Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 PENERAPAN ”ANALISIS KEPUTUSAN DALAM RISIKO” DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM JANGKA PENDEK UNTUK MENDAPATKAN CAPITAL GAIN ATAU KERUGIAN YANG OPTIMUM Leopoldus Ricky Sasongko,S.Si1, Dra. Lilik Linawati,M.Kom2, dan Dr. Bambang Susanto,MS3 Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga [email protected], [email protected] , [email protected] Abstrak Investasi saham merupakan salah satu cara pengendalian dana yang memberikan peluang keuntungan tinggi, namun juga berisiko kerugian yang tinggi pula bagi investor saham terutama investor saham yang melakukan investasi saham jangka pendek. Analisis keputusan dalam risiko melalui perhitungan probabilitas posterior (Bayesian) digunakan sebagai dasar kajian pengambilan keputusan terhadap investasi saham jangka pendek agar diperoleh capital gain atau kerugian yang optimum. Beberapa faktor yang mendapat perhatian dalam investasi saham di pasar saham di Indonesia meliputi IHSG, kurs rupiah per dollar AS, dan pengembalian (return) harga saham individual. Dari hasil penelitian yang dilakukan serta dibantu dengan simulasi fungsi pemulusan densitas Kernel, diperoleh cara menerapkan analisis keputusan dalam risiko dalam pengambilan keputusan investasi saham jangka pendek bergantung pada keadaan kurs rupiah per dollar AS. Kata kunci : investasi saham, analisis keputusan, posterior (Bayesian), capital gain, densitas Kernel. 1. Pendahuluan Investasi saham merupakan salah satu cara pengendalian dana yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi, namun juga berisiko kerugian yang tinggi pula (high risk-high return) bagi investor (pelaku investasi) saham pada umumnya. Terkhusus bagi investor saham yang melakukan investasi saham jangka pendek (investor memperoleh capital gain) dapat memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat namun dapat juga mengalami kerugian besar dalam waktu singkat pula. Jika investor saham akan melakukan investasi saham jangka pendek maka investor saham perlu mengambil langkah cermat dalam menginvestasikan dananya pada suatu saham. Analisis keputusan dalam risiko merupakan salah satu alat bantu dalam Riset Operasi yang dapat digunakan sebagai dasar kajian pengambilan keputusan terhadap investasi saham [1] jangka pendek pada masa mendatang dengan harapan dapat mengoptimumkan capital gain atau kerugian. Selanjutnya akan dikaji tentang penerapan analisis keputusan dalam risiko untuk pengambilan keputusan investasi saham jangka pendek pada saham-saham alternatif yang diperjualbelikan di Indonesia. Perlu diketahui dalam kajian ini bahwa investasi Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 saham jangka pendek dilakukan secara tidak langsung yaitu melakukan investasi saham jangka pendek di pasar saham di Indonesia yang berada di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada beberapa faktor yang mendapat perhatian dalam analisis keputusan nantinya antara lain IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), nilai tukar (kurs) rupiah per dollar AS (Amerika Serikat), dan pengembalian (return) harga saham individual. Situasi pasar saham di Indonesia yang digambarkan oleh IHSG mempunyai hubungan kausalitas terhadap pengembalian harga saham individual [2], sedangkan naik turunnya IHSG dipengaruhi oleh kuat lemahnya kurs rupiah per dollar AS [3] sehingga ketiga hal tersebut saling berhubungan satu sama lain. Dalam kajian ini, dari semua saham yang terdaftar di BEI hanya dipilih beberapa saham alternatif (pilihan). Pemilihan saham alternatif berdasarkan pada saham-saham yang tergabung dalam perhitungan indeks LQ45. Data yang digunakan dalam analisis nantinya meliputi : a. Data IHSG penutupan (close index) harian mulai tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 30 Juli 2010 (3 tahun) sejumlah 721 data. Data tersebut dinotasikan X t dan xt X t (t >= 2) menyatakan differencing IHSG agar diketahui keadaan IHSG apakah sedang naik atau turun (tidak pernah tetap) untuk t = 1,2,3,..,721. Data ini dapat diperoleh di finance.yahoo.com. b. Data kurs beli per dollar AS pada Bank Indonesia mulai tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 30 Juli 2010 (3 tahun) sejumlah 721 data. Data tersebut dinotasikan Yt dan yt Yt (t >= 2) menyatakan differencing kurs rupiah per dollar AS agar diketahui keadaan kurs rupiah per dollar AS apakah sedang menguat, tetap, atau melemah untuk t = 1,2,3,..,721. Data ini dapat diperoleh di www.bi.go.id. c. Data harga saham penutupan harian (close price) dari saham yang tergabung di Indeks LQ45 yang nantinya digunakan dalam analisis mulai tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 30 Juli 2010 (3 tahun) sejumlah 721 data. Data tersebut dinotasikan sesuai kode saham contoh ASII t dan dASII t ASII t (t >= 2) menyatakan fluktuasi harga saham terkait untuk t = 1,2,3,..,721. Data ini dapat diperoleh di finance.yahoo.com. Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 2. Analisis Keputusan Dalam Risiko (Decision Analysis Under Risk) [1] Analisis keputusan adalah salah satu alat yang mendekatkan kriteria kualitatif dengan suatu nilai berhingga (finite number) untuk pengambilan keputusan [1]. Kriteria tersebut ditransformasi menjadi suatu aturan terukur (kuantitatif). Contohnya, universitas terbaik menurut seorang siswa memperhatikan biaya yang dikeluarkan, reputasi, dan lokasi universitas. Siswa tersebut memperhatikan 50% dari reputasi dan masing-masing 25% untuk biaya dan lokasi universitas. Dengan kata lain, siswa tersebut memberikan bobot reputasi 2 kali lebih besar dari kriteria lainnya. Kriteria masa mendatang yang paling mungkin didasari oleh konversi situasi yang bersifat probabilistik menjadi situasi deterministik dengan mengganti variabel acak (random variable) menjadi suatu nilai yang memiliki probabilitas tertinggi untuk muncul [4]. Probabilitas ini sering disebut probabilitas prior atau probabilitas awal. Diasumsikan bahwa distribusi probabilitas data ekperimen diketahui. Untuk memperoleh informasi baru, probabilitas prior dapat dikembangkan menjadi probabilitas baru yang dikenal sebagai probabilitas posterior (Bayesian) atau probabilitas akhir (Bayesian). Anggaplah secara umum sehingga probabilitas i i adalah suatu kejadian ke- i dengan i = 1,2,3,..,m, adalah P{ i } ci dengan ci nilai probabilitas kejadian i (1) didapat dari luas daerah di bawah kurva kepadatan probabilitas data eksperimen [5]. Adanya informasi baru yang merupakan kejadian yang mungkin dari hasil suatu eksperimen yaitu j dengan j = 1,2,3,..,n. Sering digunakan istilah probabilitas kondisional atau probabilitas bersyarat yaitu P j | i . Probabilitas kondisional diasumsikan tersedia sehingga P j | i d ij (2) dengan d ij nilai probabilitas didapat dari luas daerah di bawah kurva kepadatan probabilitas data eksperimen. Tujuannya adalah menggunakan probabilitas kondisional dan probabilitas prior untuk memperoleh probabilitas posterior. Dengan diketahui (1) dan (2), dimulai dengan menghitung P j yaitu Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 m P j P m i P j i 1 j | m P i d ij ci i i 1 (3) i 1 untuk j = 1,2,3,..,n . Dengan berdasarkan (3), dilanjutkan dengan menghitung probabilitas posterior yang dinotasikan P P i | P j i | j P j i j m P j P yaitu | j P i | i d ij ci i m P i i 1 untuk j = 1,2,3,..,n dan i = 1,2,3,..,m. m P (4) d ij ci i 1 i | j 1 untuk setiap j = 1,2,3,..,n. i 1 Probabilitas posterior inilah nantinya yang akan digunakan dalam mengevaluasi keputusan agar dapat diambil keputusan. Anggap a il adalah besar keuntungan (kerugian) alternatif ke- l untuk l = 1, 2, 3, .., k pada kejadian ke- i untuk i = 1, 2, 3, ..,m. Maka nilai keuntungan (kerugian) yang diharapkan (expected payoff) untuk alternatif ke- l = 1, 2, 3, .., k dan pada kondisional ke- j = 1, 2, 3, .., n adalah EV jl a1l P 1 | j a2l P 2 | j ...... am l P m | m j ail P i | j (5). i 1 Alternatif terbaik untuk mengambil keputusan berdasarkan EV * max l EV jl atau EV * min l EV jl EV * yaitu untuk suatu kondisional j = 1, 2, 3, .., n. 2.1. Pohon keputusan berdasarkan kriteria nilai yang diharapkan (Decision tree-based expected value criterion) Suatu masalah mengenai pengambilan keputusan khususnya dalam mempertimbangkan proses keputusan tahap berganda dimana alternatif-alternatif keputusan saling bergantung dibuat saling berurutan [4]. Sehingga perlu adanya representasi grafik dari masalah keputusan tersebut dan pohon keputusan merupakan salah satu caranya. Pohon keputusan mempunyai dua jenis node yaitu node berbentuk kotak (□) mewakili titik keputusan (decision point) dan node berbentuk lingkaran (○) mewakili kemungkinan peristiwa (chance event) [1],[4]. Pada titik keputusan, pengambil keputusan mempunyai hak atas pengambilan keputusan. sedangkan dalam kemungkinan peristiwa melambangkan variabel tak tentu (uncertain variable), pengambil keputusan tidak mempunyai kendali terhadap kemungkinan-kemungkinan peristiwa yang terjadi [6]. Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 3. Algoritma Analisis Keputusan Investasi Saham Jangka Pendek Pada bab ini akan diperlihatkan bagaimana pengolahan dan analisa data berdasarkan algoritma analisis keputusan investasi saham jangka pendek seperti pada Gambar 1. Mulai Input : Data IHSG, Kurs Beli per Dollar AS, Harga Saham – saham Indeks LQ45 Hitung Koefisien Korelasi ( r ) IHSG dan Kurs Beli per Dollar AS Tidak r > 0,599 ? Atau r < -0,599 ? Ya Tidak Menentukan Saham Alternatif Apakah Fluktuasi Harga Saham Stasioner dan Berdistribusi Normal ? Menghitung Probabilitas Prior dari IHSG sebagai Situasi Pasar Saham Menghitung Probabilitas Kondisional dari Kurs Beli per Dollar AS dan IHSG Analisa Data : Menentukan Nilai Keuntungan dan Kerugian yang Diharapkan Membuat Model Pohon Keputusan Menentukan Keuntungan dan Kerugian dari Saham Alternatif Menghitung Probabilitas Posterior dari Kurs Beli per Dollar AS dan IHSG Pengambilan Keputusan Investasi Saham Output : Keputusan Investasi Saham Validasi Keputusan dari Hasil Model Output : Kesalahan (error) dari Validasi Keputusan Ya Selesai Gambar 1. Diagram Alir Analisis Keputusan Investasi Saham Jangka Pendek 4. Analisa dan Pembahasan Sesuai algoritma analisis keputusan investasi saham jangka pendek, diperoleh hasil dari pengolahan dan analisa data meliputi : a. Nilai koefisien korelasi ( r ) X t dan Yt yaitu sebesar r r 0,8702 0,8702 . Dengan 0,599 menunjukkan bahwa kedua variabel (IHSG dan kurs beli per dollar AS) mempunyai hubungan linier yang kuat. Hal tersebut menyatakan bahwa IHSG dan kurs rupiah dollar AS mempunyai hubungan kausalitas yaitu saat IHSG naik, kurs rupiah menguat dan begitu juga saat IHSG turun, kurs rupiah melemah. Hal tersebut diperlihatkan pada Gambar 2. Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 Gambar 2. Grafik Hubungan IHSG dan Kurs Beli per Dollar AS b. Saham-saham alternatif yang terpilih adalah saham-saham yang tetap selama 7 periode pergantian saham-saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 dan merupakan saham-saham yang memiliki nilai kapital terbesar di 4 sektor teratas yaitu No (l) 1 2 3 4 Tabel 1. Saham Alternatif Awal Kode Saham Sektor ASII Aneka Industri TLKM Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi BBCA Keuangan UNTR Perdagangan Jasa dan Investasi Setelah dilakukan uji kestasioneran dan kenormalan terhadap fluktuasi harga saham terkait memberikan hasil bahwa fluktuasi harga saham BBCA tidak memenuhi distribusi normal akibat dari fluktuasi harga saham BBCA pernah turun 50% dari 7200 menjadi 3600 sehingga relatif berisiko untuk memilih saham BBCA sebagai salah satu alternatif keputusan. Selanjutnya dengan mengganti saham BBCA dengan BMRI (besar nilai kapital di bawah BBCA) yang memenuhi uji kestasioneran dan kenormalan. Beberapa penjelasan sebelumnya, diperjelas dengan nilai p-value (> 0,01) dari hasil uji Kolmogrov-Smirnov satu sampel untuk saham alternatif awal (Tabel 1) dan BMRI yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Fluktuasi Harga Saham Alternatif Awal dan BMRI Fluktuasi p-value Harga Saham dASIIt 0,9926 dTLKMt 0,9973 dBBCAt 0,004495 dUNTRt 0,9999 dBMRIt 0,9980 c. Data xt X t dan yt Yt berturut-turut adalah data IHSG dan kurs rupiah per dollar AS hasil differencing yang sebelumnya telah diketahui berkorelasi, digunakan untuk memperoleh probabilitas prior (dari data xt ), probabilitas Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 kondisional (dari data yt ), dan probabilitas posterior (dari perhitungan persamaan (3) dan (4)). Tabel 3. Probabilitas Prior i 1 2 Jumlah n P i ci i 395 0,5486 325 720 0,4514 1 Tabel 4. Probabilitas Kondisional j i n i j P j | n i i n 0,5873 9 0,0228 3 154 0,3899 1 112 0,3446 325 9 0,0277 720 204 720 0,6277 2 2 2 2 i 232 1 1 n 395 3 Jumlah j d ij i Berdasarkan Tabel 3 dan Tabel 4, maka diperoleh matriks B [P i | j ] probabiltas posterior yaitu : B11 = 0,6744 d. [ Bij ] = B12 = 0,5001 B13 = 0,4302 B21 = 0,3256 B22 = 0,4999 B23 = 0,5698 Keuntungan dari rata-rata kenaikan dan kerugian dari rata-rata penurunan fluktuasi harga saham untuk masing-masing saham dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Kenaikan dan Penurunan Fluktuasi Harga Saham Alternatif Fluktuasi ail i No (l) Harga Saham 1 dASIIt 566.3185 a11 1 2 2 dTLKMt 3 dBMRIt 4 dUNTRt 1 dASIIt 2 dTLKMt 3 dBMRIt 129.7767 a14 a 21 a 22 a 23 262.2063 70.7731 -547.3294 -172.0820 -80.5016 a24 -262.6855 Model pohon keputusan dari analisis keputusan investasi saham jangka pendek 4 e. a12 a13 disajikan pada Gambar 3. dUNTRt Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 a1 ASII 5 a2 0,3256 -547.3294 a1 TLKM b1 6 2 7 8 1 TLKM b3 13 14 4 15 16 9 ASII a2 0,4999 -547.3294 a1 0,6744 262.2063 10 TLKM b2 3 0,4302 566.3185 11 0,5001 129.7767 a2 0,4999 -172.0820 a1 BMRI 0,5001 566.3185 0,5001 70.7731 a2 0,4999 -80.5016 a1 a1 0,4302 129.7767 12 UNTR a2 0,5698-172.0820 0,4302 0,5001 262.2063 a2 0,4999 -262.6855 70.7731 a2 0,5698 -80.5016 a1 UNTR a1 70.7731 a2 0,5698 -547.3294 a1 BMRI 0,6744 a2 0,3256 -262.6855 a1 ASII 129.7767 a2 0,3256 -80.5016 a1 UNTR 0,6744 a2 0,3256 -172.0820 a1 BMRI 0,6744 566.3185 0,4302 262.2063 a2 0,5698 -262.6855 Gambar 3. Pohon Keputusan Investasi Saham Jangka Pendek f. Sesuai dengan persamaan (5), maka nilai keuntungan atau kerugian yang diharapkan setelah melakukan investasi saham dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai Keuntungan atau Kerugian yang Diharapkan l 1 EV11 203,7180 EV21 2 3 EV12 EV13 31,4924 21,5185 EV22 EV23 4 EV14 91,3031 EV24 EV * g. max l EV jl 3 2 1 l EV31 68,2711 21,1267 4,8512 EV32 42,2314 EV33 15,4277 0,1945 EV34 36,8926 9,5903 max l EV jl EV11 203,7180 1 EV21 9,5903 Berdasarkan Tabel 6, nilai EV * untuk kolom min l EV jl l EV33 15,4277 1 1 l 3 atau saat kurs beli menguat adalah memilih l = 1 untuk investasi pada saham ASII dengan nilai keuntungan yang diharapkan yaitu 203,7180. Nilai EV * untuk kolom 2 atau saat kurs beli tetap adalah memilih l = 1 untuk investasi pada saham ASII dengan nilai keuntungan yang diharapkan yaitu 9,5903. Dan nilai EV * untuk kolom 3 atau saat kurs beli melemah adalah memilih l = 3 untuk investasi pada saham BMRI dengan nilai kerugian yang diharapkan yaitu 15,4277. Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 h. Validasi keputusan terhadap hasil analisis yaitu dengan mencocokan keadaan kurs pada data pengamatan tambahan (periode 2 Agustus 2010 sampai dengan 29 Oktober 2010) dengan keputusan yang bersesuaian seperti yang telah dihasilkan pada poin g. Dari validasi keputusan diperoleh kesalahan model sebanyak 9 data pengamatan dari 58 data pengamatan. Sehingga kesalahan model sebesar 9 100% 15,52% .Validasi model dapat dilihat pada Gambar 4. 58 Gambar 4. Validasi Model Analisis Keputusan Investasi Saham Jangka Pendek 5. Simulasi Simulasi sepenuhnya dilakukan dengan simulasi pemulusan densitas Kernel. Setelah diketahui data berdistribusi normal, maka simulasi dilakukan dengan simulasi pemulusan densitas Kernel-normal. Hal pertama dilakukan adalah dengan mencari densitas data yang nantinya diperoleh bandwitdh h (H matriks bandwitdh) optimal dari data. Lalu menggunakan bandwitdh h (H matriks bandwitdh) optimal tersebut untuk membangkitkan data simulasi (random) sebagai tiruan dari data nyata lalu menampilkan densitas data dan bandwitdh h (H matriks bandwitdh) optimal dari data simulasi. Simulasi yang dilakukan diantaranya untuk : Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 a. data IHSG dan kurs beli dollar AS yang memiliki korelasi, maka dilakukan simulasi pemulusan densitas Kernel-normal bivariat guna memperoleh probabilitas prior, kondisional, dan posterior dari data simulasi bivariat. b. menentukan keuntungan dan kerugian dari data simulasi pemulusan densitas Kernel-normal univariat fluktuasi harga saham untuk tiap saham alternatif. Setelah memperoleh nilai-nilai pada poin 1 dan 2, dilanjutkan melakukan analisis keputusan lalu membandingkannya terhadap hasil analisis seperti bab 4. Simulasi dibantu dengan menggunakan program R 2. 12. 0 package ks yang dapat diunduh di cran.r-project.org. Selanjutnya diperlihatkan sekaligus perbandingan hasil simulasi terhadap hasil analisis sebelumnya. H 120,823 46,26058 46,26058 268,10024 Gambar 5. Estimasi Densitas Kernel Bivariat data IHSG ( x dan Kurs Beli per Dollar AS ( y H Xt ) Yt ) 129,1791 8,2414 8,2414 343,3761 Gambar 6. Estimasi Densitas Kernel Bivariat Data Simulasi IHSG (RIK[,1]) dan Kurs Beli per Dollar AS (RIK[,2]) 1000 Data Bandwidth h Tabel 7. Bandwidth h Optimal Data Fluktuasi Harga Saham dASIIt dTLKMt dBMRIt 144,1 36,03 18,02 dUNTRt 72,07 Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 density.default(x = dBMRI) density.default(x = dUNTR) -2000 0 2000 4000 0.0012 -500 N = 720 Bandw idth = 144.1 0.0008 Density 0.0002 0.0000 0.000 0e+00 0.0000 1e-04 0.001 0.0005 2e-04 0.0004 0.0006 0.003 Density 0.002 0.0010 Density 4e-04 3e-04 Density 0.0015 5e-04 0.0010 0.004 0.0020 6e-04 0.005 0.0014 density.default(x = dTLKM) 7e-04 density.default(x = dASII) 0 500 -400 N = 720 Bandw idth = 36.03 -200 0 200 400 -2000 N = 720 Bandw idth = 18.02 -1000 0 1000 2000 N = 720 Bandw idth = 72.07 Gambar 7. Estimasi Densitas Kernel Univariat Fluktuasi Harga Saham Untuk Masing-masing Saham Alternatif Tabel 8. Bandwidth h Optimal Data Simulasi Fluktuasi Harga Saham dASIItsim dTLKMtsim dBMRItsim dUNTRtsim Bandwidth h 89 24,72 12,37 42,58 density.default(x = dBMRIsim) density.default(x = dUNTRsim) -2000 0 2000 N = 10000 Bandw idth = 89 4000 Density 0.0005 Density 0.002 0.0000 0.000 0.0000 0.001 0.0005 2e-04 0e+00 -4000 0.003 Density 0.0010 0.0015 4e-04 Density 0.004 0.0010 0.0020 0.005 6e-04 0.0025 0.006 0.0015 0.007 density.default(x = dTLKMsim) 0.0030 density.default(x = dASIIsim) -500 0 500 N = 10000 Bandw idth = 24.72 1000 -400 -200 0 200 N = 10000 Bandw idth = 12.37 400 -2000 -1000 0 1000 2000 N = 10000 Bandw idth = 42.56 Gambar 8. Estimasi Densitas Kernel Univariat Data Simulasi Fluktuasi Harga Saham Untuk Masing-masing Saham Alternatif 10000 Data Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 a1 ASII 5 a2 0,4659 -554,9655 a1 TLKM b1 6 2 7 8 1 13 b3 14 4 15 16 b2 10 3 BMRI 11 UNTR 12 130,1120 0,7142 71,3730 a2 0,2858 -79,7427 a1 0,5239 130,1120 0,7142 a2 0,2858 -172,9639 a1 0,5239 571,5509 571,5509 0,7142 261,9449 a2 0,2858 -271,1633 0,5239 71,3730 a2 0,4761 -79,7427 a1 UNTR TLKM 0,7142 a2 0,2858 -554,9655 a1 0,5341 261,9449 a2 0,4761-172,9639 a1 BMRI 9 a2 0,4761 -554,9655 a1 TLKM ASII a2 0,4659 -271,1633 a1 ASII a1 0,5341 71,3730 a2 0,4659 -79,7427 a1 UNTR 0,5341 130,1120 a2 0,4659 -172,9639 a1 BMRI 0,5341 571,5509 0,5239 261,9449 a2 0,4761 -271,1633 Gambar 9. Pohon Keputusan Investasi Saham Jangka Pendek Hasil Simulasi Tabel 9. Pengambilan Keputusan Investasi Saham dari Data Hasil Simulasi Keputusan Investasi Saham 1 Analisis Mula-mula Simulasi 6. 2 3 ASII ASII BMRI ASII ASII BMRI Kesimpulan Berdasarkan analisa dan simulasi diperoleh beberapa kesimpulan yaitu a. Penerapan analisis keputusan dalam risiko untuk pengambilan keputusan investasi saham jangka pendek (harian) pada saham-saham alternatif dalam pengaruh kurs rupiah per dollar AS terhadap IHSG dapat dilakukan dengan cara seperti pada diagram alir analisis keputusan investasi saham jangka pendek Gambar 1. b. Hasil keputusan investasi saham jangka pendek (harian) yang diperoleh dari analisis keputusan dalam risiko bergantung pada keadaan kurs beli rupiah per dollar AS. Saat kurs beli rupiah per dollar AS menguat dan tetap, keputusan investasi ada pada saham ASII dengan besar keuntungan yang diharapkan masingmasing 203,7180 rupiah saat kurs menguat dan 9,5903 rupiah saat kurs tetap. Sedangkan pada saat kurs beli rupiah per dollar AS melemah, keputusan investasi Seminar Nasional Statistika Universitas Diponegoro, Semarang, 21 Mei 2011 ada pada saham BMRI dengan kerugian yang diharapkan sebesar 15,4277 rupiah. Besar keuntungan yang diharapkan dapat diartikan sebagai capital gain yang maksimum sedangkan kerugian yang diharapkan dapat diartikan sebagai kerugian yang minimum yang dapat diperoleh investor saham jangka pendek. c. Hasil simulasi juga memberikan hasil keputusan investasi saham jangka pendek (harian) sama dengan yang diperoleh dari analisis mula-mula. 7. Daftar Pustaka [1] Taha, Hamdy A. 2007. Operation Research An Introduction Eighth Edition. United States: Pearson Education. Inc. [2] Muis, Saludin. 2008. Meramal Pergerakan Harga Saham. Yogyakarta : Graha Ilmu. [3] Dewi, Rosdianah. 2010. Rupiah inilah.com[internet]. Menguat, Hasil Intervensi Tersedia BI. di http://ekonomi.inilah.com/read/detail/895822/rupiah-menguat-hasil-intervensi-bi . Waktu unduh 11:45 tgl 10/10/2010. [4] Taha, Hamdy A. 1997. Riset Operasi Suatu Pengantar Edisi Kelima Jilid 2. Terjemahan Operation Research An Introduction Fifth Edition. Jakarta : Binarupa Aksara. [5] Ward, Robert W. 2004. Option and Option Trading : A Simplified Course that Takes You from Coin Tosses to Black – Scholes. USA : McGraw-Hill. [6] Masruroh, Nur Aini. 2010. Basic Decision Analysis. Presentasi Seminar.