Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia

advertisement
Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada
Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid
Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada
Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid
Ulima Mazaya Ghaisani1, Novita Carolia2
1Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Abstrak
Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler yang dapat ditegakkan apabila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Persentasi hipertensi di Indonesia meningkat hingga 19,2% dari
tahun 2001 (8,3%) sampai 2004 (27,5%). Hiperlipidemia adalah tingginya konsentrasi lipid yang ditandai dengan
meningkatnya konsentrasi trigliserida, LDL, dan kolesterol darah melebihi batas normal (>200 mg/dl). Di Indonesia,
prevalensi hiperlipidemia pada usia 25—34 tahun adalah 9,3% dan meningkat hingga 15,5% pada kelompok usia 55—64
tahun. Banyak pilihan terapi medikamentosa yang digunakan sebagai antihipertensi dan antihiperlipidemia, namun
fenomena back to nature kembali diikuti masyarakat karena obat herbal dinilai aman (46,2%) dan mudah didapat (44%).
Salah satu terapi non farmakologis sebagai antihipertensi dan antihiperlipidemia adalah jambu biji (Psidium guajava).
Psidium guajava memiliki kandungan vitamin C, likopen, dan flavonoid. Quercetin pada flavonoid di Psidium guajava
digunakan sebagai inhibitor l-NAME yang berdampak pada dilatasi otot polos vaskular. Selain itu, quercetin juga
menghambat aktivitas oksidase hipoxanthine-xanthine dan menarik superoksida, radikal hidroksil, dan peroxynitrite yang
berguna sebagai antioksidan. Psidium guajava dapat meningkatkan HDL (18,75%) dan menurunkan tekanan darah sistol
(18,00%) dan diastol (23,00%), denyut jantung (12,00%), total kolesterol (34,47%), trigliserid (43,59%), dan LDL (69,70%).
Kata kunci: antihiperlipidemia, antihipertensi, flavonoid, hipertensi, Psidium guava
Psidium guajava as Anti-Hypertensive and Anti-Hyperlipidemia: Effect on
Lowering Blood Pressure and Controlling Lipid Profile
Abstract
Hypertension is a cardiovascular disease which can be diagnosed if the systolic blood pressure is more than 140 mmHg
and/or diastolic blood pressure is more than 90 mmHg. The percentage of hypertension in Indonesia increases up to 19.2%
from 2001 (8.3%) until 2004 (27.5%). Hyperlipidemia is a condition with the high lipid concentration such as trigliserid, LDL,
and cholesterol more than normal (>200mg/dl). In Indonesia, the prevalence of hyperlipidemia at the age of 25—34 years is
9.3% and increase up to 15.5% in the age of 55—64 years. Many theraphy options are offered as anti-hypertensive and antihyperlipidemia, but the phenomenon “back to nature” back to the public due to herbal medicine is considered to be safe
(46.2%) and easy to get (44%). One of the non-pharmacological therapy as an anti-hypertensive and anti-hyperlipidemia is
guava (Psidium guajava). Psidium guajava contains vitamin C, lycopene, and flavonoids. The quercetin in flavonoid in
Psidium guajava is used as l-NAME inhibitor which has impact on vascular smooth muscle dilatation. In addition, quercetin
also inhibits the activity of hypoxanthine-xanthine oxydase and pulls superoxide, hydroxyl radicals, and peroxynitrite as
antioxidant agents. Psidium guajava can raise HDL (18,75%) and lower systolic (18,00%) and diastolic (23,00%) blood
pressure, heart rate (12,00%), total cholesterol (34,47%), triglycerides (43,59%), and LDL(69,70%).
Keywords: anti-hyperlipidemia, anti-hypertensive, flavonoid, hypertension, Psidium guava
Korespondensi: Ulima Mazaya Ghaisani, alamat Jl. Purnawirawan Gg Swadaya VII/28 Bandar Lampung. HP 08976141021,
e-mail [email protected]
Pendahuluan
Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM)
yang menjadi masalah kesehatan serius adalah
hipertensi.1 Diagnosis hipertensi dapat
ditegakkan setelah dua kali pemeriksaan dalam
waktu yang berbeda. Seventh Report of the
Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation and Treatment of High
Blood Pressure (JNC VII) (2003) membuat
klasifikasi prehipertensi jika tekanan darah
sistolik antara 120—139 mmHg dan/atau
tekanan darah diastolik antara 80—89 mmHg.2
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |134
Prevalensi hipertensi di Indonesia
cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3%
penduduk menderita hipertensi dan meningkat
menjadi 27,5% pada tahun 2004.3 Menurut
WHO dan the International Society of
Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta
penderita hipertensi di seluruh dunia dan tiga
juta di antaranya meninggal setiap tahunnya.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa
penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat
Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada
Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid
menyebabkan peluang tujuh kali lebih besar
terkena stroke, enam kali lebih besar terkena
congestive heart failure, dan tiga kali lebih
besar terkena serangan jantung. Oleh sebab
itu, tak heran bila hipertensi sering disebut
sebagai the silent killer apabila dilihat dari
dampak dan komplikasinya.1
Hiperlipidemia
merupakan
suatu
keadaan tingginya profil lipid yang ditandai
dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida,
Low Density Lipoprotein-Cholesterol (LDL-C),
dan kolesterol darah melebihi batas normal
(kebih dari 200 mg/dl) akibat terjadinya
peningkatan aktivitas oksidasi terhadap LDL-C
oleh radikal bebas pada pembuluh darah.4,5
Prevalensi hiperlipidemia terus meningkat
seiring dengan bertambahnya usia. Persentase
bertambah sampai dengan 6,2% dengan
rentang usia 30 tahun.6
Tujuan pengobatan hipertensi dan
hiperlipidemia adalah menurunkan mortalitas
dan morbiditas, baik secara farmakologis
maupun non farmakologis.7 Fenomena back to
nature telah melanda masyarakat dunia
sehingga trend permintaan masyarakat
terhadap
konsumsi
pangan,
minuman
kesehatan, dan obat dari bahan alam terus
meningkat. Hal ini disebabkan karena obat
herbal dinilai aman (46,2%) dan mudah didapat
(44%).8
Jambu biji (Psidium guajava) dapat
digunakan sebagai salah satu terapi non
farmakologis
antihipertensi
dan
antihiperlipidemia. Psidium guajava selain
berguna
sebagai
agen
antidiabetik,
antiinflamasi, antidiare, bio antimutagenik,
antipiretik,
antimikroba,
antibakterial,
antioksidan,
hipoglikemik,
analgesik,
spasmolitik, dan proteksi hati, juga berguna
sebagai
agen
antihipertensi
dan
9,10
antihiperlipidemia.
Isi
Meskipun mekanisme regulasi tekanan
darah belum diketahui sempurna, pada saat ini
diketahui ada tiga sistem yang sangat berperan
dalam homeostasis tekanan darah. Ketiga
sistem tersebut adalah: sistem saraf simpatis,
sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone System
(RAAS), dan keseimbangan natrium cairan
tubuh (ADH/aldosteron).11
Angiotensin Converting Enzyme (ACE)
memainkan peran penting dalam RAAS,
dengan mengonversi prekursor angiotensin I
(Ang I) menjadi angiotensin II (Ang II) yang
merupakan peptida yang bertanggung jawab
atas mekanisme peningkatan tekanan darah.
Penghambatan ACE diidentifikasi sebagai
target terapi utama dalam mengontrol tekanan
darah tinggi. Baru-baru ini banyak penelitian
mengungkapkan bahwa sebagian besar sub
kelas dari flavonoid dapat menjadi pilihan
efektif untuk menurunkan ACE pada in vitro
maupun in vivo.12
Duarte et al. menemukan bahwa
tingginya kalium klorida, ion kalsium, dan
phorbol ester phorbol 12-myristate 13-acetate
(PMA) berpengaruh pada tingkat kontraktilitas
pada otot polos vaskular mencit.13 l-NAME juga
berpengaruh dalam peningkatan tekanan
darah dengan memberi efek antara lain: (1)
meningkatkan index berat ventrikular kiri dan
ginjal; (2) berperan terhadap proteinuria; (3)
sebagai lesi histologik ginjal, termasuk
arteriopati hialin, penebalan dinding vaskular,
dan penurunan moderat lumen; (4)
meningkatkan
kontraksi
endotheliumdependent;
(5)
meningkatkan
sintesis
thromboxane B2 (TXB2) vaskular; (6)
menurunkan konsentrasi plasma dari Nitrites
Plus Nitrates (NOx); (7) meningkatkan plasma
dan konsentrasi malondialdehyde (MDA) hati;
dan (8) menurunkan aktivitas glutathione
peroxidase.14
Sejumlah metabolit dari Psidium guajava
mempunyai hasil yang positif dan telah
terbukti memiliki aktivitas biologis. Kandungan
tersebut antara lain: vitamin A, vitamin B,
vitamin C, vitamin E, kalsium, fosfor, besi
mangan, magnesium, belerang, likopein,
keratenoid, selenium, asam amino triptofan
dan lisin, pektin, fenolik, karotenoid, asam
terpenoid, triterpen, minyak esensial, tanin,
alkohol
sesquiterpenik,
dan
flavonoid
10,15—19
(quercetin dan kaempferol).
Psidium guajava mengandung sumber
vitamin C tertinggi dari buah lainnya. Fungsi
dari vitamin C dalam metabolisme kolesterol
antara lain menurunkan kadar kolesterol dan
trigliserida, meningkatkan High Density
Lipoprotein-Cholesterol (HDL-C), memperlancar
pencernaan, serta menyintesis kolagen.
Vitamin C juga memperkuat peranan vitamin A
sebagai sesama senyawa antioksidan untuk
menghalangi penyumbatan pembuluh darah.20
Selain vitamin C, likopein memberikan efek
protektif untuk kanker, diabetes mellitus,
kardiovaskular, stres oksidatif, aterosklerosis,
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |135
Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada
Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid
hipertensi, dan lainnya.16 Flavonoid atau
biofcavonoid berperan sebagai antioksidan
potensial pencegah pembentukan radikal
bebas, perlengketan sel darah merah, dan
kerusakan HDL-C.20
Gambar 1. Struktur Umum Flavonoid21
Pengaruh Psidium guajava sebagai
antihipertensi disebabkan adanya kandungan
quercetin dan bio avonoid pada flavonoid buah
tersebut. Quercetin dan bio avanoid bekerja
untuk menginhibisi perkembangan dari INAME, menghambat kontraktilitas otot polos
vaskular, dan menunjukkan efek vasodilator
pada aorta yang diisolasi dan dirangsang
dengan noradrenalin, Kalium Clorida (KCl), atau
phorbol ester. Efek-efek ini independen dari
pengaruh endothelium. Dengan demikian, efek
langsung vasodilator dapat digunakan sebagai
antihipertensi.13,22
Quercetin di Psidium guajava juga
berfungsi sebagai agen antihiperlipidemia
dengan menghambat aktivitas oksidase
hipoxanthine-xanthine
dan
menarik
superoksida,
radikal
hidroksil,
dan
peroxynitrite. Pemberian oral metabolit
quercetin dapat mempertahankan sifat
antioksidan dari senyawa induk. Pengobatan
dengan quercetin intravena dapat menarik
anion superoksida yang dirilis di korteks otak
selama reperfusi. Pengobatan oral kronik
quercetin terbukti dapat mengurangi stres
oksidatif yang berefek pada penurunan profil
lipid sehingga dapat digunakan sebagai agen
antihiperlipidemia.23
Pada Gambar 2 terlihat nilai tekanan
darah dari berbagai grup mencit yang diuji.
Tekanan darah sistolik untuk mencit yang telah
diberi ekstrak Psidium guajava menurun
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |136
dibanding mencit pada kelompok kontrol
negatif (pakan pelet mencit dan air) dan
kontrol positif (diet tinggi lemak AIN93G dan
air) pada minggu kedua dan keenam
penelitian. Tekanan darah sistolik sebelum
diberi ekstrak Psidium guajava menunjukkan
angka 200±05 mmHg. Pada minggu kedua
menunjukkan penurunan tekanan darah
sistolik mencapai angka 185±05 mmHg,
sementara pada kontrol positif dan kontrol
negatif menunjukkan angka 216±02 mmHg.
Pada minggu keenam, terlihat penurunan
tekanan darah sistolik mencapai 180±05
mmHg, sementara pada kelompok kontrol
positif maupun negatif menunjukkan angka
223±07 mmHg.9
Tekanan darah sistolik diukur setiap
minggu, ±18-20 jam pada mencit setelah diberi
quercetin
dengan
metode
tail-cuff
plethysmography. Pada akhir minggu keenam
penelitian, pengukuran tekanan darah
menunjukan bahwa mencit yang diinduksi
quercetin memiliki penurunan tekanan darah
sistolik dan diastolik yang signifikan, yaitu sistol
menurun 18%, diastol 23%, rata-rata tekanan
arterial 21%, dan denyut jantung 12%.22
Pengaruh Psidium guajava sebagai
antihiperlipidemia menunjukkan hasil positif
yang signifikan dalam kenaikan HDL-C dan
penurunan gula darah, total kolesterol,
trigliserida, dan LDL-C setelah enam minggu
diberikan ekstrak Psidium guajava secara
peroral pada Tabel 1.23 Pada mencit yang
diinduksi ekstrak Psidium guajava dosis tinggi
(20%) menunjukkan penurunan kolesterol total
sebanyak 34,47%, pada dosis menengah (10%)
sebanyak 23,3%, dan 22,33% pada dosis
rendah (5%) dibanding dengan kelompok
kontrol positif. Trigliserid juga didapatkan
adanya penurunan sebanyak 43,59% pada
dosis tinggi, 34,19% pada dosis menengah, dan
32,48% pada dosis rendah. LDL-C mengalami
penurunan sebanyak 69,70% pada dosis tinggi,
39,40% pada dosis menengah, dan 37,12%
pada dosis rendah dibandingkan dengan
kelompok kontrol positif. HDL-C mengalami
kenaikan sebesar 18,75% pada dosis tinggi,
13,33% pada dosis menengah, dan 13,33%
pada dosis rendah dibanding kelompok kontrol
positif.9
Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada
Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid
Gambar 2. Tekanan Darah Sistolik pada Mencit HFD Induced-Obese yang Diberi Ekstrak Psidium guajava23
Keterangan:
CN
: Control Negative (rat pellet + water)
CP
: Control Positive (HFD + water)
LDG
: Low Dosage Group (HFD + 5% pink guajava puree)
MDG : Medium Dosage Group (HFD + 10% pink guajava puree)
HDG
: High Dosage Group (HFD + 20% pink guajava puree)
HFD
: High Fat Diet AIN93G
Tabel 1. Gula Darah dan Profil Lipid pada Mencit HFD Induced-Obese yang Diberi Ekstrak
Psidium guajava (mmol/L)9
CN
CP
LDG
MDG
HDG
Blood glucose
5.76 ± 1.89
5.83 ± 1.17
4.90 ± 0.21
4.83 ± 0.58
4.36 ± 0.89
TC
1.95 ± 0.39
2.06 ± 0.26
1.60 ± 0.37
1.58 ± 0.32
1.35 ± 0.22
TG
1.04 ± 0.40
1.17 ± 1.13
0.79 ± 0.18
0.77 ± 0.18
0.66 ± 0.16
HDL-C
0.44 ± 0.13
0.39 ± 0.10
0.45 ± 0.10
0.45 ± 0.13
0.48 ± 0.07
LDL-C
0.97 ± 0.39
1.32 ± 0.18
0.83 ± 0.22
0.80 ± 0.27
0.40 ± 0.08
Keterangan:
CN : Control Negative (rat pellet + water)
CP
: Control Positive (HFD + water)
LDG : Low Dosage Group (HFD + 5% pink guajava puree)
MDG : Medium Dosage Group (HFD + 10% pink guajava puree)
HDG : High Dosage Group (HFD + 20% pink guajava puree)
HFD : High Fat Diet AIN93G
TC
: Total Cholesterol
TG
: Triglycerides
HDL-C: High Density Lipoprotein-Cholesterol
LDL-C : Low Density Lipoprotein-Cholesterol
Ringkasan
Hipertensi dapat ditegakkan apabila
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pemeriksaan dalam waktu
yang berbeda. Menurut WHO dan the
International Society of Hypertension (ISH),
saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi
di seluruh dunia dan tiga juta di antaranya
meninggal setiap tahunnya.
Hiperlipidemia adalah tingginya profil
lipid yang ditandai dengan meningkatnya
konsentrasi trigliserida, LDL-C, dan kolesterol
darah melebihi batas normal (lebih dari 200
mg/dl). Di Indonesia, prevalensi hiperlipidemia
pada usia 25—34 tahun adalah 9,3% dan
meningkat hingga 15,5% pada kelompok usia
55—64 tahun.
Fenomena back to nature telah melanda
masyarakat karena obat herbal dinilai aman
(46,2%) dan mudah didapat (44%). Salah satu
terapi non farmakologis sebagai antihipertensi
dan antihiperlipidemia adalah jambu biji
(Psidium guajava).
Homeostasis tekanan darah diatur oleh
tiga sistem utama, yaitu: sistem saraf simpatis,
sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone System
(RAAS) yang diinduksi oleh enzim Angiotensin
Converting Enzyme (ACE), dan keseimbangan
natrium-cairan tubuh (ADH/ aldosteron).
Penghambatan ACE diidentifikasi sebagai
target terapi utama dalam mengontrol tekanan
darah tinggi. Flavonoid adalah suatu senyawa
yang dapat menjadi pilihan efektif untuk
menurunkan ACE pada in vitro maupun in vivo.
4
Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada
Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid
Psidium guajava mengandung vitamin C
tertinggi yang berguna untuk menurunkan
kadar kolesterol dan trigliserida, meningkatkan
HDL-C, memperlancar pencernaan, menyintesis
kolagen, dan memperkuat peranan vitamin A
untuk menghalangi penyumbatan pembuluh
darah. Selain vitamin C, Psidium guajava juga
mengandung likopein yang memberikan efek
protektif untuk kanker, diabetes mellitus,
kardiovaskular, stres oksidatif, aterosklerosis,
hipertensi, dan lainnya. Flavonoid atau
biofcavonoid berperan sebagai antioksidan
potensial pencegah pembentukan radikal
bebas, perlengketan sel darah merah, dan
kerusakan HDL-C.
Quercetin dan bio avonoid dalam
flavonoid menunjukkan efek vasodilator pada
aorta yang diisolasi dan dirangsang dengan
noradrenalin, KCl, atau phorbol ester.
Quercetin menghambat aktivitas oksidase
hipoxanthine-xanthine
dan
menarik
superoksida,
radikal
hidroksil,
dan
peroxynitrite. Efek-efek ini dapat digunakan
sebagai
agen
antihipertensi
dan
antihiperlipidemia.
Efek quercetin menunjukkan penurunan
tekanan darah sistolik yang diukur setiap
minggu, ±18-20 jam pada mencit dengan
metode tail-cuff plethysmo-graphy. Pada akhir
minggu keenam, pengukuran tekanan darah
menunjukan bahwa mencit yang diinduksi
quercetin memiliki penurunan tekanan darah
sistolik 18%, diastol 23%, rata-rata tekanan
arterial 21%, dan denyut jantung 12%.
Efek quercetin pada pengontrolan profil
lipid dapat dilihat pada minggu keenam.
Terlihat penurunan trigliserid sebanyak
43,59%, penurunan kolesterol total sebanyak
34,47%, penurunan LDL-C sebanyak 69,70%,
dan kenaikan HDL-C sebesar 18,75%.
Simpulan
Salah satu komponen aktif dalam jambu
biji (Psidium guajava) adalah flavonoid.
Flavonoid bersama dengan vitamin C dan
likopen mempunyai efek menurunkan tekanan
darah dan mengontrol profil lipid dengan cara
menghambat enzim ACE. Oleh karena itu,
ekstrak jambu biji (Psidium guajava)
berpotensi
sebagai
antihipertensi
dan
antihiperlipidemia.
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |138
Daftar Pustaka
1. Rahajeng Ekowati, Tuminah Sulistyowati.
Prevalensi hipertensi dan determinannya
di Indonesia. Majalah kedokteran
Indonesia. 2009; 59(12): 580—7.
2. Lilyasari Oktavia. Hipertensi dengan
obesitas: adakah peran endotelin-1. Jurnal
kardiologi Indonesia. 2007; 28(6): 460—
75.
3. Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia. Survei kesehatan nasional:
laporan departemen kesehatan RI.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia; 2004.
4. Beauty Belinda Apriannanti. Guava leaf
extract (Ssidium guajava linn) as a
hypercholesterolemia treatment. Jurnal
majority. 2015; 4 (3): 29—33.
5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi
kedokteran. Edisi 23. EGC. 2010.
6. Smith DG. Epidemiology of dyslipidemia
and economic burden on the healthcare
system. Am J Manag Care. 2007; 13 (10):
568 –71.
7. Nadila Fadila. Antihypertensive potential
of chayote fruit extract for hypertension
treatment. Jurnal majority. 2014; 3(7):
34—8.
8. Harmanto dan Subroto. Pilih jamu dan
herbal tanpa efek samping. Elex Media
Komputindo. 2007; 26(1)
9. Norazmir MN, Ayub MY. Beneficial lipidlowering effect of pink guava puree in high
fat diet induced-obese rats. Mal j nutr.
2010; 16(1): 171—85.
10. Sanches Neviton Rogério, Cortez Diógenes
Aparício Garcia, Schiavini Michelle
Simone, Nakamura Celso Vataru, Filho
Benedito Prado Dias. An evaluation of
antibacterial activities of Psidium guava
(L.). Brazilian archieves of biology and
technology, an international journal. 2005;
48(3): 429—36.
11. Tedjasukmana Pradana. Tata laksana
hipertensi. CDK-192. 2012: 39(4): 251—5.
12. Balasuriya Nileeka, H.P., Vasantha
Rupasinghe. Antihypertensive properties
of flavonoid-rich apple peel extract.
Elsevier. 2012; 135: 2320–5.
13. Li Jing-Xin, Xue Bing, Chai Qiang, Liu ZhiXiang, Zhao Ai-Ping, Chen Lian-Bi.
Antihypertension effect of total flavonoid
fraction of Astragalus complanatus in
Ulima Mazaya Ghaisani dan Novita Carolia | Psidium guajava sebagai Antihipertensi dan Antihiperlipidemia: Efek pada
Penurunan Tekanan Darah dan Pengontrol Profil Lipid
14.
15.
16.
17.
18.
hypertensive rats. Chinese journal of
physiology. 2005; 48(2): 101—6.
Duarte Juan, Jiménez Rosario, O'Valle
Francisco, Galisteo Milagros, PérezPalencia Raquel, Vargas Felix, et al.
Protective effects of the flavonoid
quercetin in chronic nitric oxide deficient
rats. Journal of Hypertension. 2002; 20(9):
1843—54.
Dalimartha Setiawan. Atlas tumbuhan
obat Indonesia jilid 2. Jakarta: Trubus
agriwidya; 2006.
Kong Kin-Weng, Khoo Hock-Eng, Prasad K.
Nagendra, Ismail Amin, Tan Chin-Ping,
Rajab Nor Fadilah. Revealing the power of
the natural red pigment lycopene.
Molecules. 2010; 15: 959—87.
Gutiérrez Rosa Martha Pérez, Mitchell
Sylvia, Solis Rosario Vargas. Psidium
guajava: A review of its traditional uses,
phytochemistry and pharmacology. 2008;
117(1): 1—27.
Liang Qingrong, Qian He, Yao Weirong.
Identification of flavonoids and their
glycosides by high-performance liquid
chromatography
with
electrospray
ionization mass spectrometry and with
19.
20.
21.
22.
23.
diode array ultraviolet detection. 2005;
11(1): 93—102.
Teixeira Rosangela de Oliveira, Camparoto
Marjori Leiva, Mantovani Mário Sérgio,
Vicentini
Veronica
Elisa
Pimenta.
Assessment of two medicinal plants,
Psidium guajava L. and Achillea
millefolium L., in in vitro and in vivo
assays. Genetics and molecular biology.
2003; 26(4): 551—5.
Harlinawati Yuni. Terapi jus untuk
kolesterol dan ramuan herbal. Depok:
Puspaswara; 2008.
Rohyami Y. Penentuan kandungan
flavonoid dari ekstrak methanol daging
buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa
scheff boerl). Logika. 2008; 5(1): 1—8.
Duarte Juan, Palencia Raquel PeÂrez,
Vargas Felix, Ocete Maria Angeles,
Vizcaino Francisco PeÂrez, Zarzuelo
Antonio, et al. Antihypertensive effects of
the flavonoid quercetin in spontaneously
hypertensive rats. British journal of
pharmacology. 2001; 133: 117—24.
AS Ayub Koshy, L. Anila, NR Vijayalakshmi.
Flavonoids from garcinia cambogia lower
lipid levels in hypercholesterolemic rats. J
food chem. 2001; 72: 289—94.
Majority | Volume 5 | Nomor 1 | Februari 2016 |139
Download