1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah pembangunan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik atau
infrastruktur akan tetapi secara keseluruhan, pembangunan sumber daya
manusia merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional. “Sasaran
utama pembangunan jangka panjang ialah tercapainya landasan yang kuat bagi
bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk
mempersiapkan hari esok” (Sonja P dkk, 1976: 8).
Dalam era sekarang ini pendidikan sangatlah penting guna
mengimbangi perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun
pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan (Penjasorkes). Hal ini merupakan dasar bagi umat manusia
untuk mengenal dunia dandirinya.
Dengan demikian penjasorkes merupakan media motivasi terhadap
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, dan penalaran, serta
pembiasaaan pola hidup sehat. Diharapkan melalui proses pembelajaran yang
dilaksanakan, siswa dapat
terampil
berolahraga dan memperhatikan
kebersihan serta kesehatan (Edy SM & Slamet, 2010:1).
Kebersihan pangkal kesehatan, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan
slogan tersebut.Slogan tersebut menganjurkan kita agar selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan supaya sehat. Membiasakan
hidup sehat tidak hanya mengenai kesehatan pribadi tetapi juga kesehatan
lingkungan, budaya hidup sehat tidak hanya dilakukan di lingkungan rumah
1
tetapi juga dilakukan di lingkungan sekolah. Untuk membiasakan hidup sehat
dengan cara harus menjaga kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan.
Dengan meningkatnya kesehatan lingkungan, diharapkan juga dapat
meningkatkan kesehatan pribadi, karena banyak sekali manfaatnya.
Penjas orkes yang diajarkan memiliki peranan penting, yaitu
memberikan kesempatan pada anak didik terlibat langsung dalam berbagai
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
dilakukan secara sistematika.Pembelajaran penjas orkes diarahkan untuk
membina pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis bagi siswa agar lebih
baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Dalam kaitan dengan pola hidup sehat hendaknya guru dapat memberi
contoh untuk membiasakan pola hidup yang sehat. Guru penjas harus dapat
mengubah pola hidup tidak sehat anak menjadi berperilaku sehat, seseorang
yang tidak menerapkan pola hidup sehat akibatnya terjadi resiko beberapa
penyakit.Pola hidup sehat anak-anak yang tidak sehat dikarenakan oleh
beberapa faktor, kurangnya pendidikan kesehatan bagi peserta didik,
lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal dan anak itu sendiri.
Elliot dan Sander (dalam M. Hamid Anwar, 2005: 1), mengatakan
sekarang banyak anak yang kurang sadar tentang pola hidup sehat, terbukti
dengan aktivitas anak-anak yang banyak bermalas-malasan seperti, terlalu
banyak menonton TV, banyak bermain di depan komputer, bermain play
station dan tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bermain di luar,
hanya mengalami sedikit pendidikan jasmani kurang berolahraga. Akibatnya
2
anak menjadi kurang aktif secara jasmani cenderung kelebihan berat badan
(kegemukan) dan akibatnya tingkat kesehatan buruk, kurangnya waktu
istirahat, serta pola makan yang tidak baik juga sangat mempengaruhi
kesehatan siswa, mudah terserang penyakit, pertumbuhan lambat, kesegaran
jasmani rendah. Hal seperti itu juga terjadi di SDN 1 Karangcegak, Kutasari,
Purbalingga, siswa-siswinya masih banyak yang belum membiasakan gosok
gigi secara teratur, masih banyak siswa ketika berangkat sekolah belum
mandi pagi secara teratur, makan-makanan yang kurang sehat dengan jajan
sembarangan di liuar kantin sekolah yang cenderung kurang sehat karena
terkena debu jalan dan lalat atau bahan makanan terbuat dari bahan yang
berbahaya seperti pewarna dan pengawet makanan. Akibatnya kesehatan dan
penyakit mudah menyerang, pernah terjadi pada siswa-siswi di SDN 1
Karangcegak, Kutasari, Purbalingga, sekitar 70% siswa-siswi terkena
penyakit cacar kulit pada tahun ajaran 2008-2009. Apakah peristiwa tersebut
dikarenakan pola hidup sehat siswa yang tidak baik, maka peristiwa tersebut
menjadi hal yang menarik untuk dikaji dan dijadikan penelitian mengenai
pola hidup sehat siswa SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga. Pola
hidup sehat merupakan suatu kebiasaan yang mempengaruhi terhadap
individu masing-masing anak, siswa kelas V SDN 1 Karangcegak, Kutasari,
Purbalingga, belum diketahui seberapa besar pola hidup siswa dan faktorfaktor apa saja yang sudah baik atau masih kurang dalam mempengaruhi pola
hidup sehat siswa. Berangkat dari kondisi demikian penulis tertarik
3
mengambil judul dalam penelitian ini ”Pola Hidup Sehat Siswa Kelas V di
Sekolah Dasar Negeri 1 Karangcegak Kutasari, Purbalingga”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi
berbagai permasalahan sebagai berikut Pola Hidup Sehat Pada siswa kelas V
SD Negeri 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga.
1. Masih ada siswa di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga yang
belum menjaga kebersihan diri,
2. Masih ada siswa di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga yang
mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat.
3. Belum diketahuinya pola hidup sehat siswa SDN 1 Karangcegak, Kutasari,
Purbalingga.
4. Belum diketahuinya faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola hidup
sehat siswa di SDN 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga.
C. BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan yang ada, maka
penelitian ini akan mengkaji satu permasalahan. Adapun yang akan dikaji
adalah: pola hidup sehat siswa kelas V di sekolah dasar negeri 1 Karangcegak
Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dirumuskan sebagai berikut: Seberapa tinggi hidup sehat siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri 1 Karangcegak, Kutasari, Purbalingga.?
4
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hidup sehat siswa
kelas V sekolah dasar negeri 1 Karangcegak Kecamatan Kutasari, Kabupaten
Purbalingga.
F. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini akan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah
(kontribusi) upaya mengembangkan pengetahuan tentang konsep-konsep dan
teori-teori pembelajaran kesehatan umumnya dan khususnya dalam
meningkatkan derajat kesehatan dan pola hidup sehat.
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan penting bagi guru Penjasorkes dan pihak sekolah. Secara terinci
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru Pendidikan Jasmani
a. Sebagai cara untuk menanamkan arti penting kesehatan dan berpola
hidup sehat kepada siswa.
b. Menanamkan bagaimana pelayanan dan pembelajaran kesehatan yang
efektif demi menciptakan pola hidup sehat yang baik bagi siswa.
2. Bagi Siswa
a. Dengan melakkan pola hidup yang sehat akan memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan siswa meningkat.
b. Dengan
peningkatkan
pola
sehat
peserta
didik,
maka
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik.
5
akan
Download