ABSTRAK Bakteri probiotik atau dikenali sebagai bakteri asam

advertisement
ii
ABSTRAK
Bakteri probiotik atau dikenali sebagai bakteri asam laktat sangat populer
di industri susu karena manfaat terapeutiknya. Bakteri ini banyak digunakan
dalam produksi makanan dan minuman fermentasi dan memberikan kontribusi
baik untuk kualitas makanan dan pencegahan pembusukan. Untuk memberikan
manfaat kesehatan, konsentrasi disarankan adalah 10 6 cfu (colony forming unit)
/g (atau per mL) produk (Shan, 2000). Namun, penelitian telah menunjukkan
kebutuhan untuk memantau kelangsungan hidup Lactobacillus sp. dari suatu
produk fermentasi sering diabaikan, dengan akibat sejumlah produk mencapai
tangan konsumer mempunyai jumlah bakteri hidup di bawah tahap optimum
(Saunders et. al, 2007).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara kualitatif adanya dan
kelangsungan hidup (viabilitas) bakteri probiotik (Lactobacillus sp.) dalam susu
fermentasi.
Penelitian ini bersifat deskriptif eksperimental dengan pendekatan crosssectional, di mana dilakukan pengumpulan data pada 65 sampel produk-produk
susu fermentasi yang terdapat di Kota Medan. Sampel-sampel ini kemudian
diencerkan dengan aquabidest pada tingkat pengenceran berbeda (10-3,10-4,106
,10-7) dan dikultur pada media Rogosa SL agar selama 48 jam.
Hasil positif ditentukan dengan adanya pertumbuhan koloni bakteri pada
medium agar. Dari penelitian ini, didapatkan pada tingkat pengenceran 10-6,
sejumlah 4 sampel memberikan hasil positif. Kebanyakan produk susu fermentasi
yang dipasarkan masih tidak mencapai standard yang ditetapkan dan diperlukan
pengawasan ketat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kata kunci: probiotik, viabilitas, tingkat pengenceran, Rogosa SL agar
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRACT
Probiotic bacteria, or identified as lactic acid bacteria are very popular in the dairy
industry for its therapeutic benefits. These bacteria are widely used in the
production of fermented foods and beverages and contribute both to the quality of
food and preventing spoilage of food. To provide health benefits, recommended
concentration is 106 cfu (colony forming units) / g (or per mL) product (Shan,
2000). However, research has shown the need to monitor the viability of
Lactobacillus sp. from fermented products are often overlooked, with the result
that a number of products that reaches the consumers has a total number of viable
bacteria under the optimum stage (Saunders et. al, 2007).
This study aims to determine qualitatively the existence and survival
(viability) of probiotic bacteria (Lactobacillus sp.) in fermented milk products.
This study is a descriptive cross-sectional approach, in which the data
from the laboratory trial was provided from 65 samples of fermented milk
products obtained from Medan. These samples were then diluted with distilled
water at different levels of dilution (10-3, 10-4, 10-6, 10-7) and then cultured on
Rogosa SL medium for 48 hours.
A positive result was determined by the growth of bacterial colonies on the
agar. It was obtained, that 4 samples had positive results at their standard dilution
level of 10-6. Most of the fermented milk products that are marketed have yet to
reach the standards and therefore a strict supervision by the Food and Drug
Supervisory Agency (BPOM) is crucial.
Key words: probiotic, viability, levels of dilution, Rogosa SL agar
Universitas Sumatera Utara
Download