PERANAN MUSIK BAGI LANSIA DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN

advertisement
PERANAN MUSIK BAGI LANSIA DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL
LANJUT USIA HARGO DEDALI SURABAYA
Terry Rizaldi K
Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Surabaya
E-mail : [email protected]
Pembimbing:
Dra. Retnayu Prasetyanti, M.Si.
Dosen Sendratasik FBS Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Usia tua merupakan fase yang dialami manusia saat bertambahnya usia atau biasa disebut
lansia (lanjut usia). Keberadaan lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia yang menampung para
lansia jumlahnya cukup banyak, namun kondisi beberapa lembaga tersebut kurang memberikan
pelayanan kenyamanan bagi penghuninya sehingga para lansia merasa bosan dan kesepian. Dari
beberapa lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia yang ada di Surabaya terdapat satu lembaga
kesejahteraan sosial lanjut usia yang kondisinya menyenangkan, penghuninya sangat bersemangat
karena di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia ini ada kegiatan bermusik bagi para lansia, nama
lembaga ini adalah lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan peranan musik bagi lansia dan mendeskripsikan tanggapan lansia
tentang musik sedangkan rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana peranan musik
bagi lansia di lembaga tersebut, bagaimana program musik bagi para lansia di lembaga tersebut
dan bagaimana tanggapan para lansia terhadap musik.
Penelitian ini dilaksanakan di lembaga kesejahteraan lanjut sosial hargo dedali Surabaya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif dengan sumber data yang
diperoleh dari pengurus lembaga tersebut yaitu ibu ilung dan ibu wiwik serta para penghuni lansia
untuk mendapatkan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi
setelah itu data di analisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data di lakukan dengan teknik triangulasi sumber.
Hasil akhir dari penelitian ini mendeskripsikan tentang program musik di lembaga
kesejahteraan sosial lanjut usia Hargo Dedali Surabaya antara lain: 1. Program musik harian yaitu
lansia diperdengarkan musik setiap pagi. 2. Program musik bulanan yaitu setiap bulan ada acara
ramah tamah dengan bernyanyi bersama dan tebak judul lagu., dampak positif yang diperoleh
lansia dari musik adalah sebagai media penghilang rasa bosan dan merasa kesepian, mengasah
daya ingat lansia serta media interaksi sosial terhadap sesama lansia di lembaga tersebut serta
mendeskripsikan beberapa tanggapan lansia tentang dampak positif dari musik bagi dirinya.
Kata Kunci : Peranan musik, lansia, kegiatan bermusik
ABSTRACT
Old age is a phase that people experience when we get older or so-called elderly . The
existence of a social welfare institution elderly accommodate the elderly is quite a lot , but the
condition of some of these institutions are less provide comfort services for the residents so that the
elderly feel bored and lonely . Of some elderly social welfare agencies in Surabaya there is a social
welfare institution elderly unpleasant condition , the residents are very excited because in a social
1
welfare institution elderly is no music activities for the elderly , the name of this institution is the
social welfare institution elderly Hargo dedali .
The purpose of this study was to describe the role of the music for the elderly and describe
the response of the elderly to music while formulation of the problem of this research is how the
role of music in institutions for the elderly , how the music program for the elderly in institutions
and how the response of the elderly to the music.
This research was conducted in advanced social welfare institutions Hargo dedali Surabaya.
This research uses descriptive qualitative research method with source data obtained from the
management of the institution is ilung mother and mother Mandy and the elderly occupants author
to obtain data using observation , interviews and documentation after the data was analyzed by
data reduction , data presentation and withdrawal conclusion . The validity of the data is done by
triangulation tecnique.
The final results of this study describe the music program in social welfare institution
elderly Dedali Hargo Surabaya , among others : 1 . Daily music program that is older music is
played every morning . 2 . Monthly music program that each month there is a gathering with
singing along and guess the title of the song . , The positive impact of the music is derived elderly
as relievers media bored and feel lonely , elderly sharpening memory and social interaction media
to fellow senior citizens the institution as well as describing some of the responses on the positive
impact of the elderly for her music .
Keywords : Role of music , the elderly , musical activities
sempat untuk mengurus lansia di tempat tinggal
mereka.
Proses penuaan mempunyai dampak
luas dan persoalan yang muncul karena
kebutuhan atas pelayanan, kesempatan, dan
fasilitas bagi lanjut usia akan bertambah.
Pemerintah dan masyarakat telah berupaya
melaksanakan kebijakan dan program untuk
kesejahteraan lanjut usia dengan mendirikan
lembaga
kesejahteraan
sosial
lanjut
usia.Undang-Undang RI no.4 Tahun 1965
tentang “Pemberian Bantuan Kehidupan bagi
Orang-Orang Jompo”(Undang-undang dasar RI
1945 dan daftar undang-undang 1965).
Ada beberapa lembaga kesejahteraan
sosial lanjut usia di Surabaya yang menampung
para lansia, baik itu swasta yang didirikan
sendiri maupun panti sosial yang mendapat
dana
dari
pemerintah.
Namun
patut
diperhitungkan bahwa lansia kadang sukar
beradaptasi
terhadaplingkungan
maupun
suasana baru dan kadang lebih menyukai
tinggal di rumahnyasendiri. Setelah peneliti
A. Pendahuluan
Usia bertambah dan menjadi tua
merupakan fase kehidupan yang dialami
manusia,
dengan
bertambahnya
usia
kemungkinan tubuh akan mengalami penurunan
fungsi fisik seperti kulit yang mengeriput,
rambut memutih, penurunan pendengaran,
pengelihatan kabur, mudah lelah, mudah lupa,
gerak lambat dan lain-lain. Sebagian besar
kondisi lansia di masyarakat dengan penurunan
fisik tersebut kurang mendapat perhatian dari
keluarga dikarenakan kesibukan anak dan cucu
mereka sehingga berkurangnya aktifitas, jarang
berkomunikasi serta interaksi sosial.
Hal
ini
besar
kemungkinan
mempengaruhi kondisi psikologi lansia seperti
merasa kesepian, merasa bosan dan lain
sebagainya. Maka tidak jarang banyak anggota
keluarga lansia yang menempatkan lansia di
lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia karena
di tengah-tengah kesibukan mereka tidak
2
menelusuri beberapa lembaga kesejahteraan
sosial lanjut usia di Surabaya ternyata ada salah
satu lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia
yang para penghuni lansia nya begitu semangat
dan ceria, lembaga ini bernama Lembaga
Kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia Hargo
Dedali, para lansia disini begitu semangat dan
ceria. Para lansia lembaga ini begitu antusias
saat peneliti memasuki lembaga tersebut, hal ini
dapat dibuktikan ketika mereka berebut untuk
menyapa dan memberi senyuman hangat saat
peneliti melewati kamar-kamar mereka untuk
berkeliling di lembaga ini, keadaan yang
menyenangkan seperti ini tidak di jumpai di
lembaga kesejahteraan sosial lanjut usialain
yang cenderung pasif saat peneliti menelusuri
lembaga-lembaga itu. Penyambutan yang
hangat oleh lansia kepada peneliti dan semangat
mereka serta keceriaan mereka di Lembaga
Kesejahteraan Sosial Lanjut UsiaHargo Dedali
membuat peneliti semakin penasaran dan
bertanya-tanya serta ingin tahu lebih
tentanglembaga ini sehingga membuat peneliti
ingin mengetahui lebih lanjut tentang panti ini
dengan bertanya-tanya pada pengurus lembaga
ini.
Setelah ditelusuri ke pengurus lembaga
kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali,
ternyata lembaga ini didirikan oleh mantan
wanita pejuang dan sebagian besar lansia
penghuni lembaga ini adalah wanita-wanita
pejuang 45. Pengurusjuga menjelaskan
penghuni lembaga ini memiliki semangat dan
keceriaan yang luar biasa meski fisik mereka
telah menurun dan sangat lemah.Selain itu
sebagian besar penghuni lembaga ini sangat
menyukai dengan musik terutama lagu-lagu
perjuangan mengingat sebagian besar dari
mereka adalah wanita-wanita pejuang 45. Dari
penjelasan sumber tentang asal usul lembaga ini
bahwa yang mendirikan lembaga kesejahteraan
sosial lanjut usia hargo dedali adalah mantan
wanita pejuang yang terkenal dengan panggilan
ibu Dar Mortir.
Setelah didirikan lembaga ini, ternyata
beliau banyak melakukan aktifitas dan
berinteraksi sosial dengan penghuni lembaga
ini, aktifitas yang sering beliau lakukan
cenderung pada hoby beliau yaitu bernyanyi
bersama lansia penghuni lembaga ini dan
bercengkrama. Dengan sering nya hoby yang
dilakukan beliau dan para penghuni lansia
akhirnya hoby mereka menjadi aktifitas yang
rutin pada lembaga ini hingga sekarang
meskipunAlm .Ibu Dar Mortir telah lama wafat.
Penguruspun berpendapat dengan adanya
kegiatan musik ini, membantu para lansia
dilembaga ini untuk menghilangkan kebosanan,
menambah semangat serta keceriaan. Pengurus
panti pun menambahkan, pada saat Alm.ibu Dar
Mortir masih sehat, hampir setiap hari beliau
bernyanyi dengan para penghuni lembaga ini,
namun sekarang kegiatan bernyanyi hanya
dilakukan satu bulan sekali mengingat dalam
satu harinya banyak kegiatan lain selain
kegiatan bermusik yang harus dilaksanakan
seperti kegiatan agama, menyulam, senam
lansia dan lain-lain. Akan tetapi meskipun
kegiatan bernyanyi hanya dilakukan satu
sampai dua bulan sekali jika ada waktu dan
dana yang mendukung, namun pada setiap hari,
para lansia diperdengarkan lagu-lagu pada pagi
hari untuk menghilangkan rasa bosan dan
kesepian.
Fenomena inilah yang menarik penulis
untuk meneliti lebih dalam tentang peranan
musik bagi lansia di Lembaga kesejahteraan
sosial usia lanjut Hargo Dedali Surabaya.
Dengan merujuk pada latar belakang
masalah diatas maka perumusan masalah pada
penelitian ini adalah (1)Bagaimana kegiatan
musik lansia di lembaga kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia Hargo Dedali Surabaya ?
(2)Bagaimana peranan musik pada lansia di
lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo
dedali? (3)Bagaimana tanggapan lansia di
lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo
dedali tentang musik yang didengarkan?
3
Berdasakan rumusan masalah diatas,
maka
peneliti
bertujuan
untuk
(1)
Mendeskripsikan peranan musik pada lansia di
lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia Hargo
Dedali. (2) Mendeskripsikan tanggapan lansia
tentang musik yang didengarkan di lembaga
kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali.
Penelitian ini dilaksanakan di lembaga
kesejahteraan lanjut sosial hargo dedali
Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deksriptif kualitatif dengan sumber
data yang diperoleh dari pengurus lembaga
tersebut yaitu ibu ilung dan ibu wiwik serta
para penghuni lansia untuk mendapatkan data
penulis menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi setelah itu data
di analisis dengan reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data di
lakukan dengan teknik triangulasi sumber.
Musik yang diperdengarkan lansia di
lembaga ini oleh pengurus diharapkan dapat
membantu mengurangi stres, membuat betah
dan mengasah memori ingatan pada lansia
sehingga mampu mengantisipasi resiko
kepikunan
terhadap
lansia.
Dalam
mendengarkan musik membuat lansia hanyut
terhadap lagu sehingga membuat lansia
mengingat pengalaman tertentu di masa lalu
serta membangkitkan emosi seperti senang
terhadap lagu tersebut, merasa nyaman dan
menghilangkan rasa bosan saat mendengarkan
lagu (Djohan, 2009:167).
Selain program musik harian di lembaga
ini juga ada kegiatan musik bulanan bagi lansia
yaitu dalam satu bulan sekali ada kuis tebak
lagu dan acara ramah tamah bernyanyi
bergantian yang di laksanakan di ruang Aula
dan kadang pihak keluarga lansia ikut
menghadiri acara ini sekaligus menjenguk
lansia.
Kuis tebak lagu adalah acara bulanan
untuk lansia di yayasan ini yang pesertanya
adalah seluruh lansia di lembaga ini. Mereka
berlomba-lomba untuk mengacungkan jarinya
menebak judul lagu yang diputar DVD . Acara
ini di gelar di ruang aula yayasan Hargo
Dedali. Lagu-lagu yang diputar dvd adalah
lagu-lagu perjuangan, langgam, keroncong
yang bertemakan perjuangan.
Program kegiatan kuis tebak lagu ini
sangat memicu ingatan lansia dan melatih daya
ingat ,selain itu dampak positif dari program ini
adalah mereka mulai bersosialisasi terhadap
sesama dengan memperbincangkan lagu-lagu
yang mereka gemari dan merekapun saling
bertukar pengalaman-pengalaman pribadi di
masa lalu akan hubungan lagu yang mereka
gemari dengan pengalaman dan kejadian di
masa lalu. Musik juga berpengaruh bagi lansia
sebagai alat untuk membantu meningkatkan
interaksi sosial terhadap sesama lansia (Djohan,
2005:142).
B. Peranan musik bagi lansia di lembaga
kesejahteraan sosial lanjut usia Hargo
Dedali Surabaya
Keberadaan musik sangat berpengaruh
bagi lansia di lembaga ini sehingga ada
program kegiatan musik di lembaga ini yaitu
kegiatan musik harian dan kegiatan musik
bulanan. Kegiatan tersebut sangat memicu
lansia untuk aktif bersosialisasi terhadap
sesama lansia, mengasah memori daya ingat
dan penghilang kebosanan .
Pada setiap pagi di lembaga ini ada
kegiatan bermusik yaitu lansia di perdengarkan
lagu-lagu sampai jam makan siang, setelah jam
makan siang diteruskan dengan lantunan ayatayat suci al qur’an. Lagu-lagu yang
diperdengarkan lansia di setiap pagi biasanya
adalah lagu-lagu perjuangan serta langgam dan
keroncong bertema perjuangan. Dengan media
dvd player dan beberapa speaker pengeras suara
yang sudah menempel disetiap sudut panti
mampu melantunkan beberapa lagu disetiap
pagi.
4
Program kegiatan musik bulanan
disamping kuis tebak lagu , adapula acara
ramah tamah yaitu lansia penghuni yayasan
mengeskpresikan dirinya dengan bernyanyi
secara bergantian dengan di putarkan lagu
melalui DVD dan kadang jika ada dana lebih
dari donatur atau keluarga lansia acara ramah
tamah di iringi pemain musik electone. Meski
sulit dan pelat untuk mengatakan kata-kata para
lansia karena faktor usia dan kepikunan
terhadap kosa kata tidak mematahkan semangat
mereka untuk bernyanyi, bahkan ada yang
sampai menangis saat bernyanyi karena
mengingat kejadian masa lalu. Saat salah satu
lansia bernyanyi dengan microphone, lansia
lainya pun ikut bernyanyi sambil membukabuka buku catatan lirik-lirik lagu untuk memilih
lagu yang akan dinyanyikan nanti. Lagu-lagu
yang dinyanyikan adalah lagu-lagu pilihan
mereka sendiri dan kebanyakan lagu yang
mereka pilih untuk dinyanyikan adalah lagulagu yang bertemakan perjuangan baik itu lagu
pop maupun keroncong.
Acara ramah tamah ini digelar 1 bulan
sekali dengan dikumpulkan para lansia di ruang
aula, dipersiapkanya konsumsi dan pemain
electone. Harapan pengurus panti, dengan
diadakan acara ramah tamah bernyanyi
bersama, akan menciptakan rasa persaudaraan
yang dekat antar sesama lansia penghuni panti
dan juga membangkitkan semangat mereka
serta mengasah daya ingat mereka. Kegiatan ini
membuat lansia aktif bersosialisasi dengan
sesama penghuni untuk memperbincangkan
pengalaman-pengalaman pribadi di masa lalu
pada lagu-lagu tertentu, serta lansia dilatih aktif
untuk
keterampilan
berbicara
dengan
menggunakan bahasa yang baik meski mereka
agak sedikit lupa akan beberapa kosa kata .
Di dalam kelompok, seseorang ditolong
untuk mengembangkan perhatiannya terhadap
orang lain dengan bernyanyi bersama, banyak
lagu yang membantu manula untuk mengingat
peristiwa dalam kehidupan mereka, selain itu
bernyanyi bersama juga dapat memicu
semangat
lansia
saat
mengembangkan
perhatianya terhadap orang lain sehingga dapat
melatih lansia untuk mengembangkan artikulasi
setiap kosa kata saat lansia bernyanyi maupun
lansia memperatikan lansia yang lainnya sedang
bernyanyi , selain itu banyak lagu yang
membantu lansia mengingat peristiwa di masa
lampau (Djohan, 2005:233).
Musik sangat berperan di yayasan ini
sebagai media penyemangat pada lansia seperti
penghilang rasa bosan dan mengasah memori
ingatan lansia saat teringat akan masa lalu oleh
lagu tertentu serta sebagai media interaksi
sosial. Musik merupakan salah satu kebutuhan
manusia secara universal yang tidak pernah
lepas dari masyarakat(Boedhisantoso,1982:23)
maka dalam penelitian ini musik adalah salah
satu kebutuhan masyarakat termasuk lansia.
1. Penghilang rasa bosan dan penyemangat
Lansia betah diyayasan ini karena disetiap
pagi hari lansia diperdengarkan lagu-lagu
perjuangan yang kebetulan mereka menggemari
lagu tersebut. Mayoritas lansia penghuni
yayasan ini suka sekali dengan musik ,bahkan
saat-saat mengganggur dan saat tidak ada suara
musik, sebagian dari mereka bernyanyi sendiri
sehingga musik sangat berperan penting di
yayasan ini, bahkan sebagian dari mereka
berebut ke pengurus panti untuk meminta lagu
yang akan di putar DVD sesuai dengan
keinginan mereka judul-judul lagu yang akan
diputar.
Jika saat siang dan sore hari tidak ada
lantunan musik , beberapa lansia yang merasa
jenuh dan bosan sering bernyanyi sendiri tanpa
alunan musik, baik dalam kamar maupun di
teras depan kamar mereka. Adapula salah satu
penghuni lansia yang tidak ingin lepas dari
radio kecil miliknya untuk memutar lagu-lagu
tembang kenangan.
Ada beberapa alasan penggunaan musik
dalam kegiatan medis, beberapa alasan tersebut
5
adalah sebagai penenang bagi lansia, mereduksi
stress
pikiran
lansia
serta
mengatur
kegembiraan lansia yang positif ( Djohan,
2005:234). Jadi musik mampu digunakan
sebagai media terapi penghilang kebosanan dan
penyemangat bagi lansia .
bernyanyi bersama dengan suara yang lirih
sambil memegang tangan lansia yang lain
sambil tersenyum seakan-akan mereka adalah
keluarga yang sangat akrab dan penuh kasih
sayang membuat pengurus lembaga yang
melihat terharu dan merasakan mereka tela
menemukan keluarga barunya serta kebahagian
yang fresh di lembaga ini. Musik juga
berpengaruh bagi lansia sebagai alat untuk
membantu meningkatkan interaksi sosial
terhadap sesama lansia (Djohan. 2005:142).
Dari hasil observasi dan wawancara
dilapangan ternyata ada bermacam-macam
komentar lansia tentang peranan musik bagi
dirinya.
Berikut ini adalah beberapa
tanggapan-tanggapan dari para lansia di hargo
dedali akan peranan musik bagi diri mereka.
Seperti yang ditanggapi oleh hartati umur
80 tahun lansia penghuni hargo dedali yaitu
beliau tidak seberapa suka dengan musik namun
setiap mendengarkan musik beliau merasa
nyaman dan betah dipanti jompo hargo dedali.
Sama halnya dengan Sunarti 110 tahun
penghuni hargo dedali, beliau sangat suka
sekali bernyanyi, beliau bercerita sangat
tertekan sekali dipanti jompo hargo dedali
dikarenakan harus ini dan itu oleh staf panti.
Saat peneliti menanyakan pentingnya musik
bagi dirinya, beliaupun mulai bebagi
pengalaman masa lalunya yaitu pada jaman
penjajahan jepang dirinya adalah seorang
biduan wanita. Beliau mengaku jika setiap
stress dan tertekan beliau bernyanyi seharian
didalam kamar.
Pada saat peneliti bertemu dengan
Mujinem umur 90 tahun, peneliti agak sedikit
kebingungan karena ibu mujinem agak sedikit
tuli, pada saat pengurus melewati depan kamar,
ibu penguruspun berteriak “nyanyi bu
nyanyi,niku mahasiswa unesa buk ,musik, tanpa
menjawab beliau langsung menyanyikan lagu
jembatan merah dan penelitipun kesulitan untuk
mewawancarai beliau.
2. Sebagai media melatih daya ingat
Disamping menghibur musik juga
mengingatkan sesuatu dimasa lampau bagi
lansia pada saat mendengar lagu-lagu tertentu di
pagi hari maupun pada saat kuis tebak lagu
serta saat bernyanyi bersama sehingga memori
ingatan para lania terlatih dan mengantisipasi
lansia terhadap resiko kepikunan pada lansia.
Pengalaman lansia akan kejadian di masa lalu
mayoritas
adalah
peristiwa
perjuangan
kemerdekaan dimana mereka adalah mantan
wanita pejuang 45, sehingga jika mendengarkan
lagu-lagu perjuangan secara tidak langsung
akan melatih memori ingatan mereka saat
mereka teringat oleh peristiwa masa lalu. Musik
mampu membuat lansia teringat oleh kejadian
di masa lalu sehingga memori ingatan lansia
dapat terlatih dan terantisipasi dari resiko
kepikunan (Djohan, 2009: 166).
3. Sebagai media interaksi sosial
Musik juga berpengaruh bagi lansia
untuk berinteraksi sosial terhadap sesama lansia
seperti saat kegiatan kuis tebak lagu yang
diselenggarakan setiap bulan sekali pada acara
ramah tamah dimana pada saat lansia
mengingat ingat lagu mereka langsung teringat
akan kejadian-kejadian di masa lalu dan mulai
menceritakan pengalaman-pengalaman di masa
lalu mereka terhadap para lansia, kadang
adapula yang sampai menangis setela itu
tersenyum kembali dan tertawa kecil. Bahkan di
pagi hari saat diperdengarkan lagu, para lansia
yang berada di depan kamar berkumpul dengan
lansia yang lain pun tidak lepas dari
perbincangan akan pengalaman-pengalaman
masa lalu, mengingat-ingat judul lagu serta
6
Berdasarkan tanggapan ibu Hartati,
Sunarti dan munijem, menurut pendapat mereka
musik mampu menghilangkan stress, membuat
senang dan nyaman.
Sejalan dengan pendapat Djohan ada
delapan alasan dalam penggunaan musik,
beberapa alasan penggunaan musik dari delapan
alasan
tersebut
yang
terkait
untuk
menghilangkan stress, membuat senang dan
nyaman lansia adalah:
1. Mengatur kegembiraan dan interaksi sosial
yang positif
2. Sebagai penguat untuk kesehatan dalam hal
keterampilan fisiologi, emosi dan gaya hidup.
3. Mereduksi stress pada pikiran dan kesehatan
tubuh.
Wihelmina wilujeng 87 tahun, penghuni
hargo dedali, pada saat peneliti berwawancara
beliau berkomentar musik dapat membuatnya
riang, penghilang rasa jenuh dan mengingat
masa lalu saat-saat perjuangan. Bahkan saat
diwawancarai ,dengan fisiknya yang tua rentah,
beliau masih sangat riang dengan ditemani
radio kecil yang ada di tanganya. Bahkan jika
batry radio itu habis beliau akan sangat
kebingungan sampai-sampai keluar gerbang
ingin membeli battery radionya, beliau
mengaku dalam sehari tidak ingin lepas dari
alunan lagu pada radionya. Lagu yang selalu
dinanti beliau pada radionya adalah lagu dengan
judul selendang sutra(keroncong) , karena
mengingatkan beliau saat mengungsi dan
hampir terkena bom pada masa penjajahan
belanda.
Lain hal nya dengan Ny. Sulistijah umur
81 tahun, beliau adalah mantan anggota
SRIKANDI, organisasi yang mendampingi
tentara-tentara Indonesia pada saat merebut
kemerdekaan dengan tugas mencari bahan
makanan dan obat-obatan untuk tentara yang
berperang, beliau menceritakan lagu hallo-hallo
bandung dengan menangis karena teringat pada
saat beliau tertembak kakinya oleh belanda saat
mencari bahan makanan.
Sejalan dengan pendapat Djohan,
mengenai tanggapan para lansia yaitu Ibu sri
hermiati, Whihelmia Wilujeng dan Sulistija
bahwa musik mampu membuat para lansia
mengingat kejadian di masa lampau.
Saat peneliti mewawancarai Suhar umur
102 yang hanya bisa terbaring di ranjangnya,
sepertinya beliau sulit sekali untuk berbicara
dan bergerak saat peneliti bertanya tentang
musik kesukaan beliau, namun beliau berusaha
sekuat tenaga untuk bertepuk-tepuk tangan
sambil memaksa wajahnya untuk bersenyum
memandangi peneliti dan membuat suatu irama
ritmis pada tepuk tangan beliau.
Pada saat peneliti mewawancarai Sri
Hermiati umur 74 tahun dalam kamarnya,
beliau langsung menangis saat peneliti
mengajukan pertanyaan judul lagu apa yang
beliau suka, beliaupun bercerita tentang masa
lalunya pada saat dijodohkan degan orang
tuanya oleh seseorang yang belum dia kenal
dan akhirnya menikah. Beliau menangis campur
tersenyum dengan sendirinya karena pada
akhirnya beliau bisa mencintai suaminya.Beliau
tidak seberapa paham dengan musik ataupun
lagu namun beliau suka mendengarkan musik
keroncong karena almarhum suaminya adalah
pemain musik keroncong, setiap beliau
mendengarkan lagu keroncong, beliau teringat
almarhum suaminya sering berlatih musik
keroncong di teras rumahnya dengan temanteman almarhum suaminya.
C. Simpulan dan saran
Kegiatan
bermusik
di
lembaga
kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali
Surabaya mengacu pada lagu yang di senangi
lansia yaitu lagu-lagu perjuangan contohnya
lagu bengawan solo, sepasang mata bola,
jembatan merah dan lagu lainya mengingat
sebagian besar lansia penghungi lembaga itu
adalah para pejuang wanita, sehingga jika
7
diperdengarkan lagu-lagu perjuangan pada
lansia di pagi hari, lansia akan merasa nyaman
dan bersemangat serta mengasah daya ingat
sedangkan pada saat kegiatan bulanan acara
ramah tamah pada saat kuis tebak lagu lansia
juga terdorong untuk aktif bersosialisasi
terhadap sesama lansia, begitu juga saat
benyanyi secara bergantian juga mendorong
lansia untuk bergembira serta bersosialisasi
terhadap sesama.
Peranan musik yang diperoleh lansia di
lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo
dedali Surabaya adalah sebagai media
kenyamanan dan penghilang kebosanan,
mengasah daya ingat saat teringat pengalaman
di masa lalu ole lagu tertentu serta sebagai
media interaksi sosial terhadap sesama lansia
untuk bertukar pengalaman masa lalu karena
lagu tertentu
dank arena sama-sama
menggemari lagu-lagu yang sama.
Tanggapan para lansia tentang musik
adalah lansia sangat suka dengan musik dan
musik mampu membuat mereka nyaman,
gembira serta menghilangkan kebosanan.
Mayoritas lansia sangat suka dengan lagu-lagu
perjuangan mengingat mereka adalah mantan
wanita-wanita pejuang 45, lagu tersebut selain
disenangi oleh para lansia juga terdapat nilai
tersendiri di dalam hati mereka karena
berhubungan dengan pengalaman-pengalaman
mereka di masa lalu.
Jadi peranan musik bagi lansia di Panti
Tresna Werdha Hargo Dedali adalah musik
mampu membuat mental lansia merasa senang
dan nyaman serta mengasah daya ingat karena
mengingatkan lansia akan kejadian di masa lalu
sehingga membuat lansia menghindari penyakit
pikun, bahkan mampu membangun mental dan
interksi sosialisas para lansia terhadap sesama
lansia.
Setelah melakukan penelitian dan
pengamatan, yang kemudian dibahas dan
disajikan dalam laporan penelitian ini, maka
peneliti merasa perlu menyampaikan beberapa
saran sebagai berikut :
Disarankan bagi lembaga atau panti jompo yang
lain untuk lebih sering memakai program
kegiatan musik, karena musik terbukti bisa
mengurangi kecemasan dan stress serta
memberi rasa rileks pada tubuh yang
berdampak terlepasnya emosi-emosi negativ.
Bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga
yang sudah lanjut usia namun ingin merawatnya
sendiri dirumah, sering-seringlah memakai
media musik untuk diperdengarkan pada
anggota keluarga yang sudah lanjut usia dan
ajaklah sekali waktu untuk bernyanyi bersama
keluarga, disamping menambah keakraban
anggota keluarga dan kegembiraan, musik
mampu menenangkan dan menghilangkan
stress keluarga anda yang sudah berkelanjutan
usia.
Daftar Rujukan
Andi Rama, Prambudi. 2008 “Tingkat Depresi
Lanjut Usia
Yang Tinggal Dipanti
Wredha Hargo Dedali Manyar Kartika
Surabaya”,.
Surabaya
:
Proposal
penelitian Politeknik Kesehatan
Arikunto,
Suharsimi.
2007.
Prosedur
Penelitian. Jakarta:PT Rineka Cipta
Boedhisantoso, S. 1982.“Kesenian dan Nilainilai Budaya” Analisis Kebudayaan Th.
III no.2 Jakarta : Depdikbud R.I., 1982
Djohan dan A Supratikna(ed). 2005. Psikologi
Musik. Yogakarta: Buku Baik
Djohan.2009. Psikologi Musik. Yogyakarta :
Best Publisher
Listiyowati, Ira. 2006 “Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Pemantapan Sikap
Hidup Sehat Lansia Yang Mengalami
Dimensia Di Panti Surya
8
Surabaya”.Surabaya: Skripsi prodi Ilmu
Keperawatan FK UNAIR
Mack, Dieter. 1995. Sejarah Musik Jilid 4.
Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi
Moleong, Lexy . J. 1991. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Soedarsono, R.M. 1992 Pengantar Apresiasi
Seni. Jakarta : Balai Pustaka.
Sutrisno. 2007 ” Efektifitas Terapi Musik
Terhadap Peningkatan kualitas Tidur
Penderita Insomnia Pada Lansia Dipanti
Wredha Pucang Gading Semarang”,.
Semarang : Skripsi Prodi Ilmu
Keperawatan FK UNDIP
UU RI No.4 (1965) Tentang pemberian
bantuan kehidupan kepada orang-orang
jompo.
UU RI No.13 (1998) Tentang kesejahteraan
lanjut usia.
9
Download