makalah - WordPress.com

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bobbi De Porter dan Mike Hernacki mengembangkan konsep Lozanov itu menjadi Quantum
Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori mutakhir. Antara lain sugesti, teori otak
kanan-kiri, pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinestetik) dan pendidikan holistik.
Uniknya, Quantum Teaching ini diibaratkan seperti rumus Quantum Physics-nya Einstein, E =
mc2. “E” ialah Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar, semangat). “e” merupakan massa
(semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik). “c” adalah interaksi atau hubungan yang
tercipta di kelas. Artinya, komunikasi serta proses pembelajaran yang tercipta sangat berpengaruh
pada efektivitas dan antusiasme belajar peserta didik. Istilah “Quantum” sendiri sinonim dengan
interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.
Pembelajaran Quantum bermakna interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya
karena semua energi adalah kehidupan dan dalam proses pembelajarannya mengandung
keberagaman dan interdeterminisme. Dengan kata lain interaksi-interaksi yang dimaksud
mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi
mereka sendiri dan bagi orang lain. Dengan metode quantum ini diharapkan dapat menjadikan
motivasi untuk para siswa dan menghilangkan image matematika yang menyeramkan dan
berubah menjadi menyenangkan.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa itu Model Pembelajaran Kuantum?
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari Model Pembelajaran Kuantum?
4. Bagaimanaakah langkah – langkah Model Pembelajaran Kuantum?
5. Bagaimanakah aplikasinya Model Pembelajaran Kuantum?
1.3 Tujuan Penulis
2. Untuk mengetahui apa itu Model Pembelajaran Kuantum
3. Untuk mengetahui Apa saja kelebihan dan kelemahan dari Model Pembelajaran Kuantum
4. Untuk mengetahui Bagaimanakah langkah – langkah Model Pembelajaran Kuantum
5. Untuk mengetahui Bagaimanakah aplikasinya Model Pembelajaran Kuantum
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Quantum
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum
Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada
pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Quantum Teaching ( Model Pembelajaran Quantum) adalah pengubahan belajar yang meriah
dengan segala nuansanya . Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam linkungan
kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Model Pembelajaran Quantum
diupayakan menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang dapat memaksimalkan proses
belajar. Model Pembelajaran Quantum berfokus pada proses belajar yang menyenangkan. Dasar
berpikir dari Pembelajaran Quantum adalah belajar merupakan kegiatan seumur hidup yang dapat
dilakukan dengan menyenangkan dan berhasil. Model Pembelajaran Quantum menguraikan cara-cara
baru yang mempermudah proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian
yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan. Model Pembelajaran Quantum berusaha
menggabungkan peningkatan multi sensori dan multi kecerdasan dengan otak yang pada akhirnya
akan meningkatkan kemampuan siswa untuk berprestasi.
Manfaat Model Pembelajaran Quantum adalah meningkatkan peran sebagai pelajar yang
memikul tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan belajar
sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfatkannya untuk diri sendiri dan orang-orang yang
didekatnya. Model Pembelajaran Quantum membawa seseorang menjadi individu yang selalu
menggunakan metode “belajar aktif”. Belajar aktif berarti, seseorang berperan dan tidak membiarkan
dirinya mengikuti apa yang ada. Seorang pelajar aktif akan terbuka terhadap pengalaman dan
pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan. Memiliki pemikiran yang terbuka dan menyerap serta
mengolah pengetahuan yang dimiliki untuk kemudian dengan penuh semangat mencari lebih banyak
pengetahuan lagi. Hal ini memungkinkan seseorang untuk bersikap introspektif dan berpetualang di
dunia luas. Dasar pemikirannya adalah agar seseorang berani untuk melakukan eksplorasi, mencoba
hal-hal yang baru dan cara-cara baru untuk memperoleh pengetahuan.
Dalam Model Pembelajaran Quantum bersandar pada konsep “Bawalah dunia mereka ke dunia
kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Model
Pembelajaran Quantum tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari
itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dan ketika belajar.
Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan otak kiri dan
otak kanan pada fungsinya masing-masing. Penelitian di Universitas California mengungkapkan bahwa
masing-masing otak tersebut mengendalikan aktivitas intelektual yang berbeda.
a)
Karakteristik Model Pembelajaran Quantum
Secara umum, Quantum Teaching (pembelajaran kuantum) mempunyai karakteristik sebagai
berikut:







Berpangkal pada psikologi kognitif.
Bersifat humanistic
Manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatian. Potensi diri, kemampuan pikiran,
daya motivasi dan sebagainya dari pembelajar dapat berkembang secara optimal dengan
meniadikan hukuman dan hadiah karena semua usaha yang dilakukan pembelajar dihargai.
Kesalahan sebagai manusiawi.
Bersifat konstruktivistis
Artinya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia
selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran. Oleh
karena itu, baik lingkungan maupun kemampuan pikiran atau potensi diri manusia harus
diperlakukan sama dan memperoleh stimulant yang seimbang agar pembelajaran berhasil
baik.
Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
Dalam proses pembelajaran dipandang sebagai penciptaan interaksi-interaksi bermutu
dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah
pembelajar menjadi cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar.
Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
Dalam prosesnya menyingkirkan hambatan dan halangan sehingga menimbulkan hal-hal
yang seperti: suasana yang menyengkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk
yang rileks, dan lain-lain.
Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran.
Dengan kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks,
santai, dan menyenangkan serta tidak membosankan.
Menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran.
2





b)
Dengan kebermaknaan dan kebermutuan akan menghadirkan pengalaman yang dapat
dimengerti dan berarti bagi pembelajar, terutama pengalaman perlu diakomodasi secara
memadai.
Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh,
lingkungan yang mendukung, dan rancangan yang dinamis. Sedangkan isi pembelajaran
meliputi: penyajian yang prima, pemfasilitasan yang fleksibel, keterampilan belajar untuk
belajar dan keterampilan hidup.
Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material.
Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar.
Ini mengandung arti bahwa suatu kesalahan tidak dianggapnya suatu kegagalan atau
akhir dari segalanya. Dalam proses pembelajarannya dikembangkan nilai dan keyakinan
bahwa hukuman dan hadiah tidak diperlukan karena setiap usaha harus diakui dan dihargai.
Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi.
Dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa dan pembelajar.
Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehinga
pembelajaran biasa berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.
Prinsip Dasar Model Pembelajaran Quantum


Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita (guru ke
dalam dunia mereka (siswa).
Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Segalanya dari lingkungan.
Hal ini mengandung arti baik lingkungan kelas/sekolah sampai bahasa tubuh guru;
dari lembar kerja atau kertas kerja yang dibagikan anak sampai rencana pelaksanaan
pembelajaran, semuanya mencerminkan pembelajaran.
Segalanya bertujuan.
Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan semuanya.
Pengalaman mendahului pemberian nama.
Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih
dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka
pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang
kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan.
Akuilah setiap usaha.
Dalam proses pembelajaran siswa seharusnya dihargai dan diakui setiap usahanya
walaupun salah, karena belajar diartikan sebagai usaha yang mengandung resiko untuk
keluar dari kenyamanan untuk membongkar pengetahuan sebelumnya.
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
Segala sesuatu yang telah dipelajari oleh siswa sudah pasti layak pula dirayakan
keberhasilannya.
Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.
Ada depalapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Terapkan hidup dalam integritas
Dalam pembelajaran sebagai bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga
akan meningkatkan motivasi belajar.
Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan
Jika mengalami kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus tetapi
memberikan informasi kepada kita untuk belajar lebih lanjut.
Berbicaralah dengan niat baik
Dalam pembelajaran hendaknya dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti
positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Dengan niat
bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.
Tegaslah komitmen
Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa ragu
ragu.
Jadilah pemilik
mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga
terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
Tetaplah lentur
Seorang guru terutama harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana
bilamana diperlukan.
3
7)
c)
Pertahankan keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu
kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.
Kerangka Perencanaan Model Pembelajaran Quantum
Kerangka perencanaan pembelejaran kuantum dikenal dengan singkatan “TANDUR”, yaitu:

Tumbuhkan.
Konsep tumbuhkan ini sebagai konsep operasional dari prinsip “bawalah dunia mereka
ke dunia kita”. Secara umum konsep tumbuhkan adalah sertakan diri mereka, pikat mereka,
puaskan keingintahuan, buatlah siswa tertarik atau penasaraan tentang materi yang akan
diajarkan. Dari hal tersebut tersirat, bahwa dalam pendahuluan (persiapan) pembelajaran
dimulai guru seyogyanya menumbuhkan sikap positif dengan menciptakan lingkungan yang
positif, lingkungan sosial (komunitas belajar), sarana belajar, serta tujuan yang jelas dan
memberikan makna pada siswa, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu.
Berikut pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai sebagai acuan guru: hal apa yang
Siswa pahami? Apa yang siswa setujui? Apakah manfaat dan makna materi tersebut bagi
siswa? Pada bagian apa siswa tertarik/bermakna?. Stategi untuk melaksanakan tumbuhkan
tidak harus dengan tanya jawab, menuliskan tujuan pembelajaran dipapan tulis, melainkan
dapat pula dengan penyajian gambar/media yang menarik atau lucu, isu muthakir, atau cerita
pendek tentang pengalaman seseorang.

Alami
Tahap ini jika kita tulis pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada kegiatan
inti. Konsep Alami mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran guru harus memberi
pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang dibangun siswa sehingga
menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
Pertanyaan yang memandu guru pada konsep alami adalah cara apa yang terbaik agar
siswa memahami informasi? Permainan atau keinginan apa yang memanfaatkan
pengetahuan yang sudah mereka miliki? Permainan dan kegiatan apa yang memfasilitasi
siswa?.Strategi konsep alami dapat menggunakan jembatan keledai, permainan atau simulasi
dengan memberi tugas secara individu atau kelompok untuk mengaktifkan pengetahuan yang
telah dimiliki.

Namai
Konsep ini berada pada kegiatan inti, yang namai mengandung maksud bahwa
penamaan memuaskan hasrat alami otak (membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan
mengenai pengalaman) untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan.
Penamaan dalam hal ini adalah mengajarkan konsep, melatih keterampilan berpikir dan
strategi belajar. Pertanyaan yang dapat memandu guru dalam memahami konsep namai yaitu
perbedaan apa yang perlu dibuat dalam belajar? Apa yang harus guru tambahkan pada
pengertian siswa? Strategi, kiat jitu, alat berpikir apa yang digunakan untuk siswa ketahui
atau siswa gunakan?
Strategi implementasi konsep namai dapat menggunakan gambar susunan gambar,
warna, alat Bantu, kertas tulis dan poster di dinding atau yang lainnya.

Demonstrasikan
Inti pada tahap ini adalah memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa
tahu. Hal ini sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat pemahaman
terhadap materi yang dipelajari.
Panduan guru untuk memahami tahap ini yaitu dengan cara apa siswa dapat
memperagakan tingkat kecakapan siswa dengan pengetahuan yang baru? Kriteria apa yang
dapat membantu guru dan siswa mengembangkan bersama untuk menuntut peragaan
kemampuan siswa.
Strategi yang dapat digunakan adalah mempraktekkan, menyusun laporan, membuat
presentasi dengan powerpoint, menganalisis data, melakukan gerakan tangan, kaki, gerakan
tubuh bersama secara harmonis, dan lain-lain.

Ulangi
Tahap ini jika kita tuangkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat pada
penutup. Tahap ini dilaksanakan untuk memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa
“aku tahu bahwa aku tahu ini”. Kegiatan ini dilakukan secara multimodalitas dan
multikecerdasan.
Panduan guru untuk memasukan tahap ini yaitu cara apa yang terbaik bagi siswa untuk
mengulang pelajaran ini? Dengan cara apa setiap siswa akan mendapatkan kesempatan
untuk mengulang?.
4
Strategi untuk mengimplementasikan yaitu biasa dengan membuat isian “aku tahu bahwa
aku tahu ini” hal ini merupakan kesempatan siswa untuk mengajarkan pengetahuan baru
kepada orang lain (kelompok lain), atau dapat melakukan pertanyaan – pertanyaan post tes.

d)
Rayakan
Tahap ini dituangkan pada penutup pembelajaran. Dengan maksud memberikan rasa
rampung, untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesusksesan yang akhirnya
memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang
maka akan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lebih lanjut.
Panduan pertanyaan dalam diri guru untuk melaksanakan adalah untuk pelajaran ini,
cara apa yang paling sesuai untuk merayakannya? Bagaimana anda dapat mengakui setiap
orang atas prestasi mereka?.
Strategi yang dapat digunakan adalah dengan pujian bernyanyi bersama, pesta kelas,
memberikan reward berupa tepukan.
Strategi Pembelajaran Quantum

Mengorkestrasikan suasana yang menggairahkan
Suasana kelas adalah penentu psikologi utama yang mempengaruhi belajar akademis
menurut Walberg dan Greenberg. Adapun kunci untuk membangun suasana tersebut adalah :






Kekuatan Terpendam ( Niat )
Niat guru atau kekuatan akan kemampuan sangat berpengaruh pada kemampuan
inti sendiri untuk dapat memotivasi peserta didik pandangan guru akan lebih cepat.
Jalinan Rasa Simpati dan Saling Pengertian
Dengan membangun jalinan rasa simpati dan saling pengertian dapat membangun
jembatan menuju kehidupan dunia baru mereka, mengetahui minat kuat mereka dan
berbicara dengan bahasa hati mereka.
Keriangan dan Ketakjuban
Keriangan dan ketakjuban dapat membawa siswa siap belajar dan lebih mudah dan
bahkan mengubah sikap negatif. Bentuk keriangan atau kegembiraan yang biasa
digunakan adalah : tepuk tangan, tiga kali hore, wuus, jentikan jari, poster umum, catatan
pribadi, persekongkolan, pengakuan kekuatan, kejutan, pujian pada teman sebangku,
pernyataan afirmasi dan “wow”.
Rasa Saling Memiliki
Rasa saling memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa
tanggung jawab peserta didik misalnya : tepuk, wow, sebelum memulai belajar, menepuk
segmen, mengakhiri segmen tertentu.
Keteladanan
Memberi teladan adalah salah satu cara ampuh untuk membangun hubungan dan
memahami orang lain serta akan menambahkan kekuatan kedalam pembelajaran.
Mengorkestrasikan Landasan Yang Kukuh


Tujuan Yang Sama
Tujuan yang sama yaitu mengembangkan kecakapan dalam mata prlajaran, menjadi
pelajar yang lebih baik dan berinteraksi sebagai pemain tim.
Prinsip-Prinsip dan Nilai Yang Sama
Satu set prinsip tersebut adalah 8 kunci keunggulan yaitu :

Integritas (kejujuran),

kegagalan awal kesuksesan,

bicaralah dengan baik,

hidup disaat ini,

komitmen,

tanggung jawab,

sikap luwes,

kesinambungan.

Keyakinan Akan Kemampuan Pelajar, Belajar Dan Mengajar
Seorang guru harus yakin dengan kemampuan belajar siswanya. Mulailah mengajar
dari sudut pandang bahwa guru biasa menjadi luar biasa, maka akan berpengaruh pada
orang-orang disekitar khususnya peserta didik.

Kesepakatan, kebijakan, dan prosedur.

Kesepakatan : Lebih informal daripada peraturan, dan konkret untuk melancarkan
jalannya pelajaran.

Kebijakan : Mendukung komunitas belajar
5


Mengorkestrasikan Lingkungan Yang Mendukung






Prosedur : Memberitahu peserta didik apa yang diharapkan dan tindakan apa yang
diambil
Lingkungan Sekeliling
Gunakan poster ikon ( symbol ), poster afirmasi ( motivasi dan gunakan warna ).
Alat bantu yakni benda yang mewakili gagasan.
Pengaturan bangku
Misalkan mengatur bangku menjadi bentuk setengah lingkaran untuk diskusi
kelompok besar yang dipimpin oleh seorang fasilitator.
Tumbuh, aroma, hewan peliharaan dan unsur organik lain dikondisikan dengan serasi.
Musik
Musik membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak,
merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar baik secara sadar maupun tidak
sadar.
Mengorkestrasikan Perencanaan Pengajaran Yang Dinamis


Dari dunia mereka ke dunia kita
Maksudnya seorang guru harus mampu menjembati jurang antara dunia siswa
dengan dunia gurunya. Hal ini memudahkan guru membangun jalinan antara guru
dengan siswa.
Modalitas VAK ( Visual Auditorial Kinestik )

Visual,
ciri-ciri : Teratas, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan, mengingat
dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan, membutuhkan gambaran
dan tujuan menyeluruh untuk meningkatkan daya serap membutuhkan untuk dilihat
dan diamati senang.

Auditoria
ciri-ciri : Perhatian mudah pecah, berbicara dengan pola berirama, belajar dengan
cara mendengarkan, dan bersuara saat membaca untuk meningkatkan daya serap
menggunakan suara seperti nyanyian, puisi bahkan diskusi.

Kinestik
ciri-ciri : mudah Mengingat dan ungkapan wajah banyak bergerak / belajar langsung
dengan mengerjakan, senang dengan kegiatan fisik untuk meningkatkan daya serap,
memudahkan media, senang dengan kegiatan fisik untuk meningkatkan daya serap,
memudahkan media yang dapat dipegang dan disentujui langsung.

Model kesuksesan dari sudut pandang
Ada dua faktor utama yang membantu menentukan kesuksesan siswa yakni
kesulitan pelajaran dan derajat resiko pribadi. Hal-hal yang dapat dilakukan guru untuk
kesuksesan siswanya yakni, saat memperkenalkan isi pelajaran selalu menyanyikan
dengan menggunakan unsur V-A-K, sering melakukan pengulangan, membuat kelompok
kecil untuk memantapkan belajar dan menyelesaikan secara perseorangan.

Kecerdasan Berganda
Kecerdasan yang dimaksud di sini adalah spesial visual, linguistik verbal,
interpersonal, musikal ritmik, naturalis badan kinestik dan logis matematika. Tetapi
seorang guru harus keluar dari zona nyaman dalam mengajar dan merancang
pengajaran siswa harus diberi kesempatan mengatur kecerdasan sesuai dengan
potensinya.

Penggunaan Metafora, perumpamaan dengan sugesti
Metafora dapat membantu menghidupkan konsep-konsep yang dapat terlupakan
memunculkannya ke dalam otak secara mudah dan cepat. Perumpamaaan akan
memudahkan siswa untuk lebih mengerti sugesti memiliki kekuatan mendalam
6
2.2 Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Quantum
A.
B.
Kelebihan.

Pembelajaran Quantum menekankan perkembangan akademis dan keterampilan.
Dari sebuah pengalaman yang diselenggarakan oleh Learning Forum di Supercamp
yang mempraktekkan pembelajaran Quantum ternyata murid-muridnya mendapat nilai
yang lebih baik, lebih banyak berpartisipasi dan merasa lebih bangga pada diri mereka
sendiri. Dalam pendekatan pembelajaran kuantum, pendidik mampu menyatu dan
membaur pada dunia peserta didik sehingga pendidik bisa lebih memahami peserta didik
dan ini menjadi modal utama yang luar biasa untuk mewujudkan metode yang lebih
efektif yaitu metode belajar-mengajar yang lebih menyenangkan.

Model pembelajarannyapun lebih santai dan menyenangkan karena ketika belajar sambil
diiringi musik.
Hal ini untuk mendukung proses belajar karena musik akan bisa meningkatkan
kinerja otak sehingga diasumsikan bahwa belajar dengan diiringi musik akan
mewujudkan suasana yang lebih menyenangkan dan materi yang disampaikan lebih
mudah diterima.

Penyajian materi pelajarannya yang secara alami.
merupakan proses belajar yang paling baik yaitu terjadi ketika siswa telah
mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka
pelajari sehingga siswa berada pada zona nyaman untuk kemudian sedikit demi sedikit
keluar dari zona nyaman untuk melakukan penjelajahan yang sesungguhnya yaitu
kegiatan belajar itu sendiri. Pada pembelajaran Quantum, objek yang menjadi tujuan
utama adalah siswa. Maka dari itu guru mengupayakan berbagai interaksi dan
menyingkirkan hambatan belajar dengan cara yang tepat agar siswa dapat belajar secara
mudah dan alami. Semua itu adalah bertujuan untuk melejitkan prestasi siswa.

Quantum learning sebagai salah satu metode belajar dapat memadukan antara berbagai
sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan.
Maksudnya, yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang.
Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat menimbulkan motivasi pada diri
seseorang sehingga secara langsung dapat mempengaruhi proses belajar metode
Quantum Learning dengan teknik peta pikiran (mind mapping) memiliki manfaat yang
sangat baik untuk meningkatkan potensi akademis (prestasi belajar) maupun potensi
kreatif yang terdapat dalam diri siswa.
Kelemahan

Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus.

Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan
terencana dengan cara yang lebih baik.

Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut situasi dan kondisi serta
waktu yang lebih banyak.
2.3 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Quantum
1.
Kegiatan awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam. Setelah itu, guru memeriksa
kehadiran siswa.
2.
Kegiatan Inti





Guru mengingatkan siswa tentang Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Guru memberikan penjelasan mengenai dengan Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok besar Setelah selesai guru memberikan
sebuah permainan seperti estafet soal dengan diiringi musik.
Guru memberikan dua buah soal yang sama dengan soal sebelumnya dan meminta
salah satu siswa mengerjakan di depan (siswa yang belum menjawab soal sebelumnya).
Guru menyimpulkan hasil yang siswa peroleh.
Guru memberikan latihan soal untuk menguatkan pemahaman siswa mengenai
Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV).
7

3.
Guru bersama siswa mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung, kemudian
merayakannya (misalnya dengan tos lima jari, baik sesama siswa maupun siswa dengan
guru).
Kegiatan Penutup
Guru memberikan tugas kepada siswa sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk dikumpulkan
pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
2.4 Aplikasi Pembelaran Quantum
Dalam kegiatan ini, kalian akan mempelajari sifat – sifat ketidaksamaan, himpunan
penyelesaian pertidaksamaan serta model – model linear.
Semua materi tersebut akan dikombinasikan dengan pemahaman tentang fungsi, sebagai
persiapan untuk mempelajari tipe – tipe masalah yang berkaitan dengan program linear.
Sifat – sifat Ketidaksamaan
Perlu kalian ingat bahwa " < " adalah suatu relasi pada himpunan bilangan real dan
didefinisikan dalam pengertian yang berkaitan dengan kesamaan.
Definisi 1
Jika a < b, maka ada bilangan positif c sedemikian hingga a + c = b
Dari definisi 1 diatas, maka bisa mengemukakan alasan – alasan
2 < 5 sebab ada bilangan positif 3 sedemikian hingga 2 + 3 = 5.
-3 < 4 sebab ada bilangan positif 7 sedemikian hingga -3 + 7 = 4.
Degfinisi 2
Jika a ≤ b, maka ada bilangan tidak negatif c sedemikian hingga a + c = b
Dari definisi 2 diatas, maka dapat mengemukakan alasan – alasan
3 < 7 sebab ada bilangan tidak negatif 4 sedemikian hingga 3 + 4 = 7
2 ≤ 2 sebab ada bilangan tidak negatif 0 sedemikian hingga 2 + 0 = 2
Sifat – sifat yang akan digunakan untuk menyelesaikan pertidaksamaan dengan semesta
pembicara himpunan real adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Untuk sebarang dua bilangan real a dan b, terdapat satu diantara hubungan a = b, a < b
atau b < a
Jika a < b, dan b < c, maka a < c untuk semua bilangan real a, b, dan c
Jika a < b, maka a + c < b + c untuk sebarang bilangan real a, b, dan c
Jika a < b dan c > 0, maka ac < bc untuk sebarang a, b ϵ R
Jika a < b dan c < 0, maka ac > bc untuk sebarang a, b ϵ R
Jika a < b dan ab < 0, maka 1/a < 1/b
Jika a < b dan ab > 0, maka 1/b < 1/a
Jika a < b, maka a² < b² untuk sebarang a > 0 dan b > 0
Jika │m│≤│n│, maka -n ≤ m ≤ n
│a + b │≤│a│+ │b│
Jika ab > 0, maka a > 0 dan b > 0 atau a < 0 dan b < 0
Jika ab < 0, maka q > 0 dan b < 0 atau a < 0 dan b > 0.
Contoh 1 :
Selesaikan 3x – 2 < 4 + 6x
Jawab :
Dengan menggunakan sifat 3 diatas dan sifat – sifat terdahulu tentang bilangan, penyelesaian
persamaan adalah sebagai berikut :
3x – 2 < 4 + 6x
=> (3x – 2) +2 < (4 + 6x) + 2
=> 3x + (-2 + 2) < (4 + 2) + 6x
=> 3x < 6 + 6x
=> 3x – 6x < (6 + 6x) – 6x
=> 3x – 6x < 6 + (6x – 6x)
=> -3x < 6
Berikutnya, dengan menggunakan sifat 5 diperoleh :
=> -3x < 6
=> ( -1/3 ) (-3x) > ( -1/3) (6)
=> x > -2
8
Jadi, semua bilangan real lebil dari -2, merupakan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
asal, sehingga himpunan penyelesainnya adalah : { x │ x ϵ R, x > -2 }.
Untuk memeriksa bahwa cara penyelesaiannya adalah benar, kita dapat berangkat dari
bentuk x > -2 dan bekerja mundur (kembali) sampai diperoleh pertidaksamaan asal. Dalam hal
ini kita kalikan kedua ruas pertidaksamaan x > -2 dengan -3 sebagai langkah awal. Ingat bahwa
mengalikan dengan bilangan negatif menyebabkan perubahan arah pertidaksamaan.
x > -2
=> (-3)x < (-3) (-2)
=> -3x < 6
Kita tambah masing-masing ruas dengan 6x, diperoleh :
=> -3x + 6x < 6 + 6x
=> 3x < 6 + 6x
Kita kurangi masing-masing ruas dengan 2, diperoleh:
=> 3x - 2 < 6 + 6x – 2
=> 3x - 2 < 4 + 6x
Contoh 2 :
Selesaikan x - 5 < 3x + 6
Jawab :
x - 5 < 3x + 6
=> x - 5 - 3x < 6
=> x -3x < 11
=> -2x < 11
=> x > -11/2
Himpunan penyelesaian : {x│x ϵ R, x > -11/2}
Perlu dilandaskan bahwa menyelesaikan pertidaksamaan berarti mencari himpunan penyelesaian
pertidaksamaan, yaitu mencari himpunan pengganti x, sehingga pertidaksamaan bernilai benar.
Atas dasar itu, untuk memeriksa kebenaran penyelesaian yang diperoleh, kita dapat memilih
sebarang nilai x > - 11/2 dan penyebabnya pertidaksamaan asal bernilai benar.
Misalnya dipilih x = -2 > -11/2, maka :
=> (-2) -5 < 3 (-2) + 6
=> -7 < 0 (merupakan pernyataan benar)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
a. Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi
Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara
menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
yang terjadi di dalam kelas.
Quantum Teaching ( Model Pembelajaran Quantum) adalah pengubahan belajar yang
meriah dengan segala nuansanya . Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis
dalam linkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.
b. Kelebihan model pembelajaran Quantum yaitu:

Pembelajaran Quantum menekankan perkembangan akademis dan
keterampilan.

Model pembelajarannyapun lebih santai dan menyenangkan karena ketika
belajar sambil diiringi musik.

Penyajian materi pelajarannya yang secara alami.

Quantum learning sebagai salah satu metode belajar dapat memadukan antara
berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan.
c. Kelemahan model pembelajaran Quantum yaitu:

Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus.

Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup
matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.

Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut situasi dan
kondisi serta waktu yang lebih banyak.
d. Langkah- Langkah Model Pembelajaran Quantum

Kegiatan awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam. Setelah itu, guru
memeriksa kehadiran siswa.

Kegiatan Inti


e.
Guru mengingatkan siswa tentang Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Guru memberikan penjelasan mengenai dengan Persamaan Linear Satu
Variabel (PLSV). Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok besar Setelah
selesai guru memberikan sebuah permainan seperti estafet soal dengan
diiringi musik.
 Guru memberikan dua buah soal yang sama dengan soal sebelumnya dan
meminta salah satu siswa mengerjakan di depan (siswa yang belum
menjawab soal sebelumnya).
 Guru menyimpulkan hasil yang siswa peroleh.
 Guru memberikan latihan soal untuk menguatkan pemahaman siswa
mengenai Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV).
 Guru bersama siswa mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung,
kemudian merayakannya (misalnya dengan tos lima jari, baik sesama siswa
maupun siswa dengan guru).

Kegiatan Penutup
Guru memberikan tugas kepada siswa sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
Aplikasi Pembelaran Quantum
Selesaikan 3x – 2 < 4 + 6x
Jawab :
Dengan menggunakan sifat (Jika a < b, maka a + c < b + c untuk sebarang bilangan real a,
b, dan c) dan sifat – sifat terdahulu tentang bilangan, penyelesaian persamaan adalah
sebagai berikut :
3x – 2 < 4 + 6x
=> (3x – 2) +2 < (4 + 6x) + 2
=> 3x + (-2 + 2) < (4 + 2) + 6x
=> 3x < 6 + 6x
=> 3x – 6x < (6 + 6x) – 6x
=> 3x – 6x < 6 + (6x – 6x)
=> -3x < 6
10
Berikutnya, dengan menggunakan sifat 5 diperoleh :
=> -3x < 6
=> ( -1/3 ) (-3x) > ( -1/3) (6)
=> x > -2
Jadi, semua bilangan real lebil dari -2, merupakan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
asal, sehingga himpunan penyelesainnya adalah : { x │ x ϵ R, x > -2 }.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Untuk para guru yang akan menerapkan metode pembelajaran Quantum hendaknya
memahami terlebih dulu arti dari metode pembelajaran Quantum, kelebihan dan
kelemahan pembelajaran Quantum, langkah-langkah pembelajaran Quantum, dan
aplikasinya dalam pembelajaran matematika. Sehingga pembelajaran Quantum dapat
berjalan epektif & efisien sesuai yang diharapkan.
b. Hendaknya dalam penerapan pembelajaran Quantum guru dapat menonjolkan kelebihan
dari pada kelemahannya. Kelemahannya harus diminimalisir sehingga apa yang menjadi
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
c. Hendaknya bagi siswa agar aktif dalam mengikuti model pembelajaran Quantum yang
diberikan oleh guru dengan giat melatih soal-soal yang ada, baik itu diberikan oleh guru
atau soal-soal yang ada di mana saja yang berkaitan dengan materi yang di berikan.
Karena Model Pembelajaran Quantum membawa seseorang menjadi individu yang selalu
menggunakan metode “belajar aktif”. Belajar aktif berarti, seseorang berperan dan tidak
membiarkan dirinya mengikuti apa yang ada. Seorang pelajar aktif akan terbuka terhadap
pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan.
11
Download