Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III 6 Maret 2016 pk 11.30 di Basement Gereja FX 13 Maret 2016 pk. 11.30 Gathering ke Pelaga 21 Maret 2016 Latohan Koor persiapan Paskah Sharing Group dan Formation Formation sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English 1 bulan sekali di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 Ruang Adorasi FX pk. 19.00 - 20.00 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 [email protected] www.DOJCC.com PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Gathering DOJ Bulan Februari 2016 Misa Syukur Perayaan Ulang Tahun MGL ke-30 di Aula SMI - Tuban 7 Feb 2016 Pernikahan Christ & Dhea 6 Februari 2016 Adorasi Taize Rabu 17 Februari 2016 setiap Rabu ke-3 dalam bulan di Ruang Adorasi pk 19.00 sd 20.00 Kunjungan Sakit ke Mba Niken dan Heri Tugas Koor dan Tatib di Gereja FX Kuta Bulan Februari 2016 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Diakon David MGL, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Syalom saudara saudari terkasih, Sebentar lagi kita akan melewati masa prapaskah dan memasuki masa paskah. Paskah hari raya kemenangan Kristus. Kemenangan kita semua sebagai pengikut Kristus. Karena Yesus telah memenangkan kita, memerdekakan kita. Memasuki masa kemenangan atas maut, alangkah baiknya kalo kita juga merefleksikan, apakah Yesus yang telah memberi kemenangan benar-benar juga telah menang di hati kita. Seringkali tanpa sadar, kita masih terus dipengaruhi oleh ego kita masing-masing, rasa iri hati, rendah diri, merasa tidak layak, dan banyak hal lain yang membuat kita tidak bisa benar-benar bebas membiarkan Roh Kudus berkarya dalam hati kita. Mari di masa prapaskah dan paskah ini kita menyiapkan hati dengan sungguhsungguh. Supaya Yesus yang telah memenangkan maut, juga menang dalam diri kita melawan semua ego dan nafsu pribadi yang tidak berkenan bagiNya. Selamat mempersiapkan diri Tuhan mengasihi kita semua Salam Fresh Juice Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Mengampuni Tanda Kerahiman Allah Selasa 1 Maret 2016 Mat :18 : 23 Bukan ! Aku berkata Dan. 3:25,34-43; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 18:21-35 kepadamu: bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebagai pengikut Kristus kita percaya akan satu Allah. Dimana kita beroleh rahmat yang besar dari Allah yaitu Kerahiman Ilahi. Di mana Bapa Paus kita Fransiskus secara Khusus menetapkan bahwa di tahun 2016 ini seluruh gereja katolik membuka pintu untuk menyatakan bahwa Allah memiliki hati yang bukan saja mengampuni tetapi memberi kita kesempatan untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan rencana dan kehendak Allah. Allah bukan saja memberikan kepada kita kesempatan untuk bertobat, melainkan Allah berinisiatif memberikan kepada kita kesempatan untuk berubah dari kebiasaan yang tidak baik menjadi baik. Bacaan hari Injil hari ini sangat membantu kita semua dalam mempersiapkan diri kita untuk menyambut kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menderita sengsara wafat dan dibangkitkan pada hari ketiga dari antara orang mati. Berbicara soal mengampuni dan diampuni adalah sesuatu yang sangat sulit kita laksanakan, apa lagi jikalau ada orang yang menyakiti perasaan dan hati kita sehingga sangat sulit untuk mengampuni. Ada satu lagu dangdut yang cukup tenar “SAKITNYA TUH DISINI”.Namun sebagai orang yang beriman kepada Kristus kita wajib untuk mengampuni, oleh karena itu kita harus membuka hati kita kepada Allah.Sehingga kita bisa menerima rahmat pengampunan yang Allah berikan kepada kita, dan kita laksanakan dan berikan kepada orang yang bersalah kepada kita. Baik itu dalam hidup berkeluarga, bertetangga, berkomunitas, menggereja, bermasyarakat, dan bernegara. Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk menciptakan kedamaian dan hidup persaudaraan dengan cara menerima kekurangan dan kelebihan kita, karena Allah sungguh mengasihi kita, mengampuni kesalahan kita lebih dahulu dan kita menjadi tanda kehadiran Allah di dalam hidup kita. Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Hukum Allah Rabu 2 Maret 2016 Mat 5:19 “tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga” Ul. 4:1,5-9; Mzm. 147:12-13,15-16,19-20; Mat. 5:17-19. Menjalani pendidikan SMA selama 3 tahun, dengan tinggal di asrama ternyata bermanfaat juga bagi hidup saya sekarang ini.Selama di asrama, ada peraturan yang harus ditaati oleh semua penghuni asrama. Peraturan tersebut dimaksudkan agar semua siswa dapat hidup secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Sebelum masuk asrama, saya tidak pernah mencuci baju, mencuci piring, setrika, dan melakukan kegiatan lainnya seorang diri. Nah, di asrama ini-lah, mau tidak mau saya harus mengikuti peraturan dan tata cara kehidupan di sana. Ketika sudah kuliah dan akhirnya menikah, baru saya merasakan manfaat waktu dulu bersekolah di asrama.Sekarang, puji Tuhan saya bisa melakukan pekerjaan – pekerjaan seperti cuci piring, cuci baju, setrika, dan memasak secara mandiri.Jadi tidak perlu khawatir, kalau misalkan istri sedang ada pekerjaan atau belum kembali dari tempat kerja, saya bisa melakukan kegiatan tersebut sendiri. Andaikata dulu saya bandel dan tidak mau mengikuti tata cara dan peraturan yang ada di asrama, mungkin sekarang saya tidak bisa mandiri dan masih bergantung pada orang lain jika ingin melakukan sesuatu. Hukum taurat Musa tentunya sudah kita pahami dan mengerti semua tentang isi di dalamnya. Hukum tersebut di buat waktu perjanjian lama, hingga kedatangan Kristus pada puncaknya - yaitu waktu wafat, kebangkitan, dan kenaikan ke surga. Dengan itu Hukum taurat digenapi dalam perjanjian baru, dengan cara yang berbeda yaitu dalam bentuk sakramen-sakramen dalam perjanjian baru Gereja kita. Jadi, hukum Taurat tidak dibatalkan, melainkan digenapi.Yesus mengajak kita untuk melakukan dan mengajarkan segala perintah hukum taurat itu, dalam kehidupan kita sebagai orang beriman.Hukum kasih hendaknya menjadi dasar dan pedoman bagi kita semua, untuk menerapkan perintah dari hukum Taurat itu dalam kehidupan sehari-hari. Menduduki tempat yang tinggi bersama Allah Bapa di surga, adalah janji Tuhan untuk setiap kita yang taat menjalankan, dan tidak meniadakan salah satu pun dari hukum Taurat tersebut. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Tuhan Maha Kuasa Kamis 3 Maret 2016 Lukas 11:20 Yer. 7:23-28; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Luk. 11:14-23. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Di zaman modern seperti sekarang ini, kita terkadang sudah tidak percaya lagi bahwa kejahatan selalu muncul dari kuasa-kuasa kegelapan dan yang berbau mistis.Tetapi, dalam konteks hidup sebagai orang kristiani yang beriman, kuasa-kuasa iblis dan roh jahat seperti itu sungguh nyata. Iblis dan para pengikutnya menyerang Yesus, dengan cara menyerang melalui kita sebagai umat Allah. Iblis senang ketika ia bisa memecah belah persatuan antara kita dengan Tuhan, mengganggu damai sejahtera kita sehari-hari, dan melemahkan kepercayaan kita kepada kuasa Tuhan.Kuasa jahat zaman sekarang bekerja secara halus dan dalam “packaging” yang menarik untuk umat pilihan Allah.Melalui sarana hiburan dan perangkat teknologi yang canggih seperti televisi, handphone, dan laptop.Iblis mengajak kita perlahan – lahan mulai meninggalkan aktivitas hidup rohani kita, seperti berdoa, dan bersyukur untuk setiap berkat dan kasihNya.Berbagai cara, baik halus maupun kasar, mereka lakukan, agar dapat meruntuhkan kepercayaan kita kepada cinta kasih Tuhan dan pemeliharaan-Nya atas diri kita semua. Dalam Injilnya, Santo Lukas menggambarkan dengan jelas mengenai realitas dan kuasakuasa Iblis, dan dengan cepat pula ia menjelaskan bahwa mereka pun bergetar ketakutan di hadapan kuasa Yesus. Jadi, sejago-jagonya Iblis, ia tidak akan sanggup melawan kuasa Yesus yang jauh lebih besar dari kuasa manapun di dunia ini. Yesus kita lebih hebat dan penuh kuasa, untuk menghancurkan dan melumpuhkan segala kuasa kegelapan dari si jahat. Yesus tahu juga akan kelemahan – kelemahan kita sebagai manusia biasa. Yesus pun pernah mengalami sendiri bagaimana Ia sering dicobai oleh godaan Iblis yang tiada henti datang kepada-Nya. Tetapi, Ia datang dengan setia kepada Allah, dan Yesus dapat memenangkan pertempuran melawan si Iblis. Mari kita hendaknya pun datang kepada Yesus, ketika kita digoda oleh Iblis dan kuasa jahatnya. Iblis memang nyata dan hebat dalam mempengaruhi kita, tetapi ingatlah bahwa Yesus kita adalah Yesus sang pembebas yang lebih hebat dari si Iblis. Hanya kepada Dia saja, kita mohon kekuatan dan pertolongan dalam melawan roh-roh jahat tersebut. HILDA Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Sang Kekasih Jumat 4 Maret 2016 Mrk 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Kasimirus Hos. 14:2-10; Mzm. 81:6c-8a,8bc-9,10-11ab,14,17; Mrk. 12:28b-34. Kebanyakan dari kita sedikit banyak terpesona oleh kisah romantis di mana seseorang melakukan segala yang bisa dilakukannya bahkan mempertaruhkan nyawanya bagi sang kekasih. Yang wanita mungkin menyukai kisah kepahlawanan Superman, Spiderman, Batman.Mungkin ada yang malah berharap andaikan bisa punya kekasih yang cintanya seperti itu.Yang pria mungkin menyukai kisah “kepahlawanan” wanita yang melayani dengan hati, tidak matre, rela tetap menunggu, tetap mencintai berapapun keadaan dirinya, yang juga mau memaafkan. Sementara kita mengharapkan, memimpikan kisah kepahlawan yang sebagian hanyalah khayalan; kita lupa ada seorang Pahlawan yang sangat romantis, Dia lebih dulu mencintai dan rela menyerahkan nyawaNya.Dia yang menunggu, setia mencintai, berapapun keadaan kita. Dan Dia NYATA. Dia Yesus, Tuhan. Kita kurang menyadari setiap dari kita memiliki kisah cinta pribadi denganNya, sang Kekasih. Dia ada sebelum yang lainnya ada. Dan Dia akan selalu ada bahkan ketika yang lainnya tiada. Hari ini Tuhan menatap kita dengan kasih dan mengajak kita sekali lagi memahami hukum yang pertama dan terutama.Mengasihi bukanlah suatu tuntutan.Namun hanya dengan mengasihi kita dituntun menemukan kesempurnaan panggilan hidup kita dan kebahagiaan.Kita lahir dari, oleh dan untuk kasih.Tanpa itu -- ya ada yang kosong di hati kita, ada yang hampa di hidup kita. Mari setiap kita merefleksikan bacaan hari ini, kita coba hening di hati kita, dan membiarkan hati kita bertemu dengan hatiNya: Apakah engkau mengasihi Aku dengan segenap hatimu? Apakah engkau mengasihi Aku dengan segenap jiwamu, akal budimu? Sudahkah engkau mengasihi Aku dengan segenap kekuatanmu? Apakah engkau telah mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri? Sudahkah engkau mengasihi dirimu, kekuranganmu, kelemahanmu, masa lalumu, sebagaimana Aku mengasihimu dan rela mati untukmu ? Selamat menjalani masa prapaskah, sekali lagi kita melihat keagungan cinta Tuhan untuk setiap dari kita.Dan semoga itu mengindahkan hati kita, mendamaikan, menguatkan. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com I want to know YOU more Hos. 6:1-6; Mzm. 51:3-4, 18-19, 20-21ab; Luk. 18:9-14; Sabtu 5 Maret 2016 Hosea 6:3, “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan” Selain sifat Allah yang mahabesar, Maha Pelindung, Mahakudus, Maha kasih, Mahasempurna dan segala pujian manusia kepada ke-Allah-an-Nya, tentu ada sebutan khusus yang diakui seseorang setelah akrab dan mengalami Kasih Tuhan secara spesifik. Misalnya Rasul Yohanes menulis, “Allah adalah kasih.” Rasul Petrus, “Engkau adalah Mesias.” Santo Agustinus: “Jiwa kami belumlah tenang, ya Tuhan, sebelum beristirahat pada-Mu.” Bagaimana dengan Anda dan saya? Paus Fransiskus menulis, “If we are to know the Lord, we must go to Him. Listen to Him in silence before the Tabernacle and Approach him in the Sacraments.” Mungkin terjemahan bebasnya seperti ini: “Jika kita ingin lebih mengenal Tuhan, kita harus datang kepada-Nya, mendengarkan Ia dalam keheningan di depan Tabernakel (dalam ruang Adorasi-red) dan menyambut-Nya dalam Sakramen-sakramen.” Mengenal Tuhan, terutama mengenal kehendak Tuhan, membutuhkan waktu seumur hidup kita, namun ketika seseorang mendekati Tuhan dan menjalin persahabatan dengan-Nya, Tuhan akan menerima orang itu apa adanya dan mendengarkan keluhannya, mengabulkan apa yang dimintanya, memberkati apa yang direncanakan dan dilakukannya, terutama apabila hal itu demi kebaikan banyak orang dan demi kemuliaan Tuhan. Santo Padre Pio menulis, ‘Tinggallah bersama kami ya Tuhan, sebab kami membutuhkan Engkau.Engkau tahu, betapa mudahnya kami melupakan Engkau.” Narita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Anak Bapa Minggu 6 Maret 2016 Luk. 15:13 “Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Disana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.“ Yos. 5:9a, 10-12; 2Kor. 5:17-21; Luk. 15:1-3,11-32 Prapaskah bukan sekedar menjalankan aturan puasa, doa dan amal, tapi kita harus tahu untuk apa kita berpuasa, berdoa dan beramal. Motivasi apa yang ada dibalik doa kita, puasa kita dan amal kita. Kita sudah memasuki minggu terakhir Masa Prapaskah, nah kalau Anda masih belum tahu apa maksudnya kita perlu berpuasa, berdoa dan beramal, atau kalau Anda masih berpikir bahwa puasa, doa dan amal adalah beban Masa Prapaskah, maka Anda harus betul-betul bertobat, karena Anda termasuk kategori anak yang hilang. Dalam perumpamaan anak yang hilang hari ini, bukan hanya si bungsu yang kurang ajar itu yang hilang, tetapi si sulung yang baik itu juga hilang. Si bungsu jelas-jelas hilang ke negeri yang jauh, sementara si sulung hilang dalam pekerjaannya sehari-hari. Si bungsu tidak bisa melihat masa depan yang baik kalau terus-terus ada dibawah bayang-bayang ayahnya. Sementara si sulung berpikir bahwa dengan kerja keras dia bisa merebut hati ayahnya. Keduanya kehilangan jati diri, tidak tahu lagi siapa diri mereka sesungguhnya, sampai-sampai berpikir untuk menjadi anak saja itu dianggap sebagai beban. Sebenarnya hubungan antara ayah dan anak juga seperti ini. Banyak anak-anak yang terbebani seperti ini. Kalau ayahnya miskin, maka beban anak adalah harus punya masa depan lebih baik dari ayahnya. Kalau ayahnya kaya raya dan berhasil, maka beban anak adalah meneruskan atau harus bisa lebih dari ayah mereka. Bagi saya, dalam Minggu Prapaskah Keempat ini, adalah kesempatan untuk melihat hubungan saya dengan Bapa saya di surga. Sulitkah menjadi Anak Bapa? Apakah saya sebagai Imam menjalankan tugas Imamat saya sebagai beban? Apakah selama ini saya cenderung berontak dan ingin bebas dari karya penyelenggaraan kasih-Nya, dan memilih untuk menentukan nasib sendiri tanpa perduli dengan karya Allah dalam diriku? Apakah saya melakukan segala yang Bapa minta karena ketakutan, takut tidak dapat warisanNya? Apakah saya menjalankan doa harian, adorasi, ekaristi, brotherhood, gathering, menulis renungan fresh juice, dsb itu karena takut, atau sebagai bebankerja yang harus diselesaikan? Wow, it looks like I’ve thicked all the boxes above, time to repent Father Wenz. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Percayalah.... PW S. Perpetua dan Felisitas, Martir Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54. Senin 7 Maret 2016 Yoh 4 : 48 “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Saat menulis renungan ini saya sedang mempersiapkan sebuah seminar yang merupakan salah satu impian saya. Sangat besar sekali harapan saya bahwa semua dapat berjalan lancar dan sukses. Namun sampai saat menulis renungan ini saya belum bisa memastikan apakah acara tersebut akan lancar dan sukses. Ada kekhawatiran dan ketakutan akan hal-hal yang belum bisa kita tahu. Seperti teguran Yesus kepada pegawai istana dalam bacaan Injil bahwa “ jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Demikian juga kita semua sedang ditantang oleh Yesus akan IMAN kita. Kita seringkali meminta Tuhan mengikuti kemauan kita seperti pegawai istana tersebut berkata, “ Tuhan datanglah sebelum anakku mati.” Kenyataannya Yesus tidak mau menuruti dengan ikut ke rumahnya.Yang Tuhan inginkan adalah hati yang percaya dari pegawai istana tersebut. Malah Yesus memintanya untuk pergi, dengan berkata “Pergilah, anakmu hidup!” dan ternyata anaknya sembuh dan hidup. Pada saat Yesus mengatakan “Anakmu hidup” itulah saat anaknya sembuh. Begitu juga kita semua oleh Yesus kita diberi Iman Percaya. Keterbatasan manusialah yang membuat kita meragukan Iman.Iman adalah sesuatu rahmat, gratia artinya pemberian yang cuma-cuma.Orang bisa memohonnya namun tidak bisa memaksanya.Justru apapun yang Tuhan berikan itulah yang terbaik untuk kita dan dengan iman kita sungguh yakini. Yesus menunjukkan bahwa Yesus hadir dalam setiap orang, baik yang sudah dikenal maupun yang belum.Yesus memberikan kasihnya tanpa memandang kedudukan dan jabatan.Karena Yesus hanya menginginkan satu hal yaitu PERCAYA. DOA : Tuhan, tambahkanlah imanku pada Mu, buatlah aku senantiasa berharap padaMu. Karena Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin. Lita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Selasa 8 Maret 2016 Tuhan lebih dari mengerti dan peduli Yoh 5:6 “Maukah Yohanes a Deo Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-16 engkau sembuh?” Saya yakin bahwa tdk ada satupun dari kita yang ingin sakit. Sakit itu tidak enak, membuat kita menjadi terbatas aktivitasnya, jadi merepotkan diri sendiri dan orang lain, akan ada biaya tambahan yang keluar, beberapa akhirnya membuat suasana hati menjadi tidak enak, lebih sensitive, dan lain sebagainya. Tapi ternyata banyak juga diantara kita yang suka berpura-pura sakit supaya mendapatkan perhatian lebih dari sesamanya. Namun bagaimana dengan yang sudah terlanjur sakit? Pastinya akan berusaha mencari jalan supaya sembuh, namun tidak sedikit juga yang menjadi berputus asa pada saat mengetahui bahwa mereka menderita sakit yang cukup berat bahkan tidak jarang menjadi terpuruk dalam situasi tersebut. Yesus hari ini menawarkan kesembuhan bagi seorang yang sudah tiga puluh tahun menderita sakit dan sedang menunggu ’keberuntungannya’ untuk bisa masuk kekolam Betesda agar bisa sembuh. Yesus bertanya ”maukah engkau sembuh?” Disaat semua orang sibuk untuk berlomba-lomba memperoleh kesembuhan bagi dirinya sendiri dari kolam Betesda, Yesus justru menaruh perhatianNya pada orang yang sudah lama mengidap sakit ini.Tuhan lebih dari mengerti dan peduli. Di tengah dunia yang serba sibuk dan dimana ego pribadi berada diatas segalanya, sering kita merasa sendiri saat sedang ’sakit’, tidak ada yang mempedulikan yang kita rasakan, kita merasa terkucilkan, seolah dunia berhenti dan tidak ada siapa-siapa. Jangan lupa teman, bahwa Yesus satu-satunya pribadi yang peduli akan kondisi kita, mengenal setiap hati kita, Dia tahu setiap keluh kesah kita bahkan disaat tidak ada kata yang bisa kita sampaikan dalam tiap doa kita padaNya. Kita hanya perlu menganggukkan kepala dan percaya padaNya bahwa ”aku mau, Tuhan”. Sebagai akhir, saya mau mengajak kita semua untuk mendengarkan lagu dari Hillsong yang berjudul Even When It Hurts! Semoga memberikan kekuatan dan peneguhan. Take this fainted heart Take these tainted hands Wash me in Your love Come like grace again.. Tuhan memberkati. Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Budaya atau Agama? Fransiska dari Roma Yes. 49:8-15; Mzm.145:8-9,13cd-14,17-18 Yoh. 5:17-30. Rabu 9 Maret 2016 Yoh 5:30 “Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil” Jika kita menonton televisi begitu banyak berita tentang kasus pengadilan, baik itu kasus korupsi, kasus pembunuhan yang paling hit kasus Kopi Sianida, kasus pencurian dan sebagainya. Dari semua kasus pengadilan di tv tentu ada dari kita para penonton yang marah dan tidak menerima tentang pengadilan yang kadang mendakwa seseorang yang tidak bersalah menjadi pesakitan di dalam penjara. Contoh kasus seorang nenek yang kelaparan lalu mencuri pisang tetangganya yang kemudian diperkarakan, dan si nenek di jatuhi hukum yang tidak selanyaknya. Kemudian setiap menghadiri persidangannya nenek yang sebatang kara itu harus berjalan jauh dari rumahnya menuju ke kantor pengadilan. Kita yang hanya menonton di tv tentu tidak terima karena hukum tidak adil untuk seorang nenek tua, dan bila mungkin kita dekat dengan nenek tsb akan membayar penggantian pisang yg dicuri nenek itu agar nenek tersebut di penjara. Itulah hukum dunia, sekarang kita melihat apakah Tuhan seperti itu yang tidak mempunyai belas kasih lalu menghakimi setiap kesalahan kita? Mungkin jika setiap kita melakukan kesalahan di hukum langsung sama Tuhan bisa jadi hukumnya lebih berat dari si nenek tersebut. Tapi bersyukurlah kita mempunyai Allah mempunyai Yesus yang justru datang untuk mengasihi dan mengampuni kesalahan kita. Masih ingatkah kita saat penduduk hendak melempari seorang wanita yang dianggap pelacur dengan batu, lalu Tuhan Yesus berkata kepada mereka “barang siapa yang tidak mempunyai dosa silahkan melempar lebih dahulu”..lalu mereka tidak ada yang berani melempari wanita itu. Kadang kala kita lebih condong melihat dan menghakimi kesalahan orang lain tanpa kita sadari kesalahan kita mungkin lebih besar dari orang tersebut. Namun melalui perikop hari ini Tuhan mengajak kita semua untuk belajar dari Dia, untuk tidak menghakimi orang lain karena kita sudah punya hakim yang adil dan benar yaitu Tuhan Yesus sendiri. Dengan begitu maka damailah hati dan dunia ini. Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Menuntut Saksi Hidup vs Menjadi Saksi Hidup Kamis 10 Maret 2016 Yoh 5:36 “Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.” Kel 32:7-14; Mzm 106:19-20.21-22.23; Yoh 5:31-47 Kita tidak hidup dijaman sewaktu Tuhan Yesus hidup.Lalu bagaimana kita percaya kepada ajaran-ajaranNya?Apakah Tuhan masih bekerja di jaman ini? Ataukah Dia hanya melihat jauh dari singgasanaNya di surga dan tidak perduli akan kondisi kita manusia yang menderita hidup didunia? Pertanyaan ini muncul dimana iman kita pada Tuhan Yesus tidaklah lagi ada.Inilah gejolak hati yang saya alami sewaktu saya kuliah di tahun 1996.Ini terjadi karena iman saya tidaklah diberi pupuk, setelah kira-kira 6 tahun mejauhkan diri dari komunitas gereja. Roh Kudus tidaklah ada dalam diri saya dan dengan sombongnya saya menuduh Tuhan bahwa Dia tidak melakukan pekerjaanNya dengan baik.Padahal, sayalah yang sebenarnya tidak bertanggung jawab. Saya yang adalah anggota dari tubuh Kristus tidak melakukan apa apa yang berguna untuk membawa kerajaan surga datang di dunia. Malahan saya banyak melakukan dosa dan melanggar perintahNya.Saya buta karena memang tidak ada pekerjaan Kristus yang mengalir dari diri saya. Santo Yakobus mengatakan, iman tanpa perbuatan adalah mati.Iman mati karena kita tidak mampu lagi melihat sosok Kristus dalam diri kita.Apa yang kita lihat diluar itu dipandang lewat cermin diri kita sendiri. Kalau pekerjaan Tuhan hidup dalam diri kita, kitapun melihatNya disekitar kita, di dunia kita.Kalau kita menolak pekerjaanNya, kitapun mulai menuntut agar Tuhan membuktikan diriNya kepada kita.Inilah tanda-tanda bahwa sikap kita tidak berbeda dengan sikap para Pharisi dan banyak pemimpin agama Yahudi dijaman Tuhan Yesus, orang-orang yang akhirnya menyalibkan Dia. Teman-teman terkasih dalam Kristus, Tuhan Yesus sudah memberikan kita contoh bagaimana caranya mengasihi sesama kita. Mari kita mau memberikan kesaksian bahwa Tuhan Yesus sungguh bekerja melalui kita, agar dunia tahu bahwa Allah Bapalah yang mengutus Dia. Mari kita lebih bersemangat dan mohon bantuan Roh Kudus agar kita bisa menjadi saksi-saksiNya yang hidup, dan bukan menuntut saksi hidup. Diakon David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Jangan Galau Mengenal Tuhan Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30. Jumat 11 Maret 2016 Yoh 7:29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku Kata galau memang sering kita dengar di kalangan anak muda saat ini.Menurut kamus anak muda galau diartikan dengan keadaan pikiran yang kacau; tidak menentu, tidak memperoleh kejelasan dalam menentukan suatu hal.Galau mengakibatkan seseorang tidak dapat berpikir jernih; jangankan terhadap sesuatu, seseorang atau suatu keadaan tertentu.Terhadap dirinya sendiri, dan juga pikirannya pun menjadi tidak memiliki arah yang jelas. Dalam Injil hari ini menunjukan bagaimana kegalauan orang-orang yahudi ketika bertemu dengan Yesus. Di satu sisi, mereka (orang Yahudi, orang Farisi, ahli-ahli Taurat) sungguh membutuhkan tanda-tanda yang jelas dan nyata akan kehadiran Tuhan. Namun di sisi lain, mereka justru mempertanyakan Tuhan yang jelas-jelas hadir dalam kehidupan mereka saat itu.26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya.” Mereka tidak mampu menentukan apa yang bisa mereka percayai. Kristus yang kelihatankah?Atau Kristus yang tak kelihatan?Singkat kata orang-orang yahudi itu “Galau” dalam mengenal Yesus dan galau dalam beriman. Sebagai orang katolik hendaknya kita yakin akan Kristus yang kita imani, yakin akan karya keselamatan yang diwartakan oleh Kristus sebagai Putera Bapa. Kita jangan galau dalam beriman.Sakramen Inisiasi (Baptis, Ekaristi dan Penguatan) yang telah kita terima hendaknya memampukan kita untuk semakin yakin dalam memberi kesaksian bahwa Kristus adalah Anak Allah. Pernahkah kita meragukan Allah dalam hidup kita?Jangan Galau dong. Doa :Allah yang Mahakasih, kami bersyukur atas kehadiran-Mu di dunia ini dalam kehidupan kami masing-masing. Sudilah menguatkan iman kami agar semakin yakin untuk mengikuti Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin Flo Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Mencari Bapa Sabtu 12 Maret 2016 Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53. Yoh 7:53 Lalu mereka pulang kerumah masing-masing tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Sebagai manusia egois yang terbatas kemampuannya dan sangat percaya diri , maka sangat mudah untuk menghakimi orang lain , sehingga tidak mampu untuk membaca pesan tersirat yang hanya dapat ditangkap dengan hati dan niat yang tulus. Dalam bacaan hari ini diceritakan bagimana kehadiran Yesus dipertentangkan oleh orang banyak, mereka kagum akan ajarannya, namum demikian mereka tidak percaya bahwa Ia adalah Mesias, karena mereka terpaku pada pikiran mereka sendiri yang keliru yaitu bahwa Yesus berasal dari Galilea, sedangkan Mesias harus dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem. Sampai sekarang pertentangan masih terjadi dimana-mana, sehinggga masyarakat menjadi bingung mana yang benar dan mana yang salah, karena biasanya yang benar kalah dengan yang salah. Sebetulnya berbeda pendapat itu biasa, tetapi akan menjadi berbahaya bila ada rasa benci, iri dan sakit hati yang ikut serta bersamanya. Sebagai pengikut Kristus hendaknya kita berhati-hati dalam menilai suatu hal apalagi jika menyangkut pribadi seseorang, karena dengan hanya sepatah kata tampa disadari kita dapat menjadi orang Farisi, yang demi mempertahankan martabat mereka yang sementara di dunia mereka rela kehilangan kehidupan kekal yang abadi. Tetapi kita juga harus berani untuk bersiap diri manakala kita telah melakukan segala dengan baik dan benar dan hanya demi kemuliaan Allah, kita tetap di tuduh dan dipersalahkan, maka kita akan mengikuti apa yang di lakukan oleh Yesus, yaitu jika mereka pulang kerumah mereka masing-masing dimana mereka hanya bersandar pada pengertian mereka sendiri maka kita akan pergi bersama Yesus ke bukit Zaitun, untuk berdoa pada Bapa dan meletakan segala beban hidup kita di kakiNya. Doa: Bapa di surga Engkaulah segalanya bagiku. Tiada yang tersembunyi bagiMu, karena itu hanya Engkau yang mengetahui apa yang terbaik bagiku. Kupercayakan segala persoalan hidupku kedalam tanganMu karena hanya Engkau yang dapat menyelesaikannya bagiku. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Tidak Menghukum MInggu 13 Maret 2016 ARI MINGGU PRAPASKAH V Yes. 43:16-21; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11 Yoh. 8:11b “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” Pernah suatu hari saya pergi mengaku dosa kepada seorang romo Fransiskan ketika saya sedang berada di Surabaya.Setelah mengaku dosa, romo tersebut mengambil minyak yang sudah disiapkannya dan mengolesnya di kedua tangan saya.Minyak itu adalah minyak narwastu yang sangat harum dan mahal, seperti minyak yang dipakai oleh seorang perempuan pelacur ketika mengurapi kaki Yesus. Ketika romo itu mengoleskan minyak narwastu tersebut, dia berkata sama seperti kutipan dalam injil hari ini, “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”Setelah itu romo tersebut dengan kuasa dari Yesus memberikan absolusi sebagai tanda kerahiman Tuhan yang mengampuni.Hati saya waktu itu sangat damai dan tenang.Semua beban dosa terangkat oleh kasih Tuhan. Para sahabat freshjuice, sebagai seorang imam, saya pun diajak untuk menjadi sarana Kerahiman Tuhan khususnya di dalam sakramen tobat atau sakramen pengampunan dosa.Di dalam sakramen yang istimewa ini, Tuhan tidak pernah menghukum, Dia tidak pernah menghakimi kita, tetapi Tuhan mengadili kita dengan KerahimanNya. Dengan kata lain, dosa-dosa yang kita lakukan itu seperti butir-butir pasir yang dibuang ke dalam samudra kerahiman Allah. Mungkin masih banyak yang takut untuk mengaku dosa karena malu ataupun merasa tidak perlu menerima sakramen tobat karena “bisa langsung mengaku dosa” kepada Tuhan.Tapi, kata-kata “pengampunan” di dalam rumusan absolusi sangatlah memberikan kedamaian seperti kata-kata Yesus kepada perempuan yang kedapatan berzinah dan diampuni.Mari, kita menghadap Tuhan yang MahaRahim yang tidak menghukum tetapi mengampuni kita. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Kisah Orang Kudus Senin 14 Maret 2016 Santa Matilda Dan. 13:1-9,1517,19-30,33-62; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6. St. Matilda dilahirkan sekitar tahun 895, sebagai putri dari seorang bangsawan Jerman. Ketika masih muda usianya, orangtuanya telah mengatur pernikahan baginya dengan seorang bangsawan bernama Henry. Segera setelah mereka menikah, Henry menjadi raja Jerman. Sebagai ratu, Matilda hidup sederhana dengan meluangkan banyak waktu untuk berdoa. Setiap orang yang melihatnya akan melihat bagaimana lemah lembut serta baik hatinya ia. Ia berperan lebih sebagai ibu daripada sebagai ratu. Ratu suka mengunjungi serta menghibur mereka yang sakit. Ia menolong orang-orang di penjara. Matilda tidak mau memanjakan dirinya oleh karena kedudukannya, melainkan ia berusaha untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan. Raja Henry menyadari bahwa isterinya adalah seorang yang luar biasa. Berulangkali dikatakan raja kepada isterinya bahwa ia menjadi orang yang lebih baik serta menjadi raja yang lebih baik oleh karena Matilda adalah isterinya. Walaupun perkawinan mereka direncanakan oleh orangtua mereka, namun Henry dan Matilda saling mengasihi satu sama lain. Matilda diberi kebebasan mempergunakan kekayaan kerajaan untuk karya belas kasihnya dan Henry tidak pernah mempertanyakannya. Sebaliknya, raja menjadi lebih sadar akan kebutuhan rakyatnya. Raja sadar bahwa dengan kedudukannya, ia mempunyai kuasa untuk meringankan beban penderitaan rakyat. Pasangan tersebut hidup berbahagia selama duapuluh tiga tahun. Kemudian Raja Henry meninggal dunia secara tiba-tiba pada tahun 936. Ratu merasa teramat sedih atas kepergian suaminya. Ia kemudian memutuskan untuk hidup bagi Tuhan saja. Demikianlah ratu meminta imam untuk mempersembahkan Misa bagi keselamatan jiwa Raja Henry. Lalu ratu memberikan seluruh perhiasan yang dikenakannya kepada imam. Dengan berbuat demikian, ia hendak menunjukkan tekadnya untuk sejak saat itu meninggalkan segala urusan duniawi. Meskipun ia seorang kudus, Matilda juga melakukan suatu kesalahan besar. Ia lebih berpihak kepada puteranya, Henry, daripada puteranya yang lain, Otto, dalam perjuangan mereka memperebutkan tahta kerajaan. Ia menyesal telah melakukan kesalahan seperti itu. Ia berusaha memperbaiki kesalahannya dengan menerima tanpa berkeluh-kesah segala penderitaan yang harus ditanggungnya. Setelah tahun-tahun dilewatinya dengan melakukan karya belas kasih dan silih, St. Matilda wafat dengan tenang pada tahun 968. Ia dimakamkan disamping saminya. Menjalin persahabatan yang akrab dengan Tuhan tidak berarti bebas dari kesalahan. Namun demikian, sama seperti St. Matilda, kita dapat bangkit kembali, dengan menaruh kepercayaan yang besar pada belas kasihan serta pemeliharaan Tuhan bagi kita. “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Saya Hebat Bil. 21:4-9; Mzm. 102:2-3,16-18,19-21; Yoh. 8:21-30. Yoh 8: 28 Selasa 15 Maret 2016 “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri” Saya hebat. Ya saya hebat. Kadang kita merasa seperti ini ketika kita mencapai suatu prestasi. Saya telah melakukan hal baik, maka wajar dong kalau saya menerima pujian, mungkin kata dalam hati. Rasa ego kita memang sulit untuk dipungkiri. Kita ingin tampil memukau dan memikat. Itu sebabnya tongsis, facebook dan instragram penuh dengan status dan foto tentang kehebatan individu. Apakah salah bila kita menepuk dada sendiri atas hasil kerja keras kita? Tentu tidak, kita juga harus memberi penghargaan pada diri sendiri, namun jangan sampai lupa, bahwa semua hal ini tidak akan terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Tuhan yang menjadikan itu terjadi, manusia berencana , Tuhan yang menentukan. Itu kata orang bijak. Tuhan Yesus juga berkata seperti itu “Aku tidak berbuat apaapa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku”. Tuhan Yesus memposisikan diri dengan rendah hati. Apa yang diajarkan adalah apa yang diajarkan Bapa kepada-Ku. Siapakah kita, yang tidak bisa berendah diri? Seorang teman berkelakar ketika saya merendahkan diri, “Merendahkan diri, Meninggikan Mutu, ya? “ Bali, 2016 Jeff Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Kisah Orang Kudus Rabu 16 Maret 2016 Beato Torello Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42. Torello dilahirkan pada tahun 1202 di Poppi, Italia. Hidupnya semasa kanak-kanak di desa biasa-biasa saja. Tetapi, setelah ayahnya meninggal dunia, Torello mulai mengubah seluruh cara hidupnya. Ia bergaul dengan teman-teman yang suka mabuk. Mereka bukannya bekerja, malahan berkeliaran di kota sepanjang hari. Torello menyukai teman-teman barunya ini dan berusaha keras mendapatkan pengakuan mereka. Suatu hari, ketika ia sedang bermain olahraga di tempat terbuka, seekor ayam jago terbang turun dari tempatnya bertengger dan mendarat di lengan Torello. Si jago lalu berkokok tiga kali; kokok yang panjang dan lantang. Torello terdiam kelu. Ia pergi dan tak hendak melanjutkan permainannya. Ia tidak dapat tidak berpikir bahwa apa yang dilakukan si ayam jago bukanlah suatu kebetulan belaka. Ia diperingatkan, dengan cara yang sama seperti St Petrus dulu diperingatkan. Cara hidup Torello yang tak bertanggung jawab akan menghantarnya jauh dari Yesus. Sektika itu juga Torello berniat mengubah hidupnya. Ia pergi menemui Abbas San Fedele yang membantunya menyambut Sakramen Tobat dengan baik. Lalu Torello pergi ke suatu daerah hutan yang tenang dan memilih sebuah tempat dekat sebuah pohon besar. Ia melewatkan delapan hari lamanya dalam doa. Di akhir doa, ia memutuskan hendak menjadi seorang pertapa. Ia pulang ke Poppi dan menjual segala harta miliknya. Ia menyisakan bagi dirinya hanya cukup uang untuk membeli sepetak tanah dekat pohon besar yang ditemukannya di hutan. Di sebelah pohon besar ia mendirikan sebuah gubuk di mana ia menghabiskan sepanjang sisa masa hidupnya. Ia menanam sayur-mayur untuk makanannya dan mengambil air dari sungai. Ia berdoa dan mengamalkan mati raga, yang paling berat adalah tidur hanya tiga jam saja dalam semalam. Torello merasa bahwa menjadi seorang pertapa adalah panggilan hidup yang Tuhan kehendaki baginya. Demikianlah ia melewatkan hidupnya dalam damai. Semasa ia masih hidup, sedikit saja orang yang tahu mengenai hidupnya sebagai seorang pertapa. Hanya seorang sahabat tahu akan kehidupan Torello yang tersembunyi di hutan. Torello wafat dalam usia delapanpuluh tahun sesudah melewatkan lebih dari limapuluh tahun hidup sebagai pertapa. Beato Torello wafat pada tahun 1282. Meski tidak semua dari kita memiliki pengalaman-pengalaman yang luar biasa, namun ada banyak cara di mana kita dapat belajar apakah tindakan-tindakan dan sikap kita menghantar kita lebih dekat kepada Yesus atau tidak, misalnya melalui orang-orang atau peristiwa-peristiwa penting dalam hidup kita, atau melalui refleksi dalam doa. “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Sebelum Abraham Jadi, Aku Telah Ada S. Patrisius Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59 Kamis 17 Maret 2016 Yoh.8:58, Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Berulang-ulang kita melihat bahwa orang Yahudi selalu berdebat dengan Yesus tentang Abraham. Siapa keturunan Abraham yang sesungguhnya, siapa pembawa dan penerus semangat dan jiwa Abraham dan apakah ada yang lebih besar dari Abraham? Dalam Kejadian 17:3-9, Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham dan keturunannya. Seperti perjanjian seorang Maharaja dengan raja bawahanNya. Tetapi pada Tuhan tidak ada unsure penjajahan karena Ia penguasa mutlak alam semesta, dan makhluk tidak direndahkan, karena menerima perjanjian Tuhan itu pembebasan, dan manusia ditingkatkan martabatnya sebagai sahabat pilihan Tuhan. Perjanjian itu kemudian diperbaharui dalam diri Yesus Kristus, menjadi Perjanjian Baru dan Kekal, sebagaimana Tuhan bersabda kepada Abraham, “supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.” Orang Yahudi mendasarkan diri pada keturunan lahir, menurut daging. Selalu membanggakan diri, Abraham adalah Bapak kami. Tetapi Yesus berkata, “jika kamu anak Abraham, tentu kamu mengerjakan pekerjaan Abraham.” Yesusbukan hanya lebih besar karena Ia merupakan harapan semua bangsa, tetapi Ia satu-satunya Yang Besar. Ia yang selaluada, sudah ada sebelum Abraham jadi, dan akan tetap ada. Ia Putera Allah. Orang Yahudi jelas menangkap kata-kata Yesus, meskipun tidak percaya.Maka mereka mengambil batu untuk melempari Dia. Kita di dunia selalu membanding-bandingkan kuasa, dan menjadi cemas kalau kuasa si jahat menggelora dan mengancam. Itu disebabkan juga karena kita tidakbisa “menggambarkan” adanya kuasa lebih besar dari pada apa yang dapat kita lihat. Tetapi percaya itu bukan “bias menggambarkan”, melainkan menyerahkan diri kepada Tuhan, meskipun tidak melihat. Itu percaya. Pekerjaan paling besar dalam sejarah seorang Abraham ialah “percaya”. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Keledai Spesial Jumat 18 Maret 2016 Bil 22:28b : ” Apa yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?” Sirilus dari Yerusalem Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42 Seperti yang kita tahu selama ini bahwa keledai adalah salah satu hewan yang dungu, tetapi pada bacaan ini keledai milik Biliam menjadi special, keledai tersebut bisa menghindar dan bahkan bisa menegur Biliam. Keledai tersebut sebenarnya hanyalah keledai biasa, yang juga dungu! Tetapi Malaikat Tuhan lah yang membuat keledai tersebut menjadi pintar, karena saat itu Biliam mau melawan Bangsa Israel yang merupakan Umat Pilihan Tuhan. Nah sekarang dikehidupan kita, sebenarnya kita juga sama seperti Keledai yang dungu tersebut, terkadang kita tau bahwa jalan yang akan kita tempuh adalah jalan yang salah, tetapi tetap saja kita menuju jalan tersebut, tetapi Tuhan akan selalu mengutus Malaikatnya, baik melalui Suara hati kita ataupun melalui saudara teman kita yang mengingatkan. Sehingga walau kita salah jalan tetapi para Malaikat Tuhan dan Roh kudus membimbing kita untuk kembali kejalan yang benar. Jadi marilah kita mempersembahkan diri kita dan memberikan Tuhan memegang kendali penuh didalam kehidupan kita, sehingga janganlah ke degilan hati kita membawa kita kejalan yang salah,tetapi biarlah jalan yang kita tempuh merupakan jalan menuju kehidupan abadi bersama Bapa. Prast Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Yosef yang Saleh HARI RAYA St. YUSUF, SUAMI SP MARIA Sabtu 19 Maret 2016 Luk 2:43 2Sam. 7:4-5a,12-14a,16; “Sehabis hari-hari perayaan itu, Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus Rm. 4:13,16-18,22; di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.” Mat. 1:16,18-21,24a atau Luk. 2:41-51a. Hari ini kita memperingati hari Raya St. Yosef suami Maria. St. Yosef dikenal sebagai orang yang saleh dan taat akan janji Allah. Dia juga dikenal sebagai orang yang sabar dan rendah hati.Gereja mengakui St. Yosef dan menetapkat tanggal 19 Maret untuk memperingati imannya akan panggilan Tuhan. Di dalam seluruh sejarah dan perjalanan iman kita di dalam Kitab Suci, St. Josef tidak mempunyai kata yang terucap dari bibirnya. Namun kesaksiannya membawakan suatu makna yang terdalam di dalam hati setiap insan. Dia lebih menghidupi apa yang dia imani. Dari pada membicarakan apa yang ia tidak hidupi dalam iman. Sejak pertama kali ia muncul dalam kisah kelahiran Yesus sampai Ia berumur duabelas tahun, Yosef ditampilkan dan dikisahkan sebagai orang yang selalu taat akan janji Allah. Yoseph adalah seorang yang selalu membiarkan diri dituntun oleh Roh. Di dalam kisah Injil hari ini, Penginjil Lukas ingin mengarahkan hati kita untuk bersama merenungkan hati dan jiwa St. Yosef ketika mereka pergi merayakan hari Raya Paskah di Yerusalem. Di sana dikatakan bahwa, setelah perayaan, Yosef bersama Maria dan Yesus, berjalan pulang. Namun Yesus tinggal di Yerusalem tanpa sepengetahuan Maria dan Yosef.Setelah sehari perjalanan, mereka menyadari bahwa Yesus tidak bersama mereka.Karena itu mereka mencari Yesus di antara keluarga dan sanak kerabatnya. Mereka tidak menemukan Yesus, lalu mereka kembali ke Yerusalem. Mereka setelah tiga hari perjalanan, akhirnya menemukan Dia di dalam bait Allah. Kalau kita merenungkan kisah ini, sebagai manusia biasa, kita tentunya akan menunjukkan kemarahan kita. Kita akan mengatakan bahwa kejadian ini tidak masuk akal dan tidak adil. Namun Yosef tidak berkata apa-apa. Hanya Maria yang berani mengekspresikan perasaannya dan Yosef: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”Lalu Yesus menyampaikan maksudnya dan niatnya bahwa semuanya ini adalah rencana dan kehendak Allah, BapaNya di Surga. Semoga hari ini memberikan kita inspirasi, jiwa dan niat untuk selalu menaruh harapan pada Allah.Semoga kita semakin dikuatkan untuk selalu tabah dan sabar, taat pada perintah Tuhan dan mampu melaksanakannya. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Imanmu membuat engkau berbeda Minggu 20 Maret 2016 Luk. 22:19 Inilah tubuh- Hari Minggu Palma Luk 19:28-40. Yes. 50:4-7; Ku yang diserahkan bagi Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; kamu; perbuatlah ini menjadi Flp. 2:6-11; peringatan akan Aku. Luk. 22:14- 23:56 (Luk. 23:1-49). Hari ini adalah the Passion Sunday, minggu sengsara, hari ketika kita dihadapkan pada sengsara Kristus untuk menyelamatkan kita. Saya ingat, ketika saya menjalani retret latihan rohani St Ignatius selama 30 hari, saya harus tidak naik kelas ke tahapan berikut lantaran saya tidak bisa memahami, mengapa Yesus harus menderita untuk membuka mata saya bahwa Allah Bapa itu perduli pada saya dan pada dunia. Saya sulit memahami ini. Sebagai Imam, saya juga masih kesulitan kalau harus berkhotbah tentang pentingnya sengsara Yesus untuk keselamatan kita. Saya masih tidak paham akan pilihan Yesus untuk sengsara. Yesus memilih sengsara yang ujung-ujungnya mati juga untuk menyelesaikan karya keselamatan Allah yang dimulai sejak zaman Abraham dan bahkan sejak kejatuhan manusia pertama dalam dosa. Coba bayangkan, setelah tampilnya Nabi-nabi, Hakim-hakim dan Raja-raja besar, akhirnya muncul seorang pemuda kampung yang merampungkan karya keselamatan Allah atau Magnalia Dei itu dengan cara sengsara dan mati di kayu salib sebagai seorang kriminal. Sungguh tidak masuk akal. God, indeed, if you don’t want to call it weird, has a strange sense of humour. Bukan tidak mungkin Yesus sampai nangis-nangis darahmelihat saya, imam-Nya ini, tidak paham akan maksud Yesus, sama seperti ketika Ia melihat seluruh Jerusalem yang tidak mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteranya (Luk. 19:42). Pertanyaan saya padahal sederhana saja. Apa orang harus mati untuk memperjuangkan kebaikan? Atau begitu bodohnya kah saya, sampai orang lain harus mati dulu supaya saya mengerti akan maksud baik orang itu? Begitu bebalnya kah saya, sampai tidak paham bahwa Allah perduli dengan hidup saya? Pernah saya dibuat bingung oleh seorang anak teman saya yang berpikir praktis saja, daripada menyembah Tuhan yang tidak bisa mencegah kejahatan, lebih baik menyembah setan saja sekalian yang seringkali menang atas kebaikan. Pada akhirnya, saya yakin kebaikan pasti menang atas kejahatan, namun cara yang dipakai Tuhan Sang Kebaikan sejati itu seringkali membingungkan. Contoh paling nyata adalah Perayaan Ekaristi. Ini perayaan kenangan atau peringatan. Kita mengenangkan sesuatu, tetapi apa yang kita kenangkan? Mengertikah kita akan arti terpenting Ekaristi sebagai pintu masuk untuk memahami karya keselamatan Allah? Kita makan roti dan minum anggur, tapi apa kita yakin seyakin-yakinnya bahwa itu adalah Tubuh dan Darah Tuhan sendiri. Gereja Katolik merayakannya tiap hari (kecuali pada Hari Jumat Agung) tetapi apa kita mengerti dan yakin akan apa yang kita rayakan? Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Yang Terbaik Senin 21 Maret 2016 Yes. 42:1-7; Mzm. 27:1,2,3,13-14; Yoh. 12:1-11 Yoh 12:7 “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Pada bacaan hari ini, diceritakan Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati dimana disana diadakan perjamuan.Pada saat itu, Maria mengambil setengah kati minyak narwastu yang sangat mahal harganya.Yang kalau dijual bisa mendapatkan tiga ratus dinar.Melihat hal tersebut, Yudas Iskariot berkata “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” (Yoh 12:5). Tetapi Yesus berkata: Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Maria melakukan ini bukan dengan setengah hati, dia sungguh-sungguh memberikan penghormatan kepada Yesus. Dia memberikan apa yang dia miliki untuk Tuhan Yesus dengan tulus. Kalau kita tidak tahu siapakah Yudas Iskariot, tentu kita akan berpikir bahwa apa yang dia sarankan seakan-akan lebih berguna dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan Maria. Karena dengan uang 300 dinar, tentu sudah bisa membatu orang miskin. Tetapi sebenarnya Yudas hanya memikirkan dirinya sendiri.Apa yang dia lakukan untuk kepentingan pribadinya saja. Melalu bacaan hari ini, marilah kita berintropeksi.Apakah kita sudah memberikan yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk Tuhan, apakah perbuatan kita dilakukan untuk menyenangkan Tuhan atau untuk menyenangkan diri kita sendiri.Apakah pelayanan yang telah kita lakukan untuk mengharapkan pujian.Kalau kita melakukan semua itu untuk mendapatkan pujian, dan apabila nanti respon yang kita terima tidak baik, maka kita mulai kecewa dan mulai meninggalkan pelayanan yang telah kita lakukan. Marilah kita berdoa agar kita selalu senantiasa memberikan yang terbaik apa yang bisa kita berikan kepada Tuhan dengan tulus. Amin. -Santo- Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Selasa 22 Maret 2016 “Apakah keuntunganku di situ?” Yes 49:4 ”Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun hakku terjamin pada Tuhan...” Yes. 49:1-6; Mzm. 71:1-2,3-4a,56ab,15,17; Yoh. 13:21-33,36-38. Dewasa ini setiap orang ingin mengatakan seperti itu. Mereka tidak tertarik pada kepentingan orang lain, apalagi menolong orang lain. Mereka memusatkan perhatian pada apakah yang mereka inginkan, rasakan akan paling menguntungkan diri mereka sendiri. Ironisnya, sikap mementingkan diri sendiri ini seakan menjebaknya menjalani kehidupan yang dangkal dan kosong. Tidak peduli seberapa banyak pun yang mereka dapatkan tapi mereka tidak akan pernah puas, selalu merasa kurang. Namun demikian, Tuhan adalah sang pemberi, dan jika kita ingin mengalami suatu tingkat sukacita dalam Tuhan, jika kita ingin Ia mencurahkan berkatberkat-Nya dan perkenanan-Nya dalam kehidupan kita, kita harus belajar menjadi pemberi, bukan penerima saja. Kita tidak diciptakan berfungsi sebagai orang yang terlibat dengan diri sendiri, dengan berpikir hanya tentang diri kita sendiri. Tidak demikian, Tuhan menciptakan kita untuk menjadi seorang pemberi. Dan kita benar-benar mengalami arti menjadi seorang manusia sebelum kita mempelajari Rahasia Sederhana, bagaimana memberikan hidup kita bagi kepentingan orang lain. Mungkin ada pertanyaan dalam benak Anda, “Tetapi engkau tidak mengerti. Aku tidak mempunyai apapun untuk diberikan?” Mungkin tidak, semua tergantung pada sikap kita. Kita harus setia dalam hal kecil yang kita miliki sekarang sebelum Tuhan memberkati kita dengan lebih banyak lagi. Banyak orang berkata “Tuhan, kapankah Engkau akan memberkatiku?” Tetapi jika kita mau mendengarkan lebih teliti lagi, mungkin kita akan mendengarkan suara Tuhan mengatakan,” Kapankah engkau akan mulai menjadi berkat bagi orang lain?” Saat kita menjangkau orang lain yang membutuhkan, Tuhan akan memastikan bahwa kebutuhankebutuhan kita sendiri akan disediakan. Jika kita merasa kesepian hari ini, janganlah mengasihani diri sendiri.Alihkanlah pikiran kita dan tolonglah orang yang membutuhkan. Pergilah ke rumah jompo, atau rumah sakit, menelepon sahabat dan memberikannya semangat, membelikan nasi bungkus bagi orang yang lapar, mengunjungi teman yang sudah lama tidak datang ke komunitas, menemani teman yang sudah lama tidak pernah ke gereja atau banyak hal sederhana dan baik lainnya yang dapat kita lakukan. Menabur halhal yang baik, dengan setia pada perkara-perkara kecil bagi orang lain, Tuhan akan selalu memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Kita perlu mencari kesempatan-kesempatan untuk membagikan kasih Tuhan, karunia-karuniaNya, dan kebaikan-Nya dengan orang lain. Semakin sering kita menolong orang lain, maka Tuhan akan memastikan bahwa kita akan ditolong, keluarga kita juga. Marilah kita jalani kehidupan yang terbaik saat ini, kita kembangkan sikap hidup untuk memberi, bukan untuk selalu meminta. Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Memotivasi sesama dengan bantuan Kitab Suci Yes. 50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21 bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25. Yes 50:4 Rabu 23 Maret 2016 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu Siapa disini yang suka mengikuti quote quote Mario Teguh? Seorang motivator di Indonesia, yang cukup terkenal. Mario Teguh banyak memberikan motivasi seputar masalah kehidupan. Permasalahan yang sehari sehari banyak dijumpai, seperti patah hati, tidak bisa move on, mempertanyakan hidup kenapa begini kenapa begitu, dan masih banyak. Kenapa kita suka mendengar ataupun mendapat motivasi ? Ya… karena dalam menjalani hidup, kita cenderung berpusat hanya pada diri sendiri, masalah yang sedang kita hadapi, bahwa kesulitan kita ini paling berat dan tidak ada tandingannya. Sehingga motivasi perlu menaikkan semangat kita lagi dalam menjalani hidup. Hmmm..dulu saya pun suka membaca quote quote itu. Saya tertarik cara Mario Teguh menyampaikan motivasi. Seperti something yang baru. Tapi kenyataannya… seiring mendengarkan audio Freshjuice, oalaaaaa, ternyata Mario Teguh juga lewat. Sebenarnya banyak banget motivasi motivasi atau quote quote yang bisa kita dapatkan dalam kitab suci, asal kita mau rajin membuka dan membaca kitab suci. Salah satu yang paling saya sukai, adalah dari Yesaya, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Saat saya merasa sedih atau sendirian menjalani hidup, ayat inilah yang paling menguatkan.Bahwa rancangan Tuhan itu baik. Rancangan Tuhan bukan rancangan kecelakaan. Bila saat ini saya merasa apa yang menimpa tidak sejalan atau buruk, maka kembali diingatkan, bahwa itu buruk menurut kaca mata manusia, tapi menurut Tuhan, itu baik adanya. Kita saja yang menggunakan kaca mata kuda saat melihat rancangan hidup kita. Bila kita mau, kita pun bisa menguatkan teman yang sedang alami kesusahan dengan ayat ayat kitab suci, yang pas dengan situasi yang sedang dialami. Bila sedang kehilangan besar, kita bisa mencontek apa yang dilakukan Ayub menjawab kesulitan hidup dia. Bila kita sedang bergembira, kita bisa mencontek lagu lagu pujian dari mazmur Daud. Kita pun memiliki kemampuan seperti layaknya Mario Teguh, coba perhatikan quote quote Mario Teguh, mengajak kita berdamai dengan keadaan yang dialami dan percaya pada rencana Tuhan. Ada pula yang sering kita dengar, Tuhan tidak memberikan cobaan melebihi kekuatan manusia, coba cek 1 Korintus 10:13, tertulis pencobaan pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan pencobaan biasa , yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar , sehingga kamu dapat menanggungnya. Nah, bagus bukan quote Korintus ini ?. Kita sudah memiliki buku pintar menghadapi hidup, maka pergunakanlah, dan bantulah sesamamu yang sedang letih lesu melalui kutipan kutipan memberikan semangat ini dari kitab suci kita. Selamat mencoba. Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Kasih yang membebaskan Kamis 24 Maret 2016 Yoh.13:7“Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau memahaminya kelak.” KAMIS PUTIH Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15. Dalam mempersiapkan reflekesi ini, saya sendiri mengalami kesulitan untuk mendapatkan inspirasinya. Saya bertanya, apa yang makna sebuah ritus pembasuhan kaki dalam hidupku saat ini? Sembari merenungkan pertanyaaan ini, saya dihadapkan dengan situasi yang kurang menyenangkan dalam komunitas kami di Melbourne.Saat itu adalah hari bebas untuk para frater sebelum memasuki kuliah semester pertama.Semua frater bergegas untuk dan dengan antusias menggunakan waktu bebas semaksimal dan seefesien mungkin. Bangun pagi seperti biasa; doa dan misa. Setelah misa, setiap orang mengurus makan paginya masing-masing. Yang menarik dari peristiwa ini adalah tiap orang entah sengaja atau tidak sengaja tidak terlalu peduli dengan keadaan di dapur yang carut-marut atau tidak beres. Masing-masing berusaha untuk secepat mungkin meninggalkan rumah untuk pergi ke tempat rekreasi atau ke kota. Ketika melihat keadaan di daput tersebut, saya merasa ada sesuatu yang harus saya lakukan sebelum pergi mengunjungi salah-satu kelaurga dari Indonesia.Saya akhirnya dengan rela melakukan atau membereskan keadaan di dapur.Seusai membereskannya, saya merasa ada kedamaian dan hatiku menjadi tenang.Dan lebih dari itu, saya baru memahami arti atau makna dari pembasuhan kaki yang dilakukan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Melalui peristiwa itu, Tuhan Yesus mengajar saya makna sebuah tindakan kasih yang dilakukanNya baik kepada Bapa-Nya di surga dan juga kepada dunia (saya dan anda atau para pengikut-Nya).Saya baru menyadari bahwa ada dua hal yang dapat dilakukan oleh semua orang Kristen.Pertama, kita dapat melakukannya secara harafiah yakni seperti yang dilakukan oleh imam pada misa Kamis Putih.Kedua, dalam bentuk lain, kita dapat berbuat sesuatu yang baik dengan sukarela atas dasar cinta kepada sesama atau orang-orang yang kita jumpai dalam hidup sehari-hari.Meski hal itu kecil sekalipun, tapi ketika dilakukan dalam ketulusan, hasilnya adalah kebebasan dan kedamaian hati kita.Saya dan anda ditantang untuk belajar rendah hati dan mau melayani dengan sukarela dan penuh cinta. Sebagiamana Tuhan Yesus sendiri telah memberikan contoh, yakni membasuh kaki para murid-Nya meskipun ia tahu nanti ada yang mengkianati Dia, atau tak sanggup berjaga bersama-Nya ketika Dia sangat membutuhkan kehadiran mereka. Maukah saya meluangkan waktu hanya sebentar saja berada di depan Sakramen Maha Kudus malam ini? Tuhan Yesus, ampunilah kami orang berdosa yang tidak tahu bersyukur dan tidak peduli dengan ajakan-Mu kepada kami. Fr. Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Learning to love yourself. It is the greatest love of all Jumat 25 Maret 2016 JUMAT AGUNG Yes. 52:13-53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19:42 Ibr 9:20 “Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.” Hari ini, kembali kita memperingati Sengsara dan Wafat Kristus. Apa yang ada di pikiran Anda saat ini? Apa yang Anda rasakan? Sedih kah? Terharu? Merasa Bersalah? Saya merasakan dan berpikir seperti itu tahun-tahun kemarin. Tetapi di tahun ini, ada sesuatu yang memaksa saya berhenti dari kebiasaan tersebut, dan berdiam sejenak. Apakah tepat jika bertahun-tahun saya merasakan emosi yang sama dan berpikir dengan pola pikir yang sama? Entah kenapa, kali ini saya memaknai Jumat Agung ini sebagai sebuah Perayaan Cinta yang Agung. Cinta Bapa buat saya, cinta seorang Sahabat Sejati (baca: Yesus) buat saya. Peristiwa yang mungkin di jaman itu merupakan peristiwa hina, menjadi tanda keselamatanku. Tanda bahwa saya adalah pribadi yang telah ditebus dan saya adalah pribadi yang telah dimerdekakan. Pemikiran ini begitu meluas di dalam hati saya, menjadikan saya dalam keadaan kepenuhan Cinta yang luar biasa. Saya seperti diberikan sebuah lensa yang baru, sehingga saya bisa melihat diri saya sebagai pribadi dengan identitas yang baru. Ia memberikan saya lensa, sehingga saya dimampukan melihat diri saya dalam pandanganNya. Ketika saya mendapat tantangan dalam kehidupan, seringkali yang terjadi adalah saya dicengkeram oleh rasa takut, sedih dan akhirnya berujung pada amarah. Tetapi dengan lensa baru ini, saya melihat saya dicintai, dibekali, dilengkapi, dilindungi, dan itu membantu saya dalam membangun kehidupan yang berarti. Ketika saya menyadari identitas apa yang IA anugerahi pada saya, dengan SalibNya, saya memiliki visi dalam kehidupan saya. Jika Allah begitu mencintai saya dan Anda secara pribadi, begitu mengangkat saya dan Anda, masih pantas kah label-label negatif dilekatkan pada diri? Berani kah kita menegakkan badan kita dan dengan lantang mendeklarasikan : Saya diberkati! Saya dicintai! Saya dimampukan! Saya dijaga! Kelimpahan dan Sukacita ada dalam jalan hidupku! AMIN Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Kebangkitan Sabtu 26 Maret 2016 Luk 24:6:”Ia tidak ada disini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea..” SABTU SUCI, MALAM PASKAH Kej. 1:1-2:2; Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c atau Mzm. 33:4-5,6-7,12-13,20,22; Kej. 22:1-18 (Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18); Mzm. 16:5,8,9-10,11; Kel. 14:15-15:1; MT Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Yes. 54:5-14; Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:23,4bcd,5-6; Bar. 3:9-15,32-4:4; Mzm. 19:8,9,10,11; Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. 42:3,5bcd; Mzm. 43:3.4; Rm. 6:311; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Luk. 24:1-12 Hari ini Injil mengatakan :” Ia tidak ada disini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea..”Ya Yesus telah bangkit dari antara orang mati.Ia adalah Allah orang hidup bukan Allah orang mati. Malam ini adalah Sabtu Suci yang isitmewa, karena kita merayakan malam Paskah di Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah, yang hanya terjadi setiap 25 tahun sekali. Paskah merupakan perayakan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen, perayaan tentang Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus atas maut. Yesustelah bangkit dari kematiannya, maut telah dikalahkan untuk selamanya. Kebangkitan Yesus memberikan harapan baru bagi kita, karena tampa kebangkitanNya, maka kelahiran dan kematianNya akan menjadi sia-sia. Bagi kita kebangkitan Yesus diantaranya juga berarti: 1. Pengharapan iman kita tidak sia-sia, karena Yesus yang sudah mengalami kebangkitan, naik ke Surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. DitanganNya segala kuasa di surga dan di bumi. 2. Relasi kita dengan Allah Bapa dipulihkan, karena kita telah ditebus satu kali dan untuk selamanya dengan wafat dan kebangkitanNya. 3. Menerima Roh Kudus, kalau Yesus tidak bangkit dan naik ke surga maka Roh Kudus tidak akan dicurahkan pada kita dan kita tidak akan mengalami kuasa sebagai orang percaya di dalam namaNya untuk melakukan perkara besar. Kebangkitan Yesus juga mengajak kita agar tidak berfokus pada satu sisi kehidupan saja, tapi pandanglah kehidupan ini secara utuh. Dibalik kematian ada kehidupan, dibalik masalah ada penyelesaian, dibalik dukacita ada sukacita, jadi walaupun masalah dan pergumulan kita sebesar batu yang menutupi lubang kubur, percayalah ada kuasa kebangkitan Tuhan yang dapat membangkitkan kita dan memberi kita jalan keluar dari permasalahan apapun juga yang sedang kita hadapi. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Batu telah terguling Minggu 27 Maret 2016 Mat. 28:2, “Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya.” Alleluia, Tuhan sungguh bangkit, Alleluia! Yesus, Tuhan kita sudah bangkit dan mengalahkan kematian.Kematian tidak menguasaiNya karena Tuhan Yesus adalah Allah yang Hidup. Memang tidak ada saksi mata yang melihat bagaimana Yesus bangkit dari kematian, tetapi yang bisa dilihat dari para saksi hanyalah batu yang terguling, kubur yang kosong, kain kafan yang tergeletak dan waktu itu dikatakan “terjadi gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya”. (Mat. 28:2) HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab17,22-23; Kol. 3:1-4 atau 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9.Yeh. 36:16-28; Rm. 6:3-11; Mat. 28:1-10 Sekarang yang mau kita renungkan adalah inti dari iman kita seperti yang kita doakan bersama di dalam doa syukur agung yakni “anamnesis” atau “memorial acclamation, “Kristus telah wafat, Kristus telah bangkit, Kristus akan kembali”. Yesus telah mengalami kematian, kini telah bangkit dan Ia akan kembali lagi untuk mengadili orang yang hidup dan mati sesuai dengan syahadat iman kita. Santo Paulus mengatakan bahwa kalau Tuhan Yesus tidak bangkit dari kematian, sia-sialah iman kita.Kita mengimani Yesus yang bangkit dan hidup dan tinggal bersama kita.Dialah Allah Emmanuel yang selalu beserta kita.Dia yang sudah mengalahkan kematian, bangkit dan kini hidup di tengah-tengah kita dengan Roh KudusNya. Bagaimana dengan kita yang mengimani Kristus yang bangkit?Kitapun diajak untuk bangkit bersama Kristus dengan “menggulingkan batu-batu kubur” yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.Dengan Kuasa Roh Kudus, kita diajak untuk menggulingkan hal-hal yang membawa kita kepada kematian seperti kebencian, dendam, sakit hati dan lain sebagainya. Maka di hari Raya Paskah ini, marilah kita bersama Tuhan Yesus yang bangkit, untuk bersama Dia bangkit dari kelesuan iman kita, menggulingkan batu-batu yang menghancurkan relasi kita. Bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Fitnah Senin 28 Maret 2016 Mat 28:13 “kamu harus mengatakan, bahwa murid- muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa. Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15. Salah satu materi pelajaran anak saya disekolah adalah tentang kejujuran.Apa arti kejujuran, manfaat kejujuran, akibat ketidakjujuran. Sudah sejak kecil kita sudah diajar untuk berkata jujur. Tapi kita pernah mendengar istilah ini “fitnah lebih kejam daripada pembunuhan” ?Menfitnah artinya mengatakan yang tidak benar mengenai seseorang atau sesuatu. Atau memutar balikkan fakta… Biasanya orang mulai menfitnah kalau merasa kepepet, merasa bersalah tapi tidak mau mengakui kesalahan.Jadinya orang berusaha membuat skenario atau cerita baru untuk membenarkan dirinya. Bagi korban fitnah, respon pertama pasti kaget, sampai ga tau omong apa, kemudian emosi meningkat dan berusaha membenarkan keadaan dan mengharapkan kejujuran diantara orang yang menfitnahnya. Bila tidak bisa, maka yang ada hanyalah hati yang terluka dan berdarah.Akan dibawa selama sisa hidupnya. Makanya fitnah dikatakan lebih kejam dari pembunuhan.Setelah orang meninggal semua beban hati yang terluka sudah tidak dirasakan lagi.Tapi orang yang difitnah menanggung luka di hati dan harus menghadapi orang disekitarnya yang menganggap dia tidak baik sepanjang hidupnya. Menakutkan ya…padahal awalnya mungkin orang yang memfitnah hanya ingin membela diri, menutupi kesalahan tapi tidak memikirkan akibat jangka panjangnya. Begitu pula dengan imam-imam kepala dan tua-tua, setelah mereka menyalibkan Yesus, mereka menfitnah atau berdusta terhadap berita kebangkitan Yesus. Pasti berat bagi murid-murid Yesus untuk mengungkap kebenaran, apalagi orang-orang yang menfitnah Yesus juga menggunakan uang dan kedudukan mereka.Sampai-sampai para murid tidak berani menunjukkan dirinya. Setelah Yesus menggenapi janjiNya untuk memberikan penolong yang lain yaitu Roh Kudus, maka murid-murid Yesus menjadi berani dan mengungkapkan kebenaran. Bagaimana dengan kita sekarang ini…apakah kita juga akan memilih menggunakan jalan menfitnah dari pada mengakui kesalahan, menyatakan kebenaran??? Mengakui kesalahan dan menyatakan kebenaran emang berat, bahkan kadang membuat kita malu.Tetapi dengan berani mengungkapkan kesalahan dan mengatakan kebenaran dapat membuat kedamaian di hati kita.Sama seperti saat kita menerima sakramen tobat. Pengampunan dan kedamaian hati yang kita terima. Nathasa Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Keteguhan Kis 2:36-41 ; Mzm 33: 4-5,18-19, 20, 22 ; Yoh 20:11-18 Selasa 29 Maret 2016 Yoh 20:16 Kata Yesus kepadanya: “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: “Rabuni!”, artinya Guru. Sebagai orang yang mengenal Tuhan, Kita tahu betapa kita mempunyai Allah Tritunggal yang hebat.Melalui alkitab maupun dalam kehidupan sehari-hari, kalau kita mau peka, kita bisa melihat Kuasa Tuhan, Kebaikan Tuhan, dan Kasih SetiaNya. Tetapi ketika menjalani kehidupan ini, disaat kita melalui masa-masa berat yang harus kita jalani, mampukah kita masih percaya dan berpegang teguh pada Tuhan yang kita kenal?Mampukah kita tetap bersyukur walau hati menangis sedih, tetap berharap ketika merasa gagal, dan tetap percaya ketika tidak melihat jalan keluar?Saya tahu itu bukan hal yang mudah. Pada bacaan hari ini kita bisa belajar dari Maria Magdalena. Sekalipun Maria dalam kondisi terpukul akan penderitaan dan kematian Tuhan Yesus, tetapi ia tetap percaya bahwa Yesus bangkit dari kematian. Bukan hal yang biasa, seseorang yang meninggal kemudian hidup lagi.Akan tetapi Maria langsung percaya.Ini menunjukkan betapa besar Iman-nya. Walau iman itu mengalami goncangan, cobaan, tetapi Maria tetap berpegang teguh pada Tuhan yang ia kenal, Tuhan yang penuh Kuasa. Mari teman-teman, kita sama-sama berusaha untuk teguh seperti Maria Magdalena, dalam menjalani hidup ini baik pada masa suka, terlebih pada masa duka. Keteguhan kita pada Tuhan akan membuat kita melihat dan mengalami keindahan dibalik semua itu. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Rabu 30 Maret 2016 Tidak benar-benar ditinggalkan Luk 24:25 ”Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Kis 3:1-10; Mzm 105:1-2,3-4, 6-7, 8-9 ; Lukas 24:13-35 Peristiwa wafatnya Tuhan Yesus Kristus membuat banyak murid dan saudara-saudaraNya tidak percaya. Bagaimana mungkin Yesus yang sebelumnya baik-baik saja, masih mengadakan perjamuan terakhir bersama mereka lalu tiba-tiba terjadi rentetan peristiwa yang tidak mereka duga, Yesus ditangkap, di adili, lalu mengalami penderitaan dengan di siksa sepanjang jalan menuju Golgota dan kemudian wafat di kayu salib. Mereka kaget dan tidak menyangka. Pada saat Yesus ada dan menyimak pengajaranNya, mukjizat yang dilakukanNya, kasih dan kebaikanNya membuat para murid berharap banyak hal pada Yesus. Mereka berharap Yesuslah yang akan membebaskan bangsa Israel. Tapi kenyataannya jauh di luar harapan mereka.Yesus meninggalkan mereka dengan wafatNya. Pada saat perjalanan ke Emaus, dua murid Yesus bahkan tidak menyadari keberadaan Yesus yang berjalan bersama mereka setelah kebangkitanNya. Bahkan pada saat Yesus bertanya kepada mereka apa yang mereka percakapkan, mereka kemudian menceritakan tentang kepedihan mereka saat ditinggal Yesus. Kepedihan ditinggalkan oleh seseorang yang dekat dengan mereka. Guru sekaligus saudara. Kenapa mereka sampai tidak bisa mengenali Yesus? Karena hati mereka tertutupi keraguan akan kebangkitan Yesus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus bangkit dan tidak meninggalkan mereka. Bisa dikatakan bahwa Yesus meninggalkan mereka hanya secara fisik saja. Tapi pengajaranNya bisa mereka lanjutkan karena Yesus tetap menyertai karya mereka.Dan Yesus tetap hadir dalam peristiwa Ekaristi. Ditinggalkan oleh seseorang yang dekat dengan kita tentulah sangat menyakitkan dan menyedihkan.Rasa ketidakpercayaan sudah ditinggalkan seringkali membuat hati kita tertutupi bahwa itu merupakan kehendak Tuhan. Kita masih sering bertanya mengapa dia meninggal? Apalagi jika kita telah banyak memiliki rencana dan harapan-harapan. Seolah -olah semuanya sudah tidak ada kelanjutannya lagi.Kita tertutupi oleh kenyataan bahwa sesungguhnya, kita harus meneruskan hal-hal baik yang sudah dirintis oleh orang yang telah meninggalkan kita. Sama seperti murid-murid Yesus yang dihadapkan pada kenyataan bahwa apakah tugas pelayanan mereka berhenti setelah Yesus meninggal? Justru di situlah iman para murid diuji. Mesias harus menderita untuk masuk dalam kemuliaanNya. Dengan wafatNya, Yesus menginginkan agar iman para murid kepadaNya dan kepada kehendak Bapa menjadi lebih kuat dan besar. Dan Yesus hadir setelah wafatNya melalui peristiwa dalam ekaristi berupa Tubuh dan DarahNya. Yesus meninggalkan kita sesuatu yang sangat berharga untuk perjalanan hidup kita.Tubuh dan darahNya sendiri. Kita harus bisa memaknai kehadiran seseorang yang telah meninggal melalui hal-hal yang telah ditinggalkan untuk kita. Dari situlah kita belajar, sama seperti kita memaknai bahwa Yesus yang wafat tidak benar-benar meninggalkan kita. Seperti Yesus yang hadir dalam rupa pejalan kaki di perjalanan menuju Emaus, Yesus juga hadir dalam perjalanan hidup kita melalui apapun yang ada di sekitar kita. Kita harus yakin sehingga kita bisa melihat dan merasakan apa yang ditinggalkan Yesus untuk kita, untuk tetap bersama kita. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 www.DOJCC.com Kebangkitan Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48. Kamis 31 Maret 2016 Luk. 24:19 Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan dihadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Kristus yang telah bangkit hidup dalam hati Umat beriman (Katekimus Gereja Katolik, 665). Setelah melewati kesengsaraan dan penderitaan yang berat, Yesus Bangkit dan mengalahkan maut. Dalam hidup ini kita harus berani bangkit dan mengalahkan segala macam bentuk penderitaan yang kita alami. Jangan biar kan kita terbelenggu oleh Dosa dan kesalahan kita. Karna Setiap penderitaan menjadikan kita pribadi yang tahu bersyukur, dibalik penderitaan ada seberkas kebahagiaan yang mampu menghapus seribu penderitaan yang kita alami. Seperti dalam injil hari ini Yesus berkata: Hai kamu orang bodoh betapa lambannya hatimu sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk kedalam kemuliaan-Nya? Semoga dijaman modern ini kita tidak lambat dalam berpikir dan bertindak dalam jalan Tuhan. Yesus sendiri sudah menegaskan untuk memperoleh kemuliaan kita harus mengalami penderitaan terlebih dahulu. Sama halnya dengan Yesus Sendiri yang rela wafat demi keselamatan kita, begitu juga para nabi dan para martir yang relahkan Nyawa demi iman dan kesaksian akan Yesus Kristus. Semoga kita dengan setia memikul salib yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Karna memikul salib adalah satu ke harusan sebagai seorang pengikut kristus. Karna selama-lamanya Allah ingat akan perjanjian-Nya,akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan. Sekali pun, Ia tidak akan lupa. Segala sesuatu yang kita minta dalam nama Yesus, semuanya akan di berikan kepada kita bahkan jauh dari apa yang kita harapan kan karna Tuhan Maha Mulia. Nama Yesus adalah nama yang penuh Kuala dibumi mau pun di Surga. Amin Rosalinda Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 76 / 2016 Celebration Meal 30 Januari 2015 Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja. Pemberkatan Rumah Keluarga Wisnu & Nita Celebration Meal berikutnya : Sabtu 26 Maret 2015 (Terbuka untuk Umum) Ikutan ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!