SMKN 2 MAKASSAR JOOB SHEET: PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO Kelas XI Semester 3 Waktu 4 X 45 AKUSTIK GELOMBANG SUARA Revisi Tanggal Nomor 01 01/10/16 1.1 Tuliskan Anggota Kelompokmu disini : 1. ...................................................... 2. ...................................................... 3. ...................................................... 4. ...................................................... 5. ...................................................... A. Tujuan : Setelah melakukan percobaan ini peserta didik dapat menjelaskan tentang gelombang suara B. Teori Dasar Gelombang Suara 1. Terbangkitnya Suara Akustik adalah ilmu suara, yang dimaksud suara adalah getaran mekanik suatu material. Materi dapat seperti udara (bunyi udara), air (bunyi air) atau benda pejal (bunyi benda pejal). Suara melalui media udara disampaikan ke telinga. 2. Frekuensi bunyi Frekuensi bunyi menyatakan, berapa banyak penebalan dan penipisan partikel udara dalam satu detik berurutan satu sama lain. Banyak ayunan tekanan tiap satuan waktu disebut frekuensi dan akan diamati sebagai nada. Frekuensi akan menentukan tinggi nada yang didengar telinga. Telinga manusia dapat mengenal getaran suara antara kira-kira 16Hz dan 16kHz sebagai nada. Semua yang terletak dalam daerah ini disebut sebagai frekuensi 381 382 nada dan suara dalam daerah frekuensi suara yang dapat terdengar. Daerah frekuensi pada daerah ini disebut sebagai daerah pendengaran. Untuk getaran mekanik di atas 20kHz disebut sebagai suara ultra atau ultra sonic. Suara ini hanya biasa didengar oleh beberapa macam binatang, misalnya anjing, tikus dan lain-lain. Dalam teknik yang disebut suara ultra sampai dengan 10MHz, ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia tapi untuk keperluan tertentu misalnya untuk menguji material atau dalam bidang kedokteran dan lainnya. Simbol besaran frekuensi f dan dengan satuan Hertz (Hz). π π=π» T = waktu untuk 1 periode dengan satuan s (detik) 3. Tekanan bunyi Gelombang bunyi merambat dalam suatu medium melalui penebalan dan penipisan yang periodis. Penebalan suatu materi berarti sama dengan penaikan tekanan, penipisan berarti sama dengan pengurangan tekanan dibanding dengan tekanan normal dalam keadaan diam. Pada penyebaran suara, seperti dalam udara, tekanan normal udara diubah secara periodis dalam irama gelombang suara. Yaitu tekanan saat diam dari udara ditumpangi tekanan yang berubah. Tekanan berganti suara ini disebut sebagai tekanan suara p. Catatan: Tekanan suara p merupakan tekanan berganti yang tergantung pada tempat dan waktu. Dalam fisika didefinisikan : tekanan menunjukkan, berapa besar tenaga yang berpengaruh secara tegak lurus di atas sebuah luasan. Atau dalam rumusan : πΉ π=π΄ = πππππππ = ππππππ πΏπ’ππ ππ 4. Penyebaran bunyi Bunyi dapat menyebar dalam bahan padat, cairan dan bahan gas. Kecepatan penyebaran bergantung dari ketebalan medium. Semakin tebal dan semakin elastis mediumnya, akan semakin lambat molekul dapat menyebarkan bunyi. Dan dalam ruang hampa udara, juga bunyi tidakdapat merambat. Penyebaran bunyi dalam udara bergantung pada temperature udara. 383 πΆ = 331,4 π π + 0,6 .π π π β C = Kecepatan penyebaran T = Temperatur udara (°C) 5. Panjang gelombang Antara kecepatan penyebaran bunyi c, panjang gelombang λ dan frekuensi sebuah suara terdapat hubungan seperti berikut : πΆ = 331,4 π π + 0,6 .π π π β c = kecepatan bunyi dalam m/s λ = panjang gelombang dalam m f = frekuensi dalam Hz C. Keselamatan Kerja : a. Baca dan pahamilah petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar! b. Dalam menggunakan alat ukut, mulailah dengan batas ukur yang besar. c. Jangan meletakan alat dan bahan di tepi meja. d. Hati-hatilah dalam pemakaian alat. Gunakan alat sesuai fungsinya. e. Jangan menghidupkan rangkaian sebelum rangkaian diperiksa secara cermat f. Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum digunakan! g. Hati-hati dalam penggunaan alat-alat praktikum! 384 D. Gambar Percobaan : E. Alat dan Bahan : Batang penggaris mika 30 cm F. Langkah Kerja: 1. Jepit penggaris dengan ibu jari tangan kiri di bibir meja, tarik ujung atas dengan jari sejauh 4 cm. 2. Lakukan hal yang sama dengan angka 1, tetapi ujung atas ditarik sejauh 2 cm. 3. Lakukan percobaan seperti 1a, Lanjutkan dengan percobaan berikut. 4. Panjang penggaris diturunkan menjadi 15 cm saja di atas meja, tarik ujung penggaris sejauh 4 cm 385 G. Sajikan hasil pengamatan : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………........................................ H. Kesimpulan : ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... 386 SMKN 2 MAKASSAR JOOB SHEET: PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO Kelas Semester Waktu XI 3 4 X 45 AKUSTIK GELOMBANG SUARA Revisi 01 Tanggal 01/10/16 Nomor 1.2 Tuliskan Anggota Kelompokmu disini : 6. ............................................... 7. ............................................... 8. ............................................... 9. ............................................... 10. ............................................... I. Tujuan : Setelah melakukan percobaan ini peserta didik dapat menjelaskan tentang gelombang suara J. Teori Dasar : Gelombang Suara 1. Terbangkitnya Suara Akustik adalah ilmu suara, yang dimaksud suara adalah getaran mekanik suatu material. Materi dapat seperti udara (bunyi udara), air (bunyi air) atau benda pejal (bunyi benda pejal). Suara melalui media udara disampaikan ke telinga. 3. Frekuensi bunyi Frekuensi bunyi menyatakan, berapa banyak penebalan dan penipisan partikel udara dalam satu detik berurutan satu sama lain. Banyak ayunan tekanan tiap satuan waktu disebut frekuensi dan akan diamati sebagai nada. Frekuensi akan menentukan tinggi nada yang didengar telinga. Telinga manusia dapat mengenal getaran suara antara kira-kira 16Hz dan 16kHz sebagai nada. Semua yang terletak dalam daerah ini disebut sebagai frekuensi 387 nada dan suara dalam daerah frekuensi suara yang dapat terdengar. Daerah frekuensi pada daerah ini disebut sebagai daerah pendengaran. Untuk getaran mekanik di atas 20kHz disebut sebagai suara ultra atau ultra sonic. Suara ini hanya biasa didengar oleh beberapa macam binatang, misalnya anjing, tikus dan lain-lain. Dalam teknik yang disebut suara ultra sampai dengan 10MHz, ini tidak dapat didengar oleh telinga manusia tapi untuk keperluan tertentu misalnya untuk menguji material atau dalam bidang kedokteran dan lainnya. Simbol besaran frekuensi f dan dengan satuan Hertz (Hz). π π=π» T = waktu untuk 1 periode dengan satuan s (detik) 3. Tekanan bunyi Gelombang bunyi merambat dalam suatu medium melalui penebalan dan penipisan yang periodis. Penebalan suatu materi berarti sama dengan penaikan tekanan, penipisan berarti sama dengan pengurangan tekanan dibanding dengan tekanan normal dalam keadaan diam. Pada penyebaran suara, seperti dalam udara, tekanan normal udara diubah secara periodis dalam irama gelombang suara. Yaitu tekanan saat diam dari udara ditumpangi tekanan yang berubah. Tekanan berganti suara ini disebut sebagai tekanan suara p. Catatan: Tekanan suara p merupakan tekanan berganti yang tergantung pada tempat dan waktu. Dalam fisika didefinisikan : tekanan menunjukkan, berapa besar tenaga yang berpengaruh secara tegak lurus di atas sebuah luasan. Atau dalam rumusan : πΉ π=π΄ = πππππππ = ππππππ πΏπ’ππ ππ 4. Penyebaran bunyi Bunyi dapat menyebar dalam bahan padat, cairan dan bahan gas. Kecepatan penyebaran bergantung dari ketebalan medium. Semakin tebal dan semakin elastis mediumnya, akan semakin lambat molekul dapat menyebarkan bunyi. Dan dalam ruang hampa udara, juga bunyi tidakdapat merambat. Penyebaran bunyi dalam udara bergantung pada temperature udara. 388 πΆ = 331,4 π π + 0,6 .π π π β C = Kecepatan penyebaran T = Temperatur udara (°C) 5. Panjang gelombang Antara kecepatan penyebaran bunyi c, panjang gelombang λ dan frekuensi sebuah suara terdapat hubungan seperti berikut : πΆ = 331,4 π π + 0,6 .π π π β c = kecepatan bunyi dalam m/s λ = panjang gelombang dalam m f = frekuensi dalam Hz K. Keselamatan Kerja : 1. Baca dan pahamilah petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar! 2. Biasakan meletakkan alat-alat kerja pada tempatnya. 3. Pergunakan alat kerja dan alat ukur sesuai dengan peruntukkannya. 4. Periksa tegangan listrik yang akan digunakan sebagai sumber tegangan. 5. Dalam menggunakan alat ukut, mulailah dengan batas ukur yang besar. 6. Jangan meletakan alat dan bahan di tepi meja. 7. Hati-hatilah dalam pemakaian alat. Gunakan alat sesuai fungsinya. 8. Jangan menghidupkan rangkaian sebelum rangkaian diperiksa secara cermat 9. Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum digunakan! 10. Hati-hati dalam penggunaan alat-alat praktikum! 389 L. Langkah Kerja : 1. Siapkan alat/bahan untuk penyelesaian proyek 2. Tentukan objek yang akan diamati 3. Lakukan pengukuran berdasarkan jenis tugas yang diberikan 4. Menyajikan hasil pengukuran dalam Lembar Kerja Proyek 5. Diskusikan dan simpulkan hasil pengukuran 6. Sajikan hasil diskusi dalam diskusi kelas M. No. Sajikan hasil pengukuran ke dalam Tabel di bawah ini Ketinggian air dalam botol Ukur besar amplitudo Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 N. Kesimpulan : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 390 SMKN 2 MAKASSAR JOOB SHEET: PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO Kelas Semester Waktu XI 3 4 X 45 MIKROPHON PRINSIP KERJA MIKROPHON Revisi Tanggal Nomor 01 01/10/16 3.1 Tuliskan Anggota Kelompokmu disini : 11. ...................................................... 12. ...................................................... 13. ...................................................... 14. ...................................................... 15. ...................................................... O. Tujuan : Setelah melakukan kerja proyek ini peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja mikrophon dengan benar P. Teori Dasar : PRINSIP KERJA MIKROPHON Mikropon mengubah energi bunyi kedalam energi listrik dan dengan demikian mikropon sebagai penerima bunyi sebaliknya yang merubah energi listrik kedalam energi bunyi disebut Loudspeaker. Dan dengan demikian sebagai pemancar bunyi. keduanya disebut pengubah elektro akustik (pengubah bunyi). Berdasarkan hukum fisika sebagian dapat digunakan berkebalikan, bahwa sebuah pengubah bunyi dapat bertindak sebagai mikropon ataupun loudspeaker seperti pada pesawat intercom. Berikut ini adalah penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara singkat : Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma 391 logam yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel di mana terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal output mikrofon. Q. Keselamatan Kerja : a. Baca dan pahamilah petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar! b. Dalam menggunakan alat ukut, mulailah dengan batas ukur yang besar. c. Jangan meletakan alat dan bahan di tepi meja. d. Hati-hatilah dalam pemakaian alat. Gunakan alat sesuai fungsinya. e. Jangan menghidupkan rangkaian sebelum rangkaian diperiksa secara cermat f. Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum digunakan! g. Hati-hati dalam penggunaan alat-alat praktikum! R. Gambar Percobaan : 392 S. Alat dan Bahan : a. Kabel secukupnya b. Kotak korek api c. Penjepit buaya d. Baterai e. Pensil Kayu f. Pisau Cutter g. Earphone T. Langkah Kerja : 7. Siapkan alat/bahan untuk penyelesaian proyek 8. Tentukan objek yang akan diamati (Video Pembuatan Mikrophon Sederhana) 9. Rangkai mikrophon sederhana 10. Lakukan Uji coba 11. Menyajikan hasil di Lembar Kerja Proyek 12. Diskusikan dan simpulkan hasil pengukuran 13. Sajikan hasil diskusi dalam diskusi kelas U. Hasil pengamatan : ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… 393 V. Kesimpulan : .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 394 SMKN 2 MAKASSAR JOOB SHEET: PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO Kelas Semester Waktu XI 3 4 X 45 PENGUAT AWAL Revisi Tanggal Nomor 01 01/10/16 4.1 Tuliskan Anggota Kelompokmu disini : 16. ........................................ 17. ........................................ 18. ........................................ 19. ........................................ A. Tujuan Percobaan : 1. Setelah melakukan percobaan tegangan DC penguat awal penguat suara peserta didik dapat menghitung dan menguji tegangan DC penguat awal dengan benar. 2. Setelah melakukan percobaan arus DC penguat awal penguat suara peserta didik dapat menghitung dan menguji arus DC penguat awal dengan benar. B. Teori Dasar : TEGANGAN DAN ARUS DC PENGUAT AWAL Perhitungan dibentuk sedemikian rupa, dengan penaksiran perbandingan tegangan dan arus setepat mungkin. Dalam hubungan dengan praktisnya perhitungan/penaksiran besaran ini menggambarkan kemampuan fungsi sebuah rangkaian. Harga perhitungan/penaksiran dan harga terukur nantinya dapat dibandingkan dan diinterprestasi. Permisalan : ο· Semua harga komponen sesuai dengan gambar rangkaian dan semua benar. ο· Rangkaian berfungsi dengan benar. 395 ο· Penyederhanaan : IE = IC. karena IB sangat kecil dibanding IC ο· Data TR1, TR2 :(BC 549) Digambarkan dalam grafik, bahwa besarnya tegangan basis-emitor (UBE) besarnya penguatan (B) sangat tergantung dari penetapan arus kolektor (IC). 1) UC2 : Agar dihasilkan pengendalian yang simetris, UC2, dimana pada titik ini diambil sinyal keluaran, besarnya kira-kira harus terletak di tengahtengah harga tegangan catu. Dengan demikian : ππ 9π = = 4,5π 2 2 Jika tegangan kolektor transistor terakhir ditetapkan 6V maka tegangan ππ2 = sinyanya sisi positif akan terbatasi oleh tegangan maksimum catu daya. Jika ditetapkan 3V bagian negative sinyal akan dibatasi oleh 0V. pada penetapan UC=4,5V (setengah tegangan catu), maka akan diperoleh tegangan sinyal yang besar dan simetris. 2) Ic2 = U7/R7= (Us-Uc2)/R7=(4,5 V)/(4,7 kΩ)=0,96 mA 3) U9(UE2) = Ic2.R9 = 0,96 mA.1k U9 harus sedikitnya 1 V dan tentu lebih besar dari UBE1 = 0,6 V 4) Uc1 = UB2 = U9 + UBE1-emitor UBE1 = 640 mV (IC= 1 mv) Tegangan basis-emitor UBE sebuah transistor tergantung pada arus kolektor IC. jika arus kolektor IC ditetapkan 1mA, maka pada arus1mA dalam grafik Gambar 4.12 ditarik garis kekanan dan berpotong pada grafik (pilih yang typical) lalu ditarik ke bawah. Maka ditemukanlah besarnya tegangan UBE, dalam hal ini ditemukan UBE sebesar 640mV untuk transistor TR2. Sedang untuk kondisi transistor TR1 dengan IC=60 A maka diperoleh UBE=560mV 5) πΌπ1 = ππ −ππ1 π 3+π 6 9π−16 π = 120 πΎπΊ+4,7 πΎπΊ = 59 µπ΄ 6) UE1 = IC 7) UB1 = UE1 + UBE-emitor UBE UB1 harus lebih kecil dari U9 agar arus basis dapat mengalir. Dengan sangat kecilnya arus basis IB1 dan sangat lebih kecil dari IC2, maka hanya terdapat tegangan jatuh yang kecil pada R2. 396 Gambar 4.1. Penguatan (hFE) fungsi arus kolektor (IC) (Philips Data handbook, Semiconductor Part 3 Nov 1982) 8) πΌπ΅ 1 = 9) πΌπ΅ 2 = π9−ππ΅ 1 π 2 πΌπ 2 π΅2 = = 960ππ−868 ππ 0,96 ππ 275 220ππΊ = 0,41 µπ΄ = 3,5 µπ΄ Dari Gambar 4.1. dapat dibaca penguatan arus B (untuk arus searah) atau hFE, untuk transistor TR2 sebesar 275 karena IC=0.96mA. Untuk transistor TR1 penguatannya sebesar 200 karena IC=60µA Dengan menggunaan lembar data dan tanpa teori yang rumit memungkinkan perhitungan tegangan dan arus dengan ketepatan yang cukup. Perhitungan tidak harus persis seperti langkah-langkah yang dibicarakan di atas. Untuk diperhatikan, bahwa seharusnya dilakukan permisalan sedikit mungkin, untuk mendapatkan ketepatan hasil yang masih dapat diterima. 397 C. Keselamatan Kerja : a. Baca dan pahamilah petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar! b. Dalam menggunakan alat ukut, mulailah dengan batas ukur yang besar. c. Jangan meletakan alat dan bahan di tepi meja. d. Hati-hatilah dalam pemakaian alat. Gunakan alat sesuai fungsinya. e. Jangan menghidupkan rangkaian sebelum rangkaian diperiksa secara cermat f. Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum digunakan! g. Hati-hati dalam penggunaan alat-alat praktikum! D. Gambar Percobaan : Gambar 4.2 Skema rangkaian penguat awal 398 E. Alat dan Bahan : Tahanan R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R9 R10 R11 R12 Kondensator 68kβ¦ 220kβ¦ 120 kβ¦ VR 5 kβ¦ 220 kβ¦ 4,7 kβ¦ 4,7 kβ¦ 1 kβ¦ 330 kβ¦ 15 kβ¦ 15 kβ¦ C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Transistor 10 µF TR1 BC 549B 100 µF 33pF 220 µF 10 µF 220 µF 15000pF 4700 pF 100 µF 10 µF TR2 BC 549B F. Langkah Kerja : 14. Siapkan alat/bahan untuk penyelesaian proyek 15. Hitung tegangan sesuai tabel yang telah disiapkan 16. Rangkai penguat awal sesuai gambar rangkaian 17. Periksa kembali rangkaian untuk memastikan rangkaian benar 18. Berikan Catu Daya dengan tegangan DC 9 V 19. Lakukan pengukuran sesuai tabel yang telah disiapkan 20. Menyajikan hasil perhitungan dan pengukuran dalam Lembar Kerja Proyek 21. Diskusikan dan simpulkan hasil pengukuran 22. Sajikan hasil diskusi dalam diskusi kelas 399 G. Hasil Percobaan : No. 1 HASIL TITIK UKUR UE3 PERHITUNGAN …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… ………… 2 UB3 ………………………………………….... ………………………………………… ... ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… 3 U15 ………………………... ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ……………………….............................. 4 UE2 ........................................ ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………… ………………………………………… …… PENGUKURAN 400 No. 5 TITIK UKUR UC2 HASIL PERHITUNGAN ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… 6 UB2 ………...……………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… 7 UC1 ………………………………………… ………………………………………… ………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………… ………………………………………… 8 UE1 ………………………………………… ………………………………………… ………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………… ………………………………………… 9 UB1 ………………………………………… ………………………………………… ………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ……………………… PENGUKURAN 401 H. Analis Data ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… H. Kesimpulan .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................