b. Lakolit d. Erupsi sentral

advertisement
BAB 4
Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera
Kompetensi Dasar
 Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat
dari dinamika litosfer.
 Menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan lingkungannya
sebagai pengaruh dinamika litosfer dalam bentuk narasi, tabel, bagan, grafik,
gambar ilustrasi, dan atau peta konsep
Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu mendeskripsikan aktivitas manusia dalam pemanfaatan batuan
penyusun litosfer
 Siswa mampu menjelaskan pengaruh tektonisme terhadap kehidupan
 Siswa mampu menjelaskan pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan
 Siswa mampu menjelaskan pengaruh seisme terhadap kehidupan
 Siswa mampu menjelaskan pengaruh proses eksogen tehadap kehidupan
 Siswa mampu mendeskripsikan pembentukan tanah dan pemanfaatannya
PETA KONSEP
Kerak Bumi
Lapisan Bumi
Macam-macam batuan pembentuk permukaan bumi
Tenaga endogen
Dampak tenaga geologi
Tenaga Geologi
Gempa
Tenaga eksogen
Jenis dan Proses
Terbentuknya Tanah
Profil tanah
Tekstur tanah
Litosfer dan Kaitannya
dalam Kehidupan
Tanah Sebagai
Tanah Potensial
Permeabilitas tanah
Kapasitas tanah
Solum tanah
Kesuburan Tanah
Pelestarian hutan
Penggunaan pupuk kimia sesuai dosis
Pelestarian Tanah
Penanaman secara bergilir
Pendaurulangan sampah plastik
Pengolahan tanah yang baik
A Batuan
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari
lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah
bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak
hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya
adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda
satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3
jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment
(sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks).
Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula
proses terbentuknya.
1
Batuan Beku, atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk
dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan
beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar
mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari
pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro,
diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan
beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
(misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih
kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah),
dan dacite.
2
Batuan Sedimen, atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang
terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan
dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan
sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya
batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik.
Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari materialmaterial yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment
klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir
rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon
(source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung.
Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon
dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment
organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya
menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya
adalah batugamping terumbu.
3
Batuan Metamorf, atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat
proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada
sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan
sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan
baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut
adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu
marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang
merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang
sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang
kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan
baru lagi.
Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa
lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi
yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah
terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES
HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”
B Tektonisme
Tektonisme merupakan salah satu dari tenaga pengubah bentuk
permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi. Tektonisme adalah peristiwa
pergeseran atau dislokasi letak lempeng bumi dalam skala besar, baik mendatar
ataupu vertikal. Gerakan tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu epirogenesa dan
orogenesa.
1 Epirogenesa
Epirogenesa adalah pergerakan lempeng tektonik yang sifatnya lambat dan
meliputi area yang luas. Epirogenesa dibagi menjadi dua, yaitu epirogenesa
positif dan epirogenesa negatif.
a Epirogenesa Positif
Epirogenesa positif adalah gerakan turunnya permukaan bumi sehingga
seoleh-oleh permukaan laut naik. Gerakan ini disebabkan adanya tambahan
beban, misalnya sedimen yang tebal di daerah geosinklinal, yaitu cekungan
yang sangat luas.
Daratan turun, permukaan air laut naik.
Contoh Epirogenesa Positif: Pada periode Pleistosen saat terjadi zaman Es
yang meluas ke arah ekuator menyebabkan beberapa daerah mengalami
penurunan, sementara permukaan air laut naik.
Contoh lain terjadi di pulau-pulau Indonesia bagian timur mulai dari
kepulauan Maluku dari barat daya sampai pulau Banda yang mengalami
penurunan dan pergerakan dengan kecepatan 1 cm/tahun.
b Epirogenesa Negatif
Epirogenesa negatif adalah gerakan ke atas yang menyebabkan naiknya
permukaan daratan sehingga seolah-olah permukaan laut menjadi turun.
Gerakan ini biasanya berupa pengangkatan akibat pengurangan beban
lapisan kerak bumi, misalnya lapisan es yang mencair.
Daratan naik, permukaan air laut turun. Contoh epirogenesa negatif:
Pantai Stockholm yang naik rata-rata 1 m setiap 100 tahun. Banyak pula
plato yang terbentuk karena pengangkatan dataran rendah secara perlahanlahan, misalnya Plato Corolado yang mengalami pengangkatan sekitar 1.000
m sejak 50 juta tahun yang lalu.
Contoh lain adalah pantai selatan Pulau Jawa yang mengalami kenaikan
karena tersisipi lempeng Hindia-Australia sehingga terbentuk zona
subduksi. Peristiwa tersebut ditandai dengan terbentuknya teras-teras pantai.
2 Orogenesa
Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan
mencakup area yang sempit/ terbatas. Orogenesa menjadi awal bagi
pembentukan gunung atau pegunungan. Tabrakan antar lempeng benua,
tabrakan antar sesar bawah benua dan lempeng samudra, perekahan kontinen,
dan pergeseran antara punggung samudra dan benua adalah contoh orogenesa.
Gerakan orogenesa terjadi karena tekanan horizontal dan vertikal yang
mengakibatkan deformasi batuan, yaitu perubahan kedudukan lapisan batuan
dalam bentuk pelengkungan (warping), lipatan (folding), retakan (jointing),
dan patahan (faulting). Semua gerakan yang mengakibatkan deformasi batuan
disebut dengan diastropisme.
a
Pelengkungan (Warping)
Pelengkungan terjadi jika ada gerak vertikal yang tidak merata pada suatu
daerah, khususnya yang berbatuan sedimen, menghasilkan perubahan
struktur lapisan yang semula horizontal menjadi melengkung. Jika struktur
perlapisan itu melengkung ke atas maka akan membentuk kubah (dome)
dan jika melengkung ke bawah akan membentuk cekungan (basin).
b
Lipatan (Folding)
Lipatan terjadi jika struktur batuan memperoleh tekanan terus-menerus
dalam jangka waktu yang lama. Tekanan terhadap batuan tidak terlalu kuat
dan masih di bawah titik patah batuan sehingga masih dapat ditahan oleh
sifat plastis batuan. Bagian puncak dari lipatan dinamakan antiklinal,
sedangkan bagian lembah dinamakan sinklinal.
Jenis-jenis lipatan berdasarkan urutan proses pembentukannya dikarenakan
tenaga endogen yang terjadi secara terus-menerus secara horizontal dan
arah berlawanan. Berikut merupakan contoh-contoh lipatan.
c
Retakan (Jointing)
Retakan terjadi karena adanya kontraksi saat berlangsungnya pendingin
lava yang mulanya cair dan pijar. Selain proses pendinginan, retakan juga
terjadi karena gerak endogen. Retakan yang terjadi di puncak antiklinal
dinamakan tectonic joint. Retakan ini terjadi karena tekanan yang melebihi
elastisitas perlapisan batuan. Bentuk retakan berbeda-beda bergantung pada
jenis dan sifat batuan. Retakan pada batuan granit tersusun teratur dan
letaknya tegak lurus antara yang satu dengan yang lain. Retakan pada
batuan sedimen umumnya membentuk jaring-jaring poligon.
d
Patahan (Faulting)
Patahan terjadi jika perlapisan batuan mendapat tekanan yang sangat kuat
dan cepat hingga melampaui titik patah batuannya. Oleh karenanya,
struktur batuan menjadi retak-retak tapi terpisah satu dengan yang lain.
patahan kan mudah dilihat pada perlapisan batuan sedimen, sedangkan
pada perlapisan batuan masif sulit. Daerah patahan adalah daerah yang
lemah dan mudah bergeser sehingga sering menjadi pusat gempa.
Macam-macam patahan berdasarkan arah gerak struktur batuan.:
Bentuk-bentuk patahan:
Adanya patahn menghasilkan beberapa bentuk permukaan bumi yang khas,
yaitu:
1
Graben atau slenk adalah struktur batuan turun, merupakan depresi yang
terletak di antara dua bagian yang lebih tinggi. Kedua bagian tersebut
dipisahkan oleh patahan sehingga batuan yang berada di tengahnya
mengalami penurunan. Graben diartikan sebagai struktur batuan yang
lebih rendah dari daerah sekitar karena adanya patahan.
2
Horst adalah struktur batuan naik, merupakan bagian di antara dua
patahan yang mengalami engangkatan sehingga posisinya lebih tinggi
dari daerah di sekitarnya....
3
Fault scrap adalah dinding terjal (cliff) yang dihasilkan oleh patahan
yang salah satu sisinya bergeser ke atas sehingga posisinya lebih tinggi...
4
Bidang sesar/ bidang patahan/ gawir sesar/ escarpment adalah sisi
patahan yang mengalami pergeseran, ditandai dengan adanya bekas
parut hasil gesekan antar lempeng...
5
Kelurusan (lineament) adalah morfologi khas pada daerah patahan yakni
nampak seperti garis lurus yang panjang jika dilihat dari peta topografi
atau citra satelit. Contoh patahan:
6
Patahan (sesar) Lembang di Kota Bandung, sesar Semangko di
Bukittingi, dan patahan Palu-Koro di Kota Palu.
C Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang
keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui
sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema. Magma yang
keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik
karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup
energi untuk mendorong batuan di atasnya. Di dalam litosfer magma menempati
suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan
penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada umumnya,
semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan
yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma
ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah
yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
1 Material hasil aktivitas vulkanisme
Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang dikeluarkan oleh
adanya tenaga vulkanisme. Material tersebut adalah material padat , cir dan
gas.
a
Benda padat (efflata) adalah debu, pasir,lapili (batu kerikil) batu-batu besar
(bom),dan batu apung
b
Benda cair (effusive) adalah bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga
vulkanisme, yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin. Lava adalah magma
yang keluar ke permukaan bumi. Lahar panas adalah lahar yang berasal
dari letusan gunung berapi yang memiliki danau kawah (kaldera), contoh
kaldera yang terkenal di Indonesia adalah kawah Bromo. Lahar dingin
adalah lahar yang berasal dari bahan letusan yang sudah mengendap,
kemudian mengalir deras menuruni lereng gunung.
c
Benda gas (ekshalasi), adalah bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga
vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan mofet. Solfatar adalah gas
hidrogen sulfida (H2S) yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di
gunung berapi. Fumarol adalah uap air panas. Mofet adalah gas asam arang
(CO2), seperti yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu dan Dataran
Tinggi Dieng.
Proses keluarnya magma dinamakan letusan atau erupsi, ada yang berupa
erupsi leleran (efusif), dan ada pula erupsi yang berupa ledakan (eksplosif).
Berdasarkan banyaknya celah pada permukaan bumi dan waktu keluarnya
magma, erupsi dibedakan menjadi empat, yaitu erupsi linear, erupsi sentral,
erupsi campuran, dan erupsi areal.
a
Erupsi Linear
Gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah-celah atau retakanretakan disebut erupsi linear atau erupsi belahan. Erupsi linear
menghasilkan lava yang cair dan membentuk plato, misalnya Plato
Sukadana (Lampung), Columbia (Afrika Selatan), serta daerah yang
mengelilingi Kutub Utara, seperti Tanah Hijau, Iceland, Asia Utara, dan
Spitsbergen.
b
Erupsi Sentral
Erupsi sentral adalah lava yang keluar melalui terusan kepundan...
c
Erupsi Campuran
Erupsi campuran menghasilkan gunung berapi strato atau gunung berapi
berlapis. Erupsi ini terdiri atas bahan-bahan lepas dan lava. Hampir seluruh
gunung api di Indonesia adalah gunung api strato.....
d
Erupsi Areal
Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi melalui lubang yang sangat luas.
Sampai saat ini erupsi areal masih diragukan kejadiannya di bumi....
2 Intrusi Magma
Penerobosan magma ke permukaan bumi tetapi belum sampai ke
permukaan disebut intrusi magma. Intrusi magma menghasilkan bentukanbentukan sebagai berikut.
a
Keping intrusi atau sills, yaitu sisipan magma yang membeku di antara dua
lapisan litosfer, relatif tipis, dan melebar....
b
Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, karena
penurunan suhu yang sangat lambat....
c
Lakolit, yaitu batuan beku yang berasal dari resapan magma di antara dua
lapisan litosfer dan membentuk bentukan seperti lensa cembung
d
Gang atau dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisanlapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng...
e
Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari
dapur magma sampai ke permukaan bumi.
3 Tipe Letusan Gunung Api
a
Tipe Hawaii
Tipe gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan
dalam perkembangannya akan membentuk tipe gunung api perisai. Tipe ini
banyak ditemukan pada gunung api perisai di Hawaii seperti di Kilauea dan
Maunaloa. Contoh letusan tipe Hawai di Indonesia adalah pembentukan
plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah....
b
Tipe Stromboli
Tipe ini sangat khas untuk gunung Stromboli dan beberapa gunung api
lainnya yang sedang meningkat kegiatannya. Magmanya sangat cair, ke
arah permukaan sering dijumpai letusan pendek yang disertai ledakan.
Bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapilli dan setengah padatan
bongkah lava. Contoh letusan tipe Stromboli di Indonesia adalah Gunung
Raung di Jawa. Sifat semburan Gunung Raung menyemburkan lava tipe
baraltik, namun terdapat erupsi-erupsi pendek yang bersifat eksplosif
menyemburkan batuan-batuan piroklastik tipe bom dan lapili.
c
Tipe Vulkano
Tipe ini mempunyai ciri khas yaitu pembentukan awan debu berbentuk
bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas
kawah. Tipe ini mempunyai tekanan gas sedang dan lavanya kurang begitu
cair. Di samping mengeluarkan awan debu, tipe ini juga menghasilkan lava.
Berdasarkan kekuatan letusannya tipe ini dibedakan menjadi tipe vulkano
kuat (Gunung Vesuvius dan Gunung Etna) dan tipe Vulkano lemah
(Gunung Bromo dan Gunung Raung). Peralihan antara kedua tipe ini juga
dijumpai di Indonesia misalnya Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo.
d
Tipe Merapi
Dicirikan dengan lavanya yang cair-kental. Dapur magmanya relatif
dangkal dan tekanan gas yang agak rendah. Contoh letusan tipe Merapi di
Indonesia adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan awan pijarnya
yang tertimbun di lerengnya menyebabkan aliran lahar dingin setiap tahun.
Contoh yang lain adalah Gunung Galunggung di Jawa Barat.
e
Tipe Perret (Tipe Plinian)
Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair dengan
tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat, yang
menyebabkan terkumpulnya gas dan uap di dalam tubuh bumi, akibatnya
sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus materialmaterial seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa.
Contoh letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah Gunung
Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1873, sehingga gunung
Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari permukaan laut, dan mengeluarkan
semburan abu vulkanik setinggi 5 km.
f
Tipe Pelle
Gunung api tipe ini menyemburkan lava kental yang menguras di leher,
menahan lalu lintas gas dan uap. Hal itulah yang menyebabkan mengapa
letusan pada gunung api tipe ini disertai dengan guncangan-guncangan
bawah tanah dengan dahsyat untuk menyemburkan uap-uap gas, abu
vulkanik, lapili, dan bom. Contoh letusan gunung api tipe pelle di Indonesia
adalah Gunung Kelud di Jawa Timur....
4
Gejala Pravulkanik
Gejala pravulkanik atau ciri-ciri gunung api akan meletus antara lain sebagai
berikut.
a
Temperatur di area sekitar kawah mengalami peningkatan.....
b
Banyak sumber-sumber air atau mata air yang mulai mengering....
c
Sering terjadi (terasa) adanya gempa.
d
Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah kaki
gunung.
e
Adanya suara gemuruh dari dalam gunung.
5 Gejala Pascavulkanik
Setelah gunung api beristirahat atau bahkan mati, kadang-kadang masih
terdapat gejala yang menunjukkan sisa aktivitas vulkanisme. Gejala itu
dinamakan gejala pascavulkanik. Gejala tersebut antara lain:
a
munculnya sumber air panas, seperti yang terdapat di Cipanas dan Ciater di
Jawa Barat, dan Baturaden di Jawa Tengah,....
b
munculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang mengandung larutan
mineral. Air dari tempat ini seringkali dijadikan obat karena mengandung
belerang. Contohnya Maribaya dan Sangkanurip di Jawa Barat,
c
munculnya geiser, yaitu sumber air panas yang memancar berkala, seperti
yang ditemukan di Cisolok dan Kamojang Jawa Barat dan The Old Faithful
geiser yang terkenal di Yellowstone National Park Amerika Serikat, dan
d
munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain sumber gas belerang yang
disebut solfatara yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah.
Sumber gas uap air atau zat lemas (N2) disebut fumarol antara lain terdapat
di Kamojang Jawa Barat, dan Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah. Sumber
gas asam arang (CO2 atau CO) yang disebut mofet.
6
Bencana dan Manfaat Keberadaan Gunung Api
Bencana yang ditimbulkan gunung api antara lain sebagai berikut.
a
Bahaya langsung, berupa letusan yang disertai hamburan abu, bom, batu
apung, prioklastika, aliran lumpur, dan lava.
b
Bahaya tidak langsung, merupakan bencana yang terjadi karena adanya
aktivitas gunung api, misalnya gelombang pasang (tsunami), gempa
vulkanik, perubahan muka tanah, hilangnya sumber air tanah dan
sebagainya.
c
Munculnya gas-gas yang berbahaya seperti asam sulfida (H2S), sulfur
dioksida (SO2), dan monoksida (CO).
d
Bahaya lanjutan seperti perubahan mutu lingkungan fisik (gerakan tanah,
longsoran, guguran batuan dan sebagainya).
e
Letusan besar sebuah gunung berapi dapat menyebabkan jatuhnya korban
jiwa, dan hilangnya harta benda bagi penduduk daerah di sekitarnya.
f
Letusan gunung berapi dapat menimbulkan banjir lahar, baik lahar panas
maupun lahar dingin. Lahar ini dapat merusak semua benda di sekitar
daerah yang dilaluiny
Manfaat dari gunung api antara lain sebagai berikut.
a
Sumber mineral, daerah mineralisasi dan potensi air tanah merupakan
aspek-aspek positif yang dapat dimanfaatkan dari adanya aktivitas gunung
api.
b
Daerah tangkapan hujan.
c
Daerah pertanian yang subur, kesuburan tanah di daerah tersebut
diperoleh dari produk gunung api yang telah mengalami pelapukan.
Bermacam-macam perkebunan dibuka di lereng gunung api yang subur
dengan iklim yang sejuk. Antara lain teh, kina, kol, wortel, dan berbagai
hortikultura diusahakan di lereng gunung api.
d
Daerah objek wisata, keindahan panorama gunung api dengan kepundan
yang aktif dengan lembah-lembah yang curam, fumarol serta danau
kepundan menarik bagi para wisatawan nusantara maupun manca negara.
e
Sumber energi, tenaga panas bumi yang dihasilkan dari aktivitas gunung
api dapat diubah menjadi pembangkit tenaga listrik.
D Gempa Bumi atau Seisme
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak
bumi yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu,
maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama
lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat
yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi,
gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik
merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua
(Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif
dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah
lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini
sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga
dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai
aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan
terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan
pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila
kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan
saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling
menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini
berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur
sebesar 0-15cm per tahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling
mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai
pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan
gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai
gempa bumi.
Jalur Gempa Bumi Dunia
Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur
pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia,
dan lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan
menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif
ke arah barat. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi
gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi
menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.
Belajar dari pengalaman kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh,
Pangandaran dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu
jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upayaupaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi
resiko akibat bencana gempa bumi dan tsunami.
Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempa bumi dengan
tsunami maka selang waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan
peringatan dini kepada masyarakat sebagai salah satu upaya mitigasi bencana
tsunami dengan membangun Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia
(Indonesia Tsunami Early Warning System / Ina-TEWS).
Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempa bumi:

Kekuatan gempabumi

Kedalaman gempabumi

Jarak hiposentrum gempabumi

Lama getaran gempabumi

Kondisi tanah setempat

Kondisi bangunan
“kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar untuk kebenaran abadi”
oleh Chiang Kai Shek-pemimpin nasionalis Tiongkok.
UJI KOMPETENSI
1 Lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat adalah ….
a. litosfer
d. biosfer
b. barisfer
e. eksosfer
c. atmosfer
2 Bahan padat yang terbentuk dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi)
dengan jari-jari ±3.470 km dan batas luar lebih kurang 2.900 km di bawah
permukaan bumi dan merupakan lapisan inti bumi adalah ....
a. litosfer
d. biosfer
b. barisfer
e. eksosfer
c. atmosfer
3 Dibawah ini yang bukan termasuk intrusi magma adalah
a. Intrusi datar
c. Gang (korok)
e. Diatroma
b. Lakolit
d. Erupsi sentral
4 Pelapukan batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah lepas, mudah
terbawa air, angin, atau es. Bagian yang terangkut ini akan terendap di suatu
tempat. Bagian batuan yang mengendap ini lama-kelamaan akan menumpuk dan
mengeras membentuk batuan ….
a. granit
d. pualam
b. marmer
e . konglomerat
c. sedimen
5 Di bawah ini yang termasuk gunung api Maar adalah gunung ….
a. Lamongan di Jawa Timur
b. Ciremai di Jawa Barat
c. Krakatau di Selat Sunda
d. Merapi di Jawa Tengah
e. Agung di Bali
6 Ciri – ciri gunung api yang akan meletus adalah
a. terdapat Sumber air panas atau geiser
b. Suhu di sekitar gunung naik
c. terdapat mofet atau sumber gas asam arang (CO2)
d. terdapat sumber uap air
e. adanya solfatar, adalah sumber gas belerang (H2S)
7 Deret lipatan yang memiliki bentuk yang sama adalah lipatan..
a. Lipatan isoclinal
d. Lipatan rebah
b. Lipatan tegak
e. Lipatan miring
c. Lipatan menggantung
8 Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi
disebut tenaga ….
a. endogen
d. endofer
b. eksogen
e. vulkanik
c. eksofer
9 Bagian kawah kepundan yang sangat besar, luas, dan bertebing curam disebut ….
a. batolit
d. sill
b. kaldera
e. lapili
c. lakolit
10 Magma yang masuk dan berada di antara batuan sedimen yang menyebabkan
terjadinya tekanan ke atas sampai bagian atas cembung dan bagian bawah datar
disebut ….
a. batolit
d. sill
b. kaldera
e. lapili
c. lakolit
Download