APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH (STUDI KASUS: LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NAHDLATUL ULAMA JAKARTA) Oleh ARIF RICHIAWAN MUSTAFA NIM: 104093002926 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH (STUDI KASUS: LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NAHDLATUL ULAMA JAKARTA) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Oleh ARIF RICHIAWAN MUSTAFA NIM: 104093002926 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M ii LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, Juni 2011 Arif Richiawan Mustafa v ABSTRAK ARIF RICHIAWAN MUSTAFA (104093002926). Aplikasi Manajemen Database Sekolah Pada Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta di bawah bimbingan NIA KUMALADEWI dan NUR AENI HIDAYAH. Secara institusional, Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta merupakan lembaga pendidikan madrasah yang mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data madrasah. Aplikasi Manajemen Database Sekolah merupakan sebuah aplikasi khusus untuk menangani data akademis madrasah bagi LP Maarif yang merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi LP Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi pihak madrasah. Dalam pengembangan sistem ini digunakan metodologi pengembangan sistem siklus hidup pengembangan sistem atau System Development Life Cycle (SDLC), dengan model Waterfall. Tahapan yang dilakukan dalam SDLC adalah : System Initiation, System Analysis, System Design, dan System Implementation. Dengan diterapkannya Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, maka dapat memudahkan pihak LP Maarif dalam hal pengelolaan data madrasah dan dapat menyajikan informasi mengenai madrasah yang up to date serta dapat diintegrasikan aplikasi dengan website LP Maarif. V Bab + Daftar Pustaka + Daftar Gambar + Daftar Tabel + Daftar Simbol + Daftar Lampiran Kata Kunci: AMDS, Aplikasi, Madrasah, Manajemen Database, LP Maarif NU, MySQL, PHP, waterfall. Pustaka Acuan (26, 1994-2011) vi KATA PENGANTAR Assalamu ‘alaikum wr. wb Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga dapat melaksanakan dan menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Aplikasi Manajemen Database Sekolah (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta)”. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Setelah seluruh penulisan skripsi ini terlaksana, ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik itu berupa motivasi, bimbingan, moril maupun materil, yang ditujukan kepada: 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, 2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, sekaligus sebagai dosen pembimbing II yang selalu memberikan masukan, motivasi, dan bimbingan selama proses penyusunan skripsi ini, 3. Bapak Zainul Arham, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi, 4. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan, semangat dan meluangkan waktunya walaupun sedang sibuk, vii 5. Bagian akademik, khususnya Ulfah, yang telah membantu semua proses birokrasi dan segala urusan akademik, 6. Bagian akademik keuangan, khususnya Mbak Lia, yang telah membantu semua pengurusan administrasi biaya, 7. Orang tua tersayang yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil, Nurul Hafizhoh yang telah menghilangkan kejenuhan, dan keluarga besar yang juga telah memberikan doa kepada penulis, 8. Teza, Latif, Yoben, Ambon, Subki, Diber, Yeni, Wuri, dan teman-teman kosan Aseng serta teman-teman angkatan 2004 yang tidak pernah bosan menemani, memberikan inspirasi, dan membantu memberikan semangat. Semoga teman-teman diberikan kemudahan dalam segala kesulitan oleh Allah SWT dan tentunya niat untuk bekerja keras, Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat disampaikan ke penulis melalui email [email protected]. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis sendiri dan bagi yang membacanya. Amin. Wassalamu ‘alaikum wr. wb Jakarta, Juni 2011 Arif Richiawan Mustafa viii DAFTAR ISI LEMBAR SAMPUL ........................................................................................ i LEMBAR JUDUL ............................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................. iv LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. v ABSTRAK ......................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3 1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 3 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5 1.6 Metodologi Penelitian ........................................................................... 5 1.6.1 Teknik Pegumpulan Data ............................................................. 5 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................... 6 1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ............................................................................ 9 2.1.1 Definisi Sistem ............................................................................. 9 2.1.2 Karakteristik Sistem ..................................................................... 9 2.2 Konsep Dasar Informasi......................................................................... 12 ix 2.2.1 Data dan Informasi ........................................................................ 12 2.2.2 Siklus Informasi ............................................................................ 13 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................ 14 2.3.1 Definisi Sistem Informasi ............................................................ 14 2.3.2 Komponen Sistem Informasi ....................................................... 15 2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah ................................... 15 2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer ..................................................... 15 2.4.2 Aplikasi Manajemen Database .................................................... 16 2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah ...................................... 16 2.5 Basis Data (Database) ........................................................................... 17 2.5.1 Sejarah ........................................................................................... 17 2.5.2 Definisi .......................................................................................... 18 2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data .................................................................... 19 2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data ........................................................ 20 2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA).......................................... 22 2.5.6 Manfaat Dan Kerugian .................................................................. 24 2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) ................................................ 25 2.6.1 Definisi .......................................................................................... 25 2.6.2 Fungsi ............................................................................................ 25 2.6.3 Komponen ..................................................................................... 26 2.6.4 Model Data .................................................................................... 27 2.6.5 RDBMS ......................................................................................... 29 2.6.6 Arsitektur DBMS .......................................................................... 32 2.6.7 Bahasa DBMS ............................................................................... 34 2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan ......................................................... 36 2.7 Flowchart ............................................................................................... 37 2.7.1 Pengertian ...................................................................................... 37 2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart .................................................................... 37 2.8 DFD (Data Flow Diagram) ................................................................... 39 2.8.1 Pengertian ...................................................................................... 39 2.8.2 Levelisasi DFD .............................................................................. 39 2.8.3 Elemen Dasar DFD ....................................................................... 41 x 2.9 ERM (Entity Relationship Model) ........................................................... 43 2.9.1 Pengertian ....................................................................................... 43 2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram) .............................................. 43 2.9.3 Komponen Penyusun ERD............................................................. 44 2.10 Normalisasi ............................................................................................ 49 2.10.1 Pengertian ..................................................................................... 49 2.10.2 Tujuan........................................................................................... 49 2.10.3 Tahapan ........................................................................................ 50 2.11 STD (State Transition Diagram) ........................................................... 53 2.12 Konsep Dasar Internet ........................................................................... 53 2.12.1 Pengertian ..................................................................................... 53 2.12.2 Sejarah Internet ............................................................................ 53 2.12.3 Sumber Daya Internet................................................................... 56 2.13 Konsep Dasar Jaringan Komputer ......................................................... 57 2.13.1 Pengertian ..................................................................................... 57 2.13.2 Klasifikasi..................................................................................... 58 2.13.3 Topologi ....................................................................................... 61 2.14 WWW (World Wide Web) ..................................................................... 62 2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol) ................................................... 63 2.15.1 Pengertian ..................................................................................... 63 2.15.2 Sejarah .......................................................................................... 64 2.16 Aplikasi Web ......................................................................................... 64 2.17 Web Server ............................................................................................ 65 2.18 Web Browser ......................................................................................... 65 2.19 HTML (HyperText Markup Language) ................................................ 66 2.20 PHP (PHP: Hypertext Processor) ......................................................... 67 2.21 MySQL .................................................................................................. 68 2.22 XAMPP ................................................................................................. 69 2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis .......................................................... 70 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 72 3.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................. 73 xi 3.2.1 System Initiation ............................................................................ 73 3.2.2 System Analysis ............................................................................. 74 3.2.3 System Design ............................................................................... 75 3.2.4 System Implementation ................................................................. 76 3.3 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 76 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 System Initiation ..................................................................................... 78 4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta ..... 78 4.1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 81 4.1.3 Lingkup Sistem ............................................................................ 82 4.1.4 Tujuan Sistem .............................................................................. 83 4.2 System Analysis ...................................................................................... 83 4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem ......................................................... 83 4.2.2 Analisis Sistem Berjalan .............................................................. 87 4.2.4 Analisis Sistem Usulan ................................................................. 90 4.3 System Design ........................................................................................ 93 4.3.1 Perancangan Sistem ..................................................................... 93 4.3.1.1 Data Flow Diagram (DFD) .............................................. 99 4.3.1.2 Spesifikasi Proses ............................................................. 100 4.3.2 Perancangan Database ................................................................. 104 4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) ........... 104 4.3.2.2 Normalisasi ....................................................................... 106 4.3.2.3 Struktur Database ............................................................. 107 4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD .............................................. 110 4.3.2.5 State Transition Diagram (STD) ...................................... 111 4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem ................................................... 122 4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User .......................................... 122 4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin........................................ 124 4.4 System Implementation........................................................................... 146 4.4.1 Pembuatan Aplikasi....................................................................... 146 4.4.2 Instalasi Aplikasi ........................................................................... 148 xii 4.4.3 Pengujian Aplikasi ........................................................................ 150 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ................................................................................................. 161 5.2 Saran........................................................................................................ 163 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 164 LAMPIRAN ...................................................................................................... 167 xiii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem ....................................................................... 19 Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS ......................................................................... 32 Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD .................................................... 47 Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya pada Internet .................................................... 63 Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ............................. 66 Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement .............................................................. 92 Tabel 4.2 Tabel Struktur File Madrasah ........................................................... 114 Tabel 4.3 Tabel Struktur File Provinsi............................................................... 115 Tabel 4.4 Tabel Struktur File Kabupaten .......................................................... 115 Tabel 4.5 Tabel Struktur File Kecamatan ......................................................... 116 Tabel 4.6 Tabel Struktur File Tingkat ............................................................... 116 Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD) ....................... 116 Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) .......................... 156 Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User) .......................................... 157 Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin) ................................. 158 Tabel 4.11 Pengujian pada Modul Admin Provinsi (Admin) ............................ 163 xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Siklus Informasi ............................................................................. 15 Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi ............................................... 16 Gambar 2.3 The sequential / waterfall strategy ................................................. 21 Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana ................................ 26 Gambar 2.5 Sistem Server Melayani Permintaan Dari Sistem Client ............... 28 Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki ................................................................... 34 Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan ................................................................. 35 Gambar 2.8 Istilah Penting Dalam Model Relasional........................................ 39 Gambar 2.10 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data.................................... 40 Gambar 2.11 Hubungan One to One .................................................................. 54 Gambar 2.12 Hubungan One to Many ............................................................... 55 Gambar 2.13 Hubungan Many to One .............................................................. 55 Gambar 2.14 Hubungan Many to Many ............................................................ 55 Gambar 2.15 Langkah-Langkah Normalisasi ................................................... 59 Gambar 2.16 Topologi Bus ................................................................................. 68 Gambar 2.17 Topologi Ring ............................................................................... 68 Gambar 2.18 Topologi Star ............................................................................... 69 Gambar 2.19 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ......................... 73 Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 84 Gambar 4.1 Flowchart System Analisis Sistem Berjalan .................................. 94 Gambar 4.2 Flowchart System Analisis Sistem Usulan ..................................... 96 Gambar 4.3 Diagram Konteks (Level 0) ............................................................ 99 Gambar 4.4 Diagram Zero (Level 1).................................................................. 100 Gambar 4.5 Diagram Level 2 Proses 1.0 .......................................................... 101 Gambar 4.6 Diagram Level 2 Proses 2.0 .......................................................... 102 Gambar 4.7 Diagram Level 2 Proses 3.0 .......................................................... 103 Gambar 4.8 Diagram Level 2 Proses 4.0 .......................................................... 104 Gambar 4.9 Diagram Level 2 Proses 5.0 .......................................................... 105 Gambar 4.10 Diagram Level 2 Proses 6.0 ........................................................ 106 xv Gambar 4.11 Entity Relationship Diagram ....................................................... 111 Gambar 4.12 STD Rancangan Halaman Utama (Madrasah) ............................ 117 Gambar 4.13 STD Rancangan Modul Home (Madrasah) ................................. 118 Gambar 4.14 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Madrasah) ......... 118 Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah) ...... 119 Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah) ............... 119 Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah) ........................ 120 Gambar 4.18 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat) ....................... 120 Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat) .... 121 Gambar 4.20 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat) . 121 Gambar 4.21 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat) .......... 122 Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat) ........................ 123 Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat) .................... 123 Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat) ................... 124 Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat) ......................... 125 Gambar 4.26 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi) .................. 125 Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin Provinsi) ............................................................................................................. 126 Gambar 4.28 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin Provinsi) ............................................................................................................. 127 Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi) ...... 127 Gambar 4.30 Rancangan Halaman Home ......................................................... 128 Gambar 4.31 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah .................................. 128 Gambar 4.32 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ............................... 129 Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ....................................... 129 Gambar 4.34 Rancangan Halaman Contact Us ................................................. 130 Gambar 4.35 Rancangan Halaman Login Admin Pusat .................................... 130 Gambar 4.36 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah .................................. 131 Gambar 4.37 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah ........................ 131 Gambar 4.38 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah .......................... 132 Gambar 4.39 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah ...................... 132 Gambar 4.40 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah ............................... 133 xvi Gambar 4.41 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah ..................... 133 Gambar 4.42 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah ....................... 134 Gambar 4.43 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah ................... 134 Gambar 4.44 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah ....................................... 135 Gambar 4.45 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah .............................. 135 Gambar 4.46 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah ............................... 136 Gambar 4.47 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah ............................ 136 Gambar 4.48 Rancangan Halaman Search ........................................................ 137 Gambar 4.49 Rancangan Halaman Provinsi ..................................................... 137 Gambar 4.50 Rancangan Halaman Input Provinsi ............................................ 138 Gambar 4.51 Rancangan Halaman Edit Provinsi .............................................. 138 Gambar 4.52 Rancangan Halaman Delete Provinsi .......................................... 139 Gambar 4.53 Rancangan Halaman Kabupaten ................................................. 139 Gambar 4.54 Rancangan Halaman Input Kabupaten ........................................ 140 Gambar 4.55 Rancangan Halaman Edit Kabupaten .......................................... 140 Gambar 4.56 Rancangan Halaman Delete Kabupaten ...................................... 141 Gambar 4.57 Rancangan Halaman Kecamatan ................................................. 141 Gambar 4.58 Rancangan Halaman Input Kecamatan ....................................... 142 Gambar 4.59 Rancangan Halaman Edit Kecamatan ......................................... 142 Gambar 4.60 Rancangan Halaman Delete Kecamatan ..................................... 143 Gambar 4.61 Rancangan Halaman Tingkat ...................................................... 143 Gambar 4.62 Rancangan Halaman Input Tingkat ............................................. 144 Gambar 4.63 Rancangan Halaman Edit Tingkat ............................................... 145 Gambar 4.64 Rancangan Halaman Delete Tingkat ........................................... 145 Gambar 4.65 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi ............................... 145 Gambar 4.66 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ................... 145 Gambar 4.67 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi .......... 146 Gambar 4.68 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ............ 147 Gambar 4.69 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi ........ 147 Gambar 4.70 Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi ................................... 148 Gambar 4.71 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi ....... 148 Gambar 4.72 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi ......... 149 xvii Gambar 4.73 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi ..... 149 Gambar 4.74 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah Provinsi ......................... 150 Gambar 4.75 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi ............... 150 Gambar 4.76 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi ................. 151 Gambar 4.77 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi ............. 151 xviii DAFTAR SIMBOL SIMBOL SYSTEM / DOCUMENT FLOWCHART (Jogiyanto, 2005:796-799) Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan Menunjukkan input dan output(I/O) Simbol Dokumen baik untuk proses manual, mekanik atau komputer. Simbol Kegiatan Menunjukkan pekerjaan manual. Manual File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical). Simbol Simpanan File non-komputer yang diarsip urut Offline tanggal (cronological). File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical). Menunjukkan kegiatan proses dari Simbol Proses operasi program komputer. Simbol Punched Menunjukkan I/O yang meng- Card gunakan kartu punch (plong). Simbol Operasi Menunjukkan operasi yang Luar dilakukan diluar operasi komputer. xix Simbol Menunjukkan proses pengurutan Pengurutan Offline data diluar proses komputer. Simbol Pita Menunjukkan I/O yang meng- Magnetik gunakan pita magnetik. Menunjukkan I/O yang meng- Simbol Harddisk gunakan harddisk. Simbol Drum Menunjukkan I/O yang meng- Magnetik gunakan drum magnetik. Simbol Pita Kertas Menunjukkan I/O yang meng- Berlubang gunakan pita kertas berlubang. Menunjukkan input yang meng- Simbol Keyboard gunakan online keyboard. Menunjukkan output yang Simbol Display ditampilkan di monitor. Menunjukkan penggunaan pita Simbol Pita kontrol (control tape) dlm batch Kontrol control untuk pencocokan di proses batch processing. Simbol Hubungan Menunjukkan proses transmisi data Komunikasi melaluisaluran komunikasi. Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses. Menunjukkan penjelasan dari suatu Simbol Penjelasan proses. Menunjukkan penghubung ke Simbol halaman yang masih sama atau ke Penghubung halaman lain. xx SIMBOL DATA FLOW DIAGRAM (DFD) (Ladjamudin, 2005:72) Nama Simbol Simbol DFD Versi Simbol DFD Versi Yourdan & De Marco Gane & Sarson Entitas Luar (External Entity) Proses (Process) Arus Data (Data Flow) Simpanan Data (Data Store) NOTASI ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) VERSI CHEN (Ladjamudin, 2005:149) Gambar Keterangan Himpunan Entitas (Entity) Himpunan Relasi (Relationship) Atribut Garis penghubung (Link) xxi NOTASI STATE TRANSITION DIAGRAM (STD) (Pressman, 2001:218) Gambar Keterangan Keadaan sistem (State) Perubahan sistem Kondisi dan Aksi NOTASI KARDINALITAS (Whitten, 2004:285) Interpretasi Contoh Contoh Kardinalitas Minimum Maksimum 1 1 Nol atau satu 0 1 Satu atau lebih 1 Banyak (>1) Nol, satu atau lebih 0 Banyak (>1) Labih dari satu >1 >1 Tepat satu (satu dan hanya satu) xxii Notasi Grafis - atau - DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Tampilan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ............................ 173 Lampiran Source Code ........................................................................................ xxiii 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) merupakan aparat departemensi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Majelis Wakil Cabang. Kedudukan dan fungsi LP Maarif NU diatur dalam BAB VI tentang Struktur dan Perangkat Organisasi pasal 1 dan 2; serta ART BAB V tentang Perangkat Organisasi. LP Maarif NU dalam perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI). Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bernaung di bawahnya, mulai dari TK, SD, SLTP, SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa perguruan tinggi. Dengan banyaknya madrasah yang dimiliki, tentunya harus berbanding lurus dengan tingkat manajemen yang lebih baik. Aspek manajemen madrasah merupakan suatu hal yang urgent yang harus 1 2 dibenahi agar pelayanan bagi madrasah menjadi lebih baik dan terkontrol. Manajemen data madrasah merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan. Adanya aplikasi khusus yang menangani informasi data madrasah bagi keseluruhan madrasah adalah suatu keharusan untuk meningkatkan pelayanan bagi madrasah dan juga untuk kemudahan instansi dalam mencari ataupun melakukan update terhadap data madrasah. Kebutuhan akan aplikasi ini semakin meningkat, ketika aplikasi yang ada, yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama, belum dapat mengupdate informasi data madrasah tepat pada waktunya. Informasi dari aplikasi tersebut tidak dapat diubah sama sekali, contohnya: bila pada tahun 2004, jumlah murid ada 30 orang, setelah tahun 2009, jumlah murid pun bertambah menjadi 40, namun informasi ini tidak dapat ditampilkan karena keterbatasan fungsi dari aplikasi. Begitu pula dengan informasi lainnya yang menyangkut informasi madrasah. Hal ini tentunya akan mempersulit bagian Sub Bidang Data dan Informasi, yang dalam hal ini menangani database seluruh madrasah di seluruh Indonesia. Dan juga hal ini berkaitan dengan harus diintegrasikannya aplikasi tersebut ke dalam web LP. Maarif (www.maarif-nu.or.id), sehingga dituntut informasi yang up to date. Adanya aplikasi khusus yang menangani data akademis madrasah bagi LP. Maarif adalah suatu keharusan untuk meningkatkan 3 pelayanan bagi LP. Maarif sekaligus dapat memberikan kemudahan bagi pihak madrasah. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan di atas, maka Penulis tertarik untuk mengembangkan aplikasi data sekolah yang diharapkan dapat menangani permasalahan ini dengan nama Aplikasi Manajemen Database Sekolah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat memudahkan pengolahan data Madrasah pada LP. Maarif NU Jakarta serta dapat memberikan informasi mengenai data madrasah secara up to date. 2. Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Database Sekolah dapat diintegrasikan dengan website LP Maarif NU Jakarta. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah di atas, batasan masalah untuk Aplikasi Manajemen Database Sekolah terbatas pada : 1. Aplikasi ini bukan termasuk Sistem Informasi Manajemen. 2. Penulis tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem ini secara terinci. 4 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah : 1. Untuk mengetahui Aplikasi Data Sekolah yang sedang berjalan pada Lembaga Pendidikan Maarif NU. 2. Membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat mempermudah bagian Sub Bidang Data Dan Informasi untuk input, edit, dan delete data madrasah sehingga dapat dihasilkan laporan data madrasah dengan cepat dan akurat. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah: a. Bagi Instansi. Dengan adanya Aplikasi Manajemen Database Sekolah tentunya diharapkan akan memberi banyak kemudahan, antara lain : 1. Meminimalisir kemungkinan hilangnya data madrasah, dikarenakan sudah adanya sistem informasi yang menggunakan database. 2. Memudahkan bagian Sub Bidang Data dan Informasi dalam pencarian data madrasah. 3. Dapat dijadikan sebagai sarana informasi bagi masyarakat yang berkepentingan, untuk mengetahui informasi data seluruh madrasah yang berada di ruang lingkup NU. 5 b. Bagi Pemakai : 1. Mempercepat kinerja para pegawai di LP. Maarif NU untuk melakukan Create, Edit, Update, dan Delete data madrasah. 2. Memudahkan para pegawai untuk melakukan pencarian data madrasah dikarenakan adanya fasilitas Searching data. 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Teknik Pengumpulan Data Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain : 1. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti (Gorys Keraf, 1994:162). 2. Wawancara Gorys Keraf (1994:161) mengartikan wawancara sebagai suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas (seorang ahli atau yang berwewenang dalam suatu masalah). 3. Studi Pustaka Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca bukubuku dan website referensi yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini. 6 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, penulis menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan strategi air tejun (waterfall strategy). Adapun tahapan dalam proses pengembangan sistem Aplikasi Manajemen Database Sekolah adalah sebagai berikut: (Whitten, 2004:32-34) : 1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam system initiation, membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek. 2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisis masalah. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi. 3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis. 7 4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji, dan mengoperasikan sistem informasi. Seperti yang dijelaskan pada batasan masalah, dalam tahap ini tidak dilakukannya tahap mengoperasikan sistem informasi. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana tiaptiap bab menjelaskan secara garis besar penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan menguraikan teori yang terkait dengan konsep, metode perancangan, dan pemodelan Aplikasi Manajemen Database Sekolah. 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang metode pengumpulan data serta menguraikan tentang tahap-tahap pengembangan sistem menggunakan SDLC. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas sejarah, visi dan misi Lembaga Pendidikan Maarif, perancangan sistem, perancangan menu tampilan yang dibangun dengan menggunakan PHP. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya beserta saran-saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Definisi Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu : 1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005). 2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). 2.1.2 Karakterisitik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan (Ladjamudin, 2005). 9 10 1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan 11 dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem penghubung satu lainnya melalui subsistem dapat penghubung. Dengan berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 12 6. Keluaran Sistem Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. 7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective), Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Data dan Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005). 13 Sumber Informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadiankejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Menurut Jogiyanto, kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : 1. Akurat, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. 2. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan, yaitu berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. 2.2.2 Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). 14 Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005) 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi Menurut Jeffery L. Whitten, sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. 15 2.3.2 Komponen Sistem Informasi Menurut Ladjamuddin, kita dapat mengilustrasikan 5 komponen dalam sistem informasi seperti terlihat pada gambar berikut : Hardware (Perangkat Keras) Software (Perangkat Lunak) Procedures (Prosedur) DATA Mesin People (Manusia) Manusia Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang berfungsi sebagai mesin. 2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin. 3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data. 2.4 Konsep Aplikasi Manajemen Database Sekolah 2.4.1 Pengertian Aplikasi Komputer Aplikasi Komputer merupakan bagian dari software komputer yang menggunakan kemampuan komputer secara langsung dan 16 menyeluruh untuk mengerjakan suatu tugas atau fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna. (Euis, 2008) 2.4.2 Aplikasi Manajemen Database Merupakan aplikasi komputer yang menyimpan struktur database, hubungan antar data dalam database, serta berbagai formulir dan laporan yang berkaitan dengan database. (Tutik, 2011) Aktifitas dalam Manajemen Database: 1. Pengumpulan data; data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat pada sebuah form yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input. 2. Integritas dan Pengujian; data diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasi data tersebut. 3. Penyimpanan data dan pemeliharaan. 4. Keamanan data. 5. Organisasi data; data disusun sedemikian untuk memenuhi kebutuhan user. (Eka, 2011) 2.4.3 Aplikasi Manajemen Database Sekolah Aplikasi Manajemen Database Sekolah didefinisikan sebagai sebuah program yang ditujukan kepada lembaga sekolah untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan proses penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran menggunakan 17 sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data. 2.5 Basis Data (Database) 2.5.1 Sejarah Basis data pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Pelopor di bidang basis data adalah Charles W. Bachman yang menerima Turing Award (penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer) pada tahun 1973 karena telah mempelopori pekerjaan dalam teknologi basis data. (Janner, 2007) Pada awal tahun 1960 tersebut, Charles Bachman di perusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan Sistem Manajemen Informasi (Information Management System). Hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan sistem SABRE. Sistem SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan komputer. Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relasional. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS. 18 Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang sistem basis data dikembangkan. Penelitian di bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks, sistem diperluas dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks. 2.5.2 Definisi Database atau biasa disebut dengan basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. (Fathansyah, 2007) Database sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file yang saling berhubungan. Akan tetapi, database tidak hanya kumpulan file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain. (Whitten, 2004) Prinsip utama dari Database adalah pengaturan data/arsip. Sedangkan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. (Fathansyah, 2007) 19 Gambar 2.4 Ruang Lingkup Sistem Database Sederhana (Elmasri) 2.5.3 Sifat-Sifat Basis Data Istilah basis data pada umumnya juga menyiratkan serangkaian sifat yang terkait, yaitu: (Janner, 2007) 1. Berbagi Data 2. Integrasi Data 3. Integritas Data 4. Keamanan Data 5. Abstraksi Data 6. Independensi Data 20 2.5.4 Arsitektur Sistem Basis Data • Sistem Terpusat (Centralized System) Sistem yang berjalan pada sistem komputer tunggal dan tidak berinteraksi dengan komputer lain. Sistem Terpusat dapat dibedakan menjadi dua: 1. Single-user system Digunakan oleh satu orang, hanya satu CPU dan satu atau dua hardisk serta hanya satu orang yang menggunakan komputer pada satu saat. Tidak menyediakan banyak fasilitas seperti multi-user system seperti kontrol konkurensi (concurrency control) dan pemulihan terhadap crash karena hanya diakses oleh satu user. 2. Multi-user system Memiliki lebih banyak disk dan memori, banyak CPU serta banyak pengguna sistem operasi. Sistem melayani banyak pengguna yang dihubungkan ke sistem melalui terminal. • Sistem Client Server Pada arsitektur client-server, PC menggantikan terminal yang dihubungkan ke sistem terpusat. PC dianggap mempunyai kemampuan sebagai antarmuka pengguna yang sering ditangani langsung oleh sistem terpusat. 21 Gambar 2.5 Sistem server melayani permintaan dari sistem client • Sistem Server Sistem Server dapat dikelompokkan menjadi: 1. Sistem server transaksi (Transaction Servers) Disebut juga sistem server query. Menyediakan antarmuka dimana dengan antarmuka tersebut client mengirimkan transaksi ke sistem server dimana transaksi tersebut dieksekusi dan hasilnya dikirm kembali ke client yang berwenang untuk menampilkan data. Permintaan bisa dilakukan dengan SQL atau melalui antarnuka program aplikasi. 2. Sistem server data (Data Servers) Digunakan pada LAN dimana ada hubungan kecepatan tinggi antara client dan server. Komputer server bisa mengirimkan data ke komputer client agar melakukan semua pemrosesan pada komputer client, lalu mengirimkan datanya kembali ke komputer server. 22 Sistem data servers ini digunakan pada sistem basis data berorientasi objek. • Sistem Terdistribusi (Distributed System) Sistem Terdistribusi merupakan sekumpulan data yang secara logis adalah milik satu sistem yang sama, tetapi secara fisik tersebar pada beberapa tempat di jaringan. Ciri-ciri Sistem Terdistribusi: - Basis data disimpan pada beberapa komputer; - Komputer pada Sistem Terdistribusi berkomunikasi satu sama lain; - Tidak berbagi memori atau disk. 2.5.5 Pengguna Basis Data (User and DBA) User biasa disebut sebagai pengguna. Biasanya ditujukan kepada pengguna suatu sistem yang umumnya adalah manusia, misalnya pengguna komputer. Sedangkan istilah dalam dunia komputer adalah untuk menyebut seseorang yang menggunakan suatu sistem komputer, program, atau stasiun/terminal dalam jaringan. Sedangkan Database User adalah sebutan bagi para pengguna basis data. Terdapat bermacam-macam tingkatan pengguna basis data, yaitu: Specialised User (Pemakai Terspesialisasi) Naïve User (Pemakai Canggih) 23 Casual User (Pemakai Awam) Application Programmer (Pemrogram Aplikasi) Sedangkan dalam hal Administrator, terdapat dua user, yaitu Data Administrator dan Database Administrator. a. Data Administrator Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap data. Tugas dari seorang Data Administrator adalah: - Memutuskan data apa yang seharusnya disimpan dalam basis data. - Menentukan kebijakan pengelolaan terhadap data yang telah tersimpan tersebut. b. Database Administrator Adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap pengimplementasian keputusan seorang Data Administrator. Tugas dari seorang Database Administrator adalah: - Menentukan skema konseptual (desain lojik basis data) - Menentukan skema internal (desain fisik basis data) - Menentukan skema eksternal - Menentukan kekangan integritas dan aspek-aspek keamanan - Menentukan kebijakan dump dan reload data. - Memonitor kinerja dan merespon perubahan kebutuhankebutuhan. 24 2.5.6 Manfaat Dan Kerugian Secara lebih lengkap, pemanfaatan Database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti: (Fathansyah, 2007) Kecepatan dan Kemudahan (Speed); Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space); Keakuratan (Accuracy); Ketersediaan (Availability); Kelengkapan (Completeness); Keamanan (Security); Kebersamaan Pemakaian (Sharability); Sedangkan kelemahan atau bisa dikatakan kerugian dari pemakaian Database adalah sebagai berikut: Tidak bisa digunakan dalam akses dengan multiple user; Membutuhkan pendanaan yang besar baik itu dari segi software, hardware ataupun trainingnya; Database tidak terlalu diperuntukkan untuk data yang selalu berubah; Perlu adanya penambahan biaya untuk menyediakan keamanan dan akses kontrol. 25 2.6 DBMS (Sistem Manajemen Basis Data) 2.6.1 Definisi Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data. (Bambang, 2004). Mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara database. Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh & menyimpan informasi dalam database. Berikut ini disajikan tabel beberapa contoh DBMS yang terkenal: Tabel 2.2 Tabel Contoh DBMS DBMS Access Perusahaan Microsoft Corporation DB2 IBM Informix IBM Ingress Computer Associate mySQL The MySQL Company Oracle Oracle Corporation Postgres SQL Postgres Sybase Sybase Inc. Visual dBase Borland Visual FoxPro FoxPro Corporation 2.6.2 Fungsi • Data Definiton Harus mampu mengolah pendefinisian data. • Data Manipulation 26 Harus dapat menangani permintaan user untuk pengaksesan data. • Data Security and Integrity Harus menjaga keamanan dan integritas yang telah didefinisikan oleh DBA (Database Administrator). • Data Recovery and Concurrency Haruslah memiliki kemampuan untuk mengatasi kerusakankerusakan yang disebabkan oleh sistem, kerusakan disk dan lain sebagainya. • Data Dictionary Haruslah menyediakan data dictionary. • Performance Harus mampu menangani semua kerja dari setiap fungsi yang ada. 2.6.3 Komponen Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam: (Abdul, 1999) 1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Data 4. Pengguna (User) 27 2.6.4 Model Data Model data adalah kumpulan konsep yang terpadu untuk mendeskripsikan data, keterhubungan (relationship) antar data, semantik, dan batasan konsistensi data yang berguna untuk menyembunyikan rincian penyimpanan level rendah. (Bambang, 2004) DBMS terutama diklasifikasikan berdasarkan model data yang digunakan, yaitu model data hirarki, jaringan, dan, relasional. (Waljiyanto, 2003) • Model Hirarki (hierarchical model) Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Pada model data hirarki ini hubungan antar entiti dinyatakan dalam: satu – banyak (”one to many”) atau satu – satu (”one to one”). Contoh model hirarki dalam hal ini memperlihatkan hubungan dosen dan kelas yang diajar, serta mahasiswa yang mengikuti kelas masing-masing. Dosen Ashadi Dosen Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Rudi Asti Matematika I Pemrograman COBOL Dina Dina Edi Ita Gambar 2.6 Contoh Model Hirarki (Abdul, 1999) Edi 28 • Model Jaringan (network model) Model ini menyerupai model hirarki, dengan perbedaan model ini bisa menyatakan hubungan antar entiti dalam: satu – satu (”one to one”), satu – banyak (”one to many”), maupun banyak – banyak (”many to many”). Contoh model jaringan yang didasarkan oleh model hirarki pada Gambar 2.6. Dosen Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Pemrograman COBOL • Rudi Dosen Ashadi Dina Asti Matematika I Ita Edi Gambar 2.7 Contoh Model Jaringan (Abdul, 1999) • Model Relasional (relational model) Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas baris dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubaziran data dan menggunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain. DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Database Management System). Berikut merupakan 29 bentuk relasional berdasarkan contoh model hirarki dan jaringan sebelumnya. Nama_Dosen Kelas Mahasiswa Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Rudi Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Asti Siti Nurbaya Pengantar Basis Data Dina Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Dina Siti Nurbaya Pemrograman COBOL Edi Ashadi Matematika I Ita Ashadi Matematika I Edi Tabel 2.3 Contoh Model Relasional (Abdul, 1999) 2.6.5 RDBMS (Relational Database Management System) Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database dan Hierarchie Database. Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau relationship. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, mengubah data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel 30 diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi data, ubah data dan hapus data disebut Relational Database Management System (RDBMS). Saat ini, Sistem Manajemen Basis Data Relasional (RDBMSRelational Database Management System) yang berdasarkan model data relasional merupakan pendekatan yang paling dominan, yang pertama kali diperkenalkan E.F. Codd (1970) dalam makalah berjudul ”A relational model of data for large shared data banks”. (Bambang, 2004). Beberapa istilah penting dalam model relasional adalah: (Bambang, 2004) • Relasi Relation (Relasi) merupakan sebuah tabel dengan kolom-kolom dan baris-baris. Pada model relasional, relasi digunakan untuk menyimpan informasi mengenai objek-objek yang direpresentasikan dalam sebuah basis data. Contohnya mengenai informasi pegawai-pegawai yang bekerja di perusahaan X direpresentasikan pada relasi PEGAWAI yang mengandung informasi: nomor induk pegawai, nama, alamat, gaji dan kode divisi tempat pegawai bekerja. • Atribut Attribute (Atribut) merupakan kolom dari suatu relasi yang mempunyai nama. Atribut-atribut pada suatu relasi tidak harus 31 tersusun secara khusus. Contohnya, pada relasi PEGAWAI mempunyai lima kolom untuk atribut-atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan KodeDiv. • Tupel Tuple (Tupel) merupakan suatu baris dari suatu relasi. Pada relasi PEGAWAI, setiap tupel mempunyai 5 nilai, masingmasing untuk setiap atribut NIP#, Nama, Alamat, Gaji dan KodeDiv. • Domain Domain (Domain) merupakan kumpulan nilai-nilai data yang mungkin untuk suatu atribut dan bersifat atomik. Contoh: domain dari atribut KodeDiv adalah {Div01, Div02, Div03, Div04}. • Derajat Degree of relation (Derajat dari suatu relasi) adalah banyaknya atribut pada suatu relasi. Relasi PEGAWAI yang mempunyai 5 atribut berarti mempunyai derajat lima, dimana setiap tupelnya mempunyai 5 nilai. • Kardinalitas Cardinality of relation (Kardinalitas dari suatu relasi) adalah banyaknya tupel pada suatu relasi. Kardinalitas dari relasi ini dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan yang terjadi pada relasi. 32 Gambar 2.8 Istilah penting dalam model relasional 2.6.6 Arsitektur DBMS DBMS memiliki arsitektur untuk melakukan abstraksi dari data sehingga dapat diperoleh independensi data-program. Pada tahun 1975, Badan Standarisasi Nasional Amerika ANSISPARC (American National Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu: 1. Level Eksternal (external level) Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya 33 sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya. 2. Level Konseptual (conceptual level) Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. 3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level) Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan alokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam penyimpanan, kompresi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih aman). Gambar 2.9 Arsitektur Sistem Manajemen Basis Data 34 2.6.7 Bahasa DBMS Bahasa Basis Data (database language) adalah bahasa pada sistem basis data untuk melakukan pendefinisian dan manipulasi basis data. (Bambang, 2004) Implementasi bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang merancangnya, namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen bahasa, yaitu: 1. DDL (Data Definition Language) DDL adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data. Komponen bahasa ini banyak digunakan oleh para administrator basis data pada saat merencanakan atau membangun file-file basis data. Contoh: Membuat table bernama ms_karyawan dengan perintah : CREATE TABLE `ms_karyawan` ( `kode_cabang` varchar(10) default NULL, `kode_karyawan` varchar(10) NOT NULL, `nama_depan` varchar(8) default NULL, `nama_belakang` varchar(9) default NULL, `jenis_kelamin` varchar(1) default NULL, PRIMARY KEY (`kode_karyawan`) ) 35 2. DML (Data Manipulation Language) DML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data. Komponen ini diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data. Contoh: Memasukkan data ke dalam tabel ms_karyawan : INSERT INTO `ms_karyawan`( `kode_cabang`, `kode_karyawan`, `nama_depan`, `nama_belakang`, `jenis_kelamin`) VALUES ('cab-001','kar-001','Feris','Thia','Laki-laki'); 3. DCML (Device Control Media Language) DCML adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh operator-operator sistem basis data didalam mengatur file-file data secara fisik. Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain perintah perintah: merekam (Write Record, Create Table), menghapus (Drop, Delete Table). 36 2.6.8 Keunggulan dan Kelemahan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Keunggulan DBMS antara lain: (Bambang, 2004) - Pengendalian terhadap redundansi data - Konsistensi data - Peningkatan integritas data - Peningkatan produktivitas - Peningkatan konkurensi - Peningkatan layanan backup dan pemulihan data Kelemahan DBMS antara lain: (Bambang, 2004) - Kompleksitas yang tinggi - Ukuran perangkat lunak yang besar - Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru - Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan bagus - Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan 37 2.7 Flowchart 2.7.1 Pengertian Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi (Jogiyanto, 2005) 2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart Ada lima macam bagan alir (flowchart), yaitu sebagai berikut: (Jogiyanto, 2005) 1) Bagan alir sistem (system flowchart) Bagan alir sistem dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. 2) Bagan alir dokumen (document flowchart) Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem. 38 3) Bagan alir skematik (schematic flowchart) Bagan alir skematik merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Fungsi penggunaan gambar tersebut adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang mengerti dengan simbol-simbol bagan alir. 4) Bagan alir program (program flowchart) Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu: a) Bagan alir logika program (program logic flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan setiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir ini disiapkan oleh analis sistem. b) Bagan alir komputer terinci (detailed computer program flowchart) yang digunakan untuk menggambarkan intruksiintruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini disiapkan oleh pemrogram. 39 5) Bagan alir proses (process flowchart) Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Gambar simbol-simbol bagan alir proses dapat dilihat pada halaman daftar simbol. 2.8 DFD (Data Flow Diagram) 2.8.1 Pengertian DFD (Data Flow Diagram) atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem (Whitten, 2004). DFD sering disebut process modelling tools. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. 2.8.2 Levelisasi DFD Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan penyimpanan data. Bisa terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus bisa merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Pembagian level dalam DFD: 40 • Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak ada store dalam diagram konteks. (Ladjamudin, 2005). • Diagram Nol (Diagram Zero) Diagram Nol (Diagram Zero) adalah diagram yang menggambarkan proses dari DFD. Diagram zero memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entitiy. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’ (functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram zero dengan diagram konteks harus terpelihara. (Ladjamudin, 2005). 41 • Diagram Rinci Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya. (Ladjamudin, 2005). Berikut gambar Tabel Penomoran Level pada DFD: (Ladjamudin, 2005) Tabel 2.3 Tabel Penomoran Level pada DFD Nama Level Nama Diagram Nomor Proses 0 Diagram Konteks 1 Diagram 0 / Zero 1.0, 2.0, 3.0, ….. 2 Diagram 1.0 1.1, 1.2, 1.3, ….. 2 Diagram 2.0 2.1, 2.2, 2.3, ….. 2 Diagram 3.0 3.1, 3.2, 3.3, ….. 3 Diagram 1.1 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, ….. 3 Diagram 1.2 1.2.1, 1.2.2, 1.2.3, ….. 3 Diagram 1.3 1.3.1, 1.3.2, 1.3.3, ….. Dst 2.8.3 Elemen Dasar DFD Elemen dasar dari DFD dapat terdiri dari sebagai berikut: (Ladjamudin, 2005) a. Kesatuan luar (External Entity) Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian 42 (departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity. b. Arus data (Data Flow) Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem. c. Proses (Process) Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. d. Simpanan data (Data Store) Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database. 43 Gambar simbol-simbol elemen DFD dapat dilihat pada halaman daftar simbol. 2.9 ERM (Entity Relationship Model) 2.9.1 Pengertian Model Entity-Relationship (ER) mula-mula disulkan oleh Peter pada tahun 1976 sebagai cara untuk mempersatukan pandangan basis data jaringan dan relasional. (Janner, 2007) Menurut Bambang, Model ER (Entity Relationship Model) adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. (Bambang, 2004) Secara umum dapat diartikan sebagai suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship. Biasanya digambarkan dengan diagram yang disebut ERD (Entity Relationship Diagram). 2.9.2 ERD (Entity Relationship Diagram) Diagram Hubungan Entitas atau Entity Relationship Diagram adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut. (Whitten, 2004) Entity Relationship Diagram (ERD) mengilustrasikan struktur logis dari basis data. (Janner, 2007) 44 ERD digunakan untuk mengkonstruksikan model data konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data dan mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik dengan DBMS (Database Management System). Dengan ERD ini kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. ERD dapat membantu dalam menjawab persoalan tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling berhubungan. 2.9.3 Komponen Penyusun ERD a. Entitas (Entity) Entitas adalah objek data prinsip tentang informasi yang dikumpulkan. (Janner, 2007). Bisa diartikan sebagai suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Pada ERD, Entitas digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Contoh: - Individu: pegawai, pelanggan, mahasiswa, distributor - Tempat: ruang, bangunan, kantor, lapangan, kampus - Obyek: buku, motor, paket software, produk 45 b. Relasi (Relationship) Relasi adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. (Bambang, 2004). Pada penggambaran ERD, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Pada ERD, Relasi digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Contoh: - Mahasiswa mengambil Mata Kuliah - Orang mengendarai Mobil c. Derajat Relasi (Relationship Degree) Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relasi. Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD: 1) Unary Relationship Unary relationship adalah model relasi yang terjadi di antara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai recursive relationship atau reflective relationship. 46 2) Binary Relationship Binary relationship adalah model relasi antara instansiinstansi (istances) dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. 3) Ternary Relationship Ternary relationship merupakan relationship antara instansiinstansi dari tiga tipe entitas secara sepihak. Masing-masing entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu relationship ternary. Perlu dicatat bahwa relationship ternary tidak sama dengan tiga relationship binary. d. Atribut (Attribute) Atribut adalah ciri atau karakteristik dari tipe entitas maupun tipe relasi yang dipentingkan dalam satu sistem/organisasi. (Bambang, 2004) Ada dua jenis atribut: 1) Identifier (key), digunakan untuk menentukan suatu entitas secara unik (primary key). 2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik. Pada umumnya atribut merupakan karakteristik dari entitas atau relasi, yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relasi tersebut. 47 Contoh: - Atribut Pelanggan - No KTP/SIM - Nama - Alamat e. Kardinalitas (Cardinality) Kardinalitas suatu hubungan menyatakan sejumlah kejadian terkait untuk masing-masing dua entitas. (Janner, 2007) Menurut Jeffrey L. Whitten, Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain. Jenis Derajat Kardinalitas: - One to One (1 : 1) Hubungan satu-ke-satu (1:1) terjadi jika sebanyak satu kejadian dari suatu entitas A dihubungkan dengan satu kejadian entitas B. 1 PEGAWAI 1 MILIK KENDARAAN Gambar 2.10 Hubungan One to One Contoh: masing-masing karyawan memiliki kendaraannya masing-masing. 48 - One to Many / Many to One (1 : N / N : 1) Tingkat hubungan satu-ke-banyak (1:N) adalah sama dengan banyak-ke-satu (N:1). Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas A dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas B. Sebaliknya satu kejadian pada entitas B hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas A. Contoh One to Many: Departemen 1 Memiliki N Pegawai Gambar 2.11 Hubungan One to Many 1 Departemen mungkin mempekerjakan 1 atau lebih pegawai 1 Pegawai hanya bekerja pada sebuah Departemen Contoh Many to One: Produk N Dimiliki 1 Vendor Gambar 2.12 Hubungan Many to One Banyak Produk yang mungkin dimiliki oleh 1 Vendor - Many to Many (M : N) Hubungan banyak-ke-banyak (M:N) mempunyai arti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas A. 49 Contoh Many to Many: Mahasiswa M Mempelajari N Mata Kuliah Gambar 2.13 Hubungan Many to Many Setiap Mahasiswa dapat mempelajari banyak Mata Kuliah dan setiap Mata Kuliah dapat dipelajari oleh banyak Mahasiswa. 2.10 Normalisasi 2.10.1 Pengertian Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan data ke dalam kelompok menjadi bentuk yang non redundant, stable, flexible dan adaptive entities (Whitten, 2004). Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data. 2.10.2 Tujuan – Untuk menghilangkan kerangkapan data – Untuk mengurangi kompleksitas – Untuk mempermudah pemodifikasian data 50 2.10.3 Tahapan Normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masingmasing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan yang dihasilkan dengan menerapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep ketergantungan fungsional (functional dependency) pada relasi yang secara garis besar kita akan menggambarkannya sebagai berikut: (Elmasri, 2000). a) Bentuk normal kesatu (First Normal Form / 1NF) Bentuk normal kesatu adalah suatu bentuk relasi dimana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal atau bersifat atomic value (mungkin saja nilai null) pada perpotongan setiap baris dan kolom. Nilai dikatakan atomic jika nilai suatu atribut tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi unitunit yang lebih kecil. Syarat normal kesatu (1-NF): – Setiap data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”. – Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. – Telah ditentukannya primary key. – Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. 51 b) Bentuk normal kedua (Second Normal Form / 2NF) Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut: “Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.” Syarat normal kedua (2-NF): – Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. – Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional dependency) pada kunci utama / primary key. c) Bentuk normal ketiga (Third Normal Form / 3NF) Bentuk normal ketiga didasari konsep transitive dependency (ketergantungan transitif) yang dapat didefinisikan sebagai berikut: “Suatu kondisi dimana A, B, dan C adalah atribut-atribut dari suatu relasi sedemikian sehingga A B dan B C, maka A C (C memiliki ketergantungan transitif terhadap A melalui B), dan harus dipastikan bahwa A tidak ketergantungan fungsional terhadap B atau C.” memiliki 52 Syarat normal ketiga (3-NF): 1) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. 2) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (fungsional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja. Gambar 2.14 Langkah-Langkah Normalisasi (Ladjamudin, 2005) 53 2.11 STD (State Transition Diagram) STD (State Transition Diagram) menggambarkan bagaimana kerja sistem melalui kondisi (state) dan kejadian yang menyebabkan kondisi berubah. STD juga menggambarkan aksi yang dilakukan karena kejadian tertentu. (Pressman, 2001). Simbol-simbol STD dapat dilihat pada daftar simbol. 2.12 Konsep Dasar Internet 2.12.1 Pengertian Interconnected Network atau Internet merupakan sekumpulan jaringan yang terhubung satu dengan lainnya, dimana jaringan menyediakan sambungan menuju global informasi. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket radio (Oetomo, 2007) 2.12.2 Sejarah Internet Pada mulanya, internet berasal dari impian J.C.R. Licklider (19151990), seorang psikolog di Massachusetts Institute of Technology, tentang sebuah Galatic Networks di awal tahun 1960-an. Kemudian, ketika Licklider bekerja di Advanced Research Project Agency (ARPA) di Pentagon, Lawrence G. Robert mencoba mewujudkan impiannya. 54 Meskipun pertemuan antara Licklider dan Robert terjadi tahun 1964, Robert baru benar-benar konsentrasi untuk pengembangan internet mulai Desember 1966. Kemudian, Robert mulai menguraikan rencana jaringannya dalam konferensi-konferensi para peneliti. Akhirnya, internet dikembangkan dalam suatu penelitian militer Amerika Serikat yang disebut Advanced Research Project Agency Network (ARPANet). ARPANet menghubungkan pusat penelitian departemen pertahanan dengan pusat-pusat penelitian di universitas-universitas di Amerika Serikat. Tujuannya adalah menghadapi kemungkinan terjadinya serangan nuklir karena sifat jaringan internet tidak mudah dilumpuhkan hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet memiliki protokol dan sistem pencari rute-rute alternatif untuk mengalirkan data dan informasi. Beberapa elemen utama ARPANet disumbang oleh para periset seperti Leornard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat serta Donald W. Davies di Inggris. Masing-masing membuat pendekatan untuk packet switching yang menjadi solusi untuk berbagai hambatan bandwidth. Caranya adalah dengan membagi pesan yang akan ditransmisikan menjadi paket-paket data kecil dan mengirimkannya melalui kabel-kabel yang sama. Sementara itu, Roberts meminta bantuan Vinton G. Cerf dan Robert E. Kahn 55 untuk mengembangkan sebuah protokol kontrol jaringan yang berfungsi menata kekacauan rencana packet switching. Di akhir 1970-an, mereka berhasil menyempurnakannya menjadi Transmission Control Protocol atau Internet Protocol (TCP/IP) yang masih digunakan hingga sekarang. Sebaliknya, untuk merakit perangkat keras pertama ARPANet Robert memilih Bolt, Beranek, and Newman (BBN) untuk membuat saklar jaringan yang pertama dan membangun server jaringan pertama di wilayah pesisir Timur pada tahun 1970. Inovasi selanjutnya dilakukan oleh Ray Tomlinson dari BBN. Ia membuat sebuah program e-Mail pada tahun 1971 yang kemudian menarik para ilmuwan lainnya ikut berkiprah di dalam internet. Meskipun demikian, perkembangan teknologi internet sempat surut hingga tahun 1990-an gaung internet kembali merebak. Internet menjadi populer kembali sejak tahun 1995 dan ditandai bertambahnya secara drastis domain komersial dan jaringan World Wide Web (WWW). Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr. Joseph F.P. Luhukay. Ketika itu, ia baru menamatkan program doktor Filosofi Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay pun mulai mengembangkan University Network (Uninet) di lingkungan 56 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen Dikti. (Oetomo, 2007) 2.13.3 Sumber Daya Internet Internet memiliki banyak sumber daya seperti pada tabel 2.4: (Abdul, 2003) Tabel 2.4 Daftar Sumber Daya Internet Sumber Daya E-mail User Newsgroup LISTSERV Internet Relay Chat (IRC) / Chatting Telnet Keterangan Digunakan untuk melakukan pertukaran sura elektronis. Forum diskusi. Kelompok diskusi dengan menggunakan surat elektronis. Fasilitas yang memungkinkan pemakai melakukan percakapan dalam bentuk bahasa tertulis secara interaktif. Fasilitas yang memungkinkan koneksi (login) ke suatu sistem komputer. File Transfer Protocol Sarana untuk melakukan transfer berkas dari (FTP) komputer lokal ke komputer lain atau sebagainya. Gopher Perangkat yang memungkinkan pemakai untuk menemukan informasi yang terdapat pada server gopher melalui menu yang bersifat hirarkis. 57 Tabel 2.4 (Lanjutan) Archie Very Easy RodentOriented Netwide Index to Computer Archieves (Veronica) Perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian berkas pada situs FTP. Merupakan kemampuan tambahan yang dipakai untuk melakukan pencarian pada situs-situs gopher. Perangkat yang digunakan untuk melakukan Wide Area Information pencarian data pada internet yang dilaksanakan Servers (WAIS) dengan menyebutkan nama database dan kata kunci yang dicari. World Wide Web (WWW) 2.13 Sistem yang memungkinkan pengaksesan informasi dalam internet melalui pendekatan hypertext (HTTP). Konsep Dasar Jaringan Komputer 2.13.1 Pengertian Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel atau pun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras. (Sofana, 2008) 58 2.13.2 Klasifikasi Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, diantaranya: (Sofana, 2008) a. Berdasarkan Area / Skala Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu : 1) LAN (Local Area Network) Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama. 2) MAN Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. 3) WAN Wide Area Network cakupnnya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu 59 pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN. 4) Internet Internet adalah interkoneksi jaringn-jaringan komputer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar planet. Tabel 2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area Jarak (meter) Contoh Jenis 10 s/d 100 Ruangan LAN 100 s/d 1000 Gedung LAN 1000 s/d 10.000 Kampus LAN 10.000 s/d 100.000 Kota MAN 100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN 1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN > 10.000.000 Planet Internet b. Berdasarkan Media Penghantar Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) Wire Network Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada kabel. 60 2) Wireless Network Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared. c. Berdasarkan Fungsi Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1) Client-Server Client-Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, email, file, atau yang lain. Client-Server banyak dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lain pun bisa mengimplementasikan Client-Server. Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing. 2) Peer to Peer Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan access dari atau ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan pada LAN. 61 2.13.3 Topologi Topologi jaringan komputer adalah suatu aturan bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti: server, workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). (Sofana, 2008) Ada tiga topologi utama jaringan komputer, yaitu: 1) Bus Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan mati total (Sofana, 2008) Gambar 2.15 Topologi Bus 2) Ring Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah 62 sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama (Sofana, 2008) Gambar 2.16 Topologi Ring 3) Star Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah, sekolah, pertokoan, laboratorium, dan kantor yang menggunakan topologi ini. Topologi star tampaknya yang paling populer di antara semua topologi yang ada (Sofana, 2008) Gambar 2.17 Topologi Star 2.14 WWW (World Wide Web) Sering disingkat sebagai WWW atau web saja, yakni sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain 63 dipresentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser. Informasi di web pada umumnya ditulis dalam format HTML. Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World). Terdapat tiga bagian dari WWW (Bambang Hariyanto, 2004): 1) Server (HTTP Server atau disebut web server) yang mengendalikan dokumen-dokumen. 2) Jaringan yang digunakan untuk mentransfer informasi (menggunakan protokol HTTP). 3) Client (HTTP Client atau disebut web browser) yang menampilkan informasi. 2.15 HTTP (HyperText Transfer Protocol) 2.15.1 Pengertian HyperText Transport Protocol (HTTP) adalah suatu protokol internet yang digunakan oleh WWW. Dengan protokol ini sebuah web client (dalam hal ini browser) seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox dapat melakukan pertukaran data hypermedia, seperti teks, gambar, suara bahkan video dengan web server. (Dwi Widodo, 2005) 64 2.15.2 Sejarah Sejarah HTTP menurut Bambang Hariyanto (2004): 1) Versi pertama HTTP/0.9 merupakan protokol sederhana transfer data kasar di Internet (TCP/IP). 2) Versi kedua HTTP/1.0 didefinisikan di RFC 1945. Protokol memungkinkan pesan berformat MIME, memuat metainformasi data yang ditransfer dan modifier di semantiks request/response. 3) Versi ketiga HTTP/1.1, didefinisikan di RFC 2068, kemudian RFC 2616. Kemajuan protokol ini adalah semua koneksi adalah persisten dan mendukung URL absolut di request. 2.16 Aplikasi Web Aplikasi web dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu web statis dan web dinamis (Abdul Kadir, 2003) 1) Web Statis Web statis adalah aplikasi web yang berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengunjung tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Pada web statis pengunjung hanya dapat melihat isi dokuman pada halaman web. Web statis biasanya menggunakan pemrograman web HTML dan tidak memiliki database. 65 2) Web Dinamis Web dinamis adalah aplikasi web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengunjung dengan menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis biasanya menggunakan pemrograman web PHP dan memiliki database untuk menyimpan informasi, seperti MySQL. 2.17 Web Server Web server adalah suatu perangkat lunak atau program (dan juga mesin yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan protokol (Dwi Widodo, 2005). Web server yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Microsoft Windows saja. 2.18 Web Browser Web browser merupakan perangkat lunak yang berguna untuk mengakses informasi pada web ataupun untuk melakukan transaksi via web (Abdul Kadir, 2003). Web browser yang terkenal saat ini ialah Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape Navigator, Safari, dan Opera. 66 2.19 HTML (HyperText Markup Language) HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa yang dipakai untuk membuat dokumen web yang akan diletakkan dalam WWW menggunakan hypertext. Dokumen web ini umumnya berisi sejumlah teks, gambar, suara, dan hubungan dengan file yang lain. (Dwi Widodo, 2005) Prinsip kerja pengaksesan dokumen web yang berbasis HTML adalah seperti berikut: (Abdul, 2003) 1) Browser meminta sebuah halaman ke suatu situs web. 2) Permintaan diterima oleh web server (server yang melayani permintaan halaman web). 3) Web server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke client. 4) Browser pada client segera menampilkan dokumen yang diterima berdasarkan kode-kode pemformat yang terdapat pada dokumen HTML. Kode HTML Gambar 2.18 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML 67 2.20 PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) PHP diperkenalkan pada tahun 1994, dan merupakan hasil kerja dari Rasmus Lerdorf. Karena sifatnya yang open source, maka semua orang di seluruh dunia boleh mengembangkan, menggunakan dan mendistribusikan secara gratis. Mula-mula, kepanjangan dari PHP adalah Personal Home Page. Tetapi kemudian mengalami perubahan dan menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. (Windra, 2006) Sejak peluncurannya di tahun 1994, PHP segera menjadi populer karena kemudahan-kemudahan yang ditawarkan, yaitu: (Windra, 2006) – Gampang digunakan. Sintaks bahasa PHP mudah dipelajari, bahkan untuk kalangan non-programmer. – Serbaguna. PHP dapat berjalan pada bermacam-macam sistem operasi, seperti Windows, LINUX, dan Mac OS. – Gratis. PHP dapat digunakan dengan gratis walaupun membuat website yang dapat menghasilkan uang. – Bantuan penggunaan banyak tersedia. Dapat bergabung dengan banyak mailing list atau grup diskusi yang banyak ditawarkan di situs resmi PHP. – Aman. Selama kode PHP diprogram dengan benar, user tidak akan pernah dapat melihat kode sumber PHP. Hal ini berbeda dengan Java Script yang dapat dilihat kode sumbernya, dengan menggunakan menu view source di browser. 68 2.21 MySQL MySQL merupakan software DBMS (Database Management System) yang masuk kategori open source (gratis) yang sangat populer di kalangan pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya. Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah kecil. (Sidik, 2005) Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan di bawh ini: 1) Multiplatform MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-lain). 2) Andal, cepat, dan mudah digunakan MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah untuk digunakan. 3) Jaminan keamanan akses MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. 69 4) Dukungan SQL Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah SQL (Structured Query merupakan standar Language). dalam Sebagaimana pengaksesan diketahui, database SQL relasional. Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapa pun untuk menggunakan MySQL. 2.22 XAMPP XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjalankan fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrogramaan PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang mampu melayani halaman dinamis. Saat ini, XAMPP tersedia untuk sistem operasi Microsoft Windows, Linux, Sun Solaris dan Mac OS X. (Husein, 2009). XAMPP dikembangkan oleh Apache Friends yang merupakan sebuah website non-komersial yang bertujuan untuk mempromosikan web server Apache. XAMPP ditemukan pada musim semi tahun 2002 oleh Kai ’Oswald’ Seidler dan Kay Vogelgesang. (Sukarno, 2006) 70 2.23 Studi Literatur Penelitian Sejenis Pada studi literatur penelitian yang sejenis ini, penulis mengambil hasil penelitian untuk dijadikan referensi sebagai bahan perbandingan dengan skripsi yang akan dilakukan penulis. Dalam penelitian ini penulis mengambil tiga studi literatur yang sejenis sebagai pembanding dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang akan dibuat. Tiga studi literatur tersebut yaitu: 1. Judul : Aplikasi Data Sekolah EMIS Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Metode : SDLC Tools : Visual Fox Pro Kelebihan : Visual FoxPro (VFP) memiliki kemampuan dalam mengolah record volume data yang besar. Kekurangan : Aplikasi yang dirancang masih bersifat stand alone. Aplikasi hanya berada pada satu komputer saja sehingga hanya digunakan oleh administrator. Pada dasarnya aplikasi yang dirancang dapat digunakan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun tanpa adanya batasan tertentu. Oleh karena itu aplikasi dianjurkan berbasis web. 2. Judul : Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BANSM) Metode : SDLC 71 Tools : MS. Excel Kelebihan : Aplikasi mampu menyajikan informasi akreditasi Madrasah per-provinsi. Kekurangan : Aplikasi ini tidak bisa mencari data secara otomatis dengan menuliskan keywoard yang diinginkan berdasarkan nama Madrasahnya. 3. Judul : Aplikasi Manajemen Pondok Pesantren Metode : SDLC Tools : Visual Fox Pro Kelebihan : Desain dan pengembangan aplikasi yang user friendly sehingga memudahkan dalam mengelola informasi dan proses bisnis yang sangat kompleks. Kekurangan : Pengolahan data masih menggunakan Microsoft Excel. Sehingga mengalami kesulitan dalam mengolah data dan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dalam menghasilkan suatu informasi. 72 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode-metode yang penulis pakai dalam pengumpulan data antara lain : 1. Observasi Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan pada Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta. Penulis mengumpulkan dan menelaah informasi mengenai aplikasi data sekolah sebelumnya beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya, dan melihat apa saja kekurangan dan kelebihan aplikasi tersebut. 2. Wawancara Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan aplikasi, serta permasalahan atau kendala apa saja yang dihadapi. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan Kepala Bagian Sub Bidang Data dan Informasi yaitu Bapak Zamzami M, S. Ag. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapatkan informasi mengenai data lengkap sekolahsekolah madrasah secara detail serta informasi mengenai aplikasi yang sedang berjalan di LP. Maarif tersebut. 3. Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan analisa dan 72 73 perancangan sistem, pemrograman web serta buku-buku yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. Selain itu, penulis juga mengunjungi website yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini. Adapun daftar buku dan website yang menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka. 3.2 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini adalah strategi air terjun (waterfall strategy). Pengembangan dengan strategi waterfall (sequential) menggambarkan bahwa tiap tahapan dimulai dan diselesaikan secara menyeluruh secara berurutan. Meskipun pada kenyataannya, seringkali overlap satu sama lain, seperti system design dapat dimulai sebelum system analysis selesai. Berikut adalah tahapan dari metode pengembangan sistem yang telah dilakukan dalam penelitian ini: 3.2.1 System Initiation Pada tahap ini ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah, antara lain: a. Profil Lembaga Pendidikan Maarif Menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, yaitu uraian mengenai latar belakang, visi, misi, dan tujuan dari Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta. 74 b. Identifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem pembelajaran yang sedang berjalan, sehingga dapat memberikan solusi atau pemecahan masalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem. c. Lingkup Sistem Menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun. d. Tujuan Sistem Menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun. 3.2.2 System Analysis Analisis dilakukan untuk mengetahui proses yang sedang berjalan untuk mempermudah pengembangan sistem yang diusulkan, aktifitas yang ada didalamnya antara lain: pengumpulan data, identifikasi masalah, analisa kebutuhan aplikasi. Pada tahap ini akan diuraikan mengenai hasil analisis sistem yang diantaranya adalah: a. Analisis persyaratan sistem, yaitu uraian mengenai persyaratanpersyaratan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah. Analisis persyaratan sistem dilakukan dengan mengidentifikasikan functional requirement dan nonfunctional requirement. b. Analisis Sistem Berjalan, yaitu uraian mengenai sistem yang berjalan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS, 75 data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini menggunakan system flowchart beserta uraiannya. c. Analisis Sistem Diusulkan, yaitu uraian mengenai sistem yang diusulkan berkaitan dengan alur transaksi pengolahan data KRS, data nilai, dan data peminatan. Pada tahap analisis ini juga menggunakan system flowchart beserta uraiannya. 3.2.3 System Design Tahapan yang melakukan proses terhadap perancangan hasil yang didapat dari tahap analisis meliputi proses : a. Perancangan Sistem 1) Data Flow Diagram (DFD) 2) Spesifikasi Proses b. Perancangan Basis Data c. 1) Entity Relationship Diagram (ERD) 2) Normalisasi 3) Struktur Database 4) Menentukan Matrix CRUD 5) State Transition Diagram (STD) Perancangan Antarmuka sistem 1) Perancangan Antarmuka user 2) Perancangan Antarmuka admin 76 3.2.4 System Implementation Pada tahap ini terdiri dari penerapan sistem yang diusulkan menjadi sebuah program aplikasi mengunakan bahasa pemograman berbasis web yang telah ditentukan, yaitu PHP, kemudian dilakukan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan program dan pengujian kebenaran program. Apabila setelah program diuji dan dinyatakan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, langkah selanjutnya adalah menginstall program pada server, serta pelatihan kepada user. 3.3 Kerangka Pemikiran Pada Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dibutuhkan beberapa tahapan yang harus dilalui untuk dapat menghasilkan aplikasi yang berguna bagi Lemabaga Pendidikan Maarif NU Jakarta. Beberapa tahapan tersebut antara lain seperti awalnya memilih tempat penelitian untuk meneliti proses alur informasi data dan membuat tugas akhir, lalu melakukan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka dan wawancara. Kemudian dengan merumuskan masalah dan ruang lingkup untuk menentukan konsep dan hipotesis penelitian. Yang terakhir menentukan pengembangan sistemnya dari tahap permulaan, analisis, perancangan, dan penerapan sistemnya untuk LP Maarif. 77 Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran 78 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 System Initiation 4.1.1 Profil Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta Memuat sejarah singkat tentang Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta, mulai dari latar belakang, visi, misi, dan tujuan berdirinya. Profil dapat dijelaskan sebagai berikut : (Keputusan-Keputusan Rapat Kerja Nasional 2006 Lembaga Pendidikan Maarif NU, Wisma Syahida UIN Jakarta, 1-13 Desember 2006, 2006) 4.1.1.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (PP LP Maarif NU) merupakan salah satu aparat departementasi di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Didirikannya lembaga ini di NU bertujuan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan NU. Bagi NU, pendidikan menjadi pilar utama yang harus ditegakkan demi mewujudkan masyarakat yang mandiri. Gagasan dan gerakan pendidikan ini telah dimulai sejak perintisan pendirian NU di Indonesia. 78 79 Disini dirasakan pentingnya membuat lini organisasi yang efektif dan mampu merepresentasikan cita-cita NU; dan lahirlah lembaga-lembaga seperti Lembaga Dakwah, Lembaga Pendidikan Maarif, Lembaga Sosial Mabarrot, Lembaga Pengembangan Pertanian, dan lain sebagainya. LP Maarif NU dalam perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Maarif NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung dibawah Departemen Nasional RI (dulu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI) maupun madrasah; maupun Departemen Agama RI) yang menjalankan. Hingga saat ini tercatat tidak kurang dari 6000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bernaung dibawahnya, mulai dari TK, SD, SLTP, SMU/SMK, MI, MTs, MA, dan beberapa Perguruan Tinggi. 4.1.1.2 Visi Visi Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama adalah menjadi pusat pengembangan pendidikan yang mandiri, unggul dan profesional dalam bingkai Ahlusunnah Waljamaah. 80 4.1.1.3 Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan yang memiliki satuansatuan pendidikan yang berkualitas dan berprestasi serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dengan kelengkapan perangkat kependidikan yang maksimal disertai manajemennya yang baik. 2) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kualitas tenaga kependidikan, baik kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi melalui penyetaraan dan pelatihan serta penempatan yang proporsional, dengan dukungan moral dan material. 3) Mengendalikan mutu penyelenggaraan dan mutu lulusan pendidikan dari setiap satuan pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama. 4) Mengembangkan sistem pendidikan sebagai komunikasi, informasi informasi wahana dan lembaga penyelenggara edukasi serta penyebarluasan gagasan, pengalaman dan hasil-hasil kajian maupun penelitian di bidang ilmu, sains dan teknologi lewat berbagai media. 81 4.1.1.4 Tujuan Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama bertujuan untuk mengembangkan potensi manusia agar dapat menguasai dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Alloh SWT, serta berakhlakul karimah. 4.1.2 Identifikasi Masalah Selama ini Lembaga Pendidikan Maarif NU Jakarta khususnya Bagian Bidang Data dan Informasi mengalami kesulitan dalam hal pengolahan data sekolah madrasah. Aplikasi yang saat ini digunakan yakni Aplikasi Data Sekolah EMIS, tidak bisa melakukan pengolahan data. Adapun implementasi Aplikasi Data Sekolah EMIS hingga saat ini terdapat masalah yang melatarbelakangi dalam pengembangan sistem ini, yaitu: 1) Dari data sekolah madrasah yang ada, pegawai tidak bisa melakukan penambahan ataupun pengurangan data madrasah. 2) Data madrasah yang ada hanya bisa dilihat (view) tanpa bisa dilakukan modifikasi data, sementara kebutuhan informasi yang update sangat diperlukan mengingat madrasah yang berada dibawah naungan LP. Maarif NU ini mencakup seluruh sekolah madrasah NU se-Indonesia. 82 3) Data madrasah yang diterima Bagian Bidang Data dan Informasi, selama ini masih diarsip secara manual, sehingga ketika ingin dilakukan pencarian data madrasah, pencariannya masih secara manual, yang tentunya kurang efisien. 4.1.3 Lingkup Sistem Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah di atas, adanya peluang dan akan membuat suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat mengelola data madrasah seluruh Indonesia yang berada dibawah naungan LP. Maarif NU, serta dapat menampilkan data setiap madrasah serta data madrasah seluruh provinsi di Indonesia. Adapun lingkup sistem pada aplikasi ini, yaitu: 1) Penggunaan sistem database Dikarenakan belum adanya yang suatu terkomputerisasi. sistem database terkomputerisasi pada LP. Maarif NU Jakarta. 2) Pengisian data madrasah secara online yang dilakukan oleh pihak LP. Maarif. 3) Melengkapi laporan data madrasah dengan memberikan tampilan laporan data setiap madrasah dan tampilan laporan madrasah secara keseluruhan provinsi di Indonesia. 4) Memberikan fasilitas admin kepada pihak LP. Maarif untuk dapat melakukan modifikasi data madrasah. 83 5) Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini berbasis web (web-base application). 6) Pembuatan sistem ini menggunakan web server Apache, bahasa pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai database-nya. 7) Pembuatan sistem ini tidak membahas keamanan data secara terinci. 8) Pembuatan sistem ini tidak dilakukannya tahap mengoperasikan aplikasi dalam tahap implementasi sistem, melainkan hanya dilakukan tahap membangun, meng-install, dan menguji aplikasi. 4.1.4 Tujuan Sistem Adapun tujuan dari aplikasi ini adalah untuk merancang suatu Aplikasi Manajemen Database Sekolah yang dapat memberikan solusi optimal terhadap permasalahan-permasalahan di atas. Aplikasi ini dibuat untuk menggantikan aplikasi yang sudah ada. 4.2 System Analysis 4.2.1 Analisis Persyaratan Sistem Menjelaskan mengenai persyaratan-persyaratan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah. Identifikasi persyaratan dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu: 84 1) Functional requirement (persyaratan fungsional) Merupakan persyaratan yang mengenai aktivitas dan layanan yang harus diberikan atau disediakan oleh sebuah sistem (Whitten, 2004:198). Berikut functional requirement pada sistem yang akan dibangun antara lain: a) Pengaturan penyimpanan data madrasah seluruh Indonesia yang berada dibawah naungan LP. Maarif NU, yang terdiri dari data umum madrasah, provinsi, jumlah guru dan murid. b) Penginputan data madrasah dan proses validasi secara langsung atau otomatis. c) Memonitor jumlah data madrasah di seluruh provinsi. d) Mengintegrasikan data-data tersebut diatas sehingga terletak pada database yang sama. e) Data madrasah terdokumentasi dengan baik dan lengkap, 2) Nonfunctional requirement (persyaratan nonfungsional) a) Mengembangkan Aplikasi Manajemen Database Sekolah berbasis web (web-base application) yang dapat diakses melalui internet. b) Sistem mampu meningkatkan kinerja pengolahan data madrasah dengan cepat dan dapat meringankan beban kerja pihak LP. Maarif NU Jakarta. 85 Tabel 4.1 Nonfunctional Requirement Jenis Kebutuhan Penjelasan 1. Model Tampilan (Performance) a) Mengefisienkan waktu proses pengolahan data madrasah dari kantor wilayah dan kantor pusat yaitu penginputan hingga pelaporan b) Membantu peningkatan pemantauan perkembangan madrasah tiap-tiap provinsi. c) Mengurangi tingkat kesalahan dan ketidaklengkapan data d) Tampilan interface yang menarik dan lebih user friendly sehingga lebih mudah dimengerti dan digunakan oleh user. 2. Model Penyimpanan Data (Information) a) Melakukan penyimpanan data berupa informasi umum madrasah, murid, guru yang dibutuhkan secara terpusat sehingga memudahkan pelaksanaan proses. b) Mencegah terjadinya penyimpanan data yang redundant. c) Mencegah hilangnya data yang selama ini disebabkan karena penyimpanan data dilakukan dengan menggunakan CD. d) Sistem pusat dan cabang terintegrasi sehingga memudahkan untuk mendapatkan data yang paling aktual. e) Format penyajian laporan dibuat sehingga lebih mudah dipahami. f) Meminimalisasi terjadinya kesalahan penginputan data dan informasi. g) Data terdokumentasi dan terstruktur. 86 3. Model Segi Ekonomi (Economic) a) Mengurangi biaya operasional untuk transfer informasi atau dokumen ke pusat yang selama ini dilakukan secara manual. b) Memperlancar aliran informasi antara kantor LP. Maarif Pusat, kantor wilayah LP. Maarif di seluruh provinsi, madrasah, dan masyakarat umum yang membutuhkan informasi. 4. Model Pengontrolan Sistem (Control) a) Meningkatkan keamanan terhadap pelaksanaan proses penyimpanan data. b) Membatasi akses penggunaan terhadap sistem dengan cara menerapkan priviledge. c) Adanya operator data entry yang bertangungjawab terhadap pelaksanan pemasukan data dan aministrator yang bertanggung jawab atas semua jalannya aktifitas pada aplikasi. d) Mencegah akses penuh dari pengguna-pengguna yang tidak berwenang. 5. Model Efisiensi Sistem (Eficiency) a) Menggunakan sistem penyimpanan data yang terpusat untuk memudahkan proses pendistribusian antara kantor pusat dengan kantor wilayah LP. Maarif. b) Mengefisienkan waktu untuk pelaksanaan proses validasi penginputan data. c) Meminimalisasi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses pelaporan. 87 6. Model Pelayanan Sistem (Service) a) Menghasilkan informasi yang akurat untuk bahan pertimbangan dan evaluasi. b) Memberi kemudahan dalam penggunaan operasional sistem. 4.2.2 Analisis Sistem Berjalan a. Rich Picture Diagram Validasi yang dilakukan mengalami banyak perubahan data, karena masih banyak kesalahan dalam penginputan sehingga data menjadi tidak akurat Laporan data yang tidak terintegrasi, mengakibatkan data hanya bisa diakses oleh Admin Kantor Pusat Gambar 4.1 Rich Picture Diagram Analisa Sistem Berjalan 88 b. Flowchart Diagram Analisis Sistem Berjalan Pengumpulan Data Madrasah Madrasah NU se-Indonesia LP Maarif NU Mulai Data Madrasah Membuat Laporan Data Madrasah Mengolah Data Madrasah Memberikan Data Madrasah yang akan Diproses/Diolah 1 Data Madrasah 2 Data Madrasah Seluruh Indonesia N Selesai Gambar 4.2 Analisis Sistem Berjalan Pengumpulan Data Madrasah Penjelasan dari analisis sistem berjalan pengumpulan data madrasah (Gambar 4.2) adalah sebagai berikut : 1) Pihak Madrasah dalam hal ini seluruh Madrasah NU seIndonesia yang berada dibawah naungan LP Maarif NU membuat laporan tentang data Madrasah. 89 2) Setiap Madrasah diharuskan memberikan data madrasah yang akan diproses atau diolah oleh pihak Maarif. Tetapi sebelum data diberikan kepada LP Maarif NU, dibuat arsip untuk backup laporan data Madrasah. 3) Pihak LP Maarif NU mengolah data Madrasah yang telah diperoleh dari masing-masing pihak Madrasah. 4) Pihak LP Maarif NU menyajikan informasi atas data-data Madrasah yang telah terkumpul dan tergabung kepada pihakpihak Madrasah yang berada dibawah naungan LP Maarif NU. Kelebihan dan kekurangan dari sistem berjalan di atas adalah sebagai berikut: - Kekurangan sistem berjalan a. Terjadi penumpukan data pada setiap proses seperti dokumen data Madrasah. b. Pelayanan dalam menyajikan informasi data Madrasah memerlukan waktu yang cukup lama. c. Dalam pencarian data Madrasah terkadang kesulitan dikarenakan penumpukan file di dalam komputer. d. Data madrasah tidak bisa terupdate karena akan memakan waktu dalam pengumpulan data Madrasah kembali. - Kelebihan sistem berjalan 90 a. Tidak memerlukan biaya yang mahal untuk pembelian dan perawatan perangkat lunak, perangkat keras dan pemasangan jaringan online. b. Tidak memerlukan tenaga ahli dalam perawatan pengolahan data secara online. 4.2.3 Analisis Sistem Usulan a. Rich Picture Diagram Gambar 4.3 Rich Picture Diagram Analisa Sistem Usulan dan 91 b. Flowchart Diagram Gambar 4.4 Analisis Sistem Yang Diusulkan Adapun penjelasan system flowchart dari sistem pengumpulan data madrasah yang diusulkan (Gambar 4.4) adalah sebagai berikut: 1) Pihak madrasah memberikan data madarasah yang akan diolah atau diproses oleh pihak LP Maarif NU. 2) Pihak LP Maarif NU mengolah data madrasah yang telah diberikan oleh pihak masing-masing madrasah dalam hal ini pengolahan data mencakup input data madrasah dan juga 92 melakukan penggabungan data madrasah dari seluruh provinsi di Indonesia. 3) Setelah berhasil melakukan pengolahan data madrasah menjadi data yang terupdate dan penggabungan data madarasah di seluruh provinsi di Indonesia, data madrasah tersebut tersimpan sebagai suatu database dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah. 4) Jika terjadi kesalahan ataupun penambahan dalam pengolahan data madrasah, dapat dilakukan proses modifikasi data madrasah tersebut untuk kemudian disimpan kembali di dalam database. 5) Pihak LP Maarif NU melakukan pengecekan data madrasah yang telah terupdate dan tersimpan di dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah. 6) Pihak LP Maarif NU melakukan pengolahan data secara statistik di dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah untuk kemudian menyajikan informasi berupa tampilan madrasah beserta data-datanya dalam bentuk diagram kepada masingmasing pihak madrasah agar mengetahui informasi statistik mengenai data madrasah. Dari hasil analisis sistem pengumpulan data madrasah yang diusulkan terdapat beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sistem yang berjalan, yaitu: 93 a. Masing-masing madrasah dapat dengan mudah melihat informasi data mengenai madrasah mereka secara online dikarenakan Aplikasi Manajemen Database Sekolah telah terintegrasi dengan web LP Maarif NU. b. Sangat membantu pihak LP Maarif NU untuk berkoordinasi dengan pihak madrasah demi memberikan informasi yang update, karena dengan adanya Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini, pihak LP Maarif dapat dengan mudah melakukan modifikasi data, baik penambahan ataupun pengurangan data mengenai madarasah. 4.3 System Design Pada tahap system design menjelaskan perancangan sistem, perancangan database, dan perancangan interface (input dan output) pada sistem yang diusulkan. 4.3.1 Perancangan Sistem 4.3.1.1 Data Flow Diagram 4.3.1.1.1 Diagram Konteks (Level 0) Gambar 4.5 Diagram Konteks (Level 0) 94 Diagram konteks (level 0) menjelaskan aplikasi yang akan dirancang secara umum dan keseluruhan. Pada diagram konteks (level 0) terdapat tiga kesatuan luar (external entity) yang menunjang proses Aplikasi Manajemen Database Sekolah, yaitu LP Maarif NU Pusat, LP Maarif NU Provinsi, dan Madrasah. 4.3.1.1.2 Diagram Zero (Level 1) Gambar 4.6 Diagram Zero (Level 1) Diagram zero (level 1) menunjukkan fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, external entity, dan data store yang digunakan pada sistem yang diusulkan. 95 Dalam diagram zero (level 1) pada system yang diusulkan terdapat: 1) Delapan proses, yaitu mengolah data madrasah, olah data provinsi, olah data kabupaten, olah data kecamatan, olah data tingkat, olah data guru, olah data murid, dan penyajian laporan madrasah. 2) Tujuh data store, yaitu madrasah, provinsi, kabupaten, kecamatan, tingkat, guru, dan murid. 3) Tiga external entity seperti yang dijelaskan pada diagram konteks (level 0), yaitu LP. Maarif NU Pusat, LP. Maarif NU Provinsi, dan Madrasah. 4.3.1.1.3 Diagram Level 2 Proses 1.0 Gambar 4.7 Diagram Level 2 Proses 1.0 Pada diagram level 2 proses 1.0 mendeskripsikan detail proses mengolah data madrasah yang terdiri dari lima proses, yaitu proses 1.1 untuk melakukan input madrasah, proses 1.2 untuk melakukan 96 edit madrasah, proses 1.3 untuk melakukan delete madrasah, proses 1.4 untuk melakukan search madrasah, dan proses 1.5 untuk melihat madrasah. Kelima proses tersebut hanya dilakukan dan dikelola penuh oleh LP. Maarif NU Pusat (Admin) 4.3.1.1.4 Diagram Level 2 Proses 2.0 form_input_provinsi 2.1* Input Provinsi form_edit_provinsi 2.2* Edit Provinsi Provinsi LP. Maarif NU Pusat (Admin) data_provinsi 2.3* Delete Provinsi 2.4* Lihat Provinsi Gambar 4.8 Diagram Level 2 Proses 2.0 Pada diagram level 2 proses 2.0 mendeskripsikan detail proses mengolah data provinsi yang terdiri dari empat proses, yaitu proses 2.1 untuk melakukan input provinsi, proses 2.2 untuk melakukan edit provinsi, proses 2.3 untuk melakukan delete provinsi, dan proses 2.4 untuk melihat provinsi. 97 Keempat proses ini dikelola penuh oleh LP. Maarif NU Pusat (Admin). 4.3.1.1.5 Diagram Level 2 Proses 3.0 form_input_kabupaten form_input_kabupaten 3.1* Input Kabupaten form_edit_kabupaten LP. Maarif NU Pusat (Admin) form_edit_kabupaten 3.2* Edit Kabupaten Kabupaten data_kabupaten data_kabupaten 3.3* Delete Kabupaten LP. Maarif NU Provinsi (Admin) 3.4* Lihat Kabupaten Gambar 4.9 Diagram Level 2 Proses 3.0 Pada diagram level 2 proses 3.0 mendeskripsikan detail proses mengolah data kabupaten yang terdiri dari empat proses, yaitu proses 3.1 untuk melakukan input kabupaten, proses 3.2 untuk melakukan edit kabupaten, proses 3.3 untuk melakukan delete kabupaten, dan proses 3.4 untuk melihat kabupaten. Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP. Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin). 98 4.3.1.1.6 Diagram Level 2 Proses 4.0 form_input_kecamatan form_input_kecamatan 4.1* Input Kecamatan form_edit_kecamatan LP. Maarif NU Pusat (Admin) form_edit_kecamatan 4.2* Edit Kecamatan Kecamatan data_kecamatan data_kecamatan 4.3* Delete Kecamatan LP. Maarif NU Provinsi (Admin) 4.4* Lihat Kecamatan Gambar 4.10 Diagram Level 2 Proses 4.0 Pada diagram level 2 proses 4.0 mendeskripsikan detail proses mengolah data kecamatan yang terdiri dari empat proses, yaitu proses 4.1 untuk melakukan input kecamatan, proses 4.2 untuk melakukan edit kecamatan, proses 4.3 untuk melakukan delete kecamatan, dan proses 4.4 untuk melihat kecamatan. Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP. Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin). 99 4.3.1.1.7 Diagram Level 2 Proses 5.0 form_input_tingkat 5.1* Input Tingkat form_input_tingkat form_edit_tingkat LP. Maarif NU Pusat (Admin) form_edit_tingkat 5.2* Edit Tingkat Tingkat data_tingkat data_tingkat 5.3* Delete Tingkat LP. Maarif NU Provinsi (Admin) 5.4* Lihat Tingkat Gambar 4.11 Diagram Level 2 Proses 5.0 Pada diagram level 2 proses 4.0 mendeskripsikan detail proses mengolah data tingkat yang terdiri dari empat proses, yaitu proses 5.1 untuk melakukan input tingkat, proses 4.2 untuk melakukan edit tingkat, proses 4.3 untuk melakukan delete tingkat, dan proses 4.4 untuk melihat tingkat. Keempat proses ini dapat dilakukan dan dikelola penuh oleh LP. Maarif NU Pusat (Admin) dan LP Maarif NU Provinsi (Admin). 100 4.3.1.1.8 Diagram Level 2 Proses 6.0 Gambar 4.12 Diagram Level 2 Proses 6.0 Pada diagram level 2 proses 6.0 mendeskripsikan detail proses penyajian laporan madrasah. Sistem dapat menyajikan laporan jumlah madrasah (proses 6.1), jumlah guru (proses 6.2), dan jumlah murid (proses 6.3). 4.3.1.2 Spesifikasi Proses Proses-proses yang terdapat dari DFD diterjemahkan dalam spesifikasi proses dengan menggunakan logika Bahasa Inggris Terstruktur (Structured English) sebagai berikut: 1. Proses Masukan/Ubah data Madrasah : Masukkan Form Madrasah IF Form tidak lengkap THEN Tampilkan verifikasi ELSE 101 Simpan ENDIF 2. Proses Hapus Madrasah : Masukkan id_madrasah Hapus Data Balik ke halaman sebelumnya 3. Proses Cari Madrasah : Masukkan nama_madrasah GET nama_madrasah, provinsi, kabupaten, kecamatan, tingkat, guru, murid Balik ke halaman sebelumnya 4. Proses Lihat Madrasah : Klik Madrasah Klik Provinsi GET nama_madrasah, provinsi, kabupaten, kecamatan, tingkat, guru, murid Tampilkan data madrasah 5. Proses Masukan/Ubah data Provinsi : Masukkan Form Provinsi IF Form tidak lengkap THEN Tampilkan verifikasi ELSE Simpan 102 ENDIF 6. Proses Hapus Provinsi : Masukkan id_provinsi Hapus Data Balik ke halaman sebelumnya 7. Proses Lihat Provinsi : Klik Provinsi GET id_provinsi, nama_provinsi Tampilkan data provinsi 8. Proses Masukan/Ubah data Kabupaten : Masukkan Form Kabupaten IF Form tidak lengkap THEN Tampilkan verifikasi ELSE Simpan ENDIF 9. Proses Hapus Kabupaten : Masukkan id_kabupaten Hapus Data Balik ke halaman sebelumnya 10. Proses Lihat Kabupaten : Klik Kabupaten GET id_kabupaten, nama_kabupaten 103 Tampilkan data kabupaten 11. Proses Masukan/Ubah data Kecamatan : Masukkan Form Kecamatan IF Form tidak lengkap THEN Tampilkan verifikasi ELSE Simpan ENDIF 12. Proses Hapus Kecamatan : Masukkan id_kecamatan Hapus Data Balik ke halaman sebelumnya 13. Proses Lihat Kecamatan : Klik Kecamatan GET id_kecamatan, nama_kecamatan Tampilkan data kecamatan 14. Proses Masukan/Ubah data Tingkat : Masukkan Form Madrasah IF Form tidak lengkap THEN Tampilkan verifikasi ELSE Simpan ENDIF 104 15. Proses Hapus Tingkat : Masukkan id_tingkat Hapus Data Balik ke halaman sebelumnya 16. Proses Lihat Tingkat : Klik Tingkat GET id_tingkat, nama_tingkat Tampilkan data tingkat 17. Proses Penyajian Jumlah Madrasah : Tampilkan data jumlah madrasah 18. Proses Penyajian Jumlah Guru : Tampilkan data jumlah guru 19. Proses Penyajian Jumlah Murid : Tampilkan data jumlah murid 4.3.2 Perancangan Database Perancangan database dapat dijabarkan dengan menggunakan entity relationship diagram (ERD), normalisasi, dan struktur database. 4.3.2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) 105 106 4.3.2.2 Normalisasi a) Unnormalized Form (UNF) nama_madrasah alamat tlp MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur Jl. Pondok Kelapa MIS An Nur guru murid provinsi kabupaten kecamatan tingkat 021-7645398 5 108 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah 021-8435890 6 275 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah b) First Normal Form (1NF) id_madrasah nama_madrasah Alamat Tlp guru murid M001 MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 5 108 DKI Jakarta provinsi Jakarta Barat kabupaten Cengkareng kecamatan Ibtidaiyah tingkat M002 MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa 021-8435890 6 275 DKI Jakarta Jakarta Barat Cengkareng Ibtidaiyah M003 MTS An Nur Jl. Bambu Indah 021-7237862 7 300 Jawa Barat Bandung Dago Tsanawiyah M004 MA An Nur Jl. Letjen Suprapto 021-8723472 9 245 Jawa Barat Bandung Dago Aliyah c) Second Normal Form (2NF) id_madrasah nama_madrasah alamat tlp M001 MIS Nurul Iman Jl. Duren Sawit TImur 021-7645398 M002 MIS An Nur Jl. Pondok Kelapa M003 MTS An Nur M004 MA An Nur id_provinsi nama_provinsi P001 DKI Jakarta P002 DKI Jakarta P003 Jawa Barat P004 Jawa Barat id_kabupaten id_provinsi nama_kabupaten M001 P001 Jakarta Barat M002 P002 Jakarta Barat M003 P003 Bandung M004 P004 Bandung guru murid id_provinsi id_tingkat 5 108 P001 I 021-8435890 6 275 P002 I Jl. Bambu Indah 021-7237862 7 300 P003 T Jl. Letjen Suprapto 021-8723472 9 245 P004 A 107 id_kecamatan id_kabupaten nama_kecamatan M001 KA001 Cengkareng M002 KA002 Cengkareng M003 KA003 Dago M004 KA004 Dago id_tingkat nama_tingkat I Ibtidaiyah I Ibtidaiyah T Tsanawiyah A Aliyah 4.3.2.3 Struktur Database 4.3.2.3.1 Transformasi ERD ke Logical Record Structure (LRS) Kabupaten Provinsi PK PK id_kabupaten id_provinsi (FK) nama_kabupaten id_provinsi nama_provinsi Kecamatan Madrasah PK PK id_madrasah nama_madrasah alamat tlp guru murid id_provinsi (FK) id_tingkat (FK) id_kecamatan id_kabupaten (FK) nama_kecamatan Tingkat PK id_tingkat nama_tingkat 108 4.3.2.3.2 Spesifikasi Database Spesifikasi database yang sudah dinormalisasi mendapatkan data sebagai berikut : 1) Tabel Madrasah Nama tabel : madrasah Tipe tabel : master files Primary key : id_madrasah Foreign key : id_guru id_tingkat Tabel 4.2 Tabel struktur file madrasah Type Keterangan No Nama field Null 1 id_madrasah (PK) int(25) 2 nama_madrasah varchar(255) No Nama madrasah 3 Alamat varchar(255) No Alamat madrasah 4 Tlp varchar(255) No Nomor telepon madrasah 5 guru varchar(255) No Jumlah guru madrasah 6 murid varchar(255) No Jumlah murid madrasah 7 id_provinsi (FK) int(25) Id provinsi 8 id_tingkat (FK) varchar(255) No No No Id madrasah Id tingkat 2) Tabel Provinsi Nama tabel : Provinsi Tipe tabel : master files 109 Primary key : id_provinsi Foreign key :- Tabel 4.3 Tabel struktur file provinsi No Nama field Type Null Keterangan 1 id_provinsi (PK) int(7) No Id provinsi 2 nama_provinsi varchar(77) No Nama provinsi 3) Tabel Kabupaten Nama tabel : Kabupaten Tipe tabel : master files Primary key : id_kabupaten Foreign key : id_provinsi Tabel 4.4 Tabel struktur file kabupaten Type Keterangan No Nama field Null 1 id_kabupaten (PK) int(7) No Id kabupaten 2 id_provinsi (FK) int(7) No Id provinsi 3 nama_kabupaten varchar(255) No Nama kabupaten 4) Tabel Kecamatan Nama tabel : Kecamatan Tipe tabel : master files Primary key : id_kecamatan Foreign key : id_kabupaten 110 Tabel 4.5 Tabel struktur file kecamatan No Nama field Type Null 1 id_kecamatan (PK) int(7) No Id kecamatan 2 id_kabupaten (FK) int(7) No Id kabupaten 3 nama_kecamatan varchar(255) No Keterangan Nama kecamatan 5) Tabel Tingkat Nama tabel : Tingkat Tipe tabel : master files Primary key : id_tingkat Foreign key :- Tabel 4.6 Tabel struktur file tingkat No Nama field Type Null Keterangan 1 id_tingkat (PK) int(5) No Id tingkat 2 nama_tingkat varchar(25) No Nama tingkat 4.3.2.4 Menentukan Matrix CRUD Tabel 4.7 Tabel Matrix Create, Read, Update, Delete (CRUD) Entity Atribut MADRASAH id_madrasah (PK) nama_madrasah Alamat Tlp Guru Murid Admin Pusat Admin Provinsi CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD R R R R R R 111 PROVINSI id_provinsi (PK) nama_provinsi KABUPATEN id_kabupaten (PK) nama_kabupaten KECAMATAN id_kecamatan (PK) nama_kecamatan TINGKAT id_tingkat (PK) nama_tingkat CRUD CRUD R R CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD 4.3.2.5 State Transition Diagram (STD) State Transition Diagram (STD) menggambarkan bagaimana kerja sistem melalui kondisi (state) dan kejadian yang menyebabkan kondisi berubah. a. Madrasah a. Halaman Utama Madrasah Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama yang ada pada sistem level madrasah. Gambar 4.14 STD Rancangan Halaman Utama (Madrasah) 112 b. Home Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul home pada level madrasah. Gambar 4.15 STD Rancangan Modul Home (Madrasah) c. Madrasah Ibtidaiyah Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah pada level madrasah. Madrasah Ibtidaiyah Klik Sub-menu Data Madrasah Ibtidaiyah Tampilkan Halaman Data Madrasah Ibtidaiyah Tampilan Data Madrasah Ibtidaiyah Gambar 4.16 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Madrasah) 113 d. Madrasah Tsanawiyah Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah pada level madrasah. Madrasah Tsanawiyah Klik Sub-menu Data Madrasah Tsanawiyah Tampilkan Halaman Data Madrasah Tsanawiyah Tampilan Data Madrasah Tsanawiyah Gambar 4.17 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Madrasah) e. Madrasah Aliyah Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada level madrasah. Madrasah Aliyah Klik Sub-menu Data Madrasah Aliyah Tampilkan Halaman Data Madrasah Aliyah Tampilan Data Madrasah Aliyah Gambar 4.18 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Madrasah) f. Contact Us Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul contact us pada level madrasah. 114 Contact Us Klik Proses & Jika Berhasil Disimpan Tampilkan Hasil Input Contact Us Klik Menu Contact Us Tampilkan Halaman Form Input Contact Us Form Input Contact Us Tampilan Data Hasil Input Contact Us Klik Proses & Jika Gagal Disimpan Tampilkan Halaman Form Input Contact Us Gambar 4.19 STD Rancangan Modul Contact Us (Madrasah) b. Admin Pusat a. Halaman Utama Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama yang ada pada sistem level administrator pusat. Pilih Menu Madrasah Ibtidaiyah Tampilkan Submenu Madrasah Ibtidaiyah Pilih Menu Madrasah Tsanawiyah Tampilkan Submenu Madrasah Tsanawiyah Madrasah Tsanawiyah Pilih Menu Madrasah Aliyah Tampilkan Submenu Madrasah Aliyah Madrasah Aliyah Login gagal Kembali ke Form Login Aplikasi Manajemen Database Sekolah Pilih Menu Provinsi Tampilkan Submenu Provinsi Form Login Admin Login Berhasil Halaman Utama Klik Keluar Tampilkan Tampilkan Form Login Madrasah Ibtidaiyah Pilih Menu Kabupaten Tampilkan Submenu Kabupaten Pilih Menu Kecamatan Tampilkan Submenu Kecamatan Pilih Menu Tingkat Tampilkan Halaman Tingkat Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Gambar 4.20 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Pusat) b. Madrasah Ibtidaiyah Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah pada level administrator pusat. 115 Gambar 4.21 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah (Admin Pusat) c. Madrasah Tsanawiyah Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah pada level administrator pusat. Gambar 4.22 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah (Admin Pusat) 116 d. Madrasah Aliyah Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada level administrator pusat. Gambar 4.23 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Pusat) e. Provinsi Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul provinsi pada level administrator pusat. 117 Gambar 4.24 STD Rancangan Modul Provinsi (Admin Pusat) f. Kabupaten Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul kabupaten pada level administrator pusat. Gambar 4.25 STD Rancangan Modul Kabupaten (Admin Pusat) 118 g. Kecamatan Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul kecamatan pada level administrator pusat. Gambar 4.26 STD Rancangan Modul Kecamatan (Admin Pusat) h. Tingkat Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul tingkat pada level administrator pusat. 119 Gambar 4.27 STD Rancangan Modul Tingkat (Admin Pusat) c. Admin Provinsi a. Halaman Utama Berfungsi untuk mengetahui alur menu layar utama yang ada pada sistem level administrator provinsi. Gambar 4.28 STD Rancangan Halaman Utama (Admin Provinsi) 120 b. Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah ibtidaiyah pada level administrator provinsi. Gambar 4.29 STD Rancangan Modul Madrasah Ibtidaiyah Provinsi (Admin Provinsi) c. Madrasah Tsanawiyah Provinsi Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah tsanawiyah pada level administrator provinsi. 121 Gambar 4.30 STD Rancangan Modul Madrasah Tsanawiyah Provinsi (Admin Provinsi) d. Madrasah Aliyah Provinsi Berfungsi untuk mengetahui alur menu dan kerja sistem yang ada pada modul madrasah aliyah pada level administrator provinsi. Gambar 4.31 STD Rancangan Modul Madrasah Aliyah (Admin Provinsi) 122 4.3.3 Perancangan Antarmuka Sistem 4.3.3.1 Perancangan Antarmuka User a. Madrasah 1. Halaman Home HEADER Button Button Button Button Profil NU Button Profil LP Maarif Visi Dan Misi LP Maarif Kebijakan Dan Strategi LP Maarif Pola Hubungan Organisasi LP Maarif Berita Terkini Daftar Berita Terkini FOOTER Gambar 4.32 Rancangan Halaman Home 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah HEADER Button Button Button Profil Madrasah Ibtidaiyah Button Button Daftar Madrasah Ibtidaiyah FOOTER Gambar 4.33 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah 123 3. Halaman Madrasah Tsanawiyah HEADER Button Button Button Profil Madrasah Tsanawiyah Button Button Daftar Madrasah Tsanawiyah FOOTER Gambar 4.34 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah 3. Halaman Madrasah Aliyah HEADER Button Button Button Profil Madrasah Aliyah Button Button Daftar Madrasah Aliyah FOOTER Gambar 4.35 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah 124 4. Halaman Contact Us HEADER Button Button Button Button Button Data Contact Us FOOTER Gambar 4.36 Rancangan Halaman Contact Us 4.3.3.2 Perancangan Antarmuka Admin a. Admin Pusat 1. Halaman Login Login Form Login Username: Password: Login Reset Gambar 4.37 Rancangan Halaman Login Admin Pusat 125 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah HEADER Button Button Button Button Button Daftar Madrasah Ibtidaiyah Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid FOOTER Gambar 4.38 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah 3. Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah HEADER Button Button Button Button Button Input Data Madrasah Ibtidaiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.39 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah 126 4. Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Madrasah Ibtidaiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.40 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah 5. Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah HEADER Button Button Data Madrasah Ibtidaiyah Button Button Button Delete FOOTER Gambar 4.41 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah 127 6. Halaman Madrasah Tsanawiyah HEADER Button Button Button Button Button Daftar Madrasah Tsanawiyah Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid FOOTER Gambar 4.42 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah 7. Halaman Input Madrasah Tsanawiyah HEADER Button Button Button Button Button Input Data Madrasah Tsanawiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.43 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah 128 8. Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Madrasah Tsanawiyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.44 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah 9. Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah HEADER Button Button Data Madrasah Tsanawiyah Button Button Button Delete FOOTER Gambar 4.45 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah 129 10. Halaman Madrasah Aliyah HEADER Button Button Button Button Button Daftar Madrasah Aliyah Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid FOOTER Gambar 4.46 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah 11. Halaman Input Madrasah Aliyah HEADER Button Button Button Button Button Input Data Madrasah Aliyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.47 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah 130 12. Halaman Edit Madrasah Aliyah HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Madrasah Aliyah : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.48 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah 13. Halaman Delete Madrasah Aliyah HEADER Button Button Data Madrasah Aliyah Button Button Button Delete FOOTER Gambar 4.49 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah 131 14. Halaman Search HEADER Button Button Button Button Button Cari Madrasah : Nama Search Cancel FOOTER Gambar 4.50 Rancangan Halaman Search 15. Halaman Provinsi HEADER Button Button Button Button Daftar Provinsi Id Provinsi Provinsi FOOTER Gambar 4.51 Rancangan Halaman Provinsi Button 132 16. Halaman Input Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Input Provinsi : Nama Provinsi Save Cancel FOOTER Gambar 4.52 Rancangan Halaman Input Provinsi 17. Halaman Edit Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Provinsi : Id Nama Save Cancel FOOTER Gambar 4.53 Rancangan Halaman Edit Provinsi 133 18. Halaman Delete Provinsi HEADER Button Button Button Data Provinsi Button Button Delete FOOTER Gambar 4.54 Rancangan Halaman Delete Provinsi 19. Halaman Kabupaten HEADER Button Button Button Button Button Daftar Kabupaten Id Kabupaten Nama Kabupaten Provinsi FOOTER Gambar 4.55 Rancangan Halaman Kabupaten 134 20. Halaman Input Kabupaten HEADER Button Button Button Button Button Input Data Kabupaten : Nama Kabupaten Provinsi Save Cancel FOOTER Gambar 4.56 Rancangan Halaman Input Kabupaten 21. Halaman Edit Kabupaten HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Kabupaten : Nama Kabupaten Provinsi Save Cancel FOOTER Gambar 4.57 Rancangan Halaman Edit Kabupaten 135 22. Halaman Delete Kabupaten HEADER Button Button Button Data Kabupaten Button Button Delete FOOTER Gambar 4.58 Rancangan Halaman Delete Kabupaten 23. Halaman Kecamatan HEADER Button Button Button Button Button Daftar Kecamatan Id Kecamatan Nama Kecamatan Kabupaten FOOTER Gambar 4.59 Rancangan Halaman Kecamatan 136 24. Halaman Input Kecamatan HEADER Button Button Button Button Button Input Data Kecamatan : Nama Kecamatan Kabupaten Save Cancel FOOTER Gambar 4.60 Rancangan Halaman Input Kecamatan 25. Halaman Edit Kecamatan HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Kecamatan : Nama Kecamatan Kabupaten Save Cancel FOOTER Gambar 4.61 Rancangan Halaman Edit Kecamatan 137 26. Halaman Delete Kecamatan HEADER Button Button Button Data Kecamatan Button Button Delete FOOTER Gambar 4.62 Rancangan Halaman Delete Kecamatan 27. Halaman Tingkat HEADER Button Button Button Button Daftar Kecamatan Id Tingkat Tingkat FOOTER Gambar 4.63 Rancangan Halaman Tingkat Button 138 28. Halaman Input Tingkat HEADER Button Button Button Button Button Input Data Tingkat : Id Tingkat Nama Tingkat Save Cancel FOOTER Gambar 4.64 Rancangan Halaman Input Tingkat 29. Halaman Edit Tingkat HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Tingkat : Id Nama Tingkat Save Cancel FOOTER Gambar 4.65 Rancangan Halaman Edit Tingkat 139 30. Halaman Delete Tingkat HEADER Button Button Button Data Tingkat Button Button Delete FOOTER Gambar 4.66 Rancangan Halaman Delete Tingkat b. Admin Provinsi 1. Halaman Login Login Form Login Username: Password: Login Reset Gambar 4.67 Rancangan Halaman Login Admin Provinsi 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Daftar Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid FOOTER Gambar 4.68 Rancangan Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 140 3. Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Input Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.69 Rancangan Halaman Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 141 4. Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.70 Rancangan Halaman Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 5. Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi HEADER Button Button Button Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Button Button Delete FOOTER Gambar 4.71 Rancangan Halaman Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 142 6. Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Daftar Madrasah Tsanawiyah Provinsi Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid FOOTER Gambar 4.72 Rancangan Halaman Madrasah Tsanawiyah Provinsi 7. Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Input Data Madrasah Tsanawiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.73 Rancangan Halaman Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi 143 8. Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Madrasah Tsanawiyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.74 Rancangan Halaman Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi 9. Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi HEADER Button Button Button Data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Button Button Delete FOOTER Gambar 4.75 Rancangan Halaman Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi 144 10. Halaman Madrasah Aliyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Daftar Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid FOOTER Gambar 4.76 Rancangan Halaman Madrasah Aliyah Provinsi 11. Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Input Data Madrasah Aliyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.77 Rancangan Halaman Input Madrasah Aliyah Provinsi 145 12. Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi HEADER Button Button Button Button Button Edit Data Madrasah Aliyah Provinsi : Nama Provinsi Kabupaten Kecamatan Tingkat Guru Murid Save Cancel FOOTER Gambar 4.78 Rancangan Halaman Edit Madrasah Aliyah Provinsi 13. Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi HEADER Button Button Button Data Madrasah Aliyah Provinsi Button Button Delete FOOTER Gambar 4.79 Rancangan Halaman Delete Madrasah Aliyah Provinsi 146 4.4 System Implementation 4.4.1 Pembuatan Aplikasi Pada proses pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini menggunakan XAMPP versi 1.5.0 yang meliputi: Apache versi 2.2.0 untuk web server, PHP versi 5.1.1 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.18 untuk database-nya. Selain itu, juga menggunakan EditPlus 2 dan Macromedia Dreamweaver CS3 sebagai web design & programming serta Adobe Photoshop CS3 untuk mengolah gambar. Adapun fitur-fitur yang dibuat dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini berdasarkan hak akses tiap level user adalah sebagai berikut: a. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Madrasah Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Madrasah ini, Madrasah dapat melakukan berbagai proses, yaitu: 1) Melihat profil Nahdlatul Ulama. 2) Melihat profil LP Maarif NU. 3) Melihat visi dan misi LP Maarif NU. 4) Melihat kebijakan dan strategi LP Maarif NU. 5) Melihat pola hubungan organisasi LP Maarif NU. 6) Melihat dan mencari data Madrasah Ibtidaiyah di seluruh Indonesia. 147 7) Melihat dan mencari data Madrasah Tsanawiyah di seluruh Indonesia. 8) Melihat dan mencari data Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia. 9) Memberikan saran dan kritik apabila terjadi kesalahan data madrasah melalui fitur contact us. b. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Pusat Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Pusat ini, Admin Pusat dapat melakukan berbagai proses, yaitu: 1) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari data madrasah ibtidaiyah. 2) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari data madrasah tsanawiyah. 3) Melihat, memasukkan, mengubah, menghapus, dan mencari data madrasah aliyah. 4) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data provinsi. 5) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data kabupaten. 6) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data kecamatan. 148 7) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data tingkat. 8) Melihat laporan data jumlah madrasah, jumlah guru, dan jumlah murid. c. Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Provinsi Dalam Aplikasi Manajemen Database Sekolah bagi Admin Provinsi ini, Admin Provinsi dapat melakukan berbagai proses, yaitu: 1) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data madrasah ibtidaiyah provinsi. 2) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data madrasah tsanawiyah provinsi. 3) Melihat, memasukkan, mengubah, dan menghapus data madrasah aliyah provinsi. 4.4.2 Instalasi Aplikasi Pada tahap instalasi Aplikasi Manajemen Database Sekolah, diperlukan spesifikasi kebutuhan untuk perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) agar dapat berjalan dengan baik. a. Perangkat Lunak (Software) Berikut ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (software) dari sisi server atau pun client: 149 1) Server: Sistem Operasi : Windows 2000 Server, Windows 2003 Server, Windows 2008 Server, Windows XP Professional SP2/SP3, Linux Server Based OS Web Server : Apache versi > 2.0 Application Server : PHP versi > 5.0 Database Server : MySQL versi > 5.0 2) Client: Sistem Operasi : Windows 2000, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Linux Based OS Web Browser : Mozilla Firefox versi > 2.0, Opera versi > 7.0, Safari versi > 3.0 Software : Adobe Reader versi > 5 b. Perangkat Keras (Hardware) Aplikasi Manajemen Database Sekolah diharapkan dapat bekerja dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang relatif rendah. Bagaimanapun, spesifikasi yang lebih baik dapat meningkatkan kinerja sistem. Berikut ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) dari sisi server atau pun client: 150 Tabel 4.8 Spesifikasi kebutuhan perangkat keras (hardware) Minimal Server Rekomendasi Intel Pentium 1 GHz, Intel Xeon / Dual Core / RAM 512 MB, Harddisk Core 2 Duo > 2 GHz, 40 GB, Printer, CD-ROM RAM > 1 GB, Harddisk > 160 GB, Printer, CD/DVD-RW Client 4.4.3 Intel atau AMD 700 MHz, Intel atau AMD > 1,5 GHz, RAM 128 MB, Harddisk RAM > 256 MB, Harddisk 20 GB, Printer > 40 GB, Printer Pengujian Aplikasi a. Pengujian Untuk memastikan setiap program bebas dari kesalahan (bug), harus dilakukan pengujian atau test, walaupun tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit kesalahan atau tidak 100% sempurna, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh program tersebut berjalan dan seberapa banyak kesalahan yang ada pada program tersebut. Bila terjadi kesalahan maka program tersebut akan segera diperbaiki dan diuji kembali. Pengujian Aplikasi Manajemen Database Sekolah dilakukan menggunakan metode pengujian unit dengan pendekatan 151 blackbox testing. Berikut di bawah ini merupakan tabel-tabel hasil pengujian Aplikasi Manajemen Database Sekolah : b. Uji Coba Account Madrasah Melakukan uji coba pada Account Madrasah. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut : Tabel 4.9 Pengujian pada Modul Madrasah (User) No Unit Program Aksi 1 Menu Home Klik Home 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Menu Profil NU Menu Profil LP Maarif Menu Visi Dan Misi LP Maarif Menu Kebijakan Dan Strategi LP Maarif Menu Pola Hubungan Organisasi LP Maarif Menu Berita Terkini Menu Madrasah Ibtidaiyah Menu Madrasah Ibtidaiyah Menu Madrasah Tsanawiyah Menu Madrasah Klik Profil NU Klik Profil LP Maarif Klik Visi Dan Misi LP Maarif Hasil Yang Diharapkan Masuk halaman utama Madrasah Masuk halaman profil NU Masuk halaman profil LP Maarif Masuk halaman visi dan misi LP Maarif Hasil Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Klik Kebijakan Dan Strategi LP Maarif Masuk halaman kebijakan dan strategi LP Maarif Sesuai Klik Pola Hubungan Organisasi LP Maarif Masuk halaman pola hubungan organisasi LP Maarif Sesuai Klik Berita Terkini Masuk halaman berita terkini Klik Madrasah Ibtidaiyah Masuk halaman Madrasah Ibtidaiyah Klik Madrasah Ibtidaiyah Wilayah Menampilkan halaman daftar data Madrasah Sesuai Ibtidaiyah Klik Madrasah Tsanawiyah Masuk halaman Madrasah Tsanawiyah Klik Madrasah Tsanawiyah Wilayah Menampilkan halaman Sesuai daftar data Madrasah Sesuai Sesuai Keterangan 152 Tsanawiyah 12 13 14 Tsanawiyah Menu Madrasah Aliyah Menu Madrasah Aliyah Menu Contact Us 15 Menu Contact Us 16 Menu Contact Us Klik Madrasah Aliyah Klik Madrasah Aliyah Wilayah Klik Contact Us Masukan Contact Us tidak dikosongkan, benar, dan lengkap Masukan Contact Us dikosongkan, tidak benar, dan tidak lengkap Masuk halaman Madrasah Aliyah Sesuai Menampilkan halaman daftar data Madrasah Sesuai Aliyah Masuk halaman Sesuai Contact Us Muncul pesan bahwa data lengkap dan akan Sesuai segera diproses Muncul pesan bahwa data belum lengkap dan tidak bisa diproses Sesuai c. Uji Coba Account Admin Pusat Melakukan uji coba pada Account Admin Pusat. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Pengujian pada Modul Admin Pusat (Admin) No Unit Program 1 Login Admin 2 Login Admin 3 4 5 Login Admin Menu Madrasah Ibtidaiyah Menu Input Madrasah Aksi Input username dan password yang benar lalu klik Login Input username dan password yang salah lalu klik Login Klik Reset pada form Login Admin Klik Madrasah Ibtidaiyah Klik Input Madrasah Ibtidaiyah Hasil Yang Diharapkan Masuk account admin dengan username dan password yang benar Gagal masuk account admin Hasil Sesuai Sesuai Akan menghapus (clear) isi field yang Sesuai telah diisi ke kondisi awal pada form Login Admin Menampilkan halaman Sesuai daftar data Madrasah Ibtidaiyah Menampilkan halaman Sesuai input data madrasah Keterangan 153 Ibtidaiyah 6 Menu Input Madrasah Ibtidaiyah 7 Menu Input Madrasah Ibtidaiyah 8 9 Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah ibtidaiyah Input data Madrasah Ibtidaiyah dikosongkan lalu klik Save Input data Madrasah Ibtidaiyah dengan mengosongkan salah satu field form input Input data Madrasah Ibtidaiyah dengan benar dan lengkap Klik Edit Madrasah Ibtidaiyah 10 Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Merubah dan mengisi data Madrasah Ibtidaiyah dengan benar lalu klik Save 11 Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Ibtidaiyah 12 Menu Delete Madrasah Ibtidaiyah Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Ibtidaiyah 13 14 Menu Madrasah Tsanawiyah Menu Input Madrasah Tsanawiyah 15 Menu Input Madrasah Tsanawiyah 16 Menu Input Madrasah Tsanawiyah Klik Madrasah Tsanawiyah Klik Input Madrasah Tsanawiyah Input data Madrasah Tsanawiyah dikosongkan lalu klik Save Input data Madrasah Tsanawiyah dengan mengosongkan salah satu field form input Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah gagal Sesuai Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah gagal Sesuai Menampilkan data madrasah ibtidaiyah yang baru dimasukkan Menampilkan halaman edit data madrasah ibtidaiyah Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah ibtidaiyah setelah diubah Membatalkan ubah data madrasah ibtidaiyah dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah Akan menghapus data madrasah ibtidaiyah, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah Menampilkan halaman daftar data Madrasah Tsanawiyah Menampilkan halaman input data madrasah tsanawiyah Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah gagal Sesuai Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah gagal Sesuai 154 17 18 Menu Input Madrasah Tsanawiyah Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Input data Madrasah Tsanawiyah dengan benar dan lengkap Klik Edit Madrasah Tsanawiyah 19 Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Merubah dan mengisi data Madrasah Tsanawiyah dengan benar lalu klik Save 20 Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Tsanawiyah 21 Menu Delete Madrasah Tsanawiyah Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Tsanawiyah 22 23 24 25 26 27 28 Menu Madrasah Aliyah Menu Input Madrasah Aliyah Menu Input Madrasah Aliyah Menu Input Madrasah Aliyah Menu Input Madrasah Aliyah Menu Edit Madrasah Aliyah Menu Edit Madrasah Aliyah Klik Madrasah Aliyah Klik Input Madrasah Aliyah Input data Madrasah Aliyah dikosongkan lalu klik Save Input data Madrasah Aliyah dengan mengosongkan salah satu field form input Input data Madrasah Aliyah dengan benar dan lengkap Menampilkan data madrasah tsanawiyah yang baru dimasukkan Menampilkan halaman edit data madrasah tsanawiyah Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah tsanawiyah setelah diubah Membatalkan ubah data madrasah tsanawiyah dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah Akan menghapus data madrasah ibtidaiyah, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah Menampilkan halaman daftar data Madrasah Aliyah Menampilkan halaman input data madrasah aliyah Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah gagal Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah gagal Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Menampilkan data madrasah aliyah yang Sesuai baru dimasukkan Menampilkan halaman Klik Edit Madrasah Sesuai edit data madrasah Aliyah aliyah Merubah dan mengisi Menyimpan dan data Madrasah Aliyah Menampilkan halaman Sesuai dengan benar lalu daftar data madrasah klik Save aliyah setelah diubah 155 29 Menu Edit Madrasah Aliyah 30 Menu Delete Madrasah Aliyah 31 Menu Search 32 Menu Search 33 Menu Search 34 Menu Provinsi 35 Menu Input Provinsi 36 Menu Input Provinsi 37 Menu Edit Provinsi 38 Menu Edit Provinsi 39 Menu Edit Provinsi 40 Menu Delete Provinsi 41 Menu Kabupaten Membatalkan ubah data madrasah aliyah Sesuai dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah aliyah Akan menghapus data Klik tombol Delete madrasah aliyah, dan pada halaman daftar akan kembali ke Sesuai data Madrasah Aliyah halaman daftar data madrasah aliyah Menampilkan halaman Klik tombol Search Sesuai pencarian madrasah Mengosongkan masukan pada Menampilkan halaman halaman pencarian daftar madrasah secara Sesuai madrasah lalu klik keseluruhan Search Memasukan data Mencari dan pada halaman Menampilkan data Sesuai pencarian madrasah madrasah sesuai lalu klik Search dengan Keyword Menampilkan halaman Sesuai Klik Provinsi daftar provinsi Menampilkan halaman Sesuai Klik Input Provinsi input provinsi Input data Provinsi Menampilkan data Sesuai dengan benar dan provinsi yang baru lengkap dimasukkan Menampilkan halaman Sesuai Klik Edit Provinsi edit data provinsi Menyimpan dan Merubah dan mengisi Menampilkan halaman data Provinsi dengan Sesuai daftar data provinsi benar lalu klik Save setelah diubah Membatalkan ubah Klik tombol Cancel data provinsi dan akan Sesuai pada form Edit data kembali ke halaman Provinsi daftar data provinsi Akan menghapus data Klik tombol Delete provinsi, dan akan pada halaman daftar Sesuai kembali ke halaman data Provinsi daftar data provinsi Menampilkan halaman Sesuai Klik Kabupaten daftar kabupaten Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Aliyah 156 42 Menu Input Kabupaten 43 Menu Input Kabupaten 44 Menu Edit Kabupaten 45 Menu Edit Kabupaten 46 Menu Edit Kabupaten 47 Menu Delete Kabupaten 48 49 Menu Kecamatan Menu Input Kecamatan 50 Menu Input Kecamatan 51 Menu Edit Kecamatan 52 Menu Edit Kecamatan 53 Menu Edit Kecamatan 54 Menu Delete Kecamatan 55 Menu Tingkat Menampilkan halaman input kabupaten Input data Kabupaten Menampilkan data dengan benar dan kabupaten yang baru lengkap dimasukkan Menampilkan halaman Klik Edit Kabupaten edit data kabupaten Merubah dan mengisi Menyimpan dan data Kabupaten Menampilkan halaman dengan benar lalu daftar data kabupaten klik Save setelah diubah Membatalkan ubah Klik tombol Cancel data kabupaten dan pada form Edit data akan kembali ke Kabupaten halaman daftar data kabupaten Akan menghapus data Klik tombol Delete kabupaten, dan akan pada halaman daftar kembali ke halaman data Kabupaten daftar data kabupaten Menampilkan halaman Klik Kecamatan daftar kecamatan Klik Input Menampilkan halaman Kecamatan input kecamatan Input data Kecamatan Menampilkan data dengan benar dan kecamatan yang baru lengkap dimasukkan Menampilkan halaman Klik Edit Kecamatan edit data kecamatan Merubah dan mengisi Menyimpan dan data Kecamatan Menampilkan halaman dengan benar lalu daftar data kecamatan klik Save setelah diubah Membatalkan ubah Klik tombol Cancel data kecamatan dan pada form Edit data akan kembali ke Kecamatan halaman daftar data kecamatan Akan menghapus data Klik tombol Delete kecamatan, dan akan pada halaman daftar kembali ke halaman data Kecamatan daftar data kecamatan Menampilkan halaman Klik Tingkat daftar tingkat Klik Input Kabupaten Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 157 56 Menu Input Tingkat Klik Input Tingkat 57 Menu Input Tingkat Input data Tingkat dengan benar dan lengkap 58 Menu Edit Tingkat Klik Edit Tingkat 59 Menu Edit Tingkat Merubah dan mengisi data Tingkat dengan benar lalu klik Save 60 Menu Edit Tingkat Klik tombol Cancel pada form Edit data Tingkat 61 Menu Delete Tingkat Klik tombol Delete pada halaman daftar data Tingkat Menampilkan halaman input tingkat Menampilkan data tingkat yang baru dimasukkan Menampilkan halaman edit data tingkat Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data tingkat setelah diubah Membatalkan ubah data tingkat dan akan kembali ke halaman daftar data tingkat Akan menghapus data tingkat, dan akan kembali ke halaman daftar data tingkat Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai d. Uji Coba Account Admin Provinsi Melakukan uji coba pada Account Admin Pusat. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut : Tabel 4.11 Pengujian pada Modul Admin Provinsi (Admin) No Unit Program Aksi 1 Login Admin Provinsi Input username dan password yang benar lalu klik Login 2 Login Admin Provinsi Input username dan password yang salah lalu klik Login 3 Login Admin Provinsi Klik Reset pada form Login Admin Provinsi 4 Menu Madrasah Klik Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Hasil Yang Diharapkan Masuk account admin provinsi dengan username dan password yang benar Gagal masuk account admin provinsi Hasil Sesuai Sesuai Akan menghapus (clear) isi field yang Sesuai telah diisi ke kondisi awal pada form Login Admin Provinsi Menampilkan halaman Sesuai daftar data Madrasah Keterangan 158 5 6 7 8 9 Ibtidaiyah Provinsi Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Menu Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Ibtidaiyah Provinsi Klik Input Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Input data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dikosongkan lalu klik Save Input data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dengan mengosongkan salah satu field form input Input data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dengan benar dan lengkap Klik Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 10 Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Merubah dan mengisi data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi dengan benar lalu klik Save 11 Menu Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 12 Menu Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 13 Menu Madrasah Tsanawiyah Provinsi Klik Madrasah Tsanawiyah Provinsi Menampilkan halaman Sesuai input data madrasah ibtidaiyah provinsi Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah provinsi gagal Sesuai Muncul pesan bahwa input data madrasah ibtidaiyah provinsi gagal Sesuai Menampilkan data madrasah ibtidaiyah provinsi yang baru dimasukkan Sesuai Menampilkan halaman Sesuai edit data madrasah ibtidaiyah provinsi Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah Sesuai ibtidaiyah provinsi setelah diubah Membatalkan ubah data madrasah ibtidaiyah provinsi dan Sesuai akan kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah provinsi Akan menghapus data madrasah ibtidaiyah provinsi, dan akan Sesuai kembali ke halaman daftar data madrasah ibtidaiyah provinsi Menampilkan halaman Sesuai daftar data Madrasah Tsanawiyah Provinsi 159 14 15 16 17 18 Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi Menu Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi Klik Input Madrasah Tsanawiyah Provinsi Input data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dikosongkan lalu klik Save Input data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dengan mengosongkan salah satu field form input Input data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dengan benar dan lengkap Klik Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi 19 Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi Merubah dan mengisi data Madrasah Tsanawiyah Provinsi dengan benar lalu klik Save 20 Menu Edit Madrasah Tsanawiyah Provinsi Klik tombol Cancel pada form Edit data Madrasah Tsanawiyah Provinsi 21 Menu Delete Madrasah Tsanawiyah Provinsi Klik tombol Delete pada halaman daftar data Madrasah Tsanawiyah Provinsi 22 23 Menu Madrasah Aliyah Provinsi Menu Input Madrasah Aliyah Provinsi Klik Madrasah Aliyah Provinsi Klik Input Madrasah Aliyah Provinsi Menampilkan halaman Sesuai input data madrasah tsanawiyah provinsi Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah provinsi gagal Sesuai Muncul pesan bahwa input data madrasah tsanawiyah provinsi gagal Sesuai Menampilkan data madrasah tsanawiyah provinsi yang baru dimasukkan Sesuai Menampilkan halaman Sesuai edit data madrasah tsanawiyah provinsi Menyimpan dan Menampilkan halaman daftar data madrasah tsanawiyah provinsi setelah diubah Membatalkan ubah data madrasah tsanawiyah provinsi dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah provinsi Akan menghapus data madrasah tsanawiyah provinsi, dan akan kembali ke halaman daftar data madrasah tsanawiyah provinsi Menampilkan halaman daftar data Madrasah Aliyah Provinsi Menampilkan halaman input data madrasah aliyah provinsi Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 160 24 25 26 27 28 29 30 Input data Madrasah Menu Input Aliyah Provinsi Madrasah dikosongkan lalu klik Aliyah Provinsi Save Input data Madrasah Aliyah Provinsi Menu Input Madrasah dengan Aliyah Provinsi mengosongkan salah satu field form input Input data Madrasah Menu Input Aliyah Provinsi Madrasah dengan benar dan Aliyah Provinsi lengkap Menu Edit Klik Edit Madrasah Madrasah Aliyah Provinsi Aliyah Provinsi Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah provinsi gagal Sesuai Muncul pesan bahwa input data madrasah aliyah provinsi gagal Sesuai Menampilkan data madrasah aliyah provinsi yang baru dimasukkan Menampilkan halaman edit data madrasah aliyah provinsi Menyimpan dan Merubah dan mengisi Menu Edit Menampilkan halaman data Madrasah Aliyah Madrasah daftar data madrasah Provinsi dengan Aliyah Provinsi aliyah provinsi setelah benar lalu klik Save diubah Membatalkan ubah Klik tombol Cancel data madrasah aliyah Menu Edit pada form Edit data provinsi dan akan Madrasah Madrasah Aliyah kembali ke halaman Aliyah Provinsi Provinsi daftar data madrasah aliyah provinsi Akan menghapus data Klik tombol Delete madrasah aliyah Menu Delete pada halaman daftar provinsi, dan akan Madrasah data Madrasah Aliyah kembali ke halaman Aliyah Provinsi Provinsi daftar data madrasah aliyah provinsi Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa: 1) Dari hasil analisis sistem yang berjalan didapatkan permasalahan, diantaranya pihak Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta khususnya bagian Sub Bidang Data dan Informasi sangat kerepotan dalam mengolah data madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi kendala, karena begitu banyak data sekoah yang harus dikelola dan dimanajemen oleh pihak LP Maarif NU. Setiap tahun, ada perubahan yang signifikan pada setiap sekolah. Dengan kondisi seperti ini, terjadi penumpukan data pada setiap proses seperti dokumen data Madrasah, pelayanan dalam menyajikan informasi data Madrasah memerlukan waktu yang cukup lama dan juga dalam pencarian data Madrasah terkadang kesulitan dikarenakan penumpukan file di dalam komputer serta data madrasah tidak bisa terupdate karena akan memakan waktu dalam pengumpulan data Madrasah kembali. 2) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dapat memudahkan dalam pengolahan data madrasah yang berfungsi sebagai Data Editor Sekolah pada Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta. 161 162 3) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini dapat memberikan informasi mengenai data madrasah di seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan ruang lingkup LP Maarif NU secara update. 4) Pengelolaan data manajemen madrasah telah tersimpan dalam database yang terintegrasi sehingga rekap data madrasah dapat dilakukan lebih cepat dan akurat. 5) Merancang Aplikasi Manajemen Database Sekolah dengan menggunakan DFD yang terdiri dari 6 proses yaitu proses mengolah data madrasah, olah data provinsi, olah data kabupaten, olah data kecamatan, olah data tingkat, dan penyajian laporan madrasah. Dan terdapat 3 external entity yaitu Madrasah, LP Maarif NU Pusat (Admin Pusat), dan LP Maarif NU Provinsi (Admin Provinsi). 6) Aplikasi Manajemen Database Sekolah ini berbasis web (web-base application) yang dapat diakses melalui internet sehingga dapat diintegrasikan dengan website yang telah dimiliki oleh pihak LP Maarif NU untuk kemudian dapat juga diintegrasikan dengan website Nahdlatul Ulama. 7) Pembuatan Aplikasi Manajemen Database Sekolah menggunakan web server Apache, bahasa pemrograman web PHP, dan MySQL sebagai database-nya. 8) Telah dilakukan pengujian guna mendapati Aplikasi Manajemen Database Sekolah itu terhindar dari kesalahan dan berjalan sebagaimana mestinya. 163 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain: 1) Penambahan data-data mengenai madrasah selain data umum yang dimiliki madrasah. 2) Pada pengembangan sistem selanjutnya dapat dikembangkan menjadi sistem yang memiliki tingkat keamanan data yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Dwi Widodo, Priyono. 2005. Kamus Istilah Internet dan Komputer. Jombang: Lintas Media. Eka. “Aktifitas Manajemen Data”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari http://ekasatria.com/sistem-manajemen-informasi/database-danmanajemen-database/ Euis. “Pengantar Aplikasi Komputer”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari http://www.scribd.com/doc/5999899/Materi-1-Pengantar-AplikasiKomputer Fathansyah. 2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Informatika. Hariyanto Ir., MT, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bandung: Informatika. HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. HM, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan. Yogyakarta: Andi. Husein. ”Tentang XAMPP”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari http://blog.husein.co.cc/toolsfreeware/tentang-xampp Kadir, Abdul. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi. 164 165 Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Kendall, Kenneth E. 2005. Systems Analysis and Design: Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Kendall, Kenneth E. 2006. Analisis dan Perancangan Sistem Edisi kelima – Jilid 1. Jakarta: Indeks. Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah. Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2005. Analisis dan Desain SIstem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2007. Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi. Pressman, Roger. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach: Fifth Edition (E-Book), New York: McGraw-Hill. Sidik, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung: Informatika. Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data. Yogyakarta: Andi. Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan Komputer (Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows dan Linux. Bandung: Informatika. Subana, Drs. M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. 166 Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukarno, Muhammad. 2006. Membangun Website Dinamis dan Interaktif dengan PHP-MySQL (Windows-Linux). Jakarta: Eska Media. Swastika Windra. 2006. PHP 5 & MySQL 4 Proyek Shopping Cart 1. Jakarta: Dian Rakyat. Tutik. ”Database dan Manajemen Database”. Artikel diakses pada 11 Juni 2011 dari http://tutiksusilowati.staff.fkip.uns.ac.id/2011/06/24/database-dan- manajemen-database/ Waljiyanto. 2003. Sistem Basis Data: Analisis dan Pemodelan Data. Yogyakarta: Graha Ilmu. Whitten, Jeffrey L. et al. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6. Yogyakarta: Andi. LAMPIRAN TAMPILAN APLIKASI “APLIKASI MANAJEMEN DATABASE SEKOLAH” 167 168 ACCOUNT MADRASAH (USER) 1. Halaman Home 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah 169 4. Halaman Contact Us 3. Halaman Daftar Data Madrasah Ibtidaiyah 170 ACCOUNT LP MAARIF PUSAT (ADMIN PUSAT) 1. Halaman Login Admin Pusat 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah 171 3. Halaman Form Input Madrasah Ibtidayah 4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah 5. Halaman Form Delete Madrasah Ibtidaiyah 172 6. Halaman Search Madrasah 2. Halaman Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 3. Halaman Form Input Madrasah Ibtidayah Provinsi ACCOUNT LP MAARIF PROVINSI (ADMIN PROVINSI) 1. Halaman Login Admin Provinsi 173 4. Halaman Form Edit Madrasah Ibtidaiyah Provinsi 5. Halaman Form Delete Madrasah Ibtidaiyah Provinsi