2015 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 Elastisitas Permintaan dan Penawaran Konsep elastisitas dapat dipakai pada ilmu ekonomi, yaitu untuk mengetahui bagaimana respon pelaku pasar terhadap perubahan yang terjadi pada pasar, baik itu harga barang, perubahan pendapatan serta harga barang lain. Ade Heryana, MKM Universitas Esa Unggul 11/17/2015 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 KONSEP ELASTISITAS Salah satu sifat pelayanan kesehatan adalah tidak elastisitas terhadap harga. Apa maksud pernyataan ini? Bayangkan sebuah jasa konsultasi dokter di suatu klinik ingin menaikkan harga pelayanan akibat kenaikan biaya tetap (listrik, air, BBM). Apa yang akan terjadi terhadap permintaan konsultasi dokter? Menurun atau tetapkah? Permasalahan di atas dapat dijelaskan dengan konsep yang disebut dengan Elastisitas. Elastisitas adalah konsep yang bertujuan untuk mengetahui seberapa sensitif perubahan suatu variable, akibat perubahan variabel lain (Ahlersten, 2008:38). Ada dua cara untuk menghitung elastisitas yaitu dengan metode Point Elasticity dan Arc Elasticity. Perhitungan point elasticity (atau Elastisitas Titik) menggunakan titik awal sebagai pembagi/denominator, sedangkan arc elasticity dihitung menggunakan titik tengah sebagai denominatornya. Beberapa buku mengistilahkan arc elasticity dengan sebutan mid-point method. Pada grafik di atas, elastisitas perubahan pada variabel X akibat perubahan pada variabel Y, bila menggunakan point elasticity adalah dengan menghitung rasio antara jarak perubahan A ke B terhadap titik A (awal) pada variabel X, dengan jarak perubahan D ke E, terhadap titik D (awal), atau dengan dalam persamaan aljabar: π= (π΅ − π΄) π΄ (πΈ − π·) π· Namun bila kita balikkan arah jarum dari B ke A, maka nilai elastisitasnya berbeda dengan A ke B. Begitu pula dengan D ke E, dan E ke D. Sehingga formula elastititas menjadi: π= ©2015 Ade Heryana (π΄ − π΅) π΅ (π· − πΈ) πΈ Page 2 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 Bila A=5, B=10, D=10, dan E=20, maka elastisitasnya adalah ο· Untuk A ke B dan D ke E : π= ο· (π΅ − π΄) π΄ (10 − 5) 5 5 5 = = = 0,50 (πΈ − π·) π· (30 − 10) 10 20 10 Untuk B ke A dan E ke D : π= (π΄ − π΅) π΅ (5 − 10) 10 − 5 10 −150 = = = = 0,75 (π· − πΈ) πΈ (10 − 30) 30 −20 30 −200 Perbedaan nilai elastisitas di atas disebabkan perbedaan nilai pembagi (denominator) antara A ke B dengan B ke A. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut diusulkan mengganti denominator dengan nilai tengah (mid-point) antara kedua titik. Sehingga timbullah konsep arc elasticity atau mid-point method. Bila menggunakan arc elasticity, pembaginya bukan titik awal (A dan D) melainkan titik tengah antara A dan B atau A+B/2 (yaitu C) serta D dan E yaitu D+E/2 (yaitu F), sehingga rumusnya adalah: π= (π΅ − π΄) (π΄ + π΅)/2 (π΅ − π΄) πΆ = (πΈ − π·) (π· + πΈ)/2 (πΈ − π·) πΉ Sehingga dengan metode ini, nilai elastisitas pada contoh di atas adalah: ο· Untuk A ke B dan D ke E : π= ο· (10 − 5) (10 + 5)/2 5 7,5 = = 0,67 (30 − 10) (30 + 10)/2 20 20 Untuk B ke A dan E ke D : π= (5 − 10) (10 + 5)/2 −5 7,5 = = 0,67 (10 − 30) (30 + 10)/2 −20 20 Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah ukuran bagaimana pembeli dan penjual merespon perubahan yang terjadi di pasar (Mankiw, 2012:89). Perubahan ini dapat berifat langsung atau tidak langsung terhadap perilaku konsumen atau produsen. Konsep elastisitas dalam ilmu ekonomi, tidak hanya diterapkan pada permintaan barang/jasa, akan tetapi juga dapat diaplikasikan pada penawaran barang/jasa oleh produsen. Sehingga terdapat dua domain dalam konsep elastisitas ini, yaitu Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran. Pada konsep hukum permintaan dan penawaran dijelaskan bahwa konsumen akan meningkatkan permintaan bila harga turun, sedangkan produsen akan ©2015 Ade Heryana Page 3 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 menaikkan jumlah penawaran bila harga naik. Konsep tersebut bersifat kualitatif. Sementara, konsep elastisitas adalah pengukuran secara kuantitatif, sehingga yang dimaksud dengan: ο· Elastisitas Permintaan adalah ukuran kuantitatif akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta; dan ο· Elastisitas Penawaran adalah ukuran kuantitatif akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan. Pada hukum permintaan dan hukum penawaran berlaku cateris paribus, yaitu hanya harga saja yang berpengaruh terhadap perubahan permintaan/ penawaran. Faktor lainnya dianggap tetap. Demikian pula halnya dengan konsep elastisitas, yang lebih berfokus pada perubahan harga. Faktor selain harga juga dipelajari secara mendalam seperti perubahan pendapatan dan perubahan harga barang lain. ELASTISITAS PERMINTAAN Salah satu manfaat mengukur elastisitas permintaan bagi pelaku ekonomi adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan: ο· Menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan; ο· Menentukan jumlah barang/jasa yang akan diproduksi; 2. Bagi pemerintah: ο· Meramalkan kesuksesan kebijakan ekonomi yang akan ditetapkan; ο· Menentukan jumlah barang/jasa yang akan diimpor atau ekspor Elastisitas permintaan terdiri dari 3 macam: 1) Elastisitas permintaan harga (own-price elasticity of demand); 2) Elastisitas permintaan pendapatan; dan 3) Elastisitas permintaan silang (cross-price elasticity of demand). Elastisitas Permintaan Harga Elastitisitas permintaan harga adalah persentase jumlah permintaan yang berubah bila harga berubah sebesar 1 persen (Ahlersten, 2008:38). Elastisitas pemintaan dapat dihitung dengan dua pendekatan yaitu Point Elasticity dan Arc Elasticity. Dengan konsep point elasticity, elastisitas permintaan harga dihitung dengan formula sebagai berikut: β―π = ©2015 Ade Heryana βπ π (π2 − π1 ) π = βπ π (π2 − π1 ) π Page 4 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 Dimana π adalah jumlah permintaan; βπ adalah perubahan jumlah permintaan atau π2 − π1 ; π adalah harga; βπ adalah perubahan harga atau π2 − π1 dan β―π adalah elastisitas harga. P 35 40 45 ELASTISITAS HARGA PADA BERBAGAI JUMLAH PERMINTAAN 30 D 20 25 C 10 15 B 5 A Q 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Sesuai dengan grafik di atas, maka Elastisitas Harga dengan metode point elasticity pada: 1. Titik A ke B, adalah β―ππ΅ −π΄ = βπ π (ππ΅ − ππ΄ ) ππ΅ (25 − 35) 25 −10 25 150 = = = =− βπ π (ππ΅ − ππ΄ ) ππ΅ (15 − 5) 15 10 15 250 = −0,60 2. Titik B ke C, adalah β―ππΆ −π΅ = βπ π (ππΆ − ππ΅ ) ππΆ (15 − 25) 15 − 10 15 250 = = = =− βπ π (ππΆ − ππ΅ ) ππΆ (25 − 15) 25 10 25 150 = −1,67 3. Titik C ke D, adalah ©2015 Ade Heryana Page 5 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 β―ππ·−πΆ = βπ π (ππ· − ππΆ ) ππ· (5 − 15) 5 −10 5 350 = = = =− βπ π (ππ· − ππΆ ) ππ· (35 − 25) 35 10 35 50 = −7,00 Dari ketiga jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa: ο· Elastisitas harga pada B-A = 0,60; Elastisitas pada C-B = 1,67; dan Elastisitas pada D-C = 7,00 ο· Nilai elastisitas harga pada kurva permintaan di titik-titik sepanjang garis tidak sama; ο· Makin ke kiri atas, nilai elastisitas makin tinggi. Sedangkan dengan konsep arc elasticity, elastisitas harga dihitung dengan formula sebagai berikut: β―π = βπ π (π2 − π1 ) (π2 + π1 ) 2 = βπ π (π2 − π1 ) (π2 + π1 ) 2 Sesuai dengan grafik di atas, maka Elastisitas Harga dengan metode arc elasticity pada: 1. Titik A ke B, adalah β―ππ΅ −π΄ = βπ π (ππ΅ − ππ΄ ) (ππ΅ + ππ΄ ) 2 (25 − 35) (25 + 35) 2 = = βπ π (ππ΅ − ππ΄ ) (ππ΅ + ππ΄ ) 2 (15 − 5) (15 + 5) 2 −10 30 100 = =− = −0,33 10 10 300 2. Titik B ke C, adalah β―ππΆ −π΅ = βπ π (ππΆ − ππ΅ ) (ππ΅ + ππ΄ ) 2 (15 − 25) (15 + 25) 2 = = βπ π (ππΆ − ππ΅ ) (ππ΅ + ππ΄ ) 2 (25 − 15) (25 + 15) 2 − 10 20 200 = =− = −1,00 10 20 200 3. Titik C ke D, adalah β―ππ· −πΆ = βπ π (ππ· − ππΆ ) ππ· (5 − 15) (5 + 15) 2 −10 10 = = = βπ π (ππ· − ππΆ ) ππ· (35 − 25) (25 + 35) 2 10 30 300 =− = −3,00 100 Interpretasi nilai elastisitas permintaan harga adalah sebagai berikut (Mankiw, 2012:93): 1. Bila β―π = 0 maka disebut perfectly inelastic demand artinya berapun harga barang (naik atau turun) jumlah permintaan tetap; ©2015 Ade Heryana Page 6 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 2. Bila β―π < 1 maka disebut inelastic demand, artinya kenaikan/penurunan harga, cenderung tidak mempengaruhi permintaan barang; 3. Bila β―π = 1 maka disebut unity elastic demand artinya kenaikan/penurunan harga akan menyebabkan permintaan barang naik/turun secara proporsional; 4. Bila β―π > 1 maka disebut elastic demand artinya kenaikan/penurunan harga cenderung mempengaruhi permintaan barang; dan 5. Bila β―π = ~ (tak hingga) disebut perfectly elastic demand, artinya berapapun kenaikan/penurunan harga, permintaan terhadap barang tetap tinggi. Perlu diperhatikan bahwa: ο· Tanda elastisitas permintaan selalu negatif, ini menandakan kesesuaian dengan hukum permintaan, yang berlaku hubungan terbalik antara harga dan kuantitas permintaan; ο· Beberapa buku menggunakan nilai absolut, sehingga baik elastisitas permintaan maupun penawaran memiliki nilai positif, namun tetap memperhatikan sifat/hukum permintaan dan penawaran; dan ο· Angka elastisitas bisa dinyatakan dalam ukuran kontinyu (misal: 1,67) atau persentase (167%), tanpa mengubah maksud dari konsep elastisitas. Elastisitas Permintaan Pendapatan Elastisitas permintaan pendapatan atau income elasticity of demand adalah perubahan persentase permintaan bila pendapatan berubah 1 persen. Perhitungannya menggunakan formula point elaticity sebagai berikut: β―π = βπ π (π2 − π1 ) π = βπ π (π2 − π1 ) π Dimana π adalah pendapatan; dan βπ adalah perubahan pendapatan. Sedangkan perhitungan menggunakan formula arc elaticity sebagai berikut: β―π = βπ π (π2 − π1 ) (π2 + π1 ) 2 = βπ π (π2 − π1 ) (π2 + π1 ) 2 Berkaitan dengan konsep elastisitas permintaan pendapatan ini, maka kita dapat menggolongkan barang sesuai dengan nilai elastisitas pendapatannya, sebagai berikut: 1. Inferior goods, bila β―π < 0, artinya bila pendapatan meningkat, pembelian/permintaan barang akan berkurang; ©2015 Ade Heryana Page 7 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 2. Normal goods, bila 0 < β―π , artinya bila pendapatan meningkat, pembelian/permintaan barang akan bertambah; 3. Luxury goods, bila 1 < β―π ; dan 4. Necessary goods, bila 0 < β―π < 1. Elastisitas Permintaan Silang Elastisitas permintaan silang atau cross-price elasticity adalah persentase perubahan permintaan barang, bila harga barang lain berubah sebesar 1 persen. Adapun perhitungannya menggunakan rumus point elasticity sebagai berikut: β―12 π΄ = βππ΄ ππ΄ (π2 − π1 )π΄ π1 = βππ΅ ππ΅ (π2 − π1 )π΅ π1 π΄ π΅ Dengan metode arc elasticity, elastisitas dihitung dengan rumus: β―12 π΄ = βππ΄ ππ΄ (π2 − π1 )π΄ = βππ΅ ππ΅ (π2 − π1 )π΅ π2 + π1 2 π΄ π2 + π1 2 π΅ Dimana β―12 π΄ adalah elastititas silang antara barang A dan barang B dari titik 1 ke titik 2; ππ΄ adalah jumlah permintaan barang A; βππ΄ adalah perubahan permintaan barang A; ππ΅ adalah harga barang B; βππ΅ adalah perubahan harga barang B. Seperti pada elastisitas pendapatan, berkaitan dengan elastisitas silang, barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Complemetary goods, bila β―π΄π΅ < 0; 2. Independent goods, bila β―π΄π΅ = 0; dan 3. Substitute goods, bila β―π΄π΅ > 0. Bentuk Kurva Permintaan dan Elastisitas Elastisitas permintaan harga dapat diinterpretasikan dalam bentuk kurva permintaan. Mankiw (2012:93) mendeskripsikan 5 jenis elastisitas permintaan dihubungkan dengan bentuk kurva permintaan (lihat gambar halaman berikut). Kelima jenis elastisitas permintaan tersebut adalah: 1. Tidak elastis sempurna (Perfectly inelastic demand), yakni nilai elastisitas = 0 (grafik huruf a); 2. Tidak elastis (Inelastic demand), yakni nilai elastisitas < 1 (grafik huruf b); 3. Elastisitas uniter (Unit elastic demand), yakni nilai elastisitas = 1; 4. Elastis (Elastic demand), yakni nilai elastisitas > 1; dan ©2015 Ade Heryana Page 8 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 5. Elastis sempurna (Perfectly elastic demand), yakni nilai elastisitas tak hingga (~) Jenis elastisitas permintaan dan bentuk kurva permintaannya (disadur dari Mankiw, 2012: 93) ©2015 Ade Heryana Page 9 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PERMINTAAN Elastisitas permintaan permintaan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut (Mankiw, 2012): 1. Sifat substitusi barang. Barang-barang yang memiliki sifat pengganti (substitusi) yang begitu dekat dengan barang lain, permintaannya cenderung lebih elastis, karena ada kemudahan bagi konsumen dalam mengganti barang yang lain. Contoh: antara obat merk Panadolο dengan Pamolο yang sama-sama memiliki zat khasiat Paracetamol. Kenaikan harga salah satu obat tersebut mempengaruhi permintaan yang lainnya. Beda halnya antara Panadolο dengan Mylantaο yang keduanya memiliki zat khasiat serta indikasi berbeda. Kenaikan pada salah satu merk obat tersebut tidak begitu berpengaruh; 2. Sifat keperluan barang/jasa, apakah termasuk necessities goods atau luxuries goods. Barang/jasa dengan derajat keperluan yang tinggi oleh konsumen disebut necessities goods. Contohnya: pelayanan IGD di RS menjadi sangat perlu pada pasien dengan kondisi yang kritis, sehingga kenaikan harga tidak mempengaruhi permintaan. Berlawanan dengannya adalah luxuries goods yang memiliki derajat keperluan yang tidak tinggi. Contoh: perawatan wajah, yang bersifat cenderung elastis terhadap harga; 3. Batasan pasar. Makin sempit batasan pasar suatu barang, maka cenderung permintaannya lebih elastis dibanding pasar yang luas. Elastisitas pada pasar obat Ciprofloxacin lebih elastis dibanding pasar obat Antibiotika, karena pada pasar ini kemungkinan barang penggantinya lebih banyak; dan 4. Periode waktu analisis. Pada periode yang sangat lama/panjang, permintaan barang cenderung menjadi lebih elastis dibanding untuk waktu yang lebih singkat. Contoh: pada jangka pendek (hanya beberapa bulan) permintaan Medical Check Up tidak begitu elastis karena kenaikan harga. Namun jika diplot data selama lebih dari 5 tahun, maka akan terlihat cenderung lebih elastis karena bukan hanya dipengaruhi kenaikan harga, tetapi juga disebabkan kenaikan pendapatan, faktor epidemik, teknologi MCU, cara pembayaran, dan sebagainya. ELASTISITAS PENAWARAN Seperti juga pada permintaan, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menerangkan perubahan pada penawaran. Pada elastisitas penawaran, yang diukur adalah responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga. Dengan konsep point elasticity, elastisitas penawaran harga dihitung dengan formula sebagai berikut: ©2015 Ade Heryana Page 10 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 β―π = βπ π (π2 − π1 ) π = βπ π (π2 − π1 ) π Sedangkan dengan konsep arc elasticity, elastisitas harga dihitung dengan formula sebagai berikut: β―π = βπ π (π2 − π1 ) (π2 + π1 ) 2 = βπ π (π2 − π1 ) (π2 + π1 ) 2 Dimana π adalah jumlah penawaran; βπ adalah perubahan jumlah penawaran atau π2 − π1 ; π adalah harga; βπ adalah perubahan harga atau π2 − π1 dan β―π adalah elastisitas penawaran harga. Tingkat Elastisitas Penawaran Seperti pada permintaan, elastistisitas penawaran memiliki 5 tingkatan berbeda yakni elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis, dan tidak elastis sempurna. Interpretasi nilai elastisitas penawaran harga adalah sebagai berikut (Mankiw, 2012:93): 1. Bila β―π = 0 maka disebut perfectly inelastic demand artinya berapun harga barang (naik atau turun) jumlah penawaran tetap; 2. Bila β―π < 1 maka disebut inelastic demand, artinya kenaikan/penurunan harga, cenderung tidak mempengaruhi penawaran barang; 3. Bila β―π = 1 maka disebut unity elastic demand artinya kenaikan/penurunan harga akan menyebabkan penawaran barang naik/turun secara proporsional; 4. Bila β―π > 1 maka disebut elastic demand artinya kenaikan/penurunan harga cenderung mempengaruhi penawaran barang; dan 5. Bila β―π = ~ (tak hingga) disebut perfectly elastic demand, artinya berapapun kenaikan/penurunan harga, penawaran terhadap barang tetap tinggi. ©2015 Ade Heryana Page 11 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 ©2015 Ade Heryana Page 12 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 Jenis Elastisitas Penawaran dan bentuk kurva penawarannya (disadur dari Mankiw, 2012: 100) ©2015 Ade Heryana Page 13 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 PENELITIAN TENTANG ELATISITAS DI BIDANG KESEHATAN Kajian tentang elastisitas permintaan dan penawaran di bidang kesehatan telah banyak dilakukan oleh beberapa ahli. Diantaranya adalah 1. Duarte (2012) melakukan penelitian elastisitas harga pembelanjaan pada berbagai pelayanan kesehatan di Chili menggunakan data pasar asuransi kesehatan swasta. Hasilnya menunjukkan: a. Nilai elastisitas harga sekitar 0 untuk pelayanan kesehatan yang sifatnya akut (seperti: apendektomi); b. Nilai elastisitas harga sekitar -2,08 untuk pelayanan kesehatan yang sifatnya pilihan (seperti: kunjungan ke ahli psikologi); c. Nilai elastisitas tersebut sebagian besar (1/3) dipengaruhi oleh jumlah kunjungan, dan sisanya oleh intensitas kunjungan; d. Pertambahan pendapatan 5x lebih sensitif dibanding penurunan pendapatan; dan e. Penduduk usia tua lebih sensitif dibanding usia muda. 2. Wagenaar et al (2009) dalam Nghiem et al (2013:1957) melakukan meta analisis terhadap 112 studi tentang penjualan alkohol dan konsumsi individu alkohol, menghasilkan: a. Nilai elastisitas harga permintaan sebesar -0,46 untuk bir, -0,69 untuk Wine, dan – 0.80 untuk spiritus/alkohol bakar; dan b. Kebijakan pajak memberi pengaruh yang signifikan pada kebiasaan minum alkohol. 3. Pendzialek (2009) melakukan studi tentang elatisitas harga pada asuransi kesehatan wajib di negara Jerman sebelum dan sesudah mengalami reformasi, menggunakan data set komprehensif sickness fund tahun 2004 hingga 2013. Hasil dari studi adalah secara umum, elastisitas meningkat hampir 4 kali setelah reformasi, yaitu dari -0,81 (sebelum reformasi) menjadi -3.53. 4. Studi yang dilakukan Masahide dkk (2008) mengenai pengaruh kebijakan subsidi vaksin influenza terhadap elastisitas permintaan harga. Hasil studi menunjukkan nilai elastisitas mendekati 0 pada studi yang mencakup seluruh negara dan yang mencakup wilayah kota. Sedangkan pada cakupan studi di pedesaan, nilai elastisitas sekitar -1,07. ©2015 Ade Heryana Page 14 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 LATIHAN SOAL 1. Lengkapilah tabel di bawah ini, gambarkan kurva permintaannya. Harga (P) Jumlah (Q) 7 6 5 4 3 2 1 0 *Catatan = Inelastis. Total % % Revenue perubahan perubahan (PxQ) harga jumlah Nilai Elastisi tas Sifat Elastisit as 0 2 4 6 8 10 12 14 kolom Sifat Elastisitas diisi dengan Elastis, Unit elastis, atau Kesimpulan apakah yang saudara dapatkan dari tabel di atas. 2. Perhatikan grafik berikut di bawah. (Ahlersten, 2008) a. D1 adalah permintaan barang pada harga berbeda. Hitunglah elastisitas pada titik A dan titik B. b. Bila kemiringan garis D1 berubah dan menjadi garis horisontal melalui A, maka elastisitas pada titik A menjadi? c. Pendapatan konsumen naik menjadi 10% sehingga garis D1 bergeser menjadi garis D2 (garis putus-putus). Hitunglah berapa elastisitas permintaan pendapatan pada titik A; 3. Misalkan harga adalah 5, dan mengalami kenaikan sebesar 5%. Akibatnya permintaan akan barang lain naik menjadi 20%. Hitunglah ©2015 Ade Heryana Page 15 Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1 elastisitas silang permintaan barang, dan termasuk ke dalam jenis barang substitusi atau komplemen? Referensi: Ahlersten, Krister, 2008. Essential of Microeconomics, UK: Ventus Publishing Ahlersten, Krister, 2008. Essential of Microeconomics: Exercise, UK: Ventus Publishing Duarte, F, 2012. Price elasticity of expenditure across health care services, Journal of Health Economics, Vol.31, Issu 6, December 2012 Mankiw, N. Gregory, 2012. Principles of Economics, 6th Ed, South-Western: Cengege Learning Masahide, Kondo, S.I. Hoshi, dan I. Okubo, 2008. Does Subsidy work? Price Elasticity of demand for Influenza Vaccination among the elderly of Japan, Journal of Health Policy, December 2014. Nghiem, Nhung, 2013. Understanding Price Elasticity to Inform Public Health Research and Intervention Studies: Key Issues, American Journal of Public Health, 2013;103; hal.1954-1961. Pendzialek, Jonas B et al, 2015. Price Elasticities in German Statutory Health Insurance Market Before and After the Health Care Reform of 2009, Journal of Health Policy, Vol.14 January 2015, hal. 654-663 Sukirno, Sadono, 2015. Mikroekonmi Teori Pengantar, cetakan ke-30, Jakarta: Erlangga ©2015 Ade Heryana Page 16