2. Bab - eLisa UGM

advertisement
Bab. I. PENDAHULUAN
Dalam kegiatan rekayasa pembangunan secara keseluruhan yaitu mulai
dari terbentuknya ide (sasaran) yang akan dicapai sampai tahapan operasional
dan pemeliharaannya diperlukan biaya. Untuk memperhitungkan biaya-biaya
tersebut diperlukan analisa ekonomi. Menurut pemegang hadiah Nobel dalam
ilmu ekonomi, Dr. Paul A. Samuelson mengatakan bahwa ilmu ekonomi adalah
sebagai berikut:
" Economic is the study of how men and society end up choosing, with or without
the use of money, to employ scarce productive resources that would have
alternative uses to produce various commodities and distribute them for
consumption, now or in the future, among various people and groups in society. It
analyzes the cost and benefits of improving patterns of resources allocation ".
(ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana manusia dan masyarakat
sampai kepada pemilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, untuk
menggunakan sumber-sumber produktif yang langka diperoleh yang mempunyai
beberapa altematif kegunaan, untuk memprodusir beberapa macam komoditi
dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, baik untuk waktu sekarang
maupun untuk waktu mendatang, diantara bermacam-macam rakyat dan
golongan dalam masyarakat. Ihnu ini akan menganalisa biaya-biaya dan
keuntungan-keuntungan
mengenai
perbaikan/penyempurnaan
percontohan-
percontohan (model) alokasi sumber-sumber daya tersebut).
1.1. Konsep dasar ekonomi:
Dalam melakukan analisa ekonomi perlu diketahui mengenai istilah-istilah
dan konsep dasar ekonomi. Ada prinsip-prinsip ekonomi tertentu yang sering kali
harus diperhatikan dalam studi-studi ekonomi. Barang dan jasa yang dihasilkan
dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya dapat dibagi dua macam.
Dari segi konsumen, barang dan jasa konsumen yaitu barang dan jasa
yang dapat secara langsung dipergunakan oleh masyarakat (konsumen) untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti misahiya : bahan sandang - pangan dan
jasa / pelayanan kesehatan. Penjual barang dan jasa lonsumen harus
mengetahui selera dan keinginan masyarakat yang akan membelinya.
Dari segi produsen, barang dan jasa produsen yaitu barang dan jasa yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang dan jasa konsumen, seperti misalnya
bangunan kantor, alat mesin dan sebagainya, Kedua barang dan jasa tersebut
mempunyai hubungan yang saling berkaitan yaitu, jumlah barang dan jasa
produsen yang diperlukan secara tidak langsung ditentukan oleh barang dan jasa
konsumen yang dibutuhkan.
1.2. Hubungan antara harga dan permintaan
Barang yang dihasilkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan manusia
(masyarakat) dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu yang termasuk
dalam kebutuhan pokok dan yang termasuk barang mewah. Klasifikasi barang
dan jasa kedalam kebutuhan pokok dan kemewahan sangatlah relatif, karena
ada sebagian barang dan jasa yang menurat sebagian orang merapakan
kebutuhan pokok, oleh yang lain dapat merapakan suatu kemewahan. Untuk
mendapatkan semua barang dan jasa ini ada suatu hubungan antara harga yang
haras dibayar, dan jumlah yang diperlukan atau dibeli. Hubungan antara harga
dan permintaan dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi yang linier:
H=a-bP
untuk
0 ≤ P ≤................................................
(1.1)
Dimana: H = harga
P = permintaan a dan b adalah bilangan konstan. Dari hubungan ini diperoleh :
P=
...............................................................
(1.2)
Gambar 1.1. menunjukkan apabila harga penjualan naik, maka permintaan akan
menurun, dan sebaliknya apabila harga turun, maka permintaan kebutuhan akan
naik. Secara umum hubungan harga dan permintaan demikian akan tetapi
hubungan ini akan sangat berlainan untuk barang kebutuhan pokok dan barang
mewah. Konsumen akan sulit untuk mengurangi permintaan pada kebutuhan
pokok meskipun harganya naik sebaliknya akan mudah sekali mengurangi
pemakaian barang mewah.
Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1.
Hubungan harga dan permintaan
yang umum.
Kurva hubungan harga dan permintaan untuk kebutuhan pokok dan
barang mewah akan berlainan, seperti terlihat pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Kurva hubungan
harga
dan
permintaan
untuk
kebutuhan pokok dan barang
mewah.
Perubahan
harga
akan
sangat
berpengaruh
terhadap
permintaan
tergantung dari elastisitas permintaan produksi. Permintaan untuk produksi
dikatakan
elastis,
apabila
suatu
penurunan
dalam
harga
penjualan
mengakibatkan suatu kenaikkan jumlah penjualan yang cukup berarti. Jika dalam
suatu perubahan harga penjualan tidak menimbulkan perubahan dalam
permintaan, maka permintaan dikatakan tidak elastis. Pada Gambar 1.2. barang
mewah mempunyai elastisitas permintaan yang lebih besar daripada kebutuhan
pokok.
1.3. Hubungan permintaan - biaya
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya semua perusahaan tentu
akan mempunyai biaya-biaya tertentu yang konstan. Biaya-biaya tersebut antara
lain yaitu,
pajak, kekayaan, bunga modal dan biaya-biaya tambahan lainnya. Biaya konstan
ini disebut sebagai biaya tetap (fixed costs). Sedang biaya lainnya yang berubahubah sesuai dengan volume produk yang dihasilkan disebut biaya tidak tetap
(variable costs), seperti biaya untuk pembelian bahan, upah buruh dan
sebagainya. Biaya variable seringkali tidak proporsional terhadap permintaan,
tetapi untuk mudahnya hubungan ini dinyatakan sebagai garis lurus. Hubungan
biaya tetap dan tidak tetap dan biaya total sebagai fungsi permintaan terlihat
dalam kurva berikut:
Gambar 1.3.
Biaya-biaya tetap, tidak tetap dan
biaya total sebagai fungsi dari
permintaan.
Jadi pada setiap permintaan P.
C total
=
C f + Cv
.............................................................................. (1.3)
dimana C f dan C v menunjukkan biaya-biaya tetap dan tidak tetap.
Untuk hubungan yang linier, disini dianggap
CV = (v)(P)
........................................................................................
(1.4)
Pendapatan total (TR), yang akan dihasilkan dari suatu usaha yang
dilakukan selama suatu periode tertentu merupakan harga penjualan per unit kali
jumlah unit yang terjual (permintaan). Jadi,
TR = harga x permintaan ............................................................
(1.5)
Apabila hubungan antara harga dan permintaan dalam persamaan (1.1)
disubstitusikan pada persamaan (1.5) maka :
TR = (a – b P) P = a P - b P2
untuk 0 ≤ P≤
……………………….
(1.5.)
Apabila kita abaikan fungsi biaya yang mana saja, maka hubungan antara
pendapatan total dan permintaan, untuk kondisi seperti dinyatakan dalam
persamaan (1.6) dapat ditunjukkan dengan kurva dalam Gambar 1.4. dalam
kondisi ini, pendapatan total maksimum juga akan menghasilkan keuntungan
total maksimum. Permintaan ( P ), yang akan menghasilkan pendapatan total
maksimum dapat diperoleh dengan pemecahan:
= a – 2 b P = ………………………………………………..
(1.7)
……………………………………………………………
(1.8)
Jadi
P=
Pada
kenyataannya
perasahaan
mempertinggi
tidak
hubungan
akan
pendapatan.
permintaa-biaya
memperoleh
Sehingga
keuntungan
hubungan
diperhatikan dan dihubungkan dengan pendapatan.
Gambar 1.4.
Fungsi Pendapatan total
sebagai suatu fungsi
Permintaan
pada
sebagian
maksimum
permintaan-biaya
besar
dengan
haras
Dalam hal ini perhatian ditujukan kepada turunan dari pendapatan total
berkenaan dengan permintaan, dTR/dP, yang disebut pendapatan tambahan
(incremental revenue) atau pendapatan majinal (marginal revenue).
Apabila hubungan permintaan-biaya total, seperti pada Gambar 1.3,
digabungkan dengan hubungan permintaan-pendapatan total seperti pada
Gambar 1.4 maka akan menghasilkan kurva seperti dalam Gambar 1.5 untuk
suatu keadaan dimana (a - v) ≥ 0. Dalam gambar ini volume-volume yang akan
menghasilkan untung atau rugi akan nampak jelas. Keuntungan maksimum akan
diperoleh. Apabila
Keuntungan = ( a P – b P2) - (Cf + v P) = K
K = - Cf + (a - v) P- b P2
untuk 0 ≤ P ≤
=a–v–2bP=0
Maka untuk keuntungan (K) maksimum:
P=
………………………………………………………..
(1.9)
Jika (a-v) ≤ 0, keuntungan akan menjadi maksimum untuk P = 0
Gambar 1.5. Fungsi
pendapatan total
sebagai suatu
fungsi permintaan.
Persamaan (1.9) yang menyatakan kondisi keuntungan maksimum akan
menjadi lebih berarti dan berguna bila dihubungkan dengan pendapatan
tambahan (incremental revenue). Apabila Persamaan (1.9) disubstitusiksn
kedalam Persamaan (1.7) maka akan diperoleh:
v adalah biaya variable per unit.
Sehingga dari Persamaan (1.10) bila diharapkan untuk mendapatkan keuntungan
maksimum, dapat dilakukan dengan menaikkan produksi (output) selama
pendapatan tambahan melampaui biaya produksi tambahan, dan dihentikan bila
keduanya sama.
1. 4. Hukum Permintaan dan Penawaran.
Permintaan, dalam terminologi ekonomi adalah jumlah yang diinginkan
dan dapat dibeli konsumen dari pasar pada berbagai tingkat harga. Hukum
Permintaan menyatakan bahwa ada hubungan terbalik antara harga dan
kuantitas, yaitu apabila harga naik, jumlah yang ingin dibeli lonsumen akan
berkurang. Kurva permintaan yang disajikan pada Gambar 1. 1 menggambarkan
hubungan yang khas antara harga dengan permintaan
Penawaran dari sudut pandang ekonomi menggambarkan hubungan
antara dua variable, yakni harga dan kuantitas penawaran. Penawaran dapat
didefinisikan sebagai kuantitas barang yang ingin dan dapat ditawarkan produsen
di pasar pada berbagai tingkat harga. Hukum Penawaran menyatakan bahwa
apabi;a harga nail, produsen berkeinginan menawarkan lebih banyak barang ke
pasar. Jika harga yang dapat diperoleh untuk produknya tinggi, maka para
produsen akan bersedia bekerja lebih giat, kalau perlu mengambil risiko dengan
menaruhkan modal yang lebih banyak, dalam rangka untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar. Tetapi apabila harga yang mereka terima untuk
produknya menurun, maka mereka tidak mau memprodusir banyak karena
kecilnya penghargaan (reward) yang dapat diterima untuk risiko dan buruhnya.
Kurva hubungan antara harga dan kuantitas penawaran dapat dilihat pada
Gambar 1.6. berikut:
Gambar 1. 6 :
Hubungan harga dan
kuantitas penawaran
Apabila Gambar 1.1, dan Gambar 1.6, dikombinasikan, maka akan
menghasilkan Gambar 1.7. yang merupakan dasar hukum ekonomi mengenai
permintaan dan penawaran, yang menyatakan bahwa dalam kondisi-kondisi
persaingan sempurna, harga dimana suatu produk tertentu akan ditawarkan dan
dibeli adalah menjadi sama dengan harga yang akan dihasilkan dalam
penawaran dan permintaan.
Gambar 1.7. :
Hubungan Harga-penawaranpermmtaan, yang menunjukkan bahwa penawaran dan
permintaan sama pada suatu
harga tertentu
Kurva penawaran didasarkan pada kurva biaya masing-masing produsen.
Jadi semua faktor yang mempengaruhi kurva penawaran berkaitan langsung
dengan perubahan biaya yang menggeser kurva ke kiri maupun ke kanan. Jika
produsen berkeinginan untuk menawarkan tambahan volume suatu produk ke
pasar dengan harga-harga yang telah ada, ini berarti bahwa suatu kondisi harga
penawaran yang baru telah diciptakan.
Pada Ganbar 1.8., pergeseran kurva penawaran (tambahan jumlah dari
suatu produk) menimbulkan suatu kurva harga-penawaran yang baru. Karena
belum ada perubahan dalam hubungan harga-permintaan, maka pertemuan
kurva penawaran yang baru menghasilkan suatu harga HI dan lebih murah,
sesuai dengan permintaan (Pi). Sebaliknya jelaslah, bahwa suatu penurunan
dalam jumlah suatu produk yang disediakan untuk pasar dengan suatu harga
tertentu akan menimbulkan situasi yang berlawanan.
Gambar 1.8. :
Hubungan Harga-penawaranpermintaan, dengan pergeseran
penawaran.
Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran kurva penawaran:
1. Perubahan teknologi: perbaikan efisiensi menggeser kurva penawaran ke
kiri
2. Perubahan harga masukan : kenaikan harga masukan menggeser kurva
penawaran ke kiri.
3. Cuaca : keadaan cuaca yang buruk dapat menggeser kurva penawaran
ke kiri
Download