PRAKTIKUM III MENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG DENGAN ARDUINO-DIY LASER / IR PERSON COUNTER I. TUJUAN PRAKTIKUM Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Praktikan mengetahui fungsi dari setiap sensor dan komponen yang dipakai pada praktikum ini 2. Praktikan mampu mengetahui fungsi dari coding yang digunakan pada peraktikum ini 3. Praktikan mampu merangkai dan menjalankan alat sesuai dengan prosedur percobaan. II. TEORI DASAR A. Laser Dioda Dioda Laser atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Laser Diode adalah komponen semikonduktor yang dapat menghasilkan radiasi koheren yang dapat dilihat oleh mata ataupun dalam bentuk spektrum infra merah (Infrared/IR) ketika dialiri arus listrik. Yang dimaksud dengan Radiasi Koheren adalah radiasi dimana semua gelombang berasal dari satu sumber yang sama dan berada pada frekuensi dan fasa yang sama juga. Kata LASER merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation yang artinya adalah mekanisme dari suatu alat yang memancarkan radiasi elektromaknetik melalui proces pancaran terstimulasi. Radiasi Elektromaknetik tersebut ada yang dapat dilihat oleh mata normal, ada juga yang tidak dapat dilihat. Panjang Gelombang (Wavelenght) terlihat yang terbuat dari GaAs Dioda Laser pertama kali diperkenalkan oleh Nick Holonyak Jr yaitu seorang Ilmuwan yang bekerja di General Electric pada tahun 1962. Pada dasarnya, Dioda Laser hanyalah salah satu jenis perangkat ataupun teknologi yang dapat menghasilkan sinar Laser. Jenis-jenis perangkat ataupun Teknologi lainnya yang dapat menghasilkan sinar Laser diantaranya adalah Solid-state Laser, Laser Gas, Laser Excimer dan Dye Laser. Berikut ini adalah beberapa kelebihan Dioda Laser jika dibandingkan dengan teknologi konvensional penghasil Laser lainnya : a. Lebih kecil dan Ringan : Dioda Laser memiliki ukuran yang kecil, ada jenis Dioda Laser tertentu yang berukuran kurang dari 1mm dengan beratnya kurang dari 1gram. Dengan demikian, Dioda Laser sangat cocok untuk digunakan pada perangkat Elektronika yang berukuran kecil atau portabel. b. Membutuhkan Arus listrik, Tegangan dan Daya yang rendah : Kebanyakan Dioda Laser hanya membutuhkan daya beberapa miliWatt dengan tegangan di sekitar 3 Volt hingga 12 Volt DC. Oleh karena itu, Dioda Laser dapat beroperasi dengan menggunakan sumber daya Baterai. c. Intensitas rendah : Dioda Laser memiliki intensitas yang sangat rendah dibandingkan dengan perangkat laser lainnya. Namun Dioda Laser memiliki efisiensi output koheren yang tinggi dan kemudahan dalam modulasi untuk komunikasi dan aplikasi pengendalian. Perlu diketahui bahwa, Dioda Laser tidak dapat digunakan untuk memotong kertas ataupun melubangi baja sehingga relatif aman untuk digunakan pada perangkat konsumen atau rumah tangga. Meskipun relatif aman, tetap disarankan untuk tidak melihat langsung sinar Laser yang dipancarkan oleh perangkatperangkat tersebut karena beresiko untuk merusak bagian-bagian sensitif Mata yaitu selaput Retina pada mata. d. Sudut Beam yang lebar (Wide-angle Beam) : Bentuk berkas sinar yang lebih lebar dan berbentuk kerucut dan dapat lebih mudah dimodifikasi dengan menggunakan sebuah lensa cembung. Hal ini agak berbeda dengan Laser Konvensional yang hanya berbentuk lurus dan sulit untuk di dimodifikasi kelebarannya. Dioda Laser telah banyak diaplikasikan pada perangkat yang kita gunakan sehari-hari. Beberapa perangkat yang menggunakan Dioda Laser diantaranya adalah sebagai berikut : CD/VCD/DVD/Blu-ray Player Konsol Games Laser Pointer Barcode Scanner Sistem Fiber Optik Laser Printer Alat Ukur Jarak Remote Control dan lain sebagainya. Pada dasarnya, Dioda Laser hampir sama dengan Lampu LED yaitu dapat mengkonversi energi listrik menjadi energi cahaya, namun Dioda Laser dapat menghasilkan sinar/cahaya atau Beam dengan Intensitas yang lebih tinggi. Berikut ini adalah Struktur Dioda Laser (Laser Diode) : Berdasarkan cara kerjanya, Dioda Laser dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Injection Laser Diode (ILD) dan Optically Pumped Semiconductor Laser. i. Injection Laser Diode (ILD) Cara kerja Injection Laser Diode memiliki berbagai kemiripan dengan LED (Light Emitting Diode). Kedua-duanya dibuat berdasarkan proses dan teknologi yang hampir sama. Perbedaan utama pada Dioda Laser adalah adanya sebuah saluran atau kanal panjang yang sempit dengan ujung yang reflektif. Kanal tersebut berfungsi sebagai penuntun gelombang pada cahaya. Kanal tersebut biasanya disebut dengan Waveguide. Pada pengoperasiannya, arus mengalir melalui persimpangan PN (PN Junction) dan menghasilkan cahaya seperti pada LED (Light Emitting Diode). Pancaran Fotonnya (Photon) disebabkan oleh bergabungnya kembali Elektron dan Lubang (Holes) di daerah persimpangan PN. Namun cahaya tersebut hanya dibatasi didalam waveguide (penuntun cahaya) pada Dioda Laser sendiri. Di Waveguide ini cahaya Laser direfleksikan dan kemudian diperkuat sehingga menghasilkan emisi terstimulasi sebelum dipancar keluar. ii. Optically Pumped Semiconductor Laser Optically Pumped Semiconductor Laser atau disingkat dengan OPSL ini menggunakan chip semikonduktor III-V sebagai dasarnya, Chip semikonduktor ini bekerja sebagai media penguat optik. Dioda Laser yang terdapat didalamnya berfungsi sebagai sumber pompa. Terdapat beberapa Keuntungan dari Dioda Laser jenis Optically Pumped Semiconductor Laser ini, terutama dalam pemilihan panjang gelombang (wavelenght) dan mengurangi gangguan dari struktur elektroda internal. B. LED Infra Red LED IR memancarkan cahaya inframerah, artinya memancarkan cahaya pada rentang frekuensi Inframerah. Kita tidak bisa melihat cahaya inframerah melalui mata kita. Panjang gelombang Inframerah (700nm - 1mm) berada di luar cahaya tampak normal. Segala sesuatu yang menghasilkan panas, memancarkan inframerah seperti tubuh manusia kita. Inframerah memiliki sifat yang sama seperti cahaya tampak, bisa difokuskan, tercermin dan terpolarisasi seperti cahaya tampak. Selain memancarkan cahaya inframerah tak terlihat, LED IR terlihat seperti LED normal dan juga beroperasi seperti LED normal, berarti akan menghabiskan arus 20mA dan tegangan sebesar 3 Volt. LED IR memiliki sudut memancarkan cahaya kira-kira 20-60 derajat dan kisaran approx. Beberapa sentimeter sampai beberapa tungkai, tergantung pada jenis pemancar IR dan pabrikannya. Beberapa pemancar memiliki jangkauan dalam kilometer. Prinsip dasar dari sebuah LED adalah merupakan P-N Junction yang memancarkan radiasi infra merah atau cahaya yang tidak kelihatan, apabila P-N Junction ini dihubungkan secara prategangan maju (forward bias). LED infra merah sering diaplikasikan sebagai transmitter cahaya infra merah pada remote control dan pengukur jarak tanpa kabel. Bias Tegangan Maju pada P-N Junction LED (Light Emitting Dioda) Apabila pada anoda diberi tegangan yang lebih positif dari pada katoda pada LED, arus akan mengalir. Sebagai reaksi pada semikonduktor adalah terjadinya perpindahan elektron dari tipe N menuju tipe P serta perpindahan hole dari tipe P ke tipe N pada pita valensinya. Akibat dari proses ini terjadi rekombinasi antara elektron dan hole sambil melepaskan energi yang berupa pancaran cahaya. Dengan berkurangnya arus input dan naiknya suhu, maka efisiensi pancaran cahaya akan berkurang. III. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini antara lain : 1. 2 buah diode laser/ Infra Red LED 2. 2 buah LDR berukuran kecil 3. 2 buah resistor 10 k ohm 4. Arduino 5. Heat Shrink tubing ( 4mm ) 6. Baterai 9v dan konektor baterai 7. LCD / Seven Segment (2 buah) IV. Gambaran Aplikasi Secara Umum Sirkuit # 1: Dua LDR terhubung ke pin analog A0 dan A1 dari arduino. Satu kaki LDR dan ujung lainnya terhubung ke tegangan reg 5 V melalui resistor pull-up 10k ohm. Sedangkan Persimpangan kaki LDR dan resistor terhubung ke pin analog. Bila resistansi LDR berjalan di bawah 10k ohm, pin analog berbunyi 0 v dan jika berjalan di atas 10k ohm, nilai analog akan ditampilkan sesuai dengan itu. Sirkuit # 2: Sirkuit ini akan mengkonversi tegangan 9v sampai 5v menggunakan regulator tegangan 7805 untuk menggerakkan Laser Dioda. Dua dioda laser dihubungkan secara paralel dengan sumber listrik. Sirkuit Tampilan: Jika Anda tidak ingin menggunakan monitor serial untuk menampilkan nilai /jumlah pengunjung , kita dapat menggunakan 2 buah seven segment display ke pin digital arduino. Layout Dua dioda laser dihubungkan secara paralel dengan sumber daya 5 v yang diatur. Di sisi lain, dua LDR terhubung ke arduino. Mereka ditempatkan sedemikian rupa sehingga kedua sinar laser jatuh langsung pada LDR. Layar 2 x 7 segmen dihubungkan ke arduino untuk ditampilkan (jumlah total objek yang masuk - jumlah total benda yang ditinggalkan). Hal ini juga bisa dilakukan dengan menggunakan monitor serial Arduino. Cara Kerja : Saat sebuah objek masuk, Program akan memproses objek yang tertangkap tersebut dengan menambahkan 1(+1) jika objek lebih dulu melewati blok A dibandingkan blok B. Akan tetapi ketika objek lebih dulu mendekati blok B dari pada balok A , maka konter akan turun sebesar 1 (- 1). Ada dua bagian dari counter: 1. Sumber laser 2. Plat Sensor V. Rangkaian Adapun skema rangkaian nya adalah sebagai berikut : VI. Coding Hal yang akan diamati Adapun hal yang akan menjadi pengamatan kami yakni : 1. Kesesuaian alat dan bahan yang digunakan dengan tujuan praktikum yan ingin dicapai. 2. Proses kerja dari aplikasi penghitung jumlah pengunjung. 3. Analisis kesesuaian kode program dengan hasil percobaan rangkaian.