PERANAN COMUNIDADE DOS PAÍSES DE LÍNGUA PORTUGUESA (CPLP) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI TIMOR LESTE Role Of Portuguese Speaking Countries Community (CPLP) In Improving The Quality Of Education In Timor Leste Dr. Ade Priangani, Drs., M.Si Frederico Maia Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Jl. Dipati Ukur no. 116, Bandung, 40132, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Keterbelakangan edukasi seringkali menjadi hambatan serius dalam proses pembangunan masyarakat. Sebaliknya, dengan tingginya kualitas pendidikan suatu negara, maka proses pembangunan masyarakatnya akan berjalan cepat dan signifikan. Negara mempunyai tanggung jawab moral untuk melakukan kerjasama dengan negara lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan senhingga membantu proses pembangunan pada negaranya di masa yang akan datang. Penelitian ini mengenai peranan CPLP dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui program Aumento Qualidade Educação e Profissionais (AQEP) di Timor Leste. AQEP berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Timor Leste melalui Pendidikan formal dan non formal. Dengan meningkatnya mutu pendidikan maka akan membantu Pemerintah Timor Leste dalam meningkatkan kualitas dan tata kelola sistem pendidikan dalam pembangunan nasional. Metode penelitian yang dipakai dalam skripsi ini adalah kualitatif. Sebagian besar data dikmpulkan melalui studi pustaka, penelusuran data online, jurnal, majalah atau laporan dari instansi terkait,dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh CPLP melalui program Aumento Qualidade Educação e Profissionais (AQEP) di Timor Leste. AQEP telah berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Timor Leste melalui Pendidikan formal dan non formal yang akan memberikan dampak bagi kualitas pendidikan di Timor Leste. Kata kunci : Comunidade Dos Países De Língua Portuguesa (CPLP), Aumento Qualidade Educação e Profissionais (AQEP), kualitas pendidikan di Timor Leste. Abstract Education is one of the most fundamental aspects in preparing our successful future in a globalization era currently. Educational backwardness is often a serious barrier in community developing processes. Conversely, with a high quality education of a state, its community developing processes will be proceeding rapidly and significantly. A state is under a moral responsibility to develop cooperation with other countries in improving the quality of education to help the developmental processes of the state in the future. The current research dealt with the role of CPLP in improving the quality of education through an Aumento Qualidade Educacao e Profissionais (AQEO) program in Timor Leste. The program plays a role in improving the quality of education in Timor Leste through both formal and non-formal educations. An increase in educational quality would help Timor Leste Government in improving the quality and management of educational system in its national development. The research method used was qualitative method. Most of the data was collected by library study, online data searching, journals, periodicals, and reports from relevant agencies, documentation, and observation and then analyzed by an approach of International Relations Science The research results showed the measures that CPLP conducted through Aumento Qualidade Educacao e Profissionais (AQEO) program in Timor Leste. The program has played a role in improving the quality of education in Timor Leste through both formal and non-formal educations that positively affected the quality of education in Timor Leste. Keywords: Comunidade Dos Paises Lingua Portuguesa (CPLP), Aumento Qualidade Educacao e Profissionais (AQEO), quality of education in Timor Leste. 1. Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP) adalah sebuah organisasi internasional yang berkomunitas negara-negara berbahasa resmi portugis yang didirikan pada tanggal 17 juli 1996 dan berkedudukan di lisboa Portugal. Kini CPLP beranggotakan delapan negara berdaulat yang berbahasa resmi Portugis antara lain: Portugal, brasil, Angola, Guinea Bissau, Mozambik, São Tomé e Príncipe, Cabo Verde dan Timor Leste. CPLP pada umumnya merupakan suatu penggabungan bekas negara jajahan Portugis. Pembentukan Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP) diawali oleh inisiatif dari pemerintah Brasil melalui presidennya, José Sarney dan didukung oleh salah satu lembaga yang dikenal dalam bahasa Portugis dengan nama, Instituto Internacional da Língua Portuguesa (IILP) atau lembaga internasional bahasa Portugis yang dibentuk pada KTT yang mempertemukan hampir seluruh negara-negara berbahasa Portugis di São Luis de Maranhão pada tahun 1989. KTT ini kemudian menghasilkan berbagai bentuk kesepakatan, yang salah satu diantaranya adalah rencana pembentukan suatu basis komunitas yang dapat menjadi sebuah organisasi yang memiliki peran dan fungsi dalam mempertahankan, dan memelihara, serta menumbuhkembangkan budaya dan bahasa Portugis yang menjadi bagiaan dari warisan sejarah bekas koloni Portugis. Rencana tersebut akhirnya baru dapat direalisasikan pada tanggal 17 Juli 1996 dengan pembentukan Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP) atau komunitas negara-negara berbahasa portugis. Pada awal pembentukannya, CPLP beranggotakan tujuh negara yakni, Angola, Brazil, Cabo Verde, Guinea Bissau, Mozambique, Portugal, Sao Tome dan Principe. Timor Leste adalah negara dengan bagian pulau kecil di antara Indonesia yang pernah diduduki oleh Portugal selama 450 tahun dan pernah merasakan ganasnya okupasi Jepang selama Perang Dunia ke II. Selain itu, saat Portugal hendak meninggalkan Timor Leste, atas dukungan dari Australia dan Amerika Serikat, Indonesia masuk dan menjadikan Timor Leste sebagai salah satu bagian dari NKRI selama 24 tahun. Setelah pendudukan Indonesia, Timor Leste akhirnya memperoleh kemerdekaannya yang dinyatakan secara de facto pada tahun 1999 dan secara de jure pada tahun 2002. Sejak saat itu Timor Leste dinyatakan secara resmi sebagai negara merdeka dan berdaulat, dengan nama Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Timor Leste sebagai sebuah negara merdeka mempunyai berbagai masalah diberbagai sektor pembangunan, sektor pendidikan termasuk didalamnya, pendidikan di Timor Leste mengalami masa perubahan yang panjang. kementerian pendidikan Timor Leste membaginya menjadi tiga periode yakni,(i) Masa Portugis sampai tahun 1975 (ii) Masa Indonesia dari tahun 1975 sampai tahun 1999 (iii) Masa transisi PBB dari tahun 1999 sampai tahun 2002 pada masa kemerdekaan Timor Leste dengan pemerintahan terpilih mulai bulan Mei 2002. Portugal pertama kali memasuki wilayah Timor Leste awal tahun 1500an. Namun pemerintah Portugal baru memulai proses pendidikan bagi masyarakat Timor pada tahun 1930an, melalui gereja katholik dan kesempatan itu terbatas bagi mereka yang dipilih untuk menjadi biarawan biarawati, selain kelompok ini pendidikan pada jaman Portu juga diselengarakan terbatas pada golongan elit terutama raja dan keluarganya. Setelah 400 tahun menjajah pada tahun 1952 tercatat 2.979 orang Timor yang memasuki bangku sekolah dari kurang lebih 800.000 jiwa penduduk Timor Setelah tahun 1960an jumlah orang Timor Leste yang memasuki bangku sekolah meningkat menjadi lima kali lipat dan sekolah menengah menjadi dua kali lipat. Menurut data bank dunia pada akhir pendudukan portugis tidak lebih dari 10% populasi Timor Leste yangnberpendidikan. Pada awal kemerdekaan pendidikan di Timor Leste sangat mengalami penurunan karena fasilitas sekolah dan tenaga pengajar yang kurang memadai, serta masih menggunakan kurikulum yang lama. Sedangkan pada era dimana Timor leste masih berintegrasi dengan Republik Indonesia kebanyakan tenaga pengajar dari Indonesia, saat memisahkan diri dari Indonesia banyak sekali guru- guru yang kembali ke tempat asal, guru yang pergi itu sebagian besar merupakan tenaga pengajar yang sudah memiliki jam terbang mengajar yang tinggi serta sudah mendapatkan pengakuan dari departemen pendidikan RI yang tidak mudah didapatkan dari tenaga pengajar setempat, gedung sekolah dibangun saat masih bersatu dengan Indonesia Kondisi gedung sekolah juga masih banyak yang rusak dan pada Saat itu Timor Leste belum mampu membangun banyak sekolah baru. Bahkan sepertinya memelihara sarana sekolah yang sudah ada juga tidak mudah. Dalam proses pendidikan salah satu program CPLP yang di lakukan di Timor Leste dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui progrma Aumento Qualidade Educação e Profissionais (meningkatkan kualitas pendidikan dan tenaga professional) yang dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal. Pendidikan Formal merupakan pendidikan yang diperoleh dari dunia Akademik Formal yaitu melalui bangku sekolah yaitu mulai dari pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai pada perguruan tinggi yang diatur oleh sebuah sistem dan lembaga formal yang berjalan sesuai dengan kurikulum pendidikan yang mengatur sistim pendidikan dalam suatu Negara. Adapun pendidikan Non Formal yang merupakan suatu proses untuk mencapai suatu pengetahuan, tetapi melalui sebuah atau suatu kursus yang telah di peroleh dalam instansi pelatihan yang telah siap di praktekan di lapangan (Diario da Repúblíca I, seria A.n.o 10-13 de Janeiro de 2004). Kerjasama Oranisasi CPLP-Timor Leste di Bidang Pendidikan dan implikasinya terhadap kualitas pendidikan di Timor Leste merupakan suatu langkah yang positif untuk meningkatkan mutu pendidikan dan juga tenaga profesional yang handal dalam mengikut sertakan proses pelayanan terhadap masyarakat dan guna mengabdi terhadap bangsa dan negara. Kerjasama yang dilakukan ini dapat memberi suatu keuntungan yang dapatmeningkatkan sumber daya manusia di Timor Leste terutama di Departemen Pendidikan. Bahasa Portugis sebagai bahasa perkantoran dan digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan di Timor Leste yang telah disahkan dalam konstitusi Republica Democratico de Timor Leste (RDTL), dimana dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat Timor Leste secara keseluruhan dan dapat memberikan keuntungan kepada CPLP sebab telah mengunakan bahasa Portugis dalam system penerapan kurikulum Pendidikan di Timor Leste. Negara di dalam CPLP pasti bangga dengan penggunaan bahasa Portugis di negara Timor Leste karena pada umumnya bahasa Portugis dipakai sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan di Timor Leste saat ini. Timor Leste menggunakan Bahasa Portugis sebagai bahasa pengantar di bangku SD, SMP dan SMU sampai di Perguruan Tinggi. Makanberdasarkan penjelasan dan pemaparan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ‘’Peranan Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP) dalam meningkatkan kualitas pendidikan Timor Leste’’ Berdasarkan pemaparan diatas, ketertarikan peneliti terhadap penelitian ini didukung oleh sejumlah teori yang diambil dari beberapa mata kuliah yang dijadikan kurikulum dalam Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, antara lain: 1. Pengantar Hubungan Internasional, mata kuliah ini membantu dalam memberikan gambaran mengenai dinamika hubungan internasional serta berbagai bentuk kerjasama internasional; 2. Politik Luar Negeri, mempelajari berbagai tindaan yang dilakukan oleh negara dalam interaksinya terhadap negara lain serta kebijakan politik luar negeri suatu negara untuk menghadapi perubahan yang terjadi diluar wilayahnya demi pencapaian kepentingan nasional; 3. Organisasi Internasional, mempelajari kerjasama yang melintas batas-batas Negara dengan didadasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Rumusan Masalah Mayor: “Bagaimana Peranan Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP) dalam meningkatkannkualitas pendidikan Timor Leste ?’’ Rumusan Masalah Minor: 1. Program apa saja yang dilakukan Pemerintah Timor Leste – CPLP melalui dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste? 2. Kendala apa saja yang dialami CPLP dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Timor leste? 3. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan CPLP dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste? 4. Sejauh mana tingkat keberhasilan CPLP dan prospek kerjasama Timor Leste – CPLP melalui upaya dalam meningkatkan pendidikan di Timor Leste? 5. Sejauh mana Prospek peningkatan kualitas pendidikan di Timor Leste dengan kehadiran CPLP? 3.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis kerjasama yangdilakukan oleh Timor Leste dan CPLP melalui upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste. Adapun penelitian terhadap masalah yang akan dikaji dibatasi pada rentang waktu 2010-2013 dengan melihat pelaksanaan program kerjasama selama rentang waktu tersebut. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian dalam penulisan skripsi ini diharapkan dapat memperkaya pemanahaman tentang organisasi CPLP yang menjadi salah satu instrumen penyelesaian permasalahan dalam pendidikan di Timor Leste dan faktor yang melatarbelakangi terbentuknya kerjasama antara pemerintah Timor Leste dan CPLP; 2. Mengetahui, memahami, dan meneliti program apa saja yang telah dilakukan pemerintah Timor Leste dan CPLP dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste; 3. Mengetahui,memahami dan meneliti Kendala apa yang dihadapi CPLP dalam menjalankan program untuk peningkatan pendidikan Timor Leste ; 4. Mengetahui, memahami, dan meneliti sejauh mana tingkat keberhasilan yang di capai CPLP dan prospek dari kerjasama yang tengah dijalankan oleh pemerintah Timor Leste dan CPLP dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan meskipun terdapat kendala didalam pelaksanaan kerjasama tersebut. 3.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis: Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperkaya pengetahuan mengenai kerjasama internasional dan multilateral dalam mengatasi suatu permasalahan. Khususnya kerjasama antara Timor Leste- CPLP di dalam kerangka meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste.melalui penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk menguji serta menjelaskan konsepkosep yang dipergunakan dalam studi hubungan internasional dalam menjelaskan berbagai fenomena kerjasama internasional terutama sebagai Sumbangan ilmiah terhadap perkembangan ilmu hubungan internasioanal dan menambah wawasan mengenai organisasi internasioanal. Kegunaan Praktis: Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan tambahan informasi dan studi empiris bagi para penstudpi Ilmu Hubungan Internasional yang menaruh minat terhadap kerjasama dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan di Timor Leste. 4. Kajian Pustaka & Kerangka Pemikiran 2. 1 Organisasi Internasional Organisasi internasional merupakan pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diharapkan atau diproyeksikan untuk berlangsung dan melaksanakan fungsifungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun sesama kelompok non-pemerintah pada negara yang berbeda (Rudy, 2002: 3). 2.2 Fungsi Organisasi Internasional Secara umum, fungsi organisasi internasional dapat di bagi ke dalam sembilan fungsi, yaitu : 1. Artikulasi dan agregasi 2. Norma 3. Rekrutmen 4. Sosialisasi 5. Pembuat peraturan 6. Pelaksanaan peraturan 7. Pegesahan peraturan 8. Informasi 9. Operasional(Archer, 1983: 69-78). Organisasi internasional dapat diklasifikasikan berdasarkan berdasarkan keanggotaan, tujuan, aktivitas dan strukturnya. Menurut Clive Archer, istilah organisasi internasional umumnya untuk menjelaskan klasifikasi baik organisasi antara pemerintah (intergovernmental organizations) dan organisasi internasionalnnonpemerintah (internationalnnongovernmentalnorganizations) (Perwita dan Yani, 2005: 93). 2.2 Pendidikan Dalam Hubungan Internasioal Konteks pendidikan dalam hubungan internasional yang dijelaskan dalam buku “Refleksi Teori Hubungan Internasional : dari Tradisional ke Kontemporer” yang ditulis oleh Asrudin dan Mirza Jaka Suryana tahun 2009. “dalam beberapa waktu ini, fenomena hubungan internasional telah dan akan terus menunjukkna kompleksitas yang semakin tinggi. Hal ini ditunjukkkan bukan saja pada semakin beragamnya aktor hubungan internasional yang saling berinteraksi (the actors), tetapi juga ditunjukkan dengan semakin bervariasinya isu (the issues) yang diperbincangkan dalam hubungan internasional serta semakin rumitnya proses interaksi (the process) seprti isu mengenai kemiskinan, pendidikan dasar secara universal, kesetaraan jender dan memberdayakan perempuan, HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, pembangunan lingkungan, dan kemitraan global untuk pembangunan yang trejadi antar berbagai aktor hubungan internasional” (Asrudin, 2009: 34). 5. Objek dan Metode Penelitian Objek penelitian dalam jurnal ini Comunidade dos Paises da Lingua Portuguesa (CPLP) dan Timor Leste. Desain penelitian yang peneliti pakai menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang dikutip dari buku ”Pedoman Penulisan Skrispi dan Pelaksanaan Sidang FISIP Universitas Komputer Indonesia”. Desain penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan metode penelitian deskriptif analitis. 4. Pembahasan 4.1 Meningkatkan Kualitas Guru Pendidikan Formal Dan Non-Formal Melalui Kerjasama disektor Pendidikan Formal dan non-formal yang dilakukan oleh CLPL dan Timor Leste tidak sebatas hanya pada tingkat SMU, tetapi sampai pada tingkat Perguruan Tinggi yang mana dilakukan oleh Universitas Nasional Timor Leste (UNTL) dengan Universidade di negara-negara Portugis lainnya. Di Uiversitas Nasional Timor Leste (UNTL) terdapat salah satu fakultas dibawah naungan pengawasan UNTL yaitu Fundasaun Universidade Portuguesa (FUP)untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas pelajar Timor Leste. Pada konteks lingkungan Akademik Universidade Nasional Timor Leste (UNTL) pada fakultas yang dinamakan FUP (Fundacao Universidede Porugues) atau Fakultas Universitas Portugis di sistem implementasi dan proses perkuliahannya dibawah naungan universitas UNTL dan para Dosen pengajarnya di datangkan dari negara-negara aggota CPLP dikontrak oleh pemerintahannya untuk memberikan perkuliahan dan juga sebagai dosen tetap di Universidade Nasional Timor Leste (UNTL). Pada konteks Pendidikan Non Formal kerjasama CPLP denagan Sekretaris Negara untuk Pelatihan Profesional dan Pekerjaan Timor Leste sangat penting terutama bagi negara baru Timor Leste yang masih banyak membutuhkan tenaga Profesional. Dengan niat tersebut pemerintah secara langsung mendirikan tempat yang layak untuk bisa terlaksananya program Pendidikan Non Formal: kursus – kursus, pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan mengenai Membel, Ahli Bangunan, Instalasi Listrik, Instalasi Pipa Air, Computer dan kursus Manajemen Pengolahan. Kerjasama dalam Pendiddikan Non Formal antara CPLP dan Timor Leste yaitu Kursus Profesional Tibar yang berada di bagian Timur kota Dili, serta menberikan kursus - kursu bagi pemuda – pemudi Timor Leste yang hanya memiliki latar belakang pendidikannya di bangku SMU saja dan tidak mampu untuk melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi. Dengan adanya kursus atau pelatihan sebagai salah satu skill untuk bisa membuka sebuah usaha atau lapangan kerja melalui Skill yang diperolehnya dari Pelatihan yang telah didapatnya melalui Pendidikan Non Formal ini. 4.2 Kendala CPLP Melalui Program AUMENTO QUALIDADE EDUCAÇÃO E PROFISSIONAIS Dalam Upaya Meningkatkan kualitas Pendidikan Di Timor Leste 4.2.1 Fasilitas Pendidikan Kendala yang di hadapi setiap tenaga kerja yang di kirim oleh CPLP untuk meningkatkan kualitas pendidiikan Timor Leste. Ini adalah tanggun jawab negara untuk menyelamatkan anak-anak dan generasi muda sekarang, maka sebaiknya pemerintah dan parlamen segera dan wajib membuat undang undang tentang anggaran pendidikan sebagai bukti konkrit sehingga ada sebuah jaminan untuk pembangunan dunia Timor Leste pendidikan ke depan. Dan hal ini sudah menjadi kewajiban yang telah diamanatkan dalam konstitusi RDTL Pasal 59 ayat I Konstitusi Republik Demokratik Timor – Leste mengatakan bahwa negara akan mengakui dan menjamin hak setiap warga Negara atas Pendidikan dan Kebudayaan, Dan Negara wajib memajukan pembentukan suatu sistem umum pendidikan dasar yang universal dan wajib, Dan selama memungkinkan bebas biaya berdasarkan undangundang (Konstitusi Republika democratika de Timor – Leste,hlm 29). 4.2.2 Kurangnya Tenaga Pengajar Kendala yang di alami CPLP di lapangan banyak fenomena di Timor Leste sekolah yang dipimpin hanya memiliki sepuluh orang guru untuk tiga tingkatan, yakni SD, SMP, SMA. Hal itu dianggap tidak memadai untuk menangani siswanya. Masih perlu diperhatikan, karena masih terdapat banyak kekurangan tenaga guru. CPLP melalui program ini menamba guru pada setiap sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar. Prasarana guru merupakan satu di antara unsur penting yang memperlancar kegiatan proses belajar mengajar. Keterbatasan tenaga pengajar ini membuat pola belajar mengajar menjadi kurang maksimal dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi para pelajar. Kurangnya tenaga guru di tingkat SD, SMP,SMU dan perguruan tinggi mempengaruhi bagi sebagian para siswsa saat lulus dari tingkat SMU tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar negri. Saat ini jumlah mahasiswa Timor Leste yang sedang kuliah di luar negeri seperti : Indonesia, Australia, Filipina, Amerika dan lain sebagainya kurang lebih sekitar 10000 lebih dan kebayakan di Indonesia. 4.2.3 Bahasa Kendala CPLP berupaya untuk membantu Timor Leste di bidang pendidikan. Studi kasus yang ada di Timor Leste, berupa Tenaga Pendidik (Profesor atau Profesora) yang di kirim langsung oleh negara anggota CPLP untuk membantu pendidikan di Timor Leste mulai dari Sekolah SD, SMP, SMU maupun Perguruan Tinggi yang ada di Timor Leste kendala yang di hapadi oleh CPLP adalah masih banyak tenga pendidik yang kurang berbahasa Portugis yang benar sedangkan para siswa harus menerima materi yang di ajar harus dengan bahasa portugis senhinga para tenga kerja yang di kirim harus membutukan waktu untuk mengajar Portugis kepada para tenaga guru di Timor Leste. Hal ini di karenakan sebagian besar tenaga pengajar di tingkat menengah sampai tingkat sekolah Menegah Atas kebanyakan Para guru pada umumnya lulusan sekolah ketika masih bersatu dengan Indonesia dan mahasiswa yang belum selesai kuliah pada masa Indonesia. Langkah – Langkah Strategis CPLP Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Timor Leste 4.3.1 Memberikan Batuan Untuk FasilitasFasilitas Pendidikan Terkait dengan ditandatanganinya kerjasama yang dilakukan CPLP dengan Timor Leste untuk meningkatkan kualitas pendidikan bukan hanya pelatihan tenaga kerja dan meningkatkan kualitas 4.3 Guru, akan tetapi CPLP membantu Timor Leste dengan memberikan fasilitas berupa buku-buku pendidikan dan menyediakan ruangan perpustakaan untuk setiap sekolah yang ada di Timor Leste.. Dengan bantuan CPLP berupa fasilitas pendidikan untuk membantu para siswa dengan memperlajri dan meningkatkan kualitas bagimembatu Timor leste berupa buku pelajaran yang di kirim dari negara aggota CPLP kebayakan dari negara Bazil dan Portugal. Hal ini bias membantu para pelajar dan para guru dalam mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi dan mengadaptasikan kembali topik-topik yang ada dalam buku teks sesuai dengan kehidupan nyata yang ada disekitar mereka dan siswa. Proyek-Proyek bantuan CPLP di Timor Leste dalam bidang pendidikan berupa buku dan membuat ruangan perpustakaan bagi setiap sekolah agar memberi pengenalan tentang materi dalam buku yang berikan dan pegenalan tentang bahasa Portugis pada setiap setiap guru dan murid. Dengan batuan buku tersebut menamba referensi apa bila para siwa megambil tesis mengenai suatu permasalahan yang akan di bahas. Bantuan buku yang di berikan CPLP pada Timor Leste dapat membantu para siswa dapat menamba pemahaman tentang setiap ilmu yang ada,dengan secara tidak sadar siswa tersebtut kualitas siswa akan meningkat. 4.3.2 Membantu Melakukan Perubahan Kurikulum Di Timor Leste CPLP membatu Timor Leste berupaya menerapkan sistem kurikulum memuat secara jelas mengenai cara pembelajaran (learning) dan cara penilaian (assesment) yang digunakan di dalam kelas. Cara pembelajaran yang dijalankan harus membuat siswa memahami dengan benar mengenai hal-hal yang mendasar. Pemahaman bukan hanya berdasarkan hasil dari pengajaran satu arah dari guru ke siswa, tetapi lebih merupakan pemahaman yang muncul dari keaktifan siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri dengan merangkai pengalaman pembelajaran di kelas dan pengetahuan yang telah dimilikinya sebelumnya. 4.3.3 CPLP Melakukan kerjasma Dengan Pemarintah Timor Leste dengan menamba Tenaga kerja Guru dan menambah pembangunan sekolah CPLP melakukan upaya dengan kementrian pendidikan dan budaya untuk rekrut tenaga pengajar yang banyak untuk agar dapat memperlancar kegiatan proses belajar mengajar karena banyak sekolah di Timor Leste yang masih minim tenaga tenaga kerja. Dengan tujuan yang di inginkan Timor Leste dalam pembangunan janka panjang maka upaya CPLP adalah membantu Timor Leste untuk merekrut tenaga pengajar dan CPLP juga tatap megirim tenaga kerja dalam hal untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga dapat membantu Timor Leste dalam melaksanakan Proses belajar mengajar di setiap sekolah yang ada pada Timor Leste. 4.3.4 Melakukan Latihan kursus Bahasa Portugis Kepada Tenaga Guru dan pemuda/pemudi Timor Leste CPLP melakukan kursus bagi para guru dan masyarakat yang ingin belajar bahasa portugis,ini di karenakan masih bayak masyarakat yang belum bisa berbahasa Portugis, sehingga CPLP melalui pemerintah Timor Leste melakukan program bagi setiap guru agar bisa belajar bahasa Portugis, misalkan proses belajar mengajar masih berjalan atau belum libur seminggu les bahasa Portugis dua kali, apa bila proses belajar mengajar tidak ada atau libur selama 3 bulan para guru belajar bahasa Portugis sesuai bidang yang di bawah oleh guru tersebut. Program kursus bahasa ini tidak berlaku bagi guru setiap guru,akan tetapi bagi setiap masyrakat yang ingin belajar bahasa Portugi di beri kesempatan untuk belajar, sampai sekarang ini pemerintah Timor Leste berupaya untuk mewajibkan setiap masyrakat dan para staf pemerintah mengikuti kursus bahasa Portugis, karena Timor Leste megambil bahasa Portugis sebagai bahsa nasional, senhingga masyarakat harus mengikuti kursus yang di berikan oleh tenaga pengajar dari CPLP tersebut. 4.3.5 Pemberian Beasiswa CPLP setiap tahunnya memberikan lebih dari 200 beasiswa untuk warga Timor Leste melanjutkan pendidikan pasca sarjana di negara anggota CPLP. Setiap tahun, CPLP menganugerahkan 200 beasiswa pasca sarjana bagi warga Timor Leste untuk mempelajari bidangbidang yang penting untuk ekonomi, ilmu sosial dan politik untuk pengembangan sosial dan masyarakat Timor Leste. Jumlah beasiswa yang diberikan kepada laki laki dan perempuan untuk belajar ditingkat Master atau Doktor (S2 dan S3) pada universitas-universitas di Portugal, Brazil, Mozambik dan negara anggota lainnya. Hingga 30 persen dari behasiswa tersebut diberikan kepada mereka yang berasal dari Timor Leste atau penduduk asli. Program ini bertujuan untuk memperkuat rekonstruksi dan pembangunan jangka panjang Timor Leste dengan cara membangun sumber daya manusia di bidang-bidang penting ini. 4.4 Keberhasilan CPLP Dalam Meningkatkan Pendidikan Di Timor Leste Dengan program yang dilakukan CPLP dengan pemerintah TL memberikan akses dan kesempatan pendidikan yang sama bagi setiap masyarakat dan meningkatkan akses ke pendidikan terutama anak-anak dari keluarga miskin yang memiliki masalah yang sangat serius - 25% dari anak usia sekolah dasar yang sebelumnya tidak bersekolah akan tetapi dengan program ini mereka mengikuti pendidikan di sekolah dasar. Hingga saat ini para siswa yang berada di tingkat SD,SMP dan SMA mereka bisa mampu mengerjakan setiap soal yang berbahasa Portugis karena para siswa tersebut sudah berbahasa Portugis yang benar. Jika melihat dari pencapaian yang telah dilakukan, peneliti optimis bahwa masa depan dari kerjasama yang dilakukan oleh CPLP dan pemerintah Timor Leste dalam meningkatkan kualitas pendidikan akan terjalin dengan lebih baik. Meskipun pada fase pertama, banyak dari poin-poin yang terlambat diselesaikan dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya, namun baik Timor Leste maupun CPLP sama-sama menyatakan kepuasannya terhadap hasil dari pelaksanaan kerjasama dalam upaya meningkatkan pendidikan di Timor Leste. 4.5 Prospek Peningkatan Kualitas Pendidikan di Timor Leste Dengan Kehadiran CPLP Dengan upaya yang dilakukan antara pemerintah Timor Leste dan CPLP melalui program Aumentar Qualidade Da Educação e Profissionais (meningkatkan kualitas pendidikan dan tenaga professional) dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Timor Leste tertuang dalam 2 kelompok yaitu: Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal.Dengan adanya bantuan CPLP dalam meningkatkan pelatihan bagi tenaga kerja dan peningkatan profesional, guru dan batuan berupa fasilitas buku dalam rangka mendukung perluasan akses dan peningkatan mutu layanan pendidikan bagi masyarakat. Kehadiran Oranisasi CPLP di Timor Leste untuk meningkatkan Pendidikan merupakan suatu Langkah yang positif untuk membantu Timor Leste dalam meningkatkan mutu pendidikan dan juga tenaga profesional yang handal dalam mengikut sertakan proses pelayanan terhadap masyarakat dan guna mengabdi terhadap bangsa dan negara di masa yang akan datang. Bantuan CPLP merupakan manfaat terbaik bagi masyarakat Timor Leste untuk peluang pertumbuhan global dan memberikan dampak besar akan pentingnya pengembangan modal manusia melalui pendidikan formal dan nonformal. Dalam konteks untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan pelatihan (baik formal maupun nonformal) memberikan keuntungan bagi setiap masyarakat untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan. Sehingga menghadapi tuntutan bekerja di semua tingkat dan kemungkinan artikulasi fleksibel dengan tingkat tertinggi yang akan menjadi kebijakan terbaik untuk memjamin kebutuhan dan kualitas tenaga kerja yang memiliki skill yang bagus, membawa harapan bagi masyarakat untuk masa depan yang lebih baik dan memberikan kontribusi untuk pembangunan di negara Timor-Leste. 2. Dalam mendukung program-program pemerintah Timor Leste terhadap upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, CPLP telah melakukan berbagai upaya atau proyek yang bekerjasama dengan pemerintah Timor Leste, maupun masyrakat Timor Leste khususnya dalam bidang pendidikan. CPLP melakukan berbagai upaya dan ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan berupa tenaga prosfesional dan faselitas pendidikan untuk membantu Timor Leste meningkatkan kualitas pendidikan yang berkualitas, mengeluarkan sebuah laporan untuk Timor Leste, melakukan upaya pengajaran dan pelatihan di senktor pendidikan formal maupun non formal. 3. CPLP menjalankan perannya sebagai aktor independen dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste melalui progrma Aumento Qualidade Educação e Profissionais (meningkatkan kualitas pendidikan dan tenaga professional). Hal ini dapat terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Timor Leste. . 5 Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang peneliti lakukan, berdasarkan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai peranan Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP ) dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pentingnya Pendidikan berkualitas memberi pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan pembangunan nasional, terutama dalam menuju terwujudnya bangsa Timor Leste yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, CPLP ikut membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste, sehingga akan mendukung program-program pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan Timor Leste dalam bidang pendidikan formal maupun non forma. Selain itu, memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat dari pendidikan itu sendiri. 5.2 Saran Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka perlu beberapa saran sebagai sumbagan pemikiran bagi pemerintah Timor Leste, lembaga Peranan Comunidade dos Países de Língua Portuguesa (CPLP ), masyrakat luas dan penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini penulis ingin sampaikan saran-saran adalah sebagai berikut: 1. Untuk CPLP melalui Aumento Qualidade Educação e Profissionais harus terus berkomitmen dalam membantu proyek-proyek pemerintah Timor Leste dalam meningkatkan kualitas pendidikan di bidang formal maupun non formal baik di kota Dili maupun di daerah-daerah lainnya yang ada di Timor Leste agara diimplementasikan program tersebut dalam hal ini meningkatkan kualitas pendidikan dan tenaga professional. 2. Untuk pemerintah Timor Leste, buatlah suatu kebijakan utama bagi pendidikan di Timor Leste dan megeluarkan angaran dana pemerintah untuk memperbaiki fasilitas fasilitas pendidikan dan meningkatkan Pendidikan Berkelanjutan untuk Guru dan siswa senhinggan menambah kualitas yang profesiona, segera laksanakan konsep atau rancangan mulai sekarang dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste untuk memastikan bahwa berapa tahun akan datang semua anak-anak di Timor Leste mendapatkan pendidikan yang baik dan menyelesaikan pendidikan dasar dan juga Semua masyrakatat setempat mendapatkan Pendidikan baik guna untuk membagun negara Timor Leste yang masa akan dating. Selain itu, Timor Leste harus segera mengimplementasikan kebijakankebijakannya secara konsisten. 3. Untuk masyarakat Timor Leste, diharapkan turut mendukung, mengawasi dan berkontribusi terhadap upaya pemerintah Timor Leste dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Masyarakat Timor Leste harus sadar akan pentingnya suatu pendidikan dan terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan agar membantu pembangunan Timor Leste di masa yang akan datang. 4. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini terbatas pada peranan yang dijalankan Comunidade Dos Países De Língua Portuguesa (CPLP ) dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Timor Leste yang diharapkan akan menambah referensi, memperkaya pemahaman, menambah wawasan, dan memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengambil topik yang sama. Daftar Pustaka Beamer, E. & Henderson. 1998. International Relations: Conflict and Corporation at the Turn of 21th Century. New York: McGraw Hill. Bowett D.W. 1995. Hukum Internasional Jakarta. Sinar Grafik. Organisasi Cantori, Spiegel. 2005. The Internasional Politics of Regions: Acomparative Approach. New Jersey: Prentice Hall Inc. Coulombis, Theodore A, & Wolfe, James H. 1986. Introduction to International Relations: Power and Justice. Cambridge University Press. Dody, H. & Suryadi. 2013. Paradigma Pendidikan Berkualitas : Mencakup Ilmu Pendidikan, Pemikiran, Menajemen Pendidikan, dan Psikologi Pendidikan. Bandung: pustaka setia. Djelantik, Sukawarsini. 2008. “Diplomasi Multilateral” dalam Diplomasi antara Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gunn, C. Geoffrey. 1999. “500 Tahun Timor Loro Sae”, Sa’he Institute For Liberation (SIL), Dili Timor Leste. Holsti, K.J. 1987. Egemony and Diversity in International Theory, New Jersey. , C. Plano & Roy Olton. 1982. International Relation Dictionary, Santa Barbara, California, ABC-CLIO. Mas’oed, Mochtar. 1994. Ilmu hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LPE3ES. Buku Archer, Clive. 1983. International Organization. New York: Routledge. McClelland, Charles. A. 1994. Ilmu hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta:LP3ES. Asrudin & Suryana, Mirza Jaka. 2009. Refleksi Teory Hubungan Internasional : dari Tradisional Kontemporer. Jakarta: Graha Ilmu. Merle, Marcel. 1987. The Sociology of International Relations. Paris: Berg Publishers Ltd. Al-barry, Dahlan. 2001. Kamus Modern Bahasa Indonesia, Arloka, Yogyakarta. Murtiningsih, Siti. 2004. Pendidikan Alat Perlawanan: Teori Pendidikan Radikal Paulo Freire, Yogyakarta: Resist Book. Bannet, A. Leroy. 1995. International Organization: Principles and Issues: New Jersey: Prentice-Hall Inc. Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta,Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. http://haumaknee.blogspot.com/2012/12/sistempendidikan-di-timor-leste.html Diakses pada 25 Maret 2014. Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan Mochamad Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rudy, T. May. 2002, Administrai dan Organisasi Internasional. Bandung: PT. Refika Aditama. ____________. 2003. Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah – Masalah Global Isu, konsep, dan Paradigma. Bandung : PT. Refika Aditama. Rana, S. Kishan. 2002. Bilateral Diplomacy. Manas Publications: New Delhi. Smith & Hocking. 1995. Marketing Communication Intergrat. Approach 2nd Ed. Kogan Page, London. Suryadi, Ace & H.A.R Tilaar, 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung. Toma & Gorman, 1991, Organisasi Internasional, California : Brooks/Cole Publishing Company. UNDP. 2002. Constitucão Repúblíca Democrática Timor Leste, Segundo publicão. Penerbit :Avança Graphic Design. Wiraatmaja, Suwardi. 1970. Pengantar Hubungan Internasional. Bandung: Pustaka Tinta Mas. Wayne K, Hoy & Miskel, Cecil G. 2001. Educational Administration Theory, Research, And Practice 6th ed., International Edition, Singapore: McGraw-Hill Co. Jurnal dan Website Timor Lorosae pasca Kemerdekaan, Kompas, edisi 09 Desember 2002. Diakses pada 23 Maret 2014. Secretário Executivo”, dalam http://www.cplp.org/Default.aspx?ID=468, diakses 20 Januari 2014. Konstitusi Republika democratika de Timor – Leste,hlm 29. Diakses 22 maret http://allprofileleadersrtl.blogspot.com/2012/03/sejarah-daninvansi-timor-leste-1975.html Diakses pada 23 Maret 2014. http://suciptoardi.wordpress.com/2010/07/02/integrasi-timortimur-dari-1976-sampai-1999/ Diakses pada 23 Maret 2014. http://kumsej.blogspot.com/2012/11/sejarah-lepasnya-timortimur.html Diakses pada 23 Maret 2014. (http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Special%3ASearch& profile=default&search=pengertian+pendidikan&fulltext=Se arch diakses pada 23 Maret 2014). (http://www.unesco.-org/new/en/education/about-us/ pada 23 Maret 2014). diakses http://www.timorhauniandoben.com/search?q=CPLP. pada tgl 8 juni 2014. Diakses http://embaixadoraedukasaun.blogspot.com/p/tetum-nation-andco-official-language.html. diakses pada tgl 10 juni 2014. http://www.moe.gov.tl/?q=node/190. diakses pada tgl 10 juni 2014. http://www.laohamutuk.org/Bulletin/2005/Aug/lhbv6n3BI.pdf di akses pada tanggal 11/01/2014. http://kumsej.blogspot.com/2012/11/sejarah-lepasnya-timortimur.html di akses pada tanggal 14/01/2014. http://www.Adelinotorres.com/teses/Jovelina%20Imperial_A%2 0CPLP%20 di akses pada tanggal 12/02/2014. http://www.cplp.org/id-22.aspx 19/02/2014. di akses pada tanggal ConheçaoILLP,dalamhttp//:www.iilpcplp.cv/index.php?option= com_content&task=view&id=12&Itemid=54 di akses pada tanggal 28/02/2014. dalamhttp://wapedia.mobi/en/Community_of_Portuguese_Lang uage_Countries, di akses pada tanggal 25/03/2014 http://www.cplp.orgAdminPublicDWS akses pada tanggal 28/03/2014). Download.aspxFile.di