- Free Documents

advertisement
BAB .
PENDAHULUAN
. Latar Belakang Wilayah UI, Depok sangat luas tanpa kita mengetahui dengan persebaran
struktur subsurface dalam hal ini adalah persebaran air tanah dan lapisan aquifer, dengan
indikasi banyaknya danau di sekitar wilayah UI, diharapkan wilayah UI memiliki cadangan air
bawah tanah yang tersebar melintang sepanjang wilayah UI. Berdasarkan Objektif tersebut,
kita melakukan survey Resistivity,SP,IP dan Gpr. untuk menginvestigasi keberadaan lapisan
lapisan subsurface yang berhubungan dengan air bawah tanah. Selain itu juga di lakukakn
survey magnetic dan gravitasi sebagai pelengkap dalam penerapan matakuliah jurusan
geofisika Dalam Laporan ini dilaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan
selama survey dengan bermacammacam metode yang meliputi aqusisi data dilapangan,
pemrosesan data, interpretasi dan analisis data yang dilakukan, sehingga menghasilkan
gambaran sub surface mengenai ground water khusus untuk metode geolistrik dan Gpr. .
Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memetakan persebaran ground water
dan lapisan aquifer di wilayah kampus UI Depok dengan metodemetode pengukuran yang
dilakukan dilapangan.. Mampu mengetahui kondisi bawah permukaan setelah dilakukan
survey Interpretasi hasil permodelan Mampu mengetahui penggunaan survey metode
resistivity, ip,sp, gravity, GPR dan magnetik Menambah wawasan dalam melakukan kegiatan
akusisi data dilapangan melalui surveysurvey geofisika.
BAB TEORI DASAR . Metode Geolistrik Metode IP, SP and Resistivity Geolistrik adalah
metode geofisika aktif yang menggunakan arus listrik untuk menyelidiki material di bawah
permukaan bumi. Metode ini dikenal dengan geolistrik, atau geoelectric. Teknik pengukuran
resistivity lapisan bumi dilakukan dengan mengalirkan arus DC ke dalam bumi dan
mengukur voltase beda tegangan yang ditimbulkan di dalam bumi. Arus Listrik dan
Tegangan disusun dalam sebuah susunan garis linier. Beberapa susunan garis linier yang
umum dipakai adalah dipoledipole, polepole, schlumberger, dan wenner. Survey Geolistrik
dapat diaplikasikan salah satunya pada Eksplorasi Air Bawah Tanah.
Gambar . Aliran arus didalam permukaan tanah Metode resistivitas Metode resistivitas
digunakan untuk studi diskontinuitas horizontal dan vertikal dalam sifat listrik resistivitas
bawah permukaan. Metode Resistivity ini didasarkan pada sifat kelistrikan masingmasing
batuan dalam hal ini yang digunakan sebagai parameter adalah Resistivity
Resistivity
yaitu parameter fundamental dari suatu material yang
menggambarkan bagaimana kemampuan suatu material untuk mengalirkan arus. Nilai
resistivity yang tinggi diartikan sebagai material yang sangat resistive untuk mengalirkan
arus. Nilai Resistivity yang rendah dapat diartikan sebagai material yang mudah mentrasmit
arus listrik dengan mudah. Pengukuran resistivity pada material di bumi sangat dipengaruhi
oleh pergerakan ion didalam pori, salinity didalam pori, interkoneksi antar pori, temperature,
konduktivitas material, dan saturasi fluida. Karena air adalah konduktor yang baik maka
metode resistivity ini sangat baik untuk mendeteksi keberadaan atau lapisan atas dari suatu
water table. Karena semakin besar pori pada matrix batuan maka kandungan fluida semakin
tinggi dan interkoneksi pori semakin baik maka fluida akan tersaturasi pula dan pergerakan
ion pun akan semakin besar maka akan semakin mudah untuk mengalirkan arus sehingga
nilai Resistivitynya akan rendah dan dapat terlihat kontras dengan sekitarnya. Metode
Pengukuran Resistivity dibagi menjadi . VES Vertical Electrical Sounding . ERT Electrical
Resistivity Traversing . ERI Electrical Resistivity Imageing Dan untuk konfigurasi dalam
pengambilan datanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar. Konfigurasi pengukuran
IP Induced Polarization IP yaitu suatu metode resistivity yang didasarkan pada polarisasi
muatan yang terdapat dibawah permukaan tanah. Dengan menginjeksikan arus kedalam
tanah dapat membuat materialmaterial terpolarisasi terpolarisasi muatanya. Jadi fenomena
ini disebut induksi polarisasi dan besaranya disebut Chargeability. Akibat dari fenomena
tersebut muatan positif dan negative akan berkumpul untuk masingmasing jenis muatan.
Fenomena metode IP antara lain . Membran Polarization
Gambar. Membran Polarization Muatan akan terakumulai jika diberikan medan listrik yang
terpisah Gambar A Membran polarisasi akan terjadi ketika ruang pori menyempit kedalam
beberapa lapisan batas ketebalan, seperti neck a bottle dimana tempat terjadi penumpukan
materi Gambar B Hasil dari membrane polarisasi itu adanya muatan dipole yang akan
menambakan nilai tegangan yang terukur dipermukaan, karena menimbulkan beda potensial
pada permukaan sehingga menambahkan
tegangan yang ada sebelumnya dari permukaan setelah diberikan medan listrik. . Electrode
Polarization
Gambar. Electrode Polarization Electrode Polarization muncul jika poripori tertutup oleh
metallic particles emas. Dan jika dialiri arus listrik maka aka nada dua muatan , yang
kemudian menjadi electrical doubel layer dan voltagenya akan lebih besar dan juga muatan
akan terkumpul dan terakumulasi ketika diberikan medan listrik. Cara Pengukuran metode IP
dibedakan menjadi . Time Domain
Gambar. Kurva Peluruhan
Pengukuran pada metode IP. melainkan potensial listrik natural yang ada didalam tanah itu
sendiri yang diukur. . dengan rumusan sebagai berikut . Jadi ketika didaerah pengukuran
terdapat hot spring atau gradient temperature tinggi. Kelebihan dari metode IP ini adalah
dapat dilakukan pengukuran bersama metode geolistrik lainya. pengukuran potensial
dilakukan setelah elektroda arus dimatikan. besaranya PFE Percent Frequency Effect
satuanya . Berbeda dengan metode geolistrik lainya metode SP dilakukan tanpa
menginduksikan arus kedalam permukaan tanah. SP Self Potensial Metode SP atau Self
Potensial yaitu pengukuran potensial listrik natural dibawah permukaan. Anomali dalam studi
metode SP biasanya berhubungan dengan aliran fluida dibawah permukaan ground water
dan untuk kasus geothermal terdapat gradient temperatur. jadi setelah diberikan arus
muatan akan terinduksi dan terpolarisasi kemudian mematikan arus barulah diukur
potensialnya dari ada hingga tidak terdapat potensial. karena metode IP dapat dilakukan
setelah metode geolistrik lasinya setelah elektroda arus dimatikan. dan terdapat aliran fluida
akan mengakibatkan nilai SP yang tinggi. Frekuensi Domain Pengukuran yang dilakukan
dengan frekuensi yang berbeda. dan itulah yang dipantau untuk time domain atau dengan
mengnjeksikan arus dengan frekuensi tinggi kemudian dengan frekuensi rendah frekuensi
domain.Pengukuran dilakukan dengan menghitung luar area dibawah kurva peluruhan
seperti gambar diatas dengan besaran dinamakan Chareability.
Metode Gravity Metode gravitasi adalah metode geofisika yang didasarkan pada
pengukuran variasi medan gravitasi bumi. Inti dan mantel bumi yang berkontribusi pada
medan utama gravitasi bervariasi terhadap posisi lintang dan cenderung konstan terhadap
waktu yang nilainya sekitar . Pada eksplorasi. rapat massa batuan di bawah permukaan dan
. nilai gravitasi dari inti dan mantel tersebut direduksi sehingga nilai gravitasi yang tertinggal
adalah gravitasi dari kerak crust yang nantinya juga akan mengalami beberapa faktor
koreksi. m/s. dan untuk mengetahui potensial dititik tersebut.Pengukuran Metode SP ini
biasanya dilakukan dengan penambahan pengukuran di suatu tempat yang dijadikan
sebagai refrensi. Titik refrensi ini biasanya berada diluar area dan daerah yang undisturbed
daerah tidak ada aliran panas. Perbedaan gravitasi muncul karena bumi tidak homogen.
azimuth. hanya perlu menjumlahkan V. dan aliran arus Gambar. bujur. Nilai gravitasi itu
sendiri berasal dari inti/mantel dan kerak bumi. . aliran air. Lift Frog sebagai teknik
pengukuran Teknik pengukuran yang dilakukan yaitu Lift Frog dengan spasi yang sama.
Faktor koreksi pada gravitasi tergolong lebih rumit complicated dibanding metode geofisika
lainnya. elevasi. Variasi nilai gravitasi pada kerak dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni
lintang.
Asumsi Bumi Uniform massa total M Jejari Bola R g G M/R Real Bumi . maupun di udara.
kapal. karena perbedaan medan gravitasi tergolong relatif kecil. kita dapat membedakan
rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya sehingga kita pun dapat
mengetahui struktur bawah permukaan yang pada berguna untuk perencanaan
langkahlangkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya. Dengan begitu. Selain itu.
maka alat yang mengukur nilai gravitasi menggunakan prinsip pegas lebih bersifat mekanik
yang sangat sensitif. Alat ini memiliki sensivitas yang tinggi. Alat yang digunakan untuk
mengukur nilai gravitasi disebut gravimeter. Untuk memiliki sensivitas yang tinggi. maka alat
yang digunakan untuk mengukur nilai gravitasi haruslah mempunyai ketelitian yang tinggi.
maka pengukuran dilakukan adalah dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya.
Karena yang diperlukan adalah variasi medan gravitasi anomali. Pengukuran nilai gravitasi
dapat dilakukan di permukaan bumi.sebagainya.
Karena variasi gravitasi sangat kecil.Gravitasi pembacaan gravitasi diamati di setiap stasiun
setelah koreksi telah diterapkan untuk instrumen hanyut dan . unit untuk survei gravitasi
umumnya dalam milligals mGal g absolute . Topografi permukaan Bumi juga hal penting
yang mempengaruhi pengukuran gravitasi. terjadi pemipihan/flattened. karena
keseimbangan antara gaya gravitasi dan gaya centrifugal dari efek rotasinya Jejari di ekuator
lebih besar daripada di kutub karena gaya centrifugal yangmenarik massa ke luar. Bentuk
Bumi secara matematik dapat di tampilkan sebagai sebuah ellips yang berotasi atau oblate
spheroid. mGal. Dan untuk koreksi koreksi yang dilakukan antara lain adalah Gravitasi
Observasi g obs . Faktor yang mempengaruhi nilai gravitasi antara lain Ukuran dan bentuk
planet bumi factor volume Massa bumi Kecepatan rotasi bumi Ketidakteraturan densitas
bumi Ketidakteraruran topografi bumi Garis lintang The Gal Galieo adalah satuan cgs untuk
percepatan di mana satu sama dengan Gal centimenter per detik kuadrat.
Sebaliknya.g n . Latitude Koreksi g n .h mGal di mana h adalah elevasi dalam meter di
mana stasiun gravitasi di atas datum biasanya permukaan laut. . . g b.h mGal g fa g obs .g n
.g n . .Koreksi dikurangkan dari sekumpulan yang bertanggung jawab atas bentuk elips bumi
dan rotasi. itu account untuk defisiensi massa di titiktitik pengamatan yang terletak di bawah
elevasi datum.Terrain koreksi untuk variasi dalam percepatan gravitasi yang diamati
disebabkan oleh variasi dalam topografi di dekat masingmasing titik pengamatan. . koreksi
dataran positif terlepas dari apakah topografi lokal terdiri dari sebuah gunung atau lembah.
dosa lat mGal di mana lat adalah lintang Free Air Corrected Gravity g fa . Bouguer Slab
Corrected Gravity g b . diberikan oleh g b g obs .. Karena asumsi yang dilakukan selama
Slab koreksi Bouguer. g n . diberikan oleh g fa g obs .h . Nilai gravitasi yang akan diamati
jika Bumi adalah sempurna tidak ada topografi geologi atau kompleksitas. Merupakan hasil
pengukuran rho batuan yang ada dibawah kaki hingga inti bumi dan mantle.g n .Koreksi
Bouguer merupakan koreksi orde pertama untuk memperhitungkan kelebihan yang
mendasari massa titiktitik pengamatan yang terletak di ketinggian lebih tinggi daripada
elevasi datum tingkat laut atau geoid. sin lat mGal g n . Bentuk gravitasi Bouguer anomali.
Bentuk dari FreeAir anomali gravitasi.koreksi free Air untuk variasi gravitasi yang disebabkan
oleh perbedaan ketinggian lokasi pengamatan. ellipsoid yang berputar disebut sebagai
gravitasi normal. . sin lat . Terrain Corrected Bouguer Gravity g t .rh mGal di mana r adalah
densitas ratarata batuan dasar daerah survei. dosa lat .. g fa.bumi pasang.rh mGal g b g obs
.h .
Maka pada akhirnya didapatkan . Metode Magnetik Dalam metode geomagnetik ini.h .
Perbedaan permeabilitas relatif itu .g n . Dengan asumsi ini telah secara akurat dihitung
koreksi untuk variasi percepatan gravitasi mereka dimaksudkan untuk menjelaskan.rh TC
mGal dimana TC adalah nilai yang dihitung Permukaan koreksi. Teramatinya medan magnet
pada bagian bumi tertentu. hubungannya dengan Hk Lenz yaitu dengan adanya ion yang
bergerak maka akan menimbulkan arus timur barat dan akan muncul medan magnet utara
selatan kemudian akan muncul garis gaya magnet yang kemudian akan memagnetisaasi
atau menginduksi batuan yang terdapat dilapisan kerak. Mekanisme terbentuknya medan
magnet bumi itu seperti teori dynamo. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih
kecil daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan.rh TC mGal g
t g obs .h .g n . sisa variasi dalam percepatan gravitasi yang terkait dengan terkoreksi
Bouguer Gravitasi Permukaan dapat diasumsikan disebabkan oleh struktur geologi. Medan
Magnetik geomagnet dilakukan berdasarkan pengukuran anomaly geomagnet yang
diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas.Bentuk Permukaan dikoreksi. biasanya
disebut anomali magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen
magnetiknya. jika bumi dianggap diam dan ionion yang berada diinti luar bumi yang bersifat
cair dianggap bergerak relative dari timur kebarat. gravitasi Bouguer anomali. bumi diyakini
sebagai batang magnet raksasa dimana medan cmagnet utama bumi dihasilkan. diberikan g
t g obs . atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah sekelilingnya. g oleh t...
FeO yang memberi kontras pada batuan sekelilingnya.diakibatkan oleh perbadaan distribusi
mineral ferromagnetic. yang disebabkan karena adanya perputaran arus pada lapisan
ionosfer. Beberapa yang harus diketahui dalam survey magnetik yaitu Medan magnetic
utama bumi IGRF Sudut deklinasi Sudut inklinasi Medan magnet vertical dan horizontal Sifat
fisik batuan Suseptibilitas Adapun yang diukur dalam survey Magnetik adalah sebagai
berikut Dimana Tobs adalah nilai magnetic hasil pengukuran dilapangan T IGRF adalah
koreksi Secular Variation yaitu peubahan medan magnet bumi karena medan magnet utama.
Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat kemagnetan suatu material. urat
hydrothermal kaya akan mineral ferromagneticFeO. Umumnya tubuh intrusi. Harga
suseptibilitas ini sangat penting di dalam pencarian benda anomali karena sifat yang khas
untuk setiap jenis mineral atau . Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi
suatu batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. diamagnetic. paramagnetic.
Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari suseptibilitas magnetik masingmasing
batuan. Faktornya karena berubahnya posisi kutub magnet bumi secara periodic walapun
kecil perubahanya Tvd adalah koreksi Djurnal Variation yaitu peubahan medan magnet bumi
yang sebagian besar bersumber dari medan magnet luar. yang mengakibatkan fluktuasi arus
yang menjadi sumber medan magnetic dan mempengaruhi medan magnet bumi.
dibuat standar nilai yang disebut International Geomagnetics Reference Field IGRF yang
diperbaharui setiap tahun sekali. . Untuk menyeragamkan nilainilai medan utama magnet
bumi. yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang dihitung dari
bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah. Tiga Elemen medan magnet bumi
Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu. yaitu sudut antara utara magnetik
dengan komponen horizontal yang dihitung dari utara menuju timur InklinasiI.mineral logam.
Parameter fisis tersebut meliputi Deklinasi D. Medan magnetik total F. Harganya akan
semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan semakin banyak. yang
dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas kemagnetannya. Medan magnet bumi
terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga elemen medan magnet bumi gambar I.
Intensitas Horizontal H. yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang horizontal.
Gambar I. yaitu besar dari vektor medan magnetik total.
Medan magnet luar external field Pengaruh medan magnet luar berasal dari pengaruh luar
bumi yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari
matahari.Nilainilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran ratarata pada daerah
luasan sekitar juta km yang dilakukan dalam waktu satu tahun. maka perubahan medan ini
terhadap waktu jauh lebih cepat.. titanomagnetite Fe Ti O dan lainlain yang berada di kerak
bumi. Semua sistem GPR pasti memiliki pengirim transmitter. Pengirim akan menghasilkan
sinyal listrik dengan bentuk. Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung
mineral bermagnet seperti magnetite Fe S . Metode GPR Pada dasarnya GPR bekerja
dengan memanfaatkan pemantulan sinyal. pulsa ini akan dipancarkan oleh antena ke dalam
tanah. dan penerima receiver. energi. dan durasi tertentu. . sinyal ini akan mengalami
atenuasi dan cacat sinyal lainnya selama . prf pulse repetition frequency. . yaitu sistem
antena yang terhubung ke unit pengolahan sinyal. . Medan magnet bumi terdiri dari bagian .
Medan magnet anomali Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal
crustal field. Medan magnet utama main field Medan magnet utama dapat didefinisikan
sebagai medan ratarata hasil pengukuran dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup
daerah dengan luas lebih dari km. yaitu sistem antena yang terhubung ke generator sinyal.
Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan
terionisasi di atmosfer.
Kecepatan perambatan tersebut tergantung kepada kecepatan cahaya di udara.
Diantaranya adalah . mendeteksi keberadaan pipa dan kabel bawah tanah . maka akan ada
sinyal yang dipantulkan ke antena penerima. Sinyal ini kemudian diproses oleh penerima.
Hasil Citra bawah permukaan digambarkan dalam bentuk amplitudo gelombang Radargram
Display. kecepatan perambatan dari gelombang elektromagnetik haruslah diketahui.
mempunyai penutupnya. non destructive testing NDT .perambatannya di tanah. maka sinyal
yang dipantulkan akan sangat kecil. Untuk mengetahui kedalaman objek yang dideteksi.
Metodametoda yang ada dalam geofisika biasanya mempunyai beberapa Karakteristik.
Tampilan profil yang tampak cepat rambat gelombang yang lebih tinggi dilayar monitor
berupa irisan suatu lapisan demi lapisan seperti kue lapis legit yang disayat vertikal.
pencarian ground wate yang dangka . konstanta dielektrik relatif medium perambatan. Jika
tanah bersifat homogen. Berikut merupakan beberapa karakteristik dari metoda Gpr. akan
tampak perbedaan nyata pada citra berbeda rona atau kontras. penyelidikan stratigrafi
dangkal . penyelidikan arkelogi . Jika sinyal menabrak suatu inhomogenitas di dalam tanah.
Amplitudo ini menggambarkan perubahan cepat rambat Material yang dipendam daripada
sedimen gelombang pada benda terpendam maupun sedimen tertutup. Bila di sepanjang
garis penyisiran terdapat rongga atau obyek tertentu. kadar air kadar air tinggi maka
penetrasinya dangkal kadar air rendah maka penetrasinya dalam fungsi dari metoda Gpr
adalah sebagai berikut . frekuensi frekuensi MHz penetrasinya sekitar meter frekuensi gt
MHz penetrasinya sekitar meter .
medan wilayah survey. Identifikasi Noise Identifikasi Noise dengan mengetahui noise yang
ada pada daerah tersebut kita dapat menghindarinya. . target survey bisa berupa structure
subsruface. Metode Geofisika ini adalah Tool yang kita gunakan dalam melakukan survey.
hal ini akan meningkatkan success ratio survey kita semakin bagus. dari formasi batuan atau
struktur batuan dari survey terdahulu . processing hingga interpretasi data. topography.BAB
METODE DAN AKUSISI DATA Dalam bab ini kami akan menjelaskan tahapan pengambilan
data yang dilakukan dalam kegiatan survey di wilayah universitas Indonesia . kita dapat
membuat design survey yang baik. serta pemilihan metode apa yang digunakan. Target
Explorasi Target Explorasi adalah objektif kita melakukan survey di wilayah tersebut.
pemilihan metode mencakup akuisisi. akses di wilayah survey. pemilihan metode sangat
dipengaruhi oleh kondisi geologi tempat survey dan target apa yang ingin di survey. noise
tergantung pada metode apa yang kita pakai. agar data akuisisi kita lebih baik. dengan
mengetahui target dan kondisi geologi. Data Geologi kondisi geologi di daerah tersebut. kita
melakukan survey lokasi pengukuran. sebisa mungkin mereduksi noise tersebut. melakukan
tracking dengan GPS untuk menentukan titik pengukuran line pada metode resisitivity dan
gridding untuk metode gravity . . pada pengukuran kali ini. Peta Geografi Peta Geografi
mutlak dimiliki untuk melihat luasan area survey. geometry subsurface atau anomaly pada
subsurface. cuaca juga bisa menjadi masalah selama pengukuran dilapangan .
maka selanjutnya kita melakukan pengukuran dilapangan dan untuk pengukuran yang
berupa lintasan maka dilakukan pengukuran menggunakan meteran dan menancapkan
electrodanya. Geofisika UI. Mengatur konfigurasi alat pada resistivity meter. Line line yang
ditentukan berada dalam line yang sejajar satu sama lain. dan jarak line setu dengan lainya
m. . Akuisisi Metode Geolistrik Resistivity. Menentukan tempat dimana kita melakukan
daerah survey dengan menggunakan GPS. dan pastikan terpasang dengan benar agar
terhindar dari kesalahan pemasangan pada alat. dan IP Akuisisi metode resistivity
menggunakan konfigurasi Schlumberger Dan melakukan pengukuran pada line di wilayah UI
tepatnya berdekatan dengan UI WOOD. Akuisisi metode resistivity menggunakan konfigurasi
dipoledipole.SP. . alat yang digunakan untuk akuisisi keluaran dari ARES multichannel milik
Lab. setelah melakukan survey titik titik pengukuran dengan GPS. dengan jarak
masingmasing elektroda sepanjang meter. dalam hal ini electrode yang dipakai sebanyak
elektrode.. . pengambilan data dilakukan dengan konfigurasi dipoledipole. Menentukan jarak
pemasangan elektroda dengan menggunakan meteran. yang mengakibatkan tidak
terbacanya setiap electrode pada alat resistivity meter. serta memberi nama file untuk data
yang akan kita ingin dapatkan. . dalam hal ini bentangan yang digunakan adalah meter.
Memasang kabel electrode pada besi elektrode untuk memasangnya dengan menggunakan
tali.. . Akuisisi Data Akuisisi adalah pengambilan data dilapangan. Dengan elektroda yang
ditancapkan ketanah dan spasi m. Langkahlangkah dalam melakukan pengukuran dengan
menggunakan metode resistivity adalah .
karena menggunakan module yang sama dan dilakukan pengukuran yang bersamaan
dengan . Alat Resistivity Kemudian untuk pengukuran IPpun tidak jauh berbeda dengan
resistivity. serta ulangi lagi langkahlangkah seperti di atas. . kemudian pemindahan elektrode
arus pada spasi n berikutnya diikuti oleh pemindahan elektrode potensial sepanjang lintasan
seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada titik terakhir di lintasan itu. dua elektrode
arus dan dua elektrode potensial ditempatkan terpisah dengan jarak na. Dipoledipole
Configuration Pada konfigurasi Dipoledipole. Mengaktifkan penginjeksian arus listrik.
Pengukuran dilakukan dengan memindahkan elektrode potensial pada suatu penampang
dengan elektrode arus tetap. sedangkan spasi masingmasing elektrode a. matikan alat
resistivity meter. dan kemudian pindahkan electrode ke besi yang berikutnya. Gambar .
Setelah mendapatkan data.. Adapaun gambar alat yang digunakan adalah sebagai berikut
Gambar . dengan memutar kunci yang terhubung dengan alat resistivity meter.
. Proses akuisisi data ini dibagi menjadi beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu
mengetahui daerah yang akan diukur dan persiapan alatnya. Dengan metode Lift Frog
seperti yang telah dibahas pada bab teori dasar. menggunakan gridding area yang telah
ditentukan. Beberapa diantara alat itu adalah seperangkat gravitimeter SCINTREX CG.
Pengukuran metode SP dilakukan hanya dengan menggunakan sebuah multimeter. dan
beberapa alat pendukung lainnya. Barulah setelah sampai dilakukan pengukuran dengan
modul yang digunakan untuk pengukuran. alat tulis. untuk mengukur beda potensial pada
setiap electrode besi yang tertancap yang digunakan saat survey resistivity dan IP untuk ke
line pengukuran. . penunjuk waktu. GPS. Setelah pengukuran suvey resistivity dan ip selesai
dilakukan dan injeksi arus dimatikan barulah pengukuran metode sp ini dapat dilakukan. .
Setelah peralatan telah tersedia. Akuisisi Metode Gravity Akusisi metode Gravity. dengan
menggunakan GPS kami menuju lokasilokasi yang telah ditentukan koordinatnya. Dan data
yang didapatkan akan menyatu dengan data resistivity dalam file berbentuk .dat. peta
Geologi dan peta Geografi. Dalam penentuan base station.pengukuran data resistivity.
Langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta geologi dan peta topografi yang
bertujuan menentukan lintasan pengukuran dan base station.
Base station yang biasa dipakai adalah BMKG.station pengukuran usahakan membentuk
grid . Peralatan lain yang bersifat pendukung di dalam survei magnetik adalah Global
Positioning System GPS. Salah satu jenisnya adalah Proton Precission Magnetometer PPM
yang digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik total. nilai pembacaan
gravimeter. Tujuan dari sistem looping tersebut adalah agar dapat diperoleh nilai koreksi alat
drift yang disebabkan oleh adanya perubahan pembacaan akibat gangguan berupa
guncangan alat selama perjalanan. Dalam melakukan akuisisi data magnetik yang pertama
dilakukan adalah menentukan base station dan membuat station . Akusisi Metode Magnetik
Akusisi metode magnetic. yaitu dimulai pada suatu titik yang telah ditentukan dan berakhir
pada titik tersebut. Dalam proses looping tersebut. Base camp ini juga akan dikoreksi
terhadap base station. Selama perjalanan. ada juga istilah Base Camp yang menjadi tempat
ditutupnya proses looping setelah melakukan pengukuran di setiap stasiun pada lapangan.
Penentuan titik acuan tersebut sangat penting karena pengambilan data lapangan harus
dilakukan secara looping. menggunakan lokasilokasi yang telah ditentukan pula melalui
gridding. posisi koordinat lintang dan bujur dan ketinggian titik ukur. . yang perlu dicatat
meliputi waktu pembacaan hari. Ukuran gridnya disesuaikan dengan luasnya lokasi
pengukuran. Peralatan ini digunaka untuk mengukur posisi titik pengukuran yang meliputi
bujur. jam. peralatan paling utama yang digunakan adalah magnetometer. Kemudian
dilakukan pengukuran dengan modul pengukuran yang telah disediakan.. Peralatan ini
digunakan untuk mengukur kuat medan magnetik di lokasi survei. Dalam melakukan
pengukuran magnetik. Adanya Base Camp ini adalah untuk menghindari banyaknya
koreksi/kesalahan setiap harinya karena alat gravimeter yang dipaksa mengukur pada saat
dia tidak bekerja. dengan menggunakan GPS kami menuju lokasi yang telah ditentukan.grid.
ketinggian. Lokasi titik acuan juga harus berupa titik/tempat yang stabil dan mudah
dijangkau. kemudian dilakukan pengukuran medan magnet di station . dan waktu.station
pengukuran di setiap . lintang. dan tanggal.
pada saat yang bersamaan pula dilakukan pengukuran variasi harian di base station.
Koreksi Harian Koreksi harian diurnal correction merupakan penyimpangan nilai medan
magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari.
medan magnetik luar dan medan anomali. Persamaan koreksinya setelah dikoreksi harian
dapat dituliskan sebagai berikut H Htotal Hharian H Dimana H IGRF . Waktu yang
dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu pengukuran data medan magnetik
di setiap titik lokasi stasiun pengukuran yang akan dikoreksi. Untuk memperoleh nilai
anomali medan magnetik yang diinginkan. Jika nilai medan magnetik utama dihilangkan
dengan koreksi harian. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali IGRF. maka
kontribusi medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi IGRFdapat
dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang
telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang sesuai.
Koreksi IGRF Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari
tiga komponen dasar. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai positif. yang mencakup
koreksi harian. IGRF dan topografi.lintasan. . maka koreksinya dilakukan dengan cara
mengurangkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan
magnetik yang akan dikoreksi. Apabila nilai variasi harian negatif. maka dilakukan koreksi
terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada setiap titik lokasi atau stasiun
pengukuran. maka koreksi harian dilakukan dengan cara menambahkan nilai variasi harian
yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi. yaitu
medan magnetik utama bumi. datap dituliskan dalam persamaan H Htotal Hharian .
Antena penerima mengirimkan sinyal ke Recorder.. maka diperoleh data anomali medan
magnetik total di topogafi. Koreksi topografi dalam survei geomagnetik tidak mempunyai
aturan yang jelas. yang diukur dar suatu bidang pembanding tertentu. Koreksi Topografi
Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei megnetik sangat kuat..
Akusisi Metode GPR Akuisisi metode GPR Ground Penetrating Radar menggunakan alat
yaitu dinamakan GPR unit. Ketika melakukan pemodelan. pulsa energi dipancarkan dari
antena pemancar dan pantulannya diterima oleh antena penerima. Untuk mengetahui pola
anomali yang diperoleh. Ketika unit GPR bergerak di sepanjang garis survei. Selanjutnya
persamaan koreksinya setelah dilakukan koreski harian dan IGRF dapat dituliska sebagai H
Htotal Hharian H . . maka data anomali harus disajikan dalam bentuk peta kontur. yang akan
digunakan sebagai dasar dalam pendugaan model struktur geologi bawah permukaan yang
mungkin. . menghasilkan nilai anomali medan magnetik Htop sesuai dengan fakta. Pada
kegiatan eksplorasi kali ini. Salah satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah
dengan membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan beberapa prisma
segiempat Suryanto. kita menggunakan alat GPR yang bernama Subecho MHz. sehingga
model topografi yang dibuat. Disarankan untuk mengurangi noise dengan mengurangi
getaran dari langkah kaki dengan menjaga jarak kaki dari receiver alat. nilai suseptibilitas
magnetik k batuan topografi harus diketahui.Htop Setelah semua koreksi dikenakan pada
datadata medan magnetik yang terukur dilapangan. Peta kontur terdiri dari garisgaris kontur
yang menghubungkan titiktitik yang memiliki nilai anomali sama. . Dalam survey kali ini untuk
memperoleh data pengukuran dilakukan pengukuran dengan membawa suatu unit GPR
sepanjang lintasan yang akan disurvei dengan kecepatan yang konstan dan perlahan dan
dengan jarak alat kepermukaan tanah yang tidak terlalu jauh.
dan ReflexDQuick . Prosesing Data Prosesing data menggunakan bantuan software
RESdINV.Adapun alatalat yang digunakan adalah sebagai berikut Gambar. Antenna GPR .
SURFER . GPR unit SUBECHO MHz Gambar . serta menyertakan data koreksi dari alat
akuisi .
penampang D inverse resistivity line .dat.BAB . Langkah awal kita akan membuang data
yang dianggap jelek namun jangan terlalu banyak membuang data karena bisa mengurangi
keadaan sebenarnya dari bawah permukaan. data resistivity yang di hasilkan oleh alat
akuisisi yang kita pakai sudah dalam format . Gambar. Pengolahan Data . PENGOLAHAN
DATA . Dengan membuang data maka akan eror akan turun namun bisa mempengaruhi
gambaran bawah permukaannya Kita bisa menambah iterasinya bila dirasa kurang.. berikut
merupakan gambargambar dari hasil pengolahan data resistivity. Pengolahan Data
Resistivity Dalam pengolahan data resistivity kita menggunakan bantuan software resdinv.
penampang D inverse resistivity line Gambar. penampang D inverse resistivity line .Gambar.
dat.. Kita bisa menambah iterasinya bila dirasa kurang. Langkah awal kita akan membuang
data yang dianggap jelek namun jangan terlalu banyak membuang data karena bisa
mengurangi keadaan sebenarnya dari bawah permukaan. pengolahan data IP kita juga
menggunakan bantuan software resdinv. Dengan membuang data maka akan eror akan
turun namun bisa mempengaruhi gambaran bawah permukaannya. Pengolahan Data IP
Sama halnya dengan pengolahan data resistivity. berikut merupakan gambargambar dari
hasil pengolahan data IP.. penampang D inverse IP line . data resistivity yang di hasilkan
oleh alat akuisisi yang kita pakai sudah dalam format . Gambar.
penampang D inverse IP line .Gambar. penampang D inverse IP line Gambar.
. . . . . . . . . . . Line V Latitude Longitude mV . . . . . data yang telah diolah lalu akan kita buat
model peta untuk mengetahui sebaran data sp nya. . . . . . . . . . . . . Line V Latitude Longitude
mV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . Data diatas kemudian akan kita olah dengan
bantuan software surfer. Pengolahan Data SP Dari data yang didapat pada waktu
pengmabilan data maka di dapatkan data lintasan pengukuran sebgai berikut. . . . . Line V
Latitude Longitude mV .
juga topografi. nilai gravitasi pengukuran atau gread. Lalu selangkah selanjutnya dari
pengolahan dari data lapangan kita dapat menghitung beberapa koreksi yang diperlukan
yaitu koreksi yang berasal dari alat koreksi drift. dan free air .. lintang. yaitu meliputi
ketinggian koreksi Free air dan densitas yang mengisi ketinggian Koreksi Bouguer.Sehingga
memudahkan dalam menginterpretasikan hasil dari survey lintasan. dan hasil pengolahan
datanya adalah sebagai berikut.elevasi dan lintangnya. Setelah dikoreksi koreksi drift. .
waktu pengukuran. lintang. Pengolahan Data Gravity Dalam pengolahan data gravity data
yang harus ada yaitu berupa lokasi data bujur.
.
UI . . UI . UI . . . . UI . . . . . .Free Station Base Camp Latitude . . . . . . UI . . . . . . UI . . UI . . . .
. Bugier Anomaly g read . . . . . UI . . . . Elevasi Air C. UI . . . . . . . Longitude . . .
Lalu kita akan membuat peta dengan surfer. lalu pilih low pass filter yang berarti akan
didapatkan kontur dari daerah regional dengan mengisi Number of Passes. membuat peta
topografi. freea air corection dan anomali bougernya Kemudian perlu didapatkan peta kontur
anomaly regional dan residual. Number of Passes artinya nilai kedalaman maksimal yang .
filter.Kontur regional diperoleh dari kontur Bouguer yang difilter. Perintahnya adalah pilih
grid.
karena semkin dalam lapisan batuan dalam bumi semakin bersifat homogen. Pengolahann
Data Magnetik . Dari proses tersebut akan diperoleh kontur regional sebagai berikut Gambar
.. Peta kontur Anomali Regional Anomali regional ini berasal dari batuanbatuan yang
daerahnya bersifat lebih luas dan dalam.bisa di jangkau Dalam hal ini Number of Passesnya
adalah . Peta kontur Anomali residual . Gambar . maka lapisan batuan yang didapatpun lebih
homogen. Jika cakupan daerahnya lebih dalam. oleh karena itu kontur yang dihasilkanpun
lebih terlihat smooth dibanding kontur yang lain.
. . . . . . . . . . . . . . . . Pengolahann Data GPR . . . . . nilai base nilai gradien diurnal corr titik UI
UI UI UI UI UI UI UI UI UI UI X Y waktu IGRF anomali . . . . Peta kontur d dan d magnetik . . .
. . . . . Kemudian data bacaan tersebut akan di petakan dengan bantuan software SURFER
yang nantinya akan membantu dalam melakukan interpretsi Adapun hasil pengolahanya
adalah sebagai berikut Gambar. . . . .Data yang diperoleh dati hasil survey magnetic adalah
sebagai berikut nilai magnetik . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .
Pada software tersebut kita memberikan time windows sebesar dan average traces sebesar
.Dari data yang didapatkan dari hasil pengukuran akan kita olah dengan bantuan software
ReflexDQuick. maka didapatkan hasil dari pengolahan data untuk kemudian
diinterpretasikan adalah sebagai berikut Gambar Lintasan Gambar Lintasan Gambar
Lintasan Gambar Lintasan Gambar Lintasan Gambar Lintasan .
INTERPRETASI DAN PEMBAHASA DATA a. Hasil pengolahan line adalah sebagai berikut
. Interpretasi Data Resistivity Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya
adalah melakukan interpretasi data untuk menentukan anomaly apa yang terjadi di bawah
permukaan.Gambar Lintasan Gambar Lintasan Gambar Lintasan BAB .
Gambar. Warna biru kemungkinan besar adalah rembesan air karena malam sebelum hari
pengukuran telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hal ini dipertegas dengan
kedalaman lapisan yang terisi air kedalamannya dangkal. Berikut akan kami tampilkan table
tentang beberapa nilai resistivity batuan . Dilapisan bawahnya ada dominasi warna hijau dan
kuning yang mempunyai nilai resistivity sekitar sampai ohm meter. penampang D inverse
resistivity line dari hasil gambar diatas maka dapat kita lihat nilai nilai resistivity antara ohm
meter sampai ohm meter. Pada kedalaman antara meter maka kita akan menemukan nilai
resistivity terendah sampai sedang.
hingga m merupakan lapisan water table. Mungkin ini adalah air bawah tanah karena
kontras dengan lingkungan sekitar amat besar. Sedangkan warna ungu yang mempunyai
nilai resistivity yang paling besar dan keberadaannya hanya pada satu titik daerah bawah
permukaan diduga adalah campuran tanah lempung dan kerikil karena disekitar titik
pengukuran kami menemukan sebaran kerikil namun sebarannya tidak merata. Dari gambar
diatas terlihat kontras nilai resistivity dari tinggi rendah dan tinggi.Dari table diatas maka
lapisan berwarna hijau kuning dapat diduga adalah lapisan sand dengan kelembaban yang
normal sehingga kemampuan fluida meresap makin kebawah agak sulit karena mempunyai
poripori yang kecil. Lapisan berikutnya pada kedalaman meter hingga meter kita akan
melihat warna biru yang dominan dengan nilai reisitivity rendah dengan akumulasi yang
besar karena panjang dan kedalaman yang cukup besar. diduga pada lapisan dengan
reisitivity yang rendah itu pada kedalaman . .
Gambar.Gambar. penampang D inverse resistivity line Pada line ke tidak jauh berbeda
dengan line yang pertama karena jarak pengukuran line dengan line hanya meter jadi dapat
diduga akumulasi dengan resistivity yang kecil merupakan water table dan menujukkan
tersambungnya water table pada line dengan water table dengan line hal ini juga diperjelas
dengan kedalaman letak water table yang hampir sama antara kedalaman water table di line
dengan wter table di line . line dan line letaknya sanagat dekat dengan danau ui wood yaitu
sekita meter untuk line dan meter untuk line . penampang D inverse resistivity line .
Interpretasi Data IP Metode selanjutnya yang akan kita interpretasi adalah hasil dari
pengolahan data IP. Dari ke line diatas maka dapat kita simpulkan bahwa sebaran water
table mempunyai kemenerusan dari line pertama sampai line yang .Pada line sama seperti
line dan line terdapat sebaran nilai rsesitivity yang bermacam macam namun pada line
konsentrasi nilai resistivitas rendah tidak merata. Namun jumlahnya lebih besar dari kedua
line sebelumnya. dilihat dari gambar diatas warna ungu dan kuning yang menunjukkan nilai
resistivty yang besar didapat dari akumulasiakumulasi kecil batuan yang mempunyai pori
yang kecil sehingga tidak mudah bahkan sulit dilalui oleh fluida. ketiga line tersebut jaraknya
amat dekat dengan danau besar yang ada di ui jadi menurut logika maka water table
tersebut sangat mungkin karena danau tersebut jaraknya juga berdekatan keadaan geologi
sekitar juga mendukung pendapat yang kami sampaikan. . Hal ini dipertegas juga dengan
ditemukannya beberapa sebaran batuan gravel atau kerikil di sekitar beberapa eektroda.
Kita menginjeksi arus kebawah permukaan lalu kita akan lihat anomaly chargeability
dibawah permukaan. Namun untuk mendukung dan menunjang hasil analisa kami maka
diperlukan pengukuran dengan metode lainnya sebagai bahan acuan yang diperlukan. Hasil
dari pengolahan data IP adalah sebagai berikut . Dilihat dari table diatas maka batuan yang
mempunyai nilai resistivitas yang besar maka dapat diperkirakan batuan tersebut merupakan
lime stone atau gamping dan kerikil. Line mempunyai jarak pengkuran meter daengan line .
Gambar. penampang D IP line . penampang D IP line Gambar. penampang D IP line
Gambar.
Interpretasi Data SP Hasil dari pengolahan data SP adalah sebagai berikut Dari gambar
hasil SP diatas kita akan melihat warnawarna. Untuk charge ability yang bernilai rendah
ditandai dengan warna biru dengan nilai kisaran .hijau. .kuning dan merah nilai nya
berurutan dari yang kecil sampai yang terbesar. Metode IP bisa digunakan untuk membantu
dalam pemutakhiran data metode lain misalnya data IP bias disandingkan dengan data
resistivity atau dengan sp. Warna tersebut mewakili nilai tahanan jenis yang berbeda yaitu
ungu. Jadi interpretasi data IP bisa menjadi koreksi untuk data resistivity yang kita lakuakan
sebelum IP.biru. Charge ability ditandai dengan urutan warana. sampai msec. untuk charge
ability yang bernilai sedang ditandai dengan warna hijau dengan nilai kisaran sampai msec
sedangkan untuk charge ability yang bernilai tinggi ditandai dengan warna hijau dengan nilai
lebih msec. .Dari ketiga hasil diatas maka kita akan melihat kemiripan dari ketiga line
pengukuran tersebut dan memiliki pola sebaran yang sama.
Mungkin dalam pengukuran sp sisasisa dari arus listrik yang di injeksikan ketanah ketika
melakukan pengukuran resistivity masih tersisa jadi hasil yang didapat kurang
mempresentasikan keadaan bawah permukaan. Interpretasi Data Gravity Berikut adalah
hasil dari pengolahan data gravity . Hal ini dimungkinkan karena pada waktu pengambilan
data metode sp dilakukan setelah meode resistivity.line dan line kita lihat bahwa sebaran sp
kurang merata jika kita lihat dari ketiga line tersebut.Batuan yang mempunyai nilai sp yang
tinggi cenderung mempunyai nilai tahanan jenis yang rendah karena sp besar menandakan
bahwa batuan tersebut berkemampuan mudah menerima arus listrik dan potensial yang
dipunyai oleh batuan tersbut juga besar. . Pada line .
Disetiap gambar range nilai gravitasinya berbeda karena lebih dalam maka nilai range
gravitasinya akan lebih tinggi. . kontur anomali freeair. Dibawah lapisan alluvium terdapat
lapisan bojonng manik dengan kedalaman meter. Secara umum wilayah kampus ui depok
ditutupi oleh lapisan kipas alluvium. Ketebalan lapisan ini berkisar antara .terdapat
perbedaan densitas sehingga terjadilah perbedaan antarakeduanya.Gambar. Peta Kontur
anomali Bouger. sampai meter. Pengendapan alluvium adalah pada lingkungan dara dimana
bahan pembentuknya dari batuan gunung muda didataran tinggi bogor. dan kontur topografi
Sebelum membahas metode gravitasi maka kami akan membahas tentang keadaan geologi
sekitar kampus ui yang nantinya akan membantu dalam interpretasi metode gravitasi. ini
menunjukkan bahwa jenis batuan yang berada pada daerah sekitar pengukuran tidak terlalu
berbeda nilai densitasnya dikarenakan daerah pengukuran dikelilingi oleh daerah berair atau
danau. Formasi bojong manik merupakan perselingan batu pasir dan batu lempung dengan
sisipan batu gamping Dari data yang kita telah olah maka ada nilai gravitasi yang tertera
disetiap gambar. Meskipun demikian contrast densitas pada peta anomaly bouger tidak
terlalu signifikan. Jika kita lihat pada peta kontur topografi dengan anomaly freeair terdapat
perbedaan .
Berikut adalah gambaran nilai anomaly gravitasi residualnya . Berikut adalah hasil dari
gmabaran nilai anomaly gravitasi regionalnya Gambar . Peta kontur Anomali Regional Dalam
regional yang lebih luas dan lebih dalam daripada anomaly residual maka batuan yang
ditemukan akan lebih sedikit macamnya.Setelah mendapatkan nilai anomaly bouger maka
kita akan menngetahui nilai graviatasi residual dan regionalnya dengan pengolahan data
anomaly bouger lebih lanjut. Anomaly regional cakupan wilayahnya luas dan mempunyai
kedalaman yang lebih dalam daripada gravitasi local atau residual. Kita mensetting anomaly
regionalnya maksimum berada dikedalam meter.selanjutnya dari nilai anomaly regionalnya
maka kita bisa mendapatkan nilai anomaly residualnya dengan pemrosesan data lebih lanjut.
Saat ini seringdigunakan untuk membantu pencarian ground water atau studi awal untuk
membangun kontruksi bangunan skala besar . residual didapat dari perhitungan matematika
antara data bougey dengan data regional.Gambar . Interpretasi data GPR Metode GPR
merupaka metode yang penerapannya dengan menggunakan frekuensi rendah untuk
mendapatkan penetrasi yang dalam. Peta kontur Anomali residual Dalam anomaly residual
merupakan data yang cakupan wilayahnya lebih kecil disbanding anomaly regional dan
cenderung lebih dangkal daripada anomaly regional. Sedangkan batuan beku mempunyai
nilai densutas yang lebih besar daripada batuan sendimen biasanya batuan beku terletak
dibawah batuan sedimen . Batuan sendimen tergolong batuan dalam formasi kedalaman
yang dangkal sehingga btuan jenis ini mempunyai kemampuan menyimpan air yang baik.
Gpr biasanaya digunakan untuk mendeteksi dengan target yang mempunyai kedalam yang
dangkal. Dari gambar anomaly residual Batuanbatuan yang memiliki nilai gravitasi yang
rendah berarti memiliki nilai resistansi yang rendah dan densitas yang rendah. Metode gpr
optimal digunakan sampai kedalam meter.
Padalintasan penetrasinya mulai agak dalam disbanding lintasan namun belum terlihat
kontras perbedaan dengan jalur pengukuran GPR. .Dari hasil pemrosesan data GPR maka
didapat hasil. Sehingga terlihat dengan jelas kontras dengan lingkungan sekitarnya. dan
diantara hasil tersebut adalah sebagai berikut Gambar Lintasan Gambar Lintasan Gambar
Lintasan Gambar Lintasan Dari keempat hasil data pemrosesan diatas maka dapat dilihat
keadaan bawah permukaanya sepeti apa. Pada lintasan terlihat bahwa tidak ada yang
terdeteksi oleh alat gpr jadi bisa disimpulkan bahwa pada lintasan menggunakan penetrasi
dangkal sehingga keadaan bawah permukaanya kurang jelas. Pada lintasan mulai
ditemukan adanya anomaly atau perubahan kontras dengan sekitar dan pada lintasan
penetrasi yang digunakan dalam atau maksimum dari alat GPR tersebut.
Setelah melakukan pemrosesan data maka akan diperoleh hasil sebagai berikut Gambar.
Hal ini menunjukkan adanya penyebaran batuan yang mempunyai nilai suceptibilitas yang
bisa dikatakan merata. yang dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang
sebenarnya. Interpretasi kualitatif didasarkan pada pola kontur anomali medan magnetik
yang bersumber dari distribusi bendabenda termagnetisasi atau struktur geologi bawah
permukaan bumi. Interpretasi metode Magnetik Dalam melakukan interpretasi geomagnetic
kita dihadapkan dengan dua macam interpretasi yaitu interpretasi kualitaif dan
kuantitatif.Data GPR juga dapat dijadikan pedoman dengan data resistivity jika konteksnya
untuk mencari ground water karena GPR penetrasinya dangkal. Peta kontur d dan d
magnetik Dari gambar diatas kita bisa melihat sebaran nilai magnetic. Selanjutnya pola
anomali medan magnetik yang dihasilkan ditafsirkan berdasarkan informasi geologi
setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau struktur geologi. Dominasi nilai
cenderung bernilai menegah keatas. Dan ground water biasanya terletak dikedalaman
kurang dari meter. . Diperlukan pemodelan bawah permukaan untuk mengetahui keadaan
bawah permukaan .
sedangkan nilai anomalyuntuk sp yang dihasilkan agak tidak sesuai dengan yang ada pada
teori. dalam anomaly residualnya banyak dipengaruhi oleh batuan sedimen yang mempunyai
kandungan fluida yang besar Sebaran nilai dari anomaly magnetik diperlihatkan cukup tinggi
dan merata dikarenakan medan magnet remanen searah dengan medan magnet induksi
Metode GPR dapat digunakan untuk mendeteksi ground water dan kemampuan penetrasi
maksimumnya kurang dari meter .BAB . KESIMPULAN Berikut ini adalah beberapa
kesimpulan dari hasil survei investigasi geosfisika yang kami lakukan Pada proses data
resistivity dan IP data yang diperoleh sama dengan teori dsar . Dalam proses SP seharusnya
data yang dihasilkan berupa suatu kemenerusan data SP dari suatu lintasan ke lintasan
yang lain Dalam metode gravity kita akan mendapat nilai anomaly residual dan regional.
TUGAS INVESTIGASI GEOFISIKA OLEH THORIK ACHSAN EKSTENSI GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA .
www. F.DAFTAR ACUAN Catatan kuliah dan slide slide Pengantar Geofisika Gunawan
Handayani. Jember. Aplikasi Metode Geolistrik Resistivity untuk Mendeteksi Air
Tanah.google. Paparan Ground Penetrating Radar.google.com. . . Anggraeni. metode GPR.
Balitbang Dephan. Jakarta. . metode resistivity.com. Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Universitas Jember. www. SIR SYSTEM Users Manual.
Download