BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan mulai tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas telah menjadi kebijakan pemerintah sehingga harus diwujudkan sebaik-baiknya. Upaya untuk peningkatan mutu pendidikan sebagaimana disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 bahwa setiap satuan jalur sekolah baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar. Salah satu sumber belajar yang sangat penting adalah perpustakaan. Mulai dari tenaga kependidikan, peserta didik maupun staf penyelenggara sekolah memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk memperdalam pengetahuan dengan memanfaatkan bahan perpustakaan yang diperlukan baik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maupun untuk bacaan. Sebagai sumber informasi, perpustakaan sekolah memerlukan koleksi untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Kurikulum yang dinamis serta proses belajar yang berdasarkan integrasi dan koordinasi memerlukan sumber-sumber pengetahuan yang luas dan beraneka seperti buku pelajaran, berkala, pamflet, gambar, peta, guntingan surat kabar (kliping) dan bahan-bahan audio visual yang seluruhnya dapat diperoleh di perpustakaan. Oleh karena itu, keberadaan dan ketersediaan koleksi pada perpustakaan merupakan hal yang pokok karena tanpa koleksi kegiatan perpustakaan tidak akan dapat berjalan dengan baik. Salah satu jenis koleksi yang ada di perpustakaan adalah koleksi buku. Pada perpustakaan sekolah, koleksi buku merupakan koleksi yang paling sering dijumpai diantara koleksi-koleksi lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan koleksi buku belum dapat ditinggalkan oleh perpustakaan sekolah walaupun koleksi elektronik pada masa kini sudah menjadi alternatif baru mengingat keberadaannya tidak begitu memakan tempat. Salah satu alasan mengapa koleksi buku masih mendominasi koleksi perpustakaan sekolah disebabkan sistem pembelajaran yang masih menggunakan buku-buku teks dan buku pendukung. Manajemen pengembangan koleksi merupakan salah satu kegiatan manajemen yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan. Pengelola perpustakaan perlu memberikan perhatian khusus terhadap manajemen koleksi karena koleksi merupakan salah satu alasan pengguna untuk datang ke perpustakaan. Hal ini mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan. Dalam pengelolaan perpustakaan khususnya pada bidang koleksi Universitas Sumatera Utara diperlukan penerapan dari komponen-komponen manajemen pengembangan koleksi yang baik agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan sekolah yang digunakan untuk siswa dan guru di lingkungannya. Dimana perpustakaan ini memiliki koleksi sebanyak 1.338 judul dan 5.039 eksemplar, sementara jumlah siswa sebanyak 880 siswa dan yang menjadi anggota perpustakaan sebanyak 60 siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa kurangnya minat siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah. Penerapan fungsi manajemen dalam pengelolaan koleksi sudah diterapkan di Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan kira-kira berjalan 20% sampai 60 % tetapi belum sesempurna mungkin dikarenakan waktu yang terkendala, karena pustakawan harus membagi waktu untuk mengajar dan menjadi staf pustakawan. Selain itu penerapan fungsi manajemen pengembangan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 30 Medan belum berjalan optimal dikarenakan masih banyak terdapat kekurangan disana sini, mulai dari perencanaan atau rancangan perpustakan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengawasan belum berjalan dengan baik. Misalnya, perencanaan yang dilakukan akan koleksi perpustakaan sekolah seharusnya mengikuti perkembangan kurikulum dan kebutuhan pengguna; pengorganisasian dilakukan dengan penataan koleksi yang pengkatalogannya yang masih sederhana, begitu juga dengan staffing, pengarahan, dan pengawasan yang penerapannya di lapangan tidak berjalan efektif dan efisien. Jika dilihat dari masalah diatas, maka dalam mengembangkan manajemen koleksi pada perpustakaan ini, perlu menerapkan dan mengimplementasikan fungsi manajemen dalam pengembangan koleksi dan evaluasi koleksi perlu dilakukan secara menyeluruh agar analisis kekuatan dan kelemahan koleksi dapat diketahui secara jelas oleh pihak perpustakaan sehingga manajemen pengembangan koleksi dapat terlaksana di perpustakaan SMP Negeri 30 Medan dalam jangka pendek maupun panjang. Berdasarkan uraian dan permasalahan yang ditemukan, peneliti merasa tertarik dan meneliti lebih lanjut mengenai manajemen pengembangan koleksi, sejauh mana perpustakaan mendukung dalam pelaksanaan pengembangan koleksi, maka peneliti menetapkan judul “Evaluasi Implementasi Manajemen Pengembangan Koleksi di Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan”. Universitas Sumatera Utara 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah implementasi manajemen pengembangan koleksi di Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan”? 1.3. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui implementasi manajemen pengembangan koleksi di Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan”. Manfaat Penelitian 1.4. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Bagi Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan, sebagai masukan bahwa pentingya manajemen yang baik dan terprogram terutama dalam pengembangan koleksi sehingga penggunaan perpustakaan menjadi lebih efektif. 2) Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan penelitian dalam bidang manajemen khususnya pengembangan koleksi perpustakaan sekolah. 3) Bagi peneliti, dapat menambah pemahaman dan pengetahuan peneliti tentang manajemen pengembangan koleksi perpustakaan sekolah. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Sesuai dengan judul penelitian, ruang lingkup penelitian ini membahas tentang manajemen pengembangan koleksi yaitu jumlah koleksi, fungsi manajemen, kebijakan pengembangan koleksi, dan cara pengadaan bahan pustaka. Universitas Sumatera Utara