BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Suatu

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
2.1.1 Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem
bagian. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat
tercapai.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dimana sistem ini dapat membentuk dalam
melakukan suatu hal.
Secara fisik, sistem bisa dikatakan sebagai elemen-elemen yang
berkumpul dan beroperasi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu
sasaran (Sutarman 2012, p.13). Sistem bekerja secara bersama-sama tidak
bekerja secara individual.
Sistem merupakan seperangkat elemen-elemen yang membentuk
suatu kumpulan dari berbagai prosedur atau berbagai bagan pengolahan untuk
mencari sebuah tujuan bersama dengan cara mengoperasikan data untuk
menghasilkan suatu informasi.( Stair dan Reynolds 2010, p.8).
Dengan demikian, sistem merupakan sebuah jaringan yang bertujuan
untuk membantu dan juga menyelesaikan setiap masalah. Dimana, sistem
terbentuk dari beberapa bagian atau prosedur yang akan melakukan kegiatan
dan juga menyelesaikan suatu sasaran secara bersama-sama.
2.1.2 Sistem Informasi
Sistem informasi didapat dari beberapa pengolahan data, yang dimana
data tersebut didapat dari berbagai macam sumber yang saling berhubungan
satu sama lain. Sistem informasi yang baik didapat dari sumber-sumber yang
akurat.
7
8
Sistem informasi bisa dikatakan menjadi suatu sistem yang ada
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian dan mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial
dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi memiliki data yang dikelompokkan dan diolah
sedemikian rupa agar dapat menjadi sebuah satu kesatuan informasi dimana
informasi tersebut saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi
suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya.
People,
hardware,
software,
computer
network
dan
data
communications, serta database merupakan sebuah kombinasi yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi didalam suatu
bentuk organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data
dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan
mengeluarkan hasilnya.
Dalam bukunya (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2009: p.6), mereka
mengemukakan sistem informasi sebagai kumpulan komponen yang saling
terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan
informasi yang dibutuhkan sebagai output untuk menyelesaikan tugas-tugas
bisnis.
Sistem informasi menjadi sebuah sumber daya yang memungkinkan
pengumpulan, pengelolaan, pengaturan, dan penyebaran informasi di seluruh
organisasi (Connoly dan Begg, 2010: p.338).
Jadi, berdasarkan dari beberapa definisi yang telah dibuat oleh para
ahli dapat dikatakan sistem informasi merupakan sebuah input yang
dikumpulkan, diproses, dan disimpan yang nantinya akan menjadi sebuat
output yang akan disebarkan untuk menjadi informasi.
9
2.1.3 Data
Data merupakan tahap awal yang diperoleh dari beberapa proses
bisnis yang dapat disimpan dan dikelola menjadi sebuah informasi.
Mengumpulkan data yang jelas dan akurat adalah tahap awal untuk
mendapatkan sebuah informasi yang berguna.
Data
adalah
keterangan-keterangan
atau
fakta–fakta
yang
dikumpulkan dari suatu populasi atau bagian populasi yang akan digunakan
untuk menerangkan ciri-ciri populasi yang bersangkutan.
Kriteria dari data harus memenuhi sebagai berikut;
a. Objektif
b. Mewakili populasi
c. Standard error kecil
d. Tepat Waktu
e. Relevan
Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa
sesuatu yang diketahui atau dianggap (Hasan 2009: p.16).
Suatu keterangan mengenai kenyataan yang belum diolah dan masih
berdiri sendiri serta belum terorganisasi bisa disebut juga dengan data.
Sehingga, bila dilihat dari beberapa definisi yang ada, data dapat
diartikan sebagai keterangan atau suatu hal yang belum diolah, belum bisa
dipastikan kebenarannya, dan suatu hal yang dapat dijadikan sebuah
informasi bila telah diuji kebenaran dari data tersebut.
2.1.4 Basis Data (Database)
Basis data merupakan kumpulan data yang disimpan secara sistematis
didalam sebuah computer yang dapat diolah atau dimanipulasi dengan
program aplikasi(software) untuk menghasilkan sebuah informasi.
Database merupakan suatu data operasional yang hanya digunakan
oleh sistem sebuah aplikasi dari suatu pengorganisasian. Sedangkan, Toni
Fabbri mengemukakan database sebagai suatu file yang dapat terintegrasi
dan paling tidak memiliki satu primary key untuk pengulangan data.
10
Sekumpulan data yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain
dengan penggunaan yang beraneka ragam merupakan sebuah basis data.
Database juga merupakan sekumpulan data yang bersifat mekanis,
terdefinisi dan terbagi secara formal pada suatu pengorganisasian.
Database memiliki 12 tipe untuk melakukan sebuah penyimpanan,
seperti;
a. Analytical Database
Database untuk menyimpan informasi dan data yang diambil dari
operasional dan eksternal data.
b. Operational Database
Database yang menyimpan data secara rinci yang dibutuhkan
untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi.
c. Distributed Database
Kelompok kerja local database dan departemen di kantor-kantor
dan lokasi kerja yang lainnya.
d. Data Warehouse
Data Warehouse menyimpan data dari tahun-tahun sebelumnya
hingga saat ini.
e. End-User Database
File-file data yang dikembangkan dari end-user dalam workstation
mereka.
f. Real Time Database
Sistem pengolahan yang dirancang dalam menangani beban kerja
suatu Negara yang bisa berubah-ubah dan mengandung data terus
menerus dan sebagian tidak berpengaruh terhadap waktu.
g. Document Oriented Database
Salah satu program komputer yang dirangkai untuk sebuah
aplikasi yang berorientasi pada dokumen.
h. In Memory Database
Database yang bergantung pada memori untuk penyimpanan data
dalam sebuah komputer.
i. Navigational Database
11
Oueries menjumpai benda bagi yang mengikuti referensi dari
objek tertentu.
j. Hypermedia Database on Web
Sekumpulan halaman multimedia yang saling berkaitan dalam
sebuah situs web.
k. External Database
Database ini menyediakan akses ke eksternal data milik pribadi
online yang tersedia untuk biaya pada pengguna akhir ataupun
organisasi dari layanan komersial.
l. Relational database
Database yang paling banyak digunakan dan merupakan standar
komputasi bisnis.
2.1.5 Perencanaan Database
Perencanaan
database
adalah
kegiatan
peraturan
yang
memungkinkan tahap-tahap dalam siklus hidup aplikasi database dapat
diwujudkan secara efisien dan efektif (Connoly dan Begg, 2011, p.285).
Ada tiga masalah pokok yang baru diperhatikan dalam merumuskan
strategi sistem informasi, yaitu;
a. Melakukan identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan
menentukan sistem informasi yang diperlukan.
b. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk melihat kelebihan dan
kekurangan.
c. Melakukan penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat
menghasilkan keuntungan yang kompetitif.
Dalam tahap perencanaan database harus juga dijelaskan mengenai ;
a. Mission Statement
Sasaran utama sistem database. Menjelaskan tujuan sistem
database dan menyediakan maksud yang lebih jelas dalam
pembuatan aplikasi database secara efektif dan efisien.
b. Mission objectives
12
Merupakan
tujuan
dari
sebuah
proyek
database,
harus
diperhatikan juga mengenai tugas yang harus didukung oleh
database dengan asumsi jika database mendukung mission
objectives, maka mission statement-nya juga akan sesuai.
Perencanaan database harus menyertakan pengembangan standarstandar yang menentukan :
a. Bagaimana data akan dikumpulkan
b. Bagaimana menspesifikasikan format data
c. Dokumentasi penting apakah yang akan diperlukan
d. Bagaimana desain dan implementasi yang harus dilakukan
2.1.6 Sistem Manajemen Basis Data(DBMS)
Database Management System merupakan sebuah sistem software
yang memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan, membuat, dan
memelihara serta menyediakan akses terkontrol terhadap data.
DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem perangkat
lunak yang bisa mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses
ke basis data.
Kumpulan program yang mengelola struktur basis data dan mengatur
akses ke data yang tersimpan dalam basis data bisa dikatakan sebagai DBMS
(Rob dan Corone(2009: p.7).
Sebuah sistem perangkat lunak yang mengelola dan mengatur akses
ke database (Satzinger, Jackson, dan Burd).
Adapun jenis bahasa query pada DBMS yang terbagi menjadi 2 jenis,
yaitu;
a. Data Definition Language (DDL)
Menggambarkan desain basis data secara keseluruhan dan juga
dapat digunakan untuk membuat tabel baru, membuat indeks,
ataupun mengubah table
13
b. Database Manipulation Language (DML)
Melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu database
seperti penambahan data baru ke dalam database, menghapus data
dari suatu database dan pengubahan data di suatu basis data.
Dalam pembuatan DBMS juga diperlukan beberapa komponen
fungsional penyusunan sebagai berikut:
a. DML Precompiler
Mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan di
dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di
dalam bahasa induknya.
b. Query Processor
Menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam
instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database
manager.
c. DDL Compiler
Mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang
mengandung metadata.
d. Database Manager
Menyediakan interface antara data low-level yang disimpan
didalam basis data dengan program-program aplikasi dan queries
yang dikirimkan ke system
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.68-71) terdapat 5 komponen
dalam lingkungan DBMS, yaitu ;
a. Hardware
DBMS dan aplikasi membutuhkan hardware untuk beroperasi.
Hardware dapat mencakup mulai dari komputer personal sampai
pada sebuah mainframe atau jaringan pada komputer.
b. Software
Komponen dari software terdiri dari software DBMS itu sendiri
dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi. Jaringan
juga termasuk ke dalam komponen software jika DBMS tersebut
digunakan di dalam sebuah jaringan.
14
c. Data
Komponen paling penting dalam sebuah lingkungan DBMS. Hal
ini dapat dilihat data menjadi jembatan antara komponen mesin
dan juga komponen manusia.
d. Procedure
Instruksi dan aturan yang harus disertakan dalam merancang dan
menggunakan database dan DBMS tersebut.
e. People
Sumber daya manusia yang berfungsi untuk menghubungkan
antara software dan hardware.
Jadi, dalam sebuah DBMS mengandung beberapa komponen dan
beberapa bahasa pemograman saat menggunakannya. Basis data juga
dijalankan atas perintah-perintah yang diformulasikan sehingga perintah
tersebut akan diproses olah DBMS.
2.1.6.1 Fungsi DBMS
Fungsi DBMS menurut Connolly dan Begg (2010, p.99), yaitu ;
a. Data storage, retrieval, and update
Sebuah DBMS harus melengkapi pengguna dengan kemampuan
untuk menyimpan, mengambil, dan memperbaharui data dalam
database.
b. A user accessible catalog
Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan katalog dimana terdapat
deskripsi item data yang disimpan dan dapat diakses oleh
pengguna.
c. Transaction support
Sebuah DBMS harus memberikan suatu mekanisme yang akan
memastikan dengan baik bahwa semua update sesuai transaksi
yang diberikan dibuat atau tidak.
d. Concurrency control services
Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme untuk
memastikan bahwa database diperbaharui dengan benar ketika
beberapa pengguna memperbaharui database secara bersamaan.
15
e. Recovery services
Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme untuk
memulihkan database apabila database rusak.
f. Authorization services
Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme yang dapat
memastikan bahwa hanya pengguna yang diberikan otoritas akses
saja yang dapat mengakses database.
g. Support for data communication
Sebuah DBMS harus mampu berintegrasi dengan perangkat lunak
komunikasi.
h. Integrity services
Sebuah DBMS harus menyediakan sarana untuk memastikan
bahwa data dalam database dan data perubahan mengikuti aturanaturan tertentu.
i. Services to promote data independence
Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung
kemandirian program dari struktur yang sebenarnya dari database.
j. Utility services
Sebuah DBMS harus menyediakan kumpulan layanan utilitas
sehingga data dapat mengola database lebih efektif.
16
2.1.6.2 Keuntungan dan Kekurangan DBMS
a. Keuntungan DBMS
Tabel 2.1 Keuntungan dan Kekurangan DBMS
KEUNTUNGAN

Mengontrol jumlah redudansi
KEKURANGAN

Kompleks

Membutuhkan
data

Data yang konsisten
memory
yang
cukup besar

Meningkatkan integritas data

Harga DBMS yang berbeda
secara signifikan

Meningkatkan keamanan

Harga hardware tambahan

Meningkatkan aksesbilitas dan

Performa yang bisa menurun

Pengaruh yang lebih besar bila
ketanggapan dari data

Meningkatkan produktivitas
gagal

Backup dan recovery services
yang meningkat
2.1.7 UML
Unified Modelling Language adalah salah satu rangkaian standar
konstruksi model dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management
Group (OMG) menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p.46)
17
2.1.8 Activity Diagram
Activiy diagram merupakan sebuah tipe dari workflow yang
menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan
dan aliran sekuensial (Satzinger 2010, p.141).
Gambar 2.2 Activity Diagram
2.1.9 Class Diagram
Class Diagram digunakan untuk menunjukkan objek class untuk
sistem. Notasinya dari Unified Modelling Language(UML) yang telah
menjadi standar untuk model yang digunakan dengan pengembangan system
object oriented (Satzinger 2010, p.168).
Salah satu jenis class diagram UML menunjukkan hal-hal dalam
pekerjaan domain user yang disebut sebagai domain model class diagram.
Tipe lain dari notasi class diagram UML digunakan untuk membuat desain
class diagram ketika merancang class perangkat lunak. Di class diagram,
persegi panjang mewakili kelas, dan garis yang menghubungkan persegi
panjang menunjukkan asosiasi antara kelas. Dalam persegi panjang terbagi
dua kotak, bagian atas berisi nama kelas, dan bagian bawah berisi atribut
kelas. Nama kelas selalu diawali dengan huruf capital, dan atribut nama
18
selalu diawali dengan huruf kecil. Class diagram digambarkan menampilkan
kelas dan asosiasi antara kelas.
Gambar 2.3 Class Diagram
2.1.10 Use Case Diagram
Use case merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh sistem,
biasanya merupakan sebuah respon untuk permintaan dari pengguna sistem
(Satzinger 2010, p.242).
Dijelaskan bahwa aktor tidak selalu sama dengan sumber dari
peristiwa di activity diagram karena aktor di use case merupakan orang yang
berinteraksi dengan sistem yang dimana sistem harus meresponnya (Satzinger
2010, p.243).
Gambar 2.4 Use Case Diagram
19
2.1.11 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram adalah teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh sistem
analis dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem (Brady
dan Loonam ,2010).
Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan
dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang
dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan
model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk
database.
2.1.11.1 Komponen Entity Relationship Diagram
ERD memiliki 3 komponen utama, yaitu :
a. Entitas
Objek yang menarik di bidang organisasi yang dimodelkan.
Biasanya entitas disebut dengan kata benda tunggal dan
direpresentasikan sebagai persegi panjang dalam ERD.
b. Relationship
Hubungan antara 2 jenis entitas dan direpresentasikan sebagai
garis lurus yang menghubungkan 2 entitas.
c. Atribut
Memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut
memiliki struktur internal berupa tipe data.
20
Gambar 2.5 Entity Relationship Diagram
2.1.12 Multi layer
Multi layer memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi kolaborasi
kelas dan apakah kelas tersebut harus mengirim pesan satu sama lain
(Satzinger 2010, p.435).
Multi layer adalah sequence diagram yang mengikutsertakan user
interface class dan use case controller object (Satzinger 2010, p.450).
Selain itu, multi layer juga menunjukkan eksekusi operasi sebuah
obyek yang melibatkan pemanggilan operations diobyek lain.
21
Gambar 2.6 Multi Layer
2.1.13 User Interface
User Interface atau yang biasa disebut antarmuka pengguna,
merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung dengan
pengguna (user). Berfungsi untuk menghubungkan antara pengguna dengan
sistem operasi, sehingga komputer atau sebuah aplikasi dapat digunakan.
User Interface merupakan bagian dari sebuah sistem informasi yang
membutuhkan interaksi pengguna untuk membuat input dan output (Satzinger
2010,
p.530).
Menjelaskan
bahwa
sebuah
sistem
informasi
baru
mempengaruhi banyak sistem informasi yang ada lainnya, dan analisis harus
memastikan bahwa mereka semua bekerja bersama-sama.
22
Beberapa interface sistem link sistem organisasi internal, merupakan
sistem lain antarmuka dengan sistem eksternal, seperti pemasok atau rumah
pelanggan. Sistem baru perlu berkomunikasi dengan aplikasi bahwa
organisasi telah dibeli dan di implementasi.
Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik didalam
maupun diluar organisasi. User Interface yang lebih dari sekedar layar, itu
adalah merupakan pengguna yang datang ke dalam kontrak dengan saat
menggunakan sistem, konseptual, dan fisik.
Gambar 2.7 User Interface
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Layanan Rumah Sakit
Layanan merupakan suatu tindakan yang diberikan suatu badan usaha
kepada orang-orang yang menggunakannya, agar orang tersebut dapat merasa
nyaman saat menggunakan badan usaha tersebut. Seperti hal-nya dalam
Rumah Sakit. Layanan merupakan salah satu hal terpenting bagi rumah sakit
dalam memberikan respon kepada para pasiennya.
Pelayanan atau layanan merupakan sebuah proses pemenuhan
kebutuhan yang disalurkan melalui aktivitas yang menyangkut segala usaha
yang dilakukan dalam rangka mencapai sebuah tujuan.
Satu cara untuk mengevaluasi sebuah fasilitas pelayanan adalah
dengan melihat biaya total yang diharapkan. Biaya menunggu dapat
mencerminkan produktivitas para pekerja yang hilang selagi mesin atau
23
perkakas menunggu pekerjaan perbaikan, atau bisa juga merupakan perkiraan
biaya kehilangan pelanggan oleh karena pelayanan yang buruk dan antrian
yang panjang (Heizer dan Render, 2010; p.665).
Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan dari keinginan
pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan
pelanggan.
Ada 5 dimensi yang perlu diperhatikan ketika konsumen melakukan
penilaian terhadap kualitas pelayanan;
a. Tangible
Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sasaran
komunikasi
b. Emphaty
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
c. Responsivveness
Keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
d. Reliability
Kemampuan memberi pelayanan yang dijanjikan dengan segera,
kehandalan, akurat, dan memuaskan.
e. Assurance
Mencakup kemampuan pengetahuan, kesopanan, juga sifat yang
dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff.
Kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk
fisik sehingga pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan
pada konsumen sendiri.
Tempat dimana orang yang sakit mencari dan menerima pelayanan
kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa
24
kedokteran, perawat, dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya
diselenggarakan.
Pusat pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan, serta penelitian
kedokteran
diselenggarakan
merupakan
definisi
dari
Rumah
Sakit(Association of Hospital Care).
Sehingga layanan rumah sakit bisa diartikan sebagai sebuah
pemenuhan suatu tujuan, yang dimana pihak yang memberikan pelayanan
melakukan berbagai cara yang dapat memberikan kepuasaan terhadap pasien
yang datang ke Rumah Sakit.
2.2.2 Dukungan TI Terhadap Layanan Rumah Sakit
Teknologi Informasi merupakan sebuah istilah umum untuk teknologi
apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengkomunikasikan, dan menyebarkan informasi.
TI sendiri menyatukan komputasi dan komunikasi berkecapatan tinggi
untuk data, suara, dan video. Segala bentuk teknologi yang digunakan untuk
membuat, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala
bentuknya merupakan TI.
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(hardware dan software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim
informasi. Dan juga satu set alat yang membantu bekerja dengan informasi
dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
Teknologi informasi adalah salah satu alat yang digunakan oleh para
manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Dalam hal ini, perubahan
yang dimaksud adalah perubahan informasi yang telah diolah dan dibuat
sebelumnya dalam penyimpanan komputer(Kenneth C.Loudon, 2010).
TI adalah bidang pengelolaan teknologi yang mencakup berbagai
bidang termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat
lunak komputer, system informasi, perangkat keras komputer, bahasa
pemrogaman, dan data konstruksi.
25
TI melakukan berbagai fungsi atau kompetensi dari menginstal
aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan basis data informasi.
Beberapa tugas TI seperti manajemen data, jaringan, rekayasa hardware,
basis data dan desain software, serta manajemen dan administrasi system
secara keseluruhan.
Sehingga dukungan TI terhadap Rumah Sakit sangat diperlukan.
Dengan adanya TI dalam proses di Rumah Sakit, maka pihak Rumah Sakit
akan terbantu dalam proses kerjanya sehari-hari. Dan juga, kualitas dari
Rumah Sakit itupun akan meningkat dengan adanya dukungan TI yang tepat
untuk Rumah Sakit.
2.2.3 Sistem Antrian
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan seharihari. Antrian timbul karena kebutuhan akan layanan yang melebihi kapasitas
pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak
dapat segera mendapat pelayanan.
Ahira Anne mengatakan bahwa sistem antrian adalah kedatangan
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika
fasilitas pelayanan masih sibuk, mendapatkan pelayan dan kemudian
meninggalkan sistem setelah dilayani(Anne, 2012). Kapasitas antrian dan
populasi yang mungkin akan minta dilayani dalam suatu periode waktu
tertentu bisa terbatas atau tidak terbatas. Menurut Taylor (Taylor, 2010;
p.200) dilihat dari desain fasilitas pelayanan, dikenal empat struktur antrian,
yaitu saluran tunggal fase tunggal, saluran banyak fase tunggal, saluran
tunggal fase banyak dan saluran banyak fase banyak.
Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan dan
suatu yang mengatur kedatangan pada pelanggan dan pemrosesan
masalahnya. Suatu garis tunggu dari seseorang yang memerlukan layanan
dari satu atau lebih fasilitas. Secara umum, antrian mempunyai beberapa
kelompok yang menjadi system yang berbeda-beda. Pengelompokkan
antrian(Hillier dan Lieberman), seperti;
a. Sistem Pelayanan Komersial
26
b. Sistem Pelayanan Bisnis Industri
c. Sistem Pelayanan Transportasi
d. Sistem Pelayanan Sosial
Sistem Antrian mempunyai 3 elemen dasar, yaitu;
a. Kedatangan(arrival)
Proses input meliputi sumber kedantangan atau biasa disebut
calling population dan cara terjadinya kedatangan pada umumnya
merupakan variabel acak(random)(menurut Levin).
b. Pelayanan(service)
Mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan.
Tiap-tiap fasilitas pelayanan disebut sebagai channel.
c. Antri
Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian
terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan.
Ada beberapa sistem antrian yang telah diperkenalkan oleh A.K
Erlang, seorang ahli matematik Denmark, yaitu;
a. Single Channel-Single Phase
Hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan atau ada
satu fasilitas pelayanan.
b. Single Channel-Multi Phase
Sistem antrian jalur tunggal dengan tahapan berganda yang
menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan
secara fasilitas pelayanan berurutan.
c. Multi Channel-Single Phase
Terjadi dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri
oleh antrian tunggal.
d. Multi Channel-Multi Phase
Menunjukkan bahwa setiap system mempunyai beberapa fasilitas
pelayanan pada setiap tahap sehingga tedapat lebih dari satu
pelanggan yang dapat dilayani pada waktu bersamaan.
Sehingga, system antrian bisa diartikan sebagai sistem yang mengatur
alur dari suatu tindakan atau pekerjaan. Bila sistem antrian dipakai pada
27
Rumah Sakit, sistem antrian ini akan sangat membantu dalam memberikan
antrian saat pasien menunggu untuk diperiksa.
2.2.4 Perancangan Sistem Antrian Berbasis Objek
Perancangan sistem merupakan kegiatan pengembangan sistem dab
prosedur baru dalam kaitannya dengan sasaran yang ingin dicapai dari
penerapan sistem tersebut. Dengan demikian akan diketahui konsep dari
sistem itu bekerja sehingga kebutuhan dan informasi yang dibutuhkan akan
terdefinisi secara jelas.
Pemograman berorientasi objek adalah pembuatan suatu program
yang diorientasikan dalam bentuk objek. Seluruh data dan fungsi didalam
pemograman ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.
Konsep dasar dalam sistem berbasis objek mempunyai 5 konsep,yaitu;
a. Class
Kumpulan
objek-objek
yang
mempunyai
struktur
umum.
Pengelompokan class berdasarkan objek-objek dalam sequence
diagram dan collaboration diagram.
b. Object
Dasar struktur
dalam sebuah program komputer berorientasi
objek.
c. Abstraksi
Kemampuan sebuah program dalam melewati proses untuk
mendapatkan informasi dari suatu objek atau sistem.
d. Enkapsulasi
Memastikan pengguna
sebuah objek tidak dapat mengganti
keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak.
e. Polimorfisme melalui pengiriman pesan
Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi
objek dapat mengirim pesan, metode tertentu yang berhubungan
dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu
di mana pesan tersebut dikirim.
28
Sehingga, dengan menggunakan perancangan berbasis objek pada
sistem antrian akan sangat membantu dalam proses pemogramannya.
Dimana, kelas-kelas objek yang dipakai dapat dibedakan berdasarkan tugas
yang akan dijalankan dalam kelas tersebut.
2.2.5 Manajemen Sistem Informasi bagi Rumah Sakit
Sistem
informasi
manajemen
Rumah
Sakit
adalah
sistem
komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan
juga akurat.
Definisi sistem informasi kesehatan adalah “integrated effort to
collect, process, report and use health information and knowledge to
influence policy-making, programme action and research”. Definisi ini
mengandung arti bahwa kita harus memproses data menjadi informasi yang
nantinya digunakan untuk penyusunan kegiatan atau program dan penelitian.
Sistem informasi manajemen itu sendiri merupakan sistem informasi
yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi manajemen juga sering disebut sebagai sistem
peringantan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada
pemakai terhadap masalah maupun peluang.
Sistem informasi manajemen merupakan prosedur pemrosesan data
berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan
prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang
tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan
manajemen.
Sistem informasi manajemen mempunyai 5 komponen utama, yaitu;
a. Software
b. Hardware
c. Networking
d. SOP(Standart Operasional Prosedur)
29
e. Commitment
Didalam buku Accounting Information System(Krismiaji, 2010 p.29)
mengatakan sistem informasi manajemen merupakan suatu kumpulan
perangkat keras dan juga perangkat lunak yang dirancang untuk dapat
menstranformasikan data didalam bentuk informasi yang berguna.
Sistem informasi manajemen Rumah Sakit juga merupakan informasi
terpadu yang digunakan untuk melaksanakan segala bentuk kegiatan maupun
transaksi yang terjadi di Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan
dan memudahkan Manajemen Rumah Sakit dalam berbagai rutinitas transaksi
yang dilaksanakan.
Sistem informasi manajemen sebuah Rumah Sakit tidak hanya
melayani kebutuhan data statistikal saja tetapi secara langsung harus dapat
menghasilkan informasi yang berguna bagi proses pengambilan keputusan
medis.
Sehingga, dengan adanya sistem informasi manajemen ini. Rumah
Sakit akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan juga ketepatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien-pasien yang datang.
2.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan dengan
setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah
dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dan sebagainya
(Sugiyono 2010, p.193).
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan
sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data.
30
Ada
beberapa
teknik
dalam
melakukan
pengumpulan
data,
diantaranya seperti ;
a. Wawancara
b. Kuisioner
c. Observasi
2.2.6.1 Wawancara
Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan juga jumlah respondennya dalam
lingkup yang kecil atau sedikit.
Wawancara itu sendiri terdiri dari dua macam, yaitu ;
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa saja yang akan
diperoleh. Sehingga, peneliti telah menyiapkan instrument penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun
telah disiapkan.
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktu adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan.
2.2.6.2 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan apabila jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
31
2.2.6.3 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
Download