Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya

advertisement
Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan
Fungsinya
TUGAS I
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Browsing Artikel dari Internet
Editor
TITIN PUJI ASTUTI
G0C015015
PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2016
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page i
Macam-Macam Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya| Ada beberapa macam bagian-bagian
dari struktur sel Bakteri yang memiliki peranan dan fungsi masing-masing. Perlu
teman-teman ketahui bahwa istilah bakteri itu berasal dari kata bakterion. Arti dari
bakterion sendiri adalah batang kecil. Secara umum, Pengertian bakteri adalah
organisme uniseluler (bersel satu) dengan tidak memiliki membran inti sel
(prokariotik) dan pada umumnya memiliki dinding sel namun tidak berklorofil.
Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu
dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah
seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang
bernama Ehrenberg tahun 1828.
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya - Sel bakteri terdiri atas beberapa
bagian. Bagian-bagian bakteri adalah kapsul, dinding sel, membran plasma,
mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula cadangan makanan, klorosom,
vakuola gas, flagela, dan pilus (fimbria). Berikut penjelasan mengenai Bagianbagian struktur sel bakteri dan Fungsinya....
Gambar 1. Struktur Dasar Sel Bakteri
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page 1
Struktur Sel Bakteri dan Fungsinya
1. Kapsul atau Lapisan Lendir
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan yang terluar dari bakteri yang
menyelimuti dinding sel. Lapisan ini memiliki ketebalan yang bervariasi disetiap
jenis-jenis bakteri. Lapisan tebal tersebutlah yang disebut dengan kapsul, dan ada
juga lapisan tipis yang disebut lapisan lendir. Umumnya bakteri hidupnya parasit
dan bersifat patogen (penyebab penyakit) memiliki kapsul sedangkan pada bakteri
saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme) biasanya hanya memiliki
lapisan lendir. sehingga mengapa makanan yang terkena bakteri biasanya terlihat
berlendir. Kapsul atau lapisan lendir ini berupa senyawa yang kental dan lengket
yang disekresikan oleh bakteri. Kapsul sendiri tersusun dari glikoprotein (senyawa
campuran antara glikogen dan protein). Sedangkan pada lapisan lendir tersusun
dari air dan juga polisakarikarida.

Fungsi Kapsul atau Lapisan Lendir
A. Sebagai pelindung,
B. Menjaga sel agar tidak kekeringan,
C. Membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrak,
D. Pada bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruhi sistem
kekebalan (antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
2. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa pepetidoglikan. Peptidoglikan
adalah suatu polimer yang terdiri dari polipeptida pendek.Peptidoglikan memiliki
ketebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan lapisan ini berpengaruh terhadap
respons pewarnaan, yang digunakan dalam penggolongan bakteri, yaitu bakteri
Gram posisitf dan bakteri Gram negatif. Dinding sel dari pada Eubacteria
mengandung peptidoglikan, sedangkan pada dinding sel Archaebacteria adalah
tidak mengandung peptidoglikan.

Fungsi Dinding Sel
A. Mempertahankan bentuk dari sel
B. Memberikan sebuah perlindungan fisik,
C. Menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang memiliki tekanan
osmotik yang lebih rendah (hipotonis)
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page 2
D. Sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada pada lingkungan yang
tekanan osmotik lebih tinggi (hipertonis).
E. Bakteri akan mati jika berada pada larutan yang pekat misalnya
mengandung banyak garam atau banyak gula.
3. Membran Plasma
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang
bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu).

Fungsi Membran Plasma
A. Membungkus sitoplasma
B. Mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada
diluar sel.
4. Mesosom
Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan pada membran
plasma ke arah dalam sitoplasma.

Fungsi Mesosom
A. Menghasilkan energi
B. Membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel
C. Menerima DNA pada saat konjugasi
5. Sitoplasma
Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul
organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim,
DNA, Klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan ribosom

Fungsi Sitoplasma
Sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel
6. Ribosom
Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma dan
berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa protein dan
RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri mencapai
ribuan, contohnya saja Escherichia coli yang mempunyai 15.000 ribosom.
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page 3

Fungsi Ribosom
Sebagai sintesis protein
7. DNA
Bakteri mempunyai dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu DNA
kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA kromosom adalah materi
genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri,
sedangkan pada DNA nonkromosom (plasmid) yang hanya menentukan sifat-sifat
tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi
secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu. DNA kromosom
pada organisme eukariotik akan berbentuk rantai ganda linier, sedangkan pada
DNA kromosom prokariotik (bakteri) yang berupa rantai ganda melingkar yang
terkumpul dalam suatu serat kusut yang disebut dengan region nukleoid. Jumlah
DNA bakteri jauh lebih sedikit dibandingkan dengan DNA sel eukariotik sekitar
1:1.000 dari DNA sel eukariotik. DNA kromosom dapat di bereplikasi pada saat
menjelang pembelahan sel.
DNA nonkromosom (plasmid) memliki bentuk melingkar (sirkuler)
dengan ukuran yang memiliki jauh lebih kecil dibandingkan DNA kromosom.
Umunnya, bakteri tetap dapat hidup walaupun plasmidnya dikeluarkan dari sel.
Hal ini dimanfaatkan dalam teknologi rekaya genetika. Plasmid digunakan
sebagai vektor atau pembawa suatu gen tertentu yang ingin didisipkan. Plasmid
dapat bereplikasi tanpa kontrol dari DNA kromosom, serta memiliki kemudahan
dalam ditransfer ke sel bakteri lainnya pada saat terjadi konjugasi.

Fungsi DNA
Materi genetik yang sebagian besar menentukan sifat-sifat metabolisme bakteri
(DNA Kromosom)
Menentukan sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan bereproduksi secara
seksual), dan sifat ketebalan terhadap suatu antibiotik (DNA nonkromosom)
8. Granula dan Vakuola Gas
Umumnya bakteri memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang
dihasilkannya, misalnya Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir belerang.
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page 4
Pada vakuola gas yang anya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup
dengan menampung air. Vakuola gas tersbut memungkinkan bakteri mengapung
di permukaan air, sehingga dapat sinar matahari yang digunakan untuk
fotosintesis.
9. Klorosom
Klorosom adalah suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran
plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungi Klorosom
adalah untuk menfotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri fotosintetik.
misalnya Chlorobium
10. Flagela
Flagela adalah bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein yang
terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Flagela bakteri tidak
terbungkus oleh perluasan membran plasma yang berbentuk batang (basil), koma
(vibrio), dan juga spiral. Ada sekitar separuh dari seluruh bakteri yang dapat
bergerak secara terarah yang menuju atau menjauhi ransang. Gerak tersebut
disebut gerak taksis. Contohnya bakteri dari familia Chlorobacteriaceae yang akan
melakukan gerak fototaksis positif atau menuju ke arah cahaya matahari untuk
berfotosintesis. Bakteri memiliki jumlah flagela yang memiliki letak berbedabeda. Berikut pengelompokan bakteri berdasarkan dari jumlah dan letak
flagelanya.
-
Atrik, adalah bakteri yang tidak mempunyai flagella
-
Monotrik, adalah bakteri yang hanya mempunyai satu flagella
-
Lofotrik, adalah bakteri yang mempunyai banyak flagela pada salah satu
sisi sel
-
Amfitrik, adalah bakteri yang mempunyai flagela pada kedua ujung sel
-
Peritrik, adalah bakteri dengan flagela yang tersebar di seluruh permukaan
dinding sel.
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page 5
11. Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria (fimbria = daerah pinggir) adalah
struktur seperti flagela tetapi berupa rambut-rambut yang memiliki diamater lebih
kecil, pendek, dan kaku, dengan terdapat di sekitar dinding sel.

Fungsi pilus atau Fimbria adalah sebagai berikut..
A. Membantu bakteri yang menempel pada suatu medium tempat hidupnya
B. Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga dapat terjadi transfer
DNA pada saat terjadinya konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut dengan
pilus seks.
Gambar 2. Sel Eukaryot dan Sel Prokaryot
Sumber :
http://www.artikelsiana.com/2015/03/bakteri-bagian-struktur-sel-macambakteri.html (2 Maret 2016 : 5.35)
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page 6
BIODATA
Nama
: Titin Puji Astuti
Tempat, Tanggal Lahir
: Grobogan, 08 Maret 2016
Alamat
: Dusun Kayen Desa Mayahan RT 03 RW 04
Kecamaan Tawangharjo Kabupaten Grobogan
Pendidikan
:
- Sekolah Dasar
: SD Negeri 2 Rejosari Lulus Tahun 2009
- SMP
: SMP Negeri 3 Purwodadi Lulus Tahun 2012
- SMA/SMK
: SMK Negeri 1 Purwodadi Lulus Tahun 2015
- Perguruan Tinggi
: Masuk Analis Kesehatan Unimus Tahun 2015
Hobi
: Mendengarkan Musik, Desain Grafis, Blogging
Nama Ayah
: Ngalim
Pekerjaan Ayah
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Siti Ismawati
Pekerjaan Ibu
: Wiraswasta
Semarang, 2 Maret 2016
Editor,
Titin Puji Astuti
D3 Analis Kesehatan 2015 : http//ifikkes.unimus.ac.id
Page 7
Download