pengaruh kecerdasan emosional, motivasi berprestasi, pemberian

advertisement
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MOTIVASI BERPRESTASI,
PEMBERIAN PUNISHMENT DAN POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
DI SMP TAMANSISWA PADANG
1
Azi Humairah 1, Sri Wahyuni2, Putri Meliza Sari2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This study animed to analyze the influence of emotional intelligence,
achievement motivation, giving punishment and parenting patterns to students'
learning discipline on Integrated IPS subjects in Tamansiswa Padang Junior High
School. The results showed that: 1) emotional intelligence significantly affects
students' learning discipline which obtained regression coefficient value of 0.447
and t count of 3.627> t table of 1.98. 2) achievement motivation has a significant
effect on student learning discipline where obtained regression coefficient value
of 0.397 and t count of 2.647> t table of 1.98. 3) punishment giving significant
effect on student learning discipline where obtained regression coefficient value
of 0.359 and t count of 3.427> t table of 1.98. 4) parents parenting patterns have a
significant effect on student learning discipline which obtained the value of
regression coefficient of 0.491 and t count of 4.228> t table of 1.98. 5) emotional
intelligence, achievement motivation, giving punishment and parenting parenting
together have a significant effect on student learning discipline where obtained F
count value of 56.71> F table of 2.48.
Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment
Giving, Parents Parenting Pattems.
pandai atau ahli dibidangnya namun
PENDAHULUAN
Pendidikan
mencerdaskan
sebagai
juga
memiliki
kearifan
dalam
bangsa
bertindak dengan kata lain seimbang
merupakan investasi yang sangat
antara akal atau pikiran dan akhlak
berharga bagi masa depan suatu
atau perilaku.
bangsa.
Oleh
kehidupan
upaya
karena
itu
pendidikan
seharusnya
menghasilkan
manusia
dunia
dapat
Hakekat manusia seutuhnya
memberikan
gambaran
mengenai
Indonesia
tuntutan terhadap kehidupan manusia
yang berkualitas, yang tidak hanya
dan potensi yang ada pada dirinya.
Manusia
dituntut
untuk
mampu
memungkinkan
untuk
berkembang dan menyesuaikan diri
tuntutan masyarakat.
terhadap masyarakat. Oleh karena
Kedisiplinan
memenuhi
belajar
siswa
itu, potensi manusia berkualitas juga
dapat dipengaruhi oleh beberapa
dipengaruhi oleh kedisiplinan belajar
faktor, yaitu: faktor internal dan
siswa,
faktor
serta
bagaimana
siswa
eksternal.
Faktor
internal
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar,
adalah faktor yang ada dalam diri
baik itu dari keluarganya maupun
individu meliputi faktor jasmani,
masyarakat serta umum. Berkualitas
psikologi,
atau
banyak
Sedangkan faktor eksternal adalah
dipengaruhi oleh pergaulan dalam
faktor yang ada di luar diri individu
lingkungannya, begitupun dengan
meliputi faktor keluarga, sekolah,
kedisiplinan siswa.
dan lingkungan. Di dalam faktor
tidaknya
seseorang
Menurut
disiplin
Uno
merupakan
mental
(2016:36),
suatu
seseorang
mencerminkan
ketaatan
dan
faktor
kesehatan.
internal yaitu kecerdasan emosional
sikap
dan motivasi berprestasi, sedangkan
yang
faktor eksternal meliputi pemberian
terhadap
punishment dan pola asuh orang tua.
aturan-aturan yang dilandasi oleh
Salah
satu
faktor
yang
rasa tanggung jawab. Sementara itu,
mempengaruhi kedisiplinan belajar
disiplin juga berarti kesadaran dan
siswa dapat dilihat dari kehadiran
kesediaan individu untuk menaati
siswa. Dengan adanya kedisiplinan,
semua
maka kita dapat mengetahui tingkat
peraturan
organisasi
dan
norma-norma sosial yang berlaku.
kehadiran
Peran
pembelajaran.
kedisiplinan
ini
dianggap
penting untuk menghasilkan sumber
daya
karena
manusia
yang
kedisiplinan
siswa
dalam
proses
Berdasarkan observasi awal
berkualitas
yang penulis lakukan pada tanggal
merupakan
03
Februari
2017,
penulis
bagian dari keteraturan manusia
mendapatkan data kehadiran siswa
untuk melakukan berbagai inovasi
pada mata pelajaran IPS Terpadu
agar tercapai tujuan, seperti yang
pada tahun ajaran 2016/2017 sebagai
diharapkan
berikut:
manusia
yang
Tabel 1. Persentase Kehadiran Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Semester 1
di SMP Tamansiswa Padang Tahun Ajaran 2016/2017
Kelas
Alfa
Jumlah
Siswa
VII
VIII
IX-A
IX-B
Jumlah
Jumlah
16
20
10
8
54
29
36
24
24
113
Izin
%
53,3
55,5
41,7
33,3
Jumlah
5
3
5
4
17
Cabut
%
16,7
8,3
20,8
16,7
Jumlah
1
2
2
3
8
Terlambat
%
3,3
5,5
8,3
12,5
Jumlah
3
5
8
6
22
%
10
13,8
33,3
25
Sumber: Guru BK SMP Tamansiswa Padang, 2016
Berdasarkan tabel 1 di atas
kesenangan
meskipun
dalam
dapat diketahui bahwa kehadiran
kesulitan. Dengan demikian dapat
siswa di SMP Tamansiswa Padang
disimpulkan bahwa jika siswa yang
pada mata pelajaran IPS Terpadu
memiliki kecerdasan emosional yang
persentase tertinggi terdapat pada
baik ia akan menggunakan dan
keterangan alfa yaitu sebesar 55,5 %
mengarahkan
atau berjumlah 20 orang siswa.
emosionalnya untuk hal-hal yang
Sedangkan persentase paling sedikit
positif. Sedangkan siswa yang tidak
terdapat pada keterangan cabut yaitu
dapat mengelola emosinya ia akan
sebesar 3,3 % atau berjumlah 1 orang
cenderung
siswa.
pergaulan, menunjukkan masalahSalah
satu
faktor
kecerdasan
menarik
diri
dari
yang
masalah seperti kasus perkelahian
mempengaruhi kedisiplinan belajar
antar sesama siswa, masih adanya
siswa yaitu kecerdasan emosional.
siswa yang sering datang terlambat,
Menurut
cabut, perkelahian dan masalah-
Sukmadinata
(2009:97),
kecerdasan
emosional
adalah
kemampuan
mengendalikan
masalah lainnya.
diri
Faktor selanjutnya yang dapat
emosi),
mempengaruhi kedisiplinan belajar
memelihara dan membaca motivasi
siswa adalah motivasi berprestasi.
untuk terus berupaya dan tidak
Motivasi berprestasi adalah dorongan
mudah menyerah atau putus asa,
yang berhubungan dengan prestasi
mampu
yaitu
(mengendalikan
gejolak
mengendalikan
dan
menguasai,
mengatasi stres, mampu menerima
lingkungan
kenyataan,
mengatasi rintangan atau memelihara
dapat
merasakan
sosial
mengatur
atau
fisik,
kualitas kerja yang tinggi, bersaing
hukuman
adalah
sanksi
yang
melebihi prestasi yang lampau dan
diberikan kepada siswa atau warga
mempengaruhi orang lain.
sekolah lainnya yang melanggar tata
Individu yang menunjukkan
krama dan tata tertib kehidupan
motivasi berprestasi menurut Mc.
sosial sekolah, khususnya larangan-
Clelland
larangan
dalam
Desta
(2014:5)
adalah mereka yang task oriented
secara
eksplisit
yang
ditetapkan oleh sekolah.
dan siap menerima tugas-tugas yang
Contoh kasus yang peneliti
menantang dan kerap mengevaluasi
lihat yaitu pada saat siswa tidak
tugas-tugasnya
beberapa
dapat mengikuti proses belajar IPS
cara, yaitu membandingkan dengan
Terpadu pihak sekolah memberikan
hasil kerja orang lain atau dengan
bermacam-macam hukuman seperti
standart tertentu. Oleh karena itu
mengerjakan
masih terdapatnya siswa yang datang
mengerjakan tugas di perpustakaan,
terlambat yang cenderung kurang
dan membuat kesimpulan pelajaran
fokus dalam mengikuti pelajaran dan
yang
cenderung kurang memiliki motivasi
Pemberian hukuman yang masih
untuk belajar sehingga membuat
tergolong rendah belum tentu akan
keributan dengan menggangu teman
merubah tingkat kedisiplinan belajar
yang fokus belajar. Maka dari itu,
siswa di sekolah.
dengan
PR
ketinggalan
di
rumah,
(ketika
alfa).
peranan guru dalam hal ini sangatlah
Selain dari ketiga faktor yang
penting untuk memberikan motivasi
disebutkan di atas faktor selanjutnya
kepada peserta didik dengan cara
yang
memberikan reward agar siswa lebih
belajar siswa adalah faktor pola asuh
termotivasi lagi dalam proses belajar
orang tua. Salah satu peran orang tua
mengajar.
dalam pendidikan
Selain motivasi berprestasi,
faktor
lain
yang
mempengaruhi
adalah
mempengaruhi
memberikan
kedisiplinan
karakter
contoh
anak
dan
dukungan yang baik kepada anak.
kedisiplinan belajar siswa adalah
Orang
pemberian
Menurut
pendidikan anak di rumah dengan
(2011:14)
baik. Anak di asuh dan dibesarkan
Umaedi
punishment.
dalam
Sari
tua
berperan
dalam
oleh orang tua dengan harapan agar
pemberian punishment dan pola asuh
anak tumbuh menjadi pribadi yang
orang
baik. setiap orang tua mempunyai
belajar siswa pada mata pelajaran
cara tersendiri dalam mengasuh anak
IPS Terpadu di SMP Tamansiswa
yang disebut dengan pola asuh. Pola
Padang.
asuh
disebut
juga
tua
dengan
pengasuhan.
terhadap
kedisiplinan
Penelitian ini dilakukan di
SMP Tamansiswa Padang. Subjek
Menurut Euis (2004:93), gaya
dalam penelitian ini adalah semua
pengasuhan merupakan pola perilaku
siswa di SMP Tamansiswa Padang.
orang tua yang paling menonjol atau
Penelitian ini dilakukan pada bulan
yang
dalam
April tahun 2017. Pada penelitian ini
menangani anak sehari-hari. Jika
yang menjadi populasi adalah semua
pola asuh orang tua baik maka
siswa di SMP Tamansiswa Padang
kedisiplinan belajar siswa juga baik,
yang berjumlah 113 orang. Dari 113
begitupun sebaliknya jika pola asuh
orang yang menjadi sampel sebanyak
orang
maka
87 orang dengan teknik pengambilan
kedisiplinan belajar siswa juga tidak
sampel yaitu proporsional random
baik.
sampling
paling
tua
dominan
tidak
baik,
dengan
menggunakan
rumus Isaac dan Michael. Sampel
yang baik adalah jumlah siswa dalam
METODE PENELITIAN
Jenis
digunakan
penelitian
penelitian
satu
kelas
x
jumlah
anggota
ini
responden / jumlah populasi. Skala
adalah penelitian asosiatif. Menurut
pengukuran data yang dipergunakan
Arikunto
dalam penelitian ini adalah skala
asosiatif
dalam
yang
(2010:39)
adalah
penelitian
penelitian
yang
Likert,
bertujuan untuk menemukan ada
dengan
tidaknya
seseorang terhadap sesuatu dengan
pengaruh
antara
satu
skala
pernyataan
variabel dengan variabel lainnya.
interval
Dalam penelitian ini penulis ingin
responden 1-5.
menganalisis pengaruh kecerdasan
emosional,
motivasi
berprestasi,
yang
penilaian
berhubungan
atau
untuk
sikap
setiap
Sebelum angket disebarkan
kepada responden, terlebih dahulu
dilakukan
ujicoba.
Ujicoba
ini
kecerdasan
emosional
terhadap
bertujuan untuk mengetahui validitas
kedisiplinan belajar siswa adalah
dan reliabilitas angket. Menurut
0,447. Nilai koefisien ini signifikan
Arifin (2011: 245) validitas adalah
karena nilai thitung sebesar 3,627 >
suatu derajat ketepatan instrumen
dari ttabel 0,05 (1,98), berarti H0
atau alat ukur apakah instrumen yang
ditolak dan Ha diterima.
digunakan betul-betul tepat untuk
Berdasarkan
analisis
data
mengukur apa yang diukur. Sebuah
untuk pengujian hipotesis kedua
instrumen dinyatakan valid apabila
diketahui koefisien regresi pengaruh
mampu
kecerdasan
mengukur
diinginkan.
apa
Sebuah
yang
emosional
terhadap
instrumen
kedisiplinan belajar siswa adalah
dikatakan valid apabila pernyataan
0,447. Nilai koefisien ini signifikan
pada
mampu
karena nilai thitung sebesar 3,627 >
mengungkapkan sesuatu yang akan
dari ttabel 0,05 (1,98), berarti H0
diukur
ditolak dan Ha diterima.
suatu
angket
oleh
Pernyataan
angket
dikatakan
tersebut.
jika
Berdasarkan analisis data
Corrected item-total correlation >
untuk pengujian hipotesis ketiga
0,361 menurut Ghozali (2011: 48)
diketahui koefisien regresi pengaruh
suatu
pemberian
konstruks
valid
atau
variabel
punishment
terhadap
dikatakan reliabel jika memberikan
kedisiplinan belajar siswa adalah
nilai cronbach alpha > 0.70, untuk
0,359. Nilai koefisien ini signifikan
mengukur reliabilitas dilihat dari
karena nilai thitung sebesar 3,427 >
nilai
dari ttabel 0,05 (1,98), berarti H0
cronbach
menggunakan
alpha
bantuan
dengan
program
ditolak dan Ha diterima.
SPSS Versi 16.0.
Berdasarkan
analisis
data
untuk pengujian hipotesis keempat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini adalah
berdasarkan
analisis
pengujian
hipotesis
data
diketahui koefisien regresi pengaruh
pola
asuh
orang
tua
terhadap
untuk
kedisiplinan belajar siswa adalah
pertama
0,491. Nilai koefisien ini signifikan
diketahui koefisien regresi pengaruh
karena nilai thitung sebesar 4,228 >
dari ttabel 0,05 (1,98), berarti H0
tua
secara
bersama-sama
ditolak dan Ha diterima.
berpengaruh signifikan terhadap
kedisiplinan belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu di
KESIMPULAN
Berdasarkan
dan
pertanyaan
permasalahan
penelitian
SMP Tamansiswa Padang.
dan
pembahasan yang dilakukan, maka
DAFTAR PUSTAKA
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Arifin,
1.
Kecerdasan
emosional
berpengaruh signifikan terhadap
kedisiplinan belajar siswa pada
mata pelajaran IPS Terpadu di
SMP Tamansiswa Padang.
2.
Motivasi
berprestasi
berpengaruh signifikan terhadap
3.
4.
(2011).
Pembelajaran.
Evaluasi
Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2010).
Dasar-dasar
Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
kedisiplinan belajar siswa pada
Desta, I. G. B. U. (2014). Pengaruh
mata pelajaran IPS Terpadu di
Intensitas Pola Asuh Orang Tua
SMP Tamansiswa Padang.
dan
Pemberian
Terhadap Kedisiplinan Belajar
punishment
Motivasi
Siswa
kedisiplinan belajar siswa pada
Laboratorium
mata pelajaran IPS terpadu di
Singaraja Tahun Pelajaran 2014-
SMP Tamansiswa Padang.
2015, 2. E-Jurnal. Universitas
Pola asuh orang tua berpengaruh
Pendidikan Ganesha.
belajar
siswa
pada
mata
pelajaran IPS Terpadu di SMP
Tamansiswa Padang.
Kelas
Berprestasi
berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap kedisiplinan
5.
Z.
IX
SMP
UNDIKSHA
Euis, Sunarti. (2004). Mengasuh
dengan Hati Tantangan yang
Menyenangkan.
Jakarta:
PT.
Elex Media Komputindo.
Kecerdasan emosional, motivasi
berprestasi,
pemberian
punishment dan pola asuh orang
Ghozali.
(2011).
Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS.
Semarang:
Penerbit
Badan
Universitas
Diponegoro.
Sari, Elsa Dewi Manda. (2011).
Pengaruh
Sanksi
Jenis
Penerapan
Terhadap
Tingkat
Kedisiplinan Siswa di SMAN 14
Bandar
Lampung
Tahun
Pelajaran
2010/2011.
Skripsi.
Universitas Lampung. [diunduh
pada 23 Maret 2017]..
Sukmadinata,
Nana
Syaodih. (2009). Landasan
Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
Uno, Hamzah B. (2016). Tugas Guru
dalam Pembelajaran Aspek yang
Mempengaruhi.
Bumi Aksara.
Jakarta:
PT.
Download