sistem kendal menggunakan media s sistem kendali perangkat

advertisement
SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK
MENGGUNAKAN MEDIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Oleh :
Heri Hardiansyah
208 700 843
BANDUNG
2013 M / 1434 H
i
SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK
MENGGUNAKAN MEDIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)
SKRIPSI
Oleh :
Heri Hardiansyah
208 700 843
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Edi Mulyana, MT.
NIP. 197001062008011025
Entik Insanudin, MT.
NIDN. 0411017801
Mengetahui,
Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi
Ketua Jurusan
Teknik Informatika
Dr. H. M. Subandi, Drs., Ir., MP.
NIP. 195404241985031004
H. Cecep Nurul Alam, ST., MT.
NIP. 197804172005011005
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK
MENGGUNAKAN MEDIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) dinyatakan syah
dan telah disidangkan dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 26 Agustus
2013 oleh Majelis Sidang yang terdiri dari :
Bandung, 04 September 2013
Ketua Majelis
Sekretaris
Dr. M. Agus Salim, Drs., MP.
NIP. 196708181993031003
Ichsan Taufik, ST., MT.
NIP. 198009132006041002
Mengetahui,
Dosen Penguji I
Dosen Penguji II
Undang Syarifudin, M.Kom.
NIP. 197909302009121002
Jumadi, ST.
NIP. 197805312007101001
iii
ABSTRAK
SISTEM KENDALI PERANGKAT LISTRIK
MENGGUNAKAN MEDIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)
HERI HARDIANSYAH – NIM 208700843
Jurusan Teknik Informatika
Listrik merupakan faktor penting dalam kehidupan sehari – hari. Di
lingkungan perusahaan atau perkantoran, contoh penggunaan listrik adalah untuk
penyalaan lampu dan air conditioner (AC), namun dalam penerapannya masih
dikerjakan secara manual dengan menekan tombol stop kontak untuk mematikan
atau menyalakannya dan harus menuju ke tempatnya. Hal itu akan memakan
banyak waktu dan tenaga jika penggunaanya dilakukan dalam jumlah yang besar
di gedung - gedung bertingkat dan sifatnya rutin. Apalagi ditambah dengan
padatnya kesibukan di lingkungan perusahaan atau perkantoran yang
memungkinkan seseorang lupa untuk mematikan perangkat listrik yang tidak
dibutuhkan pada jam pulang perusahaan atau perkantoran. Oleh karena itu,
alangkah baiknya jika ada fasilitas pengendali jarak jauh dan dapat dilakukan
secara otomatis.
Pada Tugas Akhir ini dirancang sistem kendali perangkat listrik
menggunakan media SMS (Short Message Service), yaitu suatu sistem yang
berfungsi sebagai otomatisasi perangkat listrik menggunakan fitur SMS.
Perancangan dan pembuatan sistem kendali ini menggunakan rangkaian relay
sebagai saklar otomatis yang dihubungkan ke komputer menggunakan port
paralel. Dalam hal pembuatan program aplikasi tersebut akan dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman java dan sebuah perangkat mobile berupa
handphone yang berfungsi sebagai penerima dan pemberi informasi pada program
server yang berisi instruksi mematikan atau menghidupkan perangkat listrik.
Adapun untuk implementasinya nanti dapat diterapkan pada perangkat listrik yang
ada di suatu rumah, gedung-gedung bertingkat, atau pabrik dan pergudangan.
Dengan adanya alat ini diharapkan lebih memudahkan untuk
memonitoring atau mengendalikan perangkat listrik, sehingga untuk mematikan
dan menghidupkan perangkat listrik bisa dilakukan secara jarak jauh.
Kata Kunci : Port Paralel, Sistem Kendali, SMS.
iv
MOTTO
”Apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi. Berfikirlah bisa, niscaya pasti akan
bisa, karena Allah bersama sangkaan hamba-Nya”
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
(QS. Ar-Rad ayat 11)
”Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’ yaitu orang-orang yang
mengetahui bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali
kepada-Nya.”
(QS. Al-Baqarah : 45-46)
”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Alam-Nasyrah : 6-8)
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah Heri Hardiansyah, terlahir dari pasangan Bapak
Utang Setiawan dan Ibu Neneng Aan Ganisah, lahir di Bandung
pada tanggal 09 April 1989. Penulis merupakan putera kedua
dari tujuh bersaudara yang tinggal di Jalan Neglasari 2 no. 98
Ujungberung Bandung 40617.
Pendidikan yang ditempuh oleh penulis dimulai dari SDN Ciporeat 3
Bandung, lulus tahun 2001 dan kemudian dilanjutkan ke SMPN 17 Bandung pada
tahun yang sama. Setelah lulus tahun 2004, kemudian melanjutkan ke MAN 2
Bandung dan lulus pada tahun 2007.
Pada tahun 2008 penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung, masuk jurusan Teknik Informatika Strata 1 (S-1) Fakultas Sains dan
Teknologi dan lulus pada tahun 2013.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul “SISTEM
KENDALI PERANGKAT LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA SMS (SHORT
MESSAGE SERVICE)” dapat diselesaikan.
Maksud dan tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk mencapai
kelulusan dalam menyelesaikan program studi Teknik Informatika jenjang
Strata 1, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati, penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari motivasi, bimbingan serta dukungan dari semua pihak, oleh
karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT karena telah diberi kelancaran dalam mengerjakan skripsi ini.
2. Bapak H. Cecep Nurul Alam, ST., MT., selaku ketua jurusan Teknik
Informatika.
3. Bapak Edi Mulyana, MT. dan Bapak Entik Insanudin, MT., sebagai
Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing selama
melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini.
vii
4. Bapak Jumadi, MT dan Bapak Undang Syarifudin, M.Kom., sebagai
Penguji yang telah menguji, merevisi dan memberikan masukan pada
skripsi ini.
5. Kedua Orang Tua dan keluarga yang saya cintai atas doa dan
dukungannya.
6. Seluruh dosen Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi yang
telah berjasa memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah.
7. Teman – teman seperjuangan IFC Garis Keras 08, terima kasih atas segala
bantuan dan dukungannya.
8. Nela Wati, selaku Istri Tercinta yang selalu mendukung dan support
sehingga penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi, namun tidak bisa disebutkan
satu persatu.
Laporan ini jauh dari sempurna, semua saran dan kritik yang membangun
sangat dinantikan untuk perbaikan dimasa mendatang. Semoga laporan skripsi ini
dapat berguna bagi pembaca dan bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 04 September 2013
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii
ABSTRAK ..........................................................................................................iv
MOTTO ...............................................................................................................v
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiv
DAFTAR SIMBOL ............................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3 Batasan Masalah......................................................................................
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................
1.6 Metodologi Penelitian .............................................................................
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................
1.6.2 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak................................
1.7 Sistematika Penulisan .............................................................................
1
3
3
4
4
4
4
5
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Kendali................................................................. 9
2.1.1 Pengertian Sistem........................................................................... 9
2.1.2 Pengertian Sistem Kendali ............................................................ 10
2.1.3 Keuntungan Sistem Kendali Komputer ....................................... 11
2.2 Short Messaging Service (SMS) ........................................................... 12
2.2.1 PDU (Protocol Data Unit) ........................................................... 13
2.2.2 SMS Gateway ............................................................................... 17
2.2.3 SMSLib ........................................................................................ 17
2.3 Java ...................................................................................................... 18
2.3.1 Pengertian Java ............................................................................. 18
2.3.2 Program - Program Java ................................................................ 20
2.4 Port Paralel............................................................................................ 23
2.4.1 Pengaksesan Parallel Port Dengan Java ...................................... 27
2.5 Unified Modeling Language (UML) .................................................... 27
2.5.1 Pengertian UML ........................................................................... 27
2.5.2 Bangunan Dasar Metodologi UML .............................................. 29
2.6 MySQL Database ................................................................................. 32
2.6.1 Pengertian MySQL ....................................................................... 32
ix
2.6.2 Perintah-Perintah SQL .................................................................
2.7 Hardware .............................................................................................
2.7.1 Relay .............................................................................................
2.7.2 ULN 2803 .....................................................................................
32
34
34
36
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem.......................................................................................
3.1.1 Spesifikasi Aplikasi ......................................................................
3.1.2 Spesifikasi Pengguna ....................................................................
3.1.3 Spesifikasi Hardware ...................................................................
3.1.4 Spesifikasi Software .....................................................................
3.2 Perancangan Sistem ...............................................................................
3.2.1 Perancangan Sistem Keseluruhan ................................................
3.2.2 Perancangan Hardware ................................................................
3.2.3 Perancangan Software ..................................................................
a. Kebutuhan Fungsional .............................................................
b. Use Case Diagram ...................................................................
c. Skenario Sistem ........................................................................
d. Activity Diagram ......................................................................
e. Sequence Diagram ...................................................................
f. Class Diagram ..........................................................................
3.2.4 Perancangan Basis Data ...............................................................
3.2.5 Perancangan Format SMS ............................................................
3.2.6 Perancangan User Interface .........................................................
38
38
38
39
40
40
40
42
45
45
46
47
57
69
79
79
82
89
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Implementasi Sistem ............................................................................ 93
4.1.1 Implementasi Denah Ruangan ..................................................... 93
4.1.2 Implementasi Hardware ............................................................... 94
4.1.3 Implementasi Software ................................................................. 98
4.1.4 Implementasi User Interface ......................................................... 98
4.1.5 Implementasi Pemograman SMS ................................................ 111
4.2 Pengujian Sistem ................................................................................. 114
4.2.1 Pengujian Software ...................................................................... 114
4.2.2 Pengujian Hardware ................................................................... 115
4.3 Hasil Uji Coba Sistem ......................................................................... 116
4.3.1 Hasil Uji Coba Software .............................................................. 116
4.3.2 Hasil Uji Coba Hardware ........................................................... 119
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 121
5.2 Saran...................................................................................................... 122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Prototype Paradigma ....................................................................... 6
Gambar 2.1 Konsep Sistem Kendali .................................................................. 10
Gambar 2.2 Skema Proses Pengiriman SMS ..................................................... 12
Gambar 2.3 Susunan DB-25 ............................................................................. 24
Gambar 2.4 Relay............................................................................................... 34
Gambar 2.5 Sistem Kontrol Menggunakan Relay ............................................ 36
Gambar 2.6 Konfigurasi Pin ULN 2803 ........................................................... 37
Gambar 3.1 Rancangan Sistem Keseluruhan ..................................................... 41
Gambar 3.2 Rancangan Hardware Alat Kendali Perangkat Listrik ................. 44
Gambar 3.3 Rancangan Circuit Board .............................................................. 44
Gambar 3.4 Use Case Diagram ........................................................................ 46
Gambar 3.5 Activity Diagram Login.................................................................. 58
Gambar 3.6 Activity Diagram View User ......................................................... 58
Gambar 3.7 Activity Diagram Input User ......................................................... 59
Gambar 3.8 Activity Diagram Update User....................................................... 59
Gambar 3.9 Activity Diagram Delete User ........................................................ 60
Gambar 3.10 Activity Diagram Update Admin ................................................. 60
Gambar 3.11 Activity Diagram View Device Information ................................ 61
Gambar 3.12 Activity Diagram Update Device Information ............................ 61
Gambar 3.13 Activity Diagram Start Phone Connection................................... 62
Gambar 3.14 Activity Diagram Stop Phone Connection ................................... 62
Gambar 3.15 Activity Diagram Port Setting ...................................................... 63
Gambar 3.16 Activity Diagram View Message ................................................. 63
Gambar 3.17 Activity Diagram Control ON ..................................................... 64
Gambar 3.18 Activity Diagram Control OFF ................................................... 64
Gambar 3.19 Activity Diagram Set Timer ON .................................................. 65
Gambar 3.20 Activity Diagram Set Timer OFF ................................................ 65
Gambar 3.21 Activity Diagram SMS Request SMS Request Control ON ......... 66
Gambar 3.22 Activity Diagram SMS Request SMS Request Control OFF ....... 66
Gambar 3.23 Activity Diagram SMS Request Set Timer ON ............................ 67
Gambar 3.24 Activity Diagram SMS Request Set Timer OFF ........................... 67
Gambar 3.25 Activity Diagram SMS Request Device Status ............................ 68
Gambar 3.26 Activity Diagram SMS Request Device Information .................... 68
Gambar 3.27 Sequence Diagram Login ............................................................ 69
Gambar 3.28 Sequence Diagram View User...................................................... 70
Gambar 3.29 Sequence Diagram Input User ..................................................... 70
Gambar 3.30 Sequence Diagram Update User ................................................. 71
Gambar 3.31 Sequence Diagram Delete User ................................................... 71
Gambar 3.32 Sequence Diagram Update Admin ............................................... 71
Gambar 3.33 Sequence Diagram View Device Information .............................. 72
Gambar 3.34 Sequence Diagram Update Device Information ......................... 72
Gambar 3.35 Sequence Diagram Start Phone Connection ............................... 73
Gambar 3.36 Sequence Diagram Stop Phone Connection ................................ 73
xi
Gambar 3.37 Sequence Diagram Port Setting ................................................... 74
Gambar 3.38 Sequence Diagram View Message .............................................. 74
Gambar 3.39 Sequence Diagram Control ON .................................................. 74
Gambar 3.40 Sequence Diagram Control OFF ................................................. 75
Gambar 3.41 Sequence Diagram Set Timer ON ............................................... 75
Gambar 3.42 Sequence Diagram Set Timer OFF .............................................. 75
Gambar 3.43 Sequence Diagram SMS Request Control ON ............................. 76
Gambar 3.44 Sequence Diagram SMS Request Control OFF ........................... 76
Gambar 3.45 Sequence Diagram SMS Request Set Timer ON ......................... 77
Gambar 3.46 Sequence Diagram SMS Request Set Timer OFF ........................ 77
Gambar 3.47 Sequence Diagram SMS Request Device Status ......................... 78
Gambar 3.48 Sequence Diagram SMS Request Device Information ................. 78
Gambar 3.49 Class Diagram ............................................................................. 79
Gambar 3.50 Rancangan Menu Login .............................................................. 89
Gambar 3.51 Rancangan Menu Home .............................................................. 90
Gambar 3.52 Rancangan Menu Device Control ............................................... 90
Gambar 3.53 Rancangan Menu Timer Setting .................................................. 91
Gambar 3.54 Rancangan Menu Phone Connection .......................................... 91
Gambar 3.55 Rancangan Menu Device Information ......................................... 92
Gambar 3.56 Rancangan Menu User Admin Setting ........................................ 92
Gambar 4.1 Denah Ruangan Kantor Perum Damri Bandung ........................... 93
Gambar 4.2 Salah Satu Susunan Darlington ULN 2803 ................................... 96
Gambar 4.3 Sirkuit Relay .................................................................................. 97
Gambar 4.4 Source Code Login ........................................................................ 99
Gambar 4.5 Form Menu Login .......................................................................... 99
Gambar 4.6 Form Menu Home ......................................................................... 100
Gambar 4.7 Source Code Jnpout32 ................................................................. 100
Gambar 4.8 Source Code Control ON ............................................................. 101
Gambar 4.9 Source Code Control OFF ........................................................... 102
Gambar 4.10 Form Menu Device Control ........................................................ 103
Gambar 4.11 Source Code Timer Setting ......................................................... 104
Gambar 4.12 Form Menu Timer Setting .......................................................... 104
Gambar 4.13 Source Code Phone Connection.................................................. 105
Gambar 4.14 Form Menu Phone Connection .................................................. 106
Gambar 4.15 Source Code Device Information ............................................... 107
Gambar 4.16 Form Menu Device Information ................................................. 108
Gambar 4.17 Source Code User Setting .......................................................... 109
Gambar 4.18 Source Code Admin Setting......................................................... 110
Gambar 4.19 Form Menu User Admin Setting ................................................. 111
Gambar 4.20 Source Code Pemecahan SMS ................................................... 112
Gambar 4.21 Source Code Command SMS ..................................................... 114
Gambar 4.22 Indikator Perangkat 1 Pada Program .......................................... 117
Gambar 4.23 Isi SMS Konfirmasi Perangkat 1 ................................................ 117
Gambar 4.24 Indikator Perangkat 2 Pada Program .......................................... 118
Gambar 4.25 Isi SMS Konfirmasi Perangkat 2 ................................................ 118
Gambar 4.26 Indikator Perangkat 3 Pada Program .......................................... 119
xii
Gambar 4.27 Isi SMS Konfirmasi Perangkat 3 ................................................ 119
Gambar 4.28 Keadaan Lampu 3 Pada Hardware ............................................ 120
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skema Format SMS PDU Pengirim ..................................................
Tabel 2.2 Skema Format SMS PDU Penerima .................................................
Tabel 2.3 Daftar SMSC .....................................................................................
Tabel 2.4 Fungsi Pin Konektor DB-25 ..............................................................
Tabel 2.5 Data Port Pada Parallel Port............................................................
Tabel 2.6 Status Port Pada Parallel Port ..........................................................
Tabel 2.7 Control Port Pada Parallel Port .......................................................
Tabel 2.8 Alamat Register Port Kontrol ...........................................................
Tabel 3.1 Spesifiksi Pengguna ...........................................................................
Tabel 3.2 Spesifikasi Hardware ........................................................................
Tabel 3.3 Spesifikasi Software ..........................................................................
Tabel 3.4 Daftar Kebutuhan Fungsional ............................................................
Tabel 3.5 Skenario Login ...................................................................................
Tabel 3.6 Skenario View User ...........................................................................
Tabel 3.7 Skenario Input User ...........................................................................
Tabel 3.8 Skenario Update User........................................................................
Tabel 3.9 Skenario Delete User ........................................................................
Tabel 3.10 Skenario Update Admin ..................................................................
Tabel 3.11 Skenario View Device Information .................................................
Tabel 3.12 Skenario Update Device Information .............................................
Tabel 3.13 Skenario Start Phone Connection ...................................................
Tabel 3.14 Skenario Stop Phone Connection ....................................................
Tabel 3.15 Skenario Port Setting ......................................................................
Tabel 3.16 Skenario View Message ..................................................................
Tabel 3.17 Skenario Control ON ......................................................................
Tabel 3.18 Skenario Control OFF ....................................................................
Tabel 3.19 Skenario Set Timer ON ....................................................................
Tabel 3.20 Skenario Set Timer OFF ..................................................................
Tabel 3.21 Skenario SMS Request Control ON ................................................
Tabel 3.22 Skenario SMS Request Control OFF ..............................................
Tabel 3.23 Skenario SMS Request Set Timer ON .............................................
Tabel 3.24 Skenario SMS Request Set Timer OFF ...........................................
Tabel 3.25 Skenario SMS Request Device Status ..............................................
Tabel 3.26 Skenario SMS Request Device Information ....................................
Tabel 3.27 Struktur Tabel User..........................................................................
Tabel 3.28 Struktur Tabel Admin .....................................................................
Tabel 3.29 Struktur Tabel Perangkat ................................................................
Tabel 3.30 Struktur Tabel Pesan Masuk ...........................................................
Tabel 3.31 Struktur Tabel Pesan Keluar ...........................................................
Tabel 3.32 Struktur Tabel Phone ......................................................................
Tabel 3.33 Format SMS .....................................................................................
Tabel 3.34 Service Center Address Pengirim ...................................................
Tabel 3.35 Destination Address ........................................................................
xiv
13
15
17
24
25
26
26
27
39
39
40
45
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
80
80
80
81
81
82
82
83
84
Tabel 3.36 User Data Pengirim ........................................................................ 85
Tabel 3.37 Service Center Address Penerima ................................................... 86
Tabel 3.38 Originator Address Penerima ......................................................... 87
Tabel 3.39 Service Center Time Stamp ............................................................. 87
Tabel 3.40 User Data Penerima ........................................................................ 88
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Output Port Paralel ............................. 95
Tabel 4.2 Spesifikasi Handphone .................................................................... 105
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Software ................................................................. 118
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sistem Secara Keseluruhan ................................... 120
xv
DAFTAR SIMBOL
1. Use Case Diagram
No
Simbol
Nama
1
Case
2
Actor
3
Relation
Keterangan
Menggambarkan proses /
kegiatan yang dapat
dilakukan oleh actor
Menggambarkan entitas /
subyek yang dapat
melakukan suatu proses
Relasi antar case dengan
actor ataupun case dengan
case yang lain
2. Activity Diagram
No
Simbol
Nama
1
Initial State
2
Final State
3
State
Keterangan
Menggambarkan titik awal
siklus hidup suatu elemen
Menggambarkan titik akhir
yang menjadi kondisi akhir
suatu elemen
Menggambarkan kondisi
suatu elemen
4
Action State
5
Decision
6
Transition
Menggambarkan keadaan dari
suatu elemen dalam satu
aliran aktifitas
Menggambarkan suatu
percabangan logika dalam
sistem
Menggambarkan aliran siklus
state ( kondisi ) suatu elemen
7
Flow
Control
Menggambarkan aliran
aktifitas dari suatu elemen ke
elemen lain
xvi
3. Sequence Diagram
No
Simbol
Nama
1
Object
2
Message
Keterangan
Menggambarkan pos - pos
obyek
pengirim
dan
penerima message
Menggambarkan
aliran
pesan yang dikirim oleh pospos obyek
4. Class Diagram
No
1
Simbol
Class
Nama
Class
<<include>>
2
Relation
3
Association
Class
xvii
Keterangan
Menggambarkan
sebuah
kelas
yang terdiri dari attribut dan
method
Menggambarkan hubungan
komponen-komponen
didalam
Class Diagram
Class yang terbentuk dari
hubungan antara dua buah
class
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari masyarakat salah satu faktor penting yang
sangat mendukung adalah listrik. Di lingkungan perusahaan atau perkantoran,
contoh penggunaan listrik adalah untuk penyalaan lampu dan air conditioner
(AC), namun dalam penerapannya masih dikerjakan secara manual dengan
menekan tombol stop kontak untuk mematikan atau menyalakannya dan harus
menuju ke tempatnya. Hal itu akan memakan banyak waktu dan tenaga jika
penggunaanya dilakukan dalam jumlah yang besar di gedung - gedung bertingkat
dan sifatnya rutin. Apalagi ditambah dengan padatnya kesibukan di lingkungan
perusahaan atau perkantoran yang memungkinkan seseorang lupa untuk
mematikan perangkat listrik yang tidak dibutuhkan pada jam pulang perusahaan
atau perkantoran. Oleh karena itu alangkah baiknya jika ada fasilitas pengendali
jarak jauh dan secara otomatis.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang
saat ini, memungkinkan manusia untuk membuat suatu alat yang mampu
membantu ataupun mempermudah pekerjaannya tersebut. Teknologi komputer,
elektronika, serta telekomunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
usaha pencapaian tujuan tersebut.
Pada zaman sekarang, komputer atau disebut PC (personal computer)
sudah berada hampir di setiap rumah, gedung atau perkantoran. Kebanyakan
1
komputer lebih sering digunakan untuk keperluan ketik-mengetik, film, musik dan
permainan. Padahal komputer juga bisa digunakan untuk keperluan pengontrolan
peralatan listrik seperti lampu, kipas angin, dispenser dan lain-lain dengan
memanfaatkan port paralel (DB25) pada komputer tersebut.
Hampir semua lingkungan baik itu lingkungan masyarakat biasa maupun
kalangan usaha mengenal yang namanya ponsel. Dari ponsel tersebut terdapat
fasilitas komunikasi jarak jauh yang murah dan cepat, fasilitas tersebut adalah
Sort Message Service (SMS). SMS cocok digunakan untuk sistem informasi
wireless real time karena kecepatan pengiriman datanya dan luas jangkauannya.
Selain itu SMS telah menjadi lahan yang menjanjikan untuk meraih peluang
bisnis di pasar konsumen dan industri. Dari teknologi SMS diatas bagaimana
memanfaatkan teknologi tersebut tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga
sebagai alat pengendali jarak jauh dengan cara mengirimkan suatu pesan atau
SMS yang isinya berupa kode – kode perintah.
Berangkat dari permasalahan diatas, maka munculah sebuah gagasan
untuk mengembangkan suatu sistem pengendali perangkat listrik dengan
memanfaatkan teknologi media komunikasi SMS yang mungkin dapat membantu
kalangan masyarakat maupun usaha untuk mempermudah pekerjaannya. Maka
diambilah sebuah judul skripsi yaitu “Sistem Kendali Perangkat Listrik
Menggunakan Media SMS (Short Message Service)”.
2
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penyusunan skripsi ini diantaranya adalah
bagaimana cara merancang dan membuat program yang bisa digunakan untuk
memantau dan mengendalikan perangkat listrik secara jarak jauh dan diatur lewat
sebuah perangkat komputer menggunakan media SMS?
1.3
Batasan Masalah
Agar pokok bahasan lebih fokus dan terarah, maka dalam penyusunan
skripsi ini dilakukan pembatasan pada pokok bahasan yaitu:
1. Pengendalian peralatan elektronik hanya berupa menyalakan atau
mematikan peralatan tersebut.
2. Jumlah objek yang dapat dikendalikan adalah 3 buah lampu.
3. Perintah yang dikirim pengguna harus mengacu pada layanan yang
disediakan, dengan mengikuti sintaks tertentu yang telah didefinisikan
perangkat lunak.
4. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan software ini
adalah Java dengan MySql sebagai media penyimpan databasenya.
5. Handphone
yang
digunakan
sebagai
perangkat
pendukung
menggunakan Siemens M55.
6. Rangkaian ini dapat dioperasikan menggunakan tegangan 5VDC dan
dapat mengendalikan tegangan mencapai 240VAC dengan arus
maksimal 16 Ampere.
3
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk merancang dan
membuat suatu perangkat berbasis komputer dengan media SMS yang berfungsi
untuk memantau dan mengendalikan perangkat listrik secara jarak jauh.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat dihasilkan dari hasil penyusunan skripsi ini
diantaranya adalah:
1. Menghemat biaya yang dikeluarkan akibat tidak terkontrolnya
pemakaian listrik.
2. Memberikan kemudahan dalam pemantauan dan pengendalian suatu
perangkat listrik, sehingga menghidupkan atau mematikan perangkat
listrik tidak harus berada pada tempatnya.
1.6
Metode Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metodologi
penelitian sebagai berikut :
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
1. Studi Literature
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal, paper dan
bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.
4
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan
peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
3. Interview
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.
1.6.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan oleh penyusun
adalah
Metode
Protoptyping.
Metode
protoptyping
dapat
memberikan
gambaran/ide bagi seorang analis sistem untuk menyajikan gambaran secara
lengkap. Dengan demikian model sistem dapat dilhat baik dari sisi tampilan
maupun teknik prosedural yang akan dibangun. Atas dasar itulah metode
pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengembangan protoptyping.
Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype menurut Pressman (2002)
adalah sebagai berikut: Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik
adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan
dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan
kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat
lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah
ditentukan.
5
Proses yang dikerjakan dalam prototype ditunjukan dengan Gambar 1.1
berikut ini :
Gambar 1.1 Prototype Paradigma
Berikut rincian tahapan-tahapan yang akan dikerjakan dalam proses
prototyping, diantaranya :
1. Requirements, yaitu mengumpulkan kebutuhan pelanggan.
2. Quick Design, yaitu perancangan dilakukan cepat dan rancangan
mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini
menjadi dasar pembuatan prototype.
3. Building Prototype, yaitu membangun prototyping dengan membuat
perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada
pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
4. Customer Evaluation, yaitu evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan
apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan
keinginan pelanggan.
6
5. Refining Prototype, yaitu jika prototype ada yang tak sesuai dengan
keinginan pelanggan, maka prototyping dibuang atau diperbaiki.
6. Engineer
Product,
yaitu
prototyping
yang
sudah
di
setujui
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
Prototype bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa perangkat
lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu
pelanggan dan pengembang keduanya harus setuju bahwa prototype dibangun
untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan.
Beberapa alasan penyusun menggunakan prototype sebagai metode
pengembangan yaitu biaya yang tidak terlalu besar, tidak memerlukan waktu yang
lama, dan prototype paling baik digunakan untuk penerapan sistem yang kecil.
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan skripsi ini akan dibagi menjadi beberapa
bab sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan
permasalahan yang diambil.
7
BAB III
Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan tentang analisis sistem yang terdiri dari
berbagai spesifikasi kebutuhan. Perancangan sistem bertujuan
untuk merancang pembuatan software sistem kendali, yang terdiri
dari perancangan sistem keseluruhan, perancangan software,
perancangan hardware, perancangan user interface, dan lain
sebagainya.
BAB IV
Implementasi Dan Pengujian
Bab ini membahas tentang implementasi dari sistem kendali yang
dibuat secara keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap
hardware dan software yang dibuat untuk mengetahui aplikasi
tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V
Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat
bermanfaat untuk pengembangan pembuatan aplikasi selanjutnya.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem Kendali
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem menurut Susanto (2007) dapat diartikan “kumpulan atau group dari
bagian-bagian komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu”.
Dalam sistem terdapat 5 elemen yang saling berhubungan dan membentuk
satu kesatuan untuk mendukung tujuan pokok sistem, yaitu :
1. Data
Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan.
2. Prosedure
Prosedure adalah urutan-urutan yang tepat atau tahap-tahap instruksi
yang menerangkan sesuatu yang harus dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
3. Hardware
Hardware adalah peralatan pada sistem komputer secara fisik dapat
dilihat.
4. Software
Software adalah program yang berisi perintah atau code untuk
melakukan pengolahan data.
9
5. Brainware
Brainware adalah manusia yang mengoperasikan dan mengatur sistem.
2.1.2 Pengertian Sistem Kendali
Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang
membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem
yang diharapkan. Jadi harus ada yang dikendalikan, yang merupakan suatu sistem
fisis, yang biasa disebut dengan kendalian (plant).
Secara umum ada empat aspek yang berkaitan dengan sistem pengendalian
yaitu masukan, keluaran, sistem dan proses. Masukan (input) adalah rangsangan
dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan
tertentu dari sistem pengaturan. Keluaran (output) adalah tanggapan sebenarnya
yang didapatkan dari suatu sistem kendali. Tanggapan ini bisa sama dengan
masukan atau mungkin juga tidak sama dengan tanggapan pada masukannya.
Gambar 2.1 Konsep Sistem Kendali
10
2.1.3 Keuntungan Sistem Kendali Komputer
Penggunaan sistem kendali berbasis komputer yang telah banyak dikenal
dan diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan manusia tidak hanya
menumbulkan kesan “canggih” saja. Banyak keuntungan lain yang bisa dirasakan
dengan keberadaan sistem pengendali berbasis komputer dalam kehidupan
manusia. Sistem kendali berbasis komputer akan sangat terasa berguna apabila
diaplikasikan sesuai kebutuhannya.
Secara umum, beberapa keuntungan yang diperoleh dengan sistem
pengendalian berbasis komputer, diantaranya:
1. Lebih murah dalam biaya operasional, dibandingkan dengan sistem
manual. Menggunakan sebuah sistem komputer yang baik dan stabil
akan lebih murah dibandingkan dengan membayar sekelompok orang
untuk berkutat dengan satu masalah pengendalian.
2. Membuat produktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya bantuan komputer, maka peran manusia akan lebih
sedikit dalam sistem pengendalian. Sumber daya manusia akan
memiliki waktu yang lebih fleksibel untuk menyelesaikan masalahmasalah lain yang belum tersentuh.
3. Membuat masalah rumit dan kompleks menjadi lebih sederhana.
Sebuah sistem pengendali secara keseluruhan bisa melibatkan banyak
alat atau elemen didalamnya. Hal ini menyebabkan sistem menjadi
rumit dan kompleks. Dengan komputer, masalah yang rumit dapat
disederhanakan. (Wahana Komputer, 2006)
11
2.2
Short Message Service (SMS)
Short Messaging Service (SMS) merupakan salah satu fitur dari GSM yang
dikembangkan dan distandarisasi oleh ETSI. Pada saat kita mengirim pesan SMS
dari handphone, maka pesan SMS tersebut tidak langsung dikirim ke handphone
tujuan, akan tetapi terlebih dahulu dikirim ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip
Store and Forward, setelah itu baru dikirimkan ke handphone yang dituju.
(Wahana Komputer, 2006)
Dengan adanya SMSC ini, kita dapat mengetahui status dari SMS yang
dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan. Apabila
handphone tujuan dalam keadaan aktif dan menerima SMS yang dikirim, ia akan
mengirim kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa SMS
telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status tersebut kepada si
pengirim. Tetapi jika handphone tujuan dalam keadaan mati atau diluar
jangkauan, SMS yang dikirimkan akan disimpan pada SMSC sampai periode
validitas terpenuhi, Jika periode validitas terlewati maka SMS itu akan dihapus
dari SMSC dan tidak dikirimkan ke handphone tujuan. Disamping itu juga SMSC
akan mengirim pesan informasi ke nomor pengirim yang menyatakan pesan yang
dikirim belum diterima atau gagal.
Proses pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Skema Proses Pengiriman SMS
12
2.2.1 PDU (Protocol Data Unit)
Dalam pengiriman dan penerimaan pesan SMS terdapat dua mode yaitu
mode text dan mode PDU (Protocol Data Unit). Mode text adalah format pesan
dalam bentuk text asli yang dituliskan pada saat akan mengirim pesan.
Sesungguhnya mode text ini adalah hasil enkode dari mode PDU. Sedangkan
mode PDU adalah format pesan dalam bentuk heksadecimal octet dan
semidecimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit) atau 140 (8 bit) karakter.
Di Indonesia, tidak semua operator GSM maupun terminal mendukung mode text,
sehingga mode yang digunakan adalah mode PDU. Pada pengiriman pesan
terdapat dua jenis mobile, yaitu Mobile Terminated (Handphone Penerima) dan
Mobile Originated (Handphone Pengirim).
a. SMS PDU Pengirim (Mobile Originated)
SMS PDU Pengirim adalah pesan yang dikirim dari handphone ke
terminal yang kemudian dikirimkan ke SMSC. Pada prinsipnya apabila kita
mengirim pesan ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui SMSC. Pesan yang akan
dikirimkan oleh terminal masih dalam bentuk text, sedangkan dalam pengiriman
ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu sebelum dikirim, terminal atau
handphode akan melakukan perubahan dari format text menjadi format PDU,
proses ini sering disebut proses encodec.
Tabel 2.1 Skema Format SMS PDU Pengirim
SCA
PDU Type
MR
DA
PID
DCS
VP
UDL
UD
13
Keterangan :
a. SCA (Service Center Address)
Informasi dari alamat (nomor) SMSC. SCA memiliki tiga komponen
utama, yaitu len, type of number dan service center number.
b. PDU Type
Nilai default dari PDU Type untuk SMS Pengirim adalah 11 hexa =
00000100.
c. MR (Message Reference)
Acuan dari pengaturan pesan SMS. Untuk membiarkan pengaturan pesan
SMS dilakukan sendiri oleh handphone tujuan, maka nilai yang diberikan
adalah “00”. Jadi pada Message Reference hasilnya adalah 00.
d. DA (Destination Address)
Alamat (nomor) tujuan, yang terdiri dari panjangnya nomor tujuan (Len),
format dari nomor tujuan (Type Number) dan nomor tujuan (Destination
Number).
e. PID (Protocol Identifier)
Tipe atau format dari cara pengiriman pesan, yang biasanya diatur dari
handphone pengirim.
f. DCS (Data Coding Scheme)
Rencana dari pengkodean data untuk menentukan class dari pesan tersebut
apakah berupa SMS teks standar, Flash SMS atau Blinking SMS.
14
g. VP (Validity Period)
Lama waktu pesan SMS disimpan di SMSC apabila pesan tersebut gagal
diterima oleh handphone penerima.
h. UDL (User Data Length)
Panjangnya pesan SMS dikirim dalam bentuk teks standar.
i. UD (User Data)
Isi pesan yang akan dikirim dalam format Heksadesimal.
b. SMS PDU Penerima (Mobile Terminated)
SMS PDU Penerima adalah terminal menerima pesan yang datang atau
masuk dari SMSC ke handphone dalam format PDU. Pada prinsipnya apabila kita
menerima pesan dari SMSC masih dalam format PDU setelah itu terminal
handphone yang menerima pesan akan melakukan pengkodekan menjadi text,
proses ini sering disebut proses decodec.
Tabel 2.2 Skema Format SMS PDU Penerima
SCA
PDU Type
OA
PID
DCS
SCTS
UDL UD
Keterangan:
a. SCA (Service Center Address)
Informasi dari alamat (nomor) SMSC. SCA memiliki tiga komponen
utama, yaitu len, type of number dan service center number.
15
b. PDU Type
Nilai default dari PDU Type untuk SMS Pengirim adalah 11 hexa =
00000100.
c. OA (Originator Address)
Alamat (nomor) dari pengirim, yang terdiri dari panjangnya nomor
pengirim (Len), format dari nomor pengirim (Type Number) dan nomor
pengirim (Originator Number).
d. PID (Protocol Identifier)
Tipe atau format dari cara pengiriman pesan, yang biasanya diatur dari
handphone pengirim.
e. DCS (Data Coding Scheme)
Rencana dari pengkodean data untuk menentukan class dari pesan tersebut
apakah berupa SMS teks standar, Flash SMS atau Blinking SMS.
f. SCTS (Service Center Time Stamp)
Waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima. SCTS terdiri dari
tahun, bulan, tanggal, jam, menit dan detik, serta zona waktu.
g. UDL (User Data Length)
Panjangnya pesan SMS dikirim dalam bentuk teks standar.
h. UD (User Data)
Isi pesan yang akan dikirim dalam format Heksadesimal.
16
2.2.2 SMS Gateway
SMS Gateway adalah merupakan program aplikasi yang menghubungkan
antara semua SMS yang dikirim dan diterima ke sebuah PC dengan menggunakan
jaringan GSM. Bagian ini berfungsi membaca dari SMS, mengirimkannya
kembali SMS balasan ke pesannya. Dalam operator GSM setiap SMSC akan
selalu berbeda dengan yang lainnya. Tabel 2.3 merupakan daftar SMSC
berdasarkan tipa-tipa operatornya :
Tabel 2.3 Daftar SMSC
OPERATOR GSM
Telkomsel
Indosat
Excelcom
Three
Axis
NOMOR SMSC
+62811000000
+62855000000
+62818445009
+6289644000001
+628315000031
SMS Gateway bekerja dengan cara menghubungkan handphone yang
memiliki fasilitas SMS dengan komputer (PC) selaku operator otomatisnya.
Keduanya akan dihubungkan oleh suatu kabel data dari handphone yang sesuai
dengan serial port yang ada.
2.2.3 SMSLib
SMSLib adalah sms library project open source yang pada awalnya
berbasis JAVA, namun kini juga ada versi .NET. Di SMSLib juga sudah
disediakan sms server yang bisa langsung digunakan tanpa menyentuh kode
JAVA.
17
Karakteristik SMS Server SMSLib ini adalah :
1. SMS Masuk disimpan di tabel inbox.
2. SMS Keluar disimpan di tabel outbox.
3. Status SMS terkirim juga di tabel outbox.
4. Status SMS delivery dan datetime juga otomatis akan meng-update
tabel outbox.
5. Bisa menyimpan data misscall.
6. Data misscall dan delivery hanya berfungsi bila meggunakan HP
Siemens C55, M55 atau Modem GSM.
7. Karena berbasis JAVA, SMSServer bisa dijalankan di Windows XP, 7
dan Linux.
2.3
Java
2.3.1 Pengertian Java
Menurut Rickyanto (2008) :
“Java merupakan teknologi di mana teknologi tersebut mencakup Java
sebagai bahasa pemrograman yang memiliki sintaks dan aturan
pemrograman tersendiri, juga mencakup Java sebagai platform yaitu di
mana teknologi ini memiliki virtual machine dan library yang diperlukan
untuk menulis dan menjalankan program yang ditulis dengan bahasa
pemrograman java”.
Java merupakan suatu teknologi yang unik dan revolusioner dan
merupakan teknologi pertama di dunia software yang memiliki semboyan “write
once, run anywhere”. Semboyan tersebut telah terbukti karena banyak program
18
Java dapat dijalankan di berbagai platform Sistem Operasi, seperti Linux,
Windows maupun Unix.
Java telah mengatasi masalah portabilitas yang sering menjadi kendala dan
hambatan dalam pembuatan suatu aplikasi software, karena software developer
harus mengeluarkan banyak tenaga, pikiran dan waktu untuk menghasilkan
aplikasi yang dapat berjalan di sistem operasi atau platform lain.
Java dapat mengatasi kendala tersebut karena program Java dapat
dijalankan secara langsung tanpa banyak perubahan berarti di sistem operasi atau
platform lain.
Java memiliki keunggulan – keunggulan yang tidak dimiliki bahasa
pemprograman lain, diantaranya:
1. Java bersifat sederhana dan relatif mudah digunakan. Hal ini
disebabkan Java dikembangkan dari bahasa C++ yang bersifat Object
Oriented dengan menghilangkan beberapa fitur dan menambahkan fitur
– fitur yang dianggap penting.
2. Java berorientasi objek (Object Oriented) dalam menyususn program.
Java membagi program menjadi objek – objek, kemudian objek – objek
tersebut dimodelkan sesuai karakteristik masing – masing. Selanjutnya
java mengatur antar objek tersebut.
3. Java bersifat terdistribusi, yaitu dapat digunakan pada jaringan yang
luas, tidak hanya pada personal computer (PC).
19
4. Java bersiat Multiplatform sehingga Java dapat digunakan dalam
berbagai sistem operasi, bail Windows, Linux, Apple, dan lainnya, tanpa
melakukan banyak konfigurasi.
5. Java bersifat MultiThread, yaitu mampu mengerjakan beberapa proses
dalam waktu yang hampir bersamaan. (Wahana Komputer, 2008)
2.3.2 Program-Program Java.
a. Aplikasi
Aplikasi adalah suatu program yang bisa dijalankan dalam prompt sistem
operasi manapun. Aplikasi yang berdiri sendiri atau yang sering disebut Stand
Alone Application bisa terdiri dari aplikasi yang berbasis Windows atau aplikasi
berbasis console. Aplikasi berbasis Windows mempunyai interface dengan user
secara grafis atau yang lebih dikenal dengan istilah graphical user interface.
Aplikasi tersebut menggunakan fitur-fitur yang didukung oleh platform-platform
seperti Microsoft Windows, Macintosh, Motif, dan OS/2. Aplikasi berbasis
console adalah aplikasi berbasis karakter (tulisan atau simbol-simbol) yang tidak
mempunyai interface grafis untuk user. Aplikasi yang berdiri sendiri biasanya
menggunakan resource dari satu komputer. Aplikasi berbasis jaringan bisa
menggunakan resource yang tersedia dalam suatu jaringan. Aplikasi yang
terdistribusi bisa mengakses objek yang dijalankan melalui lebih dari satu
komputer dalam suatu jaringan. Aplikasi bisa membaca dari atau menulis ke
dalam suatu file dalam suatu komputer. Aplikasi bisa juga membangun koneksi
jaringan, mengakses resource dari berbagai jaringan, dan menjalankan aplikasi
20
dari berbagai jaringan. Aplikasi yang berdiri sendiri biasanya berada dalam suatu
harddisk suatu komputer. Ketika aplikasi tersebut perlu untuk dijalankan, aplikasi
tersebut diambil dari harddisk kemudian dipindahkan ke dalam internal memori
dan akhirnya dieksekusi.
b. User Interface
Dimasa yang serba praktis dan mudah ini, para pengembang dan pembuat
software dituntut untuk menjadilan karyanya mudah dan nyaman untuk
dioperasikan, maka dari itu java mendukung user interface yang cukup friendly,
yang dinamakan GUI.
Kontrol secara visual, seperti text box, check box, tombol-tombol, dan
combo box disebut sebagai komponen. Top-level windows yang memegang
komponen-komponen tersebut biasa dikenal sebagai containers. Tiap komponen
mewarisi properties dari parent containers seperti huruf dan warna. Container
juga mengendalikan posisi dari komponen yang berada dalam container tersebut.
Komponen yang terlihat di monitor yang berada dalam container dibatasi
keberadaannya oleh parent container. Komponen grafikal seperti text box, dan
tombol-tombol berada di dalam container. Container berada dalam frame
window, yaitu tipe lain dari container. Frame window adalah top-level windows
dan tidak mempunyai parent container.
21
c. Abstract Window Toolkit (AWT)
Dalam Java 1.0, user interface dihasilkan menggunakan AWT. Tampilan
aplikasi yang dihasilkan menggunakan AWT berbeda dalam tiap platform.
Sebagai contoh, tombol yang berasal dari java.awt.button terlihat berbeda dalam
tampilan Windows dan Macintosh. Keadaan tadi menghasilkan tampilan user
interface yang sama tetapi berbeda dikarenakan platform yang berbeda.
Bagaimanapun perbedaan tesebut kecil, dalam artian tiap programmer harus
menguji kode-kode mereka dalam tiap platform yang berbeda. Untuk mengatasi
kekurangan dari AWT, kemudian dikembangkan Java Foundation Classes.
Pada Java 1.1, AWT mempunyai fitur-fitur baru, yaitu:
a. Improved Event Handling
b. New Components and Containers
c. Clipboards
d. Printing, serta banyak lagi fitur lainnya.
d. Paket Swing
Dibandingkan dengan AWT komponen yang paling simpel pun seperti
Swing memiliki lebih banyak fitur. Sebagai contoh, label dan tombol - tombol
dalam Swing bisa mempunyai ikon dan tooltip. User bisa menggunakan tombol
berbentuk bulat dan juga menggunakan border yang berbeda ke tiap kontrol.
Kemudian, Swing juga biasanya digunakan untuk membuat fitur-fitur interface
seperti ikon, gambar, tooltip, dan kontrol.
22
e. Paket Java.io
Paket java.io berisi kelas - kelas yang menangani operasi input - output
(I/O) dalam Java. Hampir semua input - output dalam java berdasarkan pada
stream. Stream menampilkan arus dari data atau aliran komunikasi dengan
membaca akhir dari suatu stream dan proses penulisan pada akhir yang lain,
sedikitnya secara konseptual. Penyusun menggunakan paket ini untuk sebagai
operasi menulis file dan membaca file.
2.4
Port Paralel
Port paralel (DB-25) menurut Iswanto (2008) adalah salah satu jenis soket
pada personal computer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar seperti printer
model lama. Karena itu parallel port sering juga disebut printer port. Perusahaan
yang memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port ini juga disebut
dengan Centronics Port. Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman dan
antarmuka dengan hardware membuat port ini sering digunakan untuk percobaanpercobaan sederhana dalam perancangan peralatan elektronika.
Ada dua macam konektor parallel port, yaitu 36 pin dan 25 pin. Konektor
36 pin dikenal dengan nama Centronics dan konektor 25 pin dikenal dengan
DB25. Centronics lebih dahulu ada dan digunakan dari pada konektor DB-25.
DB-25 diperkenalkan oleh IBM (bersamaan dengan DB-9, untuk serial
port), yang bertujuan untuk menghemat tempat. Karena DB-25 lebih praktis,
maka untuk koneksitor parallel port pada komputer sekarang hanya digunakan
DB-25. Di komputer, konektor parallel port yang terpasang adalah DB-25 female,
23
sehingga kabel penghubung keluar adalah DB-25 male. Susunan/bentuk DB-25
tampak seperti Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Susunan DB-25
(Sumber : Iswanto, 2008)
Dari 25 pin konektor DB-25 tersebut, hanya 17 pin yang digunakan untuk
saluran pembawa informasi dan yang berfungsi sebagai ground 8 pin. Ketujuh
belas saluran informasi itu terdiri dari tiga bagian, yakni data 8 bit, status 5 bit,
dan control 4 bit. Bit control dan status berfungsi dalam “jabat tangan” dalam
proses penulisan data ke parallel port. Tabel 2.2 merupakan tabel fungsi dari pin
konektor DB-25.
Tabel 2.4 Fungsi Pin Konektor DB-25
DB-25
1
2
3
4
5
6
7
In/Out
Out
Out
Out
Out
Out
Out
Out
Nama Sinyal
nStrobe
Data 0
Data 1
Data 2
Data 3
Data 4
Data 5
Register Bit
C0D0
D1
D2
D3
D4
D5
24
Tabel 2.4 Fungsi Pin Konektor DB-25 (Lanjutan)
DB-25
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18-25
In/Out
Out
Out
In
In
In
In
Out
In
Laut
Laut

Nama Sinyal
Data 6
Data 7
nACK
BUSY
PaperEnd
Select
nAutoFeed
nError
nInit
nSelectIn
Ground
Register Bit
D6
D7
S6+
S7S5+
S4+
C1S3+
C2+
C3-
Semua data, kontrol, dan status dari port paralel berhubungan dengan
register - register yang ada didalam komputer. Dengan mengakses langsung
register - register tersebut, masukan dan keluaran dari port paralel dapat diatur.
Register - register pada port paralel adalah:
1. Register data
2. Register status
3. Register control
Tabel 2.5 Data Port Pada Parallel Port
Offset
Nama
Baca / Tulis
Base + 0
Data Port
Tulis
Bit No.
Bit 7
Bit 6
Bit 5
Bit 4
Bit 3
Bit 2
Bit 1
Bit 0
Sifat
Data 7 (Pin 9)
Data 6 (Pin 8)
Data 5 (Pin 7)
Data 4 (Pin 6)
Data 3 (Pin 5)
Data 2 (Pin 4)
Data 1 (Pin 3)
Data 0 (Pin 2)
25
Table 2.6 Status Port Pada Parallel Port
Offset
Nama
Baca / Tulis
Base + 1
Status Port
Baca
( Read Only )
Bit No.
Bit 7
Bit 6
Bit 5
Bit 4
Bit 3
Bit 2
Bit 1
Bit 0
Sifat
Busy (Pin 11)
Ack (Pin 10)
PaperOut (Pin 12)
Selection (Pin 13)
Error (Pin 15)
IRQ (not)
Reserved
Reserved
Table 2.7 Control Port Pada Parallel Port
Offset
Base + 2
Nama
Control
Port
Baca / Tulis
Tulis
Bit No.
Bit 7
Bit 6
Bit 5
Bit 4
Bit 3
Bit 2
Bit 1
Bit 0
Sifat
Unused
Unused
Enable bidirectional port
Enable IRQ via ack line
Select printer (Pin 17)
Initialize printer (Pin 16)
Auto Linefeed (Pin 14)
Strobe (Pin 1)
Pada umumnya di komputer personal alamat dasar LPT1 adalah 0x378
(378 hexadecimal) dan LPT2 adalah 0x278. Alamat dari ketiga register tersebut
diatas dapat ditentukan dengan menjumlahkan alamat dasar dari port kontrol
dengan bilangan kontrol tertentu. Misalnya kita ingin mengakses register data dari
port kontrol LPT1, alamat register datanya sama dengan alamat dasar dari LPT1
yaitu 0x378. Sedangkan alamat register status sama dengan alamat register dasar
+ 1 atau 0x379 dan alamat register kontrolnya sama dengan alamat register dasar
+ 2 atau 0x37A. Hal tersebut berlaku juga pada LPT2. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada Tabel 2.8.
26
Tabel 2.8 Alamat Register Port Kontrol
Register
Register Data ( alamat dasar + 0 )
Register Status ( alamat dasar + 1 )
Register Kontrol ( alamat dasar + 2 )
LPT1
0x378
0x379
0x37A
LPT2
0x278
0x279
0x27A
2.4.1 Pengaksesan Parallel Port dengan Java
Setelah kita mengetahui anatomi port paralel dan konfigurasi slot DB-25
yang terletak dibelakang komputer, tentunya timbul pertanyaan bagaimana port port tersebut dapat digunakan untuk mengontrol, yakni untuk mengirimkan atau
menerima data.
Sebelum kita membahas semuanya lebih jauh, ada beberapa kelemahan
dalam java yaitu tidak bisa berinterkasi langsung dengan hardware. Melainkan
harus disertakannya paket baru lagi yang didapat dari Java Sun yaitu pake
Java.comm. tetapi karena pemakainnya yang rumit maka penyusun lebih memilih
menggunakan jnpout32.dll tidak lain adalah hasil modifikasi dari inpout32.dll
yang berguna sebagai jembatan antara bahasa pemograman java dengan parallel
port. Tetapi sebelum kita bisa menggunakan jnpout32.dll, terlebih dahulu kita
harus mendeklarasikannya di class lain, serta jnpout32.dll harus disalin d
c:\%windir%\system32 atau satu folder dengan class yang kita buat.
2.5
Unified Modelling Language (UML)
2.5.1 Pengertian UML
Menurut Nugroho (2005), Unified Modeling Language (UML) adalah alat
bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek.
27
Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML)
menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap.
Secara khusus, Unified Modeling Language (uml menspesifikasikan langkahlangkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta
implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software
intensive system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah
merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan
langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah
mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat
dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman
berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lainlain.
Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah
yaitu :
1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling
Language (UML) forward engineering.
2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna,
pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari
implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat
sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan
pengembang.
28
2.5.2 Bangunan Dasar Metodologi UML
Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar
untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :
a. Things
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
1. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling
Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemenelemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
2. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling
Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified
Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang
ruang dan waktu.
3. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language
(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan
penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini
kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi
pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistemsubsistem.
29
4. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling
Language (UML) dan dapat berupa
komentar-komentar yang
menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified
Modeling Language (UML).
b. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language
(UML), yaitu :
1. Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
2. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek
lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu
bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu
objek dengan bagian-bagiannya.
3. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku
dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).
Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan
30
spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah
keatas dinamakan generalisasi.
4. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
c. Diagram
1. Use Case Diagram
Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu
jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk
mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang
dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
2. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas - kelas, antarmuka antarmuka, kolaborasi - kolaborasi dan relasi - relasi antar objek.
3. Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada
pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
4. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas
lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam
pemodelan fungsi - fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan
pada aliran kendali antar objek.
31
2.6
MySQL Database
2.6.1 Pengertian MySQL
Menurut Nugroho (2004), “MySQL merupakan pemrograman/system
manajemen database (kumpulan data yang terstruktur) yang menggunakan basis
bahasa SQL (Structured Query Language)”.
MySQL merupakan sistem manajemen database yang dapat diandalkan
dan penggunaannya mudah untuk dipahami. MySQL didesain untuk menangani
database yang besar dengan cepat, memiliki tingkat keamanan dan konektivitas
yang tinggi.
MySQL membuat pemrogram dan seorang administrator database dapat
melakukan hal-hal berikut:
1. Mengubah Struktur Database
2. Mengubah Pengaturan Keamanan Sistem
3. Memberikan Hak akses pada pengguna untuk mengakses database atau
table.
4. Memutakhirkan isi database
2.6.2 Perintah-Perintah SQL
Perintah-perintah SQL dikelompokan menjadi lima macam:
1. Data Definition language (DDL)
Adalah perintah yang digunakan untuk menjelaskan objek dari
database. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan
kerangka database. Perintahnya adalah:
32
a. Create : untuk membuat objek database
b. Alter : untuk memodifikasi objek database
c. Drop : untuk menghapus objek database
d. Objek database yang dimaksud terdiri dari database, table, index,
dan view.
2. Data Manipulation Language (DML)
Adalah
perintah
yang
digunakan
untuk
mengoperasikan
atau
memanipulasi isi database. SQL menyediakan 4 perintah DML:
a. Select : digunakan untuk mengambil data dari database
b. Delete : digunakan untuk menghapus data pada database
c. Insert : menambahkan data pada database
d. Update : memodifikasi data pada database
3. Security
Adalah perintah yang digunakan untuk menjamin keamanan data.
Antara lain terdiri atas:
a. grant : member akses pada user tertentu untuk akses ke database
b. revoke : mencabut hak akses dari user
4. Integrity
Adalah perintah-perintah yang digunakan untuk kesatuan data.
Contoh : recover table : untuk memperbaiki table pada database.
5. Auxiliary
Adalah perintah-perintah pelengkap atau tambahan seperti: unload dan
rename.
33
2.7
Hardware
2.7.1 Relay
Relay menurut Budiharto (2004) adalah saklar yang diaktifkan dengan
memberikan tegangan listrik pada lilitannya. Pada saat lilitan dialiri arus, lilitan
tersebut akan menarik plat besi sehingga menghubungkan satu kaki dengan kaki
lainnya.
Gambar 2.4 Relay
Relay berfungsi untuk menghubungkan atau memutus aliran arus listrik
yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada koilnya.
Relay biasanya hanya mempunyai satu kumparan tetapi relay dapat mempunyai
beberapa kontak. Dalam memutus atau menghubungkan kontak digerakkan oleh
fluksi yang ditimbulkan dari adanya medan magnet listrik yang dihasilkan oleh
kumparan yang melilit pada besi lunak.
34
Koneksi switch relay biasanya diberi label COM, N/C dan N/O:
a. COM = Common, selalu terhubung ke mana-mana, ini adalah bagian
bergerak dari saklar.
b. N/C = Normally Closed, COM terhubung ke bagian ini ketika
kumparan relay tidak aktif.
c. N/O = Normally Open, COM terhubung ke bagian ini ketika kumparan
relay aktif.
a. Relay Sebagai Pengendali
Relay merupakan salah satu komponen yang banyak digunakan dalam
logika kontrol dalam suatu sistem. Dalam bahasa pemrograman digunakan
konfigurasi yang disebut ladder diagram atau ladder logic. Berikut ini beberapa
petunjuk tentang relay ladder logic. Relay ladder logic terbagi menjadi tiga
komponen :
1. Input → pemberi informasi.
2. Logic → mengambil keputusan.
3. Output → usaha yang dilakukan.
Diagram
sederhana
dari
sistem
kontrol
berbasis
relay
yang
menggambarkan penjelasan di atas dapat dilihat pada Gambar 2.5.
35
Gambar 2.5 Sistem Kontrol Menggunakan Relay
Dari Gambar 2.5 nampak bahwa sistem kendali dengan relay ini
mempunyai input device (misalnya: berbagai macam sensor, switch) sebagai
pemberi informasi. Setelah mendapatkan informasi dari input device, relay akan
mengambil keputusan untuk memberikan perintah pada output device (misalnya:
motor, pompa, lampu).
2.7.2 ULN 2803
ULN2803 menurut Budiharto (2004) adalah chip Integrated Circuit (IC)
berupa
rangkaian transistor Darlinton dengan Tegangan Tinggi. Hal ini
memungkinkan untuk membuat antarmuka sinyal TTL dengan beban tegangan
tinggi. Chip mengambil sinyal tingkat rendah (TLL, CMOS, PMOS, NMOS yang beroperasi pada tegangan rendah dan arus rendah) dan bertindak sebagai
relay, menyalakan atau mematikan tingkat sinyal yang lebih tinggi di sisi yang
berlawanan.
36
Gambar 2.6 Konfigurasi Pin ULN 2803
Secara fisik ULN2803 adalah konfigurasi IC 18-pin dan berisi delapan
transistor NPN. Pins 1-8 menerima sinyal tingkat rendah, pin 9 sebagai
grounding (untuk referensi tingkat sinyal rendah). Pin 10 adalah COM pada sisi
yang lebih tinggi dan umumnya akan dihubungkan ke tegangan positif. Pins 11-18
adalah output (Pin 1 untuk Pin 18, Pin 2 untuk 17, dst).
37
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan -
permasalahan yang ada pada sistem, dimana aplikasi dibangun meliputi perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
3.1.1 Spesifikasi Aplikasi
Aplikasi yang akan dibangun memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengendalikan (mematikan dan menghidupkan) perangkat listrik
melalui software pada komputer atau SMS pada telepon seluler.
2. Otomatisasi pengendalian perangkat listrik melalui software pada
komputer atau SMS pada telepon seluler.
3. Mengecek suatu perangkat listrik sedang mati atau hidup melalui SMS
pada telepon seluler.
3.1.2 Spesifikasi Pengguna
Aplikasi ini ditujukan untuk digunakan oleh semua pihak yang
membutuhkan kemudahan atau kepraktisan dalam hal pengendalian perangkat
listrik, karena dengan aplikasi ini jarak tidak akan menjadi penghalang kita dalam
monitoring dan pengendalian perangkat listrik.
Ada bebapa orang pengguna pada sistem kendali perangkat listrik ini.
Setiap orang memiliki spesifikasi dan spesialisasi dalam penggunaan aplikasi ini.
38
Tabel 3.1 menjelaskan spesifikasi pengguna Sistem Kendali Perangkat
Listrik Menggunakan Media SMS.
Tabel 3.1 Spesifiksi Pengguna
No
Pengguna
Deskripsi
Administrator 1. Dapat memasuki
system (login).
2. Mengelola semua
form dalam
Sistem Kendali
Perangkat Listrik.
3. Mengelola data
base.
4. Memperbaiki
error.
5. Mampu
menangani
troubleshooting.
User
1. Mengirimkan
SMS request ke
sistem.
1
2
Kemampuan yang Harus
Dimiliki
1. Menguasai penggunaan
perangkat sistem kendali.
1. Memahami command
dalam pengiriman SMS
request.
3.1.3 Spesifikasi Hardware
Hardware (perangkat keras) yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi
sistem kendali perangkat listrik adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Spesifikasi Hardware
No
Peralatan
1 PC
2
Rangkaian Listrik
Unit
Keterangan
1
Processor Intel Pentium IV
Ram 1 Gb
Harddisk 80 Gb
Vga 512 Mb
1
Kabel
3
Terminal Kabel
1
Port DB-25 Female dan Male
1
PCB
39
Tabel 3.2 Spesifikasi Hardware (Lanjutan)
No
3
Peralatan
Unit
3
1
1
1
1
Handphone
Keterangan
Relay 5VDC, 16A 240VAC/24VDC
Toshiba ULN 2803
Tranformator 5V
Siemens M55
Kabel Konektor BlueTech
3.1.4 Spesifikasi Software
Selain hardware, untuk membangun aplikasi sistem kendali perangkat
listrik, dibutuhkan software (perangkat lunak) sebagai berikut:
Tabel 3.3 Spesifikasi Software
No
1
2
3
4
5
3.2
Nama Perangkat Lunak
Sistem Operasi Windows
Java
MySQL
NetBeans
Jnpout32.dll
Keterangan
Sebagai operating sistem yang digunakan
Sebagai compiler dan eksekusi file.java
Sebagai penyimpan database program
Sebagai pembentukan program
Sebagai file komunikasi antara java dan
port paralel
Perancangan Sistem
Perancangan sistem bertujuan untuk merancang pembuatan software
sistem kendali, yang terdiri dari perancangan sistem keseluruhan, perancangan
software, perancangan hardware, perancangan user interface, dan lain
sebagainya.
3.2.1 Perancangan Sistem Keseluruhan
Sistem yang dirancang bertujuan untuk mengontrol perangkat listrik secara
jarak jauh. Prinsip kerja secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
40
Gambar 3.1 Rancangan Sistem Keseluruhan
Fungsi dari masing-masing sistem adalah sebagai berikut:
1. HP user penerima informasi dan memberi perintah kepada program
pada PC
2. HP server sebagai handphone penerima instruksi berupa SMS untuk
mematikan atau menghidupkan perangkat. Dan sebagai pengirim
informasi dari program kepada HP user.
3. Komputer sebagai media untuk mensimulasikan dan mengendalikan
perangkat listrik melalui sebuah software. Ketika software dijalankan,
maka komputer akan membaca setiap pin yang ada pada port
paralel/LPT1 sebagai interface, yaitu Slot DB-25, komputer akan
mendeteksi setiap pin serta fungsi-fungsinya.
4. Alat kendali perangkat listrik digunakan sebagai perangkat hardware
dalam pengontrolan perangkat. Perangkat hardware ini berisi
rangkaian-rangkaian
elektronik
berupa
rangkaian
relay
untuk
menghubungkan dan memutus arus listrik, ULN 2803 dengan
41
sekumpulan transistor yang berfungsi untuk menggerakan relay, dan
lain sebagainya.
5. Terminal listrik sebagai pengatur jalur perangkat listrik ke rangkaian.
6. Perangkat listrik merupakan perangkat yang akan disimulasikan dan
dikendalikan oleh program.
Prinsip Kerja Sistem
Sistem kendali perangkat listrik ini direncanakan mempunyai fungsi untuk
memantau dan mengendalikan perangkat listrik secara simulasi yang ditampilkan
dan diatur lewat sebuah perangkat komputer. Adapun prinsip kerja dari alat ini
yaitu SMS dari HP user diterima HP server. Kemudian SMS diolah oleh program
pada komputer. Program mengirimkan informasi ke port parallel untuk
mengendalikan perangkat listrik. Dari port parallel informasi diteruskan ke alat
kendali perangkat listrik. Hingga akhirnya listrik pada terminal akan mati atau
hidup sesuai instruksi atau informasi yang dikirimkan program ke port parallel.
3.2.2 Perancangan Hardware
Dalam perancangan hardware (perangkat keras) meliputi rangkaian
elektronik yang dipakai untuk simulasi ini akan diuraikan sebagai berikut:
Pada rangkaian ini akan menggunakan perangkat listrik berupa tiga buah
lampu. Gambar 3.2 merupakan sebuah rangkaian lengkap dari komponen
elektronik yang digunakan untuk menghidupkan atau mematikan perangkat listrik.
42
Port data yang digunakan dari port paralel adalah pin D0 sampai pin D2 dan pin
25 sebagai ground.
Untuk menyalakan atau mematikan perangkat listrik tidaklah cukup
langsung dari port data paralel. Untuk itulah diperlukan driver penggerak. Driver
yang digunakan untuk penggerak adalah jenis Integrated Circuit (IC) yang
dikhususkan sebagai driver penggerak seperti relay. Jenis IC penggerak ini adalah
ULN 2803.
ULN 2803 ini merupakan kumpulan dari transistor dimana ULN 2803 ini
memiliki 18 kaki, dimana pin 1-8 adalah pin IN (masukan), pin 9 sebagai ground,
pin 10 Vcc sebesar 5 V dan pin 11-18 adalah pin OUT (keluaran). Untuk simulasi
ini, pin yang digunakan dari ULN 2803 yaitu pin 1, 2, 3 sebagai masukan dan
keluarannya pin 16, 17, 18. Cara kerja rangkaian ini adalah D0 dari port paralel
akan mengirimkan arus sebesar 5V ke pin 1 yang ada di ULN 2803 dan keluar
dari pin 18 yang akan diteruskan ke relay 1 sehingga relay aktif, fungsi relay
disini untuk switch on/off perangkat listrik. Ketika relay mendapat arus sebesar 5
volt dari ULN 2803 maka perangkat listrik akan hidup dikarenakan perangkat
listrik sudah mendapat arus dari PLN. Untuk cara kerja dari D1 dan D2 sama
dengan cara kerja dari D0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar3.2.
43
Gambar 3.2 Rancangan Hardware Alat Kendali Perangkat Listrik
Gambar 3.3 Rancangan Circuit Board
44
3.2.3 Perancangan Software
Perancangan software (perangkat lunak) meliputi kebutuhan fungsional,
use case diagram, skenario sistem, activity diagram, sequence diagram
dan class diagram.
a.
Kebutuhan Fungsional
Aplikasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan fungsional untuk
melakukan pengendalian perangkat listrik, diantaranya adalah:
1. Mampu membantu administrator untuk melakukan kendali listrik,
setting timer, setting HP server, setting informasi perangkat dan user.
2. Mampu membantu user untuk melakukan kendali listrik jarak jauh dan
mengetahui informasi perangkat - perangkat yang digunakan.
Tabel 3.4 menyediakan kebutuhan fungsional pada Sistem Kendali
Perangkat Listrik.
Tabel 3.4 Daftar Kebutuhan Fungsional
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kode
Req-001
Req-002
Req-003
Req-004
Req-005
Req-006
Req-007
Req-008
Req-009
Req-010
Req-011
Req-012
Req-013
Req-014
Deskipsi Kebutuhan
Login
View User
Input User
Update User
Delete User
Update Admin
View Device Information
Update Device Information
Start Phone Connection
Stop Phone Connection
Port Setting
View Message
Control ON
Control OFF
45
Tabel 3.4 Daftar Kebutuhan Fungsional (Lanjutan)
No
15
16
17
18
19
20
21
22
Kode
Req-015
Req-016
Req-017
Req-018
Req-019
Req-020
Req-021
Req-022
Deskipsi Kebutuhan
Set Timer ON
Set Timer OFF
SMS Request Control ON
SMS request Control OFF
SMS Request Set Timer ON
SMS Request Set Timer OFF
SMS Request Device Status
SMS Request Device Information
b. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan “bukan”
bagaimana. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, seperti dijelaskan
pada Gambar 3.4.
System
Login
SMS Command
Device Control
Admin
Timer Setting
User
Port Setting
<<include>>
Phone Connection
<<extend>>
SMS Confirm
View Message
User Admin Setting
User Setting
Device Information
Admin Setting
Logout
Gambar 3.4 Use Case Diagram
46
c.
Skenario Sistem
Skenario adalah cara untuk melakukan dokumentasi terhadap kebutuhan
fungsional. Tabel 3.5 - 3.26 menyajikan kebutuhan fungsional dari Sistem
Kendali Perangkat Listrik Menggunakan Media SMS.
Tabel 3.5 Skenario Login
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Aktor
Req-001
Login
Memasuki aplikasi
Aktor membuka aplikasi
Admin
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memasukan username dan
password
3. Melakukan validasi username
2. Menekan tombol ‘login’
dan password
4. Menampilkan menu utama
Alternatif :
3a. validasi invalid, kembali ke aksi no.1
Tabel 3.6 Skenario View User
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-002
View User
Melihat data user
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu user admin
2. Menampilkan menu user admin
setting
setting
3. Menampilkan tabel user
47
Tabel 3.7 Skenario Input User
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-003
Input User
Menambah data user
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu user admin
2. Menampilkan menu user admin
setting
setting
3. Memilih menu user setting
4. Masukkan id, nama, no hp, no
pin
6. Menyimpan data
5. Tekan tombol ‘save’
7. Menampilkan menu user admin
setting
Alternatif :
5a. Apabila setelah menekan tombol ‘save’, tetapi ada field yang tidak
diisi, maka ada pesan ‘data tidak boleh kosong’ dan kembali ke aksi no.3
Tabel 3.8 Skenario Update User
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-004
Update User
Mengubah data user
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu user admin
2. Menampilkan menu user admin
setting
setting
3. Memilih menu user setting
4. Memilih data yang akan diubah 5. Tekan tombol ‘update’
6. Mengubah data
7. Tekan tombol ‘save’
8. Menyimpan data (data terubah)
9. Menampilkan menu user admin
setting
Alternatif :
7a. Apabila setelah menekan tombol ‘save’, tetapi ada field yang tidak
diisi, maka ada pesan ‘data tidak boleh kosong’ dan kembali ke aksi no.6
48
Tabel 3.9 Skenario Delete User
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-005
Delete User
Menghapus data user
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu user admin
2. Menampilkan menu user admin
setting
setting
3. Memilih menu user setting
4. Memilih data yang akan
dihapus
6. Menghapus data (data terhapus)
5. Tekan tombol ‘delete’
7. Menampilkan menu user admin
setting
Tabel 3.10 Skenario Update Admin
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-006
Update Admin
Mengubah data admin
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu user admin
2. Menampilkan menu user admin
setting
setting
3. Memilih admin setting
4. Input username & password
lama
5. Input username & password
7. Melakukan validasi
baru
8. Menyimpan data (data terubah)
6.Tekan tombol ‘update’
9. Menampilkan menu user admin
setting
Alternatif :
7a. validasi invalid, kembali ke aksi no.4
49
Tabel 3.11 Skenario View Device Information
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Aktor
Aksi Aktor
1.Memilih menu device
information
-
Req-007
View Device Information
Melihat nama dan posisi perangkat
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Skenario Utama
Reaksi Sistem
2. Menampilkan menu device
information
3. Menampilkan tabel perangkat
Tabel 3.12 Skenario Update Device Information
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-008
Update Device Information
Mengubah nama dan posisi perangkat
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1.Memilih menu device
2. Menampilkan menu device
information
information
3.Memilih data yang akan diubah 4.Tekan tombol ‘update’
5.Mengubah data
6.Tekan tombol ‘save’
7. Menyimpan data (data terubah)
8. Menampilkan menu informasi
perangkat
Alternatif :
6a. Apabila setelah menekan tombol ‘save’, tetapi ada field yang tidak
diisi, maka ada pesan ‘data tidak boleh kosong’ dan kembali ke aksi no.5
50
Tabel 3.13 Skenario Start Phone Connection
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Req-009
Start Phone Connection
Membuat koneksi hp server dengan
PC
Menu utama untuk admin sudah
Kondisi Awal
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu phone
2. Menampilkan menu phone
connection
connection
3. Tekan tombol ‘start service’
4. Melakukan koneksi
5. Menampilkan pesan ‘koneksi
tersedia’
6. Menampilkan informasi hp server
Alternatif :
3a. Apabila setelah menekan tombol ‘start service’, tetapi ada hp tidak
terhubung dengan pc, maka ada pesan ‘koneksi error’ dan kembali ke aksi
no.3
Tabel 3.14 Skenario Stop Phone Connection
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-010
Stop Phone Connection
Memutus koneksi hp server
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu phone
2. Menampilkan menu phone
connection
connection
3. Tekan tombol ‘stop service’
4. Memutus koneksi
5. Menampilkan pesan ’koneksi
terputus’
51
Tabel 3.15 Skenario Port Setting
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Req-011
Port Setting
Mengatur Port Handphone untuk
koneksi
Menu utama untuk admin sudah
Kondisi Awal
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu phone
2. Menampilkan menu phone
connection
connection
3. Tekan tombol ‘port setting’
4. Menampilkan port setting
5. Tekan tombol ‘update’
6. Mengubah data
7. Tekan tombol ‘save’
8. Menyimpan data (data terubah)
9. Menampilkan menu port setting
Alternatif :
7a. Apabila setelah menekan tombol ‘save’, tetapi ada field yang tidak
diisi, maka ada pesan ‘data tidak boleh kosong’ dan kembali ke aksi no.6
Tabel 3.16 Skenario View Message
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-012
View Message
Melihat data sms masuk dan keluar
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu phone
2. Menampilkan menu phone
connection
connection
3. Tekan tombol ‘view message’
4. Menampilkan tabel pesan
52
Tabel 3.17 Skenario Control ON
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-013
Control ON
Menghidupkan perangkat listrik
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu device control
2. Menampilkan menu device control
3. Pilih perangkat
4. Tekan tombol ‘ON’
5. Send bit
6. Perangkat menyala
Tabel 3.18 Skenario Control OFF
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-014
Control OFF
Mematikan perangkat listrik
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu device control
2. Menampilkan menu device control
3. Pilih perangkat
4. Tekan tombol ‘OFF’
5. Send bit
6. Perangkat mati
Tabel 3.19 Skenario Set Timer ON
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-015
Set Timer ON
Mengaktikan set time nyala otomatis
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu timer setting
2. Menampilkan menu timer setting
3. Pilih menu set timer on
4. Pilih perangkat
5. Inputkan waktu nyala
6. Tekan tombol ‘save’
7. Memproses waktu
8. Send bit
9. Perangkat menyala
53
Tabel 3.20 Skenario Set Timer OFF
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Req-016
Set Timer OFF
Mengaktifkan set time mati otomatis
Menu utama untuk admin sudah
tampil
Admin
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Memilih menu timer setting
2. Menampilkan menu timer setting
3. Pilih menu set timer off
4. Pilih perangkat
5. Inputkan waktu mati
6. Tekan tombol ‘save’
7. Memproses waktu
8. Send bit
9. Perangkat mati
Tabel 3.21 Skenario SMS Request Control ON
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Aktor
Req-017
SMS Request Control ON
Menghidupkan perangkat lewat sms
User sudah terdaftar
User
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Mengirim command sms
2. Menerima command sms
3. Mengecek no handphone
4. Mengecek no pin
5. Mengecek command
6. Send bit
7. Perangkat menyala
8. Mengirim sms konfirmasi
9. Menerima sms konfirmasi
Alternatif :
Apabila no handphone dan no pin tidak sesuai dengan database ( belum
terdaftar ) maka command tidak akan diproses dan akan ada sms
konfirmasi kesalahan
54
Tabel 3.22 Skenario SMS Request Control OFF
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Aktor
Req-018
SMS Request Control OFF
Mematikan perangkat lewat sms
User sudah terdaftar
User
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Mengirim command sms
2. Menerima command sms
3. Mengecek no handphone
4. Mengecek no pin
5. Mengecek command
6. Send bit
7. Perangkat mati
8. Mengirim sms konfirmasi
9. Menerima sms konfirmasi
Alternatif :
Apabila no handphone dan no pin tidak sesuai dengan database ( belum
terdaftar ) maka command tidak akan diproses dan akan ada sms
konfirmasi kesalahan
Tabel 3.23 Skenario SMS Request Set Timer ON
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Aktor
Req-019
SMS Request Set Timer ON
Set time waktu nyala lewat sms
User sudah terdaftar
User
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Mengirim command sms
2. Menerima command sms
3. Mengecek no handphone
4. Mengecek no pin
5. Mengecek command
6. Mengirim sms konfirmasi
7. Memproses waktu
8. Send bit
9. Perangkat nyala
10. Menerima sms konfirmasi
Alternatif :
Apabila no handphone dan no pin tidak sesuai dengan database ( belum
terdaftar ) maka command tidak akan diproses dan akan ada sms
konfirmasi kesalahan
55
Tabel 3.24 Skenario SMS Request Set Timer OFF
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Kondisi Awal
Aktor
Req-020
SMS Request Set Timer OFF
Set time waktu mati lewat sms
User sudah terdaftar
User
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Mengirim command SMS
2. Menerima command SMS
3. Mengecek no handphone
4. Mengecek no pin
5. Mengecek command
6. Mengirim sms konfirmasi
7. Memproses waktu
8. Send Bit
9. Perangkat mati
10. Menerima sms konfirmasi
Alternatif :
Apabila no handphone dan no pin tidak sesuai dengan database ( belum
terdaftar ) maka command tidak akan diproses dan akan ada sms
konfirmasi kesalahan
Tabel 3.25 Skenario SMS Request Device Status
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Req-021
SMS Request Device Status
Mengecek status On/Off semua
perangkat lewat sms
User sudah terdaftar
Kondisi Awal
User
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Mengirim command SMS
2. Menerima command SMS
3. Mengecek no handphone
4. Mengecek no pin
5. Mengecek command
6. Mengecek database
7. Mengirim sms konfirmasi
8. Menerima sms konfirmasi
Alternatif :
Apabila no handphone dan no pin tidak sesuai dengan database ( belum
terdaftar ) maka command tidak akan diproses dan akan ada sms
konfirmasi kesalahan
56
Tabel 3.26 Skenario SMS Request Device Information
No. Use Case
Nama Use Case
Tujuan
Req-022
SMS Request Device Information
Mengecek nama & posisi perangkat
listrik lewat sms
User sudah terdaftar
Kondisi Awal
User
Aktor
Skenario Utama
Aksi Aktor
Reaksi Sistem
1. Mengirim command SMS
2. Menerima command SMS
3. Mengecek no handphone
4. Mengecek no pin
5. Mengecek command
6. Mengecek database
7. Mengirim sms konfirmasi
8. Menerima sms konfirmasi
Alternatif :
Apabila no handphone dan no pin tidak sesuai dengan database ( belum
terdaftar ) maka command tidak akan diproses dan akan ada sms
konfirmasi kesalahan
d. Activity Diagram
Activity Diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan
aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini mirip dengan flowchart karena dapat
memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lain atau dari satu
aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Activity Diagram juga sangat berguna
untuk menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku
dalam berbagai use case beraksi.
57
1. Activity Diagram Login
Admin
Sistem
Tampil Menu Login
Input Username dan Password
Tekan Tombol 'Login'
Validasi Data Login
Tidak
Ya
Valid ?
Pesan Kesalahan
Tampil Menu Utama
Gambar 3.5 Activity Diagram Login
2. Activity Diagram View User
Admin
Memilih Menu User
Admin Setting
Sistem
Tampil Menu User
Admin Setting
Tampil Tabel User
Gambar 3.6 Activity Diagram View User
58
3. Activity Diagram Input User
Admin
Sistem
Memilih Menu User
Admin Setting
Tampil Menu User
Admin Setting
Pilih Menu User Setting
Pesan : "Data tidak
boleh kosong"
Masukan id, nama,
no hp dan no pin
Ya
Tidak
Tekan Tombol
'Save'
field kosong ?
Pesan : "Data berhasil
disimpan"
Menyimpan Data
Gambar 3.7 Activity Diagram Input User
4. Activity Diagram Update User
Admin
Sistem
Memilih Menu User
Admin Setting
Tekan Tombol
'Update'
Tampil Menu User
Admin Setting
Pilih data user
yang akan di ubah
Tampil Tabel User
Pesan : "Data user
berhasil diubah"
Mengubah data
Tidak
Tekan Tombol
'Save'
Ya
Konfirmasi Update ?
Menyimpan Data
(data terubah)
Gambar 3.8 Activity Diagram Update User
59
5. Activity Diagram Delete User
Admin
Sistem
Memilih Menu User
Admin Setting
Tekan Tombol
'Delete'
Tampil Menu User
Admin Setting
Pilih Data User Yang
Akan Dihapus
Konfirmasi Hapus?
Tampil Tabel User
Pesan : "Data berhasil
Dihapus"
Tidak
Ya
Data User Terhapus
Gambar 3.9 Activity Diagram Delete User
6. Activity Diagram Update Admin
Admin
Setting
Memilih Menu User
Admin Setting
Tampil Menu User
Admin Setting
Pilih Menu Admin Setting
Input Username dan Password
yang lama + Username dan
Password yang baru
Validasi Data
Tekan Tombol 'Update'
Tidak
Ya
Tidak
Konfirmasi Update
Valid ?
Ya
Menyimpan Data
(data terubah)
Pesan : "Data Admin
Berhasil Diubah"
Gambar 3.10 Activity Diagram Update Admin
60
7. Activity Diagram View Device Information
Admin
Sistem
Pilih Menu Device
Information
Tampil Menu Device
Information
Tampil Tabel Perangkat
Gambar 3.11 Activity Diagram View Device Information
8. Activity Diagram Update Device Information
Admin
Sistem
Pilih Menu Device
Information
Tekan Tombol
'Update'
Tampil Menu Device
Information
Pilih Data Perangkat
Yang Akan Diubah
Tampil Tabel
Perangkat
Mengubah Data
Pesan : "Data Berhasil
Di Update"
Tidak
Tekan Tombol
'Save'
Konfirmasi Update ?
Ya
Menyimpan Data
(data terubah)
Gambar 3.12 Activity Diagram Update Device Information
61
9. Activity Diagram Start Phone Connecttion
Admin
Sistem
Pilih Menu Phone
Connection
Tampil Menu Phone
Connection
Pastikan HP
terhubung ke PC
Tekan Tombol
'Start Service'
Melakukan Koneksi
Tidak
Sukses ?
Ya
Pesan : 'Koneksi Tersedia'
Tampil Informasi HP
Gambar 3.13 Activity Diagram Start Phone Connection
10. Activity Diagram Stop Phone Connection
Admin
Pilih Menu Phone
Connection
Sistem
Tampil Menu Phone
Connection
Pilih Tombol 'Stop Service'
Memutus koneksi
Pesan : 'Koneksi Terputus'
Gambar 3.14 Activity Diagram Stop Phone Connection
62
11. Activity Diagram Port Setting
Admin
Sistem
Pilih Menu Phone
Connection
Tampil Menu Phone
Connection
Pilih Tombol
'Port Setting'
Tampil Menu
Port Setting
Tekan Tombol
'Update'
Pesan : "Data Berhasil
Di Update"
Mengubah Data
Tidak
Tekan Tombol
'Save'
Ya
Menyimpan Data
(Data Terubah)
Konfirmasi Update ?
Gambar 3.15 Activity Diagram Port Setting
12. Activity Diagram View Message
Admin
Sistem
Pilih Menu Phone
Connection
Tampil Menu Phone
Connection
Pilih Tombol
'View Message'
Tampil Tabel
Pesan
Gambar 3.16 Activity Diagram View Message
63
13. Activity Diagram Control ON
Admin
Pilih Menu Device Control
Sistem
Tampil Menu Device Control
Pilih Perangkat
Tekan Tombol 'ON'
Send Bit
Perangkat Listrik Menyala
Gambar 3.17 Activity Diagram Control ON
14. Activity Diagram Control OFF
Admin
Sistem
Pilih Menu Device Control
Tampil Menu Device Control
Pilih Perangkat Listrik
Tekan Tombol 'OFF'
Send Bit
Perangkat Listrik Mati
Gambar 3.18 Activity Diagram Control OFF
64
15. Activity Diagram Set Timer ON
Admin
Pilih Menu Timer Setting
Sistem
Tampil Menu Timer Setting
Pilih Menu Set Timer ON
Pilih Perangkat
Proses Set Timer
Input Waktu Nyala
Send Bit
Tekan Tombol
'Save'
Perangkat Listrik Menyala
Gambar 3.19 Activity Diagram Set Timer ON
16. Activity Diagram Set Timer OFF
Admin
Pilih Menu Timer Setting
Sistem
Tampil Menu Timer Setting
Pilih Menu Set Timer OFF
Pilih Perangkat
Proses Set Timer
Input Waktu Mati
Send Bit
Tekan Tombol 'Save'
Perangkat Listrik Mati
Gambar 3.20 Activity Diagram Set Timer OFF
65
17. Activity Diagram SMS Request Control ON
User
Send Command SMS
Sistem
Terima SMS User
Cek No Pengirim
Terdaftar ?
Ya
Cek No PIN
Tidak
Terima Konfirmasi SMS
Kirim SMS Balasan
Sesuai ?
Tidak
Ya
Cek Command SMS
Send Bit
Perangkat Menyala
Gambar 3.21 Activity Diagram SMS Request Control ON
18. Activity Diagram SMS Request Control OFF
User
Send Command SMS
Sistem
Terima SMS User
Cek No Pengirim
Terdaftar ?
Ya
Cek No PIN
Tidak
Terima Konfirmasi SMS
Kirim SMS Balasan
Sesuai ?
Tidak
Ya
Cek Command SMS
Send Bit
Perangkat Mati
Gambar 3.22 Activity Diagram SMS Request Control OFF
66
19. Activity Diagram SMS Request Set Timer ON
User
Send Command SMS
Sistem
Terima SMS User
Cek No Pengirim
Terdaftar ?
Ya
Cek No PIN
Tidak
Terima Konfirmasi SMS
Kirim SMS Balasan
Sesuai ?
Tidak
Ya
Cek Command SMS
Proses Set Time
Send Bit
Perangkat Menyala
Gambar 3.23 Activity Diagram SMS Request Set Timer ON
20. Activity Diagram SMS Request Set Timer OFF
User
Send Command SMS
Sistem
Terima SMS User
Cek No Pengirim
Terdaftar ?
Ya
Cek No PIN
Tidak
Terima Konfirmasi SMS
Kirim SMS Balasan
Sesuai ?
Tidak
Ya
Cek Command SMS
Proses Set Time
Send Bit
Perangkat Mati
Gambar 3.24 Activity Diagram SMS Request Set Timer OFF
67
21. Activity Diagram SMS Request Device Status
User
Send Command SMS
Sistem
Terima SMS User
Cek No Pengirim
Terdaftar ?
Ya
Cek No PIN
Tidak
Terima Konfirmasi SMS
Kirim SMS Balasan
Sesuai ?
Tidak
Ya
Cek Command SMS
Cek Database
Gambar 3.25 Activity Diagram SMS Request Device Status
22. Activity Diagram SMS Request Device Information
User
Send Command SMS
Sistem
Terima SMS User
Cek No Pengirim
Terdaftar ?
Ya
Cek No PIN
Tidak
Terima Konfirmasi SMS
Kirim SMS Balasan
Sesuai ?
Tidak
Ya
Cek Command SMS
Cek Database
Gambar 3.26 Activity Diagram SMS Request Device Information
68
e.
Sequence Diagram
Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam satuan
waktu. Sequence Diagram menangkap objek dan kelas yang terlibat dalam
scenario dan urutan message yang ditukar di antara objek, diperlukan untuk
melaksanakan fungsionalitas skenario. Sequence Diagram berasosiasi dengan
usecase selama proses pengembangan. Gambar 3.27 – 3.48 adalah sequence
diagram yang digunakan oleh Sistem Kendali Perangkat Listrik Menggunakan
Media SMS.
1.
Sequence Diagram Login
Admin
Form Login
Menu Utama
Database
1 : Login()
2 : Username, Password()
3 : Validation()
4 : Login Sukses()
5 : Login Gagal()
Gambar 3.27 Sequence Diagram Login
69
2.
Sequence Diagram View User
Admin
Menu User Admin
Database
1 : Masuk()
2 : Read()
3 : Load Data()
4 : Tabel User()
Gambar 3.28 Sequence Diagram View User
3.
Sequence Diagram Input User
Admin
Menu User Admin
Database
1 : Masuk()
2 : Id, Nama, No_hp, No_pin()
3 : Insert()
4 : Load Data()
5 : Tabel User()
Gambar 3.29 Sequence Diagram Input User
70
4.
Sequence Diagram Update User
Admin
Menu User Admin
Database
1 : Masuk()
2 : Tabel User()
3 : Update()
4 : Load Data()
Gambar 3.30 Sequence Diagram Update User
5.
Sequence Diagram Delete User
Admin
Menu User Admin
Database
1 : Masuk()
2 : Tabel User()
3 : Delete()
4 : Load Data()
Gambar 3.31 Sequence Diagram Delete User
6. Sequence Diagram Update Admin
Admin
Menu User Admin
Database
1 : Masuk()
2 : Validasi Username + Password()
3 : Update()
Gambar 3.32 Sequence Diagram Update Admin
71
7. Sequence Diagram View Device Information
Admin
Menu Device Information
Database
1 : Masuk()
2 : Read()
3 : Load Data()
4 : Tabel Perangkat()
Gambar 3.33 Sequence Diagram View Device Information
8. Sequence Diagram Update Device Information
Admin
Menu Device Information
Database
1 : Masuk()
2 : Tabel Perangkat()
3 : Update()
4 : Load Data()
Gambar 3.34 Sequence Diagram Update Device Information
72
9. Sequence Diagram Start Phone Connection
Admin
Menu Phone
Connection
Handphone
1 : Masuk()
2 : Start Service()
3 : Connect()
4 : Load Data()
5 : Informasi Handphone()
Gambar 3.35 Sequence Diagram Start Phone Connection
10. Sequence Diagram Stop Phone Connection
Admin
Menu Phone
Connection
Handphone
1 : Masuk()
2 : Stop Service()
3 : Disconnect()
Gambar 3.36 Sequence Diagram Stop Phone Connection
73
11. Sequence Diagram Port Setting
Admin
Menu Phone
Connection
Port Setting
Database
1 : Open()
2 : Open()
3 : Update()
4 : Load Data()
Gambar 3.37 Sequence Diagram Port Setting
12. Sequence Diagram View Message
Admin
Menu Phone
Connection
View Message
Database
1 : Open()
2 : Open()
3 : Read()
4 : Load Data()
5 : Tabel Pesan()
Gambar 3.38 Sequence Diagram View Message
13. Sequence Diagram Control ON
Admin
Menu Device Control
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
1 : Masuk()
2 : ON()
3 : Send Bit()
4 : Menyalakan Perangkat()
Gambar 3.39 Sequence Diagram Control ON
74
14. Sequence Diagram Control OFF
Admin
Menu Device Control
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
1 : Masuk()
2 : OFF()
3 : Send Bit()
4 : Mematikan Perangkat()
Gambar 3.40 Sequence Diagram Control OFF
15. Sequence Diagram Set Timer ON
Admin
Menu Timer Setting
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
1 : Masuk()
2 : Set Waktu Nyala()
3 : Send Bit()
4 : Menyalakan Perangkat()
Gambar 3.41 Sequence Diagram Set Timer ON
16. Sequence Diagram Set Timer OFF
Admin
Menu Timer Setting
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
1 : Masuk()
2 : Set Waktu Mati()
3 : Send Bit()
4 : Mematikan Perangkat()
Gambar 3.42 Sequence Diagram Set Timer OFF
75
17. Sequence Diagram SMS Request Control ON
User
Program Kendali
1 : Isi_sms, No_hp, No_pin()
Database
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
2 : Insert()
3 : Cek No_hp()
4 : No_hp Tidak Terdaftar()
5 : Cek No_pin()
6 : No_pin Tidak Sesuai()
7 : Cek Command()
8 : Insert ON()
9 : Load Status()
10 : Send Bit()
11 : Menyalakan Perangkat()
12 : Sms Konfirmasi()
Gambar 3.43 Sequence Diagram SMS Request Control ON
18. Sequence Diagram Request SMS Control OFF
User
Program Kendali
1 : Isi_sms, No_hp, No_pin()
Database
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
2 : Insert()
3 : Cek No_hp()
4 : No_hp Tidak Terdaftar()
6 : No_pin Tidak Sesuai()
5 : Cek No_pin()
7 : Cek Command()
8 : Insert OFF()
9 : Load Status()
10 : Send Bit()
11 : Mematikan Perangkat()
12 : Sms Konfirmasi()
Gambar 3.44 Sequence Diagram SMS Request Control OFF
76
19. Sequence Diagram Request SMS Set Timer ON
User
Program Kendali
1 : Isi_sms, No_hp, No_pin()
Database
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
2 : Insert()
3 : Cek No_hp()
4 : No_hp Tidak Terdaftar()
5 : Cek No_pin()
6 : No_pin Tidak Sesuai()
7 : Cek Command()
8 : Insert Time ON()
9 : Load Time()
10 : Send Bit()
11 : Menyalakan Perangkat()
12 : Sms Konfirmasi()
Gambar 3.45 Sequence Diagram SMS Request Set Timer ON
20. Sequence Diagram SMS Request Set Timer OFF
User
Program Kendali
1 : Isi_sms, No_hp, No_pin()
Database
Alat Kendali Listrik
Perangkat Listrik
2 : Insert()
3 : Cek No_hp()
4 : No_hp Tidak Terdaftar()
6 : No_pin Tidak Sesuai()
5 : Cek No_pin()
7 : Cek Command()
8 : Insert Time OFF()
9 : Load Time()
10 : Send Bit()
11 : Mematikan Perangkat()
12 : Sms Konfirmasi()
Gambar 3.46 Sequence Diagram SMS Request Set Timer OFF
77
21. Sequence Diagram SMS Request Device Status
Program Kendali
User
1 : Isi_sms, No_hp, No_pin()
Database
2 : Insert()
3 : Cek No_hp()
4 : No_hp Tidak Terdaftar()
5 : Cek No_pin()
6 : No_pin Tidak Sesuai()
7 : Cek Command()
8 : Read Status()
9 : Load Status()
10 : Sms Konfirmasi()
Gambar 3.47 Sequence Diagram SMS Request Device Status
22. Sequence Diagram SMS Request Device Information
User
Program Kendali
1 : Isi_sms, No_hp, No_pin()
Database
2 : Insert()
3 : Cek No_hp()
4 : No_hp Tidak Terdaftar()
6 : No_pin Tidak Sesuai()
5 : Cek No_pin()
7 : Cek Command()
8 : Read Info()
9 : Load Info()
10 : Sms Konfirmasi()
Gambar 3.48 Sequence Diagram SMS Request Device Information
78
f.
Class Diagram
Dalam pemograman berorientasi objek, class diagram merupakan
hubungan modul-modul setiap kelas dengan kelas lain. Gambar 3.49 adalah class
diagram Sistem Kendali Perangkat Listrik Menggunakan Media SMS.
Phone Connection
+id_gateway
+port
+baud
+manufacture
+model
+imeii
+status
1
+load_data()
+start_service()
+stop_service()
Timer Setting
Device Control
Port Setting
+id_device
+nama
+status
+bit
+id_gateway
+port
+baud
+manufactur
1
+model
+update()
+set_bit()
+load_data()
+update()
+load_data()
*
1
*
1
Device Information
+id_device
+nama
+lokasi
*
+id_device
+nama
+status
+time
1
1
+update()
+load_data()
+time_validation()
*
+update()
+load_data()
1
*
Outbox
+no_hp
+id_device
+nama
+lokasi
+status
+time
1
1
1
1
User
+proses_outbox()
+insert()
+update()
1
1
+id_user
+nama
+no_hp
+No_pin
+insert()
+update()
+delete()
+load_data()
Inbox
+no_hp
+no_pin
+id_device
+status
+time
+proses_inbox()
+insert()
+update()
*
1
Gambar 3.49 Class Diagram
3.2.4 Perancangan Basis Data
Berikut ini adalah struktur tabel basis data dalam aplikasi sistem kendali
perangkat listrik.
1. Tabel User
Tabel user adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data user,
berupa id_user, nama_user, no_hp, dan no_pin. Tabel user mempunyai
struktur seperti terlihat pada Tabel 3.27.
79
Tabel 3.27 Struktur Tabel User
No
1
2
3
4
Nama Field
Id_user
Nama
No_hp
No_pin
Tipe Data
Integer
Varchar
Integer
Integer
Panjang
4
50
15
5
Keterangan
PK
-
2. Tabel Admin
Tabel admin adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data
admin, berupa id_admin, username dan password. Tabel admin
mempunyai struktur seperti terlihat pada Tabel 3.28.
Tabel 3.28 Struktur Tabel Admin
No
1
2
3
Nama Field
Id_admin
Username
Password
Tipe Data
Integer
Varchar
Varchar
Panjang
4
50
20
Keterangan
PK
-
3. Tabel Perangkat
Tabel perangkat adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data
informasi perangkat listrik yang akan dikendalikan. Tabel perangkat
mempunyai struktur seperti terlihat pada Tabel 3.29.
Tabel 3.29 Struktur Tabel Perangkat
No
1
2
3
4
5
6
Nama Field
Id_perangkat
Nama
Lokasi
Status
Timer_on
Timer_off
Tipe Data
Integer
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Panjang
4
30
30
5
10
10
Keterangan
PK
-
80
4. Tabel Pesan Masuk
Tabel pesan adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data SMS
yang masuk ke sistem. Tabel ini berisi id, no_hp, pesan, waktu dan
status. Tabel pesan mempunyai struktur seperti terlihat pada Tabel 3.30.
Tabel 3.30 Struktur Tabel Pesan Masuk
No
1
2
3
4
5
Fields
Id
No_hp
Pesan
Waktu
Status
Type
Integer
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Panjang
4
15
255
30
20
Keterangan
PK
-
5. Tabel Pesan Keluar
Tabel pesan keluar adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data
SMS konfirmasi kepada user. Tabel ini berisi id, no_hp, pesan, waktu
dan status. Tabel pesan keluar mempunyai struktur seperti terlihat pada
Tabel 3.31.
Tabel 3.31 Struktur Tabel Pesan Keluar
No
1
2
3
4
5
Fields
Id
No_hp
Pesan
Waktu
Status
Type
Integer
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Panjang
4
15
255
30
20
Keterangan
PK
-
6. Tabel Phone
Tabel phone adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan pengaturan
port handphone. Tabel phone mempunyai struktur seperti terlihat pada
Tabel 3.32.
81
Tabel 3.32 Struktur Tabel Phone
No
1
2
3
4
5
Fields
Id
Gateway
Port
Baud
Manufacture
Type
Integer
Varchar
Varchar
Varchar
Varchar
Panjang
4
20
10
10
20
Keterangan
PK
-
3.2.5 Perancangan Format SMS
Tahap penentuan format SMS ini bertujuan untuk mendesain format SMS
yang cocok, yang nantinya digunakan untuk acuan dalam pemrosesan SMS yang
dikirimkan oleh user. Format SMS yang nantinya digunakan sebagai acuan
pengiriman SMS oleh user seperti terdapat pada Tabel 3.33.
Tabel 3.33 Format SMS
No
1
2
3
Command SMS
ON1 NOW PIN
ON2 NOW PIN
ON3 NOW PIN
OFF1 NOW PIN
OFF2 NOW PIN
OFF3 NOW PIN
ON1 00:00 PIN
ON2 00:00 PIN
ON2 00:00 PIN
4
OFF1 00:00 PIN
OFF2 00:00 PIN
OFF3 00:00 PIN
5
ALL ON PIN
Fungsi
Untuk menghidupkan perangkat listrik pada
saat itu juga.
Untuk mematikan perangkat listrik pada saat
itu juga.
Untuk menghidupkan perangkat listrik sesuai
dengan waktu yang diinginkan.
00:00 merupakan format waktu yang diisi
berdasarkan jam dan menit.
Sehingga perangkat akan hidup pada waktu
tersebut.
Untuk mematikan perangkat listrik sesuai
dengan waktu yang diinginkan.
00:00 merupakan format waktu yang diisi
berdasarkan jam dan menit.
Sehingga perangkat akan mati pada waktu
tersebut.
Untuk menghidupkan semua perangkat listrik
pada saat itu juga.
82
Tabel 3.33 Format SMS (Lanjutan)
No
6
Command SMS
ALL OFF PIN
7
ALL STATUS PIN
8
ALL INFO PIN
Fungsi
Untuk mematikan semua perangkat listrik
pada saat itu juga.
Untuk mengecek status semua perangkat,
apakah sekarang dalam keadaan mati atau
hidup.
Untuk
mengetahui
informasi
semua
perangkat, bahwa suatu perangkat bernama
apa dan ditempatkan dimana.
1. Skema Format SMS PDU Pengirim
Jika kita mengirim pesan SMS ke nomor 087898889666 dengan isi pesan
“ON1 NOW 1234” dengan batas waktu pengiriman (waktu penyimpanan
pesan di SMSC, jika nomor tujuan tidak dapat menerima pesan) 5 hari.
Maka format PDU adalah :
a. SCA (Service Center Address)
Dalam pengiriman pesan SMS, nomor SMSC tidak dicantumkan.
Tabel 3.34 Service Center Address Pengirim
Octet
Len
Type of number
Service center number
Keterangan
Panjang informasi SMSC dalam
octet
Format nomor dari SMSC
81 hexa = format local
91 hexa = format internasional
Nomor SMSC dari operator
pengirim
Hasil
00
<none>
<none>
Jadi pada Service Center Address hasilnya adalah 00.
83
b. PDU Type
Nilai default dari PDU Type untuk SMS Pengirim adalah 11 hexa, yang
memiliki arti sebagai berikut : 11 hexa = 00000100.
c. MR (Message Reference)
Untuk membiarkan pengaturan pesan SMS dilakukan sendiri oleh
handphone tujuan, maka nilai yang diberikan adalah “00”. Jadi pada
Message Reference hasilnya adalah 00.
d. DA (Destination Address)
Tabel 3.35 merupakan format penentuan Destination Address.
Tabel 3.35 Destination Address
Octet
Len
Type of number
Destination number
Nilai
12
Format nasional
087898889666
Hasil
0B
81
808789886966
Jadi pada Destination Address hasilnya adalah 0B81808789886966.
e. PID (Protocol Identifier)
Pada contoh pesan SMS yang akan dikirim menggunakan format teks
standar, jadi pada Protocol Identifier hasilnya adalah 00.
f. DCS (Data Coding Scheme)
Pada contoh pesan SMS yang akan dikirim berupa teks standar, jadi
pada Data Coding Scheme hasilnya adalah 00.
g. VP (Validity Period)
Waktu Validitas Periodenya adalah 5 hari maka nilai VP adalah 166 + 5
= 171 d = AB h. Jadi pada Validity Period hasilnya adalah AB.
84
h. UDL (User Data Length)
Pada contoh pesan SMS yang dikirim adalah “ON NOW 1234”, yang
memiliki 12 karakter (0C h). Jadi pada User Data Length hasilnya
adalah 0C.
i. UD (User Data)
Tabel 3.36 merupakan proses pengkodean dari teks standar ke
hexadecimal.
Tabel 3.36 User Data Pengirim
Nilai
O
N
1
spasi
N
O
W
spasi
1
2
3
4
Dec
79
78
49
32
78
79
87
32
49
50
51
52
Septet (7bit)
1001111
100111 0
01100 01
0100 000
100 1110
10 01111
1 010111
0100000
011000 1
01100 10
0110 011
011 0100
Octet (8bit)
0 1001111
01 100111
000 01100
1110 0100
01111 100
010111 10
0100000 1
1 0100000
10 011000
011 01100
0100 0110
00000 110
Hasil
4F
67
0C
E4
7C
5E
41
A0
98
6C
46
06
Dari Tabel 3.36 dapat dilihat bahwa hasil untuk user data adalah:
4F670CE47C5E41A0986C4606
Maka diperoleh hasil untuk pengiriman SMS dalam format PDU seperti
pada contoh tersebut adalah :
0011000B818087898869660000AB0C4F670CE47C5E41A0986C4606
85
2. Skema Format SMS PDU Penerima
Jika kita menerima pesan dari 087898889666 dengan isi pesan SMS
adalah “ON1 NOW 1234” pada tanggal 06 September 2013 pukul 16.22
wib.
Maka format PDU adalah :
a. SCA (Service Center Address)
Pada
contoh
yang
terlihat
bahwa
nilai
dari
SCA
adalah
06912618455400F9.
Tabel 3.37 Service Center Address Penerima
Octet
Len
Type of number
Service center
number
Keterangan
Panjang informasi SMSC
pada octet
Format nomor dari SMSC
81 hexa = format local
91 hexa = format
internasional
Nomor SMSC dari operator
pengirim
Nilai
06
91
2618455400F9
b. PDU Type
Nilai default dari PDU Type untuk SMS-Deliver adalah 04 hexa, yang
memiliki arti sebagai berikut : 04 hexa = 00000100.
c. OA (Origintor Address)
Nilai dari Originator Address pada contoh adalah 0681808789886966.
86
Tabel 3.38 Originator Address Penerima
Octet
Len
Type of number
Keterangan
Panjang nomor pengirim
Format nomor dari SMSC
81 hexa = format local
91 hexa = format
internasional
Nomor pengirim operator
pengirim
Service center number
Nilai
06
81
808789886966
d. PID (Protocol Identifier)
Untuk contoh nilai dari PID adalah 00, sehingga pesan yang diterima
berupa text standar.
e. DCS (Data Coding Scheme)
Pada contoh DCS adalah 00 yang berarti bahwa pesan yang diterima
merupakan pesan teks standar.
f. SCTS (Service Center Time Stamp)
Nilai SCTS pada contoh adalah 31090616222028.
Tabel 3.39 Service Center Time Stamp
Nama
Year
Month
Date
Hour
Minute
Second
Time Zone
Nilai
31
90
60
61
22
02
82
Hasil
13 (2013)
09 (September)
06
16
22
20
28, dimana 1 unit = 15 menit. Jadi
(15x28)/60 = 7 jam. Sehingga
menjadi GMT + 07.00 = WIB
87
g. UDL (User Data Length)
Pada contoh nilai dari UDL adalah 0C, yang berarti pesan yang
diterima adalah sebanyak 12 karakter.
h. UD (User Data)
Tabel 3.40 merupakan proses pengkodean dari teks standar ke
hexadesimal.
Tabel 3.40 User Data Penerima
Nilai
O
N
1
spasi
N
O
W
spasi
1
2
3
4
Dec
79
78
49
32
78
79
87
32
49
50
51
52
Septet (7bit)
1001111
100111 0
01100 01
0100 000
100 1110
10 01111
1 010111
0100000
011000 1
01100 10
0110 011
011 0100
Octet (8bit)
0 1001111
01 100111
000 01100
1110 0100
01111 100
010111 10
0100000 1
1 0100000
10 011000
011 01100
0100 0110
00000 110
Hasil
4F
67
0C
E4
7C
5E
41
A0
98
6C
46
06
Dari Tabel 3.40 dapat dilihat bahwa hasil untuk user data adalah:
4F670CE47C5E41A0986C4606
Maka diperoleh hasil untuk penerimaan SMS dalam format PDU seperti
pada contoh tersebut adalah :
06912618455400F90406818087898869660000310906162220280C4F670
CE47C5E41A0986C4606
88
3.2.6 Perancangan User Interface
Perancangan user interface adalah tahapan perancangan tampilan aplikasi
yang nantinya akan dibuat. Adapun menu – menu yang akan dibangun dalam
program adalah:
1. Menu Login
Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika
program dijalankan. Halaman ini berisi inputan username dan password
sebagai kunci untuk mengoperasikan program kendali perangkat listrik.
Gambar 3.50 Rancangan Menu Login
2. Menu Home
Halaman ini merupakan halaman menu utama ketika admin berhasil
login ke sistem.
89
Gambar 3.51 Rancangan Menu Home
3. Menu Device Control
Halaman ini berisi tentang sistem kendali perangkat listrik, yaitu
mematikan atau menghidupkan perangkat listrik secara manual.
Gambar 3.52 Rancangan Menu Device Control
90
4. Menu Timer Setting
Halaman ini berisi tentang setting timer kendali perangkat listrik, yaitu
mematikan atau menghidupkan perangkat listrik berdasarkan waktu
yang diinputkan pada checkbox dengan format jam:menit.
Gambar 3.53 Rancangan Menu Timer Setting
5. Menu Phone Connection
Halaman ini berisi tentang koneksi handphone server dengan komputer.
Halaman ini juga berisi tentang spesifikasi handphone server, menu
port setting dan menu view message.
Gambar 3.54 Rancangan Menu Phone Connection
91
6. Menu Device Information
Halaman ini berisi tentang data informasi perangkat listrik yang dapat
dikendalikan.
Gambar 3.55 Rancangan Menu Device Information
7. Menu User Admin Setting
Halaman ini berisi tentang update data admin, data ini diperlukan pada
saat login program pertama kali dijalankan. Selain data admin, halaman
ini juga berisi data user dan input data user.
Gambar 3.56 Rancangan Menu User Admin Setting
92
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Dalam bab ini dibahas mengenai hasil uji coba sistem yang telah dirancang
dan dibuat. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan
sebagaimana mestinya dengan lingkungan uji coba yang telah ditentukan serta
dilakukan sesuai dengan perancangan.
4.1
Implementasi Sistem
4.1.1 Implementasi Denah Ruangan
Gambar 4.1 Denah Ruangan Kantor Perum Damri Bandung
93
4.1.2 Implementasi Hardware
Implementasi perangkat keras ini terdiri dari implementasi hardware
komputer dan periperal rangkaian elektronik.
1. Implementasi Hardware Komputer
Komputer yang digunakan tidak banyak berbeda dengan komputer
pada umumnya yang digunakan untuk dapat menjalankan suatu
program komputer, yaitu dengan spesifikasi berikut :
a. Processor Intel Dual Core 2.6 GHz
b. RAM 2 GB
c. VGA 512 MB
d. Harddisk 160 GB
e. Handphone Siemens M55
f. Kabel Data BlueTech Siemens
2. Implementasi Antar Muka DB 25
Pada rangkaian port paralel terdapat pin-pin yaitu data, status dan
control, kemudian dihubungkan ke ULN 2803 untuk memperkuat arus
dari port paralel yang nantinya akan dihubungkan ke relay dimana
relay akan menjalankan perangkat yang akan dihidupkan melalui
komputer. Inisialisasi port paralel ini dimaksudkan untuk membaca
alamat data port paralel.
Port data (alamat 378 / 888) yang dipakai disini akan dihubungkan ke
rangkaian perangkat listrik. Di samping itu port data ini mengeluarkan
94
tegangan sebesar 5 Volt dari data bit 0 - data bit 7. Pada port data, yang
dipakai untuk mengaktifkan perangkat listrik adalah pin 2 - pin 4.
Adapun perangkat keras akan diadakan uji coba terlebih dahulu dan
pengukuran pada blok-blok yang diperlukan., Pengukuran alat ini
menggunakan multimeter analog. Dimana pin yang digunakan yaitu
pin 2 sampai pin 5 dengan data D0 sampai D3. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan multimeter di set pada skala 10 Vdc dengan
pengukuran langsung pada port paralel. Adapun hasil pengukuran
langsung pada tiap pin dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Tegangan Output Port Paralel
PIN
PORT PARALEL
2
3
4
REGISTER
BIT
D0
D1
D2
VOUT VDC PORT
PARALEL
5 Vdc
5 Vdc
5 Vdc
3. Implementasi ULN 2803
IC ULN2803 ini terdapat delapan buah susunan darlington yang dapat
bekerja secara individu sehingga beban yang dapat dipasang pada
ULN2803 ini sebanyak 8 buah. Gambar 4.2 adalah salah satu dari
delapan susunan darlington ULN 2803.
95
Gambar 4.2 Salah Satu Susunan Darlington ULN 2803
a. Jika IN adalah 0 volt.
Q1 dan Q2 tidak akan bekerja karena tidak ada arus yang diberikan
kepada mereka. Dengan demikian, tidak akan muncul output
(OUT).
b. Jika IN adalah 5 volt.
Ketika input memiliki tegangan 5 volt dari pin port paralel, kedua
transistor Q1 dan Q2 akan mulai bekerja. Arus input Q2 adalah
kombinasi arus input dan arus emitor dari Q1, sehingga Q2 akan
mengalirkan arus yang lebih tinggi dari Q1 yang sangat dibutuhkan
untuk menggerakan perangkat seperti motor, relay, dll. Arus output
yang mengalir melalui Q2 menyediakan jalur ke ground untuk
sirkuit eksternal. Jadi, ketika input 5V diterapkan ke salah satu pin
input (1 sampai 8), tegangan output pada pin output yang sesuai (11
sampai 18) turun untuk memberikan ground pada rangkaian
eksternal. Dengan demikian, sirkuit eksternal mendapatkan ground
96
pada salah satu ujungnya ketika disediakan +Vcc di ujung lainnya.
Jadi, sirkuit akan selesai dan mulai beroperasi.
4. Implementasi Relay
Gambar 4.3 Sirkuit Relay
Kerja relay ini sangat sederhana. Ketika data pada pin 2 paralel port
adalah '1', yakni saat 5V keluar dari pin 2 maka pin 1 dari IC ULN2803
menerima input 5V dan dengan demikian pin 18 memberikan ground
ke salah satu ujung dari kumparan relay. Ujung kumparan relay
diberikan +Vcc (5V), sehingga kumparan mendapatkan energi dan
COM akan terhubung ke kontak N/O dan sirkuit listrik AC akan
tersambung sehingga lampu akan menyala.
Sekarang, lampu akan menyala selama data pada pin 2 adalah tinggi.
Ketika data pada pin 2 menjadi rendah, maka ground yang disediakan
97
oleh pin 18 dari IC ULN2803 menghilang dan kumparan mendapatkan
de-energized sehingga COM terhubung kembali ke kontak N/C.
Dengan demikian, sirkuit listrik AC terputus dan lampu tidak menyala
lagi.
4.1.3 Implementasi Software
Software yang digunakan antara lain :
1. Sistem Operasi Windows XP
2. Java JDK 1.6
3. NetBeans 7.2.1
4. MySQL 5
4.1.4 Implementasi User Interface
1. Form Login
Form login merupakan form yang pertama kali muncul ketika program
dijalankan. Ketika admin menginputkan username dan password
program akan mengecek bahwa kedua inputan tersebut sesuai atau tidak
dengan database, kalau sesuai akan masuk ke home, kalau tidak sesuai
akan mencul pesan bahwa username atau password salah.
Adapun source code dan gambar tampilan bisa dilihat pada Gambar 4.4
– 4.5.
98
Gambar 4.4 Source Code Login
Gambar 4.4 merupakan procedure untuk mengecek kebenaran ketika akan
melakukan login. Pada baris 96 adalah function if-else dimana jika username
dan password sesuai dengan database maka ia akan bernilai true dan apabila
tidak sesuai maka akan bernilai false.
Gambar 4.5 Form Menu Login
99
2. Form Menu Home
Menu ini adalah menu yang pertama kali tampil ketika login berhasil.
Gambar 4.6 Form Menu Home
3. Form Menu Device Control
Menu ini berisi tentang sistem kendali perangkat listrik, yaitu
mematikan atau menghidupkan perangkat listrik secara manual dengan
menggunakan button click. Pada pemrograman sistem kendali
perangkat listrik ini penulis menggunakan komponen bantuan bernama
jnpout32.dll. Fungsi komponen tersebut adalah untuk membuka dan
membaca isi sebuah port.
Gambar 4.7 Source Code Jnpout32
100
Gambar 4.7 merupakan sebuah procedure untuk membaca dan menulis
di port parallel. Function Out32 digunakan untuk menulis port,
sedangkan untuk membaca port menggunakan function Inp32.
Adapun source code dan gambar tampilan bisa dilihat pada Gambar 4.8
– 4.10.
Gambar 4.8 Source Code Control ON
Gambar 4.8 merupakan sebuah procedure untuk menyalakan perangkat
listrik. Disini digunakan function switch-case untuk pengambilan
keputusan karena pemilihan dilakukan satu demi satu berdasarkan nilai
case. Pada baris 57, jumlah case adalah sesuai dengan jumlah port data
register pada port paralel, sedangkan value dari tiap case adalah nilai bit
dari tiap port paralel. Untuk proses ke port paralel digunakan function
101
Out32 seperti pada baris 68 dimana didalamnya sudah dipilih port
address dan value dari port paralelnya.
Gambar 4.9 Source Code Control OFF
Gambar 4.9 merupakan sebuah procedure untuk mematikan perangkat
listrik. Disini digunakan function switch-case untuk pengambilan
keputusan karena pemilihan dilakukan satu demi satu berdasarkan nilai
case. Pada baris 78, jumlah case adalah sesuai dengan jumlah port data
register pada port paralel, sedangkan value dari tiap case adalah nilai bit
dari tiap port paralel selain nilai bit on. Untuk proses ke port paralel
digunakan function Out32 seperti pada baris 89 dimana didalamnya
sudah dipilih port address dan value dari port paralelnya.
102
Gambar 4.10 Form Menu Device Control
4. Form Menu Timer Setting
Menu ini berisi tentang pengatur waktu otomatis kendali perangkat
listrik, yaitu mematikan atau menghidupkan perangkat listrik secara
otomatis berdasarkan waktu yang diinputkan pada checkbox dengan
format jam:menit. Adapun acuan waktu yang digunakan dasar
menghidupkan atau mematikan perangkat listrik adalah waktu yang ada
pada komputer.
Adapun source code dan gambar tampilan bisa dilihat pada Gambar
4.11 – 4.12.
103
Gambar 4.11 Source Code Timer Setting
Gambar 4.11 merupakan sebuah procedure untuk mengatur waktu
kendali otomatis menggunakan chexbox. Pada baris 120 adalah proses
update jika chexbox selected bernilai true, maka sistem akan
mengupdate nilai timer di dalam database.
Gambar 4.12 Form Menu Timer Setting
104
5. Form Menu Phone Connection
Menu ini berisi tentang koneksi handphone server dengan komputer.
Halaman ini juga berisi tentang spesifikasi handphone server, phone
setting dan histori pesan sehingga admin dapat mengetahui semua
request SMS ke handphone server.
Spesifiksi penjelasannya bisa dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Spesifikasi Handphone
Spesifikasi
Signal
Baterai
Manufacture
Model
IMEII
SIM IMSI
Fungsi
Untuk mengetahui kapasitas sinyal
Untuk mengetahui kapasitas baterai
Untuk mengetahui pabrikan HP
Untuk mengetahui model HP
Untuk mengetahui nomor IMEII
Untuk mengetahui nomer identitas kartu SIM
Adapun source code dan gambar tampilan bisa dilihat pada Gambar
4.13 – 4.14.
Gambar 4.13 Source Code Phone Connection
105
Gambar 4.13 merupakan procedure untuk mengaktifkan koneksi antara
handphone server dengan komputer. Disini menggunakan function ifelse. Seperti pada baris 398, jika a = start service maka ia akan
memanggil procedure SMSReadService yaitu sebuah procedure untuk
mengolah program sms. Jika a = stop service maka ia akan
mengentikan procedure SMSReadService sehingga program sms pun
tidak aktif.
Gambar 4.14 Form Menu Phone Connection
6. Form Menu Device Information
Menu ini berisi tentang input data informasi perangkat listrik yang
dapat dikendalikan. Jadi dari sinilah user bisa mengetahui nama dan
lokasi perangkat yang dikendalikan. Sistem dari setting informasi
perangkat ini adalah update.
106
Adapun sourcecode dan gambar tampilan bisa dilihat pada Gambar 4.15
– 4.16.
Gambar 4.15 Source Code Device Information
Gambar 4.15 merupakan sebuah procedure untuk mengupdate
informasi perangkat yang digunakan. Proses update sendiri berada pada
baris 85 dimana ketika update berhasil atau tidak, akan muncul
peringatan menggunakan jOptionPane.showMessageDialog seperti
pada baris 90 dan 92.
107
Gambar 4.16 Form Menu Device Information
7. Form Menu User Admin Setting
Menu ini berisi tentang input data admin dan data user.
a. User Setting
User setting merupakan from yang digunakan untuk pendaftaran
user melalui admin. User setting berisi id, nama, no hp, dan no pin.
Halaman ini juga terdapat tabel yang berisi data-data user.
108
Gambar 4.17 Source Code User Setting
Gambar 4.17 merupakan sebuah procedure untuk menambah data
user. Proses tambah data sendiri berada pada baris 85 dimana ketika
insert berhasil atau tidak, akan muncul peringatan menggunakan
jOptionPane.showMessageDialog seperti pada baris 90 dan 92.
b. Admin Setting
Admin setting merupakan form yang digunakan admin untuk
mengganti username dan password. Sistem kerja program ini adalah
pertama admin menginputkan username dan password yang lama
dan baru. Jika username dan atau password lama tidak sesuai dengan
database maka proses update ditolak dan akan muncul pesan
username atau password salah. Tetapi jika sesuai secara otomatis
program akan mengupdate data admin.
109
Gambar 4.18 Source Code Admin Setting
Gambar 4.18 merupakan procedure untuk mengupdate data admin
berupa pergantian username dan password. Pada baris 137 terdapat
function if untuk mengecek validasi username dan password yang
lama. Jika validasi benar maka akan dilanjutkan ke proses update
pada baris 145. Jika validasi salah maka akan kembali ke halaman
user admin lagi.
110
Gambar 4.19 Form Menu User Admin Setting
4.1.5 Implementasi Pemograman SMS
Dalam pemrograman SMS ini penulis menggunakan komponen bantuan
bernama SMSLib. Fungsi dari komponen ini adalah untuk menghubungkan
perangkat komputer dengan handphone server. Sub bab ini membahas tentang
proses
implementasi
pemrograman
SMS.
Berdasarkan
sistem
kerjanya
pemrograman SMS dapat dijelaskan dalam tiga bagian:
1. Kapitalisasi Isi SMS
Dalam pemrograman SMS, SMS yang dapat diolah adalah jika isi SMS
semuanya huruf kapital. Untuk menangani hal ini, maka dalam
pemrograman SMS kali ini, sebelum isi SMS dipecah dan diolah. Maka
isi SMS harus dibuat huruf kapital. Dengan cara isi SMS di-uppercase,
sehingga meskipun user mengirim SMS dengan huruf kecil, isi SMS
akan menjadi huruf besar semua.
111
2. Pemecahan SMS
Sebelum SMS diolah sesuai formatnya, maka isi SMS perlu dipecah
agar mengetahui mana yang command, value, atau pin. Adapun format
pemecahan SMS yang penulis buat adalah sebagai berikut:
(command value pin)
Sehingga tanda pembeda SMS adalah spasi. Adapun source code
pemecahan SMS yang penulis buat adalah seperti Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Source Code Pemecahan SMS
Pada Gambar 4.20, baris 349 merupakan proses pemecahan sms
menggunakan spasi. ‘hasil’ merupakan isi sms masuk yang terdapat di
dalam database.
112
Selanjutnya digunakan function if-else untuk proses penyeleksian isi
sms. Pada baris 352 merupakan function if untuk kode1, dimana kode1
merupakan kata pertama di dalam sms masuk dan digunakan sebagai
command. Kode2 merupakan kata kedua dan digunakan sebagai value,
kode3 merupakan kata ketiga dan digunakan sebagai pin.
3. Penanganan Command SMS
Setelah tahap pemotongan SMS, proses berikutnya adalah penanganan
isi SMS, SMS yang bisa dilayani adalah isi SMS yang sesuai format,
sehingga jika format tidak sesuai, akan ada konfirmasi balasan bahwa
format SMS salah. Sistem penanganan request SMS pada dasarnya
terbagi menjadi dua, yaitu SMS yang menginstruksikan pengendalian
perangkat, dan yang kedua adalah request SMS yang sifatnya hanya
mengecek atau meminta informasi. Jika request SMS berisi
pengendalian
perangkat,
maka
sistem
akan
menginstruksikan
perangkat untuk mati atau hidup, setelah itu baru membalas SMS.
Sedangkan untuk request SMS yang hanya untuk mengetahui
informasi, sistem hanya mengecek database, lalu mengirim SMS
balasan.
113
Gambar 4.21 Source Code Command SMS
Gambar 4.21 merupakan procedure untuk menangani perintah sms
yang dikirim. Baris 383 merupakan function if untuk validasi nomor
pin, lalu baris 384 adalah function if untuk validasi command SMS
dan dilanjutkan baris 386 function if untuk value SMS. Ketika semua
validitas bernilai true, sistem akan melakukan update ke dalam
database dan akan mengirim SMS konfirmasi sesuai dengan perintah
yang dikirim.
4.2
Pengujian Sistem
4.2.1 Pengujian Software
Tujuan pengujian software adalah mengetahui apakah sistem pada
perangkat lunak sebagai otak pengendalian bekerja sesuai dengan perencanaan.
114
Prosedur pengujian
1. Menghubungkan kabel HP server ke komputer.
2. Menjalankan program kendali perangkat listrik.
3. Mengkoneksikan HP server dengan komputer, dengan cara menekan
tombol “Start Service” pada menu phone setting.
4. Mendaftarkan no pengirim pada menu user admin setting.
5. Mengirim SMS dengan format “ON1 NOW PIN”.
6. Mencatat reaksi indikator perangkat 1 pada menu sistem kendali, dan
SMS balasan dari HP server.
7. Mengirim SMS ke HP server lagi dengan catatan no HP belum
didaftarkan, dengan format “ON2 NOW PIN”.
8. Mencatat reaksi indikator perangkat 2 pada menu sistem kendali, dan
SMS balasan dari HP server.
4.2.2 Pengujian Hardware
Tujuan pengujian hardware adalah mengetahui apakah hardware bekerja
sesuai dengan perencanaan. Dalam pengujiannya hardware harus dihubungkan
dengan software. Sehingga dengan demikian pengujian hardware merupakan
pengujian sistem secara keseluruhan.
Prosedur pengujian
1. Menghubungkan kabel HP server ke komputer.
2. Menghubungkan konektor DB25 pada komputer.
3. Menghubungkan kabel catu daya pada stok kontak listrik.
115
4. Menjalankan program kendali perangkat listrik.
5. Mengkoneksikan HP server dengan komputer, dengan cara menekan
tombol “Start Service” pada menu phone setting.
6. Mendaftarkan no pengirim pada menu user admin setting.
7. Mengirim SMS dengan format “ON3 NOW PIN”.
8. Mencatat reaksi indikator perangkat 3 pada menu sistem kendali, dan
SMS balasan dari HP server.
9. Mencatat reaksi lampu indikator perangkat 3 pada hardware.
4.3
Hasil Uji Coba Sistem
4.3.1 Hasil Uji Coba Software
Pengendalian sistem secara keseluruhan berpusat pada software pada
komputer. Dengan kata lain software sebagai otak sistem pengendalian,
sedangkan hardware hanyalah kaki atau tangan yang menerima instruksi dari
software. Hasil pengujian software kali ini dilakukan dengan mengirim SMS ke
HP server dengan format “ON1 NOW 1234”. Dengan catatan no pengirim telah
terdaftar pada tabel user. Maka pada form program indikator perangkat1 menjadi
hidup seperti pada Gambar 4.22.
116
Gambar 4.22 Indikator Perangkat 1 Pada Program
Gambar 4.23 Isi SMS Konfirmasi Perangkat 1
Pada percobaan kedua user mengirimkan format SMS “ON2 NOW 1234”
dan nomor HP pengirim belum didaftarkan pada tabel user. Sehingga tampilan
program dapat dilihat pada Gambar 4.24.
117
Gambar 4.24 Indikator Perangkat 2 Pada Program
Gambar 4.25 Isi SMS Konfirmasi Perangkat 2
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Software
Format SMS
ON1 NOW 1234
(No HP Terdaftar)
ON2 NOW 1234
(No HP Belum Terdaftar)
Keadaan Lampu
Indikator
Perangkat 1 : ON
Perangkat 2 : OFF
SMS Balasan
Perangkat
1
dihidupkan.
Maaf,
Anda
terdaftar.
telah
belum
118
4.3.2 Hasil Uji Coba Hardware
Pengujian dengan mengirimkan SMS ke HP server dengan format “ON3
NOW 1234”, hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.26 – 4.28 dan Tabel
4.4.
Gambar 4.26 Indikator Perangkat 3 Pada Program
Gambar 4.27 Isi SMS Konfirmasi Perangkat 3
119
Gambar 4.28 Keadaan Lampu 3 Pada Hardware
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sistem Secara Keseluruhan
Format SMS
Lampu Indikator
ON3 NOW 1234
Perangkat 3 : ON
Lampu
Hardware
Lampu 3 : ON
SMS Balasan
Perangkat 3 telah
dihidupkan.
120
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penyusunan skripsi mengenai Sistem
Kendali Perangkat Listrik Menggunakan Media SMS yaitu:
1. Berdasarkan hasil analisa pada port paralel bahwa port tersebut terdapat
pin – pin yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti
mengontrol perangkat listrik.
2. Dengan menggunakan peralatan elektronik yang dibangun, parallel port
dapat menyalakan atau mematikan peralatan elektronik lainnya dengan
cara mengirim sinyal untuk mengaktifkan relay.
3. Penerapan sistem kendali perangkat listrik ini memberikan efektifitas
untuk mengontrol peralatan elektronik tanpa menuju skalar manual
sehingga kita dapat meminimal waktu dan biaya yang dikeluarkan.
4. Pemanfaatan fasilitas SMS pada telepon seluler bisa kita gunakan
sebagai alat kendali selain sebagai fasilitas komunikasi.
5.2 Saran
Beberapa saran pengembangan lebih lanjut yang dapat diberikan oleh
penulis adalah :
121
1. Karena pembangkit listrik telepon seluler adalah dari baterai yang tidak
dapat bertahan lama, sebaiknya telepon seluler diganti dengan modem
GSM.
2. Dapat dikembangkan menggunakan mikrocontroller dan port usb agar
dapat mengontrol lebih banyak lampu dan peralatan listrik lainnya.
122
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Widodo. (2004). Interfacing Komputer dan Mikrokontroler. Jakarta:
Elex Media Komputindo
Iswanto. (2008). Antarmuka Port Paralel dan Port Serial. Yogyakarta: Gava
Media
Nugroho, Adi. (2005). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan
Metodologi Berbasis Objek. Bandung : Informatika
Nugroho, Bunafit. (2004). Pemrograman MySQL. Jakarta: Erlangga
Rickyanto, Isak. (2003). Dasar Pemrograman Berorientasi Objek Dengan Java 2.
Yogyakarta: Andi
Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak, Praktisi (Buku I),
Yogyakarta: Andi
Sudono, Agus. (2004). Memanfaatkan Port Printer Komputer Menggunakan
Delphi. Yogyakarta: Presisi Offset
Susanto, Azhar. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lingga Jaya
Wahana Komputer. (2008). Membuat Aplikasi Database Dengan Java dan
MySQL. Jakarta: Salemba Infotek
Wahana Komputer. (2005). Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akademik
Berbasis SMS dengan JAVA. Jakarta: Salemba Infotek
LAMPIRAN
Gambar Hardware Beserta Lampu
Gambar Komponen Hardware
Gambar Handphone Server
Download