PANDUAN STOK OPNAME TW IV 2013 PENDAHULUAN Dalam rangka persiapan pelaksanaan Stok Opname Barang Dagangan KFTD TW IV 2013, maka dirasa perlu untuk melakukan revisi Panduan Pelaksanaan Stok Opname dengan tujuan untuk menyamakan persepsi antara Team SO Pusat dengan Team SO di Cabang agar pada akhirnya diperoleh Nilai Stok Opname yang valid sebagai dasar perhitungan dalam Laporan Keuangan Perusahaan. Panduan Stok Opname ini disusun sebagai rangkuman dari beberapa tulisan yang pernah dibuat sebelumnya, baik dari Panitia SO Pusat maupun dari Team IT Pusat. JADWAL PELAKSANAAN CABANG REGULER & INSTITUSI Stok Opname Triwulan IV Tahun 2013 dilaksanakan pada : A. Cabang Reguler dan Tender a) Closing sales Reguler dan Tender akan dilaksanakan pada hari Senin, 30 Desember 2013 dengan ketentuan sbb : - NOO terakhir diajukan pada pukul 16.00 WIB - Master Barang Baru, unlock piutang, dan approval PTD beban KFTD Cabang terakhir diajukan pukul 18.00 WIB - Proses pemfakturan paling akhir pukul 23.59 WIB b) Proses pengeluaran dan pengiriman barang atas invoice di point (a) ke outlet binaan dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2013 c) 30 Desember 2013 Pkl 20.00 WIB Calculate Item Balance Reguler, Askes dan Tender, setelah Closing Omzet TW IV tahun 2013. (mohon diperhatikan kolom tanggal ED, No Batch, HPP dan Stok nya). d) Item Balance yang harus diisi oleh Cabang akan Dibuka TIM IT paling lambat tgl 31 Desember 2013 Pkl 07:00 WIB. Jika setelah closing Sales masih ada Cabang yang belum bisa membuka dan mengedit Item Balance, Tim SO cabang segera menghubungi Tim IT (Bpk. Edwiedj dan Aditiya). e) 31 Desember 2013 stok fisik dan proses entri ke Item Balance. f) 1 Januari 2014 Pkl 14:00 Print Format Stock Fisik (Lamp 2) dan Format BA Selisih barang (Lamp 3), BA Form (2, 3, 4, 5, dan 7) Minimal halaman depan dan halaman yang ada tanda tangan panitia SO cabang & BM cabang, harus segera scan dan email ke panitia stok kantor pusat [email protected] (paling lambat 1 Januari 2014 Pkl. 15.00 WIB) g) Berita Acara Stok Opname Cabang (plus Lampiran) dan Berita Acara Selisih Stok, WAJIB dikirim aslinya (HARD COPY) ke PT. Kimia Farma Trading & Distribution, UP: Panitia Stok Opname Pusat, Jl. Budi Utomo No.1 Jakarta Pusat dan diterima paling lambat 5 Januari 2014. TAHAP PERSIAPAN Untuk menghindari kesalahan saat Cabang melakukan Stock Opname Barang, maka Bagian IT memberikan aturan dan langkah langkah yang harus diikuti untuk lancarnya entry stock opname ini, sebagai berikut : Page 1 of 11 1. Semua transaksi pembelian / penerimaan barang dan penjualan untuk cabang reguler dan Tender sudah harus selesai di entry di 30 Desember 2013 pkl 23.59.00 wib Untuk Lini Institusi seluruh SPK sudah harus di-entry dan Melakukan pendataan terhadap barang-barang yang posisinya masih dalam kondisi konsinyasi, dimana langkah selanjutnya untuk barang yang laku segera difakturkan, untuk barang yang belum laku segera ditarik kembali dari pelanggan lalu masukkan kembali sebagai stok. 2. Melakukan pendataan terhadap barang-barang dari distributor pihak 3/ UBL/ Logistik KFTD Pusat yang masih belum ada faktur pembelian / NPI. Sekaligus melakukan jawaban atas konfirmasi barang dalam perjalanan, sehingga nantinya jelas akan menjadi stok dari cabang atau UBL/ Logistik KFTD. 3. Melakukan Mutasi Barang jika ada Barang Askes yang masuk ke Reguler atau sebaliknya (disertai keterangan/ alasannya), dan dilakukan sebelum mencetak Blangko Stok. Proses ini dilakukan tanggal 30 Desember 2013 sebelum pukul 19.00 Wib, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dengan blanko khusus, jika belum paham segera hubungi tim IT Pusat. 4. Bagian dari langkah penting tahap Persiapan adalah dengan mencetak Blangko Stok , Detail Stok FIFO per tgl 30 Desember 2013 Pkl.22.00 WIB dan Calculate Item Balance Semua Cabang harus melakukan periksa silang (crosscheck) antara Blangko Stok (hasil stok fisik) dengan Detail Stok FIFO dan memastikan bahwa Nilai Barang pada Blangko Stok sama dengan Nilai Barang pada Detail Stok FIFO. Jika ada selisih segera buatkan Berita Acara dan segera laporkan ke IT Pusat (Edwidj & Aditya). Kertas kerja adalah Item Balance. 5. Selama Proses entry opname barang belum di closing, maka cabang tidak bisa melakukan Penjualan dan Pembelian (Kecuali Surat Pesanan PO) untuk transaksi bulan Januari 2014 6. Proses Back Up Data akan dilakukan oleh IT Pusat setelah Closing Omzet Cabang. 7. Seluruh Cabang Reguler & Lini Institusi Cabang agar menetapkan Panitia SO di Cabang, dan mengirimkan Daftar Panitia SO Cabang tsb beserta No Contact (Hp/Email) ke Panitia SO Pusat (dikirim via email terlebih dahulu ke [email protected], untuk asli hard copy dilampirkan dalam buku laporan yang harus dikirim) paling lambat diterima di kantor pusat tanggal 5 Januari 2014 TEKNIS PELAKSANAAN 1. Cabang melakukan stok fisik 2. Secara paralel cabang melakukan input dan revisi item balance sesuai hasil perhitungan stok fisik. 3. Jika secara total per item quantity actual lebih besar dari quantity expected, maka stok yang diakui adalah quantity expected, untuk selisih kurangnya dipindahkan pada gudang selisih kurang, kemudian buat Berita Acara. 4. Jika secara total per item quantity actual lebih kecil dari quantity expected, maka stok yang diakui adalah quantity actual, untuk selisih kurangnya dipindahkan pada gudang selisih kurang, kemudian buat Berita Acara. Panitia stok cabang wajib untuk menyelesaikan Selisih Lebih dan Selisih Kurang tersebut paling lambat tanggal 10 Januari 2014. 5. Cabang dapat segera melakukan transaksi kembali, apabila panitia stok cabang sudah memberikan informasi dan konfirmasi, akan tetapi panitia stok cabang belum selesai hingga semua telah dapat dipertanggung jawabkan dan dibuatkan Berita Acara. 6. Setelah panitia stok cabang final, maka segera melakukan laporan hasil stok sesuai dengan lampiran Panitia Stok Pusat. 7. Laporan Stok dan Berita Acara sudah di Approved oleh Panitia Stok Pusat, maka cabang segera melakukan administrasi atas fisik barang, pembuatan kartu stok gudang dan pemindahan barang rusak. 8. Keputusan selanjutnya atas selisih, apakah tanggung renteng atau hal lain yang di tentukan kemudian oleh Panitia Stok Pusat, Evdal dan Akuntansi Keuangan. Page 2 of 11 ENTRY DI CABANG 1. Proses entry data hasil Stok Opname Barang Dagangan dapat dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan penghitungan fisik barang atau dilakukan setelah proses penghitungan fisik barang selesai dilakukan. 2. Proses entry dapat dilakukan bersamaan, terutama untuk barang yang tidak ada selisih dan sudah diyakini kebenarannya. 3. Sementara untuk barang yang masih perlu dilakukan pengecekan/penghitungan ulang, entry datanya dapat dilakukan setelah dipastikan jumlah real dari barang tersebut sudah benar dan tidak ada kesalahan/kekurangan dalam menghitung jumlah fisiknya. 4. Cabang langsung melakukan entry data hasil stok opname di aplikasi. PENANGANAN SELISIH DATA FISIK DAN DETAIL STOK FIFO 1. Apabila ditemukan selisih antara Fisik Barang dengan Data di Detail Stok FIFO, maka harus ditelusur kembali. 2. Apabila tetap tidak ditemukan, maka selisih tersebut harus dibuatkan Berita Acara Selisih, termasuk penjelasan mengenai penyebab selisih dan Langkah Penyelesaiannya. 3. Apabila sudah ditemukan penyebab selisih dan sudah diputuskan langkah penyelesaiannya dengan akan diterbitkan Faktur Jual yang dibebankan kepada person yang bertanggung jawab, maka selisih stok tersebut dapat diperhitungkan sebagai stok Cabang, tetapi tetap dimuat di dalam Berita Acara Selisih sebagai dasar pelaksanaannya. 4. Selanjutnya, setelah Cabang sudah bisa bertransaksi kembali, segera membukukan penjualan atas selisih barang tersebut dan dibebankan kepada person yang bertanggung jawab (jika selisih tersebut karena kehilangan barang). 5. Tetapi apabila selisih tersebut tidak bisa dibebankan kepada person tertentu, maka tetap dimuat di dalam Berita Acara Selisih dan jumlah barang yang diinput sebagai data Stok Opname Cabang adalah yang sesuai dengan Data Fisik. Penyebab selisih dan Penjelasan lainnya tetap harus dituangkan di dalam Berita Acara selisih. 6. Uraian Lanjut mengenai Berita Acara Selisih ini akan kami sampaikan pada penjelasan kami di point tentang " LAPORAN dan BERITA ACARA SO Triwulan IV tahun 2013". STOK OPNAME BARANG DAGANGAN : FISIK DAN ADMINISTRASI Pada prinsipnya untuk stok Triwulan IV tahun 2013 ini diharapkan sudah tidak ada Tanda Terima Barang. Tujuan rekaman data tersebut antara lain : Mengamankan asset Cabang (Asset KFTD) agar tidak sampai hilang, karena selama belum dientry di aplikasi, TTB tersebut sama nilainya dengan uang/barang/modal. Memudahkan penghitungan stok opname barang terhadap barang dagangan yang secara fisik sudah tidak ada di Gudang, tetapi secara Pembukuan masih harus diakui sebagai stok KFTD Cabang. Merekam data identitas barang tersebut (kode barang, nomor batch, tgl ED, Prinsipal, harga barang), yang mana data tersebut akan sangat diperlukan saat menginput data stok opname barang maupun pada saat menginput ke dalam transaksi penjualan. Juga sebagai data identitas barang jika ternyata kode barang tersebut tidak ada di Master Barang (hilang) dan harus dibuatkan kode/master baru. PENYAMAAN PERSEPSI TENTANG STOK Ex - TTB (Tanda Terima Barang) Barang yang sudah diserahkan ke Pelanggan dan atau Prinsipal tetapi belum dientry di aplikasi, harus tercatat di Tanda Terima Barang (TTB). Untuk Barang dengan situasi seperti ini, harus tetap diperhitungkan sebagai Stok Cabang. Page 3 of 11 Pencatatan Nama Barang di TTB seharusnya sudah mencantumkan juga No Batch dan Tanggal ED, sehingga pada saat melakukan entry data SO, identitas No Batch dan Tanggal ED Barang tersebut tetap dientry. PENANGANAN TTB YANG TANPA IDENTITAS BATCH Apabila di Cabang masih terdapat TTB yang tidak mencantumkan No Batch dan ED dari Barang yang tercatat di TTB tsb maka perlu dilakukan langkah penyelesaiannya agar tetap bisa diinput ke dalam Stok Opname, dan yang lebih penting lagi adalah diwajibkan untuk transaksi selanjutnya kejadian ini tidak terulang lagi. Salah satu tujuan dicantumkannya data No Batch dan ED produk dalam setiap transaksi di aplikasi adalah untuk memudahkan penelusuran history produk tersebut, sejak penerimaan di Gudang hingga tersalurkannya ke Pelanggan. Begitu pula dengan data tanggal ED, tujuannya sebagai parameter kontrol status persediaan KFTD (Cabang) guna menjaga kualitas stok barang. Oleh karena itu diharapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dan yang bertanggung jawab dalam transaksi barang agar memperhatikan dengan seksama No Batch dan Tanggal ED dari setiap barang yang masuk dan keluar dari persediaan. Diharapkan agar dalam periode transaksi selanjutnya, Identitas No Batch dan ED Barang agar selalu dicantumkan. Begitu pula untuk setiap petugas yang bertugas mengeluarkan barang dari persediaan, agar selalu memastikan bahwa barang yang diterima (pembelian) dan barang yang diserahkan (penjualan) adalah sama dengan barang yang tercatat/tercetak di Faktur/TTB, baik dari Nama Barang, Kekuatan Sediaan (mg atau ml), No Batch dan tgl EDnya. Sebagai solusi untuk kasus di mana Barang yang tercatat di dalam TTB tsb ternyata belum mencantumkan No Batch dan ED di lembaran TTB, dengan mempertimbangkan bahwa hal tersebut sudah terlanjur terjadi, agar diberikan kode "xxxx" untuk No Batch dan EDnya di TTBnya. Solusi ini juga mempertimbangkan bahwa identitas barang tersebut sudah susah dilacak karena fisik barangnya sudah tidak ada lagi di Gudang Cabang dan pada saat TTB tersebut dientry maka persediaan dengan No Batch "xxxx" tersebut akan habis. Untuk mencegah hal serupa terulang kembali di kemudian hari, diharapkan agar pada pelaksanaan Stok Opname Barang Dagangan kali ini, untuk setiap barang yang secara fisik masih ada di Gudang Cabang, agar benar-benar diperhatikan dan dicatat No Batch dan tgl EDnya, dan pada saat entry data SO agar diinput sesuai data sebenarnya. Begitu juga pada saat penerimaan Barang (pembelian/penerima an retur) dan pengeluaran barang dari persediaan di Gudang (penjualan), agar dilakukan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. PENYERAGAMAN PEMAHAMAN BARANG DALAM PERJALANAN Status Barang Dalam Perjalanan untuk di Cabang dapat kita bagi menjadi 4 hal : 1. Faktur Pembelian sudah diterima tetapi Barang Belum diterima Dalam kondisi ini belum dapat dibukukan sebagai pembelian karena fisik barang belum diterima. Karena itu belum bisa dianggap sebagai Stok. Resiko yang mungkin adalah barang hilang, rusak/pecah di perjalanan, No Batch barang berbeda dengan yang tertera di dokumen, jumlah barang tidak sesuai dengan yang tertera di dokumen faktur. 2. Faktur Pembelian belum diterima tetapi Barang sudah diterima Dalam kondisi ini juga belum bisa diakui sebagai stok Cabang karena Dokumen Resmi dari Barang tersebut belum diterima sehingga belum bisa dibukukan sebagai pembelian. Resiko yang mungkin adalah Harga dan Discount perolehan berbeda, jumlah barang tidak sesuai dengan yang tertera di dokumen faktur. 3. Faktur Penjualan sudah dientry tetapi Barang belum diterima Pelanggan Terutama untuk penjualan antar Cabang. Karena itu apabila ada penjualan antar Cabang, perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa barang yang dikirim sudah diterima oleh Cabang tujuan dan tidak ada permasalahan selisih barang dengan yang tertera di dokumen faktur. Apabila Barang dan Dokumen Faktur belum diterima oleh Cabang Tujuan, maka stok barang tersebut masih menjadi Stok Cabang Penjual/Pengirim. Page 4 of 11 Akan tetapi apabila kondisi ini terjadi untuk Penjualan ke Pelanggan, di mana Faktur Penjualan sudah diterbitkan sementara Barang masih ada di Gudang Cabang, maka barang tersebut harus dipisahkan dan tidak boleh dihitung sebagai stok Cabang. 4. Pengembalian Barang yang belum ada Nota Retur Barang yang dikembalikan ke Pemasok (Retur Pembelian), baik kepada Supplier Lokal maupun ke UBL/Logistik Pusat, tetapi Cabang belum menerima Faktur/Nota Retur, maka Stok Barang tersebut masih harus menjadi Stok Cabang. PERHATIAN KHUSUS DALAM PELAKSANAAN STOK OPNAME Untuk meningkatkan validitas Nilai Stok Barang Dagangan KFTD, maka kami memandang perlu untuk menyatukan persepsi mengenai Status Barang, barang mana yang harus diakui sebagai stok dan barang mana yang tidak boleh dianggap sebagai stok meskipun secara fisik, barang tersebut ada di Gudang Cabang dan Gudang Log Pusat (Reguler dan Trading), maka bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut : I. BARANG YANG HARUS DIPERHITUNGKAN SEBAGAI STOK CABANG ATAU LOG PUSAT Barang yang harus diperhitungkan sebagai stok antara lain : 1.1. Fisik Barang ada, di APK ada, di APG ada 1.2. Barang diserahkan ke Pelanggan menggunakan Tanda Terima (TTB Jual), dan fisik Barang sudah tidak ada di gudang. Belum dibukakan Faktur Jual. 1.3. Cabang/Log Pusat melakukan Retur Pembelian tetapi belum ada Nota Retur/NPI Retur dari Supplier/Logistik/UBL. 1.4. Cabang/Log Pusat melakukan Retur Pembelian, sudah ada Nota Retur tapi belum dibukukan. 1.5. Barang yang sudah diserahkan (DO), sudah ada SPK, tetapi belum difakturkan. 1.6. Untuk Tender barang yang ada di cabang tp sudah ada peruntukannya diminta tidak di stok tapi langsung diomsetkan 1.7. Barang yang sudah rusak, ED atau sudah dimusnahkan tetapi belum ada SK Penghapusan Barang dari Direksi KFTD, maka barang tersebut harus tetap diperhitungkan sebagai Stok Cabang/Log Pusat. II. BARANG YANG TIDAK BOLEH DIPERHITUNGKAN SEBAGAI STOK Barang yang tidak boleh diperhitungkan sebagai Stok : 2.1. Barang yang meskipun ada fisik barangnya di Gudang tetapi sudah ada Faktur Jual atas barang tersebut 2.2. Barang pengembalian dari pelanggan (retur jual) tetapi belum dibukakan Faktur Retur di Cabang/Log Pusat 2.3. Barang ada di Gudang, tetapi belum ada NPI/Faktur Pembelian 2.4. Barang ada di Gudang, sudah ada NPI/Faktur Pembelian tetapi belum dibukukan Pembeliannya DEFINISI BARANG KL-TL-RUSAK-ED Untuk menyeragamkan persepsi mengenai status barang, maka perlu dilakukan penyamaan persepsi sebagai berikut : 1. Barang Kurang Laku (KL) Adalah Barang Persediaan yang masih layak jual tetapi tidak bergerak (tidak ada transaksi jual) selama periode 6 bulan – 1 tahun. 2. Barang Tidak Laku (TL) Page 5 of 11 3. 4. Adalah Barang Persediaan yang masih layak jual tidak bergerak (tidak ada transaksi jual) selama periode lebih dari 1 tahun. Barang Rusak Adalah Barang Persediaan yang sudah tidak layak jual, karena pecah, berjamur, lecet, sobek, dan penyebab kerusakan baik Fisik maupun secara Kimia lainnya. Barang Kadaluarsa (ED) Adalah Barang Persediaan yang sudah tidak layak jual karena sudah melewati batas tanggal Kadaluarsa sebagaimana yang tertera pada kemasan barang. Dalam proses input data SO, Cabang tetap melakukan input data berdasarkan Rak Barang, pengelompokan status Barang ED, KL, TL, dan Rusak akan dilakukan by sistem secara terpusat. Dalam pengelompokkan Barang KL – TL secara system, akan menggunakan Parameter : Tanggal transaksi jual terakhir. Apabila dalam history produk tersebut tidak ada tanggal transaksi jual, maka akan digunakan parameter tanggal transaksi beli terakhir. Apabila dalam history produk tersebut di SIMPD tidak ada tanggal transaksi jual dan tanggal transaksi beli terakhir, maka akan dimasukkan ke dalam kelompok Barang TL. Page 6 of 11 PELAKSANAAN PENGHITUNGAN STOK BARANG DAGANGAN APLIKASI DC TAHAPAN 1. 2. Persiapan Awal Siapkan formulir penghitungan stok a. Siapkan print-out kode barang. b. Siapkan aplikasi entry data ke computer di beberapa terminal sesuai jumlah petugas entry. c. Siapkan kartu stok (manual) yang baru d. Tentukan waktu penghitungan (dari dan sampai jam xx.00 s/d yy.00), untuk memperjelas jika ada mutasi susulan. Penamaan rak, pembagian area & penunjukkan petugas. a. Tentukan nama masing-masing rak atau per-palet barang. Nama rak dilengkapi dengan colom-row ( = Address simpan) dan diberikan penandaan nama rak/address. b. Tentukan pembagian area penghitungan. c. 3. 4. 5. Tentukan pasangan-pasangan petugas penghitungan berdasarkan pembagian area. Setiap pasangan tediri dari : 1 orang Gudang + 1 orang Team SO-DC. Pencatatan penghitungan d. Penghitungan dilakukan rak demi rak dengan methode penyisiran, agar tidak ada yang tertinggal (termasuk Lemari Pendingin) e. Setiap lembar formulir diberi no urut per pasangan petugas. f. Setiap lembar mewakili 1 (satu) item barang. g. Pencatatan sebelum penghitungan per rak / per palet dan per item, dilakukan pengisian setiap kolom/kotak pada formulir : nama petugas nama barang nama pabrik satuan-kemasan mater isi-koli dan lainnya. h. Pencatatan data penghitungan fisik per item barang dilengkapi dengan rincian : address (nama rak-colom-row) no batch exp. date jumlah koli jumlah eceran jumlah total dan keterangan lain yang diperlukan berdasarkan fisik yang ada. i. Selesai penghitungan, setiap nama barang per-lembar diberikan kode barang (kode barang LS) j. Petugas Gudang mengumpulkan kartu manual barang dan diberikan kepada pasangannya untuk dilakukan pengecekan sampai diyakini kebenaran kuantum hasil penghitungan. k. Angka stok per item yang sudah diyakini kebenarannya, dibuatkan kartu baru (manual), dengan melengkapi catatan : master box (master isi per koli) kuantum per rinci no. batch kuantum totalnya. Validasi hasil Penghitungan a. Setelah hasil penghitungan sudah disepakati keabsahannya, formulir dibubuhi paraf pasangan petugas. Penyerahan formulir kertas kerja penghitungan PIC Sekretaris Sekretaris Team IT Kepala Gudang Kepala SO-DC Sekretaris & Petugas Gudang Sekretaris & Kepala Gudang Sekretaris & Kep. Gudang. Petugas stok Petugas stok Petugas stok Petugas stok Petugas stok Sekretaris & Petugas stok Petugas Gdng Petugas stok & Sekretaris Page 7 of 11 a. 6. 7. 8. 9. Formulir diserah-terimakan kepada petugas entry data dengan terdata jumlah lembaran (bisa bertahap). Pengentryan data a. Entry data dengan memperhatikan jumlah lembar formulir dan membubuhi paraf pertanda sudah dientry. Pengecekan hasil entry a. Formulir/kertas kerja penghitungan sebagai acuan untuk memeriksa hasil entry. (disarankan menggunakan stabilo). Revisi data a. Dilakukan bertahap sesuai hasil pengecekan ulang dan dibubuhi penandaan sudah direvisi. Pencetakan akhir hasil stok (Rekap dan Rinci) a. Dicetak 4 lembar dan didistribusikan kepada : Team IT-DC Arsip Gudang terkait Team Administrasi Keuangan TD- Cabang Team Adiministrasi Keuangan LS b. Untuk ditindaklanjuti sampai ke proses Pelaporan : Penerbitan Berita Acara SO-DC Pengeluaran-Penerimaan-BA Penitipan Transakasi Jual- Beli Dan selainnya, jika diperlukan. Petugas stok Petugas stok Petugas entry Petugas stok & Sekretaris Petugas entry Petugas entry & Sekretaris Team IT Page 8 of 11 PANDUAN PENGISIAN LAMPIRAN STOCK OPNAME TRIWULAN IV A. LAMPIRAN I Susunan kepanitian Stock Opname Barang Dagangan Triwulan IV di Cabang B. LAMPIRAN II Form Hasil Stock Opname secara Fisik, yang terdiri dari : 1. Rekapitulasi Stock Barang Askes, Reguler, dan Tender yang terbagi menjadi Barang Laku, Kurang Laku, Tidak Laku, Rusak, dan Expired 2. Stock Barang untuk Lini Bisnis Reguler yang terbagi menjadi Barang Laku, Kurang Laku, Tidak Laku, Rusak, dan Expired 3. Stock Barang untuk Lini Bisnis Tender yang terbagi menjadi Barang Laku, Kurang Laku, Tidak Laku, Rusak, dan Expired C. LAMPIRAN III Berita Acara Barang Selisih antara hasil Stock Opname Fisik dan Sistem (hanya untuk Barang Selisih) untuk Lini Reguler dan Tender. Kolom penyebab selisih agar diisi sebaik baiknya dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya disertai bukti pendukung (Nota Retur, Klaim bonus barang, Bukti terima barang yang belum diinput, Tanda terima barang, dan lainnya) via scan email ke [email protected] D. LAMPIRAN IV Berita Acara Barang Rusak diisi sesuai dengan kolom yang telah ditetapkan yaitu Barang Rusak per 30 Desember 2013 dibandingkan per 30 September 2013 secara quantity dan value. Lampiran berlaku untuk Lini Reguler dan Tender E. LAMPIRAN V Berita Acara Barang Expired diisi sesuai dengan kolom yang telah ditetapkan yaitu Barang Expired 30 Desember 2013 dibandingkan per 30 September 2013 secara quantity dan value. Lampiran berlaku untuk Lini Reguler dan Tender F. LAMPIRAN VI Berita Acara Barang Tidak Laku diisi sesuai dengan kolom yang telah ditetapkan yaitu Barang Expired per 31 Desember 2013 dibandingkan per 30 September 2013 secara quantity dan value. Lampiran berlaku untuk Lini Reguler dan Tender JADWAL DAN MEKANISME CLOSING STOK OPNAME 1. Batas waktu Closing Stok Opname untuk Unit Kerja Reguler dan Unit Kerja Trading adalah tanggal 1 Januari 2014 pukul 15.00 wib, diterima IT Pusat (scan email, via email) akan dilakukan closing. 2. Untuk keperluan Closing SO, Form Closing dan Mekanisme Closing masih tetap menggunakan Form Closing terbaru yang di lampiran (tidak diperkenankan menggunakan form closing yang lama), tetapi untuk yang menandatangani Form Pengajuan Closing SO kami tambahkan menjadi tanda tangan Branch Manager dan Ketua Panitia Stok Opname serta Kepala TU di Cabang. Contoh Form Closing SO kami sertakan pada Lampiran. 3. Panitia SO Barang Dagangan KFTD – Pusat sudah harus menyerahkan Laporan Stok Opname Triwulan IV 2013 kepada Management Pusat KFTD pada tanggal 05 Januari 2014 untuk kepentingan Verifikasi data Stok Opname TW IV dengan Management Page 9 of 11 4. Mekanisme Closing SO : 4.1. Semua Proses Input data sudah dilakukan dan sudah dipastikan tidak ada item barang yang terlewat/belum diinput. 4.2. Sudah dilakukan pengecekan kembali terhadap hasil input data SO di Cabang, dibandingkan dengan Data Fisik hasil Stok opname Fisik Barang untuk memastikan tidak ada yang terlewat dan tidak ada data yang keliru, baik dalam hal nama dan kode barang, maupun dalam persepsi jumlah satuan berdasarkan kemasan barang. 4.3. Mengisi Form Pengajuan Closing SO dengan mencantumkan Nilai Stok Akhir TW IV 2013 sesuai Format. 4.4. Mengirim Form Pengajuan Closing Stok Opname melalui email (scan) [email protected] , Dan Hard copy/cetakan Form Pengajuan Closing SO dipastikan kebenarannya oleh Kepala Cabang, kemudian ditandatangani oleh Kepala Cabang dan Ketua Panitia Stok Opname Cabang, Kepala Logistik, Kepala Penjualan (Reg dan Trading) dan Kepala Tata Usaha. 4.5. Setiap kali mengirimkan email, mohon untuk dikonfirmasi per telepon ataupun sms kepada PIC masing-masing. 4.6. Berdasarkan Data Pengajuan Closing SO tersebut, IT Pusat akan melakukan pengecekan data SO Cabang 4.7. Cabang baru bisa melakukan transaksi setelah proses Closing SO-nya selesai (Cabang dengan Sistem NAVISION mengirimkan Lampiran 2, 3, 4, 5 dan 7) LAPORAN DAN BERITA ACARA STOK OPNAME TRIWULAN IV 2013 1. Laporan Hasil Stok Opname Cabang per TW IV 2013 dibuat dalam bentuk Berita Acara Hasil Stok Opname, dengan Contoh Berita Acara terlampir. 2. Berita Acara tersebut dilengkapi dengan Rekap Nilai per Lini Produk dan per prinsipal (Contoh terlampir). 3. Untuk data stok opname yang ternyata ada selisih antara Data di Detail Stok Barang FIFO dan Fisik Barang Hasil Stok Opname, maka data yang diinput adalah sesuai dengan Fisik Barang. Selisih Data Fisik dengan Detail Stok FIFO dimuat di dalam Berita Acara Selisih. Contoh Berita Acara Selisih kami sertakan dalam Lampiran. 4. Hardcopy Berita Acara Stok Opname Cabang (plus Lampiran) dan Berita Acara Selisih Stok, WAJIB dikirim aslinya ke Panitia Stok Opname Pusat, Jl Budi Utomo No 1 Jakarta Pusat dan diterima paling lambat 5 Januari 2014, lampirannya adalah lampiran 2, 3, 4, 5 dan 7. 5. Berita Acara Selisih Stok akan menjadi acuan penyelesaian masalah selisih di Cabang sehingga pada periode Stok Opname selanjutnya, permasalahan yang sama sudah terselesaikan dan tidak menjadi masalah yang berulang-ulang. 6. Sebagai arsip di Cabang, Berita Acara Stok Opname Cabang dan Lampirannya, dilengkapi dengan cetakan Detail Stok Barang yang memuat detail per barang, per Batch. 7. Laporan Hasil Stok Opname Barang Dagangan KFTD Rekapitulasi Nasional akan dilaporkan tanggal 5 Januari 2014 ke Management KFTD Pusat. Page 10 of 11 PENUTUP Demikian Panduan Pelaksanaan Stok Opname Barang Dagangan KFTD Periode Triwulan IV Tahun 2013 ini dibuat untuk menyamakan persepsi antara Panitia Stok Opname Pusat dengan Panitia Stok Opname di Cabang sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil yang valid. Panduan Pelaksanaan ini sudah kami coba menyusunnya dengan berurutan dan menggunakan bahasa sesederhana mungkin agar tidak menimbulkan salah pengertian dalam mengartikannya. Apabila masih ada kekurangan dalam tulisan ini dan apabila masih ada hal-hal yang dirasakan kurang jelas, dapat menghubungi Panitia Stok Opname Pusat untuk dapat dicarikan solusinya bersama. Semoga bermanfaat. Jakarta, 21 Desember 2013 Hormat Kami, Panitia SO Triwulan IV KFTD – Pusat Page 11 of 11