perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MANAJEMEN KEARSIPAN AKTA CATATAN SIPIL DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOTA SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan
Vokasi Ahli Madya ( A.Md. ) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Oleh :
IWAN SEFGIYATMOKO
D 1508041
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2011
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
MANAJEMEN KEARSIPAN AKTA CATATAN SIPIL DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOTA SURAKARTA
Disusun oleh :
IWAN SEFGIYATMOKO
NIM. D 1508041
Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing :
Dra. Hj. Lestariningsih,Msi
commit to
user 2 003
NIP. 19531009
198003
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
MANAJEMEN KEARSIPAN AKTA CATATAN SIPIL DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KOTA SURAKARTA
Disusun oleh :
IWAN SEFGIYATMOKO
D 1508041
Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari
: Senin
Tanggal
: 27 Juni 2011
Tim Penguji
Nama
Tanda Tangan
1. Penguji 1
Drs. Suharsono, M.S
NIP. 195107011979031001
………………..
2. Penguji 2
Dra. Hj. Lestariningsih,Msi
NIP. 195310091980032003
………………
Mengetahui,
Dekan,
Ketua Program
Prof. Drs. Pawito, Ph, D
Drs. Sudarto, M.Si.
NIP. 195408051985031002
NIP. 195502021985031006
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : IWAN SEFGIYATMOKO
NIM
: D1508041
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
MANAJEMEN
KEARSIPAN
AKTA
tugas akhir ini berjudul “
CATATAN
SIPIL
DI
DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA ”
adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas
akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang
saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, Mei 2011
Yang Membuat Pernyataan
IWAN SEFGIYATMOKO
NIM. D 1508041
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jangan jadikan kegagalan sebagai ketakutan dalam diri,
namun jadikanlah evaluasi untuk hidup lebih berarti.
( Penulis )
Berlakulah apa adanya, tanpa gengsi tetap ber obsesi dan
berusaha untuk mewujudkan mimpi.
( Penulis )
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini, saya persembahkan kepada :

Kedua orang tuaku atas semua do’a serta
dukungannya.

Adikku Febriana Dwi Irawati.

Almamaterku.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Sholawat serta salam tercurah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) bidang Manajemen
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penulis mengambil judul “ Manajemen Kearsipan Akta Catatan Sipil di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta ”
Penyelesaian penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan
banyak
pihak.
Bantuan
tersebut
berupa
arahan,bimbingan,dukungan
materiil,moral,motivasi, Serta kebersamaan persahabatan. Dengan kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Lestariningsih,M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan
kesabaranya
telah
memberikan
arahan
kepada
penulis
hingga
terselesaikanya tugas akhir ini.
2. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph, D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Manajemen
Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas
Maret Surakarta
4. Bapak Drs. Ali, M.Si selaku Sekretaris Program Diploma III Manajemen
Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Khususnya Program
Diploma III Manajemen administrasi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Bapak Mamiek Miftachul Hadi, M.Si selaku kepala Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan KKM 2011.
7. Bapak Joko slameto, Ibu Widi, Ibu Endah, Ibu Sugiarti yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis selama ada di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
8. Semua staf dan karyawan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta.
9. Kedua orang tuaku dan adik yang telah memberi semangat serta doa.
10. Ario guruh,Sandi,Fahri yang telah setia menemani ketika KKM.
11. Teman-teman Manajemen Administrasi 2008 khususnya kelas A, terima
kasih atas motivasi dan dukungan kalian.
12. Bondan,Bagus,Wahyu,Yogi
keonk,Kang Irfi, Ajad terimakasih
atas
kebersamaanya yang telah ada hingga detik ini.
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan telah
memberikan dorongan, kritik, saran dan ide-ide sehingga terselesainya tugas
akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna serta masih terdapat kekurangan. Untuk itu masukan dan kritikan
yang sifatnya membangun penulis sangat harapkan. Semoga bantuan serta
bimbingan dihitung sebagai amal kebaikan dan dibalas oleh Allah Swt. Penulis
berharap Tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amin.
Surakarta,
commit to user
viii
Mei 2011
Iwan Sefgiyatmoko
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
PERSETUJUAN.................................................................................................... ii
PENGESAHAN .................................................................................................... iii
PERNYATAAN .................................................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
ABSTRACT ........................................................................................................ xiv
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
C.
Tujuan Pengamatan................................................................................................. 6
D.
Manfaat Pengamatan............................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8
Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 8
A.
1.
Manajemen ............................................................................................... 8
2.
Kearsipan ................................................................................................ 11
3.
Filling / Penyimpanan Arsip................................................................... 18
Metode Pengamatan .............................................................................................. 22
B.
1.
Lokasi Pengamatan................................................................................. 22
2.
Jenis Pengamatan ................................................................................... 22
3.
Sumber Data ........................................................................................... 23
4.
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 24
5.
commit to user
Metode Analisis ......................................................................................
25
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI .............................................. 27
A.
Sejarah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ............................................. 27
B.
Tugas Pokok, Visi, dan Misi ................................................................................. 28
C.
Susunan Oraganisasi ............................................................................................. 29
D.
Uraian Tugas Jabatan Struktural ........................................................................... 31
E.
Kondisi personalia ................................................................................................ 36
F.
JENIS PELAYANAN ........................................................................................... 38
G.
DASAR HUKUM ................................................................................................. 40
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 42
A. Manajemen Kearsipan akta Catatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
sipil kota Surakarta ....................................................................................................... 42
1.
Jenis-jenis Akta Catatan Sipil................................................................. 42
2.
Pencatatan dan Penerimaan arsip ........................................................... 48
3.
Penyimpanan arsip ................................................................................. 51
4. Pemeliharaan arsip .................................................................................... 56
5.
Penemuan kembali arsip ......................................................................... 58
6.
Penyusutan dan Pemusnahan arsip ......................................................... 60
7.
Fasilitas Kearsipan ................................................................................. 60
BAB V KESIMPULAN..................................................................................... 62
A.
Kesimpulan ........................................................................................................... 62
B.
Saran-Saran ........................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 jumlah pegawai menurut jenis kelamin ................................................ 36
Tabel 3.2 jumlah pegawai menurut pendidikan terakhir ...................................... 37
Tabel 3.3 jumlah pegawai berdasarkan golongan dan ruang ................................ 37
Tabel 3.4 data inventaris ....................................................................................... 39
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan organisasi ............................................................................. 30
Gambar 4.1 Intruksi kerja pencatatan sipil dengan dokumentasi ....................... 50
Gambar 4.2 Indeks arsip ..................................................................................... 53
Gambar 4.3 Register ........................................................................................... 55
Gambar 4.4 Berkas .............................................................................................. 55
Gambar 4.5 Mekanisme peminjaman arsip......................................................... 59
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
IWAN SEFGIYATMOKO, D1508041 MANAJEMEN KEARSIPAN
AKTA CATATAN SIPIL DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL KOTA SURAKARTA, Tugas akhir program studi Diploma III Manajemen
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Tahun 2011
Arsip akta catatan sipil mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
pelayanan penerbitan akta catatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil, dengan demikian manajemen kearsipan di dalam organisasi tersebut harus
dilaksanakan secara baik dan benar untuk menunjang efektifitas pengelolaan
sehingga informasi yang terdapat dalam arsip akta catatan sipil senantiasa dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan penerbitan akta catatan sipil,
dikarenakan arsip akta catatan sipil bersifat abadi maka perlu dikelola dengan
penuh tanggung jawab sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Pengamatan ini bertujuan mengetahui seberapa jauh pengelolaan arsip akta
catatan sipil yang di laksanakan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Surakarta dari mulai pencatatan yang dilaksanakan oleh sub bagian
pencatatan sipil sampai dengan penemuan kembali arsip sebagai dasar penerbitan
akta catatan sipil yang dilakukan sub bagian dokumentasi, lokasi pengamatan
merupakan instansi publik yang bergerak di dalam pelayanan penerbitan akta
catatan sipil sehingga arsip berpengaruh besar dalam pelaksanaan penerbitan akta
catatan sipil.
Metode yang digunakan didalam pengamatan ini menggunakan deskriptif
kualitatif sehingga masalah yang disampaikan berdasarkan dari sumber data yang
dapat dipertanggung jawabkan dan berdasarkan kenyataan yang ada, adapun
sumber data menurut HB. Sutopo (2002: 49-54) secara menyeluruh dapat
dikelompokan sebagai berikut Narasumber ( informan ), Peristiwa dan aktivitas,
Dokumen dan arsip.
Dari pengamatan ini dapat diketahui bahwa arsip yang dikelola di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta terdiri arsip berkas dan arsip
register dan di bedakan menjadi lima berdasarkan dari akta catatan sipil yang ada,
kelima akta catatan sipil tersebut sebagai berikut : (1) Akta catatan sipil kelahiran
(2) Akta catatan sipil perkawinan (3) Akta catatan sipil Perceraian (4) Akta
catatan sipil kematian (5) Akta catatan sipil pengakuan dan pengesahan anak.
Pengorganisasian arsip akta catatan sipil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta menggunakan asas sentralisasi sehingga dalam
penyimpanan dilakukan secara terpusat di dalam satu ruangan, dalam pengelolaan
sebagian besar telah di laksanakan dengan baik namun belum dapat dikatakan
optimal dikarenakan masih ditemui hambatan-hambatan yang dapat
mempengaruhi kurang efektif dan efisien dalam pelaksanaan manajemen
kearsipan.
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
IWAN SEFGIYATMOKO, D1508041 Management Section of Civil
POPULATION IN THE DEPARTMENT OF CITY CIVIL AND LISTING
SURAKARTA, the final task of the Diploma Course Administration Management
Faculty of Social and Political Sciences, University of Surakarta March Eleven,
Year 2011
Archive deed civil records have a very important function in the service of
issuance of certificate of civil records in the Department of Population and Civil
Registration, thereby archival management in the organization must be done
properly and correctly to support the effectiveness of the management so that the
information contained in the deed records civil records always use as basis for
issuance of certificate of decision-making civil records, civil records because the
records are timeless deed then needs to be managed with full responsibility until
an unspecified time limit.
This observation aims to find out how far the management of civil
registration records that the deed carried out at the Department of Population and
Civil Registration of Surakarta City began recording conducted by sub-section of
civil registration until the rediscovery of the archive as the basis for issuance of
certificate of civil records which carried the sub section of documentation, the
location observation is a public agency engaged in the civil service so that the
issuance of the deed records archive big influence in the implementation of civil
registration certificate issuance.
The method used in this observation using a qualitative descriptive so that
the problem is presented based on the data sources that can be justified and based
on facts, as for the data source according to the HB. Sutopo (2002: 49-54) as a
whole can be grouped as follows Sources (informants), events and activities,
documents and archives.
From these observations it can be seen that the archives are managed in
the Department of Population and Civil Registration Surakarta archive files and
archive consists of registers and to differentiate into five according to deed
records of the existing civil, civil record fifth deed is as follows: (1) Deed of civil
records birth (2) Deed of civil marriage records (3) Deed Divorce civil records (4)
Deed of civil records of death (5) Deed records and approval of civil recognition
of a child.
Organizing the deed records of civil records in the Department of Population and
Civil Registration Surakarta using the principle of centralization so that the
storage be centralized in one room, in the management of most have been
performed well but can not be said to be optimal because it still encountered
obstacles that may affect less effective and efficient in the implementation of
archival management.
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan akhir dari pengembangan organisasi adalah tercapainya pelayanan
prima kepada masyarakat, pelayanan prima kepada masyarakat telah menjadi
kewajiban oleh penyelenggara pelayanan publik, Reformasi yang dialami bangsa
Indonesia telah menimbulkan dampak khususnya terhadap pelayanan publik, era
perubahan telah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menuntut
perubahan peran birokrasi yang selama ini berorientasi pada kekuasaan, sehingga
menutup akses masyarakat terhadap kegiatan birokrasi, perubahan ini juga akan
berdampak pada sistem manajemen pelayanan yang mengarah lebih transparan
dikarenakan kesadaran masyarakat yang menuntut pelayanan lebih efektif, efisien
dan ekonomis.
Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
masyarakat maka perlu adanya administrasi yang memadai pada setiap sub
bagian, faktor yang sangat mendukung keberhasilan upaya tersebut adalah dengan
menciptakan kondisi tertib manajemen, dari perencanaan di dalam lingkungan
intern organisasi sampai dengan pelaksanaanya, sehingga sumberdaya manusia
yang berada dalam suatu organisasi dapat memahami tugas, tanggung jawab serta
wewenang yang jelas dan pada akhirnya tercapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan, karena dalam memberi pelayanan kepada masyarakat perlu di sadari
bahwa manajemen mutu sangat tergantung pada kepentingan atau penilaian
pelanggan/ Stakeholders, maka perlu adanya rasa saling menumbuh kembangkan,
saling memperkuat dan menambah nilai daya saing global yang sama-sama
menguntungkan diantara kedua belah pihak, yang pada akhirnya akan tercipta
sinergi yang harmonis pada penyelenggara layanan publik pada umumnya, dan
khususnya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
Pengembangan manajemen administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil di daerah khususnya di daerah
tingkat
II dalam rangka ikut memantapkan
commit
to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2
digilib.uns.ac.id
pelaksanaan titik berat otonomi pada daerah tingkat II sebagai suatu bidang tugas
pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil perlu ditangani secara terpadu dalam
suatu bagian atau unit kerja, dengan demikian program pengembangan dan
pembinaanya dalam rangka memantapkan sistem otonomi daerah akan meliputi
beberapa aspek, yaitu antara lain aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan
kepegawaian, upaya penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan pembinaan
kepegawaian harus dilakukan secara terarah dan pasti, dalam kaitanya pembinaan
kepegawaian ditempuh antara lain melalui peningkatan kemampuan berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap pejabat di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil, dengan demikian diharapkan akan terwujud administrasi
manajemen yang prima sehingga pelayanan masyarakat atas permohonan akta
catatan sipil yang mudah,cepat, tepat akurat serta manfaat dapat terwujud.
Catatan sipil merupakan suatu catatan kependudukan/kewarganegaraan
oleh pemerintah yang memberikan bukti otentik dalam menentukan kedudukan
hukum seseorang berdasarkan terjadinya tindakan dan peristiwa yang merupakan
sumber status sipil, seperti : kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan dan
pengesahan anak, kematian perlu di catatkan pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, seluruh peristiwa penting yang memiliki aspek hukum perlu di
daftarkan dan di bukukan, sehingga baik yang bersangkutan maupun orang lain
yang berkepentingan mempunyai bukti yang otentik tentang peristiwa-peristiwa
tersebut, dengan demikian kedudukan hukum seseorang menjadi tegas dan jelas,
Agar pencatatan peristiwa penting dapat berjalan secara terus menerus dan
permanen maka perlu adanya peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan
mekanisme untuk menegakanya, undang-undang pencatatan sipil seharusnya
mendorong dan menjelaskan kepada masyarakat mengenai peristiwa penting apa
saja yang harus didaftarkan, definisi peristiwa tersebut data narasumber masingmasing jenis peristiwa penting, prosedur pencatatan yang terlambat dilakukan,
kewajiban yang berkaitan dengan pencatatan tersebut, hukuman yang dijatuhkan
jika ketentuan ini tidak dipatuhi.
Bukti-bukti otentik yang dapat digunakan untuk mendukung kepastian
commit
to user dengan adanya akta catatan sipil
tentang kedudukan seseorang dapat
di buktikan
perpustakaan.uns.ac.id
3
digilib.uns.ac.id
pengertian akta catatan sipil adalah suatu catatan resmi yang dibuat oleh pejabat
Negara yang berwenang dari peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian,
pengakuan dan pengesahan anak, kematian yang didaftarkan dan dibukukan pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, peristiwa yang yang dibukukan dan
didaftarkan disebut dengan akta catatan sipil, sedangkan yang diserahkan kepada
pemohon adalah kutipan akta catatan sipil, akta catatan sipil dapat dipergunakan
sebagai data dasar yang dipakai untuk penulisan data penduduk dalam berbagai
dokumen kependudukan, dokumen keimigrasian dan dokumen pendidikan, maka
dari itu setiap individu diharap kesadaranya berperan serta dalam pencatatan
peristiwa penting mengenai dirinya.
Akta catatan sipil perlu dikelola dengan sebaik-baiknya, karena akta
catatan sipil yang telah diarsipkan di Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
akan dipergunakan sampai kapanpun, dimulai dari pemohon meminta penerbitan
akta sampai dengan pemohon meminta kutipan akta ke dua, yang di maksud
dengan kutipan akta ke dua adalah akta yang diterbitkan kedua kalinya ketika akta
yang telah diterbitkan pertama kali mengalami kesalahan dalam penulisan ataupun
hilang, maka dari itu arsip berperan penting di dalam proses penerbitan sehingga
pemeliharaan arsip harus dilakukan secara tanggung jawab, dengan melaksanakan
penataan, penyimpanan, pemeliharaan, pengelolaan arsip yang baik dan benar
maka informasi arsip sebagai warisan budaya ataupun bahan pertanggung
jawaban nasional di tingkat daerah melalui otomasi kearsipan akan tersedia secara
cepat, tepat dan akurat. Arsip pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil
berupa berkas akta catatan sipil dan register catatan sipil, dimulai dari tahun 1948
sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, berkas dan register akta berisi
informasi mengenai status kewarganegaraan, nomor pendaftaran,NIK, Stablad,
alamat, tanda tangan saksi-saksi serta lampiran lain yang sesuai dengan akta yang
akan diterbitkan.
Ada beberapa aspek fungsi yang sesuai dengan arsip akta catatan sipil
diantaranya aspek administrasi, aspek hukum, aspek historis. Mengingat arsip
akta catatan sipil mempunyai fungsi yang sangat penting maka arsip akta catatan
to user
sipil harus dikelola secara baik commit
dan benar
oleh para pengguna internal karena
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat mempengaruhi hajat hidup suatu organisasi serta upaya untuk peningkatan
mutu pelayanan kepada masyarakat. Manajemen kearsipan adalah tugas pokok
dan fungsi dari sub bagian bidang data dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan, maka mengangkat manajer arsip yang mampu mengembangkan
dasar-dasar manajemen pengarsipan sangatlah dibutuhkan, sehingga dalam
pelaksanaan kearsipan akan terlaksana secara efektif,efisien,dan terarah.
Manajemen kearsipan dalam pelaksanaan kegiatanya melibatkan berbagai
komponen pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta,
antara lain yaitu :
1) Bidang pencatatan sipil : bidang ini bertugas dalam pencatatan dan
perekaman mengenai informasi dari pemohon penerbitan akta catatan sipil
yang akan dicatatkan pada register dan berkas akta catatan sipil sebelum
masuk ke bidang arsip, setelah mendapatkan pengesahan dari kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta tugas bidang pencatatan
sipil selanjutnya adalah menyerahkan berkas dan register kepada petugas
pengelolaan arsip.
2) Sub
bagian
dokumentasi,
bertugas
memberikan
pembinaan
teknis
administrasi pengelolaan dan pelayanan dokumen serta informasi diantaranya
melakukan assembling baik kelengkapan berkas maupun kualitas register,
selanjutnya pengkodingan dan disimpan pada filing supaya mudah dalam
pencarian ketika berkas maupun register dipergunakan kembali.
Modernisasi pengelolaan kearsipan seharusnya dilakukan pada setiap
organisasi, mengingat semakin maju teknologi informasi dan juga kurangnya
keefektifan dalam pengelolaan arsip manual, dengan pengelolaan arsip
menggunakan sistem komputerisasi maka dalam pengelolaan arsip akan semakin
dipermudah serta menghemat tempat penyimpanan, beberapa vendor telah
menyediakan sistem pengarsipan profesional yang bertujuan untuk mengelola
arsip secara cepat dan benar menggunakan sistem komputerisasi maka dari itu di
era globalisasi setiap organisasi seharusnya melakukan perubahan manajemen
kearsipan, dari manajemen kearsipan manual menjadi manajemen kearsipan
commitkearsipan
to user elektronis di perlukan sumber
elektronis, namun dalam manajemen
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
daya manusia yang berkualitas serta mampu melaksanakan proses komputerisasi
secara baik dan benar.
Dengan kemajuan teknologi informasi diharapkan manajemen kearsipan
akan menjadi lebih berkualitas, sehingga pelayanan terhadap masyarakat yang
membutuhkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang terkandung
didalam arsip akan terlaksana secara cepat, tepat dan akurat.
Manajemen kearsipan akta catatan sipil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta perlu di tinjau ulang, hal ini mengingat
berdasarkan survei awal telah ditemukan adanya pelayanan yang terkadang lama
dalam mencari berkas maupun register catatan sipil, hal ini dikarenakan
banyaknya berkas maupun register yang rusak, hilang sehingga menghambat
pelayanan penerbitan akta catatan sipil, karena kecepatan pelayanan menjadi salah
satu tolok ukur kinerja dan kepuasan pemohon akta catatan sipil, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa Manajemen kearsipan di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil belum terorganisasi secara baik
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam
mengenai manajemen kearsipan serta mengadakan penelitian langsung pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta. Dengan judul
“MANAJEMEN KEARSIPAN AKTA CATATAN SIPIL DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA”
commit to user
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas,
maka permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana manajemen kearsipan akta catatan sipil pada sub
bagian arsip di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta?
C. Tujuan Pengamatan
1. Tujuan Obyektif

Untuk mengetahui gambaran mengenai manajemen kearsipan akta
catatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta.

Untuk mengetahui hambatan dalam manajemen arsip akta catatan
sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
2. Tujuan Fungsional
Hasil penelitian
dapat dijadikan sebagai masukan bagi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta mengenai manajemen
arsip akta catatan kependudukan.
2. Tujuan Subyektif
Penelitian dilaksanakanuntuk memenuhi syarat dalam memperoleh
sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
commit to user
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Manfaat Pengamatan
1. Memberi gambaran mengenai Manajemen arsip akta catatan sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
2. Dapat menambah jumlah pembendaharaan referensi di perpustakan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan juga referensi bagi pegawai di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
3. Dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi semua pihak yang
berkepentingan terutama dalam masalah akta catatan sipil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Manajemen
Untuk mewujudkan suatu organisasi yang berkompeten di
bidangnya
perlu adanya manajemen yang terpadu, Sehingga dapat
mencapai keteraturan , kelancaran dan pencapaian program kerja yang
telah direncanakan oleh sumber daya manusia yang ada di dalam
organisasi tersebut, otoritas tertinggi didalam manajemen ada pada
manajer.
Manajemen berasal dari bahasa Inggris, Sentot Imam Wahjono (
2008:4) yaitu managemen dengan kata dasar to manage yang secara
harfiah berarti mengelola.
Secara etimologi manajemen dapat di definisikan sebagai berikut :
Saiman ( 2002:1) menurut bahasa Yunani atau Italia manajemen berasal
dari kata maneggiare yang mempunyai arti melatih kuda, menurut arti kata
Yunani atau Italia ini dapat dipahami bahwa kemampuan seseorang untuk
melatih kuda merupakan bagian dari konsep manajemen, karena
manajemen merupakan suatu proses yang bertahap untuk mencapai suatu
keberhasilan.
Manajemen menurut Sentot Imam Wahjono (2008:6) adalah
gabungan ilmu dan seni yang merupakan sekumpulan proses tindakan
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan
dan
pimpinan,
serta
pengendalian atas penggunaan sumber-sumber daya organisasi yang
tersedia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga bermanfaat
bagi manusia.
commit to user
8
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pada saat ini manajemen telah berkembang secara pesat dan di
pelajari oleh organisasi sebagai ilmu untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Manajemen menurut Yohannes Yahya (2006 : 2) dikatakan
bahwa manajemen sebagai bidang ilmu pengetahuan ( Science ) yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana
manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan lebih bermanfaat.
Manajemen sangat diperlukan dalam menjalankan organisasi dan
perlu untuk dipelajari oleh Sumber daya manusia yang ada di dalam
organisasi tersebut, sehingga akan tercipta team work yang dapat bekerja
secara efektif, efisien dapat tumbuh dan di kembangkan.
Taliziduhu Ndraha (1999:7) Sumberdaya manusia atau human
resource adalah penduduk yang siap, mau dan mampu memberi
sumbangan terhadap usaha pencapaian organisasi ( the people who are
ready, willing and able to contribute to organizational goals )
Sejak akhir abad ke-19 biasanya manajemen di definisikan
kedalam 4 fungsi pokok manajemen, yaitu merencanakan ( Planing ),
mengorganisasikan (Organizing), memimpin (Actuating,leading) dan
mengendalikan ( Controling ) ( Sentot Imam Wahjono, 2008:7-8):
a. Merencanakan (Planing), mengandung arti bahwa manajer
lebih dahulu memikirkan dengan seksama sasaran dan tindakan
berdasarkan pada beberapa metode, rencana, atau logika dan
bukan berdasarkan perasaan.
b. Mengorganisasi (organizing) adalah proses mengatur dan
mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan sumberdaya ke
sejumlah anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai
sasaran organisasi.
c. Memimpin (actuating, leading) itu meliputi mengarahkan,
mempemgaruhi,
dan
memotivasi
melaksanakan tugas yang penting.
commit to user
karyawan
untuk
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Mengendalikan (controlling) adalah proses kegiatan untuk
memastikan bahwa aktivitas yang terjadi sesuai dengan
aktivitas yang direncanakan.
Suatu
organisasi
hendaknya
melakukan
perencanaan
atau
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan di waktu yang akan
datang sesuai dengan fungsi manajemen yang ada karena perencanaan
menjadi fungsi manajemen paling mendasar, sehingga organisasi dapat
terorganisir dengan baik dan tujuan organisasi dapat tercapai secara
efektif.
Fungsi manajemen
menurut
Soemardji Hartoyo ( 2000:33)
fungsi manajemen adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
manajer dalam rangka
menjalankan
tugasnya
sebagai
pejabat
manajemen.
Manajemen juga dapat dikatakan sebagai profesi, menurut Sentot
Imam Wahjono ( 2008:9) manajemen telah berkembang menjadi salah
satu profesi yang lazim di dunia seperti halnya dokter, pengacara, notaries,
akuntan, tentara, guru, dan lain sebagainya
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajemen adalah
kegiatan pengorganisasian sumberdaya manusia yang dilakukan manajer
secara terstruktur kepada organisasi kerja, sehingga sumberdaya manusia
dapat memberi masukan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi dan
diharapkan akan memberi kontribusi pelayanan sebesar-besarnya kepada
masyarakat secara efektif dan efisien.
Sentot
Imam Wahjono (2008:87) pengorganisasian adalah
penentuan struktur organisasi yang paling cocok dengan tujuan dan
strategis organisasi, sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya.
Struktur organisasi menurut Sentot Imam Wahjono (2008:87)
adalah Pola hubungan khusus yang diciptakan manajer, dalam proses ini
disebut struktur organisasi,commit
yang ditodalamnya
berisi cara-cara yang dipakai
user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
untuk membagi, mengorganisasikan, dan menkoordinasikan kegiatan
organisasi.
2. Kearsipan
Arsip adalah suatu tulisan yang berisi keterangan yang digunakan
sebagai bukti dasar acuan dari suatu kejadian yang telah terjadi, berupa
surat, data-data yang diterima maupun dibuat sendiri oleh organisasi
sehingga perlu disimpan, di rawat dalam bentuk nyata untuk dapat
ditemukan kembali ketika arsip dibutuhkan.
Pengertian arsip menurut Thomas Wiyasa (2003:43) arsip berasal
dari bahasa Yunani yaitu dari kata arche, kemudian berubah menjadi
archea dan yang selanjutnya mengalami perubahan lagi menjadi archeon,
Archea artinya permulaan dan berarti juga jabatan atau fungsi/ kekuasaan
peradilan, sedangkan archea artinya dokumen atau catatan mengenai
permasalahan, dan archeon berarti balai kota. Sedangkan kearsipan
menurut ig. Wursanto(1991:19) kearsipan atau filing adalah proses
kegiatan pengurusan atau pengaturan arsip dengan mempergunakan suatu
system tertentu, sehingga arsip-arsip dapat ditemukan kembali dengan
mudah dan cepat apabila sewaktu-waktu diperlukan.
Didalam kearsipan perlu dilakukan analisis informasi terhadap
kelompok arsip untuk menentukan nilai guna dari masa simpan bagi
kepentingan organisasi pencipta dan masyarakat luas.
Pengertian arsip menurut peraturan Presiden RI Ps.1 NO.19 tahun
1961 pasal 1 di dalam bukunya Thomas Wiyasa (2003:43) menjelaskan:
1. Pengertian arsip secara umum ialah wajib tulisan dalam bentuk
corak teknis bagaimana juga dalam keadaan tunggal,
berkelompok, maupun dalam satu kesatuan bentuk fungsi dari
pada usaha perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan
kehidupan pada umumnya.
2. Pengertian arsip secara khusus ialah kumpulan surat atau bahan
commit
to user
penolong lainya
dengan
fungsi memastikan suatu ingatan
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam administrasi Negara dibuat secara phisis atau yuridis
dengan perkembangan organisasi yang disimpan dan dipelihara
selama diperlukan.
Manajemen kearsipan pada dasarnya pekerjaan yang berkaitan
dengan penyimpanan surat-surat, warkat dan dokumen lainya yang
dimulai dari perencanaan, selanjutnya pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian arsip, sehingga dalam penemuan arsip akan dapat
terselenggara secara cepat dan efisien, selama arsip tersebut masih
dipergunakan oleh organisasi maka arsip akan tetap disimpan demi
kelancaran pelayanan.
Dalam manajemen kearsipan terdapat arsip yang bersifat
permanen, arsip yang bersifat permanaen adalah arsip yang akan terus
menerus dikelola sampai kapanpun tanpa ada proses pemusnahan, dari
mulai pembuatan arsip sampai dengan di butuhkan kembali sehingga
di sebut dengan arsip abadi, seperti arsip akta catatan sipil merupakan
arsip abadi karena merekam informasi masa lalu dan digunakan untuk
masa depan. Deserno dan Kynaston mendefinisikan arsip dalam
bukunya Badri Munir Sukoco ( 2007:82) bahwa sebagai dokumen
dalam semua media yang mempunyai nilai historis atau hukum
sehingga disimpan secara permanen.
Kennedy dan Schauder di dalam bukunya Badri Munir Sukoco
( 2007:82) menjelaskan bahwa pada setiap dokumen dan arsip akan
terdiri atas :
1. Isi, yaitu informasi yang terdapat pada arsip berupa ide tau
konsep, fakta tentang suatu kejadian, orang, organisasi maupun
aktivitas lain yang direkam dalam arsip tersebut.
2. Struktur, merupakan atribut fisik (ukuran dan gaya huruf, spasi,
margin, dan lambing organisasi ) dan logis ( logika di balik
pembuatan dokumen-dokumen tersebut) dari suatu arsip.
Misalnya, struktur surat akan terdiri dari header ( nama
commit
user dan penerima ), tubuh surat ( isi
pengirim, tanggal
judultosurat,
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari maksud dibuatnya surat ) dan otentifikasi ( tanda tangan si
pembuat surat ).
3. Konteks, menjelaskan “mengapa” dari suatu arsip.
Thomas Wiyasa (2003:45) mendefinisikan Filing dan Finding
sebagai berikut, Penyimpanan warkat/ berkas secara teratur dan sistematis
disebut filing dan kebalikanya/penemuan kembali disebut dengan finding
artinya pencarian kembali warkat/berkas yang diarsipkan atau disimpan.
“Arsip akta catatan sipil adalah dokumen dan register yang berisi
catatan mengenai keterangan identitas pemohon dan calon pemilik akta
catatan sipil yang memberikan keterangan kepada petugas pelayanan
catatan sipil dan akan digunakan oleh dinas kependudukan dan pencatatan
sipil sebagai dasar pertanggung jawaban penerbitan akta catatan sipil,
“Arsip dikelompokan ke dalam dua kelompok yaitu arsip dinamis
dan arsip statis,menurut undang-undang No.7 Tahun 1971 dalam bukunya
ig.Wursanto(1991:18) arsip dinamis dan arsip statis adalah:
a. Arsip dinamis adalah arsip yang dipergunakan secara langsung
dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung
dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
b. Arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara
langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan
sehari-hari administrasi Negara.
Selanjutnya arsip dinamis menurut fungsi dan kegunaanya dapat
dibedakan menjadi arsip aktif, arsip semi aktif, dan arsip inaktif atau arsip
semi statis (ig. Wursanto,1991:18-19):

Arsip aktif ialah arsip-arsip yang masih sering dipergunakan
bagi kelangsungan kerja.

Arsip semi aktif ialah arsip-arsip yang frekuensi penggunaanya
commit to user
sudah mulai menurun.
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id

Arsip inaktif atau arsip semi statis adalah arsip-arsip yang
jarang sekali dipergunakan dalam proses pekerjaan sehari-hari.
Ditinjau ke dalam konsep kearsipan maka arsip catatan sipil
termasuk ke dalam arsip dinamis aktif, yaitu arsip yang masih berada pada
kantor,
baik
kantor
pemerintahan
maupun
swasta/organisasi
kemasyarakatan, karena masih sering dipergunakan dalam pelaksanaan
dan kegiatan administrasi dan menunjang kelangsungan kerja organisasi,
arsip catatan sipil merupakan arsip yang di buat serta di pergunakan oleh
intern dinas kependudukan dan pencatatan sipil, dan tidak dapat di pinjam
oleh pihak ekstern karena merupakan rahasia organisasi. Bank dunia
didalam bukunya Badri Munir Sukoco,(2007:82) Untuk membuat
informasi dari dokumen dan arsip tersedia dalam format yang tepat,
digunakan oleh orang yang tepat, dan dapat digunakan pada saat yang
tepat.
“Arsip akta catatan sipil memiliki beberapa fungsi, diantaranya
berfungsi sebagai dasar dalam penerbitan akta catatan sipil kutipan ke dua,
arsip akta catatan sipil dapat berfungsi dan ditinjau dari beberapa aspek,
antara lain :
a. Aspek administrasi
Arsip akta catatan sipil mengandung nilai administrasi, karena
menyangkut pelayanan berdasarkan keabsahan yang tercantum
di dalam arsip, sehingga pelayanan dapat diselenggarakan.
b. Aspek hukum
Arsip akta catatan sipil mempunyai nilai hukum, karena
menyangkut asas kepastian hukum berdasarkan keadilan untuk
penyelenggaraan penerbitan akta catatan sipil secara adil dan
dapat dibuktikan.
c. Aspek dokumentasi
Arsip akta catatan sipil mempunyai nilai dokumentasi, di
karenakan dalam isinya menyangkut suatu kejadian yang telah
commit to user
terjadi dalam pencatatan sipil, dan akan digunakan selamanya.
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajemen kearsipan
adalah penanganan arsip secara terorganisasi yang dipimpin oleh record
manager sebagai pimpinan pemegang otoritas tertinggi dalam sub bagian
kearsipan dan di bantu oleh beberapa pegawai, demi terselenggaranya
administrasi arsip yang efisien,bertanggung jawab serta pemeliharaan arsip
demi terwujudnya kemajuan badan korporasi.
Dalam kaitanya dengan manajemen arsip akta catatan sipil hal
yang paling pokok harus dilakukan demi terwujudnya arsip di Dinas
Kependudukan Dan pencatatan Sipil adalah :

Sub bagian pelayanan pencatatan sipil wajib mencatat dan
menyusun berkas yang telah diterima dari pemohon akta
catatan sipil yang nantinya akan di jadikan arsip catatan sipil,
setelah itu menyerahkan ke sub bagian kearsipan.

Sub bagian kearsipan menerima berkas dan informasi yang
telah terekam oleh bidang pencatatan sipil, kemudian
melakukan klasifikasi sebelum proses penyimpanan arsip.
Kegiatan pertama yang dilakukan dalam manajemen kearsipan
adalah penerimaan informasi yang telah terekam mengenai data-data yang
diberikan pemohon beserta berkas dari sub bagian pencatatan sipil yang
sudah selesai dilakukan pencatatan, setelah itu sub bagian kearsipan
melakukan klasifikasi berdasarkan jenis akta catatan sipil, nomer dan
tahun akta, dari berkas dan informasi dari sub bagian pencatatan sipil akan
dibuat arsip yang disebut arsip berkas dan arsip register.
“Arsip berkas adalah sekumpulan informasi yang diterima bidang
pencatatan sipil dari pemohon yang berupa surat-surat pengantar dari
rumah sakit,kantor pengadilan, kantor urusan agama, gereja,kelurahan, dan
sebagainya, atau dengan kata lain surat-surat persyaratan untuk penerbitan
akta catatan sipil dari pemohon
yang diberikan kepada dinas
kependudukan dan pencatatan sipil.
commit to user
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Arsip
register
adalah
arsip
yang
berisi
pernyataan
kewarganegaraan, tahun registrasi, nomor urut akta catatan sipil pada
waktu penerbitan pertama yang diperkuat dengan pengesahan dari kepala
dinas kependudukan dan pencatatan sipil beserta tanda tangan dua saksi
dari pihak pemohon akta. Setelah proses klasifikasi kegiatan berikutnya
melakukan penjilitan, satu jilid terdiri dari 50 berkas sedangkan dua buku
register di jilid menjadi satu sehingga berjumlah 100 lembar register,
untuk membedakan jenis arsip berkas maupun register dilakukan
pembedaan warna sampul. Menurut Sulistyo-Basuki,(2003:272) warna
digunakan untuk mewakili istilah, kelompok kata, atau bilangan.
Kegiatan selanjutnya pemberian indeks pada setiap jilid arsip
register maupun arsip berkas berdasarkan jenis, tahun pembuatan dan
nomor urut, dengan posisi indeks discover depan dan sisi kiri atas. Saiman
(2002:88) mendefinisikan mengindeks adalah menentukan urutan unit-unit
atau bagian-bagian dari kata tangkap yang akan disusun menurut abjad.
Zulkifli didalam bukunya Saiman,(2002:88) Kata tangkap merupakan
tanda pengenal dari suatu waskat yang disimpan.
Dalam kearsipan secara umum terdapat beberapa sistem klasifikasi
atau indeks dalam penyimpanan arsip,Ida Nuraida(2008:94),yakni:
1. Sistem Alfabetis

Arsip disimpan berdasarkan urutan kode abjad yang diberikan
untuk nama orang, organisasi atau perusahaan, atau subjek.

Merupakan sistem yang paling banyak digunakan di berbagai
perusahaan.

Cocok untuk organisasi kecil atau arsip untuk perorangan.
2. Sistem Numerik

Arsip disimpan berdasarkan urutan kode numerik yang
diberikan untuk nama orang, organisasi atau perusahaan, atau
subjek.

Dapat dikombinasikan dengan sistem alfabetis untuk menjaga
commit to user
urutan penyimpanan arsip ( sistem alfabetis-numerik).
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id

Sistem ini cocok untuk arsip yang bersifat rahasia sehingga
kode arsip hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja.
3. Sistem Geografis

Arsip disimpan berdasarkan nama geografis atau kode wilayah.

Dapat dikombinasikan dengan klasifikasi alfabetis untuk
menjaga urutanya ( sistem alfabetis-geografis).

Sistem ini cocok untuk organisasi yang membagi wilayah
operasinya berdasarkan wilayah atau geografis, seperti
perusahaan distributor yang memiliki kantor cabang di
berbagai tempat.
4. Sistem Subjek

Arsip disimpan berdasarkan topik atau subjek tertentu yang ada
dalam kegiatan organisasi atau perusahaan. Misalnya : nama
departemen,jenis produk,jenis transaksi.

Urutan subjek biasanya dijaga dengan menggunakan system
klasifikasi alfabetis ( system alfabetis-subjek)
5. Sistem Kronologis

Arsip disimpan berdasarkan urutan kronologis tanggal-bulantahun.

Sistem ini umumnya bersifat sementara, sebelum arsip
diklasifikasikan berdasarkan system klasifikasi lain.
“Arsip akta catatan sipil yang disimpan di sub bagian arsip Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta menggunakan sistem
indeks numerik, sehingga tata cara menyusun arsip-arsip dengan
mempergunakan urutan angka-angka sebagai pedoman dalam mengatur
berkas maupun register sesuai dengan jenis arsip akta catatan sipil. “Arsip
berkas maupun register yang sudah selesai diberi indeks maka arsiparis
melakukan penyimpanan sekaligus pemeliharaan arsip tersebut supaya di
kemudian hari ketika dibutuhkan dapat diketemukan kembali dan juga
commit to user
informasi yang terkandung didalamnya tetap bisa dipergunakan sebagai
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bahan pertanggung jawaban di masa depan. Thomas Wiyasa(2003:48)
mendefinisikan Filing adalah pengaturan dan penyimpanan berkas/warkat
atau record atas dasar sistem serta prosedur tertentu secara sistematis dan
konsisten.
3. Filling / Penyimpanan Arsip
Filing merupakan proses penyimpanan arsip sehingga informasi senantiasa
tersedia dan kerahasiaan akan terjaga, dalam pengorganisasian arsip dibedakan
menjadi beberapa yaitu: (MC Maryati,2008:115-118)
1. Sentralisasi. Kegiatan pengarsipan setiap unit di dalam perusahaan
dilakukan secara terpusat di suatu bagian. Semua dokumen kantor yang
sudah diproses akan disimpan di dalam satu bagian khusus yang biasanya
disebut sentral arsip. Ada seseorang yang khusus bertanggung jawab di
sentral arsip yang akan mengurus semua arsip perusahaan. Beberapa
manfaat atau kelebihan dari system sentralisasi antara lain :

Memudahkan pengawasan. Dengan system pengarsipan secara
terpusat maka siapapun peminjamnya akan melalui satu bagian
dan hal ini akan menjadi mudah diawasi atau terekam dengan
baik. Sehingga tingkat keamananya jauh lebih baik.

Layanan yang lebih baik. Dengan pengarsipan secara terpusat
dan di lakukan oleh seseorang yang bertanggung jawab khusus
pada bidang pengarsipan maka jika diperlukan pasti lebih
mudah untuk mendapatkanya, sehingga pelayanan menjadi
lebih baik bagi pengguna arsip yang akan meminjam.

Adanya
keseragaman.
Semua
dokumen
yang
terpusat
pengelolaan dan penyimpananya dilakukan secara seragam,
karena dilakukan oleh satu bagian.

Menghemat waktu. Untuk mendapatkan arsip cukup dating
pada satu tempat karena semua arsip sudah tersimpan dengan
commit to user
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
baik di sana. Sehingga pencarian informasi menjadi lebih cepat,
karena tidak perlu dating ke beberapa bagian.

Menghemat
ruang
dan
tempat
penyimpanan,
karena
penyimpanan dan pelayanan dokumen berada di bawah satu
atap.
Beberapa kerugian atau kelemahan dari system sentralisasi antara
lain:

Tidak semua departemen letaknya berdekatan dengan pusat
pengarsipan,
sehingga
bias
terjadi
penundaan
untuk
mendapatkan sebuah dokumen yang diarsip karena perlu waktu
khusus, sehingga kurang efisien. Pemakaian tidak langsung
mendapatkan dokumen jika memerlukanya.

Kebocoran kerahasiaan. Kadang-kadang ada dokumen sebuah
departemen yang sifatnya rahasia, jika harus ditempatkan di
pusat dikhawatirkan rahasia akan terpublikasi.
2. Desentralisasi. Kegiatan pengarsipan dilakukan di masing-masing bagian.
Untuk perusahaan yang relatif besar kegiatan kearsipan menjadi sangat
rumit karena banyaknya dokumen dari berbagai bagian yang harus
ditangani. Untuk itu pengorganisasian yang sering dilakukan perusahaan
besar adalah desentralisasi, yaitu pengelolaan arsip dilakukan pada setiap
unit kerja. Setiap bagian mengelola arsipnya masing-masing. Beberapa
manfaat atau kelebiha dari sistem desentralisasi antara lain :

Hemat waktu, karena letak dokumen dengan pemakai.
Sehingga kalau membutuhkan dokumen tidak perlu kehilangan
waktu dan tenaga untuk mendapatkanya.

Kerahasiaan departemen yang ada dalam dokumen tersebut
bias dijaga dengan baik.
commit to user
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Beberapa kerugian atau kelemahan dari system desentralisasi
antara lain :

Pengawasan relative sulit karena dokumen menyebar di
beberapa bagian.

Jika ada dokumen yang mempunyai kaitan dengan 2 bagian
maka akan sulit dalam hal pencatatan.

Bagian pengarsipan tidak menjadi spesialis dalam bidangnya
karena diproporsikan mengerjakan pengarsipan tidak besar
karena harus mengerjakan pengarsipan tidak besar karena harus
mengerjakan pekerjaan lain yang beragam dalam bagian
administrasi.

Terjadi duplikasi tempat dan ruangan untuk pengarsipan,
sehingga menimbulkan pemborosan.
3. Kombinasi, Merupakan gabungan dari sentralisasi dan desentralisasi.
Dalam praktiknya agar penanganan arsip lebih optimal banyak perusahaan
mengombinasikan antara Sentralisasi dan Desentralisasi.
Dalam organisasi
khususnya sub
bagian arsip di
Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta perlu menerapkan
manajemen kearsipan dengan tujuan akan tercipta strategi internal yang
efektif serta efisien dalam pemeliharaan dan pencarian arsip, hal-hal yang
perlu di perhatikan mengenai hal tersebut diantaranya:
a. Tugas pokok sub bagian arsip
1) Menerima dokumen register dan berkas yang telah dibuat oleh
sub bagian pencatatan sipil.
2) Memberi Indeks arsip.
3) Melakukan penyimpanan dan perawatan arsip.
4) Menyediakan arsip register maupun berkas kepada sub bagian
pencatatan sipil demi terselenggaranya pelayanan.
5) Melacak arsip berkas maupun register yang tidak terdapat pada
almari penyimpan arsip.
commit to user
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Ig.Wursanto(1991:16) Kearsipan atau filing adalah suatu
proses kegiatan pengaturan arsip dengan mempergunakan sistem tertentu
sehingga arsip-arsip dapat ditemukan kembali sewaktu diperlukan.
b. Keadaan ruang penyimpanan
Peralatan penyimpanan arsip kertas yang baik, ventilasi
yang memadai dan pengaturan suhu secara periodik akan
menunjang umur dari arsip yang dikelola, sehingga ruangan akan
terhindar dari kelembaban udara di dalam ruangan, apabila itu
semua diperhatikan maka arsip kertas akan selalu dapat
dipergunakan. Jamur dan lumut dapat merusak setiap arsip
dinamis, Sulistyo-Basuki,(2003:251) hal itu terjadi karena kurang
pengawasan terhadap kelembaban dan tingkat suhu ruangan.
c. Cara penyimpanan arsip akta catatan sipil
Penyimpanan arsip register dan berkas akta catatan sipil
dilakukan secara sentralisasi, sehingga arsip catatan sipil disimpan
secara terpusat dan tidak memerlukan ruangan yang terlalu banyak,
disamping itu dalam melakukan pengawasan akan mudah
dilakukan dan kwalitas keamanan sangat terjamin.
d. Sampul register dan berkas
Sampul arsip register maupun berkas dibedakan warnanya
menurut jenis arsip akta catatan sipil, hal tersebut bertujuan untuk
membedakan jenis berkas/register arsip catatan sipil yang satu
dengan lainya. Warna sampul arsip akta catatan sipil berkas
kelahiran sudah pasti berbeda dengan arsip akta catatan sipil
pernikahan. Sulistyo-Basuki,(2003:272) teknik penandaan warna
sangat efektif dalam mencegah salah pemberkasan.
e. Peminjaman arsip akta catatan sipil
Yang berhak meminjam arsip akta catatan sipil hanya pihak
intern dinas kependudukan dan pencatatan sipil misalnya sub
bagian data , pencatatan
dan lainya, apabila arsip akta catatan
commitsipil
to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sipil sedang di pinjam maka harus di identifikasi dengan memberi
tanda pada tempat menyimpan arsip tersebut atau mencatat pada
buku ekspedisi, pihak ekstern organisasi tidak diperbolehkan untuk
meminjam dikarenakan arsip akta catatan sipil bersifat rahasia.
Tujuan dari peminjaman arsip dipergunakan sebagai dasar
penerbitan akta. Ida Nuraida,(2008:103) apabila arsip/dokumen
tidak berada pada tempatnya, maka harus ada tanda yang
mengidentifikasi bahwa arsip tersebut sedang dipinjam dan harus
di ketahui data peminjam arsip.
f. Pengembalian arsip akta catatan sipil
Arsip akta catatan sipil apabila sudah selesai dipinjam oleh
pihak intern dinas, maka harus segera di kembalikan pada sub
bagian arsip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta supaya tidak hilang, Petugas kearsipan melakukan
verifikasi terhadap arsip akta catatan sipil yang hendak di
kembalikan dan pada akhirnya mengembalikan ke tempat
penyimpanan semula berdasarkan indeks arsip.
B. Metode Pengamatan
1. Lokasi Pengamatan
Dalam pengamatan ini penulis mengambil lokasi pengamatan di Dinas
Kependudukan dan pencatatan Sipil Kota Surakarta. Alasan pemilihan
lokasi adalah:
a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta merupakan
Dinas yang berorientasi di bidang pelayanan masyarakat.
b. Memperoleh pengetahuan dan juga data mengenai pencatatan sipil.
2. Jenis Pengamatan
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam pengamatan ini, yang lebih
menekankan pada masalah proses, maka jenis pengamatan dengan jenis
strategi yang terbaik adalah pengamatan kualitatif deskriptif (HB. Sutopo
2002:183).
commit to user
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Metode deskripsi bekerja berdasarkan anggapan bahwa dengan metode ini
dapat digunakan untuk:
a. Pengumpulan data.
b. Melukiskan keadaan suatu obyek pada suatu saat.
3. Sumber Data
Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian
yang sangat penting bagi peneliti karena ketetapan dan kekayaan data atau
informasi yang diperoleh. Pemilihan berbagai sumber data harus tepat
menyangkut kelengkapan data dan informasi bahan yang akan diteliti.
Adapun sumber data menurut HB. Sutopo (2002: 49-54) secara
menyeluruh dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Narasumber (informan)
Dalam
pengamatan
kualitatif
posisi
sumber
data
manusia
(narasumber) sangat penting perananya sebagai individu yang
memiliki informasinya. Sumber data itu dapat disebut sebagai
informan. Jadi, data yang digunakan dalam metode ini berasal dari
beberapa sumber diantaranya adalah sebagai berikut: Sub Bagian
Arsip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
Penulis melakukan wawancara langsung dengan informan menayakan
tentang masalah yang dikaji.
b. Peristiwa dan aktifitas
Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktifitas,
atau
perilaku
sumber
data
yang
berkaitan
dengan
sasaran
pengamatannya. Dari pengamatan pada peristiwa atau aktifitas,
pengamat bisa mengetahui yang terjadi secara lebih pasti karena
menyaksikan sendiri secara langsung. Penulis harus mengetahui dan
memahami kegiatan-kegiatan dalam manajemen arsip akta catatan
sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
24
digilib.uns.ac.id
c. Dokumen dan Arsip
Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bersangkutan
dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu yang berupa rekaman
tertulis (gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu
aktifitas atau peristiwa tertentu). Peristiwa-peristiwa yang telah lama
dilakukan dan terjadi pada kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta bisa diteliti dan dipahami atas dasar
kajian dari dokumen atau arsip-arsip. Sebagai contoh penulis ingin
mengetahui manajemen arsip akta catatan sipil pada tahun-tahun lalu
dapat diketahui melalui arsip-arsip atau dokumen serta buku-buku
penunjang lainnya yang terdapat pada kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta. Dengan demikian, penulis akan
lebih mudah lagi untuk melakukan proses pengamatan.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara disini maksudnya adalah cara pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden. Dalam
penelitian ini penulis secara langsung mewawancarai pejabat atau
pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta
yang ditunjuk. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang
terarah, terpimpin dan mendalam sesuai dengan pokok permasalahan
yang diteliti guna memperoleh hasil berupa data dan informasi yang
lengkap dan seteliti mungkin.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis
gejala-gejala yang diselidiki. Pengamatan lebih banyak menggunakan
indra penglihatan, dengan maksud pengamat terjun langsung melihat
ke lapangan. Kegiatan observasi tersebut antara lain melihat dan
mengamati pegawai arsip dalam melakukan kegiatan pengarsipan
commit to user
akta catatan sipil.
.
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Mengkaji Dokumen dan Arsip
Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering
memiliki posisi penting dalam pengamatan kualitatf. Melalui
dokumen dan arsip yang terdapat pada kantor Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta. Dengan demikian, penulis akan
lebih mudah lagi untuk melakukan proses pengamatan.
d. Perekaman
Alat kamera foto sering juga digunakan didalam penelitian kualitatif
karena bisa sangat membantu di dalam pengumpulan data, terutama
untuk memperjelas deskripsi berbagai situasi dan subjek yang
bersangkutan.
Perekaman
ini
merupakan
teknik
pendukung
pengumpulan data sebagai penguat catatan dan sebagai pelengkap.
Dalam hal ini ruang arsip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Surakarta menjadi tempat pengambilan gambar yang diperlukan.
5. Metode Analisis
Pengamatan menggunakan metode analisis interaktif. Dalam model
analisis ini, tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data dan
panarikan simpulan serta verifikasinya (HB. Sutopo, 2002:91-93). Tiga
komponen tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan
serta menentukan hasil akhir analisis.
a. Reduksi Data
Kegiatan ini merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian yang
bertujuan untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus,
membuang hal-hal yang tidak penting yang muncul dari catatan dan
pengumpulan data. Proses ini berlangsung terus-terus menerus sampai
laporan akhir penelitian selesai.
b. Sajian Data
Merupakan
sekumpulan
informasi
tersusun
yang
memberi
kemungkinkan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan
commit to user
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Penarikan Simpulan dan Verifikasinya
Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal
yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencatatan peraturan,
pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur
sebab akibat, akhirnya peneliti menarik kesimpulan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A. Sejarah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah (menggantikan UU No. 22/1999). Pemerintah
kota di samping dituntut lebih professional didalam memberikan
keleluasaan kepada Pemerintah Kota untuk menyelenggarakan otonomi
guna untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan atas prakarsa sendiri
berdasarkan dengan potensi daerah.
Hal tersebut membawa konsekuen dalam sistem penyelenggaraan
pemerintahan dimana asas dekonsentrasi yang dahulu terdapat di
pemerintah pusat, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah ( menggantikan UU No 22 Tahun 1999)
terjadi
perubahan,
dimana
daerah
terbentuk
berdasarkan
asas
desentralisasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, serta sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1998 Tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Penyelenggaraan Pendaftaran
Penduduk kepada Daerah, maka Pemerintah Kota Surakarta mengeluarkan
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan
tata kerja Perangkat daerah Kota Surakarta, yang termasuk didalamnya
mengenai pembentukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta. Dengan dibentuknya Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil
Kota Surakarta, maka urusan kependudukan yang dahulu merupakan
urusan Pusat sekarang menjadi urusan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan sipil Kota Surakarta.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta berdiri
pada tanggal 1 januari 2001, dimana 1 (satu) hari sebelumnya yaitu pada
tanggal 31 desember 2000 dilakukan upacara pelantikan jabatannya.
usersegala hal yang berkaitan dengan
Dengan demikian mulai 1commit
januarito2001
27
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil menjadi tugas dan
wewenag Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
B. Tugas Pokok, Visi, dan Misi
Menurut perda Nomor 6 Tahun 2001, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta memiliki tugas pokok, visi, dan misi
sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kependudukan dan pencatatan sipil.
2. Visi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta adalah
professional dalam pelayanan agar terwujud masyarakat kota yang
berbudaya dan beridentitas serta mempunyai alat bukti yang otentik.
3. Misi
Adapun misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Surakarta
adalah,
a. mewujudkan
pelayanan
masyarakat
di
bidang
tertib
administrasi kependudukan yang mudah, tepat, cepat, dan pasti.
b. Menyimpan dan memelihara dokumen akta secara professional
c. Melakukan kegiatan penyuluhan yang efisien dan efektif
d. Melaksanakan kegiatan pelayanan ketatausahaan yang prima
e. Memberikn kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah
commit to user
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Susunan Oraganisasi
Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Surakarta berdasarkan perda Nomor 6 tahun 2001, terdiri dari:
1. Kepala dinas
2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
a. Sub Bagian umum
b. Sub Bagian Kepegawaian
c. Sub Bagian keuangan
3. Sub Dinas program, terdiri dari :
a. Seksi Perencanaan
b. Seksi Pengendalian
4. Sub dinas Kependudukan, terdiri dari :
a. Seksi pendaftaran Penduduk
b. Seksi Mutasi Penduduk
5. Sub Dinas Catatan Sipil, terdiri dari:
a. Seksi perkawinan dan perceraian
b. Seksi kelahiran, kematian, pengakuan,dan pengesahan anak
6. Sub Dinas Dokumentasi dan Informasi, terdiri dari :
a. Seksi pengelolaan dokumen
b. Seksi pelayanan dokumen
c. Seksi penyuluhan
7. Kelompok Jabatan Fungsional,terdiri dari :
a. Pranata komputer
b. Aspirasi
c. Pustakawan
Untuk lebih jelas susunan organisasi Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Surakarta tersebut akan digambarkan bentuk bagan
organisasi sebagai berikut
commit to user
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 3.1
Bagan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta
KEPALA
SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSION
AL
SUB
BAGIAN
UMUM
BIDANG
DATA DAN
STATISTIK
BIDANG
PENDAFTARAN
PENDUDUK
SEKSI
PENGOLAHAN
DATA DAN
STATISTIK
SEKSI
SISTEM
TEKNOLOGI
INFORMASI
SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG
PENCATATAN
SIPIL
BIDANG
DOKUMENTASI
DAN INFORMASI
SEKSI
PENDAFTARAN
PENDUDUK
SEKSI
PERKAWINAN
DAN
PERCERAIAN
SEKSI MUTASI
PENDUDUK
SEKSI
KELAHIRAN
KEMATIAN
PENGAKUAN
ANAK DAN
PENGESAHAN
ANAK
Sumber: Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta
commit to user
SUB BAGIAN
KEUANGAN
SEKSI
PENGELOLAAN
DOKUMENTASI
SEKSI
PENYULUHAN
DAN
PELAYANAN
INFORMASI
31
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Uraian Tugas Jabatan Struktural
Berdasarkan Keputusan Walikota Nomor 26 tahun 2001 tentang pedoman
uraian tugas dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota Surakarta, maka uraian
tugas jabatan struktural Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta
adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di
bidang kependudukan dan catatan sipil, meliputi :
a. Menyusun rencana strategis dan program kerja tahunan Dinas
sesuai dengan program pembangunan daerah ( Propeda ).
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas agar tercipta
pemerataan tugas.
c. Memberi petunjuk/arahan kepada bawahan dalam pelaksanaan
tugas.
d. Mengawasi, memeriksa, dan menilai hasil kerja bawahan secara
periodik guna bahan peningkatan kerja.
e. Merumuskan
kebijakan
teknis
pemberian
bimbingan,
dan
pembinaan di bidang bina program, kependudukan, catatan sipil,
serta dokumentasi dan informasi.
f. Menyelenggarakan penyuluhan serta dokumentasi kependudukan
dan catatan sipil.
g. Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional.
h. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
2. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum,
kepegawaian, dan keuangan sesuai dengan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh kepala Dinas, meliputi:
a. Sub Bagian Umum
Sub bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat
menyurat, kearsipan, pengadaan, perjalanan dinas, rumah tangga,
commitpengaturan
to user penggunaan kendaraan dinas
pengelolaan inventaris,
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
serta perlengkapanya, hubungan masyarakat dan sistem jaringan
Dokumentasi dan informasi Hukum.
b. Sub Bagian Kepegawaian
Sub bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
administrasi kepegawaian, antara lain meliputi :
1) Menyimpan dan mengelola bahan penyusunan rencana
kebutuhan pegawai.
2) Menyiapkan dan mengolah bahan usulan yang meliputi
pengangkatan,
kenaikan
pangkat,
perpindahan,
pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji berkala dan
tunjangan.
3) Mengelola data dan dokumentasi pegawai.
4) Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis
pendidikan dan pelatihan calon peserta ujian dinas
pegawai.
5) Mengusulkan Daftar Urut Kepangkatan ( DUK )
6) Menyiapkan
dan
memproses
Daftar
penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dan Laporan Pajak-Pajak
Pribadi ( LP2P )
c. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan, antara lain meliputi :
1) Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam
bentuk Daftar Usulan Kegiatan daerah ( DUKDA ) dan
Daftar Usulan Proyek Daerah
( DUPDA ).
2) Menyusun Daftar Isian Kegiatan Daerah ( DIKDA ) dan
Daftar Isian Proyek Daerah ( DIPDA ) atas anggaran yang
commit to user
telah ditetapkan.
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Melakukan pengawasan laporan keuangan bendahara rutin
dan pembangunan.
4) Menyiapkan bahan usulan perubahan anggaran dan bahan
perhitungan anggaran.
5) Menyelenggarakan teknis dan tertib administrasi pembukuan,
pertanggung jawaban dan laporan keuangan.
6) Menyelenggarakan pembuatan daftar gaji dan pembayaran
gaji pegawai.
3. Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana strategis dan program kerja tahunan dinas, monitoring dan
pengendalian serta evaluasi dan pelaporan sesuai dengan kebijakan teknis
yang ditetapkan oleh kepala dinas, meliputi :
a. Seksi Perencanaan
Seksi Perencanaan mempunyai tugas mengumpulkan,
mengolah, menganalisa, dan menyajikan data sebagai bahan
penyusunan rencana strategis dan program kerja tahunan Dinas.
b. Seksi Pengendalian, Evaluasi, dan Pelaporan
Seksi Pengendalian, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai
tugas melakukan monitoring dan pengendalian, analisa, dan
evaluasi data, serta menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana
strategis dan program kerja tahunan Dinas.
4. Sub Dinas Kependudukan mempunyai tugas menyelenggarakan
pembinaan pendaftaran dan mutasi penduduk sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas, antara lain meliputi :
1) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan teknis di bidang
pendaftaran dan mutasi penduduk.
commit to user
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Mengumpulkan
dan
mengolah
data
dan
informasi
kependudukan.
3) Menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan
4) Melaksanakan administrasi kependudukan.
Sub bagian Dinas Kependudukan, terdiri dari :
a. Seksi Pendaftaran Penduduk
Seksi
Pendaftaran
Penduduk
mempunyai
tugas
melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan pendaftaran penduduk,
antara lain meliputi :
1) Merencanakan dan melaksanakan pembinaan dan pelayanan
pendaftaran penduduk.
2) Memproses Nomor Induk Kependudukan (NIK).
3) Memproses permohonan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda
Penduduk (KTP), Kartu Identitas Anak (KIA), dan Kartu
Identitas Tamu (KIT).
4) Menyelenggarakan pembinaan teknis dan administrasi dalam
penerbitan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk
(KTP), Kartu Identitas Anak (KIA), dan Kartu Identitas Tamu
(KIT).
b. Seksi Mutasi Penduduk
Seksi Mutasi Penduduk mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dan palayanan mutasi penduduk, antara lain meliputi :
1)
Merencanakan dan melaksanakan pembinaan dan pelayanan
mutasi penduduk.
2)
Melaksanakan pelayanan transmigrasi.
3)
Melaksanakan pendaftaran transmigran yang kembali ke
daerah asal.
commit to user
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Sub Dinas Catatan Sipil mempunyai tugas menyelenggarakan
pencatatan, penertiban, dan pelayanan akta-akta catatan sipil sesuai dengan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas, meliputi :
1)
Melaksanakan pelayanan pencatatan dan penerbitan kutipan
akta kelahiran, perkawinan, dan perceraian, pengakuan dan
pengesahan anak diluar kawin serta kematian beserta
pendukungnya.
2)
Menyelenggarakan pelayanan salinan kata, kutipan dan
perubahan akta catatan sipil.
3)
Memberi petunjuk dan pengarahan kepada pemohon akta yang
mengalami kesulitan.
4)
Merencanakan
dan
menetapkan
kebijakan
teknis
dan
administrasi penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan akta
catatan sipil.
Sub Dinas Catatan Sipil ini, terdiri dari :
a. Seksi Perkawinan dan perceraian
Seksi
Pekawinan
dan
Perceraian
mempunyai
tugas
melaksanakan pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian,
termasuk penerbitan salinan kutipan dan perubahan.
b. Seksi Kelahiran, Kematian, Pengakuan, dan Pengesahan Anak
Seksi Kelahiran, Kematian, Pengakuan, dan Pengesahan
Anak mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pencatatan dan
penerbitan akta kelahiran, kematian, pengakuan dan pengesahan
anak
dan
adobsi,serta
memprosesnya
beserta
administrasi
pendukungnya.
6. Sub
Dinas
Dokumentasi
dan
Informasi
mempunyai
tugas
menyelenggarakan pembinaan teknis administrasi pengelolaan dan
pelayanan dokumen dan informasi, serta melaksanakan penyuluhan
sesuai denagan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.
commit to user
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sub bagian Dinas Dokumentasi dan Informasi ini terdiri dari :
a. Seksi Pengelolaan Dokumen
Seksi Pengelolaan Dokumen mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan dokumen, menghimpun, mengolah, dan merencanakan
penggunaan
dokumen
sesuai
dengan
peruntukannya,
dan
melaksanakan tugas dokumentasi.
b. Seksi Pelayanan Dokumen
Seksi Pelayanan Dokumen mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan dokumen serta menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk
teknis administrasi pelayanan dokumen.
c. Seksi Penyuluhan
Seksi Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan
serta menyusun bahan pedoman dan petunjuk teknis penyuluhan.
E. Kondisi personalia
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta mempunyai pegawai sebanyak
61 orang. Pegawai di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta
adalah berstatus pegawai negeri sipil. Pegawai tersebut diantaranya laki-laki 34
orang dan 27 orang perempuan. Berikut data tentang kepegawaian di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta.
Tabel 3.1
Jumlah pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta menurut
jenis kelamin Tahun 2011
NO
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
34
2
Perempuan
27
Sumber:Dispenduk dan Capil Kota Surakarta
commit to user
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pegawai di Dispenduk dan Capil
Kota Surakarta yaitu pegawai laki-laki jumlahnya lebih banyak daripada
perempuan. Apabila diprosentasekan yaitu laki-laki sebesar 55,73% sedangkan
perempuan yakni 44,27 %
Tabel 3.2
Jumlah Pegawai Menurut Pendidikan Terakhir di Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Surakarta Tahun 2011
NO
TINGKAT
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH
PENDIDIKAN
1
S-2
1
1
2
2
S-1
14
13
27
3
Sarjana Muda
1
2
3
4
SMU/smk
16
11
27
5
SD
2
-
2
JUMLAH
34
27
61
Sumber:Dispenduk dan Capil Kota Surakarta
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta merupakan lulusan sarjana strata
1(S-1) dan lulusan SMU/SMK yaitu masing-masing 44,26%. Sedangkan lulusan
S-2 dan SD sebesar 3,27%.
Tabel 3.3
Jumlah Pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta Berdasar
Golongan dan Ruang Tahun 2011
GOLONGAN
RUANG
A
B
C
D
IV
4
2
1
-
III
10
23
2
9
II
3
2
commit to user
Sumber:Dispenduk dan Capil Kota Surakarta
5
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel diatas diperoleh bahwa sebagian besar pegawai Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta berada pada golongan III/B yaitu
sebesar 37,7%. Golongan III/A yaitu sebesar 16,39%.
F. JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang diselenggarakan di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta adalah pelayanan yang berkaitan dengan
pendaftaran penduduk dan akta catatan sipil. Pelayanan pendaftaran penduduk
yaitu mencakupkegiatan pendaftaran dan pencatatan data penduduk beserta
perubahannya yang meliputi:
1. Kartu Tanda Penduduk
2. Kartu Keluarga
3. Kartu Identitas Anak
4. Kartu Identitas Tamu
5. Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Sementara
Sedangkan kegiatan pelayanan akta pencatatan sipil yaitu meliputi
pelayanan akta otentik yang berisi catatan lengkap seseorang yaitu:
1. Akta Kelahiran
2. Akta Perkawinan
3. Akta Perceraian
4. Akta Kematian
5. Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak
Selain pendafatarn penduduk dan catatan sipil di Dinas Kependudukan
Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta juga mengadakan pelayana yaitu Kutipan
Akta dan Salinan Akta. Pelayanan kutipan akta adalah pelayanan catatan
pokok yang dikutip dari akta catatan sipil dan merupakan alat bukti diri yang
sah bagi diri yang bersangkutan maupun pihak ketiga mengenai kelahiran,
perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan anak.
Pelayanan salinan akta adalah pelayanan yang berkenaan dengan salinan
lengkap akta catatan sipil yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil.
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk mendukung kegiatan pelayanan di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta memiliki sarana dan prasarana yang dapat
digunakan demi kelancaran kegiatan pelayanan. Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta memiliki 9 (sembilan) ruangan yang
digunakan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pemberian pelayanan
di bidang kependudukan dan catatan sipil. Lebih lanjut pada tabel akan
disajikan data inventaris Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4
Data inventaris Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta
Tahun 2011
No
Jenis Inventaris
Jumlah
1
Ruangan
9
2
Meja
61
3
Kursi
160
4
Almari Besi
15
5
Almari Kayu
5
6
Filling Kabinet
15
7
Mesin Ketik
12
8
Komputer
30
9
Printer
30
10
Mesin Fax
1
11
Pesawat Telepon
3
Sumber: Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta
Berdasarkan tabel diatas, kesembilan ruangan yang dimiliki Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta, yaitu:
1. Ruang Kepala Dinas
2. Ruang Tata Usaha (Bagian Umum)
3. Ruang Tata Usaha (Bagian Kepegawaian)
commit to user
4. Ruang Rapat
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Ruang Bina Program
6. Ruang Perkawinan
7. Ruang Kependudukan
8. Ruang Catatan Sipil
9. Ruang Komputer
G. DASAR HUKUM
a. Staatsblad 1849 Nomor 25 tentang Pencatatan Sipil Golongan
Eropa.
b. Staatsblad 1917 Nomor 130 Jo.Staatsblad 1919 No.81 tentang
Pencatatan Sipil Golongan Tionghoa.
c. Staatsblad 1920 Nomor 751 jo.Staatsblad 1927 No. 564 tentang
Pencatatan Sipil bagi orang Indonesia.
d. Staatsblad 1933 No. 75 jo Staatsblad 1936 No. 607 tentang
Pencatatan Sipil bagi golongan
Indonesia, Jawa, Madura dan
Minahasa.
e. KUH Perdata ( BW )
f. UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
g. UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
h. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU
No. 1 Tahun 1974.
i. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun 2002 tentang
Pendaftaran Penduduk dan Akta Catatan Sipil.
j. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 8 Tahun 2003 tentang
Perubahan Atas Perda No. 6 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan
Pendaftaran Penduduk dan Akta
Catatan Sipil. k.
Presiden Republik Indonesia No.88 Tahun
Keputusan
2004 tentang
Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.
k. Keputusan Walikota Surakarta No. 474/83/1/2004 jo
151/1/2005 tentang
Kependudukan.
No 470 /
Pelaksanan Sistem Informasi Administrasi
commit to user
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
l. Peraturan Walikota Surakarta No. 8 Tahun 2005 tentang Petunjuk
Pelaksanan Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun2002.
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan
Sipil Di Daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Manajemen Kearsipan akta Catatan sipil di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan sipil kota Surakarta
Berdasarkan dari kerangka pemikiran yang telah di susun maka dapat di
sajikan deskripsi berdasar data-data yang telah diperoleh dalam pengamatan
ini, sehingga pembahasan mengenai manajemen kearsipan akta catatan sipil di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta dapat di
gambarkan, mulai dari pencatatan yang dilakukan sub bagian pencatatan sipil
sampai dengan pengarsipan yang dilaksanakan sub bagian kearsipan, hal-hal
yang akan dibahas sebagai berikut
1. Jenis-jenis akta catatan sipil
2. Pencatatan dan penerimaan arsip
3. Penyimpanan arsip
4. Pemeliharaan arsip
5. Penemuan kembali arsip
6. Penyusutan dan pemusnahan arsip
7. Fasilitas kearsipan.
1. Jenis-jenis Akta Catatan Sipil
Akta catatan sipil adalah data otentik yang berisi catatan lengkap
seseorang mengenai peristiwa yang telah terjadi dan di catatkan pada
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk diterbitkan, akta yang
telah diterbitkan disimpan oleh seseorang yang bersangkutan dan akan
dipergunakan sebagaimana mestinya. Akta catatan sipil ada lima jenis,
diantaranya akta catatan sipil kelahiran, akta catatan sipil perkawinan,
akta catatan sipil perceraian, akta catatan sipil kematian, akta catatan sipil
pengakuan dan pengesahan anak.
commit to user
42
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Akta kelahiran
Akta kelahiran adalah akta autentik yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah mengenai peristiwa kelahiran terhadap
dimana seseorang anak itu dilahirkan yang mempunyai akibat
hukum terhadap dirinya maupun keluarganya dan pihak lain di
bidang kekeluargaan maupun warisan, akta kelahiran di bedakan
lagi menjadi empat berdasarkan waktu pencatatan yang
dilakukan oleh pemohon penerbitan akta, diantaranya :
 Akta kelahiran baru ( LB )
Akta yang diterbitkan berdasarkan laporan kelahiran dalam
batas waktu selambat-lambatnya 60 hari pelaporan.
 Akta kelahiran terlambat ( TP )
Adalah akta kelahiran yang diterbitkan/ dilaporkan
melebihi 60 hari sejak tanggal kelahiran.
 Akta kelahiran istimewa ( IST )
Akta kelahiran berdasarkan kelahiran yang terjadi sebelum
tanggal 1 januari 1986 dan baru dilakukan pelaporan
sesudah tahun 1986 sampai sekarang atau dengan kata lain
pelaporan melebihi batas.
Persyaratan pembuatan akta kelahiran :
 Mengisi formulir pelaporan kelahiran.
 Mengisi permohonan pencatatan kelahiran bermaterai
cukup.
 Surat keterangan kelahiran dari lurah/ kepala desa dimana
ibu yang melahirkan tercatat sebagai penduduk tetap atau
yang bersangkutan berdomisili dan surat keterangan dari
orang yang menyaksikan atau yang membantu proses
kelahiran.
 Photo copy surat nikah/ akta perkawinan orang tua yang
dilegalisir oleh instansi yang berwenang.
commit to user
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
 Photop copy KTP dan KK pemohon/ orang tua yang
dilegalisir oleh instansi yang berwenang atau menunjukan
aslinya.
 Dua lampiran photo copy dari dua orang saksi yang telah
dilegalisir oleh instansi yang berwenang.
 Photo copy keterangan ganti nama orang tua untuk WNI
keturunan Tionghoa yang telah dilegalisir oleh instansi
berwenang.
 Photo copy dokumen imigrasi bagi pemohon WNA yang
dilegalisir oleh instansi yang berwenang.
 Surat kuasa bagi yang menguasakan dan bermaterai cukup.
b) Akta perkawinan
Akta perkawinan adalah akta autentik yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah atas peristiwa hukum mengenai perkawinan
anatara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang bukan
beragama islam sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga/ rumah tangga yang bahagia kekal abadi berdasarkan
Tuhan yang Maha Esa sebagaimana dimaksudkan dalam
undang- undang Nomor 1 tahun 1974.
Persyaratan pencatatan perkawinan :
1) Warga Negara Indonesia ( Ind ).
 Mengisi formulir yang telah disediakan.
 Surat pengantar dari lurah diketahui camat.
 Surat pernyataan belum pernah menikah yang diketahui
oleh lurah dan camat dengan materai Rp.6.000, Surat persetujuan orang tua diketahui lurah dan camat
dengan materai Rp.6.000, Foto copy Akta kelahiran masing-masing mempelai
commit
to user
 Foto copy calon
mempelai
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
 Bagi yang sudah pernah menikah/ kawin dilampiri akta
perceraian/ akta kematian suami/ isteri yang telah
meninggal dunia.
 Surat
imunisasi
bagi
calon
mempelai
wanita
dari
Puskesmas setempat.
 Pas photo ukuran 4x6 hitam putih berdampingan sebanyak
3 lembar.
 Surat keterangan pemberkatan perkawinan
gereja/vihara/parisada.
 Surat ijin dari komandan bagi anggota ABRI.
 Foto copy KTP saksi ( 2 orang ).
2) Warga Negara Indonesia Keturunan ( WNI Ket )
 Mengisi formulir yang telah disediakan.
 Surat pengantar dari lurah diketahui camat.
 Surat pernyataan belum pernah menikah yang diketahui
oleh lurah dan camat dengan materai Rp.6.000, Surat persetujuan orang tua diketahui lurah dan camat
dengan materai Rp.6.000, Foto copy Akta kelahiran masing-masing mempelai
 Foto copy calon mempelai
 Bagi yang sudah pernah menikah/ kawin dilampiri akta
perceraian/ akta kematian suami/ isteri yang telah
meninggal dunia.
 Surat
imunisasi
bagi
calon
mempelai
wanita
dari
Puskesmas setempat.
 Pas photo ukuran 4x6 hitam putih berdampingan sebanyak
3 lembar.
 Foto copy SBKRI dari calon mempelai.
 Foto copy Ganti Nama mempelai dan atau orang tua.
commit to user
46
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Warga Negara asing ( WNA )
 Surat ijin menikah dari kedutaan.
 Foto copy Dokumen Imigrasi/ STMD/ KIMS.
c) Akta Perceraian.
Akta perceraian adalah akta autentik yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah atas peristiwa perceraian atau putusnya
perkawinan dari suami istri beserta akibat hukumnya baik
terhadap
dirinya
maupun
keluarganya
dan
pihak
lain
berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang pasti dan tetap.
Persyaratan pencatatan perceraian :
 Keputusan Pengadilan Negeri yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang pasti atau Surat Bukti Perceraian
Luar Negeri ( Bila terjadi di luar negeri )
 Kutipan akta perkawinan asli dari Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
 Foto copy KTP / KK.
 Akta kelahiran.
 Dokumen Imigrasi ( bagi WNA ).
d) Akta Kematian
Akta kematian adalah akta autentik yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah mengenai peristiwa kematian seseorang
yang
mempunyai
keluarganya
dan
akibat
pihak
hukum
lain
bagi
yang
dirinya
menyangkut
maupun
bidang
kekeluargaan dan warisan, batas waktu pencatatan kematian
selambat-lambatnya 60 hari kerja sejak tanggal kematian. Bagi
pencatatan kematian melampaui batas waktu 60 hari kerja
terlebih dahulu harus mendapatkan penetapan Pengadilan
commit to user
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Negeri dan penerbitan akta kematianya disebut sebagai akta
kematian Istimewa.
Persyaratan akta kematian :
 Mengisi formulir Permohonan.
 Foto copy Surat Kematian dari Dokter/ Rumah sakit/
kelurahan dan menunjukan aslinya.
 Foto copy Surat Nikah/ akta perkawinan/ akta kelahiran
yang meninggal dunia.
 KTP / KK Pelapor.
 Dokumen Imigrasi bagi WNA.
e) Akta pengakuan dan pengesahan anak
Akta Pengakuan dan Pengesahan anak adalah akta autentik
yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah mengenai peristiwa
pengakuan dan pengesahan anak yang mempunyai akibat
hukum terhadap dirinya beserta keluarganya dan pihak lain di
bidang kekeluargaan, warisan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Persyaratan akta pengakuan dan pengesahan anak :
 Akta kelahiran anak.
 Putusan Pengadilan Negeri bagi yang dilaksanakan setelah
pencatatan perkawinan.
 Dokumen Imigrasi bagi WNA.
 Foto copy KTP.
 Foto copy SBKRI orang tua bagi WNI keturunan.
Setiap pemohon wajib memenuhi persyaratan akta catatan sipil
berdasarkan akta catatan sipil yang diminta, karena persyaratanpersyaratan tersebut akan di jadikan dasar sebagai penerbitan akta catatan
sipil, disamping sebagai dasar penerbitan akta, persyaratan tersebut
nantinya akan menjadi arsip yang disebut sebagai arsip berkas, arsip
commit to surat-surat
user
berkas pada dasarnya sekumpulan
pengantar dari dinas yang
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terkait dalam permohonan penerbitan akta catatan sipil, didalam
pengelolaan arsip berkas nantinya persyaratan dari 50 pemohon akan di
jadikan satu jilid berdasarkan tahun pembuatan, agama seseorang yang
dimohonkan penerbitan akta, kewarganegaraan, jenis akta catatan sipil.
Sedangkan arsip register di buat berdasar informasi peristiwa yang
di catatkan, tahun registrasi, nomor urut catatan sipil pada waktu
penerbitan akta, kewarganegaraan, register berupa arsip catatan yang telah
disahkan oleh kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta dan dibubuhi dua tanda tangan saksi dari pihak pemohon.
Keakuratan dari informasi yang terdapat pada arsip berkas maupun
register sangat mempengaruhi dalam penerbitan akta, baik penerbitan yang
pertama maupun yang kedua, apabila pemohon salah memberikan
informasi nantinya penerbitan akta akan mengalami kesalahan, seperti
kesalahan pengejaan nama seseorang, gelar kesarjanaan, pemenggalan
nama, karena petugas pencatatan sipil tidak akan merubah informasi yang
ada didalam arsip berkas maupun arsip register.
2. Pencatatan dan Penerimaan arsip
Manajemen di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta dalam pengarsipan hal pokok yang harus dilaksanakan terlebih
dahulu adalah pencatatan informasi peristiwa terlebih dahulu yang
dilaksanakan oleh sub bagian pencatatan sipil, pencatatan maupun
penerimaan harus diketahui oleh bidang dokumentasi untuk dilakukan
verifikasi sebelum di lakukan pengelolaan arsip, menyelenggarakan
pencatatan adalah kewajiban yang dilaksanakan sub bagian pencatatan
sipil demi terwujudnya arsip yang dikelola nantinya, antara sub bagian
pencatatan sipil, bidang dokumentasi sangat berkaitan erat maka dari itu
kedua sub bagian tersebut harus menjalankan fungsinya dengan baik demi
terwujudnya manajemen kearsipan yang telah direncanakan sebelumnya.
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hal pokok yang berkaitan antara sub bagian pencatatan sipil dengan bidang
dokumentasi yang bertugas melakukan verifikasi data sampai dengan
pengelolaan arsip dijabarkan sebagai berikut :
a. Sub bagian Pencatatan Sipil menerima informasi peristiwa dari
pemohon dan melakukan perekaman / pencatatan di dalam
register berdasarkan informasi yang didapat dari pemohon akta
catatan sipil, di dalam pencatatan hal-hal yang wajib di
perhatikan oleh sub bagian pencatatan sipil adalah :
 Penulisan di dalam arsip register menggunakan huruf
balok.
 Memperhatikan ejaan, pemenggalan nama pemohon
maupun orang yang akan di terbitkan akta catatan sipil.
 Penulisan gelar kesarjanaan.
 Pemberkasan persyaratan dari pemohon sesuai dengan
kewarganegaraan, agama, jenis akta catatan sipil.
 Segera menyerahkan berkas maupun register kepada
sub bagian dokumentasi sebelum dikelola oleh sub
bagian kearsipan untuk dilakukan verifikasi serta
kebenaran didalam pencatatan.
b. Sub bagian dokumentasi
mempunyai
tugas
melakukan
verifikasi data yang telah dicatatkan maupun diberkaskan oleh
sub bagian pencatatan sipil, disamping itu juga mempunyai
kewenangan menghimpun, mengolah dan merencanakan
penggunaan dokumen sesuai dengan peruntukanya, namun
sebelum melakukan pengelolaan arsip harus dilakukan
verifikasi data untuk mengetahui kebenaran dari informasi
yang dicatatkan, setelah selesai dilakukan verifikasi maka
bidang dokumentasi membuat berita acara yang ditandatangani
kedua kepala sub bagian yaitu sub bagian pencatatan sipil dan
sub bagian dokumentasi, berita acara bertujuan sebagai bukti di
user
kemudian hari commit
apabilatoada
kesalahan pada waktu penyerahan
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
maupun penerimaan. Setelah berkas dan register diterima
kewajiban
sub
bagian
dokumentasi
selanjutnya
adalah
mengelola arsip tersebut agar arsip register maupun arsip
berkas tetap terjaga informasi yang terkandung didalamnya
demi terwujud pelayanan arsip yang digunakan sebagai bahan
pedoman dan petunjuk teknis di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta.
Gambar 4.1
Gambar instruksi kerja dari bidang pencatatan sipil dengan sub bagian
dokumentasi digambarkan sebagai berikut:
Pencatatan
peristiwa,Validasi
Verifikasi,catatan dan
berita acara
Pengarsipan
Selesai
Sumber : Bagian Dokumentasi dan Informasi
commit to user
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Penyimpanan arsip
a. Pengorganisasian penyimpanan arsip akta catatan sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta dilakukan
secara
sentralisasi,
hal
itu
bertujuan
untuk
memusatkan
penyimpanan arsip dalam satu ruangan penyimpanan serta
menghemat tempat, disamping itu juga terdapat keuntungan
didalam penyimpanan, diantaranya :
 Penghematan waktu dalam mencari arsip berkas maupun
register, karena penyimpanan dilakukan didalam satu
tempat.
 Pengawasan akan lebih mudah sehingga kebocoran
informasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab
dapat di minimalisir.
 Pengarsipan dapat dilakukan dengan baik karena yang
bertanggung jawab mengelola arsip hanya sub bagian
kearsipan.
Untuk menunjang pekerjaan penyimpanan arsip supaya dapat
terorganisasi secara efektif dan efisien maka dibutuhkan pegawai yang
memiliki tanggung jawab besar didalam bekerja, berkenaan dengan hal
tersebut maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta
menetapkan kriteria pegawai yang ditempatkan pada bidang dokumentasi
sebagai berikut :

Ketelitian
Memiliki suatu pikiran yang tertarik pada perincian-perincian
yang kecil

Kecerdasan
Memahami alphabet dengan baik dan mempunyai penglihatan
yang cepat untuk membedakan perbedaan-perbedaan yang
kecil dari nama-nama dan angka yang tercantum pada
dokumen-dokumen.
commit to user
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id

Kecekatan
Memiliki sifat kecermatan serta pertimbangan yang baik.

Kerapian

Loyalitas
Sebelum dilakukan penyimpanan arsip register maupun berkas
dilakukan penjilitan terlebih dahulu supaya pengelola arsip nantinya dapat
membedakan jenis arsip tanpa harus membaca, register dijilid berdasarkan
klasifikasi tahun pembuatan, jenis, dan nomor urut dalam satu jilid
terdapat dua register yang berjumlah 100 pemohon akta catatan sipil,
sedangkan berkas
dijilid dan diklasifikasikan berdasarkan tahun
pembuatan, jenis dan nomor urut akta setiap 50 berkas dijilid menjadi 1
buku, arsip berkas maupun register dibedakan warna covernya
berdasarkan jenis akta catatan sipil, macam-macam arsip akta catatan sipil
dan warna cover penjilitan :
Arsip akta kelahiran
 LB (Lahir Baru)
: Warna Merah muda.
 DIS (Dispensasi)
: Warna Biru Muda.
 TP (Terlambat Pencatatan) : Warna Kuning Muda.
Arsip akta perkawinan
 WNI
: Warna merah.
 WNI Keturunan
: Warna kuning.
 WNA
: Warna hijau.
Arsip akta perceraian
: Warna unggu.
Arsip akta pengesahan anak : Warna coklat.
Arsip akta kematian
: Warna Oranye.
Penjilitan selesai dilakukan maka kegiatan selanjutnya melakukan
pengindeksan, pengindeksan arsip berkas maupun register dilakukan untuk
membedakan jenis arsip, tahun registrasi serta urutan nomor pemohon
commit
to user
yang terdapat didalam arsip
tersebut,
sehingga ketika arsip tersebut dicari
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dikemudian hari maka arsiparis hanya perlu mencari berdasarkan
nomor,tahun maupun jenis. Pengindeksan berdasarkan tahun registrasi,
jenis akta catatan sipil, nomor urut pemohon, kewarganegaraan, agama,
dengan posisi indeks- di cover depan dan sisi punggung arsip.
Pengindeksan dijelaskan dengan gambar 4.2 baik arsip berkas maupun
register.
Gambar 4.2 Contoh Indeks arsip
LB
TAHUN 1989
1
301-400
2
(BK) L
3
4
Keterangan :
1. Lahir baru atau keterangan jenis arsip.
2. Tahun 1989 menyatakan tahun pencatatan / registrasi
informasi.
3. Menunjukan urutan isi didalam arsip tersebut.
4. Merupakan jenis arsip lahir
Sumber : Bagian Dokumentasi dan Informasi
b. Sistem kearsipan akta catatan sipil
Sistem kearsipan akta catatan sipil menggunakan sistem numerik,
sehingga dalam penyimpanan arsip akta catatan sipil berdasarkan
urutan kode numerik isi didalam arsip tersebut, setiap satu jilid
arsip register terdiri dari 100 pemohon dan berisi informasiinformasi yang telah dicatatkan pada sub bagian pencatatan sipil,
sedangkan setiap satu jilid arsip berkas berisi 50 pemohon beserta
informasi yang terdapat didalam berkas, disamping menggunakan
commit
to user
sistem numerik sub
bagian
arsip di Dinas Kependudukan dan
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pencatatan Sipil Kota Surakarta juga mengkobinasikan dengan
sistem alfabetis
dalam penulisan jenis arsip akta catatan sipil, penulisan ditulis pada
sampul depan juga punggung jilid arsip.
Sistem numerik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Surakarta sebagai berikut :
 Untuk arsip berkas
Didalam setiap arsip berkas terdiri dari persyaratan-persyaratan
ketika pemohon datang pertama kali untuk memohon
penerbitan akta catatan sipil dan dilakukan pemberkasan oleh
sub bagian pencatatan sipil berdasarkan tahun registrasi, jenis
akta, kewarganegaraan dijadikan satu didalam satu jilid, satu
jilid berjumlah 50 pemohon beserta informasi-informasi yang
terdapat didalam berkas, penomoran dimulai dari 0001 s/d
0050 dan seterusnya.
 Untuk arsip register
Dalam setiap arsip register terdiri dari dua buku register yang
telah dijilid menjadi satu sehingga jumlah dalam satu jilid
tersebut ada 100 pemohon dan berisi informasi-informasi yang
telah dicatatkan pada sub bagian pencatatan sipil, dalam
penomoran arsip register dimulai dari 0001 s/d 0100 dan
seterusnya. Untuk lebih jelasnya akan dicantumkan gambar
arsip berkas dan arsip register pada halaman berikut.
commit to user
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar Register 4.3 dan Berkas 4.4 :
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Sumber : Bagian Dokumentasi dan Informasi
Penyimpanan arsip pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil sebagian besar arsip yang disimpan masih dilakukan secara manual
dan belum keseluruhan diinput kedalam sistem komputerisasi, disamping
itu arsip hanya disimpan didalam bentuk kertas saja, hal tersebut
sebenarnya sangat beresiko apabila di kemudian hari terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan seperti bencana kebakaran, kebanjiran dan sebagainya
maka arsip tidak memiliki duplikat dan tidak dapat diselamatkan
semuanya, apabila arsip ada duplikatnya maka sewaktu-waktu terjadi halhal yang tidak diinginkan maka Dinas Pencatatan Sipil masih memiliki
arsip dengan bentuk soft file.
commit to user
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Pemeliharaan arsip
Pemeliharaan asip bertujuan supaya arsip register maupun berkas
tetap terjaga dari kerusakan, seperti terkena air, dimakan rayap, kertas
sobek dan sebagainya, maka untuk menghindari kemungkinan arsi-arsip
tersebut rusak pemeliharaan yang dilakukan sebagai berikut :
 Memberi kipas angin yang bertujuan untuk mengurangi
kelembaban udara serta kepengapan dalam ruangan, karena
Kelembaban udara dan uap air berpengaruh buruk terhadap
arsip. Keadaan udara yang sangat kering juga harus
dihindarkan karena juga mempercepat kerusakan dokumen.
 Dengan menggunakan sedot debu (vacuum cleaner)
 Memberi pengharum ruangan dan camper supaya terhindar dari
serangga pemakan kertas.
 Menyediakan masker dan sarung tangan
 Melakukan perbaikan terhadap arsip yang rusak dengan cara
member setepler pada kertas yang rusak karena arsip yang
sudah sangat lama tersimpan menyebabkan arsip semakin
mudah rusak, kertas arsip semakin menguning, serta warnanya
pudar.
 Memperhatikan ventilasi yang digunakan pada ruangan
penyimpanan arsip supaya sirkulasi udara baik, sehingga
terhindar dari keapekan ruangan.
 membersihkan ruangan dilakukan setiap hari, supaya debu
yang melekat pada arsip menghilang.
 Menambal arsip yang sobek atau rusak dengan menggunakan
perekat kertas yang baik supaya arsip tetat dapat dipergunakan.
 Menghindarkan barang-barang logam yang mudah berkarat dan
menempel pada kertas arsip.
 Menjadikan satu map berkas-berkas yang belum dijilid.
commit to user
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Manajemen kearsipan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Surakarta sudah baik dari mulai pencatatan sampai dengan
pengelolaan,
namun
terkadang
juga
ditemuai
beberapa
kendala,
diantaranya :
 Didalam pengindeksan terkadang dilakukan dengan tulisan
tangan, sebagian di ketik menggunakan komputer, hal
tersebut dikarenakan petugas terdahulu yang sekarang telah
dilakukan mutasi kurang memperhatikanya.
 Banyak cover jilid yang warnanya tidak sesuai dengan isi
arsip didalamnya.
 Dalam
penyimpanan
arsip
berkas
maupun
register
terkadang tidak sesuai tempatnya atau salah masuk dalam
jenis arsip lain.
 Belum semua berkas telah di jilid.
Terkait dengan hal tersebut petugas pengelola arsip menyatakan
sebagai berikut :
Manajemen arsip pada di sini sudah cukup baik mas, dari
mulai pencatatan dan di verifikasi oleh dokumentasi dan
pada akhirnya diserahkan kepada kita untuk dikelola,
namun terkadang ada masalah, seperti warnanya cover
tidak sesuai dengan isinya, kita pusing mencarinya, ketika
mencari di satu deret jenis arsip arsip yang kita cari tidak
ketemu ternyata masuk di jenis arsip lain, banyak berkas
yang belum dijilid sehingga merepotkan untuk mencarinya.
( Sumber : wawancara 14 Februari 2011 )
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh rekan kerja yang juga bertugas
mengelola arsip, yaitu Ibu Endah menyatakan sebagai berikut :
Saya dengan pak joko pernah mencari berkas atau register
sampai pusing, tapi tidak ketemu, akhirnya ketemu juga
setelah empat hari, sampai-sampai dinas ini dituntut ke
pengadilan karena arsip yang diinginkan tidak ketemutemu, yang kami cari ternyata disimpan didalam lemari
kayu dan belum di jilid, kami tidak merasa menyimpan
arsip tersebut dalam lemari, setelah kami pikir-pikir yang
menyimpan adalah pegawai sebelum kita ditempatkan
commit
to user 14 Februari 2011 )
disini. ( Sumber
: wawancara
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pemeliharaan arsip haruslah mendapat perhatian secara lebih, baik
arsip yang sering dicari maupun arsip yang jarang dicari karena arsip pada
dasarnya akan dipakai namun entah kapan waktu digunakan/ pemakaian
kembali, biasanya arsip yang sudah berumur di Dinas Kependudukan dan
pencatatan Sipil Kota Surakarta banyak yang lapuk, tulisan luntur,
terlebih kertas berlubang dimakan serangga sehingga informasi yang
terdapat didalamnya sulit untuk diambil digunakan sebagai dasar
penerbitan akta, meski hanya arsip namun didalam pemeliharaanya
apabila dilakukan secara sembarangan maka nantinya akan berdampak
buruk terhadap dinas tersebut.
5. Penemuan kembali arsip
Penemuan kembali arsip adalah kegiatan mencari arsip yang telah
disimpan serta dilakukan pemeliharaan, arsip yang dicari biasanya akan
dipinjam dan dipergunakan untuk menerbitkan akta catatan sipil kutipan
ke dua, pemohon meminta penerbitan kutipan ke dua dikarenakan pada
akta yang telah diterbitkan terdahulu hilang atau Dinas Pencatatan Sipil
salah didalam menulis nama, maka arsip tersebut dipergunakan sebagai
dasar untuk menerbitkan akta catatan sipil kembali, arsip akta catatan sipil
hanya dapat dipinjam oleh pihak intern saja dan pihak ekstern tidak
diperbolehkan meminjam meski untuk alasan apapun, prosedur pencarian
arsip dijelaskan sebagai berikut :
a) Pertama kali pihak pencatatan sipil membuat permohonan yang
ditujukan kepada sub bagian dokumentasi, surat permohonan
tersebut berisi keterangan mengenai permohonan pencarian
arsip beserta keterangan yang berkaitan dengan arsip yang
hendak dicari sebagai dasar penerbitan akta catatan sipil.
b) Sub bagian dokumentasi menerima surat permohonan tersebut
dan melakukan pencarian arsip yang dibutuhkan.
c) Setelah arsip diketemukan maka sub bagian dokumentasi
commit to
user
melakukan pencatatan
pada
buku ekspedisi berdasarkan nomor,
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jenis arsip serta nama petugas peminjam arsip untuk memberi
keterangan bahwa ada arsip yang keluar.
d) Arsip yang telah dicatat didalam buku ekspedisi selanjutnya
diserahkan kepada petugas peminjam arsip untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Gambar 4.5 mekanisme peminjaman arsip
Pencatatan sipil
membuat
Permohonan
Pencarian arsip
Ditujukan ke bidang
dokumentasi dan
informasi
Bidang
dokumentasi
mencarikan arsip
Arsip ditemukan dan di serahkan ke
pencatatan sipil untuk diproses
Sumber : Bagian Dokumentasi dan Informasi
Setelah arsip selesai dipergunakan sebaiknya segera dikembalikan
ke bagian dokumentasi untuk disimpan kembali, hal itu bertujuan untuk
menghindari kemungkinan arsip hilang, untuk mengembalikan arsip
berbeda dengan peminjaman, ketika arsip dikembalikan peminjam hanya
memberikan arsip tersebut kepada petugas dokumentasi yang bertanggung
jawab- mengelola arsip, setelah itu petugas memberi tanda centang pada
buku ekspedisi, tanda centang bertujuan untuk memberi tanda bahwa arsip
yang dipinjam telah kembali.
commit to user
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Penyusutan dan Pemusnahan arsip
Penyusutan dan pemusnahan arsip adalah kegiatan menguranggi
arsip yang sudah tidak terpakai dengan berbagai cara seperti di bakar, di
cacah, dijadikan bubur dan masih banyak lagi cara-cara untuk
memusnahkan arsip namun pada prinsipnya dalam pemusnahan arsip
diusahakan tidak meningalkan bentuk fisik ketika arsip dibuang supaya
kerahasiaanya tetap terjaga, namun arsip di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil adalah arsip abadi, arsip yang selalu dipakai sebagai
dasar untuk pembuatan akta maka tidak ada proses pemusnahan, arsip
akan dipergunakan sampai batas waktu yang tidak ditentukan, maka
Penyusutan dan Pemusnahan di Dinas Pencatatan Sipil tidak berlaku.
7. Fasilitas Kearsipan
Fasilitas kearsipan yang terdapat pada Dinas kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Surakarta sebagai berikut :
a. Alat penerimaan
 Meja Kerja
Dalam
menerima
dokumen
sampai
keluarnya
dokumen
menggunakan fasilitas ini tepat untuk memilah-milah dokumen
yang akan diterima maupun yang akan di keluarkan.
 Time stamp
Adalah alat yang digunakan untuk menandai dokumen saat
datang.
b. Alat penyimpanan dokumen
 Roll o’Pact
Yaitu lemari besi tempat untuk menyimpan dokumen.
 Almari kayu
 Filling Cabinet
Adalah lemari arsip yang terdiri dari laci-laci besar untuk
menyimpan arsip secara vertical.
commit to user
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
 Schnelchectermap
Adalah
map
untuk
menyimpan
berkas
yang
telah
dilubangi/perforator terlebih dahulu sehingga berkas tersebut
tidak terlepas dari kaitan.
c. Alat pelaksanaan korespondensi
 komputer
Digunakan untuk memproses segala yang berkaitan dengan
kegiatan didalam perkantoran.
 Stempel
Alat untuk menandakan dokumen dengan tanda berupa logo
instansi, tanggal, tanda tangan, tulisan singkat lainnya yang
sering
digunakan
didalam
penyelesaian pekerjaan.
commit to user
kantor
guna
mempercepat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari data-data yang telah dikemukakan pada bab-bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pengelola arsip di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta telah melaksanakan
manajemen kearsipan yang ditentukan kepala bagian dokumentasi dan informasi
dari penerimaan berkas maupun register oleh bidang pencatatan sipil sampai
dengan penyimpanan dan pemeliharaan arsip yang dilaksanakan bidang
dokumentasi dan informasi, meskipun telah melaksanakan manajemen kearsipan
namun masih ada beberapa hambatan yang berkaitan dengan proses kearsipan, hal
tersebut dapat dilihat dalam penyimpanana arsip yang terkadang tidak sesuai
dengan sistem klasifikasi atau indeks arsip, sehingga penyimpanan yang kurang
sesuai dengan sistem pengindeksan di khawatirkan akan berdampak pada arsip
hilang atau terselip pada jenis arsip yang lain.
Model pengelolaan arsip yang dilakukan 75% masih menggunakan
pengelolaan arsip secara manual dan penyimpanan ke dalam komputerisasi baru
dimulai, seharusnya pelaksanaan pengelolaan arsip secara komputerisasi segera
dilaksanakan mengingat dokumen yang disimpan senantiasa bertambah banyak
dan tidak adanya proses pemusnahan arsip, disamping itu arsip di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta tidak memiliki duplikat di
dalam penyimpanan, duplikasi arsip sangat diperlukan guna menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan sehingga arsip senantiasa terjamin kwalitas dan kwantitas.
Banyak ditemukan arsip yang tidak terawat seperti kertas arsip dimakan
serangga, sobek sebagian, dan terbakar sehingga informasi yang terdapat didalam
arsip tidak dapat dibaca, seharusnya arsip yang sudah tidak layak dilakukan
perbaikan ulang tanpa merubah isi yang terkandung didalamnya.
commit to user
62
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran-Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka penelitian ini dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam model pengelolaan arsip perlu dilakukan pembaharuan dengan
melaksanakan pengelolaan arsip elektronik atau secara komputerisasi,
sehingga arsip yang dikelola menggunakan komputer akan lebih cepat
dalam pencarian dan juga menghemat ruang penyimpanan, mengingat
jaman semakin maju dan banyak perusahaan perangkat lunak
menawarkan aplikasi yang berhubungan dengan kearsipan.
2. Untuk menghindari asip hilang yang disebabkan oleh berbagai hal maka
arsip di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta perlu
di buat duplikat dan disimpan terpisah dari arsip asli, sewaktu-waktu
arsip hilang maka bidang dokumentasi masih memiliki duplikat arsip,
karena saat ini bidang dokumentasi dan informasi belum memiliki
duplikat arsip dan hanya menggunakan arsip asli dalam bentuk kertas,
pembuatan microfilm sebagai duplikasi adalah salah satu contoh yang
sering dilakukan oleh badan-badan korporasi.
3. Arsip berkas maupun register perlu di semprot obat anti serangga, hal
tersebut untuk mengantisipasi gangguan serangga pemakan kertas, dan
dilakukan pembersihan ruangan arsip secara berkala perlu dilakukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Basuki-Sulistyo. 2003. Manajemen Arsip Dinamis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Maryati, MC. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Ndraha,Taliziduhu. 1999. Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.
Nuraida,Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta : Kanisius
Saiman. 2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sukoco Munir,Badri. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.
Jakarta : Erlangga.
Sutopo, H. B. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Press
Wahjono Imam,Sentot. 2008. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta :
Macanan Jaya.
Wiyasa,Thomas. 2003. Tugas Sekretaris Dalam
Mengelola Surat dan Arsip
Dinamis. Jakarta : Pradnya Paramita.
Wursanto, Ig. 1991. Kearsipan 2. Yogyakarta: Kanisius.
Yahya,Yohanes. 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sumber lain
:
Perda kota Surakarta nomor 4 tahun 2008 mengenai penyelenggaraan urusan
daerah.
Perwali kota Surakarta nomor 15 tahun 2008 mengenai penjabaran tugas
pokok,fungsi dan tata kerja dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota
Surakarta
commit to user
Download