Pengantar Ilmu Sejarah

advertisement
Pengantar Ilmu Sejarah
"Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya."
"Kenyataan bahwa sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban dan di sepanjang waktu, sebenarnya
cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu."
Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang
benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan.
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau.
Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan
menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga,
dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian
yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Ilmu Sejarah juga
disebut sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu Budaya
(Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai
Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.
Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di
masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti kronologi,
historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri
mempelajari sejarah disebut sejarawan.
Pertanyaannya adalah: mengapa manusia mempelajari sejarah? Untuk menjawab
pertanyaan itu ada baiknya bila kita lihat buku-buku yang mengajarkan sejarah di SD, SMP
dan SMU. Lihat sejarah DI-NII di sana! Di buku-buku itu ada kepentingan Republik
Indonesia Serikat!
Sejarah sangat identik dengan identitas. Sepanjang sejarahnya manusia selalu mencari
tahu tentang siapa dirinya? Karena sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mempunyai
identitas tentang siapa dirinya. Identitas itu penting karena berkaitan dengan alasan seorang
manusia hidup di dunia ini. Secara umum manusia mencari identitas tentang dirinya pada
sejarah.
Pengantar Ilmu Sejarah
Perhatikan peristiwa di sekitar seorang anak kecil. Seorang anak kecil ketika ditanya
identitasnya, setelah diketahui namanya, si penanya biasanya kemudian menanyakan nama
orang tuanya. Semakin dewasa seorang anak kecil, maka dia akan semakin berpikir tentang
dirinya, dimulai dengan mengetahui asal-usul dia. Keturunan siapakah dia? Dari keluarga
macam apakah dia berasal? Dan seterusnya. Ketika seorang manusia mengumpulkan data
tentang dirinya, maka sebenarnya dia sedang mempelajari apa yang terjadi di masa lampau.
Percaya atau tidak, manusia sesungguhnya bergerak atau bertindak karena identitasnya.
Seorang polisi tidak akan bertindak sebagai polisi bila ia tidak tahu dirinya adalah seorang
polisi. Seorang polisi yang sedang mabuk berat, pasti tidak akan sempat mengingat kalau
dirinya adalah penegak hukum, maka wajar kalau ia bisa bertindak seperti penjahat pada saat
seperti itu.
Inilah yang kemudian disebut sebagai “kesadaran.”
Pentingnya kesadaran dan kesadaran sejarah
Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan
Tuhan yang lain. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu hal yang unik
dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya.
Kesadaran profetik merupakan suatu kesadaran yang dimiliki oleh agama dalam rangka
melakukan transformasi sosial pada satu tujuan tertentu berdasarkan etika tertentu pula.
Sebagaimana kesadaran dalam Islam merupakan suatu bentuk kesadaran yang dimiliki
manusia dari Tuhan untuk menentukan dan merubah sejarah, bukan manusia yang
ditentukan oleh sejarah. Islam memandang kesadaran manusia merupakan kesadaran
immaterial menentukan material, dengan maksud bahwa iman sebagai basis kesadaran
menentukan lingkungan sekitar manusia. Kesadaran dalam Islam merupakan bersifat
independen tidak dipengaruhi oleh struktur, basis sosial dan kondisi material. Yang
menentukan kesadaran bukanlah individu, seperti dalam teori kesadaran kritis. Teori
kesadaran Islam menjadikan individu bersikap aktif dalam menentukan jalannya sejarah.
Kesadaran kritis yang ditentukan oleh individu dapat terjatuh dalam pahan eksistensialisme
dan iondividualism. Sedangkan kesadaran profetis, bahwa yang menentukan bentuk
kesadaran adalah Tuhan, dan ketentuan kesadaran ini untuk menebarkan asma atau nama
Tuhan didunia sehingga rahmat diperoleh manusia, dan bentuk kesadaran ini merupakan
kesadaran Ilahiah untuk merubah sejarah. Kesadaran yang dimiliki oleh Islam merupakan
kesadaran Ilahiah dan menjadi ruh untuk melakukan transformasi.
Kesadaran merupakan konsep yang dimiliki oleh manusia dalam menghadapi realitas
sosial yang terjadi di sekitarya. Kesadaran yang dilakukan oleh manusia merupakan gerak
yang berkelanjutan dan kontinyu dalam rangka merespon realitas sosial. Kesadaran
merupakan sesuatu yang membedakan manusia dengan mahluk yang lain, dikarenakan
-2-
Pengantar Ilmu Sejarah
dengan kesadaran yang dimiliki gerak yang dilakukan tanpa paksaan, tetapi berdasarkan
kemaunan dan keinginannya. Menurut Marxisme kesadaran ditentukan oleh lingkungan
sekitar manusia. Jadi dalam pandangan ini lingkungan lama menentukan lingkungan yang
akan diwujudkan. Manusia bergerak dan melakukan apa saja dikarenakan struktur yang
berada di luar diri manusia, dan berdasarkan tekanan dari luar, bukan dari dasar pikiran
manusia. Bentuk kesadaran yang dimiliki oleh Marxisme ini menjadikan jalannya sejarah yang
terjadi merupakan proses materialism. Marx juga mengakui dalam tesisnya bahwa sejarah
bergerak dikarenakan kebutuhan materi yang ada dalam diri manusia, sehingga lebih dikenal
dengan materialisme dialektik atau materialisme historis.
Hal ini sangat lain halnya bila dibandingkan dengan konsep kesadaran yang dimiliki
oleh Islam. Kesadaran dalam Islam merupkan ketentuan dari Tuhan. Dari sini, bahwa
kesadaran menentukan lingkungan, maka ia bersifat independen bukan didasarkan pada
individu mapun lingkungan yang mengitarinya. Jika kesadaran ditentukan oleh individu maka
yang terjadi proses individualism, eksistensialism, liberalism, dan capitalism. Kesadaran yang
diinginkan oleh Islam merupakan pemberian dari Tuhan yakni iman yang dapat membuat
atau menentukan struktur sosial, budaya dan kondisi material yang terjadi dalam masyarakat.
Kesadaran yang ditentukan Tuhan ini menjadikan bentuk kesadaran yang timbul merupakan
kesadaran Ilahiah dan bagaimana nilai-nilai Ilahiah ini agar tertanam dalam bumi agar
tercipta khoirul ummah. Kesadaran Ilahiah ini yang membuat konsep kesadaran bagai ikatan,
baik secara individu atapun kolektif. Secara otomatis konsep ini menghilangkan konsep
kesadaran yang didasarkan pada individu dan juga bentuk kesadaran yang bercorak
sekulerisme. Kesadaran ini bercorak intergralistik, dikarenakan manusia sebagai penerima
bentuk kesadaran dari Tuhan dan dalam segala aktivitasnya akan diserahkan kembali kepada
Tuhan.
Kesadaran Ilahiah merupakan konsep ikatan menghadapi realitas sosial yang terjadi,
dengan kesadaran ini, maka cara pandang ikatan berangkat dari teks ke konteks, bukannya
dari konteks ke teks.
Kesadaran sejarah merupakan tindak lanjut dari konsep kesadaran Ilahiah, yang dalam
praksisnya melakukan aktivisme sejarah. Kesadaran sejarah ini, dapat juga dilihat dari ajaran
agama Islam bahwa Islam merupakan agama amal. Oleh karena itu, dalam ajarannya Islam
melarang konsep tentang selibat (tidak kawin), uzlah (mengasingkan diri) dan kerahiban.
Bentuk-bentuk ajaran tersebut tidak diperkenankan dalam Islam dikarenakan tidak sesuai
dengan fitrah yang telah dimiliki oleh manusia, untuk menentukan jalannya sejarah dan
membuat sejarah yang lebih humanis. Kesadaran profetis dan diaktualisasikan dalam bentuk
kesadaran sejarah ini merupakan upaya dalam mewujudkan khoirul ummah. Upaya perwujudan
khoirul ummah yang telah diidealkan oleh ikatan dengan melakukan aktivisme sejarah dan
kerja keras ikatan baik secara kolektif ataupun secara individual. Bentuk kesadaran
sejarahpun dalam Islam dapat dilihat misalkan dalam doanya yang menginginkan kebahagian
-3-
Pengantar Ilmu Sejarah
dalam dunia dan juga akherat. Kebahagian dalam Islam ini dalam dua dimensi dalam dunia
dan dalam ukhrawi. Kebahagiaan dalam dunia diwujudkan dengan kesadaran sejarah upaya
mewujudkan khoirul ummah sebagai jalan mendekarkan manusia dengan Pencipta. Kesadaran
sejarah yang dimiliki oleh ikatan menjadikan suatu bentuk yang aktif ikatan, dan segala yang
dilakukan oleh ikatan merupakan sarana ibadah kepada Tuhan dengan mewujudkan impian
yang telah dimiliki oleh ikatan. Kesadaran ini menjadikan ikatan dan individu melakukan
transformasi dan perubahan agar realitas menuju atau mengarah kepada yang diimpikan
dalam rangka ibadah kepada Tuhan.
-4-
Pengantar Ilmu Sejarah
Daftar Pustaka
o
o
o
o
Kuntowijoyo. Ilmu Sosial Profetik.-:-,Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah.-: Bentang Pustaka,Wikipedia: Ensiklopedi Berbasis Internet
Sani.Pentingnya Kesadaran: Dari Kesadaran Kritis ke Kesadaran Profetis. .-:-,-
-5-
Download