partai-partai dan kelompok politik di timor timur

advertisement
PARTAI-PARTAI DAN
KELOMPOK-KELOMPOK
POLITIK DI TIMOR TIMUR
Catatan Briefing
Pat Walsh
Australian Council for Overseas Aid
(Badan Bantuan Luar Negeri Australia)
Development Issues 9/Maret 2001
ACFOA House, 14 Napier Close, Deakin ACT 2600. Private Bag 3, Deakin
ACT 2600. Tel (02) 6285 1816 Fax (02) 6285 1720
Email: [email protected]
Pendapat yang dikatakan di karangan Development Issues ini tidak perlu pandangan resmi
dari ACFOA.
DAFTAR ISI
1
Daftar istilah……………………………...………………………………………………...
Prakata ……………………………………………………………………………………..
Kata pengantar……………………………………………………….…………………….
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
APODETI Pro Referendo…………………………………………………..…………
BRTT………………………………………………………………………………….…
CNRT………………………………………………………………………..………….
CPD-RDTL………………………………………………………………...……………
FRETILIN………………………………………………………………..………………
KOTA…………………………………………………………………..…………………
PDC…………………………………………………………………..…………………
PDM………………………………………………………………..……………….……
PNT………………………………………………………………..…………….………
PPT……………………………………………………………..………………………
PSD…………………………………………………………..…………………………
PST………………………………………………………..………………………….…
TRABALHISTA…………………………………………..……………………..………
UDC……………………………………………………..……………………………….
UDT……………………………………………………..…………………………..……
2
3
4
6
8
8
11
13
15
17
18
19
20
21
22
24
26
27
Appendix 1: Agenda politik……………………………....…………………………..…… 29
Appendix 2: Peraturan dalam Partai-Partai Politik…………..…………………..……… 30
Appendix 3: Gereja Katolik dan Politik …..…………………………..…………………. 30
ACFOA berterima kasih atas bantuan Oikoumene Foundation dalam proyek ini.
DAFTAR ISTILAH
APODETI Associacao Popular Democratica de Timor Pro Referendo (Asosiasi Demokrasi Populer di
Timor)
ASEAN Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara
BRTT Barisan Rakyat Timor Timur
Carnation Revolution Kudeta militer damai di Portugal pada tanggal 25 April 1974 yang mengangkat
bunga carnation sebagai simbolnya. Kudeta tersebut mengakhiri setengah abad pemerintahan diktator
dan Portugal melepaskan wilayah jajahannya di luar negeri.
CNRM Conselho Nacional de Resistancia Maubere (Badan Nasional Perlawanan Maubere)
CNRT Conselho Nacional da Resistancia Timorense (Badan Nasional Perlawanan Timor)
CPD-RDTL Conselho Popular pela Defesa de Republica Democratica de Timor Leste (Badan Populer
untuk Pertahanan Republik Demokrasi Timor Timur)
CPLP Konperensi Negara-Negara Berbahasa Portugis
DRET Republik Demokrasi Timor Timur
ETDF Angkatan Bersenjata Timor Timur (pengganti Falintil)
ETTA Administrasi Transisi Timor Timur (juga UNTAET)
FALINTIL Forcas Armadas de Libertacao Nacional de Timor-Leste (Angkatan Liberasi Nasional Timor
Timur)
FRETILIN Frente Revolucionaria do Timor-Leste Independente (Front Revolusi Kemerdekaan Timor
Timur)
KOTA Klibur Oan Timor Asuwain (Asosiasi Pejuang Timor)
LIURAI raja tradisional
Magna Carta Pernyataan hak asasi manusia dan pokok-pokok lain yang diadopsi oleh CNRT sebagai
dasar kongresnya pada tahun 1998
NC Badan Nasional (ditunjuk oleh UNTAET sebagai badan penasihat hukum Timor Timur)
PC Badan Tetap (komisi eksekutif) CNRT
PDC Partido Democrata Cristao (Partai Kristen Demokrat Timor)
PDM Partido Democratico Maubere (Partai Demokrasi Maubere)
PKF Pasukan Perdamaian PBB
PNT Partido Nacionalista Timorense (Partai Nasionalis Timor)
PPT Partido do Povo de Timor (Partai Rakyat Timor)
PSD Partido Social Democrata Timor Lorosae (Partai Sosial Demokrat Timor Timur)
PST Partido Socialista de Timor (Partai Sosialis Timor)
RDTL Republica Democratica de Timor Leste (Republik Demokrasi Timor Timur)
TRABALHISTA Partido Trabalhista (Partai Buruh Timor)
2
UDC Uniao Democrata-Crista de Timor (Serikat Demokrasi Kristen Timor)
UDT Uniao Democratica Timorense (Serikat Demokrasi Timor)
UNTAET Administrasi Transisi PBB di Timor Timur
UNTAS Uni Timor Aswain (Persatuan Para Pejuang Timor), sayap politik milisi pro Indonesia, yang
didirikan di Timor Barat pada bulan Pebruari 2000.
PRAKATA
Badan Bantuan Luar Negeri Australia (ACFOA) telah mengikuti dengan cermat kejadiankejadian di Timor Timur sejak tahun 1974-75 ketika partai-partai politik mulai muncul di Timor
Timur setelah Portugal memutuskan untuk melepaskan daerah jajahannya. Pada waktu itu,
sebagai badan pengatur organisasi-organisasi komunitas Australia yang terlibat dalam
bantuan luar negeri dan pembangunan, ACFOA diminta bantuannya oleh Timor Timur. Jose
Ramos Horta yang saat itu masih muda merupakan salah satu dari sejumlah orang Timor
Timur yang mendatangi ACFOA dan mencari dukungan bagi pembangunan negara yang
baru ini.
Setelah perang sipil pada tahun 1975, ACFOA berkunjung ke Timor Timur dan, lewat anggota
kami, menyalurkan bantuan sebagai tanggapan atas situasi kemanusiaan. Setelah
pendudukan Indonesia dan penyatuan ke dalam wilayahnya ACFOA ditolak masuk ke dalam
wilayah Timor Timur, namun ACFOA tetap mencari kemungkinan melakukan apa yang dapat
dilakukannya di luar wilayah Timor Timur dengan cara memantau konflik dan pengaruh
kemanusiaannya, menyebarkan informasi, melakukan advokasi hak-hak asasi manusia dan
jaringan kerja internasional.
ACFOA baru diijinkan kembali masuk ke dalam Timor Timur pada tahun 1989. Suatu delegasi
kecil mengunjungi Dili untuk mendiskusikan dengan Uskup Belo mengenai dukungan ACFOA
atas surat pentingnya yang ditujukan bagi PBB yang menyuarakan referendum. Seperti kita
ketahui kini, referendum ini diadakan oleh PBB pada tahun 1999 dan menghasilkan pilihan
yang bulat untuk kemerdekaan.
Setelah selang waktu 27 tahun, partai-partai politik Timor Timur telah kembali untuk
melanjutkan pekerjaannya yang dimulai pada tahun 1974. Partai-partai ini adalah lembagalembaga penting yang akan memiliki pengaruh mendasar bagi pembanguan masa depan
Timor Timur.
ACFOA telah mengangkat ‘catatan briefing’ ini untuk menawarkan bagi anggotanya dan bagi
banyak teman Timor Timur di seluruh dunia suatu jendela untuk masuk ke dalam partai-partai
ini dan gerakan-gerakan yang telah dan akan terus membentuk tatanan politik dalam
pembangunan Timor Timur. Sebagaimana dicatat oleh penyusun, tulisan ini akan perlu
diperbaharui secara tetap tentu setelah pendaftaran resmi partai-partai dan setelah
pembentukan kebijakan-kebijakan partai telah dikembangkan lebih lanjut.
ACFOA ingin menyampaikan rasa terima kasih yang dalam kepada Oikumene Foundation di
Canberra atas dukungannya terhadap proyek ini dan kepada Pat Walsh untuk riset dan
penulisan paper ini karena keterlibatannya yang sangat lama dengan masalah ini dan
hubungannya dengan banyak pemeran Timor Timur yang disebutkan dalam halamanhalaman paper ini.
Setelah sejauh ini menjalani perjalanan panjang bersama Timor Timur, ACFOA tetap memiliki
minat yang besar untuk masa depan Timor Timur. Kami berharap tulisan ini akan
menyumbang pada pemahaman yang lebih mendalam akan situasi politik dan menyumbang
pada pembangunan suatu proses politik yang bersikap terbuka, kreatif dan koperatif sejalan
dengan persiapan Timor Timur memasuki pemilihan umum yang demokratis dan
pembentukan Undang-Undang Dasar menjelang akhir tahun ini.
Jim Redden, Direktur Kebijakan ACFOA
3
KATA PENGANTAR
Timor-Timur kini tengah memasuki tahap akhir yang penting dari proses transisi menuju
kemerdekaan penuh. Pemilihan umum nasional Sidang Utama untuk membentuk UndangUndang bagi negara baru akan dilangsungkan pada tanggal 30 Agustus 2001. Selama
beberapa bulan berikutnya pembuat keputusan dan kekuasaan akan diserahkan oleh
Administrasi Transisi PBB (UNTAET) kepada badan eksekutif dan legislative Timor Timur
yang dipilih secara demokrasi.
Dalam persiapan menjelang momentum bersejarah yang akan dilaksanakan bertepatan
dengan 2 tahun peringatan pemilihan umum tanggal 30 Agustus 1999 di mana sebagian
besar penduduk Timor Timur memilih kemerdekaan, akan diadakan program registrasi dan
pendidikan bagi pemilih dan suatu ketentuan registrasi bagi partai-partai politik dan kandidat
independen telah diumumkan.
Sampai saat ini, badan independen CNRT telah menduduki arena utama. Hal ini berdampak
pada penggeseran partai-partai politik yang, seperti gerilya FALINTIL sebelum suara Agustus
1999, telah mengalami masa ‘cantonment’ politik yang perlu untuk kepentingan persatuan
nasional. Tetapi sekarang partai-partai boleh menduduki ‘centre stage’ untuk memainkan
peranan penting mereka dalam suatu proses demokrasi. Ini adalah suatu kemajuan yang
positif dan sehat di mana kelebihan seseorang tidak menjadi faktor yang melemahkan.
Pada bulan Nopember 1999, ACFOA menerbitkan tulisan mengenai latar belakang CNRT
yang berjudul ‘Dari Oposisi ke Proposisi: Badan Nasional Perlawanan Timor (CNRT) dalam
Masa Transisi’, yang menyumbang kepada penerimaan dunia internasional yang informatif
dan positif terhadap CNRT. Diharapkan tulisan ini dapat memainkan peranan yang sama
sehubungan dengan partai-partai politik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para
pengamat dan pihak-pihak lainnya mengenai para pemain yang baru ini. Berapa banyak
partai yang akan bertanding dalam pemilihan? Siapa pemimpin partai-partai tersebut dan
bagaimana mereka dapat dihubungi? Seberapa berbeda partai-partai ini dibandingkan
dengan yang sebelumnya? Apa ide-ide dan kebijakan mereka terhadap pembangunan di
Timor Timur, kebijakan luar negeri dan sebagainya?
Bagi beberapa partai-partai masalahnya adalah melanjutkan apa yang dimulai 27 tahun yang
lalu menggunakan, dalam beberapa hal, pemeran-pemeran yang sama. Partai-partai yang
lain merupakan suatu ciptaan yang baru. Namun baik partai-partai lama maupun yang baru,
terdapat banyak kesamaan di antara pemimpin partai-partai tersebut. Pengalaman mereka
selama masa Indonesia yang sangat sulit mengambil manfaat seperti manusia dan politikus.
Mereka juga mempunyai keuntungan berkarya pada suatu lingkungan global pasca Perang
Dingin di mana terdapat suatu keinginan baik untuk membantu Timor Timur dan banyaknya
pengalaman dari negara-negara yang baru berdiri yang dapat dipelajari. Para pemimpin
partai ini juga memiliki tantangan yang sama, tantangan yang menyenangkan sekaligus
mengecilkan hati, dalam merancang dan mengarahkan negara Timor Timur yang baru yang
berbeda dengan tahun 1974-5 kini tak dapat disangkal telah menuju kemerdekaan.
Sebagian orang akan menyapa dengan sinis kembalinya Timor Timur di publik, yang lainnya
akan merasa khawatir karena kembalinya aksi kekerasan politik di Timor Timur belakangan
ini. Perlu ditekankan bahwa advokasi kekerasan ini hanyalah suatu bagian minoritas dan
tidak akan bertahan dengan unggulnya atmosfir nasional. Dapat dilihat jelas dari catatancatatan ini bahwa mayoritas dari partai-partai politik dan pemimpin mereka di Timor Timur
bukan hanya menyadari sepenuhnya panggilan sejarah mereka namun juga bertekad untuk
membangun suatu budaya politik baru yang memiliki toleransi dan respek penuh terhadap
hak asasi manusia termasuk hak asasi lawan politik mereka. Mereka harus dibantu
sepenuhnya dalam usaha ini dan dijamin bahwa mereka akan mendapat imbalan karena
posisi mereka pada pemilihan nanti. Dukungan ini juga termasuk pengembangan kapasitas
dan pengembangan kebijakan.
Catatan-catatan ini belum lengkap. Gambaran lengkap baru dapat ditampilkan setelah partaipartai ini berhasil mendaftar ke UNTAET dan mengembangkan kebijakan-kebijakan yang
lebih terperinci dibandingkan dengan yang ada saat ini. Dokumen in terpusat pada masa
4
sekarang dan masa depan, bukan masa yang lampau. Namun sedapat mungkin latar
belakang sejarah juga diikutsertakan. Ini adalah bagian utama dari sebuah curriculum vitae
yang transparan tanpa bermaksud membahayakan (compromising) suatu partai atau tokoh
politik tertentu. Timor Timur tengah berada dalam proses penemuan kembali jati dirinya
sebagai suatu masyarakat dan bangsa. Partai-partai politik dan para pemimpinnya layak
diberikan pilihan yang sama.
Sedapat mungkin, semua informasi dalam halaman-halaman berikut dari dokumen ini
disusun berdasarkan wawancara dengan pemimpin-pemimpin atau pejabat partai politik dan
juga berdasarkan dokumen-dokumen tertulis yang dapat diakses. Saya juga dibantu oleh
beberapa pengamat yaitu: Dionisio Babo Soares, Jenny Grant, Kirsty Sword Gusmao,
Florence Martin, Lynn Hastings, Paula Pinto, Fr Peter Puthenkandam, Helen Hill and David
Scott. Untuk sejarah pre-referendum saya menggunakan tulisan-tulisan berikut: Timor, A
People Betrayed oleh James Dunn (1996), East Timor: Nationalism and Colonialism oleh Jill
Jolliffe (1978), Funu, the Unfinished Saga of East Timor, oleh Jose Ramos Horta (1987),
Fretilin: the Origins, Ideologies and Strategies of a Nationalist Movement in East Timor, oleh
Helen Hill (1978), dan A Long Journey of Resistance: the Origins and Story of the CNRT, oleh
Sarah Niner (Bulletin of Concerned Asian Scholars, 2000).
Jika terdapat kesalahan dalam tulisan ini adalah sepenuhnya kesalahan saya dan saya
sangat menghargai koreksi atas kesalahan-kesalahan tersebut. Saya juga menghargai jika
ada yang memberikan informasi tentang langkah-langkah awal kebijakan dan perkembangan
lainnya untuk memperbaharui laporan ini dari waktu ke waktu. Dokumen ini juga dapat
diakses melalui website ACFOA yaitu: www.acfoa.asn
Pat Walsh
Mobile 040 999 7030
Email: [email protected]
5
1. APODETI PRO REFERENDO
Associacao Popular Democratica de Timor Pro Referendo
Asosiasi Demokrasi Populer Timor Pro Referendum
Faka-fakta penting:
Pemimpin: Frederico Almeida Santos Costa
Sejarah: partai pendukung otonomi yang didirikan pada tahun 1974, sekarang bertekad
mendukung kemerdekaan dan demokrasi
Link: anggota CNRT dan Badan Nasional
Status: partai kecil mencoba memulai suatu langkah baru
1. KONTAK
Alamat: Pro Referendo, c/- Frederico Almeida Santos Costa, CNRT Office, Balide, Dili, East
Timor.
Tel + 670 390 324 994
Mobile 041 930 9561; 041 946 5819
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden dan Perwakilan Badan Tetap CNRT: Frederico Almeida Santos Costa
Salah satu pendiri partai. Lahir di Los Palos, mantan pegawai negeri semasa administrasi
Portugis. Selama pemerintahan Indonesia menjabat sebagai pegawai bea cukai dan saat ini
telah pensiun.
 Wakil Presiden dan Anggota Badan Nasional: Laurentino Domingos Luis De Gusmao
Selama masa Portugis bertugas sebagai bendahara di wilayah Baucau. Memegang beberapa
posisi senior selama pemerintahan Indonesia, termasuk sebagai pemimpin kabinet. Kini telah
pensiun.
 Sekretaris: Joao Baptista Dos Santos.
Lahir di Los Palos pada tahun 1951. Menjalani pendidikan seminari dan mantan pegawai
negeri Portugis. Posisi sebagai anggota beberapa departemen selama pemerintahan
Indonesia dan pernah menjabat wakil bupati di Los Palos. Saat ini mengajar Sejarah dan
Bahasa Portugis di Dili.
3. LATAR BELAKANG
APODETI didirikan pada tanggal 27 Juli 1974 dalam dukungan terhadap ‘integrasi otonomi ke
dalam Republik Indonesia berdasarkan hukum internasional’ sebagai alternatif terhadap
pilihan yang ditawarkan oleh UDT (federasi dengan Portugal) dan FRETILIN (kemerdekaan
penuh). Manifesto partai ini juga mengomentari ‘kegagalan kolonisasi Portugis atas Timor’
dan mendorong APODETI untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran
wajib di sekolah-sekolah dan menjunjung hak-hak asasi penting, pembagian kekayaan yang
merata, upah minimum, hak untuk mogok, bebas biaya pendidikan dan kesehatan, dan
kebebasan mengeluarkan pendapat. APODETI mendukung kebebasan beragama dan
menentang diskriminasi ras namun memiliki kecendrungan positif terhadap gereja Katolik dan
komentator mencatat sikapnya yang anti kulit putih.
Partai ini mendapat dukungan dari raja-raja lokal terutama liurai dari Atsabe, beberapa bagian
dari komunitas Islam dan yang lainnya. Namun pengikutnya hanya dalam jumlah kecil dan
dukungannya yang kontroversi terhadap integrasi dengan Indonesia sebagai pilihan ketiga
memberikan partai ini profil yang lebih tinggi daripada yang layak diberikan bagi suatu partai
yang sekecil APODETI. Partai ini mendapatkan dana dan dukungan dari pemerintah
Indonesia dan dua orang dari pemimpin-pemimpin terdahulu adalah gubernur-gubernur
pertama Timor Timur yang diangkat oleh Indonesia. Salah satunya adalah Guilherme
Goncalves yang belakangan mencela pendudukan oleh Indonesia selama Dialog All Inclusive
Intra Timor Timur pertama yang dibentuk oleh PBB.
6
Menyadari rekor buruk partai ini, juru bicara APODETI yang kontemporer menekankan bahwa
tujuan APODETI hanyalah untuk mengamankan ‘kemampuan bertahan’ (viability) Timor
Timur sebagai propinsi Indonesia yang memiliki otonomi, bahwa partai ini selalu mendukung
suatu referendum populer yang menentukan status politik Timor Timur dan bahwa partai ini
menentang penggabungan secara paksa. Dalam pernyataan publiknya pada kongres CNRT
bulan Agustus 2000 APODETI menerima hasil pemilihan umum tanggal 30 Agustus 1999 dan
menambah ‘Pro Referendum’ pada titelnya. APODETI adalah anggota CNRT dan dalam
Badan Tetap CNRT diwakili oleh presidennya, Frederico Santos Costa.
4. ORGANISASI DAN KEBIJAKAN
APODETI bertekad untuk mendukung perkembangan nilai-nilai demokrasi di kalangan
masyarakat Timor Timur berdasarkan:
 persatuan nasional
 pertahanan kemerdekaan dan kedaulatan Timor Timur
 gerakan tanpa kekerasan
 pertahanan nilai-nilai demokrasi, toleransi dan sosial-budaya dari masyarakat Timor
Timur.
Tingkat dukungan terhadap APODETI tidak diketahui, namun diperkirakan cukup kecil. Partai
ini tidak memiliki sumber daya, pegawai yang dibayar, struktur atau jalur hubungan
internasional. Daftar pendukung dan simpatisan partai ini sedang dipersiapkan dan struktur
partai sedang dibangun kembali. Partai ini belum mengadakan suatu kongres namun
pemimpin-pemimpinnya mengadakan rapat-rapat untuk mengatasi masalah-masalah seharihari, misalnya tugasnya di dalam kongres CNRT atau pertimbangan-pertimbangan Badan
Nasional.
APODETI mendukung:















Timorisasi administrasi yang sekarang dalam semua departemen dan pada setiap
tingkatan;
partisipasi dalam proses politik termasuk perkembangan kode etik bagi partai-partai
politik, Sidang Umum dan Pemilihan Presiden, dan perumusan Undang-Undang;
demokrasi multi partai;
dialog dan rekonsiliasi;
hak asasi manusia yang fundamental bagi laki-laki, perempuan dan anak-anak;
ekonomi pasar, investasi lokal dan asing yang bebas, selama ekonomi dapat
diperbaharui dan menguntungkan bagi kesejahteraan masyarakat yang paling bawah;
pendidikan universal, sedapat mungkin bebas biaya;
pemakaian bahasa Portugis sebagai bahasa resmi, sementara Tetun dikembangkan
lebih lanjut;
kewajiban mengajar Bahasa Inggris pada tingkat sekolah dasar dan menengah;
sistem kesehatan yang universal, sedapat mungkin bebas biaya;
pendidikan bersifat kewarganegaraan (civic education) dan moral bagi pemuda;
hubungan diplomatik Timor Timur dengan negara tetangga, Indonesia dan Australia dan
dengan negara-negara Lusofonik;
penciptaan lapangan kerja;
pengembangan sumber daya manusia;
program dukungan bagi korban perang (janda, yatim piatu, dan lanjut usia) dan mereka
yang menderita karena keterlibatannya dalam aktivitas politik.
APODETI Pro-Referendum dilaporkan sementara menimbang penggantian namanya menjadi
Partido Democrata Liberal, Partai Demokrasi Liberal.
7
1. BRTT
Barisan Rakyat Timor Timur
East Timor People’s Front
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Francisco Lopes da Cruz
Sejarah: didirikan pada tahun 1999 untuk mendukung otonomi pada referendum bulan
Agustus
Link: bukan merupakan bagian dari CNRT; diwakili oleh independen dalam Badan Legislatif
Nasional
Status: partai kecil dengan prospek sangat terbatas
BRTT dipimpin oleh Francisco Lopes da Cruz dan mengambil posisi pro otonomi pada
Konsultasi Populer tanggal 30 Agustus 1999. Mantan presiden UDT, Lopes da Cruz diangkat
sebagai Wakil Gubernur Timor Timur pada masa pemerintahan Indonesia, kemudian menjadi
Duta Besar Timor Timur bagi mantan presiden Suharto, dan kini menjabat Duta Besar
Indonesia untuk Yunani. BRTTdilaporkan menerima suntikan dana dari Indonesia.
BRTT dalam Badan Nasional UNTAET diwakili oleh Salvador Ximenes Soares, pemilik surat
kabar Suara Timor Lorosae. Namun Soares mengatakan bahwa dirinya tidak mengambil
posisi pro otonomi di Badan Nasional, dan bahwa surat kabarnya tidak mempromosi otonomi.
Juga bahwa dirinya tidak berkeinginan untuk mendirikan suatu partai pendukung otonomi dan
ia melihat dirinya sebagai suatu ‘jembatan’.
3. CNRT
Conselho Nacional da Resistencia Timorense
Badan Nasional Perlawanan Timor Timur
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Xanana Gusmao
Sejarah: didirikan dalam bentuk yang sekarang sejak tahun 1998 sebagai payung pergerakan
perlawanan, bukan sebagai suatu partai politik
Links: partner dengan UNTAET
Status: telah hampir menjalankan tujuannya; fungsinya akan berakhir pada saat pemilihan
umum dilaksanakan.
1. KONTAK
Alamat: CNRT National Secretariate, Rua Caicoli, Balide, Dili.
Hubungi: Virgilio Simith. Tel +670 390 311 352 Mobile: 0407 021 623
Kantor Presiden CNRT: CNRT Secretariate.
Hubungi: Paula Pinto. Tel +670 390 311 346 Fax +670 390 311 345
Email: [email protected]
CNRT memiliki cabang di tiap kabupaten.
2. PIMPINAN ORGANISASI
 Presiden: Kay Rala Xanana Gusmao
Lahir pada tanggal 20 Juni 1946 di dekat Manatuto. Belajar pada seminari Katolik di Dare,
menjalankan tugas militer nasional pada Angkatan Bersenjata Portugis dan bekerja sebagai
pegawai negeri dan editor. Dia menggabungkan diri dengan Fretilin pada bulan Mei 1975.
Dipilih menjadi Komandan Falintil pada tahun 1981 dan membangun kembali pergerakan
perlawanan yang menuju ke pembentukan CNRT yang kini dipimpinnya. Nama samaran
Xanana diambil dari suku kata tengah dari nama baptisnya yang kedua, Jose Alexandre
Gusmao.
8
 Wakil-Presiden dan Anggota Kabinet untuk Urusan Luar Negeri: Jose Ramos Horta
Lahir pada tanggal 26 Desember 1949 di Dili. Wartawan dan salah satu pendiri ASDT
(Asosiasi Sosial Demokrat Timor) yang berubah menjadi Fretilin. Juru bicara utama
internasional, memenangkan Nobel Prize perdamaian bersama Uskup Belo pada tahun 1996.
Penulis ‘Funu: Pertempuran yang Tak Selesai di Timor Timur’ (NY, Red Sea Press 1987).
 Wakil-Presiden: Mario Viegas Carrascalao
63 tahun. Lulusan Teknik Kehutanan di Portugal dan bekerja di Mozambik selama dua tahun.
Administrator dan Anggota Parlemen untuk Timor Timur pada masa pemerintahan Portugis.
Presiden pendiri UDT. Ditunjuk menjadi gubernur Timor Timur tahun 1982-1992 pada masa
pemerintahan Indonesia dan kemudian menjadi Duta Besar Indonesia untuk Romania.
Presiden dari partai Social Demokrat Timor Timur yang baru terbentuk.
 Sekretaris: Virgilio Simith
 Bendahara: Florentina Simith
 Ketua, Komite Pengamat Proses Politik: Xanana Gusmao
 Ketua, Komite Strategi Perencanaan dan Kerja sama: Mario Carrascalao
 Wakil Utama untuk PBB: Jose Luis Guterres
3. LATAR BELAKANG DAN ORGANISASI
CNRT adalah badan utama organisasi-organisasi perlawanan Timor Timur. Didirikan pada
konferensi di Portugal pada bulan April 1998 untuk menggantikan Badan Nasional
Perjuangan Maubere (CNRM) yang didirikan pada tahun 1987 oleh Xanana Gusmao dan
kolega-koleganya sebagai bagian dari restrukturisasi perjuangan yang inklusif, non partisan
setelah hampir mengalami penurunan pada akhir tahun 1970-an. Perluasan dan penyatuan
perlawanan ini juga termasuk pengunduran diri Xanana Gusmao dari FRETILIN, keputusan
FRETILIN untuk membatalkan pernyataannya sebagai satu-satunya representasi masyarakat
Timor yang sah dan untuk mendirikan FALINTIL yang hingga saat itu merupakan sayap
bersenjata dari FRETILIN, sebagai non partisan, angkatan nasional, dan pengakuan fungsi
semua pihak nasionalis – seperti mahasiswa dan partai-partai politik seperti UDT – dalam
perjuangan untuk penentuan nasib.
Nama dan bendera CNRT digunakan oleh UNAMET pada tanggal 30 Agustus 1999 di atas
kertas pemilihan umum sebagai representasi untuk pilihan kemerdekaan yang didukung oleh
78.5% dari pemilih. UNTAET telah bekerja bersama CNRT sebagai partner utamanya dalam
administrasi transisi di Timor Timur. Namun, kebutuhan CNRT untuk mempunyai administrasi
yang paralel dan struktur-struktur pembangunan telah berubah karena administrasi telah
menjadi lebih terintegrasi and mengalami proses Timorisasi.
CNRT mengadakan kongresnya yang kedua pada tanggal 21-30 August 2000, di Dili.
Kongres ini membuahkan terpilihnya kembali Xanana Gusmao sebagai presiden dan Jose
Ramos Horta dan Mario Carrascalao sebagai wakil presiden, pengangkatan yang bulat dari
Perjanjian Persatuan Nasional, Konstitusi CNRT dan resolusi-resolusinya. Kongres ini
memperlihatkan peranan penting CNRT sebagai forum politik yang luas untuk berbagi
informasi dan debat pendapat. Meskipun demikian, Kongres ditandai juga oleh konflik internal
antara pimpinan CNRT dan partai-partai politik. FRETILIN dan UDT yang merupakan pilar
CNRT menolak untuk ikut serta dalam Badan Tetap CNRT sejak Kongres. Hal ini telah
menurunkan CNRT ke suatu forum partai-partai minoritas dan karenanya melemahkan
fungsinya sebagai pemersatu nasional dan meningkatkan ketergantungan UNTAET pada
Xanana Gusmao. Kedua partai tersebut kini menunjukkan tanda-tanda ke arah perbaikan
hubungan namun nampak jelas bahwa peranan CNRT hampir selesai.
FALINTIL dibubarkan secara resmi pada tanggal 1 Pebruari 2001. 650 orang anggotanya
dipilih untuk membentuk Angkatan Bersenjata Timor Timur (ETDF) dan dimobilisasi yang
seimbang.
CNRT akan menyusut pada saat partai-partai politik menempati panggung utama menjelang
pemilihan umum tanggal 30 Agustus dan diperkirakan akan berakhir setelah pemilihan
umum. Pada pidatonya di hadapan FALINTIL pada tanggal 1 Pebruari, presiden CNRT
Xanana Gusmao mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa ia tidak akan menjadi kandidat
9
untuk jabatan pemerintahan atau untuk presiden Timor Timur. Meskipun demikian,
kemungkinan opini masyarakat akan mengharuskannya untuk menerima tugas ini.
4. KEBIJAKAN
Kongres CNRT dan 13 Kongres Distrik sebelumnya merupakan kesempatan pertama untuk
debat pendapat dan kebijakan nasional yang luas pada level politik sejak pemungutan suara
tahun 1999. Pertemuan-pertemuan organisasi masyarakat sipil yang diselenggarakan
sebelum Kongres menaruh perhatian terhadap masalah-masalah pelajar, wanita dan hak-hak
asasi manusia juga dimasukkan ke dalam proses ini. Lima komisi mencapai konsensus yang
luas dalam sejumlah pokok kebijakan yang akan membentuk orientasi Timor Timur dan
diperkirakan membentuk konsep-konsep dasar dan kebijakan yang akan diangkat oleh partaipartai politik.
Komisi I terpusat pada pemerintahan internal CNRT. Ini termasuk pengangkatan yang bulat
dari Perjanjian Persatuan Nasional yang mengikat dirinya pada partai-partai politik untuk
menghormati dan menegakkan persatuan nasional, kemerdekaan Timor Timur, integritas
teritorial, hasil Konsultasi Populer tanggal 30 Agustus 1999, Magna Carta hak-hak asasi
manusia, dan pemilihan umum yang bebas dan adil.
Komisi II pada dasarnya terpusat pada UNTAET dan menyarankan UNTAET untuk
mengangkat lebih banyak orang Timor Timur ke dalam administrasi dan 30 persen dari
posisi-posisi ini harus diduduki oleh kaum wanita. Selain itu, komisi ini juga menyarankan
pendirian bank nasional, suatu mata uang, dan anggaran belanja untuk tiap kabupaten.
Komisi III terpusat pada rekonsiliasi dan kebijakan nasional lainnya. Kongres menyetujui
definisi dari rekonsiliasi dan mengangkat bahasa Portugis sebagai bahasa resmi di Timor
Timur dan Tetun sebagai bahasa resmi kedua setelah perkembangan 5-10 tahun mendatang.
Bahasa Inggris dan Indonesia disetujui sebagai bahasa kerja. Selain itu, perekonomian harus
memiliki orientasi pasar dan menjalani modernisasi, juga harus mendorong investasi asing.
Komisi IV terpusat pada keamanan dan menyarankan bahwa FALINTIL harus membantu
tugas pertahanan dari PKF terutama dalam sektor barat. Juga mengakui bahwa hubungan
internasional yang dinamis dan diplomatis, penting bagi keamanan Timor Timur.
Komisi V terpusat pada pemerintahan dan menyarankan Timor Timur menjadi negara
unitarian dan negara republik dengan sistem kepresidenan. Kongres juga mendukung sistem
multi partai, demokrasi dan partisipasi aktif dari masyarakat sipil dan menganjurkan pendirian
suatu komisi untuk merumuskan Undang-Undang (Constitution). Namun, menunjuk kepada
kekhawatiran masyarakat Timor Timur terhadap akibat pembatasan aktifitas politik seperti
yang terjadi pada tahun 1970, kongres juga menyarankan pembatasan aktifitas politik yang
tegas. Hal ini termasuk melarang partai-partai pendukung otonomi mengikuti pemilihan
umum, membatasi kegiatan partai pada tingkat kabupaten, melarang partai-partai politik
mengadakan demonstrasi dan berbaris, tidak mengijinkan anggota angkatan bersenjata
Timor Timur untuk memilih dan juga melarang pegawai negeri, hakim, dan pegawai gereja
untuk terlibat dalam aktifitas-aktifitas partai.
Seluruh rekomendasi dari tiap komisi diterima oleh mayoritas peserta Kongres. Dalam
penyelesaian yang lebih spesifik, Kongres dengan bulat menyetujui Magna Carta CNRT
mengenai hak-hak asasi manusia, rancangan aksi nasional hak-hak asasi manusia, dan
resolusi hak-hak perempuan.
Masalah sensitif mengenai lagu kebangsaan, bendera dan hari kemerdekaan tidak dibahas
dalam Kongres. Masalah-masalah ini diperdebatkan dalam 13 pertemuan tingkat kabupaten
sebelum Kongres namun seluruh partai setuju sebaiknya bahwa hal-hal ini akan diputuskan
oleh majelis terpilih.
Sumber CNRT
Laporan Hasil Kongres Nasional CNRT, 21-30 Agustus 2000
10
4. CPD-RDTL
Conselho Popular pela Defesa da Republica Democratica de Timor Leste
Badan Populer untuk Pertahanan Republik Demokrasi Timor Timur
Fakta-fakta penting
Juru bicara: Cristiano da Costa
Sejarah: berdiri pada tahun 1999 untuk memulihkan Republik Demokrasi Timor Timur tahun
1975
Link: menentang CNRT, FRETILIN dan UNTAET; memiliki link dengan PNT
Status: lebih merupakan gerakan politik daripada partai politik
1. KONTAK
Kantor: Balide, Dili, berseberangan dengan gereja.
.
2. PIMPINAN
 Olo-gari Aswain (mantan Komandan Falintil)
 Feliciano Alves (anggota Komite Pusat Fretilin tahun 1975)
 Egas da Costa Freitas
 Gil da Costa Fernando
 Antonio da Costa (Ai Tahan Matak) M: 0419 037 123
 Cristiano da Costa ( Hubungan Internasional dan Juru Bicara).
Lahir di Baucau. Mendapat gelar MA dalam Hubungan Internasional dari UNSW, sekolah
menengah di Portugal, 4 tahun di hutan (75-79), tiga kali dipenjara (83-85). Emigrasi ke
Portugal pada tahun 1988, dari sana ke Australia. M: 0409 481 462
CPD-RDTL memandang Francisco Xavier do Amaral (Presiden pertama DRET) dan Rogerio
Lobato (Menteri Pertahanan DRET, baru-baru ini kembali ke Timor Timur dari Portugal)
sebagai pelindung organisasi ini. Keduanya menghadiri ulang tahun ke-25 deklarasi
kemerdekaan CPD-RDTL pada tanggal 28 Nopember 2000 di Dili.
3. ORGANISASI DAN ORIENTASI
CPD-RDTL didirikan pada tahun 1999 untuk mengangkat konsep pandang bahwa Timor
Timur yang independen harus berdasar pada Republik Demokrasi Timor Timur yang asli
(DRET/RDTL) yang diproklamasikan FRETILIN pada tanggal 28 Nopember 1975 dan yang
menurutnya diperjuangkan oleh masyarakat Timor Timur dan yang untuknya masyarakat
Timor Timur rela mati. Hal ini berarti mengangkat tanggal 28 Nopember 1975 sebagai hari
kemerdekaan, menerima Undang-Undang (Constitution) DRET, menggunakan DRET
sebagai nama resmi Timor Timur, menerima bendera dan lagu kebangsaan DRET (Patria,
Patria, Patria), mengangkat FALINTIL sebagai tentara nasional, dan menempatkan anggota
yang bertahan dari administrasi DRET sebagai pimpinan Timor Timur sekarang.
Dengan demikian CPD-RDTL berdiri di luar transisi politik dan secara fundamental
menentang proses tersebut, yaitu mekanisme transisi yang didirikan oleh UNTAET dan
organisasi-organisasi Timor Timur yang terlibat dalam proses ini, termasuk FRETILIN dan
CNRT. Dengan demikian juga menentang pemilihan umum yang akan datang untuk memilih
Majelis Pembentuk Undang-Undang. Hubungan dengan FRETILIN dan CNRT telah ditandai
dengan konflik dan kekerasan. CPD-RDTL beranggapan bahwa FRETILIN telah
menggagalkan misi sejarahnya. CPD-RDTL tidak sependapat dengan FRETILIN bahwa
deklarasi kemerdekaannya pada tahun 1975, yang bersifat unilateral dan menarik hanya
sedikit dukungan internasional, kini tidak berlaku lagi. Mereka juga menentang partisipasi
FRETILIN dalam CNRT dan menyarankan ditiadakannya CNRT, karena perlawanan tidak
lagi dibutuhkan dan ide tentang persatuan nasional hanyalah suatu cerita fiksi. Untuk
bagiannya, CNRT menganggap penempatan simbol-simbol kebangsaan dan aktifitas CPDRDTL lainnya pada hakekatnya bersifat pengkhianat.
CPD-RDTL menyatakan bahwa dia bukanlah suatu partai politik tetapi payung yang menaruh
perhatian untuk membangun kesadaran terhadap sejarah politik masa lampau Timor Timur.
Menyatakan memiliki beberapa ribu pendukung dan hubungan dengan FALINTIL, termasuk
Sagrada Familia yang dipimpin oleh Elle-Sette (L-7). Basis pertahanannya adalah Baucau
11
dan Dili namun kelompok-kelompok pendukung sementara dibentuk pada tingkat pedesaan
di Timor Timur, hal ini memungkinkan konflik lebih jauh dengan CNRT dan FRETILIN.
Organisasi ini mengelak tuduhan bahwa mereka anti-gereja dan mendukung kekerasan,
meskipun upacara bendera dan aktifitas lain yang mereka lakukan sering kali pada daerahdaerah rawan pada waktu yang sensitif pula. Mereka juga menolak tuduhan bahwa mereka
bertanggung jawab atas tuduhan percobaan pembunuhan Xanana Gusmao baru-baru ini dan
menyatakan bahwa lawan-lawannya mencoba mendiskreditkan mereka dengan
menyebarkan informasi-informasi yang salah.
Mantan pemimpin FRETILIN, Dr Abilio de Araujo (lihat penjelasan PNT) di hadapan umum
menyatakan dukungannya terhadap CPD-RDTL dan baru-baru ini seperti dilaporkan pada
media massa Portugis mengatakan bahwa dukungannya termasuk memberikan bantuan
secara finansial. Muncul keyakinan bahwa organisasi ini dipakai oleh beberapa elemen
Indonesia untuk menciptakan ketidak-stabilan di Timor Timur, meskipun hal ini belum dapat
dibuktikan. Pendukung lainnya ialah Francisco Xavier do Amaral, bapak pendiri DRET.
Namun do Amaral juga berkampanye untuk FRETILIN dan telah menyatakan tidak bersedia
menjadi Presiden kecuali terpilih secara demokrasi.
Baru-baru ini organisasi yang tersebut mulai memakai nama CPD-RDTL/FRETILIN dan
menekankan oposisinya terhadap neo-kolonialisme yang dinyatakan dari pihak PBB dan
Portugal.
4. KEBIJAKAN
Cristiano da Costa, juru bicara CPD-RDTL menerbitkan paper putih setebal 22 halaman
pada bulan Mei 2000 yang berjudul ‘Amankan Posisi Timor Timur di Wilayah dan di Dunia –
Pada tahun 2000 dan Sesudahnya’. Paper ini, dalam bahasa Inggris dan Portugis diterbitkan
secara publik dan merupakan bukti bahwa CPD-RDLT tidak sepenuhnya terpusat pada
masa lalu. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi paper tersebut:






Pertahanan dan Keamanan: membangun FALINTIL dalam bentuk tentara yang kecil dan
profesional untuk bekerja sama dengan PKF sampai pengaturan keamanan bilateral
diselesaikan, terutama dengan Australia namun juga dengan Indonesia setelah
penyelesaian masalah milisi. Membangun suatu angkatan kepolisian yang kecil dan
profesional.
Mata Uang: memperkenalkan sistem mata uang campuran dengan menggunakan Dolar
Australia dan mata uang Rupiah. Pengaturan sementara akan dapat digantikan pada
saat terjadinya perubahan ekonomi regional dan perubahan mata uang.
Bahasa: mengangkat suatu kebijakan bahasa yang inklusif yaitu Tetun sebagai bahasa
nasional dan bahasa Inggris, Portugis dan Indonesia sebagai bahasa resmi sementara
sampai Parlemen yang baru memutuskan masalah ini. Bahasa Tetun harus mengalami
standardisasi dan harus dikembangkan.
Sistem Politik: kepresidenan/sistem parlemen. Presiden dipilih melalui pemilihan umum
langsung, pemerintah dibentuk oleh partai dengan kursi terbanyak dalam parlemen.
Pembagian kekuasaan dengan badan hukum independen.
Masalah kepemilikan: membentuk suatu Pengadilan Independen untuk Tanah dan Hak
Milik untuk mendengar dan menyelesaikan masalah-masalah pertanahan dan hak milik
dan menasihati pemerintah dan badan hukum.
Pembangunan: memberi prioritas pada kebijakan 5E: ekonomi, pendidikan dan
kesehatan, lapangan pekerjaan, kesamaan kedudukan dan lingkungan hidup. Proposalproposal kebijakan meliputi: (a) pertanian (b)sumber daya alam (c) pariwisata (d)
perpajakan (e)bantuan luar negeri (f)pendidikan (g) kesehatan dan (h) perencanaan kota
dan desa
Sumber CPD-RDTL
Cristiano da Costa, ‘Amankan Posisi Timor Timur di Wilayah dan di Dunia – Pada tahun 2000
dan Sesudahnya’, Mei 2000
12
5. FRETILIN
Frente Revolucionaria do Timor Leste Independente
Front Revolusi Kemerdekaan Timor Timur
Fakta-fakta penting
Kordinator: Lu Olo
Sejarah: pendukung kemerdekaan yang radikal yang didirikan pada tahun 1974 dan veteran
perlawanan
Link: anggota Badan Nasional; hubungan dengan CNRT sementara tegang
Status: partai besar dengan banyak pengikut dari pedesaan dan memiliki prospek yang kuat
untuk pemilihan
1. KONTAK
Kantor pusat: Rua Martires da Patria, West Dili, dahulu Gedung Pelatihan Pancasila BP7.
Karenanya organisasi ini kadang-kadang juga disebut BP7 Fretilin.
2. PIMPINAN
 Badan Kepresidenan
Didirikan pada tahun 1988 pada Kongres Nasional Luar Biasa FRETILIN sebagai ukuran
sementara sampai Kongres partai diadakan di Timor Timur (dijadwalkan untuk bulan Mei
2001). 1200 delegasi pada Konperensi Umum FRETILIN yang diadakan di Dili pada bulan
Mei 2000 sepenuhnya mendukung Badan Kepresidenan.
 Kordinator umum Badan Kepresidenan: Lu Olo.
Lahir di Ossu. Seorang veteran perjuangan perlawanan dan seorang komisaris politik
FALINTIL selama pemerintahan Indonesia. Fasih berbahasa Tetun dan Portugis namun tidak
dapat berbicara bahasa Indonesia.
 Wakil Kordinator Umum Pertama dari Badan Kepresidenan: Mari Alkatiri.
Anggota kabinet untuk Urusan Ekonomi. Keturunan Arab Yemen dan mantan pemimpin
Komunitas Muslim di Dili. Salah satu pendiri FRETILIN. Selama pendudukan Indonesia
bekerja sebagai dosen Hukum Internasional di Eduardo Mondlane University di Mozambik
dan anggota senior misi diplomatik Timor Timur. Mobile: 0417 464 896
 Wakil Kordinator Umum Kedua dari Badan Kepresidenan: Mau Huno.
Lahir 14 April 1949. Anggota pendiri FRETILIN. Adalah komandan de facto FALINTIL pada
awal tahun 80-an sebelum pengorganisasian kembali FRETILIN dan FALINTIL. Kepala Staf
FALINTIL kemudian pimpinan pejuang bersenjata setelah Xanana Gusmao dan ditangkap
pada tahun 1992. Setelah penahanannya oleh pasukan Indonesia pada bulan April 1993
Huno berada di bawah pengawasan tetap. Mengalami kondisi kesehatan yang buruk sejak
1999.
 Sekretaris Politik Komite Utama: Mau Hodu
Telah menghilang dan diperkirakan telah dibunuh oleh Indonesia/pasukan milisi di Timor
Barat pada bulan September 1999 setelah pemungutan suara untuk penentuan nasib Timor
Timur.
 Anggota Badan Nasional: Cipriana Pereira
 Anggota Kabinet untuk Administrasi Dalam Negeri: Anna Pessoa
Telah menyusun Undang-Undang (Constitution) yang baru bagi Timor Timur yang diangkat
sebagai dokumen studi oleh Konperensi Nasional Luar Biasa FRETILIN yang diadakan di
Sydney pada tahun 1998. Selama pemerintahan Indonesia Hudo mengepalai departemen
hukum dalam pemerintahan Mozambik dan Parlemen di Maputo. Mob 0407 966 412
3. LATAR BELAKANG DAN PANDANGAN
FRETILIN didirikan pada tanggal 11 September 1974 setelah Revolusi Carnation di Portugal
bulan April tahun itu. Pendirinya termasuk Francisco Xavier do Amaral (Presiden), Nicolau
Lobato (belakangan menjadi Presiden DRET, dibunuh oleh tentara Indonesia bulan
Desember 1978), Mari Alkatiri dan Jose Ramos Horta (Sekretaris). FRETILIN menggantikan
ASDT (Associacao Social Democrata Timorense, Asosiasi Demokrasi Sosial Timor) yang
dibentuk tanggal 20 Mei sebelumnya. Seperti digambarkan oleh namanya, FRETILIN
mewakili spektrum dan pandangan anggotanya dan memiliki komitmen pada program sosial
radikal, perubahan politik dan ekonomi dan kemerdekaan penuh. Merupakan gerakan sosial
sekaligus partai politik yang membentuk dirinya dalam skala nasional, mengangkat program
13
kecakapan membaca dan menulis serta proyek pembangunan lainnya dan memiliki pengikut
yang kuat dari komunitas pedesaan yang masih berlangsung hingga saat ini. Agendanya
yang lebih radikal dan retorik dan memasukkan dalam jajarannya beberapa pengikut Marx
dan Lenin mengejutkan Indonesia, juga pemerintahan-pemerintahan Barat dan bagian
masyarakat Timor Timur termasuk gereja Katolik dan partai-partai politik lainnya. Koalisi
singkatnya dengan UDT berahir setelah kudeta UDT tanggal 11 Agustus 1975. Kemudian
membentuk FALINTIL (Forcas Armadas de Libertacao Nacional de Timor-Leste, Angkatan
Bersenjata Liberasi Nasional Timor Timur) pada tanggal 20 Agustus 1975. FRETILIN
menyatakan kemerdekaan pada tanggal 28 Nopember 1975 dan merupakan tulang
punggung militer maupun perjuangan diplomatik hingga bulan Desember 1987 ketika, di
bawah pimpinan Xanana Gusmao, gerakan kemerdekaan mengangkat strategi persatuan
nasional yang lebih inklusif. Terjadi kejahatan dan pembunuhan terhadap orang Timor yang
dituduh pengikut revolusi selama kudeta UDT dan masa-masa perlawanan awal.
FRETILIN mengadakan Konperensi Nasional Luar Biasa di Sydney, tanggal 14-20 Agustus
1998. Peserta dalam Konperensi ini termasuk anggota Komite Utama dari dalam Timor
Timur, dipimpin oleh Mau Hodu Ran Kadalak, Jose Luis Guterres (waktu itu Pimpinan
Delegasi Luar Negeri FRETILIN), Mari Alkatiri (waktu itu Sekretaris Hubungan Luar Negeri)
dan Roque Rodrigues (waktu itu Wakil di Angola). Konperensi tersebut menghasilkan:
 Buku pedoman politik untuk simbol-simbol dan istilah umum FRETILIN
 Program prinsip-prinsip penuntun pendekatan FRETILIN dalam perjuangan menuju
kemerdekaan, kebijakan luar negeri, rekonstruksi nasional, keadilan sosial, keamanan
dan struktur pemerintahan (termasuk dukungan bagi pemerintah persatuan nasional lima
tahun pertama setelah kemerdekaan);
 Undang-Undang;
 Usul kuat untuk persatuan nasional, termasuk peran gereja Katolik dan FRETILIN dalam
mengutamakan persatuan.
FRETILIN adalah pendiri utama CNRT dan komponen terbesarnya, namun menolak ikut
serta dalam Badan Tetap sejak Kongres bulan Agustus 2000 karena ketidakpuasannya
terhadap beberapa proses dan keputusan Kongres. Hubungan antara organisasi masa
perempuan FRETILIN (OPMT Organizacao Popular da Mulher Timorense ) dan organisasi
perempuan CNRT (OMT Organizacao da Mulher Timorense ) juga tegang dari waktu ke
waktu. OJETIL, sayap pemuda FRETILIN, aktif terlibat dalam budaya, pendidikan dan
aktifitas kepemudaan. Gregorio Saldanha, anggota OJETIL yang pernah dihukum penjara
seumur hidup oleh pemerintah Indonesia, menduduki kursi pemuda dalam Badan Nasional
mewakili pemuda secara umum.
FRETILIN telah kehilangan beberapa anggotanya karena perpecahan partai-partai seperti
Partai Sosialis Timor (PST), Partai Nasional Timor (PNT), dan Komite Pertahanan Populer
untuk Republik Demokrasi Timor Timur (CPD-RDTL). Usaha-usaha untuk menyatukan
anggota-anggota FRETILIN ini, antara lain melalui jasa baik Francisco Xavier do Amaral,
presiden pendiri FRETILIN, tidak berhasil. Amaral keluar dari FRETILIN pada tahun 1977. Ia
diterima kembali pada konperensi FRETILIN bulan Mei 2000 dan mendapatkan
penghormatan yang dalam di daerah pedesaan dan terutama di daerah pegunungan sekitar
Turiscai. Beberapa orang memperkirakan bahwa Amaral akan mewakili FRETILIN untuk
melawan Xanana Gusmao pada pemilihan presiden nanti. Anggota-anggota FRETILIN yang
lain juga terlibat dalam Partai Sosial Demokrat (PSD) dan Partai Kristen Demokrat (PDC).
Hubungan FRETILIN dengan CPD-RDTL semakin menurun sampai pada titik di mana
persaingan antara kedua kelompok ini ditandai dengan kekerasan. Meskipun demikian, para
pemimpin FRETILIN terus berusaha untuk meminta toleransi dan respek secara timbal balik
dan menolak kekerasan sebagai cara penyelesaian bagi perbedaan pendapat.
FRETILIN kini tengah memusatkan perhatiannya pada penguatan struktur partai dan
mengaktifkan keanggotaanya yang sementara tertidur. Partai ini telah melengkapi
pendaftaran nasional atas semua milisi dan simpatisan. Beberapa penduduk merasakan
adanya tingkat intimidasi yang tinggi dalam proses ini. Pemilihan-pemilihan kini tengah
dijalankan untuk mempersiapkan penyeleksian perwakilan dari tiap kabupaten.
Keanggotaanya telah mencapai lebih dari 150.000 orang. Suatu kongres nasional yang akan
berpusat pada kebijakan akan diselenggarakan pada 20-25 Mei 2001. Partai ini berharap
14
dapat memenangkan pemilihan umum dengan jumlah mayoritas. Hal ini mengakibatkan
beberapa orang mempertanyakan komitmen CNRT pada suatu pemerintahan yang
memberikan persatuan nasional.
FRETILIN memiliki hubungan internasional yang kuat, termasuk dengan Australia di mana
partai ini mendapat dukungan dari Badan Serikat Buruh (ACTU) dan baru-baru ini membuka
kantornya pada Victorian Trades Hall di Melbourne.
4. KEBIJAKAN
FRETILIN mengadakan konperensi nasional di Dili, pada tanggal 15-20 Mei 2000, dihadiri
oleh 1200 delegasi dari 13 kabupaten di Timor Timur. Pidato-pidato dari Kordinator Umum
FRETILIN, Lu Olo, menekankan persatuan, demokrasi, toleransi dan aksi tanpa kekerasan.
Hasil konperensi tersebut meliputi:









Keputusan menyelenggarakan suatu kongres formal pada awal tahun 2001 untuk
merestrukturisasi partai;
Resolusi kuat untuk mendukung demokrasi, kemajemukan (pluralism), dan
pengembangan budaya bertukar pikiran, toleransi dan perdamaian;
Pendirian suatu Komisi Toleransi dan Persatuan, semacam komisi internal kebenaran
dan rekonsiliasi, untuk membicarakan kesalahan-kesalahan FRETILIN selama 24 tahun;
Resolusi kuat bagi persatuan nasional yang menolak segala bentuk kekerasan,
menekankan respek atas perbedaan pendapat dan untuk hak pilih yang universal, bebas,
langsung dan rahasia dan mengidentifikasi kemiskinan sebagai ancaman bagi persatuan
nasional;
Dukungan bagi Timor Timur untuk menjadi anggota PBB;
Dukungan bagi Timor Timur untuk menjadi instrumen internasional hak-hak asasi
manusia, terutama hak-hak kaum perempuan dan anak-anak, konvensi-konvensi ILO,
kejahatan perang dan kekuasaan atas wilayah kelautan;
Dukungan bagi hak-hak masyarakat untuk menentukan nasibnya sendiri dan untuk
kemerdekaan;
Dukungan untuk bergabung dengan NAM, CPLP (Komunitas Negara-Negara Berbahasa
Portugis), ASEAN, Forum Pasifik Selatan dan untuk mengembangkan perjanjian trilateral
antara Timor Timur, Australia dan Indonesia yang termasuk segitiga dengan Indonesia
Timur dan Australia Utara;
Kebijakan ekonomi yang menyangkut pembangunan pertanian dan perikanan, kerja
sama, tunaaksara (buta huruf), pariwisata, kekayaan alam dan investasi asing.
Sumber FRETILIN
Laporan dari Konperensi Nasional Luar Biasa FRETILIN, Sydney, 14-20 Agustus 1998
Laporan dari Konperensi Nasional FRETILIN, Dili, 15-20 Mei 2000.
6. KOTA
Klibur Oan Timor Asuwain (KOTA)
Anak-Anak Pejuang Pegunungan atau Asosiasi Pejuang Timor
Fakta-fakta penting
Pejabat Sementara: Clementino dos Reis Amaral
Sejarah: partai pendukung integrasi didirikan pada tahun 1974, kini bertekad pada
kemerdekaan dengan penekanan pada tradisi Timor
Link: anggota CNRT dan Badan Legislatif Nasional
Status: partai kecil yang memulai langkah baru
1. KONTAK
Rua Dos Martires da Patria, Fatuhada, Dili Barat.
Tel 324 661. Mob: 0407 972 220
Email: [email protected]
15
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden: Leao Pedro dos Reis Amaral. 83, mantan guru.
 Sekretaris Jenderal: Manuel Tilman. Pengacara, berkedudukan di Macau.
 Pejabat Sementara Presiden dan Perwakilan NC: Clementino dos Reis Amaral.
Administrator Kabupaten Baucau selama masa Portugis, anggota Parlemen Indonesia
selama 14 tahun dan anggota Komisi Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia selama 7 tahun.
 Juru bicara: Joao Francisco dos Reis Amaral
 Perwakilan Badan Tetap CNRT: Augusto Pires
3. LATAR BELAKANG
KOTA dibentuk pada bulan Nopember 1974 oleh Leao Amaral dan Jose Martins (almarhum)
sebagai partai pendukung integrasi. Tadinya dikenal sebagai Associacao Popular Monarquia
de Timor atau APMT, Asosiasi Monarki Populer Timor, dibentuk oleh beberapa liurai atau
raja-raja lokal. FRETILIN sebaliknya diidentifikasikan dengan maubere atau kaum miskin di
pedesaan.
Karena jumlah pengikutnya yang kecil, KOTA tidak dikenal secara resmi oleh Portugis.
Pimpinan KOTA, Jose Martins, adalah seorang kontak yang dipercaya oleh Indonesia dan
posisi partai ini yang mendukung integrasi digunakan oleh Indonesia untuk menyatakan
bahwa mayoritas masyarakat Timor Timur mendukung integrasi. Martins meninggalkan
dukungannya bagi Indonesia di PBB pada tahun 1976.
Pada tanggal 11 Agustus 1998, KOTA bersama UDT, FRETILIN, APODETI, dan
TRABALHISTA menolak tawaran Indonesia untuk memberikan otonomi dan menuntut
pembebasan Xanana Gusmao dari penjara serta menuntut referendum bagi masa depan
Timor Timur. Partai ini adalah anggota CNRT dan dalam Badan Tetap CNRT partai ini
diwakili oleh Augusto Pires.
4. ORGANISASI DAN KEBIJAKAN
KOTA dibangun kembali pada pertemuan sekitar 20 orang anggotanya di Dili pada tanggal 30
Agustus 2000. Partai ini memiliki perwakilan dari tiap kabupaten. Pusat dan satu-satunya
kantor partai ini berada di Dili yaitu pada tempat kediaman Leao Pedro dos Reis Amaral.
Partai ini membiayai dirinya sendiri dan berharap sepenuhnya pada kontribusi sukarela dari
anggota-anggotanya. Partai ini memiliki kontak di Australia (Hornay da Costa Martins), di
Macau (Manuel Tilman), dan di Portugal di mana partai ini memiliki hubungan baik dengan
Dom Duarte, pangeran dari Braganca.
Partai ini menjunjung dan mengembangkan budaya dan tradisi Timor dan saat ini merupakan
suatu asosiasi keluarga liurai (raja-raja lokal). Suatu kongres liurai yang diadakan di Dili
dilaporkan meminta pendirian suatu monarki yang konstitusional yang diawasi oleh tokohtokoh pimpinan tradisional, namun juru bicara KOTA menyangkal bahwa KOTA mendukung
pendirian suatu sistem monarki.
Partai ini mewaspadai pengaruh barat dan menyesali berkurangnya respek terhadap liurailiurai, namun menyetujui konsep hak-hak asasi manusia yang universal dan mendukung
dibawanya budaya dan praktek-praktek Timor dengan prinsip-prinsip tersebut. Pejabat
Sementara Presiden KOTA, Clementino dos Reis Amaral, adalah mantan anggota Komisi
Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia selama 7 tahun.
KOTA mendukung sistem multi-partai dan kepresidenan yang eksekutif. Partai ini akan
mendukung Xanana Gusmao sebagai presiden. Partai ini percaya bahwa ekonomi harus
terfokus pada penurunan tingkat kemiskinan melalui pembangunan pertanian, perikanan,
peternakan, pariwisata dan produksi kopi. Sekolah-sekolah harus mengajar 3 bahasa asing –
Portugis, Indonesia dan Inggris. Suatu komisi harus dibentuk untuk mengembangkan Tetun
sebagai bahasa nasional. Kebijakan luar negeri harus menekankan hubungan baik dengan
negara-negara tetangga Timor Timur, terutama Australia dan Indonesia dan dengan Portugal
dan Eropa Barat.
16
7. PDC
Partido Democrata Cristao
Partai Kristen Demokrat Timor
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Antonio Ximenes
Sejarah: partai baru yang berdiri pada tahun 2000
Link: anggota CNRT, mencari keanggotaan pada Badan Nasional
Status: partai Kristen yang kecil masih dalam tahap pembentukan.
1. KONTAK
Kantor: Bekas Escola Cartilha, Quintal Kiik, Bairo Economico Ex (dekat Mercado Lama), Dili.
Tel (+670 390) 324 683, 322 004 Mob. 0409 636 212
Arlindo Marcal - Email: [email protected] Mobile: 0417 174 091
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden: Antonio Ximenes.
Pendiri PDC. Menjalani pendidikan dasarnya di Indonesia, termasuk pendidikan seminari di
Flores. Beragama Katolik. Mendapat pendidikan politik bersama partai Kristen Indonesia
yang moderat PDKB di Jawa. Saat ini menduduki jabatan sebagai direktur Komisi Nasional
untuk Studi tentang Masa Depan Timor Timur, sebuah LSM lokal.
 Wakil Presiden: Jose Gomes Sereno.
Pendidikan universitas di bidang pertanian, di Solo, Indonesia.
 Sekretaris Jenderal dan perwakilan PC CNRT: Rev Arlindo Marcal.
Mantan Ketua Gereja Protestan Timor Timur. Belajar di Kupang dan Yogyakarta dan adalah
seorang advokat Timor Timur yang dihormati selama pemerintahan Indonesia, ikut serta
dalam dua dialog Intra Timor Timur. Memiliki perhatian yang besar terhadap hak asasi
manusia dan memainkan peranan penting dalam pendirian Yayasan Hak, LSM pertama di
negara ini yang bergerak dalam bidang hak asasi manusia. Gereja Protestan saat ini memiliki
15.000 anggota, hampir separuh angka pre-referendum.
3. LATAR BELAKANG DAN ORGANISASI
PDC didirikan di Dili pada tanggal 5 Agustus 2000. Partai ini masih berada pada tahap awal
pendiriannya. PDC sementara mengatur kantornya di Dili dan tengah mencari sumbersumber pendanaan. Partai ini memiliki link yang positif dengan gerakan demokrasi di
Indonesia, terutama dengan partai Kristen Indonesia yang moderat, PDKB (Partai Demokrasi
Kasih Bangsa), dan berencana untuk membangun hubungan dengan partai-partai demokrat
Kristen di negara-negara lain.
Tidak ada data-data mengenai anggota PDC namun partai ini memiliki perwakilan di semua
kabupaten. Kaum perempuan akan memiliki fungsi yang aktif dalam pengorganisasian. PDC
memproyeksikan dirinya dan pandangan-pandangannya melalui media. Partai ini akan
mengadakan kongresnya sebelum pemilihan umum nasional.
PDC tidak termasuk dalam keanggotaan Badan Nasional namun sementara menegosiasikan
keanggotaan dengan UNTAET. PDC yakin bahwa partainya memiliki dasar yang kuat dan
menyatakan keberatannya atas dimasukkannya PNT ke dalam Badan Nasional karena
dukungannya terhadap otonomi bulan Agustus 1999 yang lalu.
PDC mendukung CNRT dan adalah anggota Badan Tetap CNRT.
PDC dan UDC (Serikat Kristen Demokrat) pada awalnya merupakan partai gabungan dan
ikut serta pada kongres CNRT bulan Agustus 2000 di bawah pimpinan gabungan. Namun
sejak itu kedua partai ini telah memisahkan dirinya. Ada yang melihat PDC sebagai sayap kiri
yang cenderung pada Fretilin dan UDC yang lebih dekat pada UDT yang konservatif yang
bersandar pada Portugal. Keduanya berdasar kuat pada nilai-nilai Kristen yaitu keadilan
sosial dan keduanya menyatakan bahwa mereka bersifat ekumenis dan majemuk. Meskipun
17
demikian, pada posisi ini UDC nampak lebih memiliki karakteristik Katolik sementara PDC
memiliki pimpinan yang merupakan campuran Katolik dan Protestan.
Partai ini telah dengan aktif membantu kelompok-kelompok pengungsi yang kembali, setelah
melakukan perjalanan beberapa kali ke Timor Barat untuk bertemu dengan pemimpinpemimpin gereja dan komunitas.
4. KEBIJAKAN
PDC mendukung suatu sistem multi partai yang demokratis dengan penekanan kuat pada
fungsi masyarakat sipil dan hak-hak asasi manusia termasuk hak-hak kaum perempuan dan
golongan minoritas. Partai ini menekankan bahwa keadilan adalah nilai-nilai Kristen dan
partai ini mengkhawatirkan terkikisnya moral Kristen di Timor Timur.
PDC mendukung pemilihan umum dan proklamasi kemerdekaan yang awal namun ingin
melihat ditahannya kehadiran PKF setelah kemerdekaan.
Partai ini tidak mendukung model kepresidenan dengan eksekutif penuh untuk Timor Timur.
Menurut partai ini seharusnya ada pembagian pekerjaan pada tingkat eksekutif dengan
presiden sebagai kepala negara dan melambangkan persatuan nasional, bukan kepala
pemerintahan. Keterbatasan kuasa eksekutif harus ditambah dengan oposisi yang kuat dan
terlatih dengan baik.
Ekonomi harus berorientasi pada masyarakat. Bisnis lokal harus dipelihara, termasuk joint
venture dengan pengusaha-pengusaha asing, namun pengusaha-pengusaha asing tidak
diperbolehkan memiliki hak tanah yang mutlak. Mereka yang memiliki pekerjaan harus
dikenakan pajak dan perminyakan harus disubsidi untuk menjaga hutan. Sarana pendidikan
dan kesehatan dan program-program olahraga harus bersifat universal dan dapat dijangkau
oleh masyarakat Timor Timur. Harus dibangun program-program yang mendorong
pembangunan moral generasi muda. PDC mendukung bahasa Portugis sebagai bahasa
resmi dan Tetun sebagai bahasa nasional.
Partai ini membela kebijakan asing yang bebas dan aktif yaitu tidak didikte oleh yang memiliki
kekuasaan lebih besar, dan menekankan penjalinan hubungan dengan Portugal, Australia,
ASEAN dan negara-negara Pasifik.
PDC akan mengadakan kongres pada bulan April atau Mei 2001.
8. PDM
Partido Democratico Maubere
Partai Demokrasi Maubere
PDM dibentuk pada tanggal 19 Oktober 2000 pada sebuah pertemuan yang diadakan pada
kantor CNRT di Dili. Sebagai suatu partai yang kecil, PDM adalah anggota CNRT namun
tidak memiliki perwakilan pada Badan Nasional CNRT maupun Badan Tetap CNRT.
Pimpinan partai termasuk: Paulo Pinto, Gregorio Sebastiao Lobo, and Armindo Sanches.
PDM ternyata memiliki hubungan dengan partai APODETI. ‘Maubere’ adalah kata dari
bahasa Tetun yang dipopulerkan oleh Jose Ramos Horta pada tahun 1970-an sebagai
bagian dari cara FRETILIN menarik perhatian masyarakat pedesaan Timor Timur atau
‘masyarakat Timor yang sebenarnya’.
18
9. PNT
Partido Nacionalista Timorense
Partai Nasionalis Timor
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Dr Abilio Araujo
Sejarah: didirikan pada tahun 1999 untuk mendukung otonomi luas di dalam Indonesia
Link: menentang CNRT, mendukung CPD-RDTL, dan memiliki perwakilan di Badan Nasional
Status: partai kecil dengan pemimpin yang kontroversial
1. KONTAK
Kantor Dili: kediaman Alianca Conceicao de Araujo. Mobile 0409 148 286
Portugal: Dr Abilio Araujo tel + 351 21 388 0091 Fax +351 21 388 0088
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden: Dr Abilio Araujo.
Tinggal di Lisbon, Portugal. Seorang ahli ekonomi, musisi (pencipta lagu Timor Timur yang
terkenal ‘Foho Ramelau’ dan ‘Funu nain Falintil’), Menteri Sosial dan Perekonomian pada
Republik Demokrasi Timor Timur (DRET) tahun 1975. Seorang tokoh yang kontroversial,
yang diakui sebagai pengikut Marx, seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi Pimpinan
Delegasi Luar Negeri FRETILIN, rekan kerja Siti Hardiyanti ‘Tutut’ Rukmana, putri mantan
Presiden Indonesia, Suharto dan pembela otonomi. Dikeluarkan dari FRETILIN karena
keterlibatannya dengan Indonesia.
 Wakil Badan Nasional: Alianca Conceicao de Araujo.
Berkediaman di Dili. Saudara perempuan Dr Abilio Araujo.
3. LATAR BELAKANG DAN PANDANGAN
Kongres pendiri PNT diadakan di Dili pada tanggal 15 Juli 1999, malam sebelum pemungutan
suara bersejarah yang menentukan status Timor Timur. Kongres PNT ini untuk menentukan
apa yang disebut ‘kebijakan jalan ketiga’ oleh presidennya, Dr. Araujo, yaitu pilihan antara
‘kediktatoran CNRT’ atau menjadi propinsi Indonesia yang ke-27. PNT membela otonomi luas
bagi Timor Timur di bawah pemerintahan Indonesia sebagai solusi kompromi (win-win) yang
menurutnya akan menjadi ‘titik mulainya perdamaian dan rekonsiliasi’.
Partai ini telah menerima hasil pemungutan suara dan mengakui UNTAET sebagai otoritas
internasional yang sah di Timor Timur selama masa transisi terhadap apa yang disebut PNT
sebagai Republik yang Kedua. Partai ini memiliki perwakilan pada Badan Nasional. Meskipun
demikian, partai ini menolak koalisi antara UNTAET dan CNRT dengan alasan bahwa hal ini
mengkompromikan netralitas PBB dan prinsip-prinsip demokrasi dan kemajemukan
politiknya. Dalam pandangan PNT, CNRT bukanlah badan yang dipilih secara demokrasi dan
CNRT mempraktekan demokrasi yang dituntun (‘guided democracy’).
PNT difungsikan dari Portugal oleh presidennya, Dr Abilio Araujo, dan memiliki hubungan
finansial dan hubungan lainnya yang dekat dengan CPD-RDTL. Seperti CPD-RDTL, PNT
mengakui proklamasi Republik Demokrasi Timor Timur yang dicetuskan pada tanggal 28
Nopember 1975. Dr. Araujo mengirim pesan dukungannya terhadap upacara bendera CPDRDTL pada tanggal 28 November untuk memperingati 25 tahun deklarasi kemerdekaan dan
pembentukan RDTL/DRET. Namun perbedaan PNT dengan CPD-RDTL, adalah bahwa PNT
mendukung pemilihan umum yang akan datang dan juga mendukung administrasi PBB dan
PNT juga berpartisipasi dalam Badan Nasional.
PNT mendukung
 demokrasi dan sistem multi partai;
 pemilihan umum untuk Majelis Pembentuk Undang-Undang yang akan mempersiapkan
Undang-Undang (Constitution) untuk kemerdekaan;
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Timor Timur bersamaan dengan Portugis;
 Integrasi regional melalui keanggotaan dalam ASEAN dan kerjasama dengan negaranegara tetangga, terutama Indonesia.
19
PNT merasa bahwa jadwal yang ditentukan CNRT untuk pemilihan umum 2001 terlalu
terburu-buru dan memberi kesan ‘fait accompli’ sudah terlaksana. Menurut PNT partai-partai
politik membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri dan undang-undang tidak
dapat dirampungkan dalam waktu beberapa minggu. Dr. Araujo mencatat bahwa Portugal
membutuhkan waktu 12 bulan untuk merumuskan undang-undang baru (Constitution) setelah
Revolusi Carnation tanggal 25 April 1974. PBB seharusnya tidak meninggalkan Timor Timur
sebelum waktunya untuk apa yang disebutnya alasan-alasan finansial yang kelihatannya
benar ataupun alasan-alasan lainnya.
Sumber PNT
Dr Abilio Araujo, ‘East Timor: To be or not to be a X(B)anana Republic’, The Jakarta Post, 19
Pebruari 2001.
Dr Araujo, pernyataan-pernyataan miscellaneous PNT.
10. PPT (ex-MPTL)
Partido do Povo de Timor
Partai Rakyat Timor
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Dr Jacob Xavier
Sejarah: partai pendukung integrasi yang berdiri tahun 2000 oleh mantan pimpinan milisi
Link: tidak termasuk dalam keanggotaan Badan Nasional
Status: partai baru yang sangat kecil
 Presiden: Dr Jacob Xavier
Pimpinan partai PPT menyatakan bahwa dirinya adalah keturunan langsung dari raja
Portugal dan dipinjamkan sumber daya oleh Portugal. Xavier tinggal di Portugal selama
hampir 30 tahun dan sekarang berkediaman di Motael, Dili.
 Sekretaris Jenderal: Francisco Pinto
Liurai (raja tradisional) Uatocarbau.
 Kontak: Erminio da Silva da Costa, mobile: 0419 018 642
PPT didirikan pada tanggal 7 Mei 2000 oleh Erminio da Silva da Costa dan memiliki
sejarahnya pada MPTL, Movimento do Povo de Timor Leste atau Gerakan Masyarakat Timor
Timur. Seorang mantan pemimpin APODETI, da Costa menduduki ranking ketiga dalam
hirarki milisi di Timor Timur (dengan Joao da Silva Tavares dan Eurico Guterres) dan adalah
anggota UNTAS, sayap politik milisi. Da Costa telah memisahkan diri dari kedua organisasi
ini, dan telah bekerja sama dengan UNTAET. Dirinya mengakui hasil pemungutan suara 30
Agustus namun masih tetap berkeinginan kuat untuk mengalahkan hasilnya, lewat jalur
politik.
Sebagai partai yang mendukung integrasi, PPT tidak menjadi anggota CNRT namun da
Costa mendukung Xanana Gusmao sebagai presiden yang akan datang. PPT nampaknya
memiliki dukungan dari beberapa liurai namun adalah pemain yang minor. Kerja sama antara
Dr. Xavier dan Erminio da Costa tidak lazim mengingat Dr. Xavier bersandar penuh pada
Portugis dan da Costa adalah simpatisan Indonesia.
20
11. PSD
Partido Social Democrata Timor Lorosae
Partai Sosial Demokrat Timor Timur
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Mario Carrascalao
Sejarah: berdiri pada tahun 2000 sebagai alternatif yang moderat dari FRETILIN dan UDT
Link: anggota CNRT dan Badan Nasional
Status: partai baru yang utama dan memiliki prospek panjang yang menjanjikan
1. KONTAK
PSD memiliki kantor pusat di Dili. Kantor yang baru tengah didirikan dua lantai di atas CEP.
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden: Mario Viegas Carrascalao.
Wakil Presiden CNRT. Mantan anggota senior UDT, gubernur Timor Timur di bawah
Indonesia (1982-1992) dan Duta Besar Indonesia untuk Romania. Mob: 0418 357 027
 Wakil Presiden: Leandro Isaac.
Ketua Kongres CNRT 2000. Mantan Wakil President UDT. Mob: 0408 792 551
 Wakil Presiden: Agio Pereira.
Wakil PSD dalam Badan Nasional, dan penasihat CNRT. Mantan anggota Fretilin dan
direktur Agen Bantuan Timor Timur yang berpusat di Sydney. Mob: 041 722 6511
 Sekretaris Jenderal: Zacarias da Costa.
Wakil CNRT di Brussels. Mantan wakil presiden UDT.
 Wakil Sekretaris Jenderal: Jose Eduardo
 Perwakilan CNRT/Badan Tetap: Germano Jesus da Silva. Mantan anggota senior
Fretilin.
3. ORGANISASI
PSD diluncurkan pada tanggal 20 September 2000 di kantor pusat CNRT. Xanana Gusmao
termasuk salah satu pembicara pada peluncuran tersebut. Undang-undang partai sementara
dirumuskan dan pernyataan kebijakan partai akan dikeluarkan dalam bentuk buklet. Partai ini
memiliki tiga kordinator wilayah (Timur, Tengah dan Barat), memiliki perwakilan di tiap
kabupaten juga komite-komite lokal. Keanggotannya mencapai 8000 orang. Partai ini memiliki
Departemen Pemuda, Departemen Buruh, dan Komite Kebijakan mengenai buruh, sistem
politik, ekonomi, kebijakan luar negeri dan kebijakan-kebijakan lainnya. Komite-komite
pendukung akan di diaspora di luar Timor, termasuk Australia. Partai ini memilih buaya
sebagai lambang dan warna jingga sebagai warna utamanya.
4. PANDANGAN
PSD mempersembahkan partainya sebagai alternatif dari dua partai besar, FRETILIN dan
UDT. Dalam pernyataan berdirinya partai ini (Art. 30), partai ini digambarkan sebagai partai
tengah yang moderat antara sayap kiri dan sayap kanan. PSD melihat kekuatannya sebagai
kemampuan untuk menarik mantan-mantan anggota yang moderat dari UDT dan FRETILIN,
dan untuk menjembatani pendukung di dalam maupun di luar negeri. Kekuatan lain yang
ditunjukkan ialah kualitas pemimpinnya Mario Carrascalao (administrator yang baik, teknokrat
dan figur nasional yang dihormati di Timor Timur maupun secara internasional, termasuk
Indonesia dan Asia Tenggara), kapasitasnya untuk menarik pendanaan internasional, daya
penariknya bagi generasi muda post-UDT/FRETILIN, dan kualitas ‘front-bench’ nya serta
kapasitas kebijakannya.
Beberapa mantan anggota FRETILIN dalam PSD melihat partai ini sebagai pengganti
Asosiasi Sosial Demokrat Timor (ASDT, Associacao Social Democrata Timorense) yang
didirikan oleh Jose Ramos Horta dan yang lainnya pada bulan Mei 1974 dan belakangan
menjadi FRETILIN. Namun Horta, yang selalu diakui sebagai seorang sosial demokrat,
dengan tegas menolak spekulasi bahwa dirinya mendukung PSD.
21
PSD berpendapat bahwa harus ada penyelesaian dari gerakan-gerakan politik masa dan
politik emosi di Timor Timur (kampanye patriotisme), dan suatu usaha terpadu untuk
memusatkan perhatian pada struktur, kebijakan, isi, informasi dan manajemen. Seperti
seorang veteran pejuang FRETILIN mengatakan: ‘Hatiku FRETILIN namun aku
menginginkan pemerintahan yang baik.’ Suatu objektif jangka panjang yang utama adalah
untuk membangun visi CNRT untuk persatuan nasional, memperkuat budaya Timor Timur
yang konsensus dan ramah tamah dan menghindari politik yang antagonis dan oposisi yang
sering menggambarkan demokrasi. Oleh karena itu, PSD mendukung proposal CNRT untuk
membangun persatuan nasional dan ‘model persatuan’ yang menjadi dasar bagi para
kandidat untuk mengkordinasi aktifitas mereka, bersama-sama mengadakan pendekatan
pada masyrakat dan mengkampanyekan konsep-konsep mereka.
5. KEBIJAKAN
 Filsafat umum PSD sejalan dengan konsep-konsep Pernyataan Umum Hak-Hak Asasi
Manusia (UDHR), kemajemukan, partisipasi, kreatifitas, keadilan sosial, peraturan
hukum, upah minimum, kesamaan dan hak-hak individu, hak-hak perempuan, anak-anak
dan golongan minoritas dan perusahaan kecil. PSD menolak konsep satu partai atau satu
ideologi, monopoli, dan pembangunan dari atas (top down), namun mempertahankan
fungsi pemerintah dalam manajemen ekonomi dan perlindungan terhadap lingkungan.
 PSD akan mengutamakan pendidikan, kebudayaan, kesehatan, perumahan dan
pemerintahan yang baik. Pelayanan sosial akan disediakan bagi mereka yang sangat
dirugikan oleh perang, termasuk veteran, yatim piatu, dan janda-janda. PSD menentang
hukuman mati dan aborsi.
 Kebijakan luar negeri PSD mendukung ASEAN dan CPLP (komunitas negara-negara
berbahasa Portugis) tanpa memiliki prasangka buruk terhadap hubungan-hubungan
lainnya. Suatu badan pertanahan yang kecil harus dibentuk, berdasar pada Falintil dan
bergantung pada kontrol masyarakat sipil.
 PSD mendukung pemakaian bahasa Portugis sebagai bahasa resmi Timor Timur. Suatu
institusi harus didirikan untuk mengembangkan bahasa Tetun agar dapat menjadi bahasa
resmi Timor Timur kelak.
Sumber PSD
Pernyataan Prinsip-Prinsip PSD, 20 September 2000
12.
PST
Partido Socialista de Timor
Partai Sosialis Timor
Fakta-fakta penting
Juru bicara: Avelino Coelho da Silva
Sejarah: didirikan pada tahun 1990-an dengan agenda Kiri yang kuat
Link: anggota CNRT dan Badan Nasional
Status: kuat dalam kebijakan dan organisasi namun kemungkinannya kecil untuk mendapat
dukungan luas untuk pemilihan.
1. KONTAK
Alamat: Rua Colegio das Madres, Balide, Dili.
Mobile: 0417 310 929 (Avelino Coelho)
2.



PIMPINAN PARTAI
Presiden dan anggota Badan Tetap CNRT: Pedro Soares da Costa Martins
Wakil Presiden: Mericio Hornay dos Reis
Sekretaris Jenderal dan anggota Badan Nasional: Avelino Coelho da Silva
22
Belajar hukum dan hubungan internasional di Indonesia di mana ia terlibat gerakan rahasia
untuk kemerdekaan. Perumus kebijakan utama dan juru bicara partai.
 Wakil Sekretaris Jenderal (hubungan wilayah): Antonio Maher Lopes
 Juru bicara: Nelson Correia
Aktivis muda yang terkenal dengan pandangan-pandangannya yang Marxis dan memiliki link
dengan PRD di Indonesia. Lulusan studi Pertanian di universitas Jember di Jawa Timur, putra
dari mantan bupati Same dan kepala Departemen Pariwisata selama pemerintahan
Indonesia.
3. LATAR BELAKANG DAN ORGANISASI
PST adalah partai yang terpecah dari Fretilin. Didirikan pada tahun 1990an di Indonesia,
partai ini bertumbuh dari mahasiswa dan kaum pekerja yang berpusat di Jakarta dan kotakota lain di Indonesia di mana orang Timor Timur belajar dan bekerja. Keanggotaannya
sebagian besar adalah pemuda, namun termasuk beberapa orang anggota Falintil dan
Fretilin yang lebih tua dari sayap kiri Fretilin. Partai ini berdasar pada prinsip-prinsip filosofi
dan organisasi Marx dan Lenin dan, melalui jalur-jalur pendidikan yang damai, partai ini
diabdikan untuk pembentukan masyarakat Timor Timur yang sosialis dan tidak mengenal
golongan kelas bebas dari kolonialisme, imperialisme, paternalisme dan eksploitasi. Partai ini
terutama menaruh perhatian pada situasi para pekerja dan petani.
PST mendukung CNRT dan adalah anggota Badan Nasional.
PST mengadakan kongres pertamanya di Dili, pada tanggal 10-11 Pebruari 2000. Partai ini
memiliki cabang di beberapa kabupaten dan memusatkan aktifitasnya pada wilayah-wilayah
tradisional Fretilin, seperti Soibada dan Aileu, dan telah membentuk koperasi peternakan.
Struktur partai ini termasuk Biro Politik, Komite Utama (terdiri atas 82 anggota), dan
organisasi buruh, pemuda dan wanita. Partai ini menghasilkan surat kabar dari waktu ke
waktu bernama ‘Vanguarda’. Sekretaris Jenderal PST, Avelino Coelho da Silva, adalah juga
seorang direktur konsultasi bisnis, IMKI (Institusi Maubere untuk Koperasi dan Keadilan).
IMKI terdiri atas pengusaha-pengusaha dan para pengacara dan menawarkan berbagai
macam negosiasi, perancangan dan pelayanan-pelayanan hukum lainnya. Xavier do Amaral,
presiden pendiri DRET, adalah juga seorang direktur.
PST memiliki hubungan dengan sejumlah organisasi politik internasional termasuk Partai
Komunis Portugis, Partai Hijau Belanda, Partai Demokrasi Sosialis (DSP) di Australia dan
PRD di Indonesia.
PST menyangkal tuduhan bahwa partai ini mendapat dukungan Abilio Araujo (lihat
penjelasan PNT) atau bahwa partai ini bersifat memusuhi gereja.
4. KEBIJAKAN
Kebijakan-kebijakan PST termasuk dukungannya untuk hal-hal berikut:
 sistem parlemen yang multi partai, demokratis dan memisahkan kekuasaan;
 pendidikan yang universal, bebas biaya dan wajib;
 pengangkatan Bahasa Inggris dan Portugis sebagai bahasa resmi selama masa transisi;
 pengembangan Tetun;
 hak asasi manusia dan persamaan kedudukan, termasuk penggulingan sistem kelas;
 hak untuk bekerja dan hak-hak pekerja, termasuk serikat buruh yang bebas biaya, dan
upah yang seimbang untuk pekerjaan yang seimbang;
 pelarangan penggunaan tenaga kerja anak-anak;
 perceraian dan kesamaan kedudukan antara laki-laki dan perempuan;
 pelarangan prostitusi dan poligami;
 hak untuk perumahan;
 pembangunan pertanian sebagai dasar ekonomi dan susunan kredit mikro di daerah
pedesaan;
 pembagian tanah pertanian yang merata dan penyitaan tanah milik yang luas;
 penyitaan dan nasionalisasi milik pemerintah Indonesia;
 kebebasan beragama, termasuk kepercayaan tradisional Timor Timur;
23









rekonsiliasi;
sistem kesehatan yang bebas biaya;
kemerdekaan press dan akses informasi yang bebas;
perlindungan terhadap lingkungan dan program-program anti pencemaran;
pariwisata;
pelarangan hukuman mati dan hukuman melebihi 10 tahun;
rezim penjara yang ditujukan untuk rehabilitasi para tahanan;
hubungan internasional berdasarkan keberadaan yang damai dan respek untuk
kemerdekaan nasional dan penentuan diri;
hubungan baik dengan negara tetangga, negara-negara di Asia-Pasifik dan komunitas
Lusophone.
Sumber PST
Laporan Kongres Nasional PST yang pertama, Dili, 10-11 Pebruari 2000
Undang-Undang PST
Pernyataan-pernyataan Miscellaneous PST
13.
TRABALHISTA
Partido Trabalhista
Partai Buruh Timor
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Paulo Freitas da Silva
Sejarah: didirikan pada tahun 1974 dan memiliki hubungan dengan Indonesia namun kini
mendukung kemerdekaan dan demokrasi
Link: anggota CNRT dan Badan Nasional.
Status: partai lama, kecil yang memulai langkah baru.
1. KONTAK
Kantor: Rua Travessa De Befonte, No 2 Bairro Formosa, Dili.
Alamat: PO Box 199, Dili, Timor Timur
Tel/fax: (+670 390) 322 807 Mobile: 041 970 7533 (Paulo Freitas), 040 782 5448 (Angela
Freitas).
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden dan Anggota Badan Tetap CNRT: Paulo Freitas da Silva.
Lahir di Ossu. Salah satu pendiri TRABALHISTA. Mantan anggota parlemen selama 5 tahun
sebagai perwakilan Partai Demokrasi Indonesia (PDI, sekarang dikepalai oleh wakil presiden
Indonesia Megawati Sukarnoputri). Juga mantan pemimpin SBSI cabang Timor Timur, yaitu
Serikat Buruh Indonesia yang resmi.
 Wakil Presiden dan Anggota Badan Nasional: Maria Angela Freitas.
Putri dari Paulo Freitas. Menjalani pendidikan kedokteran di Indonesia pada Universitas
Katolik Atma Jaya, di Jakarta, dan terlibat dalam hak-hak asasi manusia di Timor Timur.
 Sekretaris Jenderal: Dr Nelson Martins
Dokter, belajar di Bandung, Indonesia dan di Australia. Aktif terlibat dalam masalah-masalah
persalinan anak di Indonesia tahun 1995-1998.
3. LATAR BELAKANG
TRABALHISTA didirikan pada tahun 1974 oleh Presidennya yang sekarang, Paulo Freitas da
Silva, dan almarhum Albano dan Alpidio Abrao Martins. Partai ini mendukung kemerdekaan
namun memilih proses yang bertahap dan memiliki link yang terus menerus dengan Portugal.
Paulo Freitas da Silva pernah menulis kepada Perdana Menteri dari Partai Buruh Australia
pada waktu itu, Gough Whitlam, meminta tentara Australia untuk menjaga keamanan di Timor
24
Timur – permintaan tersebut ditolak. Seorang pejabat TRABALHISTA menandatangani
Deklarasi Balibo pada tahun 1975 meminta campur tangan Indonesia namun pemimpinpemimpin saat ini menyatakan bahwa hal ini dilakukan melalui kapasitas pribadi. Apapun
halnya, Indonesia menggunakan TRABALHISTA untuk keuntungan propaganda.
Presiden Partai, Paulo Freitas da Silva, menandatangani pernyataan tertanggal 25 Juli 1998
menolak tawaran otonomi dari Indonesia dan menyerukan referendum. TRABALHISTA
menekankan bahwa Agustus 1999 menandai suatu pembagian, di mana segala sesuatu
sebelum tanggal itu telah ‘dihapus’ dan suatu awal yang baru sementara dilakukan.
4. ORGANISASI DAN KEBIJAKAN
TRABALHISTA memperkirakan sekitar 2500 anggota dengan cabang-cabangnya di setiap
kabupaten di Timor Timur, sekitar 45% diantaranya adalah wanita. Di bawah presiden dan
wakil presiden, partai ini memiliki tiga sekretaris partai dan tiga bendahara (separuh darinya
adalah wanita). Pemimpin-pemimpin nasional bertemu di Dili 2 atau 3 kali seminggu. Partai
ini memiliki sejumlah sumber daya dan bergantung pada kontribusi sukarela. Partai ini
memiliki kantor baik di Dili yang sementara diperlengkapi.
TRABALHISTA berencana untuk mengikuti pemilihan umum Timor Timur namun lebih suka
jika pemilu ini diadakan pada bulan Desember 2001 atau Januari 2002 untuk memungkinkan
persiapan yang cukup dari masyarakat untuk memilih. Partai ini akan mengadakan loka karya
pada bulan April 2001 untuk memilih kandidat pemilihan umum nasional yang akan datang.
TRABALHISTA melukiskan dirinya sebagai partai demokrat sosialis yang mirip dengan Partai
Buruh Australia (ALP). Pemimpin-pemimpin partai ini menyatakan bahwa ALP telah berjanji
memberikan dukungan dalam bentuk perlengkapan kantor, alat-alat komunikasi, dan para
ahli untuk membantu pelaksanaan kampanye menjelang pemilihan.
Partai ini membela advokasi sosialisasi demokrasi dalam bidang industri, produksi, distribusi
dan pertukaran selama ini perlu untuk meniadakan eksploitasi dan masalah-masalah anti
sosial lainnya. Ini akan melibatkan pendistribusian kembali kekuasaan politik dan ekonomi
agar seluruh anggota masyarakat mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam kontrol
dan pembentukan institusi-institusi dan hubungan-hubungan yang akan menentukan
kehidupannya.
Partai ini akan membela para pekerja melalui pembentukan lapangan kerja dan mewakili
kepentingan serikat. Partai ini belum menjadi anggota Sosialis Internasional namun
mempertimbangkannya.
Sistem Pendidikan Timor Timur harus adil dan memastikan pengenalan huruf dan angka
sebagai dasar kuat untuk kualitas umum dan pendidikan kejuruan. Adat dan tradisi akan
dilindungi. Tetun dan bahasa Inggris harus menjadi bahasa yang utama. Sistem kesehatan
dan kedokteran gigi yang bebas biaya harus dijalankan.
Partai ini dengan tegas mendukung hak-hak asasi manusia internasional sebagai dasar suatu
masyarakat yang toleran dan berbeda kebudayaannya dengan tekanan pada kesempatan
yang sama dan pilihan bagi wanita dalam segala aspek kehidupan.
Kebijakan asing harus mengenal hak semua bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan
hak untuk merdeka dan kebutuhan untuk pelucutan senjata dan kendali senjata secara
internasional maupun regional. Konflik-konflik harus diatasi melalui PBB.
TRABALHISTA adalah anggota Badan Tetap CNRT namun bersikap kritis terhadap Xanana
Gusmao dan Jose Ramos Horta, dan apa yang digambarkannya sebagai kecenderungan
‘diktatorial’ dan ‘kurangnya sikap transparan dan tanggung jawab’ dalam CNRT. Partai ini
sangan vokal dalam tuntutan-tuntutannya. Misalnya, meskipun ditawarkan 10 posisi pada
kongres CNRT bulan Agustus lalu, partai ini mengancam unjuk rasa melawan pimpinanpimpinan CNRT karena tuduhan kolusi dan nepotisme dalam pengorganisasian kongres.
Pada bulan Juli 2000 partai ini mengadakan demonstrasi di depan UNTAET untuk
memprotes komposisi Kabinet Transisi yang baru.
25
14. UDC
Uniao Democrata-Crista de Timor
Serikat Demokrasi Kristen Timor
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Vicente da Silva Guterres
Sejarah: partai Kristen yang didirikan di Portugal pada tahun 1998
Link: anggota CNRT dan Badan Nasional
Status: partai baru masih pada tahap awal pembentukan.
1. KONTAK
Kantor: Rua Americo Thomaz No. 62, Mandarin, Dili.
Tel/fax (+670 390) 325 042
Mobile: 040 894 7052 (Vicente Guterres); 041 974 0382 (Alexandre Ximenes)
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden: Vicente da Silva Guterres.
Lulusan pendidikan Filsafat dan mengajar sekolah menengah. Anggota dan sekretaris Badan
Tetap CNRT.
 Sekretaris Jenderal: Alexandre Magno Ximenes.
 Wakil Badan Nasional: Anselmo da Costa Aparicio.
3. LATAR BELAKANG
UDC didirikan pada kongres tanggal 14 Maret 1998 di Lisbon, Portugal. Partai ini ikut serta
dalam konvensi CNRT yang diadakan di Portugal bulan April 1998 dan merupakan rekan
pendiri CNRT. UDC juga ikut serta dalam kongres Nasional CNRT di Dili tanggal 21-30
Agustus 2000.
4. ORGANISASI DAN KEBIJAKAN
UDC berpusat di Dili pada sebuah kantor kecil dan sederhana di kediaman presiden UDC,
Vicente Guterres. UDC telah mendukung keputusan CNRT untuk membatasi kegiatan politik
partai hanya pada tingkat kabupaten dan pada saat ini hanya memiliki sekitar 1500 anggota
yang tersebar di 13 kabupaten di Timor Timur. Partai ini diatur dalam kongres nasional dan
badan nasional dan dijalankan melalui komite-komite yang masing-masing bertanggung
jawab atas masalah-masalah politik, hukum dan keuangan. UDC juga memiliki organisasi
Pemuda Kristen Demokrasi, organisasi Perempuan Kristen Demokrasi dan organisasi Buruh
Kristen Demokrasi. UDC bergantung pada sumbangan-sumbangan dari anggotanya sebagai
sumber dananya. Partai ini adalah anggota pengamat dari Demokrasi Kristen Internasional
dan mempertahankan hubungan dengan CDS/PP-Partido Populer di Potugal.
UDC didasari pada pribadi manusiawi Kristen dan doktrin sosial dari gereja Katolik. Meskipun
terbuka bagi anggota yang lain, pada saat ini kelihatannya hanya terdiri dari penganut agama
Katolik. Partai ini memiliki pandangan pro demokrasi dan pro Kristen yang sama dengan PDC
namun terpisah. (Lihat penjelasan PDC)
UDC menyatakan bahwa misi fundamentalnya adalah untuk bekerja sama dengan kelompok
politik Timor Timur lainnya dan anggota terutama CNRT untuk menjamin masa transisi yang
aman dan damai menjelang kemerdekaan dan pendirian sistem yang demokratis di Timor
Timur.
UDC mendukung sistem demokrasi multi partai dan semi kepresidenan bergaya Perancis di
mana presiden memiliki kekuasaan yang terbatas. UDC yakin bahwa Timor Timur harus
belajar dari pengalaman Amerika Latin yang menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan jika
diberikan kekuasaan yang berlebihan. Presiden harus dipilih secara langsung dan kekuasaan
dibagi antara Presiden dan perdana menteri. Pemilihan umum penting untuk
mendemokratisasikan institusi-institusi Kabinet Transisi dan Badan Nasional yang posisinya
26
saat ini merupakan penunjukan langsung. Sistem parlemen Timor Timur harus
mencerminkan keaneka-ragaman etno-linguistik di Timor Timur.
UDC mendukung ekonomi pasar untuk Timor. Pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan
harus bersifat universal dan bebas biaya, dan kebudayaan Timor Timur, termasuk bahasabahasa dan dialek-dialek lokal harus dijaga dan dikembangkan. Bahasa Portugis harus
menjadi bahasa resmi, Tetun sebagai bahasa nasional, dan bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional Timor.
UDC yakin bahwa Deklarasi Internasional Hak-Hak Asasi Manusia harus menjadi pedoman
yang fundamental bagi Timor Timur. Perbedaan budaya, bahasa dan agama harus dihormati.
Hak perempuan dan golongan minoritas harus dijunjung.
Kebijakan luar negeri Timor Timur harus membangun hubungan bilateral dan multilateral
yang positif dengan negara-negara di wilayahnya termasuk Australia, New Zealand,
Indonesia, ASEAN dan forum negara-negara Pasifik Selatan. Timor Timur harus juga
membangun hubungan baik dengan komunitas negara-negara berbahasa Portugis (CPLP),
Uni Eropa, Amerika, Rusia, Cina, Jepang, Amerika Latin dan pemerintahan-pemerintahan
demokratis pada umumnya. Timor Timur harus mendukung resolusi perdamaian bagi konflikkonflik.
Sumber UDC
UDC Statutes, diangkat bulan Maret 1998
15.
UDT
Uniao Democratica Timorense
Serikat Demokrasi Timor
Fakta-fakta penting
Pemimpin: Joao Carrascalao
Sejarah: partai utama yang konservatif yang mendukung kemerdekaan berdiri pada tahun
1974
Link: anggota Badan Nasional; hubungan dengan CNRT sementara tegang
Status: prospek tidak jelas.
1. KONTAK
Sekretaris Jenderal: Domingos de Oliveira. Mobile: 040 988 1543 Email:
[email protected]
2. PIMPINAN PARTAI
 Presiden: Joao Viegas Carrascalao
Menteri Infrastruktur dalam Administrasi UNTAET. Anggota pendiri UDT, berpusat di Sydney
selama hampir seluruh masa pemerintahan Indonesia. Saudara laki-laki dari Mario dan
Manuel Carrascalao.
 Wakil Presiden: Dr Francisco Ly Assis Nicolau
 Sekretaris Jenderal: Domingos de Oliveira
 Wakil Sekretaris Jenderal: Eduardo Sanches Massa
 Perwakilan Badan Nasional: Maria Lacruna
3. LATAR BELAKANG
UDT dibentuk pada tanggal 11 Mei 1974, sebuah asosiasi politik pertama setelah Revolusi
Carnation di Portugal dan, pada awalnya, partai terbesar. Pendirinya sebagian besar adalah
pegawai negeri dalam Administrasi Portugis, pemilik tanah, beragama Katolik dan anti
komunis. Mereka termasuk presiden Mario Carrascalao (belakangan menjadi gubernur Timor
Timur yang diangkat oleh Indonesia dan kini presiden partai Sosial Demokrat Timor), Augusto
27
Cesar Mouzinho (dulu walikota Dili), Francisco Lopes da Cruz (belakangan menjadi penasihat
senior bagi mantan Presiden Suharto), Domingos de Oliveira (pegawai bea cukai dan kini
Sekretaris Jenderal UDT) dan saudara laki-laki Mario Carrascalao, Joao Carrascalao (kini
Presiden UDT dan anggota Kabinet UNTAET yang bertugas mengawasi infrastruktur).
Dalam pernyataan prinsip-prinsipnya tertanggal 1 Agustus 1974, UDT memiliki komitmen
pada:
 penentuan nasib dalam mendukung federasi independen dengan Portugal;
 peningkatan pembangunan sosial, ekonomi, budaya dan politik;
 penggunaan bahasa Portugis secara nasional;
 Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia dan demokrasi;
 pembagian pendapatan yang merata;
 kebijakan tetangga yang baik;
 dan kerja sama dengan partai-partai politik yang lain.
Partai ini juga menyatakan menentang aktif korupsi dan ‘integrasi Timor Timur dengan
negara asing manapun’.
Dalam pernyataan resmi gabungan dengan FRETILIN pada tanggal 18 Maret 1975, UDT
menegaskan posisinya terhadap kemerdekaan dan menyatakan ‘pertahanannya yang tak
akan berubah pada hak masyarakat untuk kemerdekaan nasional’.
Koalisi UDT dengan Fretilin hancur pada Mei 1975. Pada tanggal 11 Agustus UDT
melancarkan kudeta (menurut Joao Carrascalao adalah aksi ‘ketidaktundukan sipil’, civil
disobedience) dan diikuti oleh perang sipil yang menewaskan kurang lebih 1500 orang,
pengungsi mengalir ke Timor Barat dan Australia, dan beberapa bulan ‘interregnum’
FRETILIN sebelum penyerangan Indonesia pada tanggal 7 Desember 1975.
Partai ini pada umumnya beroperasi di luar Timor Timur di Portugal dan Australia selama
masa pemerintahan Indonesia. Hal ini telah melemahkan posisinya di tengah generasi muda
Timor Timur namun memungkinkan adanya kontak internasional, sumber pendanaan dan
pengalaman yang akan bermanfaat saat ini pada pembangunan kembali partai ini. Kongres
nasional diadakan di Perth tanggal 3-6 Desember 1997, merevisi Undang-Undang dan organorgan internal partai ini dan mengikat dirinya kembali pada kemerdekaan Timor Timur,
Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia, kemajemukan, demokrasi dan anti kekerasan.
UDT ikut serta dalam kongres CNRT di Portugal tahun 1998 dan kongres CNRT bulan
Agustus tahun 2000 di Timor Timur. Sejak saat itu telah menarik diri dari CNRT (lihat
penjelasan CNRT) namun kini mengirim pengamatnya pada pertemuan-pertemuan Badan
Tetap. Partai ini telah kehilangan beberapa anggota pentingnya pada PSD sejak
pembentukan PSD pada bulan September 2000 dan menghadapi beberapa tantangan politik
dan tantangan organisasi yang signifikan.
4. KEBIJAKAN
UDT mengadakan konperensi nasional di Dili pada tanggal 9-11 Agustus 2000 yang dihadiri
oleh 400 delegasi dan penasihat dengan tema ‘Dari rakyat, dengan rakyat, untuk rakyat’.
Loka karya teknis pada konperensi ini menghasilkan hasil yang terperinci mengenai masalahmasalah seperti pertanian, kesehatan, pendidikan dan struktur pelabuhan. Loka karya lainnya
terpusat pada masalah politik dan menyarankan kebijakan-kebijakan utama bagi Timor Timur:
 sistem kepresidenan dengan pilihan untuk masa jabatan kedua kali
 sistem pemerintahan yang sentral
 pemilihan administrator kabupaten oleh komunitas lokal
 fungsi para pemimpin desa untuk mengatasi masalah di wilayah pedesaan menurut
hukum adat
 pensiun untuk ex-pegawai negeri Portugis dan Indonesia
 pensiun bagi anggota FALINTIL dan janda-janda dan yatim piatu mereka.
Pemimpin-pemimpin pada konperensi ini menyerang Marxisme dan Leninisme dan
mempertahankan kudeta UDT tanggal 11 Agustus 1975 sebagai gerakan anti-komunis dan
28
bukan inisiatif anti-Fretilin. Terdapat juga seruan keadilan untuk anggota UDT yang terbunuh
oleh Fretilin pada waktu itu.
Sumber UDT
Undang-Undang Provisional UDT, 1 Agustus 1974
Undang-Undang UDT yang telah direvisi oleh Kongres Nasional, Perth 3-6 Desember 1997
UDT website via http://www.easttimor.com
Appendix 1
PROPOSAL AGENDA POLITIK CNRT UNTUK KEMERDEKAAN
Maret sampai Agustus 2001
 Maklumat peraturan untuk pemilihan umum dan pendaftaran partai-partai politik
 Pendirian Komisi Independen Pemilihan (IEC)
 Pendaftaran partai-partai politik dan penandatanganan Persetujuan Persatuan Nasional
 Konsultasi masyarakat mengenai Undang-Undang (Constitution)
 Pendaftaran pemilih
 Pendidikan sipil dan pemilih
 Pemberhentian Badan Nasional
 Kampanye pemilihan
30 Agustus
 Pemilihan Majelis Pembentuk Undang-Undang untuk mempersiapkan Undang-Undang
September dan selanjutnya
 IEC mengumumkan hasil pemilihan (9 September)
 Pemberlakuan Undang-Undang (15 December)
 Penggantian Majelis Pembentuk Undang-Undang menjadi Parlemen Nasional
 Kampanye Presiden
 Pemilihan Presiden melalui hak suara yang universal
 Proklamasi Kemerdekaan
 Pendirian Pemerintahan Persatuan Nasional.
Appendix 2
PERATURAN PEMILIHAN MAJELIS PEMBENTUK UNDANG-UNDANG (CONSTITUENT
ASSEMBLY)
Pada tanggal 16 Maret 2001, UNTAET mengumumkan Peraturan No 2001/2 ‘Mengenai
Pemilihan Majelis Pembentuk Undang-Undang untuk Merumuskan Undang-Undang bagi
Timor Timur yang Merdeka dan Demokratis’. Pemilihan ini akan diadakan pada tanggal 30
Agustus 2001.
Peraturan ini telah disetujui oleh Kabinet dan Badan Nasional. Peraturan ini membahas lima
hal (1) Majelis Pembentuk Undang-Undang (2) Komisi Pemilihan yang Independen (3)
pendaftaran partai-partai politik, (4) hak pemilih dan kandidat dan (5) alokasi kursi. Berikut
adalah beberapa pasal yang dapat ditemukan dalam peraturan ini:
 Majelis ini akan berbentuk unicameral dan terdiri dari 88 anggota, 75 dipilih sebagai
perwakilan nasional dan 13 perwakilan dari tingkat kabupaten;
29











Majelis memiliki waktu 90 hari sejak hari pertama kedudukannya untuk menghasilkan
Undang-Undang di mana harus mendapat persetujuan dari sekurang-kurangnya 60
orang anggota untuk dapat diterapkan dan mulai berlaku pada tanggal kemerdekaan
Timor Timur (tidak disebutkan); Majelis harus mempertimbangkan hasil konsultasi
masyarakat terhadap Undang-Undang dan rancangan yang mengacu padanya yang
disusun oleh Administrator transisi (Sergio Vieira de Mello);
hanya penduduk dari satu kabupaten yang mendaftar pada kabupaten tersebut
diperbolehkan untuk memilih perwakilan dari kabupaten tersebut pada saat pemungutan
suara;
semua pemilih yang berhak yang telah mendaftar di Timor Timur dan hadir di sana pada
saat pemungutan suara dapat memilih untuk 75 perwakilan nasional;
peraturan ini mendorong partisipasi yang seimbang antara laki-laki dan perempuan
‘dalam setiap tahapan pemilihan dan proses konstitusional’ namun tidak menerima
proposal bahwa 30% dari kursi Majelis diberikan bagi perempuan;
peraturan ini tidak menyebutkan warga Timor Timur yang berdomisili di luar Timor Timur;
nampaknya mereka akan dapat memilih untuk perwakilan nasional hanya jika mereka
datang ke Timor Timur untuk mendaftar dan memilih;
pemilih harus berusia sekurang-kurangnya 17 tahun dan lahir di Timor Timur atau salah
satu dari orang tuanya lahir di Timor Timur atau memiliki pasangan suami atau istri yang
lahir di Timor Timur atau salah satu orang tua dari pasangan suami atau istrinya lahir di
Timor Timur;
Majelis akan menjadi dewan pembuat undang-undang (legislatif) jika terdapat demikian
dalam Undang-Undang (Constitution);
hanya partai politik yang terdaftar yang dapat mengajukan kandidat pada pemilihan
Majelis;
untuk memenuhi persyaratan pendaftaran, suatu partai harus –antara lain- (1)
menunjukkan pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pemimpinnya dan semua
pegawai dari partai politik tersebut bahwa mereka secara terus menerus berkediaman di
Timor Timur selama sekurang-kurangnya 3 bulan sebelum pemilihan dan adalah
penduduk biasa, (2) memberikan nama, tempat dan tanggal lahir, alamat dan tanda
tangan tidak kurang dari 500 pemilih, (3) tidak menggunakan nama, singkatan atau
lambang yang dapat menimbulkan kebencian atau kekerasan, atau yang sama atau mirip
dengan bendera negara lain, FALINTIL, CNRT atau partai lain;
kandidat independen dapat mencalonkan diri; kandidat independen untuk kursi nasional
harus menunjukkan dukungan dari 500 pemilih; untuk kursi kabupaten 100 pemilih;
tempat pendaftaran partai-partai politik dapat diamati oleh umum dan surat keberatan
dapat dimasukkan.
Appendix 3
GEREJA KATOLIK DAN POLITIK
Gereja Katolik adalah organisasi yang besar dan berpengaruh di Timor Timur dan sudah
pasti akan memperdengarkan suaranya pada bulan-bulan mendatang mengenai masalahmasalah politik jika menurutnya hal ini memiliki dampak bagi kesejahteraan moral dan rohani
masyarakat Timor Timur. Seperti dinyatakan oleh Uskup Belo baru-baru ini:
‘Seluruh proses pembentukan masyarakat ini sebagai suatu bangsa, semua masalah yang
akan dihadapinya, semua tantangan yang akan dihadapinya, adalah masalah dan tantangan
Gereja. Gereja bersatu dengan masyarakat dalam suatu tugas besar untuk membangun
suatu bangsa Timor Timur yang baru’. (11 Pebruari 2001)
Pengikut Gereja bertumbuh pesat selama pendudukan Indonesia pada saat di mana gereja
seringkali bersikap kritis terhadap tindakan-tindakan tak berperikemanusiaan yang dilakukan
Indonesia dan selama masa itu berdiri sendiri dan terpisah dari Gereja Indonesia.
Kebanyakan dari pemimpin politik saat ini beragama Katolik dan dididik oleh Gereja, dan
30
beberapa pastor memiliki tanggung jawab dalam CNRT dan administrasi transisi. Gereja
memiliki dua keuskupan (satu berpusat di Dili di bawah pimpinan Uskup Carlos Felipe
Ximenes Belo, dan yang lainnya di Baucau, dibawah pimpinan Uskup Basilio do Nascimento)
dan yang ketiga sementara direncanakan untuk wilayah barat laut Same, termasuk Aileu,
Ainaro dan Covalima. Uskup Belo menerima Nobel Prize untuk Perdamaian bersama Jose
Ramos Horta pada tahun 1996. Gereja memiliki ratusan personel dan sukarelawan yang
bekerja dalam jaringan kerja paroki, susunan keagamaan, lembaga-lembaga pendidikan dan
klinik-klinik kesehatan di seluruh wilayah Timor Timur dan juga menyediakan sejumlah
fasilitas untuk pemuda, perempuan, anak-anak dan pengungsi. Keuskupan Dili memiliki
stasiun radio (Radio Kmanek) dan surat kabar (Seara). Dominasi gereja tidak akan berlanjut
dalam posisi yang sama pada saat Timor Timur mengalami modernisasi dan mengalami
perubahan sebagi suatu bangsa yang merdeka dan berdiri sendiri. Namun kapasitasnya
untuk mempengaruhi opini masyarakat akan tetap kuat untuk masa yang akan datang.
Uskup Belo menjelaskan fungsi gereja dalam politik dalam ‘himbauan pastoral’ yang
dikeluarkan pada bulan Januari. Surat tersebut termasuk point-point berikut:
 2001 adalah tahun politik Timor Timur karena akan terlihat transfer kekuasaan kepada
masyarakat Timor Timur dan akan menuntut pilihan penting yang harus dijalankan
mengenai Undang-Undang dan siapa dan kebijakan apa yang akan memerintah Timor
Timur;
 golongan elite politik telah muncul kembali dan didominasi oleh ‘kelas atas’ dari keluargakeluarga atau perusahaan yang berpengaruh dan lebih berpusat pada kepribadian dari
pada masalah-masalah;
 partai-partai politik harus lebih memusatkan diri pada masa depan dibandingkan dengan
masa lalu, dan pada kebijakan-kebijakan yang membahas ‘kemiskinan masa’,
‘pengangguran kaum muda’ dan ‘budaya asing’ yang bersifat konsumerisme, serakah,
individualis, dan kekerasan terhadap wanita;
 orang awam, baik perempuan maupun laki-laki, memiliki hak untuk bebas terlibat dalam
partai politik, untuk mencalonkan dirinya untuk dipilih dan untuk mengembangkan
pemilihan pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas ‘yang benar’;
 pendeta dan pemimpin agama harus menghindari keterlibatan dalam partai politik;
 gereja dan negara harus bekerja untuk kebaikan semua, masing-masing menurut
kompetensi dan tanggung jawabnya di mana tanggung jawab Gereja adalah untuk
menjunjung nilai-nilai moral dan rohani dari Alkitab;
 gereja memiliki fungsi penting dalam bidang politik sebagai hati nurani pemerintah dalam
hubungan yang disebut ‘solidaritas kritis’;
 gereja akan menjalankan programnya sendiri dalam pendidikan sipil, termasuk prinsipprinsip yang harus menuntun pemilihan kandidat politik.
C:\1\ppp.doc 124
31
Download