MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL (ANALISIS LAGU KARYA

advertisement
MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL (ANALISIS LAGU KARYA
GRUP BAND SIMPONI)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Oleh :
ANGKI CHANDRA RUSNIANTO
NIM. 1111051000017
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M/1437 H
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara 1 (S1) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang belaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil
jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Agustus 2016
Angki Chandra Rusnianto
ABSTRAK
Nama : Angki Chandra R
NIM : 1111051000017
Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)
Musik merupakan salah satu media yang efektif dan ampuh dalam
menyampaikan sebuah ekspresi hati dan jiwa manusia. Selain itu musik juga
berfungsi sebagai media penyampaian pesan, ajakan dan juga aspirasi dari seseorang.
Salah satu bentuk aspirasi tersebut adalah kritik sosial. Melalui keindahan yang
terdapat dalam seni musik pesan atau aspirasi yang ingin disampaikan akan lebih
mengena karena keindahan musik tersebut mempunyai kekuatan yang sangat besar.
Grup Band Simponi (Sindikat Musik Penghuni Bumi) merupakan sebuah band yang
menggunakan musik untuk menyampaikan aspirasi melalui lagu-lagunya yang
bertemakan kritik-kritik sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan pertanyaan dalam
penelitian ini adalah bagaimana kritik sosial dikonstruksi oleh grup band Simoponi?
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme memandang bahwa
realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural melainkan hasil dari
konstruksi. Dengan menggunakan analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald
M. Kosicki uuntuk menganalisis pembingkaian yang dipakai oleh grup band
Simponi, dilihat dari empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris.
Teks dari lirik lagu yang disampaikan oleh grup band Simponi berusaha
menampilkan keberagaman pandangan kritik sosial dari fenomena-fenomena yang
berkembang di masyarakat Indonesia. Kritik tersebut disalurkan melalui tatanan
bahasa yang dirangkai menjadi sebuah lirik. Kesadaran mental pencipta lirik juga
berperan penting dalam terbentuknya sebuah lirik lagu. Selain itu konteks sosial juga
menjadi salah satu faktor penting dari terciptanya lagu-lagu yang bertemakan kritik
sosial dari grup band Simponi.
Grup band Simponi mencoba membingkai isu korupsi dan lemahnya hukum
di Indonesia melalui lagu yang berjudul Vonis. Dengan menggunakan seorang Hakim
sebagai simbol yang seharusnya menegakan hukum namun bertindak sebaliknya
dengan cara menerima suap. Kemudian Simponi juga berusaha membingkai isu
mengenai toleransi dan pertikaian beragama di Indonesia melalui lagu yang berjudul
Berebut Surga, dengan menggunakan umat beragama sebagai simbol yang
seharusnya hidup dengan rukun namun saat ini saling berdebat mengenai kebenaran
sebuah agama.
Kritik sosial merupakan sebuah tanggapan atau respon dari segala sesuatu
yang terjadi di tengah masyarakat yang bertujuan untuk mengoreksi bukan untuk
menghina. Kritik sosial dalam lirik lagu Simponi band disampaikan melalui lirik-lirik
lagu yang disusun sedemikian rupa yang berisikan sindiran, ekspresi jiwa dan
kemarahan atas sesuatu yang tengah terjadi di masyarakat. Sehingga kita yang
mendengarnya merasa bahwa perlu untuk merubah sesuatu menjadi lebih baik lagi.
Kata kunci: Framiing, Kritik sosial, Lirik lagu, Musik.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur peneliti sampaikan keharibaan Allah Swt yang telah
memberikan kekuatan kepada peneliti, sehingga semua terasa begitu mudah sampai
akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam juga tak lupa
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga, para
sahabat, serta para pengikutnya sampai akhir zaman
Syukur alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band
Simponi)” yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar
Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peneliti yakin bahwa apa yang terpapar ini belumlah dapat menjelaskan
semua persoalan yang dapat memuaskan semua pihak, karenanya saran, kritik, dan
informasi yang bisa melengkapi sangatlah peneliti perlukan. Selesainya skripsi ini
tentunya tidak luput dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang sangat
membantu peneliti dari berbagai segi. Baik berupa dukungan moral, motivasi, saran,
kritik, dan tenaga kepada peneliti saat mengerjakan, mencari data serta refrensi untuk
menunjang dalam skripsi ini.
ii
Maka dari itu, peneliti disini ingin mengucapkan rasa terima kasih yang
sebanyak-banyaknya yang mungkin tidak terhitung banyaknya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A, wakil dekan I bidang akademik, Dr.
Suprapto, M. Ed, wakil dekan II bidang administrasi umum, Dra. Hj.
Raudhonah, M. Ag, serta wakil dekan III bidang kemahasiswaan, Dr.
Suhaimi, M. Si.
2. Bapak Drs. Masran, MA. Selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut serta memberikan masukan
dan motivasi kepada peneliti ditengah kesibukannya serta Ibu Fita
Fathurokmah, M.Si. Selaku Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam
yang turut serta memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti ditengah
kesibukannya
3. Ibu Artiarini Puspita Arwan, M.Psi. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang juga memberikan bimbingan serta saran di awal penulisan proposal
skripsi ini.
4. Bapak Ade Masturi, MA. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Peneliti
ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesabaran, ketelitian, serta
bimbingan bapak Ade yang tidak pernah berhenti untuk memberikan motivasi
serta jalan keluar ditengah kebuntuan peneliti disaat mengerjakan skripsi ini.
Motivasi yang diberikan pun tidak hanya sekedar motivasi akademik, akan
tetapi juga motivasi semangat dalam menuntut ilmu.
iii
5. Para bapak dan ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
saya tidak bias sebutkan satu per satu yang selama 4 tahun ini tiada henti
memberikan ilmu, pengalaman, dan motivasinya.
6. Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi baik dalam
bidang Tata Usaha, Akademik, maupun Kepustakaan yang turut membantu
dalam hal surat-menyurat serta peminjaman buku perpustakaan yang
diperlukan peneliti.
7. Kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Rusmanto dan almarhumah
ibunda Sri Supatminingsih yang telah memberikan doa, semangat, kasih
sayang, perhatian, kesabaran dan motivasi baik moriil maupun materiil. Tidak
lupa juga kepada orang tua sambungku tercinta ibunda Ida Rosita, S.Pd yang
terus menerus memberikan dorongan, motivasi serta semangat yang tiada
henti sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada adik-adik dan kakak ku tercinta Syifa, Aliya, Dio, Bagas dan Wildan.
Terima kasih atas doa yang tulus dan menjadi motivasi untuk peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada My Fourteen Journey Ulfa Aulia, terima kasih atas doa, dukungan,
dorongan, cinta, kasih sayang, waktu dan menjadi motivasi tersendiri untuk
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada personel grup band Sindikat Musik Penghuni Bumi (Simponi) M.
Berkah Gamulya (Mas Mul), yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membantu peneliti dalam proses penelitian ini.
iv
11. Kepada Nana, Erte, Fajar, Nanta, Ahmad Maulana Rizky, S.Kom,I yang telah
menjadi teman seperjuangan, diskusi dan bertukar fikiran dalam penulisan
skripsi ini.
12. Teman-teman KPI A 2011. Syifa Awaliyah, Yogi Sulaeman, Ahmad
Abdillah, Fauziah, Trio Bagus S, Nadya Intan P, Dewi Amelia, Fitri Fauziah,
Putri Hadiyati, Ali Rohman, Ahmad Maulana Rizky, S. Kom,I, Azis Novtian,
Rand Rasyid, Siti Fadhillah, Shella Octaviani, Anggi Herlangga, Miftahul
Khoir, M Ardiyansyah, Listia Guntari, Imam Maulana, Wiwin Wina, Shofi
Safitri, Rizka Maftuhah, Upik Anila, Surya Ananta. Semoga impian dan citacita dapat terlaksana. Amin.
13. Kepada sahabat-sahabat tercinta Lailatul Qadr yang tidak hanya selalu
menghibur, tetapi juga selalu memberikan motivasi, masukan, dan membantu
peneliti dalam mengerjakan skripsi ini kapanpun dan dimanapun.serta
menjadi tempat untuk menghilangkan penat. Syifa Awaliyah, Dewi Amelia,
Fauziah, Fitri Fauziah, Putri Hadiyati, Listia Guntari, Ahmad Maulana Rizki,
S.Kom,I dan Muhamad Ardiyansyah.
14. Kepada teman-teman Shanggupin yang terus menerus memberikan sindiransindiran halus kepada peneliti agar segera menyelesaikan skripsi ini terima
kasih kepada Dewi, Adul, Oji, Lebe, Dede, Tejong, Uni dan Annisa.
15. Kepada sahabat-sahabat dan teman dari kecil peneliti yaitu: Deon, Yasir,
Wawan, Nanang dan Japra yang telah membantu proses penelitian dan
menjadi teman untuk menghilangkan penat peneliti.
v
16. Serta segala pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk
segala bentuk bantuan dan dukungan baik moril maupun materi yang
diberikan untuk peneliti.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 15 Juli 2016
Angki Chandra Rusnianto
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................,....................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB 1
BAB 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
D. Manfaat Penelitian ..........................................................
E. Metodologi Penelitian ...........................................................
F. Tinjauan Pustaka ...................................................................
G. Sistematika Penulisan ...........................................................
BAB 4
BAB 5
1
6
7
7
8
13
14
TINJAUAN TEORITIS
A. Musik dan Lirik ………………………........................................
BAB 3
i
ii
vii
B. Kritik Sosial ………………………......................................
C. Musik Sebagai Media Kritik Sosial ....................................
D. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki …
16
20
23
26
PROFIL SIMPONI BAND
A. Sejarah Berdirinya Simponi Band .......................................
B. Visi dan Misi …………………………................................
C. Karya Yang Diproduksi ........................................................
D. Prestasi Yang Diraih ………………….................................
32
34
36
45
TEMUAN ANALISIS DATA
A. Analisis Framing Lagu Vonis …………….................................
B. Analisis Framing Lagu Berebu Surga …………………...……...
48
64
PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran......................................................................................
79
80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Lirik Lagu Album Cinta Bumi Manusia…..……………...
Lirik Lagu Album Jejak Langkah Kita …………………..
Hasil Analisis Struktur Skrip Lagu Vonis..……………...
Hasil Analisis Framing Lagu Vonis ….…………………..
Hasil Analisis Struktur Skrip Lagu Berebut Surga……….
Hasil Analisis Framing Lagu Berebut Surga …………….
viii
39
43
55
63
71
78
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Ketika kita berbicara mengenai seni, maka tidak akan terlepas dari sebuah
keindahan. Bahkan semua hal yang ada di kehidupan ini bisa dikatakan sebagai
sebuah seni. Seni itu sendiri merupakan sebuah keindahan atau dalam bahasa inggris
seni disebut sebagai Art. Selain itu, seni juga dapat diartikan sebagai pencipataan dari
segala macam
hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang
melihat atau mendengarnya.
Islam juga mengajarkan bahwa seni merupakan salah satu nikmat yang harus
kita syukuri, bagi umat islam sendiri seni bukan merupakan hal yang baru, karena AlQur’an sendiri diciptakan dalam bahasa Arab yang maha balaghah (maha seni), hal
ini membuktikan bahwa keberadaan seni di tengah- tengah masyarakat tidak dapat
lagi dipisahkan lagi dan dapat pula berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Quraish Shihab mengatakan bahwa seni merupakan ekspresi ruh dan budaya
manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam
manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah apapun jenis
keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia, atau fitrah yang
dianugrahkan Allah SWT kepada hamba-hambanya.1
1
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Berbagai Persoalan Umat,
(Bandung: Mizan Pustaka, 2007), h. 385
1
2
Salah satu dari sekian banyak seni yang berkembang di tengah masyarakat
adalah seni musik. Musik itu sendiri merupakan sebuah tatanan nan indah yang terdiri
dari lirik, nada dan irama2. Ketika tiga unsur tersebut digabungkan menjadi satu maka
akan terbentuk sebuah keindahan yang dinamakan sebuah lagu. Musik melalui sebuah
lagu merupakan sebuah ekspresi jiwa dari pencipta lagu tersebut. Jauh dari fungsi
musik sebagai sebuah karya yang menghadirkan sebuah keindahan, musik juga dapat
digunakan sebagai media untuk mempengaruhi pikiran dan tingkah laku dari seorang
manusia. Berdasarkan hal ini, musik dapat membawa pendengarnya pada sebuah
dunia imajinasinya sendiri.
Ketika kita berbicara mengenai seni musik, maka kita tidak melepaskannya
dari lingkar kehidupan manusia. Karena musik telah menjadi sarana hiburan atau
rekreasi bagi manusia (masyarakat) namun juga musik telah menjadi bagian dari
perkembangan manusia. Pada awalnya musik digunakan dalam ritual-ritual untuk
memuja sang pencipta. Orang-orang Yunani kuno percaya bahwa musik adalah
cerminan dari hukum-hukum harmoni yang mengatur alam semesta3.
Kemudian dengan seiring berkembangnya zaman, fungsi musik juga ikut
berkembang menjadi beragam fungsi. Kita telah mengetahui bahwa fungsi musik
secara umum merupakan sebagai sarana hiburan atau sebagai teman dikala sedang
mengisi waktu luang. Lebih dari itu, fungsi musik telah berkembang jauh. Saat ini
musik telah banyak digunakan sebagai sarana atau media menyampaikan aspirasiaspirasi atau curahan hati. Bahkan saat ini musik juga dapat digunakan sebagai media
2
3
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 268
Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 244.
3
kontrol sosial atau sarana untuk
mengkritik kebijakan-kebijakan dari suatu
pemerintah atau pun suatu Negara yang memang di anggap tidak pas dengan keadaan
masyarakat melalui bait-bait yang ada dalam lirik lagu di musik tersebut.
Musik tidak akan pernah bisa kita lepaskan dari lingkar kehidupan manusia,
karena bisa dikatakan musik merupakan cerminan hati dan ekspresi jiwa dari setiap
orang yang mendengarkan. Bisa dikatakan hal ini berlaku Universal, termasuk di
Indonesia. Fenomena musik di Indonesia bisa dikatakan fenomena “Musiman”. Hal
ini dikarenakan kebanyakan musisi yang ada di Indonesia menciptakan lagu
berdasarkan kehendak pasar yang sedang laris di tengah masyarakat. Sekitar Tahun
2000-an merupakan tahun dimana merebaknya band-band bermunculan di Indonesia.
Namun kebanyakan musisi yang bermunculan merupakan musisi band melayu yang
menggunakan tema cinta dan sendu yang menguras air mata dalam menciptakan
lagu-lagunya. Hal ini dikarenakan pada saat itu lagu-lagu yang bertemakan tentang
cinta sedang laris di tengah pasar musik di Indonesia. Pada saat itu masih sangat
jarang ditemui musisi yang menciptakan lagu-lagu diluar tema cinta dan sendu seperti
musik yang bertemakan lingkungan, alam, dan kritik sosial.
Dapat dikatakan bahwa musik merupakan salah satu media yang cukup efektif
untuk menyampaikan aspirasi, pendapat maupun kritik sosial. Melalui musik kita
dapat mengekspresikan semua bentuk kegelisahan, ketidaknyamanan dan kritik sosial
yang dapat kita tuangkan dalam bait-bait lirik lagu tersebut. Hal ini dapat terjadi
karena dalam musik, lirik-lirik dalam lagu tersebut dapat mengisahkan pengalaman
sejarah yang memiliki kedekatan secar emosional maupun pengalaman dengan para
pendengarnya.
4
Melalui musik pula semua kritik-kritik pedas yang terdapat dalam setiap bait
liriknya dapat kita kemas seindah mungkin dengan alunan-alunan indah bahkan
mungkin tidak terdengar sebagai kritikan karena musik merupakan bagian dari
sebuah seni yang dapat menimbulkan suatu keindahan yang dapat kita nikmati.
Ketika kita menggunakan musik sebagai media untuk mengkritik, bisa dikatakan hal
ini merupakan sebuah cara yang efektif. Karena musik merupakan salah satu bagian
dari sekian banyaknya seni yang ada di Dunia ini. Kita telah mengetahui setiap seni
yang ada pasti akan menimbulkan suatu keindahan yang dapat kita nikmati.
Begitupun dengan musik, Hal ini berdampak ketika kita mengkritik melalui musik,
maka tidak akan menimbulkan suatu kemarahan karena musik merupakan bagian dari
seni yang dapat kita nikmati. Sehingga pesan yang terdapat dalam setiap bait lirik
lebih bisa diterima.
Fenomena musik di Indonesia yang bisa dikatakan “musiman” dimana banyak
musisi yang menciptakan karyanya sesuai dengan pasar musik yang sedang laris di
tengah masyarakat. Hal ini terjadi karena para musisi tersebut hanya menjadikan
musik sebagai sumber keuntungan semata. Namun, tidak semua musisi terjebak pada
paham seperti itu. Ada juga para musisi yang menciptakan karya berdasarkan
kegelisahan dan ekspresi jiwa atas realitas sosial yang terjadi. Biasanya mereka kerap
membuat tema lagu tentang kritik sosial atas apa yang sedang terjadi. Seperti korupsi,
pencemaran lingkungan, kekerasan dan lain sebagainya. Para musisi yang seperti ini
yang menjadikan musik sebagai media untuk menyajikan realitas-realitas sosial yang
ada ditengah masyarakat. Dengan kreatifitas yang dimiliki, mereka mencoba untuk
5
menjadikan musik sebagai alat untuk kontrol sosial dalam masyarakat. Dalam hal ini
para musisi tersebut mengfungsikan musik sebagai media untuk berkomunikasi
Salah satu dari musisi yang menggunakan musik sebagai media untuk
menyampaikan kritik sosial dan kontrol sosial adalah Iwan Fals. Iwan Fals
merupakan sorang musisi yang namanya sudah menjadi Legenda di kancah musik
Indonesia. Iwan Fals dapat menjadi seorang legenda di Indonesia karena lirik lagulagu yang diciptakannya penuh dengan kritik sosial berdasarkan masalah yang terjadi
pada wakti itu. Beberapa di antara karyanya adalah Bento, Surat Buat Wakil Rakyat,
ataupun Bongkar. Pada era tahun 1990-an grup band Slank juga sering membawakan
lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial yang salah satu karyanya adalah lagu Gosip
Jalanan.
Begitupun juga sekarang ini, adalah sebuah grup band yang beranggotakan
sekumpulan anak muda yang mempunyai pemikiran-pemikran kritis yang menamai
band mereka sebagai Simponi Band. Kata Simponi itu sendiri merupakan sebuah
singkatan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi.
Simponi Band merupakan sebuah band Independent atau biasa disebut
sebagai band Indie yang dimana mereka memproduksi lagu-lagu, mendistribusikan
dan menyebarkan lagu-lagu mereka secara sendiri tanpa melalui bantuan ataupun
terikat dengan sebuah Label rekaman.4 Meskipun mereka sebuah band Indie dan
memang sangat jarang tampil di layar kaca, namun prestasi mereka tidak dapat
dipandang sebelah mata dalam mengharumkan musik Indonesia.
4
www.rollingstones.com/bangkitnya-musik-independent-saat-ini diakses pada tanggal 14
Desember 2015 Pukul 13.00
6
Melalui karya lagunya yang memang syarat dengan tema isu-isu sosial dan
juga kritik-kritik sosial yang terjadi dan sedang hangat di tengah masyarakat, mereka
sudah mengharumkan nama musik Indonesia di kancah Dunia dengan menjadi juara 1
kompetisi internasional “Sounds of Freedome” pada tahun 2014 di London lewat
salah satu lagunya yang berjudul Sister in Danger. Selain itu mereka menjadi juara 2
di Internasional Anti-Corruption Music Competion pada tahun 2012 di Belgia melalui
lagu Vonis.5
Selain prestasi yang sudah mendunia, di Indonesia Simponi juga mendapatkan
rekor dari Musium Rekor Indonesia mengglar Rock N Green Tour di 82 Sekolah,
kampus dan pesantren di Jabodetabek, Bandung dan Lampung selama 82 hari nonstop. Simponi juga turut berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam
pemberantasan korupsi dengan mengadakan diskusi musikal yang bertemakan anti
korupsi dan bekerja sama dengan KPK, ICW dan menjadi salah satu Ikon dari
lembaga Bung Hatta Awards.6
Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas maka peneliti memilih
judul “Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band
Simponi)”.
2. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis merasa perlu
untuk membatasi permasalahan yang ada, maka penelitian ini dibatasai pada
5
www.simponi10.blogspot.com diakses pada tanggal 15 Desember 2015
simponi10.blogspot.com diakses pada tanggal 15 Desember 2015 Pukul 10.00 WIB
6
7
pembahasan tentang lagu Vonis, Sister in Danger, dan Berebut Surga. Lagu
tersebut berada pada album “Jejak Langkah” dan mini album “Cinta Bumi
Manusia”. Peneliti memilih tiga buah lagu tersebut karena ke tiga lagu tersebut
merupakan lagu yang bertemakan mengenai kritik sosial dan isu-isu sosial yang
sedang marak terjadi di Indonesia. Fokus yang diteliti yaitu mengenai
bagaimana pengemasan pesan kritik sosial yang ada dalam ketiga lagu tersebut.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang ingin diangkat adalah:
1. Bagaimana kritik sosial dikonstruksi oleh grup band Simponi?
3. Tujuan Penelitian
Berangkat dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan dari
dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana pengemasan pesan dan kosntruksi kritik sosial
yang ada dalam lagu-lagu yang diteliti.
4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
komunikasi, khususnya menjadi bahan tambahan referensi, dan peningkatan
wawasan akademis terutama bagi pengembangan penelitian kualitatif dan
analisis wacana kritis di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah dan Komunikasi.
8
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
memberikan gambaran bagi khalayak terkait perihal musik sebagai media
kritik sosial yang dibangun oleh band Simponi melalui lirik-lirik lagunya.
Selain itu, menambah wawasan masyarakat luas yang tertarik pada topik
tentang band Simponi, musik, perubahan sosial dan penelitian dengan
menggunakan metode analisis framing.
5. Metodologi Penelitian
1) Paradigma Penelitian
Menurut Guba dan Lincoln dalam Dedy Nur Hidayat, paradigma ilmu
pengetahuan dibagi menjadi tiga, yaitu: Paradigma kritis, paradigma
kontruktivis dan paradigma positivis.7 Pada penelitian
ini menggunakan
analisis framing maka paradigma yang digunakan adalah paradigma
kontruktivis.
Menurut Patton, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita
yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi
kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis, setiap individu
memiliki pengalaman unik. Dengan demikian, penelitian dengan strategi seperti
ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang
dunia adalah valid, dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut.8
7
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan diskursus teknologi
Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 237
8
Michael Quinn Patton, Qualitative Research and Evaluation Methods, 3rd ed. (California:
Sage Publications, Inc, 2002), h. 96-97.
9
Paradigma konstruktivis bersifat subjektif. Data adalah sesuatu yang
menjadi perasaan dan keinginan pihak yang diteliti untuk menyatakannya
dengan penafsiran atau konstruksi makna.9 Kajian paradigma konstruktivisme
ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan
subjeknya, dan berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang
menjadi pemahaman subjek yang akan diteliti.
2) Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
merupakan penelitian dengan memanfaatkan wawancara terbuka untuk
menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan prilaku individu atau
sekelompok orang. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social secara fundamental
bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun
dalam peristilahannya10.
Penelitian kualitatif menggunakan data yang tidak terdiri dari angkaangka, melainkan berupa pesan-pesan verbal (tulisan atau teks naskah). Data
dalam penelitian ini tedapat pada lirik-lirik lagu band Simponi. Data yang
terkumpul akan di analisis menggunakan analisis framing yang diperkenalkan
oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Data yang terkumpul berupa liriklirik lagu. Data dikumpulkan, diseleksi dan dinalisia secara deskriptif.
9
Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan, h. 32.
Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 4
10
10
3) Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky yang
merupakan salah satu dari empat teori alternatif dan analisis framing terpopuler
yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi pesan yang ingin disampaikan.
Analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald
M. Kosicky terbagi menjadi empat struktur besar, yaitu: struktur sintaksis,
struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris.
4) Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah musisi atau grup band simponi sekaligus
sebagai pencipta lagu. Objek penelitian ini adalah lirik lagu dan pesan-pesan
teks isi lagu pada beberapa lagu simponi.
5) Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti terbagi menjadi tiga. Yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi.
a. Observasi
Yaitu melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang
diperlukan. Peneliti mengamati dan mencatat dengan sistematika fenomenafenomena yang diselidiki.11 Dalam penelitian ini observasi dilakukan
dengan cara mendengarkan langsung lagu, membaca lirik lagu dan
menganalisis lagu yang berkaitan dengan kritik-kritik sosial. Selain itu,
11
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LkiS, (Yogyakarta, 2007), Cet Ke-1, h. 111
11
peneliti juga mengadakan pengamatan langsung terkait dengan subjek yang
akan diteliti, yaitu dengan cara melihat aksi panggung band Simponi pada
acara diskusi musikal mereka untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
secara mendalam.
b. Wawancara
Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara, yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab.
Wawancara adalah teknik dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk
keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai
dengan data.12 Pada teknik ini, peneliti mengadakan wawancara mendalam
melalui tatap muka secara langsung dan melalui e-mail dengan salah satu
personil band Simponi sekaligus pembuat lagu yang akan diteliti yaitu M.
Berkah Gamulya.
c. Dokumentasi
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data mengenai informasi
masalah yang diteliti melalui berbagai macam literatur. Hal ini digunakan
untuk mendukung data penelitian sekaligus memperkaya analisis. Sumbersumber lain untuk penelitian ini didapat dalam bentuk artikel-artikel yang
berkaitan dengan band Simponi yang didapat dari blog band Simponi,
video-video tentang band Simponi yang didapat dari situs YouTube.
12
Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), Cet Ke-1, h. 72
12
6) Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh peneliti akan dianalisis
menggunakan analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicky.
Penulis menggunakan analisis data deskriptif analisis untuk memperoleh
hasil akhir dalam penelitian, yaitu dengan cara menggambarkan ke dalam
bentuk kalimat disertai kutipan-kutipan data dan menganalisis data yang
diperoleh dari observasi, wawancara, dan dari kumpulan dokumen-dokumen
yang didapat13.
Serta penulis melakukan penjelasan secara naratif dengan
kalimat-kalimat untuk memudahkan proses penelitian.
Penelitian deskriptif analisis mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat, serta tata cara dalam masyarakat dan situasi tertentu termasuk
hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Tujuan penelitian deskriptif
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat serta fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki.
7) Pedoman Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini merujuk kepada buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk, yang
diterbitkan CEQDA (Center for Quality Development and Assurance)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
13
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 6
13
6. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan penelitian ini sebelumnya penulis mengadakan penelitian
lebih lanjut kemudian menyususnnya. Melihat dari rangkaian skripsi yang
sebelumnya punya tema yang hampir sama dengan yang akan diteliti dengan skripsi
sebelumnya. Penelitian yang relevan ditemukan diantaranya :
1. Skripsi yang ditulis oleh Yayu Ruslia Syarof, mahasisiwi jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2008), dengan judul
“Analisis Framing Pesan Moral Film Get Married”. Fokus penelitian dalam
skripsi ini adalah mengetahui pesan moral apa yang terdapat pada film
tersebut dan bagaimana pengemasan pesan yang ingin disampaikan oleh
sutradara film tersebut.
2. Skripsi yang ditulis oleh M. Rifat Syauqi , mahasiswa jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2013), dengan judul
“Analisis Framing Pemberitaan “Satu Tahun Pemerintahan SBYBudiono” di Harian Media Indonesia”. Fokus dalam penelitian tersebut
adalah mengetahui bagaimana pengemasan pesan berita yang terdapat pada
harian media Indonesia dan bahasa jurnalistik apa yang digunakan dalam
pemberitaan tersebut.
3. Skripsi yang ditulis Ayu Farahdisa, mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2011), denga judul “Pengemasan
Pesan Moral Analisis Framing Film Emak Ingin Naik Haji”. Fokus
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pesan moral yang terdapat
14
dalam film tersebut dan bagaimana pengemasan pesan yang ingin
disampaikan dalam film tersebut.
4. Skripsi yang ditulis oleh Ferdi Yulian, mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2012), dengan judul
“Analisis Wacana Terhadap Album Musik Anti Korupsi Group Band
Slank”. Fokus dalam penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana
wacana anti korupsi yang ada pada album anti korupsi karya grup band slank.
5. Skripsi yang ditulis oleh Adharu Dhahiru, mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2014), dengan judul
“Analisis Wacana Kritis Pidato Politik Anise Rasyid Baswedan Dengan
Judul “Indonesia Kita Semua” Dalam Konvensi Pemilihan Calon Presiden
2014 Partai Demokrat”. Fokus dalam penelitian ini adalah mengetahui
bagaimana teks yang disampaikan oleh Anies Baswedan terkait visi misinya
menjadi calon presiden dan mengetahui wacana ke-Indonesiaan yang
dibangun Anies Baswedan yang dilihat dari analisis wacana Teun Van Dijk.
7. Sistematika Penulisan
Dalam laporan penelitian ini, peneliti akan menyusun laporan dengan
kerangka penyusunan meliputi:
BAB I :
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan
15
pustaka dan sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memperkenalkan bab-bab
susungguhnya.
BAB II :
Kemudian pada bab ini akan dibahas mengenai kerangka teoritis yang
mencakup pengertian musik dan lirik, konsep dari musik sebagai media kritik sosial,
konsep dari analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicky. Bab ini merupakan landasan konseptual dalam skripsi ini.
BAB III :
Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi umum subjek penelitian yang
berisi sejarah berdirinya grup band Simponi, visi dan misi dari grup band Simponi
karya-karya grup band Simponi dan prestasi-prestasi apa saja yang telah diraih oleh
band Simponi.
BAB IV :
Pada bab ini adalah mengenai pembahasan hasil penelitian dari penelitian ini.
Bab ini merupakan inti dari skripsi ini, karena pada bab ini merupakan penjabaran
dari hasil temuan yang dilakukan peneliti.
BAB V :
Pada bab ini adalah sebagai bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan
saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Musik dan Lirik
Musik merupakan salah satu seni dari sekian banyak seni yang ada. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik diartikan sebagai sebuah ilmu atau sebuah
seni menyusun nada atau suara yang diutarakan. Kombinasi dan hubungan temporal
untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan
kesatuan, dimana nada atau suara disusun sedemikian rupa sehingga menjadi irama,
lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi).1
Pada hakekatnya musik merupakan bagian dari seni yang menggunakan bunyi
sebagai media penciptaannya. Seiring berjalannya waktu, banyak pula benda-benda
yang mengeluarkan beragam bunyi seperti; mobil dan motor, radio, televisi, klakson
dan sebagainya. Kita tidak dapat menggolongkannya sebagai sebuah musikarena
sebuah karya musik harus memenuhi beberapa persyaratan. Syarat-syarat tersebut
merupakan sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi,
harmoni, ritme, timbre (warna suara), tempo, dinamika dan bentuk.2
Pada awalnya musik digunakan pada ritual-ritual sakral untuk memuja sang
pencipta. Orang Yunani kuno percaya bahwa musik merupakan cerminan dari
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 98
Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), h. 3
2
16
17
hukum-hukum harmoni yang mengatur alam semesta.3 Pada masa itu musik sangat
erat kaitannya dengan berbagai macam kegiatan supranatural. Musik dan ritme-ritme
tertentu dimainkan dengan berbagai alat dan diyakini dapat membawa ketenangan
pikiran dan memberikan kenyamanan fisik.4
Terdapat beberapa definisi yang diungkapkan oleh para ahli dan penulis.
Menurut Jamalus, musik merupakan hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu
ataupu komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya
melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu
dan ekspresi sebagai suatu kesatuan. Rina setuju dengan pendapat bahwa musik
merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui
suara atau bunyi-bunyian.5
Selain unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas seperti irama, melodi harmoni
dan lainnya, musik juga mempunyai satu unsur lagi yang bisa dikatakan sangat
penting. Unsur yang dimaksud adalah Lirik Lagu, lirik lagu merupakan suatu unsur
musik yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Melalui bait dari lirik lagu,
musik bisa mempengaruhi seseorang yang mendengarnya. Hal ini juga didukung
oleh pendapat seorang ahli yaitu Machlis.
Machlis dalam Muttaqin mengatakan bahwa musik dapat dipahami sebagai
bahasa emosi-emosi yang tujuannya sama seperti bahasa pada umumnya, yaitu untuk
mengkomunikasikan pemahaman. Sebagai bahasa musik juga memiliki tata bahasa,
sintaksis dan retorika, namun tentunya musik merupakan bahasa yang berbeda setiap
3
Marcel Danesi, Pesan, Tanda Dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 244
Djohan, Terapi Musik: Teori Dan Aplikasi (Yogyakarta: Galangpress Group, 2006), h. 35
5
Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, h. 3
4
18
kata-kata memiliki pengertian karena hubungannya dengan nada-nada yang lain.
Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik sedangkan musik berusaha untuk
mensugestikan pernyataan-pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan.6
Lirik lagu sendiri merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain,
karena sebuah lagu tanpa lirik pasti sangat kurang enak untuk dinikmati dan
didengar. Lirik sendiri mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah lagu
ataupun musik, karena lirik itu sendiri yang memberikan sebuah pesan dari ekspresi
seseorang melalui kata-kata yang disusun sedemikian rupa.
Dalam bahasa puisi Yunani, Lirik merupakan sebuah syair yang dinyanyikan
untuk mengiringi sebuah permainan. Karena pada dasarnya sebuah lirik sama
dengan puisi, karena keduanya mempunyai ciri yang sama yaitu terdapat struktur
bentuk dan struktur makna.7 Adapun pengertian lirik yang lain adalah istilah umum
yang dipergunakan untuk teks yang ada pada melodi terhadap suatu makna dari
lagu.8 Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lirik merupakan sebuah puisi
pendek yang merupakan sebuah ekspresi jiwa dan batin dari seseorang yang bersifat
pribadi yang memiliki pesan dan makna dalam setiap baitnya.
Lirik lagu merupakan sebuah bahasa vebal yang digunakan oleh pencipta lagu
yang berisikan ekspresi jiwa ataupun perasaan tentang suatu hal yang telah dialami,
dilihat maupun didengar. Dalam membuat lirik lagu, penggunaan kata dan bahasa
sangatlah perlu untuk diperhatikan. Karena pada lirik lagu terdapat sebuah makna
6
Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, h. 4
Melani Budianta, Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi),
(Jakarta: Indonesia Tera 2008), h. 256
8
Melani Budianta, Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi),
h. 256
7
19
dan pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lirik tersebut, sehingga sebuah
musik dan lagu dapat mempengaruhi pola fikir seseorang dalam menilai suatu hal.
Menutur Herman J. Waluyo, setidaknya dalam proses pemilihan kata terdapat
tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: perbendaharaan kata, urutan kata dan daya
sugesti
kata.. Dalam perbendaharaan kata si penyair dapat memilih kata-kata
berdasarkan beberapa hal. Yaitu: makna yang akan disampaikan, tingkat perasaan,
suasana batin dan faktor sosial budaya. Pada urutan kata, maksud disini adalah
urutan kata dalam lagu bersifat beku. Maksudnya adalah urutan tersebut tidak dapat
dipindahkan tempatnya meskipun makna tidak akan berubah. Karena terdapat
perbedaan teknik dalam menyusun urutan kata dalam lagu baik urutan dalam tiap
baris maupun urutan dalam suatu bait. Terakhir adalah daya sugesti kata, sugesti
tersebut ditimbulkan oleh makna kata yang dipandang sangat tepat mewakili
perasaan penyair. Ketepatan pilihan dan ketepatan penempatan menyebabkan katakata itu seolah memancarkan daya yang mampu memberikan sugesti kepada
pendengar untuk ikut bersedih, terharu bersemangat dan marah.9
Dari beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa musik merupakan
salah satu dari banyaknya cabang seni yang ada yang tersusun dari kesatuan unsurunsur seperti irama-irama, melodi, harmoni dan ekspresi. Selain itu, musik juga
dapat diartikan sebagai ekspresi jiwa atau ungkapan seseorang yang dituangkan
melalui alunan-alunan nada dan melodi yang diselaraskan dengan untaian lirik-lirik
yang ada dalam lagu. Musik saaat ini telah berkembang dari hanya sekedar pengiring
untuk ritual-ritual keagamaan menjadi sebuah media untuk menyampaikan pesan
9
Atar Seni, Anatomi Sastra (Padang: Angkasa Raya, 2001), h. 29
20
kepada masyarakat luas yang mendengarnya. Maksud dalam penelitian ini adalah
bagaimana sebuah musik dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan sebuah ide,
gagasan dan kritik dari sebuah ketidak selarasan terhadap suatu hal.
B. Kritik Sosial
Ketika kita berada di tengah masyarakat di manapun kita berada pasti akan
ada sebuah aturan dan kebijakan yang berlaku, namun aturan dan kebijakan tersebut
harus selalu berjalan berdampingan dengan realitas sosial yang sedang terjadi di
tengah masyarakat itu. Ketika kebijakan atau aturan tidak berjalan beriringan pasti
akan menimbulkan masalah atau polemik yang akan berkembang di tengah
masyarakat. Tentu saja hal ini harus diperbaiki. Ketika kita merasa sebuah kebijakan
yang dibuat tidak sesuai dengan realitas sosial dan keadaan yang sedang terjadi maka
kita sebagai masyarakat tidak boleh diam. Kita harus mengeluarkan pendapat dan
aspirasi kita. Salah satu jalan keluar untuk memperbaiki masalah tersebut adalah
dengan kritik sosial.
Kritik sosial adalah sindiran, tanggapan, yang ditujukan pada suatu hal yang
terjadi dalam masyarakat manakala terdapat sebuah konfrontasi dengan realitas
berupa kepincangan atau kebobrokan. Kritik sosial diangkat ketika kehidupan dinilai
tidak selaras dan tidak harmonis, ketika masalah-masalah sosial tidak dapat diatasi
dan perubahan sosial mengarah kepada dampak-dampak disosiatif dalam
21
masyarakat. Kritik sosial disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
Secara tidak langsung.10
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik dipahami sebagai kecaman, atau
tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap
suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan sosial adalah salah satu
bentuk komunikasi yang berupa tanggapan terhadap segala sesuatu yang terjadi
dalam masyarakat, disertai dengan uraian tentang baik dan buruknya.11
Menurut Zaini, kritik sosial juga bisa dikatakan sebuah inovasi sosial. Dalam
arti bahwa kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan-gagasan baru sembari
menilai gagasan-gagasan lama untuk perubahan sosial. Kritik sosial dalam kerangka
yang demikian berfungsi untuk membongkar berbagai sikap konservatif, statusquo
dan vested interst dalam masyarakat untuk perubahan sosial. Dengan adanya kritik
sosial diharapkan terjadi perubahan sosial kearah lebih baik. Kritik sosial sebaiknya
bersifat membangun sehingga tidak hanya berisi kecaman, celaan ataupun tanggapan
terhadap situasi , tindakan seseorang atau kelompok. Hal ini diperlukan agar kritik
sosial tidak menimbulkan permusuhan dan konflik sosial.12
Menurut Susetiawan kritik sosial itu ada karena terdapat ketimpangan sosial,
kebijakan pemerintah yang tidak merakyat, korupsi dan berbagai konflik yang lain
dimasyarakat. Konflik dan kritik sosial tidak perlu dipahami sebagai tindakan yang
membuat proses disintegrasi, tetapi dapat memberi kontribusi terhadap harmonisasi
10
Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia,(Yogyakarta: Uii Press
1999), Cet.2, h.48-49
11
Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 78
12
Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia, h.48-49
22
sosial. Maksud dari
harmonisasi sosial disini adalah terdapat keseimbangan-
keseimbangan kepentingan di masyarakat walaupun esensinya berbeda-beda.13
Namun jika dilihat berdasarkan fungsinya, kritik sosial juga bisa diakatakan sebagai
bentuk sebuah komunikasi dalam bermasyarakat yang mempunyai tujuan dan fungsi
sebagai
kontrol
dari
jalannya
sebuah
sistem
sosial
atau
proses
untuk
bermasyarakat.14
Kritik sosial tidak hanya ditujukan kepada kalangan masyarakat biasa, namun
juga bisa dikhususkan kepada para pejabat pemerintahan atau politisi. Amien Rais
menjelaskan bahwa kritik kepada elite politik biasanya berkenaan dengan masalah
ada tidaknya high standarts of performance atau pelaksanaan fungsi dan tugasnya
berdasarkan etos dan moralitas yang tinggi, sebagaimana selalu diharapkan oleh
masyarakat luas dari pejabat atau elite politik, sebagai teladan dan masyarakat.15
Dari penjabaran diatas bisa disimpulkan bahwa kritik sosial adalah sindiran
atau tanggapan dari masyarakat karena adanya ketidak sesuaian atau ketidak
selarasan antara aturan dengan realitas sosial. Ketika kritik sosial berjalan maka
secara otomatis akan ada yang dinamakan sebuah kontrol sosial. Kontrol sosial disini
adalah dimaksudkan untuk memperbaiki penyimpangan atau kesalahan agar terjadi
sebuah keharmonisasian. Karena antara kritik sosial dengan kontrol sosial tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Karena fungsi dan tujuan utama dari
krtiik sosial adalah melakukan kontrol sosial terhadap sebuah sistem. Sistem yang
13
Susetiawan, Harmoni, Stabilitas Politik Dan Kritik Sosial, (Yogyakarta: Uii Press 1997), h.
27
14
Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia, h .47
Anwar Saputra, Kritik Sosial Politik Dalam Musik: Analisis Isi Lirik Lagu “Gossip Jalan,
Birokrasi Kompleks Dan Kritis Bbm” Grup Musik Slank, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013, h. 26
15
23
dimaksudkan disini bisa berupa gagasan, kebijakan, pendapat dan lain sebagainya
yang erat kaitannya dengan realitas sosial di masyarakat.
C. Musik Sebagai Media Kritik Sosial
Dalam melakukan komunikasi saat ini sangatlah beragam bentuknya, mulai
dari komunikasi satu arah, menggunakan media dalam penyampaiannya, hingga
lewat musik yang semua orang dapat nikmati. Musik sendiri bersifat Universal
sehingga musik dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat dan pendengarnya
dimanapun berada. Atas dasar hal tersebut musik dapat dijadikan sebagai media
komunikasi.16
Pesan merupakan sebuah hal yang paling inti atau paling utama dalam sebuah
proses komunikasi. Proses komunikasi sendiri merupakan penyampaian sebuah
pesan yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan. Salah satu dari sekian
banyak media untuk melakukan proses komunikasi adalah melalui musik. selain
berfungsi sebagai media hiburan, saat ini fungsi musik telah berkembang. Salah
satunya adalah untuk media berkomunikasi. Karena di dalam sebuah musik terdapat
pesan, ide, gagasan, pendapat bahkan kritik yang berusaha disampaikan oleh si
pencipta musik tersebut terhadap masyarakat dan pendengar.
Melalui setiap bait dari lirik lagunya, musik bisa dijadikan media untuk
berkomunikasi, disinilah proses komunikasi terjadi. Melalui alunan nada dan liriklirik lagu yang berupa teks dalam sebuah lagu antara pencipta lagu dan
pendengarnya. Proses komunikasi terjadi ketika musik atau lagu tersebut didengar
16
Nurahim, Kritik Dan Realitas Sosial Dalam Musik: Suatu Studi Lirik Lagu Slank, (Skripsi
S1 Fakultas Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009), h. 2
24
oleh pendengarnya. Karena dalam setiap lagu tersebut tersimpan makna atau pesan
yang berusaha disampaikan oleh si pencipta lagu tersebut.
Selain berfungsi sebagai media berkomunikasi musik juga mempunyai fungsi
respon sosial. Mutaqin mengatakan bahwa tidak sedikit musisi Indonesia yang
menggunakan musik untuk menyampaikan aspirasi, pendapat dan kritik. Mereka
menciptakan lagu-lagu popular yang menggunakan syair-syair yang menyentuh
perhatian publik, dengan tema-tema tentang kondisi sosial, tingkat kesejahteraan,
lingkungan dan kegelisahan masyarakat. Pada umumnya para pencipta lagu tersebut
melakukan kritik sosial dan protes keras terutama ditujukan kepada pemerintah.17
Saat ini sudah banyak sekali cara yang digunakan untuk mengekspresikan diri
bahkan memberikan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah
atau lembaga negara. Demonstrasi merupakan cara yang biasa kita dengar dan lihat
ketika sekelompok orang ingin memberikan pendapat dan mengkritik. Dengan cara
ini banyak orang menganggap bahwa lebih ampuh dan lebih cepat menyampaikan
pendapat dan kritik yang mereka suarakan.
Seiring berkembangnya zaman, cara yang digunakan untuk menyuarakan
sebuah kritik sosial semakin beragam. Saat ini kritik sosial tidak hanya disampaikan
melalui demonstrasi saja, namun bisa pula menggunakan media seni dan sastra.
Salah satunya adalah seni musik, sebenarnya seni musik sudah cukup lama dijadikan
alat atau media untuk mengkritik sebuah kebijakan atau sebagai media perlawanan.
Masih banyak seni lain yang bisa digunakan untuk memberikan sebuah kritik seperti
seni rupa dan sastra. Namun seringkali pesan dan makna yang ingin disampaikan
17
Muttaqin. Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, h. 10
25
oleh si pencipta seni tersebut tidak tersalurkan dengan benar karna tidak semua
orang cukup memahami.
Musik bisa dikatakan cukup efektif untuk digunakan sebagai media atau alat
untuk menyampaikan suatu pendapat atau kritik sosial. Melalui setiap kata-kata yang
di susun sedemikian rupa sehingga terbentuk menjadi sebuah lirik lagu, si pencipta
lirik berusaha menyampaikan pesan-pesan dan kegelisahan terhadap kebijakan dan
fenomena-fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Isu yang biasa diangkat
menjadi sebuah lagu yang bertemakan kritik sosial adalah isu politik, korupsi,
pencemaran lingkungan dan gender (dalam hal ini kekerasan terhadap perempuan
dan anak).
Kelebihan seni musik dibandingkan dengan seni yang lainnya sehingga bisa
dikatakan cukup efektif untuk dijadikan media kritik sosial yaitu:
a. Musik sebagai media penguat
Dengan kita mendengar, belajar memainkan alat musik pengalaman
berkreasi dan aktifitas musik dalam kelompok merupakan stimulus yang
dapat memperkuat dan mendorong perubahan perilaku.
b. Musik dalam setiap bait lirikmya terdapat pesan-pesan moral yang ingin
disampaikan.
c. Efektifitas musik dapat didengar oleh siapa saja, kapan saja dan dimana
saja.
d. Lirik lagu dalam musik kebanyakan menggunakan Bahasa yang simple,
ringan dan mudah dimengerti dan dihafal.
26
e. Orang yang mendengarkan musik dapat memperoleh ketenangan dan
semangat.
f. Musik merupakan Bahasa hati dan lirik-lirik dalam setiap lagu cenderung
se-alur dengan irama kehidupan.18
D. Analisis Framing Zhongdang dan Gerald M. Kosicki
Berdasarkan konsep psikologi, framing dapat dilihat sebagai suatu
penempatan informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen suatu isu
memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar. Konsekuensinya, elemenelemen yang terseleksi menjadi penting dalam mempengaruhi penilaian individu
dalam penarikan kesimpulan.19
Framing sederhana secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis
untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok atau apa saja) yang
dibingkai oleh media.20 Analisis bingkai merupakan dasar struktur kognitif yang
memandu persepsi dan representasi realitas untuk membongkar ideologi dibalik
penulisan informasi. Menjelaskan bahwa latar belakang budaya membentuk
pemahaman terhadap sebuah peristiwa.
Analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki merupakan salah
satu analisis framing terpopuler yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi
18
Djohan, Terapi Musik, Teori Dan Aplikasi, h. 135
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotic, Dan Analisis Framing. (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 163
20
Eriyanto, Analisis Framing, (Yogyakarta: Lkis, 2002), h. 32
19
27
pesan yang disampaikan. Model analisis framing ini terbagi menjadi empat struktur
besar, yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris.21
1. Struktur Sintaksis
Struktur-struktur tersebut berhubungan dengan bagaimana penulis
menyusun gagasan dalam sebuah cerita. Bagian-bagian yang diamati adalah
judul, latar dan lainnya. Bagian ini disusun dalam bentuk tetap dan teratur
sehingga membentuk skema yang menjadi pedoman bagaimana cerita hendak
disusun.22 Dalam sebuah plot (peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita
yang berdasarkan sebab-akibat), hal yang sangat esensial untuk diperhatikan
adalah peristiwa, konflik dan klimaks. Eksistensi plot itu sendiri sangat
ditentukan oleh ketiga unsur tersebut. Demikian pula dengan masalah kualitas
dan kadar kemenarikan sebuah cerita fiksi.23 Peristiwa dapat dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu peristiwa fungsional, kaitan dan acuan. Peristiwa fungsional
adalah peristiwa-peritiwa yang menentukan atau mempengaruhi perkembangan
plot. Urutan-urutan peristiwa fungsional merupakan inti sebuah karya fiksi yang
bersangkutan. Peristiwa kaitan adalah peristiwa yang berfungsi mengaitkan
peristiwa-peristiwa penting dalam pengurutan penyajian cerita.24
Peristiwa acuan adalah peristiwa yang tidak secara langsung berpengaruh
atau berhubungan dengan perkembangan plot, melainkan mengacu pada unsur
lain, misalnya berhubungan dengan masalah perwatakan atau suasana yang
21
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2005), h. 113
22
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113
23
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113
24
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113
28
melingkupi batin seorang tokoh. Dalam hal ini bukannya alur dan perisitwaperistiwa penting yang diceritakan melainkan bagaimana suasana alam dan
batinn dilukiskan. Selain peristiwa, dalam sebuah plot juga dikenal dengan
adanya konflik. Konflik menyarankan pada sesuatu yang bersifat tidak
menyenangkan yang terjadi atau dialami oleh tokoh cerita yang jika tokoh itu
mempunyai kebebasan untuk memilih, ia (mereka) tidak akan memilih peristiwa
itu menimpa dirinya. Bentuk konflik sebagai bentuk kejadian dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu: konflik fisik dan konflik batin serta konflik
eksternal dan konflik internal.25
Hal terakhir yang menentukan arah perkembangan plot adalah klimaks.
Menurut Stanton dalam Burhan Nurgiyanto menyatakan bahwa klimaks adalah
saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat hal itu
merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari kejadiannya. Artinya, berdasarkan
tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa da saat itu boleh terjadi dan boleh juga
tidak.26
2. Struktur Skrip
Struktur ini melihat bagaimana strategi penulis cerita mengisahkan atau
menceritakan peristiwa-peristiwa sesuai dengan plotnya. Berdasarkan nilai
konstruksi dramatik sebuah cerita dalam scenario. Dalam berita, wartawan
25
26
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 122-124
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 127
29
menggunakan beberapa peringkat dalam struktur skrip ini yaitu 5W+1H (What,
when, who, where, why, how).27
3. Struktur Tematik
Struktur ini berhubungan dengan cara penulis cerita mengungkapkan
pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan
antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Perangkat yang
digunakan adalah detail, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Melalui
perangkat-perangkat ini membantu melihat bagaimana pemahaman itu
diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.28
Detil merupakan strategi bagaimana komunikator mengekspresikan
sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang akan dikembangkan
oleh seorang komunikator kadangkala tidak perlu disampaikan secara terbuka,
tetapi dari detil bagian mana yang dikembangkan dan mana yang dikemukakan
dengan detil yang besar, akan menggambarkan wacana yang dikembangkan oleh
komunikator.29
Koherensi merupakan jalinan antar kata atau kalimat dalam teks. Dua
buah kalimat yang mengggambarkan kalimat dengan fakta berbeda dihubungkan
sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang berbeda tersebut dapat menjadi
berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Tujuan dari elemen
koherensi ini adalah untuk melihat bagaimaa seseorang menggunkana wacana
27
Misbach Yusa Biran, Teknik Menulis Skenario Film Cerita (Yogyakarta: Pustaka Jaya,
2006), h. 238
28
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), h.
238
29
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 235
30
untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah perostiwa itu saling
terpisah atau berhubungan, atau bahkan sebab-akibat. Pilihan-pilihan mana yang
diambil ditentukan oleh sejauh mana kepentingan komunikator terhadap
peristiwa tersebut.30
Bentuk kalimat adalah yang berhubungan dengan cara berfikir logis,
yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas jika diterjemahkan kedalam Bahasa
menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan).
Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata Bahasa, tetapi
juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat
yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan
dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.31
Kemudian terakhir adalah kata ganti. Merupakan elemen untuk
memanipulasi Bahasa dengan menggunakan komunikasi yang imajinatif. Kata
ganti merupakan alat yang digunakan oleh komunikator untuk menunjukan
dimana posisi seseorang dalam sebuah wacana. Dalam mengungkapkan
sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang
menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator
semata-mata. Namun, ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap
tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu.
Dalam hal ini, kata ganti merujuk pada konteks kategori tertentu. Berbagai kata
30
31
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 242
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 251
31
ganti yang berlainan digunakan secara strategis sesuai dengan kondisi yang ada.
Prinsipnya adalah merangkul dukungan dan menghilangkan oposisi yang ada.32
4. Struktur Retoris
Struktur ini berhubungan dengan bagaimana penulis menekankan arti
tertentu ke dalam sebuah cerita. Struktur ini melihat bagaimana penulis memakai
kata, idiom, bentuk cerita yang ditampilkan sebagai penekanan arti tertentu
kepada pembaca atau penonton. Dalam struktur retoris ini terdapat dua perangkat
yaitu Leksikon dan Metafora.
Leksikon merupakan pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk
menandai atau menggambarkan peristiwa. Pilihan kata-kata yang dipakai
menunjukan sikap dan ideologi tertentu.33
Metafora merupakan ungkapan dan kiasan dari sebuah wacana teks yang
dimaksudkan sebagai bumbu atau ornament dari suatu teks. Meskipun dikatakan
sebagai sebuah bumbu atau ornamen, penggunaan metafora tertentu juga bisa
dijadika sebagai petunjuk untuk mengerti makna suatu teks.34
32
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 253-254
Eriyanto, Analisis Framing, h. 257
34
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 259
33
BAB III
PROFIL SIMPONI BAND
A. Sejarah Berdirinya Simponi Band
Simponi merupakan sebuah band yang berasal dari Jakarta yang
beranggotakan 5 orang pemuda yang mempunyai kepekaan sosial yang cukup tinggi,
yaitu: M. Berkah Gamulya (vokal latar, pemateri), Rendy Ahmad (vokalis, gitaris),
Rama Aruman (bassist, vocal latar), Bayu Agni (gitaris, vokal latar) dan T. Zulqaini
Khaiqal (drummer). Band ini terbentuk pada tanggal 28 Oktober 2010. Nama
Simponi itu sendiri merupakan sebuah singkatan dari “Sindikat Musik Penghuni
Bumi” yang bisa diartikan sebagai sekelompok pemuda penghuni bumi yang indah
ini yang ingin menyuarakan suaranya melalui musik.1
Pada awal terbentuknya, Simponi bukan merupakan sebuah band, melainkan
sebuah perkumpulan, sindikat, paguyuban yang terdiri dari beberapa band, penyanyi
solo dan beberapa beatboxer. Kemudian dari beberapa band tersebut dilakukan
seleksi sehingga terbentuklah menjadi satu band yaitu Simponi pada tahun 2012.
Bisa dikatakan personil dari band Simponi merupakan “cabutan” dari beberapa band
yang ikut dalam perkumpulan tersebut. Layaknya sebuah band, sudah hal wajar dan
lumrah jika mengalami perantian personil. Begitupun dengan Simponi, formasi yang
sekarang adalah formasi yang ke tiga setelah beberapa kali berganti personil.
1
www.simponi10.blogspot.com, yang diakses pada tanggal 5 April 2016 Pukul 20.00 WIB
32
33
Awal terbentuknya Simponi menjadi sebuah band, para personil Simponi
merasa kurang percaya diri dengan nama Simponi tersebut. Karena mereka berfikir
bahwa nama Simponi untuk dijadikan sebuah nama band terasa sangat culun dan
kurang greget serta terasa sangat feminis ketika didengar. Seperti diungkapkan M.
Berkah Gamulya salah satu personil Simponi, bahwa:2
”Ketika Simponi terbentuk menjadi satu band, kami sempat berfikir
bahwa nama Simponi itu kurang pas untuk dijadikan sebuah nama
band. Karena terdengar culun dan terkesan feminim ketika sebuah
band diberikan nama Simponi, seperti kurang greget.”
Mereka sempat berfikir untuk mengganti nama menjadi “sindikat musik”
atau “sister in danger” yang terdengar lebih pas untuk dijadikan sebuah nama band.
Namun cukup banyak yang tidak setuju ketika mereka ingin mengganti nama
tersebut sehingga mereka tetap menggunakan nama Simponi sampai saat ini yang
merupakan singkatan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi yang terdengar lebih
filosofis ketika mengetahui singkatan dari Simponi itu sendiri.
Simponi merupakan sebuah band yang mengusung genre Pop-Rock dan
memilih jalur Independent atau biasa disebut band Indie dalam menciptakan dan
menyebarluaskan lagu-lagu mereka kepada pendengar musik. Maksud band indie di
sini adalah mereka memproduksi lagu dan menyebarluaskan lagu-lagu mereka
secara mandiri tanpa ada campur tangan dari pihak label rekaman, sehingga mereka
lebih bebas dalam menulis dan mencurahkan ide-ide dalam membuat lagu tanpa
adanya intervensi dari pihak label. Atas dasar hal ini Simponi lebih memilih menjadi
sebuah band indie. Namun mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk
2
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi,
Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
34
bergabung dengan pihak label rekaman agar musik mereka bisa didengar oleh lebih
banyak pendengar musik.
Berbeda dengan banyak band sekarang yang selalu mengangkat tema cinta,
galau, sedih dan air mata, Simponi lebih memilih untuk menjadikan isu-isu sosial
untuk dijadikan sebagai tema utama untuk dijadikan sebuah lagu. Mereka
menganggap bahwa isu-isu sosial lebih penting diangkat untuk dijadikan tema
utama dalam membuat lagu karena permasalahan bangsa ini bukan hanya sekedar
masalah cinta, galau dan air mata. Lagu-lagu yang Simponi ciptakan merupakan
lagu-lagu yang bertemakan mengenai isu-isu sosial yang terjadi pada bangsa ini.
Seperti isu tentang lingkungan, kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan
perempuan, toleransi antar umat beragama, pelanggaran HAM dan masalah korupsi
yang tidak pernah hilang dari negeri ini. Selain itu mereka juga membuat lagu yang
bertemakan tentang cinta, karena menurut mereka anak muda harus paham dan
merasakan cinta.3
B. Visi Dan Misi
Sejak awal terbentuk sebuah perkumpulan dan paguyuban dari beberapa band
sampai hingga menjadi satu band yaitu Simponi tujuan awal mereka adalah ingin
menjadikan musik sebagai alat atau media pendidikan. Jadi musik bukan hanya
sekedar dijadikan sebagai media untuk menghibur saat mengisi waktu luang, namun
mereka juga ingin menjadikan musik sebagai media untuk menyalurkan pesan-pesan
3
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
35
dan menjadikan musik sebagai alat untuk pendidikan. Seperti yang dikatakan oleh
M. Berkah Gamulya, yaitu:4
“simponi berawal dari sebuah perkumpulan dari banyak band sampai
menjadi satu band yang mempunyai tujuan utama untuk menjadikan
musik sebagai media pendidikan. Sehingga dengan seperti itu kami
sebagai sebuah band merasa lebih berguna. Dan Simponi ada untuk
pendidikan, jika kami tidak memerikan sebuah pendidikan melalui
musik maka Simponi tidak ada atau bubar”
Selain itu Simponi juga ingin turut berperan dalam mengatasi masalah sosial
yang ada di Indonesia melalui lirik-liriknya yang berisikan tentang masalah-masalah
sosial yang ada di Indonesia. Mereka juga mempunyai cara yang mereka anggap
cukup efektif untuk melakukan pendidikan melalui musik. Yakni dengan
mengadakan Diskusi Musikal ke sekolah-sekolah dan universitas-universitas yang
ada di Indonesia.
Simponi bisa dikatakan sebagai band pertama yang menggunakan konsep
diskusi musikal disetiap acara mereka. Maksud dari konsep diskusi musikal disini
adalah memadukan antara seminar dengan sebuah konser musik dari sebuah band.
Adanya ide konsep diskusi musikal ini berawal pada tahun 2010 mereka ingin
mengadakan seminar atau penyuluhan ke sekolah-sekolah namun bukan penyuluhan
yang membosankan lalu terciptalah konsep diskusi musikal dimana ketika seminar
atau penyuluhan sedang berlangsung, musik pun juga terus berjalan. Dan lagu-lagu
yang dibawakan juga harus sesuai dengan tema penyuluhan atau seminar tersebut.
Respon dari para peserta seminar juga sangat positif karena mereka mendapatkan
hiburan sekaligus informasi dari diskusi musikal tersebut. Pesan yang ingin
4
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
36
disampaikan juga bisa dikatakan lebih mengena karena seminar tersebut menjadi
lebih menarik dan tidak membosankan sekaligus musiknya juga menjadi lebih
berbobot.5
Sampai saat ini mereka telah mengadakan acara diskusi musikal di 230
sekolah dan kampus, dengan total pelajar dan mahasiswa sebanyak 32.030 di
Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, NTT dan Maluku yang dilakukan dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2015.6
Selain itu Simponi band juga ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa
lebih memperluas dalam memaknai sebuah lagu, dimana lagu tersebut juga bisa
dijadikan sebagai alat untuk mendidik dan memberikan informasi. Bukan hanya
sebagai alat untuk hiburan semata dengan simbol-simbol cinta dan kegalauan.
C. Karya Yang Diproduksi
Awal terbentuknya Simponi menjadi sebuah band pada tahun 2012, mereka
hanya memiliki satu buah single lagu yang berjudul “Vonis”. 7 Melalui lagu yang
berjudul Vonis inilah mereka mulai prestasi yang bisa mengharumkan bangsa
Indonesia dikancah musik Dunia. Lewat lagu Vonis pula nama Grup Band Simponi
mulai dikenal oleh penikmat musik di Indonesia. Bisa dikatakan lagu vonis ini
merupakan sebagai lagu “jagoan” yang mengantarkan Simponi bisa berprestasi dan
dikenal.
Lagu yang berjudul Vonis ini merupakan sebuah lagu yang bertemakan
tentang korupsi yang semakin merebak, memburuk dan semakin memprihatinkan di
5
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada 28 Maret 2016 Pukul 20.00 WIB
7
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
6
37
Indonesia. Karena semakin berkembangnya zaman perilaku korupsi di Indonesia
semakin “menggila” dan semakin berani tanpa memandang usia ataupun jenis
kelamin. Dalam lagu ini juga diceritakan bagaimana dari dampak korupsi yang
terjadi di Indonesia. Selain itu, dalam lagu ini juga terdapat ajakan untuk para
pemuda yang tidak boleh diam dalam melihat perilaku korupsi.
Pada tahun 2013, Indonesian Corruption Watch (ICW) memproduksi album
kompilasi yang berisikan tentang lagu-lagu dari band-band Indonesia yang
mempunyai tema tentang Anti-Korupsi yang diberi judul “Frekuensi Perangkap
Tikus I”, dan lagu Vonis ini menjadi salah satu lagu yang ada dalam album
kompilasi tersebut. Momentum ini juga dijadikan sebagai sebuah pengantar menuju
mini album debut mereka.8
Kemudian setahun berselang pada tahun 2013 mereka merilis mini album
mereka yang pertama yang diberikan nama “Cinta Bumi Manusia”. Mini album ini
merupakan album debut mereka setelah terbentuk menjadi sebuah band. Sebagimana
band indie, semua biaya dan persiapan rekaman pada mini album ini dikerjakan
secara mandiri.9 Secara garis besar mini album ini memabahas tentang isu-isu sosial
yang tengah hangat pada saat itu, seperti: Korupsi, kekerasan terhadap perempuan
dan juga lingkungan hidup. Dalam mini album ini terdapat empat buah lagu yang
diciptakan sendiri oleh para personil Simponi. Tidak lupa pada mini album ini single
pertama mereka yang berjudul “Vonis” juga turut menjadi salah satu lagu di mini
album ini, selain lagu Vonis terdapat tiga buah lagu lainnya, yaitu: Sister in Danger,
8
9
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 20.00
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 20.00
38
We are Sinking dan Sejenak Mengerti. Di bawah ini merupakan lirik dan penjelasan
dari setiap lagu yang ada pada mini album ini:
WE ARE SINKING
Day by day
Looks we never care about the world
So the nature is sick
And the earth is dying
VONIS (VERDICT)
Semua karena korupsi
Negeri kaya anak kurang gizi
Rakus pejabat politisi
Bangsa kaya anak tak sekolah
Earth has been destroyed
Pengusaha rakus hutan gundul
Bencana datang tak henti
Vonis hakim bisa dibeli
Koruptor dilindungi
It is getting hotter
It is greedy industries
Sink, we are sinking
To the future that so dark
This is not a forecast
This is a bad fact
It is a strong warning
For you the policy maker
SISTER IN DANGER
My old sister is in danger
My young sister is in danger
My aunty is in danger
My mother is in danger
Don’t teach how to dress
Teach your brain about humanity
My family is in danger
Your family is in danger
My friends is in danger
You are all in danger
Don’t rule how to walk
Watering your heart with kindness
Don’t you blame the victims
Maybe you’ll be the next
Lets question the law
Where has justice gone
Show respect, empathy
Live in solidarity
Improve our attitude
We are making a movement
We are not a silent generation
Share your wild imagination
We are building a revolution
Kita mengaku bertanah air Satur tanah air
tanpa korupsi
Kita mengaku berbangsa satu
Bangsa yang lestari
Kita mengaku berbahasa Satu Bahasa tanpa
kekerasan
One world without corruption
Indonesia without corruption
FAJAR MUNIR, SENJA KAMISAN
Malam tersenyum dalam misteri , Tuhan
selalu dalam dekap
Kamu menawan dalam sederhana, Cintamu
luar biasa
Api bumi sepanas semangatmu, Embun pagi
sedingin nasehatmu
Lalu akar tumbuh membesar, Kuat dan tak
tercabut
Kamisan, menolak lupa, Kamisan, lawan
ketakutan
Payung hitam, coba hapus kelam, Payung
hitam, untuk keadilan
39
Justice from the mind
Perjuangan baru selangkah, Tuk kemuliaan
sesama manusia
Mereka panik lalu membunuh, Muntahmu
muntahkan amarah
Tabel 3.1 Lirik Lagu Mini Album Simponi
“Vonis” merupakan judul single pertama mereka, dan juga lagu ini merupakan
lagu yang mengharumkan nama Simponi dan nama Indonesia di kancah musik
Internasional. Pada lagu ini Simponi berusaha menyuarakan bagaimana semakin
buruk dan meluasnya korupsi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, dalam lagu ini
juga dijabarkan secara singkat bagaimana dampak dari korupsi itu sendiri terhadap
masyarakat Indonesia. Dalam lagu ini juga Simponi berusaha menyadarkan dan
mengajak generasi muda untuk bertindak terhadap korupsi dan jangan menjadi
generasi yang hanya diam. Secara garis besar lagu ini juga mengekspresikan sikap
untuk melawan korupsi.10
“Sister In Danger” Melalui lagu ini Simponi kembali berhasil mengharumkan
nama Indonesia di kancah musik Internasional. Lagu Sister In Danger ini berhasil
menjadi juara I kompetisi musik “Sounds Of Freedome” di Inggris pada tahun 2012.
Lagu ini merupakan sebuah lagu yang dipersembahkan kepada seluruh wanita korban
pelecehan dan perkosaan. Secara garis besar lagu ini membahas mengenai kekerasan
dan pelecehan yang terjadi pada perempuan yang semakin marak belakangan ini.
“We are Sinking” merupakan sebuah lagu yang yang diciptakan untuk tujuan
menyadarkan bagaimana lingkungan dan alam kita sudah semakin rusak karena
kemajuan zaman. Lirik lagu ini juga berusaha untuk menyadarkan bahwa kita sebagai
10
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
40
penghuni bumi sudah tidak perduli lagi dengan kondisi alam dan lingkungan kita.
Bagaimana sudah banyak pabrik-pabrik yang didirikan tanpa melihat lebih jauh
dampaknya terhadap alam.
“Sejenak Mengerti” adalah satu-satunya judul yang bertemakan tentang cinta
dalam mini album “Cinta Bumi Manusia” ini. Lagu ini dipersembahkan untuk para
pemuda yang menurut simponi juga harus mengerti dan memahami apa itu yang
dinamakan cinta.
Kemudian pada 8 Maret 2014 Simponi meluncurkan album perdana mereka
setelah sebelumnya mengeluarkan mini album. Album ini mereka beri nama “Jejak
Langkah kita” yang juga terinspirasi dari karya Pramoedya Ananta Toer yaitu
Tetralogi Buruh. Album ini sengaja mereka luncurkan pada tanggal 8 Maret karena
pada tanggal itu pula bertepatan dengan hari Perempuan Internasional. Album ini
juga tetap membahas mengenaui isu-isu sosial seperti lingkungan hidup, korupsi, dan
kekerasan terhadap perempuan dan anak.11
Alasan mereka meluncurkan bertepatan dengan hari perempuan internasional
karena album “Jejak Langkah Kita” ini mereka persembahkan kepada para
perempuan yang mengalami tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Album ini
berisikan 10 buah lagu, beberapa lagu pada album ini mereka buat dan persembahkan
kepada para perempuan untuk menjadi bagian gerakan nasional dan internasional
pengehentian seksual. Selain itu lagu “Sister in Danger” juga turut kembali masuk
pada album mereka ini. Sembilan lagu yang lain adalah: PerEMPUan, Terlalu
11
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB
41
Banyak, Kisah Cicak Dan Buaya Belum Selesai, Pesisir Laut Milik Kami, Trias
Corruptica, Fajar Munir Senja Kamisan, Berebut Surga, Gunung Padang Dan Bilang
Saja.12
Berbeda dengan mini album sebelumnya, keunikan dari album ini adalah pada
segi pendanaan. Pada album “Jejak Langkah Kita” Simponi mengadakan Crowd
Funding, yaitu pendanaan massal atau bisa dikatakan sebagai sumbangan dari para
fans, sahabat dan beberapa lembaga yang juga turut berpartisipasi.13 Dibawah ini
adalah lirik lagu dan penjelasan lagu dari album “Jejak Langkah Kita”:
TERLALU BANYAK
Rumah bagai rimba / Hawa nafsu hewan
buas
Otak kosong, hati beringas / Anak sendiri
menjadi mangsa
Sekolah bagai lautan / Diserang badai tanpa
teladan
Ilmu bintang tak diajarkan / Masa depan
telah tenggelam
Tak sanggup lagi, tuliskan lagi / Inisial
korban, setiap hari
Semakin banyak, semakin muda / Semakin
dekat, semakin suram
Pergaulan bagai perjudian / Sembarang
kawan penuh jebakan
Pacar percaya jadi perdaya / Informatika
simalakama
KISAH CICAK BUAYA BELUM
SELESAI
Si cicak badannya kecil / Buntut putus tak
akan mati
Ditangkaplah para pengutil / Agar negeri
bebas korupsi
Si buaya giginya tajam / Badannya besar
kulitnya keras
Kasak-kusuk bikin konspirasi / Rekeningnya
gendut sekali
Cicak tak takut lawan buaya / Ibu pertiwi jadi
taruhannya
Cicak tak gentar diserang buaya / Demi anak
cucu kita
Jangan kita biarkan / Keadilan harus
ditegakkan
PESISIR DAN LAUT MILIK KAMI
Kekayaan kita ada di laut / Kemiskinan kita
ada di pesisir
Ikan-ikan mati karena pencemaran /
Reklamasi menjadi-jadi, kampung nelayan
jadi korban
PEREMPUAN
Cita tak bisa tegak / Tanpa rasa berani
Kita bangun pasak / Dengan perjuangan
Rentenir merajalela, anak nelayan tak
sekolah
Perahu tak lagi anggun, jembatan beton terus
12
13
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB
42
sejati
dibangun
Kendaraan tercepat / Adalah imajinasi
Biarkan kami melesat / Untuk kesetaraan
yang hakiki
Kami akan rebut kembali / Pesisir, laut,
milik kami
Nenek moyang orang pelaut / Semangat kami
pantang surut
Luka tegarkan jiwa / Hilang dalam senyuman
Duka bangunkan rasa / Satu dalam pelukan
Agar kesedihan / Menjadi masa lampau
Agar keadilan / Melimpah dalam sejarah
Jatah solar menguap, dihisap koruptor
Monopoli sektor properti, pantai bukan milik
kita lagi
(Empu) Bukan objek seksual / (Empu)
Subjek keadilan
(Empu) Kemuliaan, kehormatan / (Empu)
Lahirkan masa depan
FAJAR MUNIR, SENJA KAMISAN
Malam tersenyum dalam misteri / Tuhan
selalu dalam dekap
Kamu menawan dalam sederhana / Cintamu
luar biasa
TRIAS CORRUPTICA
ExecuTHIEVES pencuri negeri sipil
Subsidi dicabut, bank-bank di-bail out
Api bumi sepanas semangatmu / Embun pagi
sedingin nasehatmu
Lalu akar tumbuh membesar / Kuat dan tak
tercabut
LegislaTHIEVES rajin bolos dan plesir
Utak-atik anggaran, minta komisi
JudicaTHIEVES jadi sarang mafia
Jubah hitam, palu ketidakadilan
Jumat keramat untuk kalian / Baris saja
dalam antrian
Koruptor harus dimiskinkan / Hey kawan, ini
kewajiban!
PancaGILA
1. Keuangan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang tidak adil dan tidak
beradab
3. Permusuhan Indonesia
4. Kerakyatan yang tidak dipimpin oleh
hikmat, tanpa kebijaksanaan, dalam
permusyawaratan perwakilan asal-asalan
5. Ketidakadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
GUNUNG PADANG
Pendar purnama pendar jiwa / Mengantarku
pada pintu purba
Meniti perjalanan ke masa silam / Mendaki
Kamisan, menolak lupa / Kamisan, lawan
ketakutan
Payung hitam, coba hapus kelam / Payung
hitam, untuk keadilan
Perjuangan baru selangkah / Tuk kemuliaan
sesama manusia
Mereka panik lalu membunuh / Muntahmu
muntahkan amarah
BEREBUT SURGA
Tuhan semesta memberi cintanya / Kepada
semua umat manusia
Namun manusia berebut kasihnya / Saling
bertarung, tega menghukum
Tuhan ciptakan kita berbeda / Lalu mengapa
kita melawan-Nya
Perbedaan jadi anugerah / Jika akal dan hati
menangkap ilmu yang telah diberikan-Nya
Maka tiada lagi permusuhan / Dan umat
manusia hidup dalam kedamaian sejati /
Kemanusiaan lah jiwanya
Minoritas ditindas, mayoritas melindas /
Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!
43
asa kejayaan bangsa
Denting musik indah bebatuan / Semilir
angin penuh kesejukan
Gunung Padang adalah perenungan / Tentang
rahasia suatu kemegahan
Akan kembali langkahku pada Gunung
Padang / Gotong royong untuk sejarah
peradaban / Sibak semua mimpi, tunjukkan
pada dunia / Disana kutemukan akarnya
BILANG SAJA
Segala yang ada di diriku / Kau hancurkan
semua ini
Dengan kata manismu / Hilang percaya aku
padamu
Pengorbanan yang telah kuberikan / Tiada
artinya lagi
Semua karena masa lalumu / Apa peduli
dirimu
Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk
dirimu
Bilang saja bila kau tak lagi cinta / Bilang
saja bila kau masih mencintainya
Bilang saja cinta kalau itu dusta / Bilang saja
kalau kau tak pernah mencintai aku
Hilang percaya aku padamu / Kau sia-siakan
aku
Dengan semua pengorbananku / Apa peduli
dirimu
Dengan kesetiaanku pada dirimu / Untuk
dirimu
Tabel 3.2 Lirik Lagu Album Jejak Langkah Kita
“Terlalu Banyak” merupakan sebuah lagu yang mereka ciptakan dan
persembahkan kepada para perempuan yang mengalami tindakan kekerasan. Lagu ini
membahas tentang banyaknya perempuan yang menjadi korban tindakan kekerasan
seksual. Selain itu dalam lagu ini juga membahas tentang para pelaku kekerasan
tersebut yang berada sangat dekat dengan korban dengan memanfaatkan “relasi
kuasa” seperti status, umur, jabatan, agaman dan lainnya.
“PerEMPUan” lagu ini juga merupakan sebuah lagu yang mereka
persembahkan kepada para perempuan, penyintas, organisasi, laki-laki, transgender
dan siapapun yang tak pernah lelah memperjuang hak-hak perempuan, penghentian
44
kekerasan terhadap perempuan dan keadilan gender. Lagu ini membahas bagaimana
perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki dan bukan hanya menjadi
objek seksual semata.
“Kisah cicak dan buaya belum selesai” adalah sebuah lagu yang bertemakan
tentang perlawanan dan usaha-usaha pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh para
koruptor dan kawan-kawannya. Dalam lagu ini dibahas bagaimana para koruptor
berupaya melemahkan hukuman terhadap para koruptor dengan segala cara. Mereka
menggunakan jabatan dan kekuasaannya.
“Pesisir laut milik kami” merupakan sebuah lagu yang menceritakan tentang
ironi kehidupan nelayan yang jauh dari perspetif maritim, lagu ini juga membahas
bagaimana tentang lingkungan hidup di pesisir yang rusak dan tercemar akibat
reklamasi dan pencemaran lingkungan. Lagu ini juga dibuat dengan bekerja sama
dengan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA).
“Fajar Munir Senja Kamisan” adalah sebuah lagu yang dipersembahkan
kepada pahlawan pembela Hak Asasi Manusia yaitu Munir. Lagu ini juga
menceritakan bagaimana proses pengadilan terhadap kasus pembunuhan Munir yang
masih belum selesai. Lagu ini juga dipersembahkan kepada para pejuang aksi
“Kamisan” yang dilakukan setiap minggunya.
“Trias Corruptica” sebuah lagu
yang bertemekan tentang korupsi.
Menceritakan bagaimana tindakan korupsi yang semakin banyak dan beranak-pinak
di semua sector kehidupan berbangsa dan bernegara. Lagu ini juga sebagai bentuk
dukungan terhadap KPK dan pihka-pihak yang terus berjuang untuk pemberantasan
korupsi.
45
“Berebut Surga” secara garis besar lagu ini membahas bagaimana semakin
rendahnya kita dalam bertoleransi antar umat beragama. Dalam lagu ini juga
dijabarkan bagaimana kita sebagai umat beragama saling “menuhankan” antar satu
dengan yang lainnya, dan juga saling menghakimi serta merasa dirinyalah yang
paling benar.
“Gunung Padang” merupakan lagu yang menceritakan keindahan situs-situs
prasejarah yang ada di Indonesia. Lagu ini juga sebagai penghargaan atas situs-situs
prasejarah yang diteliti dengan tekun oleh para peneliti dari dalam dan luar negeri.
Lirik dari lagu ini diciptakan ole Dr. Lily Tjahjandari (Phil) yaitu salah satu anggota
tim terpadu riset mandiri gunung padang.
Lagu terakhir dalam album ini adalah lagu yang berjudul “Bilang Saja”.
Merupakan satu-satunya lagu yang bertemakan tentang cinta dan kegalauan remaja
masa kini.
D. Prestasi Yang Diraih Simponi Band
Grup band Simponi merupakan sebuah band yang beraliran Pop-Rock yang
mengusung jalur indie. Mungkin kita memang masih jarang melihat mereka tampil
di layar kaca karena mereka bukan band label yang hampir setiap hari kita lihat di
layar kaca yang kebanyaka mengusung tema cinta dan galau pada setiap lagunya.
Meskipun begitu, prestasi dari Simponi tidaklah dapat kita pandang sebelah mata
dalam menghamrumkan nama Indonesia dalam kancah musik Mancanegara.
Pada tahun 2011, mereka mendapatkan penghargaan dari MURI (Museum
Rekor Indonesia) karena menggelar diskusi musikal dengan tema Global Warming
yang dinamakan dengan Rock N’ Green Tour. Diskusi musikal ini diselenggarakan
46
di 82 sekolah di pulau Sumatera, Jawad an Bali yang dilakukan selama 82 hari NonStop.14
Bisa dikatakan grup Band Simponi merupakan band yang pertama yang
menggunakan konsep diskusi musikal dalam setiap penampilannya. Mereka tidak
hanya sekedar memainkan musik sebagai hiburan saja namun juga memberikan
penyuluhan atau seminar yang dikemas dengan nama diskusi musikal. Dalam rentan
waktu dari tahun 2010 sampai tahun 2015 simponi sudah menggelar diskusi musikal
di 230 sekolah/kampus, yang diselenggarakan di 48 kota di pulau Jawa, Sumatera,
Jawa, Bali, NTT dan Maluku. Dengan total peserta mencapai 32.030
siswa/mahasiswa. Kegiatan semacam ini sangatlah jarang dilakukan oleh grup band
zaman sekarang.15
Dalam kancah musik Internasional, prestasi dari grup band Simponi juga
tidak bisa dianggap remeh dan dipandang sebelah mata. Pada tahun 2012 Simponi
berhasil menjadi juara II di kompetisi Musik Fair Play di Belgia dan Brazil.
Kompetisi Fair Play merupakan sebuah kompetisi musik Internasional tentang AntiKorupsi yang di ikuti oleh banyak musisi seluruh dunia. Melalui lagu yang berjudul
“Vonis” Simponi berhasil merebut juara II dikompetisi tersebut. Lagu tersebut
merupakan sebuah lagu yang membahas bagaimana korupsi di Indonesia yang
semakin hari bertambah banyak dan semakin parah. Setelah berhasil menjadi juara II
dikompetisi tersebut, kemudian Simponi diajak untuk bekerja sama bersama KPK
14
15
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
47
dan ICW sebagai duta dari lembaga tersebut untuk menyelenggarakan diskusi
musikal yang bertemakan tentang Anti-Korupsi.16
Grup Band Simponi juga mewakili Indonesia di acara Asia Pacific
Environmental Youth Forum di Korea Selatan pada tahun 2011 dan 2012.17 Ini
merupakan sebuah acara untuk memperingati hari pemuda pemuda internasional,
yang diadakan untuk membantu pemuda internasional dalam menyuarakan tentang
isu lingkungan hidup, kesadaran lingkungan dan global warming.18
Kemudian pada tahun 2014 dengan lagunnya yang berjudul “Sister in
Danger”, Simponi berhasil menjadi juara I pada kompetisi Sounds of Freedome di
Inggris. Kompetisi ini merupakan sebuah kompetisi Internasional yang membahas
tentang isu-isu sosial yang diikuti oleh banyak sekali musisi dan band dari berbagai
negara. Lagu Sister in Danger merupakan sebuah lagu yang membahas bagaimana
semakin merebaknya pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan.19
Selain bekerja sama dengan ICW dan KPK, saat ini Simponi juga telah
bekerja sama dengan Komnas perempuan, YAPHI, Mongabay Indonesia, The Body
Shop Indonesia, Nutrifood dan Mizan Productions. Selain itu Simponi juga menjadi
duta BHACA (Bung Hatta Anti-Corruption Awards).
16
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.
www.simponi10.blogspot.com diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 14.00 WIB
18
www.icimod.org/?=4130, yang diakses pada tanggal 12 April 2016 Pukul 09.00 WIB
19
www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 12 April 2016 Pukul 10.00 WIB
17
BAB IV
TEMUAN ANALISIS DATA
A. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki Pada Lagu yang
Berjudul “Vonis”
1. Struktur Sintaksis
Struktur sintaksis berkaitan dengan bagaimana wartawan merangkai
peristiwa di dalam sebuah cerita. Namun dalam penelitian ini kita akan melihat
bagaimana grup band Simponi sebagai pencipta lagu merangkai sebuah lagu
yang ingin disampaikan kepada pendengar.1
a. Judul
Judul dari lagu ini adalah Vonis. Kata “vonis” merupakan sebuah
istilah hukum dan sangat sering kita dengar dalam sebuah persidangan. Arti
dari kata Vonis itu sendiri merupakan pemberian keputusan jumlah hukuman
dan penentuan bersalah atau tidaknya seseorang dalam sebuah persidangan
yang dilakukan oleh hakim dan jaksa. Alasan dari grup band Simponi
menggunakan kata Vonis menjadi sebuah judul lagu karena mereka melihat
bahwa saat ini keadaan lembaga hukum di Negara kita sudah sangat
memprihatinkan. Hal ini merujuk pada kenyataan bahwa cukup sering kita
melihat bahwa para hakim dan jaksa yang seharusnya menjadi penegak
hukum di Indonesia saat ini dengan mudahnya menerima suap yang
1
Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113
48
49
diberikan oleh orang yang bersalah untuk meringankan hukuman yang akan
diberikan oleh hakim tersebut. Atas dasar hal tersebut kata Vonis menjadi
pilihan grup band Simponi untuk menjadi judul dari lagu ini. Selain itu, kata
Vonis menjadi pilihan judul lagu ini karena secara garis besar lagu ini ingin
menjelaskan keadaan hukum di negara kita dan para penegak hukum yang
sudah sangat memprihatinkan yang menjadikan hukum layaknya barang
dagangan untuk diperjual-belikan dan perilaku korupsi serta dampak dari
korupsi tersebut di negara kita. Tentu saja hal ini diperkuat dengan
pernyataan dari salah satu personel grup band Simponi yang diwawancarai
oleh peneliti yaitu M. Berkah Gamulya yang mengatakan:
“Dari zaman dulu sampai sekarang bukannya mengalami perbaikan
tapi malah bertambah buruk. Korupsi masih terus terjadi padahal
sudah ada KPK yang menangkap para koruptor, informasi sudah
terbuka dan sudah terjadi reformasi. Harusnya ketika reformasi 1998
terjadi, harapannya pada waktu itu korupsi akan hilang. Tapi pada
kenyataannya sampai sekarang masih banyak yang takut-takut bahkan
secara terang-terangan melakukan korupsi. Bentuk korupsi itu macammacam, mungkin kita yang masih muda tidak melakukan korupsi uang
hingga milyaran tapi kiat melakukan “damai” dengan polisi, atau buat
KTP masih melalui calo. Jadi lagu vonis ini seperti rangkuman dari
akibat-akibat, penyebab-penyebab dari korupsi.”2
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa
melalui lagu Vonis ini pencipta lagu berusaha untuk menonjolkan lembaga
hukum sebagai subjek dari lagu tersebut. Suatu lagu bisa dikatakan memiliki
nilai jual yang sangat besar jika lirik-lirik dan nada berpadu selaras sehingga
menciptakan sebuah lagu yang menarik untuk di dengar dan di nikmati.
2
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi,
Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
50
Selain itu judul dari lagu tersebut menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan nilai jual lagu tersebut.
b. Lead
Lead yang terdapat dalam lagu Vonis ini diawali oleh lirik:
Semua karena korupsi,
Negeri kaya anak kurang gizi,
Rakus pejabat politisi,
Bangsa kaya anak tak sekolah
Jenis lead yang digunakan dalam lagu ini adalah lead who (teras berita
siapa) yaitu teras berita yang menempatkan seseorang baik individu seperti
tokoh penting, public figure, selebritis, orang terkemuka atau orang yang
punya kedudukan dan juga institusi seperti lembaga pemerintah, organisasi,
perusahaan dan lain-lain.3
Dari penggalan lirik tersebut penggunaan lead who di sini adalah
untuk menggambarkan keadaan para pejabat dan para politisi yang
melakukan korupsi untuk kepuasan pribadi.
Hal ini dapat terlihat dari
petikan lirik “rakus pejabat politisi”. Makna rakus dalam lirik tersebut dapat
diartikan sebagai sebuah keserakahan dari pejabat dan para politisi untuk
memenuhi keinginan pribadi dengan melakukan korupsi. Pejabat dan politisi
dalam lirik tersebut merupakan sebuah gambaran dari orang-orang yang
mempunyai jabatan, wewenang dan kekuasaan dalam membuat dan
3
Suhaimi,M. Si dan Ruli Nasrullah, M. Si. Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta, 2009)
51
menentukan sebuah kebijakan dalam suatu daerah ataupun negara. Korupsi
tersebut dapat terjadi karena para pejabat dan
politisi tersebut
menyalahgunakan wewenang dan kuasa yang dimilikinya dalam membuat
dan menentukan sebuah keputusan dan kebijakan di suatu daerah atau
negara. Belakangan ini tidak jarang bahkan bisa dikatakan sering kita meilhat
berita-berita yang menyajikan dan menayangkan ditangkapnya para politisi
dan pejabat yang mempunyai kekuasaan dalam menentukan kebijakan atau
keputusan seperti anggota DPR, Gubernur, Bupati serta para pengusaha yang
ditangkap oleh KPK karena melakukan tindakan korupsi dan suap.
Pada lead lagu tersebut juga dijelaskan dampak dari para pejabat dan
politisi yang melakukan korupsi yang terdapat pada lirik “negeri kaya anak
kurang gizi, bangsa kaya anak tak sekolah”. Pada lirik tersebut terdapat kata
negeri kaya dan bangsa kaya, kedua kata tersebut mempunyai kesamaan
makna yang merujuk pada negara kita yaitu Indonesia yang merupakan
sebuah negara yang besar dan kaya dimana kita mempunyai sumber daya
alam yang sangat banyak dan berlimpah ruah. Seperti emas, minyak bumi,
batu bara dan kekayaan alam yan lainnya. Menjadi sebuah ironi ketika
bangsa besar dan memiliki kekayaan alam yang sangat banyak namun masih
banyak terdapat masyarakat yang miskin. Selain itu kondisi anak-anak
negara ini juga memprihatinkan karena masih cukup banyak pula anak-anak
yang menderita kekurangan gizi dan anak-anak yang tidak bisa bersekolah
karena tidak mempunyai dana dan fasilitas sekolah yang sangat kurang. Pada
52
lead lagu ini juga terdapat lirik “semua karena korupsi”, lirik ini bisa
dimaknai sebagai
korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan politisi
merupakan akar masalah yang menimbulkan fenomena-fenomena yang telah
dipaparkan di atas.
c. Background (Latar)
Background (latar) dalam lagu vonis ini bisa kita lihat dari lirik:
Vonis hakim bisa dibeli
Koruptor dilindungi
Dari penggalan lirik tersebut kita dapat melihat bahwa latar dari lagu
ini berbicara mengenai kondisi perilaku korupsi yang sudah semakin marak
terjadi bahkan sudah merambah ke lembaga-lembaga penegak hukum yang
ada di negara ini. Hal ini dapat kita lihat pada penggalan lirik “vonis hakim
bisa dibeli”. Dari penggalan lirik tersebut dapat dilihat bahwa grup band
Simponi ingin menyampaikan bahwa saat ini hukuman-hukuman yang
diterima oleh seorang tersangka bukan berdasarkan pada keputusan yang
objektif. Hal ini disebabkan karena seorang hakim yang memberikan sebuah
vonis sudah dapat dengan mudah disuap. Vonis dari seorang hakim bisa
dikatakan sebagai ujung tombak dari sebuah keadilan. Namun ketika seorang
hakim sudah bisa melakukan korupsi dengan cara menerima suap yang
diberian oleh seorang tersangka, tentu saja hal ini bisa diibaratkan seperti
sebuah transaksi jual beli dimana seorang hakim menjadi penjual dengan
cara menawarkan keputusan hukum yang akan diberikan dan seorang
tersangka menjadi pembeli dengan cara menyuap hakim agar bisa
53
meringankan beban hukuman yang akan diterima atau bahkan dibebaskan
dari jeratan hukum. Semua itu akan berdampak kepada keputusan vonis dari
seorang hakim yang sudah tidak objektif karena sudah terjadi suap-menyuap
diantara hakim dan tersangka.
Pada penggalan lirik yang menjadi latar dalam lagu ini juga terdapat
penggalan lirik “koruptor dilindungi”. Penggalan lirik tersebut dapat
dikatakan sebagai kecacatan hukum yang ada di Indonesia. Seorang koruptor
yang seharusnya menerima hukuman yang berat karena telah merugikan
negara, saat ini seperti mendapat perlindungan dari hakim karena bisa
terbebas dari jeratan hukum yang berlaku. Belakangan ini kita sering melihat
keputusan-keputusan dari seorang hakim kepada para tersangka korupsi atau
koruptor sudah bisa dibilang tidak masuk akal. Tidak jarang kita melihat
seorang koruptor yang mendapatkan hukuman sangat ringan atau bahkan di
vonis bebas oleh seorang hakim. Tentu saja hal ini membuat para koruptor
merasa mendapat perlindungan dari jeratan hukum yang berlaku dengan cara
memberikan suap kepada seorang hakim..
d. Penutup
Sementara pada bagian penutup dari lagu Vonis terdapat pada petikan lirik:
One world without corruption
(Satu dunia tanpa korupsi)
Indonesia without corruption
(Indonesia tanpa korupsi)
54
Petikan lirik dari lagu Vonis tersebut bisa dikatakan sebagai harapan
dari si pencipta lirik yaitu M. Berkah Gamulya terhadap masa depan
Indonesia yang berharap bahwa kedepannya Indonesia bahkan seluruh dunia
bebas dari
perilaku korupsi. Pada bagian penutup ini pencipta lirik
menggunakan penekanan pada kata “without corruption”. Dalam framing
bagian penutup bisa dikatakan merupakan bagian penting karena inti dari
sikap dari pencipta lagu tersebut, di mana pencipta lagu berusaha untuk
menunjukan bahwa perilaku
korupsi harus dihentikan. Penggalan lirik
tersebut mempunyai arti “tanpa korupsi”. Pencipta lagu dalam hal ini ingin
menekankan bahwa perilaku korupsi saat ini sudah harus diberantas dan
dihentikan. Hal tersebut bertujuan untuk menjadikan bangsa ini menjadi
bangsa yang jujur dan bersih dari perilaku korupsi yang dapat merugikan.
2. Struktur Skrip
Pada struktur skrip ini berfungsi untuk memberikan tekanan mana yang
didahulukan dan bagaimana informasi penting yang disembunyikan. Bentuk
umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H. Meskipun pola ini tidak
selalu ditemukan pada setiap berita yang ditampilkan. Pada lagu Vonis struktur
skrip yang ditemukan oleh peneliti adalah:
55
Perangkat Framing
Hasil Pengamatan pada Lagu Vonis
What
Perilaku Korupsi
Where
Indonesia
When
-
Who
Pengusaha, politisi, Lembaga dan Aparat Hukum
Why
Hukum bisa dibeli
How
Koruptor dilindungi
Tabel 4.1 Hasil Analisis Struktur Skrip
Kelengkapan struktur skrip pada pada lagu grup band Simponi yang
berjudul Vonis bisa dilihat sebagai berikut, What (apa yang terjadi: semakin
maraknya perilaku korupsi yang seperti sudah menjadi sebuah budaya yang
banyak mengakibatkan dampak yang sangat negatif bagi bangsa ini. Salah satu
dampaknya adalah ketika perilaku korupsi sudah merambah lembaga hukum
maka dengan sangat mudah hukum bisa dipermainkan dan diperjualbelikan,
sehingga membuat lembaga hukum semakin lemah untuk menjatuhkan hukuman
kepada orang yang bersalah), Where (dimana hal tersebut terjadi: dalam lagu
grup band Simponi ini menceritakan perilaku korupsi yang semakin marak
terjadi di Indonesia), When (kapan: dalam lagu ini tidak menyebutkan secara
implisit dan dengan detail sejak kapan korupsi ini terjadi), Who (siapa yang
melakukan tindakan korupsi tersebut: tindakan korupsi yang dilakukan di
Indonesia dilakukan oleh para pengusaha, pejabat, politisi, aparat dan lembaga
hukum. Mereka melakukan korupsi dengan cara yang seakan-akan sudah
56
terorganisir, sehingga sudah saling mengerti maksud dan tujuan dari keduanya),
Why (kenapa hukum di Indonesia semakin lemah: dampak perilaku korupsi yang
sudah menjamah ke lembaga-lembaga penegak hukum di Indonesia membuat
hukum yang ada di Indonesia menjadi lemah. Hal ini terjadi karena hukum yang
ada di Indonesia sudah seperti barang dagangan yang dapat diperjual belikan
dengan cara menyuap hakim untuk meringankan sebuah hukuman), How
(bagaimana dampak dari lemahnya hukum yang berlaku yang bisa dengan
mudah dibeli: hal teresebut akan berdampak pada hukuman yang berlaku di
Indonesia akan menjadi lemah karena vonis yang diberikan oleh seorang hakim
sudah tidak objektif. Ini membuat para koruptor menjadi seperti dilindungi oleh
hukum yang berlaku karena sudah menyuap para hakim).
3. Struktur Tematik
a. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata atau antar kalimat
dalam teks. Koherensi di sini merupakan dua buah kalimat yang
menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak
koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi
dan terlihat berhubungan.4 Dalam lirik lagu Vonis perangkat koherensi
terlihat pada:
Rakus pejabat politisi
Bangsa kaya anak tak sekolah
4
242
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), h.
57
Pada penggalan lirik di atas terdapat dua perbedaan makna tapi
membentuk suatu kesatuan yang koheren. Koherensi yang terdapat pada
penggalan lirik tersebut merupakan sebuah koherensi pembeda (kontras)
yang menggambarkan kalimat satu dipandang kebalikan atau lawan dari
kalmat berikutnya. Pada penggalan lirik di atas penulis lagu berusaha
menyampaikan pesan bahwa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang
besar, Indonesia merupakan sebuah bangsa yang kaya. Sumber daya alam
melimpah ruah dari batu bara, gas, minyak bumi tembaga bahkan emas
sekalipun semua ada di Indonesia. Sangat ironis ketika negara kaya seperti
Indonesia yang seharusnya rakyat sudah bisa menikmati hasil kekayaan
alamnya, yang terjadi malah jauh dari harapan. Salah satunya adalah pada
bidang pendidikan. Saat ini sering kita jumpai anak-anak yang bersekolah
dengan atap langit dan beralaskan tanah. Kurangnya fasilitas untuk anakanak bersekolah bisa dikatakan sebagai kejadian yang sangat ironis untuk
negara yang mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah seperti
Indonesia. Pendidikan dan sekolah merupakan bagian yang sangat vital untuk
membentuk pola fikir anak-anak bangsa ini namun pada kenyataannya saat
ini masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak bisa merasakan bagaimana
rasanya bersekolah. Hal ini bukan tanpa sebab, kurangnya fasilitas
pendidikan dan mahalnya biaya penunjang untuk sekolah dikarenakan tidak
sedikitnya dana yang dikorupsi oleh para pejabat-pejabat dan politisi yang
berkuasa. Mereka mengalihkan dana yang seharusnya untuk fasilitas
pendidikan namun mereka alihkan untuk kekayaan dirinya sendiri.
58
Ketika kedua kalimat itu di koherensikan maka akan terlihat bahwa
perilaku korupsi yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat serta politisi yang
memang mempunyai kekuasaan dan wewenang dalam menentukan suatu
kebijakan dan keputusan berdampak langsung pada masyarakat luas. Salah
satu dampak dari korupsi tersebut adalah banyak anak-anak di Indonesia
yang tidak bisa bersekolah karena tidak mempunyai biaya dan kurangnya
fasilitas sekolah yang ada di Indonesia.
b. Kata ganti
Merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan
suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh
komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam wacana.
Pada lirik lagu Vonis elemen kata ganti berada pada penggalan lirik:
We are making a movement
We are not a silent generation
We are building a revolution
Penggunaan kata We are (kita) Dalam lagu ini ditujukan kepada
orang-orang yang mendengarkan lagu Vonis ini. dengan menggunakan kata
ganti We, grup band Simponi berusaha mengajak kepada orang-orang yang
mendengarkan lagu Vonis ini untuk membuat perubahan atas fenomenafenomena korupsi yang sangat marak terjadi di Indonesia. Selain itu,
penggunaan kata ganti We dalam lagu ini juga dimaksudkan untuk membuat
orang-orang yang mendengarkan lagu Vonis ini untuk turut larut merasakan
dampak dari korupsi dan mengajak untuk melakukan perubahan dan aktif
dalam melawan perilaku korupsi. Penggunaan kata ganti We bisa dikatakan
59
lebih efektif karena menimbulkan makna kebersamaan dibanding dengan
kata ganti aku atau kamu yang seakan lebih menekankan pada makna
individualis.
4. Struktur Retoris
a. Leksikon
Leksikon ini pada dasarnya untuk menandakan bagaimana seseorang
melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang digunakan.
Pada lagu vonis elemen leksikon terdapat pada penggalan lirik:
Vonis hakim bisa dibeli
Pengertian dibeli dalam penggalan lirik lagu tersebut merupakan
keputusan seorang hakim dalam menjatuhkan sebuah hukuman yang sudah
semakin tidak mudah dipercaya karena semakin maraknya aksi suap untuk
meringankan bahkan membebaskan seorang koruptor dari jeratan hukum.
Kata “beli” mungkin sudah sangat sering kita dengar dikehidupan seharihari. Kata tersebut sering kita dengar pada bidang perdagangan atau ketika
terjadi sebuah transaksi jual beli. Kata beli disini berarti juga membayar
sesuatu dengan menggunakan uang atau alat pembayaran lainnya untuk
mendapatkan sebuah barang atau jasa yang kita inginkan dari penjual.
Seorang hakim merupakan sosok yang sangat vital bagi hukum yang ada di
Indonesia bahkan di dunia. Ketika hakim sudah bisa disuap maka hukum
yang ada di negara tersebut bisa disamakan dengan barang dagangan dan
hanya bersifat formalitas saja karena hakim tersebut sudah tidak objektif
dalam menjatuhkan hukumannya.
60
b. Metafora
Pada lirik lagu Vonis perangkat analisis dari retoris yang digunakan
adalah metafora. Terdapat pada penggalan lirik:
Kita mengaku bertanah air satu
Tanah air tanpa korupsi
Kita mengaku berbahasa satu
Bahasa tanpa kekerasan
Penggalan lirik lagu tersebut merupakan penggalan dari bait sumpah
pemuda yang sedikit dimodifikasi oleh si pencipta lagu. Seperti yang
dikatakan oleh M. Berkah Gamulya:
“Jadi lagu vonis ini seperti rangkuman dari akibat-akibat,
penyebab-penyebab dari korupsi dan juga ada sebuah
komitmen denga nada lirik dari sumpah pemuda yang kami
modifikasi sedikit. Yaaa bisa dibilang lagu ini unek-unek dari
simponi melihat kasus korupsi yang tidak pernah selesai.”5
Pada penggalan lirik tersebut terdapat lirik “kita mengaku bertanah air
satu, tanah air tanpa korupsi”. Penggalan lirik tersebut bisa diartikan sebagai
sebuah penegasan bahwa negara kita Indonesia sebagai negara yang besar
dan kaya harus bersih dari perilaku korupsi yang dapat merugikan bangsa
kita. Kata “tanah air” dalam penggalan lirik tersebut dimaksudkan untuk
menjelaskan negara Indonesia dalam sumpah pemuda. Pada penggalan
metafora di lagu ini juga terdapat penggalan lirik “kita mengaku berbahasa
satu, bahasa tanpa kekerasan”. Penggalan lirik ini juga sebagai penegasan
yang menjelaskan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia memiliki satu
bahasa yang disepakati yaitu bahasa Indonesia. Pada penggalan lirik “bahasa
5
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi,
Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
61
tanpa kekerasan” di sini mempunyai arti bahwa bahasa merupakan sebuah
alat untuk berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain yang
digunakan pada kegiatan sehari-hari. Penggunaan bahasa juga bisa
berdampak baik dan buruk di tengah masyarakat, karena bahasa juga bisa
digunakan sebagai alat untuk menyebabkan sebuah pertikaian. Dalam hal ini
grup band Simponi berusaha menyampaikan bahwa bahasa yang kita
gunakan adalah bahasa yang bersih tanpa adanya pertikaian ataupun
kekerasan.
Penggunaan sumpah pemuda pada lagu ini adalah sebagai komitmen
untuk memeberantas korupsi yang ada di Indonesia. Bagaimana kita tahu
bahwa sumpah pemuda merupakan sebuah tonggak sejarah yang sangat
penting bagi bagi bangsa Indonesia, di mana dalam sumpah pemuda tersebut
berisikan tekad dan komitmen para pemuda Indonesia untuk memerdekakan
bangsa Indonesia pada zaman kolonialisme. Melalui lirik pada lagu tersebut
yang merupakan modifikasi dari sumpah pemuda Simponi berusaha
mengajak para pendengarnya khususnya para pemuda untuk menjadikan
negara Indonesia sebagai negara yang bersih tanpa korupsi. Selain itu
penggalan lirik selanjutnya merupakan ajakan bahwa kita sebagai bangsa
yang pintar harus lebih bisa menyaring informasi-informasi yang kita terima.
Dari analisis teks lagu yang berjudul Vonis di atas secara garis besar fakta
yang ingin ditonjolkan oleh grup band Simponi adalah kritikan terhadap para aparat
dan lembaga hukum yang saat ini sangat dengan mudah di suap oleh para pejabat-
62
pejabat, pengusaha dan para politisi. Hukum di negara ini seakan seperti barang
dagangan yang bisa dengan mudah diperjualbelikan. Hal ini membuat hukum yang
ada di Indonesia menjadi sangat lemah dan sangat sulit untuk dipercaya. Selain itu
grup band Simponi melalui salah satu penggalan lirik yang ada pada lagu vonis
berusaha mengajak kepada kita yang mendengarkan lagu tersebut untuk membuat
komitmen melakukan perubahan dan bersikap aktif dan kritis terhadap perilaku
korupsi yang ada di Indonesia yang sudah semakin meresahkan.
63
Struktur
Sintaksis
(skema berita)
Skrip
(kelengkapan
berita)
Tematik
(proposisi dan
hubungan antar
kalimat)
Retoris
Unit
Judul
Teks
Vonis
Semua karena korupsi,
Negeri kaya anak kurang gizi,
Lead
Rakus pejabat politisi,
Bangsa kaya anak tak sekolah
Vonis hakim bisa dibeli
Latar
Koruptor dilindungi
Kutipan
One world without corruption
Penutup
Indonesia without corruption
What
Perilaku Korupsi
Where
Indonesia
When
Pengusaha, politisi, Lembaga dan Aparat
Who
Hukum
Why
Hukum bisa dibeli
How
Koruptor dilindungi
Rakus pejabat politisi
Koherensi
Bangsa kaya anak tak sekolah
We are making a movement
Kata ganti
We are not a silent generation
We are building a revolution
Leksikon
Vonis hakim bisa dibeli
Kita mengaku bertanah air satu
Tanah air tanpa korupsi
Metafora
Kita mengaku berbahasa satu
Bahasa tanpa kekerasan
Table 4.2 Hasil Analisis Framing Lagu Vonis
64
B. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki Pada Lagu yang
Berjudul “Berebut Surga”
1. Struktur Sintaksis
Struktur sintaksis berkaitan dengan bagaimana wartawan merangkai
peristiwa di dalam sebuah cerita. Namun dalam penelitian ini kita akan melihat
bagaimana grup band Simponi sebagai pencipta lagu merangkai sebuah lagu
yang ingin disampaikan kepada pendengar.
a. Judul
Judul yang ditemukan peneliti pada lagu ini adalah Berebut Surga.
Judul yang dibuat pada lagu ini berusaha menonjolkan kita para manusia
yang mempunyai perbedaan agama antara satu dengan yang lainnya. Namun
saat ini rasa toleransi kita sudah semakin memudar. Hal ini diperkuat dengan
pernyataan dari M. Berkah Gamulya pada saat wawancara yang mengatakan:
“Ada ribuan agama di dunia ini jika mereka merasa
agamanya yang paling benar yasudah maka akan terjadi
bunuh-bunuhan. Makanya kita Simponi menciptakan lagu
yang berjudul Berebut Surga. Kami merasa ngapain kita
harus saling memperbutkan kebenaran, kenapa kita harus
saling mengharamkan antara satu dengan yang lainnya,
mengapa kita harus saling menuhankan dan mengkafirkan.
Seakan-akan mereka memaksakan kehendaknya dan
menjadikan toleransi hilang. Jika kita menolak perbedaan
dan intoleran, berarti kita sama dengan melawan kehendak
tuhan. Karena tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Kata
surga pada lagu Berebut Surga nerupakan metamorfosa dari
keyakinan setiap individu yang merasa paling benar dan
saling menghakimi.”6
6
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi,
Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
65
Suatu berita bisa dikatakan memiliki nilai jual apabila berita tersebut
mengandung sesuatu yang akan menarik minat pembaca untuk membacanya.
Begitu pun dengan sebuah sebuah lagu akan memiliki daya tarik dan nilai
jual ketika lagu tersebut memiliki sesuatu representasi dari kehidupan dan
kejadian-kejadian yang dialami sehari-hari dan juga tidak terlepas dari judul
lagu tersebut. Seperti yang dikatakan oleh M.berkah Gamulya sebagai
pencipta lagu Berebut Surga, dalam lagu ini dia menncoba menekankan kita
sebagai manusia saat ini sudah semakin rendah rasa toleransi kepada sesama.
Hal ini sunguh sangat memprihatinkan karena pada dasarnya kita memang
diciptakan berbeda-beda oleh tuhan. Penggunaan kata “berebut surga” dalam
lagu ini bermaksud untuk merepresentasikan keadaan kita saat ini yang
seakan-akan saling memperebutkan kebenaran antara satu dengan yang
lainnya.
b. Lead
Lead yang mengawali lagu ini terdapat pada penggalan lirik:
Tuhan semesta memberi cintanya,
Kepada semua umat manusia
Namun manusia berebut kasihnya
Saling bertarung, tega menghukum
Jenis Lead yang digunakan grup band Simponi dalam lagu ini adalah
lead who (teras berita siapa) yaitu teras berita yang menempatkan seseorang
baik individu seperti tokoh penting, public figure, selebritis, orang terkemuka
66
atau orang yang mempunyai kedudukan dan juga institusi seperti lembaga
pemerintah, organisasi, perusahaan dan lain-lain.7
Pada penggalan lirik yang menjadi lead tersebut terdapat lirik “Tuhan
memberi cintanya, kepada semua umat manusia”. Penggalan lirik tersbut
memiliki arti bahwa semua yang ada di dunia ini yang sampai saat ini bisa
kita lihat, dengar dan rasakan merupakan nikmat, kasih sayang dan cinta
yang diberikan oleh tuhan kepada umatnya. Penggunaan kata “Tuhan” dalam
penggalan lirik lagu tersebut merupakan upaya dari grup band Simponi untuk
menciptakan sebuah kesamaan paham keagamaan tanpa membeda-bedakan
antara satu agama dengan agama lainnya. Kata “cinta” dalam lirik tersebut
merupakan arti dari kasih sayang, nikmat dan anugrah. Selain itu kata
“semua umat manusia” dalam penggalan lirik tersebut juga merupakan upaya
dari Simponi untuk menimbulkan makna kebersamaan bahwa kita sebagai
manusia ini mempunyai derajat yang sama dimata Tuhan. Kemudian pada
penggalan lirik yang menjadi lead tersebut terdapat lirik “manusia berebut
kasihnya”, pada lirik tersebut kata “Kasihnya” bisa diartikan sebagai nikmat
ataupun anugrah yang diberikan oleh Tuhan. Nikmat dan anugrah dalam hal
ini adalah agama. Bisa diartikan penggalan lirik tersebut memiliki makna
bahwa kita sebagai manusia yang memang diciptakan berbeda oleh tuhan
saat ini seperti memperebutkan dan memperdebatkan kebenaran dari
beragam agama yang diciptakan Tuhan. Selanjutnya pada penggalan lirik
7
Suhaimi,M. Si dan Ruli Nasrullah, M. Si. Bahasa Jurnalistik (Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta, 2009)
67
yang menjadi lead terdapat lirik “saling bertarung, tega menghukum”. Dalam
lirik tersebut kita bisa melihat penggunaan kata “bertarung” dan
“menghukum”, maksud dari bertarung dalam hal ini adalah pertikaian antar
umat beragama dan antar suku yang cukup sering kita dengar dan lihat di
Indonesia. Sedangkan maksud dari kata menghukum dalam hal ini berarti
memberikan hukuman baik berupa hukuman fisik seperti tidak tidak segan
memukul
dan
membantai,
maupun
hukuman
sosial
dengan
cara
mengkafirkan seseorang.
Bisa disimpulkan bahwa grup band Simoni melalui lead yang terdapat
pada lagu berebut surga berusaha menyampaikan bahwa kita sebagai
manusia yang memang diciptakan berbeda oleh tuhan namun memiliki
derajat yang sama, namun saat ini malah mempermasalahkan perbedaan
tersebut dengan cara memperdebatkan dan memperebutkan kebenaran dari
agama yang dianut yang tidak jarang malah menimbulkan pertikaian antar
umat beragama dan antar suku.
c. Background (Latar)
Latar belakang mengenai rasa toleransi kita yang sudah semakin
rendah terdapat dalam penggalan lirik:
Tuhan ciptakan kita berbeda,
Lalu mengapa kita melawannya?
Perbedaan jadi anugrah
Jika akal dan hati menangkap ilmu yang telah
diberikannya
68
Pada penggalan lirik yang menjadi background tersebut terdapat lirik
“Tuhan ciptakan kita berbeda, lalu mengapa kita melawannya”. Dalam lirik
tersebut terdapat kata “berbeda”, makna berbeda adalah sesuatu yang tidak
sama. Namun maksud kata “berbeda” dalam lagu ini adalah kita sebagai
manusia memang diciptakan tuhan tidak sama dengan beragam perbedaan.
Perbedaan dalam hal ini adalah perbedaan jenis kelamin, perbedaan agama,
perbedaan ras, perbedaan suku dan perbedaan yang lainnya. Sedangkan
maksud dari kata “melawannya” adalah Tuhan yang memiliki kuasa dan
kehendak untuk menciptakan manusia dengan berbeda-beda, namun saat ini
manusia seperti sedang mempermasalahkan perbedaan yang diciptakan oleh
tuhan. Jadi bisa dikatakan kita sebagai umat yang diciptakan oleh Tuhan
seakan melawan kehendakNya yang memang sengaja menciptakan kita
dengan beragam perbedaan yang ada. Hal ini diperkuat oleh M. Berkah
Gamulya yang mengatakan:
“Ada ribuan agama di dunia ini jika mereka merasa
agamanya yang paling benar yasudah maka akan terjadi
bunuh-bunuhan. Jika kita menolak perbedaan dan intoleran,
berarti kita sama dengan melawan kehendak tuhan. Karena
tuhan menciptakan kita berbeda-beda.”8
Selanjutnya pada penggalan lirik yang menjadi background dalam lagu
ini terdapat lirik “perbedaan jadi anugerah”. Maksud dari penggalan lirik
tersebut adalah beragam perbedaan yang terdapat di tengah-tengah
8
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi,
Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
69
masyarakat seharusnya menjadi sebuah nilai lebih bagi masyarakat tersebut
bukan malah menjadi suatu masalah yang harus diperdebatkan dengan
mencari mana yang benar dan yang salah. Dengan adanya perbedaan kita
bisa mempelajari perbedaan tersebut dan memiliki rasa toleransi terhadap
orang yang tidak sama atau berbeda dengan kita.
Berdasarkan penggalan lirik di atas dan didukung pula oleh pernyataan
dari M. Berkah Gamulya kita bisa melihat bahwa kondisi rasa toleransi
beragama di Indonesia mengalami penurunan. dengan mudah kita melihat
orang-orang saling menghukum dan mengharamkan sesuatu yang dirasa
tidak sejalan dengannya. Dapat pula dikatakan bahwa saat ini kita seperti
sedang melawan kehendak tuhan yang memang membuat kita berbeda-beda.
Rasa intoleran yang semakin tinggi tidak jarang menimbulkan perang dan
kerusuhan antar umat beragama dan perang antar suku. Kondisi masyarakat
Indonesia yang majemuk dan mempunyai beragam suku dan agama
seharusnya menjadi sebuah kebanggan dan dan nilai tambah untuk kita
sebagai warga negara Indonesia jika diiringi dengan rasa tolernasi yang
tinggi antar sesama.
d. Penutup
Pada bagian penutup, pada lagu yang berjudul Berebut Surga ini
terdapat pada penggalan lirik:
Minoritas tertindas, mayoritas melindas
Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!!
70
Dalam framing bagian penutup bisa dikatakan merupakan bagian yang
penting dari sebuah struktur teks, karena pada bagian penutup ini sikap dari
pencipta teks bisa terlihat, dengan fakta yang dihadirkan pencipta teks
tersebut untuk pembingkaian mereka. Pada penggalan lirik tersebut dapat
terlihat bahwa penekanan dilakukan pada kata “mayoritas” dan Minoritas”,
pengertian dari kata mayoritas di sini adalah sebuah kelompok yang memiliki
pengikut atau basis massa yang sangat banyak sedangkan minoritas dalam
hal ini suatu kelompok yang memiliki pengikut atau basis massa yang lebih
sedikit. Dalam hal ini yang dimaksud dengan mayoritas adalah mereka para
pemeluk agama yang memiliki pengikut paling banyak di Indonesia yaitu
agama Islam sedangkan minoritas di sini adalah mereka yang memeluk
agama yang memiliki pengikut yang lebih sedikit yaitu agama Kristen,
Hindu, Buddha dan agama kepercayaan lainnya. Selain itu pada penggalan
lirik tersebut juga terdapat kata “tertindas” arti dari tertindas dalam lagu ini
adalah sebuah kelompok minoritas yang merasa teraniaya. Maksud
Teraniaya dalam hal ini adalah tidak bisa dengan leluasa menjalankan ha
untuk beribadah karena selalu mendapat intervensi dari kelompok mayoritas.
Kemudian juga terdapat kata “Melindas” yang berarti menganiaya dimana
maksud menganiaya pada lagu ini adalah kelompok mayoritas yang
bertindak sewenang-wenang tanpa memperhatikan aturan dan hukum yang
berlaku di tengah masyarakat.
71
2. Struktur Skrip
Pada struktur skrip ini berfungsi untuk memberikan tekanan mana yang
didahulukan dan bagaimana informasi penting yang disembunyikan. Bentuk
umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H. Meskipun pola ini tidak
selalu ditemukan pada setiap berita yang ditampilkan. Pada lagu Berebut Surga
struktur skrip yang ditemukan oleh peneliti adalah:
Perangkat Framing
Hasil Pengamatan pada lirik lagu Berebut Surga
What
Where
Pertikaian antar umat beragama dan antar suku
yang semakin meningkat
Indonesia
When
-
Why
Rasa toleransi yang semakin menurun
Who
Pemeluk agama mayoritas dan minoritas serta
ormas-ormas yang berlandaskan tentang keagamaan
Mayoritas melindas, Minoritas tertindas
How
Tabel 4.3 Analisis Struktur Skrip Lagu Berebut Surga
Kelengkapan berita pada lagu yang berjudul Berebut Surga ini dapat
dilihat sebagai berikut, What (apa yang terjadi: pada lagu ini grup band Simponi
berusaha menyampaikan pesan pertikaian antar umat beragama dan antar suku
yang semakin meningkat dewasa ini), where (dimana kejadian itu terjadi: melalui
hasil wawancara dan melihat dari konteks lagu tersebut peneliti bisa
menyimpulkan bahwa lagu Berebut Surga yang bertemakan mengenai pertikaian
antar umat beragama dan anatar suku mempunyai latar tetmpat di Indonesia.),
When (kapan hal ini terjadi: di dalam lirik-lirik pada lagu berebut surga ini
72
peneliti tidak menemukan lirik yang menyebutkan waktu secara spesifik
sehingga peneliti tidak menemukan perangkat framing waktu dalam lagu ini),
Why (kenapa pertikaian antar agama tersebut bisa terjadi: alasan terjadinya
pertikaian agama dan antar suku yang semakin sering terjadi belakangan ini
adalah karena semakin rendahnya rasa toleransi yang ada pada masyarakat
Indonesia. Mereka mereasa bahwa semua yang dianut dan dipercayainya
merupakan sebuah kebenaran dan segala sesuatu yang tidak sejalan dengan yang
dipercayai dan dianutnya merupakan sebuah kejahatan yang harus dihilangkan.
Tentu saja hal ini membuat bangsa ini terpecah belah dan terjadi permusuhan.
Perkembangan zaman dan teknologi seperti membuat kita menjadi manusia yang
individualis dan egois yang tidak peduli dengan apa yang ada di sekitar kita.
Who (siapa yang melakukan rasa intoleran: dalam lagu ini terdapat penggalan
lirik yang menekankan pada kata mayoritas dan minoritas sehingga bisa
disimpulkan bahwa lagu ini ini ditujukan kepada penganut agama mayoritas
(islam) dan penganut agama minoritas (agama selain islam dan agama
kepercayaan lain). Selain itu lagu ini juga ditujukan kepada ormas-ormas yang
berlandaskan keagamaan yang semakin hari semakin bertindak secara represif
dan menimbulkan ketidak nyamanan), How (bagaimana dampak dari
menurunnya rasa toleransi antar umat beragama: kita sebagai masyarakat
Indonesia yang memiliki beragama budaya dan memiliki masyarakat yang
majemuk harus mempunyai rasa toleransi yang tinggi. Ketika rasa toleransi itu
menurun maka yang terjadi adalah pertikaian antar umat beragama. Bisa
73
dikatakan mereka para pengikut agama mayoritas akan melindas penganut
agama minoritas yang mempunyai pengikut lebih sedikit.
3. Struktur Tematik
a. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata atau antar kalimat
dalam teks. Koherensi di sini merupakan dua buah kalimat yang
menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak
koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi
dan terlihat berhubungan. Dalam lirik lagu Berebut Surga elemen koherensi
terlihat pada:
Namun manusia berebut kasihnya
Saling bertarung, tega menghukum
Pada penggalan lirik tersebut dapat dilihat terdapat dua buah kalimat
yang mempunyai perbedaan makna namun jika disatukan akan menimbulkan
makna tertentu. Dapat kita lihat bahwa saat ini banyak manusia yang seakanakan berebut untuk menjadikan apa yang dipercayainya adalah sesuatu yang
benar. Antara satu orang dengan yang lainnya seolah saling berebut kasih
yang diberikan oleh tuhan yang membuat mereka saling hujat, saling
mengharamkan, saling menghukum antara satu dengan yang lainnya. Ketika
kedua kalimat yang terdapat pada penggalan lirik tersebut digabungkan maka
akan menimbulkan makna bahwa semakin seringnya pertikaian dan
perpecahan antar umat beragama terjadi di Indonesia dengan saling
memperdebatkan kebenaran dari setiap agama yang ada di Indonesia.
74
b. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat adalah yang berhubungan dengan cara berfikir logis,
yaitu prinsip kausalitas (sebab-akibat). Dalam lagu Berebut Surga perangkat
bentuk kalimat terdapat pada lirik:
Minoritas ditindas, mayoritas melindas
Dari penggalan lirik tersebut grup band simponi menggunakan kalimat
yang berpola aktif agar ketika didengar lirik tersebut terlihat hidup dan
pendengarnya juga seakan merasakan apa yang berusaha disampaikan oleh
simponi. Dari penggalan lirik tersebut Simponi berusaha menjelaskan bahwa
kondisi masyarakat Inonesia yang semakin memprihatinkan. Banyak para
penganut agama mayoritas yang semakin dengan mudah menghakimi dan
mengharamkan sesuatu yang tidak selaras dan sejalan dengannya. Biasanya
hal ini ditujukan kepada masyarakat yang menganut agama minoritas.
Memang tidak semua masyarakat seperti itu, bisa dikatakan yang melakukan
hal tersebut adalah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun
efek media yang memberitakan hal tersebut membentuk stereotip tersendiri
mengenai penliaian di masyarakat.
c. Kata Ganti
Merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan
suatu komunitas imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang dipakai oleh
komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam wacana.
Pada lirik lagu Berebut Surga elemen kata ganti berada pada penggalan lirik:
Minoritas ditindas, mayoritas melindas
75
Dalam lagu ini terdapat kata ganti Minoritas dan mayoritas.
Penggunaan kata ganti ini merupakan sebuah gambaran dari mereka
penganut agama yang memiliki massa paling banyak di Indonesia yaitu
Islam. Dalam lagu ini para penganut agama Islam diwakili dengan kata ganti
Mayoritas. Sedangkan mereka selain penganut agama Islam seperti: Kristen,
Hindu, Buddha dan agama kepercayaan lainnya diwakili dengan kata ganti
Minoritas, karena mereka memiliki jumlah penganut yang tidak lebih banyak
dibandingkan dengan penganut agama Muslim.
4. Struktur Retoris
a. Leksikon
Perangkat leksikon ini pada dasarnya untuk menandakan bagaimana
seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang
digunakan. Pada lagu Berebut Surga elemen leksikon terdapat pada
penggalan lirik:
Saling bertarung, tega menghukum
Penekanan unsur leksikon pada lagu berebut surga ini terdapat pada
kata bertarung, kata ini juga bisa diartikan sebagai bertikai dan perang. Dari
penggunaan kata tersebut juga menerangkan bahwa kondisi masyarakat
Indonesia saat ini sudah semakin memprihatinkan karena sudah semakin
seringnya pertikaian antar suku dan umat beragama terjadi. Hal ini dijelaskan
oleh M. Berkah Gamulya pada saat wawancara yang mengatakan:
“Kami melihat semakin kesini kita warga negara Indonesia
semakin takut dengan perbedaan ditambah lagi dengan
kelompok fundamentalis. Sering kita liat di Sosial Media
76
bahwa semakin kesini banyak muslim yang menolak
terhadap toleransi. Seperti mengucapkan natal haram,
pemimpin non muslim haram. Perasaan dulu tidak seperti ini.
Perasaan dulu kita tidak menyinggung mengenai agama
ketika bermain atau yang lainnya. Tapi semenjak 5 tahun
terakhir ini isu tentang aagama sangat kencang berhembus.
Jadi kekerasan antar agama meningkat, intoleransi meningkat
dan kelompok-kelompok fundamentalis bertebaran. Jika kita
menolak perbedaan dan intoleran, berarti kita sama dengan
melawan kehendak tuhan.”9
Dari pernyataan di atas bisa dijelaskan bahwa saat ini rasa intoleran
dalam masyarakat Indonesia sudah semakin tinggi. Kemajuan perkembangan
teknologi juga tidak diiringi dengan pemahaman mendalam sehingga hal
tersebut malah memberikan efek yang negatif bagi masyarakat. Cukup sering
kita melihat terjadinya perdebatan-perdebatan pada Social Media yang ada.
Perdebatan mengenai agama merupakan hal yang paling sering terjadi. Tentu
saja hal ini akan menimbulkan hal yang negatif karena bisa menimbulkan
petikaian dan peperangan antar umat beragama. 5 tahun belakangan ini
merupakan tahun-tahun rendahnya toleransi yang ada pada masyarakat kita.
Setiap menjelang hari raya Natal akan sering kita membaca dan mendengar
bahwa mengucapkan selamat natal merupakan sesuatu yang haram, dan hal
ini akan menjadi sebuah perdebatan yang sengit di tengah masyarakat.
b. Metafora
Merupakan ungkapan dan kiasan dari sebuah wacana teks yang
dimaksudkan sebagai bumbu atau ornament dari suatu teks. Meskipun
9
Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi,
Jakarta, 8 April 2016 Pukul 16.00
77
dikatakan sebagai sebuah bumbu atau ornamen, penggunaan metafora
tertentu juga bisa dijadika sebagai petunjuk untuk mengerti makna suatu teks.
Namun pada lagu berebut surga ini peneliti menemukan bahwa metafora
yang ada pada lagu ini terdapat pada judul lagu ini yaitu Berebut Surga.
Pengertian pada metafora berebut surga merupakan sebuah gambaran dari
keyakinan setiap individu yang merasa bahwa keyakinannya lah yang paling
benar sehingga bisa menghukum dan menghakimi orang lain yang tidak
sesuai dengan keyakinannya.
Dari pernjabaran teks di atas secara garis besar grup band Simponi berusaha
menyampaikan pesan kritikan terhadap kondisi masyarakat yang ada di Indonesia
saat ini. Bagaimana kondisi masyarakat saat ini yang bisa dikatakan sebagai
masyarkat yang egois yang tidak mengindahkan lagi rasa toleransi antar sesama.
Semakin sering kita melihat pertikaian, perdebatan bahkan peperangan antar umat
beragama dan antar suku di Indonesia. Ini merupakan dampak dari semakin
rendahnya rasa toleransi yang ada di tengah masyarakat. cukup sering kita melihat
bahwa para kaum mayoritas menghakimi mereka para kaum minoritas yang ada di
Indonesia.
78
Struktur
Unit
Judul
Lead
Sintaksis
(skema
berita)
Latar
Kutipan
Penutup
What
Skrip
(kelengkapan
berita)
Where
When
Who
Why
How
Tematik
(proposisi
dan
hubungan
antar
kalimat)
Retoris
Koherensi
Bentuk Kalimat
Teks
Berebut Surga
Tuhan semesta memberi cintanya,
Kepada semua umat manusia
Namun manusia berebut kasihnya
Saling bertarung, tega menghukum
Tuhan ciptakan kita berbeda,
Lalu mengapa kita melawannya?
Perbedaan jadi anugrah
Jika akal dan hati menangkap ilmu yang
telah diberikannya
Minoritas tertindas, mayoritas melindas
Sesat menyesatkan, oh tolong hentikan!!
Pertikaian antar umat beragama dan antar
suku yang semakin meningkat
Indonesia
Pemeluk agama mayoritas dan minoritas
serta ormas-ormas yang berlandaskan
tentang keagamaan
Rasa toleransi yang semakin menurun
Mayoritas Melindas, Minoritas Tertindas
Namun manusia berebut kasihnya
Saling bertarung, tega menghukum
Minoritas ditindas, mayoritas melindas
Kata ganti
Minoritas ditindas, mayoritas melindas
Leksikon
Saling bertarung, tega menghukum
Metafora
Berebut Surga
Table 4.4 Hasil Analisis Framing Lagu Berebut Surga
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kedua buah lagu grup band Simponi yang telah diteliti yaitu lagu yang
berjudul Vonis dan Berebut Surga, peneliti menemukan bahwa penulis teks lebih
menekankan pada unsur What dalam penulisan lagu tersebut. Unsur what pada lagu
pertama terkait dengan masalah hukum di Indonesia yang semakin memprihatinkan
karena semakin mudah untuk disuap dan melakukan korupsi, ini terdapat pada lagu
yang berjudul Vonis. Pada unsur what pada lagu yang kedua terkait dengan masalah
toleransi beragama yang semakin menurun sehingga mengakibatkan pertikaian antar
agama dan antar suku.
Dengan menggunakan model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki dalam
penelitian ini dapat diketahui bahwa grup band Simponi melalui lagu yang berjudul
Vonis berusaha menggunakan lembaga dan aparat hukum dalam hal ini adalah
seorang Hakim sebagai simbol. Seorang Hakim yang seharusnya menjadi ujung
tombak dari penegak keadilan malah betindak sebaliknya yang menyebabkan hukum
seperti menjadi barang dagangan yang diperjual-belikan. Kemudian pada lagu yang
berjudul Berebut Surga, Simponi berusaha menjadikan para umat beragama baik
penganut agama mayoritas maupun minoritas sebagai simbol. Mereka para penganut
agama yang seharusnya hidup rukun dan cinta damai saat ini seolah sibuk dengan
79
80
perdebatan mana agama benar dan yang salah. Hal ini berdampak pada toleransi
beragama yang ada pada masyarakat Indonesia semakin menurun karena
menganggap agama yang diyakini merupakan agama yang paling benar.
Selain itu grup band Simponi juga melakukan pembingkaian pada kedua lagu
tersebut dengan menggunakan metafora-metafora yang dimunculkan pada lirik dari
kedua lagu tersebut. Pada lagu Vonis metafora yang terdapat di dalamnya merupakan
sebuah penggalan kalimat dari Sumpah Pemuda yang sedikit dirubah. Hal ini
bertujuan sebagai penegasan dan sebuah komitmen untuk memberantas korupsi.
Pada lagu Berebut Surga metafora yang terdapat di dalamnya ada pada judul lagu.
Yaitu berebut surga, ini merupakan sebuah penggambaran dari kondisi masyarakat
Indonesia yang saat ini memperebutkan keyakinannya sebagai keyakinan yang
paling benar sehingga menimbulkan pertikaian dan permusuhan.
B. Saran
1. Untuk grup band Simponi, menurut penulis grup band Simponi telah melakukan
peran lebih dari sebuah grup band. Mereka mencoba melakukan sebuah kritik
sosial melalui lagu-lagu yang diciptakannya. Kedepannya peneliti berharap
bahwa grup band Simponi harus bisa lebih kritis dalam melihat fenomenafenomena sosial yang ada di Indonesia dan bisa menciptakan lagu dengan tematema kritik sosial yang lain.
2. Untuk para akademisi, model penelitian ini menggunakan satu dari beberapa
model framing yang ada yaitu, model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki
yang lebih menekankan pada pembahasan struktur bahasa. Diharapkan kepada
akademisi yang ingin menggunakan framing dalam penelitiannya, bisa menggali
81
lebih luas dengan model yang berbeda dan bisa menggunakan metode observasi
secara mendalam, sehingga mengetahui lebih luas tentang produksi suatu berita
dan mendapatkan hasil yang lebih baik dan mendalam.
3. Untuk para musisi yang ingin menggunakan musik sebagai media untuk kritik
sosial diharapkan mengunakan pemilihan kata-kata yang cerdas namun mudah
dipahami dalam setiap bait liriknya dan memiliki tatanan bahasa Indonesia yang
baik guna memudahkan penyampaian pesan yang bisa berpengaruh kepada
pendengar.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Akhmad Zaini. Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia, Yogyakarta: Uii
Press, 1999
Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997
Budianta Melani, Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan
Tinggi), Jakarta: Indonesia Tera 2008
Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Pt. Rajagrafindo
Persada, 2005
Danesi Marcel, Pesan, Tanda dan Makna, Yogyakarta: Jalasutra, 2010
Djohan, Terapi Musik: Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Galangpress Group, 2006
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Wacana Media, Yogyakarta: LKIS,
2011
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998
Littlejohn W. Stephen, Theories of Human Communication. Edisi ke-5, BelmontCalifornia: Wadsworth, 1996
Lubis Hamid Hasan, Analisis Wacana Pragmatik, Bandung; Angkasa,1993
Mulyana Dedy, Kajian Wacana: Teori, Metode, Aplikasi Dan Prinsip-Prinsip Analisis
Wacana, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005
Moleong J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009
Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2008
Nurahim, Kritik Dan Realitas Sosial Dalam Musik: Suatu Studi Lirik Lagu Slank,
Skripsi S1 Fakultas Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2009
Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta; Lkis,2007
Peter Salim Dan Yenni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta:
Modern English Press, 2002
Rakhmat Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001
Saputra Anwar, Kritik Sosial Politik Dalam Musik: Analisis Isi Lirik Lagu “Gossip
Jalan, Birokrasi Kompleks Dan Kritis Bbm” Grup Musik Slank, Skripsi S1
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013
Seni Atar, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya, 2001
Shihab Quraish, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Berbagai Persoalan
Umat, Bandung: Mizan Pustaka, 2007
Sobur Alex, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, Dan Analisis Framing, Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2001
Susetiawan, Harmoni, Stabilitas Politik Dan Kritik Sosial, Yogyakarta: Uii Press,
1997
Sumber Internet:
www.bbc.com
www.detik.com
www.oaindonesia.com
www.kompas.com
www.rollingstones.com
www.simponi10.blogspot.com
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama
NIM
Kampus
Narasumber
Jabatan
Tanggal Wawancara
Waktu Wawancara
1.
: Angki Chandra Rusnianto
: 1111051000017
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: M. Berkah Gamulya
: Manager dan Personil Band Simponi dan Pencipta lagu Tersebut
: 08 April 2016
: Pukul 15.00 WIB s/d 17.30 WIB
Menurut anda Simponi itu apa? Bisa diceritakan bagaimana latar belakang
terbentuknya Simponi?
Awalnya simponi itu perkumpulan, atau paguyuban dari banyak band. Band-band ini
dikumpulkan untuk melakukan kegiatan pendidikan, jadi paguyuban ini didirikan tujuannya
memang untuk pendidikan. Walaupun pada tahun 2012 dia menjadi satu band. Cara kami
melakukan pendidikan adalah melalui lirik lagu-lagu yang kami ciptakan. Tidak cukup
sampai disitu, beberapa waktu yang lalu kami membuat konsep diskusi usikal dan terus
berkembang sampai sekarang. Jadi Simponi itu band yang didirikan untuk melakukan
pendidikan, jika tidak melakukan pendidikan yaa band ini bubar.
2. Untuk konsep diskusi musikal tersebut, siapa yang menjadi inspirasi anda sehingga
terbentuk konsep diskusi musikal?
Jadi pada tahun 2010 pada saat kami berdiri, kami ingin melakukan sebuah peenyuluhan ke
sekolah-sekolah, namun kami tidak ingin penyuluhan biasa-biasa saja. Namun sebagai anak
band kami juga ingin bermain musik (ngeband). Namun ketika itu kami baru terbentuk, jadi
belum terkenal. Pada waktu itu 50% ingin tampil atau main musik dan 50% lagi ingin
melakukan penyuluhan dan kami mencoba menggabungkan keduanya. Maka terbentuklah
konsep diskusi musikal tersebut. Pada awal berjalannya diskusi musikal, musik hanya
menjadi penghibur saja, sejak awal memang tidak mau seperti itu. Kalaupun musik hanya
menjadi hiburan, lagunya harus sesuai dengan tema penyuluhan tersebut. Perlahan kami tidak
mau kalau musik hanya sebagai penghibur saat jeda penyuluhan atau seminar, karena kami
menilai musik dan penyuluhan tersebut sama-sama kuat dan jika digabungkan seharusnya
menjadi lebih kuat. Jadi konsep diskusi musikal sedikit kita rubah pelaksanaannya. Ketika
penyuluhan atau ketika diskusi terjadi,musik tidak berhenti karena musik menjadi bagian dari
penyuluhan itu. Jadi menambah suasana, menambah nuansa, menambah kuat aura dari
penyuluhan tersebut. Begitupun sebaliknya, ketika musik berjalan lagu yang kami nyanyikan
juga sesuai dengan tema penyuluhan itu, disela-sela itu juga kami sampaikan dengan orasi,
puisi dan presentasi data-data yang berkaitan dengan tema. Jadi semua itu bisa saling
menguatkan. Setau kami belum ada band yang membuat konsep diskusi musikal tersebut.
Kami merasa Simponi menjadi lebih berguna sebagai sebuah band. Konsep diskusi musikal
ini terus kami kembangkan, awalnya isu lingkungan hidup, kemudian isu anti korupsi dan isu
stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. Respon terhadap diskusi musikal ini juga
positif, karena belum ada band yang melakukan itu dan pesan yang disampaikan lebih
mengena karena penyuluhan tersebut tidak membosankan karena dibalut dengan musik.
3. Bagaimana cerita Simponi hingga bisa bekerja sama dengan LSM seperti KPK, ICW
dan lainnya serta menjadi duta dari Bung Hatta Awards?
Beberapa LSM mengenal Simponi dari lagu-lagu kami, pada tahun 2012 ketika lagu Vonis
berhasil menjadi juara 2 di kompetisi Internasional tentang anti korupsi, kemudian ICW dan
KPK tertarik untuk mengajak kerja sama Simponi untuk mengadakan diskusi musikal yang
bertemakan tentang anti korupsi karena melihat suksesnya diskusi musikal sebelumnya yang
bertemakan lingkungan hidup. Atau kami juga menawarkan untuk bekerja sama, pada waktu
itu kami menawarkan juga kepada komnas perempuan untuk mengadakan kembali diskusi
musikal yang mengangkat isu tentang stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.
4. Apa alasan memberikan nama Simponi yang mempunyai kepanjangan dari Sindikat
Musik Penghuni Bumi?
Jadi kami pada awal terbentuk mau sebagai sindikat, karena masalah di Indonesia ini kan
banyak. Walaupun di Indonesia konotasi dari sindikat itu negatif, padahal sebenarnya artinya
positif yaitu perkumpulan atau paguyuban. Musik itu sendiri karena kami ingin menyuarakan
melalui musik, kemudian penghuni bumi maksudnya kita yang tinggal di Bumi yang harus
peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita, orang terdkat kita dan bangsa kita ataupun
bangsa yang lain. Sebagai nama sebuah perkumpulan bisa dikatakan mantap dengan nama
Sindikat musik penghuni bumi atau Simponi. Tapi ketika kami menjadi satu band, nama
Simponi itu terdengar tidak asik dan terlalu feminim. Pernah pada tahun 2013 kami mau
mengganti nama menjadi Sindikat Musik, namun banyak sekali yang tidak setuju. Dan
Simponi sekarang ini sudah berganti personil sebanyak tiga kali atau formasi yang ketiga,
yaa semoga terus bertahan.
5. Bagaimana ceritanya sehingga lagu Vonis dan Sister in Danger bisa memenangkan
kompetisi musik Internasional?
Pada tahun 2011 kami sudah tahu bahwa ada kompetisi Fairplay ini, yaitu kompetisi khusus
untuk musik yang bertemakan tentang anti korupsi. Namun pada 2011 masih tidak cukup
waktu untuk mengikuti kompetisi tersebut karena simponi masih menjadi perkumpulan yang
terdiri dari banyak band dan persyaratan untuk mengikuti kompetisi tersebut harus berasal
dari satu band. Kemudian pada tahun 2012 kami sepakat bahwa Simponi menjadi sebuah
Band dan bukan perkumpulan lagi. Lalu kami membuat lagu yang berjudul “Vonis”, ini lagu
pertama Simponi sebagai sebuah band. Tujuan utama dibuat lagu ini bukanlah untuk diikuti
ke kompetisi tersebut, namun untuk tour diskusi musikal yang akan diadakan di sekolahsekolah dan kampus-kampus yang bekerja sama dengan KPK dan ICW. Maka dari itu
lagunya berbahasa Indonesia, dan hanya ada bahasa Inggrisnya di tengah saja. Kemudian
kami ikutkan lagu tersebut ke kompetisi Fairplay dan meminta tolong WatchDog untuk
membuat Video klipnya. Kompetisi ini lumayan asik karena hanya mengirim video klip dan
tidak perlu tampil langsung karena mereka pusatnya di Belgia. Lagu ini pun menjadi juara 2
dari 45 lagu yang berasal dari 75 negara di dunia. Namun sebelumnya lagu ini harus kami
terjemahkan ke bahasa inggris dulu agar para juri mengerti. Kami juga menyampaikan bahwa
kami bukan hanya band biasa tapi kami juga melakukan diskusi musikal ke sekolah dan
kampus. Kami juga menjelskan bahwa lagu ini bukan hanya untuk diikutkan kompetisi tapi
juga untuk dibawa tour ke 7 kota di pulau jawa. Hadiah dari kompetisi ini kami diundang ke
Brazil karena pada waktu itu mereka membuat kompetisi ini di sana karena di sana sedang
ada konfrensi anti korupsi se-Dunia, jadi “KPK” seluruh dunia berkumpul di sana dan kami
manggung diacara tersebut. Kalau untuk lagu “Sister in Danger” kami mengirim lagu dan
video klip ke sebuah kompetisi yang bertemakan tentang Sounds of Freedome yaitu tentang
kemanusiaan pada tahun 2013. Sama seperti lagu “Vonis”, lagu “Sister in Danger” juga
tidak ditujukan untuk ikut kompetisi. Kebetulan lagu ini sudah berbahasa inggris ya sudah
kami kirim ke kompetisi tersebut. Kompetisi tersebut juga tidak menilai dari Voting tapi
mereka menilai dari musik, lirik dan makna dari lagu tersebut. Kalau melakukan Voting jelas
kami pasti akan kalah karena kami hanya band kecil. Alhamdulillah lagu ini menjadi juara
satu. Lalu kami ditelpon untuk diundang ke London Inggris. Namun beberapa personil kami
masih belom punya paspor dan kami juga terbentur dengan masalah waktu. Alhasil hanya
empat personil yang bisa memasukan Visa namun sebulan kemudian kedubes Inggris
memberi kabar bahwa visa kami ditolak karena waktu yang terlalu mepet. Jadi mereka
hanya mengumumkan pemenang di acara tersebut dan kami hanya menonton via Online saja.
Entah kenapa di tahun 2013 karena menang dikompetisi Fairplay tersebut kami diminta
untuk menjadi juri di kompetisi tersebut.
6. Atas dasar apa mas membuat lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial?
Kembali lagi ke pendirian, yaitu pendirian yang dekat dengan isu-isu atau masalah yang
dekat dengan kita sebagai penghuni bumi dan masyarakat. Seperti masalah lingkungan hidup,
korupsi, kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jadi kami ingin mengajak anak muda
melalui lagu-lagu untuk melakukan apa yang mereka bisa lakukan untuk menghadapi
masalah-masalah tersebut. Maka dari itu lagu-lagu yang kami buat terkait dengan masalahmasalah sosial yang bisa dijadikan sebagai pendidikan, media kampanye dan media ajakan.
Karena sebagian personil Simponi adalah aktivis maka kami mencoba menuangkan ekspresi
kemarahan, ketakutan dan ketidak adilan melalui lagu-lagu. Jadi simponi akan seperti ini
terus, lagu-lagu yang kami buat akan selalu bertemakan isu-isu sosial, kritik-kritik sosial dan
sedikit lagu cinta.
7. Menurut anda fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia itu seperti apa?
Dari zaman dulu sampai sekarang bukannya mengalami perbaikan tapi malah bertambah
buruk. Korupsi masih terus terjadi padahal sudah ada KPK yang menangkap para koruptor,
informasi sudah terbuka dan sudah terjadi reformasi. Harusnya ketika reformasi 1998 terjadi,
harapannya pada waktu itu korupsi akan hilang. Tapi pada kenyataannya sampai sekarang
masih banyak yang takut-takut bahkan secara terang-terangan melakukan korupsi. Bentuk
korupsi itu macam-macam, mungkin kita yang masih muda tidak melakukan korupsi uang
hingga milyaran tapi kiat melakukan “damai” dengan polisi, atau buat KTP masih melalui
calo. Atau korupsi juga bisa dalam bentuk ketidak jujuran seperti mencontek yang sudah
dianggap hal biasa. Jadi ketika kita sudah bekerja ada hubungannya tuh antara nyontek, tidak
jujur dengan korupsi maling duit atau menyuap. Atas dasar hal itu semua kami menganggap
korupsi merupakan sebuah hal penting yang kami ekspresikan melalui lagu Vonis. Jadi lagu
vonis ini seperti rangkuman dari akibat-akibat, penyebab-penyebab dari korupsi dan juga ada
sebuah komitmen denga nada lirik dari sumpah pemuda yang kami modifikasi sedikit. Yaaa
bisa dibilang lagu ini unek-unek dari simponi melihat kasus korupsi yang tidak pernah
selesai.
8. Kemudian mas mul melihat kasus kekerasan terhadap perempuan itu bagaimana dan
seperti apa?
Jadi Simponi setiap membuat lagu kami membuat riset kecil-kecilan terhadap isu atau
masalah yang mau kami angkat dengan baca koran, melihat media sosial dan nonton tv. Pada
2012 akhir kami melihat kasus mahasiswi di India diperkosa oleh 20 orang laki-laki di dalam
bis. Waktu itu mungkin pemerkosaan sudah banyak terjadi dan kami taunya pemerkosaan
terjadi oleh 1 orang laki-laki memperkosa satu orang perempuan, eh di India ternyata terjadi
20 orang laki-laki memperkosa 1 orang perempuan. Kami kaget dan agak shock
mendengarnya. Dan kasus ini menjadi gejolak besar di India. Dari situ kami mencari datadata dan ternyata hal tersebut sudah terjadi dimana-mana bahkan di Indonesia. Makin kaget
lagi karena pemerkosaan berkelompok susdah terjadi juga di Indonesia. Kami terus belajar
mengenai isu pemerkosaan tersebut ternyata pemerkosaan tidak hanya dilakukan oleh orang
lain (bukan keluarga, sanak saudara) tapi dilakukan juga oleh ayah terhadap anak
kandungnya, paman perkosa ponakan, kakek perkosa cucu, pacar perkosa pacar bahkan
suami perkosa istri juga terjadi. Bagi Simponi ini merupakan pelajaran baru semakin kami
belajar mengenai kasus ini kami sadar bahwa kasus pemerkosaan ini tidak se-simple itu.
Kami juga langsung ingat kami punya adik perempuan, kita punya pacar perempuan, kita
punya ibu perempuan, temen kita juga da yang perempuan, perepmpuan ada disekeliling kita.
Pada tahun 2012 kita mendapat data dari komnas perempuan bahwa 12 perempuan menjadi
korban pemerkosaan setiap hari di Indonesia. Bahkan saat ini di Indonesia menjadi 35
perempuan setiap hari menjadi korban pemerkosaan. Jika 35 perempuan setiap hari menjadi
korban, maka siapa yang menjamin besok lusa bukan keluarga kita? Bukan ibu kita? Bukan
adik kita? Bukan pacar kita? Bukan istri kita? Maka lahirlah lagu Sister in Danger setelah
kami melakukan riset dan pengumpulan data selam 2 minggu. Kasus ini menjadi lebih
personal, karena kami merasa ketakutannya menjadi lebih besar dan dalam karena
menyangkut keluarga dan orang-orang disekeliling kita. Ditambah band-band yang
membahas mengenai isu kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat sedikit. Jadi
Simponi merasa bahwa ini menjadi lebih emosional, lebih personal dan masalahnya ternyata
lebih serius. Jika soal korupsi okelah uang negara habis namun jika diperkosa seorang
perempuan bisa sangat terguncang jiwanya. Kemudian kami mengangkat isu kekerasan
terhadap perempuan dan anak menjadi tema diskusi musikal kami. Dari sini kami merasa
lebih berguna lagi karena belum banyak laki-laki yang menyuarakan, belum banyak bandband yang menyuarakan lalu pelaku yang paling banyak yaaa kita-kita ini laki-laki. Karena di
Negara kita ini menganut budaya patriarki dimana laki-laki lebih dominan, laki-laki lebih
disekolahkan dan laki-laki lebih punya kuasa dibanding perempuan. Juga pendidikan di
Indonesia ini menjadi salah satu faktor terjadinya pemerkosaan karena kurangnya pendidikan
seks sejak dini dan masih menganggap tabu semua yang berbau tentang seks. Oleh karena itu
membuat laki-laki yaa menjadi pelaku karena ketika melihat seorang perempuan yaaa kita
hanya melihat sebagai objek seksual saja dan melihat lekuk tubuhnya saja. Bahkan ketika
kita menganggap rumah menjadi tempat paling aman tapi ternyata sangat banyak perkosaan
terjadi di dalam rumah yang dilakukan oleh saudara bahkan orang tua sendiri. Saat ini korban
pemerkosaan semakin muda dan pelakunya juga semakin muda, sekarang anak SD sudah
bisa memperkosa anak SMP juga sama. Kenapa? Lagi-lagi karena minimnya pendidikan seks
sejak dini. Perempuan yang menjadi korban pemerkosaan tidak sering mereka pula yang
disalahkan karena memakai pakaian yang terlalu seksi, pakaian yang terlalu minim, pakaian
yang terlalu terbuka. Padahal namanya laki-laki kalo memang sudah mau niat memperkosa
pasti akan memperkosa biarpun perempuan pakai jilbab dan mukena. Jadi ini bukan soal
pakaian, ini merupakan persoalan pola fikir. Kita sebagai laki-laki seringkali menyalahkan
atas pakaian yang perempuan kenakan, padahal jika kita mau belajar perkosaan terjadi bukan
karena pakaian, tapi karena pola fikir dan relasi kuasa dari seorang laki-laki. Sehingga
simponi berfikir isu kekerasan terhadap perempuan dan anak dijadikan sebuah prioritas.
9. Bagaimana mas melihat fenomena pelanggaran HAM yang ada di Indonesia?
Naah ini juga merupakan masalah yang besar juga. Kami fikir ketika terjadinya reformasi
dan ketika Soeharto jatuh, maka pelanggaran HAM tidak terjadi lagi, pelanggaran HAM
segera diusut. Tapi ternyata masih banyak terjadi malah munirnya dibunuh pada zaman
reformasi. Atau pelanggaran HAM lainnya seperti petani diusir dan digusur dangan cara
yang semena-mena oleh polisi. Munir menjadi Ikon HAM di Indonesia dan dibunuh karena
memeprejuangkan HAM. Isu-isu pelanggaran HAM memang sudah ada di kepala kami dan
kebetulan kami kenal dengan Mbak Suci istri dari Munir. Kemudian terciptalah lagu Fajar
Munir Senja Kamisan. Lagu ini merupakan tribute terhadap Munir dan Aksi Kamisan dan
orang-orang yang terlibat di dalam aksi kamisan.
10. Kemudian bagaimana mas melihat mengenai toleransi beragama yang ada di
Indonesia?
Iyaaa jadi kami melihat semakin kesini kita warga negara Indonesia semakin takut dengan
perbedaan ditambah lagi dengan kelompok fundamentalis islam. Sering kita liat di Sosial
Media bahwa semakin kesini banyak muslim yang menolak terhadap toleransi. Seperti
mengucapkan natal haram, pemimpin non muslim haram. Perasaan dulu tidak seperti ini.
Perasaan dulu kita tidak menyinggung mengenai agama ketika bermain atau yang lainnya.
Tapi semenjak 5 tahun terakhir ini isu tentang aagama sangat kencang berhembus. Kemudian
ada Ahmadiyah dan aliran islam yang lainnya, kenapa mesjidnya harus dibakar? Kenapa
harus perang sesama islam? Entah kenapa islam di Indonesia akhir-akhir ini menjadi islam
yang “kolot” yang sedikit-sedikit mengaharamkan sesuatu. Seperti halnya peristiwa di
Ambon yang bagaimana perang antar islam dan Kristen terjadi. Dan semua bentrok dengan
mengatasnamakan agama dan aliran-alirannya masing-masing, semua menggunakan ayatayat suci sebagai alat untuk mengkafirkan sesamanya dan saling menuhankan. Padahal nabi
sendiri mengatakan bahwa ada 22 kelompok islam yang akan terpecah-pecah. Juga AlQur’an sendiri kan multi interpretasi atau multi tafsir, sehingga nabi Muhammad sudah bisa
memprediksi itu. Ada ribuan agama di dunia ini jika mereka merasa agamanya yang paling
benar yasudah maka akan terjadi bunuh-bunuhan. Makanya kita Simponi menciptakan lagu
yang berjudul Berebut Surga. Kami merasa ngapain kita harus saling memperbutkan
kebenaran, kenapa kita harus saling mengharamkan antara satu dengan yang lainnya,
mengapa kita harus saling menuhankan dan mengkafirkan. Seakan-akan mereka
memaksakan kehendaknya dan menjadikan toleransi hilang. Jadi kekerasan antar agama
meningkat, intoleransi meningkat dan kelompok-kelompok fundamentalis bertebaran. JIka
kita menolak perbedaan dan intoleran, berarti kita sama dengan melawan kehendak tuhan.
Karena tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Kata surga pada lagu Berebut Surga nerupakan
metamorfosa dari keyakinan setiap individu yang merasa paling benar dan saling
menghakimi.
11. Mas Mul sendiri memandang musik itu sebagai apa dan fenomena-fenomena yang tadi
cukup penting diangkat menjadi sebuah lagu?
Kita semua suka musik, dari bayi kita sudah didengarkan musik. jadi musik merupakan
bagian dari hidup. Sehingga musik bisa mempengaruhi seseorang karena dia mempunyai
kekuatan untuk mempengaruhi, maka musik menjadi penting dan kita tidak bisa hidup tanpa
musik. Musik juga dijadikan sebagai alat untuk mengeskpresikan sesuatu seperti halnya
kritik sosial. Walaupun kita bukan anak band tapi pasti kita suka musik. jadi musik memang
dekat dengan kita. Jadi bagi Simponi musik dijadikan sebagai media, alat, senjata, untuk
menyampaikan soal toleransi, kekerasan, korupsi dan lainnya. Karena lagu dan musik
mempunyai power dan kekuatan yang hebat dimana musik bisa membuat orang jadi baik dan
musik juga bisa membuat orang jadi baik. Bahkan Jhon Lennon dibunuh karena musiknya
bisa menghentikan perang. Di amerika latin yang diculik itu musisi karena bisa merubah
orang untuk melawan. Musik juga bisa dijadikan sebgai alat untuk penyadaran dan
pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan politik.
12. Apakah penggunaan bahasa menurut Mas Mul itu penting dalam menciptakan sebuah
lagu?
Pertama kita lihat dari momentumnya dan untuk siapa lagu ini ditujukan. Kalau lagu Sister In
Danger itu ditujukan pertama kali untuk solidaritas kepada negara India dengan kasus
pemerkosaan tersebut dan juga agar seluruh dunia bisa ikut mendengaran dan paham pesan
yang ingin disampaikan dan mengerti makna dari lagu ini, makanya dibuat dalam bahasa
Inggris. Jadi penggunaan bahasa sangatlah penting.
13. Lalu menurut Mas Mul jika kita melihat beberapa fenomena dan masalah sosial yang
tadi apakah masih relevan dan menjadi sorotan publik hingga sekarang ini?
Masih sangat sering terjadi, seperti korupsi masih sangat sering terjadi bahkan pelakunya
juga semakin muda. Zaman dulu waktu gua masih kecil waktu gua masih jadi aktivis
mahasiswa yang korupsi itu yaaa hanya orang-orang tua. Tapi sekarang malah yang korupsi
malah makin berusia muda. Jadi kita mengalami penurunan kan bukan malah kemajuan
dalam memberantas korupsi. Jadi masih sangat relevan hingga sekarang. Kerusakan
lingkungan hidup, juga masih sangat relevan sampai saat ini. Contoh Jakarta, 20 tahun lalu
banjirnya yaaa paling hanya setinggi lutut lah. Tapi sekarang kita lihat banjirnya sudah
sampai 2 meter bahkan lebih. Ini disebabkan skala kerusakan lingkungan hidupnya semakin
parah. Kemudian kekerasan terhadap perempuan dan anak, dulu yang melakukan orang lain
kepada orang lain, tapi sekarang orang tua sendiri perkosa anak, kakek perkosa cucu, paman
perkosa keponakan bahkan bayi pun ada yang diperkosa. Jadi masalah-masalah ini semakin
banyak, semakin dekat, pelakunya juga semakin dekat. Lalu masalah toleransi, dulu perasaan
tidak ada yang namanya mengucapkan natal itu haram, dan gua dulu juga ikut dating
kerumah temen gua waktu dia natalan. Anak zaman sekarang di Media Sosial bilang kalo
mengucapkan natal itu haram, dan juga kiayi-kiayi dan petinggi agama lainnya dulu yang gua
rasakan yaaa mengajarkan kedamaian tapi malah sekarang malah memprovokasi. Berarti ini
mengalami penurunan kan. Jadi semua masalah-masalah sosial yang tadi dibahas masih
sangat relevan hingga sekarang karena kasus-kasus semua itu malah makin parah dan semain
banyak.
14. Lalu ketika membuat lagu Vonis, Sister In Danger, Fajar Munir Senja Kamisan dan
Berebut Surga. Bagaimana mas mul melihat kondisi masyarakat pada saat itu?
Jadi saya melihat kondisi masyarakat yang memang masih belum adil kepada sesama dan
belum adil kepada alam.
Kepada alam kita jahat dan kepada sesama kita juga jahat.
Contohnya kita buang sampah sembarangan, nebang hutan sembarangan, penegak hukum
yang seharusnya melindungi malah jadi pelindung pengusaha-pengusaha korup. Jadi
masyarakat kita masyarakat yang belum adil terhadap alam ataupun sesama. Tapi kondisi
saat ini juga ada yang mau berubah dan menyadari kesalahannya namun ada juga yang masih
belum perduli terhadap alam dan sesama manusia. Sikap masyarakat kita masih banyak yang
menolak perbedaan, menolak kemajuan tapi banyak juga sudah mengambil ke jalan yang
lebih postif. Kita semua sedang berusaha menjadi lebih baik menurut perannya masingmasing. Karena kita dilahirkan baik, yang membuat kita tidak baik adalah pendidikan yang
salah, lingkungan dan orang-orang yang ada di sekitar kita.
FOTO PENELITI SAAT WAWANCARA
FOTO DISKUSI MUSIKAL SIMPONI
Download