Panduan - Yakkap

advertisement
Panduan
Program Jaminan
Kesehatan Pensiunan
PT. Angkasa Pura I ( Persero )
Kemuliaan Melayani Karyawan & Pensiunan
PT. Angkasa Pura I
Panduan
Program Jaminan Kesehatan Pensiun
PT. Angkasa Pura I (Persero)
Yang Dikelola Oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Angkasa Pura I (YAKKAP)
Jakarta, Maret 2015
YAKKAP I
Page 1
KATA PENGANTAR
Kebijakan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) tentang Jaminan
Kesehatan Pensiun yang dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan
Karyawan PT. Angkasa Pura I (YAKKAP) perlu diketahui dan
dipahami oleh seluruh Karyawan dan Pensiunan PT. Angkasa
Pura I (Persero).
Untuk itu perlu dilakukan penyebarluasan informasi dalam
bentuk Buku Panduan kepada semua Peserta Program Jaminan
Kesehatan Pensiun PT. Angkasa Pura I (Persero) tentang Fasilitas
Rawat Jalan dan Rawat Inap dari BPJS Kesehatan dan Fasilitas
Tambahan Rawat Inap dari YAKKAP selaku Pengelola Program
Pemeliharaan Kesehatan.
Penyusunan Buku Panduan ini masih belum sempurna, akan
terus dikembangkan sesuai kebutuhan informasi dan
perkembangan regulasi ke depan. Masukan yang konstruktif dari
para pihak terkait untuk penyempurnaan sangat diharapkan.
Akhir kata, salam hormat dari kami segenap Pengurus, Kepala
Bidang, dan Staf Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I
bagi Bapak/Ibu dan keluarga semoga selalu dalam keadaan sehat
wal afiat dan dalam perlindungan serta limpahan kasih sayang
Allah Swt. , Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.
PENGURUS YAKKAP
YAKKAP I
Page 2
Dasar Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pensiun
PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah:
1.
Anggaran Dasar YAKKAP
2.
Anggaran Rumah Tangga YAKKAP
3.
Perjanjian Kerja Bersama Antara PT. Angkasa Pura I (Persero)
Dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura I dan Asosiasi
Karyawan Angkasa Pura I Nomor SP.137/HK.06/2014-DU,
SP.AP.I.01/PKB/VI/2014, 012/DPP-AKA/VI/2014 tanggal 25
Juni 2014.
4.
Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) Nomor
KEP.01/KP.10.41/2015 tanggal 8 Januari 2015 tentang
Program Jaminan Kesehatan Pensiun
YAKKAP I
Page 3
TANYA JAWAB
SEPUTAR JAMINAN KESEHATAN PENSIUN
YANG DIKELOLA OLEH YAKKAP
1. Apa yang dimaksud dengan Program Jaminan Kesehatan
Pensiun ?
Jawab : adalah layanan pemeliharaan kesehatan kepada
Pensiunan yang pengelolaannya oleh PT. Angkasa Pura I
(Persero) dipercayakan kepada Yayasan Kesejahteraan
Karyawan Angkasa Pura I (YAKKAP).
2. YAKKAP itu apa?
Jawab : YAKKAP adalah badan hukum yang berbentuk
YAYASAN yang didirikan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero)
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Karyawan
dan Pensiunan PT. Angkasa Pura I (Persero) dengan program
Tunjangan Hari Tua, program Bantuan Pemeliharaan
Kesehatan, dan program Bantuan Lainnya.
3. Siapakah Karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) ?
Pegawai terdiri dari :
a. Calon Pegawai Perusahaan
b. Pegawai Perusahaan
c. PNS Ditugaskan/Diperbantukan
d. Pensiunan TNI/POLRI
YAKKAP I
Page 4
4. Siapakah Pensiunan yang menjadi Peserta Jaminan
Kesehatan Pensiun ?
Peserta Jaminan Kesehatan Pensiun adalah Pensiunan
Pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero) yang diberhentikan
dengan hak pensiun, yaitu :
a. Berhenti setelah mencapai usia pensiun normal
b. Berhenti karena meninggal dunia
c. Berhenti karena udzur jasmani/sakit/cacat
5. Adakah Pensiunan yang tidak menjadi Peserta Jaminan
Kesehatan Pensiun?
Ada. Pensiunan yang tidak menjadi Peserta adalah Penerima
Manfaat Pensiun Ditunda yaitu Pegawai yang berhenti atas
permintaan sendiri/diberhentikan oleh Perusahaan pada saat
usianya di bawah 46 (empat puluh enam) tahun.
6. Apakah keluarga Peserta mendapat Jaminan Kesehatan
Pensiun juga?
Iya. Keluarga Peserta mendapat jaminan juga yaitu
istri/suami, janda/duda, serta anak yang terdaftar dalam SK
Pensiun.
7. Apa yang dimaksud dengan SK Pensiun?
SK Pensiun adalah SK Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero)
tentang Pemberhentian sebagai Pegawai dengan Hak Pensiun.
8. Setelah Peserta meninggal dunia, apakah Janda/Duda dari
Pegawai tersebut tetap mendapat layanan kesehatan
pensiun ?
Iya. Janda/Duda Peserta yang meninggal dunia mendapat
layanan kesehatan pensiun yaitu Janda/Duda yang tercantum
dalam SK Pensiun.
YAKKAP I
Page 5
9. Apabila istri/suami yang tercantum dalam SK Pensiun
meninggal dunia kemudian Pensiunan tsb menikah lagi
sehingga memiliki istri/suami pengganti, apakah istri/suami
pengganti dapat didaftarkan untuk mendapat layanan
Pemeliharaan Kesehatan Pensiun?
Tidak dapat. Istri/suami pengganti tidak dapat Jaminan
Kesehatan Pensiun karena istri/suami pengganti tidak
terdaftar dalam SK Pensiun.
10. Melanjutkan pertanyaan di atas, artinya istri/suami
pengganti, bukan tanggungan YAKKAP?
Iya, benar demikian.
11. Bagaimana dengan Anak, siapa saja anak yang dapat
ditanggung oleh Peserta?
Anak yang ditanggung adalah :
a. Anak yang tercantum dalam SK Pensiun.
b. Usianya dibawah 21 (dua puluh satu) tahun dan tidak
atau belum pernah menikah serta tidak mempunyai
penghasilan sendiri.
c. Jika anak tsb masih sekolah/kuliah bisa ditanggung terus
sampai usia 25 (dua puluh lima) tahun dengan syarat
menyampaikan surat keterangan kuliah kepada YAKKAP.
12. Kapan surat keterangan kuliah anak yang melewati usia 21
tahun disampaikan kepada YAKKAP?
Surat Keterangan Kuliah disampaikan kepada YAKKAP setiap
semester ganjil setiap tahun.
YAKKAP I
Page 6
13. Apa akibatnya jika Peserta tidak menyampaikan Surat
Keterangan Kuliah ke YAKKAP?
Jika Peserta tidak menyampaikan Surat Keterangan Kuliah
maka akan dihapus dari daftar anak yang ditanggung oleh
Peserta.
14. Jika seorang Pensiunan memiliki 3 (tiga) anak yang adalah
K/2, apakah anak ketiganya dapat ditanggung?
Anak ke-3 tidak ditanggung, yang ditanggung Pensiunan
tetap 2 (dua) anak sesuai status K/2.
15. Melanjutkan pertanyaan di atas, apabila anak pertamanya
sudah tidak sekolah lagi/sudah tidak ditanggung, apakah
adiknya (anak berikutnya) bisa menggantikan sebagai anak
yang ditanggung ?
Bisa, sepanjang anak tersebut ada dalam SK Pensiun.
Contoh : Pensiunan memiliki 4 (empat) orang anak,
semuanya tercantum dalam SK Pensiun, tapi status keluarga
disebut K/2.
Anak pertama : Andri, masih kuliah;
Anak kedua : Billy, masih kuliah;
Anak ketiga : Chelina, masih SMP;
Anak keempat : Dira masih SD.
Maka saat Andri (anak pertama) selesai kuliah, adiknya yaitu
Chelina (anak ketiga) dapat menggantikan kakaknya sebagai
anak yang ditanggung. Dan saat Billy (anak kedua) selesai
kuliah, anak bungsungnya yaitu Dira (anak keempat) dapat
menggantikan kakaknya sebagai anak yang ditanggung.
YAKKAP I
Page 7
16. Sejak kapan peraturan tsb (adik bisa menggantikan kakak)
diberlakukan ?
Peraturan tersebut baru diberlakukan bersamaan dengan
Keputusan Direksi No. KEP.01/KP.10.41/2015 tanggal 8
Januari 2015.
17. Apakah anak yang dalam katagori cacat tetap dapat
ditanggung terus oleh Pensiunan ?
Anak yang tercantum dalam SK Pensiun dan
dinyatakan/ditulis cacat tetap dapat terus menjadi
tanggungan Pensiunan (cacat tetapnya terjadi sebelum
orang tuanya pensiun).
18. Bagaimana jika cacat tetap terjadi setelah orang tuanya
Pensiun. Apakah dapat ditanggung ?
Sesuai Keputusan Direksi KEP.01/KP.10.41/2015, anak yang
cacat yang ditanggung adalah yang tercantum dalam SK
Pensiun (cacat tetapnya terjadi sebelum orang tuanya
pensiun).
19. Apabila ada perubahan status keluarga setelah
Pensiun, apakah Pensiunan harus melaporkan
YAKKAP?
Iya. Setiap ada perubahan status keluarga
istri/suami/anak meninggal dunia, atau anak
melampaui usia ditanggung) harus dilaporkan
Pengurus YAKKAP.
YAKKAP I
Peserta
kepada
(karena
sudah
kepada
Page 8
20. Jaminan Kesehatan Pensiun terdiri dari apa saja ?
Fasilitas Jaminan Kesehatan Pensiun terdiri dari:
a. Fasilitas Rawat Jalan dan Rawat Inap Kelas I (satu) dari
Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Peserta
dan keluarganya didaftarkan sebagai Peserta BPJS
Kesehatan;
b. Fasilitas tambahan Rawat Inap senilai Rp 15.385.000,(lima belas juta tiga ratus delapan puluh lima ribu rupiah)
per jiwa per tahun.
21. Fasilitas di BPJS Kesehatan Kelas berapa ?
Fasilitas Ruang Perawatan Kelas I (satu).
22. Tanda Peserta BPJS Kesehatan dalam bentuk apa ?
Kartu Peserta BPJS Kesehatan.
23. Fasilitas dari BPJS Kesehatan apa saja ?
Fasilitas yang diperoleh dari Kartu BPJS Kesehatan yaitu:
a. Rawat Jalan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
b. Rawat Inap dengan akomodasi ruang perawatan Kelas I
(satu)
24. Rawat Jalan/Rawat Inap di BPJS Kesehatan cukup dengan
menunjukkan Kartu BPJS, benarkah demikian
Iya benar sekali.
25. Bagaimana prosedur/cara menggunakan Kartu BPJS
Kesehatan?
Prosedur penggunaan Kartu BPJS Kesehatan dapat
ditanyakan secara lebih detail pada Kantor BPJS Kesehatan
terdekat atau di Puskesmas / Klinik BPJS Kesehatan.
YAKKAP I
Page 9
26. Jika
Peserta/keluarganya
berobat/dirawat
inap
menggunakan Kartu BPJS Kesehatan apakah dijamin serba
gratis, apakah mungkin ada tambahan biaya ?
Tambahan biaya mungkin timbul saat Peserta/keluarganya
(pasien) dirawat inap menggunakan Kartu BPJS kesehatan.
Tambahan biaya bisa muncul, karena :
a. Pasien dirawat di kelas VIP karena persediaan kamar
Kelas I tidak ada/penuh.
b. Obat yang digunakan bukan obat yang masuk dalam daftar
obat BPJS atau persediaan/stock obat di rumah sakit habis
sehingga pasien harus beli obat sendiri.
c. Pemeriksaan penunjang diagnostic (cek laboratorium,
EKG, dll) tidak masuk dalam fasilitas BPJS Kesehatan tapi
dibutuhkan pasien sehingga pasien harus bayar sendiri.
d. Pasien harus dioperasi, tapi kamar operasi fasilitas BPJS
penuh, sehingga harus dioperasi di kamar operasi swasta,
pasien harus bayar sendiri.
27. Jika terjadi seperti itu,berarti Peserta bisa menggunakan
fasilitas tambahan Rawat Inap dari YAKKAP, benarkah
demikian ?
Benar. Fasilitas Bantuan Rawat Inap dari YAKKAP bersifat
sebagai fasilitas tambahan dengan besaran biaya maksimal
Rp 15.385.000,- (lima belas juta tiga ratus delapan puluh
lima ribu rupiah) per jiwa per tahun dengan hak masingmasing jiwa yang tidak dapat dialihkan.
28. Arti per jiwa per tahun itu apa ?
Artinya : setiap Peserta mendapat tambahan rawat inap
sebesar Rp 15.385.000,-.
YAKKAP I
Page 10
Contoh :
Untuk Tahun 2015,
Pensiunan mendapat Rp 15.385.000,Istri/Suami mendapat Rp 15.385.000,Anak mendapat Rp 15.385.000,Maka tahun 2016 akan muncul lagi tambahan biaya :
Pensiunan mendapat Rp 15.385.000,Istri/Suami mendapat Rp 15.385.000,Anak mendapat Rp 15.385.000,-
29. Arti dari hak masing-masing jiwa yang tidak dapat dialihkan
apa ?
Contoh : Pensiunan mendapat Rp 15.385.000,- dan sudah
habis digunakan semua.
Istrinya sehat dan tidak menggunakan bantuan tsb.
Maka Pensiunan tidak dapat menggunakan hak istrinya.
30. Apakah ada persyaratan untuk mendapat fasilitas
tambahan berupa Bantuan Rawat Inap dari YAKKAP?
Apabila Peserta/keluarganya sakit, maka harus pergi ke
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS Kesehatan
di Puskesmas/Klinik sesuai Kartu BPJS Kesehatan. Apabila
Dokter FKTP memutuskan perlu dirawat inap, maka
Pensiunan harus dirawat inap di rumah sakit yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Apabila ternyata biaya Rumah Sakit tidak seluruhnya
ditanggung BPJS Kesehatan yaitu ada biaya yang masih harus
dibayar setelah perawatan selesai, maka tambahan biaya
tersebut dapat diajukan untuk mendapat penggantian dari
YAKKAP.
YAKKAP I
Page 11
Contoh :
Pensiunan a.n. Bapak Dedi sakit dan berobat ke Puskesmas
BPJS. Dokter merujuk untuk dirawat inap di rumah sakit.
Akhirnya Bapak Dedi dirawat di Rumah Sakit yang
bekerjasama dengan BPJS dari tanggal 1 sd. 5 Februari 2015.
Selesai perawatan, Rumah Sakit menerbitkan rincian biaya
pengobatan sebesar Rp 30 juta.
Bapak Dedi diberitahu rumah sakit bahwa BPJS Kesehatan
hanya menanggung Rp 23 juta dan selisih biaya rawat inap
yaitu Rp 7 juta harus dibayar dari uang pribadi. Maka Bapak
Dedi harus membayar Rp 7 juta kepada rumah sakit.
Biaya Rp 7 juta itulah yang dapat diajukan kepada YAKKAP
untuk mendapatkan penggantian.
31. Melanjutkan pertanyaan di atas, kalau seandainya
Pensiunan setelah rawat inap tidak diminta membayar apa
pun (seluruh biayanya menjadi jaminan BPJS Kesehatan),
apakah itu bisa dimintakan penggantian ke YAKKAP ?
Tidak bisa. Jika tidak ada biaya yang dibayar pasien maka itu
artinya seluruh layanan perawatan ditanggung BPJS
Kesehatan.
Contoh :
Ibu Elvia sakit dan dirawat di rumah sakit yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan dan dirawat dari tanggal 1 sd. 5
Februari 2015.
Selesai perawatan, Rumah Sakit menerbitkan rincian biaya
pengobatan sebesar Rp 30 juta.
Ibu Elvia diberitahu rumah sakit bahwa BPJS Kesehatan
menanggung seluruh biayanya sehingga Ibu Elvia tidak perlu
membayar apa pun. Maka artinya biaya tersebut
sepenuhnya sudah dibayar oleh BPJS Kesehatan.
YAKKAP I
Page 12
Rincian biaya tersebut tidak dapat diajukan kepada YAKKAP
dan YAKKAP tidak menerbitkan penggantian apa pun.
32. Dengan demikian, fasilitas tambahan berupa bantuan
rawat inap sebesar Rp 15.385.000,- hanya diberikan jika
pasien membayar biaya tambahan yang tidak dijamin BPJS
Kesehatan?
Iya, benar sekali.
Bantuan
rawat
inap
hanya
diberikan
apabila
Pensiunan/keluarganya membayar biaya tambahan.
33. Apakah Pensiunan harus membayar Iuran kepada YAKKAP
untuk mendapat Jaminan Kesehatan Pensiun (yaitu Peserta
BPJS Kesehatan dan bantuan rawat inap Rp 15.385.000,-) ?
Tidak. Pensiunan tidak membayar iuran apa pun kepada
YAKKAP.
34. Dengan kata lain tidak ada iuran apa pun?
Iya, benar sekali.Pensiunan tidak membayar iuran apa pun
kepada YAKKAP.
35. Berarti biaya Pemeliharaan Kesehatan Pensiun berasal dari
mana ?
Biaya Pemeliharaan Kesehatan Pensiun berasal dari :
a. Iuran Perusahaan
b. Iuran Pegawai Aktif sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu
rupiah) sejak 1 Januari 2014
c. Sumber lain yang telah dikelola oleh YAKKAP untuk
Program Jaminan Kesehatan Pensiun.
YAKKAP I
Page 13
d. Dana awal dari YKP (Yayasan Kesejahteraan Pegawai)
Angkasa Pura I.
36. Dana Pemeliharaan Kesehatan Pensiun dikelola YAKKAP.
Apabila dananya berhasil dikembangkan dengan baik, hasil
pengembangannya untuk siapa?
Apabila pengembangan dana oleh YAKKAP mendapatkan
hasil yang baik dan melebihi kecukupan dana yang
dibutuhkan, maka Pengurus YAKKAP dapat mengusulkan
kenaikan Manfaat Pemeliharaan Kesehatan Pensiun kepada
Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero).
37. Bagaimana cara Peserta mengajukan permohonan
penggantian Rawat Inap ?
Peserta/Pensiunan mengajukan surat permohonan ditujukan
kepada Ketua Pengurus YAKKAP
38. Alamat Kantor YAKKAP dimana ?
Pengurus YAKKAP
d/a Gedung DAPENRA Lantai 3
Kota Baru Bandar Kemayoran Blok B.12 Kav. No. 8
Jakarta Pusat 10610
Kontak Person :
Bidang Kepesertaan dan Umum
Nomor Telepon : (021) 65868107 atau 6546642
Nomor Handphone/HP : 081 222 622 662
Nomor Faximile : (021) 6546641
Email : [email protected]
YAKKAP I
Page 14
39. Berkas apa saja yang harus dilampirkan pada Surat
Permohonan penggantian rawat inap ?
Berkas yang dilampirkan adalah :
a. Fotocopy SK Pensiun
b. Kuitansi Asli pembayaran rawat inap
c. Surat Keterangan dari Rumah Sakit tentang kelas kamar
yang ditempati Peserta
d. Rincian biaya ruang perawatan dan jenis pelayanan baik
yang ditanggung mau pun yang tidak ditanggung atau
ditanggung sebagian oleh BPJS Kesehatan
e. Rincian biaya tersebut di atas, sekurang-kurangnya
mencantumkan:
1) Jenis pelayanan beserta besaran masing-masing
biayanya, yaitu harus dirinci satu persatu :
a) Pemeriksaan (visit) dokter
b) Tindakan dokter
c) Pembelian obat
d) Pemeriksaan laboratorium
2) Salinan resep dokter untuk setiap kuitansi pembelian
obat
3) Fotocopy hasil pemeriksaan penunjang diagnostik
untuk setiap pemeriksaan penunjang diagnostic
f. Nomor telepon/handphone Peserta
g. Nomor Rekening Bank Peserta (fotocopy halaman 1 Buku
Tabungan Peserta)
YAKKAP I
Page 15
40. Apakah surat permohonan penggantian Rawat Inap harus
diajukan sendiri atau bisa melalui bantuan Kantor Cabang
yang terdekat ?
Dikirim langsung ke Kantor YAKKAP atau dapat dikirim
melalui Kantor Cabang PT. Angkasa Pura I (Persero)
setempat.Yang terpenting berkas harus lengkap dan
dilengkapi dengan nomor telepon/Handphone yang bisa
dihubungi.
41. Biaya Kesehatan Pensiun yang tidak ditanggung dan tidak
diberikan penggantian biaya oleh YAKKAP apa saja?
Biaya yang tidak diganti YAKKAP adalah sbb. :
a. Pelayanan rawat jalan;
b. Pelayanan rawat inap yang dilakukan pada Rumah Sakit
diluar yang disediakan oleh BPJS Kesehatan;
c. Pembelian obat tanpa resep dokter dan copy resep
d. Pelayanan kesehatan di luar negeri;
e. Pemeriksaan/pengobatan yang tidak berdasarkan
keilmuan yang dipelajari di Fakultas Kedokteran dan
belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi
kesehatan, pengobatan komplementer, alternatif dan
tradisional, termasuk akupuntur, shin she, chiropractic,
herbal, kelasi;
f. Pengobatan dan tindakan medis yang dikatagorikan
sebagai percobaan (eksperimen);
g. Gangguan kesehatan/penyakit yang timbul sebagai akibat
lanjutan dari penyalahgunaan alcohol, narkotika,
psikotropika dan sejenisnya.
Contoh :
Kecelakaan yang diakibatkan karena mengendarai
kendaraan dalam keadaan mabuk, penyakit yang timbul
akibat pemakaian jarum suntik yang tercemar, dll;
YAKKAP I
Page 16
h. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri,
percobaan bunuh diri atau perbuatan kea rah itu atau
akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
i. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
j. Alat kontrasepsi;
k. Perawatan kosmetik/kecantikan, misalnya jerawat, keloid,
pemutuhan, penumbuhan rambut, dll.
l. Tindakan/upaya penurunan berat badan;
m. Pelayanan gigi ortodonsi dan untuk tujuan kosmetik,
misalnya tindakan meratakan gigi, menghilangkan celah
antara dua gigi dengan bridge, pemasangan gigi palsu
yang dilapisi logam perak atau logam keemasan, semua
tindakan yang berkaitan dengan kawat gigi (bracket) dan
lain-lain;
n. Pengguguran kandungan tanpa indikasi medis;
o. Semua jenis imunisasi, kecuali imunisasi dasar (BCG, DPT,
Polio, dan Campak) serta Hepatitis B;
p. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas, misalnya
inseminasi, program bayi tabung;
q. Pemeriksaan dan pengobatan disfungsi seksual;
r. Tes kehamilan;
s. Biaya ambulance;
t. Perbekalan/alat-alat kesehatan misalnya thermometer,
celana hernia, stocking varises dan lain-lain kecuali
pembalut wanita pada kasus persalinan;
u. Biaya yang timbul dalam pengurusan jasa non medis,
meliputi pembayaran telepon, biaya laundry dan lain-lain
kecuali biaya administrasi dan materai;
v. Pelayanan yang tidak ada hubungannya dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan;
YAKKAP I
Page 17
w. Dalam bentuk obat-obatan, yang meliputi :
1) Obat-obatan yang tidak tercantum dalam buku
Farmakope Indonesia atau Buku Standar Obat lainnya;
2) Obat-obatan kosmetik untuk kecantikan (pemutih,
penumbuh rambut, dll);
3) Semua obat dan atau vitamin yang tidak ada kaitannya
dengan penyakit yang sedang diderita;
4) Makanan pelengkap seperti makanan bayi, susu;
5) Pangan khusus yang dikonsumsi untuk keadaan
tertentu, misalnya pengidap diabetes, atlit, dll.
6) Obat-obat pelengkap seperti balsam, minyak kayu
putih, pelembab, krim vagina, sabun, shampoo dan
sejenisnya.
42. Darimana Peserta tahu apakah permohonan penggantian
rawat inapnya diproses atau tidak ?
Peserta dapat menghubungi
Kepala Bidang atau Staf Kepesertaan dan Umum YAKKAP
Nomor telepon : (021) 65868107 atau 6546642
HP Nomor 081 222 622 662
pada Hari Kerja Senin sampai dengan Jum’at
jam 09.00 s.d. 15.00 WIB.
43. Apabila ada kekurangan dalam permohonan pengajuan
penggantian Rawat Inap (tidak dapat diproses), apakah
akan diberitahu oleh YAKKAP ?
Apabila ada kekurangan berkas maka Staf YAKKAP akan
menelpon Pemohon pada nomor telepon/HP yang
dilampirkan pada berkas. Apabila ternyata berkas pengajuan
masuk dalam katagori yang tidak dapat diganti maka
Pengurus YAKKAP akan menyurati Peserta dan
mengembalikan berkasnya tsb.
YAKKAP I
Page 18
Tanya Jawab
Seputar BPJS Kesehatan
44. Siapakah Pensiunan Peserta BPJS Kesehatan?
Lihat pertanyaan dan jawaban No. 4 s.d. No. 18
45. Fasilitas BPJS Kesehatan bagi Pensiunan AP.I dan
keluarganya kelas berapa?
Seluruh Pensiunan AP.I dan keluarga yang ditanggung sesuai
SK Pensiun mendapat Kelas Perawatan BPJS Kesehatan
tertinggi yaitu Kelas I (satu). Berlaku sama untuk semuanya
(dari pensiunan golongan I s.d. golongan IV, dan dari Kelas
Jabatan 1 s.d. Kelas Jabatan 15).
46. Apa saja persyaratan yang harus dilampirkan untuk
mendaftar menjadi Peserta BPJS Kesehatan melalui Kantor
YAKKAP?
a. Peserta mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan
YAKKAP.
b. Peserta wajib
memiliki
NIK
(Nomor
Induk
Kependudukan) yang tercantum pada Kartu Tanda
Penduduk (e-KTP) atau Kartu Keluarga.
c. Fotocopy KTP
d. Fotocopy Kartu Keluarga
e. Fotocopy SK Pensiun
f. 2 (dua) buah Pasfoto ukuran 3x4 cm
YAKKAP I
Page 19
47. Apakah Peserta boleh mendaftarkan kepesertaan pada
BPJS Kesehatan secara mandiri (tidak melalui YAKKAP)?
Lalu bagaimana dengan iurannya?
Peserta dapat memilih jalur pendaftaran mandiri (tidak
melalui YAKKAP). Peserta dapat pergi ke Kantor BPJS
Kesehatan setempat dengan membawa berkas- (KTP, KK, Pas
Foto).
Lalu setelah itu, Peserta mengirimkan Formulir Pendaftaran
beserta berkas lampirannya (Lihat jawaban pertanyaan
Nomor 46) kepada YAKKAP. Selanjutnya satu bulan setelah
Kartu BPJS Kesehatan diterima oleh YAKKAP, maka iuran
bulanan Peserta BPJS Kesehatan dibayar oleh YAKKAP.
48. Jadi kalau Pensiunan sudah memiliki Kartu Peserta BPJS
Kesehatan yang diperoleh dengan mendaftar secara
mandiri, tinggal melaporkan kepada YAKKAP?
Benar. Bagi Peserta yang sudah memiliki Kartu Peserta BPJS
Kesehatan tinggal memfotocopy dan mengirim ke YAKKAP.
Selanjutnya YAKKAP akan membayar iurannya.
49. Apabila Peserta/keluarganya belum memiliki e-KTP,
apakah bisa pakai KTP lama (KTP non elektronik)?
Peserta/keluarganya
dapat
menggunakan KTP
non
elektronik yang masih berlaku, dengan syarat NIK pada KTP
lama tersebut sama dengan NIK pada Kartu Keluarga
keluaran terbaru dan dapat ditemukan pada data
Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil).
YAKKAP I
Page 20
50. Apakah Peserta harus memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) sesuai alamat KTP?
Tidak harus. Peserta dapat memilih Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang terdekat dengan
alamat/domisili terakhir.
Akan lebih pasti dan lebih aman, jika sebelumnya Peserta
mendatangi Kantor BPJS Kesehatan setempat untuk
mengkonsultasikan hal tersebut agar tidak terjadi kesalahan.
51. Berapa besar Iuran BPJS Kesehatan untuk Peserta dan
keluarganya?
Besaran Iuran Kelas I (satu) adalah Rp. 59.500,- (lima puluh
sembilan ribu lima ratus) per jiwa per bulan terhitung mulai
1 Januari 2014.
52. Siapa yang membayar Iuran BPJS Kesehatan bagi Pensiunan
PT. Angkasa Pura I (Persero)?
Yang membayar Iuran BPJS Kesehatan bagi Pensiunan AP.I
adalah YAKKAP.
53. Apa buktinya Peserta dan keluarganya sudah terdaftar
sebagai peserta di BPJS Kesehatan?
Setiap peserta yang telah terdaftar pada BPJS Kesehatan
mendapat identitas peserta berupa Kartu Peserta BPJS
Kesehatan.
YAKKAP I
Page 21
54. Apakah Peserta dapat merubah Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang sudah tercantum dalam Kartu Peserta
BPJS Kesehatan?
a. Untuk pertama kali setiap peserta terdaftar pada satu
Faskes Tingkat Pertama (FKTP) yang tercantum dalam
Kartu Peserta BPJS Kesehatan.
b. Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan
selanjutnya Peserta dapat memilih/merubah Faskes
Tingkat Pertama (FKTP) yang diinginkan.
c. Perubahan Faskes Tingkat Pertama (FKTP) diajukan
melalui YAKKAP. Selanjutnya YAKKAP akan mengajukan
perubahan kepada Kantor BPJS Kesehatan.
55. Apa yang harus dilakukan peserta bila terjadi perubahan
daftar susunan keluarganya?
Peserta wajib menyampaikan perubahan daftar susunan
keluarganya kepada Pengurus YAKKAP dalam waktu 14
(empat belas) hari kerja sejak terjadi perubahan data
kepesertaan.
Selanjutnya YAKKAP akan mengusulkan perubahan ke Kantor
BPJS Kesehatan.
Setelah perubahan data selesai, Kantor YAKKAP akan
mengirimkan kembali kartu yang telah diperbaiki kepada
Peserta.
56. Apa yang dimaksud dengan manfaat BPJS Kesehatan?
Manfaat adalah faedah jaminan yang menjadi hak peserta
dan anggota keluargannya.
YAKKAP I
Page 22
Yaitu berupa rawat jalan pada Puskesmas/Klinik BPJS
Kesehatan dan rujukan rawat inap pada rumah sakit yang
ditunjuk oleh Dokter Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan.
57. Jenis manfaatnya apa saja?
Manfaat yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan.
Mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis
pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.
Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud terdiri
atas manfaat medis dan non medis. Manfaat medis tidak
terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan. Manfaat non
medis meliputi manfaat akomodasi dan ambulans.
58. Apakah manfaat akomodasi (kelas kamar) dibedakan
berdasarkan besaran iuran?
Ya. Manfaat akomodasi (kelas kamar perawatan) dibedakan
berdasarkan skala besaran iuran yang dibayarkan. Peserta
dari AP.I pada Kelas I (satu).
59. Bagaimana dengan ambulans?
Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari fasilitas
kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh
Dokter/Rumah Sakit BPJS Kesehatan.
YAKKAP I
Page 23
60. Meliputi apa saja pelayanan kesehatan yang dijamin BPJS
Kesehatan?
Pelayanan kesehatan yang dijamin meliputi :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan
kesehatan non spesialistik mencakup:
1) Administrasi pelayanan
2) Pelayanan promotif dan preventif
3) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasimedis
4) Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun
non operatif
5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
7) Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat
pertama
8) Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu
pelayanan kesehatan mencakup :
1) Rawat jalan tingkat lanjutan yang meliputi :
a) Administrasi pelayanan
b) Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik
oleh dokter spesialis dan subspesialis
c) Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi
medis
d) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
e) Pelayanan alat kesehatan implant
f) Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai
dengan indikasi medis
g) Rehabilitasi medis
h) Pelayanan darah
i) Pelayanan kedokteran forensic
j) Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan.
YAKKAP I
Page 24
2) Rawat inap yang meliputi :
a) Perawatan inap non intensif
b) Perawatan inap di ruang intensif.
c) Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh Menteri.
61. Apakah BPJS juga menjamin alat bantu kesehatan?
Dalam hal diperlukan, peserta juga berhak mendapatkan
pelayanan berupa alat bantu kesehatan yang jenis dan
plafon harganya ditetapkan oleh Menteri.
62. Apakah Peserta harus selalu berobat ke Faskes Tingkat
Pertama (FKTP) Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan?
Benar. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan
pada FKTP tempat Peserta terdaftar.
63. Apakah tidak boleh langsung ke Rumah Sakit yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan?
BPJS Kesehatan memperbolehkan, dengan persyaratan:
a. Peserta/keluarganya sedang berada di luar wilayah Faskes
Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar sesuai
Kartu Peserta BPJS, atau
b. dalam keadaan kegawatdaruratan medis yang ditetapkan
oleh Dokter pada rumah sakit yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan.
64. Bagaimana jika peserta butuh penanganan lanjutan?
Dalam hal peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) harus
merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
terdekat sesuai dengan sistem rujukan yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
YAKKAP I
Page 25
65. Apakah peserta yang dirawat inap memperoleh obat dan
bahan medis habis pakai yang dibutuhkan?
Fasilitas kesehatan wajib menjamin peserta yang dirawat
inap mendapatkan obat dan bahan medis habis pakai yang
dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis.
Jika ternyata obat tidak tersedia, Peserta membayar sendiri
dan dapat mengajukan penggantian rawat inap kepada
YAKKAP (maksimal Rp 15.385.000,-/jiwa/thn)
66. Bagaimana dengan peserta yang memerlukan pelayanan
gawat darurat?
Peserta yang memerlukan pelayanan gawat darurat dapat
langsung memperoleh pelayanan di setiap fasilitas
kesehatan BPJS Kesehatan.
67. Artinya hanya pasien gawat darurat yang boleh berobat
diluar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
selainnya itu harus ikut Pola pemberian kesehatan BPJS
Kesehatan?
Benar, diluar pasien gawat darurat harus mengikuti Pola
pemberian pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan yaitu Pola
Rujukan Berjenjang.
YAKKAP I
Page 26
68. Jelaskan lagi tentang PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
BAGI PESERTA (Permenkes No 71/2013, Peraturan BPJS
Kesehatan No 1 Tahun 2014).
Prosedur pelayanan kesehatan bagi peserta adalah sebagai
berikut:
a. Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara
berjenjang sesuai kebutuhan medis dimulai dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
b. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi Peserta
diselenggarakan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
tempat Peserta terdaftar (FKTP sesuai Kartu BPJS
Kesehatan).
c. Dalam keadaan tertentu, ketentuan sebagaimana
dimaksud di atas tidak berlaku bagi Peserta yang:
1) berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama tempat Peserta terdaftar
2) atau dalam keadaan kedaruratan medis.
d. Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) terdekat
sesuai dengan Sistem Rujukan yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua hanya dapat
diberikan atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama.
YAKKAP I
Page 27
f. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga hanya dapat
diberikan atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat
Kedua atau Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
g. Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas dikecualikan
pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan
permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis,
dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.
h. Tata cara rujukan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
69. Jelaskan tentang PELAYANAN KEGAWAT DARURAT
(EMERGENCY) (Permenkes No 71/2013, Peraturan BPJS
Kesehatan No 1 Tahun 2014)
a. Pelayanan Gawat Darurat adalah pelayanan kesehatan
yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah
kematian, keparahan dan atau kecacatan, sesuai dengan
kemampuan Fasilitas BPJS Kesehatan.
b. Peserta yang memerlukan pelayanan gawat darurat dapat
langsung memperoleh pelayanan di setiap Fasilitas
Kesehatan (Puskesmas/Klinik BPJS Kesehatan/Rumah
Sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan). Kriteria
kegawatdaruratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Peserta yang menerima pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan, akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan setelah
keadaan gawat daruratnya teratasi dan pasien dalam
kondisi dapat dipindahkan.
YAKKAP I
Page 28
d. Biaya akibat pelayanan kegawatdaruratan dijamin oleh
BPJS Kesehatan.
e. Bagi Peserta yang dilayani di UGD Rumah Sakit yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, maka berlaku
ketentuan fasilitas tambahan rawat inap dari YAKKAP.
Yaitu Peserta membayar sendiri, kemudian diajukan
penggantian rawat inap kepada YAKKAP.
70. Apabila saya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Diperbantukan dan sudah memiliki Kartu Peserta BPJS
Kesehatan dari Kementerian Perhubungan, apakah perlu
membuat kartu baru melalui YAKKAP?
Apabila Pensiunan sudah memiliki Kartu ASKES dari status
PNS nya, maka Kartu ASKES tersebut sama dengan Kartu
BPJS Kesehatan.
Kartu ASKES tersebut dilaporkan ke Kantor BPJS Kesehatan
setempat untuk ditukar dengan Kartu BPJS Kesehatan.
Peserta dan keluarganya dapat menggunakan Kartu tersebut
untuk berobat dan tetap berlaku ketentuan bahwa apabila
terdapat biaya yang harus dibayar sendiri saat dirawat inap,
maka biaya tersebut dapat dimintakan penggantian kepada
YAKKAP.
Bagaimana kalau ternyata Kartu yang keluar dari status
PNS nya berada pada Ruang Perawatan Kelas II (dua),
apakah YAKKAP bisa menggantinya.
Menurut penjelasan dari Kantor BPJS Kesehatan, yang bisa
mengubah hal tersebut adalah Kementerian Perhubungan
selaku Instansi yang mengajukan.
YAKKAP I
Page 29
71. Apabila sudah mengajukan pendaftaran kepesertaan BPJS
Kesehatan melalui YAKKAP, berapa lama Kartu BPJS nya
jadi?
Proses pendaftaran kepesertaan pada BPJS Kesehatan
bergantung pada Kantor BPJS Kesehatan. YAKKAP sebagai
pemohon.
72. Apakah ada pengalaman yang diketahui YAKKAP yang
berasal dari Pensiunan yang sudah lebih dulu menjadi
Peserta BPJS Kesehatan?
a. Setelah menerima Kartu BPJS Kesehatan, agar
menyimpannya
dengan
rapih
dan
membuat
fotocopy/salinannya dalam jumlah banyak. Apabila suatu
saat diperlukan atau Kartu BPJS Kesehatan hilang, maka
dapat menggunakan fotocopynya.
b. Setelah mendapat Kartu Peserta BPJS Kesehatan,
sebaiknya
Peserta/Keluarganya
pergi
berobat
(memeriksakan kesehatan) ke Puskesmas/Klinik BPJS
Kesehatan agar memiliki Kartu Pasien sehingga
memudahkan penanganan apabila suatu saat sakit.
c. Apabila sakit dan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rawat
Tingkat Lanjutan ke Rumah Sakit, maka Peserta harus
memiliki sekurang-kurangnya 5 (lima) rangkap fotocopy
dari :
1) Kartu Peserta BPJS Kesehatan
2) KTP
3) Kartu Keluarga
4) Surat Rujukan dari Puskesmas/Klinik
Adanya Fotocopy berkas-2 tersebut memudahkan Peserta
dalam melakukan perawatan di rumah sakit karena setiap
layanan membutuhkan fotocopy berkas-2 tersebut.
YAKKAP I
Page 30
d. Apabila suatu saat Kartu BPJS Kesehatan tidak dapat
dipergunakan, maka Peserta dapat menghubungi Kantor
BPJS Kesehatan setempat untuk menanyakan hal tersebut
agar diketahui penyebabnya. Apabila tidak dapat
diselesaikan oleh Kantor BPJS Kesehatan, dapat dilaporkan
ke YAKKAP untuk dibantu diselesaikan di Jakarta.
e. Berkoordinasi dengan YAKKAP dalam pelayanan Jaminan
Kesehatan Pensiun. Simpanlah nomor telepon/HP YAKKAP
sehingga mudah menghubungi apabila memerlukan.
Selesai.
YAYASAN
KESEJAHTERAAN KARYAWAN ANGKASA PURA I
Bidang Kepesertaan dan Umum
Telepon (021) 65868107, 6546642
Faximile (021) 6546641
Handphone (HP) 081 222 622 662
Website : yakkap.or.id
Email : [email protected]
YAKKAP I
Page 31
LEMBAR CATATAN
YAKKAP I
Page 32
LEMBAR CATATAN
YAKKAP I
Page 33
LEMBAR CATATAN
YAKKAP I
Page 34
LEMBAR CATATAN
YAKKAP I
Page 35
LEMBAR CATATAN
YAKKAP I
Page 36
Download