SISTEM DIGITAL INTERNAL RESISTANCE OF DIODE OLEH : MEGA AYUAMARTHA PUTRI (161401002) ANNISA KAMILA MARDHIYYAH (161401005) MUHAMMAD IKRAM AZHARI (161401008) ELSA KRISMONTI (161401011) JULIA PRATIWI (161401014) YURI UTARI OLLINKA (161401017) KOM B PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI INTERNAL RESISTANCE OF DIODE Dioda adalah komponen semikonduktor yang paling sederhana yang terdiri atas dua elektroda yaitu katoda (untuk memancarkan elektron dengan cara pemancara elktronik) dan anoda (untuk mengumpulkan elektron yang dipancarkan dari katoda ). Ujung badan dioda biasanya diberi tanda berupa gelang atau berupa titik, yang menandakan letak katoda. Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja. Apabila dioda dilikon dialiri arus AC (dari PLN), maka yang mengalir hanya satu arah saja. Sehingga arus output dioda berupa arus DC. Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch. 1. Bias maju dioda (Forward Bias VD > 0 ) Gambar 2. Foward Bias Lapisan yang melintang antara sisi P dan N diatas disebut sebagai lapisan deplesi (deplection layer) pada lapisan ini terjadi proses keseimbangan hole dan electron. Pada saat dioda diberi bias maju, maka elektron akan bergerak dari terminal negatif batere menuju terminal positif batere (berkebalikan dengan arah arus listrik) elektron yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda) akan membuat elektron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan membuat deplection layer akan terisi penuh oleh elektron, sehingga pada kondisi ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung. 2. Bias mundur dioda (Revers Bias VD < 0) Pada saat bias mundur, elektron akan bergerak dari terminal negatif batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi ini potensial positif yang terhubung dengan kotoda akan . elektron pada kotoda tertarik menjauhi deplection layer. Sehingga akan terjadi pengosongan pada bagian deplection layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supplay. Rangkaian penyearah gelombang Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct Current / DC). Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda. Dioda digunakan karena dioda memiliki sifat hanya memperbolehkan arus listrik melewatinya dalam satu arah saja. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Rangkaian penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah sederhana yang hanya dibangun menggunakan satu dioda saja, seperti diilustrasikan pada gambar berikut ini. Gambar 3 Rangkaian Dioda Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada saat setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda yang bernilai positif menyebabkan dioda dalam keadaan ‘forward bias’ sehingga arus dari setengah gelombang pertama ini bisa melewati dioda. Pada setengah gelombang kedua (lembah) yang bernilai negatif menyebabkan dioda dalam keadaan ‘reverse bias’ sehingga arus dan setengah gelombang kedua yang bernilai negatif ini tidak bisa melewati dioda. Keadaan ini terus berlanjut dan berulang sehingga menghasilkan bentuk keluaran gelombang seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini. Gambar 4 Hasil Keluaran Gelombang Dari gambar di atas, gambar kurva ‘D1-anoda’ (biru) merupakan bentuk arus AC sebelum melewati dioda dan kurva ‘D1-katoda’ (merah) merupakan bentuk arus AC yang telah dirubah menjadi arus searah ketika melewati sebuah dioda. Pada gambar tersebut terlihat bahwa ketika gelombang masukan bernilai positif, arus dapat melewati dioda tetapi ketika gelombang masukan bernilai negatif, arus tidak dapat melewati dioda. Karena hanya setengah gelombang saja yang bisa di searahkan, itu sebabnya mengapa disebut sebagai Penyearah Setengah Gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang ini memiliki kelemahan pada kualitas arus DC yang dihasilkan. Arus DC rata-rata yang dihasilkan dari rangkaian ini hanya 0,318 dari arus maksimum-nya, jika dituliskan dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut: IAV = 0,318 ∙ IMAX Oleh sebab itu, rangkaian penyearah setengah gelombang lebih sering digunakan sebagai rangkaian yang berfungsi untuk menurunkan daya pada suatu rangkaian elektronika sederhana dan digunakan juga sebagai demodulator pada radio penerima AM. Apakah dioda memiliki resistansi internal? Jika demikian, bagaimana mereka membangun resistansi internal? Dioda memiliki resistansi tinggi maju di tegangan rendah karena Anda membutuhkan energi aktivasi tertentu untuk mendapatkan melintasi persimpangan PN. Pada tegangan lebih tinggi perlawanan menjadi kecil tetapi terbatas dalam setiap bahan karena acak tabrakan meningkatkan probabilitas dengan lebih lancar. Pada saat ini sangat tinggi resistensi meningkat secara dramatis karena Anda buang kapasitas saluran atau memasak perangkat. Resistansi Dioda Pada dioda terdapat dua macam resistansi, yaitu resistansi statis dan resistansi dinamik. Resistansi statis dioda sangat bervariasi terhadap V dan I dan bukan merupakan parameter yang berguna. Pada operasi sinyal-lemah (small signal operation), resistansi dinamik atau resistansi inkremental r merupakan parameter penting, dan didefinisikan sebagai resiprokal gradien pada karakteristik volt-ampere, r ≡ dV/dI. Resistansi dinamik tidak bersifat konstan, namun bergantung pada tegangan operasi. Sebagai contoh, untuk dioda semikonduktor, konduktansi dinamisnya (g ≡ 1/r) adalah V /V η T dI g≡ I 0e = I + I0 = (3.13) dV µVT ηVT Untuk bias mundur yang lebih besar dari 0,1 V (sehingga |V/VT| >> 1), nilai g sangat kecil dan r sangat besar. Sebaliknya, untuk bias maju yang lebih besar dari 0,1 V, I >>I0, dan nilai r adalah : ηV r≈ T (3.14) I Resistansi dinamik berbanding terbalik terhadap arus; pada suhu ruang dan untuk η = 1, r = 26/I, dengan I dalam miliamper dan r dalam ohm. Untuk arus maju sebesar 26 mA, resistansi dinamik bernilai 1 Ω. Walaupun r berubah terhadap arus, namun dalam model sinyal lemah (small signal model) akan lebih baik untuk menggunakan r sebagai konstanta. Plate Characteristic dari Dioda Karakteristik yang paling penting dari dioda adalah Plate Characteristic, dimana karakteristik ini memberikan koorelasi antara tegangan pada dioda dengan arus yang mengalir pada dioda. Heater voltage diberikan pada filament untuk memanaskan tabung sampai pada temperatur tertentu yaitu T1, dan kemudian tegangan plate Eb diubah mulai dari 0 sampai pada suatu nilai tertentu yang masih dapat ditangani oleh dioda. Arus Ib yang mengalir pada dioda akan naik bersamaan dengan naiknya tegangan pada plate seperti terlihat pada grafik karakteristik plate, akan tetapi ketika menjangkau harga Eb tertentu maka Ib tidak dapat naik lagi dan tetap konstan walaupun Eb dinaikkan terus. Titik dimana Ib tidak dapat naik lagi walaupun Eb terus dinaikkan dinamakan saturation point. Jika tegangan filament dinaikkan sehingga suhu dari dioda menjadi naik (T2) dan percobaan serupa seperti diatas dilakukan lagi, akan didapat arus Ib yang lebih besar pada saturation point. Atas dasar situasi ini dapat disimpulkan bahwa temperatur pada dioda dapat berpengaruh dalam menentukan arus maksimum yang dapat mengalir pada dioda. Dari karakteristik plate yang telah kita bahas di atas maka, kita dapat melihat bahwa ada kaitan tertentu antara tegangan dan arus yang mengalir pada dioda, berdasarkan atas kenyataan ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya dioda memiliki resistansi dalam (internal resistance). Resistansi dalam yang dimiliki oleh dioda adalah tidak sama untuk arus AC maupun DC yang diberikan oleh dioda sehingga dalam kaitan dengan sifat ini maka terdapat dua definisi resistansi internal dioda yaitu DC Plate Resistance dan AC Plate Resistance. DC Plate resistance adalah resistansi dioda yang diukur ketika pada dioda dberikan tegangan DC, sedangkan AC Plate resistance ialah resistansi dioda yang diukur ketika pada dioda diberikan tegangan AC. Resistansi Dioda Karena kurva karakteristik dioda tidak linier, maka resistansi dioda berbeda-beda antara satu titik operasi ke titik operasi lainnya. Pemberian tegangan dc kepada suatu rangkaian yang ada dioda semikonduktornya akan menentukan titik kerja dioda tersebut pada kurva karakteristik. Apabila tegangan dc yang diberikan tidak berubah maka titik kerja dioda juga tidak berubah. Perbandingan antara tegangan pada titik kerja dengan arus yang mengalir pada dioda disebut dengan Resistansi DC atau Resistansi Statis. Resistansi dc pada daerah bias maju akan lebih kecil dibanding dengan resistansi pada daerah bias mundur. DAFTAR PUSTAKA http://demuzze.blogspot.com/2014/07/karakteristik-dioda.html http://muhamad24.blogspot.com/2011/02/materi-resistordiodadan-transistor.html http://dokumen.tips/documents/resistansi-dioda.html https://www.quora.com/Do-diodes-have-internal-resistance-If-so-how-do-they-build-internalresistance www.academia.edu/18734729/Resistansi_Dioda