1 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Haseigo Menurut

advertisement
Bab 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Haseigo
Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah
sebagai berikut:
ある語に付加的要素が付いてできる語を派生語という。この付加的要素
を「接辞」という。また、接辞の付加を受ける、派生語の中心要素を「派
生語幹」という。「寒さ」という派生語の場合であれば、「寒」の部分
が派生語幹であり、「さ」が接辞である。
Terjemahan :
Haseigo adalah kata yang dapat ditempelkan sebagai unsur tambahan pada suatu
kata. unsur tambahan ini disebut afiks. Kemudian, unsur haseigo yang diberikan
penambahan afiks disebut akar kata dasar. Kalau dalam haseigo “samusa” ,
bagian “samu” adalah akar kata dasar, sedangkan “sa” adalah afiks.
2.2 Pengertian
Setsuji
Mengenai setsuji, Masuoka dan Takubo (2000:62) memberikan pernyataan
sebagai berikut :
接辞は、語(派生語)を構成する要素であり、語幹(派生語幹)に付加
して独立の語を派生する。語幹の前に付くものを「接頭辞」、後ろに付
くものを「接尾辞」という。
Terjemahan :
Setsuji adalah unsur yang dikomposisikan pada kata (kata dasar) dan munculnya
suatu kata tersendiri yang ditambahkan pada akar kata (akar kata dasar). Kata
yang ditempelkan di depan akar kata disebut prefiks dan kata yang
ditempelkan di belakang akar kata disebut sufiks.
Kata ~ppanashi termasuk dalam sufiks. Sebelum membahas lebih lanjut kata
~ppanashi, terlebih dahulu penulis akan membahas tentang setsubiji.
5
6
2.2.1 Jenis-jenis Setsubiji
Masuoka dan Takubo (2000:62) membagi setsubiji menjadi 3 (tiga) jenis.
Pembagian setsubiji tersebut yaitu meishisei setsubiji, keiyousei setsubiji, dan
doushisei setsubiji.
Untuk pembagian jenis setsubiji dapat dilihat dibawah ini :
1. 名詞性接尾辞 (meishisei setsubiji) : sufiks yang bersifat nomina yang
ditempelkan pada kata benda, kata sifat i dan na, serta kata kerja. Untuk
sufiks yang ditempelkan pada kata benda sebagai berikut :
a. Menyatakan suatu yang sopan, misalnya : san (sakurai-san), kun
(yamada-kun), dan seterusnya.
b. Menyatakan suatu bilangan, misalnya : tsu (hitotsu), ko (ikko), nin
(sannin), hon (ippon), dai (ichidai), dan seterusnya.
c. Menyatakan suatu unit ukuran, misalnya : meter, gram, dan
seterusnya.
d. Menyatakan urutan, misalnya : ban (ichiban), i (ichii), dan
seterusnya.
e. Menyatakan frekuensi, misalnya : do (ichido), kai (ikkai), dan
seterusnya.
Kedua sufiks nomina yang ditempelkan pada kata sifat na, yaitu sei
「性」, ka「化」, dan seterusnya. Kemudian untuk sufiks nomina
yang ditempelkan pada kata sifat i, yaitu sa「暑さ」, mi「深み」, dan
seterusnya. Dan yang terakhir sufiks nomina yang ditempelkan pada
kata kerja, yaitu kata「読み方」, te「書き手」, dan seterusnya.
2. 形容性接尾辞 (keiyoushisei setsubiji) : sufiks yang bersifat adjektif ini
dapat dibagi menjadi sufiks adjektif i dan adjektif na. Pertama contoh sufiks
adjektif i ;
a. Sufiks yang dapat menempel pada kata benda : rashii (otokorashii), i
(kiiroi, akai)
b. Sufiks yang dapat menempel pada kata kerja : tai (tabetai), yasui
(mochiyasui), nikui (wakarinikui), gatai (wasuregatai), zurai (yomizurai),
yoi (kakiyoi)
c. Sufiks yang dapat menempel pada kata benda, kata kerja, dan kata sifat :
ppoi (yasuppoi, akippoi)
7
Kemudian contoh sufiks adjektif na sebagai berikut ;
a. Sufiks yang dapat menempel pada kata benda : tekida (genjitsu tekida)
b. Sufiks yang dapat menempel pada kata kerja dan kata benda : gachida
(wasure gachida, byouki gachida)
c. Sufiks yang dapat menempel pada kata kerja dan kata sifat : souda (furi
souda, kanashi souda, genki souda)
3. 動詞性接尾辞 (doushisei setsubiji) : sufiks yang bersifat verba ini dapat
menempel pada kata kerja, kata sifat i, kata benda dan lain-lain. Contoh
sufiks verba yang menempel pada kata kerja, yaitu ; (r)areru, (s)aseru,
(rar)eru, masu, mashita, mashou, mashitara, mashite, mashitari, uru, eta,
ureba, etara, ete, etari. Kemudian sufiks verba yang menempel pada kata
sifat i, yaitu ; garu (kanashigaru), meru (fukumeru), dan seterusnya. Terakhir
sufiks verba yang dapat menempel pada kata benda, yaitu : bamu (asebamu),
gumu (namidagumu), biru (otonabiru), meku (harumeku), dan seterusnya.
Kata ~ppanashi dapat digolongkan dalam doushisei setsubiji yang menempel
pada kata kerja.
Kemudia menurut Konishi (2001:120) menjelaskan tentang doushi setsubiji
“~ppanashi” sebagai berikut :
動詞接尾辞「~ぱなし」は付加される基本の動詞だけでなく、環
つむぎ
境や構文、共起語句によってさまざまなアスペクト的意味を紡ぎだす
ことができる。また、この接尾辞は書きことばで使用されることは少
じしょう
じょじゅつ
ないものの、語られる事象の内部(の意味)を生き生きと 叙 述 する話
せいさん
しことばにおいて生産的に使用される接尾辞である。
Terjemahan :
Doushi setsubiji “~panashi” adalah kata yang tidak hanya ditambahkan kata
kerja, tetapi dapat merubah arti secara berbagai aspek berdasarkan frase
kata,lingkungan,sintaks. Dan lagi, sufiks ini sedikit yang digunakan dalam
bahasa tulisan, tetapi sufiks yang lebih banyak digunakan dalam bahasa
percakapan.
8
2.3
Teori Hinshi
Menurut Masuoka dan Takubo (2000 : 4) yang dimaksud hinshi adalah sebagai
berikut :
語は文の材料であり文を組み立てる上で一定の働きをする。この働きの違
いによって語を種類分けしたものが「品詞」である。
Terjemahan :
Bahasa adalah materi kalimat yang berfungsi dalam membangun sebuah kalimat.
Hal yang membagi jenis kata berdasarkan perbedaan fungsi inilah disebut
hinshi.
2.3.1 Jenis-jenis Hinshi
Masuoka dan Takubo (2000 : 8) membagi hinshi menjadi 11 jenis, sebagai berikut :
1. Meishi 「名詞」 (nomina) : yaitu jenis kata yang menyatakan orang, benda,
keadaan, tempat, arah, waktu. Meishi mempunyai sifat bebas dan dapat menjadi
subjek dalam kalimat. Contohnya : かばん、つくえ
2. Doushi「動詞」 (verba) : yaitu jenis kata yang bersifat bebas dan menjadi
predikat dalam sebuah kalimat, serta dapat mengalami perubahan sesuai dengan
konteks kalimat. Contoh : 寝る、見る、書く
3. Keiyoushi 「 形 容 詞 」 (adjektiva) : yaitu jenis kata yang menyatakan
bermacam-macam situasi dan berfungsi menerangkan sifat dari nomina dan
predikat. Contoh 寒い、涼しい、狭い
9
4. Hanteishi 「判定詞」: yaitu jenis kata yang digunaakn untuk menggabungkan
nomina yang dapat menjadi sebuah predikat dalam kalimat. Hanteishi ini dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu : 「です」、「である」、「だ」
5. Jodoushi「助動詞」: yaitu jenis kata yang menyambungkan bentuk dasar, bentuk
lampau, sehingga menjadi kata predikat yang rumit. Contoh : のだ、つもりだ、
ことだ、ものだ
6. Fukushi「副詞」 (adverbia) : yaitu jenis kata yang menerangkan kata adverbial,
verba, adjektiva lainnya. Berfungsi menyatakan keadaan perasaan penutur,
kegiatan, suasana. Contoh : ただ、とても、すでに
7. Joshi 「助詞」(partikel) : yaitu jenis kata yang bersifat terikat, tidak dapat
terpisah dari kata lain. Contoh
: が、を、に
8. Rentaishi 「連体詞」(pronomina) : jenis kata khusus yang berfungsi untuk
menggantikan nomina. Contoh : ほんの、せいぜい、およそ
9. Setsuzokushi 「 接 続 詞 」 (konjungasi) : jenis kata yang berfungsi untuk
menggabungkan satu kalimat dengan kalimat yang satu maupun frase dengan
frase dan dapat berdiri sendiri. setsuzokushi ini tidak dapat menjadi subjek,
predikat, maupun objek, serta tidak dapat menerangkan kata lain. Contoh : だか
ら、つまり、また、なお
10. Kandoushi 「 感 動 詞 」 (interjeksi) : jenis kata yang berfungsi untuk
mengungkapkan ekspresi seseorang atau respon untuk menjawab. Kandoushi
10
dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang pasti. Contoh : そうそう、そ
うね、ええ、まあ、そうか
11. Shijishi 「指示詞」: jenis kata yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan
tempat atau benda dari sudut pembicara dan lawan bicara. Contoh : この、その、
あの、どの
2.3.2 Jenis-jenis Doushi
Kudou (1997:69 ) membagi jenis doushi secara garis besar menjadi tiga jenis,
yaitu
gaiteki undou doushi「外的運動動詞」, naiteki jyoutai doushi「 内的情態
動詞」, dan seitai doushi「静態動詞」. Dari ketiga jenis doushi tersebut, Kudou
kembali membagi menjadi bagian yang lebih kecil. Berikut pembagian jenis-jenis
doushi :
1. Gaiteki undou doushi 「外的運動動詞」: menyatakan kata kerja yang dapat
bergerak atau berubah sesuai keadaan waktu.
Dalam gaiteki undou doushi ini dapat dibagi kembali menjadi 3 (tiga) bagian,
yaitu :
a. 主体動作・客体変化動詞 : dalam hal ini aksinya dilihat dari subjek dan
perubahannya dilihat dari objek. Semua kata kerjanya dalam bentuk
tadoushi 「他動詞」 (kata kerja transitif). 主体動作・客体変化動詞
dibagi kembali menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1) 客体の状態変化・位置変化をひきおこす動詞
Dibagi kembali menjadi 5 (lima) jenis :
11
a) もようがえ動詞
Contoh : あたためる、あける、あむ
b) とりつけ動詞
Contoh : あてる、いける、まぜる
c) とりはずし動詞
Contoh : とる、はなす、ぬく
d) うつしかえ動詞
Contoh : うつす、おろす、だす
e) 生産動詞
Contoh : きずく、たてる、つくる
2) 所有関係の変化をひきおこす動詞
Contoh : あげる、あずける、うる、かう、かす、かりる、は
らう、もらう、やる
b. 主体変化動詞: menggambarkan keberlanjutan suatu hasil, pada umumnya
bentuk jidoushi「自動詞」(kata kerja intransitif). Dibagi kembali menjadi
tiga jenis, yaitu :
1) 主体変化・主体動作動詞 [再帰動詞]
Contoh : かぶる、きがえる、きる、ぬぐ、はく、まとう、
かかえる
12
2) 人の意志的な(位置・姿勢)変化動詞 [自動詞]
Contoh : あがる、あつまる、いく、うつる
3) ものの無意志的な(状態・位置)変化動詞 [自動詞]
Contoh : あたたまる、あく、うれる、おれる、かたずく、
かたまる
c. 主体動作動詞 : menggambarkan keberlanjutan suatu aksi, jenis doushi ini
bisa mempunyai bentuk jidoushi maupun tadoushi.
Dibagi kembali
menjadi 6 jenis, yaitu :
1) 主体動作・客体動き動詞 [他動詞]
Contoh : うごかす、ふる、とばす、ながす
2) 主体動作・客体接触動詞 [他動詞]
Contoh : いじる、うつ、おす、すう、あう、まつ
3) 人の認識活動・言語活動・表現活動動詞 [他動詞]
Contoh : かぐ、きく、ながめる、にらむ、のぞく、いう、
こたえる
4) 人の意志的動作動詞 [自動詞]
Contoh : あそぶ、あるく、いそぐ、うごく
5) 人の長期的動作動詞 [他動詞、自動詞]
Contoh : いとなむ、かよう、くらす
13
6) ものの非意志的な動き(現象)動詞 [自動詞]
Contoh : とぶ、きらめく、ひびく、かがやく
(注1) 二側面動詞
Contoh : のぼる、ふえる、へる
(注2) 遂行動詞
Contoh : あやまる、おわびする、きょかする、きんじる
2. Naiteki joutai doushi「内的情態動詞」: menyatakan kata kerja yang berkaitan
dengan hal-hal yang ada dalam diri manusia. Naiteki joutai doushi ini terbagi
menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :
a. 思考動詞
Contoh : おもう、かんがえる、うたがう、いのる
b. 感情動詞
Contoh : あきらめる、あこがれる、いらいらする、うらむ
c. 知覚動詞
Contoh : きこえる、ざらざらする、つるつるする、
d. 感覚動詞
Contoh :
いたむ、つかれる、くらくらする、ふるえる
3. Seitai doushi「静態動詞」: menyatakan kata kerja yang bersifat statis atau
14
tidak banyak perubahan dalam penggunaannya. Seitai doushi ini terbagi
menjadi 4 (empat) bagian, yaitu ;
a. 存在動詞
Contoh : ある、いる、そんざいする、てんざいする
b. 空間的配置動詞
Contoh : そびえている、めんしている、ひしめきあっている、り
んせつしている
c. 関係動詞
Contoh : あたいする、あたる、あてはまる、そうとうする、ちが
う、ことなる
d. 特性動詞
Contoh : あますぎる、およげる、はなせる、すぐれている
2.4
Teori ~Ppanashi
Nakamura (2009) memberikan pengertian secara umum ~ppanashi yaitu
menggambarkan suatu keadaan yang sedang berlanjut, dimana keadaan tersebut tidak
terjadi perubahan yang diharapkan pada keadaan kedua, setelah terjadinya
perubahaan pada keadaan yang pertama. Kemudian berdasarkan pengertian tersebut,
Nakamura membagi ~ppanashi menjadi 3 (tiga) fungsi, yaitu :
1. 「動作・出来事の継続」用法 : menyatakan suatu kejadian dan aksi yang
berkelanjutan. Dalam hal ini adanya subjek yang melakukan.
Contoh kalimat :
15
弟は2時間歌いっぱなしだ。
Otouto wa nijikan utaippanashi da.
Adik menyanyi terus-menerus selama 2 jam.
2. 「結果状態の継続」用法 : menyatakan hasil perubahan yang berkelanjutan
dari suatu keadaan. Keadaan tersebut diakibatkan oleh adanya suatu kegiatan
yang disebut「動作」. Fungsi ini harus menggunakan jenis kata kerja 「自動
詞」dan selalu berobjek benda mati.
Contoh kalimat :
昨日からこの部屋の電気はつきっぱなしだ。
Kinou kara kono heya no denki wa tsukippanashi da.
Lampu kamar ini dari kemarin terus menyala.
3. 「放置の状態」用法 : menyatakan keadaan yang tanpa memiliki kaitan
dengan suatu aksi maupun menimbulkan perubahan, hanya menambahkan
kata kerja langsung di depan ~ppanashi. Dan fungsi ini harus menggunakan
jenis kata kerja 「他動詞」dan berobjek benda mati.
Contoh kalimat :
マンガが読みっぱなしだ。
Manga ga yomippanashi da.
Membaca komik.
16
Download