PERANAN MUSIK BAGI LANSIA DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA HARGO DEDALI SURABAYA Terry Rizaldi K Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya E-mail : [email protected] Pembimbing: Dra. Retnayu Prasetyanti, M.Si. Dosen Sendratasik FBS Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Usia tua merupakan fase yang dialami manusia saat bertambahnya usia atau biasa disebut lansia (lanjut usia). Keberadaan lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia yang menampung para lansia jumlahnya cukup banyak, namun kondisi beberapa lembaga tersebut kurang memberikan pelayanan kenyamanan bagi penghuninya sehingga para lansia merasa bosan dan kesepian. Dari beberapa lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia yang ada di Surabaya terdapat satu lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia yang kondisinya menyenangkan, penghuninya sangat bersemangat karena di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia ini ada kegiatan bermusik bagi para lansia, nama lembaga ini adalah lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan musik bagi lansia dan mendeskripsikan tanggapan lansia tentang musik sedangkan rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana peranan musik bagi lansia di lembaga tersebut, bagaimana program musik bagi para lansia di lembaga tersebut dan bagaimana tanggapan para lansia terhadap musik. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga kesejahteraan lanjut sosial hargo dedali Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif dengan sumber data yang diperoleh dari pengurus lembaga tersebut yaitu ibu ilung dan ibu wiwik serta para penghuni lansia untuk mendapatkan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi setelah itu data di analisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data di lakukan dengan teknik triangulasi sumber. Hasil akhir dari penelitian ini mendeskripsikan tentang program musik di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia Hargo Dedali Surabaya antara lain: 1. Program musik harian yaitu lansia diperdengarkan musik setiap pagi. 2. Program musik bulanan yaitu setiap bulan ada acara ramah tamah dengan bernyanyi bersama dan tebak judul lagu., dampak positif yang diperoleh lansia dari musik adalah sebagai media penghilang rasa bosan dan merasa kesepian, mengasah daya ingat lansia serta media interaksi sosial terhadap sesama lansia di lembaga tersebut serta mendeskripsikan beberapa tanggapan lansia tentang dampak positif dari musik bagi dirinya. Kata Kunci : Peranan musik, lansia, kegiatan bermusik ABSTRACT Old age is a phase that people experience when we get older or so-called elderly . The existence of a social welfare institution elderly accommodate the elderly is quite a lot , but the condition of some of these institutions are less provide comfort services for the residents so that the elderly feel bored and lonely . Of some elderly social welfare agencies in Surabaya there is a social welfare institution elderly unpleasant condition , the residents are very excited because in a social 1 welfare institution elderly is no music activities for the elderly , the name of this institution is the social welfare institution elderly Hargo dedali . The purpose of this study was to describe the role of the music for the elderly and describe the response of the elderly to music while formulation of the problem of this research is how the role of music in institutions for the elderly , how the music program for the elderly in institutions and how the response of the elderly to the music. This research was conducted in advanced social welfare institutions Hargo dedali Surabaya. This research uses descriptive qualitative research method with source data obtained from the management of the institution is ilung mother and mother Mandy and the elderly occupants author to obtain data using observation , interviews and documentation after the data was analyzed by data reduction , data presentation and withdrawal conclusion . The validity of the data is done by triangulation tecnique. The final results of this study describe the music program in social welfare institution elderly Dedali Hargo Surabaya , among others : 1 . Daily music program that is older music is played every morning . 2 . Monthly music program that each month there is a gathering with singing along and guess the title of the song . , The positive impact of the music is derived elderly as relievers media bored and feel lonely , elderly sharpening memory and social interaction media to fellow senior citizens the institution as well as describing some of the responses on the positive impact of the elderly for her music . Keywords : Role of music , the elderly , musical activities sempat untuk mengurus lansia di tempat tinggal mereka. Proses penuaan mempunyai dampak luas dan persoalan yang muncul karena kebutuhan atas pelayanan, kesempatan, dan fasilitas bagi lanjut usia akan bertambah. Pemerintah dan masyarakat telah berupaya melaksanakan kebijakan dan program untuk kesejahteraan lanjut usia dengan mendirikan lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia.Undang-Undang RI no.4 Tahun 1965 tentang “Pemberian Bantuan Kehidupan bagi Orang-Orang Jompo”(Undang-undang dasar RI 1945 dan daftar undang-undang 1965). Ada beberapa lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia di Surabaya yang menampung para lansia, baik itu swasta yang didirikan sendiri maupun panti sosial yang mendapat dana dari pemerintah. Namun patut diperhitungkan bahwa lansia kadang sukar beradaptasi terhadaplingkungan maupun suasana baru dan kadang lebih menyukai tinggal di rumahnyasendiri. Setelah peneliti A. Pendahuluan Usia bertambah dan menjadi tua merupakan fase kehidupan yang dialami manusia, dengan bertambahnya usia kemungkinan tubuh akan mengalami penurunan fungsi fisik seperti kulit yang mengeriput, rambut memutih, penurunan pendengaran, pengelihatan kabur, mudah lelah, mudah lupa, gerak lambat dan lain-lain. Sebagian besar kondisi lansia di masyarakat dengan penurunan fisik tersebut kurang mendapat perhatian dari keluarga dikarenakan kesibukan anak dan cucu mereka sehingga berkurangnya aktifitas, jarang berkomunikasi serta interaksi sosial. Hal ini besar kemungkinan mempengaruhi kondisi psikologi lansia seperti merasa kesepian, merasa bosan dan lain sebagainya. Maka tidak jarang banyak anggota keluarga lansia yang menempatkan lansia di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia karena di tengah-tengah kesibukan mereka tidak 2 menelusuri beberapa lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia di Surabaya ternyata ada salah satu lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia yang para penghuni lansia nya begitu semangat dan ceria, lembaga ini bernama Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Hargo Dedali, para lansia disini begitu semangat dan ceria. Para lansia lembaga ini begitu antusias saat peneliti memasuki lembaga tersebut, hal ini dapat dibuktikan ketika mereka berebut untuk menyapa dan memberi senyuman hangat saat peneliti melewati kamar-kamar mereka untuk berkeliling di lembaga ini, keadaan yang menyenangkan seperti ini tidak di jumpai di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usialain yang cenderung pasif saat peneliti menelusuri lembaga-lembaga itu. Penyambutan yang hangat oleh lansia kepada peneliti dan semangat mereka serta keceriaan mereka di Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut UsiaHargo Dedali membuat peneliti semakin penasaran dan bertanya-tanya serta ingin tahu lebih tentanglembaga ini sehingga membuat peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang panti ini dengan bertanya-tanya pada pengurus lembaga ini. Setelah ditelusuri ke pengurus lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali, ternyata lembaga ini didirikan oleh mantan wanita pejuang dan sebagian besar lansia penghuni lembaga ini adalah wanita-wanita pejuang 45. Pengurusjuga menjelaskan penghuni lembaga ini memiliki semangat dan keceriaan yang luar biasa meski fisik mereka telah menurun dan sangat lemah.Selain itu sebagian besar penghuni lembaga ini sangat menyukai dengan musik terutama lagu-lagu perjuangan mengingat sebagian besar dari mereka adalah wanita-wanita pejuang 45. Dari penjelasan sumber tentang asal usul lembaga ini bahwa yang mendirikan lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali adalah mantan wanita pejuang yang terkenal dengan panggilan ibu Dar Mortir. Setelah didirikan lembaga ini, ternyata beliau banyak melakukan aktifitas dan berinteraksi sosial dengan penghuni lembaga ini, aktifitas yang sering beliau lakukan cenderung pada hoby beliau yaitu bernyanyi bersama lansia penghuni lembaga ini dan bercengkrama. Dengan sering nya hoby yang dilakukan beliau dan para penghuni lansia akhirnya hoby mereka menjadi aktifitas yang rutin pada lembaga ini hingga sekarang meskipunAlm .Ibu Dar Mortir telah lama wafat. Penguruspun berpendapat dengan adanya kegiatan musik ini, membantu para lansia dilembaga ini untuk menghilangkan kebosanan, menambah semangat serta keceriaan. Pengurus panti pun menambahkan, pada saat Alm.ibu Dar Mortir masih sehat, hampir setiap hari beliau bernyanyi dengan para penghuni lembaga ini, namun sekarang kegiatan bernyanyi hanya dilakukan satu bulan sekali mengingat dalam satu harinya banyak kegiatan lain selain kegiatan bermusik yang harus dilaksanakan seperti kegiatan agama, menyulam, senam lansia dan lain-lain. Akan tetapi meskipun kegiatan bernyanyi hanya dilakukan satu sampai dua bulan sekali jika ada waktu dan dana yang mendukung, namun pada setiap hari, para lansia diperdengarkan lagu-lagu pada pagi hari untuk menghilangkan rasa bosan dan kesepian. Fenomena inilah yang menarik penulis untuk meneliti lebih dalam tentang peranan musik bagi lansia di Lembaga kesejahteraan sosial usia lanjut Hargo Dedali Surabaya. Dengan merujuk pada latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah (1)Bagaimana kegiatan musik lansia di lembaga kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Hargo Dedali Surabaya ? (2)Bagaimana peranan musik pada lansia di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali? (3)Bagaimana tanggapan lansia di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali tentang musik yang didengarkan? 3 Berdasakan rumusan masalah diatas, maka peneliti bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan peranan musik pada lansia di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia Hargo Dedali. (2) Mendeskripsikan tanggapan lansia tentang musik yang didengarkan di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga kesejahteraan lanjut sosial hargo dedali Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif dengan sumber data yang diperoleh dari pengurus lembaga tersebut yaitu ibu ilung dan ibu wiwik serta para penghuni lansia untuk mendapatkan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi setelah itu data di analisis dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data di lakukan dengan teknik triangulasi sumber. Musik yang diperdengarkan lansia di lembaga ini oleh pengurus diharapkan dapat membantu mengurangi stres, membuat betah dan mengasah memori ingatan pada lansia sehingga mampu mengantisipasi resiko kepikunan terhadap lansia. Dalam mendengarkan musik membuat lansia hanyut terhadap lagu sehingga membuat lansia mengingat pengalaman tertentu di masa lalu serta membangkitkan emosi seperti senang terhadap lagu tersebut, merasa nyaman dan menghilangkan rasa bosan saat mendengarkan lagu (Djohan, 2009:167). Selain program musik harian di lembaga ini juga ada kegiatan musik bulanan bagi lansia yaitu dalam satu bulan sekali ada kuis tebak lagu dan acara ramah tamah bernyanyi bergantian yang di laksanakan di ruang Aula dan kadang pihak keluarga lansia ikut menghadiri acara ini sekaligus menjenguk lansia. Kuis tebak lagu adalah acara bulanan untuk lansia di yayasan ini yang pesertanya adalah seluruh lansia di lembaga ini. Mereka berlomba-lomba untuk mengacungkan jarinya menebak judul lagu yang diputar DVD . Acara ini di gelar di ruang aula yayasan Hargo Dedali. Lagu-lagu yang diputar dvd adalah lagu-lagu perjuangan, langgam, keroncong yang bertemakan perjuangan. Program kegiatan kuis tebak lagu ini sangat memicu ingatan lansia dan melatih daya ingat ,selain itu dampak positif dari program ini adalah mereka mulai bersosialisasi terhadap sesama dengan memperbincangkan lagu-lagu yang mereka gemari dan merekapun saling bertukar pengalaman-pengalaman pribadi di masa lalu akan hubungan lagu yang mereka gemari dengan pengalaman dan kejadian di masa lalu. Musik juga berpengaruh bagi lansia sebagai alat untuk membantu meningkatkan interaksi sosial terhadap sesama lansia (Djohan, 2005:142). B. Peranan musik bagi lansia di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia Hargo Dedali Surabaya Keberadaan musik sangat berpengaruh bagi lansia di lembaga ini sehingga ada program kegiatan musik di lembaga ini yaitu kegiatan musik harian dan kegiatan musik bulanan. Kegiatan tersebut sangat memicu lansia untuk aktif bersosialisasi terhadap sesama lansia, mengasah memori daya ingat dan penghilang kebosanan . Pada setiap pagi di lembaga ini ada kegiatan bermusik yaitu lansia di perdengarkan lagu-lagu sampai jam makan siang, setelah jam makan siang diteruskan dengan lantunan ayatayat suci al qur’an. Lagu-lagu yang diperdengarkan lansia di setiap pagi biasanya adalah lagu-lagu perjuangan serta langgam dan keroncong bertema perjuangan. Dengan media dvd player dan beberapa speaker pengeras suara yang sudah menempel disetiap sudut panti mampu melantunkan beberapa lagu disetiap pagi. 4 Program kegiatan musik bulanan disamping kuis tebak lagu , adapula acara ramah tamah yaitu lansia penghuni yayasan mengeskpresikan dirinya dengan bernyanyi secara bergantian dengan di putarkan lagu melalui DVD dan kadang jika ada dana lebih dari donatur atau keluarga lansia acara ramah tamah di iringi pemain musik electone. Meski sulit dan pelat untuk mengatakan kata-kata para lansia karena faktor usia dan kepikunan terhadap kosa kata tidak mematahkan semangat mereka untuk bernyanyi, bahkan ada yang sampai menangis saat bernyanyi karena mengingat kejadian masa lalu. Saat salah satu lansia bernyanyi dengan microphone, lansia lainya pun ikut bernyanyi sambil membukabuka buku catatan lirik-lirik lagu untuk memilih lagu yang akan dinyanyikan nanti. Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu pilihan mereka sendiri dan kebanyakan lagu yang mereka pilih untuk dinyanyikan adalah lagulagu yang bertemakan perjuangan baik itu lagu pop maupun keroncong. Acara ramah tamah ini digelar 1 bulan sekali dengan dikumpulkan para lansia di ruang aula, dipersiapkanya konsumsi dan pemain electone. Harapan pengurus panti, dengan diadakan acara ramah tamah bernyanyi bersama, akan menciptakan rasa persaudaraan yang dekat antar sesama lansia penghuni panti dan juga membangkitkan semangat mereka serta mengasah daya ingat mereka. Kegiatan ini membuat lansia aktif bersosialisasi dengan sesama penghuni untuk memperbincangkan pengalaman-pengalaman pribadi di masa lalu pada lagu-lagu tertentu, serta lansia dilatih aktif untuk keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik meski mereka agak sedikit lupa akan beberapa kosa kata . Di dalam kelompok, seseorang ditolong untuk mengembangkan perhatiannya terhadap orang lain dengan bernyanyi bersama, banyak lagu yang membantu manula untuk mengingat peristiwa dalam kehidupan mereka, selain itu bernyanyi bersama juga dapat memicu semangat lansia saat mengembangkan perhatianya terhadap orang lain sehingga dapat melatih lansia untuk mengembangkan artikulasi setiap kosa kata saat lansia bernyanyi maupun lansia memperatikan lansia yang lainnya sedang bernyanyi , selain itu banyak lagu yang membantu lansia mengingat peristiwa di masa lampau (Djohan, 2005:233). Musik sangat berperan di yayasan ini sebagai media penyemangat pada lansia seperti penghilang rasa bosan dan mengasah memori ingatan lansia saat teringat akan masa lalu oleh lagu tertentu serta sebagai media interaksi sosial. Musik merupakan salah satu kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah lepas dari masyarakat(Boedhisantoso,1982:23) maka dalam penelitian ini musik adalah salah satu kebutuhan masyarakat termasuk lansia. 1. Penghilang rasa bosan dan penyemangat Lansia betah diyayasan ini karena disetiap pagi hari lansia diperdengarkan lagu-lagu perjuangan yang kebetulan mereka menggemari lagu tersebut. Mayoritas lansia penghuni yayasan ini suka sekali dengan musik ,bahkan saat-saat mengganggur dan saat tidak ada suara musik, sebagian dari mereka bernyanyi sendiri sehingga musik sangat berperan penting di yayasan ini, bahkan sebagian dari mereka berebut ke pengurus panti untuk meminta lagu yang akan di putar DVD sesuai dengan keinginan mereka judul-judul lagu yang akan diputar. Jika saat siang dan sore hari tidak ada lantunan musik , beberapa lansia yang merasa jenuh dan bosan sering bernyanyi sendiri tanpa alunan musik, baik dalam kamar maupun di teras depan kamar mereka. Adapula salah satu penghuni lansia yang tidak ingin lepas dari radio kecil miliknya untuk memutar lagu-lagu tembang kenangan. Ada beberapa alasan penggunaan musik dalam kegiatan medis, beberapa alasan tersebut 5 adalah sebagai penenang bagi lansia, mereduksi stress pikiran lansia serta mengatur kegembiraan lansia yang positif ( Djohan, 2005:234). Jadi musik mampu digunakan sebagai media terapi penghilang kebosanan dan penyemangat bagi lansia . bernyanyi bersama dengan suara yang lirih sambil memegang tangan lansia yang lain sambil tersenyum seakan-akan mereka adalah keluarga yang sangat akrab dan penuh kasih sayang membuat pengurus lembaga yang melihat terharu dan merasakan mereka tela menemukan keluarga barunya serta kebahagian yang fresh di lembaga ini. Musik juga berpengaruh bagi lansia sebagai alat untuk membantu meningkatkan interaksi sosial terhadap sesama lansia (Djohan. 2005:142). Dari hasil observasi dan wawancara dilapangan ternyata ada bermacam-macam komentar lansia tentang peranan musik bagi dirinya. Berikut ini adalah beberapa tanggapan-tanggapan dari para lansia di hargo dedali akan peranan musik bagi diri mereka. Seperti yang ditanggapi oleh hartati umur 80 tahun lansia penghuni hargo dedali yaitu beliau tidak seberapa suka dengan musik namun setiap mendengarkan musik beliau merasa nyaman dan betah dipanti jompo hargo dedali. Sama halnya dengan Sunarti 110 tahun penghuni hargo dedali, beliau sangat suka sekali bernyanyi, beliau bercerita sangat tertekan sekali dipanti jompo hargo dedali dikarenakan harus ini dan itu oleh staf panti. Saat peneliti menanyakan pentingnya musik bagi dirinya, beliaupun mulai bebagi pengalaman masa lalunya yaitu pada jaman penjajahan jepang dirinya adalah seorang biduan wanita. Beliau mengaku jika setiap stress dan tertekan beliau bernyanyi seharian didalam kamar. Pada saat peneliti bertemu dengan Mujinem umur 90 tahun, peneliti agak sedikit kebingungan karena ibu mujinem agak sedikit tuli, pada saat pengurus melewati depan kamar, ibu penguruspun berteriak “nyanyi bu nyanyi,niku mahasiswa unesa buk ,musik, tanpa menjawab beliau langsung menyanyikan lagu jembatan merah dan penelitipun kesulitan untuk mewawancarai beliau. 2. Sebagai media melatih daya ingat Disamping menghibur musik juga mengingatkan sesuatu dimasa lampau bagi lansia pada saat mendengar lagu-lagu tertentu di pagi hari maupun pada saat kuis tebak lagu serta saat bernyanyi bersama sehingga memori ingatan para lania terlatih dan mengantisipasi lansia terhadap resiko kepikunan pada lansia. Pengalaman lansia akan kejadian di masa lalu mayoritas adalah peristiwa perjuangan kemerdekaan dimana mereka adalah mantan wanita pejuang 45, sehingga jika mendengarkan lagu-lagu perjuangan secara tidak langsung akan melatih memori ingatan mereka saat mereka teringat oleh peristiwa masa lalu. Musik mampu membuat lansia teringat oleh kejadian di masa lalu sehingga memori ingatan lansia dapat terlatih dan terantisipasi dari resiko kepikunan (Djohan, 2009: 166). 3. Sebagai media interaksi sosial Musik juga berpengaruh bagi lansia untuk berinteraksi sosial terhadap sesama lansia seperti saat kegiatan kuis tebak lagu yang diselenggarakan setiap bulan sekali pada acara ramah tamah dimana pada saat lansia mengingat ingat lagu mereka langsung teringat akan kejadian-kejadian di masa lalu dan mulai menceritakan pengalaman-pengalaman di masa lalu mereka terhadap para lansia, kadang adapula yang sampai menangis setela itu tersenyum kembali dan tertawa kecil. Bahkan di pagi hari saat diperdengarkan lagu, para lansia yang berada di depan kamar berkumpul dengan lansia yang lain pun tidak lepas dari perbincangan akan pengalaman-pengalaman masa lalu, mengingat-ingat judul lagu serta 6 Berdasarkan tanggapan ibu Hartati, Sunarti dan munijem, menurut pendapat mereka musik mampu menghilangkan stress, membuat senang dan nyaman. Sejalan dengan pendapat Djohan ada delapan alasan dalam penggunaan musik, beberapa alasan penggunaan musik dari delapan alasan tersebut yang terkait untuk menghilangkan stress, membuat senang dan nyaman lansia adalah: 1. Mengatur kegembiraan dan interaksi sosial yang positif 2. Sebagai penguat untuk kesehatan dalam hal keterampilan fisiologi, emosi dan gaya hidup. 3. Mereduksi stress pada pikiran dan kesehatan tubuh. Wihelmina wilujeng 87 tahun, penghuni hargo dedali, pada saat peneliti berwawancara beliau berkomentar musik dapat membuatnya riang, penghilang rasa jenuh dan mengingat masa lalu saat-saat perjuangan. Bahkan saat diwawancarai ,dengan fisiknya yang tua rentah, beliau masih sangat riang dengan ditemani radio kecil yang ada di tanganya. Bahkan jika batry radio itu habis beliau akan sangat kebingungan sampai-sampai keluar gerbang ingin membeli battery radionya, beliau mengaku dalam sehari tidak ingin lepas dari alunan lagu pada radionya. Lagu yang selalu dinanti beliau pada radionya adalah lagu dengan judul selendang sutra(keroncong) , karena mengingatkan beliau saat mengungsi dan hampir terkena bom pada masa penjajahan belanda. Lain hal nya dengan Ny. Sulistijah umur 81 tahun, beliau adalah mantan anggota SRIKANDI, organisasi yang mendampingi tentara-tentara Indonesia pada saat merebut kemerdekaan dengan tugas mencari bahan makanan dan obat-obatan untuk tentara yang berperang, beliau menceritakan lagu hallo-hallo bandung dengan menangis karena teringat pada saat beliau tertembak kakinya oleh belanda saat mencari bahan makanan. Sejalan dengan pendapat Djohan, mengenai tanggapan para lansia yaitu Ibu sri hermiati, Whihelmia Wilujeng dan Sulistija bahwa musik mampu membuat para lansia mengingat kejadian di masa lampau. Saat peneliti mewawancarai Suhar umur 102 yang hanya bisa terbaring di ranjangnya, sepertinya beliau sulit sekali untuk berbicara dan bergerak saat peneliti bertanya tentang musik kesukaan beliau, namun beliau berusaha sekuat tenaga untuk bertepuk-tepuk tangan sambil memaksa wajahnya untuk bersenyum memandangi peneliti dan membuat suatu irama ritmis pada tepuk tangan beliau. Pada saat peneliti mewawancarai Sri Hermiati umur 74 tahun dalam kamarnya, beliau langsung menangis saat peneliti mengajukan pertanyaan judul lagu apa yang beliau suka, beliaupun bercerita tentang masa lalunya pada saat dijodohkan degan orang tuanya oleh seseorang yang belum dia kenal dan akhirnya menikah. Beliau menangis campur tersenyum dengan sendirinya karena pada akhirnya beliau bisa mencintai suaminya.Beliau tidak seberapa paham dengan musik ataupun lagu namun beliau suka mendengarkan musik keroncong karena almarhum suaminya adalah pemain musik keroncong, setiap beliau mendengarkan lagu keroncong, beliau teringat almarhum suaminya sering berlatih musik keroncong di teras rumahnya dengan temanteman almarhum suaminya. C. Simpulan dan saran Kegiatan bermusik di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali Surabaya mengacu pada lagu yang di senangi lansia yaitu lagu-lagu perjuangan contohnya lagu bengawan solo, sepasang mata bola, jembatan merah dan lagu lainya mengingat sebagian besar lansia penghungi lembaga itu adalah para pejuang wanita, sehingga jika 7 diperdengarkan lagu-lagu perjuangan pada lansia di pagi hari, lansia akan merasa nyaman dan bersemangat serta mengasah daya ingat sedangkan pada saat kegiatan bulanan acara ramah tamah pada saat kuis tebak lagu lansia juga terdorong untuk aktif bersosialisasi terhadap sesama lansia, begitu juga saat benyanyi secara bergantian juga mendorong lansia untuk bergembira serta bersosialisasi terhadap sesama. Peranan musik yang diperoleh lansia di lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia hargo dedali Surabaya adalah sebagai media kenyamanan dan penghilang kebosanan, mengasah daya ingat saat teringat pengalaman di masa lalu ole lagu tertentu serta sebagai media interaksi sosial terhadap sesama lansia untuk bertukar pengalaman masa lalu karena lagu tertentu dank arena sama-sama menggemari lagu-lagu yang sama. Tanggapan para lansia tentang musik adalah lansia sangat suka dengan musik dan musik mampu membuat mereka nyaman, gembira serta menghilangkan kebosanan. Mayoritas lansia sangat suka dengan lagu-lagu perjuangan mengingat mereka adalah mantan wanita-wanita pejuang 45, lagu tersebut selain disenangi oleh para lansia juga terdapat nilai tersendiri di dalam hati mereka karena berhubungan dengan pengalaman-pengalaman mereka di masa lalu. Jadi peranan musik bagi lansia di Panti Tresna Werdha Hargo Dedali adalah musik mampu membuat mental lansia merasa senang dan nyaman serta mengasah daya ingat karena mengingatkan lansia akan kejadian di masa lalu sehingga membuat lansia menghindari penyakit pikun, bahkan mampu membangun mental dan interksi sosialisas para lansia terhadap sesama lansia. Setelah melakukan penelitian dan pengamatan, yang kemudian dibahas dan disajikan dalam laporan penelitian ini, maka peneliti merasa perlu menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : Disarankan bagi lembaga atau panti jompo yang lain untuk lebih sering memakai program kegiatan musik, karena musik terbukti bisa mengurangi kecemasan dan stress serta memberi rasa rileks pada tubuh yang berdampak terlepasnya emosi-emosi negativ. Bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga yang sudah lanjut usia namun ingin merawatnya sendiri dirumah, sering-seringlah memakai media musik untuk diperdengarkan pada anggota keluarga yang sudah lanjut usia dan ajaklah sekali waktu untuk bernyanyi bersama keluarga, disamping menambah keakraban anggota keluarga dan kegembiraan, musik mampu menenangkan dan menghilangkan stress keluarga anda yang sudah berkelanjutan usia. Daftar Rujukan Andi Rama, Prambudi. 2008 “Tingkat Depresi Lanjut Usia Yang Tinggal Dipanti Wredha Hargo Dedali Manyar Kartika Surabaya”,. Surabaya : Proposal penelitian Politeknik Kesehatan Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta:PT Rineka Cipta Boedhisantoso, S. 1982.“Kesenian dan Nilainilai Budaya” Analisis Kebudayaan Th. III no.2 Jakarta : Depdikbud R.I., 1982 Djohan dan A Supratikna(ed). 2005. Psikologi Musik. Yogakarta: Buku Baik Djohan.2009. Psikologi Musik. Yogyakarta : Best Publisher Listiyowati, Ira. 2006 “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemantapan Sikap Hidup Sehat Lansia Yang Mengalami Dimensia Di Panti Surya 8 Surabaya”.Surabaya: Skripsi prodi Ilmu Keperawatan FK UNAIR Mack, Dieter. 1995. Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi Moleong, Lexy . J. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Soedarsono, R.M. 1992 Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta : Balai Pustaka. Sutrisno. 2007 ” Efektifitas Terapi Musik Terhadap Peningkatan kualitas Tidur Penderita Insomnia Pada Lansia Dipanti Wredha Pucang Gading Semarang”,. Semarang : Skripsi Prodi Ilmu Keperawatan FK UNDIP UU RI No.4 (1965) Tentang pemberian bantuan kehidupan kepada orang-orang jompo. UU RI No.13 (1998) Tentang kesejahteraan lanjut usia. 9