Pengertian Relay ngertian Relay

advertisement
Pengertian Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar atau switch yang dioperasikan
menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen elektromekanikal yang
terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan saklar atau mekanikal.
Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar,
sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan
arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi. Berikut adalah gambar
gambar dan juga simbol
dari komponen relay.
Arti Pole dan Throw pada Relay
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang
dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat
mengenai Istilah Pole and Throw :


Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)
Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat
digolongkan menjadi :




Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2
Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3
Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal,
diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2
Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan
oleh 1 Coil.
Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal
sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT
yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
Contactor
Contactor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan atau
memutuskan arus listrik AC. Contactor atau sering juga disebut dengan istilah
relay contactor dapat kita temui pada panel kontrol listrik.
Prinsip Kerja Contactor
Prinsip kerja contactor sama seperti relay, dalam contactor terdapat beberapa saklar yang
dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu contactor terdapat beberpa saklar dengan
jenis NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan atau coil
elektromagnetik untuk mengendalikan saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik contactor
diberikan sumber tegangan listrik AC maka saklar pada contactor akan terhubung, atau
berubah kondisinya, yang semula OFF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON
menjadi OFF. Untuk memahami prinsip kerja contactor dapat dilihat dari gambar skema
contactor berikut.
Pada saat teminal A1 dan A2 diberikan sumber tegangan maka coil akan menari tuas saklar
pada contactor, setiap saklar dengan tipe NO (03 04, 13 14, 23 24) akan berubah menjadi ON
dan setiap saklar tipe NC (31 32, 41 42) akan berubah menjadi OFF. Saklar contactor tipe NO
pada umumnya memiliki kapasitar mengalirkan arus yang lebih besar daripada saklar tipe NC
contactor.
Jenis-Jenis Contactor
Contactor yang beredar dipasaran pada umumnya dibedakan berdasarkan kemapuanya dalam
mengontrol tegangan listrik AC. Di pasaran contacctor dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :
 Contactor 1 Phase
 Contactor 3 phase
Contactor 1 phase digunakan untuk mengontrol arus listrik AC 1 phase, sedangkan contactor
3 phase digunakan untuk mengontrol aliran listrik AC 3 phase. Pada contactor 1 phase
minimal terdapat 2 saklar utama, sedangkan pada contactor 3 phase minimal terdiri dari 3
saklar utama.
Aksesoris Contactor
Contactor untuk keperluan khusus pada umumnya dilengkapi dengan beberapa aksesoris
tambahan yang berfungsi untuk memaksimalkan kerja dari contactor tersebut. Beberpa
bentuk aksesoris pada contactor adalah :
 Thermal Switch
 Timer Switch
 Interlock Switch
 Latch Block
 Transient Voltage Block
Thermal switch pada contactor berfungsi sebagai pengaman contactor dari temperature yang
berlebih, thermal switch ini akan aktif dan mematikan kontaktor apabila suhu pada contactor
melebihi batas minimal temperature yang diseting.
Timer switch berfungsi untuk mengontrol waktu ON suatu contactor. Timer switch pada
contactor ini dapat diseting sesuai kebutuhan, sehingga periode ON suatu contactor dapat
ditentukan secara manual menggunakan timer switch tersebut.
Interlock switch pada contactor pada umumnya digunakan untuk melengkapi contactor pada
saat digunakan pada sistem ATS (Automatic Transfer Switch) yang sering digunakan untuk
memeindahkan sumber daya listrik komersial dan Genset secara otomatis.
Latch Block berfungsi untuk mengunci
mengunci status contactor, dapat digunakan untuk mengunci
agar selalu ON dan sebaliknya tergantung dari seting yang dilakukan terhadap contactor
tersebut.
Transient voltage block berfungsi untuk menahan tegangan transient akibat aktivasi
kumparan atau tegangan induksi disekitar contactor agar tidak mempengaruhi kinerja
contactor.
Sensor
1. Sensor Limit Switch
sensor limit switch adalah berupa alat mekanik yang menggunakan kontak pisik
untuk mendetect ada tidaknya sebuah benda (target).
sensor limit switch
Ketika target menyentuh actuator, actuator berputar dari posisi normal ke posisi kerja. Hal
ini mengaktifkan kontak di switch body.
Ada 2 jenis konfigurasi kontak di limit switch:
1. single-pole, double-throw (SPDT)
2. double-pole,double-throw (DPDT)
single dan double
Beberapa Type aktuator yang ada disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan
type actuator
2. Inductive Proximity Sensor
Inductive proximity sensor menggunakan medan electromagnetic untuk mendetect ada
tidaknya object logam/metal.
cara kerja sensor induksi
beberapa bentuk Inductive Proximity
Inductive Proximity
3. Capacitive proximity sensor
Capacitive proximity sensor menggunakan medan electrostatic untuk mendetect ada
tidaknya object benda padat apa saja,berupa logam atau bukan logam.
Cara kerja :
Target yang bisa dideteksi Logam dan non logam
deteksi logam dan nonlogam
Salah satu penggunaan capacitive proximity sensor adalah mendeteksi level cairan dalam
botol melalui penghalang . Contoh, air mempunyai dielectric yg lebih tinggi dari pada plastik
. Sensor dapat membedakan plastic dan mendeteksi cairan.
4. Ultrasonic proximity sensor
Ultrasonic proximity sensor menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi keberadaan
object /target.
ultrasonic sensor
5. Photoelectric sensor
Photoelectric sensor bereaksi pada perubahan cahaya yang diterima.
Reflective atau retroreflective scan
Photoelectric Sensors
True Beam Scan
Type Oupurt Sensor NPN dan PNP
Sensor yang ada di pasaran antara lain mempunyai output type NPN , PNP ,solid state-ac dan
E/m relay ,jika kita ingin menggunakannnya perhatikan jenis output sensornya , pada
kesempatan ini akan di tunjukan perbedaan output sensor NPN atau PNP.
Contoh pemasangan sensor photoelectric pada load/PLC type output NPN dan PNP
selain itu ada juga sensor yg bisa diset/dipilih oleh kita jenis outputnya NPN atau PNP spt
tampak pd gambar berikut;
Contoh Contoh Penggunaan Sensor
Proximity Sensor
proximity sensor sample
Ultrasonic Sensor Sample:
ultrasonic sensor sample
Photoelectric Sensor Sample
photoelectric sensor sample
Download