Panduan Program Jaminan Kesehatan Pensiunan PT. Angkasa Pura I ( Persero ) Kemuliaan Melayani Karyawan & Pensiunan PT. Angkasa Pura I Panduan Program Jaminan Kesehatan Pensiun PT. Angkasa Pura I (Persero) Yang Dikelola Oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP) Jakarta, Maret 2015 YAKKAP I Page 1 KATA PENGANTAR Kebijakan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) tentang Jaminan Kesehatan Pensiun yang dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT. Angkasa Pura I (YAKKAP) perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh Karyawan dan Pensiunan PT. Angkasa Pura I (Persero). Untuk itu perlu dilakukan penyebarluasan informasi dalam bentuk Buku Panduan kepada semua Peserta Program Jaminan Kesehatan Pensiun PT. Angkasa Pura I (Persero) tentang Fasilitas Rawat Jalan dan Rawat Inap dari BPJS Kesehatan dan Fasilitas Tambahan Rawat Inap dari YAKKAP selaku Pengelola Program Pemeliharaan Kesehatan. Penyusunan Buku Panduan ini masih belum sempurna, akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan informasi dan perkembangan regulasi ke depan. Masukan yang konstruktif dari para pihak terkait untuk penyempurnaan sangat diharapkan. Akhir kata, salam hormat dari kami segenap Pengurus, Kepala Bidang, dan Staf Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I bagi Bapak/Ibu dan keluarga semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat dan dalam perlindungan serta limpahan kasih sayang Allah Swt. , Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin. PENGURUS YAKKAP YAKKAP I Page 2 Dasar Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pensiun PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah: 1. Anggaran Dasar YAKKAP 2. Anggaran Rumah Tangga YAKKAP 3. Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero) Dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura I dan Asosiasi Karyawan Angkasa Pura I Nomor SP.137/HK.06/2014-DU, SP.AP.I.01/PKB/VI/2014, 012/DPP-AKA/VI/2014 tanggal 25 Juni 2014. 4. Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor KEP.01/KP.10.41/2015 tanggal 8 Januari 2015 tentang Program Jaminan Kesehatan Pensiun YAKKAP I Page 3 TANYA JAWAB SEPUTAR JAMINAN KESEHATAN PENSIUN YANG DIKELOLA OLEH YAKKAP 1. Apa yang dimaksud dengan Program Jaminan Kesehatan Pensiun ? Jawab : adalah layanan pemeliharaan kesehatan kepada Pensiunan yang pengelolaannya oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dipercayakan kepada Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP). 2. YAKKAP itu apa? Jawab : YAKKAP adalah badan hukum yang berbentuk YAYASAN yang didirikan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Karyawan dan Pensiunan PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan program Tunjangan Hari Tua, program Bantuan Pemeliharaan Kesehatan, dan program Bantuan Lainnya. 3. Siapakah Karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) ? Pegawai terdiri dari : a. Calon Pegawai Perusahaan b. Pegawai Perusahaan c. PNS Ditugaskan/Diperbantukan d. Pensiunan TNI/POLRI YAKKAP I Page 4 4. Siapakah Pensiunan yang menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Pensiun ? Peserta Jaminan Kesehatan Pensiun adalah Pensiunan Pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero) yang diberhentikan dengan hak pensiun, yaitu : a. Berhenti setelah mencapai usia pensiun normal b. Berhenti karena meninggal dunia c. Berhenti karena udzur jasmani/sakit/cacat 5. Adakah Pensiunan yang tidak menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Pensiun? Ada. Pensiunan yang tidak menjadi Peserta adalah Penerima Manfaat Pensiun Ditunda yaitu Pegawai yang berhenti atas permintaan sendiri/diberhentikan oleh Perusahaan pada saat usianya di bawah 46 (empat puluh enam) tahun. 6. Apakah keluarga Peserta mendapat Jaminan Kesehatan Pensiun juga? Iya. Keluarga Peserta mendapat jaminan juga yaitu istri/suami, janda/duda, serta anak yang terdaftar dalam SK Pensiun. 7. Apa yang dimaksud dengan SK Pensiun? SK Pensiun adalah SK Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) tentang Pemberhentian sebagai Pegawai dengan Hak Pensiun. 8. Setelah Peserta meninggal dunia, apakah Janda/Duda dari Pegawai tersebut tetap mendapat layanan kesehatan pensiun ? Iya. Janda/Duda Peserta yang meninggal dunia mendapat layanan kesehatan pensiun yaitu Janda/Duda yang tercantum dalam SK Pensiun. YAKKAP I Page 5 9. Apabila istri/suami yang tercantum dalam SK Pensiun meninggal dunia kemudian Pensiunan tsb menikah lagi sehingga memiliki istri/suami pengganti, apakah istri/suami pengganti dapat didaftarkan untuk mendapat layanan Pemeliharaan Kesehatan Pensiun? Tidak dapat. Istri/suami pengganti tidak dapat Jaminan Kesehatan Pensiun karena istri/suami pengganti tidak terdaftar dalam SK Pensiun. 10. Melanjutkan pertanyaan di atas, artinya istri/suami pengganti, bukan tanggungan YAKKAP? Iya, benar demikian. 11. Bagaimana dengan Anak, siapa saja anak yang dapat ditanggung oleh Peserta? Anak yang ditanggung adalah : a. Anak yang tercantum dalam SK Pensiun. b. Usianya dibawah 21 (dua puluh satu) tahun dan tidak atau belum pernah menikah serta tidak mempunyai penghasilan sendiri. c. Jika anak tsb masih sekolah/kuliah bisa ditanggung terus sampai usia 25 (dua puluh lima) tahun dengan syarat menyampaikan surat keterangan kuliah kepada YAKKAP. 12. Kapan surat keterangan kuliah anak yang melewati usia 21 tahun disampaikan kepada YAKKAP? Surat Keterangan Kuliah disampaikan kepada YAKKAP setiap semester ganjil setiap tahun. YAKKAP I Page 6 13. Apa akibatnya jika Peserta tidak menyampaikan Surat Keterangan Kuliah ke YAKKAP? Jika Peserta tidak menyampaikan Surat Keterangan Kuliah maka akan dihapus dari daftar anak yang ditanggung oleh Peserta. 14. Jika seorang Pensiunan memiliki 3 (tiga) anak yang adalah K/2, apakah anak ketiganya dapat ditanggung? Anak ke-3 tidak ditanggung, yang ditanggung Pensiunan tetap 2 (dua) anak sesuai status K/2. 15. Melanjutkan pertanyaan di atas, apabila anak pertamanya sudah tidak sekolah lagi/sudah tidak ditanggung, apakah adiknya (anak berikutnya) bisa menggantikan sebagai anak yang ditanggung ? Bisa, sepanjang anak tersebut ada dalam SK Pensiun. Contoh : Pensiunan memiliki 4 (empat) orang anak, semuanya tercantum dalam SK Pensiun, tapi status keluarga disebut K/2. Anak pertama : Andri, masih kuliah; Anak kedua : Billy, masih kuliah; Anak ketiga : Chelina, masih SMP; Anak keempat : Dira masih SD. Maka saat Andri (anak pertama) selesai kuliah, adiknya yaitu Chelina (anak ketiga) dapat menggantikan kakaknya sebagai anak yang ditanggung. Dan saat Billy (anak kedua) selesai kuliah, anak bungsungnya yaitu Dira (anak keempat) dapat menggantikan kakaknya sebagai anak yang ditanggung. YAKKAP I Page 7 16. Sejak kapan peraturan tsb (adik bisa menggantikan kakak) diberlakukan ? Peraturan tersebut baru diberlakukan bersamaan dengan Keputusan Direksi No. KEP.01/KP.10.41/2015 tanggal 8 Januari 2015. 17. Apakah anak yang dalam katagori cacat tetap dapat ditanggung terus oleh Pensiunan ? Anak yang tercantum dalam SK Pensiun dan dinyatakan/ditulis cacat tetap dapat terus menjadi tanggungan Pensiunan (cacat tetapnya terjadi sebelum orang tuanya pensiun). 18. Bagaimana jika cacat tetap terjadi setelah orang tuanya Pensiun. Apakah dapat ditanggung ? Sesuai Keputusan Direksi KEP.01/KP.10.41/2015, anak yang cacat yang ditanggung adalah yang tercantum dalam SK Pensiun (cacat tetapnya terjadi sebelum orang tuanya pensiun). 19. Apabila ada perubahan status keluarga setelah Pensiun, apakah Pensiunan harus melaporkan YAKKAP? Iya. Setiap ada perubahan status keluarga istri/suami/anak meninggal dunia, atau anak melampaui usia ditanggung) harus dilaporkan Pengurus YAKKAP. YAKKAP I Peserta kepada (karena sudah kepada Page 8 20. Jaminan Kesehatan Pensiun terdiri dari apa saja ? Fasilitas Jaminan Kesehatan Pensiun terdiri dari: a. Fasilitas Rawat Jalan dan Rawat Inap Kelas I (satu) dari Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Peserta dan keluarganya didaftarkan sebagai Peserta BPJS Kesehatan; b. Fasilitas tambahan Rawat Inap senilai Rp 15.385.000,(lima belas juta tiga ratus delapan puluh lima ribu rupiah) per jiwa per tahun. 21. Fasilitas di BPJS Kesehatan Kelas berapa ? Fasilitas Ruang Perawatan Kelas I (satu). 22. Tanda Peserta BPJS Kesehatan dalam bentuk apa ? Kartu Peserta BPJS Kesehatan. 23. Fasilitas dari BPJS Kesehatan apa saja ? Fasilitas yang diperoleh dari Kartu BPJS Kesehatan yaitu: a. Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) b. Rawat Inap dengan akomodasi ruang perawatan Kelas I (satu) 24. Rawat Jalan/Rawat Inap di BPJS Kesehatan cukup dengan menunjukkan Kartu BPJS, benarkah demikian Iya benar sekali. 25. Bagaimana prosedur/cara menggunakan Kartu BPJS Kesehatan? Prosedur penggunaan Kartu BPJS Kesehatan dapat ditanyakan secara lebih detail pada Kantor BPJS Kesehatan terdekat atau di Puskesmas / Klinik BPJS Kesehatan. YAKKAP I Page 9 26. Jika Peserta/keluarganya berobat/dirawat inap menggunakan Kartu BPJS Kesehatan apakah dijamin serba gratis, apakah mungkin ada tambahan biaya ? Tambahan biaya mungkin timbul saat Peserta/keluarganya (pasien) dirawat inap menggunakan Kartu BPJS kesehatan. Tambahan biaya bisa muncul, karena : a. Pasien dirawat di kelas VIP karena persediaan kamar Kelas I tidak ada/penuh. b. Obat yang digunakan bukan obat yang masuk dalam daftar obat BPJS atau persediaan/stock obat di rumah sakit habis sehingga pasien harus beli obat sendiri. c. Pemeriksaan penunjang diagnostic (cek laboratorium, EKG, dll) tidak masuk dalam fasilitas BPJS Kesehatan tapi dibutuhkan pasien sehingga pasien harus bayar sendiri. d. Pasien harus dioperasi, tapi kamar operasi fasilitas BPJS penuh, sehingga harus dioperasi di kamar operasi swasta, pasien harus bayar sendiri. 27. Jika terjadi seperti itu,berarti Peserta bisa menggunakan fasilitas tambahan Rawat Inap dari YAKKAP, benarkah demikian ? Benar. Fasilitas Bantuan Rawat Inap dari YAKKAP bersifat sebagai fasilitas tambahan dengan besaran biaya maksimal Rp 15.385.000,- (lima belas juta tiga ratus delapan puluh lima ribu rupiah) per jiwa per tahun dengan hak masingmasing jiwa yang tidak dapat dialihkan. 28. Arti per jiwa per tahun itu apa ? Artinya : setiap Peserta mendapat tambahan rawat inap sebesar Rp 15.385.000,-. YAKKAP I Page 10 Contoh : Untuk Tahun 2015, Pensiunan mendapat Rp 15.385.000,Istri/Suami mendapat Rp 15.385.000,Anak mendapat Rp 15.385.000,Maka tahun 2016 akan muncul lagi tambahan biaya : Pensiunan mendapat Rp 15.385.000,Istri/Suami mendapat Rp 15.385.000,Anak mendapat Rp 15.385.000,- 29. Arti dari hak masing-masing jiwa yang tidak dapat dialihkan apa ? Contoh : Pensiunan mendapat Rp 15.385.000,- dan sudah habis digunakan semua. Istrinya sehat dan tidak menggunakan bantuan tsb. Maka Pensiunan tidak dapat menggunakan hak istrinya. 30. Apakah ada persyaratan untuk mendapat fasilitas tambahan berupa Bantuan Rawat Inap dari YAKKAP? Apabila Peserta/keluarganya sakit, maka harus pergi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS Kesehatan di Puskesmas/Klinik sesuai Kartu BPJS Kesehatan. Apabila Dokter FKTP memutuskan perlu dirawat inap, maka Pensiunan harus dirawat inap di rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Apabila ternyata biaya Rumah Sakit tidak seluruhnya ditanggung BPJS Kesehatan yaitu ada biaya yang masih harus dibayar setelah perawatan selesai, maka tambahan biaya tersebut dapat diajukan untuk mendapat penggantian dari YAKKAP. YAKKAP I Page 11 Contoh : Pensiunan a.n. Bapak Dedi sakit dan berobat ke Puskesmas BPJS. Dokter merujuk untuk dirawat inap di rumah sakit. Akhirnya Bapak Dedi dirawat di Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS dari tanggal 1 sd. 5 Februari 2015. Selesai perawatan, Rumah Sakit menerbitkan rincian biaya pengobatan sebesar Rp 30 juta. Bapak Dedi diberitahu rumah sakit bahwa BPJS Kesehatan hanya menanggung Rp 23 juta dan selisih biaya rawat inap yaitu Rp 7 juta harus dibayar dari uang pribadi. Maka Bapak Dedi harus membayar Rp 7 juta kepada rumah sakit. Biaya Rp 7 juta itulah yang dapat diajukan kepada YAKKAP untuk mendapatkan penggantian. 31. Melanjutkan pertanyaan di atas, kalau seandainya Pensiunan setelah rawat inap tidak diminta membayar apa pun (seluruh biayanya menjadi jaminan BPJS Kesehatan), apakah itu bisa dimintakan penggantian ke YAKKAP ? Tidak bisa. Jika tidak ada biaya yang dibayar pasien maka itu artinya seluruh layanan perawatan ditanggung BPJS Kesehatan. Contoh : Ibu Elvia sakit dan dirawat di rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan dirawat dari tanggal 1 sd. 5 Februari 2015. Selesai perawatan, Rumah Sakit menerbitkan rincian biaya pengobatan sebesar Rp 30 juta. Ibu Elvia diberitahu rumah sakit bahwa BPJS Kesehatan menanggung seluruh biayanya sehingga Ibu Elvia tidak perlu membayar apa pun. Maka artinya biaya tersebut sepenuhnya sudah dibayar oleh BPJS Kesehatan. YAKKAP I Page 12 Rincian biaya tersebut tidak dapat diajukan kepada YAKKAP dan YAKKAP tidak menerbitkan penggantian apa pun. 32. Dengan demikian, fasilitas tambahan berupa bantuan rawat inap sebesar Rp 15.385.000,- hanya diberikan jika pasien membayar biaya tambahan yang tidak dijamin BPJS Kesehatan? Iya, benar sekali. Bantuan rawat inap hanya diberikan apabila Pensiunan/keluarganya membayar biaya tambahan. 33. Apakah Pensiunan harus membayar Iuran kepada YAKKAP untuk mendapat Jaminan Kesehatan Pensiun (yaitu Peserta BPJS Kesehatan dan bantuan rawat inap Rp 15.385.000,-) ? Tidak. Pensiunan tidak membayar iuran apa pun kepada YAKKAP. 34. Dengan kata lain tidak ada iuran apa pun? Iya, benar sekali.Pensiunan tidak membayar iuran apa pun kepada YAKKAP. 35. Berarti biaya Pemeliharaan Kesehatan Pensiun berasal dari mana ? Biaya Pemeliharaan Kesehatan Pensiun berasal dari : a. Iuran Perusahaan b. Iuran Pegawai Aktif sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) sejak 1 Januari 2014 c. Sumber lain yang telah dikelola oleh YAKKAP untuk Program Jaminan Kesehatan Pensiun. YAKKAP I Page 13 d. Dana awal dari YKP (Yayasan Kesejahteraan Pegawai) Angkasa Pura I. 36. Dana Pemeliharaan Kesehatan Pensiun dikelola YAKKAP. Apabila dananya berhasil dikembangkan dengan baik, hasil pengembangannya untuk siapa? Apabila pengembangan dana oleh YAKKAP mendapatkan hasil yang baik dan melebihi kecukupan dana yang dibutuhkan, maka Pengurus YAKKAP dapat mengusulkan kenaikan Manfaat Pemeliharaan Kesehatan Pensiun kepada Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero). 37. Bagaimana cara Peserta mengajukan permohonan penggantian Rawat Inap ? Peserta/Pensiunan mengajukan surat permohonan ditujukan kepada Ketua Pengurus YAKKAP 38. Alamat Kantor YAKKAP dimana ? Pengurus YAKKAP d/a Gedung DAPENRA Lantai 3 Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B.12 Kav. No. 8 Jakarta Pusat 10610 Kontak Person : Bidang Kepesertaan dan Umum Nomor Telepon : (021) 65868107 atau 6546642 Nomor Handphone/HP : 081 222 622 662 Nomor Faximile : (021) 6546641 Email : [email protected] YAKKAP I Page 14 39. Berkas apa saja yang harus dilampirkan pada Surat Permohonan penggantian rawat inap ? Berkas yang dilampirkan adalah : a. Fotocopy SK Pensiun b. Kuitansi Asli pembayaran rawat inap c. Surat Keterangan dari Rumah Sakit tentang kelas kamar yang ditempati Peserta d. Rincian biaya ruang perawatan dan jenis pelayanan baik yang ditanggung mau pun yang tidak ditanggung atau ditanggung sebagian oleh BPJS Kesehatan e. Rincian biaya tersebut di atas, sekurang-kurangnya mencantumkan: 1) Jenis pelayanan beserta besaran masing-masing biayanya, yaitu harus dirinci satu persatu : a) Pemeriksaan (visit) dokter b) Tindakan dokter c) Pembelian obat d) Pemeriksaan laboratorium 2) Salinan resep dokter untuk setiap kuitansi pembelian obat 3) Fotocopy hasil pemeriksaan penunjang diagnostik untuk setiap pemeriksaan penunjang diagnostic f. Nomor telepon/handphone Peserta g. Nomor Rekening Bank Peserta (fotocopy halaman 1 Buku Tabungan Peserta) YAKKAP I Page 15 40. Apakah surat permohonan penggantian Rawat Inap harus diajukan sendiri atau bisa melalui bantuan Kantor Cabang yang terdekat ? Dikirim langsung ke Kantor YAKKAP atau dapat dikirim melalui Kantor Cabang PT. Angkasa Pura I (Persero) setempat.Yang terpenting berkas harus lengkap dan dilengkapi dengan nomor telepon/Handphone yang bisa dihubungi. 41. Biaya Kesehatan Pensiun yang tidak ditanggung dan tidak diberikan penggantian biaya oleh YAKKAP apa saja? Biaya yang tidak diganti YAKKAP adalah sbb. : a. Pelayanan rawat jalan; b. Pelayanan rawat inap yang dilakukan pada Rumah Sakit diluar yang disediakan oleh BPJS Kesehatan; c. Pembelian obat tanpa resep dokter dan copy resep d. Pelayanan kesehatan di luar negeri; e. Pemeriksaan/pengobatan yang tidak berdasarkan keilmuan yang dipelajari di Fakultas Kedokteran dan belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan, pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she, chiropractic, herbal, kelasi; f. Pengobatan dan tindakan medis yang dikatagorikan sebagai percobaan (eksperimen); g. Gangguan kesehatan/penyakit yang timbul sebagai akibat lanjutan dari penyalahgunaan alcohol, narkotika, psikotropika dan sejenisnya. Contoh : Kecelakaan yang diakibatkan karena mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk, penyakit yang timbul akibat pemakaian jarum suntik yang tercemar, dll; YAKKAP I Page 16 h. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, percobaan bunuh diri atau perbuatan kea rah itu atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri; i. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik; j. Alat kontrasepsi; k. Perawatan kosmetik/kecantikan, misalnya jerawat, keloid, pemutuhan, penumbuhan rambut, dll. l. Tindakan/upaya penurunan berat badan; m. Pelayanan gigi ortodonsi dan untuk tujuan kosmetik, misalnya tindakan meratakan gigi, menghilangkan celah antara dua gigi dengan bridge, pemasangan gigi palsu yang dilapisi logam perak atau logam keemasan, semua tindakan yang berkaitan dengan kawat gigi (bracket) dan lain-lain; n. Pengguguran kandungan tanpa indikasi medis; o. Semua jenis imunisasi, kecuali imunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, dan Campak) serta Hepatitis B; p. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas, misalnya inseminasi, program bayi tabung; q. Pemeriksaan dan pengobatan disfungsi seksual; r. Tes kehamilan; s. Biaya ambulance; t. Perbekalan/alat-alat kesehatan misalnya thermometer, celana hernia, stocking varises dan lain-lain kecuali pembalut wanita pada kasus persalinan; u. Biaya yang timbul dalam pengurusan jasa non medis, meliputi pembayaran telepon, biaya laundry dan lain-lain kecuali biaya administrasi dan materai; v. Pelayanan yang tidak ada hubungannya dengan Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan; YAKKAP I Page 17 w. Dalam bentuk obat-obatan, yang meliputi : 1) Obat-obatan yang tidak tercantum dalam buku Farmakope Indonesia atau Buku Standar Obat lainnya; 2) Obat-obatan kosmetik untuk kecantikan (pemutih, penumbuh rambut, dll); 3) Semua obat dan atau vitamin yang tidak ada kaitannya dengan penyakit yang sedang diderita; 4) Makanan pelengkap seperti makanan bayi, susu; 5) Pangan khusus yang dikonsumsi untuk keadaan tertentu, misalnya pengidap diabetes, atlit, dll. 6) Obat-obat pelengkap seperti balsam, minyak kayu putih, pelembab, krim vagina, sabun, shampoo dan sejenisnya. 42. Darimana Peserta tahu apakah permohonan penggantian rawat inapnya diproses atau tidak ? Peserta dapat menghubungi Kepala Bidang atau Staf Kepesertaan dan Umum YAKKAP Nomor telepon : (021) 65868107 atau 6546642 HP Nomor 081 222 622 662 pada Hari Kerja Senin sampai dengan Jum’at jam 09.00 s.d. 15.00 WIB. 43. Apabila ada kekurangan dalam permohonan pengajuan penggantian Rawat Inap (tidak dapat diproses), apakah akan diberitahu oleh YAKKAP ? Apabila ada kekurangan berkas maka Staf YAKKAP akan menelpon Pemohon pada nomor telepon/HP yang dilampirkan pada berkas. Apabila ternyata berkas pengajuan masuk dalam katagori yang tidak dapat diganti maka Pengurus YAKKAP akan menyurati Peserta dan mengembalikan berkasnya tsb. YAKKAP I Page 18 Tanya Jawab Seputar BPJS Kesehatan 44. Siapakah Pensiunan Peserta BPJS Kesehatan? Lihat pertanyaan dan jawaban No. 4 s.d. No. 18 45. Fasilitas BPJS Kesehatan bagi Pensiunan AP.I dan keluarganya kelas berapa? Seluruh Pensiunan AP.I dan keluarga yang ditanggung sesuai SK Pensiun mendapat Kelas Perawatan BPJS Kesehatan tertinggi yaitu Kelas I (satu). Berlaku sama untuk semuanya (dari pensiunan golongan I s.d. golongan IV, dan dari Kelas Jabatan 1 s.d. Kelas Jabatan 15). 46. Apa saja persyaratan yang harus dilampirkan untuk mendaftar menjadi Peserta BPJS Kesehatan melalui Kantor YAKKAP? a. Peserta mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan YAKKAP. b. Peserta wajib memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang tercantum pada Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) atau Kartu Keluarga. c. Fotocopy KTP d. Fotocopy Kartu Keluarga e. Fotocopy SK Pensiun f. 2 (dua) buah Pasfoto ukuran 3x4 cm YAKKAP I Page 19 47. Apakah Peserta boleh mendaftarkan kepesertaan pada BPJS Kesehatan secara mandiri (tidak melalui YAKKAP)? Lalu bagaimana dengan iurannya? Peserta dapat memilih jalur pendaftaran mandiri (tidak melalui YAKKAP). Peserta dapat pergi ke Kantor BPJS Kesehatan setempat dengan membawa berkas- (KTP, KK, Pas Foto). Lalu setelah itu, Peserta mengirimkan Formulir Pendaftaran beserta berkas lampirannya (Lihat jawaban pertanyaan Nomor 46) kepada YAKKAP. Selanjutnya satu bulan setelah Kartu BPJS Kesehatan diterima oleh YAKKAP, maka iuran bulanan Peserta BPJS Kesehatan dibayar oleh YAKKAP. 48. Jadi kalau Pensiunan sudah memiliki Kartu Peserta BPJS Kesehatan yang diperoleh dengan mendaftar secara mandiri, tinggal melaporkan kepada YAKKAP? Benar. Bagi Peserta yang sudah memiliki Kartu Peserta BPJS Kesehatan tinggal memfotocopy dan mengirim ke YAKKAP. Selanjutnya YAKKAP akan membayar iurannya. 49. Apabila Peserta/keluarganya belum memiliki e-KTP, apakah bisa pakai KTP lama (KTP non elektronik)? Peserta/keluarganya dapat menggunakan KTP non elektronik yang masih berlaku, dengan syarat NIK pada KTP lama tersebut sama dengan NIK pada Kartu Keluarga keluaran terbaru dan dapat ditemukan pada data Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). YAKKAP I Page 20 50. Apakah Peserta harus memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai alamat KTP? Tidak harus. Peserta dapat memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdekat dengan alamat/domisili terakhir. Akan lebih pasti dan lebih aman, jika sebelumnya Peserta mendatangi Kantor BPJS Kesehatan setempat untuk mengkonsultasikan hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan. 51. Berapa besar Iuran BPJS Kesehatan untuk Peserta dan keluarganya? Besaran Iuran Kelas I (satu) adalah Rp. 59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus) per jiwa per bulan terhitung mulai 1 Januari 2014. 52. Siapa yang membayar Iuran BPJS Kesehatan bagi Pensiunan PT. Angkasa Pura I (Persero)? Yang membayar Iuran BPJS Kesehatan bagi Pensiunan AP.I adalah YAKKAP. 53. Apa buktinya Peserta dan keluarganya sudah terdaftar sebagai peserta di BPJS Kesehatan? Setiap peserta yang telah terdaftar pada BPJS Kesehatan mendapat identitas peserta berupa Kartu Peserta BPJS Kesehatan. YAKKAP I Page 21 54. Apakah Peserta dapat merubah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang sudah tercantum dalam Kartu Peserta BPJS Kesehatan? a. Untuk pertama kali setiap peserta terdaftar pada satu Faskes Tingkat Pertama (FKTP) yang tercantum dalam Kartu Peserta BPJS Kesehatan. b. Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan selanjutnya Peserta dapat memilih/merubah Faskes Tingkat Pertama (FKTP) yang diinginkan. c. Perubahan Faskes Tingkat Pertama (FKTP) diajukan melalui YAKKAP. Selanjutnya YAKKAP akan mengajukan perubahan kepada Kantor BPJS Kesehatan. 55. Apa yang harus dilakukan peserta bila terjadi perubahan daftar susunan keluarganya? Peserta wajib menyampaikan perubahan daftar susunan keluarganya kepada Pengurus YAKKAP dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak terjadi perubahan data kepesertaan. Selanjutnya YAKKAP akan mengusulkan perubahan ke Kantor BPJS Kesehatan. Setelah perubahan data selesai, Kantor YAKKAP akan mengirimkan kembali kartu yang telah diperbaiki kepada Peserta. 56. Apa yang dimaksud dengan manfaat BPJS Kesehatan? Manfaat adalah faedah jaminan yang menjadi hak peserta dan anggota keluargannya. YAKKAP I Page 22 Yaitu berupa rawat jalan pada Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan dan rujukan rawat inap pada rumah sakit yang ditunjuk oleh Dokter Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan. 57. Jenis manfaatnya apa saja? Manfaat yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan. Mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan. Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud terdiri atas manfaat medis dan non medis. Manfaat medis tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan. Manfaat non medis meliputi manfaat akomodasi dan ambulans. 58. Apakah manfaat akomodasi (kelas kamar) dibedakan berdasarkan besaran iuran? Ya. Manfaat akomodasi (kelas kamar perawatan) dibedakan berdasarkan skala besaran iuran yang dibayarkan. Peserta dari AP.I pada Kelas I (satu). 59. Bagaimana dengan ambulans? Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh Dokter/Rumah Sakit BPJS Kesehatan. YAKKAP I Page 23 60. Meliputi apa saja pelayanan kesehatan yang dijamin BPJS Kesehatan? Pelayanan kesehatan yang dijamin meliputi : a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik mencakup: 1) Administrasi pelayanan 2) Pelayanan promotif dan preventif 3) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasimedis 4) Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif 5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai 6) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis 7) Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama 8) Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi. b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan mencakup : 1) Rawat jalan tingkat lanjutan yang meliputi : a) Administrasi pelayanan b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis c) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai e) Pelayanan alat kesehatan implant f) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis g) Rehabilitasi medis h) Pelayanan darah i) Pelayanan kedokteran forensic j) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan. YAKKAP I Page 24 2) Rawat inap yang meliputi : a) Perawatan inap non intensif b) Perawatan inap di ruang intensif. c) Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh Menteri. 61. Apakah BPJS juga menjamin alat bantu kesehatan? Dalam hal diperlukan, peserta juga berhak mendapatkan pelayanan berupa alat bantu kesehatan yang jenis dan plafon harganya ditetapkan oleh Menteri. 62. Apakah Peserta harus selalu berobat ke Faskes Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan? Benar. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada FKTP tempat Peserta terdaftar. 63. Apakah tidak boleh langsung ke Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan memperbolehkan, dengan persyaratan: a. Peserta/keluarganya sedang berada di luar wilayah Faskes Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar sesuai Kartu Peserta BPJS, atau b. dalam keadaan kegawatdaruratan medis yang ditetapkan oleh Dokter pada rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. 64. Bagaimana jika peserta butuh penanganan lanjutan? Dalam hal peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan terdekat sesuai dengan sistem rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. YAKKAP I Page 25 65. Apakah peserta yang dirawat inap memperoleh obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan? Fasilitas kesehatan wajib menjamin peserta yang dirawat inap mendapatkan obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis. Jika ternyata obat tidak tersedia, Peserta membayar sendiri dan dapat mengajukan penggantian rawat inap kepada YAKKAP (maksimal Rp 15.385.000,-/jiwa/thn) 66. Bagaimana dengan peserta yang memerlukan pelayanan gawat darurat? Peserta yang memerlukan pelayanan gawat darurat dapat langsung memperoleh pelayanan di setiap fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan. 67. Artinya hanya pasien gawat darurat yang boleh berobat diluar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang selainnya itu harus ikut Pola pemberian kesehatan BPJS Kesehatan? Benar, diluar pasien gawat darurat harus mengikuti Pola pemberian pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan yaitu Pola Rujukan Berjenjang. YAKKAP I Page 26 68. Jelaskan lagi tentang PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA (Permenkes No 71/2013, Peraturan BPJS Kesehatan No 1 Tahun 2014). Prosedur pelayanan kesehatan bagi peserta adalah sebagai berikut: a. Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis dimulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. b. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi Peserta diselenggarakan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar (FKTP sesuai Kartu BPJS Kesehatan). c. Dalam keadaan tertentu, ketentuan sebagaimana dimaksud di atas tidak berlaku bagi Peserta yang: 1) berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar 2) atau dalam keadaan kedaruratan medis. d. Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) terdekat sesuai dengan Sistem Rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. YAKKAP I Page 27 f. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua atau Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. g. Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas. h. Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 69. Jelaskan tentang PELAYANAN KEGAWAT DARURAT (EMERGENCY) (Permenkes No 71/2013, Peraturan BPJS Kesehatan No 1 Tahun 2014) a. Pelayanan Gawat Darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah kematian, keparahan dan atau kecacatan, sesuai dengan kemampuan Fasilitas BPJS Kesehatan. b. Peserta yang memerlukan pelayanan gawat darurat dapat langsung memperoleh pelayanan di setiap Fasilitas Kesehatan (Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan/Rumah Sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan). Kriteria kegawatdaruratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Peserta yang menerima pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan setelah keadaan gawat daruratnya teratasi dan pasien dalam kondisi dapat dipindahkan. YAKKAP I Page 28 d. Biaya akibat pelayanan kegawatdaruratan dijamin oleh BPJS Kesehatan. e. Bagi Peserta yang dilayani di UGD Rumah Sakit yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, maka berlaku ketentuan fasilitas tambahan rawat inap dari YAKKAP. Yaitu Peserta membayar sendiri, kemudian diajukan penggantian rawat inap kepada YAKKAP. 70. Apabila saya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Diperbantukan dan sudah memiliki Kartu Peserta BPJS Kesehatan dari Kementerian Perhubungan, apakah perlu membuat kartu baru melalui YAKKAP? Apabila Pensiunan sudah memiliki Kartu ASKES dari status PNS nya, maka Kartu ASKES tersebut sama dengan Kartu BPJS Kesehatan. Kartu ASKES tersebut dilaporkan ke Kantor BPJS Kesehatan setempat untuk ditukar dengan Kartu BPJS Kesehatan. Peserta dan keluarganya dapat menggunakan Kartu tersebut untuk berobat dan tetap berlaku ketentuan bahwa apabila terdapat biaya yang harus dibayar sendiri saat dirawat inap, maka biaya tersebut dapat dimintakan penggantian kepada YAKKAP. Bagaimana kalau ternyata Kartu yang keluar dari status PNS nya berada pada Ruang Perawatan Kelas II (dua), apakah YAKKAP bisa menggantinya. Menurut penjelasan dari Kantor BPJS Kesehatan, yang bisa mengubah hal tersebut adalah Kementerian Perhubungan selaku Instansi yang mengajukan. YAKKAP I Page 29 71. Apabila sudah mengajukan pendaftaran kepesertaan BPJS Kesehatan melalui YAKKAP, berapa lama Kartu BPJS nya jadi? Proses pendaftaran kepesertaan pada BPJS Kesehatan bergantung pada Kantor BPJS Kesehatan. YAKKAP sebagai pemohon. 72. Apakah ada pengalaman yang diketahui YAKKAP yang berasal dari Pensiunan yang sudah lebih dulu menjadi Peserta BPJS Kesehatan? a. Setelah menerima Kartu BPJS Kesehatan, agar menyimpannya dengan rapih dan membuat fotocopy/salinannya dalam jumlah banyak. Apabila suatu saat diperlukan atau Kartu BPJS Kesehatan hilang, maka dapat menggunakan fotocopynya. b. Setelah mendapat Kartu Peserta BPJS Kesehatan, sebaiknya Peserta/Keluarganya pergi berobat (memeriksakan kesehatan) ke Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan agar memiliki Kartu Pasien sehingga memudahkan penanganan apabila suatu saat sakit. c. Apabila sakit dan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rawat Tingkat Lanjutan ke Rumah Sakit, maka Peserta harus memiliki sekurang-kurangnya 5 (lima) rangkap fotocopy dari : 1) Kartu Peserta BPJS Kesehatan 2) KTP 3) Kartu Keluarga 4) Surat Rujukan dari Puskesmas/Klinik Adanya Fotocopy berkas-2 tersebut memudahkan Peserta dalam melakukan perawatan di rumah sakit karena setiap layanan membutuhkan fotocopy berkas-2 tersebut. YAKKAP I Page 30 d. Apabila suatu saat Kartu BPJS Kesehatan tidak dapat dipergunakan, maka Peserta dapat menghubungi Kantor BPJS Kesehatan setempat untuk menanyakan hal tersebut agar diketahui penyebabnya. Apabila tidak dapat diselesaikan oleh Kantor BPJS Kesehatan, dapat dilaporkan ke YAKKAP untuk dibantu diselesaikan di Jakarta. e. Berkoordinasi dengan YAKKAP dalam pelayanan Jaminan Kesehatan Pensiun. Simpanlah nomor telepon/HP YAKKAP sehingga mudah menghubungi apabila memerlukan. Selesai. YAYASAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN ANGKASA PURA I Bidang Kepesertaan dan Umum Telepon (021) 65868107, 6546642 Faximile (021) 6546641 Handphone (HP) 081 222 622 662 Website : yakkap.or.id Email : [email protected] YAKKAP I Page 31 LEMBAR CATATAN YAKKAP I Page 32 LEMBAR CATATAN YAKKAP I Page 33 LEMBAR CATATAN YAKKAP I Page 34 LEMBAR CATATAN YAKKAP I Page 35 LEMBAR CATATAN YAKKAP I Page 36