BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dimana sistem ini dapat membentuk dalam melakukan suatu hal. Secara fisik, sistem bisa dikatakan sebagai elemen-elemen yang berkumpul dan beroperasi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran (Sutarman 2012, p.13). Sistem bekerja secara bersama-sama tidak bekerja secara individual. Sistem merupakan seperangkat elemen-elemen yang membentuk suatu kumpulan dari berbagai prosedur atau berbagai bagan pengolahan untuk mencari sebuah tujuan bersama dengan cara mengoperasikan data untuk menghasilkan suatu informasi.( Stair dan Reynolds 2010, p.8). Dengan demikian, sistem merupakan sebuah jaringan yang bertujuan untuk membantu dan juga menyelesaikan setiap masalah. Dimana, sistem terbentuk dari beberapa bagian atau prosedur yang akan melakukan kegiatan dan juga menyelesaikan suatu sasaran secara bersama-sama. 2.1.2 Sistem Informasi Sistem informasi didapat dari beberapa pengolahan data, yang dimana data tersebut didapat dari berbagai macam sumber yang saling berhubungan satu sama lain. Sistem informasi yang baik didapat dari sumber-sumber yang akurat. 7 8 Sistem informasi bisa dikatakan menjadi suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian dan mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi memiliki data yang dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa agar dapat menjadi sebuah satu kesatuan informasi dimana informasi tersebut saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. People, hardware, software, computer network dan data communications, serta database merupakan sebuah kombinasi yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi didalam suatu bentuk organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Dalam bukunya (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2009: p.6), mereka mengemukakan sistem informasi sebagai kumpulan komponen yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan sebagai output untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis. Sistem informasi menjadi sebuah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, pengelolaan, pengaturan, dan penyebaran informasi di seluruh organisasi (Connoly dan Begg, 2010: p.338). Jadi, berdasarkan dari beberapa definisi yang telah dibuat oleh para ahli dapat dikatakan sistem informasi merupakan sebuah input yang dikumpulkan, diproses, dan disimpan yang nantinya akan menjadi sebuat output yang akan disebarkan untuk menjadi informasi. 9 2.1.3 Data Data merupakan tahap awal yang diperoleh dari beberapa proses bisnis yang dapat disimpan dan dikelola menjadi sebuah informasi. Mengumpulkan data yang jelas dan akurat adalah tahap awal untuk mendapatkan sebuah informasi yang berguna. Data adalah keterangan-keterangan atau fakta–fakta yang dikumpulkan dari suatu populasi atau bagian populasi yang akan digunakan untuk menerangkan ciri-ciri populasi yang bersangkutan. Kriteria dari data harus memenuhi sebagai berikut; a. Objektif b. Mewakili populasi c. Standard error kecil d. Tepat Waktu e. Relevan Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap (Hasan 2009: p.16). Suatu keterangan mengenai kenyataan yang belum diolah dan masih berdiri sendiri serta belum terorganisasi bisa disebut juga dengan data. Sehingga, bila dilihat dari beberapa definisi yang ada, data dapat diartikan sebagai keterangan atau suatu hal yang belum diolah, belum bisa dipastikan kebenarannya, dan suatu hal yang dapat dijadikan sebuah informasi bila telah diuji kebenaran dari data tersebut. 2.1.4 Basis Data (Database) Basis data merupakan kumpulan data yang disimpan secara sistematis didalam sebuah computer yang dapat diolah atau dimanipulasi dengan program aplikasi(software) untuk menghasilkan sebuah informasi. Database merupakan suatu data operasional yang hanya digunakan oleh sistem sebuah aplikasi dari suatu pengorganisasian. Sedangkan, Toni Fabbri mengemukakan database sebagai suatu file yang dapat terintegrasi dan paling tidak memiliki satu primary key untuk pengulangan data. 10 Sekumpulan data yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain dengan penggunaan yang beraneka ragam merupakan sebuah basis data. Database juga merupakan sekumpulan data yang bersifat mekanis, terdefinisi dan terbagi secara formal pada suatu pengorganisasian. Database memiliki 12 tipe untuk melakukan sebuah penyimpanan, seperti; a. Analytical Database Database untuk menyimpan informasi dan data yang diambil dari operasional dan eksternal data. b. Operational Database Database yang menyimpan data secara rinci yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. c. Distributed Database Kelompok kerja local database dan departemen di kantor-kantor dan lokasi kerja yang lainnya. d. Data Warehouse Data Warehouse menyimpan data dari tahun-tahun sebelumnya hingga saat ini. e. End-User Database File-file data yang dikembangkan dari end-user dalam workstation mereka. f. Real Time Database Sistem pengolahan yang dirancang dalam menangani beban kerja suatu Negara yang bisa berubah-ubah dan mengandung data terus menerus dan sebagian tidak berpengaruh terhadap waktu. g. Document Oriented Database Salah satu program komputer yang dirangkai untuk sebuah aplikasi yang berorientasi pada dokumen. h. In Memory Database Database yang bergantung pada memori untuk penyimpanan data dalam sebuah komputer. i. Navigational Database 11 Oueries menjumpai benda bagi yang mengikuti referensi dari objek tertentu. j. Hypermedia Database on Web Sekumpulan halaman multimedia yang saling berkaitan dalam sebuah situs web. k. External Database Database ini menyediakan akses ke eksternal data milik pribadi online yang tersedia untuk biaya pada pengguna akhir ataupun organisasi dari layanan komersial. l. Relational database Database yang paling banyak digunakan dan merupakan standar komputasi bisnis. 2.1.5 Perencanaan Database Perencanaan database adalah kegiatan peraturan yang memungkinkan tahap-tahap dalam siklus hidup aplikasi database dapat diwujudkan secara efisien dan efektif (Connoly dan Begg, 2011, p.285). Ada tiga masalah pokok yang baru diperhatikan dalam merumuskan strategi sistem informasi, yaitu; a. Melakukan identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan menentukan sistem informasi yang diperlukan. b. Evaluasi sistem informasi yang ada untuk melihat kelebihan dan kekurangan. c. Melakukan penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat menghasilkan keuntungan yang kompetitif. Dalam tahap perencanaan database harus juga dijelaskan mengenai ; a. Mission Statement Sasaran utama sistem database. Menjelaskan tujuan sistem database dan menyediakan maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi database secara efektif dan efisien. b. Mission objectives 12 Merupakan tujuan dari sebuah proyek database, harus diperhatikan juga mengenai tugas yang harus didukung oleh database dengan asumsi jika database mendukung mission objectives, maka mission statement-nya juga akan sesuai. Perencanaan database harus menyertakan pengembangan standarstandar yang menentukan : a. Bagaimana data akan dikumpulkan b. Bagaimana menspesifikasikan format data c. Dokumentasi penting apakah yang akan diperlukan d. Bagaimana desain dan implementasi yang harus dilakukan 2.1.6 Sistem Manajemen Basis Data(DBMS) Database Management System merupakan sebuah sistem software yang memungkinkan seorang user dapat mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol terhadap data. DBMS (Database Management System) adalah suatu sistem perangkat lunak yang bisa mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basis data. Kumpulan program yang mengelola struktur basis data dan mengatur akses ke data yang tersimpan dalam basis data bisa dikatakan sebagai DBMS (Rob dan Corone(2009: p.7). Sebuah sistem perangkat lunak yang mengelola dan mengatur akses ke database (Satzinger, Jackson, dan Burd). Adapun jenis bahasa query pada DBMS yang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu; a. Data Definition Language (DDL) Menggambarkan desain basis data secara keseluruhan dan juga dapat digunakan untuk membuat tabel baru, membuat indeks, ataupun mengubah table 13 b. Database Manipulation Language (DML) Melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu database seperti penambahan data baru ke dalam database, menghapus data dari suatu database dan pengubahan data di suatu basis data. Dalam pembuatan DBMS juga diperlukan beberapa komponen fungsional penyusunan sebagai berikut: a. DML Precompiler Mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di dalam bahasa induknya. b. Query Processor Menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh database manager. c. DDL Compiler Mengkonversi pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata. d. Database Manager Menyediakan interface antara data low-level yang disimpan didalam basis data dengan program-program aplikasi dan queries yang dikirimkan ke system Menurut Connolly dan Begg (2010, p.68-71) terdapat 5 komponen dalam lingkungan DBMS, yaitu ; a. Hardware DBMS dan aplikasi membutuhkan hardware untuk beroperasi. Hardware dapat mencakup mulai dari komputer personal sampai pada sebuah mainframe atau jaringan pada komputer. b. Software Komponen dari software terdiri dari software DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi. Jaringan juga termasuk ke dalam komponen software jika DBMS tersebut digunakan di dalam sebuah jaringan. 14 c. Data Komponen paling penting dalam sebuah lingkungan DBMS. Hal ini dapat dilihat data menjadi jembatan antara komponen mesin dan juga komponen manusia. d. Procedure Instruksi dan aturan yang harus disertakan dalam merancang dan menggunakan database dan DBMS tersebut. e. People Sumber daya manusia yang berfungsi untuk menghubungkan antara software dan hardware. Jadi, dalam sebuah DBMS mengandung beberapa komponen dan beberapa bahasa pemograman saat menggunakannya. Basis data juga dijalankan atas perintah-perintah yang diformulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS. 2.1.6.1 Fungsi DBMS Fungsi DBMS menurut Connolly dan Begg (2010, p.99), yaitu ; a. Data storage, retrieval, and update Sebuah DBMS harus melengkapi pengguna dengan kemampuan untuk menyimpan, mengambil, dan memperbaharui data dalam database. b. A user accessible catalog Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan katalog dimana terdapat deskripsi item data yang disimpan dan dapat diakses oleh pengguna. c. Transaction support Sebuah DBMS harus memberikan suatu mekanisme yang akan memastikan dengan baik bahwa semua update sesuai transaksi yang diberikan dibuat atau tidak. d. Concurrency control services Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme untuk memastikan bahwa database diperbaharui dengan benar ketika beberapa pengguna memperbaharui database secara bersamaan. 15 e. Recovery services Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme untuk memulihkan database apabila database rusak. f. Authorization services Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme yang dapat memastikan bahwa hanya pengguna yang diberikan otoritas akses saja yang dapat mengakses database. g. Support for data communication Sebuah DBMS harus mampu berintegrasi dengan perangkat lunak komunikasi. h. Integrity services Sebuah DBMS harus menyediakan sarana untuk memastikan bahwa data dalam database dan data perubahan mengikuti aturanaturan tertentu. i. Services to promote data independence Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur yang sebenarnya dari database. j. Utility services Sebuah DBMS harus menyediakan kumpulan layanan utilitas sehingga data dapat mengola database lebih efektif. 16 2.1.6.2 Keuntungan dan Kekurangan DBMS a. Keuntungan DBMS Tabel 2.1 Keuntungan dan Kekurangan DBMS KEUNTUNGAN Mengontrol jumlah redudansi KEKURANGAN Kompleks Membutuhkan data Data yang konsisten memory yang cukup besar Meningkatkan integritas data Harga DBMS yang berbeda secara signifikan Meningkatkan keamanan Harga hardware tambahan Meningkatkan aksesbilitas dan Performa yang bisa menurun Pengaruh yang lebih besar bila ketanggapan dari data Meningkatkan produktivitas gagal Backup dan recovery services yang meningkat 2.1.7 UML Unified Modelling Language adalah salah satu rangkaian standar konstruksi model dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG) menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p.46) 17 2.1.8 Activity Diagram Activiy diagram merupakan sebuah tipe dari workflow yang menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial (Satzinger 2010, p.141). Gambar 2.2 Activity Diagram 2.1.9 Class Diagram Class Diagram digunakan untuk menunjukkan objek class untuk sistem. Notasinya dari Unified Modelling Language(UML) yang telah menjadi standar untuk model yang digunakan dengan pengembangan system object oriented (Satzinger 2010, p.168). Salah satu jenis class diagram UML menunjukkan hal-hal dalam pekerjaan domain user yang disebut sebagai domain model class diagram. Tipe lain dari notasi class diagram UML digunakan untuk membuat desain class diagram ketika merancang class perangkat lunak. Di class diagram, persegi panjang mewakili kelas, dan garis yang menghubungkan persegi panjang menunjukkan asosiasi antara kelas. Dalam persegi panjang terbagi dua kotak, bagian atas berisi nama kelas, dan bagian bawah berisi atribut kelas. Nama kelas selalu diawali dengan huruf capital, dan atribut nama 18 selalu diawali dengan huruf kecil. Class diagram digambarkan menampilkan kelas dan asosiasi antara kelas. Gambar 2.3 Class Diagram 2.1.10 Use Case Diagram Use case merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya merupakan sebuah respon untuk permintaan dari pengguna sistem (Satzinger 2010, p.242). Dijelaskan bahwa aktor tidak selalu sama dengan sumber dari peristiwa di activity diagram karena aktor di use case merupakan orang yang berinteraksi dengan sistem yang dimana sistem harus meresponnya (Satzinger 2010, p.243). Gambar 2.4 Use Case Diagram 19 2.1.11 Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram adalah teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh sistem analis dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem (Brady dan Loonam ,2010). Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database. 2.1.11.1 Komponen Entity Relationship Diagram ERD memiliki 3 komponen utama, yaitu : a. Entitas Objek yang menarik di bidang organisasi yang dimodelkan. Biasanya entitas disebut dengan kata benda tunggal dan direpresentasikan sebagai persegi panjang dalam ERD. b. Relationship Hubungan antara 2 jenis entitas dan direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan 2 entitas. c. Atribut Memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki struktur internal berupa tipe data. 20 Gambar 2.5 Entity Relationship Diagram 2.1.12 Multi layer Multi layer memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi kolaborasi kelas dan apakah kelas tersebut harus mengirim pesan satu sama lain (Satzinger 2010, p.435). Multi layer adalah sequence diagram yang mengikutsertakan user interface class dan use case controller object (Satzinger 2010, p.450). Selain itu, multi layer juga menunjukkan eksekusi operasi sebuah obyek yang melibatkan pemanggilan operations diobyek lain. 21 Gambar 2.6 Multi Layer 2.1.13 User Interface User Interface atau yang biasa disebut antarmuka pengguna, merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung dengan pengguna (user). Berfungsi untuk menghubungkan antara pengguna dengan sistem operasi, sehingga komputer atau sebuah aplikasi dapat digunakan. User Interface merupakan bagian dari sebuah sistem informasi yang membutuhkan interaksi pengguna untuk membuat input dan output (Satzinger 2010, p.530). Menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi baru mempengaruhi banyak sistem informasi yang ada lainnya, dan analisis harus memastikan bahwa mereka semua bekerja bersama-sama. 22 Beberapa interface sistem link sistem organisasi internal, merupakan sistem lain antarmuka dengan sistem eksternal, seperti pemasok atau rumah pelanggan. Sistem baru perlu berkomunikasi dengan aplikasi bahwa organisasi telah dibeli dan di implementasi. Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik didalam maupun diluar organisasi. User Interface yang lebih dari sekedar layar, itu adalah merupakan pengguna yang datang ke dalam kontrak dengan saat menggunakan sistem, konseptual, dan fisik. Gambar 2.7 User Interface 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Layanan Rumah Sakit Layanan merupakan suatu tindakan yang diberikan suatu badan usaha kepada orang-orang yang menggunakannya, agar orang tersebut dapat merasa nyaman saat menggunakan badan usaha tersebut. Seperti hal-nya dalam Rumah Sakit. Layanan merupakan salah satu hal terpenting bagi rumah sakit dalam memberikan respon kepada para pasiennya. Pelayanan atau layanan merupakan sebuah proses pemenuhan kebutuhan yang disalurkan melalui aktivitas yang menyangkut segala usaha yang dilakukan dalam rangka mencapai sebuah tujuan. Satu cara untuk mengevaluasi sebuah fasilitas pelayanan adalah dengan melihat biaya total yang diharapkan. Biaya menunggu dapat mencerminkan produktivitas para pekerja yang hilang selagi mesin atau 23 perkakas menunggu pekerjaan perbaikan, atau bisa juga merupakan perkiraan biaya kehilangan pelanggan oleh karena pelayanan yang buruk dan antrian yang panjang (Heizer dan Render, 2010; p.665). Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan dari keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Ada 5 dimensi yang perlu diperhatikan ketika konsumen melakukan penilaian terhadap kualitas pelayanan; a. Tangible Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sasaran komunikasi b. Emphaty Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. c. Responsivveness Keinginan para staff untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. d. Reliability Kemampuan memberi pelayanan yang dijanjikan dengan segera, kehandalan, akurat, dan memuaskan. e. Assurance Mencakup kemampuan pengetahuan, kesopanan, juga sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff. Kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik sehingga pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen sendiri. Tempat dimana orang yang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa 24 kedokteran, perawat, dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan, serta penelitian kedokteran diselenggarakan merupakan definisi dari Rumah Sakit(Association of Hospital Care). Sehingga layanan rumah sakit bisa diartikan sebagai sebuah pemenuhan suatu tujuan, yang dimana pihak yang memberikan pelayanan melakukan berbagai cara yang dapat memberikan kepuasaan terhadap pasien yang datang ke Rumah Sakit. 2.2.2 Dukungan TI Terhadap Layanan Rumah Sakit Teknologi Informasi merupakan sebuah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyebarkan informasi. TI sendiri menyatukan komputasi dan komunikasi berkecapatan tinggi untuk data, suara, dan video. Segala bentuk teknologi yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya merupakan TI. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (hardware dan software) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi. Dan juga satu set alat yang membantu bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Teknologi informasi adalah salah satu alat yang digunakan oleh para manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah perubahan informasi yang telah diolah dan dibuat sebelumnya dalam penyimpanan komputer(Kenneth C.Loudon, 2010). TI adalah bidang pengelolaan teknologi yang mencakup berbagai bidang termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, system informasi, perangkat keras komputer, bahasa pemrogaman, dan data konstruksi. 25 TI melakukan berbagai fungsi atau kompetensi dari menginstal aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan basis data informasi. Beberapa tugas TI seperti manajemen data, jaringan, rekayasa hardware, basis data dan desain software, serta manajemen dan administrasi system secara keseluruhan. Sehingga dukungan TI terhadap Rumah Sakit sangat diperlukan. Dengan adanya TI dalam proses di Rumah Sakit, maka pihak Rumah Sakit akan terbantu dalam proses kerjanya sehari-hari. Dan juga, kualitas dari Rumah Sakit itupun akan meningkat dengan adanya dukungan TI yang tepat untuk Rumah Sakit. 2.2.3 Sistem Antrian Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan seharihari. Antrian timbul karena kebutuhan akan layanan yang melebihi kapasitas pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak dapat segera mendapat pelayanan. Ahira Anne mengatakan bahwa sistem antrian adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan masih sibuk, mendapatkan pelayan dan kemudian meninggalkan sistem setelah dilayani(Anne, 2012). Kapasitas antrian dan populasi yang mungkin akan minta dilayani dalam suatu periode waktu tertentu bisa terbatas atau tidak terbatas. Menurut Taylor (Taylor, 2010; p.200) dilihat dari desain fasilitas pelayanan, dikenal empat struktur antrian, yaitu saluran tunggal fase tunggal, saluran banyak fase tunggal, saluran tunggal fase banyak dan saluran banyak fase banyak. Sebuah sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan dan suatu yang mengatur kedatangan pada pelanggan dan pemrosesan masalahnya. Suatu garis tunggu dari seseorang yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas. Secara umum, antrian mempunyai beberapa kelompok yang menjadi system yang berbeda-beda. Pengelompokkan antrian(Hillier dan Lieberman), seperti; a. Sistem Pelayanan Komersial 26 b. Sistem Pelayanan Bisnis Industri c. Sistem Pelayanan Transportasi d. Sistem Pelayanan Sosial Sistem Antrian mempunyai 3 elemen dasar, yaitu; a. Kedatangan(arrival) Proses input meliputi sumber kedantangan atau biasa disebut calling population dan cara terjadinya kedatangan pada umumnya merupakan variabel acak(random)(menurut Levin). b. Pelayanan(service) Mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan. Tiap-tiap fasilitas pelayanan disebut sebagai channel. c. Antri Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Ada beberapa sistem antrian yang telah diperkenalkan oleh A.K Erlang, seorang ahli matematik Denmark, yaitu; a. Single Channel-Single Phase Hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. b. Single Channel-Multi Phase Sistem antrian jalur tunggal dengan tahapan berganda yang menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara fasilitas pelayanan berurutan. c. Multi Channel-Single Phase Terjadi dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal. d. Multi Channel-Multi Phase Menunjukkan bahwa setiap system mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap sehingga tedapat lebih dari satu pelanggan yang dapat dilayani pada waktu bersamaan. Sehingga, system antrian bisa diartikan sebagai sistem yang mengatur alur dari suatu tindakan atau pekerjaan. Bila sistem antrian dipakai pada 27 Rumah Sakit, sistem antrian ini akan sangat membantu dalam memberikan antrian saat pasien menunggu untuk diperiksa. 2.2.4 Perancangan Sistem Antrian Berbasis Objek Perancangan sistem merupakan kegiatan pengembangan sistem dab prosedur baru dalam kaitannya dengan sasaran yang ingin dicapai dari penerapan sistem tersebut. Dengan demikian akan diketahui konsep dari sistem itu bekerja sehingga kebutuhan dan informasi yang dibutuhkan akan terdefinisi secara jelas. Pemograman berorientasi objek adalah pembuatan suatu program yang diorientasikan dalam bentuk objek. Seluruh data dan fungsi didalam pemograman ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Konsep dasar dalam sistem berbasis objek mempunyai 5 konsep,yaitu; a. Class Kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum. Pengelompokan class berdasarkan objek-objek dalam sequence diagram dan collaboration diagram. b. Object Dasar struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek. c. Abstraksi Kemampuan sebuah program dalam melewati proses untuk mendapatkan informasi dari suatu objek atau sistem. d. Enkapsulasi Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak. e. Polimorfisme melalui pengiriman pesan Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan, metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesan tersebut dikirim. 28 Sehingga, dengan menggunakan perancangan berbasis objek pada sistem antrian akan sangat membantu dalam proses pemogramannya. Dimana, kelas-kelas objek yang dipakai dapat dibedakan berdasarkan tugas yang akan dijalankan dalam kelas tersebut. 2.2.5 Manajemen Sistem Informasi bagi Rumah Sakit Sistem informasi manajemen Rumah Sakit adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan juga akurat. Definisi sistem informasi kesehatan adalah “integrated effort to collect, process, report and use health information and knowledge to influence policy-making, programme action and research”. Definisi ini mengandung arti bahwa kita harus memproses data menjadi informasi yang nantinya digunakan untuk penyusunan kegiatan atau program dan penelitian. Sistem informasi manajemen itu sendiri merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi manajemen juga sering disebut sebagai sistem peringantan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai terhadap masalah maupun peluang. Sistem informasi manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi manajemen mempunyai 5 komponen utama, yaitu; a. Software b. Hardware c. Networking d. SOP(Standart Operasional Prosedur) 29 e. Commitment Didalam buku Accounting Information System(Krismiaji, 2010 p.29) mengatakan sistem informasi manajemen merupakan suatu kumpulan perangkat keras dan juga perangkat lunak yang dirancang untuk dapat menstranformasikan data didalam bentuk informasi yang berguna. Sistem informasi manajemen Rumah Sakit juga merupakan informasi terpadu yang digunakan untuk melaksanakan segala bentuk kegiatan maupun transaksi yang terjadi di Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memudahkan Manajemen Rumah Sakit dalam berbagai rutinitas transaksi yang dilaksanakan. Sistem informasi manajemen sebuah Rumah Sakit tidak hanya melayani kebutuhan data statistikal saja tetapi secara langsung harus dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi proses pengambilan keputusan medis. Sehingga, dengan adanya sistem informasi manajemen ini. Rumah Sakit akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan juga ketepatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien-pasien yang datang. 2.2.6 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan dengan setting alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dan sebagainya (Sugiyono 2010, p.193). Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. 30 Ada beberapa teknik dalam melakukan pengumpulan data, diantaranya seperti ; a. Wawancara b. Kuisioner c. Observasi 2.2.6.1 Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan juga jumlah respondennya dalam lingkup yang kecil atau sedikit. Wawancara itu sendiri terdiri dari dua macam, yaitu ; a. Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa saja yang akan diperoleh. Sehingga, peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan. b. Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktu adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. 2.2.6.2 Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan apabila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. 31 2.2.6.3 Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.