Karakteristik Arsitektur Rumah Bangsawan Ternate

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari proses analisis dan
pembahasan
yang
ditemukan
pada
rumah-rumah
bangsawan
Ternate.
Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karakteristik yang berarti
“ciri-ciri khas” yang tidak terdapat pada bangunan lainnya.
1.
Berdasarkan hasil pembahasan, maka diperoleh beberapa kesimpulan tentang
karakteristik arsitektur rumah bangsawan Ternate yang ditinjau dari fungsi,
ruang, teknik dan bentuk, yaitu:
a. Rumah bangsawan Ternate memiliki karakteristik wujud dan keruangan.
Karakteristik tersebut muncul disebabkan rumah bangsawan Ternate
dibangun dengan fungsi rumah tinggal yang dibangun mengacu kepada
bangunan Kadaton Sultan Ternate, sehingga mempengaruhi keruangan dan
wujud bangunan, diantaranya hirarki ruang yang utama adalah ruang tamu
ditandai
dengan
letak
fungsi/pemanfaatan
dan
ruang
dimensi
untuk
ruang
beberapa
yang
besar,
kegiatan
serta
adat/tradisi/
keagamaan. Adapun karakteristik wujud bangunan dapat terlihat pada
penggunaan bentuk atap yang tinggi, dinding rumah menyerupai
konstruksi benteng dengan tebal dinding sekitar 30 – 50 cm, serta
penggunaan
barisan
kolom
pada
teras
depan
yang
cenderung
menggunakan jenis kolom tuscan. Dimensi kolom pada teras depan cukup
besar untuk rumah satu lantai, yaitu berdiameter 30 – 50 cm dengan jarak
antar kolom ± 1,6 – 2,2 m, sehingga penggunaan kolom tersebut dinilai
tidak hanya berfungsi sebagai perkuatan struktur bangunan, tetapi bentuk
tersebut lebih sebagai penanda status sosial dan ekonomi pemilik.
b. Karakteristik budaya setempat. Bentuk dan tata ruang pada rumah
bangsawan Ternate menunjukkan bahwa rumah bangsawan Ternate
148
melekat dengan fungsi-fungsi yang dimiliki (baik fungsi fisik maupun non
fisik), memunculkan karakter budaya setempat yaitu tradisi/kebiasaan
masyarakat yang terkait dengan kondisi sosial dan ekonomi pemilik,
diantaranya
masyarakat
Ternate
mempunyai
tradisi/kebiasaan
memanggang kue dan makanan serta mengadakan pesta/acara-acara adat,
maka pada rumah bangsawan Ternate terdapat forno (oven) yang dibangun
dengan batu-batu berukuran besar untuk memanggang kue/makanan.
Begitu pula dengan dimensi ruang tamu dan teras yang cukup besar untuk
menampung beberapa jenis kegiatan, serta dinding pendek yaitu pagar
batas teras yang cukup lebar antara 30 – 50 cm sehingga dapat digunakan
untuk mengatur hidangan (makanan dan minuman) ketika ada acaraacara/hajatan tertentu. Penataan ruang-ruang pada bangunan utama dan
bangunan-bangunan servis, serta adanya jenis-jenis ruang utama dan
pelengkap seperti sumur dan forno juga menunjukkan pola hidup
masyarakat saat itu.
Pada rumah bangsawan Ternate, komposisi fasad dan elemen-elemen
bangunan dengan dimensi yang lebih besar dibandingkan dengan rumah
masyarakat biasa, serta faktor pengaruh nilai-nilai budaya setempat menunjukkan
di lingkungan mana rumah tersebut berada dan siapa pemiliknya.
2.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembentukan
karakteristik
rumah
bangsawan Ternate dilihat dari pengaruh nilai budaya masyarakat Ternate,
adalah:
a. Pengetahuan masyarakat Ternate tentang tradisi/kebiasaan membangun
rumah, serta pengetahuan masyarakat untuk menyesuaikan bangunan
dengan kondisi lingkungan sekitarnya (letak jalan, orientasi matahari, style
bangunan sekitar, serta pemanfaatan material lokal untuk bahan bangunan)
mempengaruhi aspek ruang, teknik dan bentuk bangunan.
b. Organisasi sosial/sistem kemasyarakatan adat Ternate, mempengaruhi
fungsi rumah sebagai tempat untuk kegiatan adat/tradisi. Selain itu, sistem
149
kemasyarakatan adat juga turut mempengaruhi bentuk bangunan dalam hal
penggunaan bentuk atap rumah yang tinggi, serta penggunaan kolomkolom pada teras.
c. Sistem
peralatan
hidup
dan
Teknologi,
sistem
peralatan
hidup
mempengaruhi jenis kegiatan/aktivitas sehari-hari berkaitan dengan fungsi
rumah sebagai tempat tinggal. Sementara sistem teknologi yang ada pada
saat itu berpengaruh terhadap konstruksi dan material yang digunakan,
Teknologi pada saat pendirian rumah turut menjadi salah satu faktor
penyebab adanya pemisahan antara ruang-ruang pada bangunan utama dan
ruang pada bangunan-bangunan servis.
d. Ekonomi, rumah merupakan bagian dari kualitas hidup dan kesejahteraan
hidup, faktor ekonomi yaitu berhubungan dengan kemampuan finansial
pemilik memunculkan adanya keragaman jenis material bangunan yang
digunakan. Faktor ekonomi juga turut mempengaruhi adanya jenis-jenis
ruang pelengkap seperti forno dan sumur.
e. Aspek religi, unsur agama mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari
sehingga turut mempengaruhi perilaku yang berdampak pada jenis
kegiatan/aktivitas yang dilakukan. Aspek religi mempengaruhi fungsi
rumah bangsawan Ternate sebagai tempat untuk menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan keagamaan. Selain itu, unsur agama juga berpengaruh
pada penggunaan ragam hias yang minim dekorasi dan tanpa patungpatung, ragam hias yang digunakan hanya berupa bentuk geometris dan
flora.
f. Estetika/keindahan, pertimbangan faktor estetika/keindahan cenderung
mempengaruhi bentuk bangunan, diantaranya penggunaan jenis kolom dan
ragam hias dengan bentuk dan material bervariasi.
5.2 Saran
Penelitian mengenai rumah bangsawan Ternate ini masih memiliki beberapa
kelemahan, hal tersebut terkait dengan keterbatasan-keterbatasan dalam upaya
150
penggalian data yaitu menyangkut dengan keberadaan narasumber yang
mempunyai informasi layak kaji, sehingga membatasi kasus rumah yang dapat
diambil untuk kemudian dikaji. Saat ini, untuk mengetahui dan memahami secara
langsung aspek non fisik yang melatarbelakangi fenomena fisik rumah bangsawan
Ternate sudah cukup sulit mengingat aspek ini sudah mengalami perubahan, dan
juga semakin kaburnya identitas golongan bangsawan Ternate akibat pembauran
dan beragam pendapat yang terjadi. Adanya hal tersebut menjadikan beberapa
temuan dalam penelitian ini perlu pengkajian dan konfirmasi lebih lanjut pada
kasus-kasus lain dalam konteks yang sama.
Beberapa kemungkinan penelitian lanjut yang disarankan sebagai upaya
memperdalam dan menindaklanjuti temuan yang telah ada antara lain :
1.
Penelitian dari segi historis dan sosio-kultural mengenai golongan bangsawan
Ternate dan penelitian mengenai rumah-rumah bangsawan Ternate pada
lokasi atau kasus lain sebagai kajian lanjut dan konfirmasi dari temuantemuan pada penelitian sebelumnya.
2.
Rekaman data yang telah diperoleh, merupakan rekaman dari keadaannya
pada satu waktu tertentu. Dengan kata lain, perekaman ini pada waktu-waktu
tertentu di masa yang akan datang perlu dikerjakan lagi secara berkala agar
dapat menghasilkan rekaman-rekaman yang dapat memperlihatkan pola
perubahannya di kemudian hari. Perekaman terus menerus ini dapat
memberikan petunjuk akan arah perubahan yang cenderung disukai oleh
orang atau kelompok masyarakat yang bersangkutan dalam menghadapi
perubahan pembangunan yang semakin berkembang.
3.
Respon rumah bangsawan Ternate terhadap iklim tropis, yakni sinar matahari,
pergerakan udara, kelembaban serta hujan yang dihubungkan dengan
orientasi, tata ruang, bentuk atap serta penggunaan material. Bagaimana
arsitektur rumah bangsawan Ternate menjawab tantangan iklim, melindungi
serta mewadahi kegiatan penghuninya merupakan kebijakan lokal yang cukup
penting untuk dikaji.
151
Download