pelayanan obat dalam era jaminan kesehatan nasional

advertisement
PELAYANAN OBAT DALAM ERA
JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL
Dra. Maura Linda Sitanggang, PhD
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
1
TATA SAJI
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
MANFAAT
OBAT DALAM
JKN
AKSESIBILITAS
PENUTUP
PENGGUNAAN
OBAT
RASIONAL
KETERJANGKA
UAN
2
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
MENUJU
KEPESERTAAN SEMESTA (UHC) 2019
3
Jaminan Kesehatan
adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah
Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara Nasional
berdasarkan prinsip Asuransi Sosial dan ekuitas
(Pasal 19, UU No 40 tahun 2004)
4
MENGAPA PERLU MEMILIKI
JAMINAN KESEHATAN
Biaya Kesehatan tidak dapat ditanggung oleh Individu
atau keluarga
Bergotong royong agar dapat membiayai pelayanan
kesehatan bersama “Ringan Sama dijinjing berat sama
dipikul “ sehingga ada kepastian biaya, termasuk biaya
obat
Agar terjadi subsidi antara yang sehat dgn yg sakit,
antara yg muda & tua, antara individu dan antar daerah
5
MANFAAT OBAT DALAM JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL
6
Manfaat Jaminan Kesehatan
Pelayanan kesehatan bagi peserta : Pelayanan kesehatan rawat jalan
dan rawat inap, termasuk pelayanan obat dan BMHP
Rehabilitatif
Obat dan
BMHP
Kuratif
Promotif
Daftar dan harga
obat yang dijamin
BPJS, ditetapkan
oleh Menteri (UU
SJSN ps 25, Perpres
Jamkes ps 32)
AKSESIBILITAS
Preventif
KETERJANGKAUAN
PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
7
Kebijakan Obat Nasional
Pemerintah menjamin :
Ketersediaan, pemerataan & keterjangkauan
obat, termasuk obat esensial
Keamanan, khasiat dan mutu obat yang beredar
serta melindungi masyarakat dari penggunaan
yang salah dan penyalahgunaan obat
PENGGUNAAN OBAT YANG
RASIONAL
*SK Menkes No. 189/Menkes/SK/III/2006
8
Arah Kebijakan
KONAS
1.
2.
3.
4.
Aksesibilitas
Keterjangkauan
Penggunaan obat yang rasional dan alkes yang tepat guna
Jaminan keamanan, mutu & manfaat
Pelayanan kesehatan yang prima, merata dan
terjangkau, termasuk pelayanan kefarmasian
.
Derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
.
Rencana Aksi Pengembangan bidang
Kefarmasian dan Alkes
2012 – 2013
2014 - 2019
2019 – dst
• Pemantapan
kebijakan yg sudah
ada
• Penyiapan regulasi
dan pemenuhan
kebutuhan sarana
dan prasarana,
sumber daya termasuk SDM, dan
sosialisasi
• Pelaksanaan SJSN
bidang kesehatan
• Peningkatan mutu
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat
(patient oriented)
• Peningkatan cakupan
kepesertaan scr
bertahap hingga
tahun 2019.
• Jaminan kesehatan
semesta (UHC)
Seluruh penduduk
memp. jaminan
kesehatan, yang
komprehensif dan
bermutu tanpa
kendala biaya
• Trmasuk upaya
preventif & promotif
Peningkatan akses thd Obat dan Alkes  Peran Kefarmasian dan Alat
Kesehatan dlm penyediaan dan pelayanan obat dan alkes yg dibutuhkan
AKSESIBILITAS
Fasyankes wajib menjamin ketersediaan obat dan alkes yang
dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan
Penyediaan obat di fasyankes tingkat pertama dilakukan di
ruang farmasi klinik atau apotek.
Manajemen suplai di Puskesmas diselenggarakan di IF Kab/Kota
(perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian)
Penyediaan, pengelolaan dan pelayanan obat di RS dilakukan dg
sistem satu pintu melalui IFRS
Pemerintah mengembangkan regulasi, standar, dan pedoman
terkait untuk menjamin peserta memperoleh obat dan alkes yg
dibutuhkan
11
Strategi Peningkatan Ketersediaan Obat
1. ALOKASI ANGGARAN
• Advokasi penyediaan anggaran sesuai kebutuhan dan berbagi peran
• Efisiensi pembiayaan obat melalui penerapan health/medicine account dan prinsip farmakoekonomi
2. MEKANISME PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI
• Penerapan Quality Management System pada pengelolaan obat terpadu
• Penerapan sistem pengadaan yang efektif dan efisien
3. PEMENUHAN STANDAR, KECUKUPAN, DAN
KETERJANGKAUAN
• Revitalisasi industri farmasi BUMN dan swasta nasional sebagai produsen obat
esensial
• Kebijakan untuk reposisi obat esensial generik dan pengendalian harganya
Sumber Anggaran Penyediaan Obat
Untuk Pelayanan Kesehatan Primer Sektor Publik Di
Puskesmas
• APBN (program AIDS, TB, Malaria, vaksin
reguler, buffer nasional dsb)
• Dana Alokasi Khusus (PKD)
• APBD Tk. I (Buffer Provinsi)
• APBD Tk. II (sumber anggaran utama)
• Jamkesda (bagi daerah yang memiliki)
• Sebagian kecil dari PT. ASKES
Era SJSN
• Sumber anggaran penyediaan obat
berasal dari APBN KEMKES, APBD &
kapitasi yang ada di pelayanan
kesehatan dasar (BPJS)
Profil Industri Farmasi Indonesia
Total Perusahaan Farmasi Indonesia : 205
Perusahaan Lokal : 172
Perusahaan Asing : 33
BUMN Farmasi : 4
Menyerap ± 550.000 tenaga kerja kerja
Karakteristik Industri Farmasi :
 Padat modal, teknologi tinggi, highly regulated
Perkiraan Total Pasar Farmasi
Indonesia 2010 - 2020
120.00
120.00
102.05
100.00
100.00
92.56
83.95
76.15
80.00
80.00
69.07
61.89
60.00
60.00
62.65
TOTAL
MARKET (Rp. Triliun)
54.61
48.19
MARKET (Rp. Triliun)
42.53
40.00
40.00
20.00
20.00
0.00
0.00
GENERIK
37.53
14.33
2010
2010
15.93
2011
2011
17.71
2012f
2012f
19.68
2013f
2013f
21.88
2014f
2014f
24.33
2015f
2015f
26.69
2016f
2016f
29.28
2017f
2017f
32.12
2018f
2018f
35.24
2019f
2019f
38.66
2020f
2020f
Source : business Monitor Q3 2011
Pemenuhan Kebutuhan Obat Nasional
KONAS
Kondisi
Aktual
KEMANDIRIAN OBAT
Menjamin ketersediaan, kesinambungan dan keterjangkauan
obat terutama obat esensial
Menjamin keamanan, efficacy and kualitas obat
Konsumsi Obat Nasional
10%
Formulasi Impor
90% Formulasi lokal
Bahan Baku (API dan eksipien)
96% impor
Pada dasarnya industri farmasi Indonesia dapat
memenuhi kebutuhan obat nasional
Idle
capacity
Kesiapan Industri Farmasi
Pemenuhan Terhadap Standar
(produk dan sarana)
Peningkatan Kapasitas Produksi
Obat yang dibutuhkan
Persiapan Pelaksanaan SJSN
(jaminan ketersediaan & distribusi)
Partisipasi dlm Program
Pemerintah
Keterjangkauan
Kondisi Harga Obat di Indonesia Saat Ini
MASIH
MASA
PATEN
HABIS
MASA
PATEN
NAMA
OBAT
HARGA
OBAT
KENDALI
HARGA
Rasionalisasi
OBAT
INOVASI
OBAT
GENERIK
OBAT
INOVASI
Generik
Rendah
Nama
dagang
Variasi
sangat lebar
Nama paten
Tinggi
Harga
terjangkau
Rasionalisasi
Kebijakan Pengendalian Harga Obat (Tahun 2012)
• Harga obat generik INN : SK Menkes (sesuai
UU No. 36 Tahun 2009 Ps.40 ayat 6)
• SK Harga Obat Generik Th. 2012 mengatur
batas atas harga obat generik untuk
penyediaan pemerintah dan pelayanan
kesehatan
KETERJANGKAUAN
Pelayanan
kesehatan
dalam SJSN
berprinsip pada
kendali mutu &
kendali biaya
termasuk obat
dan alkes
Pemerintah melakukan upaya
kendali biaya obat utk
meningkatkan keterjangkauan
• Pemerintah menetapkan harga obat
yang dijamin oleh BPJS melalui ecatalog, dalam nama generik.
Obat bermerk dagang akan
mengikuti harga obat generik 
harga obat terkendali
• Pemerintah mendorong penggunaan
obat generik pada seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan
pemerintah/swasta
• Seleksi obat yang
aman, berkhasiat, dan cost effective
dalam Fornas
Pemanfaatan E–catalog Obat
LELANG SATUAN
HARGA OBAT
e-CATALOGUE
(LKPPKEMENKES)
SATKER PUSAT
-SATKER
& PUSAT
-SATKER
SATKER
DAERAH
DAERAH
e-PURCHASING
• NAMA OBAT
• KEMASAN
• PENYEDIA
• HARGA
TRANSPARAN
AKUNTABEL
EFEKTIF
EFISIEN
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
POR bertujuan
untuk menjamin
bhw masyarakat
memperoleh obat
yg aman, bermutu
dan efektif dgn
biaya yg
terjangkau
safety, efficacy, quali
ty, economic
Pemerintah melakukan upaya
peningkatan POR mll:
• Penetapan DOEN dan Formularium Nasional
• Pedoman penggunaan obat berbasis bukti
ilmiah (EBM)
• Monev peresepan dan kepatuhan terhadap
ForNas
• Advokasi, sosialisasi dan promosi
penggunaan obat generik dan penggunaan
obat secara rasional berdasarkan Pedoman
• Peningkatan mutu pelayanan kefarmasian
melalui pembinaan dan peningkatan
kapasitas SDM (apoteker dan TTK)
Konsep Penyediaan Daftar dan Harga Obat dlm JKN
Saat ini
Konsep JKN
DPHO
Jamkesmas
PKD
DOEN
Efficacy
Safety
Economic
Formularium
Nasional
Usulan :
 RS
Pemerintah/
swasta,
Perguruan
Tinggi
 Unit terkait
di Kemkes,
Organisasi
Profesi
Spesialis
Simplifikasi Daftar Obat dalam JKN
KONDISI SAAT INI
MASA TRANSISI
PEMERINTAH (MENKES)
• DOEN (SBG REFERENSI UTAMA)
• FORMULARIUM JAMKESMAS
JAMKESNAS
DOEN (REFERENSI UTAMA)
Perluasan
DAFTAR OBAT (FORNAS) DAN BMHP + HARGA
LEMBAGA ASURANSI/
JAMINAN KESEHATAN
Pembagian peran & tanggung jawab
• DPHO ASKES
• FORMULARIUM JPK JAMSOSTEK
• FORMULARIUM JPK TNI/POLRI
• FORMULARIUM JAMKESDA
• MENYUSUN DAN MENETAPKAN
FORNAS
FASYANKES
• FORMULARIUM RUMAH SAKIT
• FORMULARIUM INSTITUSI
(JAMINAN /ASURANSI KOMERSIAL)
PEMERINTAH (MENKES)
BPJS KESEHATAN
• MENJAMIN/ MEMBAYAR OBAT YG
TERCANTUM DLM FORNAS
FASYANKES
• MENGGUNAKAN OBAT YG
TERCANTUM DLM FORNAS
Evaluasi &
Feedback
Penerapan ForNas
1
2
3
4
• Fornas wajib menjadi acuan bagi setiap fasilitas
pelayanan kesehatan yang tercakup dalam sistem JKN
• Hanya obat yang ada dalam Formularium Nasional
yang dapat dijamin pembiayaannya oleh BPJS.
• Auto switching (mengganti obat branded dengan obat
generik atau obat dengan zat aktif yang sama) dapat
dilakukan oleh IFRS dan apoteker di apotek.
• Fasyankes tingkat pertama yang menerima surat
rujukan balik dari fasyankes tingkat dua, seharusnya
sudah menerima informasi dan saran-saran dari
fasyankes tingkat dua sbg bahan rencana tindak lanjut
25
PENUTUP
• Jaminan Kesehatan Nasional bermaksud untuk
memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh
penduduk, yang dilaksanakan secara bertahap mulai tahun
2014.
• Manfaat jaminan kesehatan yang diperoleh peserta
termasuk obat dan bahan medis habis pakai.
• Fasyankes yang bekerjasama dengan BPJS wajib menjamin
ketersediaan dan pelayanan obat yang dibutuhkan sesuai
indikasi medis.
• Pemerintah mengembangkan regulasi, standar, dan
pedoman bidang kefarmasian, meliputi aspek aksesibilitas,
keterjangkauan, dan POR serta melakukan monitoring dan
26
evaluasi penerapannya.
www.binfar.depkes.go.id
27
27
Download