ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yudha Widwiarti Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Karangan bahasa Indonesia siswa kelas XI di SMK Negeri Rembang masih belum sepenuhnya mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang benar, terutama kesalahan dalam hal Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran objektif tentang kesalahan berbahasa yang meliputi: kesalahan ejaan dan tanda baca, kesalahan pilihan kata, kesalahan penyusunan kalimat, dan kesalahan penulisan paragraf dalam karangan bahasa Indonesia siswa kelas XI di SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2013/2014. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca dalam penulisan karangan bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2013/2014?, (2) bagaimanakah bentuk kesalahan pemilihan kata dalam penulisan karangan bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2013/2014?, (3) bagaimanakah bentuk kesalahan penyusunan kalimat dalam karangan bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2013/2014?, dan (4) bagaimanakan bentuk kesalahan penulisan paragraf dalam karagran bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2013/2014? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif serta didukung data verbal berupa kata-kata yang dapat dijadikan sumber penelitian. Data diambil dari tulisan siswa sejumlah 29 karangan.Berdasarkan analisis data, peneliti menemukan beberapa kesalahan dalam penulisan karangan siswa. Kesalahan terbesar adalah (1) penulisan huruf kapital, (2) kesalahan aspek kebenaran pilihan kata, (3) kesalahan dalam penyusunan kalimat yang meliputi kebenaran, kejelasan, dan keefisienan, dan (4) kesalahan kesatuan penyusunan paragraf. Kata Kunci: Analisis Kesalahan Berbahasa, Karangan siswa Salah satu unsur budaya yang sangat penting adalah bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi antara manusia dengan sesama anggota masyarakat. Bahasa sebagai alat komunikasi tidak diragukan lagi keampuhannya dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Betapa pun canggihnya, tetap bahasa itu memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Oleh karena itu diperlukan adanya proses pembelajaran dalam berbahasa di NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 254 sekolah-sekolah dalam bentuk mata pelajaran wajib yang dimulai dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat pendidikan tinggi. Sekolah Menengah Atas/Kejuruan mempunyai peranan yang penting dalam mencetak kaderkader penerus bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang potensial. Salah satu bentuknya adalah kemampuan untuk berbahasa. Mengingat pentingnya fungsi dan manfaat bahasa untuk kehidupan sekarang dan selanjutnya, maka di tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan penanaman konsep bahasa pada siswa harus tertanam dengan benar. Terampil menggunakan bahasa merupakan tujuan terpenting dalam kegiatan bahasa. Keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan di sekolah adalah keterampilan menulis. Kemampuan menulis menghendaki pengusaan berbagai unsur kebahasan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Oleh karena itu, untuk dapat terampil menulis bukanlah hal yang mudah, banyak siswa merasakan masalah dalam pelajaran mengarang. Hal ini diutarakan pula oleh Akhadiah (dalam Syahroni dkk., 2013) bahwa masalah yang sering dilontarkan dalam pengajaran karang mengarang adalah kurang mampunya mahasiswa atau siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimatnya yang kurang efektif, sukar mengungkapkan gagasan karena kesulitan memiliki kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Di sampimg itu kesalahan ejaan pun sering kita jumpai. Keterampilan menulis harus dikuasai oleh setiap siswa. Dengan menguasai keterampilan menulis, siswa akan mampu mengorganisasikan gagasan secara sistematik. Dikatakan demikian, karena dalam menulis, siswa menghubungkan fakta-fakta, kemudian menuangkan buah pikiran dalam bentuk tulisan. Selain itu, keterampilan menulis menuntut siswa mencari informasi sehubungan dengan topik yang ditulisnya. Dengan demikian, menulis merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Salah satu kompetensi dasar keterampilan menulis yang harus dikuasai oleh siswa SMK adalah menulis karangan. Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah-sekolah baiksekolah negeri maupun swasta, siswa seringkali mendapatkan tugas mengarang. Mengarang merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan menulis. Selain itu, mengarang juga sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam mendukung komunikasi karena merupakan perwujudan bentuk komunikasi secara tidak langsung atau komunikasi tertulis. Perkembangan media dalam komunikasi masa (radio, televisi, kaset), menjadikan tulisan atau karangan bukannya semakin mundur tetapi justru semakin bertambah maju. Mengarang adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 255 sendiri dalam bentuk tulisan. Mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksudkan oleh pengarang, sedangkan hasil dari kegiatan mengarang biasa disebut dengan karangan. Karangan merupakan rangkaian kata-kata atau kalimat. Menurut Balai Pustaka (2005:390) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karangan adalah hasil mengarang: tulisan, cerita, artikel, buah pena. Karangan yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Istilah tersebut sering dipakai untuk tugas menulis dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai suatu proses sadar diri yang menuntut kita membuat keputusan tentang apa yang akan dikatakan, bagaimana mengorganisasi ide dan bagaimana mengembangkan ide serta kata-kata yang akan kita pakai. Bahasa yang digunakan dalam sebuah karangan hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Untuk itu diperlukan penggunaan kalimat dengan tatanan dan susunan yang benar sehingga dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadangkadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diantaranya adalah pada konsep menulis karangan khususnya siswa kelas XI SMK Negeri Rembang. Banyak siswa kurang mampu menggunakan bahasa yang benar saat menulis karangan. Berdasarkan hasil karangan yang telah ditulis siswa kelas XI SMK Negeri Rembang menggambarkan 60% siswa belum mampu menggunakan bahasa yang benar dalam menulis karangan. Fenomena semacam itulah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dalam bentuk tesis terhadap karangan yang ditulis siswa dengan judul: Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. METODE Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Adapun ciri penelitian kualitatif adalah (1) berlatar alamiah, (2) bersifat deskriptif, (3) lebih mengutamakan proses daripada hasil, (4) manusia sebagai alat (instrumen), dan (5) analisis data secara individu. Berlatar ilmiah, maksudnya adalah data penelitian bersumber dari peristiwa-peristiwa komunikasi dan situasi alamiah yang berlangsung di sekolah yang menjadi subjek penelitian. Tidak ada pengendalian subjek NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 256 penelitian, baik dari dalam maupun luar kelas. Karena itu, stategi pengumpulan data diusahakan tidak mencolok dan tidak diketahui para siswa. Bersifat deskriptif, maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berbentuk hasil karangan siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan. Lebih mengutamakan proses daripada hasil maksudnya adalah dalam pelaksanaan penelitian ini, khususnya kegiatan pengumpulan data lebih diorientasikan pada proses. Proses yang dimaksud adalah proses kegiatan dalam menganalisis kesalahan berbahasa Indonesia pada karangan siswa. Analisis data bersifat induktif digunakan karena beberapa alasan, di antaranya (1) proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda yang terdapat dalam data dan (2) analisis induktif dapat membuat hubungan peneliti dan responden menjadi eksplisit dan dapat dikenal. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini tidak mengkaji atau membuktikan hipotesis empiris. Dalam penelitian ini dikemukakan berbagai teori, tetapi tidak dimaksudkan bahwa teori-teori tersebut sebagai kerangka dasar yang mengikat. Kerangka teori digunakan sebagai pemandu peneliti dalam mengkaji berbagai fenomena kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karangan siswa. Kesalahan berbahasa dilihat dari kesalahan ejaan, kata, kalimat, dan paragraf dalam karangan bahasa Indonesia pada siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan yang dideskripsikan dalam bentuk kata-kata ataupun dalam kalimat. Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong 2010:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data merupakan asal atau dasar munculnya suatu data. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan yang ditulis oleh siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan. Data dalam penelitian ini adalah ejaan, kata, kalimat, dan paragraf yang digunakan dalam karangan bahasa Indonesia yang ditulis oleh siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi dokumenter. Teknik studi dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, hukumhukum yang berhubungan dengan masalah penyelidikan (Nawawi, 2005:133). Teknik pengumpulan data ditempuh dengan langkah berikut: (1) pembacaan karangan yang ditulis siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2013/2014secara cermat, (2) penandaan kesalahan pada teks tersebut dengan cara memberikan kode, (3) pencatatan data tersebut ke dalam kartu pencatat. Kartu pencatat berupa tabel kesalahan penggunaan kalimat efektif, (4) data yang telah dikumpulkan kemudian disusun dan dipilah secara terperinci sesuai dengan permasalahan penelitian NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 257 kemudian setiap data diberi tanda atau kode penomeran. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis kesalahan berbahasa. Teknik analisis data dilakukan dengan cara berikut: (1) analisis dan interpretasi penggunaan ejaan pada data yang telah diklasifikasikan dalam tabel, (2) analisis dan interpretasi sistematika karangan, (3) analisis kesesuaian isi dengan tujuan, (4) analisis dan interpretasi penggunaan ejaan, tanda baca, pemilihan kata, penyusunan kalimat, dan paragraf, (5) telaah ulang hasil analisis dengan membaca kembali karangan tersebut dan pedoman atau kaidah yang berlaku, (6) koreksi dan triangulasi oleh dosen pembimbing dan penguji serta teman sejawat, (7) kesimpulan hasil penelitian sehingga diperoleh deskripsi Kesalahan Penggunaan Bahasa Dalam Karangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Peneliti sebagai instrument utama berkedudukan sebagai perencana, pelaksana, penganalisis dan penafsir data penelitian. Selain peneliti sebagai instrumen, alat pengumpul data yang digunakan berupa kartu pencatat yang berisi hasil pengelompokan data berdasarkan perumusan masalah penelitian, yakni Kesalahan Berbahasa Dalam Karangan Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk membantu peneliti dalam menganalisis data digunakan tabel-tabel sebagai perekam data. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang paparan data dan temuan hasil data, dalam bagian ini diuraikan masingmasing langkah kerja analisis bahasa, yaitu: (1) mengumpulkan sampel kesalahan, (2) mengidentifikasi kesalahan, (3) menjelaskan kesalahan, (4) mengklasifikasikan kesalahan, dan (5) mengevaluasi kesalahan. Penggunaan Ejaan dan Tanda Baca Analisis penggunaan dan tanda baca pada penelitian ini terdiri atas dua pokok bahasan, yaitu: (1) analisis penulisan huruf kapital, dan (2) analisis penggunaan tanda baca. Berikut ini diuraikan kedua pokok bahasan tersebut. Penggunaan Huruf Kapital Analisis terhadap aspek penggunaan huruf kapital ditemukan banyak kesalahan. Kesalahan penggunaan huruf kapital tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: (a) tidak dipakainya huruf kapital sebagai huruf pertama pada penulisan judul karangan, (b) tidak dipakainya huruf kapital sebagai penulisan awal kalimat dan istilah geografi, (c) tidak dipakainya huruf kapital pada huruf pertama nama hari, (d) tidak dipakainya huruf kapital pada nama hari, geografi, dan singkatan (penunjuk waktu), (e) tidak dipakainya huruf kapital sebagai huruf pertama nama orang. Penggunaan Tanda Baca Berdasarkan nalisis penggunaan tanda baca dalam penelitian ini ditemukan sejumlah kesalahan dari lima aspek, yaitu: (1) analisis penggunaan tanda titik, (2) analisis penggunaan tanda koma, (3) analisis penggunaan tanda hubung, (4) analisis penggunaan NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 258 tanda tanya, dan (5) analisis penggunaan tanda seru. Penyebab kesalahan penggunaan tanda titik sebagai berikut: (a) penggunaan tanda titik yang seharusnya tidak dipakai dalam kalimat dan penghilangan tanda titik yang seharusnya digunakan dalam kalimat, (b) penggunaan tanda titik pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Penyebab kesalahan pemakaian tanda koma di antaranya: (a) tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (b) tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau melainkan, (c) tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti wah, ah, o, ya, aduh, dan kasihan yang terdapat pada awal kalimat, dan (d) penggunaan tanda koma yang seharusnya tidak perlu digunakan. Penyebab kesalahan penggunaan tanda hubung yang ada antara lain: (a) tanda hubung tidak digunakan pada unsur kata yang terputus karena pergantian baris dan (b) penggunaan tanda hubung yang tidak tepat atau tidak seharusnya karena bukan merupakan awalan melainkan kata depan. Penyebab kesalahan penggunaan tanda tanya sebagai berikut: (a) tidak dipakainya tanda tanya pada akhir kalimat tanya, dan (b) penggunaan tanda tanya yang kurang tepat atau tidak seharusnya, karena kalimat tersebut bukan kalimat tanya. Penyebab kesalahan penggunaan tanda seru yaitu, tanda seru seharusnya digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Pilihan Kata Berdasarkan analisis pilihan kata dalam penelitian ini ditemukan kesalahan dalam pilihan kata yang terdiri atas dua unsur, yaitu: (1) pilihan kata, dan (2) penulisan kata. Pilihan Kata Analisis pilihan kata dalam penelitian ini terdiri dari tiga aspek utama, yaitu: (1) kebenaran pilihan kata, (2) kejelasan pilihan kata, dan (3) keefisienan pilihan kata. Penyebab kurang tepatnya kebenaran pilihan kata dalam kalimat di antarannya: (a) kesalahan pilihan kata sehubungan dengan arti kata dalam konteks pemakaiannya, (b) kesalahan pilihan kata berupa kata tugas, dan (c) kesalahan pilihan kata sehubungan dengan pembentukan kata. Penyebab kurang tepatnya kebenaran pilihan kata dalam kalimat di antarannya: (a) pilihan kata/kelompok kata dengan arti yang tidak jelas dan tidak sesuai dengan konteks kalimat, dan (b) pilihan kata pungutan yang berasal dari bahasa asing tidak benar. Penyebab kurang tepatnya keefisienan pilihan kata dalam kalimat di antarannya: (a) penggunaan kata atau kelompok kata secara berlebihan, dan (b) penggunaan kata atau kelompok kata yang susunanya tidak benar. Penulisan Kata Berdasarkan analisis pilihan kata dalam penelitian ini ditemukan kesalahan dalam penulisan kata yang NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 259 terdiri dari tiga aspek utama, yaitu: (1) kata dasar, (2) kata depan, dan (3) kata serapan. Penyebab kurang tepatnya penulisan kata dasar pada kalimat dikarenakan kata dasar tidak ditulis sebagai satu kesatuan, dan imbuhan tidak ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Penyebab kurang tepatnya penulisan kata depan dalam kalimat dikarenakan siswa tidak dapat membedakan antara penulisan kata depan dan penulisan awalan. Penyebab kurang tepatnya penulisan kata serapan dalam kalimat dikarenakan siswa tidak memperhatikan bentuk Indonesia dengan bentuk asalnya. Penyusunan Kalimat Berdasarkan analisis kesalahan dalam penyusunan kalimat ditemukan kesalahan yang terdiri dari tiga aspek yang dibahas, yaitu (1) kebenaran kalimat, (2) kejelasan kalimat, dan (3) kejelasan kalimat. Penyebab kesalahan dalam penyusunan kalimat adalah: (1) adanya kalimat yang tidak mempunyai kelengkapan struktur, sehingga informasi yang disampaikan tidak lengkap, (2) adanya kalimat yang tidak benar strukturnya karena kesalahan penyusunan beberapa unsur dalam kalimat tersebut, (3) adanya kalimat yang penyusunanya kurang memperhatikan pilihan kata dan informasi yang disampaikan tidak diatur secara logis sehingga terdapat pengertian yang salah, dan (4) adanya kalimat yang tidak benar strukturnya karena kesalahan pemilihan unsur untuk menyusun suatu kalimat. Penyebab kesalahan pada kejelasan penyusunan kalimat adalah: (1) kalimat yang disusun lebih dari satu makna sehingga menimbulkan pemahaman tidak jelas bagi pembaca, (2) kesalahan karena penggabung-an kalimat yang mempunyai dua ide/lebih yang seharusnya disajikan dalam dua kalimat, dan (3) kesalahan penempatan kalimat sebagai pendukung. Penyebab kesalahan pada keefisienan penyusunan kalimat adalah: (1) penggunaan kalimat yang sama dan panjang dengan mengulang-ulang kalimat yang tidak perlu dan menggunakan unsur yang sama, (2) pemakaian kata tugas dan keterangan yang sama, dan (3) kalimat yang digunakan terlalu panjang yang semestinya diakhiri dengan titik masih dilanjutkan sehingga menjadi tidak efisien dan sulit dipahami. Penulisan Paragraf Berdasarkan analisis kesalahan dalam penyusunan paragraf ditemukan beberapa kesalahan yang meliputi tiga aspek yaitu: (1) aspek kesatuan, (2) aspek kepaduan, dan (3) aspek kelengkapan. Penyebab kesalahan pada penulisan paragraf yang tidak mempunyai syarat kesatuan adalah: (1) dalam satu paragraf mengandung lebih dari satu pokok pikiran, dan (2) kalimat penjelas tidak mengarah pada pokok pikiran. Penyebab kesalahan pada penulisan paragraf yang tidak mempunyai syarat kepaduan adalah: (1) penulisan paragraf atau kalimat pendukung yang rancu, sehingga hubungan antar kalimat terputus, (2) tidak menunjukkan adanya hubungan NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 260 antar kalimat dalam satu paragraf, dan (3) kalimat yang disusun tidak runtut dan tidak logis, sehingga makna keseluruhan paragraf tidak jelas. Penyebab kesalahan pada penulisan paragraf yang tidak mempunyai syarat kelengkapan adalah: (1) kalimat penjelas tidak menunjang kalimat topik, (2) tidak ada contoh atau ilustrasi dan bukti yang digunakan untuk menjelaskan kalimat topik, dan (3) Tidak memberikan bukti dan uraian ilustrasi. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang disajikan dalam bab IV diperoleh simpulan bahwa terdapat kesalahan dalam penulisan karangan bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2013/2014. Kesalahan tersebut meliputi penggunaan ejaan dan tanda baca, pilihan kata, penyusunan kalimat, dan penulisan paragraf. Berikut ini disajikan simpulan dari hasil penelitian ini. Kesalahan penggunaan ejaan dan tanda baca ditemukan pada semua aspek yang dianalisis yaitu penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Kesalahan terbesar adalah penulisan huruf kapital. Sementara itu, kesalahan dalam penggunaan tanda baca meliputi penggunaan tanda titik, tanda koma, tanda hubung, tanda tanya, dan tanda seru. Secara garis besar penyebab kesalahan pada aspek ini adalah penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Dari temuan data kesalahan tersebut perlu membiasakan dan selalu memperhatikan siswa dalam menggunakan ejaan dan tanda baca di setiap penulisannya, yang menekankan pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kesalahan pilihan kata ditemukan pada semua aspek yang dianalisis, yang meliputi kebenaran, kejelasan, keefisienan, penulisan kata dasar, kata depan, dan kata serapan. Kesalahan pilihan kata yang terbesar adalah aspek kebenaran pilihan kata. Penyebab kesalahan adalah (1) kesalahan pilihan kata atau kelompok kata yang tidak jelas maknanya, dan (2) kesalahan pilihan kata serapan yang berasal dari bahasa asing. Sedangkan keefisienan dalam pilihan kata adalah pemakaian kata atau unsur yang tidak berlebihan. Kalimat dalam tulisan ilmiah berusaha menggunakan kata sehemat mungkin, tetapi bisa menggunakan informasi yang sebanyak-banyaknya dengan jelas dan cermat. Keefisienan pilihan kata dapat terganggu oleh adanya beberapa kesalahan yaitu: (1) kesalahan pilihan kata tugas, (2) pemakaian kata secara berlebihan (tidak ekonomis), dan (3) kesalahan karena pilihan kata secara figuratif. Sementara itu, pada penulisan kata siswa sudah memahami penulisan kata dasar, kata depan, dan kata turunan. Kesalahan dalam penyusunan kalimat ditemukan pada semua aspek yang dianalisis, yaitu (1) kebenaran, (2) kejelasan, dan (3) keefisienan. Dari ketiga aspek tersebut mempunyai kesalahan besar. Penyebab kesalahan pada kebenaran suatu kalimat dapat terganggu oleh adanya faktor (1) kalimat fragmentaris, (2) kekacauan struktur, dan (3) pernyataan atau pesan yang disampaikan tidak benar. Penyebab kesalahan pada kejelasan kalimat dikemukakan berikut: (1) ambigui-tas, yakni kalimat yang NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 261 disusun oleh penulis memiliki kemungkinan lebih dari satu makna, sehingga pemahaman pembaca terhadap kalimat tersebut tidak jelas, (2) kesalahan karena penggabungan kalimat, ini terjadi karena kalimat tersebut memiliki dua ide atau lebih yang seharusnya disajikan dalam kalimat terpisah, sehingga akan berakibat pada ketidakjelasan informasi yang disampaikan, dan (3) kesalahan penyusunan kesatuan sintaksis serta penempatan kalimat, kejelasan akan tergangu jika penulis salah dalam menyusun kelompok kata yang merupakan kesatuan sintaksis pendukung kalimat dan salah menempatkan kata dalam kalimat. Penyebab kesalahan pada keefisienan kalimat, dapat dilihat dari (1) kesalahan karena penggunaan kalimat yang panjang, dan (2) kesalahan karena pemakaian kata tugas yang berlebihan. Kesalahan dalam penulisan paragraf yang dianalisis terdiri dari tiga aspek, yaitu (1) kesatuan, (2) kepaduan, dan (3) kelengkapan. Dari ketiga aspek tersebut yang mempunyai kesalahan terbesar adalah kesatuan penyusunan paragraf. Penyebab kesalahan adalah (1) dalam satu paragraf mengandung lebih dari satu pokok pikiran, dan (2) kalimat penjelas tidak mengarah pada pokok pikiran, (3) penggunaan piranti kohesi yang tidak tepat, dan (4) kalimat tidak runtut dan tidak logis. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya kesalahan berbahasa dalam penulisan karangan bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Negeri Rembang Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2013/2014 yang meliputi kesalahan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca, pilihan kata, penyusunan kalimat, dan penulisan paragraf maka hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengajar maupun pembelajar bahasa Indonesia. 1) Saran Kepada Pengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan temuan ini disarankan kepada pengajar mata pelajaran bahasa Indonesia untuk lebih memperhatikan dan membiasakan siswa pada keterampilan berbahasa. Dalam konteks penyajian materi pembelajaran yang disampaikan pada siswa, seharusnya difokuskan pada materi berikut ini. 2) Saran Kepada Pembelajar Pembelajar atau peserta didik khusus pelajaran Bahasa Indonesia disarankan untuk (1) memiliki buku pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) agar dapat dipelajari secara mandiri, dan (2) aktif membaca karya ilmiah dan sejenisnya serta melakukan analisis terhadap berbahasanya, sehingga dalam penyelesaikan tugas yang berhubungan dengan kesalahan berbahasa pada penulisan karangan dapat diantisipasi dan dihindari. DAFTAR RUJUKAN Danim, Sudarwan. 2010. Karya Tulis Ino vatif. Bandung : PT Remaja Rosda karya. Finoza, Laminudin, 2002. Komposisi Bah asa Indonesia. Jakarta : Insan Muli a. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. BNSP. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 262 Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanisius. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi. Moeliono, AM. dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Moleong, Lexi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Santoso, P. dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Universitas Terbuka. Jakarta. Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kalimat Efektif. Bandung: Refika Aditama. Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka. Syahroni, Ngalimun dkk., 2013. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Widya. 2010. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia Yang disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung : Yrama Widya NOSI Volume 2, Nomor 3, Agustus 2014 __________________________________Halaman | 263