naskah publikasi peningkatan keterampilan berhitung penjumlahan

advertisement
i
NASKAH PUBLIKASI
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG PENJUMLAHAN
BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK-MANIK WARNA
DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA
KELAS I SD NEGERI 02 DEMAKAN KABUPATEN
SUKOHARJO TAHUN 2013/2014
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
DIAH WURI ARIYANI
A.510100282
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
Website:http://www.ums.ac.id
Email: [email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
: Dr. H. Samino, M.M.
NIP/NIK
: 051
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:
Nama
: DIAH WURI ARIYANI
NIM
: A.510100282
Program Studi : S-1 PGSD
Judul Skripsi :PENINGKATAN
KETERAMPILAN
BERHITUNG
PENJUMLAHAN BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA
MANIK-MANIK WARNA DALAM MATA PELAJARAN
MATEMATIKA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 02
DEMAKAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN
2013/2014
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
Maret 2014
Pembimbing,
Dr. H. Samino M.M
NIP: 051
ii
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG PENJUMLAHAN
BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIK-MANIK WARNA
DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS I
SD NEGERI 02 DEMAKAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN
2013/2014
Diah Wuri Ariyani
A510100282
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
berhitung penjumlahan bilangan pada siswa kelas I SD Negeri 02 Demakan
Kabupaten Sukoharjo dengan menggunakan media manik-manik warna. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan PTK,
subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas I SD Negeri 02
Demakan Sukoharjo dengan jumlah 26 siswa, subyek pelaku tindakan yaitu
peneliti yang bertindak sebagai guru. Metode pengumpulan data dengan
menggunakan metode wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang diunakan dengan menggunakan teknik
deskriptif kualitatif yang meliputi, pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, verifikasi data atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan keterampilan berhitung penjumlahan bilangan pada siswa
dalam mata pelajaran Matematika yang dapat dilihat dari indikator-indikator
keterampilan berhitung penjumlahan yang mencakup: 1) Memahami konsep
matematika, 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, 3) Memecahkan
masalah matematika yang meliputi kemampuan memahami masalah dan
merancang model masalah, 4) Mengkomunikasikan masalah dengan symbol atau
diagram untuk memperjelas masalah, yang mengalami peningkatan dari Pra
Siklus 40,38%, Siklus I 62,49%, Siklus II 86,63%. Sedangkan hasil belajar siswa
juga mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata 53,84,
pada Siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 73,08, dan pada Siklus II
nilai rata-rata meningkat menjadi 88,46. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
bahwa dengan menggunakan media manik-manik warna dapat meningkatkan
keterampilan berhitung penjumlahan bilangan dalam mata pelajaran Matematika
pada siswa kelas I SD Negeri 02 Demakan Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran
2013/2014.
Kata kunci : Keterampilan, berhitung, penjumlahan, Matematika, Media,
manik-manik warna.
iii
1
A. PENDAHULUAN
Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Semua aktivitas manusia di dalam
kehidupannya hampir tidak terlepas dari ilmu matematika. Mengingat
pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan
matematika salah satu ilmu yang sangat penting untuk dipelajari oleh
seluruh manusia. Sehingga matematika diajarkan sejak pendidikan dasar.
Hal ini bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan dasar berfikir
yang sistematis, analistis, dan logis. Siswa membutuhkan kemampuan
tersebut untuk dapat memperoleh, mengelola dan kemudian memanfaatkan
informasi yang didapatkannya.
Berbicara tentang matematika tidak akan terlepas dari berhitung,
yang sering disebut dengan aritmatika. Hampir seluruh obyek matematika
selalu berkaitan dengan berhitung. Selain di dalam matematika sendiri,
berhitung juga terdapat dalam bidang ilmu yang lain seperti: fisika, biologi,
kimia dan lain sebagainya. Oleh karena itu matematika menjadi dasar dalam
berbagai bidang ilmu lainnya.
Menilik pada proses pembelajaran berhitung, banyak guru yang
masih melakukannya dengan metode ceramah saja atau biasa disebut model
pembelajaran
konvensional,
sehingga
siswa
kurang mampu untuk
memahami konsep berhitung itu sendiri. Jika hanya dengan mendengarkan
dan menghafalkan tentu hasil yang diperoleh juga tidak akan maksimal.
Apalagi pada kelas rendah, jika proses pembelajarannya masih cenderung
hanya ceramah maka sudah bisa dipastikan bahwa anak akan sulit
memahami materi itu. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran
matematika khususnya berhitung harus dibuat semenarik mungkin agar
dapat menumbuhkan minat dan siswa tidak cepat merasa bosan.
Kunci dari proses pembelajaran yang menarik terletak pada
kreativitas seorang guru. Sehingga disini guru harus pintar menggunakan
strategi maupun media yang dapat menarik minat siswa. Media adalah suatu
alat bantu yang dapat memudahkan guru untuk menyampaikan suatu materi
2
kepada siswa dan juga memudahkan siswa dalam memahami materi.
Penggunaan media harus memperhatikan materi dan juga strategi yang akan
digunakan.
Dalam pembelajaran berhitung banyak sekali media yang bisa
digunakan, misalnya: sempoa, kelereng, lidi dan lain sebagainya. Manikmanik juga bisa menjadi salah satu media berhitung. Media ini sangat cocok
untuk siswa kelas rendah. Mengingat siswa kelas rendah sangat menyukai
benda yang berwarna warni. Selain itu media ini juga dapat membantu siswa
memahami konsep berhitung.
Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap wali kelas I SD Negeri
02 Demakan, didapatkan bahwa proses pembelajaran di SD Negeri 02
Demakan belum optimal. Guru kelas I belum menggunakan strategi dan
media yang bisa menarik minat siswa. Sehingga banyak siswa yang masih
mengalami kesulitan belajar pada pelajaran matematika khususnya dalam
hal berhitung. Dari wawancara yang dilakukan juga didapatkan bahwa ratarata nilai matematika siswa kelas I tergolong masih rendah.
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti ingin mencoba melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berhitung Penjumlahan
Bilangan Menggunakan Media Manik-Manik Warna Dalam Mata Pelajaran
Matematika Pada Siswa Kelas I SD Negeri 02 Demakan, Kabupaten
Sukoharjo Tahun Ajaran 2013-2014” dengan rumusan masalah sebagai
berikut:
“Apakah
penggunaan
media
manik-manik
warna
dapat
meningkatkan keterampilan berhitung penjumlahan dalam mata pelajaran
Matematika pada siswa kelas I SD Negeri 02 Demakan, Kabupaten
Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014?”
Tujuan
dari
penelitian
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
keterampilan berhitung penjumlahan bilangan pada siswa kelas I sehingga
akan memberi dampak pada peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika SD Negeri 02 Demakan Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajran
2013/2014.
3
Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan terhadap pelajaran matematika khususnya pada peningkatan
keterampilan berhitung penjumlahan dengan menggunakan media manikmanik warna. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai bahan kajian tentang penggunaan media manik-manik warna dalam
usaha meningkatkan
keterampilan berhitung penjumlahan bilangan bagi
siswa SD kelas I khususnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian:
”Penggunaan media manik-manik warna dapat meningkatkan keterampilan
berhitung penjumlahan bilangan dalam mata pelajaran Matematika pada
siswa kelas 1 SD Negeri 02 Demakan Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran
2013/2014.”
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan PTK. Menurut Rubiyanto (2011: 47) Penelitian kualitatif adalah
suatu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Menurut Harjodipuro
(dalam Rubiyanto, 2011: 97) PTK adalah suatu pendekatan untuk
memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru
untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik
tersebut, dan agar mau mengubahnya.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika
tepatnya di kelas I SD Negeri 02 Demakan Kecamatan Mojolaban
Kabupaten
Sukoharjo
Tahun
Pelajaran
2013/2014.
Penelitian
ini
dilaksanakan tepatnya pada semester genap tahun ajaran 2013/2014, yang
berjalan selama 4 bulan. Dimulai pada bulan Desember 2013 hingga bulan
Maret 2014. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I SD Negeri
02 Demakan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Jumlah siswa
sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan.
4
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. Dimana tiap-tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Menurut
Arikunto dalam setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu: (a) perencanaan,
(b) pelaksanaan, (c) pengamatan, (d) refleksi. Dalam penelitian ini jenis data
yang digunakan adalah data deskriptif kualitatif dan data kuantitatif sebagai
data pendukung. Karena dalam analisis data tidak hanya mendiskripsikan
data apa adanya dan menjelaskan data atau kejadian dengan kalimat penjelas
secara kualitatif tetapi juga mendiskripsikan data melalui angka yang dapat
diukur. Sumber yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu: (a) Data atau
arsip nilai hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 02 Demakan, (b)
Narasumber yaitu siswa kelas 1 dan juga guru kelas 1 SD Negeri 02
Demakan, (c) Observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan media
manik-manik warna.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Observasi,
tes, wawancara dan dokumentasi. (a) Margono (dalam Rubiyanto 2011: 75)
mendefinisikan observasi adalah “pengamatan dan pencatatan secara
sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian”. Observasi ini
dilakukan oleh guru dan peneliti. Dimana peneliti yang bertindak sebagai
guru melakukan observasi terhadap keterampilan berhitung penjumlahan
bilangan pada siswa dan guru kelas I yang bertindak sebagai observer
melakukan pengamatan terhadap peneliti yang melakukan pembeljaran, (b)
Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 2 kali, yang terbagi atas satu
kali pada siklus satu dan satu kali pada siklus dua. Tes ini dilakuakan pada
pertemuan kedua pada setiap siklusnya. Tujuan diadakannya tes ini adalah
untuk mengukur sejauh mana keterampilan berhitung penjumlahan siswa
dan tingkat pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan, (c)
Menurut Suharsini Arikunto (2007: 30) Wawancara adalah suatu metode
atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden
dengan jalan tanya jawab, (d) Dokumentasi adalah metode penelitian ilmiah
yang menggunakan dokumen-dokumen sebagai bahan acuan untuk
kepentingan penelitian.
5
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: pedoman
wawancara, lembar evaluasi, lembar observasi, soal tes, dan RPP. Teknik
yang akan digunakan untuk memeriksa validitas data yaitu menggunakan
teknik triangulation. Moloeng (2007: 178) menyatakan bahwa triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain diluar data itu. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber
dan triangulasi teknik. Analisis data dilakukan melalui langkah langkah
diantaranya: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan seperti yang diungkap oleh Miles dan Huberman (Sugiyono,
2008: 91).
Sebagai indikator yang menjadikan tolak ukur dalam menyatakan
bahwa suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Indikator
pencapaian keterampilan berhitung penjumlahan bilangan antara lain: (a)
Siswa dapat memahami konsep matematika minimal 80%, (b) Siswa dapat
menggunakan penalaran pada pola dan sifat minimal 80%, (c) Siswa dapat
memecahkan masalah matematika yang meliputi kemampuan memahami
masalah dan merancang model masalah minimal 80%, (d) Siswa dapat
mengkomunikasikan masalah
dengan symbol atau diagram untuk
memperjelas masalah minimal 80%.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Berdasarkan deskripsi pelaksanaan masing-masing siklus di atas
secara menyeluruh mulai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
mengenai penggunaan media manic-manik warna dalam mata pelajaran
Matematika materi penjumlahan dua bilangan pada siswa kelas I SD
Negeri 02 Demakan menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terbukti
dari peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM. Sebelum
dilaksanakan tindakan siswa yang mencapai KKM adalah sebesar
53,84% atau sejumlah 14 siswa dengan rata-rata kelas 67,69. Jumlah
siswa yang mencapai KKM pada siklus I meningkat menjadi 73,08%
6
atau sebanyak 19 siswa dan rata-rata kelas juga mengalami peningkatan
yaitu menjadi 76,15. Pada siklus II mengalami peningkatan kembali
yaitu menjadi 88,46% atau sebanyak 23 siswa dengan rata-rata kelas
mencapai 88,84. Untuk keterampilan berhitung penjumlahan bilangan
siswa juga mengalami peningkatan dari Pra Siklus 40,38%, pada siklus I
meningkat menjadi 62,49%, dan mengalami peningkatan kembali paada
siklus II yaitu menjadi 86,63%.
2. Pembahasan
Penelitian
tentang
peningkatan
keterampilan
berhitung
sebelumnya telah banyak dilakukan, salah satunya adalah Deasy Ariani
(2013) dengan judul “Peningkatan Motivasi Dan Keterampilan
Berhitung
Melalui Penggunaan Media Batang Napier Dalam
Pembelajaran Matematika Kelas IV SDN Rejosari 03 Kudus”. Dalam
penelitian ini penggunaan media batang napier dapat meningkatkan
motivasi dan keterampilan berhitung pada siswa kelas IV SDN Rejosari
03 Kudus.
Penelitian lain dilakukan oleh Sri Mulyani (2013) dengan judul
“Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Dengan Media
Permainan Manik-Manik Hijau Merah Pada Siswa Kelas IV SD Negeri
01 Belangwetan Tahun Ajaran 2012/2013”. Dalam penelitian ini
menyimpulkan bahwa penggunaan permainan manik-manik hijau merah
dapat meningkatkan keterampilan berhitung pada siswa kelas IV SD
Negeri 01 Belangwetan Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini dapat terlihat
dari adanya peningkatan dari sebelum adanya tindakan sampai siklus I
dan siklus II.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu. Penelitian ini lebih
menekankan pada peningkatan keterampilan berhitung penjumlahan
bilangan dengan menggunakan media manik-manik warna pada siswa
kelas I SD Negeri 02 Demakan Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo.
7
Menurut Susanto (dalam Triyatmiko, 2013: 12) keterampilan
adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan
kemampuannya. Keterampilan menghitung mengungkapkan bagaimana
seseorang memahami ide-ide yang diekspresikan dalam bentuk angkaangka dan bagaimana jenisnya seseorang dapat berfikir dan menalar
angka-angka.
Menurut Aisyah (2007: 6) menyatakan bahwa keterampilan
berhitung adalah merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan demikian karena dalam seluruh
aktivitas manusia membutuhkan keterampilan ini. Merurut Sriningsih
(2008: 63) mengungkapkan bahwa keterampilan berhitung anak usia dini
disebut juga sebagai keterampilan menyebutkan urutan bilangan.
Manik-manik menurut Sukayati (2003: 11) adalah media
pembelajaran sederhana yang dapat digunakan untuk siswa SD dalam
menjelaskan
operasi
Penggunaan
media
penjumlahan
manik-manik
dan
dalam
pengurangan
pembelajaran
bilangan.
mampu
meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran, di samping itu
penggunaan media manik-manik warna dapat menumbuhkan suasana
yang lebih menyenangkan.
Sesuai dari beberapa penelitian dan teori di atas menunjukkan
bahwa penggunaan media manik-manik warna dapat meningkatkan
keterampilan berhitung. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian ini yaitu
dengan menggunakan media manik-manik warna dapat meningkatkan
keterampilan berhitung penjumlahan, hal ini diperoleh melalui analisis
data yang diperoleh selama melakukan tindak lanjut penelitian.
Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II mengenai
penggunaan media manik-manik warna pada siswa kelas I SD Negeri 02
Demakan mengalami peningkatan. Dengan demikian maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media manik-manik warna dapat
meningkatkan keterampilan berhitung penjumlahan bilangan siswa kelas
8
I SD Negeri 02 Demakan tahun ajaran 2013/2014 dan dapat dibuktikan
kebenarannya sebagai berikut:
1. Penggunaan media manik-manik warna dapat meningkatkan
katerampilan berhitung penjumlahan bilangan pada siswa kelas I SD
Negeri 02 Demakan Tahun ajaran 2013/2014 yang terbukti dari
adanya peningkatan keterampilan berhitung dari sebelum tindakan
sebesar 40,38% meningkat pada siklus I sebesar 62,49% dan
meningkat kembali pada siklus II yaitu menjadi sebesar 86,63%.
2. Hasil belajar matematika terus mengalami peningkatan dari sebelum
tindakan, siklus I dan siklus II. Hal ini terlihat dari jumlah siswa
yang dapat mencapai KKM, sebelum tindakan sebesar 53,84% atau
sejumlah 14 siswa, meningkat pada siklus I menjadi sebesar 73,08%
atau sejumlah 19 siswa dan pada siklus II meningkat kembali
menjadi 88,46% atau sejumlah 23 siswa.
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, maka hipotesis
tindakan yang dirumuskan bahwa melalui penggunaan media manikmanik warna dapat meningkatkan keterampilan berhitung penjumlahan
bilangan dalam mata pelajaran Matematika pada siswa kelas 1 SD
Negeri 02 Demakan, Sukoharjo dapat diterima
D. SIMPULAN
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan secara kerjasama oleh
guru kelas I dan peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan
media
manik-manik
warna
dapat
meningkatkan
keterampilan berhitung penjumlahan bilangan pada siswa kelas I SDN
02 Demakan Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini
dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dan
jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat. Hasil ini dicapai
melalui tes evaluasi. Sebelum dilaksanakan tindakan siswa yang
mencapai KKM adalah sebesar 53,84% atau sejumlah 14 siswa.
Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 73,08% atau
9
sebanyak 19 siswa dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar
88,46% atau sebanyak 23 siswa. Untuk keterampilan berhitung
penjumlahan bilangan siswa juga mengalami peningkatan dari Pra
Siklus 40,38%, pada siklus I meningkat menjadi
62,49%, dan
mengalami peningkatan kembali paada siklus II yaitu menjadi 86,63%.
2. Hipotesis tindakan yang berbunyi “Penggunaan media manik-manik
warna dapat meningkatkan keterampilan berhitung penjumlahan
bilangan dalam mata pelajaran matematika pada siswa kelas I SD
Negeri 02 Demakan Tahun Ajaran 2013/2014.” Telah terbukti
kebenarannya dan dapat diterima.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nyimas. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Dirjen Dikti.
Moleong, Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta:PGSD FKIP
UMS.
Suharsimi, Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukayati. 2003. Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta:
PPPG.
Sriningsih, N. 2008. Pembelajaran Matematika Terpadu untuk Anak Usia Dini.
Bandung: Pustaka Sebelas.
Triyatmiko, Frederick. 2013. Peningkatan Keterampilan Berhitung Penjumlahan
Bilangan Bulat Dengan Menggunakan Media Manik-Manik Pada Siswa
Kelas IV SD Negeri Degan 01 Kecamatan Winong, Kabupaten Pati Tahun
Ajaran 2012/2013. Surakarta: FKIP Universitas Muhammmadiyah
Surakarta.
Download