Pengenalan Nilai Budaya, Tata Krama, dan Etika Keilmuan (Kode Etik) MPA Universitas Negeri Jakarta, Agustus 2016 MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Nilai Budaya Definisi nilai yg disepakati & tertanam dlm masyarakat atau organisasi yang mengakar menjadi kebiasaandan kepercayaandan menjadi acuan perilaku Perwujudan Simbol atau slogan Sikap, tindakan, dan perilaku Kepercayaan (belief system) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Nilai Budaya Koentjaraningrat (1987) adalah konsep yang hidup dalam alam fikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap amat mulia. Pelly Clyde Kluckhohn (1994) - konsep umum yang tertata dan memengaruhi: 1) perilaku yang berhubungan dengan alam; 2) kedudukan manusia dalam alam; 3) hubungan orang dengan orang; - konsep tentang hal-hal yang diinginkan/tak diinginkan yang mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan & sesama manusia. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Nilai Budaya Diskusi: 1. Adakah nilai budaya yang terkandung dalam bahasa Indonesia, tarian, musik, karya seni rupa, arsitektur, pakaian, perayaan/upacara, dan adat pernikahan yang dilakukan orang Indonesia? 2. Apakah ciri-ciri individu yang berbudaya?; 3. Apa hubungan antara pendidikan dan nilai budaya?; MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 A. Pengertian dan prinsip-prinsip tata krama Tata Krama Tata berarti adat, aturan, norma atau peraturan. Sedangkan krama berarti cara, langkah, tindakan, kelakuan atau perbuatan yang baik. Tata krama adalah tata cara, sopan santun,tata susila (tata krama dikenal juga dengan etiket atau etika dari Yunani kuno ethikos dan ethos berarti cara yang baik, kesusilaan, tata krama). Tata krama dapat menciptakan kebaikan, keselarasan, kedamaian, kebahagiaan dan keselamatan. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 B. Perwujudan 1. Tata krama di lingkungan rumah (dalam keluarga) (Hormat dan patuh pada orang tua; ramah; hormat pada yang tua dan saya pada yang muda; izin dan salam bila masuk dan keluar rumah) 2. Tata krama di lingkungan sekolah (sopan pada guru/dosen dan pegawai; mengucapkan salam bila bertemu guru, karyawan dan teman; menghargai teman; mematuhi tata tertib sekolah) 3. Tata krama di lingkungan masyarakat (Mengucapkan salam apabila bertemu orang lain atau bertamu; memperhatikan etika makan; saling menolong; Menghargai saran dan pendapat orang lain) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Diskusi 1. Apakah dampaknya bila Anda berjalan berjejeran sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan? 2. Apakah Anda memikirkan dampak dari tindakan-tindakan kecil yang Anda lakukan, seperti membuang bungkus permen atu botol minuman atau duduk-duduk bercengkrama di tangga? 3. Manakah yang lebih menentukan keberhasilan hidup Anda kecerdasan akademik atau kebertatakramaan? MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Pengertian Etika Etika keilmuan Etika atau ethic (singular): a system of moral principles or rules of behaviour Ethics (plural): the branch of philisophy that deals with moral principles Etika atau ethikos (Yunani): penggunaaan, karakter, kebiasaan, kecenderungan dan sikap. Bahasa Yunani kuno ethos (bentuk tunggal): tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, adat, akhlak, watak perasaan. Sikap dan cara berpikir, dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Inilah latar belakang terbentuknya istilah “etika” yang oleh aristoteles (382-322 sm) dipakai untuk menunjukan filsafat moral. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 C. Moral Epistemologi moral, pertanyaan tersulit adalah “Dari mana kita bisa memutuskan suatu itu baik atau buruk, benar atau salah?” Contoh: “Bisakah kita mengetahui bahwa menyiksa anak tidak berdosa adalah perbuatan tidak bermoral?. Lebih jauh lagi bisakah kita mengetahui baik atau buruk iti?” Moral berarti sesuatu yang menyangkut prinsip benar dan salah dari suatu perilaku dan menjadi standar perilaku manusia. Moral berasal dari bahasa latin moralis yang berarti adat istiadat, kebiasaan, cara , dan tingkah laku. Moralitas: nilai, sifat moral, keseluruhan azas tingkah laku yang berkaitan dengan moral baik dan buruk. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 C. Moral Moral mengandung 4 pengertian: 1. Baik-buruk, benar-salah, tepat-tidak tepat dalam aktivitas manusia. 2. Tindakan benar, adil dan wajar 3. Kapasitas untuk diarahkan pada kesadaran benar-salah, dan kepastian untuk mengarahkan kepada orang lain sesuai dengan kaidah tingkah laku yang dinilai benar-salah, 4. sikap seseorang dalam hubungannya dengan orang lain. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 K. Bertens (2004) membagi 3 jenis etika: 1. Etika Deskriptif - Deskripsi: tingkah laku moral dalam arti luas (adat kebiasaan, anggapan tentang baik dan buruk; tindakan yang diperbolehkan atau tidak). - Membandingkan perbedaan cara masyarakat menjawab pertanyaan moral, tidak pernah menjustifikasi suatu kebudayaan yang ada. Contoh: - isyarat”nebeng” kendaraan di amerika yaitu tangan terkepal dengan ibu jari secara horisontal mengarah ketujuan, di Selandia Baru merupakan isyarat tak sopan. - di Prancis: menceklekkan” jari tangan dan dan menepukkan telapak tangan ke kepalan tangan merupakan isyarat tak sopan. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 K. Bertens (2004) : 2. Etika Normatif - berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. - memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Contoh: Menolak korupsi, kolusi, nepotisme (KKN); Menolak adanya prostitusi Menolak tindakan penyalahgunaan terhadap NARKOBA MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 K. Bertens (2004) : 3. Etika Metaetika berusaha memberikan arti istilah dan bahasa yang di pakai dalam pembicaraan etika, serta cara berpikir yang dipakai untuk membenarkan pernyataan etika. Metaetika adl hasil kajian dari etika deskriptif dan etika normatif, menjelaskan ciri serta istilah yang berkaitan dengan tindakan bermoral atau sebaliknya seperti kebaikan, kejahatan, tanggungjawab dan kewajiban. Contoh Metaetika: Seorang anak menendang bola hingga jendela kaca pecah, secara metaetis, baik buruknya tindakan tersebut harus dilihat menurut sudut pandang yang netral. Dari sudut pandang si anak, bukanlah suatu kesalahan apabila ia menendang bola ketika sedang bermain, karena memang dunianya (dunia anak-anak) salah satunya adalah bermain, apalagi ia tidak sengaja melakukannya. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Perbedaan Etika Dan Etiket Etiket: ttg bagaimana suatu perbuatan harus dilakukan dalam suatu pergaulan dan berlaku untuk budaya tertentu. Etika: berkenan dengan pemikiran yang mendasari perbuatan itu dilakukan dengan cara tertentu. Contoh: Budaya jawa menganggap tidak sopan untuk perilaku menyampaikan sesuatu kepada orang tua dengan tangan kiri. Budaya barat tidak mempermasalahkan tangan kiri/kanan. Budaya jawa tersebut diatas dapat berubah dengan pergeseran waktu dan budaya lain. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Teori-Teori Etika Absolutis: teori ini menganggap bahwa kebenaran moral bersifat universal (biasa diterapkan di mana pun dan kapan pun). Relativis: mempercayai bahwa kepercayaan moral itu tidak universal, setiap waktu atau tempat mempunyai nilai moralnya sendiri, berbeda satu sama lain. Teleologis: mempercayai bahwa nilai moral itu ditentukan dari akhir atau hasil tindakan. Deontologis: (deon dalam bahasa yunani berarti kewajiban) teori moral yang menekankan pada kewajiban. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Aliran-Aliran filsafat tentang Etika Naturalisme: kebahagiaan manusia didapatkan dengan menurutkan panggilan alam/fitrah kejadian manusia sendiri. Utilitarisme: baik dan buruknya perbuatan manusia ditinjau dari kecil dan besarnya manfaatnya bagi manusia. Idealisme: perbuatan manusia janganlah terikat pada sebab musabab lahir, tapi haruslah berdasarkan pada prinsip ide yang tinggi. Vitalisme: baik dan buruknya perbuatan manusia ada tidaknya daya hidup ‘vital’ yang maksimum dalam mengendalikan perbuatan tersebut. Theologis: baik dan buruknya perbuatan manusia diukur dengan sesuai atau tidaknya dengan perintah tuhan. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Hubungan Antara Etika dan Ilmu - Ilmu dan etika sebagai suatu pengetahuan yang diharapkan dapat meminimalkan dan menghentikan perilaku penyimpangan dan kejahatan di kalangan masyarakat. - Ilmu dan etika diharapkan mampu mengembangkan kesadaran moral di lingkungan masyarakat sekitar agar dapat menjadi cendekiawan yang memiliki moral dan akhlak yang baik/mulia. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Kode Etik Kode Etik Etika memberikan semacam batasan atau standar yang mengatur pergaulan di dalam suatu kelompok sosial. Etika kemudian dirupakan ke dalam bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip moral yang ada dan pada saat dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika rasional umum dinilai menyimpang dari kode etik. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 PEDOMAN UNJ 1. Pedoman pengangkatan guru besar tetap dan tidak tetap serta penganugerahan gelar doktor kehormatan 2. Pedoman pencegahan, penanggulangan dan pemberian sanksi terhadap tindakan plagiat 3. Kode etik dosen 4. Kode etik mahasiswa 5. Kode etik tenaga kependidikan 6. Pedoman pembinaan kemahasiswaan 7. Pedoman pola pengembangan kemahasiswaan 8. Pedoman kredit keaktifan mahasiswa 9. Pedoman kerjasama 10. Pedoman pengabdian pada masyarakat 11. Pedoman pembukaan program studi baru MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 PEDOMAN UNJ: Kode Etik Dosen Asas kode etik dosen 1. Integritas 2. Kepantasan, kesopanan, dan kesantunan 3. Keterbukaan 4. Ketauladanan 5. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Asas kode etik dosen 1. Integritas (pribadi utuh dan seimbang antara rohani, jasmani,cerdas secara sipiritual-emosional-intelektual, jujur, tulus, bertanggungjawab dan berkomitmen dalam tugas) 2. Kepantasan, kesopanan, dan kesantunan (pribadi bersusila) 3. Keterbukaan (sikap dan perilaku cepat tanggap, lapang dada, dan terbuka terhadap kemajuan) 4. Ketauladanan (sikap dan perilaku yang baik dan dapat dicontoh) 5. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan (seimbang, serasi, dan selaras antara kepentingan pemerintah-masyarakat-sivitas akademikadan tenaga kependidikan) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 1. Etika dosen dalam penelitian dan P2M (23) 2. Etika dosen sebagai pendidik dan pengajar (12) 3. Etika dosen terhadap publikasi ilmiah (10) 4. Etika dosen terhadap diri sendiri (8) 5. Etika dosen sebagai warga negara (13) 6. Etika dosen dalam berorganisasi (10) 7. Etika dosen terhadap UNJ 10 plus (9) 8. Etika dosen dalam bermasyarakat (15) 9. Etika dosen terhadap sesama dosen (12) 10. Etika dosen terhadap tenaga administrasi (6) 11. Etika dosen terhadap mahasiswa (17) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 PEDOMAN UNJ: Kode etik mahasiswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Etika mahasiswa terhadap dosen (14) Etika mahasiswa terhadap mahasiswa (13) Etika mahasiswa terhadap tenaga administrasi (7) Etika mahasiswa terhadap masyarakat (6) Etika mahasiswa terhadap universitas (5) Etika mahasiswa dalam proses pembelajaran (7-4-3) Etika mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (5-6-6-9-10) Etika mahasiswa berpendapat di luar proses pembelajaran (7) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 1. Etika mahasiswa terhadap dosen (14: hormat, sopan santun, menjaga nama baik, menyimpan informasu buruk yg belum tentu benar, santun dalam berpendapat, jujur, tidak menyogok atau mengiming-imingi, tidak meminta orang lain utk memengaruhi dosen, tidak mengancam, bekerjasama mencapai tujuan, saat menyampaikan keberatan, tidak membenci karena nilai, patuh, bertanggungjawab). MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 2. Etika mahasiswa terhadap mahasiswa (13: hormat, ramah dan santun, bekerjasama belajar, memiliki solidaritas, adil, menghindari kata-kata yang menyakiti, tidak mengancam dan melakukan kekerasan, saling menasehati, membantu yang kurang, menjaga nama baik UNJ, menghormati perbedaan, menjaga ketenangan belajar, tidak menghasut) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 3. Etika mahasiswa terhadap tenaga administrasi (7: hormat, ramah dan santun, tidak menyogok, tidak mengancam, tidak menghasut, menjaga nama baik, menghindari tindakan asusila) 4. Etika mahasiswa terhadap masyarakat (6: meningkatkan citra UNJ di tengah masyarakat, suka menolong, menjaga norma sosial, menyeru pada kebaikan, memberi teladan dalam bertindak, aktif menolak penyalahgunaan narkoba) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 5. Etika mahasiswa terhadap universitas (5: patuh pada aturan, menjunjung tinggi almamater, memelihara kerukunan, menjaga kebersihan dan keamanan, meminta izin berkegiatan atas nama UNJ) 6. Etika mahasiswa dalam proses pembelajaran (7-4-3: Etika di kelas dan/atau lab (7): hadir tepat waktu, berpakaian rapi-bersih-sopan, tidak mengganggu proses belajar, santun berpendapat, jujur/tidak menitip kehadiran, menjaga kebersihan dan inventaris, mengutamakan kesehatan dan keselamatan; Etika mengerjakan tugas (4): jujur dan mematuhi etika ilmiah, jujur dan tidak melakukan gratifikasi, menyerahkan tugas tepat waktu, tidak menjanjikan atau memberikan uang atau fasilitas lainnya; Etika mengikuti ujian (3): patuh pada tata tertib ujian, jujurberitikad dan tidak curang, percaya pada kemampuan sendiri dan tidak memanfaatkan orang lain. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 7. Etika mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (5-6-6-9-10: Etika di bidang keolahragaan (5): jujur dan sportif, bekerjasama, menjaga citra UNJ, tidak merugikan atau mencelakai orang lain, patuh pada aturan; Etika di bidang seni (6): menghargai iptek dan seni, menjaga kebudayaan nasional, jujur, bekerjasama, menjaga citra UNJ, jujur dan tidak melakukan gratifikasi; Etika di bidang keagamaan (6): menghormati kepercayaan lain, menghindari penghinaan kepercayaan lain, patuh pada norma sosial, tidak melawan hukum dan norma, bermasyarakat terkait masalah keagamaan, patuh pada aturan UNJ dalam urusan keagamaan: MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 7. Etika mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (5-6-6-9-10: Etika di bidang minat dan penalaran (9): menghargai iptek-sastra-seni, jujur, menjaga kebudayaan nasional, sopan dan santun, bekerjasama, menjaga citra UNJ, tidak bertindak amoralanarkis-dan merusak, menghargai pendapat orang lain, menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran; Etika di bidang pengembangan organisasi (10): menghargai iptek-sastra-seni, jujur, menjaga kebudayaan nasional, sopan dan santun, arif dan bijaksana, bertanggungjawab, peka terhadap permasalahan masyarakat, menjaga citra UNJ, patuh pada aturan UNJ dan norma sosial. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 8. Etika mahasiswa berpendapat di luar proses pembelajaran (7: berdasarkan kebenaran dan demi kepentingan kebenaran, menjaga citra UNJ, tertib dan terpuji dalam memberikan sumbangsih, menjaga inventaris dan kekayaan UNJ dan masyarakat, patuh pada aturan tentang menyampaikan pendapat dan bersikap, menyiapkan pendapat yang rasional sebagai seorang terdidik, bertanggungjawab. MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 Pedoman UNJ: Kode etik tenaga kependidikan 1. 2. 3. 4. 5. Etika terhadap diri sendiri (7) Etika terhadap sesama tenaga kependidikan (6) Etika dalam berorganisasi (11) Etika dalam bermasyarakat (7) Etika dalam bernegara (12) MASA PENGENALAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 6. Pedoman pola pengembangan kemahasiswaan Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: 1. beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa; 2.berahlak mulia; 3. sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri; 4. menjadi warga negara yang demokratis (Buku 6: hal. 10, 2015)