BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Banyak Orang yang selalu khawatir tentang keamanan rumahnya
terutama dimalam hari. Penjagaan ketat oleh hansip atu satpam sekalipun
terkadang kurang menjamin. Diera globalisasi yang semakin maju ini, kita
disuguhi kecanggihan teknologi yang serba mudah,tidak perlu repot untuk
menjaga rumah dengan tidak tidur semalaman. Dalam laporan ini praktikan akan
membahas tentang pembuatan “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU”.
Tentunya Rangkaian ini memiliki banyak manfaat selain untuk mengamankan
rumah, alarm ini dapat diterapakan didalam mobil.
2. PERMASAALAHAN DAN BATASAN MASALAH
1. PERMASALAHAN
Dalam Praktik ini Mahasiswa harus mampu membuat job yang telah
ditentukan yaitu “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU”.
2. BATASAN MASALAH
Selain merangkaia “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU” mahasiswa
juga harus memahami cara kerja rangkaian dan fungsi dari tiap komponen
yang ada.
3. TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
1) Mahasiswa mampu membuat “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN
PINTU”.
2) Mahasiswa mampu memahami cara kerja “RANGKAIAN ALARM
JENDELA DAN PINTU”.
3) Mahasiswa mampu mengerti fungsi tiap komponen yang menyusun
“RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU”.
2. MANFAAT
1) Mahasiswa dapat menerapkan “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN
PINTU” dalam kehidupan sehari-hari.
2) Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja “RANGKAIAN ALARM
JENDELA DAN PINTU”.
3) Mahasiswa mengerti fungsi tiap komponen yang menyusun
“RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU”.
BAB II
DASAR TEORI
1. RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara
kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm: V = I . R dan I = V : R .
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan
film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas
tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain
termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor
dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain
sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan
kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
Satuan
Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari
nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
1. Ohm
=Ω
2. Kilo Ohm
= KΩ : 1 000Ω
3. Mega Ohm
= MΩ : 1 000 000Ω
Penandaan resistor


Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk
menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara
numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor
ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat
ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau,
walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau
abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke
cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna
kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita)
warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan,
ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali
desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan toleransi
yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya.
Identifikasi empat pita


Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi
badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga
resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang
ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat
merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita
kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan
dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit
resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 10 4Ω = 560 kΩ
± 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau,
mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan
keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga
104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita
keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan
nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.
Identifikasi lima pita

Identifikasi
lima
pita
digunakan
pada
resistor
presisi (toleransi 1%, 0.5%,
0.25%,
0.1%),
untuk
memberikan harga resistansi
ketiga. Tiga pita pertama
menunjukkan
harga
resistansi,
pita
keempat
adalah pengali, dan yang
kelima
adalah
toleransi.
Resistor lima pita dengan pita
keempat berwarna emas
atau perak kadang - kadang
diabaikan, biasanya pada
resistor
lawas
atau
penggunaan khusus. Pita
keempat adalah toleransi dan
yang kelima adalah koefisien
suhu.
2. KAPASITOR
Kapasitor dibuat dari dua buah lempengan atau plat paralel yang bisa
menghantarkan arus dan dipisahkan oleh suatu penyekat yang disebut
dielektrik. Kapasitor memiliki karakteristik elektris tertentu. Karakteristik yang
paling penting adalah kemampuan dalam menyimpan tenaga listrik dalam
suatu medan elektrostatis. Kemampuan Kapasitor untuk menyimpan energi
listrik disebut kapasitansi dengan satuan farad.
3. IC
(integrated circuit)
Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen
dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen
yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika. Pada komputer, IC yang
dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4
dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum
termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah
60nm. Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20
dalam fabrikasi alat semikonduktor
dan penemuan eksperimen yang
menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang
dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak
jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang
sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil,
tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan
kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan
tabung vakum.
IC di dalam sebuah sirkuit elektronik
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimanamana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya
yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem
transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar
percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan
salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia. IC mempunyai
ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250
kali dan digunakan pada alat elektronika seperti: Telepon, Kalkulator, Ponsel,
Radio. Contoh IC yaitu : 555 multivibrator, IC seri 7400 , Intel 4004, Intel seri
x86.
4. TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor
yang
dipakai
sebagai
sirkuit
penyambung
tegangan,
sebagai
penguat,
pemutus
(switching),
modulasi
dan
stabilisasi
sinyal
atau
sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor
(E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih
besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara,
sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-rangkaian
berkecepatan
tinggi.
digital,
transistor
Beberapa
digunakan
transistor
juga
sebagai
dapat
saklar
dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan
fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Cara kerja transistor
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe
dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar)
dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara
berbeda.Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi
utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan
lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus
melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan
ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan
tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis
pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik
utama mengalir dalam satu kanal konduksi
sempit dengan depletion zone di kedua sisinya
P-
PN
(dibandingkan dengan transistor bipolar dimana
channe
P
l
daerah Basis memotong arah arus listrik utama).
Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat
N-
NP
channe
N
BJT
l
JFET
diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal
konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih
lanjut.
BAB III
DAFTAR KOMPONEN
N
O
NAMA
KOMPONEN
JUMLA
H
1
TRANSISTOR
1
2
RESISTOR
1
BAHAN
SEMI
KONDUKTOR
KARBON
POSISI
KETERANGA
N
TR1
BD 139
R3
4K7 Ω
3
4
5
6
RESISTOR
RESISTOR
KAPASITOR
IC
1
1
1
1
KARBON
KARBON
ELEKTROLIT
R2
R1
C1
10K Ω
100K Ω
1µf
MC14093B
BAB IV
GAMBAR RANGKAIAN, GAMBAR TAMPAK
BAWAH, DAN GAMBAR TAMPAK ATAS
1. GAMBAR RANGKAIAN
2. GAMBAR TAMPAK BAWAH
3. GAMBAR TAMPAK ATAS
BAB V
BLOK DIAGRAM, CARA KERJA
RANGKAIAN, DAN TABEL KEBENARAN
1. BLOK DIAGRAM
Input :
POWER
SUPPLY
Proses :
Resistor,
Kapasitor,
Transistor IC
MC14093B
Output :
ALAREM
2. TABEL KEBENARAN
S
R
Q
Ǭ
KETERANGAN
1
1
Q-1
Q-1
MEMORI
1
0
0
1
RESET
0
1
1
0
SET
0
0
1
1
ILEGAL
3. CARA KERJA RANGKAIAN
1. Ketika rangkaian diberi supply tegangan sebesar 5 volt rangkaian aktif membuat
saklar A pada posisi NO sehingga menghantarkan arus membuat GATE 1
memiliki input 1 dan menghasilkan output 0.
2. Gate 2 berinput 0 gate 3 berinput 1 Sehingga alarm akan berbunyi (aktif )
3. Alarem akan berhenti ketika rangkaian dimatikan atau X dan Y di shot kan.
BAB VI
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1) Apabila pemasangan resistor terbalik maka rangkaian tidak akan
berjalan sesuai dengan fungsinya.
2) Ketika gate 3 ( Ǭ ) outputnya 1 maka akan terjadi reset, tetapi
ketika outputnya 0 maka alarm akan menyala
3) Ketika kaki 8 IC MC14093B berlogika 1 dan kaki 2 IC MC14093B
juga berlogika 1 maka rangkaian akan dalam posisi memori.
Sedangkan apabila kaki 8 dan kaki 2 IC MC14093B berlogika 0
maka rangkaian akan dalam posisi illegal (tidak diizinkan).
4) IC MC14093B memiliki fungsi NAND, dan didalamnya terdapat 4
gerbang NAND yang dapat digunakan.
2. SARAN
1. Pada saat perencanaan layout PCB pastikan semua komponen
( terutama IC ) terencana dengan benar dan tidak terbalik.
2. Berhati-hati apa bila terdapat jalur yang sangat tipis (kecil)
sebaiknya dipertebal.
3. Pada saat akan melarutkan PCB, pastikan semua jalur tertata
dengan benar sesuai dengan gambar rangkaian yang telah ada
dan cek kembali apakah ada jalur yang terputus.
4. Pada saat pengeburan terutama kaki IC sebaiknya di tandai
terlebih dahulu agar lubang kaki IC sesuai dengan kaki IC yang
akan digunakan.
5. Penyolderan sebaiknya jangan terlalu panas karena akan membuat
hasil kurang maksimal.
6. Sebelum mencoba rangkaian, pastikan semua komponen
terpasang dengan benar.
Download