PEMBUATAN MODEL CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DINAS PERTANIAN DIY Tedy Setiadi1, Indra Farendra2, Sri Handayaningsih3,Ali Tarmuji4 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan Jalan Prof. Dr. Soepomo, S.H, Janturan, Yogyakarta Email: [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRAK Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Pertanian DIY sebagai lembaga layanan publik belum memiliki perencanaan yang matang dalam pengembangan sistem informasi khususnya terhadap layanan publik (customer). Selain itu, sistem informasi yang ada belum menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat khususnya petani. Keterbatasan fasilitas pendukung pelayanan juga membuat interaksi antara Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan Customer tidak berjalan dengan baik. Tahapan dalam pembuatan model CRM meliputi pencarian data dengan metode wawancara, observasi, survey dan kuisioner. Proses analisis meliputi analisis proses bisnis, analisis kematangan penggunaan IT menggunakan COBIT. Proses perancangan meliputi arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi dan pembuatan kerangka model CRM mulai dari rencana strategi pengembangan layanan sistem informasi. Langkah terakhir berupa pengujian model menggunakan uji kelayakan dan memberi rokemendasi model dari customer Hasil penelitian yang dilakukan berupa kerangka Model CRM di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang dapat memberikan kemudahan dalam berinteraksi dengan customer melalui media sistem informasi yang tersedia. Hasil uji kelayakan sistem menunjukan bahwa sistem yang diusulkan dapat diimplementasikan dan dapat membantu mendukung strategi organisasi dalam meningkatkan pelayanan khususnya di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, sehingga terjalin sebuah hubungan yang kondusif dengan customer terkait. Kata Kunci : Customer Relationship Management, Model CRM, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 1. PENDAHULUAN Dinas Pertanian Pemerintah DIY terdiri dari berbagai Bidang dan UPTD yang masing-masing memiliki fungsi dan tugas yang dalam pelaksanaannya membutuhkan software dalam mendukung kinerja kegiatan. Pengaksesan database dari Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian belum bisa terintegrasi secara keseluruhan sehingga ketika Bidang PPHP membutuhkan data pendukung dari Bidang lain, bidang PPHP harus meminta dari pegawai yang berwenang dari Bidang lain yang bersangkutan untuk mengirimkan data kepada Bidang PPHP baik melalui email maupun dikirim secara langsung kekantor Bidang PPHP. Customer Relation Managemant (CRM) merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi customer. CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. CRM diperlukan untuk mencapai e-government di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan mengacu pada kerangka kerja cobit untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pelayanan yang baik. 2. TINJAUAN PUSTAKA a. Kajian terdahulu Penelitian tentang Customer Relationship Management dilakukan oleh Rezki Alfira Gazali dengan judul “Pembuatn Model Customer Relationship Management pada bidang terkait dengan perhubungan di DISHUBKOMINFO DIY”. Dalam penelitiannya penulis mengatakan bahwa penggunaan Egoverment pada bagian perhubungan merupakan sarana untuk mencapai tujuan yaitu memberikan layanan yang berorientasi pada masyarakat [2]. Penelitian tentang CRM juga dilakukan oleh Imam Ghozali yang berjudul “Pembuatan model Customer Relationship Management (CRM) EGovernment di Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta DIY”. Penelitian ini membahas tentang belum adanya pelayanan yang baik terhadap pelanggan oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta[6]. b. Landasan Teori 1) Model Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari 2) 3) 4) 5) realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya[9]. Customer Relationship Management (CRM) Customer Relationship Managemant (CRM) merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan customer dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi customer[3]. Perusahaan atau organisasi harus menentukan tujuan dari pelaksanaan CRM dalam bisnis[5] yaitu dengan prinsip membimbing dan menentukan proses dalam mencapai kesuksesan. Dengan demikian, perusahaan dapat berfokus pada CRM untuk mencapai tujuan akhir yang bisa melayani pelanggan lebih baik dengan kualitas tinggi. COBIT Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) proses dan praktik terbaik untuk membantu mereka dalam memaksimalkan manfaat yang diperoleh melalui penggunaan TI dan pengembangan tatakelola TI yang sesuai dan pengendalian dalam perusahaan[7]. Cobit adalah kebijakan yang dirancang untuk memberikan jaminan bahwa tujuan bisnis akan tercapai dan kejadiankejadian yang tidak diinginkan akan dicegah dan diperbaiki[10]. Proses Bisnis Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu[4]. ERD ERD merupakan salah satu model yang digunakan untuk mendesain database dengan tujuan menggambarkan data yang berelasi pada sebuah database[8]. 3. METODE PENELITIAN a. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah “Pembuatan Model CRM”. Model yang dibuat diharapkan bisa menghasilkan sebuah pemodelan CRM yang bisa digunakan untuk acuan dalam rangka mengoptimalkan kinerja pelayanan dan mencapai tujuan dan sasaran di Dinas Pertanian Kota Yogyakarta khususnya di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. b. Alat Penelitian Untuk melakukan penelitian ini memerlukan beberapa peralatan yang terbagi dalam dua bagian yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat lunak yang dibutuhkan meliputi sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi yang lain. Kebutuhan perangkat keras meliputi seperangkat komputer. c. Metode Pengumpulan Data Dalam menunjang pencarian data secara nyata dan pengumpulan data, maka diperlukan pemahaman tentang penelitian yang dapat dijalankan. Sementara itu untuk mengetahui bagaimana penelitian ini dapat berjalan, diperlukan beberapa metode penelitian untuk memperoleh data yang akurat dan menghasilkan suatu hasil yang lebih baik. Metodemetode tersebut antara lain: 1) Metode Literatur Dilakukan dengan membaca literatur berupa buku[1] , makalah, dan artikel yang relavan dengan topik penelitian yaitu tentang perancangan model CRM. 2) Wawancara Metode ini digunakan sebagai sarana untuk mencari data yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian di Dinas Pertanian Pemerintah DIY di bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 3) Observasi Sebuah metode yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung Dinas Pertanian Pemerintah DIY dibidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 4) Survey Metode yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang ditujukan kepada staff Dinas Pertanian Pemerintah DIY dibidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian untuk dapat memperoleh data yang bisa diolah. 5) Kuisioner Metode kuisioner merupakan metode proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak dinas pertanian terutama di bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Hasil kuesioner akan diolah untuk menentukan tingkat kematangan analisa serta merancang solusi. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Kondisi Saat Ini Analisis kondisi saat ini mengambil Proses bisnis saat ini yaitu proses bisnis fungsi bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian seperti pada gambar 1. Gambar 1 : proses bisnis fungsi bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian b. Analisis CRM Pada tahap ini model kematangan digunakan oleh pihak Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian untuk mengevaluasi tingkat kematangan (maturity level) proses TIK secara mandiri dengan menggunakan metode penilaian. Pengisian kuisioner control diagnostics dan kuisioner maturity level prioritas yang diutamakan yaitu prioritas sangat perlu sehingga proses yang diambil yaitu proses PO8, AI4, DS2, DS3, DS4, DS7 dan DS8. Tabel 1 Rekapitulasi tingkat kematangan Tingkat Kematangan Kode Proses As-Is To-Be Gap PO8 Mengelola Kualitas 2,04 4,50 2,46 Memungkinkan operasi dan AI4 1,83 4,46 2,63 penggunaan Mengelola layanan pihak eksternal DS2 2,04 4,39 2,35 (third-party) DS3 Mengelola kinerja dan kekuatan TI 2,09 4,50 2,41 Memastikan pelayanan yang DS4 2,09 4,52 2,43 berkelanjutan DS7 Mendidikan dan melatih pengguna 1,85 4,52 2,67 DS8 Mengelola insiden dan kerusakan 1,83 4,61 2,78 c. Analisis Kondisi Yang Diharapkan Analisis kondisi yang diharapkan dengan perhitungan COBIT dari jawaban pertanyaan kuisioner PO8, AI4, DS2, DS3, DS4, DS7 dan DS8 kondisi yang diharapkan ialah proses dikembangkan ke dalam tahapan yang prosedur serupa diikuti oleh bidang-bidang yang berbeda untuk pekerjaan yang sama, prosedur distandarisasi dan didokumentasikan kemudian dikomunikasikan melalui pelatihan. d. Pembuatan Model CRM 1) Proses Bisnis Alur proses bisnis fungsi bidang PPHP dipecah menjadi proses bisnis rekomendasi tekhnologi informasi antara lain dapat dilihat pada gambar 2,3,4,5 dan 6. Gambar 2: proses bisnis usaha pemberdayaan sumber daya pertanian. dan Gambar 3: Proses bisnis pengembangan mutu dan standarisasi hasil pertanian. Gambar 4: proses bisnis kebijakan pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Gambar 5: Proses bisnis kemitraan usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Gambar 6: Proses bisnis ijin usaha dan keputusan ijin usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 2) Arsitektur Data Arsitektur data diindentifikasi berdasarkan fungsi-fungsi bisnis seperti yang terdefinisi dalam proses bisnis. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengidentifikasi semua entitas-entitas data potensial yang diperlukan untuk mendukung fungsi bisnis. Hubungan antar entitas ini kemudian dimodelkan dengan (ERD). Pemodelan hubungan menggunakan ERD diharapkan dapat memudahkan untuk memahami hubungan antar entitas data tersebut. Ilustrasi dari ERD dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7: ERD 3) Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi diindentifikasi berdasarkan fungsi-fungsi bisnis seperti yang terdefinisi dalam proses bisnis. Adapun daftar kandidat aplikasi yang bisa digunakan di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yang akan datang (target) dalam menjalankan fungsi bisnisnya terlihat pada tabel 2. Tabel 2 Kandidat Aplikasi Kelompok Kandidat Aplikasi Aplikasi Sistem informasi 1.1 Sistem informasi usaha dan pemberdayaan fungsi bidang sumber daya pertanian pengolahan dan 1.2 Sistem informasi pengembangan mutu dan pemasaran hasil standarisasi hasil pertanian pertanian 1.3 Sistem informasi kebijakan pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian 1.4 Sistem informasi kemitraan usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian 1.5 Sistem informasi ijin usaha 1.6 Sistem pendukung keputusan perijinan usaha pengolahan hasil pertanian 4) Arsitektur Teknologi Arsitektur teknologi digunakan unuk menggambarkan infrasruktur fisik perangkat keras dan jaringan yang mendukung sistem aplikasi, mempresentasikan hubungan antara komponen perangkat keras yang digunakan dalam infrastruktur fisik sistem informasi serta mempresentasikan komponen perangkat lunak dan bagaimana mendistribusikan melalui arsitektur sistem informasi. Selanjutnya yaitu membangun jaringan enterprise. Hal yang perlu diperhatikan dalam membangun jaringan enterprise yaitu platform teknologi sehingga lokasi bisnis yang merupakan unit organisasi dalam melakukan aktivitas bisnis mendapatkan data ataupun aplikasi yang dibutuhkannya. Adapun gambaran infrastruktur teknis dan jaringan yang akan diimplentasikan di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8: Infrastruktur Jaringan 5) Kerangka Model CRM Pembuatan kerangka model CRM didasarkan pada proses bisnis Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dengan mengacu pada hasil kuisioner dan sarana komunikasi yang sudah dimiliki ataupun sarana komunikasi tambahan yang ada di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan pemasaran Hasil Pertanian dengan tetap memastikan pelayanan yang akan berkelanjutan dan keamanan pada sistem. Adapun bentuk kerangka model CRM dinas pertanian bidang PPHP terlihat pada gambar 9. Gambar 9: Kerangka Model CRM e. Uji Kelayakan Model Pengujian dilakukan dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada respondent terkait. Pengujian tersebut dilakukan dengan cara menjelaskan terlebih dahulu tentang identifikasi customer, identifikasi kebutuhan customer, proses bisnis, arsitektur data terkait dengan entitas data, atribut, dan ERD, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi dan model CRM yang diusulkan. Dari hasil kuisioner yang diberikan kepada respondent menghasilkan jumlah jawaban yang sesuai sebanyak 100 % dan jumlah jawaban belum sesuai sebanyak 0 %, maka dapat disimpulkan bahwa model yang diusulkan tersebu benar-benar sesuai dengan pelayanan yang ada di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil pertanian dan dapat membantu mendukung tujuan dan sasaran dalam meningkatkan pelayanan kepada customer f. Rekomendasi Model CRM Berdasarkan model CRM yang dibuat diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ada di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasran Hasil Pertanian. Berikut rekomendasi kepada Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasran Hasil Pertanian berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu: 1) Menerapkan dan mengimplementasikan model CRM yang telah dibuat untuk meningkatkan layanan di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasran Hasil Pertanian ke customer. 2) Mempunyai media layanan terhadap customer yang mudah digunakan. 3) Mempunyai aplikasi yang dapat membantu Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai aparatur Negara. 4) Meningkatkan kualitas SDM yang mampu menguasai dan mengelola teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mempermudah kinerja yang efektif di Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. 5. PENUTUP Berdasarkan Pembuatan Model CRM pada Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasran Hasil Pertanian Kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut: a. Model Customer Relationship Management pada Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasran Hasil Pertanian dibuat dengan pemodelan sistem dengan sudut pandang proses bisnis dan perhitungan kebutuhan yang berorientasi pada pelayanan menggunakan teknik perhitungan COBIT, dan pembuatan arsitektur sistem informasi. b. Menghasilkan rekomendasi dalam implementasi Customer Relationship Management Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasran hasil Pertanian yang dapat dijadikan acuan dalam mencapai tujuan dan sasaran Dinas Pertanian Bidang Pengolahan dan Pemasaran terutama dalam hal pelayanan kepada customer. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Buku Tahunan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. [2] Alfira Gazali, Rezki., 2012, Pemodelan CRM Pada Bagian Perhubungan Dishubkominfo DIY, Karya Tulis, UAD, Yogyakarta. [3] Daft, R., 2003, Management, 6th ed., Thomson South-Western West, Mason, OH. [4] Davenport, Thomas 1993, Process Innovation: Reengineering work through information technology, Harvard Business School Press, Boston. [5] Freeland, J., 2003, “The new CRM imperative”, The Ultimate CRM Handbook, McGraw-Hill, New York, NY. [6] Ghozali, Imam., 2012, Pembuatan Model CRM Pada Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi DIY, Karya Tulis, UAD Yogyakarta. [7] Jogiyanto dan Abdillah, Willy., 2011, sistem tatakelola tekhnologi informasi, Yogyakarta, Andi Yogyakarta. [8] Ladjamudin, bin Albahra. 2005. Analisis dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha ilmu. [9] Simarmata, Dj.A., 1983, Operation Research, Pengantar, Jakarta, PT. Gramedia. [10] Surendro, Kridanto., 2009, pengembangan rencana induk sistem informasi, Bandung, Informatika Bandung.