Kisi-Kisi Olimpiade Fisika SMK 2 April 2014

advertisement
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
Kisi-Kisi Olimpiade Fisika SMK 2014
NO KOMPETENSI
1
Memahami prinsip-prinsip
mengukuran besaran fisika
secara
langsung dan tidak langsung
dengan
cermat, teliti dan objektif.
2.
Memahami gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik, benda
tegar,
usaha, kekekalan energi,
elastisitas,
impuls, momentum dan
masalah
Fluida.
INDIKATOR
- Membaca hasil pengukuran
suatu alat ukur dan
menentukan hasil
pengukuran dengan
memperhatikan aturan
angka penting.
- Menentukan resultan vektor
dengan berbagai cara
penjumlahan pengurangan
serta perkalian titik
(titik)atau silang(cross).
- Menentukan besaranbesaran fisis gerak lurus,
gerak melingkar beraturan,
atau gerak parabola
- Menentukan berbagai
besaran dalam hukum
Newton dan penerapannya
dalam kehidupan seharihari. Menentukan besaranbesaran fisis dinamika
rotasi (torsi, momentum
sudut, momen inersia, atau
titik berat) dan
penerapannya berdasarkan
hukum II Newton dalam
masalah benda tegar.
- Menentukan hubungan
usaha dengan perubahan
energi dalam kehidupan
sehari-hari atau
menentukan besaranbesaran yang terkait.
- Menjelaskan pengaruh
gaya pada sifat elastisitas
bahan atau menentukan
besaran-besaran terkait
pada konsep elastisitas.
- Menentukan besaranbesaran fisis yang terkait
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
dengan hukum kekekalan
energi mekanik.
- Menentukan besaranbesaran fisis yang terkait
dengan tumbukan, impuls
atau hukum kekekalan
momentum.
- Menjelaskan hukum-hukum
yang berhubungan dengan
fluida statik atau fluida
dinamik dan penerapannya
dalam kehidupan seharihari.
3.
Memahami konsep kalor dan
prinsip
konservasi kalor, serta sifat gas
ideal,
dan perubahannya yang
menyangkut
hukum termodinamika dalam
penerapannya pada mesin
kalor.
4.
Menganalisis konsep dan
prinsip
gelombang, optik dan bunyi
dalam
berbagai penyelesaian masalah
dan
produk teknologi.
- Menentukan pengaruh
kalor terhadap suatu zat,
perpindahan kalor atau
asas Black dalam
pemecahan masalah.
- Menjelaskan persamaan
umum gas ideal pada
berbagai proses
termodinamika dan
penerapannya.
- Menentukan besaran fisis
yang berkaitan dengan
proses termodinamika pada
mesin kalor.
- Menentukan ciri-ciri dan
besaran fisis pada
gelombang.
- Menjelaskan berbagai jenis
gelombang elektromagnet
serta manfaat atau
bahayanya dalam
kehidupan sehari-hari.
- Menentukan besaranbesaran fisis yang terkait
dengan pengamatan pada
mikroskop atau teropong.
- Menentukan besaranbesaran fisis pada peristiwa
interferensi dan difraks i
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
dan Polarisasi.
- Menentukan besaranbesaran fisis yang
berkaitan dengan peristiwa
efek Doppler.
- Menentukan intensitas atau
taraf intensitas bunyi pada
berbagai kondisi yang
berbeda.
5.
Memahami konsep dan prinsip
kelistrikan dan kemagnetan dan
penerapannya dalam berbagai
penyelesaian masalah.
- Menentukan besaranbesaran fisis pada
rangkaian arus bolak-balik
yang mengandung resistor,
induktor,dan kapasitor.
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
MATERI YANG AKAN DIUJIKAN
BAB 1 PENGUKURAN BESARAN DAN PENERAPANNYA
Mengukur dan Besaran
Satuan Sistem Internasional
Dimensi dan Angka Penting
Pengukur panjang
Ketidakpastian Pengukuran
Besaran Skalar dan Vektor
Penjumlahan Vektor
Komponen Vektor
Perkalian Vektor
BAB 2 PENERAPAN HUKUM GERAK DAN GAYA
Gerak dan Gaya
Jarak dan Perpindahan
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Jatuh Bebas
Gerak Benda Dilempar Ke Bawah
Gerak Benda Dilempar Ke Atas
Hukum-hukum Newton Tentang Gerak
Hukum III Newton (Hukum Aksi -Reaksi)
Gerak Benda yang Dihubungkan dengan Katrol
Benda Bergerak Pada Bidang Miring
Gaya Gesek
Gerak Parabola
Gerak Melingkar
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR
Konsep Dinamika
Titik Pusat Massa
Torsi dan Syarat Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Translasi dan Rotasi Pada Benda Tegar
Momen Inersia
Menggelinding
Momentum Sudut
BAB 4 USAHA, ENERGI DAN DAYA
Usaha
Daya
Konsep Energi
Energi Kinetik
Energi Potensial Gravitasi
Energi Potensial Pegas
Energi Mekanik
Kerja oleh Gaya Konservatif & oleh Gaya Non-Konservatif
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
BAB 5 IMPULS DAN MOMENTUM
Pengertian Momentum dan Impuls
Impuls Sebagai Perubahan Momentum
Hukum Kekekalan Momentum
Tumbukan
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
BAB 6
SIFAT ELASTIS BAHAN
Definisi dan Jenis Bahan
Rapat Massa dan Berat Jenis
Elastisitas
Modulus Geser dan Modulus Tekan/Kompresi
Deformasi Plastis
BAB 7 SUHU DAN KALOR
Suhu
Kalor
Perpindahan Kalor
BAB 8
Fluida
Massa Jenis
Tekanan Hidrostatis
Hukum Pokok Hidrostatis
Hukum Pascal
Hukum Archimedes
Tegangan Permukaan Zat Cair
Kapilaritas
Viskositas Fluida dan Hukum Stokes
Dinamika Fluida
Garis Alir
Persamaan Kontinuitas
Asas Bernoulli
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
BAB 9
TERMODINAMIKA
Usaha dan Proses Termodinamika
Hukum I Termodinamika dan Penerapannya
Siklus Proses Termodinamika dan Mesin Kalor
Mesin Pendingin (Refrigator)
Hukum II Termodinamika
Proses Reversibel dan Tak Reversibel
Entropi dan Hukum II Termodinamika
BAB 10
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
Hakekat Getaran
Formulasi Getaran
Energi Gataran
Kecepatan dan Percepatan
Perambatan Gelombang
Kecepatan Rambat Gelombang
Persamaan Gelombang
Gelombang Bunyi
Efek Doppler
BAB 11
MEDAN MAGNET
Induksi Magnet
Medan Magnet oleh Arus Listrik
Gerak Muatan Listrik dan Medan Magnet
Kumparan Dalam Medan Magnet
Pemakaian Medan Magnet
Gelombang Elektromagnetik
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
Intensitas Gelombang Elektromagnetik
BAB 12
OPTIKA
Pemantulan dan Pembiasan Cahaya
Cermin Datar
Cermin Cekung
Persamaan Perbesaran
Cermin datar,cekung dan cembung
Proses Pembentukan Pelangi
Lensa Tipis cekung dan cembung
Mikroskop
Indek Bias
Kamera
Aberasi Lensa
Perbesaran Pada Lensa Mata
13 LISTRIK STATIK
Muatan Listrik
Isolator dan Konduktor
Muatan Listrik dan Hukum Coulomb
Medan Listrik
Energi Listrik dan Kapasitansi
BAB 14
ARUS SEARAH
Arus Listrik
Resistansi
Hukum Ohm
Gaya Gerak Listrik (GGL)
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
Energi dan Daya Listrik
Daya Listrik
Rangkaian Resistor
BAB 15
ARUS BOLA BALIK
Rangkaian Resistor Dengan Batere
Rangkaian RC-seri Dengan Batere
Rangkaian RL-seri Dengan Batere
Sumber Arus Bolak Balik
Diagram Fasor Dalam Rangkaian Arus Bola Balik
Resistor Dalam Rangkaian Arus Bola Balik
Indikator Dalam Rangkaian Arus Bolak Balik
Kapasitor Dalam Rangkaian Arus Bolak Balik
Daya Pada Rangkaian Arus Bolak Balik
Impedansi dan Fasor
BAB 16 FISIKA MODERN
Transformasi galileo
Tranformasi einstein
Tranformasi lorentz
Dilatasi waktu relativistik
Kontraksi panjang relativistik
Fisika inti
Model inti
Sifat-sifat inti
Reaksi inti
Radiaktif
Peluruhan
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
REFERENSI ( Pustaka)
“Tillery”
1. Physical science
2. Fundamentals of Physics
Holliday/Resnick/Walker”
“
3. Modern Physics
Moyer”
“Serway Moses
4. Introductory Nuclear Physics
“Krane”
5. Fisika Universitas
Freedman”
“Young
6. Fisika Modern
“Schaum’s”
7. Fisika
Giancoli”
“
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
TATA TERTIB UJIAN ( TEKNICHAL MEETING)
TATA TERTIB PENGAWAS UJIAN
TAHUN PELAJARAN 2014
1. Persiapan UJIAN
a. Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas
ruang telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara
UJIAN.
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari
ketua penyelenggara UJIAN.
c. Pengawas ruang menerima bahan UJIAN yang berupa naskah
soal UJIAN, amplop pengembalian LJU, daftar hadir, dan berita
acara pelaksanaan UJIAN.
d. Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UJIAN dalam
keadaan baik (masih tersegel).
2. Pelaksanaan UJIAN
a. Pengawas masuk ke dalam ruang UJIAN 20 menit sebelum
waktu pelaksanaan untuk melakukan secara berurutan:
1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
2) mempersilakan peserta UJIAN untuk memasuki ruang
dengan menunjukkan kartu peserta UJIAN dan meletakkan
tas di bagian depan serta menempati tempat duduk sesuai
dengan nomor yang telah ditentukan;
3) memeriksa dan memastikan setiap peserta UJIAN hanya
membawa bulpen, pensil, penghapus, penajam pensil, dan
penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masingmasing;
4) memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan
tertutup rapat (tersegel), membuka amplop soal, disaksikan
oleh peserta ujian;
5) membacakan tata tertib UJIAN;
6) membagikan naskah soal UJIAN dengan cara meletakkan di
atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik);
7) memberikan kesempatan kepada peserta UJIAN untuk
mengecek kelengkapan soal;
8) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor
ujian pada kolom yang tersedia di halaman 1 (satu) naskah
soal dan LJU sebelum dipisahkan;
9) mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJU dengan
naskah;
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
10) mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian
pada
LJU secara benar;
11) memastikan peserta UJIAN telah mengisi identitas dengan
benar sesuai
dengan kartu peserta; dan
12) memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir.
b. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang
UJIAN:
1)
mempersilakan peserta UJIAN untuk mulai mengerjakan
soal;
2) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca
petunjuk cara menjawab soal.
c. Kelebihan naskah soal UJIAN selama ujian berlangsung tetap
disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh
pengawas ruangan.
d. Selama UJIAN berlangsung, pengawas ruang UJIAN wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang
ujian;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang
melakukan kecurangan; serta
3) melarang orang memasuki ruang UJIAN selain peserta ujian.
e. Pengawas ruang UJIAN dilarang merokok di ruang ujian,
memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta
berkaitan dengan jawaban dari soal UJIAN yang diujikan.
f. Lima menit sebelum waktu UJIAN selesai, pengawas ruang
UJIAN memberi peringatan kepada peserta UJIAN bahwa
waktu tinggal lima menit.
g. Setelah waktu UJIAN selesai, pengawas ruang UJIAN:
1) mempersilakan peserta UJIAN untuk berhenti mengerjakan
soal;
2) mempersilakan peserta UJIAN meletakkan naskah soal dan
LJU di atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan LJU dan naskah soal UJIAN;
4) menghitung jumlah LJU sama dengan jumlah peserta UJIAN;
5) mempersilakan peserta UJIAN meninggalkan ruang ujian;
6) menyusun secara urut LJU dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya ke dalam amplop LJU disertai dengan satu
lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara
pelaksanaan, kemudian
ditutup dan
dilem serta
ditandatangani oleh pengawas ruang UJIAN di dalam ruang
ujian;
h. Pengawas Ruang UJIAN menyerahkan amplop LJU yang sudah
dilem dan ditandatangani, serta naskah soal UN kepada
Penyelenggara UJIAN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
Kesetaraan disertai dengan satu lembar daftar hadir
peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UJIAN.
i. Pengawas Satuan Pendidikan wajib memonitor dan mengawasi
terlaksananya UJIAN di ruang ujian agar berjalan tertib sesuai
dengan POS. Apabila terjadi pelanggaran baik oleh peserta
UJIAN maupun oleh pengawas ruang UJIAN maka Pengawas
Satuan Pendidikan membuat berita acara dan melaporkannya
sesuai dengan tata tertib UJIAN.
Jadual ujian dan Bobot materi Fisika
Hari
Babak
materi
Bobot waktu
ujian
Pertama Penyisihan Mekanika,
Fluida,listrik,magnit,
00-09 getaran, gelombang,
14
bunyi
20 %
4 jam
Kedua
Semi final
Perpindahan
panas,suhu,
kalor,optika,Fisika
inti, Termodinamika,
Radioaktif, Fisika
Modern
40 %
4 jam
Final
Praktikum mekanika
40 %
4 jam
00-0914
Ketiga
00-0914
Praktikum Mekanika yang perlu disiapkan:
Praktikum 1 :
Pegas
4 buah
Statip
= 1 biji
Penggaris
= 1 biji
Neraca pegas
= 1 biji
Balok /beban 10,15,20,25,30,35,40,45,50 N masing masing = 1 biji
Kertas milimeter
= 1 lembar
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
Atau
Praktikum 2 :
Pegas
= 2 buah dengan konstanta kecil
Statip
= 1 biji
Penggaris
= 1 biji
Balok /beban 100 gram dan 300 gram masing masing 1 buah
Tali ringan 1 meter = 1 biji
Stopwatch
= 1 biji
Soal yang diupload sebagai soal latihan
SOAL FISIKA tipe pilihan ABC
1.Sebuah cahaya dengan panjang gelombang 6000 A digunakan menyinari dua
celah sempit yang berjarak 4 mm, dan berada 2 m dari layar, maka jarak antara
terang kelimadan terang pusat adalah
A. 0,0015 m
B. 0,015 m
C. 0,15 m
D. 1,5 m
E. 15 m
2.Sebuah cahaya dengan panjang gelombang 4000 A digunakan menyinari dua
celah sempit yang berjarak 5 mm, dan berada 2,5 m dari layar, maka jarak
antara gelap keenamterhadap terang pusat adalah
A. 0,0011 m
B. 0,011 m
C. 0,11 m
D. 1,1 m
E. 11 m
3.Suatu cahaya dengan panjang gelombang 6000 A digunakan menyinari
secara tegak lurus terhadap kisi yang memiliki 200 garis/mm, maka nilai sinus
sudut simpangan orde ke lima garis terang adalah ......
A. 0,6
B. 0,5
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
C. 0,4
D. 0,3
E. 0,2
4.Bila berat molekul N2 adalah 28 kg/kmol, dan bilangan Avogadro adalah
6,02 1023 partikel/mol,maka massa molekul N2 adalah ....
A. 4,65x10-26 kg
B. 4,65x1026 kg
C. 3,65x10-26 kg
D. 2,33x10-26 kg
E. 2,33x1026 kg
5.Gas hidrogen (MH = 2 kg/kmol) sedangkan untuk gas nitrogen (MN = 28
kg/kmol), dan bilangan Avogadro adalah 6,02 1023 partikel/mol, maka
perbandingan antara kecepatan rms untuk gas hidrogen terhadap kecepatan
rms gas nitrogenadalah .....
A. 3,74
B. 2,82
C. 2,44
D. 1,87
E. 0,94
6.Suatu gelombang elektromagnet dinyatakan dengan persamaan
maka bentuk persamaan medan B adalah
A.
B.
C.
D.
E.
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
7.Benda m1 diletakkan di atas m2 dengan koefisien gesek μk = 0,1; dan μs = 0,2.
m1
Pada benda m1 dikenakan gaya , sedangkan antara m2 dengan
F
lantai tidak ada gesekan, seperti gambar. Gunakan g = 10 m/s2,
m2
dan
;
.Agar
tetap tidak bergeser terhadap ,
maka besar gaya dan percepatan pada adalah .....
A. 12 N dan 2 m/s2
B. 8 N dan 2 m/s2
C. 8 N dan 4 m/s2
D. 4 N dan 2 m/s2
E. 2 Ndan 4 m/s2
8.Benda m1 diletakkan di atas m2 dengan koefisien gesek μk = 0,1; dan μs = 0,2.
m1
Pada benda m1 dikenakan gaya , sedangkan antara m2dengan
F
lantai tidak ada gesekan, seperti gambar. Diketahui
;
m2
2
.Gunakan g = 10 m/s , bila gaya
dikenakan pada
m1.besar percepatan pada ,dan
A. 5 m/s2 dan 0,5 m/s2
B. 5 m/s2 dan 1,5 m/s2
C. 0,5 m/s2 dan 5 m/s2
D. 0,5 m/s2 dan 2,5 m/s2
E. 5 m/s2 dan 2,5 m/s2
9.Dua benda yang berimpitan dikenai gaya luar F, seperti
pada gambar. Gunakan g = 10 m/s2, bila
;
dan koefisien gesek antara benda dan lantai adalah μk = 0,1;
dan μs = 0,2, agar perceptan kedua benda adalah 2 m/s2,
maka besar gaya F dan F21 yaitu gaya pada akibat adalah
A. 18 N dan 12 N
B. 18 N dan 6 N
C. 12 N dan 18 N
D. 12 N dan 6 N
E. 6 N dan 12 N
F
F21
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
ISIAN
10.Sistem benda terangkai seperti gambar, m1
= 10 kg; m2 = 20 kg; m3 = 30 kg; dikenai gaya F
= 356 N, bila koefisien gesek μs = 0,1; dan μk =
0,2. Massa tali dan katrol diabaikan maka :
a. Gaya gesek kinetik pada m1, m2 dan
m3
;
;
b. percepatan benda
c. tegangan tali T1 dan T2 ,
T2
T2
m2
T1
m1
F
530
370
m3
Gaya gesek kinetik pada m1, m2 dan m3
Komponen gaya berat arah lintasan adalah :
11.Benda
yang
bergerak
sepanjang
sumbu
x
diberi
2
percepatan
m/s dengan x dalam m. Bila pada posisi x = 0 m,
kecepatan v = 3 m/s,
a. kecepatan benda saat posisi x = 1 m,
b. posisi benda saat percepatannya nol,
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
12Sebuah peluru ditembakkan dari A di tanah dengan kecepatan 50
m/s dan membentuk sudut 530 terhadap
B
horisontal, setelah melalui titik tertinggi B
v0
C
peluru jatuh di C berketinggian CD = 40 m dari
tanah (AD), seperti gambar. Gunakan g = 10 A 0
53
D
m/s2, tentukan:
a. waktu untuk mencapai B
dan C
b. kecepatan di B (B adalah titik tertinggi)
c. koordinat di C (C bukan titik terjauh!!).
d. kecepatan di C
40 m
13.Sebuah sinar datang dari air (medium 1) yang memiliki indek bias 1,33 ke
udara (medium 2). Agar sinar tersebut dibiaskan pada sudut 90 maka sudut
datang sinar adalah
A. 11,5
B. 15,5
C. 23,6
D. 36,9
E. 48,6
14.sebuah sinar cahaya dalam air datang pada bidang batas air-udara pada
sudut 45 , maka sudut pantul di dalam air dan sudut bias di udara adalah
A. 45 dan 45
B. 75 dan 75
C. 70 dan 70
D. 45 dan 70
E. 45 dan 35
15.Sebuah sinar datang dari air dengan indek bias 1,33 ke udara, untuk
kecepatan cahaya di udara adalah 3  108 m/s maka kecepatan cahaya di dalam
air adalah
A. 3  108 m/s
B. 3,2  108 m/s
C. 2,3  108 m/s
D. 3,2  108 m/s
E. 6,4  108 m/s
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
16.Bunga berdiameter 4 cm diletakkan 200 cm di depan lensa kamera yang
memiliki panjang fokus 50 cm, maka jarak film terhadap lensa dan tinggi
bayangan adalah
A.
B.
C.
D.
E.
76,7 cm dan 5 cm
76,7 cm dan 5 cm
66,7 cm dan 1,3 cm
66,7 cm dan 4,7 cm
40 cm dan 5 cm
17.Pada suatu lensa negatif atau lensa divergen dengan panjang fokus 50
cm diletakkan 100 cm dari bunga, maka jarak bayangan dan perbesaran
lensa adalah
A. -66 cm dan 0,99
B. +66 cm dan 0,66
C. -66 cm dan 0,66
D. -33 cm dan 0,99
E. -33 cm dan 0,33
18.Pada sebuah lensa positif dengan panjang fokus 8 cm diletakkan benda
pada jarak 24 cm di depan lensa, maka bayangannya adalah
A. 6 cm
B. -6cm
C. 12 cm
D. -12 cm
E. 8 cm
19.Sebuah benda digerakkan dari tak berhingga menuju titik dekat mata
pada jarak 25 cm, dengan asumsi jarak kornea ke retina mata adalah 2,5
cm, maka maka perubahan panjang fokus lensa mata adalah
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
A.
B.
C.
D.
E.
2D
3D
4D
5D
6D
20.Suatu benda diletakkan 30 cm di depan lensa positif yang memiliki
panjang fokus 10 cm, maka jarak bayangan dan sifat bayangannya adalah h
A. 30 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperkecil
B. 30 cm untuk bayangan maya, terbalik dan diperkecil
C. 15 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperkecil
D. 15 cm untuk bayangan maya, terbalik dan diperkecil
E. 15 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperbesar
21.Suatu benda diletakkan 10 cm di depan lensa positif yang memiliki
panjang fokus 10 cm, maka jarak bayangan dan sifat bayangannya adalah
A. Bayangan di tak berhingga
B. 30 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperkecil
C. 15 cm untuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar
D. 15 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperkecil
E. Bayangan di titik fokus belakang lensa.
22.Suatu benda diletakkan 5 cm di depan lensa positif yang memiliki
panjang fokus 10 cm, maka jarak bayangan dan sifat bayangannya adalah
A. s' = 10 cm untuk bayangan maya , terbalik dan diperkecil
B. s' = -10 cm untuk bayangan maya, tegak dan diperbesar
C. s' = -10 cm untuk bayangan maya, terbalik dan diperkecil
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
D. s' = -10 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperkecil
E. s' = -10 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperkecil
23.Suatu benda diletakkan 30 cm di depan lensa negatif yang memiliki
panjang fokus 10 cm, maka jarak bayangan dan sifat bayangannya adalah
A. 7,5 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperkecil
B. 7,5 cm untuk bayangan real, terbalik dan diperbesar
C. -7,5 cm untuk bayangan maya, tegak dan diperkecil
D. -7,5 cm untuk bayangan real, tegak dan diperkecil
E. -7,5 cm untuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar
24.Beberapa resistor disusun secara seri dan paralel seperti pada gambar
yang kemudian dihubungkan dengan gaya gerak listrik   12 V , maka besar
resistansi ekivalen dan beda potensial kedua ujung resistor 5  adalah
6
12
3
4
5
  12 V
A.
B.
C.
D.
E.
8 Ω dan 15 V
6 Ω dan 12,75 V
6 Ω dan 9 V
4 Ω dan 7,5 V
3 Ω dan 5 V
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
25.Bila pada seterika listrik tertera petunjuk "120 V, 1600 W" maka
dalam keadaan normal seterika ini memerlukan arus sebesar
A. 0,2 A
B. 2 A
C. 4 A
D. 5 A
E. 7 A
26.Pada rangkaian empat resistor dirangkai R1 dan R4 dirangkai paralel,
kemudian dirangkai seri dengan R2 dan R3 dan rangkaian tersebut
dihubungkan dengan batere dengan gaya gerak listrik   12 V seperti pada
gambar berikut. Bila R1  10 k dan R2  R3  R4  5k , maka arus yang
mengalir pada R2 adalah
R2

R4
R1
R3
A.
B.
C.
D.
E.
150  A
300  A
600  A
900  A
1200  A
27.Rangkaian RC-seri dihubungkan dengan batere yang mempunyai gaya
gerak listrik  , sesaat setelah sakelar S ditutup, maka

S
R
A. arus dalam rangkaian berkurang
B. arus dalam rangkaian bertambah
C
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
C. tegangan dalam kapasitor berkurang
D. tegangan dalam kapasitor tak bergantung waktu
E. muatan dalam kapasitor berkurang.
28.Dua batere yaitu 1  12 V dengan resistansi dalam r1  2  dan,  2  8 V
dengan resistansi dalam r2  2  dan resistor R  8  ketiganya dihubungkan
secara paralel seperti pada Gambar, maka arus yang melewati resistor R
adalah
1  16 V
2  8 V
R  20 
r2  2 
r1  2 
A.
B.
C.
D.
E.
6A
4A
2A
0,4 A
0,2 A
29.Resistor R  8  dihubungkan dengan dua batere yaitu 1  12 V dan,
 2  8 V masing-masing batere memiliki resistansi dalam r1  r2  1 seperti
pada gambar, maka daya total pada resistor adalah
1  12 V
r1  1
R  8
I
r1
2  8 V
A.
B.
C.
D.
16 watt
8 watt
4 watt
1,6 watt
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
E. 0,4 watt
30.Sebuah batere yang memiliki gaya gerak listrik  dan tiga bohlam lampu
yang mempunyai resistansi sama besar dan identik bandingkan keadaan
nyala lampu keadaan manakah yang memberikan nyala lampu lebih terang,
bila
a. sakelar 1 tertutup, yang lain terbuka
b. sakelar 1 dan 2 tertutup dan sakelar 3 terbuka
c. semua sakelar tertutup
A. kondisi (a) bohlam A menyala, sedangkan bohlam B dan C tidak
menyala
B. kondisi (a) bohlam A tidak menyala, sedangkan bohlam B dan C
menyala
C. kondisi (b) bohlam A menyala lebih terang dibandingkan B, sedangkan
C tidak menyala
D. kondisi (b) bohlam A dari B menyala dengan terang yang sama,
sedangkan C tidak menyala
E. kondisi (c) bohlam A, B, dari C menyala dengan terang yang sama.
31.Beberapa resistor disusun secara seri dan paralel seperti pada gambar
yang kemudian dihubungkan dengan gaya gerak listrik   12 V , maka besar
resistansi ekivalen dan beda potensial kedua ujung resistor 5  adalah
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
6
12
3
4
5
  12 V
A.8 Ω dan 15 V
B. 6 Ω dan 12,75 V
C. 6 Ω dan 9 V
D. 4 Ω dan 7,5 V
E. 3 Ω dan 5 V
32.Bila pada seterika listrik tertera petunjuk "120 V, 1600 W" maka dalam
keadaan normal seterika ini memerlukan arus sebesar
A. 0,2 A
B. 2 A
C. 4 A
D. 5 A
E. 7 A
33.Pada rangkaian empat resistor dirangkai R1 dan R4 dirangkai paralel,
kemudian dirangkai seri dengan R2 dan R3 dan rangkaian tersebut
dihubungkan dengan batere dengan gaya gerak listrik   12 V seperti pada
gambar berikut. Bila R1  10 k dan R2  R3  R4  5k , maka arus yang
mengalir pada R2 adalah
R2

R1
R3
F.
G.
H.
I.
J.
150  A
300  A
600  A
900  A
1200  A
R4
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
34.Rangkaian RC-seri dihubungkan dengan batere yang mempunyai gaya
gerak listrik  , sesaat setelah sakelar S ditutup, maka

S
R
A.
B.
C.
D.
E.
C
arus dalam rangkaian berkurang
arus dalam rangkaian bertambah
tegangan dalam kapasitor berkurang
tegangan dalam kapasitor tak bergantung waktu
muatan dalam kapasitor berkurang.
35.Dua batere yaitu 1  12 V dengan resistansi dalam r1  2  dan,  2  8 V
dengan resistansi dalam r2  2  dan resistor R  8  ketiganya dihubungkan
secara paralel seperti pada Gambar, maka arus yang melewati resistor R
adalah
1  16 V
2  8 V
R  20 
r1  2 
A.
B.
C.
D.
E.
6A
4A
2A
0,4 A
0,2 A
r2  2 
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
36.Resistor R  8  dihubungkan dengan dua batere yaitu 1  12 V
dan,  2  8 V masing-masing batere memiliki resistansi dalam r1  r2  1
seperti pada gambar, maka daya total pada resistor adalah
1  12 V
r1  1
R  8
I
r1
2  8 V
A.
B.
C.
D.
E.
16 watt
8 watt
4 watt
1,6 watt
0,4 watt
37.Sebuah batere yang memiliki gaya gerak listrik  dan tiga bohlam lampu
yang mempunyai resistansi sama besar dan identik bandingkan keadaan
nyala lampu keadaan manakah yang memberikan nyala lampu lebih
terang, bila
a. sakelar 1 tertutup, yang lain terbuka
b. sakelar 1 dan 2 tertutup dan sakelar 3 terbuka
c. semua sakelar tertutup
A. kondisi (a) bohlam A menyala, sedangkan bohlam B dan C
tidak menyala
B. kondisi (a) bohlam A tidak menyala, sedangkan bohlam B
dan C menyala
C. kondisi (b) bohlam A menyala lebih terang dibandingkan
B, sedangkan C tidak menyala
D. kondisi (b) bohlam A dari B menyala dengan terang yang
sama, sedangkan C tidak menyala
E. kondisi (c) bohlam A, B, dari C menyala dengan terang
yang sama.
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
38.Bila tegangan suatu dawai gitar dinaikkan menjadi 4 kali lebih
besar, maka nada yang dihasilkan
A. menjadi 4 kali lebih tinggi
B. menjadi 2 kali lebih tinggi
C. menjadi 4 kali lebih rendah
D. menjadi 2 kali lebih rendah
E. tidak mengalami perubahan
39. Gelombang mikro yang digunakan dalam microwave oven mempunyai
frekuensi 4,8  10 9 Hz . Gelombang radio yang dipancarkan oleh sebuah stasiun
radio AM frekuensinya 6,0  105 Hz . Perbandingan harga panjang gelombang
kedua gelombang ini adalah
mikro
radio
adalah
A. 0,8  10 4
B. 1,10 4
C. 1,25  10 4
D. 0,8  10 4
E. 1,25  10 4
40. Sebuah garpu tala dengan nada berfrekuensi 300 Hz menghasilkan
gelombang yang bentuknya seperti pada gambar. Dari gambar tersebut, cepat
rambat gelombang ini adalah
A.
4  10 3 m/s
B. 250 m/s
C. 360 m/s
D. 1102,5 m/s
E. 2500 m/s
LOMBA KOMPETENSI SISWA (SMK)
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
NASKAH SOAL KOMPETENSI SISWA (LKS)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHAP I BIDANG
KOMPETENSI FISIKA
TIM PENYUSUN
HENY FAISAL
HASTO SUNARNO
TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014
Download