Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1

advertisement
2015
Konsep dan
Perhitungan
Elastisitas, Edisi 1
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Konsep elastisitas dapat dipakai pada ilmu ekonomi, yaitu untuk mengetahui
bagaimana respon pelaku pasar terhadap perubahan yang terjadi pada pasar,
baik itu harga barang, perubahan pendapatan serta harga barang lain.
Ade Heryana, MKM
Universitas Esa Unggul
11/17/2015
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
KONSEP ELASTISITAS
Salah satu sifat pelayanan kesehatan adalah tidak elastisitas terhadap harga.
Apa maksud pernyataan ini?
Bayangkan sebuah jasa konsultasi dokter di suatu klinik ingin menaikkan
harga pelayanan akibat kenaikan biaya tetap (listrik, air, BBM). Apa yang
akan terjadi terhadap permintaan konsultasi dokter? Menurun atau
tetapkah?
Permasalahan di atas dapat dijelaskan dengan konsep yang disebut dengan
Elastisitas. Elastisitas adalah konsep yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa sensitif perubahan suatu variable, akibat perubahan variabel lain
(Ahlersten, 2008:38).
Ada dua cara untuk menghitung elastisitas yaitu dengan metode Point
Elasticity dan Arc Elasticity. Perhitungan point elasticity (atau Elastisitas
Titik) menggunakan titik awal sebagai pembagi/denominator, sedangkan arc
elasticity dihitung menggunakan titik tengah sebagai denominatornya.
Beberapa buku mengistilahkan arc elasticity dengan sebutan mid-point
method.
Pada grafik di atas, elastisitas perubahan pada variabel X akibat perubahan
pada variabel Y, bila menggunakan point elasticity adalah dengan menghitung
rasio antara jarak perubahan A ke B terhadap titik A (awal) pada variabel X,
dengan jarak perubahan D ke E, terhadap titik D (awal), atau dengan dalam
persamaan aljabar:
𝑒=
(𝐡 − 𝐴) 𝐴
(𝐸 − 𝐷) 𝐷
Namun bila kita balikkan arah jarum dari B ke A, maka nilai elastisitasnya
berbeda dengan A ke B. Begitu pula dengan D ke E, dan E ke D. Sehingga
formula elastititas menjadi:
𝑒=
©2015 Ade Heryana
(𝐴 − 𝐡) 𝐡
(𝐷 − 𝐸) 𝐸
Page 2
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
Bila A=5, B=10, D=10, dan E=20, maka elastisitasnya adalah
ο‚· Untuk A ke B dan D ke E :
𝑒=
ο‚·
(𝐡 − 𝐴) 𝐴
(10 − 5) 5
5 5
=
=
= 0,50
(𝐸 − 𝐷) 𝐷 (30 − 10) 10 20 10
Untuk B ke A dan E ke D :
𝑒=
(𝐴 − 𝐡) 𝐡
(5 − 10) 10
− 5 10 −150
=
=
=
= 0,75
(𝐷 − 𝐸) 𝐸 (10 − 30) 30 −20 30 −200
Perbedaan nilai elastisitas di atas disebabkan perbedaan nilai pembagi
(denominator) antara A ke B dengan B ke A. Sehingga untuk mengatasi hal
tersebut diusulkan mengganti denominator dengan nilai tengah (mid-point)
antara kedua titik. Sehingga timbullah konsep arc elasticity atau mid-point
method. Bila menggunakan arc elasticity, pembaginya bukan titik awal (A dan
D) melainkan titik tengah antara A dan B atau A+B/2 (yaitu C) serta D dan E
yaitu D+E/2 (yaitu F), sehingga rumusnya adalah:
𝑒=
(𝐡 − 𝐴) (𝐴 + 𝐡)/2 (𝐡 − 𝐴) 𝐢
=
(𝐸 − 𝐷) (𝐷 + 𝐸)/2 (𝐸 − 𝐷) 𝐹
Sehingga dengan metode ini, nilai elastisitas pada contoh di atas adalah:
ο‚· Untuk A ke B dan D ke E :
𝑒=
ο‚·
(10 − 5) (10 + 5)/2
5 7,5
=
= 0,67
(30 − 10) (30 + 10)/2 20 20
Untuk B ke A dan E ke D :
𝑒=
(5 − 10) (10 + 5)/2
−5 7,5
=
= 0,67
(10 − 30) (30 + 10)/2 −20 20
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah ukuran bagaimana pembeli dan
penjual merespon perubahan yang terjadi di pasar (Mankiw, 2012:89).
Perubahan ini dapat berifat langsung atau tidak langsung terhadap perilaku
konsumen atau produsen.
Konsep elastisitas dalam ilmu ekonomi, tidak hanya diterapkan pada
permintaan barang/jasa, akan tetapi juga dapat diaplikasikan pada
penawaran barang/jasa oleh produsen. Sehingga terdapat dua domain dalam
konsep elastisitas ini, yaitu Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran.
Pada konsep hukum permintaan dan penawaran dijelaskan bahwa konsumen
akan meningkatkan permintaan bila harga turun, sedangkan produsen akan
©2015 Ade Heryana
Page 3
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
menaikkan jumlah penawaran bila harga naik. Konsep tersebut bersifat
kualitatif. Sementara, konsep elastisitas adalah pengukuran secara
kuantitatif, sehingga yang dimaksud dengan:
ο‚· Elastisitas Permintaan adalah ukuran kuantitatif akibat perubahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta; dan
ο‚· Elastisitas Penawaran adalah ukuran kuantitatif akibat perubahan
harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Pada hukum permintaan dan hukum penawaran berlaku cateris paribus,
yaitu hanya harga saja yang berpengaruh terhadap perubahan permintaan/
penawaran. Faktor lainnya dianggap tetap. Demikian pula halnya dengan
konsep elastisitas, yang lebih berfokus pada perubahan harga. Faktor selain
harga juga dipelajari secara mendalam seperti perubahan pendapatan dan
perubahan harga barang lain.
ELASTISITAS PERMINTAAN
Salah satu manfaat mengukur elastisitas permintaan bagi pelaku ekonomi
adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan:
ο‚· Menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualan;
ο‚· Menentukan jumlah barang/jasa yang akan diproduksi;
2. Bagi pemerintah:
ο‚· Meramalkan kesuksesan kebijakan ekonomi yang akan
ditetapkan;
ο‚· Menentukan jumlah barang/jasa yang akan diimpor atau
ekspor
Elastisitas permintaan terdiri dari 3 macam: 1) Elastisitas permintaan harga
(own-price elasticity of demand); 2) Elastisitas permintaan pendapatan; dan
3) Elastisitas permintaan silang (cross-price elasticity of demand).
Elastisitas Permintaan Harga
Elastitisitas permintaan harga adalah persentase jumlah permintaan yang
berubah bila harga berubah sebesar 1 persen (Ahlersten, 2008:38).
Elastisitas pemintaan dapat dihitung dengan dua pendekatan yaitu Point
Elasticity dan Arc Elasticity.
Dengan konsep point elasticity, elastisitas permintaan harga dihitung dengan
formula sebagai berikut:
ℯ𝑝 =
©2015 Ade Heryana
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄2 − 𝑄1 ) 𝑄
=
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝2 − 𝑝1 ) 𝑝
Page 4
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
Dimana 𝑄 adalah jumlah permintaan; βˆ†π‘„ adalah perubahan jumlah
permintaan atau 𝑄2 − 𝑄1 ; 𝑝 adalah harga; βˆ†π‘ adalah perubahan harga atau
𝑝2 − 𝑝1 dan ℯ𝑝 adalah elastisitas harga.
P
35
40
45
ELASTISITAS HARGA PADA BERBAGAI JUMLAH PERMINTAAN
30
D
20
25
C
10
15
B
5
A
Q
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Sesuai dengan grafik di atas, maka Elastisitas Harga dengan metode point
elasticity pada:
1. Titik A ke B, adalah
ℯ𝑝𝐡 −𝐴 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄𝐡 − 𝑄𝐴 ) 𝑄𝐡 (25 − 35) 25 −10 25
150
=
=
=
=−
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝𝐡 − 𝑝𝐴 ) 𝑝𝐡
(15 − 5) 15
10 15
250
= −0,60
2. Titik B ke C, adalah
ℯ𝑝𝐢 −𝐡 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄𝐢 − 𝑄𝐡 ) 𝑄𝐢 (15 − 25) 15 − 10 15
250
=
=
=
=−
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝𝐢 − 𝑝𝐡 ) 𝑝𝐢
(25 − 15) 25
10 25
150
= −1,67
3. Titik C ke D, adalah
©2015 Ade Heryana
Page 5
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
ℯ𝑝𝐷−𝐢 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄𝐷 − 𝑄𝐢 ) 𝑄𝐷
(5 − 15) 5
−10 5
350
=
=
=
=−
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝𝐷 − 𝑝𝐢 ) 𝑝𝐷
(35 − 25) 35 10 35
50
= −7,00
Dari ketiga jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa:
ο‚· Elastisitas harga pada B-A = 0,60; Elastisitas pada C-B = 1,67; dan
Elastisitas pada D-C = 7,00
ο‚· Nilai elastisitas harga pada kurva permintaan di titik-titik sepanjang
garis tidak sama;
ο‚· Makin ke kiri atas, nilai elastisitas makin tinggi.
Sedangkan dengan konsep arc elasticity, elastisitas harga dihitung dengan
formula sebagai berikut:
ℯ𝑝 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄2 − 𝑄1 ) (𝑄2 + 𝑄1 ) 2
=
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝2 − 𝑝1 ) (𝑝2 + 𝑝1 ) 2
Sesuai dengan grafik di atas, maka Elastisitas Harga dengan metode arc
elasticity pada:
1. Titik A ke B, adalah
ℯ𝑝𝐡 −𝐴 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄𝐡 − 𝑄𝐴 ) (𝑄𝐡 + 𝑄𝐴 ) 2 (25 − 35) (25 + 35) 2
=
=
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝𝐡 − 𝑝𝐴 ) (𝑝𝐡 + 𝑝𝐴 ) 2
(15 − 5) (15 + 5) 2
−10 30
100
=
=−
= −0,33
10 10
300
2. Titik B ke C, adalah
ℯ𝑝𝐢 −𝐡 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄𝐢 − 𝑄𝐡 ) (𝑄𝐡 + 𝑄𝐴 ) 2 (15 − 25) (15 + 25) 2
=
=
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝𝐢 − 𝑝𝐡 ) (𝑝𝐡 + 𝑝𝐴 ) 2
(25 − 15) (25 + 15) 2
− 10 20
200
=
=−
= −1,00
10 20
200
3. Titik C ke D, adalah
ℯ𝑝𝐷 −𝐢 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄𝐷 − 𝑄𝐢 ) 𝑄𝐷
(5 − 15) (5 + 15) 2
−10 10
=
=
=
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝𝐷 − 𝑝𝐢 ) 𝑝𝐷
(35 − 25) (25 + 35) 2
10 30
300
=−
= −3,00
100
Interpretasi nilai elastisitas permintaan harga adalah sebagai berikut
(Mankiw, 2012:93):
1. Bila ℯ𝑝 = 0 maka disebut perfectly inelastic demand artinya berapun
harga barang (naik atau turun) jumlah permintaan tetap;
©2015 Ade Heryana
Page 6
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
2. Bila
ℯ𝑝 <
1
maka
disebut
inelastic
demand,
artinya
kenaikan/penurunan harga, cenderung tidak mempengaruhi
permintaan barang;
3. Bila ℯ𝑝 = 1 maka disebut unity elastic demand artinya
kenaikan/penurunan harga akan menyebabkan permintaan barang
naik/turun secara proporsional;
4. Bila ℯ𝑝 > 1 maka disebut elastic demand artinya kenaikan/penurunan
harga cenderung mempengaruhi permintaan barang; dan
5. Bila ℯ𝑝 = ~ (tak hingga) disebut perfectly elastic demand, artinya
berapapun kenaikan/penurunan harga, permintaan terhadap barang
tetap tinggi.
Perlu diperhatikan bahwa:
ο‚· Tanda elastisitas permintaan selalu negatif, ini menandakan
kesesuaian dengan hukum permintaan, yang berlaku hubungan
terbalik antara harga dan kuantitas permintaan;
ο‚· Beberapa buku menggunakan nilai absolut, sehingga baik elastisitas
permintaan maupun penawaran memiliki nilai positif, namun tetap
memperhatikan sifat/hukum permintaan dan penawaran; dan
ο‚· Angka elastisitas bisa dinyatakan dalam ukuran kontinyu (misal: 1,67)
atau persentase (167%), tanpa mengubah maksud dari konsep
elastisitas.
Elastisitas Permintaan Pendapatan
Elastisitas permintaan pendapatan atau income elasticity of demand adalah
perubahan persentase permintaan bila pendapatan berubah 1 persen.
Perhitungannya menggunakan formula point elaticity sebagai berikut:
β„―π‘š =
βˆ†π‘„ 𝑄
(𝑄2 − 𝑄1 ) 𝑄
=
βˆ†π‘š π‘š (π‘š2 − π‘š1 ) π‘š
Dimana π‘š adalah pendapatan; dan βˆ†π‘š adalah perubahan pendapatan.
Sedangkan perhitungan menggunakan formula arc elaticity sebagai berikut:
β„―π‘š =
βˆ†π‘„ 𝑄
(𝑄2 − 𝑄1 ) (𝑄2 + 𝑄1 ) 2
=
βˆ†π‘š π‘š (π‘š2 − π‘š1 ) (π‘š2 + π‘š1 ) 2
Berkaitan dengan konsep elastisitas permintaan pendapatan ini, maka kita
dapat menggolongkan barang sesuai dengan nilai elastisitas pendapatannya,
sebagai berikut:
1. Inferior goods, bila β„―π‘š < 0, artinya bila pendapatan meningkat,
pembelian/permintaan barang akan berkurang;
©2015 Ade Heryana
Page 7
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
2. Normal goods, bila 0 < β„―π‘š , artinya bila pendapatan meningkat,
pembelian/permintaan barang akan bertambah;
3. Luxury goods, bila 1 < β„―π‘š ; dan
4. Necessary goods, bila 0 < β„―π‘š < 1.
Elastisitas Permintaan Silang
Elastisitas permintaan silang atau cross-price elasticity adalah persentase
perubahan permintaan barang, bila harga barang lain berubah sebesar 1
persen. Adapun perhitungannya menggunakan rumus point elasticity sebagai
berikut:
β„―12
𝐴
=
βˆ†π‘„π΄ 𝑄𝐴 (𝑄2 − 𝑄1 )𝐴 𝑄1
=
βˆ†π‘π΅ 𝑝𝐡
(𝑝2 − 𝑝1 )𝐡 𝑝1
𝐴
𝐡
Dengan metode arc elasticity, elastisitas dihitung dengan rumus:
β„―12
𝐴
=
βˆ†π‘„π΄ 𝑄𝐴 (𝑄2 − 𝑄1 )𝐴
=
βˆ†π‘π΅ 𝑝𝐡
(𝑝2 − 𝑝1 )𝐡
𝑄2 + 𝑄1 2 𝐴
𝑝2 + 𝑝1 2 𝐡
Dimana β„―12 𝐴 adalah elastititas silang antara barang A dan barang B dari
titik 1 ke titik 2; 𝑄𝐴 adalah jumlah permintaan barang A; βˆ†π‘„π΄ adalah
perubahan permintaan barang A; 𝑝𝐡 adalah harga barang B; βˆ†π‘π΅ adalah
perubahan harga barang B.
Seperti pada elastisitas pendapatan, berkaitan dengan elastisitas silang,
barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Complemetary goods, bila ℯ𝐴𝐡 < 0;
2. Independent goods, bila ℯ𝐴𝐡 = 0; dan
3. Substitute goods, bila ℯ𝐴𝐡 > 0.
Bentuk Kurva Permintaan dan Elastisitas
Elastisitas permintaan harga dapat diinterpretasikan dalam bentuk kurva
permintaan. Mankiw (2012:93) mendeskripsikan 5 jenis elastisitas
permintaan dihubungkan dengan bentuk kurva permintaan (lihat gambar
halaman berikut). Kelima jenis elastisitas permintaan tersebut adalah:
1. Tidak elastis sempurna (Perfectly inelastic demand), yakni nilai
elastisitas = 0 (grafik huruf a);
2. Tidak elastis (Inelastic demand), yakni nilai elastisitas < 1 (grafik huruf
b);
3. Elastisitas uniter (Unit elastic demand), yakni nilai elastisitas = 1;
4. Elastis (Elastic demand), yakni nilai elastisitas > 1; dan
©2015 Ade Heryana
Page 8
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
5. Elastis sempurna (Perfectly elastic demand), yakni nilai elastisitas tak
hingga (~)
Jenis elastisitas permintaan dan bentuk kurva permintaannya
(disadur dari Mankiw, 2012: 93)
©2015 Ade Heryana
Page 9
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan permintaan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut (Mankiw, 2012):
1. Sifat substitusi barang. Barang-barang yang memiliki sifat pengganti
(substitusi) yang begitu dekat dengan barang lain, permintaannya
cenderung lebih elastis, karena ada kemudahan bagi konsumen dalam
mengganti barang yang lain. Contoh: antara obat merk Panadol
dengan Pamol yang sama-sama memiliki zat khasiat Paracetamol.
Kenaikan harga salah satu obat tersebut mempengaruhi permintaan
yang lainnya. Beda halnya antara Panadol dengan Mylanta yang
keduanya memiliki zat khasiat serta indikasi berbeda. Kenaikan pada
salah satu merk obat tersebut tidak begitu berpengaruh;
2. Sifat keperluan barang/jasa, apakah termasuk necessities goods atau
luxuries goods. Barang/jasa dengan derajat keperluan yang tinggi oleh
konsumen disebut necessities goods. Contohnya: pelayanan IGD di RS
menjadi sangat perlu pada pasien dengan kondisi yang kritis, sehingga
kenaikan harga tidak mempengaruhi permintaan. Berlawanan
dengannya adalah luxuries goods yang memiliki derajat keperluan
yang tidak tinggi. Contoh: perawatan wajah, yang bersifat cenderung
elastis terhadap harga;
3. Batasan pasar. Makin sempit batasan pasar suatu barang, maka
cenderung permintaannya lebih elastis dibanding pasar yang luas.
Elastisitas pada pasar obat Ciprofloxacin lebih elastis dibanding pasar
obat Antibiotika, karena pada pasar ini kemungkinan barang
penggantinya lebih banyak; dan
4. Periode waktu analisis. Pada periode yang sangat lama/panjang,
permintaan barang cenderung menjadi lebih elastis dibanding untuk
waktu yang lebih singkat. Contoh: pada jangka pendek (hanya
beberapa bulan) permintaan Medical Check Up tidak begitu elastis
karena kenaikan harga. Namun jika diplot data selama lebih dari 5
tahun, maka akan terlihat cenderung lebih elastis karena bukan hanya
dipengaruhi kenaikan harga, tetapi juga disebabkan kenaikan
pendapatan, faktor epidemik, teknologi MCU, cara pembayaran, dan
sebagainya.
ELASTISITAS PENAWARAN
Seperti juga pada permintaan, konsep elastisitas dapat digunakan untuk
menerangkan perubahan pada penawaran. Pada elastisitas penawaran, yang
diukur adalah responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Dengan konsep point elasticity, elastisitas penawaran harga dihitung dengan
formula sebagai berikut:
©2015 Ade Heryana
Page 10
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
ℯ𝑠 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄2 − 𝑄1 ) 𝑄
=
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝2 − 𝑝1 ) 𝑝
Sedangkan dengan konsep arc elasticity, elastisitas harga dihitung dengan
formula sebagai berikut:
ℯ𝑠 =
βˆ†π‘„ 𝑄 (𝑄2 − 𝑄1 ) (𝑄2 + 𝑄1 ) 2
=
βˆ†π‘ 𝑝
(𝑝2 − 𝑝1 ) (𝑝2 + 𝑝1 ) 2
Dimana 𝑄 adalah jumlah penawaran; βˆ†π‘„ adalah perubahan jumlah
penawaran atau 𝑄2 − 𝑄1 ; 𝑝 adalah harga; βˆ†π‘ adalah perubahan harga atau
𝑝2 − 𝑝1 dan ℯ𝑠 adalah elastisitas penawaran harga.
Tingkat Elastisitas Penawaran
Seperti pada permintaan, elastistisitas penawaran memiliki 5 tingkatan
berbeda yakni elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis, dan
tidak elastis sempurna.
Interpretasi nilai elastisitas penawaran harga adalah sebagai berikut
(Mankiw, 2012:93):
1. Bila ℯ𝑠 = 0 maka disebut perfectly inelastic demand artinya berapun
harga barang (naik atau turun) jumlah penawaran tetap;
2. Bila
ℯ𝑠 <
1
maka
disebut
inelastic
demand,
artinya
kenaikan/penurunan harga, cenderung tidak mempengaruhi
penawaran barang;
3. Bila ℯ𝑠 = 1 maka disebut unity elastic demand artinya
kenaikan/penurunan harga akan menyebabkan penawaran barang
naik/turun secara proporsional;
4. Bila ℯ𝑠 > 1 maka disebut elastic demand artinya kenaikan/penurunan
harga cenderung mempengaruhi penawaran barang; dan
5. Bila ℯ𝑠 = ~ (tak hingga) disebut perfectly elastic demand, artinya
berapapun kenaikan/penurunan harga, penawaran terhadap barang
tetap tinggi.
©2015 Ade Heryana
Page 11
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
©2015 Ade Heryana
Page 12
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
Jenis Elastisitas Penawaran dan bentuk kurva penawarannya
(disadur dari Mankiw, 2012: 100)
©2015 Ade Heryana
Page 13
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
PENELITIAN TENTANG ELATISITAS DI BIDANG KESEHATAN
Kajian tentang elastisitas permintaan dan penawaran di bidang kesehatan
telah banyak dilakukan oleh beberapa ahli. Diantaranya adalah
1. Duarte (2012) melakukan penelitian elastisitas harga pembelanjaan
pada berbagai pelayanan kesehatan di Chili menggunakan data pasar
asuransi kesehatan swasta. Hasilnya menunjukkan:
a. Nilai elastisitas harga sekitar 0 untuk pelayanan kesehatan yang
sifatnya akut (seperti: apendektomi);
b. Nilai elastisitas harga sekitar -2,08 untuk pelayanan kesehatan
yang sifatnya pilihan (seperti: kunjungan ke ahli psikologi);
c. Nilai elastisitas tersebut sebagian besar (1/3) dipengaruhi oleh
jumlah kunjungan, dan sisanya oleh intensitas kunjungan;
d. Pertambahan pendapatan 5x lebih sensitif dibanding penurunan
pendapatan; dan
e. Penduduk usia tua lebih sensitif dibanding usia muda.
2. Wagenaar et al (2009) dalam Nghiem et al (2013:1957) melakukan
meta analisis terhadap 112 studi tentang penjualan alkohol dan
konsumsi individu alkohol, menghasilkan:
a. Nilai elastisitas harga permintaan sebesar -0,46 untuk bir, -0,69
untuk Wine, dan – 0.80 untuk spiritus/alkohol bakar; dan
b. Kebijakan pajak memberi pengaruh yang signifikan pada
kebiasaan minum alkohol.
3. Pendzialek (2009) melakukan studi tentang elatisitas harga pada
asuransi kesehatan wajib di negara Jerman sebelum dan sesudah
mengalami reformasi, menggunakan data set komprehensif sickness
fund tahun 2004 hingga 2013. Hasil dari studi adalah secara umum,
elastisitas meningkat hampir 4 kali setelah reformasi, yaitu dari -0,81
(sebelum reformasi) menjadi -3.53.
4. Studi yang dilakukan Masahide dkk (2008) mengenai pengaruh
kebijakan subsidi vaksin influenza terhadap elastisitas permintaan
harga. Hasil studi menunjukkan nilai elastisitas mendekati 0 pada
studi yang mencakup seluruh negara dan yang mencakup wilayah
kota. Sedangkan pada cakupan studi di pedesaan, nilai elastisitas
sekitar -1,07.
©2015 Ade Heryana
Page 14
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
LATIHAN SOAL
1.
Lengkapilah tabel di bawah ini, gambarkan kurva permintaannya.
Harga
(P)
Jumlah
(Q)
7
6
5
4
3
2
1
0
*Catatan =
Inelastis.
Total
%
%
Revenue perubahan perubahan
(PxQ)
harga
jumlah
Nilai
Elastisi
tas
Sifat
Elastisit
as
0
2
4
6
8
10
12
14
kolom Sifat Elastisitas diisi dengan Elastis, Unit elastis, atau
Kesimpulan apakah yang saudara dapatkan dari tabel di atas.
2.
Perhatikan grafik berikut di bawah. (Ahlersten, 2008)
a. D1 adalah permintaan barang pada harga berbeda. Hitunglah
elastisitas pada titik A dan titik B.
b. Bila kemiringan garis D1 berubah dan menjadi garis horisontal
melalui A, maka elastisitas pada titik A menjadi?
c. Pendapatan konsumen naik menjadi 10% sehingga garis D1 bergeser
menjadi garis D2 (garis putus-putus). Hitunglah berapa elastisitas
permintaan pendapatan pada titik A;
3.
Misalkan harga adalah 5, dan mengalami kenaikan sebesar 5%.
Akibatnya permintaan akan barang lain naik menjadi 20%. Hitunglah
©2015 Ade Heryana
Page 15
Konsep dan Perhitungan Elastisitas, Edisi 1
elastisitas silang permintaan barang, dan termasuk ke dalam jenis barang
substitusi atau komplemen?
Referensi:
Ahlersten, Krister, 2008. Essential of Microeconomics, UK: Ventus Publishing
Ahlersten, Krister, 2008. Essential of Microeconomics: Exercise, UK: Ventus
Publishing
Duarte, F, 2012. Price elasticity of expenditure across health care services,
Journal of Health Economics, Vol.31, Issu 6, December 2012
Mankiw, N. Gregory, 2012. Principles of Economics, 6th Ed, South-Western:
Cengege Learning
Masahide, Kondo, S.I. Hoshi, dan I. Okubo, 2008. Does Subsidy work? Price
Elasticity of demand for Influenza Vaccination among the elderly of
Japan, Journal of Health Policy, December 2014.
Nghiem, Nhung, 2013. Understanding Price Elasticity to Inform Public Health
Research and Intervention Studies: Key Issues, American Journal of
Public Health, 2013;103; hal.1954-1961.
Pendzialek, Jonas B et al, 2015. Price Elasticities in German Statutory Health
Insurance Market Before and After the Health Care Reform of 2009,
Journal of Health Policy, Vol.14 January 2015, hal. 654-663
Sukirno, Sadono, 2015. Mikroekonmi Teori Pengantar, cetakan ke-30, Jakarta:
Erlangga
©2015 Ade Heryana
Page 16
Download