Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid Ulima Mazaya Ghaisani1, Novita Carolia2 1Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler yang dapat ditegakkan apabila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Persentasi hipertensi di Indonesia meningkat hingga 19,2% dari tahun 2001 (8,3%) sampai 2004 (27,5%). Hiperlipidemia adalah tingginya konsentrasi lipid yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida, LDL, dan kolesterol darah melebihi batas normal (>200 mg/dl). Di Indonesia, prevalensi hiperlipidemia pada usia 25—34 tahun adalah 9,3% dan meningkat hingga 15,5% pada kelompok usia 55—64 tahun. Banyak pilihan terapi medikamentosa yang digunakan sebagai antihipertensi dan antihiperlipidemia, namun fenomena back to nature kembali diikuti masyarakat karena obat herbal dinilai aman (46,2%) dan mudah didapat (44%). Salah satu terapi non farmakologis sebagai antihipertensi dan antihiperlipidemia adalah jambu biji (Psidium guajava). Psidium guajava memiliki kandungan vitamin C, likopen, dan flavonoid. Quercetin pada flavonoid di Psidium guajava digunakan sebagai inhibitor l-NAME yang berdampak pada dilatasi otot polos vaskular. Selain itu, quercetin juga menghambat aktivitas oksidase hipoxanthine-xanthine dan menarik superoksida, radikal hidroksil, dan peroxynitrite yang berguna sebagai antioksidan. Psidium guajava dapat meningkatkan HDL (18,75%) dan menurunkan tekanan darah sistol (18,00%) dan diastol (23,00%), denyut jantung (12,00%), total kolesterol (34,47%), trigliserid (43,59%), dan LDL (69,70%). Kata kunci: antihiperlipidemia, antihipertensi, flavonoid, hipertensi, Psidium guava Psidium guajava as Anti-Hypertensive and Anti-Hyperlipidemia: Effect on Lowering Blood Pressure and Controlling Lipid Profile Abstract Hypertension is a cardiovascular disease which can be diagnosed if the systolic blood pressure is more than 140 mmHg and/or diastolic blood pressure is more than 90 mmHg. The percentage of hypertension in Indonesia increases up to 19.2% from 2001 (8.3%) until 2004 (27.5%). Hyperlipidemia is a condition with the high lipid concentration such as trigliserid, LDL, and cholesterol more than normal (>200mg/dl). In Indonesia, the prevalence of hyperlipidemia at the age of 25—34 years is 9.3% and increase up to 15.5% in the age of 55—64 years. Many theraphy options are offered as anti-hypertensive and antihyperlipidemia, but the phenomenon “back to nature” back to the public due to herbal medicine is considered to be safe (46.2%) and easy to get (44%). One of the non-pharmacological therapy as an anti-hypertensive and anti-hyperlipidemia is guava (Psidium guajava). Psidium guajava contains vitamin C, lycopene, and flavonoids. The quercetin in flavonoid in Psidium guajava is used as l-NAME inhibitor which has impact on vascular smooth muscle dilatation. In addition, quercetin also inhibits the activity of hypoxanthine-xanthine oxydase and pulls superoxide, hydroxyl radicals, and peroxynitrite as antioxidant agents. Psidium guajava can raise HDL (18,75%) and lower systolic (18,00%) and diastolic (23,00%) blood pressure, heart rate (12,00%), total cholesterol (34,47%), triglycerides (43,59%), and LDL(69,70%). Keywords: anti-hyperlipidemia, anti-hypertensive, flavonoid, hypertension, Psidium guava Korespondensi: Ulima Mazaya Ghaisani, alamat Jl. Purnawirawan Gg Swadaya VII/28 Bandar Lampung. HP 08976141021, e-mail [email protected] Pendahuluan Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan serius adalah hipertensi.1 Diagnosis hipertensi dapat ditegakkan setelah dua kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda. Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) (2003) membuat klasifikasi prehipertensi jika tekanan darah sistolik antara 120—139 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik antara 80—89 mmHg.2 Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |134 Prevalensi hipertensi di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004.3 Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia dan tiga juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Beberapa penelitian melaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid menyebabkan peluang tujuh kali lebih besar terkena stroke, enam kali lebih besar terkena congestive heart failure, dan tiga kali lebih besar terkena serangan jantung. Oleh sebab itu, tak heran bila hipertensi sering disebut sebagai the silent killer apabila dilihat dari dampak dan komplikasinya.1 Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan tingginya profil lipid yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida, Low Density Lipoprotein-Cholesterol (LDL-C), dan kolesterol darah melebihi batas normal (kebih dari 200 mg/dl) akibat terjadinya peningkatan aktivitas oksidasi terhadap LDL-C oleh radikal bebas pada pembuluh darah.4,5 Prevalensi hiperlipidemia terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Persentase bertambah sampai dengan 6,2% dengan rentang usia 30 tahun.6 Tujuan pengobatan hipertensi dan hiperlipidemia adalah menurunkan mortalitas dan morbiditas, baik secara farmakologis maupun non farmakologis.7 Fenomena back to nature telah melanda masyarakat dunia sehingga trend permintaan masyarakat terhadap konsumsi pangan, minuman kesehatan, dan obat dari bahan alam terus meningkat. Hal ini disebabkan karena obat herbal dinilai aman (46,2%) dan mudah didapat (44%).8 Jambu biji (Psidium guajava) dapat digunakan sebagai salah satu terapi non farmakologis antihipertensi dan antihiperlipidemia. Psidium guajava selain berguna sebagai agen antidiabetik, antiinflamasi, antidiare, bio antimutagenik, antipiretik, antimikroba, antibakterial, antioksidan, hipoglikemik, analgesik, spasmolitik, dan proteksi hati, juga berguna sebagai agen antihipertensi dan 9,10 antihiperlipidemia. Isi Meskipun mekanisme regulasi tekanan darah belum diketahui sempurna, pada saat ini diketahui ada tiga sistem yang sangat berperan dalam homeostasis tekanan darah. Ketiga sistem tersebut adalah: sistem saraf simpatis, sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone System (RAAS), dan keseimbangan natrium cairan tubuh (ADH/aldosteron).11 Angiotensin Converting Enzyme (ACE) memainkan peran penting dalam RAAS, dengan mengonversi prekursor angiotensin I (Ang I) menjadi angiotensin II (Ang II) yang merupakan peptida yang bertanggung jawab atas mekanisme peningkatan tekanan darah. Penghambatan ACE diidentifikasi sebagai target terapi utama dalam mengontrol tekanan darah tinggi. Baru-baru ini banyak penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar sub kelas dari flavonoid dapat menjadi pilihan efektif untuk menurunkan ACE pada in vitro maupun in vivo.12 Duarte et al. menemukan bahwa tingginya kalium klorida, ion kalsium, dan phorbol ester phorbol 12-myristate 13-acetate (PMA) berpengaruh pada tingkat kontraktilitas pada otot polos vaskular mencit.13 l-NAME juga berpengaruh dalam peningkatan tekanan darah dengan memberi efek antara lain: (1) meningkatkan index berat ventrikular kiri dan ginjal; (2) berperan terhadap proteinuria; (3) sebagai lesi histologik ginjal, termasuk arteriopati hialin, penebalan dinding vaskular, dan penurunan moderat lumen; (4) meningkatkan kontraksi endotheliumdependent; (5) meningkatkan sintesis thromboxane B2 (TXB2) vaskular; (6) menurunkan konsentrasi plasma dari Nitrites Plus Nitrates (NOx); (7) meningkatkan plasma dan konsentrasi malondialdehyde (MDA) hati; dan (8) menurunkan aktivitas glutathione peroxidase.14 Sejumlah metabolit dari Psidium guajava mempunyai hasil yang positif dan telah terbukti memiliki aktivitas biologis. Kandungan tersebut antara lain: vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, kalsium, fosfor, besi mangan, magnesium, belerang, likopein, keratenoid, selenium, asam amino triptofan dan lisin, pektin, fenolik, karotenoid, asam terpenoid, triterpen, minyak esensial, tanin, alkohol sesquiterpenik, dan flavonoid 10,15—19 (quercetin dan kaempferol). Psidium guajava mengandung sumber vitamin C tertinggi dari buah lainnya. Fungsi dari vitamin C dalam metabolisme kolesterol antara lain menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, meningkatkan High Density Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C), memperlancar pencernaan, serta menyintesis kolagen. Vitamin C juga memperkuat peranan vitamin A sebagai sesama senyawa antioksidan untuk menghalangi penyumbatan pembuluh darah.20 Selain vitamin C, likopein memberikan efek protektif untuk kanker, diabetes mellitus, kardiovaskular, stres oksidatif, aterosklerosis, Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |135 Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid hipertensi, dan lainnya.16 Flavonoid atau biofcavonoid berperan sebagai antioksidan potensial pencegah pembentukan radikal bebas, perlengketan sel darah merah, dan kerusakan HDL-C.20 Gambar 1. Struktur Umum Flavonoid21 Pengaruh Psidium guajava sebagai antihipertensi disebabkan adanya kandungan quercetin dan bio avonoid pada flavonoid buah tersebut. Quercetin dan bio avanoid bekerja untuk menginhibisi perkembangan dari INAME, menghambat kontraktilitas otot polos vaskular, dan menunjukkan efek vasodilator pada aorta yang diisolasi dan dirangsang dengan noradrenalin, Kalium Clorida (KCl), atau phorbol ester. Efek-efek ini independen dari pengaruh endothelium. Dengan demikian, efek langsung vasodilator dapat digunakan sebagai antihipertensi.13,22 Quercetin di Psidium guajava juga berfungsi sebagai agen antihiperlipidemia dengan menghambat aktivitas oksidase hipoxanthine-xanthine dan menarik superoksida, radikal hidroksil, dan peroxynitrite. Pemberian oral metabolit quercetin dapat mempertahankan sifat antioksidan dari senyawa induk. Pengobatan dengan quercetin intravena dapat menarik anion superoksida yang dirilis di korteks otak selama reperfusi. Pengobatan oral kronik quercetin terbukti dapat mengurangi stres oksidatif yang berefek pada penurunan profil lipid sehingga dapat digunakan sebagai agen antihiperlipidemia.23 Pada Gambar 2 terlihat nilai tekanan darah dari berbagai grup mencit yang diuji. Tekanan darah sistolik untuk mencit yang telah diberi ekstrak Psidium guajava menurun Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |136 dibanding mencit pada kelompok kontrol negatif (pakan pelet mencit dan air) dan kontrol positif (diet tinggi lemak AIN93G dan air) pada minggu kedua dan keenam penelitian. Tekanan darah sistolik sebelum diberi ekstrak Psidium guajava menunjukkan angka 200±05 mmHg. Pada minggu kedua menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik mencapai angka 185±05 mmHg, sementara pada kontrol positif dan kontrol negatif menunjukkan angka 216±02 mmHg. Pada minggu keenam, terlihat penurunan tekanan darah sistolik mencapai 180±05 mmHg, sementara pada kelompok kontrol positif maupun negatif menunjukkan angka 223±07 mmHg.9 Tekanan darah sistolik diukur setiap minggu, ±18-20 jam pada mencit setelah diberi quercetin dengan metode tail-cuff plethysmography. Pada akhir minggu keenam penelitian, pengukuran tekanan darah menunjukan bahwa mencit yang diinduksi quercetin memiliki penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan, yaitu sistol menurun 18%, diastol 23%, rata-rata tekanan arterial 21%, dan denyut jantung 12%.22 Pengaruh Psidium guajava sebagai antihiperlipidemia menunjukkan hasil positif yang signifikan dalam kenaikan HDL-C dan penurunan gula darah, total kolesterol, trigliserida, dan LDL-C setelah enam minggu diberikan ekstrak Psidium guajava secara peroral pada Tabel 1.23 Pada mencit yang diinduksi ekstrak Psidium guajava dosis tinggi (20%) menunjukkan penurunan kolesterol total sebanyak 34,47%, pada dosis menengah (10%) sebanyak 23,3%, dan 22,33% pada dosis rendah (5%) dibanding dengan kelompok kontrol positif. Trigliserid juga didapatkan adanya penurunan sebanyak 43,59% pada dosis tinggi, 34,19% pada dosis menengah, dan 32,48% pada dosis rendah. LDL-C mengalami penurunan sebanyak 69,70% pada dosis tinggi, 39,40% pada dosis menengah, dan 37,12% pada dosis rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. HDL-C mengalami kenaikan sebesar 18,75% pada dosis tinggi, 13,33% pada dosis menengah, dan 13,33% pada dosis rendah dibanding kelompok kontrol positif.9 Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid Gambar 2. Tekanan Darah Sistolik pada Mencit HFD Induced-Obese yang Diberi Ekstrak Psidium guajava23 Keterangan: CN : Control Negative (rat pellet + water) CP : Control Positive (HFD + water) LDG : Low Dosage Group (HFD + 5% pink guajava puree) MDG : Medium Dosage Group (HFD + 10% pink guajava puree) HDG : High Dosage Group (HFD + 20% pink guajava puree) HFD : High Fat Diet AIN93G Tabel 1. Gula Darah dan Profil Lipid pada Mencit HFD Induced-Obese yang Diberi Ekstrak Psidium guajava (mmol/L)9 CN CP LDG MDG HDG Blood glucose 5.76 ± 1.89 5.83 ± 1.17 4.90 ± 0.21 4.83 ± 0.58 4.36 ± 0.89 TC 1.95 ± 0.39 2.06 ± 0.26 1.60 ± 0.37 1.58 ± 0.32 1.35 ± 0.22 TG 1.04 ± 0.40 1.17 ± 1.13 0.79 ± 0.18 0.77 ± 0.18 0.66 ± 0.16 HDL-C 0.44 ± 0.13 0.39 ± 0.10 0.45 ± 0.10 0.45 ± 0.13 0.48 ± 0.07 LDL-C 0.97 ± 0.39 1.32 ± 0.18 0.83 ± 0.22 0.80 ± 0.27 0.40 ± 0.08 Keterangan: CN : Control Negative (rat pellet + water) CP : Control Positive (HFD + water) LDG : Low Dosage Group (HFD + 5% pink guajava puree) MDG : Medium Dosage Group (HFD + 10% pink guajava puree) HDG : High Dosage Group (HFD + 20% pink guajava puree) HFD : High Fat Diet AIN93G TC : Total Cholesterol TG : Triglycerides HDL-C: High Density Lipoprotein-Cholesterol LDL-C : Low Density Lipoprotein-Cholesterol Ringkasan Hipertensi dapat ditegakkan apabila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia dan tiga juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Hiperlipidemia adalah tingginya profil lipid yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida, LDL-C, dan kolesterol darah melebihi batas normal (lebih dari 200 mg/dl). Di Indonesia, prevalensi hiperlipidemia pada usia 25—34 tahun adalah 9,3% dan meningkat hingga 15,5% pada kelompok usia 55—64 tahun. Fenomena back to nature telah melanda masyarakat karena obat herbal dinilai aman (46,2%) dan mudah didapat (44%). Salah satu terapi non farmakologis sebagai antihipertensi dan antihiperlipidemia adalah jambu biji (Psidium guajava). Homeostasis tekanan darah diatur oleh tiga sistem utama, yaitu: sistem saraf simpatis, sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone System (RAAS) yang diinduksi oleh enzim Angiotensin Converting Enzyme (ACE), dan keseimbangan natrium-cairan tubuh (ADH/ aldosteron). Penghambatan ACE diidentifikasi sebagai target terapi utama dalam mengontrol tekanan darah tinggi. Flavonoid adalah suatu senyawa yang dapat menjadi pilihan efektif untuk menurunkan ACE pada in vitro maupun in vivo. 4 Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid Psidium guajava mengandung vitamin C tertinggi yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, meningkatkan HDL-C, memperlancar pencernaan, menyintesis kolagen, dan memperkuat peranan vitamin A untuk menghalangi penyumbatan pembuluh darah. Selain vitamin C, Psidium guajava juga mengandung likopein yang memberikan efek protektif untuk kanker, diabetes mellitus, kardiovaskular, stres oksidatif, aterosklerosis, hipertensi, dan lainnya. Flavonoid atau biofcavonoid berperan sebagai antioksidan potensial pencegah pembentukan radikal bebas, perlengketan sel darah merah, dan kerusakan HDL-C. Quercetin dan bio avonoid dalam flavonoid menunjukkan efek vasodilator pada aorta yang diisolasi dan dirangsang dengan noradrenalin, KCl, atau phorbol ester. Quercetin menghambat aktivitas oksidase hipoxanthine-xanthine dan menarik superoksida, radikal hidroksil, dan peroxynitrite. Efek-efek ini dapat digunakan sebagai agen antihipertensi dan antihiperlipidemia. Efek quercetin menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik yang diukur setiap minggu, ±18-20 jam pada mencit dengan metode tail-cuff plethysmo-graphy. Pada akhir minggu keenam, pengukuran tekanan darah menunjukan bahwa mencit yang diinduksi quercetin memiliki penurunan tekanan darah sistolik 18%, diastol 23%, rata-rata tekanan arterial 21%, dan denyut jantung 12%. Efek quercetin pada pengontrolan profil lipid dapat dilihat pada minggu keenam. Terlihat penurunan trigliserid sebanyak 43,59%, penurunan kolesterol total sebanyak 34,47%, penurunan LDL-C sebanyak 69,70%, dan kenaikan HDL-C sebesar 18,75%. Simpulan Salah satu komponen aktif dalam jambu biji (Psidium guajava) adalah flavonoid. Flavonoid bersama dengan vitamin C dan likopen mempunyai efek menurunkan tekanan darah dan mengontrol profil lipid dengan cara menghambat enzim ACE. Oleh karena itu, ekstrak jambu biji (Psidium guajava) berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperlipidemia. Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |138 Daftar Pustaka 1. Rahajeng Ekowati, Tuminah Sulistyowati. Prevalensi hipertensi dan determinannya di Indonesia. Majalah kedokteran Indonesia. 2009; 59(12): 580—7. 2. Lilyasari Oktavia. Hipertensi dengan obesitas: adakah peran endotelin-1. Jurnal kardiologi Indonesia. 2007; 28(6): 460— 75. 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survei kesehatan nasional: laporan departemen kesehatan RI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2004. 4. Beauty Belinda Apriannanti. Guava leaf extract (Ssidium guajava linn) as a hypercholesterolemia treatment. Jurnal majority. 2015; 4 (3): 29—33. 5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 23. EGC. 2010. 6. Smith DG. Epidemiology of dyslipidemia and economic burden on the healthcare system. Am J Manag Care. 2007; 13 (10): 568 –71. 7. Nadila Fadila. Antihypertensive potential of chayote fruit extract for hypertension treatment. Jurnal majority. 2014; 3(7): 34—8. 8. Harmanto dan Subroto. Pilih jamu dan herbal tanpa efek samping. Elex Media Komputindo. 2007; 26(1) 9. Norazmir MN, Ayub MY. Beneficial lipidlowering effect of pink guava puree in high fat diet induced-obese rats. Mal j nutr. 2010; 16(1): 171—85. 10. Sanches Neviton Rogério, Cortez Diógenes Aparício Garcia, Schiavini Michelle Simone, Nakamura Celso Vataru, Filho Benedito Prado Dias. An evaluation of antibacterial activities of Psidium guava (L.). Brazilian archieves of biology and technology, an international journal. 2005; 48(3): 429—36. 11. Tedjasukmana Pradana. Tata laksana hipertensi. CDK-192. 2012: 39(4): 251—5. 12. Balasuriya Nileeka, H.P., Vasantha Rupasinghe. Antihypertensive properties of flavonoid-rich apple peel extract. Elsevier. 2012; 135: 2320–5. 13. Li Jing-Xin, Xue Bing, Chai Qiang, Liu ZhiXiang, Zhao Ai-Ping, Chen Lian-Bi. Antihypertension effect of total flavonoid fraction of Astragalus complanatus in Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid 14. 15. 16. 17. 18. hypertensive rats. Chinese journal of physiology. 2005; 48(2): 101—6. Duarte Juan, Jiménez Rosario, O'Valle Francisco, Galisteo Milagros, PérezPalencia Raquel, Vargas Felix, et al. Protective effects of the flavonoid quercetin in chronic nitric oxide deficient rats. Journal of Hypertension. 2002; 20(9): 1843—54. Dalimartha Setiawan. Atlas tumbuhan obat Indonesia jilid 2. Jakarta: Trubus agriwidya; 2006. Kong Kin-Weng, Khoo Hock-Eng, Prasad K. Nagendra, Ismail Amin, Tan Chin-Ping, Rajab Nor Fadilah. Revealing the power of the natural red pigment lycopene. Molecules. 2010; 15: 959—87. Gutiérrez Rosa Martha Pérez, Mitchell Sylvia, Solis Rosario Vargas. Psidium guajava: A review of its traditional uses, phytochemistry and pharmacology. 2008; 117(1): 1—27. Liang Qingrong, Qian He, Yao Weirong. Identification of flavonoids and their glycosides by high-performance liquid chromatography with electrospray ionization mass spectrometry and with 19. 20. 21. 22. 23. diode array ultraviolet detection. 2005; 11(1): 93—102. Teixeira Rosangela de Oliveira, Camparoto Marjori Leiva, Mantovani Mário Sérgio, Vicentini Veronica Elisa Pimenta. Assessment of two medicinal plants, Psidium guajava L. and Achillea millefolium L., in in vitro and in vivo assays. Genetics and molecular biology. 2003; 26(4): 551—5. Harlinawati Yuni. Terapi jus untuk kolesterol dan ramuan herbal. Depok: Puspaswara; 2008. Rohyami Y. Penentuan kandungan flavonoid dari ekstrak methanol daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa scheff boerl). Logika. 2008; 5(1): 1—8. Duarte Juan, Palencia Raquel PeÂrez, Vargas Felix, Ocete Maria Angeles, Vizcaino Francisco PeÂrez, Zarzuelo Antonio, et al. Antihypertensive effects of the flavonoid quercetin in spontaneously hypertensive rats. British journal of pharmacology. 2001; 133: 117—24. AS Ayub Koshy, L. Anila, NR Vijayalakshmi. Flavonoids from garcinia cambogia lower lipid levels in hypercholesterolemic rats. J food chem. 2001; 72: 289—94. Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |139