubahan radikal dalam
transportasi dan komunikasi; (6) pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi
Geografi SMA K - 5
49
kapitalis; dan (7) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan
bahkan di Timur Jauh.
Revolusi
industri
dapat
berdampak
positif
dan
negatif
bagi
perkeembangan manusia. Dampak positif revolusi industri bagi umat
manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu:
1. munculnya industri secara besar-besaran;
2. meningkatkan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa
menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya;
3. harga barang menjadi murah. Mengapa bisa murah? Coba bayangkan
berapa ongkos produksi sehelai baju yang diproduksi dengan mesin
dibandingkan produksi dengan alat-alat tradisional!
4. meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.
5. berkembangnya kapitalisme modern.
6. golongan
kapitalis
mendesak
pemerintah
untuk
menjalankan
imperialisme modern.
Sedangkan dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah
upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat
pada munculnya kriminalitas dan kejahatan.
Upaya untuk memperbaiki
nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan
revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang.
Akibat dari revolusi industri ini maka hampir semua kegiatan manusia
menggunakan mesin dengan bahan bakar fosil ( batu bara, minyak bumi ).
Akibat dari penggunaan bahan bakar fosil maka akan terjadi perubahan
komposisi zat kimia di atmosfir, yang menyebabkan naiknya suhu udara.
Akibat kenaikan suhu udara maka akan terjadi pemanasan global, yang
dapat memicu perubahan iklim.
Gas Rumah Kaca (GRK) dan Sifatnya
Pada pembahasan pemanasan global, efek rumah kaca dan gas rumah
kaca
mungkin
sudah
dibahas
dengan
sangat
baik,
sehingga
pembahasannya di sini hanya selintas saja. Pembahasan GRK hanya akan
mengacu pada sifat-sifat dari gas rumah kaca secara kimia dan efeknya
pada pemanasan global.
Geografi SMA K - 5
50
Sistem kerja gas-gas di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah
kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di
dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun
akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang
cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk
menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi
akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang
mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang
memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki
temperatur rata-rata -32o Celcius.
Pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang
panjang matahari (infra merah atau gelombang panas) yang dipancarkan
oleh bumi, sehingga tidak dapat lepas ke angkasa dan mengakibatkan suhu
di atmospher bumi makin panas (Gambar 3). Dengan demikian pemanasan
global yang terjadi disebut efek Rumah Kaca dan gas yang menimbulkan
pemanasan global disebut Gas Rumah Kaca (GRK), untuk memudahkan
perhitungan dalam penurunan emisi, semua gas dinyatakan dalam ekivalen
terhadap CO2.
Gelombang panas akan terjebak pada lapisan gas yang berperan
seperti dinding kaca atau „selimut tebal‟. Gas-gas tersebut adalah uap air
(H2O), gas asam arang atau karbon dioksida (CO2), gas methana (CH4), gas
tertawa
atau
dinitrogen
oksida
(N2O),
perfluorokarbon
(PFC),
hidrofluorokarbon (HFC), dan sulfurheksafluorida (SF6). Uap air merupakan
GRK yang penting dan pengaruhnya dapat segera dirasakan. Misalnya jika
pada saat menjelang hujan atmosfir berawan tebal dan kelembaban tinggi,
maka udara akan terasa panas karena radiasi gelombang-panjang tertahan
uap air atau mendung yang menggantung di atmosfer. Namun Uap air tidak
diperhitungkan sebagai GRK yang efektif dan tidak dipergunakan dalam
prediksi perubahan iklim karena keberadaan atau masa hidupnya (life time)
sangat singkat (9.2 hari).
Geografi SMA K - 5
51
Gambar Penyerapan radiasi gelombang panjang yang memanaskan bumi
oleh Gas rumah kaca yang menyelimuti atmosfer bumi
(Sumber: Kurniatun Hairiah Unbraw 2010, UNEP/WMO, 2000)
Tiga jenis gas yang paling sering disebut sebagai GRK utama adalah
CO2, CH4 dan N2O, karena akhir-akhir ini konsentrasinya di atmospher terus
meningkat hingga dua kali lipat (IPCC, 2007). Ketiga jenis GRK tersebut
mempunyai masa hidup cukup panjang. Pada tabel 1 diperoleh bahwa dari
ketiga GRK tersebut gas CO2 merupakan gas yang paling pesat laju
peningkatnya dan masa hidupnya paling panjang, walaupun kemampuan
radiasinya lebih rendah dari pada ke dua gas lainnya. Pada tabel 2.
diberikan beberapa sifat dari ketiga GRK tersebut.
Tabel II. 5. Karakteristik gas rumah kaca utama (Sumber: Kurniatun Hairiah
Unbraw 2010)
Karakteristik
CO2
CH4
N2O,
ppbv
Konsentrasi pada pra-industri
290 ppmv
700 ppbv
275
ppbv
Konsentrasi pada 1992
Konsentrasi pada 1998
Laju kenaikan per tahun
Geografi SMA K - 5
355 ppmv
360 ppmv
1.5
1714
311
ppbv
ppbv
1745
314
ppbv
ppbv
7
0.8
52
Persen kenaikan per tahun
0.4
0.8
0.3
Masa hidup (tahun)
5-200
12-17
114
Kemampuan memperkuat radiasi
1
21
206
Efek pemanasan
1
72
296
Keterangan: ppmv = part per million by volume = bagian per juta dengan
volume
ppbv: part per billion by volume = bagian per milyard dengan
volume
Tabel Sifat gas rumah kaca utama ( Chemical Dictionary)
Nama
Sifat
Kegunaan
Bahaya
Sebagai pendingin,
Untuk CO2 yang
minuman
berwujud
berkarbonat,
dapat
tidak
pemadam
kulit dan jaringan,
larut
kebakaran,
jauhkan
Fotosintesis,
mata dan mulut
Gas
CO2
Dapat
berwujud
Gas,
Cair, dan Padat.
Sifatnya
tidak
mudah
tidak
berbau,
berwarna,
terbakar,
dalam air,
hidrokarbon,
padat
merusak
dari
dan hampir semua cairan
organik,
tidak
beracun,
serta dapat menyesakkan
dada
Untuk wujud cair selain
sifat di atas juga bersifat
mudah menguap
Untuk
wujud
bentuknya
serpih
padat
atau
persegi dan putih seperti
salju,
sifatnya
sama
seperti di atas
Geografi SMA K - 5
53
CH4
Gas yang tidak berbau, tidak
Sumber petrokimia,
Sangat
berwarna, tidak berasa, lebih
untuk
membentuk
terbakar,
dan
ringan
metanol, kloroform,
meledak,
bila
asam
tetra
metan,
bercampur
basa
sebagai
sumber
dengan
dari
bereaksi
sulfat,
udara,
tidak
dengan
asam
nitrat,
alkali , dan garam, bereaksi
klor
mudah
udara
energi
akan meledak.
Gas tidak berwarna, berasa
Anastesi,
Jika
manis, tidak terbakar larut
perawatan
dengan
dalam
gigi,Kedokteran,
dapat
sedikit
pendeteksi
mendukung
larut dalam air. Dinitrogen
kebocoran
pembakaran,
dengan klor, brom dengan
bantuan cahaya , larut dalam
alkohol, eter, sedikit larut
dalam
air.
Metana
merupakan gas yang dapat
menyesakkan
N2O
alkohol,
eter,
asam sulfat pekat,
dan
bercampur
udara
meledak,
oksida merupakan gas yang
pada konsentrasi
dapat menyesakkan dada
tinggi
bersifat
narkotik
Hubungan Antara Gas rumah kaca - Efek Rumah Kaca-Pemanasan GlobalPerubahan Iklim
Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar
matahari yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang
menyelimuti bumi yang disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut
terperangkap dalam bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca
(ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana panas yang
masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca,
sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca tersebut. Demikian juga
dengan Bumi, Bumi hangat karena ada GRK yang menangkap panas yang
dipantulkan Bumi dan memberikan ERK sehingga Bumi menjadi hangat.
Geografi SMA K - 5
54
Pada saat Bumi hangat, terjadi kesetimbangan aliran panas yang ada di
Bumi akibat radiasi sinar Matahari.
Mekanisme kesetimbangan radiasi Sinar Matahari ini dapat dijelaskan
sebperti pada gambar 4. di bawah ini. Seluruh radiasi matahari yang menuju
ke permukaan bumi. sepertiganya dipantulkan kembali ke ruang angkasa
oleh atmosfer dan oleh permukaan bumi Pemantulan oleh atmosfer terjadi
karena adanya awan dan partikel yang disebut aerosol. Keberadaan salju,
es dan gurun memainkan peranan penting dalam memantulkan kembali
radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi.
Gambar Mekanisme Aliran panas di Bumi
Dua pertiga radiasi yang tidak dipantulkan, besarnya sekitar 240 Watt/m2,
diserap oleh permukaan bumi dan atmosfer. Untuk menjaga kesetimbangan
panas, bumi memancarkan kembali panas yang diserap tersebut dalam
bentuk radiasi gelombang pendek. Sebagian radiasi gelombang pendek yang
dipancarkan oleh bumi diserap oleh gas-gas tertentu di dalam atmosfer yang
disebut gas rumah kaca. Selanjutnya gas rumah kaca meradiasikan kembali
panas tersebut ke bumi. Mekanisme ini disebut efek rumah kaca. Efek rumah
kaca inilah yang menyebabkan suhu bumi relatif hangat dengan rata-rata
14oC, tanpa efek rumah kaca suhu bumi hanya sekitar -19oC. Sebagian kecil
panas yang ada di bumi, yang disebut panas laten, digunakan untuk
menguapkan air. Panas laten ini dilepaskan kembali ketika uap air
terkondensasi di awan.
Salah satu komponen iklim adalah temperatur. IPCC menemukan bahwa,
selama 100 tahun terakhir (1906-2005) temperatur permukaan bumi rata-rata
telah naik sekitar 0.74oC, dengan pemanasan yang lebih besar pada daratan
Geografi SMA K - 5
55
dibandingkan lautan. Adanya kenaikan suhu permukaan Bumi ini diperkirakan
akibat ulah manusia yang banyak melakukan pembakaran dengan bahan
bakar fosil sehingga menaikkan jumlah GRK . Gas CO2 tersebut sebenarnya
dapat di serap oleh pepohonan serta laut dan proses alam lainnya, tapi
karena aktifitas manusia yang mengeluarkan gas-gas tersebut lebih cepat di
banding dengan proses alam yang menyerapnya maka gas-gas tersebut tidak
dapat lagi di tanggulangi. Kondisi tersebut di perparah dengan rusaknya hutan
akibat pembukanan ladang dan penebangan liar, yang tadinya hutan sebagai
penyerap CO2 sekarang menjadi berkebalikan dari semestinya, karena pohonpohon yang mati akan mengeluarkan CO yang di tampungnya ke udara.
Naiknya suhu permukaan Bumi ini disebut sebagai pemanasan global
pemanasan global akan memicu terjadinya perubahan iklim.
Industri, Transportasi, dan Hubungannya Dengan Perubahan iklim
Pemanasan global terjadi akibat bertambahnya GRK. Pertambahan
GRK banyak disebabkan oleh ulah manusia.
pertambahan transportasi
Pertumbuhan Industri dan
umumnya menggunakan bahan bakar fosil
batubara, minyak bumi dan gas sebagai bahan bakarnya, yang akhirnya
menghasilkan gas CO2. Selain itu CO2 juga dihasilkan dari penebangan
hutan (deforestasi). Menurut data historis konsentrasi CO2 meningkat dari
tahun ketahun dan peningkatan secara drastis dimulai sejak di mulainya
revolusi industri pada sekitar tahun 1900.
Peningkatan konsentrasi CO2 diatmosfer ini akan mengakibatkan
naiknya temperatur permukaan bumi yang dapat meyebabkan melelehnya
es di kutub utara dan kutub selatan, akibatnya tinggi permukaan air laut
mengalami peningkatan.
Pengamatan selama 157 tahun terakhir menunjukkan bahwa suhu
permukaan bumi mengalami peningkatan sebesar 0,05 oC/dekade. Selama
25 tahun terakhir peningkatan suhu semakin tajam, yaitu sebesar 0,18
o
C/decade. Gejala pemanasan juga terlihat dari meingkatnya suhu lautan,
naiknya permukaan laut, pencairan es dan berkurangnya salju di belahan
bumi utara. Semua Gejala pemanasan ini akan memicu terjadinya
perubahan iklim.
Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan
oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB
Geografi SMA K - 5
56
yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90%
aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita
semakin panas. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak
naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak
main-main, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itu tertinggi sejak
650.000 tahun terakhir! IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah
kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan
dinitrogen oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis
menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak
banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk,
pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil
menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan
menyumbang pada pemanasan global.
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade
terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi dan
berubahnya sistem iklim di bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah
kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Beberapa jenis gas rumah kaca
tersebut bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami,
dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca
tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan,
pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik
modern, pembangkit tenaga listrik, serta pembabatan hutan. Di bawah ini
diberikan data kegiatan manusia dan banyaknya emisi gas karbon dioksida (
tabel ), yang didasarkan pada data Jenis Aktivitas kita menurut Badan
Lingkungan PBB (UNEP), dalam Buku “Kick The Habit” (Tahun 2008).
Tabel 6: Jenis aktivitas dan jumlah Emisi CO2 (
http://www.unep.org/publications/ebooks/kick-the-habit/Pdfs.aspx)
Jenis Aktivitas
Jumlah
Emisi
CO2
(dalam kg)
Diet seorang pemakan daging yang rakus per tahun
6.700
Diet rata-rata orang Amerika per tahun
2.190
Diet seorang lacto-ovo (daging tidak, tetapi telur dan 1.220
Geografi SMA K - 5
57
Jenis Aktivitas
Jumlah
Emisi
CO2
(dalam kg)
susu masih dikonsumsi) per tahun
Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 3.500
angin dari seekor sapi
Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 1.740
angin dari seekor sapi
Karbon yang disimpan hutan hijau per 100 m2 per 3.500
tahunnya
Memproduksi 1 ton kemasan plastik (polyethylene)
6.480
Emisi dari ekstrasi untuk pembakaran 1 ton petroleum
3.760
Pembakaran 1 ton minyak mentah
3.060
Mengolah satu hektar gandum/terigu
3.020
Terbang
pulang-pergi
Paris-New
York
per
satu 3.670
penumpang
Emisi dari 1 ton sampah kertas yang dibuang (tanpa 1.470
didaur ulang)
Emisi dari 1 ton sampah makanan (tanpa didaur ulang)
1.060
Memproduksi 1 kg daging sapi (rata-rata)
36
Berkendara sejauh 250 km dengan mobil Eropa
36
Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 370
angin dari seekor kambing
Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 320
angin dari seekor domba
Emisi metana tahunan dari sendawa dan pembuangan 230
angin dari seekor babi
Diet seorang vegan per tahun
190
Memproduksi 1 buah burger
3,6 - 6
Menyalakan sebuah TV selama 1 tahun
23
Menyalakan sebuah komputer selama 100 jam
9
Emisi per m
2
untuk membangun gudang dengan 275
struktur baja
Emisi per m2 untuk membangun sebuah rumah dengan 435
Geografi SMA K - 5
58
Jenis Aktivitas
Jumlah
Emisi
CO2
(dalam kg)
struktur beton
Menggunakan satu telepon genggam selama 1 tahun
112
Naik pesawat terbang untuk menempuh seribu km 770
dengan first class
Naik pesawat terbang untuk menempuh seribu km 510
dengan business class
Naik pesawat terbang untuk menempuh seribu km 220
dengan economy class
Menghidupkan kulkas buatan Eropa selama satu tahun
18
Menghidupkan kulkas buatan Amerika selama satu 48
tahun
Memproduksi 1 ton tepung terigu
490
Memproduksi 1 ton gula
730
Memproduksi sebuah komputer dan sebuah monitor
275
Menyalakan lampu sebuah rumah selama 1 tahun di 135
negara kaya
Memproduksi 100 Kwh listrik di AS
58
Memproduksi 100 Kwh listrik di Jepang
42
Memproduksi 100 Kwh listrik di Eropa
35
Menghidupkan semua peralatan dapur selama 1 tahun 80
(di negara-negara kaya)
100 Kwh listrik yang dihasilkan dari batu bara
80-105
Menghidupkan satu bohlam lampu 100 watt selama 20 36
hari
Membuat satu telepon genggam
60
Memproduksi 1 kg baja di Australia
2,3
Memproduksi 1 kg tembaga di Australia
5
Memproduksi 1 kg aluminium di Australia
22
Memproduksi 1 kg nikel di Australia
14
Geografi SMA K - 5
59
Dari data tabel di atas ternyata memang orang pemakan daging dan
perternakan memberikan emisi yang cukup besar terhadap gas rumah kaca.
Laporan PBB (FAO) tahun 2006 yang berjudul bayangan panjang
peternakan, mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas
rumah kaca yang terbesar (18 %), jumlah ini lebih banyak dari emisi gas
rumah kaca gabungan seluruh transportasi di seluruh dunia yang
menyumbang 13 %,
atau pembangkit listrik di seluruh dunia yang
menyumbangkan 11 persen GRK . Emisi ini hanya dihitung berdasarkan
emisi CO2 saja.
Laporan
yang
baru
saja
dirilis
Watch
Magazine
edisi
November/Desember 2009 menyatakan bahwa sedikitnya 51 % dari
pemanasan global
dipertanggungjawabkan oleh peternakan. Emisi gas
rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37 % gas
metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20
tahun dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), 65 % dinitrogen oksida (efek
pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64 % amonia penyebab
hujan asam.Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah di Bumi
dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan
ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon.
Gas metana diemisikan oleh berbagai sumber seperti pertambangan
dan penimbunan sampah, tetapi sumber utama emisi gas metana adalah
industri peternakan dan perikanan. Industri peternakan dan perikanan
menghasilkan lebih daripada 100 juta ton gas metana (CH4) per tahun atau
setara dengan 2,4 miliar ton karbon dioksida (CO2). Selain itu setiap jenis
hewan akan mengemisikan gas metana seperti yang tertera dalam gambar 5
Geografi SMA K - 5
60
Gambar Besarnya emisi gas metana oleh hewan ternak dan manusia
Kotoran dari industri peternakan dan perikanan menghasilkan 0,4 juta
ton dinitrogen oksida per tahun, atau 7% dari total emisi akibat ulah manusia
(antopogenik).
Ternak menghasilkan kotoran yang begitu besar dan
beratnya dapat berkali-kali lipat dari berat badannya sendiri. Selain itu
Amonia yang berasal dari air seni hewan juga mencemarkan atmosfer yang
dapat menyebabkan hujan asam.
Pupuk nitrogen yang dipakai untuk menyuburkan lahan untuk menanam
pakan ternak secara tidak langsung juga bertanggung jawab atas emisi
dinitrogen oksida (N2O) yang menyumbang 65% dari efek gas rumah kaca.
Padahal dinitrogen oksida (N2O) merupakan gas rumah kaca yang
mempunyai efek pemanasan 296 kali lipat dibandingkan karbon dioksida
(CO2). Bukan hanya itu, pupuk dan pestisida yang disemprotkan pada
tanaman ikut masuk ke atmosfer dan menciptakan campuran karsinogenik
yang berbahaya.
Deforestasi, Perubahan Iklim, dan Akibatnya pada Perubahan Musim
Salah satu aspek terpenting dari planet kita tinggal adalah pohon.
Pohon sangat penting bagi lingkungan, hewan, dan tentu saja bagi kita
manusia. Pohon penting untuk pengaturan iklim di Bumi. Pohon beraksi
sebagai penyaring gas karbon dioksida. Pohon merupakan tempat
perlindungan dan kediaman/ habitat berjuta-juta spesies . Pohon juga
penting untuk daya tarik estetika. Namun, pohon-pohon di Bumi sedang
terkuras pada tingkat yang sangat cepat. Diperkirakan lebih dari 50 persen
pohon /tanaman penutup menghilang akibat aktivitas manusia. Faktor yang
Geografi SMA K - 5
61
paling mengkhawatirkan saat ini adalah penghancuran hutan hujan dunia
secara
besar-besaran.
Hutan
hujan
dunia
mempunyai
keanekaragamanayati yang tinggi, akibat penghancuran akan memperburuk
keanekaragaman hayati yang ada, serta menjadi salah satu faktor utama
dalam menyumbang kepunahan Holocene di massa mendatang.
Aktivitas penebangan yang pernah dilakukan selama masa pra-sejarah
kembali tanggal untuk mengakomodasi populasi yang tumbuh di sepanjang
daerah pinggiran hutan. Pilihan alasannya adalah untuk memudahkan
mengangkut hasil hutan, kemudahan berburu, khususnya dikejar oleh para
petani karena banyaknya curah hujan sekitar kawasan hutan. Apapun
alasan dimulainya kegiatan deforestasi ini, saat ini sangat menggelisahkan
dan mengancam ekosistem serta mengacaukan keseimbangan antara
manusia, alam, dan kehidupan yang mendukung atmosfir.
Perusakan hutan terjadi dengan berbagai alasan, salah satu alasan
utama adalah keuntungan ekonomi jangka pendek, memperoleh kayu yang
digunakan untuk bahan bangunan, mebel, dan produk kertas. Hutan dihapus
demi mengakomodasi perluasan wilayah perkotaan atau permukiman dan
urbanisasi. Hutan juga ditebang untuk lahan menanam tanaman (ladang
berpindah)
karena
menguntungkan
diduga
untuk
bahwa
pertanian.
secara
ekonomi
Hutan
ditebangi
tanah
berhutan
dalam
rangka
menciptakan tanah untuk ternak. Pohon ditebang di negara-negara
berkembang untuk digunakan sebagai kayu bakar atau berubah menjadi
arang, yang digunakan untuk memasak. Pembukaan hutan juga bertujuan
untuk exploitasi tambang dan minyak, untuk membuat jalan. Selain itu
perusakan hutan masih dilakukan karena terjadinya kecurangan dan
kesenjangan dalam pembagian kekayaan ataupun korupsi. Perusakan hutan
dapat dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini sudah banyak yang mengklaim
tentang
hutan
lindung
bahwa
tujuan
pembukaan
hutan
untuk
mengakomodasi pertumbuhan populasi dan keperluan industri.
Pada
awalnya penebangan dan atau pembakaran pohon diperlukan untuk bahan
bakar dan menciptakan padang rumput atau tanah perkebunan, tetapi pada
gilirannya menciptakan hal yang mengerikan
dalam bentuk penurunan
hutan lindung dan terutama perubahan iklim. Saat ini, sudah disaksikan
Geografi SMA K - 5
62
atau dirasakan bahwa pelanggaran atas penggunaan lahan hutan untuk
pemukiman telah gagal,
dan pada
pembentukan hutan kembali.
waktunya diperlukan adanya
Dampak/efek samping
dari deforestasi
adalah:
1.
Erosi tanah, jika area hutan dibuka, maka tanah akan terpapar sinar
Matahari yang akan membuat tanah cepat kering, tidak subur,
dan
menguapnya nutrisi misalnya hilangnya nitrogen. Selain itu bila hujan
turun maka air akan membawa nutrisi dalam aliran air hujan ke saluran
air.
Karenanya kalau hanya menanam kembali
pohon
tidak akan
banyak membantu menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
deforestasi. Untuk menanam pohon dibutuhkan tanah yang matang, dan
mengandung nutrisi yang esensial secara menyeluruh. Akhirnya
pengolahan tanah akan mustahil karena tanah yang sudah ditebang
pohonnya akan mnjadi tdak berguna. Dalam kaitan dengan erosi tanah
maka area tanah yang luas akan menyumbang kemiskinan.
2.
Gangguan siklus air,
pohon
berkontribusi sangat besar dalam
mempertahankan siklus air. Pohon
mengambil air melalui akarnya ,
kemudian melepaskannya ke atmosfir. Bagian terbesar sirkulasi air ada
di dalam ekosistem hutan-hujan, sebab sisa air akan tertinggal pada
pohon. Ketika pohon ditebang daerah tersebut akan menghasilkan iklim
yang kering
3.
Hilangnya keanekaragaman hayati, keanekaragaman hayati yang unik
dari berbagai area geografi akan hilang pada skala yang sebelumnya
pernah terjadi. Meskipun area permukaan hutan-hujan tropik rata-rata
hanya enam prosen dari seluruh Bumi, tetapi kira-kira 80-90 prosen dari
semua spesies yang ada di alam ada di hutan-hujan tropis. Deforestasi
secara besar-besaran akan mengakibatkan 50 sampai 100 jenis spesies
hewan
akan
hilang
setiap
hari.
Hasilnya
akan
mengakibakan
kepunahan dari hewan dan tumbuhan dalam skala besar.
4.
Banjir dan kekeringan , satu fungsi hutan yang sangat vital adalah
menyerap dan menyimpan air dalam jumlah yang besar secara cepat
ketika hujan lebat. Ketika hutan ditebang, pengaturan dari aliran air akan
terganggu, yang diatur oleh banjir dan kering secara bergantian di
daerah tersebut.
Geografi SMA K - 5
63
5.
Perubahan iklim, telah diketahui bahwa pemanasan global disebabkan
oleh emisi
GRK seperti CO2 ke atmosfir. Bagaimanapun,
penggundulan hutan/deforestasi
sangat erat hubungannya
emisi CO2 ke atmosfir belum diketahui dengan baik.
sebagai
gudang
penyimpan
karbon
terbesar,
bahwa
dengan
Pohon beraksi
semenjak
pohon
mengabsorpsi CO2 dari atmosfir, yang digunakan untuk menghasilkan
karbohidrat, lemak, dan protein yang membentuk pohon. Pada saat
terjadi deforestasi
banyak pohon yang terbakar atau dibiarkan
membusuk, hasilnya melepaskan karbon yang tersimpan menjadi
karbon dioksida. Hal ini yang mengakibatkan konsentrasi
CO2 di
atomosfir bertambah banyak. Di atmosfir.
Deforestasi menimbulkan kerusakan yang tidak dapat balik ke habitat
alami dari banyak spesies satwa liar, tetapi juga mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman hayati dan meningkatkan kegersangan.
Hutan lindung yang ditebang untuk memenuhi permintaan kayu tidak
lebih dari bagian industri yang berbeda,
kegunaannya telah
menurunkan dari tanah hijau menjadi tanah sia-sia. Pengabaian dan
kelalaian manajemen hutan lindung akan mengancam kelangsungan
hidup dari banyak
spesies yang sudah terancam punah dan
menyebabkan perubahan yang drastis dalam iklim global. Deforestasi
terjadi
akibat banyaknya
desertifikasi dan relokasi
penduduk asli.
Akibat dari deforestasi adalah hilangnya habitat permanen dan
kemudian hilangnya ribuan spesies margasatwa dan ekosistem yang
memperkaya
planet ini
dan hal ini
tidak mungkin dapat kembali.
Deforestasi diikuti gejolak - gejala dan telah menghasilkan perubahan
yang tetap pada geografi dunia. Deforestasi merupakan penyumbang
utama terhadap: (1) Pemanasan global , (2) emisi gas rumah kaca, (3)
perubahan iklim
global, (4) penyimpanan karbon di tanah, (5)
mengurangi kadar oksigen bersih, dan (6) ketidakstabilan biosphere.
Jadi deforestasi akan menyebabkan bertambahnya gas rumah
kaca juga menyebabkan longsor dan banjir pada saat musim hujan.
Deforestasi
menyebabkan
bertambahnya
GRK
yang
akhirnya
meningkatkan suhu udara maka terjadilah pemanasan global. Adanya
pemanasan global memicu terjadinya perubahan iklim yang akibatnya
Geografi SMA K - 5
64
akan mengacaukan peredaran Matahari dan rotasi Bumi, sehingga
curah hujan menjadi berubah yang ujungnya musimpun jadi kacau atau
berubah.
Pengetahuan tentang iklim dan musim sangat penting dan
diperlukan bagi para petani untuk menanam di ladang. Karena saat ini
cuaca dan iklim
berubah maka musimpun berubah dan ini dapat
dirasakan benar keberadaannya. Saat ini banyak petani yang mengeluh
karena ladangnya kekeringan atau kebanjiran.
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN PERUBAHAN IKLIM
Pemanasan
global
deforestasi, sementara
sudah
terjadi
demikian
juga
dengan
di kota-kota ruang terbuka hijau sudah
berkurang makanya udara saat ini sudah terasa panas. Selain itu
sekarang ini juga
sering disiarkan atau ditulis dalam media cetak
bahwa jumlah es atau salju di kutub sudah berkurang apalagi baru-baru
ini telah dikabarkan bahwa salju di pegunungan Jaya wijaya, Irian Jaya,
Indonesia sudah tinggal 10 % saja. Akibat dari pemanasan global, salju
banyak meleleh dan akan terjadi peningkatan permukaan air laut.
Pola curah hujan yang berubah, kenaikan suhu udara, kenaikan
permukaan air laut, dan ter jadinya iklim ekstrim yang berupa banjir
dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan iklim.
Perubahan iklim mendapat perhatian besar karena mempunyai
pengaruh pada sistem hidrologi di bumi, yang pada gilirannya
berdampak pada struktur dan fungsi ekosistem alami dan kehidupan
manusia. Dampak yang mudah terlihat adalah frekuensi dan skala banjir
serta musim kering yang panjang, yang terjadi di banyak bagian dunia,
termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak
di daerah katulistiwa termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap
perubahan iklim.
Karenanya diperlukan adanya kepedulian terhadap isu perubahan iklim,
pemanasan global, dan gas rumah kaca sebab
ditimbulkan
dampak
yang
sangat mengancam kehidupan manusia baik dari segi
kesehatan maupun dari segi kelangsungan hidup di bumi ini.
Dampak
Geografi SMA K - 5
65
Mark Lynas, seorang Jurnalis dan penyiar acara lingkungan hidup
asal Inggris, mengumpulkan semua bukti mengenai perubahan iklim dan
mempelajari lebih mendalam tentang berbagai bukti ilmiah serta rasional
mengenai efek pemakaian bahan bakar fosil terhadap iklim, lingkungan,
dan kehidupan di planet ini, lalu mempublikasikan buku Six Degrees:
Our Future on a Hotter Planet (Enam Derajat: Masa Depan Kita di
Planet yang Semakin Panas); sebagai media lain untuk membangkitkan
kesadaran. Buku ini membahas perubahan iklim secara sistematik
berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian secara ilmiah dengan
penggunaan aplikasi komputer tahap lanjut dan juga pencarian secara
palaeoclimatic untuk menelusuri sejarah bumi yang memberikan
gambaran akan pemanasan iklim di masa mendatang dan akibat yang
akan dihadapi. Buku enam Derajat disusun berdasarkan Laporan
Perkiraan Ketiga• dari Panel Antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim
(IPCC) tahun 2001 (http:/www.ipcc.ch). Kenaikan suhu 1 ºC sampai 3 ºC
merupakan titik puncak
tetapi jika naik sampai pada 6 ºC maka
peningkatan ini menyebabkan kepunahan hampir semua kehidupan,
termasuk manusia! Juga dari Laporan Sir Nicholas Stern, dalam “Stern
Review on the Economics of Climate Change”6 setebal 700 halaman
Kepala Badan Ekonomi Pemerintah Inggris, dijabarkan berbagai
dampak pemanasan global menurut kenaikan suhu udara setiap 1
derajatnya. Berikut ini sedikit ulasannya.
1.
Suhu Udara Naik 1 ºC
a Beberapa gletser kecil di Andes menghilang seluruhnya dan
mengancam persediaan air bagi 50 juta orang
b Kenaikan moderat hasil panen sereal di wilayah beriklim sedang
c Setidaknya 300.000 orang setiap tahunnya meninggal karena
penyakit akibat perubahan iklim (terutama diare, malaria, dan
kekurangan gizi), akan tetapi ada pengurangan angka kematian
pada saat musim dingin di wilayah yang lebih tinggi (Eropa
Utara, AS)
d Lapisan es di belahan bumi utara mencair dan menyebabkan
kerusakan jalan-jalan dan bangunan-bangunan di sebagian
Geografi SMA K - 5
66
Kanada dan Rusia, selain itu akan kehilangan es setengah tahun
penuh
e Setidaknya 10% spesies darat akan punah, 80% terumbu karang
rusak, termasuk Terumbu Karang Great Barrier terbesar di dunia
yang terletak di timur laut Australia
f
g
Arus Teluk melemah
Atlantik Selatan yang sebelumnya tidak ada badai akan
mengalami serangan badai dan di barat AS terjadi kekeringan
parah yang mengakibatkan banyak penduduk menderita.
2.
Suhu Udara Naik 2 ºC
a Air di beberapa wilayah yang rentan, seperti Afrika bagian
Selatan dan Mediterania akan menyusut sebesar 20–30%
b Hasil panen di wilayah-wilayah tropis merosot tajam (5-10% di
Afrika)
c 40-60 juta lebih orang menderita malaria di Afrika
d Kira-kira lebih dari
10 juta orang menderita banjir, setiap
tahunnya
e 15-40% spesies terancam punah; spesies Kutub Utara, misal
beruang kutub dan karibau, kemungkinan besar punah
f
Lapisan es Greenland menghilang karena mulai mencair tak
terkendali
g Saat lapisan es mencair beruang kutub harus berjuang untuk
hidup.
h Lenyapnya batu karang.
i
Secara global permukaan air laut mengalami kenaikan sebesar
tujuh meter.
3.
Suhu Udara Naik 3 ºC
a Di Eropa Selatan, kekeringan hebat terjadi sekali setiap 10
tahun; 1-4 miliar orang lebih menderita kekurangan air,
sementara 1-5 miliar orang di tempat lain menderita banjir.
b Seratus lima puluh sampai limaratus lima puluh
juta orang
kelaparan.
c Satu sampai tiga juta orang lebih mati karena kekurangan gizi;
penyakit seperti malaria tersebar luas ke wilayah-wilayah baru.
Geografi SMA K - 5
67
d Lebih dari satu sampai dengan seratus tujuh puluh juta orang di
pesisir pantai menderita banjir
e Duapuluh sampai lima puluh prosen spesies terancam punah,
termasuk di sini, 25-60% mamalia, 30-40% burung, dan 15-70%
kupu-kupu di Afrika Selatan; hancurnya Hutan Amazon
f
Bencana akibat cuaca yang berubah semakin meningkat,
runtuhnya Lapisan Es Antartika Barat
g Hutan hujan di Amazon mengering dan intensitas pola cuaca El
Nino bertambah menjadi sesuatu hal yang biasa.
h Eropa secara berulang mengalami musim panas yang teramat
panas yang sebelumnya sangat jarang terjadi.
i
Jutaan dan milyaran orang akan berpindah dari sub tropik
menuju daerah pertengahan garis lintang.
4. Suhu Udara Naik 4 ºC
a Persediaan air di Afrika bagian Selatan dan Mediterania akan
menyusut sekitar 30-50%
b Suhu
udara akan bertambah panas yang menyebabkan
hilangnya gletser-gletser di Himalaya dan mempengaruhi jutaan
orang di China dan India
c Panen di Afrika dan di seluruh lumbung produksi pangan dunia
(misalnya di sebagian Australia) akan merosot sekitar 15-35%
d Di Afrika kira-kira delapan puluh
juta orang lebih menderita
penyakit malaria
e Setiap tahunnya lebih dari 7-300 juta orang di pesisir pantai akan
menderita banjir.
f
Lenyapnya separuh wilayah tundra di Kutub Utara; hutan hujan
Amazon mati; menyusutnya lapisan es menyebabkan naiknya air
laut setinggi 7 meter
g Air laut akan bertambah tinggi dan meluap membanjiri kota-kota
di daerah pesisir.
Geografi SMA K - 5
68
h Hilangnya lapisan es akan mengurangi banyak persediaan air
tawar.
i
Suatu
bagian
di
Kutub
Selatan
akan
tenggelam
dan
menyebabkan area air yang meluap semakin jauh.
j
5.
Temperatur musim panas di London akan menjadi 45ºC.
Suhu Udara Naik 5 ºC
a Daerah yang tidak bisa dihuni semakin menyebar,
b tumpukan es dan air tanah sebagai sumber air untuk kota-kota
besar akan mengering
c jutaan pengungsi akan bertambah.
d Kebudayaan manusia akan mulai menghilang seiring dengan
perubahan iklim yang dramatik ini.
e Dalam hal ini kelompok yang kurang mampu sepertinya akan
menjadi paling menderita.
f
Tidak ada lagi es yang tersisa pada kedua kutub seiring dengan
punahnya bermacam species di lautan dan tsunami dalam skala
besar memusnahkan kehidupan dekat pantai.
6. Suhu Udara Naik Di Atas 5 ºC atau minimum 6 ºC
Pada kenaikan suhu 6 derajat, kepunahan massal sebesar
95% akan terjadi; makhluk yang masih hidup akan mengalami
serangan badai dan banjir besar yang terus menerus; hidrogen
sulfat dan kebakaran akibat gas metana akan menjadi hal yang
biasa. Gas ini berpotensi menjadi bom atom dan tidak ada yang
mampu bertahan hidup kecuali bakteri
Bukti terbaru menunjukkan bahwa rata-rata suhu Bumi akan
naik lebih dari 5 atau 6ºC bila emisi gas rumah kaca terus
bertambah dan menimbulkan bahaya besar pelepasan karbon
dioksida dari permukaan tanah dan pelepasan metana dari lapisan
es di Kutub Utara maupun dari dasar laut. Kenaikan suhu udara
global ini akan setara dengan pemanasan global yang pernah
terjadi pada Zaman Es terakhir dan, bila suhu Bumi sampai
memanas 6ºC, dampaknya di luar perkiraan manusia.
Sulit dibayangkan, jika perilaku manusia sendiri yang
menyebabkan kerusakan dan penderitaan yang tidak diharapkan
Geografi SMA K - 5
69
ini. Manusia telah membahayakan planet ini dan saat ini berada
di ambang kehilangan momentum apabila kita tidak bertindak
secepatnya untuk membatasi efek emisi gas rumah kaca.
Mark Lynas tidak ingin pembaca pesimis tentang masa depan
planet ini, yang ingin disampaikan adalah peringatan secara dini
dan mendesak
untuk diperhatikan secara internasional akan
usaha bersama untuk mengatasi pemanasan
global. Tidak
diragukan lagi bahwa pemanasan global terjadi akibat perilaku
manusia.
Berdasarkan analisis
data,
berbagai jenis
emisi
menyebabkan kenaikan temperature.Sesuai data yang telah
diperoleh saat ini suhu udara telah mendekati tingkat 2 derajat
dan waktu yang tersisa saat suhu udara mencapai kenaikan
puncak enam derajat adalah kurang dari satu dekade, dengan
demikian pilihan satu-satunya adalah bertindak secepat mungkin
serta mengurangi emisi karbon dioksida dan metana.
Gambar Kejadian-kejadian yang mungkin jika suhu udara terus meningkat.
(Six Degrees: Our Future on a Hotter Planet)
Geografi SMA K - 5
70
Di bawah ini diberikan data dalam bentuk tabel tentang jumlah emisi
karbon dioksida pada setiap kenaikan suhu 1C.
Tabel 7: Kenaikan Suhu dan Emisi Karbon*( Six Degrees: Our Future on a
Hotter Planet)
PERUBAHAN
TEMPERATUR YANG BERUBAH
SUHU
DALAM CELSIUS
Satu Derajat
0,1- 1,0 C
Dua Derajat
1,1- 2,0 C
400ppm
Tiga Derajat
2,1- 3,0 C
450ppm
Empat Derajat
3,1- 4,0 C
550ppm
Lima Derajat
4,1- 5,0 C
650ppm
Enam Derajat
5,1- 5,8 C
800ppm
JUMLAH CO2
350ppm (Level saat
ini 380ppm)
*Tabel dari hal 279 di Enam Derajat: Masa Depan Kita di Planet yang
Semakin Panas
Enam Derajat adalah adalah
berkumandangnya
tiupan terompet
perang, dan merupakan panggilan kepada semua orang untuk
menyadari akan kondisi bumi yang berada pada situasi sangat kritis.
Tidak dapat di pungkiri bahwa ulah manusialah yang menyebabkan
cepatnya kenaikan perubahan iklim, karenanya saat ini adalah masa
terpenting
bagi
para
pemimpin
dan
tokoh
politik
untuk
mengimplementasikan ketentuan ambang batas dalam mengurangi
karbon dan gas dari efek rumah kaca, seperti metana. Oleh sebab
itu kita harus mengubah gaya hidup, menuju gaya hidup yang lebih
gembira dan lebih sehat seperti berlaih ke energi yang berkelanjutan
dan gaya hidup vegetarian untuk menyelamatkan bumi. Waktu yang
kita miliki sangat terbatas untuk membuat titik balik. Pemanasan
global adalah sebuah realitas dan membutuhkan perhatian semua
umat manusia di planet ini. Untuk itu marilah kita segera bertindak
untuk menyejukkan bumi kita.
Geografi SMA K - 5
71
Hal-hal di atas adalah dampak yang diperkirakan menurut versi barat,
karena mereka paling banyak melakukan konsumsi dan kegiatan
yang merugikan Bumi. Untuk itu diperlukan adanya keadilan Iklim.
Keadilan iklim adalah cara pandang baru yang melihat persoalan
perubahan iklim bukan hanya sekedar persoalan lingkungan hidup,
namun melihat persoalan perubahan iklim sebagai akibat kegagalan
model pembangunan yang didasarkan pada keserakahan dalam
mengkonsumsi sumberdaya alam, ketidakadilan hubungan antara
negara-negara utara dan selatan, pelanggaran hak-hak asasi
manusia dan sistem ekonomi pasar bebas.
Dari semua dampak yang muncul, Asia merupakan bagian dari bumi
yang paling menderita parah. Setiap kenaikan suhu 2 derajat celcius,
produksi pertanian di China dan Bangladesh akan turun sampai 30%
pada 2050. Kelangkaan air di India akan semakin bertambah seiring
dengan
berkurangnya
lapisan
es
di
pegunungan
Himalaya.
Pemukiman warga di sekitar pesisir asia yang berjumlah 100 juta
akan tergenang karena permukaan laut meningkat antara 1-3
mm/tahun.
Masalah/ isu kunci yang terjadi di Indonesia dalam hubungannya
dengan perubahan iklim adalah perusakan hutan dan perubahan
peruntukan tanah,
karena keduanya adalah penyebab terbesar
kedua dari emisi karbon setelah energi, yaitu sebesar 20%.
Merebaknya perusakan hutan dan lahan gambut di Indonesia
mempunyai arti bahwa negara ini merupakan salahsatu dari tiga
negara utama penghasil emisi karbon dioksida,penyumbang utama
pemanasan global.
Dampak yang diprediksi meliputi curah hujan dan banjir hebat,
ancaman terhadap ketahanan pangan, meningkatnya ketinggian air
laut yang merugikan masyarakat pantai dan meningkatnya penyakit
seperti malaria dan demam berdarah. Sebagai negara kepulauan,
Indonesia rentan terhadap peningkatan ketinggian air laut, badai dan
pengelantangan batu karang (coral reef bleaching) yang diakibatkan
oleh pemanasan global yang mengancam masyarakat pantai dan
Geografi SMA K - 5
72
penghidupan mereka, baik itu karena pola iklim yang makin tak dapat
diperkirakan untuk musim tanam maupun panen
Untuk Idonesia sendiri, ada sejumlah dampak yang akan terjadi
akibat perubahan iklim seperti untuk:
1. ekosistem
a. Bila terjadi kenaikan suhu global rata-rata sebesar 1,5-2,5 derajat
Celcius, maka kemungkinannya spesies tanaman dan hewan akan
punahnya sebanyak 20-30 perse.
b. Bertambahnya jumlah CO2 di atmosfer akan meningkatkan
keasaman di laut. Hal ini berdampak negative pada organisme laut,
seperti
terumbu
karang
dan
spesies-spesies
yang
hidupnya
bergantung pada organisme tersebut.
2. pangan dan hasil hutan
a. Kenaikan suhu global rata-rata antara 1-2 derajat Celcius
menyebabkan produktivitas pertanian di daerah tropis mengalami
penurunan, sehingga meningkatkan resiko bencana kelaparan.
b. Frekuensi
kekeringan
dan
banjir
akan
meningkat
dan
memberikan dampak negative pada produksi local terutama pada
penyediaan pangan di subtropics dan tropis.
3.
Pesisir dan dataran rendah
a. Daerah pantai akan semakin rentan terhadap erosi pantai dan
naiknya permukaan air laut. Kerusakan pesisir akan diperparah oleh
tekanan manusia didaerah pesisir.
b. Pada tahun 2080 diperkirakan setiap tahun, jutaan orang akan
terkena banjir karena naiknya permukaan air laut. Resiko terbesar
adalah dataran rendah yang padat penduduknya dengan tingkat
adaptasi yang rendah. Penduduk yang paling terancam adalah yang
berada di delta-delta Asia dan Afrika, namun yang paling rentan
adalah penduduk di pulau-pulau kecil.
4.
Sumber dan Manajemen air tawar
a. Aliran air sungai dan ketersediaan air di daerah subtropis dan
daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat rata-rata 10-40
persen.
Geografi SMA K - 5
73
b. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air
akan berkurang 10-30 persen, sehingga daerah-daerah yang
sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah
kondisinya.
5.
Industri, permukiman dan masyarakat
a. Umumnya industri, permukiman, dan masyarakat di daerah pesisir
dan bantaran sungai
yang paling rentan, dan mereka yang
ekonominya erat kaitannya dengan sumber daya yang sensitive
terhadap iklim, serta mereka yang tinggal di daerah-`daerah yang
sering dilanda bencana ekstrem, di mana urbanisasi berlangsung
dengan cepat.
b. Komunitas miskin sangat rentan karena kapasitas beradaptasi
yang terbatas, serta kehidupan mereka sangat tergantung kepada
sumberdaya yang mudah terpengaruh oleh iklim seperti persediaan
air dan makanan.
6.
Kesehatan
Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin
rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi
penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan
hewan.
B.
Penanggulangan Perubahan Iklim
Tingkat emisi GRK terus meningkat tetapi pasti ada banyak peluang
untuk
menguranginya.
Kita
juga
mengetahui
bahwa
untuk
menghentikan pemanasan global, tidak mungkin dilakukan seorang
diri tetapi harus dilakukan melalui kerja sama semua orang, walau
bagaimanapun, sebaiknya mulailah dari diri kita sendiri. Salah satu
cara untuk mengurangi pemanasan global adalah melalui perubahan
gaya hidup dan pola konsumsi.
IPCC memberikan rekomendasi
kebijakan dan instrument yang dinilai efektif menurunkan emisi GRK .
Berikut ini adalah beberapa langkah praktis untuk menghentikan
perubahan iklim yang dapat dilakukan dengan cara sebagai beikut.
1. Diri Sendiri
Geografi SMA K - 5
74
Ada lima langkah yang dapat dilakukan
perorangan Untuk
menanggulangi perubahan iklim yaitu sebagai berikut.
a. Selamatkan
Kehidupan
dan
Planet
dengan
Menghentikan
Konsumsi Daging
Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah
membuka mata dunia bahwa industri peternakan merupakan
penyebab utama pemanasan global. Selain itu industri peternakan
merupakan salah satu sumber utama pencemaran tanah dan air
bersih.
Peternakan
juga
menjadi
penggerak
utama
dalam
penebangan hutan. Diperkirakan 80 persen bekas hutan di Amazon
telah dialih-fungsikan menjadi ladang ternak. Setiap tahunnya,
industri peternakan menghasilkan emisi 2,4 miliar ton CO2. Di luar itu,
peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di
Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk
menanam pakan ternak. The Earth Institute melaporkan bahwa diet
berbasis tanaman hanya membutuhkan 25%
dari energi yang
dibutuhkan oleh diet berbasis daging. Hasil ini diperkuat oleh
penelitian yang dilakukan Profesor Gidon Eshel dan Pamela Martin
dari Universitas Chicago. Untuk itu gantilah pola makan daging
dengan pola makan vegetarian, karena hal ini lebih efektif untuk
mencegah 50% pemanasan global,
daripada mengganti sebuah
mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian dengan standar
diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca setiap
tahunnya. Hal ini hanya terjadi di negara-negara barat, sedangkan di
Indonesia perternakan besar sepertinya masih sangat jarang. Selain
itu konsumsi daging orang Amerika dengan dengan orang Indonesia
berbeda, kira-kira 1 banding 10, tetapi untuk mencegah perubahan
iklim sebaiknya kiitapun mengikuti saran tersebut.
b. Hemat Energi dan Hemat Sumber Daya Alam
Carilah sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2
seperti tenaga matahari, air, angin. Jika harus menggunakan bahan
bakar fosil
gunakanlah dengan bijak dan efisien. DemHematlah
energi listrik dan energi lainnya apalagi Indonesia termasuk negara
yang banyak mennggunakan bahan bakar fosil
Geografi SMA K - 5
untuk pembangkit
75
listriknya. Matikan alat elektronik dari sumbernya atau tekan
stekernya. Jangan biarkan alat elektronik dalam keadaan standby.
Pergunakan peralatan listrik dan elektronik yang hemat energi.
Matikan lampu bila pencahayaan dari luar terang, atau saat kita
sedang tidak berada di dalam ruangan. Maksimalkan pencahayaan
dari matahari, buka tirai jendela, pergunakan cat berwarna cerah di
dalam rumah. Jangan membuka pintu lemari es terlalu lama karena
setiap kali pintu lemari es dibuka maka diperlukan tarikan listrik yang
tinggi untuk mendinginkannya kembali. Potonglah makanan dalam
ukuran yang lebih kecil, karena ukuran makanan yang kecil akan
cepat matang dan menggunakan energi lebih sedikit. Gunakan energi
penerangan secara efisien dan efektif. Penggunaan lampu hemat
energi dan jadwal penerangan rumah yang tepat.
Jangan biarkan kran penampungan air dan atau
tabung toilet
mengalami kebocoran yang airnya menetes keluar selama 24 jam,
selain memboroskan sumber air yang berharga juga memboroskan
uang.
Gunakan kertas secara bolak-balik untuk mengurangi
pembabatan hutan. Hindari kantong plastik sebaiknya bawa tas
sendiri.
c. Menanam Pohon dapat Memberi Manfaat bagi Bumi Kita
Jangan lupa, tanamlah tanaman hijau/ pohon di sekitar lingkungan
anda tinggal. Selain berguna untuk menyegarkan udara di sekitarnya,
pepohonan juga berfungsi menyerap CO2 dari atmosfer dan
menyimpannya dalam jaringan, tetapi setelah mati mereka akan
melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak
tanaman akan mengikat CO2 dengan banyak dan baik. Hal ini harus
dipertahankan oleh generasi mendatang, jika tidak maka karbon
yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali dilepas ke udara
sebagai CO2. Dinas Kehutanan AS memperlihatkan bahwa dengan
menanam 95.000 pohon pada dua wilayah di ibukota Chicago telah
memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat 38 juta dolar
selama lebih dari 30 tahun, sesuai untuk penurunan panas dan
biaya pendinginan dalam hal untuk penyerapan emisi GRK.
Geografi SMA K - 5
76
Hutan mempunyai peranan yang sangat penting. Jika kita
mempunyai hutan, maka itu berarti kita mempunyai senjata
ekstra untuk memerangi perubahan iklim.
d. Kurangi Emisi (Transportasi dan
Industri ) dan Beralihlah
ke
Energi Alternatif
Gunakan transportasi
massa daripada mobil/ kendaraan sendiri
selain boros BBM, juga menghindari kemacetan jalan, biaya parkir,
dan biaya pemeliharaan mobil. Gunakan satu mobil untuk berangkat
atau pulang kerja bersama rekan sekantor bila rumahnya berdekatan
atau searah, sehingga bisa berbagi biaya perjalanan dengan mereka.
Apabila jarak rumah ke tempat kerja dekat lebih baik jalan kaki atau
gunakan sepeda,
selain menghemat biaya perjalanan juga baik
untuk menjaga kebugaran tubuh dan pengurangan emisi. Apabila
memakai mobil/ kendaraan sendiri, pergunakan kendaraan yang
hemat bahan bakar dan gunakan bahan bakar yang bersih
atau
bahkan beli mobil hibrida jika Anda mampu.
Kejelian dalam memilih produk merupakan bantuan besar dalam
mengendalikan emisi GRK. Secara keseluruhan, produk lokal akan
memberikan emisi GRK yang lebih kecil dibandingkan produk impor,
sebab produk impor akan mengemisikan GRK cukup besar pada
proses transportasinya dari negara asal ke negara tujuan.
e. Daur Ulang dapat Membawa Perubahan
Kalifornia memperkirakan bahwa daur ulang pada setiap negara
bagian akan menghemat penyaluran energi untuk 1,4 juta rumah,
dan mengurangi 27.047 ton polusi pada air, menyelamatkan 14 juta
pohon, dan mengurangi efek emisi gas rumah kaca yang setara
dengan 3,8 juta mobil. Universitas Teknik di Denmark menemukan
bahwa aluminium yang didaur ulang menggunakan 95% lebih sedikit
energi dibanding alumunium yang tidak didaur ulang, 70% lebih
hemat energi untuk plastik, dan 40% lebih untuk kertas.
Dari semua hal di atas yang terpenting adalah berubah yang didasari
atas keinginan dan motivasi diri sendiri untuk berubah. Saran-saran
di atas tidak akan berarti jika hanya sebagai bahan bacaan, tanpa
ada
tindakan
Geografi SMA K - 5
nyata. Kita harus mulai mempraktikkannya dalam
77
kehidupan sehari-hari. Tidak perlu mengambil langkah ekstrim untuk
langsung berubah dalam waktu semalam bila hal itu terlalu berat.
Lakukanlah secara bertahap tapi konsisten dengan komitmen kita.
Jadilah contoh nyata bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar kita.
Contoh dan praktik yang kita berikan sangat penting untuk
menginspirasi banyak orang lain berubah. Bersuaralah dan beritahu
pemerintah, media, keluarga, kerabat, tetangga, sahabat, teman
sekolah, rekan kerja, dan masyarakat sekitar untuk menyelamatkan
Bumi dari ancaman pemanasan global dan perubahan iklim. Berilah
mereka dorongan untuk mencoba pola hidup mulia yang akan
menyelamatkan planet kita tercinta ini.
Gambar Cara mengatasi pemanasan global/ perubahan iklim.
( Lapan)
2. Pejabat pemerintahan dapat melakukan tindakan dan kebijakan
melalui berbagai sektor yaitu sebagai berikut.
a.
Sektor Energi
, berbagai kegiatan dapat dilakukan
misalnya:
1)
mengurangi subsidi bahan bakar fosil, sudah dilaksanakan
dengan menaikkan harga BBM.
2)
pajak karbon untuk bahan bakar fosil, sudah dilakukan
yaitu pada harga solar.
Geografi SMA K - 5
78
3)
kewajiban menggunakan energi terbarukan yang masih
dicari alternatifnya.
4)
penetapan harga listrik bagi energi terbarukan.
5)
subsidi bagi produsen
b.
Sektor Transportasi berbagai arah yang dapat dilakukan
adalah
1)
Kewajiban menggunakan bahan bakar yang ekonomis
terutama untuk emisi gas CO2, misalnya dengan menggunakan
biofuel dan bahan bakar ber gas CO2 standar untuk alat transportasi
jalan raya.
2)
Pajak untuk perbaikan jalan, rambu-rambu lalu lintas,
serta sarana prasarananya, misalnya area parkir.
3)
Pembiayaan untuk STNK, SIM,
asuransi kecelakaan,
serta tarif penggunaan jalan, dan parkir.
4)
Merancang
kebutuhan
transportasi
melalui
regulasi
penggunaan lahan serta perencanaan infrastruktur.
5)
Melakukan investasi pada fasilitas angkutan umum dan
transportasi tak bermotor.
c.
Sektor Gedung, kegiatan dan arahan yang dapat dilakukan
adalah
1)
Menerapkan standard dan pemberian label pada berbagai
peralatan dan sarananya.
2)
Sertifikasi dan regulasi gedung
3)
Program-program pengaturan permintaan.
4)
Kalangan
pemerintah
memberikan
contoh
termasuk
pengadaan.
5)
Memberi insentif untuk perusahaan atau perumahan yang
melakukan jasa energi
d.
Sektor Industri kegiatan dan arahan yang dapat dilakukan
adalah
1)
Pembuatan standar produk dan standar raw material,
standar kerja dan Upah.
2)
Melaksanakan pemberian kredit,
subsidi, pajak untuk
kredit.
Geografi SMA K - 5
79
3)
Izin yang dapat diperjualbelikan
4)
Perjanjian sukarela.
e.
Sektor pertanian kegiatan dan arahan yang dapat
dilakukan adalah
1)
memberikan insentif financial serta regulasi-regulasi untuk
memperbaiki manajemen lahan.
2)
mempertahankan kandungan karbon di dalam tanah,
3)
penggunaan pupuk dan irigasi yang efisien.
f. Sektor kehutanan
1)
memberikan Insentif financial (nasional dan internasional)
untuk memperluas area hutan,
2)
mengurangi deforestasi,
3)
mempertahankan hutan, serta manajemen hutan.
4)
memberikan hukuman yang setimpal pada orang-orang yang
melakukan ilegal logging meregulasi pemanfaatan lahan serta
penegakan regulasi tersebut.
Sektor manajemen limbah
1)
memberi kan insentif financial untuk orang yang melakukan
manajemen sampah dan limbah cair.
2)
memberikan insentif dan mewajibkan meggunakan energi
terbarukan.
3)
melakukan regulasi manajemen limbah.
Perubahan iklim jelas menyengsarakan kehidupan umat manusia.
Kerugian materi dan juga korban nyawa adalah akibat yang harus
kita terima. Oleh karena itu, sudah saatnya kita, pemerintah, industri
dan masyarakat, bahu-membahu berupaya untuk menghambat
terjadinya perubahan iklim.
Walaupun berbagai bencana cuaca telah terjadi seperti yang
diberitakan dalam media cetak maupun audiovisual, namun
menurut kajian beberapa ahli keadaan cuaca seperti ini belum
merupakan perubahan iklim tapi masih merupakan anomali atau
variadibilitas cuaca.
Menurut Winarso (2003) dalam A. R. As-Syakur, berdasarkan kajian
dan pantauan di bidang iklim, siklus cuaca, dan iklim terpanjang
Geografi SMA K - 5
80
adalah 30 tahun, dan terpendek adalah10 tahun, di mana kondisi ini
dapat menunjukkan kondisi baku yang umumnya akan berguna
untuk menentukan kondisi iklim per dekade.
Seandainya mengikuti suatu siklus iklim atau dikatakan kejadiankejadian bencana cuaca merupakan suatu perubahan iklim, maka
kejadian diatas harus terjadi selama 10 sampai 30 tahun berturutturut atau rata-rata kejadian ekstrim tersebut harus lebih banyak dari
rata-rata kejadian normal selama 10 sampai 30 tahun, tetapi kita tidak
berharapkan anomali ini terjadi terus menerus. anomali cuaca ini
merupakan tanda akan terjadinya perubahan iklim, mudah-mudahan
kita sebagai manusia yang berakal bisa beradaptasi lebih cepat dari
proses perubahan iklim ini sehingga bisa menyelamatkan lebih
banyak mahluk hidup dibumi ini. Fenomena perubahan iklim tidak
bisa dihindari lagi, kita hanya bisa mengurangi dampak negatifnya
(mitigasi) atau menghambat laju prosesnya (Rachmat Witoelar).
DAFTAR PUSTAKA
Soerjani, Mohamad. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup, Jakarta, Institut
Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan.
Hendriani,Yeni. 2007. Pendidikan Lingkungan Hidup: Wawasan LH/PLH dan
Etika Lingkungan, Bandung, PPPPTK IPA.
...., 2006. Pedoman Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) , Buku I (Utama)
dan Buku II ( AcuanTeknis). Bandung. Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup Daerah ( BPLHD ) Provinsi Jawa Barat.
http://www.beritalingkungan.com/kolom/2009-11/mengenal-cuaca-daniklim/
http://mbojo.wordpress.com/2007/04/15/cuaca-dan-iklim/
http://mbojo.wordpress.com/2007/08/13/bencana-cuaca/
http://iklim.dirgantaralapan.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=78&Itemid=7
7
Geografi SMA K - 5
81
http://iklim.dirgantaralapan.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=79
http://jcholics.blogspot.com/2009/11/global-climate-change.html
http://www.scribd.com/doc/13262601/Sejarah-Revolusi-Industri
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
http://www.scribd.com/doc/13262601/Sejarah-Revolusi-Industri
http://pusat-akademik.blogspot.com/2008/10/revolusi-industri-hijau-danbiru.html
http://www.bpphp17.web.id/database/modul/carbon%20trade/Modul%20
1.pdf http://infoenergi.wordpress.com/2007/05/12/perubahan-iklim-apadan-bagaimana/
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=BAnyaknya+CO2+yang+dihasilka
n+oleh+alat+transportasi&btnG=Telusuri&meta=&aq=f&aqi=&aql=&oq=&g
s_rfai=
http://armisusandi.com/articles/working_paper/PERKEMBANGAN ENERGI
DI INDONESIA SEBAGAI DAMPAK.pdf
http://www.bpphp17.web.id/database/modul/carbon%20trade/Modul%20
1.pdf
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id
&u=http://www.buzzle.com/articles/facts-aboutdeforestation.html&rurl=translate.google.com&twu=1&usg=ALkJrhgQJAQo
L_ klAMmJ5ZieiUef-QDz2g
http://www.perubahaniklim.net/dampak-perubahan-iklim.htm
j. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
Diharapkan dapat menjelaskan pengertian perubahan iklim global
Dapat Mengidentifikasi perubahan iklim global di Indonesia
k. Latihan/ Kasus /Tugas
Melakukan Identifikasi pemanasan global dan perubahan Iklim?
l. Rangkuman
m. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Geografi SMA K - 5
82
Geografi SMA K - 5
83
Geografi SMA K - 5
84
D. BAB IV PERAIRAN LAUT (OSEANOGRAFI)
1. Kegiatan Belajar 1 Pengertian Oseanografi dan Arus Laut
a. Tujuan Pembelajaran
7) Mengacu pada indikator.
8) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan
b. Uraian Materi
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan
graphos yang berarti gambaran atau deskripsi) adalah cabang dari ilmu bumi
yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana
oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut.
Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai
studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala
fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui
bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang
disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu
bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup
penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.
Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme
laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida
geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat
kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik
beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli
oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan
memahami proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan
fisika.
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar
yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri
dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu)
yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah
mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional
seperti fisika, kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek
mengenai laut.
Geografi SMA K - 5
85
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences
yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan apa yang berada di dalamnya
hingga
ke
kerak
samuderanya.
Secara
umum,
oseanografi
dapat
dikelompokkan ke dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu: geologi
oseanografi yang mempelajari lantai samudera atau litosfer di bawah laut;
fisika oseanografi yang mempelajari masalah-masalah fisis laut seperti arus,
gelombang, pasang surut dan temperatur air laut; kimia oseanografi yang
mempelajari masalah-masalah kimiawi di laut, dan yang terakhir biologi
oseanografi yang mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan flora
dan fauna atau biota di laut.
Studi menyeluruh (komprehensif) mengenai laut dimulai pertama kali
dengan dilakukannya ekspedisi Challenger (1872-1876) yang dipimpin oleh
naturalis bernama C.W. Thomson (yang berkebangsaan Skotlandia) dan
John Murray (yang berkebangsaan Kanada). Istilah Oseanografi sendiri
digunakan oleh mereka di dalam laporan yang diedit oleh Murray.
Selanjutnya Murray menjadi pemimpin dalam studi berikutnya mengenai
sedimen laut. Keberhasilan dari ekspedisi Challenger dan pentingnya ilmu
pengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan,
kabel laut dan studi mengenai iklim akhirnya membawa banyak negara untuk
melakukan
ekspedisi-ekspedisi
berikutnya.
Organisasi
oseanografi
internasional yang pertama kali didirikan adalah The International Council for
the Exploration of the Sea
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa lembaga penelitian dan
perguruan-perguruan tinggi dalam bidang kelautan. Salah satu lembaga
penelitian kelautan yang tertua di Indonesia adalah Pusat Penelitian
Oseanografi, yang berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(disingkat menjadi P20-LIPI) yang dulu namanya Lembaga Oseanologi (LONLIPI) . Cikal bakal dari lembaga penelitian ini dulu bernama Zoologish
Museum en Laboratorium te Buitenzorg yang didirikan pada tahun 1905.
B. Arus Laut Indonesia.
Perairan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia
berada dalam suatu sistem pola angin yang disebut sistem angin muson.
Angin muson bertiup ke arah tertentu pada suatu periode sedangkan pada
periode lainnya angin bertiup dengan arah yang berlawanan. Terjadinya
Geografi SMA K - 5
86
angin muson ini karena terjadi perbedaan tekanan udara antara daratan
Asia dan Australia (Wyrtki, 1961).
Pada bulan Desember – Pebruari di
belahan bumi utara terjadi musim dingin sedangkan di belahan bumi selatan
terjadi musim panas sehingga pusat tekanan tinggi di daratan Asia dan
pusat tekanan rendah di daratan Australia. Keadaan ini menyebabkan angin
berhembus dari daratan Asia menuju Australia. Angin ini dikenal di sebelah
selatan katulistiwa sebagai angin Muson Barat Laut. Sebaliknya pada bulan
Juli – Agustus berhembus angin Muson Tenggara dari daratan Australia
yang bertekanan tinggi ke daratan Asia yang bertekanan rendah.
Sirkulasi air laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh sistem angin
muson. Oleh karena sistem angin muson ini bertiup secara tetap, walaupun
kecepatan relatif tidak besar, maka akan tercipta suatu kondisi yang sangat
baik untuk terjadinya suatu pola arus.
Pada musim barat, pola arus
permukaan perairan Indonesia memperlihatkan arus bergerak dari Laut Cina
Selatan menuju Laut Jawa. Di Laut Jawa, arus kemudian bergerak ke Laut
Flores hingga mencapai Laut Banda. Sedangkan pada saat Muson
Tenggara, arah arus sepenuhnya berbalik arah menuju ke barat yang
akhirnya akan menuju ke Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961).
Perairan Indonesia merupakan perairan di mana terjadi lintasan arus
yang membawa massa air dari Lautan Pasifik ke Lautan Hindia yang
biasanya disebut Arus Lintas Indonesia/Arlindo (Fieux et al., 1996b). Massa
air Pasifik tersebut terdiri atas massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan
(Tomascik et al., 1997a; Wyrtki, 1961; Ilahude and Gordon, 1996; Molcard et
al., 1996; Fieux et al., 1996a). Terjadinya arlindo terutama disebabkan oleh
bertiupnya angin pasat tenggara di bagian selatan Pasifik dari wilayah
Indonesia. Angin tersebut mengakibatkan permukaan bagian tropik Lautan
Pasifik Barat lebih tinggi dari pada Lautan Hindia bagian timur. Hasilnya
terjadinya gradien tekanan yang mengakibatkan mengalirnya arus dari
Lautan Pasifik ke Lautan Hindia.
Arus lintas Indonesia selama Muson
Tenggara umumnya lebih kuat dari pada di Muson Barat Laut.
Sumber air yang dibawa oleh Arlindo berasal dari Lautan Pasifik
bagian utara dan selatan. Perairan Selat Makasar dan Laut Flores lebih
banyak dipengaruhi oleh massa air laut Pasifik Utara sedangkan Laut Seram
dan Halmahera lebih banyak dipengaruhi oleh massa air dari Pasifik
Geografi SMA K - 5
87
Selatan. Gordon et al. (1994) mengatakan bahwa massa air Pasifik masuk
kepulauan Indonesia melalui 2 (dua) jalur utama, yaitu:
1. Jalur barat dimana massa air masuk melalui Laut Sulawesi dan Basin
Makasar. Sebagian massa air akan mengalir melalui Selat Lombok dan
berakhir di Lautan Hindia sedangkan sebagian lagi dibelokan ke arah
timur terus ke Laut Flores hingga Laut Banda dan kemudian keluar ke
Lautan Hindia melalui Laut Timor.
2. Jalur timur dimana massa air masuk melalui Laut Halmahera dan Laut
Maluku terus ke Laut Banda. Dari Laut Banda, menurut Gordon (1986)
dan Gordon et al.,(1994) massa air akan mengalir mengikuti 2 (dua)
rute. Rute utara Pulau Timor melalui Selat Ombai, antara Pulau Alor
dan Pulau Timor, masuk ke Laut Sawu dan Selat Rote, sedangkan rute
selatan Pulau Timor melalui Basin Timor dan Selat Timor, antara Pulau
Rote dan paparan benua Australia.
Struktur massa air perairan Indonesia umumnya dipengaruhi karakteristik
massa air Lautan Pasifik dan sistem angin muson. Dimana pada Musim
Barat (Desember – Pebruari) bertiup angin muson barat laut di bagian
selatan katulistiwa dan timur laut di utara katulistiwa, karakteristik massa air
perairan Indonesia umumnya ditandai dengan salinitas yang lebih rendah,
sedangkan pada Musim Tmur (Juni – Agustus) bertiup angin muson
tenggara di selatan katulistiwa dan barat daya di utara katulistiwa, perairan
Indonesia memiliki karakteristik dengan nilai salinitas yang lebih tinggi.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
8) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model
yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan
pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi
keterampilan (Dave/Simpson).
9) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman
sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
Geografi SMA K - 5
88
•
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan
harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari
aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi
peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen
dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban
•
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak
ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar 2 Sifat Fisik dan Kimiawi Air Laut
a. Tujuan Pembelajaran
9) Mengacu pada indikator.
10) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan
b. Uraian Materi
Sifat Fisika-Kimia Laut.
1. Suhu
Laut tropik memiliki massa air permukaan hangat yang disebabkan
oleh adanya pemanasan yang terjadi secara terus-menerus sepanjang
tahun. Pemanasan tersebut mengakibatkan terbentuknya stratifikasi di
dalam kolom perairan yang disebabkan oleh adanya gradien suhu.
Berdasarkan gradien suhu secara vertikal di dalam kolom perairan, Wyrtki
(1961) membagi perairan menjadi 3 (tiga) lapisan, yaitu: a) lapisan homogen
pada permukaan perairan atau disebut juga lapisan permukaan tercampur;
b) lapisan diskontinuitas atau biasa disebut lapisan termoklin; c) lapisan di
bawah termoklin dengan kondisi yang hampir homogen, dimana suhu
berkurang secara perlahan-lahan ke arah dasar perairan.
Menurut Lukas and Lindstrom (1991), kedalaman setiap lapisan di
dalam kolom perairan dapat diketahui dengan melihat perubahan gradien
Geografi SMA K - 5
89
suhu dari permukaan sampai lapisan dalam. Lapisan permukaan tercampur
merupakan lapisan dengan gradien suhu tidak lebih dari 0,03 oC/m (Wyrtki,
1961), sedangkan kedalaman lapisan termoklin dalam suatu perairan
didefinisikan sebagai suatu kedalaman atau posisi dimana gradien suhu
lebih dari 0,1 oC/m (Ross, 1970).
Suhu permukaan laut tergantung pada beberapa faktor, seperti
presipitasi, evaporasi, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, dan
faktor-faktor fisika yang terjadi di dalam kolom perairan. Presipitasi terjadi di
laut melalui curah hujan yang dapat menurunkan suhu permukaan laut,
sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan akibat adanya
aliran bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan.
Menurut
McPhaden and Hayes (1991), evaporasi dapat meningkatkan suhu kira-kira
sebesar 0,1 oC pada lapisan permukaan hingga kedalaman 10 m dan hanya
kira-kira 0,12 oC pada kedalaman 10 – 75 m. Disamping itu Lukas and
Lindstrom (1991) mengatakan bahwa perubahan suhu permukaan laut
sangat tergantung pada termodinamika di lapisan permukaan tercampur.
Daya gerak berupa adveksi vertikal, turbulensi, aliran buoyancy, dan
entrainment dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada lapisan
tercampur serta kandungan bahangnya.
Menurut McPhaden and Hayes
(1991), adveksi vertikal dan entrainment dapat mengakibatkan perubahan
terhadap kandungan bahang dan suhu pada lapisan permukaan.
Kedua
faktor tersebut bila dikombinasi dengan faktor angin yang bekerja pada
suatu periode tertentu dapat mengakibatkan terjadinya upwelling. Upwelling
menyebabkan suhu lapisan permukaan tercampur menjadi lebih rendah.
Pada umumnya pergerakan massa air disebabkan oleh angin. Angin yang
berhembus dengan kencang dapat mengakibatkan terjadinya percampuran
massa air pada lapisan atas yang mengakibatkan sebaran suhu menjadi
homogen.
2. Salinitas.
Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola
sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Perairan dengan
tingkat curah hujan tinggi dan dipengaruhi oleh aliran sungai memiliki
salinitas yang rendah sedangkan perairan yang memiliki penguapan yang
Geografi SMA K - 5
90
tinggi, salinitas perairannya tinggi. Selain itu pola sirkulasi juga berperan
dalam penyebaran salinitas di suatu perairan.
Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan
bertambahnya kedalaman. Di perairan laut lepas, angin sangat menentukan
penyebaran salinitas secara vertikal.
Pengadukan di dalam lapisan
permukaan memungkinkan salinitas menjadi homogen.
Terjadinya
upwelling yang mengangkat massa air bersalinitas tinggi di lapisan dalam
juga mengakibatkan meningkatnya salinitas permukaan perairan.
Sistem angin muson yang terjadi di wilayah Indonesia dapat
berpengaruh terhadap sebaran salinitas perairan, baik secara vertikal
maupun secara horisontal. Secara horisontal berhubungan dengan arus
yang membawa massa air, sedangkan sebaran secara vertikal umumnya
disebabkan oleh tiupan angin yang mengakibatkan terjadinya gerakan air
secara vertikal. Menurut Wyrtki (1961), sistem angin muson menyebabkan
terjadinya musim hujan dan panas yang akhirnya berdampak terhadap
variasi tahunan salinitas perairan.
Perubahan musim tersebut selanjutnya
mengakibatkan terjadinya perubahan sirkulasi massa air yang bersalinitas
tinggi dengan massa air bersalinitas rendah. Interaksi antara sistem angin
muson dengan faktor-faktor yang lain, seperti run-off dari sungai, hujan,
evaporasi, dan sirkulasi massa air dapat mengakibatkan distribusi salinitas
menjadi sangat bervariasi. Pengaruh sistem angin muson terhadap sebaran
salinitas pada beberapa bagian dari perairan Indonesia telah dikemukakan
oleh Wyrtki (1961). Pada Musim Timur terjadi penaikan massa air lapisan
dalam (upwelling) yang bersalinitas tinggi ke permukaan di Laut Banda
bagian timur dan menpengaruhi sebaran salinitas perairan. Selain itu juga
di pengaruhi oleh arus yang membawa massa air yang bersalinitas tinggi
dari Lautan Pasifik yang masuk melalui Laut Halmahera dan Selat Torres.
Di Laut Flores, salinitas perairan rendah pada Musim Barat sebagai akibat
dari pengaruh masuknya massa air Laut Jawa, sedangkan pada Musim
Timur, tingginya salinitas dari Laut Banda yang masuk ke Laut Flores
mengakibatkan meningkatnya salinitas Laut Flores.
Laut Jawa memiliki
massa air dengan salinitas rendah yang diakibatkan oleh adanya run-off dari
sungai-sungai besar di P. Sumatra, P. Kalimantan, dan P. Jawa.
Geografi SMA K - 5
91
Adanya garam atau mineral terlarut dalam akan menyebabkan air
mempunyai rasa. Rasa air dapat didasarkan pada kadar garam atau mineral
terlarut yang disebut salinitas air.
Kadar garam yang terlarut dapat
dinyatakan sebagai bagian perseribu yaitu
dalam 1000 gram pelarut/air.
banyaknya gram zat terlarut
Ada juga yang menyatakan dalam bagian
persejuta yaitu banyaknya zat dalam mgram setiap satu
kilogram/liter
larutan. Berdasarkan kelarutan/ kadar garam/ mineral dalam air maka air
dapat dikelompokkan menjadi air tawar (Freshwater), air payau (Brackish
water) , air asin (Saline water) , dan air sangat asin (Brine water). Kadar
garam dari masing-masing jenis air ini adalah sebagai berikut.
Air tawar (Freshwater) merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, bumi memsuplainya dalam keadaan bersih, air tawar akan
terus menerus berkurang jika pengelolaan air tidak tepat dan atau pemakaian
berlebihan. Air tawar terdapat di tanah, sungai, danau, rawa, es dan gletzer
Tabel 9 Jenis Air Berdasarkan Kadar Garamnya
Salinitas air berdasarkan pada kadar garam terlarut dalam bagian perseribu (ppt
= part per thousand)
Jenis air
Kadar
air
tawar
(Freshwater)
< 0.5
air payau
(Brackish
water)
0.5 – 30
air
asin/laut
(Saline
water)
30 – 50
air
sangat
asin
(Brine
water )
> 50
garam
Air payau (Brackish water) adalah air yang sedikit lebih asin dari air
tawar, tapi asinnya tidak sebanyak air laut. Air payau merupakan perpaduan
antara air tawar dan air asin dan biasanya merupakan tempat pertemuan
antara sungai dan laut yaitu sebagai muara. Beberapa kegiatan manusia
dapat menghasilkan air payau, Proses penggaraman pada air payau akan
meningkat terutama oleh adanya limbah karenanya air payau ini akan
berbahaya bagi semua tumbuhan di bumi, jika tanpa penanganan yang
sesuai dan hal ini
akan merusak lingkungan . Secara teknik air payau
mengandung antara 0.5 sampai 30 gr garam per liter lebih umum disebut 0.5
sampat 30 ppt atau ‰. Air payau perlu dilindungi dari range penggaraman
Geografi SMA K - 5
92
dan penetapan kondisi air payau ini harus dipertimbangkan dengan tepat. Itu
adalah karakteristik dari banyak air payau permukaan yang slinitasnya dapat
bervariasi tergantung pada ruang dan waktu.
Air asin (Saline water) banyak mengandung garam biasanya terdapat di
laut. Air asin
adalah air yang mengandung garam terlarut dengan kadar
cukup besar. Lembaga survey geologi Amerika Serikat menggunakan tingkat
konsentrasi salinitas untuk menggolongkan
air asin ini.
Air asin ini
digolongkan dalam 3 kelompok yaitu sebagai berikut. Air yang sedikit asin
yaitu air yang mengandung garam terlarut sebanyak 1.000 sampai dengan
3.000 bagian persejuta (ppm atau miliggram garam setiap 1 kg/L larutan)
atau 1 sampai 3 bagian perseribu (ppt atau gram garam setiap 1 kg/L
larutan), air ini dapat dikelompokkan dalam air payau.
Air yang asinnya sedang yaitu air yang mengandung garam terlarut
sebanyak
3.000 sampai dengan 10.000 bagian persejuta (ppm atau
miliggram garam setiap 1 kg/L larutan) atau 3 sampai 10 bagian perseribu
(ppt atau gram garam setiap 1 kg/L larutan). Air yang sangat asin yaitu air
yang mengandung garam terlarut sebanyak 10.000 sampai dengan 35.000
bagian persejuta (ppm atau miliggram garam setiap 1 kg/L larutan) atau 10
sampai 35 bagian perseribu (ppt atau gram garam setiap 1 kg/L larutan). Air
sangat asin (Brine water) adalah air yang mendekati jenuh atau jenuh oleh
garam biasanya garam klorida yang digunakan untuk mengawetkan sayur,
ikan, daging dalam proses pengasinan. Air sangat asin adalah cairan yang
biasa digunakan dalam instalasi pendinginan untuk pemindahan panas dari
satu tempat ketempat lainnya. Air sangat asin digunakan karena akan
menurunkan temperatur larutan dan perpindahan panas lebih efisien. Air
sangat asin digunakan juga untuk membuat acar bahan makanan yang
berarti mengawetkan dan meningkatkan rasa.
Hampir semua bahan
makanan dapat dibuat acar misalnya Ketimun, telur, bawang putih.
Karena air tawar di beberapa daerah sudah mulai berkurang maka air
asin dapat digunakan sebagai air tawar, melalui pengolahan dengan cara
desalinasi (penghilangan garam). Dahulu pelayar kalau hendak berlayar
harus membawa banyak air tawar dalam drum di kapalnya untuk keperluan
selama mereka berlayar, namun sekarang para pelayar menggunakan air
desalinasi untuk keperluan air tawarnya karena air laut tersedia cukup
Geografi SMA K - 5
93
banyak dalam perjalanan mereka dan mereka cukup hanya menbawa alat
desalinasi yang jauh lebih ringan dari berdrum-drum air. Air garam disebut
air yang mengandung garam digunakan juga dalam pengobatan sebagai
larutan steril dan digunakan sebagai cairan untuk infus. Air asin yang
mengandung garam cukup, sedang ataupun tinggi sangat sedikit digunakan
oleh manusia karena manusia tidak dapat minum air minum yang asin secara
langsung, demikian juga untuk irigasi pada tanaman panenan. Beberapa
industri meggunakan air asin seperti pertambangan (mining) dan pembangkit
listrik tenaga panas (thermoelectric-power).
3. Densitas air laut.
Distribusi densitas dalam perairan dapat dilihat melalui stratifikasi
densitas secara vertikal di dalam kolom perairan, dan perbedaan secara
horisontal yang disebabkan oleh arus.
Distribusi densitas berhubungan
dengan karakter arus dan daya tenggelam suatu massa air yang
berdensitas tinggi pada lapisan permukaan ke kedalaman tertentu. Densitas
air laut tergantung pada suhu dan salinitas serta semua proses yang
mengakibatkan berubahnya suhu dan salinitas. Densitas permukaan laut
berkurang karena ada pemanasan, presipitasi, run off dari daratan serta
meningkat jika terjadi evaporasi dan menurunnya suhu permukaan.
Sebaran densitas secara vertikal ditentukan oleh proses percampuran dan
pengangkatan massa air. Penyebab utama dari proses tersebut adalah
tiupan angin yang kuat. Lukas and Lindstrom (1991), mengatakan bahwa
pada tingkat kepercayaan 95 % terlihat adanya hubungan yang positif
antara densitas dan suhu dengan kecepatan angin, dimana ada
kecenderungan meningkatnya kedalaman lapisan tercampur akibat tiupan
angin yang sangat kuat. Secara umum densitas meningkat dengan
meningkatnya salinitas, tekanan atau kedalaman, dan menurunnya suhu.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
10) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model
yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan
pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi
keterampilan (Dave/Simpson).
Geografi SMA K - 5
94
11) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman
sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
•
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan
harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari
aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi
peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen
dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
3. Kegiatan Belajar 3 Relief Dasar Laut
a. Tujuan Pembelajaran
11) Mengacu pada indikator.
12) Jumlah tujuan pembelajaran dapat lebih dari satu butir tujuan
b. Uraian Materi
E. Bentuk Relief Dasar Lautan.
Bentuk muka bumi di lautan juga tidak rata. Relief dasar laut tidak begitu
besar variasinya dibandingkan dengan relief daratan. Hal ini disebabkan
karena lemahnya erosi dan sedimentasi.
1. Relief dasar laut terdiri dari bentukan-bentukan berupa:
a. Palung laut atau trog adalah daerah ingressi di laut yang bentuknya
memanjang. Contohnya, Palung Mindanau (10.830 meter), Palung
Sunda (7.450 meter), dan sebagainya.
b. Lubuk laut atau “basin” terjadi akibat tenaga tektonik, merupakan laut
ingressi dan bentuknya bulat. Contohnya, Lubuk Sulu, Lubuk
Sulawesi, Lubuk Banda, dan sebagainya.
Geografi SMA K - 5
95
c. Gunung laut adalah gunung yang kakinya ada di dasar laut. Kadangkadang puncak gunung laut muncul tinggi di atas laut. Contohnya,
Gunung Krakatau, Maona Loa di Hawaii.
d. Punggung laut merupakan satuan atau deretan bukit di dalam laut.
Contohnya, punggung laut Sibolga.
e. Ambang laut atau drempel adalah punggung laut yang memisahkan
dua bagian laut atau dua laut yang dalam. Contohnya, Ambang Laut
Sulu,
Ambang
Laut
Sulawesi,
Ambang
Laut
Gibraltar,
dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini!
2. Zona Pesisir dan Zona Laut
Zona itu dapat diartikan daerah atau wilayah. Zone dibedakan
menjadi 2, yaitu:
a. Zona Pesisir
Berdasarkan kedalamannya
zona
pesisir
dapat
dibedakan
menjadi 4 wilayah (zona) yaitu :
1)
Zona “Lithoral”, adalah wilayah pantai atau pesisir atau “shore”. Di
wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut
surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering
disebut juga wilayah pasang surut.
2)
Zona “Neritic” (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah
pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat
ditembus oleh sinar matahari sehingga wilayah ini paling banyak
terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuhan-
Geografi SMA K - 5
96
tumbuhan, contoh Jaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan lautlaut disekitar kepulauan Riau.
3)
Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang
memiliki kedalaman antara 150 hingga 1800 meter. Wilayah ini tidak
dapat ditembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan
organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona meritic.
4)
Zona Abysal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang
memiliki kedalaman lebih dari 1800 m. Di wilayah ini suhunya
sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan, jenis hewan yang
hidup di wilayah ini sangat terbatas.
Untuk lebih memahami penjelasan di atas perhatikan gambar
berikut ini.
Gambar Klasifikasi Wilayah Laut Menurut Kedalamannya
b. Zona Laut Indonesia
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari
pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting
bagi kehidupan bangsa dan negara.
Geografi SMA K - 5
97
Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah
laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan
Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. berikut
ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi Hukum Laut
PBB. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi
hukum laut PBB.
Gambar
Pembagian wilayah menurut Konvensi Hukum Laut PBB,
Montego, Caracas tahun 1982
Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu
Zona Laut Teritorial, Zona Landas Kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif.
1) Zona Laut Teritorial.
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari
garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai
suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis
teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut
yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial.
Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal. Garis
Geografi SMA K - 5
98
dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung
pulau. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas
laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas
damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman
pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13
Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian
diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960.
2) Zona Landas Kontinen.
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman
lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan
kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling
jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas
landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis
dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas
landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara
kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah
utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia
bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU. Di dalam garis
batas
landas
kontinen,
Indonesia
mempunyai
kewenangan
untuk
memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban
untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas
landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17
Febuari 1969.
3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah
laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini,
Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber
daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan
pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai
dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan
batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling
tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang
Geografi SMA K - 5
99
sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya.
Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh
pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.
Agar Anda lebih jelas tentang batas zona laut Teritorial, zona landas
kontinen dari zona ekonomi eksklusif lihatlah peta berikut.
Gambar Batas Wilayah Laut Indonesia
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
12) Mengacu pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Menggambarkan aktivitas pembelajaran berupa langkah/ sintak model
yang sesuai dengan pencapaian KD, dan harus memenuhi tuntutan
pencapaian level taksonomi pengetahuan (Bloom) dan taksonomi
keterampilan (Dave/Simpson).
13) Bagian ini dapat berupa kasus, contoh, latihan, tugas dan rangkuman
sesuai dengan sintak/langkah pembelajaran dari model terpilih.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
Geografi SMA K - 5
100
•
mengacu pada konsep penilaian otentik yang menggambarkan ranah
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Tingkatan soal yang digunakan
harus disesuaikan dengan tuntutan level taksonomi dari KD.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Bagian ini merupakan pengayaan dan dapat berisikan tugas-tugas dari
aktivitas saintifik.
•
Bagian ini juga dapat menjadi Penilaian Diri yang merupakan refleksi
peserta terhadap materi dan aktivitas pencapaian kompetensi. Instrumen
dapat berupa tes atau non-tes
f. Kunci jawaban
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Geografi SMA K - 5
101
Geografi SMA K - 5
102
E. BAB V ROAD MAP PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA
1. Kegiatan Belajar 1 Mobilitas Penduduk
a. Tujuan Pembelajaran
13) Mendeskripsikan road map pembangunan manusia.
14) Mendeskripsikan road map pembangunan manusia Indonesia.
b. Uraian Materi
Road Map Pembangunan Manusia.
Kekayaan negara dan kebesaran sejarah masa lalu bukanlah penentu
keberhasilan pembangunan suatu negara. Keberhasilan pembangunan
justru sangat ditentukan oleh mutu sumberdaya manusianya. Di sisi lain
perrtumbuhan ekonomi bukan satu-satunya indikator untuk mengukur
kinerja keberhasilan pembangunan suatu bangsa.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Komitmen pembangunan manusia secara nasional
ditekankan pada penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak
dasar warga negara sebagaimana dijamin oleh UUD 1945. Pembukaan
UUD 1945 memberi dasar filosofi pembangunan manusia Indonesia yang
tercermin
dalam
amanat
untuk
memajukan
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban
dunia.
Bukti komitmen tersebut tercermin pada keikutsertaan Pemerintah
Indonesia
dalam
Pembangunan
menandatangi
Milenium
(MDGs)
kesepakatan
tentang
bersama
Tujuan
pembangunan
hak-hak
fundamental manusia yang terangkum dalam 8 tujuan. Bahkan sebelumya,
pada tahun 1995 di Copenhagen, Indonesia telah mengikuti Konferensi
Tingkat
Tinggi
(KTT)
Internasional
Pembangunan
Manusia
yang
diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam KTT itu
telah disepakati 10 rekomendasi yang ditandatangani oleh 117 presiden
dan kepala pemerintahan tentang prinsip-prinsip utama di bidang
pembangunan manusia.
Komitmen Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
juga tercermin dengan dikeluarkannya dua undang-undang yang berkaitan
dengan pengesahan konvenan internasional tentang hak-hak sipil dan
Geografi SMA K - 5
103
politik dan konvenan internasional tentang hak-hak ekonomi, sosial, dan
budaya.
Indonesia
juga
sudah
mempunyai
dokumen
Strategi
Nasional
Penanggulangan Kemiskinan (SNPK) yang memuat 10 hak dasar manusia
dalam upaya mengurangi dan menanggulangi kemiskinan. Dokumen
tersebut telah diintegrasikan dalam RPJMN 2004-2009, khususnya pada
Bab XVI. Sepuluh hak dasar itu meliputi hak atas pangan, layanan
kesehatan, layanan pendidikan, pekerjaan dan berusaha, perumahan, air
bersih dan aman serta sanitasi yang baik, hak atas tanah, sumber daya
alam dan lingkungan hidup, rasa aman, dan hak untuk berpatisipasi. Di
lingkup pemerintah daerah komitmen tersebut diwujudkan dalam dokumen
strategi penanggulangan kemiskinan daerah (SPKD).
Akan
tetapi,
sejak
reformasi
digulirkan
1998
lalu,
pencapaian
pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas masih belum maksimal.
Dalam Laporan Pembangunan Manusia, Indonesia masih berada pada
level menengah (medium human development) walaupun ada trennya
mengalami kenaikan.
Pada tahun 2005, Indonesia menempati urutan 110 dari 177 negara,
dengan indeks 0.697, turun dari posisi sebelumnya di urutan 102 dengan
indeks 0.677 pada tahun 1999. Posisi ini cukup jauh dibandingkan negaranegara tetangganya, seperti Malaysia (urutan 61/0.796), Thailand (urutan
73/0.778), Filipina (urutan 84/0.758) dan Vietnam (urutan 108/0.704).
Kemajuan signifikan terlihat pada tahun 2006, dengan angka IPM
mencapai 0.711 dan berada diurutan 108, mengalahkan Vietnam yang
mempunyai nilai 0.709. dan, pada tahun 2007 angka IPM Indonesia
kembali naik menjadi 0.728. Kecenderungan angka IPM Indonesia yang
terus menerus naik (dari 0.677 pada 1999, 0.697 pada 2005, dan 0.711
pada 2006) diharapkan semakin mempersempit ketinggalanya dibanding
negara-negara lain.
Lalu, bagaimana dengan kondisi pembangunan manusia di daerah? Dalam
implementasi
pembangunan
manusia
ditindaklanjuti
oleh
pihak,
berbagai
Indonesia
terutama
belum
banyak
pemerintah
daerah.
Penyebabnya antara lain, keterbatasan kelembagaan, aspek pendanaan,
sumber daya manusia, dan juga sistem informasi.
Geografi SMA K - 5
104
Padahal, sejak penerapan kebijakan desentralisasi, otonomi daerah
merupakan
modal
untuk
memperkecil
kesenjangan
antardaerah.
Pemerintah daerah memiliki peran yang penting sebagai ujung tombak
pembangunan manusia. Karena itu, ke depan daerah harus lebih
memprioritaskan kebijakan pambangunan manusia.
Untuk mewujudkan Pembangunan Manusia Indonesia di daerah perlu
dibentuk forum konsultasi publik pembangunan manusia Indonesia untuk
mencapai
konsensus
pembangunan
manusia
pada
setiap
tataran
(nasional, propinsi, kabupaten/kota) yang difasilitasi oleh tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan di daerah.
Untuk memperkuat komitmen pembangunan manusia, pemerintah pada
bulan Desember 2007, kembali mengadakan Konperensi Nasional
Pembangunan
Manusia
Indonesia
sebagai
bentuk
kelanjutan
dari
Konperensi serupa yang diadakan tahun 2006. Tujuannya antara lain:
pertama, reafirmasi komitmen nasional (pusat dan daerah) terhadap
pembangunan manusia. Kedua, penentuan dan penegasan jaminan
kebutuhan minimum bagi tiap warganegara yang harus dicapai. Ketiga,
mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan utama, baik secara
geografis maupun secara sektoral, yang muncul dalam diskusi antara
kepala daerah dan stakeholders lainnya, dan keempat membangun
kesepakatan dan konsensus antar pemangku kepentingan, khususnya di
tingkat pemerintah daerah untuk memenuhi memenuhi empat hak dasar
manusia dalam kebijakan di daerahnya, yaitu hak atas pendidikan,
kesehatan, ketahanan pangan, dan hak atas rasa aman.
Berbagai daerah memang telah melaksanakan prakarsa dan inovasi di
dalam pembangunan manusia. Namun demikian, masih banyak daerah
yang belum berupaya sungguh-sungguh mewujudkan pembangungan
manusia. Oleh sebab itu, sebagai perangsang prakarsa pembangunan
manusia di daerah, ke depan daerah akan diberikan insentif untuk
memprioritaskan kebijakan pambangunan manusia. Insentif tersebut antara
lain berupa prioritas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan,
seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPMMandiri) dan pemberian bantuan modal untuk pengembangan Lembaga
Pengemban Dana Amanah (community trustfund).
Geografi SMA K - 5
105
Di samping itu, program pembangunan manusia, terutama di daerah,
belum banyak dimengerti arti pentingnya di mata masyarakat. Masih
banyak pemda yang terpaku pada pola pikir lama, bahwa keberhasilan
pembangunan diukur dari tingkatan pendapatan asli daerah, serta berapa
banyak infrastruktur yang dbangun.
Road Map Pembangunan Manusia Indonesia (PMI)
Mewujudkan pembangunan manusia memiliki latar belakang yang panjang.
Pengalaman beberapa negara yang berhasil dalam pembangunan sangat
ditentukan oleh mutu sumberdaya manusia, bukan karena kekayaan
negara dan kebesaran sejarah masa lalu. Oleh karena itu, saat ini kita
sangat membutuhkan butuh peta jalan pembangunan manusia Indonesia
2008-2025 karena yang ingin di bangun adalah manusia, bukan jalan atau
jembatan yang hanya membutuhkan waktu 1 – 2 tahun.
Ada beberapa agenda yang mendesak bagi pembangunan manusia
Indonesia 2008-2025 sebagai hasil Konas PMI 2007, antara lain: Pertama,
menyusun
Peta
Jalan
(Road
Map)
dalam
rangka
memajukan
Pembangunan Manusia Indonesia nasional dan daerah sesuai semangat
otonomi daerah.
Kedua, menyusun Agenda Kemitraan dalam memajukan pembangunan
manusia Indonesia. Ketiga, mengarusutamakan pembangunan manusia
dalam
kebijakan
dan
program
sehingga
menjadi
prioritas
dalam
pelaksanaan pembangunan.
Keempat, mengintegrasikan sistem perencanaan dan penganggaran untuk
pembangunan
manusia
Indonesia.
Kelima,
memelihara
dan
mengembangkan nilai-nilai dan etika keagamaan, keragaman, hak-hak
asasi manusia, keadilan dan kesetaraan gender, serta wawasan
kebangsaan.
Agenda keenam,
menjamin kepastian
hukum
untuk
mendapatkan
pelayanan dan mengakses sumberdaya bagi kelompok rentan, dan agenda
ketujuh, mengimplementasikan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas
dan partisipasi pada seluruh pemangku kepentingan.
Dari sekian agenda tersebut, yang paling mendesak untuk segera
direalisasikan adalah di susunnya peta jalan pembangunan manusia
Indonesia 2008-2025. Sebab, walaupun telah ada prakarsa daerah dalam
Geografi SMA K - 5
106
pembangunan manusia seperti pendidikan dan kesehatan, tapi tanpa
adanya peta jalan PMI 2008-2025 maka Pembangunan Manusia Indonesia
(PMI) belum memiliki arah yang jelas.
Berikut contoh road map pembangunan manusia Indonesia.
Geografi SMA K - 5
107
Geografi SMA K - 5
108
Merekayasa Bonus Demografi.
Sejak 2012, Indonesia telah memasuki masa bonus demografi. Titik
masa yang membuat rasio ketergantungan penduduk usia tidak produktif
berada di bawah angka 50. Artinya, 100 orang produktif cuma menanggung
50 orang usia tidak produktif, atau dua orang bekerja hanya menanggung
satu orang tidak bekerja. Kondisi ini akan memberikan kesempatan besar
(the window of opportunity) bagi setiap bangsa yang mengalami.
Indonesia diperkirakan mendapatkan masa bonus demografi pada rentang
2012-2035. Puncak kesempatan berada di kisaran 2028-2031, yakni saat
rasio ketergantungan pada kisaran 47 per 100 orang.
Bonus demografi, yang berhasil dijadikan jendela peluang, akan jadi
daya ungkit bagi kemajuan bangsa. Namun, begitu salah urus, bonus
demografi
akan
jadi
ancaman
yang
fatal
di
masa
depan.
Keberhasilannya memantik kinerja pembangunan yang melonjak tajam.
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PDB/per kapita merupakan
parameter
Geografi SMA K - 5
yang
menunjukkan
keberhasilan
tersebut.
Potensi
ini
109
sebagaimana disebutkan Prof (emeritus) Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dalam
buku Menerawang Indonesia.
Kesempatan yang tidak akan datang dua kali tersebut harus benarbenar bisa dimanfaatkan. Ketika itu, jumlah terbanyak penduduk produktif
akan masuk masa tua, memasuki masa rehat, saat tenaga mulai melemah
dan sakit mudah mendera. Tak dapat dibayangkan bila waktu itu
kesejahteraan bangsa belum baik, negara masih miskin, sedangkan
penduduk usia senja memenuhi setiap gang. Beban negara akan lebih
berat dan besar.
Profil demografi yang menguntungkan tersebut harus direkayasa
dengan baik. Pemerintahan Jokowi-JK akan memiliki momentum yang
sangat penting, dalam upaya menata dan merekayasa keuntungan
demografi. Salah satu roadmap yang penting untuk disusun adalah
rekayasa penduduk usia produktif, khususnya pemuda.
Menurut data SP 2010, disebutkan penduduk usia muda 15-19 tahun
sebanyak 20 juta, 20-24 tahun 20 juta, dan 25-29 tahun berjumlah 21 juta.
Penduduk yang disebut usia muda ini mencakup 26 persen dari total
penduduk; saat puncak bonus demografi akan memainkan peranan yang
sentral bagi masa depan bangsa. Rekayasa untuk pembangunan pemuda
menjadi satu bagian krusial. Di titik kesejarahan, peran pemuda mau tak
mau tak bisa disepelekan. Peran pemuda juga menjadi sentral karena di
pundak merekalah bangsa akan ditentukan.
Mengingat peranan yang penting bagi masa depan bangsa, sektor
kepemudaan harusnya mendapatkan porsi besar. Apalagi, ke depan
Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Salah pengelolaan bonus
tersebut hanya akan jadi kutukan. Soal ini, selain harus mendapatkan
perhatian serius, juga harus jadi fokus pembangunan pemerintahan baru.
Dalam
rancangan
merencanakan
postur
adanya
kementerian,
kementerian
kabinet
baru,
Jokowi-JK
yakni
telah
Kementerian
Kependudukan dan BKKBN, yang akan mengatur secara rinci rekayasa
bonus demografi. Tentu saja ini akan sangat menguntungkan.
Namun, dalam konteks kepemudaan yang juga berperan besar
dalam bonus demografi, sinergisitas Kementerian Pemuda dan Olahraga,
dengan Kementerian Kependudukan dan BKKBN harus tegas dan jelas.
Geografi SMA K - 5
110
Hal ini supaya arah kebijakan dan fokusnya bisa diatur dan diambil sesuai
kebutuhan pemuda di masa akan datang. Usulan ini penting mengingat
peran dan potensi pemuda yang makin besar di masa depan. Setidaknya
roadmap pengembangan pemuda akan terfokus dan satu pintu. Jangan
sampai terjadi tumpang tindih pengembangan kepemudaan, bahkan apa
yang dilakukan kedua kementerian sama.
Roadmap
yang
jelas
akan
menentukan
pembagian
tugas,
kewenangan dan tanggung jawabnya. Dalam konteks ini, jika pemikiran
rekayasa demografi yang jadi titik sentralnya, urusan pengembangan
kapasitas kepemudaan bisa direkayasa di satu pintu kementerian
kependudukan. Kementerian Pemuda dan Olahraga cukup dijadikan
Kementerian
Olahraga
saja.
Dalam
konteks
rekayasa
demografi,
Kementerian Kependudukan dan BKKBN harus mampu melalui rekayasa
pembangunan untuk penduduk di bawah 10 tahun, usia produktif, dan
lansia. Namun, akan sangat berat jika itu semua dikerjakan Kementerian
Kependudukan yang nomenklaturnya juga masih baru. Untuk itu, fokus
pada rekayasa penduduk usia produktif dan pemuda akan membuat
orientasi, tujuan, dan target Kementerian Kependudukan dan BKKBN
menjadi jelas.
Kini kesempatan, peluang, dan tantangan ada di tangan Jokowi-JK.
Salah ambil kebijakan, bisa runyam di masa depan. Dibutuhkan prasyarat
tertentu untuk lulus ujian ini. Salah satu kanalisasi adalah membangun
generasi produktif yang inovatif, kreatif, dan terampil. Tahun ini adalah
momentum yang paling tepat untuk memulai perubahan. Tak ada pilihan
lain, presiden baru memiliki tugas besar untuk mengelola dan mengolah
pemuda menjadi bagian dari masa depan bangsa. Anak-anak muda tulang
punggung bangsa di awal kemerdekaan menjadi landasan pokok, agar
semua elemen bangsa perlu memikirkan lebih detail tentang karier, SDM,
kompetensi, integrasi, dan kiprah pemuda dan penduduk usia produktif
untuk Indonesia masa depan.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
14) Perhatikan kembali tentang roadmap pembangunan manusia Indonesia.
Geografi SMA K - 5
111
15) Carilah data hasil sensus penduduk tahun 2010 mengenai jumlah
penduduk, komposisi penduduk, sex ratio, dan kepadatan penduduk
provinsi dimana anda tinggal.
16) Dari data tersebut buatlah roadmap pembangunan penduduk di masa
yang akan datang mengenai pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan
lain sebagainya.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
•
Jelaskan pengertian roadmap kependudukan.
•
Bagaimana roadmap pembangunan manusia Indonesia di masa yang
akan datang berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Carilah data hasil sensus penduduk tahun 2010. Hitunglah angka
dependency ratio (DR) dan sex ratio (SR) dari masing-masing provinsi.
•
Berdasarkan DR dan SR tersebut buatlah roadmap untuk pendidikan di
Indonesia.
f. Kunci jawaban
•
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai
tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar 2 Permasalahan Kependudukan di Indonesia
a. Tujuan Pembelajaran
15) Menjelaskan permasalahan kependudukan di Indonesia.
16) Menganalisis penyebab dan solusi mengatasi permasalahan penduduk di
Indonesia.
17) Menganalisis penyebab dan solusi mengatasi kemiskinan di Indonesia.
b. Uraian Materi
Permasalahan penduduk di Indonesia:
•
Masalah
akibat
angka
kelahiran
Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah
dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan.Selain itu
pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi
suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan
tingkat
•
kesejahteraan
Masalah
akibat
penduduknya.
angka
kematian
Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran
Geografi SMA K - 5
112
pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan
gizi yang memadai bagi anak balita.Sebaliknya apabila tingkat mortalitas
tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.
•
Masalah
Jumlah
Penduduk
Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban
tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.
•
Masalah
mobilitas
Penduduk
Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang
terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi
dengan perkembngan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan
perkotaan.
Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa
yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan
mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada
yang mau menjadi petani.
•
Masalah
Ketidakseimbangan
Kepadatan
kepadatan
penduduk
Penduduk
ini
mengakibatakan
ketidakmerataan pemangunan bai fisik maupun nonfisik yang selanjutnya
mengakibatkan
keinginan
pindah
semakin
tinggi.
Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Aspek Pembangunan
dan
1.Permasalahan
Permasalahan
Lingkungan
Penduduk
kualitas
penduduk
Terhadap
dan
Pembangunan
dampaknya
terhadap
pembangunan. Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas
penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai
berikut:
Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat
pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negaraGeografi SMA K - 5
113
negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk
Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan
oleh:
1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan
sarana pendidikan.
3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap
pembangunan adalah:
1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus
mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis,
di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu
mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam
pembangunan.
2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat
menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan
masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak
fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat
memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus
dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu,
pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan
mutu pendidikan masyarakat.
Usaha-usaha tersebut di antaranya:
• Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
• Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan
Universitas Terbuka.
• Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah,
perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
• Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
• Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
• Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
• Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
Geografi SMA K - 5
114
Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya
angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas
kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4. Gizi yang rendah.
5. Penyakit menular.
6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah
terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada
perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.
Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek
pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada
saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil
beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat,
sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan.
Upaya-upaya tersebut di antarnya:
1. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah
sakit, dan lain-lain.
5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan
makanan.
6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan
lingkungan.
Geografi SMA K - 5
115
Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari
pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam
suatu
negara.
Negara-negara
berkembang
umumnya
mempunyai
pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
2. Jumlah penduduk banyak.
3.
Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3,
yaitu:
1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap
pembangunan adalah:
1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang
ekonomi kurang berkembang baik.
2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil
pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial
menengah ke atas.
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat),
sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan
pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2. Merangsang kemauan berwiraswasta.
3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4. Memperluas kesempatan kerja.
5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.
2.Permasalahn Penduduk Terhadap Lingkungan
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup
di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan
Geografi SMA K - 5
116
dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa
bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan
dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah
populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita
untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya
kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup
manusia yang rendah.
Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia
akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak bagi ekologi atau
lingkungan hidup. Hal itu dapat mengganggu keseimbangan, bahkan
merusak ekosistem yang ada. Menurut Poo Tjian Sie, coordinator
Komunitas Tionghoa Peduli Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah
kesatuan ekosistem atau system kehidupan yang merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, (tatanan alam),dan makhluk
hidup, termasuk manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.
Pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan,
pendidikan, ketenaga-kerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak
penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi,
dan papan, yang dibutuhkan oleh manusia. Ini berarti banyak pula tanah
yang harus diolah, pemakaian pupuk peptisida, makin merosotnya kualitas
air, harus membangun proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, dan
pemompaan sumur-sumur minyak.
Akibatnya semakin merosotnya erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah.
Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi
bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks
akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga
menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas
hidup manusia. Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun
karena di pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin
lama makin terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota
tersedia kesempatan kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan
Geografi SMA K - 5
117
dan pelayanan umum yang lebih baik, semua ini mendorong banyak orang
untuk pindah ke kota.
Kemiskinan.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana atau BKKBN dan Badan
Pusat Statistik atau BPS membuat standar orang miskin yang berbeda.
Kemiskinan di Indonesia kian cerah atau kian buram ?
Dalam
disertasinya,
Iskandar
(2007)
menemukan,
contoh
penelitiannya di Bogor yang tergolong miskin menurut BPS hanya
berjumlah 15 persen. Akan tetapi, saat digunakan kriteria BKKBN, jumlah
orang miskin menjadi 60 persen, meningkat empat kali lipat. Di pedesaan
jumlah orang miskin menurut BPS, 7 persen, tetapi menurut kriteria
BKKBN, 44 persen.
Ini menunjukkan, menurut BPS, hidup orang yang tergolong tidak
miskin pun juga tidak sejahtera. Kemiskinan dan kesejahteraan menjadi isu
penting apalagi di Indonesia karena peningkatan ekonomi makro yang
selama ini disuarakan pemerintah, banyak menyisakan pekerjaan rumah
berupa kemiskinan dan lapangan kerja yang masih sulit.
Krisis ekonomi 1998 meningkatkan jumlah orang miskin menjadi
24,23 persen. Tahun 2006, jumlah orang miskin turun menjadi 17,8 persen.
Namun, angka ini masih lebih tinggi daripada jumlah orang miskin tahun
2005, (16 persen).
Di pedesaan, kemiskinan kian menyeruak karena pemilikan lahan
produksi kian sempit. Ini mendorong pengangguran terselubung atau
melahirkan buruh-buruh baru di sektor pertani an, menyemai bibit
kemiskinan yang berkembang.
Menyertai transformasi struktural di sektor pertanian adalah konversi
lahan dari penggunaan pertanian ke nonpertanian. Di Jawa, pada tahun
1984-1988, rata-rata 36.000 hektar lahan sawah telah dikonversikan ke
permukiman dan industri. Harga yang relatif tinggi sering “merayu” petani
untuk menjual sawahnya. Setelah itu mereka terpaksa memasuki profesi
baru yang belum dikenal. Karena alih profesi itu tidak direncanakan secara
saksama, banyak petani yang turun taraf hidupnya.
Ukuran kesejahteraan
Geografi SMA K - 5
118
Tidak kalah rumit, kemiskinan yang dialami buruh perkotaan, yang
kebanyakan menjadi buruh kontrak tanpa jaminan hidup masa depan.
Pemutusan kerja akibat masa kontrak habis, bisa menjerumuskan buruh
industri ke jurang kemiskinan. Saat mereka menerima upah minimum
regional (UMR) sebagai gaji bulanan, kualitas hidup mereka sebenarnya
masih pas-pasan. Hilangnya pekerjaan menjadikan mereka sebagai orang
miskin.
Ukuran kesejahteraan lebih kompleks dari kemiskinan. Kesejahteraan
harus dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan kerohanian.
Orang yang bisa berobat ke dokter bila sakit, dapat menjalankan ibadah
agamanya dengan baik, dan mudah mengakses makanan bergizi, adalah
orang sejahtera. Karena itu, ketidaksejahteraan dapat terjadi karena alasan
ekonomi atau non-ekonomi.
Kesejahteraan dapat diraih jika seseorang dapat mengakses
pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan, tempat tinggal, kesehatan,
dan lainnya. Kesehatan adalah salah satu indikator kesejahteraan. Secara
makro, ini dicerminkan oleh angka kematian bayi, angka harapan hidup,
dan angka kematian ibu melahirkan. Berbagai indikator itu terkait mudahtidaknya akses seseorang terhadap layanan kesehatan.
Pendidikan menjadi kunci penting guna mengatasi kemiskinan dan
ketidaksejahteraan.
Upaya
pemerintah
membagikan
dana
bantuan
operasional sekolah (BOS) ke sekolah-sekolah bertujuan agar masyarakat
dapat mendapat pendidikan secara gratis atau murah. Masyarakat yang
terdidik berpeluang meraih pekerjaan lebih baik sehingga mereka terhindar
dari kemiskinan.
Kini, fenomena perempuan bekerja sudah kian lazim. Mungkin ini
terkait upaya meraih kesejahteraan lebih tinggi bagi rumah tangga, atau
sekadar untuk menunjukkan jati diri perempuan. Studi menunjukkan,
perempuan yang bekerja memiliki kepuasan hidup lebih tinggi dibanding
yang tidak bekerja. Di pedesaan, buruh tani perempuan bekerja keras
bukan
untuk
menunjukkan
eksistensinya,
tetapi
agar
kehidupan
keluarganya kian sejahtera. Rumah tangga petani merasa lebih sejahtera
bila telah memiliki rumah sendiri, anggota keluarganya tidak buta huruf,
dan dapat menyekolahkan anak.
Geografi SMA K - 5
119
Di perkotaan, beban berat yang dirasakan orang miskin adalah biaya
pendidikan.
Benar,
pemerintah
menggratiskan
sumbangan
penyelenggaraan pendidikan (SPP), tetapi orangtua masih harus memikul
biaya uang buku, transportasi, uang piknik, dan lainnya. Beberapa
peristiwa tragis terjadi karena tidak mampu membayar kegiatan sekolah. Ini
membuka mata kita, kemiskinan dapat mengakibatkan perbuatan nekat.
Dua langkah
Ada dua langkah besar yang bisa diambil untuk mengatasi
kemiskinan dan ketidaksejahteraan. Pertama, penyediaan fasilitas umum
dan sosial bagi masyarakat kurang mampu.
Pendidikan
adalah
pintu
masuk
utama
untuk
mengatasi
kemiskinan. Kemiskinan di Indonesia seolah sulit terpecahkan karena
selama ini kita kurang menghiraukan terhadap masalah pendidikan.
Pendidikan akan membuat rakyat melek huruf, cerdas, kreatif, dan mampu
bersaing dengan tenaga kerja dari mancanegara.
Di perguruan tinggi, orang miskin kian sulit mendapat layanan
pendidikan.
Diciptakan
beberapa
jalur
tes
masuk
untuk
menjadi
mahasiswa. Jalur mahal dengan persaingan lebih sedikit atau jalur murah
dengan persaingan amat ketat. Kaum miskin memilih jalur murah dengan
peluang diterima kian kecil.
Terbebas dari kemiskinan atau ketidaksejahteraan adalah langkah
untuk mendekati pintu kebahagiaan. Bahagia dapat didefinisikan sebagai
keadaan tenteram, aman, terbebas dari segala hal yang menyusahkan.
Bagi sebagian orang, bebas dari kemiskinan adalah prasyarat untuk
mencapai kebahagiaan. Bagi yang lain, pemilikan harta bukan jaminan
untuk meraih kebahagiaan. Ini mungkin benar bagi orang-orang berharta
yang tidak memiliki masalah ekonomi. Namun, bagi orang miskin, tuntutan
utama mereka adalah mendapat penghasilan yang layak dari hasil
pekerjaannya. Aspek finansial adalah penentu kebahagiaan orang miskin.
Uang memang bukan segalanya, tetapi tidak memiliki uang, segalanya bisa
bertambah sulit.
Menariknya lagi, batas miskin oleh suatu pemerintahan bisa diubahubah dan memang tidak sama di setiap wilayah. Seperti yang dilakukan
oleh pemerintah Indonesia.Pada tahun 1996, batas kemiskinan berubah
Geografi SMA K - 5
120
dari Rp 38.246 menjadi Rp 42.032 untuk daerah perkotaan. Sedangkan
untuk daerah pedesaan, batasnya berubahdari Rp 27.413 menjadi Rp
31.366. Maka perkiraan jumlah penduduk miskin pada tahun 1996 berubah
dari 22.5 Juta orang menjadi 34.5 Juta orang (53.33%).
Kemiskinan
Biro
Pusat
Versi
Statistik
BPS
(BPS)menggunakan
batas
garis
kemiskinan
berdasarkan data konsumsi dan pengeluaran komoditas pangan dan non
pangan. Komoditas pangan terpilih terdiri dari 52 macam, sedangkan
komoditas non pangan terdiri dari 27 jenis untuk kota dan 26 jenis untuk
desa. Garis kemiskinan yang telah ditetapkan BPS dari tahun ketahun
mengalami perubahan.
Menurut Indonesian Nutrition Network (INN) tahun 2003 adalah Rp
96.956 untuk perkotaan dan Rp 72.780 untuk pedesaan.
Kemudian menteri sosial menyebutkan berdasarkan indikator BPS
garis kemiskinan yang diterapkannya adalah keluarga yang memilki
penghasilan di bawah Rp 150.000 perbulan. Bahkan Bappenas yang sama
mendasarkan pada indikator BPS tahun 2005 batas kemiskinan keluarga
adalah yang memiliki penghasilan di bawah Rp 180.000 perbulan.
Dalam penanggulangan masalah kemiskinan melalui program
bantuan langsung tunai (BLT) BPS telah menetapkan 14 (empat belas)
kriteria
keluarga
miskin,
seperti
yang
telah
disosialisasikan
oleh
Departemen Komunikasi dan Informatika (2005), rumah tangga yang
memiliki ciri rumah tangga miskin, yaitu: (Jika memenuhi salah satu kriteria
dikategorikan sebagai “miskin”)
1. Hidup dalam rumah dengan ukuran lebih kecil dari 8 M2 per orang.
2. Hidup dalam rumah dengan lantai tanah atau lantai kayu berkualitas
rendah/bambu.
3. Hidup dalam rumah dengan dinding terbuat dari kayu berkualitas
rendah/bambu/rumbia/tembok tanpa diplester.
4. Hidup dalam rumah yang tidak dilengkapi dengan WC/bersama-sama
dengan rumah tangga lain.
5. Hidup dalam rumah tanpa listrik.
Geografi SMA K - 5
121
6. Tidak mendapatkan fasilitas air bersih/sumur/mata air tidak
terlindung/sungai/air hujan.
7. Menggunakan kayu bakar, arang atau minyak tanah untuk memasak.
8. Mengkonsumsi daging atau susu seminggu sekali.
9. Belanja satu set pakaian baru setahun sekali.
10.Makan hanya sekali atau dua kali sehari.
11.Tidak mampu membayar biaya kesehatan pada Puskesmas terdekat.
12.Pendapatan keluarga kurang dari Rp. 600.000,- per bulan.
13.Pendidikan Kepala Keluarga hanya setingkat Sekolah Dasar.
14.Tidak memilik tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp.
500.000,-(kendaraan, emas,ternak dll)
15.Mempekerjakan anak di bawah umur.
16.Tidak mampu membiayai anak untuk sekolah.
Ada satu kriteria tambahan lagi, hanya tidak terdapat dalam leaflet
bahan sosialisasi Departemen Komunikasi dan Informatika tentang kriteria
rumah tangga miskin, yaitu rumah tangga yang tidak pernah menerima
kredit usaha UKM/KUKM setahun lalu.
Kriteria miskin dengan patokan indeks kebutuhan minimum energi
2.100 kalori per kapita/hari (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki
laki dewasa). Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai
hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah
untuk pendapatan dibawah $2 per hari.
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
* penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
*
penyebab
keluarga,
yang
menghubungkan
kemiskinan
pendidikan
dengan
keluarga;
* penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan
dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan
sekitar;
* penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang
lain,
termasuk
perang,
pemerintah,
dan
ekonomi;
* penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
Geografi SMA K - 5
122
Tabel 9:Jumlah Batas Miskin
Data di kolom 2 dan 3 tabel (gambar) adalah batas kemiskinan dalam
rupiah per kapita per bulan. Kalau dikonversi ke harian, Rp. 204,896 per
bulan menjadi kira-kira Rp. 6800 per hari. Yang biasa diangkat dalam debat
capres adalah bahwa data ini tidak memenuhi standard World Bank.
Sedangkan World Bank menetapkan standar kemiskinan sebesar $2
(PPP)/hari.
Klaimnya adalah: ada 49% penduduk Indonesia (116 juta orang) berada
dibawah garis kemiskinan berdasar standar Bank Dunia. Dengan dramatis
Geografi SMA K - 5
123
ditunjukkan oleh Calon Idola no. 1 di debat cawapres pertama dulu, sambil
mengangkat lembaran uang Rp. 20.000,00.
Memprihatinkan sekali data ini, hampir satu dari dua orang di Indonesia
adalah orang miskin??
Sekilas masuk akal, dengan kurs sekitar Rp. 10.000,00 per dollar, angka
US$ 2 tadi memang bisa diterjemahkan sebagai lembaran uang Rp.
20.000,00. Data ini juga sepertinya masuk akal kalau dibandingkan dengan
tabel BPS: Kalau yang hidup dibawah Rp. 6800,00 per hari ada sekitar 35
juta, tidaklah aneh jika ada 116 juta yang hidup dibawah Rp. 20.000,00 per
hari.
Mungkin data tersebut benar, bahwa memang yang hidup dengan Rp.
20.000,00 per hari, atau sekitar Rp. 600.000,00 per bulan, ada lebih dari
116 juta.
Tapi sekali lagi, apakah ini berarti satu dari dua orang Indonesia yang anda
temui sehari-hari adalah orang miskin?
Saya jadi bertanya-tanya apakah interpretasi standar World Bank yang
digunakan untuk menganggap mereka tergolong rakyat miskin ini sudah
benar.
Kuncinya ada di 3 huruf kembar
Yang saya duga jadi masalah adalah konversi yang dilakukan berdasarkan
nilai tukar dollar secara langsung bukan menggunakan PPP, sementara
garis batas kemiskinan harusnya menggunakan dasar Purchasing Power
Parity.
Pengertian saya tentang PPP ini adalah US$ 2 itu bisa membeli kebutuhan
pokok apa sajakah di Amerika, dan dicari padanannya untuk membeli
kebutuhan pokok yang sama tersebut di Indonesia, dibutuhkan uang
berapa rupiah.
Sederhananya, PPP berfungsi untuk memperhitungkan daya beli lokal
dalam nilai tukar.
Ada data PPP dari World Bank yang dimuat di tabel berikut :
Data World Bank
Tabel diatas, terjemahannya jelas: $1 (PPP) = Rp. 3.934,00.
Sehingga seharusnya, batas kemiskinan $2(PPP) versi Bank Dunia adalah
setara dengan Rp. 7.868,00 per hari, atau Rp. 236.040,00 per bulan per
Geografi SMA K - 5
124
orang.
Dari hitung-hitungan ini berarti kini ada tiga versi garis kemiskinan.
Pertama, berdasar data dari BPS, dengan pendapatan sekitar Rp.
200.000,00 rupiah perkapita perbulan.
Kedua, dengan garis kemiskinan US $2 yang di konversi berdasar
exchange rate, menjadi Rp. 20.000,00 per hari atau Rp. 600.000,00
perkapita perbulan.
Ketiga, berdasar data PPP dari Bank Dunia, dengan pendapatan Rp.
236.040,00 perkapita perbulan.
Klaim pertama, data dari BPS menunjukkan ada 35 juta penduduk
Indonesia miskin. Klaim kedua, ada data dari pak Cawapres, 116 juta
penduduk berada dibawah garis kemiskinan.
Karena penulis tidak punya data jumlah penduduk yang pendapatan
perkapita perbulannya lebih rendah dari Rp. 236.040,00, jadi penulis tidak
bisa mengklaim apa-apa.
Hanya saja, penulis merasa bahwa hitung-hitungan berdasarkan PPP ini
cenderung hasilnya lebih mendekati apa yang disajikan BPS (dengan
perbedaan Rp. 36 000 per bulan, atau Rp. 1.200 per hari) dibandingkan
dengan claim kedua ..bahwa satu dari dua penduduk Indonesia masih
berada dibawah garis kemiskinan.
Menurut
BPS
(2006),
garis kemiskinan
penduduk
perkotaan
ditetapkan sebesar Rp175.324 per kapita per bulan dan penduduk miskin
perdesaan sebesar Rp131.256 per kapita per bulan. Dengan uang senilai
tersebut seseorang diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi
setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari, ditambah dengan
pemenuhan
kebutuhan
pokok
minimum
lain
seperti
sandang,kesehatan,pendidikan, transportasi.
Angka garis kemiskinan ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan
angka tahun 1996 sebelum krisis ekonomi yang hanya sekitar Rp38.246
per kapita per bulan untuk penduduk perkotaan dan Rp27.413 bagi
penduduk perdesaan. Konsep dasar garis kemiskinan (poverty line) selama
ini ditetapkan berdasarkan besarnya pengeluaran untuk dapat memenuhi
kebutuhan dasar seseorang agar dapat hidup dengan normal.
Geografi SMA K - 5
125
Garis kemiskinan dinyatakan dalam satuan pendapatan per kapita
per bulan.Menurut laporan PBB, terdapat 12 komponen kebutuhan dasar,
yaitu (1) kesehatan; (2) makanan dan gizi; (3) pendidikan; (4) kondisi
pekerjaan; (5) situasi kesempatan kerja; (6) konsumsi dan tabungan; (7)
pengangkutan; (8) perumahan; (9) sandang; (10) rekreasi dan hiburan; (11)
jaminan sosial; serta (12) kebebasan Kriteria rumah tangga miskin yang
ditetapkan BPS didasarkan pada besarnya rupiah yang dibelanjakan untuk
memenuhi kebutuhan minimum pangan dan nonpangan per kapita per
bulan.
Komoditas pangan terpilih terdiri atas 52 macam, sedangkan
komoditas nonpangan terdiri atas 27 jenis untuk kota dan 26 jenis untuk
desa. BKKBN menerapkan ukuran kemiskinan dengan pendekatan
kesejahteraan.
Keluarga
dapat
dibagi
dalam
beberapa
kategori:
prasejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III, dan sejahtera III plus.
Keluarga dimasukkan dalam kategori prasejahtera apabila tidak
dapat memenuhi satu dari lima syarat berikut: melaksanakan ibadah
menurut agamanya, makan dua kali sehari atau lebih, pakaian yang
berbeda untuk berbagai keperluan, lantai rumah bukan dari tanah,dan bila
anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan.
Miskin menurut BKKBN adalah mereka yang termasuk dalam
kategori prasejahtera dan sejahtera I. Sajogyo (sosiolog IPB) tiga dekade
lalu menggunakan pendekatan pengeluaran setara beras sebagai penentu
garis kemiskinan yang dibedakan antara daerah perdesaan dengan daerah
perkotaan.
Untuk daerah perdesaan ditetapkan rumah tangga miskin jika
pengeluarannya kurang dari 320 kg setara beras,miskin sekali jika
pengeluaran kurang 240 kg setara beras, dan paling miskin jika
pengeluaran kurang dari 180 kg setara beras per kapita per tahun. Untuk
daerah perkotaan rumah tangga miskin, miskin sekali,dan paling miskin
berturutturut adalah pengeluaran rumah tangga sebesar 480, 360, dan 270
kg setara beras.
Garis kemiskinan BPS maupun Sajogyo diduga masih terlalu rendah
untuk menopang kebutuhan hidup minimum. Kedua garis kemiskinan
tersebut masih lebih rendah daripada garis kemiskinan Bank Dunia
Geografi SMA K - 5
126
sebesar USD 2 per kapita per hari. Garis kemiskinan yang rendah tersebut
menyebabkan ketidakakuratan dalam penentuan jumlah orang miskin
secara nasional.
Dengan menggunakan garis kemiskinan BPS, seolah-olah orang bisa
hidup layak dengan penghasilan setara Rp6.000 sehari. Rasanya sulit kita
bisa makan kenyang dengan uang sebesar itu. Apalagi ditambah
kebutuhan untuk sandang,papan maupun kesehatan. BPS harus berani
mengoreksi garis kemiskinan yang tidak logis ini dengan melihat realitas
kehidupan orang miskin di masyarakat.
Poverty line menurut Bank Dunia mensyaratkan penghasilan minimal
Rp540.000 per orang per bulan. Garis kemiskinan ini tiga kali lebih tinggi
dibandingkan batasan yang kini dipakai BPS. Oleh sebab itu, dapat
dimengerti kalau jumlah orang miskin di Indonesia menjadi lebih dari 90
juta jiwa. Sekelompok peneliti pemerhati kemiskinan kini sedang mencoba
menelaah garis kemiskinan yang realistis dengan pendekatan focus group
discussion.
Dengan cara ini garis kemiskinan dapat dirumuskan sesuai dengan
kelayakan
pengeluaran
minimum
untuk
menopang
hidup
orang
miskin.Diperkirakan garis kemiskinan ini akan berada di antara dua selang,
yaitu antara garis kemiskinan BPS dan Bank Dunia. Kemiskinan adalah
potret rendahnya daya beli,kekurangan gizi,rendahnya status kesehatan,
dan kurangnya pendidikan.
Kemiskinan merupakan resultan proses ekonomi, politik, dan sosial
yang saling berinteraksi yang kemudian mendorong terjadinya deprivasi
pemenuhan kebutuhan orang miskin. Kelangkaan lapangan kerja akan
mengunci masyarakat dalam kemiskinan material. Sebab itu menyediakan
kesempatan kerja,melalui pertumbuhan ekonomi makro dan mikro, akan
menjadi salah satu exit strategymengatasi kemiskinan.
Pada dasarnya masyarakat di mana pun di dunia ini sangat takut
menghadapi kemiskinan. Kemiskinan adalah sesuatu yang dibenci, tetapi
sulit untuk diatasi.Agama-agama besar di dunia pasti sepakat untuk
membenci kemiskinan,tetapitidakadaajaranagama agar kita membenci
orang miskin. Ada dua jenis kemiskinan. Pertama, kemiskinan absolut,yaitu
Geografi SMA K - 5
127
apabila seseorang atau sekelompok masyarakat hidup di bawah nilai batas
kemiskinan tertentu.
Kedua,kemiskinan relatif. Kemiskinan jenis ini hanya membandingkan
posisi kesejahteraan seseorang atau sekelompok masyarakat dengan
masyarakat lain di lingkungannya. Kemiskinan kini merupakan bagian
tragedi yang dialami 37 juta penduduk Indonesia (versi BPS). Pemerintah
sudah sejak lama mengupayakan eradikasinya. Namun kenyataannya,
problem kemiskinan masih merupakan hantu yang terus membayangi
kehidupan kita.
Apakah pemerintah telah gagal dalam program penanggulangan
kemiskinan? Bagaimana dampak program beras untuk rakyat miskin
(raskin), Asuransi Kesehatan untuk Rakyat Miskin (Askeskin),sekolah
gratis, kompor gas gratis yang selama ini dimaksudkan untuk memperbaiki
kesejahteraan rakyat miskin? Kehidupan yang kini dirasakan semakin sulit
membuat rakyat miskin memimpikan kembali zaman normal ataupun
zaman Orde Baru yang meski sama-sama sulit,saat itu harga pangan relatif
terjangkau oleh daya beli mereka.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
17) Identifikasilah permasalahan kependudukan di Indonesia.
18) Diskusikan bersama kelompok alternatif solusi mengatasi permasalahan
kependudukan tersebut.
19) Identifikasilah penyebab dan solusi kemiskinan di Indonesia.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
•
Jelaskan permasalahan kependudukan di Indonesia.
•
Bagaimana mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia?
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Identifikasilah permasalahan kependudukan di lingkungan sekitar tempat
tinggal anda (kota/kabupaten)
•
Temukan alternatif solusi mengatasi permasalahan tersebut.
f. Kunci jawaban
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Geografi SMA K - 5
128
Geografi SMA K - 5
129
F.
BAB VI PLANET BUMI UNTUK KEHIDUPAN
1. Kegiatan Belajar Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan
a.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Menjelaskan ciri-ciri planet layak huni
2) Menjelaskan karakteristik plnanet bumi
3) Menidentifikasi kelayakan planet bumi untuk kehidupan
b.
Uraian Materi
1) Ciri-ciri Planet Layak Huni
Kelayak
hunian
planet adalah
ukuran
potensi
dari
planet atau satelit alami untuk mendukung kehidupan. Kehidupan
dapat berkembang dengan sendirinya pada suatu planet , atau
mungkin ditransfer dari planet lain, suatu proses teoretis yang
dikenal sebagai panspermia (hipotesis bahwa kehidupan ada di
seluruh alam semesta, karena disebarkan melalui meteoroid,
asteroid, dan planetoid, id. wikipedia.org) . Karena eksistensi
kehidupan luar bumi masih belum pasti, dan sebagian besar
kelayakhunian planet adalah perhitungan dari kondisi di Bumi dan
karakteristik.
Syarat mutlak untuk adanya kehidupan adalah sumber
energi, dan gagasan kelayakhunian planet menunjukkan bahwa
kriteria lain dari geofisika, geokimia, dan astrofisika harus dipenuhi
sebelum suatu badan astronomi dapat mendukung kehidupan.
Dalam rencana astrobiologi NASA, telah didefinisikan kriteria
kelayakhunian utama sebagai "daerah luas untuk air, kondisi yang
baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan
sumber energi untuk menyokong metabolisme."
Dalam
menentukan
potensi
kelayakhunian
suatu
planet atau satelit, kajian terfokus kepada komposisi, sifat orbit,
atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial. Karakteristik bintang
yang terpenting mencakup massa dan luminositas, variabilitas
yang stabil, tingkat logam yang tinggi. planet dan satelit terestrial
atau bebatuan dengan potensi kimiawi mirip Bumi adalah fokus
utama dalam penelitian astrobiologi, meskipun teori kelayakhunian
yang
Geografi SMA K - 5
lebih
spekulatif
kadang
mempertimbangkan
biokimia
130
alternatif dan jenis lain dari badan astronomi. Dari uraian tersebut,
planet harus memenuhi beberapa syarat untuk bisa menampung
kehidupan:
(a) Massa Planet
Massa adalah hal yang penting, karena jika massa suatu
planet cukup besar, maka gravitasinya cukup kuat untuk
menahan air dan udara. Jika massa planet terlalu besar, maka
menghasilkan gravitasi yang terlalu kuat untuk menunjang
proses
pembentukan
kehidupan
dan
organisme
yang
terbentuk akan sulit hidup. Jika massa planet terlalu kecil,
maka planet tidak memiliki gravitasi yang cukup untuk
menampung air dan zat-zat lainnya. Semuanya akan
berterbangan kemana-mana.
(b) Jarak dari Bintang Induk
Planet harus berada pada jarak yang tepat dari bintang
induknya atau harus berada pada area yang disebut zona
habitasi (Habitable Zone atau juga disebut Goldilock Zone).
Jika planet berada pada zona habitasi, maka ia dapat
menahan agar air tetap berada keadaan cair.
Jika terlalu
dekat, maka laut di planet akan menguap dan jika terlalu
dingin, maka laut akan membeku dan udara di atmosfer akan
berkondensasi menjadi bentuk cair. Semakin panas bintang,
maka zona habitasi akan semakin jauh dari bintang begitupun
sebaliknya.
Geografi SMA K - 5
131
Gambar:
Jarak
Ideal
dari
Bintang
Induk
(sumber:
http://ircamera.as.arizona.edu/)
(c) Unsur Atmosfer
Atmosfer haruslah memiliki unsur yang tepat untuk kehidupan,
misalnya oksigen, nitrogen, metana dll. Jika unsur atmosfer
tidak
tepat
(seperti
mengandung
unsur
beracun
dan
mengandung asam) maka kehidupan akan sulit berkembang.
Molekul penetralisir radiasi seperti ozon (O3) dan ion-ion juga
dibutuhkan agar
radiasi
tidak
bisa
memecah
molekul
penyusun kehidupan. Jika tidak, maka kehidupan sulit
berkembang.
(d) Medan magnet
Medan magnet sebuah planet dibutuhkan untuk melindungi
kehidupan dan zat-zat penunjang kehidupan dari radiasi
bintang induk. Medan magnet harus kuat dan bisa menepis
radiasi dan angin bintang (stellar wind). Jika medan magnet
planet lemah seperti Mars (medan magnetnya hanya
melindungi beberapa daerah), maka atmosfer akan tertiup
oleh angin bintang dan radiasi akan sampai ke permukaan
dan membahayakan kehidupan.
(e) Jarak dari pusat galaksi
Geografi SMA K - 5
132
Jarak planet ke pusat galaksi harus tepat. Jika terlalu dekat
maka
radiasi
inti
galaksi
terlalu
tinggi
dan
akan
membahayakan kehidupan. Selain itu, didekat inti galaksi
banyak terdapat bintang berspektral O (berwarna biru,
beradiasi tinggi dan bersuhu sangat tinggi). Jika terlalu jauh,
maka perlindungan medan magnet galaksi dari radiasi antargalaksi melemah, sehingga planet akan terkena radiasi antar
galaksi.
(f) Harus planet padat
Planet itu haruslah planet batuan atau planet padat agar
kehidupan bisa berpijak. Planet gas tidak memiliki permukaan
padat, sehingga kehidupan tidak memiliki tempat berpijak.
Dengan demikian persyaratan sebuh planet untuk mendukung
kehidupan atau layak huni adalah:
(g) Mengorbit pada sebuah bintang dan tetap stabil selama
miliaran tahun
Persyaratan lain yang lebih umum untuk planet layak huni
bagi kehidupan pada umumnya:
(a) Tidak mengorbit sebuah bintang yang terlalu dekat dengan
ledakan kosmik seperti supernova
(b) Cukup jauh dari planet-planet besar yang dapat terusmenerus mengalihkan asteroid, menabrak atau mengganggu
orbitnya .
(c) Memiki satelit yang mengorbit sehingga mengurang resiko
terjadinya tabrakan atau tumbukan dengan asteroid,
2) Karakteristik Planet Bumi
Planet Bumi merupakan planet yang memiliki kehidupan di
tata surya. Planet yang menempati urutan ketiga dari delapan
planet yang ada di dalam gugusan tata surya ini, merupakan
planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam
Tata Surya. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu,
dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun
Geografi SMA K - 5
133
pertama. Bumi merupakan planet terbesar dari empat planet
kebumian Tata Surya
Bumi adalah planet yang menempati urutan ketiga dalam
Tata Surya, setelah planet Mercurius dan Venus, dan planet
Bumi merupakan satu-satunya planet pada Tata Surya ini yang
dihuni mahluk hidup terutama manusia, hewan, dan tumbuhtumbuhan. Atmosfer Bumi terdiri dari beberapa unsur zat, yang
secara alamiah tersusun unsur zat yang ada pada lapiasan bumi,
sebagai berikut: Zat lemas 78%, Oksigen 21%, Orgon 0,9%, dan
unsur lainya seperti karbon dioksida, dan ozon yang jumlahnya
sangat sedikit Bumi terbungkus oleh lapisan atmosfer,dan
permukaan Bumi tertutup oleh 71% lapisan air dan 29% terdiri
dari daratan.
Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah
atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan
terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan
lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi
radiasi surya berbahaya dan memungkinkan makhluk hidup
mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan.
Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan
kehidupan untuk bisa terus bertahan
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di
luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Jarak planet Bumi
ke Matahari, yaitu 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Astronomical
Unit). Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi
berputar
pada
sumbunya
sebanyak
366,26
kali,
yang
menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris.
Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang
bidang
orbit,
yang
menyebabkan
perbedaan
musim
di
permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari
matahari).
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai
mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi
gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya
Geografi SMA K - 5
134
pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara
bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Atmosfer Bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan udara ini menyelimuti bumi, hingga mencapai ketinggian
sekitar 700 kilometer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer,
berada di lapisan stratosfer dan mesosfer, yang melindungi bumi
dari sinar ultraungu.
Perbedaan suhu permukaan Bumi berkisar antara -70 °C
hingga 55 °C, bergantung pada iklim setempat. Mempunyai
massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510
juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi sekitar 5.500 kilogram
per meter kubik, yang digunakan sebagai unit perbandingan
berat jenis terhadap planet lain, dengan berat jenis Bumi yang
dipatok sebagai 1.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga
bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen
bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen
berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Kedua tenaga
tersebut yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini
seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini
terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit,
danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut,
menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukanbentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat
(oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada
orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian
khatulistiwa.
Buncitan
ini
terjadi
karena
rotasi
bumi,
menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata
dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π.
Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai
Geografi SMA K - 5
135
1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota
Paris, Perancis.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup,
termasuk manusia. Sumber daya mineral Bumi dan produkproduk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan
sumber daya untuk mendukung populasi manusia global.
Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200
negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui
diplomasi, pariwisata, perdagangan, dan aksi militer.
3) Kelayakan Bumi Untuk Kehidupan
Dalam menentukan potensi kelayak hunian suatu planet
atau satelit, yang menjadi pertimbangan adalah sumber energi,
komposisi, sifat orbit, atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial,
daerah luas untuk air, kondisi yang baik untuk terhubungnya
molekul-molekul organik kompleks, dan sumber energi untuk
menyokong metabolisme.
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang
lalu. Bumi
merupakan planet dengan urutan ketiga dari delapan planet yang
dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150
juta km.
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni
oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi berelief,
terdiri dari daratan, perairan, lembah , bukit, pegunugan dan
gunung. Sejauh ini hanya planet bumi yang dipandang layak
sebagai tempat kehidupan meskipun telah ada dugaan hasil
penelitian sains adanya „ planet „ lain yang mirip dengan bumi. Di
planet bumi terjadi keseimbangan dan keselarasan antara udara,
air, dan kehidupan di darat. Semua tinjauan menunjukkan bahwa
planet bumi diciptakan untuk kehidupan.
Sebagai pembanding, planet Mars, udara dipenuhi unsur
Karbondioksida berkadar tinggi, tidak mengandung H2O, banyak
dijumpai kawah besar di permukaan Mars akibat meteor
berukuran raksasa yang tabrakan dengan planet ini, dari sisi
Geografi SMA K - 5
136
cuaca sering terjadi badai raksasa dan badai pasir yang
berlangsung selama berbulan-bulan tanpa henti. Dengan kondisi
demikian, tidak ada bentuk kehidupan yang terdapat di planet
Mars.
Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi
buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip
antropis. Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang
terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang
sempurna untuk memungkinkan manusia hidup.
Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan
pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi,
Astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul 'The
Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The
Unmistakable Identitiy of The Creator'
telah membuat daftar
sebagai berikut:
1. Jarak bumi dengan matahari
Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau
93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan
biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148
juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kirakira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik
bumi. Sinar matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai
ke bumi.
2. Gravitasi di permukaan bumi
Gravitasi permukaan dari sebuah obyek astronomi (planet,
bintang, dll) adalah percepatan gravitasi yang berlaku pada
permukaan obyek tersebut. Gravitasi permukaan bergantung
pada massa dan radius obyek tersebut. Seringkali gravitasi
permukaan dinyatakan sebagai rasio dengan ketentuan yang
berlaku di bumi.
3. Periode rotasi bumi
Geografi SMA K - 5
137
Rotasi bumi merujuk pada gerakan berputar planet bumi
pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.
4. Albedo
Albedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan
perbandingan antara sinar matahari yang tiba di permukaan
bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi
perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation).
Gambar: Albedo (sumber: https://geoweek.wordpress.com)
Perbedaan panjang gelombang antara yang datang dan
yang dipantulkan dapat dikaitkan dengan seberapa besar
energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
5. Aktivitas gempa
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
6. Ketebalan kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi 2
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra
mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua
mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak
samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan
penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak
sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi
Geografi SMA K - 5
138
membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih
80 km. Jika lebih tebal: Terlalu banyak oksigen berpidah dari
atmosfer ke kerak bumi. Jika lebih tipis: Aktivitas tektonik dan
vulkanik akan terlalu besar
7. Medan magnet bumi
Magnetosfer bumi adalah suatu daerah di angkasa yang
bentuknya ditentukan oleh luasnya medan magnet internal
bumi, plasma angin matahari, dan medan magnet antarplanet.
Gambar: Medan Magnet Bumi (Sumber: Earth Science: Decade
by Decade, 2008)
Di magnetosfer, campuran ion-ion dan elektron-elektron bebas
baik dari angin matahari maupun ionosfir bumi dibatasi oleh
gaya magnet dan listrik yang lebih kuat daripada gravitasi dan
tumbukan.
8. Interaksi gravitasi dengan bulan
Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi bumi tidak jatuh ke bumi
disebabkan oleh gaya sentrifugal yang timbul dari orbit bulan
mengelilingi bumi.Besarnya gaya sentrifugal bulan adalah
sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi bumi
dan bulan. Hal ini menyebabkan bulan semakin menjauh dari
bumi dengan kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.
Geografi SMA K - 5
139
Gambar: Interaksi gravitasi dengan bulan (sumber:
https://geoweek.wordpress.com)
9. Kadar karbondioksida dan uap air dalam atmosfer
Atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen
(20.97%),
dengan
(variabel,
tetapi
lainnya.Atmosfer
sedikit
sekitar
argon
(0.9%),
0.0357%),
melindungi
uap
kehidupan
di
karbondioksida
air,
dan
bumi
gas
dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi
suhu ekstrem di antara siang dan malam.75% dari atmosfer
ada dalam 11 km dari permukaan planet. Atmosfer tidak
mempunyai batas yang langsung tapat berbatasan, tetapi agak
menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
10. Kadar ozon dalam atmosfer
Ozon terdiri dari 3 molekul oksigen dan amat berbahaya
pada kesehatan manusia. Secara alamiah, ozon dihasilkan
melalui percampuran cahaya ultraviolet dengan atmosfer bumi
dan membentuk suatu lapisan ozon pada ketinggian 50
kilometer.Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan
30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan
ozon'. Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia,
tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam
atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (uv) dari
matahari. Jika lebih besar: Suhu permukaan bumi terlalu
Geografi SMA K - 5
140
rendah. Jika lebih kecil: Suhu permukaan bumi terlalu tinggi,
terlalu banyak radiasi ultraviolet
Daftar di atas hanyalah sedikit contoh dari sekian banyaknya
data yang melimpah tentang adanya prinsip antropis.Namun, yang
sedikit inipun cukup untuk menghancurkan mitos yang dipercaya
para ilmuan materialis, yaitu bahwa keberadaan bumi beserta
kehidupan yang terdapat padanya terjadi secara kebetulan melalui
serangkaian peristiwa acak tanpa perencanaan. Siapapun yang
mempelajari data-data ini tidak akan gagal untuk sampai pada
kesimpulan bahwa bumi ini merupakan tempat yang telah
dirancang dengan tingkat kerumitan yang tak terbayangkan dan
dengan kesesuaian yang sempurna demi keberlangsungan
kehidupan di dalamnya
Setiap makhluk hidup di muka bumi memerlukan unsur-unsur
lain
yang
dapat
menunjang
kelanjutan
kehidupan.
Bumi
menyediakan berbagai unsur yang dibutuhkan makhluk hidup
untuk menunjang kehidupannya. Bagaimana dengan planet
lainnya? Apakah juga dapat ditemukan unsur-unsur yang
menunjang kehidupan makhluk hidup? Berdasarkan penelitian
yang dilakukan, planet bumilah yang menyediakan unsur-unsur
yang diperlukan makhluk hidup seperti air, api, tanah, dan udara.
Ada banyak fenomena yang menjadikan bumi layak
sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Fenomena tersebut antara
lain sebagai berikut.
(a) Dalam tata surya, ketersediaan air berwujud cair hanya dapat
ditemukan di bumi. Sebagian besar permukaan bumi berupa
lautan dan sisanya daratan yang tersusun dari dataran,
gunung, lembah, dan lain-lain.
(b) Bumi
mempunyai
lapisan
udara
yaitu
atmosfer
yang
melindungi bumi dari ,sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar
angkasa. Lapisan udara ini meliputi troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Atmosfer bumi terdiri dari
Geografi SMA K - 5
141
empat gas utama yaitu nitrogen (78%), oksigen (21%), argon
kurang dari (1%), dan karbondioksida (0,03%).
(c) Keberadaan kutub utara dan kutub selatan merupakan medan
magnetik yang menjaga kestabilan bumi.
(d) Temperatur bumi yang paling tepat untuk kehidupan,
meskipun ada bagian di permukaan bumi yang mempunyai
suhu terekstrem. Tetapi pada umumnya makhluk hidup ada
dalam suasana suhu normal.
(e) Hutan yang dapat ditemui di muka bumi memungkinkan
kehidupan tetap berlangsung. Proses fotosintesis pada
tumbuhan menjamin kehidupan makhluk lainnya, seperti
hewan dan manusia.
(f) Bumi mempunyai satelit yang paling tepat posisinya, yaitu
bulan. Dengan keberadaan bulan terjadi fenomena datangnya
air pasang dan air surut.
(g) Kecepatan rotasi bumi pada sumbunya merupakan kecepatan
yang paling sesuai bagi makhluk hidup. Rotasi bumi terjadi
pada barat ke timur.
(h) Adanya pergerakan revolusi bumi.
(i)
Relief bumi banyak dipengaruhi tenaga endogen maupun
tenaga eksogen. Proses alam endogen atau tenaga endogen
adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
alam endogen bersifat membangun permukaan bumi. Tenaga
alam eksogen berasal dari luar bumi yang bersifat merusak.
Jadi, kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam
relief di muka bumi ini. Seperti yang kita tahu bahwa
permukaan bumi yang kita huni ini terdiri dari berbagai
bentukan, seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai dan
lain-lain. Adanya bentukan-bentukan tersebut menyebabkan
permukaan bumi menjadi tidak rata
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
Geografi SMA K - 5
142
1)
Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
yaitu
melalui
kajian
referensi dan diskusi, peserta pelatihan dapat menjelaskan
karakteristik lapisan bumi.
2)
Peserta diminta melakukan aktivitas belajar sebagai berikut:
Tugas Individu:
a)
Baca dan cermati uraian materi Kelayakan Planet Bumi
Untuk Kehidupan.
b)
Tulislah karakteristik bumi yang membedakannya dengan
planet lain dilingkungan tata surya, dan identifikasilah pada
fungsinya untuk mendukung kehidupan di bumi.
Tugas Kelompok
a)
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. dengan
jumlah kelompok ideal, yaitu maksimal 5 orang.
b)
Semua kelompok melakukan kajian terhadap minimal 3
fakta dan fenomena planet bumi, serta peranannya dalam
membentuk kehidupan dibumi.
c)
Kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi
kepada
kelompok lain.
d)
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan klarifikasi dari
fasilitator terhadap hasil diskusi kelas.
e)
Refleksi
d. Evaluasi kegiatan belajar
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari!
1. Jelaskan secara singkat syarat-syarat yang diperlukan sehingga suatu
planet dikatakan layak huni!
2. Jelaskan peranan gravitasi bagi daya dukungnya terhadap kehidupan
di planet bumi
3. Jelaskan kemungkinan yang terjadi bila rotasi bumi, terlalu cepat atau
lama!
Geografi SMA K - 5
143
e. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan
balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1) Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi
Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan?
2) Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah
mempelajari Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan?
3) Apa manfaat materi Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan,
terhadap tugas Bapak/Ibu
4) Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan
ini
g. Rangkuman
Kelayak hunian planet adalah ukuran potensi dari planet atau satelit
alami untuk mendukung kehidupan. Planet harus memenuhi beberapa syarat
untuk bisa menampung kehidupan, antara lain:
1)
Massa Planet
2)
Jarak dari Bintang Induk
3)
Unsur Atmosfer
4)
Medan magnet
5)
Jarak dari pusat galaksi
6)
Harus planet padat
7)
Mengorbit pada sebuah bintang dan tetap stabil selama miliaran tahun
Persyaratan lain yang lebih umum untuk planet layak huni bagi kehidupan
adalah:
1) Tidak mengorbit sebuah bintang yang terlalu dekat dengan ledakan
kosmik seperti supernova
2) Cukup jauh dari planet-planet besar yang dapat terus-menerus
mengalihkan asteroid, menabrak atau mengganggu orbitnya .
3) Memiki satelit yang mengorbit sehingga mengurang resiko terjadinya
tabrakan atau tumbukan dengan asteroid.
Geografi SMA K - 5
144
Dalam menentukan potensi kelayak hunian suatu planet
atau satelit,
yang menjadi pertimbangan adalah sumber energi, komposisi, sifat orbit,
atmosfer, dan interaksi kimia yang potensial, daerah luas untuk air, kondisi
yang baik untuk terhubungnya molekul-molekul organik kompleks, dan
sumber energi untuk menyokong metabolism. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, planet bumilah yang menyediakan unsur-unsur yang diperlukan
makhluk hidup seperti air, api, tanah, dan udara.
Fenomena menjadikan bumi layak sebagai tempat tinggal makhluk
hidup tersebut antara lain sebagai berikut.
1)
Dalam tata surya, ketersediaan air berwujud cair hanya dapat ditemukan
di bumi.
2)
Bumi mempunyai lapisan udara yaitu atmosfer yang melindungi bumi
3)
Keberadaan kutub utara dan kutub selatan merupakan medan magnetik
yang menjaga kestabilan bumi.
4)
Temperatur bumi yang paling tepat untuk kehidupan.
5)
Hutan yang dapat ditemui di muka bumi memungkinkan kehidupan tetap
berlangsung.
6)
Bumi mempunyai satelit yang paling tepat posisinya.
7)
Kecepatan rotasi bumi pada sumbunya merupakan kecepatan yang
paling sesuai bagi makhluk hidup.
8)
Adanya pergerakan revolusi bumi.
9)
Relief bumi banyak dipengaruhi tenaga endogen maupun tenaga
eksogen.
http://www.astronomi.us/2012/04/syarat-kelayakhuniansuatu-planet.html
https://geoweek.wordpress.com/2011/04/03/10-desainsempurna-pada-bumi-bukti-kesempurnaan-tuhan-sangpencipta
https://id.wikipedia.org/wiki
G. BAB VII DESAIN PEMBUATAN PETA
2.
Kegiatan Belajar Desain Pembuatan Peta
f.
Tujuan
Geografi SMA K - 5
145
Melalui kegiatan praktik peserta dapat mendesain dan membuat
peta.
g.
h.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1)
Menjelaskan sejarah pembuatan Peta
2)
Mempraktikkan desain pembuatan Peta
Uraian Materi
1)
Sejarah Pembuatan Peta
Sejarah pembuatan peta pertama di dunia, dimulain
ketika
petualang
menunjukan
di
arah,
masalalu
tetapi
menggores
peta
paling
tanah
untuk
awal
yang
menggambarkan penampakan pada bidang datar dibuat oleh
bangsa Babilonia sekitar 2.300 SM. Peta tertua tersebut berupa
papan tulis batu berukuran kecil dari tanah liat. Peta tua lainnya
dibuat oleh penduduk Pulau Marshall di kawasan Oseania.
Peta ini berupa anyaman serabut rotan yang diatur sedemikian
rupa untuk menunjukkan penempatan pulau.
Sejarah pembuatan peta terus berlanjut ditunjang oleh
ilmu hitung (matematika) dan ilmu-ilmu lain tumbuh dan
berkembang. Rasa ingin tahu dan jarak capai yang ditempuh
manusia semakin besar. Pengamatan dan pengukuran bumi
secara sederhana mulai dilakukan sehingga muncul peta
pertama yang menghadirkan dunia. Ilmuwan Yunani yang
cukup berjasa memetakan dunia di antaranya Anaximander
dan Eratosthenes. Sekitar tahun 150 SM, telah terbit peta dunia
berbentuk kerucut yang telah menggunakan pengukuran yang
agak cermat. Peta tersebut dibuat seorang ahli geografi
ternama yang bernama Ptolemeus yang selanjutnya dianggap
sebagai Bapak Kartografi.
Pengetahuan pembuatan peta terus berkembang. Abad
ke-15 sampai 17 merupakan era perpetaan. Para kartografer
Belanda, Portugis, Spanyol, Italia, dan Jerman berjibaku
memetakan
wilayah-wilayah
yang
akan
diarungi
para
petualang. Saat itu memang bangsa-bangsa di Eropa tengah
Geografi SMA K - 5
146
berlomba mencari wilayah-wilayah baru untuk dikuasainya,
terutama daerah penghasil rempah-rempah, seperti kepulauan
Nusantara. Di Abad itu, banyak peta kuno dibuat kendati
minumnya peralatan. Daya imajinasi kartografer memegang
peranan penting sehingga penentuan arah utara dan selatan
masih kacau balau, mata angin kadang terbalik, dan skala peta
tidak proporsional (sebanding/seimbang). Meskipun demikian,
peta-peta kuno saat itu memiliki mutu artistik (nilai seni) tingga
serta kualitas percetakan dan pewarnaan yang cukup baik.
Salah satu contoh peta kuno itu adalah peta Asia Tenggara
buah karya Willem Blaeu, seorang kartografer Belanda.
Pada abad ke-18 sampai dengan 19, Negara-negara di
Eropa dan Amerika Serikat mulai beramai-ramai memetakan
negerinya. Di Eropa, Prancis memelopori survey topografi
nasional sejak tahun 1793. Inggris, Spanyol, Austria, Swiss,
dan Negara-negara lain segera mengikuti langkah Prancis.
Begitu juga Amerika Serikat melakukan pemetaan secara
besar-besaran di seluruh Negara bagiannya sejak tahun 1879.
Negeri
ini
bahkan
berhasil
menyelenggarakan
Kongres
Geografi Internasional pada tahun 1891 yang menyepakati
pemetaan ke seluruh dunia dengan skala 1: 1000.000.
Sepanjang abad ke-20 telah muncul upaya-upaya
pembaharuan teknis dalam pemetaan. Pemotretan dari udara
mulai dikembangkan secara ekstensif (menjangkau secara
luas) selama Perang Dunia I dan II. Kemudian, pada tahun
1966, Amerika Serikat mampu meluncurkan satelit Pageos dan
Satelit-satelit lain pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini diikuti
oleh Uni Soviet. Melalui satelit-satelit tersebut berhasil dikirim
foto video beberapa bagian muka bumi ke stasiun di bumi.
Foto-foto itu lalu diubah menjadi peta yang lebih rinci dan
akurat.
Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta
(Prihandito, 1989). Menurut Erwin Raiz, peta merupakan
gambaran konvensional permukaan bumi yang terpencil dan
Geografi SMA K - 5
147
kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan
sebagai penjelasannya. Peta adalah suatu komunikasi grafis
yang berarti informasi yang diberikan dalam peta berupa suatu
gambar atau simbol. Menurut ICA (International Cartograph),
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pembuatan peta bersamaan dengan studi pembelajarannya
sebagai dokumen ilmiah dan seni. Kartografi merupakan kajian
dalam cabang ilmu teknik geografi yang mempelajari tentang
representasi
permukaan
bumi
dengan
simbol
abstrak.
Kartografi merupakan sebuah teknik pembuatan peta yang
secara
mendasar
berhubungan
dengan
memperkecil
keruangan pada suatu daerah yang luas di permukaan bumi
atau benda luar angkasa yang di sajikan dalam bentuk yang
mudah di fahami sehingga dapat di gunakan untuk kepentingan
komunikasi bagi khalayak ramai.
Gambar Peta Rupa Bumi Indonesia
Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan
pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer
sudah merevolusionerkan kartografi.
Geografi SMA K - 5
148
Gambar mekanisme Pembuatan Peta Rupa Bumi
dengan bantuan Komputer (sumber: Bakorsutarnal)
Banyal peta komersial yang bermutu sekarang dibuat
dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan
salah satu di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan
komputer), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat
lunak ilustrasi peta yang khusus.
2) Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
Menurut ICA (International Cartographic Association), yang
dimaksud peta adalah gambaran unsur-unsur permukaan bumi
(yang berkaitan dengan permukaan bumi) dan benda-benda
angkasa. Menurut Erwin Raiz, peta merupakan gambaran
konvensional
permukaan
bumi
yang
terpencil
dan
kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan
sebagai
penjelasannya.
Gambaran
konvensional
adalah
gambaran yang sudah umum dan sudah diatur dengan aturan
tertentu yang diakui umum.
Kartografer atau kadang disebut kartograf adalah orang
yang ahli dalam membuat peta. Ruang lingkup pekerjaan
kartograf adalah sebagai berikut:
Geografi SMA K - 5
149
a)
Seleksi data untuk pemetaan
b)
Manipulaasi dan generalisasi
c)
Pekerjaan desain dan konstruksi peta
d)
Teknik reproduksi
e)
Revisi peta
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
tugas
seorang
kartograf
adalah
membuat
peta,
yaitu
merancang (map design) yang meliputi desain simbol (symbol
design), tata letak peta (map layout), isi peta (map content)
dan generalisasi (generalization).
Sebelum membuat atau menggambar peta, seorang
pembuat peta/kartografer terlebih dahulu membaca peta dan
harus mampu mengenal simbol-simbol dan segala informasi
dalam peta. Menurut Erwin Raisz untuk menjadi seorang ahli
pemetaan/kartografer atau kartografer, harus memiliki persyaratan sebagai berikut.
a)
Pengetahuan geografi, karena yang dipetakan adalah
bentang alam dan bentang budaya yang ada di
permukaan bumi.
b)
Bakat dalam bidang seni, karena simbol, tulisan, dan
komposisi peta sebaiknya dibuat indah dan menarik.
c)
Pengetahuan ilmu pasti, karena diperlukan
dalam
perhitungan.
d)
Pengetahuan lain untuk menunjang profesinya.
Pemetaan adalah proses pengukuran/perhitungan
dan penggambaran permukaan bumi dengan menggunakan cara
tertentu sehingga didapatkan hasil berbentukvector dan raster.
Ketelitian
penggambaran
merupakan
suatu
proses
penggambaran yang dilakukan dengan penuh seksama dan
cermat sehingga suatu gambar menjadi akurat yang dapat
mempermudah sesorang untuk memahami gambar tersebut.
Disinilah peranan seorang kartograf untuk menyampaikan dan
Geografi SMA K - 5
150
menterjemahkan kedalam bahasa simbol agar si penerima dapat
mengerti.
Memakai bahasa simbol seorang kartograf harus
memahami betul masalah penyajian secara keseluruhan dari
peta tersebut. Komunikasi dengan menggunakan gambar simbol
inilah disebut dengan graphicacy. Symbol yang baik adalah
symbol yang dapat dikenal tanpa menggunakan suatu legenda.
Symbol haruslah kecil, terang dan mudah digambar. Pemakaian
symbol-simbol peta skala besar kedalam peta skala kecil dapat
mengakibatkan padatnya peta.
Peta adalah suatu komunikasi grafis yang berarti
informasi yang diberikan dalam peta berupa suatu gambar atau
simbol. Secara sederhana simbol dapat diartikan sebagai suatu
gambar atau tanda yang mempunyai arti atau makna tertentu.
Simbol dalam suatu peta memegang peran yang sangat
penting bahkan dalam peta-peta khusus ataupun peta tematik,
dalam hal ini simbol adalah informasi utama untuk menunjukkan
tema suatu peta.
Menurut bentuknya simbol dapat di bedakan menjadi:
a.
Simbol titik
b.
Simbol garis
c.
Simbol area atau bidang
d.
Simbol huruf dan angka
Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan
unsur yang di gambarkan dapat di bedakan menjadi:
a)
Abstrak (symbol geometric adalah simbol abstrak yang
wujudnya tidak ada kemiripan dengan unsur yang di
gambarkan)
b)
Setengah abstrak
c)
Nyata atau pictorial (symbol pictorial adalah suatu
simbol
yang
dalam
kenampakan
wujudnya
ada
kemiripan dengan wujud unsur yang di gambarkan).
Geografi SMA K - 5
151
Peta adalah suatu komunikasi grafis yang berarti
informasi
yang
diberikan
dalam
peta
berupa
suatu
gambar atau simbol. Dalam meyalin peta atau ketelitian
penggambaran terhadap penampakan simbol sangatlah di
perlukan sehingga penggambaran kembali peta tidaklah
terjadi
kesalahan
pentejermahan
dan
tidak
merubah
informasi dasar peta tersebut. Tujuan dari pembuatan peta
ialah:
a)
Untuk komunikasi informasi ruang
b)
Untuk menyimpan informasi
c)
Digunakan untuk membantu suatu pekerjaan misalnya
untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lainlain.
d)
Digunakan untuk membantu dalam suatu desain,
misalnya desain jalan dan sebagainya.
e)
Untuk analisis data spasial, misalnya : perhitungan
volume, dan sebagainya.
c) Pembuatan Peta
Umumnya peta dikenal sebagai gambar rupa muka bumi
pada suatu bidang datar atau selembar kertas dengan ukuran
yang lebih kecil atau diskalakan. Bentuk rupa bumi yang
digambarkan dalam sebuah peta meliputi unsur-unsur alamiah
dan unsur-unsur buatan manusia. Kemajuan teknologi komputer
secara nyata telah mampu memperluas wahana dan wawasan
mengenai peta.
Geografi SMA K - 5
152
Gambar
Tahapan
pembuatan
Peta
(sumber:
Bakorsutarnal)
Pada saat ini selembar peta tidak hanya dikenali sebagai
gambar pada lembar kertas, tetapi bentuk penyajiannya pun
sudah mulai beralih ke dalam bentuk data digital yang di
dalamnya telah terpadu antara gambar, citra, dan teks.
Peta
yang
terkelola
dalam
mode
digital,
memiliki
keuntungan penyajian dan penggunaan secara konvensional
peta hasil cetakan (hardcopy) dan keluwesan, kemudahan
penyimpanan,
Geografi SMA K - 5
pengelolaan,
pengolahan,
analisis,
dan
153
penyajiannya secara interaktif bahkan real time pada media
komputer (softcopy).
Penggambaran
rupa
bumi
dapat
diperoleh
dengan
melakukan berbagai pengukuran di antara titik-titik di permukaan
bumi. Pengukuran tersebut meliputi besaran-besaran arah,
sudut, jarak, dan ketinggian. Apabila data besaran-besaran itu
diperoleh dari hasil pengukuran langsung di lapangan, pemetaan
dilakukan dengan cara teristris. Akan tetapi, jika cara pengukuran
sebagian
dari
fotogrametris
pengukuran
dan
tidak
penginderaan
langsung,
jauh
seperti
dikatakan
cara
sebagai
pemetaan cara ekstrateristris.
Kartografi
adalah
seni
pembuatan
peta.
Tujuannya
mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil ukuran berbagai
pola atau unsur permukaan bumi dan menyatakan unsur-unsur
tersebut
dengan
skala
tertentu.
Sebagai
sebuah
sistem
komunikasi, kartografi memuat berbagai unsur yang saling
memengaruhi antara satu unsur dan unsur lainnya. Unsur-unsur
tersebut dapat dibagankan sebagai berikut.
Gambar Bagan Sistem Komunikasi Kartografi.
Sistem komunikasi yang terdapat dalam kartografi terdiri
atas empat jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Numeracy, yaitu jenis komunikasi kartografi matematis.
b.
Articulacy,
yaitu
jenis
komunikasi
kartografi
dengan
komunikasi
kartografi
dengan
berbicara.
c.
Literacy,
yaitu
jenis
penggunaan huruf.
d. Graphicacy, yaitu jenis komunikasi kartografi dengan gambar
simbol.
Geografi SMA K - 5
154
Jenis
komunikasi
dengan
gambar
simbol
inilah
(graphicacy) yang dipakai dalam kartografi. Dalam pembuatan
peta, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Langkahlangkah pokok dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut.
a)
Menentukan daerah yang akan dipetakan.
b)
Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum
diberi simbol.
c)
Mencari dan menggolongkan data sesuai dengan tujuan
pembuatan peta.
d)
Menentukan simbol-simbol yang merupakan representasi
data.
e)
Memplot simbol pada peta dasar.
f)
Membuat legenda.
g)
Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan
benar, serta menarik.
(1) Tata Cara Penulisan pada Peta
Ketentuan penulisan atau penggunaan lettering pada peta
memuat ketentuan
(a) Obyek Hipsografi: Huruf Tegak
Contoh
:
AMERIKA,
Temanggung,
YOGYAKARTA, Gn. Sumbing, Bandara Polonia
(b) Obyek Hidrografi : Huruf Miring
Contoh : L. Jawa, SAMUDERA PASIFIK, S. Kapuas, D.
Toba, Laut Merah
Penggunaan warna, memuat ketentuan sebagai berikut
(a)
Geografi SMA K - 5
Obyek Hipsografi (Kenampakan relief) :
1.
- Hijau
: Dataran rendah
2.
- Kuning
: Dataran Tinggi
3.
- Coklat
: Pegunungan
155
(b) Obyek Hidrografi (Kenampakan air) : Biru dengan
variasinya
(c) Obyek Bentang Budaya (Man-made feature): Merah
dan Hitam
Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada
kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai
berikut:
Gambar: Contoh penulisan sungai
(a) Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang
digunakan penduduk setempat. Contoh: Sungai ditulis
Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara).
Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan
menggunakan huruf miring.
(b) Nama jalan ditulis harus searah dengan jalan dan ditulis
dengan huruf cetak kecil.
Gambar Contoh penulisan nama kota dan jalan
(c) Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:

Geografi SMA K - 5
di bawah simbol kota
156

di atas simbol kota

di sebelah kanan simbol kota

di sebelah kiri simbol kota
(2) Memperbesar dan Memperkecil Peta
Untuk memperbesar atau memperkecil peta cara-cara
yang dilakukan antara lain adalah;
(a). Memperbesar grid (sistem kotak-kotak),
sering pula
disebut Union Jack Method. Terutama digunakan bila
tidak terlalu banyak detail peta. Misalnya suatu peta
berskala 1 :100.000 akan diubah menjadi skala 1 :
50.000 atau dengan kata lain skala peta diperbesar dua
kali.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1)
Buat grid pada peta yang akan diperbesar
2)
Buat grid yang lebih besar pada kertas yang
akan digunakan untuk menggambar peta baru,
pembesarannya
sesuai
dengan
rencana
pembesaran.
3)
Memindahkan garis peta sesuai dengan peta
dasar ke peta baru.
4)
Mengubah
skala,
sesuai
dengan
rencana
pembesaran.
Contoh: Peta berskala 1 : 100.000 akan
Geografi SMA K - 5
157
diperbesar 2 kali, maka skala menjadi 1 : 50.000.
(Lihat gambar)
Gambar: Cara Memperbesar Peta Dengan Memperbesar
Grid.
(b) Foto copy
Dengan foto copy, pada peta yang menggunakan
skala garis tidak ada masalah, karena panjang garis
mengikuti perubahan. Peta yang menggunakan skala
angka atau bilangan, sebenarnya dapat pula diperbesar
dan diperkecil ukurannya dengan menggunakan mesin
fotokopi. Namun, sebelum peta tersebut di fotokopi,
skala bilangan yang terdapat dalam peta perlu diubah
dulu ke skala garis. Jika skala peta 1 : 100.000 diubah
dari skala angka ke skala garis hasilnya menjadi:
Gambar: Skala Garis
Pada gambar skla garis pada gambar diatas memili
arti, jarak 1 cm di peta mewakili jarak 1 km di lapangan
sebenarnya.
(c) Menggunakan alat pantograf
Pantograf adalah alat untuk memperbesar dan
Geografi SMA K - 5
158
memperkecil peta. Dengan menggunakan pantograf
peta dapat di duplikasikan dan dapat mengubah
ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Gambar: Pantograph
Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan
jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang
(a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama.
Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah
sesuai dengan kebutuhan, yaitu memperbesar atau
memperkecil peta.
Geografi SMA K - 5
159
i.
Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
3)
Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
yaitu
melalui
kajian
referensi dan diskusi, peserta pelatihan dapat menjelaskan
syarat dan unsur-unsur pada peta
4)
Peserta diminta melakukan aktivitas belajar sebagai berikut:
Tugas Individu:
c)
Baca dan cermati uraian materi di atas
d)
Tulislah dengan singkat uraian tugas / ruang lingkup
kartografer.
Tugas Kelompok:
a)
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. dengan jumlah
kelompok ideal, yaitu maksimal 5 orang.
b)
Kelompok menerima petunjuk pembuatan peta terestris
dari fasilitator
c)
Semua kelompok menerima peralatan yang dibagikan
fasilitator.
d)
Kelompok mempelajari dan mempersiapakan bahan yang
diprasyaratkan pada lembar kerja
e)
Kelompok melakuakan pembagian tugas pada anggota
kelompok.
f)
Tiap kelompok pergi ke sebuah lokasi yang terbuka dan
menentukan titik awal atau permulaan tempat membidik
yang berbeda antara kelompok satu dengan lainnya.
Petakanlah
wialayah
tersebut
dengan
menggunakan
kompas dan meteran Tulislah data hasil pengkuran secara
sistematis dalam bentuk tabel berikut
Tabel 10” hasil pengkuran secara sistematis
No Azimuth
Back
Azimuth
g)
Jarak
Jarak
Keterangan
dalam
(Kiri
skala
Kanan)
Jika pekerjaan pengukuran di lapangan telah selesai, maka
tahap berikutnya adalah merumuskan hasil pengukuran.
Geografi SMA K - 5
160
Siapkanlah sejumlah alat dan bahan untuk menggambar
peta yaitu kertas millimeter block, pensil, mistar, dan busur
derajat. Buatlah skala yang akan digunakan dan sesuaikan
dengan ukuran kertas yang tersedia
h)
Setelah data peta tergambar, masukan informasi wilayah
kedalam peta,
i)
j.
Lengkapi peta dengan atribut-atribut yang diperlukan.
Evaluasi kegiatan belajar
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari!
1.
Jelaskan ruang lingkup pekerjaan kartografer!
2.
Jelaskan pula persyaratan-peryaratan yang harus dipenuhi untuk
menjadi ahli dalam bidang pembuatan peta!
3.
Sebutkan tahapan-tahapan dalam pembuatan peta!
k. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan
balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
5) Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi desain
dan pembuatan?
6) Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah
mempelajari materi desain dan pembuatan peta?
7) Apa manfaat
materi desain dan pembuatan
peta, terhadap
tugas Bapak/Ibu ?
8) Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan
ini ?
g. Rangkuman
Kartografi merupakan kajian dalam cabang ilmu teknik geografi yang
mempelajari tentang representasi permukaan bumi dengan simbol
abstrak Kartografer atau kadang disebut kartograf adalah orang yang ahli
Geografi SMA K - 5
161
dalam membuat peta. Ruang lingkup pekerjaan kartograf adalah sebagai
berikut:
1.
Seleksi data untuk pemetaan
2.
Manipulaasi dan generalisasi
3.
Pekerjaan desain dan konstruksi peta
4.
Teknik reproduksi
5.
Revisi peta
Persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ahli pemetaan/kartografer sebagai berikut.
1. Pengetahuan geografi, karena yang dipetakan adalah bentang
alam dan bentang budaya yang ada di permukaan bumi.
2. Bakat dalam bidang seni, karena simbol, tulisan, dan komposisi
peta sebaiknya dibuat indah dan menarik.
3. Pengetahuan ilmu pasti, karena diperlukan dalam perhitungan.
4. Pengetahuan lain untuk menunjang profesinya.
Menurut bentuknya simbol dapat di bedakan menjadi:
1.
Simbol titik
2.
Simbol garis
3.
Simbol area atau bidang
4.
Simbol huruf dan angka
Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang di
gambarkan dapat di bedakan menjadi:
1. Abstrak (symbol geometric adalah simbol abstrak yang wujudnya tidak
ada kemiripan dengan unsur yang di gambarkan)
2. Setengah abstrak
3. Nyata atau pictorial (symbol pictorial adalah suatu simbol yang dalam
kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud unsur yang di
gambarkan).
Tujuan dari pembuatan peta ialah:
1.
Untuk komunikasi informasi ruang
Geografi SMA K - 5
162
2.
Untuk menyimpan informasi
3.
Digunakan
untuk
membantu
suatu
pekerjaan
misalnya
untuk
konstruksi jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain.
4.
Digunakan untuk membantu dalam suatu desain, misalnya desain
jalan dan sebagainya.
5.
Untuk analisis data spasial, misalnya : perhitungan volume, dan
sebagainya.
Langkah-langkah pokok dalam pembuatan peta adalah sebagai berikut.
1.
Menentukan daerah yang akan dipetakan.
2.
Membuat peta dasar (base map), yaitu peta yang belum diberi
simbol.
3.
Mencari dan menggolongkan data sesuai dengan tujuan pembuatan
peta.
4.
Menentukan simbol-simbol yang merupakan representasi data.
5.
Memplot simbol pada peta dasar.
6.
Membuat legenda.
7.
Melengkapi peta dengan tulisan (lettering) secara baik dan benar,
serta menarik.
Geografi SMA K - 5
163
Geografi SMA K - 5
164
H. BAB VIII ANALISIS MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Belajar 1. Analisis Model Pembelajaran Discovery
Learning
a. Tujuan
Melalui
kegiatan
diskusi,
peserta
diklat
dapat
menganalisis
pembelajaran dengan model discovery learning.
b. Indikator Pencapaian Kompetensi
1)
Menganalisis pembelajaran dengan model discovery learning.
2)
Menyempurnakan
rancangan
pembelajaran
dengan
model
discovery learning.
c. Uraian Materi
1)
Model Discovery Learning
a)
Konsep Discovery Learning
Model Discovery Learning terjadi bila peserta didik tidak
disajikan dengan pembelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi
diharapkan mengorganisasi sendiri. Dasar ide ini bahwa
peserta didik harus berperan aktif dalam belajar di kelas.
Mereka tidak diberi tahu tetapi mencari tahu.
Model Discovery Learning adalah memahami konsep,
arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery (temuan)
terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan
proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan
prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi,
pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut
disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri
adalah the mental process of assimilatig conceps and
principles in the mind.
b)
Langkah-langkah
Operasional
Implementasi
dalam
Proses Pembelajaran dengan Model Discovery Learning
Geografi SMA K - 5
165
Berikut ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model
discovery learning.
(1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan
untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan
untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat
memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas
belajar
lainnya
yang
mengarah
pada
persiapan
pemecahan masalah.
Stimulasi
pada
tahap
ini
berfungsi
untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi
bahan.
Dalam
hal
ini
Bruner
memberikan stimulation dengan menggunakan teknik
bertanya
yaitu
dengan
mengajukan
pertanyaan-
pertanyaan yang dapat menghadapkan peserta didik
pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi.
Dengan demikian seorang Guru harus menguasai
teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta
didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk
mengeksplorasi dapat tercapai.
(2) Problem
Statement
(Pernyataan/
Identifikasi
Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutya
adalah guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin informasi/data
masalah
yang
relevan
dengan
bahan
pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah) menurut
Selanjutnya
Geografi SMA K - 5
harus
permasalahan yang dipilih itu.
dirumuskan
dalam
bentuk
166
pertanyaan,
atau
(statement)
sebagai
hipotesis,
yakni
jawaban
pernyataan
sementara
atas
pertanyaan yang diajukan.
Memberikan
kesempatan
peserta
didik
untuk
mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang
mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam
membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk
menemukan suatu masalah.
(3) Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan
kepada
para
peserta
didik
untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang
relevan
untuk
membuktikan
benar
atau
tidaknya
hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
Peserta
didik
diberi
kesempatan
untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang
relevan,
membaca
literatur,
mengamati
objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini
adalah
peserta
menemukan
didik
sesuatu
belajar
yang
secara
aktif
berhubungan
untuk
dengan
permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara
tidak disengaja peserta didik menghubungkan masalah
dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
(4) Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah
data dan informasi yang telah diperoleh peserta didik
baik melalui wawancara, observasi, membaca, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil
bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya akan
diolah, diklasifikasikan, bahkan bila perlu dihitung
Geografi SMA K - 5
167
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu.
Data processing disebut juga dengan pengkodean
coding/
kategorisasi
pembentukan
yang
konsep
berfungsi
dan
sebagai
generalisasi.
Dari
generalisasi tersebut peserta didik akan mendapatkan
pengetahuan
baru
tentang
alternatif
jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara
logis.
(5) Verification (Pembuktian)
Pada
tahap
ini
peserta
didik
melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data
processing (Syah,
2004:244).
Verification menurut
Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan
baik
dan
kreatif
jika
guru
memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang
telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah
terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
(6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap
proses
generalisasi/menarik
menarik
sebuah
kesimpulan
kesimpulan
adalah
yang
dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian
atau
memperhatikan
verifikasi
maka
masalah
hasil
yang
verifikasi.
dirumuskan
sama,
dengan
Berdasarkan
hasil
prinsip-prinsip
yang
mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan
Geografi SMA K - 5
168
peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi
yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran
atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas
yang
mendasari
pengalaman
seseorang,
serta
pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari
pengalaman-pengalaman itu.
d. Aktivitas Pembelajaran
1)
Pembelajaran
diawali
dengan
penyampaian
tujuan
pembelajaran, yaitu melalui kegiatan diskusi peserta diklat dapat
menganalisis permasalahan metode discovery learning dan
pemecahannya.
2)
Peserta membentuk 6 kelompok, dimana setiap 2 kelompok
menganalisis contoh cuplikan skenario pembelajaran.
3)
Kelompok ! dan 2 menganalisis cuplikan skenario model
discovery learning sebagai berikut.
ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI
WAKTU
Pendahuluan
Pertemuan ke-1 ( 2 X 40 menit )
1. Persiapan
membuka
psikis
dan
pelajaran
mengucapkan
salam,
10 menit
fisik,
dengan
dan
berdoa bersama
2. Memberi motivasi peserta didik
untuk
aktif
dalam
pembelajaran
menyanyikan
Datang,
proses
dengan
lagu
Paman
dilanjutkan
dengan
tanya jawab tentang makna lagu.
3. Menginformasikan tujuan yang
Geografi SMA K - 5
169
ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI
WAKTU
akan
dicapai
pembelajaraN,
selama
yaitu
melalui
pengamatan dan diskusi peserta
didik dapat menjelaskan definisi
sumber
daya
alam,
mengidenti8fikasi
macam-
macam sumber daya alam dan
mengklasifikasikannya
berdasarkan
pemulihannya,
kemungkinan
materi,
dan
habitatnya.
4. Menyampaikan secara singkat
garis besar materi yang akan
disajikan selama pembelajaran.
Inti
1. Guru
menyampaikan
pembelajaran
yang
kegiatan 60 Menit
akan
dilakukan pada pertemuan saat
itu, yaitu peserta didik akan
belajar dengan metode diskusi,
model discovery learning dan
concept attainment.
(Tahap Stimulation)
2. Peserta didik mencermati lagu
yang
telah
dinyanyikan,
mengamati
pemandangan
gambar
alam
(terestris
dan aquatik), dan mengamati
gambar ruang hampa.
3. Peserta didik mengembangkan
Geografi SMA K - 5
170
ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI
WAKTU
rasa keingintahuannya dengan
mempertanyakan apa yang telah
diamati.
(Tahap Problem Statement)
4. Peserta
didik
dan
guru
menyepakati permasalahan yang
akan dicari jawabannya, yaitu
permasalahan tentang konsep
“apakah pengertian sumber daya
alam itu?”
(Tahap Data Collection)
5. Peserta didik menemukan data
yang mendukung konsep sumber
daya alam (parameter ya) dari
lagu dan gambar.
6. Peserta didik menemukan data
yang tidak mendukung konsep
sumber daya alam dari gambar
ruang hampa.
(Tahap
Data
Processing
and
Verification)
7. Peserta didik dan guru mencoret
data
yang
tidak
mendukung
konsep (parameter tidak) baik
yang
terdapat
dalam
lagu
maupun dari gambar.
(Tahap Generalization)
8. Peserta
didik
diminta
merumuskan pengertian sumber
daya alam dengan menggunakan
Geografi SMA K - 5
171
ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI
WAKTU
kalimatnya sendiri berdasarkan
data-data yang tidak dicoret atau
data yang mendukung konsep
(parameter ya).
9. Guru mengklarifikasi pengertian
sumber daya alam hasil rumusan
peserta didik.
10. Peserta didik diminta membentuk
kelompok sebanyak 6 kelompok.
Setiap
kelompok
membahas
tentang pengelompokkan sumber
daya alam dengan tugas sebagai
berikut:
a. Kelompok
tentang
sumber
A
membahas
pengelompokkan
daya
berdasarkan
alam
kemungkinan
pemulihan
b. Kelompok
tentang
sumber
B
membahas
pengelompokkan
daya
alam
berdasarkan materi
c. Kelompok
tentang
sumber
C
membahas
pengelompokkan
daya
alam
berdasarkan habitat
d. Kelompok
tentang
sumber
berdasarkan
Geografi SMA K - 5
D
membahas
pengelompokkan
daya
alam
kemungkinan
172
ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI
WAKTU
pemulihan
e. Kelompok
tentang
E
membahas
pengelompokkan
sumber
daya
alam
berdasarkan materi
f. Kelompok
tentang
F
membahas
pengelompokkan
sumber
daya
alam
berdasarkan habitat
(Dua kelompok membahas topic
yang sama)
11. Setiap kelompok melaksanakan
kegiatan
diskusi
dengan
menggunakan bantuan LKS.
12. Presentasi hasil diskusi dengan
cara:
a. Presentasi
kelompok
A
ditanggapi oleh kelompok D
b. Presentasi
kelompok
B
ditanggapi oleh kelompok E
c. Presentasi
kelompok
C
ditanggapi oleh kelompok F
13. Kelompok yang tidak bertugas
presentasi
diminta
dan
menanggapi
berkontribusi
dalam
memberikan saran atau informasi
tambahan.
14. Guru mengklarifikasi hasil diskusi
peserta didik.
Geografi SMA K - 5
173
ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI
WAKTU
Penutup
a. Peserta didik dan guru membuat 10 menit
simpulan
tentang
materi
pembelajaran hari itu
b. Peserta
didik
memberikan
tanggapan/refleksi
kegiatan
tentang
pembelajaran
yang
telah dilakukan.
c. Melaksanakan penilaian secara
lisan.
d. Menugaskan
membawa
peserta
berbagai
didik
macam
benda yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari (3 macam
benda
yang
berbeda)
yang
harus dibawa pada pertemuan
berikutnya.
e. Menugaskan peserta didik untuk
membaca
dan
mempelajari
materi berikutnya yaitu Potensi
dan Sebaran Sumber Daya Alam
Indonesia di Buku Siswa IPS
Kelas VII halaman 121 s.d. 141.
f. Menyampaikan
kepada
peserta
mengenali
dan
pesan
moral
didik
untuk
memelihara
sumber daya alam yang ada di
wilayahnya.
g. Menutup
pelajaran
dengan
berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing-masing.
Geografi SMA K - 5
174
ALOKA
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SI
WAKTU
4)
Presentasi hasil diskusi disampaikan oleh satu kelompok dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
5)
Kegiatan klarifikasi hasil diskusi dan presentasi dilakukan oleh
fasilitator.
6)
Refleksi.
e. Latihan/Kasus/Tugas
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari!
Peserta didik merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang dilakukan
selama proses kegiatan belajar, sehingga mereka mendapatkan dan
menguasai sendiri materi yang bersifat konsep atau prinsip tersebut.
Proses
pembelajaran
demikian
menggunakan
model
pembelajaran….
A. discovery learning
B. inquiry learning
C. Problem based learning
D. Project based learning
f. Rangkuman
Metode
merupakan
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model
pembelajaran
pada
dasarnya
merupakan
bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
Geografi SMA K - 5
175
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.
Ada 3 model pembelajaran yang dibahas dalam modul ini, yaitu
model discovery learning, problem based learning, dan project based
learning.
Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan
dengan
pelajaran
dalam
bentuk
finalnya,
tetapi
diharapkan
mengorganisasi sendiri.
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan
balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1)
Apa yang Ibu/Bapak pahami setelah mempelajari menganalisis
model discovery learning?
2)
Pengalaman penting apa yang Ibu/Bapak peroleh setelah
menganalisis model discovery learning?
3)
Apa manfaat setelah menganalisis model discovery learning, g
terhadap tugas Ibu/Bapak?
4)
Apa rencana tindak lanjut Ibu/Bapak setelah kegiatan pelatihan
ini?
h. Kunci Jawaban
1) A
2) A
2. Kegiatan Belajar 2. Analisis Model Pembelajaran Problem
Based Learning
a. Tujuan
Melalui
kegiatan
diskusi,
peserta
diklat
dapat
menganalisis
pembelajaran dengan model problem based learning.
b. Indikator Pencapaian Kompetensi
Geografi SMA K - 5
176
1)
Menganalisis
pembelajaran
dengan
model
problem
based
pembelajaran
dengan
model
learning.
2)
Menyempurnakan
rancangan
problem based learning.
c. Uraian Materi
1)
Model Problem Based Learning
Problem Based Learning (PBL) adalah kurikulum dan proses
pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah
yang menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting,
yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki
model
belajar
sendiri
serta
memiliki
kecakapan
berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.
Pembelajaran
berbasis
masalah
merupakan
sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual
sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas
yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik
bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real
world).
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode
pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar
bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari
solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini
digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada
pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta
didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang
berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan
adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang
kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh peserta didik yang
diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam
pencapaian materi pembelajaran.
Geografi SMA K - 5
177
a)
Langkah-langkah
Operasional
Implementasi
dalam
Proses Pembelajaran Problem Based Learning
Pembelajaran suatu materi pelajaran dengan menggunakan
PBL
sebagai
basis
model
dilaksanakan
dengan
cara
mengikuti lima langkah PBL dengan bobot atau kedalaman
setiap langkahnya disesuaikan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan.
a)
Konsep Dasar (Basic Concept)
Jika dipandang perlu, fasilitator dapat memberikan
konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang
diperlukan
dalam
pembelajaran
tersebut.
Hal
ini
dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat masuk dalam
atmosfer pembelajaran dan mendapatkan „peta‟ yang
akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Lebih jauh,
hal ini diperlukan untuk memastikan peserta didik
memperoleh kunci utama materi pembelajaran, sehingga
tidak ada kemungkinan terlewatkan oleh peserta didik
seperti yang dapat terjadi jika peserta didik mempelajari
secara mandiri. Konsep yang diberikan tidak perlu detail,
diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga
peserta didik dapat mengembangkannya secara mandiri
secara mendalam.
b) Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau
permasalahan dan dalam kelompoknya, peserta didik
melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstorming
yang
dilaksanakan
dengan
cara
semua
anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan
terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan
muncul berbagai macam alternatif pendapat. Setiap
anggota kelompok memiliki hak yang sama dalam
memberikan dan menyampaikan ide dalam diskusi serta
Geografi SMA K - 5
178
mendokumentasikan secara tertulis pendapat masingmasing dalam kertas kerja.
Selain itu, setiap kelompok harus mencari istilah yang
kurang dikenal dalam skenario tersebut dan berusaha
mendiskusikan maksud dan artinya. Jika ada peserta
didik yang mengetahui artinya, segera menjelaskan
kepada teman yang lain. Jika ada bagian yang belum
dapat dipecahkan dalam kelompok tersebut, ditulis dalam
permasalahan kelompok. Selanjutnya, jika ada bagian
yang belum dapat dipecahkan dalam kelompok tersebut,
ditulis sebagai isu dalam permasalahan kelompok.
Kedua, melakukan seleksi alternatif
pendapat
yang
lebih
fokus.
untuk memilih
Ketiga,
menentukan
permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam
kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu
permasalahan yang didapat. Fasilitator memvalidasi
pilihan-pilihan yang diambil peserta didik. Jika tujuan yang
diinginkan oleh fasilitator belum disinggung oleh peserta
didik, fasilitator mengusulkannya dengan memberikan
alasannya. Pada akhir langkah peserta didik diharapkan
memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang
mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak ketahui, dan
pengetahuan
apa
saja
yang
diperlukan
untuk
menjembataninya. Untuk memastikan setiap peserta didik
mengikuti langkah ini, maka pendefinisian masalah
dilakukan dengan mengikuti petunjuk.
c)
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta
didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas
isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud
dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di
perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam
bidang yang relevan. Tahap investigasi memiliki dua
tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik mencari
Geografi SMA K - 5
179
informasi
dan
mengembangkan
pemahaman
yang
relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di
kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan
yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut
haruslah relevan dan dapat dipahami.
Di luar pertemuan dengan fasilitator, peserta didik
bebas untuk mengadakan pertemuan dan melakukan
berbagai kegiatan. Dalam pertemuan tersebut peserta
didik
akan
saling
bertukar
informasi
yang
telah
dikumpulkannya dan pengetahuan yang telah mereka
bangun.
Peserta
didik
juga
harus
mengorganisasi
informasi yang didiskusikan, sehingga anggota kelompok
lain dapat memahami relevansi terhadap permasalahan
yang dihadapi.
d) Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah
mendapatkan
sumber
untuk
keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri,
selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik
berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi
capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan
kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan
dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok
dan fasilitatornya.
Tiap kelompok menentukan ketua diskusi dan tiap
peserta didik menyampaikan hasil pembelajaran mandiri
dengan
cara
mandiri
untuk
mengintegrasikan
mendapatkan
hasil
pembelajaran
kesimpulan
kelompok.
Langkah selanjutnya presentasi hasil dalam pleno (kelas
besar) dengan mengakomodasi masukan dari pleno,
menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir.
Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti langkah
ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk.
e)
Geografi SMA K - 5
Penilaian (Assessment)
180
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek
pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian
tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian
terhadap
kecakapan
dapat
diukur
dari
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software,
hardware,
maupun
pengujian.
kemampuan
Sedangkan
perancangan
penilaian
terhadap
dan
sikap
dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan
dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama
dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot
penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Tabel 11:Tahapan-Tahapan Model PBL
FASE-FASE
PERILAKU GURU
Fase 1
 Menjelaskan
tujuan
pembelajaran,
Orientasi
peserta
menjelaskan logistik yg dibutuhkan.
didik
kepada
 Memotivasi peserta didik untuk terlibat
masalah.
aktif dalam pemecahan masalah yang
dipilih.
Fase 2
Membantu peserta didik mendefinisikan
Mengorganisasikan
danmengorganisasikan tugas belajar
peserta didik.
yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
Fase 3
Mendorong
Membimbing
mengumpulkan informasi yang sesuai,
penyelidikan
melaksanakan
eksperimen
untuk
mendapatkan
penjelasan
dan
individu
Geografi SMA K - 5
dan
peserta
didik
untuk
kelompok.
pemecahan masalah.
Fase 4
Membantu
Mengembangkan
merencanakan dan menyiapkan karya
peserta
didik
181
dalam
FASE-FASE
dan
PERILAKU GURU
menyajikan
yang sesuai seperti laporan, model dan
hasil karya.
berbagi tugas dengan teman.
Fase 5
Mengevaluasi
Menganalisa
dan
hasil
belajar
materi yang telah dipelajari /meminta
mengevaluasi
kelompok presentasi hasil kerja.
proses pemecahan
masalah.
a. Aktivitas Pembelajaran
1)
Pembelajaran
diawali
dengan
penyampaian
tujuan
pembelajaran, yaitu melalui kegiatan diskusi peserta diklat dapat
menganalisis permasalahan metode problem based learning dan
pemecahannya.
2)
Peserta membentuk kelompok untuk menganalisis contoh
pembelajaran dengan metode problem based learning sebagai
berikut.
ALOKASI
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
Pendahuluan
Pertemuan ke-2 ( 2 X 40 menit )
1. Persiapan
membuka
psikis
WAKTU
dan
pelajaran
mengucapkan
10 menit
fisik,
dengan
salam,
dan
berdoa bersama
2. Memberi motivasi peserta didik
untuk
aktif
dalam
pembelajaran
proses
dengan
menayangkan gambar kondisi
di desa dan di kota
3. Melakukan tanya jawab tentang
gambar
materi
Geografi SMA K - 5
tentang
dikaitkan
yang
telah
dengan
dipelajari
182
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
pada pertemuan sebelumnya
yaitu
tentang
mobilitas
penduduk desa – kota, faktor
pendorong
dan
penarik
terjadinya urbanisasi.
4. Menginformasikan tujuan yang
akan
dicapai
selama
pembelajaran
5. Menyampaikan secara singkat
garis besar materi yang akan
disajikan selama pembelajaran.
Inti
15. Guru menyampaikan kegiatan 60 Menit
pembelajaran
yang
akan
dilakukan pada pertemuan saat
itu, yaitu peserta didik akan
belajar dengan metode diskusi,
model Problem based learning.
Tahap 1: Mengorientasikan peserta
didik terhadap masalah
16. Peserta
didik
kelompok,
membentuk
setiap
kelompok
beranggotakan 3 – 5 orang.
17. Setiap
anggota
mengamati
mencermati
kelompok
gambar
bacaan
dan
tentang
permasalahan di desa sebagai
faktor
pendorong
terjadinya
urbanisasi.
Geografi SMA K - 5
183
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Tahap 2: Mengorganisasi peserta
didik untuk belajar
18. Setiap
kelompok
menganalisis
yang
permasalahan
muncul
berdasarkan
diminta
di
desa
gambar
dan
bacaan.
19. Guru
membantu
setiap
kelompok untuk merumuskan
permasalahan
mengorganisir
harus
dan
kegiatan
dilakukan
yang
untuk
memecahkan masalah tersebut.
Tahap 3: Membimbing
penyelidikan
individual
maupun kelompok
20. Peserta didik dalam kelompok
bersama-sama
mengumpulkan/menggali
informasi dari berbagai sumber
yang
mendukung
untuk
menyelesaikan masalah.
21. Peserta didik dalam kelompok
mendiskusikan
berbagai
alternatif pemecahan masalah
berdasarkan hasil pengamatan
dan pengumpulan informasi.
Tahap 4: Mengembangkan
dan
menyajikan hasil karya
22. Peserta didik dalam kelompok
Geografi SMA K - 5
184
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
merencanakan
menyiapkan
atau
laporan
sebagai
hasil pemecahan masalah
Tahap 5: Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan masalah
23. Peserta didik dalam kelompok
melakukan
refleksi
evaluasi
atau
terhadap
pemecahan
proses
masalah
yang
dilakukan.
24. Presentasi dilakukan oleh satu
kelompok dengan cara undian,
penunjukkan, atau permintaan
sendiri.
25. Kelompok lain yang tidak tampil
diminta
menanggapi,
memberikan
masukan,
atau
saran.
26. Guru
mengklarifikasi
hasil
diskusi dan presentasi dengan
memberikan
penguatan
atau
perbaikan.
Penutup
h. Peserta
membuat
didik
guru 10 menit
dan
simpulan
tentang
materi pembelajaran hari itu
i. Peserta
didik
tanggapan/refleksi
kegiatan
Geografi SMA K - 5
memberikan
tentang
pembelajaran
yang
185
KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
telah dilakukan.
j. Melaksanakan penilaian secara
lisan.
k. Menugaskan
peserta
didik
melakukan pengamatan jalan
dan kendaraan yang beroperasi
di wilayahnya.
l. Menugaskan
untuk
peserta
membaca
didik
dan
mempelajari materi berikutnya
yaitu Sarana dan Prasarana
Mobilitas Penduduk di Buku
Siswa ......halaman....
m. Menyampaikan
kepada
peserta
mengenali
dan
pesan
moral
didik
untuk
memelihara
lingkungan di masing-masing
wilayahnya.
n. Menutup
pelajaran
dengan
berdoa sesuai dengan agama
dan keyakinan masing-masing.
3)
Presentasi hasil diskusi disampaikan oleh satu kelompok dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
4)
Kegiatan klarifikasi hasil diskusi dan presentasi dilakukan oleh
fasilitator.
5)
Refleksi.
b. Latihan/Kasus/Tugas
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari!
Geografi SMA K - 5
186
1)
Guru yang menerapkan model pembelajaran problem based
learning akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut….
A. mengorientasikan
peserta
didik
terhadap
masalah
-
mengorganisasi peserta didik untuk belajar - membimbing
penyelidikan
individual
maupun
kelompok
-
mengembangkan dan menyajikan hasil karya
B. mengorganisasi
peserta
didik
terhadap
masalah
-
membimbing penyelidikan individual maupun kelompok mengembangkan dan menyajikan hasil karya - menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
C. mengorganisasi peserta didik untuk belajar - membimbing
penyelidikan
individual
maupun
kelompok
-
mengembangkan dan menyajikan hasil karya - menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
D. mengorientasikan
peserta
didik
terhadap
masalah
-
mengembangkan dan menyajikan hasil karya - menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
c. Rangkuman
Metode
merupakan
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model
pembelajaran
pada
dasarnya
merupakan
bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.
Ada 3 model pembelajaran yang dibahas dalam modul ini, yaitu
model discovery learning, problem based learning, dan project based
learning.
Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan
masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis
Geografi SMA K - 5
187
masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world).
d. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan
balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1) Apa yang Ibu/Bapak pahami setelah mempelajari implementasi
model, problem based learning?
2)
Pengalaman penting apa yang Ibu/Bapak peroleh setelah
menganalisis model problem based learning,
3)
Apa manfaat
menganalisis problem based learning terhadap
tugas Ibu/Bapak?
4)
Apa rencana tindak lanjut Ibu/Bapak setelah kegiatan pelatihan
ini?
e.
Kunci Jawaban
1) A
3. Kegiatan Belajar 1. Analisis Model Pembelajaran Project Based
Learning
a. Tujuan
Melalui
kegiatan
diskusi,
peserta
diklat
dapat
menganalisis
pembelajaran dengan model project based learning.
b. Indikator Pencapaian Kompetensi
1)
Menganalisis pembelajaran dengan model project based learning.
2)
Menyempurnakan rancangan pembelajaran dengan model project
based learning.
c. Uraian Materi
1)
Model Project Based Learning
Pembelajaran
Learning=PjBL)
Berbasis
adalah
Proyek
metoda
(Project
pembelajaran
Based
yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
Geografi SMA K - 5
188
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
merupakan
metode
belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan
baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara
nyata.
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
dirancang
untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan
peserta
didik
dalam
melakukan
insvestigasi
dan
memahaminya.
Melalui
PjBL,
proses
inquiry
dimulai
dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif
yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung
peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.
PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik
dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha
peserta didik.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki
gaya belajar yang berbeda, maka Pembelajaran Berbasis
Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik
untuk
menggali
konten
(materi)
dengan
menggunakan
berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek
merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta
didik.
Pembelajaran
sebagai
Berbasis
operasionalisasi
Proyek
konsep
dapat
“Pendidikan
dikatakan
Berbasis
Produksi” yang dikembangkan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
SMK
sebagai
institusi
yang
berfungsi
untuk
menyiapkan lulusan untuk bekerja di dunia usaha dan industri
harus dapat membekali peserta didiknya dengan “kompetensi
Geografi SMA K - 5
189
terstandar” yang dibutuhkan untuk bekerja dibidang masingmasing. Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta
didik di SMK diperkenalkan dengan suasana dan makna kerja
yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian model
pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran
berbasis proyek.
a)
Langkah-Langkah Operasional Model Project Based Learning
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
Proyek dapat dijelaskan dengan diagram sebagai berikut.
Penjelasan Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
sebagai berikut.
(1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start with the Essential
Question).
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik
dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang
sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
sebuah investigasi mendalam. Pengajar berusaha agar
topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
(2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the
Project.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara
pengajar dan peserta didik. Dengan emikian peserta didik
diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan
aktivitas
yang
dapat
mendukung
dalam
menjawab
pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan
berbagai subjek yang mungkin, serta
dan
bahan
yang
dapat
diakses
mengetahui alat
untuk
membantu
penyelesaian proyek.
(3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun
jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas
pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk
Geografi SMA K - 5
190
menyelesaikan
proyek,
(2)
membuat
deadline
penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar
merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta
didik
ketika
mereka
membuat
cara
yang
tidak
berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta
didik
untuk
membuat
penjelasan
(alasan)
tentang
pemilihan suatu cara.
(4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor
the Students and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan
proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi
peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain
pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta
didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat
sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas
yang penting.
(5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam
mengukur
ketercapaian
standar,
berperan
dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang
sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam
menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
(6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada
tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan
perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan
proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan
diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
Geografi SMA K - 5
191
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
d. Aktivitas Pembelajaran
1) Pembelajaran diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
yaitu melalui kegiatan diskusi peserta diklat dapat menganalisis
permasalahan metode problem based learning dan pemecahannya.
2) Peserta
membentuk
pembelajaran dengan
kelompok
untuk
menganalisis
contoh
metode problem based learning sebagai
berikut.
Lembar Kerja Tugas Proyek
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: Xi
Tugas Proyek
: Pohon Asuh
Tujuan
: Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Sekitar
Kompetensi Dasar
1.4 Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan
melestarikan lingkungan alam.
2.7 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menjaga kelestarian
lingkungan sekitarnya.
3.1 Mengevaluasi tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan
hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan.
4.
Mengomunikasikan
contoh
tindakan
yang
tepat
dalam
pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan
berkelanjutan dalam bentuk makalah atau bentuk publikasi
lainnya.
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2.1 Melaksanakan proyek pohon asuh untuk menjaga kelestarian
lingkungan di sekitar sekolah
Geografi SMA K - 5
192
4.2.2 Menyajikan hasil kegiatan proyek pohon asuh dalam bentuk
makalah laporan proyek
A. Perencanaan Proyek
1. Lakukan prosedur kerja untuk untuk persiapan penyelesaian
proyek ini dengan baik.
2. Pelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan upaya
pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
3. Tentukan lahan/lokasi proyek Pohon Asuh
4. Sediakan pohon yang akan digunakan dalam proyek
5. Tentukan data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan
proyek.
6. Siapkan peralatan yang digunakan untuk menggali data yang
diperlukan (instrument/Lembar Kerja/kamera/alat tulis, dll.).
7. Selesaikan proyek ini selama ….minggu/bulan.
8. Buatlah
jadwal
rencana
kegiatan
untuk
pengamatan,
penggalian dan pengolahan data, serta pelaporan.
9. Lakukan
bersama
kelompok,
jika
mengalami
kesulitan
konsultasikan dengan Pembina/Pelatih/Guru
B. Pelaksanaan Proyek
1. Lakukan penempatan/penanaman pohon di lahan langsung, pot,
polybag, atau pot gantung.
2. Rawat tanaman secara teratur dengan cara menyiram, menyiangi,
memberi pupuk, dan menjaga seluruh bagian tanaman dari
kerusakan.
3. Gali informasi/data tentang kondisi tanaman secara berkala dengan
bantuan peralatan, instrumen/tabel/kamera/alat tulis, dll.
4. Olah dana analisislah informasi/data yang telah diperoleh.
5. Buat simpulan atas kegiatan dan hasil yang diperoleh.
C. Pelaporan Hasil Proyek
1. Tulislah berbagai kegiatan yang kalian telah lakukan mulai
dari perencanaan hingga pelaksanaan proyek.
Geografi SMA K - 5
193
2. Lengkapi laporan hasil proyek dengan gambar-gambar yang
kalian peroleh di lapangan untuk memperkuat bukti.
3. Gunakan sistematika berikut untuk memandu kalian dalam
menuliskan deskripsi laporan hasil proyek.
3) Presentasi hasil diskusi disampaikan oleh satu kelompok dan
ditanggapi oleh kelompok lain.
4) Kegiatan klarifikasi hasil diskusi dan presentasi dilakukan oleh
fasilitator.
5) Refleksi.
e. Latihan/Kasus/Tugas
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari!
1) Guru yang menerapkan model pembelajaran project based learning
akan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut….
A. Perencanaan - pelaksanaan – pelaporan
B. Perencanaan - penggalian data – pelaporan
C. Perencanaan - pengolahan data – pelaporan
D. Perencanaan - pemecahan masalah – pelaporan
f. Rangkuman
Metode
merupakan
suatu
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model
pembelajaran
pada
dasarnya
merupakan
bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.
Ada 3 model pembelajaran yang dibahas dalam modul ini, yaitu
model discovery learning, problem based learning, dan project based
learning.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar
Geografi SMA K - 5
194
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan
dan
mengintegrasikan
pengetahuan
baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahaminya.
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan
balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
5) Apa yang Ibu/Bapak pahami setelah menganalisis model project
based learning?
6)
Pengalaman penting apa yang Ibu/Bapak peroleh setelah
menganalisis model project based learning?
7)
Apa manfaat
setelah menganalisis project based learning
terhadap tugas Ibu/Bapak?
8)
Apa rencana tindak lanjut Ibu/Bapak setelah kegiatan pelatihan
ini?
h.
Kunci Jawaban
2) A
Geografi SMA K - 5
195
Daftar Pustaka
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda
Karya Remaja.
Ahmad
Sudrajat.
2008.
Pendekatan,
Strategi,
Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatanstrategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/
Anita Lie, 1999, Metode Pembelajaran Gotong Royong, Surabaya : CV
Citra Media.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar
Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun. 2009. Models of
Teaching.
Model-Model
Pengajaran.
Edisi
kedelapan.
Jogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal PMPTK. 2009.
Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran. Bahan TOT
Calon Pengawas dan Kepala Sekolah. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, 2003, Pendekatan Kontektual (Contextual
Teaching and Learning – CTL), Jakarta : Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama.
Ismail, 2002. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Direktorat
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Dirjen Dikdasmen
Depdiknas.
Made Agus Suryadarma Prihantana. 2011. Pendekatan, Strategi, dan
Metode
Pembelajaran.
http://suryadharma.wordpress.com/2008/09/
12/pendekatan-
strategi-metode- teknik-dan-model-pembelajaran/
Mel Silberman, 2002, Active Learning, Yogyakarta : Yappendis.
Muslimin Ibrahim dan Mohamad Nur, 2000, Pembelajaran Kooperatif,
Surabaya : University Press.
Nurwahyuni
Latief.
2007.
Model
Pembelajaran
Tipe
NHT.
http://nurwahyunilatief. wordpress. com/2008/09/ 12/pendekatanstrategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/
Geografi SMA K - 5
196
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta
Supriawan, D., Surasega, A. B. 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat
Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
…..(tt)
Beda
Strategi,
Model,
Pendekatan,
Metode,
dan
Teknik
Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Geografi SMA K - 5
197
I.
BAB IX ANALISIS KEBUTUHAN MEDIA PEMBELAJARAN
3.
Kegiatan Belajar 1. Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran
l. Indikator Pencapaian Kompetensi
4) menganalisis kebutuhan media pembelajaran
5) menemukan solusi mengatasi permasalahan pemanfaatan media
pembelajaran
m. Uraian Materi
2) Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran adalah peristiwa interaksi
antara peserta didik dengan pendidik, antar peserta didik, dalam
suasana yang telah dirancang dan didukung dengan alat
sehingga
diharapkan
menghasilkan
perubahan
baik
pengetahuan, sikap, maupun perilaku. Agar harapan tersebut
dapat diwujudkan maka diperlukan guru yang kompeten di
bidangnya, yaitu mampu merancang, melaksanakan, dan
mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien. Guru seperti
ini diharapkan mampu memberdayakan semua potensi yang ada
di lingkungannya sehingga dalam pembelajaran berlangsung
sesuai
dengan
menciptakan
konteks
suasana
setempat,
yang
mampu
memotivasi,
menantang,
mendorong
kemandirian, dan melatih peserta didik mengambil keputusan
secara bertanggung jawab.
Penggunaan
media
pembelajaran
dalam
proses
pembelajaran paling tidak harus diawali dengan adanya sikap
dari
guru
yang
bersedia
untuk
memanfaatkan
media
pembelajaran. Untuk itu guru perlu membekali diri dengan
Geografi SMA K - 5
198
pengetahuan tentang hakikat media, jenis, karakteristik, dan
manfaat media pembelajaran dalam rangka membekali guru agar
dapat memerankan dirinya dengan baik sebagai salah satu
sumber belajar, sebagai fasilitator.
Proses belajar-mengajar atau proses pembelajaran
merupakan
kegiatan
pelaksanaan
kurikulum
yang
telah
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada
dasarnya
mengantarkan
para
siswa
menuju
perubahan-
perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial
agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.
Dalam mencapai tujuan tersebut perlu ada keterpaduan yang
sistematis antara komponen-komponen pembelajaran, salah
satunya adalah sumber dan media pembelajaran, dimana hal
tersebut menjadi sangat penting terkait darimana dan bagaimana
anak didik memperoleh pengetahuannya.
Sumber belajar dan Media sebagai alat bantu dalam
proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang
tidak
dapat
dipungkiri,
menghendakinya
untuk
karena
memang
membantu
tugas
gurulah
yang
guru
dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di
berikan oleh guru kepada anak didik.
Untuk
itu
guru
perlu
mengetahui
cara
memilih,
menggunakan dan mengembangkan media yang sesuai sebagai
sumber belajar yang tepat untuk siswanya, agar dapat benarbenar membantunya mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pemilihannya sebagai alat bantu belajar, sumber dan media
pembelajaran memiliki prinsip dan kriteria tertentu yang harus
diperhatikan agar media tersebut dapat sesuai dan dapat
menunjang pembelajaran.
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan
melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat
membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi
Geografi SMA K - 5
199
dengan lingkungan belajar yang dibantu oleh guru melalui proses
pengajaran.
Dalam suatu proses belajar mengajar, selain guru dan
siswa,
dua
unsur
yang
sangat
penting
adalah
metode
pembelajaran dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu
jenis metode pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis
media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan
dapat dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung, dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
3) Analisis Kebutuhan
Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri
seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk
mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat
adanya perubahan ( internal change ) dalam organism atau akibat
pengaruh kejadian - kejadian dari lingkungan organism (Oemar
Hamlik, 1978). Kebutuhan adalah kesenjangan antara keadaan
sekarang dengan yang seharusnya dalam redaksi yang berbeda
tapi sama. (M. Atwi Suparman (2001). Sedangkan analisa
kebutuhan adalah alat untuk mengidentifikasi masalah guna
menentukan tindakan yang tepat. (Morrison, 2001)
Kebutuhan
adalah
kesenjangan
(Gap/Discrepancy)
antara
apa/kondisi yang ada dan apa/kondisi yang seharusnya ada.
Kebutuhan belajar (learning needs) atau kebutuhan pendidikan
(education need) adalah kesenjangan yang dapat diukur antara
hasil belajar atau kemampuan yang ada sekarang dan hasil
belajar atau kemampuan yang diinginkan/dipersyararatkan.
Sebuah perencanaan didasarkan atas kebutuhan (need), apakah
kebutuhan itu? Salah satu indikator adanya kebutuhan karena
didalamnya terdapat kesenjangan (gap). Kesenjangan adalah
adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa
yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran
Geografi SMA K - 5
200
yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan
antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita
inginkan dengan kemampuan, keterampilan,dan sikap siswa yang
mereka miliki sekarang.
Adanya kebutuhan, seyogyanya menjadi dasar dan pijakan dalam
membuat
media
pembelajaran,
sebab
dengan
dorongan
kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik.
Analisis kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat proses
pembelajaran guna memilih dan menentukan media yang tepat
dan relevan mencapai tujuan pembelajaran dan mengarah pada
peningkatan mutu pendidikan. Analisis kebutuhan ditujukan untuk
menentukan keperluan atau harapan yang ingin dimiliki warga
belajar, setelah warga belajar menyelesaikan suatu jenjang
pendidikan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan
kualitas dari kualifikasi yang harus dipenuhi.
Kesesuaian
media
dengan
siswa
menjadi
dasar
pertimbangan utama, sebab hampir tidak ada satu media yang
dapat memenuhi semua tingkatan usia, dalam hal ini Barbara B.
Seeles (1994:98) mengatakan bahwa diperlukan informasi tentang
gaya belajar siswa atau learning style. Beberapa learning style
yang dapat diidentifikasi dari siswa adalah (1) Tactile/Kines thetic.
Para siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila disibukkan
denga suatu aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca tetapi
ikut terlibat langsung melakukan sendiri. (2) Visual/perceptual.
Para siswa memperoleh hasil belajar yang optimal dengan
penglihatan. Demonstrasi ini dari papan tulis, diagram, grafik, dan
tabel, adalah semua alat yang berharga untuk mereka pelajar tipe
visual selalu ingin melihat gambar, diagram, flow chart, time line,
film, dan demonstrasi. (3) Auditory. Pelajar menyukai informasi
dengan format bahasa lisan. Hasil belajar diperoleh melalui
mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian pada
diskusi kelompok. (4) Aktif Versus Reflektif Aktif: pelajar
cenderung untuk mempertahankan dan memahami informasi yang
Geografi SMA K - 5
201
terbaik apa dengan melakukan sesuatu secara aktif dengan
mendiskusikan pada orang lain. (5) Reflektif: pelajar suka
memikirkan sesuatu dengan tenang “Mari kita fikirkan terlebih
dulu” adalah tanggapan pelajar yang reflektif. (6) Seqwential
Versus Global Seqwential: Pelajar menyukaiuntuk berproses stepby-step, terhadap suatu cara dan hasil akhir yang sempurna. (7)
Global: Pelajar menyukai suatu ikhtisar atau “gambaran besar”
dari
apa
yang
mereka
akan
lakukan
sebelum
menuju
pembelajaran dengan proses yang kompleks.
Kebutuhan
media
dapat
didasarkan
atas
tuntutan
kurikulum. Media yang digunakan siswa, haruslah relevan dengan
kemampuan yang dimiliki siswa.. Dalam hal ini perlu diperhatikan
bahwa program yang terlalu mudah akan membosankan bagi
siswa dan sedikit sekali manfaatnya bagi siswa karena siswa tidak
memperoleh tambahan kemampuan yang sebenarnya. Sebaliknya
program media yang terlalu sulit akan membuat siswa frustasi.
Kemampuan dan keterampilan yang seharusnya dimiliki oleh
siswa tidak dapat terpenuhi dan terserap dengan baik, sehingga
tidak terjadi perubahan perilaku pada siswa.
4) Karakteristik Siswa
Masing-masing peserta didik atau siswa sebagai individu
dan subjek belajar memiliki karakteristik atau ciri-ciri sendiri.
Kondisi atau keadaan yang terdapat pada masing-masing siswa
dapat mempengaruhi bagaimana proses belajar siswa tersebut.
Dengan kondisi peserta yang mendukung maka pembelajaran
tentu dapat dilakukan dengan lebih baik, sebaliknya pula dengan
karakteristik yang lemah maka dapat menjadi hambatan dalam
proses belajar mengajar.
Lebih lanjut lagi bahwa keadaan peserta didik bukan hanya
berpengaruh pada bagaimana belajar masing-masing peserta
didik, namun dari proses belajar masing-masing siswa dapat
mempengaruhi pembelajaran secara keseluruhan serta juga
mempengaruhi bagaimana proses belajar peserta didik lainnya.
Geografi SMA K - 5
202
Jika pengaruh positif maka akan memberikan efek yang baik bagi
proses pembelajaran, namun tentu saja juga terdapat karakteristik
atau keadaan dari siswa yang buruk dan memberikan pengaruh
negatif bagi pembelajaran.
Oleh karena itu, guru yang memiliki peran sentral dalam
pembelajaran
secara
langsung
sangat
diharuskan
untuk
mengetahui karakteristik atau keadaan yang sebenarnya terjadi
pada siswa. Dengan demikian, guru dapat mengantisipasi juga
mengatasi adanya pengaruh buruk yang mungkin muncul dan
berakibat negatif bagi pembelajaran. Identifikasi terhadap keadaan
dan kondisi siswa baik untuk masing-masing individu maupun
keseluruhan
mutlak
diperlukan
yang
digunakan
untuk
pengambilan langkah dan perlakuan terutama pemilihan strategi,
model, media, dan komponen penyusun pembelajaran lainnya.
3 macam hal karakteristik atau keadaan yang ada pada
siswa yang perlu diperhatikan guru yaitu: (Sardiman, 2011)

Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan
kemampuan
awal
siswa.
Misalnya
adalah
kemampuan intelektual, kemampuan berpikir, dan
lain-lain.

Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan
dengan latar belakang dan status sosial.

Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan
dengan perbedaan-perbedaan kepribadian seperti
sikap, perasaan, minat, dan lain-lain.
Dari macam-macam jenis dan sumber karakteristik atau
keadaan yang ada pada siswa ini guru dapat menentukan datadata apa saja yang perlu diketahui informasinya dan digali dari
peserta didik. Kondisi pada peserta didik juga senantiasa dapat
mengalami perubahan, guru hendaknya juga harus memantau
segala perubahan keadaan yang ada pada siswa baik sebelum
pembelajaran
dimulai,
saat
pembelajaran,
hingga
paska
pembelajaran dan evaluasi.
Geografi SMA K - 5
203
Karakteristik
siswa adalah aspek-aspek
atau kualitas
perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar,
gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang
dimiliki (Hamzah. B Uno dalam Ahmad Fauzi, 2010)
Manfaat Analisis Karakteristik Siswa
(a)
Guru dapat memperoleh tentang kemampuan
awal siswa sebagai landasan dalam memberikan
materi baru dan lanjutan
(b)
Guru dapat mengatahui tentang luas dan jenis
pengalaman belajar siswa, hal ini berpengaruh
terhadap daya serap siswa terhadap materi baru
yang akan disampaikan
(c)
Guru dapat mengetahui latar belakang sosial dan
keluarga siswa.
Meliputi tingkat pendidikan
orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental
sehingga guru dapat menajjikan bahan serta
metode lebih serasi dan efisien
(d)
Guru dapat Mengetahui tingkat pertumbuhan dan
perkembangan dan aspirasi dan kebutuhan
siswa
(e)
Guru dapat Mengetahui tingkat penguasaan
yang telah di peroleh siswa sebelumnya
Kegiatan menganalisis perilaku dan karakteristik siswa
dalam mengembangkan pembelajaran merupakan pendekatan
yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem
pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Karakteristik
siswa merupakan salah satu variabel pengajaran. Variabel ini
didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan
siswa. Aspek-aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi
belajar, kemampuan berpikir, dan kemampuan awal (hasil belajar)
yang telah dimilikinya.
Karakteristik sangat menentukan dalam proses pemilihan
strategi pengolahan, yang berkaitan dengan bagaimana menata
Geografi SMA K - 5
204
pengajaran, khususnya komponen-komponen, strategi pengajaran
agar sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa.
Problem sering terjadi bahwa para penyusun desain
instruktursional maupun para guru atau pendidik keliru di dalam
memperkirakan kemampuan dan keadaan siswa. Kadang-kadang
perkiraan itu terlalu rendah (under estimate), namun kadang
perkiraan itu terlalu tinggi (over estimate). Manakala terjadi
problem pertama dimana guru memperkirakan kemampuan siswa
terlalu rendah, maka akan terjadi bahwa ia mengerjakan sesuatu
yang tidak perlu. Dengan kejadian ini terjadi penghamburan waktu
yang sangat berguna bahkan membuat siswa bosan. Sedangkan
manakala terjadi bahwa guru memperkirakan terlalu tinggi akan
kemampuan siswa yang akan diajarnya, maka siswa tersebut akan
tidak memiliki latar belakang pengetahuan yang diperlukan dan
siswa akan mengalami kesulitan didalam mengikuti pelajaran
tersebut.
Dalam
hal
ini
guru
perlu
memberikan
pengejaran
pendahuluan untuk menyiapkan siswa agar dapat dengan mudah
mengikuti pelajaran yang dimaksud. Untuk mengatasi problemproblem tersebut, guru perlu memiliki keterampilan di dalam
menganalisis kemampuan dan karakteristik siswa. Bagaimana
caranya? Adalah menjadi kelaziman bahwa para guru atau
pendidik untuk mencatat atau memperhatikan akan adanya
perbedaan-perbedaan individual diantara para siswanya. Mereka
mengetahui bahwa siswa datang ke sekolah dengan membawa
berbagai bekal kemampuan. Mereka mengetahui pula bahwa para
siswa datang dari berbagai latar belakang keluarga yang berbedabeda.
Di dalam menyusun rencana pengajaran, adalah sukar untuk
dapat sepenuhnya melayani masing-masing individual yang satu
sama lain berbeda tersebut. Oleh karena itu, cara yang terbaik
adalah menyusun rencana pengajaran yang sebaik-baiknya yang
dapat memenuhi keadaan siswa yang sebanyak-banyaknya. Oleh
karena itulah pengetahuan, kemampuan atau keterampilan dalam
Geografi SMA K - 5
205
“menganalisis kemampuan awal dan karakteristik siswa” sangat
penting baik bagi para penyusun desain instruksional, para guru
maupun para ahli media dan teknologi pendidikan. Di dalam
menganalisis karakteristik siswa, ada tiga hal yang perlu
diperhatikan.
a.
Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan
kemampuan awal atau “prerequisite skills” seperti :
kemampuan
intelektual,
kemampuan
berfikir,
mengucapkan, dan kemampuan gerak atau “psychomotor
skills”, misalnya keterampilan menggerakkan tangan,
kaki, dan badan.
b.
Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang
dan status sosial dan kebudayaan (sociocultural).
c.
Karakteristik
yang
berkenaan
dengan
perbedaan-
perbedaan kepribadian seperti: sikap, perasaan, minat,
dan sebagainya.
Kegunaaan mengetahui semua aspek keadaan individu
siswa tersebut adalah untuk dapat memilih pola-pola pengajaran
yang lebih baik, yang paling menjamin kemudahan belajar bagi
setiap siswa. Para guru, para ahli media dan teknologi pendidikan,
hendaknya
dapat
menganalisis
keadaan
siswa
dengan
mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu disampaikan,
begaimana mendapatkan jawab atas pertanyaan-pertanyaan
tersebut
dan
kemudian
dapat
menafsirkannya
dalam
arti
menjelmakannya dalam strategi instruksional yang sesuai dengan
keadaan siswa. Dengan demikian prinsip penyusunan desain
instruksional yang sebaik-baiknya untuk setiap individu akan
melengkapi prinsip penyusunan desain instruksional yang paling
baik untuk siswa yang paling banyak.
5) Analisis Kebutuhan Media
Proses
belajar-mengajar
atau
proses
pembelajaran
merupakan kegiatan pelaksanaan kurikulum yang telah dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan
Geografi SMA K - 5
206
yang
telah
ditetapkan.
Tujuan
pendidikan pada
dasarnya
mengantarkan para siswa menuju perubahan-perubahan tingkah
laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup
mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai
tujuan tersebut perlu ada keterpaduan yang sistematis antara
komponen-komponen
pembelajaran,
salah
satunya
adalah
sumber dan media pembelajaran, dimana hal tersebut menjadi
sangat penting terkait darimana dan bagaimana anak didik
memperoleh pengetahuannya.
Sumber belajar dan Media sebagai alat bantu dalam
proses belajar mengajar adalah sebagai suatu kenyataan yang
tidak
dapat
dipungkiri,
menghendakinya
karena
untuk
memang
membantu
tugas
gurulah
yang
guru
dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang di berikan
oleh guru kepada anak didik.
Dalam pemilihannya sebagai alat bantu belajar, sumber
dan media pembelajaran memiliki prinsip dan kriteria tertentu yang
harus diperhatikan agar media tersebut dapat sesuai dan dapat
menunjang pembelajaran.
Alasan praktis
berkaitan
dengan pertimbangan-
pertimbangan pengguna seperti guru, dosen, instruktur. Terdapat
beberapa
penyebab orang memilih media, antara lain dijelaskan
oleh Arif Sadiman (2006) sebagai berikut:
(a) Demonstration. Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai
alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek,
kegunaan, cara mengoperasikan dan lain- lain. Contohnya :
seorang guru geografi akan menjelaskan pengukuran ph air
dan tanah dengan menggunakan kertas lakmus,
sebelum
dilakukan
tersebut
praktikum,
memperagakan
terlebih
bagaimana
cara
dahulu
guru
menggunakan
kertas
lakmus dengan baik.
Geografi SMA K - 5
207
(b) Familiarity.Pengguna
media pembelajaran memiliki alasan
pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu karena sudah
terbiasa menggunakan media tersebut.
(c) Clarity. Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media
adalah untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dan
memberikan penjelasan yang lebih konkrit.
(d) Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa
dilakukan oleh guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan
oleh
guru
berperan
dalam
pembelajaran
secara aktif
adalah siswa harus
baik secara fisik, mental, dan
emosional. Dalam prakteknya guru tidak selamanya mampu
membuat siswa aktif hanya dengan cara ceramah, tanya
jawab dan lain-lain namun diperlukan media untuk menarik
minat atau gairah belajar siswa.
Tugas guru adalah memilih media yang tepat dengan
kebutuhan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan
karakteristik materi pembelajaran. Tentu saja hal ini tidaklah
mudah, diperlukan analisis dan pertimbangan- pertimbangan
yang
matang sehingga
membeli media berarti manfaat yang
diperoleh bukan kesia-sian.
Dalam memilih media untuk suatu pembelajaran perlu
diperhatikan beberapa kriteria umum dalam Pemilihan Media
pembelajaran, antara lain:
(a)
Kesesuaian dengan Tujuan Pembelajaran. Perlu di kaji
tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Dari kajian tujuan pembelajaran ini
bisa
dianalisis media apa yang cocok guna
mencapai
tujuan tersebut.
(b)
Kesesuaian dengan materi pembelajaran
(instructional
content),
yang
diajarkan
yaitu
bahan atau
pada
Pertimbangan
program
lainnya,
apa
pembelajaran
akan
tersebut.
dari bahan atau pokok bahasan
tersebut sampai sejauhmana
Geografi SMA K - 5
kajian
kedalaman
yang
harus
208
dicapai,
dengan demikian kita bisa mempertimbangkan
media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
(c)
Kesesuaian dengan Karakteristik Pebelajar atau siswa.
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik
siswa/guru.
Yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media
yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik
secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri,
dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan
digunakan.
Terdapat
media
yang
cocok
untuk
sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang
lain.
(d)
Kesesuaian dengan teori. Pemilihan
didasarkan
atas
media
harus
kesesuaian dengan teori. Media yang
dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media
yang dianggap paling disukai dan paing bagus, namun
didasarkan atas teori yang di angkat dari penelitian dan riset
sehingga telah teruji validitasnya.
(e)
Kesesuaian
dengan gaya belajar siswa.
Kriteria ini
didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa
belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
(f)
Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung,
dan
waktu
yang tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah
media, apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang
tersedia, maka kurang efektif.
Kriteria pemilihan media lain, meliputi :
(a)
Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media
pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional
yang telah ditetapkan.
(b)
Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan
pelajaran
yang
sifatnya
fakta,
prinsip,
konsep
dan
generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih
mudah dipahami siswa.
Geografi SMA K - 5
209
(c)
Kemudahan
memperoleh
media,
artinya
media
yang
diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat
oleh guru pada waktu mengajar.
(d)
Keterampilan guru menggunakannya, artinya secanggih
apapun
sebuah
media
apabila
tidak
tahu
cara
menggunakanya maka media tersebut tidak memiliki arti
apa-apa.
(e)
Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media
tersebut dapat bermanfaat bagi siwa selama pengajaran
berlangsung.
(f)
Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf
berfikir
siswa,
dalamnya
sehingga
dapat
makna
dipahami
yang
terkandung
para
peserta
oleh
di
didik.
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu
diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media
mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Media
pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik.
Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi
kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang
pebelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain
memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga
akan mengaktifkan pebelajar dalam memberikan tanggapan,
umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk
melakukan praktik-praktik dengan benar.
(g)
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah
media, antara lain biaya, ketersediaan fasilitas pendukung,
kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan
untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang
ditimbulkan, kerumitan, dan kegunaan.
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
1)
Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
yaitu
melalui
kajian
referensi dan diskusi, peserta pelatihan dapat menganalisis
kebutuhan media pembelajaran.
Geografi SMA K - 5
210
2)
Peserta diminta melakukan aktivitas belajar sebagai berikut:
Tugas Individu:
a)
Baca dan cermati uraian materi penggunaan media
b)
Identfikasikan
jenis-jenis media yang dapat digunakan
pada pembelajaran geografi berdasarkan kompetensi
dasarnya..
Tugas Kelompok:
a)
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. dengan jumlah
kelompok ideal, yaitu maksimal 5 orang.
b)
Dalam kelompok setiap individu memaparkan jenis media
dan strategi pemanfaatnya dalam pembelajaran geografi
berdasar kompetensi dasar.
c)
Masing-masing peserta menyampaikan analisa kebutuhan
media tersebut dalam proses pembelajaran
d)
Anggota kelompok lain menanggapi dan berdiskusi untuk
menentukan
solusi
kelompok
dalam
menganalisis
kebutuhan media dalam pembelajaran.
e)
Hasil kelompok dipresentasikan agar kelompok lain dapat
mencermati dan mempelajari.
f)
d.
Fasilitator menyampaikan refleksi
Evaluasi kegiatan belajar
Berikan jawaban pada soal-soal berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Ibu/Bapak terhadap materi yang telah dipelajari!
1. Jelaskan permasalahan yang akan terjadi apabila terdapat
kesalahan dalam memilih media dalam proses pembelajaran?
2. Jelaskan
fungsi
menganalisis
karakteristik
siswa
dalam
menentukan kebutuhan media pembelajaran!
3. Jelaskan kriteria gaya belajar siswa dalam pengaruhnya terhadap
pemanfaatan media di sekolah!
e.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Geografi SMA K - 5
211
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan
balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini :
1) Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi analisis
kebutuhan media pembelajaran geografi?
2) Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah
mempelajari materi analisis kebutuhan media pembelajaran
geografi?
3) Apa manfaat
materi analisis kebutuhan media pembelajaran
geografi, terhadap tugas Bapak/Ibu ?
4) Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan
ini ?
f. Rangkuman:
Penggunaan
media
pembelajaran
dalam
proses
pembelajaran harus diawali dengan adanya sikap dari guru yang
bersedia untuk memanfaatkan media pembelajaran. Untuk itu
guru perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang hakikat
media, jenis, karakteristik, dan manfaat media pembelajaran
dalam rangka membekali guru agar dapat memerankan dirinya
dengan baik sebagai salah satu sumber belajar, sebagai
fasilitator.
Selain
itu,
guru
juga
harus
memahamin
tujuan
pengajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan dapat
dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Analisis kebutuhan merupakan aktivitas ilmiah untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor
pendukung
dan
penghambat
proses pembelajaran guna memilih dan menentukan media yang
tepat dan relevan mencapai tujuan pembelajaran dan mengarah
pada peningkatan mutu pendidikan.
Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas
perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi
Geografi SMA K - 5
212
belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal
yang dimiliki.
5) Atwi Suparman. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta:
Erlangga.
6) Dick, Carey, dan Carey. 2009. The systematic desaign of instruction.
New
Jersey:
Pearson.
Morrison, Ross, dan Kemp. 2007. Designing Effective Instruction 5th
edition. Hoboken: Willey and sons inc.
Geografi SMA K - 5
213
J. BAB X PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN
Geografi SMA K - 5
214
K. BAB X PENYUSUNAN RPP
1. Kegiatan Pembelajaran 1 Pengertian, hakikat RPP, sistematika RPP
n. Indikator Pencapaian Kompetensi
1) Menjelaskan pengertian RPP
2) Menjelaskan pengertian hakikat RPP
3) Menyusun RPP
b. Uraian Materi
Penyusunan RPP
Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran
yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Setiap guru di setiap satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut
mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang
diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Untuk
menyusun RPP yang benar Anda dapat mempelajari hakikat, prinsip dan
langkah-langkah
penyusunan
RPP
Permendiknas tentang Pembelajaran
seperti
yang
tertera
pada
Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah - Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran nomor 103
Tahun 2014
Hakikat RPP
RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci
mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.
RPP mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian
kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6)
penilaian;
dan
(7)
media/alat,
bahan,
dan
sumber
belajar.
Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau
berkelompok
di
sekolah/madrasah
dikoordinasi,
difasilitasi,
dan
disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.
Geografi SMA K - 5
215
Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok
antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi
oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
Prinsip Penyusunan RPP
Prinsip-prinsip RPP yang harus diikuti pada saat penyususn RPP adalah:
1. Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap
spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI3), dan keterampilan (KD dari KI-4).
2. Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4. Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan
saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
5. Berbasis konteks
Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai
sumber belajar.
6. Berorientasi kekinian
Pembelajaran
yang
berorientasi
pada
pengembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
7. Mengembangkan kemandirian belajar
Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara
mandiri.
8. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
Geografi SMA K - 5
216
9. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau
antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan
pengalaman
belajar.
RPP
disusun
dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
10. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen dan Sistematika RPP
Di dalam Permendikbud nomor 103 tahun 2015, komponen-komponen
RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
A Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
Geografi SMA K - 5
217
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran (dapat
Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan
buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi
kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang
dikelompokkan
menjadi
materi
untuk
pembelajaran
reguler,
pengayaan, dan remedial)
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
-
Mengamati
-
Menanya
-
Mengumpulkan informasi/mencoba
-
Menalar/mengasosiasi
-
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
-
Mengamati
-
Menanya
-
Mengumpulkan informasi/mencoba
-
Menalar/Mengasosiasi
-
Mengomunikasikan
Geografi SMA K - 5
218
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran
remedial
dilakukan
segera
setelah
kegiatan
penilaian.
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar
Contoh RPP Geografi
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI .........
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas / Semester
: XII/1
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Topik/Sub Topik
: Penginderaan Jauh/Interpretasi Citra
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, damai responsive dan proaktif),
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
Geografi SMA K - 5
219
bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi masyarakat dalam
membangun peradaban bangsa dan dunia.
KI 3 :
Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk
mendalami kajian ilmu dan teknologi Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem
Informasi Geografis (SIG).
2.1. Menunjukkan sikap proaktif dalam praktik pemanfaatan citra penginderaan jauh
untuk kajian tata guna lahan dan transportasi.
3.1. Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan
dan transportasi.
4.1 Mencoba menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata
guna lahan dan transportasi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1. Melakukan digitasi pada citra penginderaan jauh
1.1.2. Melakukan interpretasi citra penginderaan jauh
3.1.3. menganalisis citra penginderaan jauh
4.1.1.
Menginterpretasi citra penginderaan jauh sesuai konsep, prinsip, dan
pendekatan geografi.
D. Materi Pembelajaran
Geografi SMA K - 5
220
1. Unsur dan teknik interpretasi citra
2. Analisa Manual
a. Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Sintak
Model
Pembelajaran
Pembelajaran
Pendahuluan Menciptakan
Situasi (Stimulasi)
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
5. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka 10 menit
pelajaran seperti:
 mengucapkan salam dan berdoa bersama
 mengecek kehadiran peserta didik dengan
menanyakan yang tidak hadir.
6. Guru memperlihatkan gambar citra suatu
wilayah, kemudian guru bersama peserta didik
melakukan curah pendapat :
 Bagaimana mengenali obyek pada citra?
 Apa fungsi bayangan untuk mengenali obyek
pada citra.
7. Guru menginformasikan tujuan yang akan
dicapai selama pembelajaran :
Menjelaskan unsur dan teknik interpretasi
citra.
Kegiatan Inti
Problem
1) Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang 70 menit
statemen
akan dilaksanakan peserta didik selama proses
(pertanyaan/ide
pembelajaran yaitu: peserta didik akan belajar
ntifikasi
secara berkelompok untuk melakukan praktik
masalah)
interpretasi citra berupa citra pankromatik
warna
menggunakan
beberapa
peralatan
dengan panduan LK.
Geografi SMA K - 5
221
2) Peserta didik membentuk 5 kelompok sesuai
dengan
pembagian
kelompok
yang
telah
ditetapkan pada pertemuan
Pengumpulan
data
3) Setiap kelompok menerima citra pankromatik
warna, dan Lembar Kegiatan Peserta didik.
4) Menjelaskan cara kerja
praktik interpretasi
citra.
5) Melaksanakan praktik interpretasi citra dengan
pembagian tugas sebagai berikut:
Kelompok menginterpretasi obyek pada citra
sesuai dengan unsur-unsur intepretasi
6) Membimbing
peserta
didik
dalam
melaksanakan praktik interpretasi dan digitasi
citra.
Verifikasi
7) Melakukan verifikasi hasil praktik interpretasi
citra dari masing-masing kelompok. Setiap
kelompok mencatat hasil praktik interpretasi
citra yang dilakukan dari kelompok lain ke
dalam format yang tersedia, sehingga menjadi
sebuah data/informasi yang lengkap.
Pengolahan
data
analisis
8) Menganalisis karakteristik/atribut pada citra
dan
dan
kelompok
membagi
anggota
untuk
melakukan digitasi citra pada plastik mika
dengan pembagian masing-masing peserta
didik melakukan digitasi pada:
a.
jalan dibedakan berdasar kelasnya, rel
kereta api
Geografi SMA K - 5
b.
Bangunan sekolah, pasar dan kantor
c.
Perairan, sungai dan rawa
d.
Pemukiman, makam dan prasarana lain
222
e.
Generalisasi
Hutan, sawah dan perkebunan.
9) Guru
menentukan
kelompok
yang
akan
mewakili presentasi dari hasil diskusi dengan
cara diundi. Kelompok lain memberi tanggapan
berdasarkan hasil diskusi kelompok.
10) Klarifikasi guru dari hasil diskusi peserta didik.
Penutup
o. Bersama peserta didik membuat kesimpulan 10 menit
tentang teknik interpretasi citra penginderaan
jauh.
p. Melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah
dilakukan hari ini dengan meminta seorang
peserta
didik
menyampaikan
kesan/pengalaman/manfaat setelah mengikuti
pembelajaran pada pertemuan hari ini.
q. Melaksanakan penilaian dalam bentuk tes
tulis.
r. Guru memberikan penghargaan (misalnya
pujian atau bentuk penghargaan lain yang
relevan) kepada kelompok yang kinerja dan
hasilnya baik.
s. Memberikan penugasan kepada peserta didik
secara kelompok interpretasi citra dengan
analisa manual pada citra yang tersedia selama
1 minggu dengan menggunakan format (
terlampir).
t. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-masing.
Geografi SMA K - 5
223
F.
Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian dan instrument penilaian
No
Aspek
Teknik
Bentuk Instrumen
1.
Sikap
- Observasi kegiatan pengkajian dan - Lembar Observasi
diskusi kelompok
2.
3.
Pengetahuan
Keterampilan
- Penugasan
- Soal Penugasan
- Tes Tertulis
- Soal Uraian
- Laporan Praktik
- Rubrik Penilaian
2. Pembelajaran Remidial : tugas tambahan
3. Pembelajaran Pengayaan : tutor sebaya
G. Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar:
1) Foto udara
2) Plastik mika
3) Spidol OHP
4) Tabel hasil pengamatan
5) LKS
6) Buku Guru Kemdikbud RI tahun 2014
7) Buku Peserta didik Kemdikbud RI tahun 2014
Mengetahui,
Malang,
Kepala Sekolah,
Guru Geografi,
Geografi SMA K - 5
Mei 2015
224
___________________
___________________
NIP.
NIP.
d. Aktivitas Pembelajaran
Menjelaskan pengertian RPP
Menjelaskan hakikat RPP
Menjelaskan komponen dan sistematika RPP
e. Latihan/ Kasus /Tugas
Membuat RPP
f. Rangkuman
g. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
L. BAB XI ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA PTK
1. Kegiatan Belajar 1 Analisis Data PTK
a. Tujuan Pembelajaran
18) Mengelola data hasil observasi pelaksanaan rencana tindakan
19) Menyajikan data dalam kualitatif dan data kuantitatif
20) Menganalisis data kualitatif dan data kuantitatif.
21) Menginterpretasikan hasil analisis data.
b. Uraian Materi
Data PTK
Setelah melaksanakan tindakan dan mengumpulkan berbagai data sesuai
dengan tujuan perbaikan pembelajaran, maka langkah selanjutnya yang
harus dilakukan oleh guru adalah menelaah atau menganalisis data
tersebut. Jika kegiatan ini tidak dilakukan data yang telah dikumpulkan
tersebut tidak akan mempunyai makna. Untuk membuat data tersebut
bermakna, perlu mengelompokkan, dan menyajikan data dalam berbagai
bentuk sesuai dengan kebutuhan agar data tersebut dapat dengan mudah
dibaca. Guru juga perlu menganalisis dan menginterpretasikan hasilnya
untuk mengevaluasi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang
Geografi SMA K - 5
225
dilakukan. Oleh karena itu analisis dan interpretasi data merupakan bagian
yang juga amat penting dalam PTK.
Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan
kondisi,
proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar
yang diperoleh siswa.
Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau
menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait
dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh
simpulan
tentang
keberhasilan
tindakan
perbaikan
pembelajaran
Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif.
Data kuantitatif:
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik
yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina untuk matapelajaran
matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm.
Data kualitatif:
Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data yang
dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik,
buruk, pandai, dan sebagainya.
Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif, perhatian siswa
terhadap matapelajaran Geografi rendah, dan rata-rata skor UAS semester
ini naik.
Teknik Analisis Data Kualitatif
1) Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data kualitatif
dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga tiga komponen,
yakni: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Geografi SMA K - 5
226
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam analisis data seperti ini adalah
sebagai berikut.
a) Memilih data (reduksi data)
Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan dengan tujuan
perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika
dianggap perlu, guru dapat menambahkan data baru dengan mengingat
kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan
rencana tindakan.
b) Mendeskripsikan data hasil temuan (memaparkan data)
Pada kegiatan ini, guru membuat deskripsi dari langkah yang yang
dilakukan pada kegiatan a) di atas.
c) Menarik kesimpulan hasil deskripsi
Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah b) di atas,
selajutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana tindakan
yang telah dilakukan.
Analisis dan interpretasi data juga dapat dilakukan dengan mencari
”pattern” atau pola (Guba dan Lincoln, 1981). Analisis dan interpretasi data
juga dapat dilakukan dengan cara mencari pola atau esensi dari hasil
refleksi diri yang dilakukan guru kemudian, digabung dengan data yang
diperoleh dari beberapa pengamat yang membantu. Perhatikan contoh
hasil refleksi dan analisis berikut ini.
Tabel 12:Contoh Deskripsi Temuan, Hasil Refleksi, dan Rencana Tindak
Lanjut
Tujuan
Deskripsi Temuan
Refleksi
Tindak Lanjut
Perbaikan
Geografi SMA K - 5
227
Meningkatkan
Kerja
kelompok Kerja
kelompok Pada siklus ke dua
keaktifan
siswa berlangsung
melalui
kerja namun hanya tiga dari mengaktifkan
kelompok.
lancar, belum
lima kelompok yang siswa,
anggotanya
mapu guru
untuk
memutuskan
meningkatkan
hanya efektifikas
aktif sekitar 60% siswa kelompok
bertanya
dan yang
berpendapat.
dua
kelompok
lain,
hanya
melalui
aktif. penerapan
Untuk Penyebabnya
strategi
kerja
kelompok
yang adalah guru belum ”kolaboratif”. Dalam
ketua menerapkan
kelompok
dan strategi
teknik
kolaboratif
untuk siswa
yang
tidak
sekretaris yang aktif mengaktifkan
mampu dipacu oleh
bekerja,
guru
sedangkan semua siswa.
anggota
asyik
yang
karena
guru
menerapkan
untuk
lain
ngobrol.
mungkin
Ini
agar
bertanya
mau
kepada
temannya, sedangkan
terjadi
siswa
belum
diminta untuk dapat
strategi
mengaktifkan
semua
anggota
kelompok
yang
atau
menjelaskan
pada
temannya yang belum
paham
Data kuantitif dalam PTK umumnya berupa angka-angka sederhana,
seperti nilai tes hasil belajar, disktribusi frekuensi, persentase, skor dari
hasil angket, ds.
Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan
cara:
-
Menghitung jumlah,
-
Menghitung rata-rata (rerata),
-
Menghitung nilai persentase,
-
Menghitung nilai kuartil, desil, dan persentil,
-
Membuat grafik,
mampu
membantu
Teknik Analisis Data Kuantitatif
Geografi SMA K - 5
kerja
228

Dan lain sebagainya.
cara menganalisis data kuantitatif, dengan mengikuti langkah-langkah
seperti di bawah ini. Data kuantitatif yang diperoleh dari pelaksanaan
tindakan biasanya masih berupa data yang terserak (belum teratur)
sehingga masih sulit untuk dibaca.
Contoh: skor hasil tes akhir semester matematika 40 siswa:
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70
85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85
95 74 73 68 86 90 70 71 88 68

Agar mudah dibaca maka data tersebut perlu ditata, misalnya disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Caranya adalah sebagai berikut:
 Tentukan rentang skor yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah. Jadi
rentang skor = 95 – 61 = 34.
 Tentukan banyak kelas yang akan digunakan. Untuk menghitung banyak
kelas. Gunakan aturan Sturges dengan rumus:
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n, dimana k adalah banyak kelas yang
akan dibuat dan n adalah banyak data.
Untuk data di atas maka banyak kelas yang akan dibuat adalah:
k = 1 + 3,3 log 40
= 1 + 3,3 x 1,6021
= 6,2869
Banyak kelas yang harus dibuat dapat 6 atau 7.
 Hitung panjang kelas interval dengan rumus:
rentang
Panjang kelas (p) = ----------------banyak kelas
34
p = -------- = 4,86 , dibulatkan jadi 5
Geografi SMA K - 5
229
7
 Tentukan data untuk ujung bawah kelas interval pertama. Data untuk
ujung bawah kelas interval pertama dapat diambil dari skor terkecil dari
data yang diperoleh atau dapat diambil dari skor yang lebih kecil dari
skor terkecil dengan syarat bahwa skor terbesar harus masuk dalam
kelas interval terakhir yang akan dibuat.
 Masukkan semua skor ke dalam kelas interval yang terbentuk.
 Hasil tabel frekuensi distribusi data hasil tes matematika di atas adalah
sebagai berikut.
Geografi SMA K - 5
230
Tabel 13: Contoh Destribusi Hasil Ujian Akhir Semester
Mata Pelajaran Geografi Tahun 2014
Skor matematika
Tally
Banyak siswa
61 – 65
////
4
66 – 70
///// ////
9
71 – 75
///// ///// /
11
76 – 80
//
2
81 – 85
////
4
86 – 90
///// //
7
91 – 95
///
3
Jumlah

40
Jika menghendaki, dapat menggambar data dalam tabel tersebut ke
dalam bentuk diagram batang. Caranya, dibuat dulu dua sumbu, yaitu
sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar memuat bilangan-bilangan
yang merupakan titik tengah dari setiap kelas interval, sedangkan sumbu
tegaknya memuat frekuensi dari setiap kelas interval. Dari data tersebut,
dapat digambarkan grafik batang sebagai berikut:
Grafik Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Geografi Tahun 2014

Analisis data kuantitatif dapat dilakukan secara sederhana dengan
menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dapat dilakukan
dengan memanfaatkan statistika sederhana seperti menghitung rata-rata
Geografi SMA K - 5
231
(mean) dan menghitung persentase. Menghitung skor rata-rata dapat
dengan mudah dilakukan yaitu dengan cara menjumlahkan semua data
kemudian dibagi dengan banyaknya data.
Dengan menggunakan cara di atas maka:
65 + 72 + 67 + .... + 68
Skor rata-rata tes akhir semester matematika = -----------------------------40
= 76,25

Jika data sudah berbentuk tabel frekuensi distribusi seperti pada tabel 1
maka dapat menghitung nilai rata-ratanya dengan terlebih dulu mencari
nilai tengah untuk setiap kelas interval. Kemudian kalikan setiap nilai
tengah dengan frekuensi di kelas interval masing-masing. Jumlahkan
perkalian antara nilai tengah dengan frekuensi untuk setiap kelas interval
kemudian dibagi dengan jumlah data.
Untuk mempermudah hitungan maka data pada Tabel 5.4 di atas dapat
diubah seperti berikut ini.
Tabel 14
Rentang sekor, Nilai Tengah, dan Frekuensi Hasil Tes
Matematika SD Teladan Medan Tahun 2008
Skor matematika
Nilai Tengah
Banyak siswa
61 – 65
63
4
66 – 70
68
9
71 – 75
73
11
76 – 80
78
2
81 – 85
83
4
86 – 90
88
7
91 - 95
93
3
Jumlah
Geografi SMA K - 5
40
232
4x63 + 9x68 + 11x73 + 2x78 + 4x83 + 7x88 + 3x93
Nilai rata-ratanya = ----------------------------------------------------------------40
252 + 612 + 803 + 156 + 332 + 616 + 279
= ----------------------------------------------------40
= 76,25
Dengan menyajikan data kuantitatif dalam bentuk tabel atau grafik, dapat
dengan mudah mendeskripsikan data yang diperoleh. Misal, dari data pada
tabel 1, dapat dengan mudah menghitung persentase siswa yang
memperoleh skor antara 71 – 77 yaitu:
11
= ----- x 100 % = 27,5 %.
40
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran

Sebelum memulai melakukan analisis data masing-masing, peserta
diminta mempelajari analisis dan interpretasi data yang ada pada contoh
laporan PTK

Setelah peserta memahami tentang jenis-jenis data, peserta kegiatan
diminta untuk mengelompokkan data yang diperoleh pada saat ”open
class”atau
yang
diperoleh
dari
pelaksanaan
pelaksanaan
tindakan/pembelajaran di kelas masing-masing dengan menggunakan
format berikut.
Tabel 15:Format untuk Pengelompokkan Jenis data
Data yang diperoleh
Jenis Data
Kualitatif
Kuantitatif
1)
2)
3)
Geografi SMA K - 5
233

Selanjutnya peserta diajak berlatih menganali sis data kualitatif dengan
menggunakan data hasil open class bersama atau menggunakan data
yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan di kelas masing-masing.
Gunakan tabel berikut untuk memudahkan kerja.
Tabel 16:Format Analisis Data Kualitatif
Tujuan Perbaikan Data
pembelajaran
yang Deskripsi
Kesimpulan
diperoleh
20) Setelah peserta berlatih analisis data kuantitatif dengan contoh di atas,
peserta berlatih menganalisis data dari hasil open class atau pelaksanaan
tindakan di kelas masing-masing. Kerja latihan analisis dilakukan secara
berkelompok atau berpasangan.
21) Jika data yang diperoleh dari open class hanya berupa data kualitatif
maka setiap kelompok diberi tugas untuk membahas data yang sama.
Tetapi jika data yang diperoleh dari open class berupa data kualitatif dan
kuantitatif maka jumlah kelompok yang ada dibagi dua. Setengah dari
jumlah kelompok diberi tugas menganalisis dan interpretasi data kualitatif
dan sisanya menganalisis dan menginterpretasikan data kuantitatif.
22) Hasil
latihan
dipresentasikan
dari
kelompok-kelompok
dalam
diskusi
kelas.
kecil
Namun
tersebut
jika
kemudian
waktu
tidak
memungkinkan analisis data dilakukan sebagai tugas terstruktur di rumah
masing-masing.
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
Penilaian Kognitif.
•
Jelaskan perbedaan data kualitatif dan kuantitatif.
•
Bagaimana menganalisis data kualitatif.
Geografi SMA K - 5
234
•
Bagaimana menganalisis data kuantitatif.
Penilaian ketrampilan: Penilaian Produk.
N
Aspek Yang Dinilai
Skor
o.
1
1.
Kemampuan
2
3
4
dalam
menyajikan
tabel
dan
gambar/diagram
2.
Ketepatan memilih analisis
3.
Kemampuan
menganalisis
data kualitatif
4.
Kemampuan
menganalisis
data kuantitatif
Jumlah Skor
Nilai
e. Umpan balik dan tindak lanjut
•
Perhatikan contoh analisis secara kuantitatif laporan PTK berikut ini.
Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai yang siswa pada postes 1
dan postes 2. Perbandingan nilai postes 1 dan postes 2 dari 2 siklus
perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel .17 Perolehan Nilai Tes Sebelum dan Sesudah Perbaikan
Nilai Postes 1
Nilai Postes 2
(Sebelum Perbaikan)
(Setelah Perbaikan)
No
Nilai
n
No Nilai
n
1.
100
2
1.
100
8
2.
95
-
2.
95
2
3.
90
4
3.
90
9
4.
85
4
4.
85
2
Geografi SMA K - 5
235
Nilai Postes 1
Nilai Postes 2
(Sebelum Perbaikan)
(Setelah Perbaikan)
No
Nilai
n
No Nilai
n
5.
80
4
5.
80
5
6.
75
5
6.
75
3
7.
70
3
7.
70
3
8.
65
4
8.
65
-
9.
60
7
9.
60
4
10.
55
4
10. 55
2
11.
50
1
11. 50
-
38
Jumlah
38
Jumlah
peserta didik
Rata-rata skor
peserta didik
72,50
Rata-rata
83,03
skor
•
Berikan deskripsi dari data tersebut di atas agar lebih mudah dibaca dan
lengkap laporan hasil penelitian PTK tersebut
•
Untuk lebih memantapkan cara menganalisis data, cobalah lakukan
penggalian data hasil observasi pembelajaran yang digunakan untuk
PTK.
•
Buatlah penyajian data dalam tabulasi dan diagram.
•
Lakukan analisis data dari hasil pengolahan, baik untuk data yang
kualitatif maupun yang kuantitatif.
f. Kunci jawaban
•
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai
tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
2. Kegiatan Belajar Interpretasi Data
a. Indikator Pencapaian Kompetensi.
22) Menjelaskan pengertian interpretasi data hasil penelitian PTK.
23) Menginterpretasikan data hasil penelitian PTK.
b. Uraian Materi
Interpretasi Data
Geografi SMA K - 5
236
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil
analisis dengan pernyataan, kriteria, atau
standart tertentu untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki.
Interpretasi data perlu dilakukan peneliti untuk memberikan arti mengenai
bagaimana tindakan yang
dilakukan mempengaruhi peserta didik.
Interpretasi data juga penting untuk menantang guru agar mengecek
kebenaran asumsi atau keyakinan yang dimilikinya.
Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain
dengan:
1) menghubungkan data dengan pengalaman diri guru atau peneliti,
2) mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori
terkait,
3) memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai
penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau meminta nasihat
teman sejawat jika mengalami kesulitan.
Pengertian Interpretasi Data
Interpretasi Interpretasi data adalah upaya peneliti memaknai data yang
dapat ditempuh dengan cara meninjau kembali gejala-gejala berdasarkan
sudut pandangnya, perbandingan dengan penelitian yang pernah dilakukan
(misanya oleh peneliti lain). Interpretasi adalah proses memberi arti dan
signifikansi terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola
deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data
yang ada (Barnsley & Ellis, 1992).
Kajian interpretasi ini melibatkan beberapa hal yang penting dalam sebuah
penelitian yaitu berupa diskusi, kesimpulan, dan implikasi
seperti: kilas balik temuan utama dan bagaimana pertanyaan penelitian
terjawab, refleksi peneliti terhadap makna data, pandangan peneliti yang
dikontraskan dengan kajian literatur (teoretik), batasan penelitian, dan
saran untuk penelitian selanjutnya. Dalam interpretasi dibahas bagaimana
cara menemukan makna atau implikasi dari data yang diperoleh. Hasil
interpretasi data digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil perbaikan
pembelajaran yang dilakukan.
Geografi SMA K - 5
237
2. Penafsiran data
Penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari
kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya
dari materi yang dipaparkan. Penafsiran berkehendak untuk membangun
suatu konsep yang bersifat menjelaskan
3. Fungsi Interpretasi Data
untuk mengevaluasi atau merefleksi proses dan hasil perbaikan
pembelajaran yang dilakukan.
4. Kajian Penting Interpretasi Data

Diskusi

Kesimpulan,dan

Implikasi
5. Teknik Interpretasi Data
Ada berbagai teknik dalam melakukan interpretasi data, antara lain
dengan:
1. menghubungkan data dengan pengalaman peneliti,
2. mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori
terkait,
3. memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan mengenai
penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau
4. meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan.
Meskipun analisis data dan interpretasi data dilakukan sambil
berjalan, tetapi harus dihindari analisis dan interpretasi data yang terlalu
dini. Para peneliti yang belum berpengalaman seringkali tergesa-gesa
untuk melakukan hal ini. Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk
merengkumkan apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut
berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Analisis dan interpretasi data
juga diperlukan untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan. Hasil analisis dan interpretasi data akhirnya digfunakan
untuk memberikan masukan bagi perbaikan kegiatan baik bagi kegiatan
peneliti sendiri maupun teman satu tim. Pada akhir kegiatan penelitian,
Geografi SMA K - 5
238
hasil analisis dan interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan
dalam laporan.
Geografi SMA K - 5
239
Tabel18: Contoh Hasil Refleksi dan Analisis Data
Tujuan
Refleksi diri guru
Komentar Pengamat 1
Komentar Pengamat 2
Perbaikan
1. Kegiatan awal Setelah
yang
saya
membaca Pada saat guru mengajukan Pada saat guru mengajukan
dilakukan naskah Case Study saya apersepsi
guru
dapat tentang
dengan pertanyaan
pembelajaran mengajukan pertanyaan:
untuk
pengetahuan
mengali
prasyarat
memotivasi
asam, basa, dan garam “ Coba sebutkan bahan apa siswa, hanya 3 orang yang
siswa.
berulang-ulang
merasa
,
masih
optimal
terutama
saat
saya saja yang ada di rumah memberi respon, yang lain
belum yang
berwujud
pada larutan?”
penggalian Ada
3
mengenai
sifat amati,
dan diam saja.
Mungkin
siswa
pengetahuan awal siswa, kelompok
yaitu
cair
pertanyaan
dalam apersepsi harus diubah:
yang
saya Coba sebutkan zat-zat cair
tidak
paham yang ada di rumahmu!
bahan,
dia Kalau
garam
dimasukkan ke
2. Kegiatan awal bahan. Saya merasa agak dengan
Respon istilah
siswa
untuk
Jawaban
siswa:
dapat
hanya diam saja.pertanyaan 3
memaksakan siswa untuk menjawab
dalam
air
orang
meningkatkan
mengerti dan siap untuk apersepsi
Sebaiknya, dan
respons siswa.
belajar konsep
disebut dalam
apa?
siswa
guru kelompok
Sifatnya bagaimana?
motivasi
yang saya amati
mengingatkan
arti
tidak
terlalu banyak
Tampaknya
bahan menjawab:
siswa
tidak
istilah
asam, basa, dan garam dan
zat
pada40kegiatan
(10 orang
dari
siswa) paham
Zat cair dengan
dapat mengalir,
sehingga
siswa
termotivasi.
kurang sebab
apersepsi
guru
memberikan
bahan.
tidak menempati
wadah, ada yang
pertanyaan berwarna dan ada juga tidak
untuk semua anak.
berwarna
Jawaban siswa hanya pada
sifat fisis dari zat cair.
Guru
tidak
jawaban
siswa
mengejar
untuk
menyebutkan sifat lainnya
Geografi SMA K - 5
240
c. Uraian Kegiatan/Aktivitas Pembelajaran
•
Dengan menggunakan data dan hasil analisis data dari kegiatan open
class atau pelaksanaan tindakan di sekolah masing-masing secara
berkelompok peserta mencoba untuk melakukan interpretasi. Hasil
interpretasi dituliskan dalam bentuk poin-poin penting.
•
Hasil interpretasi data akan digunakan untuk mengevaluasi atau
merefleksi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
23) Setelah selesai kegiatan 4, setiap peserta diminta untuk menuliskan hasil
refleksi diri pemahaman guru tentang pengelompokan data, penyajian
data,
analisis data kualitatif, analisis data kuantitatif, serta interpretasi
hasil analisis pada buku kerja masing-masing.
24) Hasil refleksi dan rencana tindak lanjutnya diuraikan dalam bentuk paragraf
naratif. Perhatikan format berikut ini.
Rumusan
(seperti yang dihasilkan dari pertemuan ke-2)
Masalah:
Hasil
(beberapa paragraf)
Refleksi:
Rencana
(beberapa paragraf)
Tindak
Lanjut:
25) Setelah masing-masing orang menyelesaikan refleksinya, mereka diminta
berdiskusi
dalam
kelompok
kecil
atau
saling
berpasangan
untuk
mendiskusikan atau memberi masukan pada hasil refleksi dan tindak lanjut
masing-masing.
Geografi SMA K - 5
241
d. Evaluasi kegiatan belajar dan kunci jawaban
•
Jelaskan pengertian interpretasi data hasil penelitian PTK.
•
Jelaskan fungsi dan tujuan interpretasi data
•
Apa tujuan dari rencana tindak lanjut setelah interpretasi data selesai
dilakukan.
e. Umpan balik dan tindak lanjut
Langkah-langkah melakukan refleksi:

Cermati tujuan dalam PTK dalam upaya memperbaiki pembelajaran yang
diinginkan.

Cari penyebab keberhasilan atau kekurang-berhasilan dari analisis dan
interpretasi.

Cermati uraian pada deskripsi temuan

Buat ringkasan naratif dari hasil refleksi tersebut tersebut.
Langkah-langkah menentukan tindak lanjut untuk siklus berikutnya:
Berdasarkan hasil refleksi rumuskan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Langkah tindak lanjut
meliputi:
a. memilih atau menetapkan topik pembelajaran berikutnya,
b. menetapkan strategi pembelajaran yang sesuai,
c. menyusun skenario pembelajaran (RPP),
d. penyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan,
e. menyusun atau memperbaiki instrumen untuk pengambilan data.
f. menetapkan jadwal pelaksanaan tindakan,
g. jika diperlukan dapat dilakukan simulasi atau ujicoba skenario dan
perangkat.
f. Kunci jawaban
Dapat digunakan untuk self assesment sekiranya diperlukan sebagai tolak ukur
untuk mengetahui keberhasilan diri sendiri.
Geografi SMA K - 5
242
BAGIAN 3: PENUTUP
Setelah mempelajari serangkaian materi yang terdiri atas statistika deskriptif,
pembentukan
permukaan
bumi,
perubahan
iklim
global,
perairan
laut,
permasalahan lingkungan dan roadmap pembangunan Indonesia, planet bumi
untuk kehidupan, desain pembuatan peta, analisis model-model pembelajaran,
analisis kebutuhan media pembelajaran, penyusunan instrument penilaian,
implementasi RPP dalam pembelajaran geografi, dan analisis dan interpretasi
data PTK dengan berbagai aktivitas pembelajaran, maka untuk memperkuat dan
memperkaya pemahaman Ibu/bapak dipersilakan membaca referensi dari
berbagai sumber.
Kegiatan tersebut juga merupakan bagian penting untuk
mempelajari modul selanjutnya.
Geografi SMA K - 5
243
Geografi SMA K - 5
244
Download