peningkatan hasil belajar ipa tentang ekosistem melalui

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG EKOSISTEM
MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR KABUPATEN TANA TIDUNG
Yulis Suwandi
Guru Sekolah Dasar 009 Sesayap
[email protected]
Abstract: The purpose of this study was to obtain empirical data on the use of learning
methods Problem Based Learning (PBL) in improving learning outcomes Natural
Sciences on the ecosystem. This study was conducted in primary schools to research
subjects fifth grade students totaling 30 people. This research is an action using a model
Kemmis and McTaggart, conducted in two cycles. The results showed an increase in
the value of this is evidenced by the Natural Sciences learning outcomes of students in
the first cycle is 60% of students who tuntasdengan average grade 68, increased in the
second cycle at 90% of students who completed with an average grade teachers 78.
Activities and students according to the steps of this method reach 100% (mastery
learning) at the end of the second cycle. The conclusion of this study indicate that the
use of methods Problem Based Learning (PBL) can improve learning outcomes Natural
Sciences.
Keyword: Learning Outcomes Natural Sciences, Methods Of Problem Based
Learning (PBL), Ecosystems
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empirik tentang
pemanfaatan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam
meningkatkan hasil belajar IPA tentang ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan
di Sekolah Dasar yang dengan subjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah
30 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan menggunakan
model Kemmis dan McTaggart, dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hal ini dibuktikan dengan nilai hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam siswa pada siklus I yaitu 60% siswa yang tuntasdengan
rata-rata kelas 68, meningkat pada siklus II mencapai 90% siswa yang tuntas
dengan rata-rata kelas 78. Aktivitas guru dan siswa sesuai langkah-langkah
metode ini mencapai 100% (mastery learning) pada akhir siklus II. Kesimpulan
dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Kata kunci: Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Metode Problem Based
Learning (PBL), Ekosistem
93
Pendidikan merupakan salah satu faktor
berupa
utama bagi pengembangan sumber daya
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
manusia, karena pendidikan diyakini mampu
secara bersama. Tindakan tersebut diberikan
meningkatkan
oleh guru yang dilakukan oleh siswa.
sumber
sehingga
dapat
produktif
yang
daya
manusia
menciptakan
manusia
mampu
sebuah
tindakan,
Dalam
memajukan
konteks
yang
tujuan
sengaja
penelitian
tindakan kelas ini, secara rinci Suharjo
bangsanya. Dalam proses pendidikan di
mengemukakan
sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan
berikut: 1) Meningkatkan mutui isi, masukan,
yang paling utama. Tantangan pendidikan
proses,
saat ini adalah menciptakan mutu pendidikan
pembelajaran di sekolah. 2) Membantu guru
yang berkualitas.
dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi
Mutu pendidikan merupakan tantangan
(2012:13-14)
serta
hasil
sebagai
pendidikan
dan
masalah pembelajaran dan pendidikan di
utama dalam perkembangan globalisasi saat
dalam
ini. Menurut Sri Wuryastuti dalam Haryono
profesional
(2013: 1), sudah lama orang menyadari dan
kependidikan. 4) Menumbuh-kembangkan
mempertimbangkan tentang rendahnya mutu
budaya akademik di lingkungan sekolah
pendidikan IPA. Diantaranya indikator yang
sehingga tercipta sikap pro aktif di dalam
digunakan untuk menunjukkan rendahnya
melakukan perbaikan mutu pendidikan dan
mutu pendidikan IPA adalah laporan United
pembelajaran
Nation Development Project (UNDP) yang
(sustainable).
menunjukkan
Development
menduduki
bahwa
Index
(HDI),
peringkat
Human
dalam
ke
110
kelas.
3)
Meningkatkan
pendidik
secara
dan
sikap
tenaga
berkelanjutan
Harold spears yang dikutip Siregar dan
Indonesia
Hartini
Nara
(2010:4)
mendeskripsikan
pengertian, Blearning is to observe, to read,
diantara
to imitate, to try somethingthem selves, to
berbagai Negara di dunia.
Dengan kondisi tersebut guru dapat
listen, to follow direction. Gagne yang
melakukan penelitian tindakan kelas untuk
dikutip Wahab Jufri (2013:58) menjelaskan
memperbaiki praktek pembelajaran yang
hasil
dilakukan menjadi lebih berkuali
tas dan
(ferformance) yang dapat teramati dalam diri
lebih efektif. Menurut Suharmi yang dikutip
seseorang dan di sebut kapabilitas. Usman
Mohammad Asrori (2012:5) mendefinisikan
yang dikutip Asep Jihad dan Abdul (2012:14)
penelitian
suatu
menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai
belajar
oleh siswa sangat erat kaitannya dengan
tindakan
pencermatan
kelas
terhadap
adalah
kegiatan
94
belajar
adalah
kemampuan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
rumusan
tujuan
direncanakan
instruksional
guru
yang
sebelumnya
METODE
yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk
dikelompokkan kedalam tiga katogori, yakni
memperoleh
domain kognitif, afektif, dan psikomotor.
pemanfaatan model pembelajaran Problem
data
empirik
tentang
Menurut Ngalimun (2014:89) PBL
Based Learning (PBL) dalam meningkatkan
adalah suatu model pembelajaran yang
hasil belajar siswa SDN 009 Sesayap pada
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu
pembelajaran IPA tentang ekosistem pada
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
pembelajaran
sehingga
dalam ekosistem.
siswa
pengetahuan
dapat
yang
mempelajari
berhubungan
hubungan
makhluk
Penelitian ini merupakan
dengan
hidup
penelitian
masalah tersebut dan sekaligus memiliki
tindakan kelas (Classroom Action research).
keterampilan untuk memecahkan masalah.
Desain intervensi tindakan/rancangan siklus
Abidin (2013:163-165) menjelaskan langkah-
dalam penelitian ini menggunakan model
langkah PBL yaitu Prapembelajaran, Fase 1:
Kemmis
menemukan masalah, Fase 2: Membangun
menggunakan sistem spiral yang dimulai dari
Struktur Kerja, Fase 3: menetapkan masalah,
perencanaan
Fase
(acting), pengamatan (observing),
4:
mengumpulkan
dan
berbagai
and
Mc
Taggart,
(planning),
dan
dengan
pelaksanaan
dilanjutkan
refleksi
lagi
ke
informasi, Fase 5: merumuskan solusi, Fase
(reflecting),
6:
perencanaan kembali (replanning) sebagai
menentukan
solusi
terbaik,Fase
7:
menyajikan solusi, Pasca Pembelajaran.
dasar untuk strategi pemecahan masalah.
adalah
Penelitian tindakan ini dilakukan melalui dua
penelitian tindakan kelas (Classroom Action
siklus, yang disesuaikan dengan kondisi dan
research) dengan model Kemmis and Mc
hasil refleksi ketercapaian peningkatan yang
Taggart, dimana alternatif tindakan yang
diharapkan pada siklus sebelumnya, sesuai
dipilih
Based
dengan tindakan yang dilakukan. Pada siklus
untuk
pertama belum berhasil, maka dilanjutkan
Penelitian
adalah
Learning
yang
metode
(PBL),
dilakukan
Problem
sebagai
upaya
meningkatkan hasil belajar siswa tentang
pada siklus berikutnya.
ekosistem
hubungan
Pada tahap perencanaan tindakan yang
mnakhluk hidup dalam ekosistem dalam
meliputi perencanaan umum dan perencanaan
lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat
khusus.
siswa kelas V SDN 009 Sesayap Kabupaten
perencanaan waktu pelaksanaan penelitian
Tana Tidung.
yang akan dilakukan selama kurang lebih dua
pada
pembelajaran
95
Perencanaan
umum
meliputi
Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem
Yulis Suwandi
bulan.
Peneliti
mengadakan
pertemuan
sebanyak 2 kali pertemuan dalam seminggu.
dengan kepala sekolah untuk konsultasi, dan
Satu kali pertemuan dilakukan 2 jam
pertemuan dengan rekan sejawat penelti
pelajaran, 1 jam pelajaran berlangsung
mendiskusikan langkah-langkah pelaksanaan
selama 35 menit. Dalam penelitian tindakan
penelitian.
dilakukan dalam bentuk siklus.
Selain
itu
direncanakan
pengaturan kondisi kelas, persiapan materi
Intrumen
pengumpulan
data
yang
pelajaran serta media/alat pembelajaran yang
digunakan sebagai bahan penilaian terhadap
diperlukan, pembuiatan kisi-kisi instrumen
kegiatan proses dan hasil belajar siswa adalah
observasi tindakan, dan kisi-kisi instrumen
menggunakan instrumen pengumpulan data
hasil belajar siswa tentang ekosistem pada
yang telah diperasiapkan, seperti tes hasil
pembelajaran
belajar
hubungan
makhluk
hidup
IPA
dan
berupa
lembar
observasi/pengamatan ketika menjalankan
dalam ekosistem.
Kemudian,
peneliti
merencanakan
metode. Oleh sebab itu teknik penilaian yang
tindakan yang akan dilakukan dalam proses
digunakan disesuaikan dengan objek yang
pembelajaran.
dinilai
Perencanaan
tersebbut
dan
disesuaikan
dengan
tujuan
meliputi analisis kurikulum terutama pada
penilaian. Untuk menilai aktivitas proses dan
kompetensi dasar yang akan disampaikan
hasil belajar siswa, teknik penilaian yang
kepada siswa dengan menggunakan PBL.
dipergunakan adalah dengan mengumpulkan
Selanjutnya menyusun rencanapembelajaran
data dengan menggunakan tes hasil belajar
(RPP) dengan berpedoman pada kurikulum
berupa tes soal pilihan ganda dengan empat
2013 untuk menentukan standar kompetensi
pilihan yaknia, b, c, dan d, serta lembar
dan kompetensi dasar, sedangkan untuk
penilaian
indikator
observasi/pengamatan.
pembelajaran
menggunakan
berupa
Kegiatan
indikator keterampilan proses sains dasar.
observasi
lembar
melakukan
Selain itu, peneliti juga menyiapkan media
pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
pembelajaran
dengan menggunakan lembar pengamatan
dan
membuat
instrumen
tindakan, pengumpulan data dan menyiapkan
yang
soal tes tertulis.
peneliti. Pengamatan tersebut mencakup
Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai
telah
disiapkan
sebelumnya
oleh
pengaqmatan selama tindakan siswa dan guru
dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
di
pihak sekolah. Pembelajaran IPA di SDN 009
keterampilan proses yang dilakukan selama
Sesayap
proses pembelajaran berlangsung.
khususnya
kelas
V
dilakukan
96
kelas
serta
pengamatan
dalam
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
pembelajaran
Peneliti bersama observers melakukan
hubungan
makhluk
hidup
evaluasi terhadap kegiatan siswa dan guru
dalam ekosistem mengalami peningkatan,
selama melakukan kegiatan pembelajaran.
dan hasil analisisnya dapat dilihat pada
Jika
kurang
perkembangan hasil yang dicapai mulai dari
memuaskan atau belum sesuai dengan yang
siklus I meliputi data hasil observasi yang
diharapkan maka peneliti dapat melakukan
diperoleh dari lembar observasi tindakan
revisi untuk perbaikan tindakan pada siklus
guru dan siswa.
hasil
yang
didapatkan
Hasil pada siklus I pertemuan pertama
berikutnya.
Selanjutnya pada siklus berikutnya
lembar observasi guru dalam pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan analisis data hasil
PBL mencapai 65% dan kemudian menjadi
observasi, pemaknaan data hasil observasi,
90%. Hasil pada siklus lembar observasi
penjelasan hasil analisis dan kesimpulan
siswa dalam pembelajaran PBL mencapai
mengenai presentase teratasi atau tidaknya
75% dan kemudian menjadi 90%. Hasil pada
permasalahan dalam pembelajaran , serta
siklus II pertemuan pertama lembar observasi
faktor-faktor
lainnya
menjadi
guru dalam pembelajaran PBL mencapai
pertimbangan
belum
target
95% dan kemudian menjadi 100%. Hasil
yang
tercapainya
pada siklus II pertemuan pertama lembar
dal;am penelitian ini.
observasi siswa dalam pembelajaran PBL
HASIL
mencapai 95% dan kemudian menjadi 100%.
Dilihat dari hasil analaisis data selama
Perbandingan hasil analisis data observasi
tindakan mulai siklus I sampai siklus II
aktivitas guru dan siswa, secara visual dapat
terlihat adanya peningkatan dari semua data
pula disajikan dalam Gambar 1 sebagai
yang di ambil. Data tes berupa skor pada
Berikut:
120
100
80
60
40
20
0
Aktivitas Guru dan Siswa
SiswaGuru
Tindakan I Siklus I
SiswaGuru
Tindakan II
Siklus I
SiswaGuru
Tindakan I
Siklus II
SiswaGuru
Tindakan
II Siklus II
Gambar 1. Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa
97
Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem
Yulis Suwandi
Peningkatan ini menunjukkan bahwa
nilai di atas 70 sebanyak 18 siswa (60%).
metode PBL yang diterapkan pada proses
Distribusi nilai siswa disajikan dalam Tabel 1
pembelajaran ini dapat membuat perubahan
berikut ini:
yang cukup bagi keberhasilan guru dalam
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil
proses pembelajarannya. Tes hasil belajar
Belajar tentang Ekosistem Pada Pembelajaran
siswa tentang ekosistem pada pembelajaran
Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
hubungan makhluk hidup dalam ekosistem
Siklus I
pada siklus I menunjukkan perolehan nilai
F
Nilai
yang paling banyak pada nilai 50-59, yaitu
50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Jumlah
sebanyak 7 siswa (23,33%) selanjutnya dapat
dideskripsikan bahwa siswa yang belum
tuntas yaitu mendapat nilai yang kurang dari
70 sebanyak 12 siswa (40%), dikategorikan
7
5
9
5
4
30
Frekuensi
Relatif
(%)
23,33
16,67
30
16,5
13,33
Frekuensi
Komulatif
(%)
23,33
40
70
86,5
100
belum tuntas sedangkan yang mendapatkan
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
49.5
57.5
65.5
73.5 81.5
89.5
97.5
Nilai
Gambar 2. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Dari hasil analisis di atas, maka
pembelajaran berbasis masalah (Problem
disimpulkan bahwa aktivitas guru yang
Based
kurang maksimal dalam penerapan metode
peningkatan hasil belajar siswa tentang
ii
Learning),
khususnya
dalam
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
ekosistem
pada
pembelajaran
hubungan
pembelajaran ini dapat membuat perubahan
makhluk hidup dalam ekosistem, secara
yang cukup bagi keberhasilan guru dalam
umum
kurangnya
proses pembelajarannya. Tes hasil belajar
penekanan pada fokus masalah yang dibahas,
IPA pada Siklus II yaitu siswa yang belum
intervensi guru yang kurang memberikan
tuntas y mendapat nilai yang kurang dari 70
kepada siswa dalam proses pembelajaran
sebanyak 3 siswa (13,33%), dikategorikan
untuk
melakukan
belum tuntas sedangkan yang mendapatkan
investigasi, mendemostrasikan hasil belajar
nilai di atas 70 sebanyak 27 siswa (86,67%).
serta melakukan Tanya jawab dan refleksi
Hal ini menunjukkan bahwa hasil siklus II
pada akhir pembelajaran. Tetapi dengn
mencapai standar minimal yaitu 80% dari
perbaiukan yang direncanakan dan dilakukan,
keseluruhan siswa yang mencapai KKM.
maka pada akhir siklus II menunjukkan
Distribusi nilai siswa disajikan dalam Tabel 2
peningkatan yang berarti.
berikut ini
berkaiatan
dengan
merencanakan
dan
Peningkatan ini menunjukkan bahwa
metode PBL yang diterapkan pada proses
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Tentang Ekosistem Pada Pembelajaran
Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem Siklus II
Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi
Absolut
Relatif (%)
Komulatif (%)
50-59
1
6,66
6,66
60-69
2
6,67
13,33
70-79
9
16,67
29,99
80-89
10
33,33
63,33
90-100
8
36,67
100
Jumlah
30
Nilai
Untuk mendapaat gambaran secara visual
hubungan
makhluk
hidup
dalam
mengenai nilai hasil belajar siswa tentang
ekosistem pada siklus II, dapat disajiakan
ekosistem pada pembelajaran
dalam bentuk grafik histogram berikut ini
pada Gambar 3:
99
Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem
Yulis Suwandi
12
10
8
6
4
2
0
49.5
58.5
67.5
76.5
Nilai
85.5 94.5
104
Gambar 2. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Dengan
PEMBAHASAN
demikian,
metode
PBL
dapat
Dengan demikian hasil belajar IPA
menciptakan suasana lingkungan kelas yang
meningkat secara signifikan pada siklus II,
kondusif, aktif, kreatif dan menyenangka,
sebagaimana harapan peneliti telah tercapai,
serta membentuk kepribadian pada diri siswa.
maka penelitian ini tidak dilanjutkan lagi
Hasil penelitian ini juga di dukung oleh
karena telah mencapai hasil yang diharapkan.
temuan Johari (2013: 66-73) hasi penelitian
Hasil belajar IPA yang diperoleh ini di
pelaksanaan
dukung oleh pendapat Amir (2009:21) yang
mereka. Kesimpulannya, PBL adalah strategi
menjelaskan bahwa PBL ini memepersiapkan
pengajaran yang perlu diterapkan dalam
mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis,
proses belajar di lembaga tinggi terhadap
dan
pengembangan
untuk
mencari
serta
menggunakan
sumber pemebalajaran yang sesuai. Lebih
terampil.
lanjut Ngalimun (2009:21) menjelaskan PBL
SIMPULAN
adalah suatu
model
pembelajaran
PBL
siswa
Berdasarkan
yang
dalam
proses
yang
hasil
belajar
brilian
analisis
dan
data,
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu
interpretasi hasil analisis dan pembahasan,
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sehingga
sebagai berikut:
siswa
dapat
mempelajari
dengan
Pertama, proses pembelajaran Ilmu
masalah tersebut dan sekaligus memiliki
Pengetahuan Alam (IPA) di kelas V Sekolah
keterampilan untuk memecahkan masalah.
Dasar 009 Sesayap kecamatan Sesayap
pengetahuan
yang
berhubungan
100
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 6 Edisi 1 Mei 2015
Kabupaten Tana Tidung, khususnya tentang
membantu siswa untuk membangkitkan minat
ekosistem
dan kreatifitas dalam meningkatkan hasil
pada
pembelajaran
hubungan
belajar IPA pada khususnya.
makhluk hidup dalam ekosistem melalui
metode Problem Based Learning, dapat
Keempat, keberhasilan pembelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa dan proses
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas V
pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif dan
Sekolah Dasar 009
menyenangkan. Sesuai dengan hasil observasi
Sesayap Kabupaten Tana Tidung,khususnya
aktivitas
tentang
guru
dan
siswa
serta
hasil
ekosistem
Sesayap kecamatan
pada
pembelajaran
langkah
hubungan makhluk hidup dalam ekosistem,
pembelajaran dengan menggunakan metode
ditandai dengan peningkatan hasil belajar
Problem Based Learning yang diterapkan,
siswa pada mata pelajaran IPA. Dilihat dari
terus mengalami kemajuan pada setiap siklus.
evaluasi siklus I dan siklus II, hasil belajar
Sehingga
proses
IPA siswa terus mengalami peningkatan.
pembelajaran telah berhasil dan tuntas yaitu
Peningkatan yang signifikan terjadi pada
telah mencapai 90%.
siklus II, dimana nilai rata – rata kelas telah
dokumentasi.
Maka
pada
langkah
akhir
siklus
–
II
melampaui KKM yaitu 78 (KKM 70), dengan
Kedua, proses pembelajaran dengan
menggunakan
khususnya
Problem
tentang
Based
jumlah siswa yang tuntas mencapai 90%,
Learning,
ekosistem
pada
yaitu berjumlah 27 orang.
pembelajaran hubungan makhluk hidup dalam
Kelima, peningkatan hasil belajar siswa
ekosistem. Hal ini senada dengan hasil
khususnya
penelitian Annisa (2012) yang menunjukkan
pembelajaran hubungan makhluk hidup dalam
bahwa pembelajaran Problem Based Learning
ekosistem
(PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kemampuan siswa untuk meningkatkan hasil
pada pembelajaran IPA kelas IV SDN
belajar IPA.
Begalon
I
Surakarta
Tahun
Pelajaran
terutama
Keenam,
2011/2012.
Ketiga,
tentang
ekosistem
menekankan
Peningkatan
hasil
pada
pada
belajar
siswa khususnya tentang ekosistem pada
media
yang
pembelajaran hubungan makhluk hidup dalam
bervariatif
ekosistem, juga menekankan pada nilai
yaitu dengan media belajar berupa gambar
kepedulian diri siswa khususnya pada hewan
hewan dan tumbuhan, tulisan pada kertas,
dan tumbuhan yang berada di daerah tempat
kertas
Media
tinggalnya maupun lingkuingan sekolah. Hal
pembelajaran yang digunakan dalam PBM ini
ini dimaksudkan untuk membentuk karakter
digunakan pada
berwarna
pembelajaran
pembelajaran
dan
LCD.
101
Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Ekosistem
Yulis Suwandi
Haryono. 2013. Pembelajaran IPA yang
peserta didik menjadi manusia yang memiliki
rasa scientist, dimanapun mereka berada.
Menarik
Sehingga dapat meletakkan dasar kecerdasan,
Yogyakarta: Kepel Press.
untuk
hidup
mandiri
Mengasyikkan.
Jihad, Asep, Abdul Haris. 2012. Evaluasi
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan
dan
Yogyakarta:
Pembelajaran.
dan
Multi
Pressindo.
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan paparan temuan di atas,
Jufri, Wahab. Belajar 2013. Pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa metode Problem
SAINS. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Based Learning dapat meningkatkan hasil
Mulyasari,
Annisa
Septiyani.
belajar IPAkhususnya tentang ekosistem dan
Peningkatan
membentuk karakter kepedulian di dalam diri
Melalui
siswa khususnya pada hewan dan tumbuhan
Learning (PBL) Materi Gaya Pada
yang berada di daerah tempat tinggalnya
Siswa Kelas IV SD Negeri Begalon 1
maupun
No 240 Surakarta Tahun Pelajaran
lingkungan
sekolah
mampu
Hasil
2012.
Metode
Belajar
Problem
IPA
Based
2011/2012.
lingkuingan sekolah sehingga manjadikan
Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran.
siswa memiliki rasa scientist di manapun
berada.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014.
Siregar, Eveline, Hartini Nara. 2010. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
DAFTAR RUJUKAN
Abidin,
Yunus.
2014.
Pembelajaran
Desain
Dalam
Ghalia Indonesia.
Sistem
Surif, Johari, dkk.2013. Implementation of
konteks
Problem Based Learning in Higher
Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika
Education
Aditama.
The
Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
M
Taufiq.
PendidikanMelalui
Problem
Based
learning.
Prenada
Media
Jakarta:
Mohammad.
Tindakan
Kelas,
2012.
Penelitian
Bandung:
International
on
CV
Wacana Prima.
102
Research
Problem-Based
Learning (IRSPBL): 66-73.
Group, 2009.
Asrori,
4th
Symposium
Inovasi
2009.
and
Its Impact on Students’ Learning.
Ahmad, Abu, Supatmo. 1998. Ilmu Alamiah
Amir,
institutions
Download