Tugas. Celah Kreatif-Eddy Santoso-Metamorfosa-Bogor Cohort 3 Ringkasan Kreatif: Petani di Kampanye Suaka Margasatwa Sungai Lamandau (SMSL) Pernyataan Masalah: Isu konservasi dan tujuantujuan kampanye Khalayak Sasaran Tindakan yang diinginkan: Apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh Khalayak Sasaran Halangan-halangan untuk bertindak: Apa yang mungkin mencegah khalayak untuk melakukan tindakan yang diinginkan Pertukaran Manfaat/Ganjaran: Ganjaran apa yang seharusnya dijanjikan Pembukaan lahan untuk perladangan berpindah dan perkebunan sawit dengan cara tebas bakar mengakibatkan berkurangnya luasan hutan dan batas kawasan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau karena tapal batas desa dengan kawasan SMSL tidak jelas dan lahan pertanian berkurang dan sebagian dijual ke perkebunan sawit. Kampanye Pride Rare yang dilakukan di Suaka Margasatwa Sungai Lamandau bertujuan untuk mengurangi aktifitas pembukaan lahan dan kebakaran lahan/hutan di dalam dan sekitar kawasan SMSL. Petani di dua desa target Perubahan (Tempayung dan Babual Baboti di kecamatan Kotawaringin Lama) Masyarakat etnis keturunan suku Dayak Rata-rata petani ladang berpindah dan petani karet dan sawit Usia 36-39 tahun Masih berpegang pola tradisional Lahan berada 1 Kilometer dari rumah Mendukung pola perladangan menetap Pendidikan rata-rata lulusan SD dan tidak tamat SD Membuat kebun percontohan berupa Demplot Pertanian Menetap Pola Kebun Campuran yang nantinya masyarakat petani menduplikasi pola ini dan masyarakat petani bisa memanfaatkan lahan yang ada lebih intensif (hemat biaya dan terpantau) serta membantu mengurangi terjadinya kebakaran hutan atau lahan sekitar desanya dan kawasan SMSL. Tidak ada sosialisasi dan kerjasama dalam memfasilitasi pertemuan untuk membahas tapal batas desa dengan kawasan SMSL. Tidak ada Badan atau Dinas terkait yang tanggpa dengan status lahan masyarakat di kedua desa target dengan batas kawasan SMSL. Masyarakat akan tetap bertani menetap tetapi masih membakar. Memberikan bentuk apresiasi untuk masyarakat petani yang peduli dan bertanggung jawab. Menjadi pendorong bagi masyarakat petani oleh pesan tersebut kepada konsumen Dukungan: Bagaimana membuat janji yang dapat dipercaya Citra: Citra apa yang seharusnya membedakan tindakan tersebut Celah-celah: Celah dan sarana komunikasi yang mana yang seharusnya digunakan Keharusan/Persayaratan: Unsur-unsur kreatif, pesan dan/atau kampanye apakah yang HARUS tercakup dalam eksekusi kreatif Materi-materi kampanye: Materi-materi apa yang kita inginkan untuk diproduksi oleh tim kreatif tersebut lainnya. Mempromosikan desa tersebut dengan petaninya yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kawasan SMSL. Hasil analisa survei Ada kelompok tani yang antusias Dukungan Desa Ada dukungan Dinas atau Badan terkait pengelolaan lahan pertanian Ada kegiatan KPEL dalam pendampingan masyarakat desa dan petaninya Menginspirasi perubahan tindakan Kegiatan diterima logika Kelompok tani mulai melakukan Mulai Ada kepedulian Sesuai dengan pola hidup untuk mendukung status sosial dan ekonomi Saat pendampingan KPEL Saat berkomunikasi via telephone Bertemu di Seminar atau Lokakarya membahas tentang pengelolaan kawasan SMSL atau pertanian Ada tema dan slogan Ada gambaran lahan pertanian dan petaninya Mempunyai kontak dengan Dinas Terkait Mendukung program Pengelolaan SMSL Poster (Hutan Lestari karena Kelola Lahan Berkelanjutan) Iklan Radio (Hutan dan Kelola Lahan Berkelanjutan) Buletin Sumpitan T-Shirt Demplot Pertanian Kebun Campuran Ada kegiatan Pertemuan dan pendampingan Tambahan: VCD, Berita dan Iklan di Surat Kabar Ringkasan Kreatif: Masyarakat Umum Sekitar Kawasan SMSL di Kampanye Suaka Margasatwa Sungai Lamandau (SMSL) Pernyataan Masalah: Isu konservasi dan tujuantujuan kampanye Khalayak Sasaran Tindakan yang diinginkan: Apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh Khalayak Sasaran Kurangnya mengetahui pengetahuan fungsi hutan kawasan SMSL Kurangnya kegiatan pengelolaan lahan yang tidak berkelanjutan Kampanye Pride Rare yang dilakukan di Suaka Margasatwa Sungai Lamandau untuk masyarakat umum bertujuan untuk memberikan informasi pengetahuan tentang fungsi kawasan SMSL dan pengelolaan lahan berkelanjutan sehingga masyarakat umum membantu menjadi penyalur pesan ke masyarakat lainnya di sekitar SMSL. Mayarakat Umum sekitar kawasan SMSL Masyarakat etnis keturunan suku Dayak, Melayu, Jawa, Bugis, Madura, Rata-rata bekerja sebagai petani dan pengusaha serta karyawan Usia 22-72 tahun Masyarakt yang sibuk Pendidikan rata-rata lulusan SD-Perguruang Tinggi dan ada juga yang tidak tamat SD Membantu mempromosikan bentuk kebun percontohan berupa Demplot Pertanian Menetap Pola Kebun Campuran yang nantinya masyarakat petani menduplikasi pola ini dan masyarakat petani bisa memanfaatkan lahan yang ada lebih intensif (hemat biaya dan terpantau) serta membantu mengurangi terjadinya kebakaran hutan atau lahan sekitar desanya dan kawasan SMSL. Halangan-halangan untuk bertindak: Apa yang mungkin mencegah khalayak untuk melakukan tindakan yang diinginkan Pertukaran Manfaat/Ganjaran: Ganjaran apa yang seharusnya dijanjikan oleh pesan tersebut kepada konsumen Dukungan: Bagaimana Menyebarkan informasi untuk masyarakat lainnya di sekitar kawasan SMSL. Kurang sosialisasi dan informasi di mas media lokal tentang kawasan SMSL Masih adanya pola tradisi yang sejak dulu untuk perladangan berpindah dan tebas bakar Kurang pengetahuan Fungsi SMSL dan teknologi Peneglolaan lahan pertanian. Memberikan bentuk apresiasi untuk masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab. Menjadi pendorong bagi masyarakat lainnya. Mempromosikan desa tersebut dengan masyarakatnya yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kawasan SMSL. Hasil analisa survei. membuat janji yang dapat dipercaya Citra: Citra apa yang seharusnya membedakan tindakan tersebut Celah-celah: Celah dan sarana komunikasi yang mana yang seharusnya digunakan Keharusan/Persayaratan: Unsur-unsur kreatif, pesan dan/atau kampanye apakah yang HARUS tercakup dalam eksekusi kreatif Materi-materi kampanye: Materi-materi apa yang kita inginkan untuk diproduksi oleh tim kreatif tersebut Ada kelompok masyarakat yang antusias Dukungan tiap Desa. Ada dukungan Pemda (Dinas atau Badan terkait pengelolaan lahan pertanian dan kawasan SMSL). Ada kegiatan KPEL dalam pendampingan masyarakat desa dan petaninya Menginspirasi perubahan tindakan Kegiatan diterima logika Kelompok tani mulai melakukan Mulai Ada kepedulian Sesuai dengan pola hidup untuk mendukung status sosial dan ekonomi Saat pendampingan KPEL Saat berkomunikasi via telephone Bertemu di Seminar atau Lokakarya membahas tentang pengelolaan kawasan SMSL atau pertanian Ada tema dan slogan Ada gambaran lahan pertanian dan petaninya Ada gambaran kawasan yang mendukung kehidupan masyarakat Poster Kelola Lahan Iklan Radio (Hutan dan Kelola Lahan Berkelanjutan) Buletin Sumpitan T-Shirt Pertemuan Program Sekolah Tambahan: VCD, Berita dan Iklan di Surat Kabar