pemahaman dan miskonsepsi tentang konsep

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI TENTANG KONSEP
GERAK DAN GAYA PADA SISWA KELAS XI IPA
SMAN I TITEHENA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh:
Anastasia Jawa De Ornay (121424047)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI TENTANG KONSEP
GERAK DAN GAYA PADA SISWA KELAS XI IPA
SMAN I TITEHENA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh:
Anastasia Jawa De Ornay (121424047)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Serahkan kuatirmu pada TUHAN,
maka ia akan memelihara Engkau!
(Mzm 55:23)
Dengan penuh syukur kupersembahkan karyaku kepada:
Tuhan, leluhurku, serta para kudus yang selalu menuntun setiap langkahku
Bapak dan Mama tercinta
Cinona, Deddy, Dominggo, Diana, dan Gradil
Terima kasih atas doa, dukungan, dan semangat yang diberikan selama ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Anastasia Jawa De Ornay. 2017. PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI
TENTANG KONSEP GERAK DAN GAYA PADA SISWA KELAS XI
IPA SMAN I TITEHENA. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pembimbing: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.
Kata Kunci: Pemahaman, Miskonsepsi, Gerak, Gaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat pemahaman siswa
kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017 tentang konsep gerak dan
gaya, (2) terjadinya miskonsepsi pada pemahaman siswa kelas XI IPA SMAN I
Titehena tahun ajaran 2016/2017 tentang konsep gerak dan gaya, (3) penyebab
miskonsepsi pada pemahaman konsep mekanika oleh siswa kelas XI IPA SMAN I
Titehena tahun ajaran 2016/2017. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Untuk data kuantitatif dianalisis dengan mengunakan CRI.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2016 dan 15 Agustus
2016 dengan mengambil sampel seluruh siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena
yang berjumlah 10 orang. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes tertulis untuk
melihat pemahaman dan miskonsepsi siswa tentang konsep gerak dan gaya dan
soal wawancara untuk memperkuat hasil tes tertulis serta mengetahui penyebab
terjadinya miskonsepsi pada siswa.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Tingkat pemahaman tertinggi tentang
konsep gerak dan gaya hanya mencapai 50% dengan pemahaman bahwa agar
sebuah benda yang bergerak tetap bergerak maka harus diberi gaya dari luar. (2)
Tingkat miskonsepsi tertinggi mencapai 80% dengan miskonsepsi bahwa benda
dengan massa yang berbeda dijatuhkan dari ketinggian yang sama, maka benda
dengan massa yang lebih besar akan lebih dahulu mencapai tanah. (3) Penyebab
miskonsepsi tidak dapat diketahui secara jelas, namun ada kemungkinan salah
satu penyebabnya adalah siswa tidak membaca buku teks dengan lengkap dan
benar sehingga siswa perlu dilatih oleh guru cara membaca buku teks secara
lengkap dan jelas.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Anastasia Jawa De Ornay. 2017. THE UNDERSTANDING AND
MISCONCEPTION ABOUT THE CONCEPT OF MOTION AND FORCE
IN CLASS XI IPA SMAN I TITEHENA. Thesis, Physical Education
Study Program, Departement of Mathematic and Natural Science,
Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University,
Yogyakarta. Supervisor: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.
Keyword: Understanding, Misconception, Motion, Force
This study aims to determine: (1) The level of understanding of class XI IPA
SMAN I Titehena about the concept of motion and force, (2) the misconception
and understanding of class XI IPA SMAN I Titehena about the concept of motion
and force, and (3) the cause of misconception and understanding of class XI IPA
SMAN I Titehena about the concept of motion and force for the academic year
2016/2017. Data were analyzed quantitatively and qualitatively. For quantitative
data were analyzed using CRI.
This study was conducted on August 8, 2016 and Agustus 15, 2016 by
taking sample of all students in grade XI IPA SMAN I Titehena, total 10 students.
Instruments used are a matter of written test to determine student’s understanding
and misconception about the concept of motion and force; and interview to
reinforce the result of written test and find out the cause of misconception.
The result of this study are: (1) The highest level of understanding of
concept of motion and force by 50% with the understanding that in order for a
moving object to keep moving then it should be given the force from the outside.
(2) The highest level of mosconception of concept of motion and force by 80%
with the misconception that object with different masses dropped from the same
height and the same time then that will be up first on the ground is an object with
a mass greater. (3) Misconception cause can not be clearly known. But it is
possible one of the causes is students do not read textbooks properly. Therefore
need to be trained by teachers how to read textbooks properly.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pemahaman dan Miskonsepsi tentang Konsep Gerak dan Gaya pada
Siswa Kelas XI IPA SMAN I Titehena”. Peneliti menyadari bahwa dalam proses
penyusunan skripsi ini ada begitu banyak pihak yang telah berkontribusi besar
dalam proses pengerjaan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Romo Prof. Dr. Paul Suparno, SJ. M.S.T., selaku dosen pembimbing skripsi
yang selalu membimbing, memberikan arahan dan sumbangan pikiran kepada
peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Konrardus Kudarto, S.Pd., selaku kepala SMAN I Titehena yang telah
memberikan izin bagi peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
3.
Ibu Yustina Tuti Lein, S.Pd., selaku guru Fisika SMAN I Titehena yang telah
bersedia memberikan kesempatan kepada peneliti untuk meneliti di kelas
yang beliau ampu.
4.
Bapak Drs. Severinus Domi, M.Si., selaku validator instrumen yang
digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Teman-teman kelas XI IPA SMAN I Titehena atas kerjasamanya selama
penelitian berlangsung.
6.
Bapak Dalu Bernadus, S.Pd., Mama Ignasia Pola Da Silva, S.Pd., adik
Cinona, Deddy, Dominggo, Diana dan Gradil yang selalu memberikan
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semangat, kasih sayang, doa kepada peneliti, serta membantu persiapan
penelitian sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
7.
Dominikus Emanuel yang selalu mengingatkanku sehingga dapat segera
menyelesaikan skripsi ini
8.
Agnes Plewan Bine Jawan selaku partner skripsi yang senantiasa
mengingatkan, menyemangati, dan membantu peneliti selama proses
penyusunan skripsi.
9.
Theresia Emilia Woghe yang telah membantu menjelaskan hal-hal yang
diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Segenap dosen program studi pendidikan Fisika yang telah membimbing,
mendidik, membagikan ilmu, dan pengalaman kepada peneliti selama belajar
di Universitas Sanata Dharma.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
mendoakan dan membantu peneliti dalam menyusun skripsi ini.
Akhir kata peneliti berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya dan dapat dikembangkan menjadi penelitian yang lebih baik.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................... 7
A. Konsep ..................................................................................................... 7
B. Pemahaman Konsep ................................................................................. 7
C. Miskonsepsi ............................................................................................. 8
D. Penyebab Miskonsepsi ........................................................................... 13
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Mendeteksi dan Mengatasi Miskonsepsi .............................................. 19
F. Miskonsepsi pada Bidang Mekanika ..................................................... 20
G. Konsep Gerak dan Gaya ........................................................................ 22
BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................... 42
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 42
B. Waktu dan Tempat ............................................................................... 42
C. Desain penelitian .................................................................................... 43
D. Partisipan ................................................................................................ 44
E. Instrumen .............................................................................................. 44
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................... 50
G. Metode Analisis Data ............................................................................. 51
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA ................................................. 56
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 56
B. Hasil dan Analisis Data .......................................................................... 58
C. Pembahasan ............................................................................................ 68
D. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 77
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 79
A. Kesimpulan ............................................................................................ 79
B. Saran....................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 83
LAMPIRAN ................................................................................................. 85
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Penelitian Tentang Miskonsepsi pada Bidang Mekanika pada
Level SMA ......................................................................................... 21
Tabel 3.1. Keyakinan Jawaban Siswa Berdasarkan CRI ..................................... 43
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis .................................................................. 45
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Wawancara .......................................................................... 49
Tabel 3.4. Kriteria Pengelompokan Siswa Berdasarkan CRI .............................. 51
Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Soal ........................................................................ 51
Tabel 3.6. Contoh Kombinasi antara Setiap Pertanyaan yang Diberikan
dengan CRI ........................................................................................ 52
Tabel 3.7. Format Analisis Data Tes Tertulis untuk Seluruh Siswa .................... 52
Tabel 3.8. Kategori Pemahaman siswa ............................................................... 54
Tabel 4.1. Persentase Tingkat Pemahaman Siswa untuk Setiap Soal .................. 59
Tabel 4.2. Persentase Miskonsepsi Siswa untuk Setiap Soal ............................... 61
Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Pemahaman dan Miskonsepsi untuk
Seluruh Soal pada Setiap Partisipan ................................................... 62
Tabel 4.4. Persentase Pemahaman Berdasakan Sub Topik .................................. 63
Tabel 4.5. Persentase Miskonsepsi Berdasarkan Sub Topik ................................ 64
Tabel 4.6. Bentuk Pemahaman Siswa Berdasarkan Sub Topiknya ..................... 64
Tabel 4.7. Bentuk Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Sub Topiknya ..................... 66
Tabel 4.8 Kiat Mengatasi Miskonsepsi ................................................................ 77
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 86
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian
........................................... 87
Lampiran 3. Surat Keterangan Validasi Instrumen Soal Tes ............................ 88
Lampiran 4. Soal Tes Tertulis ........................................................................... 97
Lampiran 5. Soal Wawancara .......................................................................... 109
Lampiran 6. Kunci Jawaban Tes Tertulis ........................................................ 112
Lampiran 7. Sampel Lembar Jawaban ............................................................. 113
Lampiran 8. Data Hasil Tes Tertulis ................................................................ 138
Lampiran 9. Transkrip Wawancara .................................................................. 147
Lampiran 10. Rangkuman Transkrip Wawancara ........................................... 176
Lampiran 11. Transkrip Jawaban dan Alasan Partisipan ................................. 182
Lampiran 12. Rangkuman Transkrip Jawaban dan Alasan Partisipan ............. 206
Lampiran 13. Data Bentuk Pemahaman dan Miskonsepsi............................... 224
Lampiran 14. Foto-Foto Pelaksanaan Penelitian ............................................. 228
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir setiap kegiatan manusia di dunia ini berkaitan langsung dengan
konsep fisika. Salah satu contoh dari konsep fisika yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari adalah memanaskan air yang merupakan peristiwa
perpindahan kalor. Ilmu fisika merupakan ilmu yang sebenarnya sudah kita
dapatkan dari peristiwa-peristiwa fisika di sekitar kita. Peristiwa-peristiwa
fisika ini kemudian dipelajari kembali dalam pelajaran fisika di sekolah.
Menurut Van Den Berg (1991) siswa tidak mengikuti pelajaran fisika dengan
kepala kosong yang dapat diisi dengan pengetahuan fisika. Tetapi sebaliknya
kepala siswa sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan
dengan pelajaran yang diajarkan.
Pengalaman-pengalaman tersebut membentuk intuisi dan “teori siswa”
mengenai peristiwa-peristiwa fisika dalam lingkungan sehari-hari. Intuisi dan
“teori” yang dibuat belum tentu benar atau sesuai dengan konsep fisika yang
sudah ditemukan oleh ahli sebelumnya. Pada beberapa penelitian dalam
lingkup pendidikan fisika tentang miskonsepsi ditemukan banyak siswa secara
tidak sengaja mengembangkan konsep yang salah secara terus menerus.
Miskonsepsi didefinisikan sebagai kesalahpahaman tentang sebuah
konsep atau pemahaman konsep yang tidak sesuai yang mungkin terjadi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
selama proses belajar mengajar. Van Den Berg (1991) menjelaskan bahwa
miskonsepsi adalah pola berfikir yang konsisten pada suatu situasi atau
masalah yang berbeda-beda tetapi pola berfikir itu salah, atau dengan kata lain
konsep siswa bertentangan dengan konsep fisikawan, biasanya menyangkut
hubungan antar konsep, sedangkan menurut psikologi kognitif timbulnya
miskonsepsi disebabkan adanya asimilasi dan akomodasi pada otak manusia
dalam menanggapi dan memahami informasi yang baru diterimanya.
Menurut Piaget dalam Robert E. Slavin (2008), pengertian asimilasi
adalah proses memahami suatu objek atau peristiwa baru dari skema yang ada,
sedangkan akomodasi adalah proses mengubah skema yang ada agar sesuai
dengan situasi baru. Proses perubahan perkembangan dari asimilasi ke
akomodasi ini, yang dapat menyebabkan miskonsepsi pada suatu konsep.
Miskonsepsi disebabkan oleh berbagai hal misalnya; siswa, guru, sumber
belajar, pengalaman kehidupan dan sebagainya.
Dalam
pembelajaran
miskonsepsi
terjadi
apabila
guru
tidak
memperhatikan miskonsepsi yang sudah terjadi sebelum pelajaran dimulai,
ataupun tidak mampu menanamkan konsep yang benar dalam kegiatan
pembelajaran tersebut, maka miskonsepsi tersebut akan berlanjut dan
digunakan oleh siswa sampai ke sekolah tinggi. Hal ini berlanjut, dikarenakan
konsep-konsep fisika selalu berhubungan satu sama lain sehingga, jika terjadi
miskonsepsi
pada
konsep
sebelumnya
kemungkinan
mempengaruhi
pembelajaran konsep selanjutnya yang berhubungan dengan konsep tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Miskonsepsi banyak terjadi dalam pembelajaran fisika. Dalam artikel
Research on Alternative Conceptions in Science (Wandersee, Minzes, dan
Novak 1994 dalam Suparno 2005), menjelaskan bahwa konsep alternatif
terjadi dalam semua bidang fisika. Dari 700 studi mengenai konsep alternatif
bidang fisika, dan 300 yang meneliti tentang miskonsepsi dalam mekanika;
159 tentang listrik; 70 tentang panas; optika dan sifat-sifat materi; 35 tentang
bumi dan antariksa; serta 10 studi mengenai fisika modern. Dalam artikel ini
dapat dilihat bahwa bidang mekanika berada pada tingkat yang pertama yang
banyak mengalami miskonsepsi.
Penelitian yang dilakukan oleh Martina yang berjudul “Pemahaman
dan Miskonsepsi Konsep Gaya pada Siswa di Empat Sekolah Menengah Atas
Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta,” menunjukan bahwa masih banyak
terjadi miskonsepsi pada konsep gaya. Dalam penelitian ini miskonsepsi
terjadi pada konsep kinematika, Hukum I Newton, Hukum II Newton, Hukum
III Newton, Prinsip Superposisi, dan macam-macam gaya. Dalam Tesis Cicilia
Saw (1990 dalam Van den Berg 1990) yang meneliti miskonsepsi siswa
mengenai gaya pada benda rihat. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa
miskonsepsi gaya pada benda diam, menentukan gaya normal dalam suatu
sistem, Hukum Newton I, Hukum Newton III.
Miskonsepsi juga terjadi dalam materi gerak, misalnya dua benda yang
mempunyai massa yang berbeda dijatuhkan dalam waktu dengan ketinggian
yang sama. Banyak sekali siswa yang menjawab bahwa benda yang
mempunyai massa yang lebih berat akan menyentuh lantai terlebih dahulu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
sedangkan dalam konsep fisika massa tidak berpengaruh pada benda yang
mengalami peristiwa gerak jatuh bebas, dan masih banyak sekali miskonsepsi
yang terjadi dalam materi gerak.
Beberapa hasil penelitian di atas menginspirasi peneliti untuk melakukan
penelitian tentang miskonsepsi yang berhubungan dengan konsep Gerak dan
Gaya. Penelitian ini akan dilakukan di sekolah yaitu pada SMAN I Titehena,
Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Penelitian dilakukan di tempat ini,
karena pada SMAN I Titehena, ini belum pernah dilakukan penelitian yang
berhubungan dengan miskonsepsi. Selain itu, jumlah siswa kelas XI IPA
SMAN I Titehena termasuk sedikit yaitu berjumlah 10 orang.
Jika jumlah siswa sedikit maka kemungkinan guru bisa mengajar dengan
baik, dan siswa akan lebih diperhatikan selama proses pembelajaran. Oleh
karena itu, peneliti dapat mengetahui apakah dengan demikian akan lebih
banyak siswa yang paham akan materi pembelajaran. Jumlah siswa yang
sedikit juga mempermudah peneliti dalam menggali bentuk pemahaman dan
miskonsepsi siswa tentang konsep gerak dan gaya, serta penyebab terjadinya
miskonsepsi pada siswa. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI, karena kelas
ini sudah mendapatkan materi gerak dan gaya saat berada di kelas X, sehingga
mempermudah peneliti untuk mendeteksi miskonsepsi yang terjadi pada
materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka pembatasan dan rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat pemahaman siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena
tahun ajaran 2016/2017 tentang konsep gerak dan gaya?
2. Apakah terjadi miskonsepsi pada pemahaman siswa kelas XI IPA SMAN I
Titehena tahun ajaran 2016/2017 mengenai konsep gerak dan gaya?
3. Apa penyebab terjadi miskonsepsi pada pemahaman siswa kelas XI IPA
SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017 mengenai konsep gerak dan
gaya?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Tingkat pemahaman siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun ajaran
2016/2017 tentang konsep gerak dan gaya.
2. Terjadinya miskonsepsi pada pemahaman siswa kelas XI IPA SMAN I
Titehena tahun ajaran 2016/2017 tentang konsep gerak dan gaya.
3. Penyebab miskonsepsi pada pemahaman konsep mekanika oleh siswa
kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru:
•
Mengetahui hasil belajar siswa tentang konsep gerak dan gaya.
•
Mengatasi
terjadinya
miskonsepsi
dalam
pembelajaran
fisika
khususnya konsep gerak dan gaya.
2. Bagi siswa:
•
Mengetahui seberapa jauh pemahamannya terhadap konsep gerak dan
gaya.
•
Mengatasi miskonsepsi yang mereka miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali konsep yang terbentuk dalam
otak. Ketika berpikir bahwa meja berbentuk bulat dan bukan benda hidup,
maka konsep tersebut akan tetap melekat di kepala, sampai melihat meja yang
lain yang mungkin berbentuk panjang, persegi dan lain sebagainya. Konsep
yang akan melekat di kepala tentang meja adalah meja berbentuk bulat,
persegi, panjang, dan bukan benda hidup. Contoh lainnya adalah manusia.
Manusia merupakan mahkluk hidup yang mempunyai ciri-ciri seperti bisa
bernapas. Kemudian dengan melihat perbedaan ciri-ciri antara manusia dan
meja, otak akan dapat membedakan konsep meja dan konsep manusia.
Menurut Van de Breg (1991), konsep merupakan benda-benda, kejadiankejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri khas data yang
terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol. Konsep juga
merupakan abstraksi dari ciri-ciri suatu yang mempermudah komunikasi
antara manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir. Tafsiran setiap
orang terhadap konsep berbeda-beda sehingga kadang-kadang penafsiran yang
salah terhadap konsep tersebut menyebabkan miskonsepsi.
B. Pemahaman Konsep
Ilmu pengetahuan yang dipelajari tidak terlepas dari konsep. Ilmu
pengetahuan terdiri dari banyak konsep yang terus dikembangkan untuk
kepentingan manusia. Ketika belajar tentang ilmu pengetahuan, secara tidak
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
langsung yang dipelajari adalah sebuah konsep. Konsep tersebut kemudian
berkembang sejalan dengan tingkat pendidikan. Setiap konsep berhubungan
dengan konsep lainnya, misalnya konsep percepatan yang konstan terdapat
dalam konsep gerak lurus berubah beraturan. Dalam mempelajari hubungan
antara dua konsep biasanya terjadi salah tafsiran. Menurut Van de Breg
(1991), seringkali para pelajar hanya menghafalkan definisi konsep tanpa
memperhatikan hubungan antara konsep dengan konsep-konsep lainnya.
Dengan demikian konsep baru tidak masuk jaringan konsep yang telah ada
dalam kepala siswa, tetapi konsep tersebut berdiri sendiri tanpa hubungan
dengan konsep lainnya, maka konsep tersebut tidak bisa digunakan dan tidak
ada artinya sehingga miskonsepsipun terjadi ketika konsep tersebut tetap
dipertahankan.
C. Miskonsepsi
Miskonsepsi (Suparno, 2005) adalah suatu konsep yang tidak sesuai
dengan konsep yang diakui oleh para ahli. Beberapa peneliti lebih suka
mengunakan istilah konsep alternatif, karena dengan istilah itu menunjukan
keaktifan dan peran siswa mengontruksikan pengetahuan mereka. Selain itu,
konsep yang dianggap salah tersebut dalam banyak hal dapat membantu dalam
memecahkan persoalan hidup mereka. Miskonsepsi atau salah konsep
menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau
pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu, misalnya siswa
berpendapat bahwa pada saat seseorang mendorong mobil dan mobil belum
bergerak. Kemudian konsep ini diasumsikan tidak ada gaya yang bekerja pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mobil tersebut. Konsep ini merupakan konsep yang salah meskipun mobil
tidak bergerak, tetapi pada mobil bekerja gaya dorong yang terjadi akibat
dorongan orang tersebut.
Miskonsepsi terdapat dalam semua bidang sains, seperti fisika, kimia,
biologi dan bumi antariksa. Dalam bidang fisika, semua sub bidang juga
mengalami miskonsepsi seperti mekanika, termodinamika, bunyi dan
gelombang, optika, listrik dan magnet, dan fisika modern. Miskonsepsi ada
yang mudah dibetulkan, tetapi ada yang sangat sulit, terlebih bila konsep itu
memang berguna dalam kehidupan yang nyata. Miskonsepsi terjadi di semua
jejang pendidikan, dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, bahkan
juga terjadi pada guru atau dosen.
Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan
yang tidak benar antara konsep-konsep, gagasan intuitif atau pandangan naif.
Novak (1984, dalam Suparno, 2005), mendefinisikan miskonsepsi sebagai
suatu interpretasi konsep-konsep dalam suatu pernyataan yang tidak diterima.
Brown (1989;1992, dalam Suparno, 2005), menjelaskan miskonsepsi sebagai
suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang sekarang
diterima. Feldsine (1987, dalam Suparno, 2005), menemukan miskonsepsi
sebagai suatu kesalahan dan hubungan tidak benar antara konsep-konsep.
Hanya Fowler (1987, dalam Suparno, 2005), menjelaskan dengan rinci arti
miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, pengunaan
konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirarkis konsep-konsep yang
tidak benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Miskonsepsi sendiri terbentuk karena adanya konsep yang salah
dipahami, atau salah diartikan. Van Den Berg (1991) menjelaskan
perkembangan konsep menurut psikologi kognitif, para ahli menyatakan
bahwa manusia tidak lahir dengan kepala kosong seperti tape kaset yang dapat
diisi, tetapi bahwa waktu lahir pun bayi sudah punya isi otak yang
memungkinkan untuk belajar dari lingkungan. Bayi tidak belajar secara pasif
dengan menyerap stimulus (informasi) apa saja dari lingkungannya, tetapi
otaknya sudah selektif dengan memilih informasi apa yang masuk dan dengan
mencari hubungan antara unsur-unsur yang berlainan. Rupanya ada struktur
otak yang sejak semula sudah mengatur lalu lintas informasi di dalamnya dan
lalu lintas informasi dengan dunia luar. Struktur itupun tidak tetap, tetapi
berkembang dengan pengalaman dan umur.
Sekitar 70 tahun Piaget sudah mulai menerangkan konsep kognitif
tersebut dengan istilah dari biologi, yaitu asimilasi (assimilation) dan
akomodasi (accommodation). Dengan asimilasi informasi yang masuk otak
jadi diubah sampai cocok dengan struktur otak sendiri, misalnya seorang anak
kecil sudah mengenal konsep kucing sebagai sesuatu yang bergerak dengan 4
kaki dan ekor. Jika anak tersebut melihat seekor kucing, tidak usah setiap
kucing diberi nama sendiri. Ciri-ciri umum kucing diperhatikan sedangkan
cirri-ciri khas setiap individu kucing diabaikan. Pengamatan disesuaikan
dengan struktur konsep kucing dalam otak. Dengan proses asimalasi lalu lintas
informasi dalam otak bisa lebih efesien. Tetapi asimilasi dapat menyebabkan
kekeliruan, misalnya kalau anak kecil tadi melihat seekor anjing dan berkata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kepada ibunya “itu kucing.” Hasil pengamatan jadi diubah dan disesuaikan
dengan konsep yang sudah ada.
Akomodasi (accommodation) adalah bahwa struktur otak sendiri
menyesuaikan dengan hasil pengamatan, misalnya pada suatu saat anak kecil
akan membedakan antara kucing dan anjing. Struktur otak berubah sampai ada
dua konsep, jika kucing dan anjing dibedakan berdasarkan cirinya. Sebelum
terjadi perubahan konsep anak tersebut mungkin melihat perbedaan kucing
dan anjing dengan matanya sendiri, tetapi tidak menyadari bahwa pengamatan
tentang perbedaan tersebut tidak masuk ke otak.
Sejak lahir manusia sudah berpengalaman dengan peristiwa fisika. Anak
kecil melihat gerak ataupun membuat gerakan dengan melemparkan
permainannya. Anak mengamati air yang mengalir, hujan yang jatuh. Anak
merasakan berat benda, anak menjajaki lingkungannya secara aktif termasuk
peristiwa-peristiwa fisika. Otakpun terus-menerus berkembang melalui proses
asimilasi dan akomodasi, dengan isi otak semula dan perkembangannya sejak
lahir dalam otak manusia “prakonsepsi” (preconception) atau sejenis “teori
anak” mengenai peristiwa-peristiwa fisika.
Banyak peneliti menemukan bahwa siswa telah mempunyai miskonsepsi
atau konsep alternatif sebelum mereka memperoleh pelajaran formal. Menurut
Clement (1987, dalam Suparno, 2005), jenis miskonsepsi yang terjadi adalah
bukan pengertian yang sama selama proses belajar mengajar, tetapi suatu
konsep awal (prakonsepsi) yang dibawa siswa ke kelas formal. Dari sini
tampak pengalaman siswa dengan konsep-konsep itu sebelum pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
formal dikelas, sangat mewarnai miskonsepsi yang dipunyai. Hal ini juga
berarti, siswa sebenarnya sejak awal, bahkan sejak kecil, sudah mengkontruksi
konsep-konsep lewat pengalaman hidup mereka. Semenjak kecil, siswa sudah
belajar untuk mengetahui sesuatu, bukan hanya sejak sekolah formal.
Menurut banyak peneliti (Suparno, 2005), miskonsepsi ternyata terdapat
dalam semua bidang sains, seperti fisika (Comins, 1987; Gilbert dkk., 1982;
Mohapatra, 1998), biologi (Marek dkk., 1994), kimia (Pendley dan Brets,
1994), dan astronomi (Comins, 1993 dalam Wandersee, Mintzes, dan Novak,
1994). Miskonsepsi dalam fisika pun meliputi banyak subbidang seperti
mekanika, termodinamika, optika, bunyi, dan gelombang, listrik dan magnet,
dan fisika modern.
Dari pengalaman, miskonsepsi sulit dibenahi atau dibetulkan terlebih
bila miskonsepsi itu dapat membantu memecahkan persoalan tertentu.
Misalnya, kesalahan mengerti massa dengan berat, agak sulit dipecahkan
karena pengertian yang salah tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Miskonsepsi itu juga tidak hilang dengan metode mengajar klasik, yaitu
ceramah (Clements, 1987, dalam Suparno, 2005), maka mereka menganjurkan
untuk menggunakan cara mengajar baru, yang lebih menantang pengertian
siswa, menimbulkan keraguan dalam pikirannya, dan kebingungan terhadap
konsep awal yang dipegangnya. Beberapa ahli menyarankan menggunakan
peristiwa anomali, yaitu peristiwa yang bertentangan dengan konsep yang
dibawa siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Miskonsepsi juga menghinggapi semua level siswa, mulai dari siswa
sekolah dasar sampai dengan mahasiswa (Gill-Perez, 1990; Brown, 1989,
dalam Suparno, 2005). Bahkan, dari beberapa penelitian, miskonsepsi banyak
terjadi pada guru-guru, sehingga menyebabkan miskonsepsi pada siswa lebih
besar. Miskonsepsi juga terdapat pada buku fisika yang dijual di pasaran.
Akibatnya, baik guru dan siswa yang menggunakan buku itu akan mengalami
miskonsepsi juga. Oleh sebab itu, pembetulan miskonsepsi perlu dilakukan di
semua level dan sasaran tersebut. Inilah tantangan dunia pendidikan fisika.
D. Penyebab Miskonsepsi
Menurut para peneliti miskonsepsi adalah salah konsep yang sebabkan
oleh berbagai hal, yang tidak sesuai dengan konsep yang telah ditemukan oleh
ahli sebelumnya. Banyak terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran fisika
karena berbagai peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan fisika sudah
didapatkan terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendorong
meja, memasak air, bersepeda dan lain sebagainya. Ketika suatu konsep yang
tidak tepat telah terbentuk di kepala maka di sini peran guru dibutuhkan untuk
membantu membetulkan miskonsepsi yang terjadi dengan memberikan
konsep baru yang sesuai dengan konsep para ahli fisika.
Para peneliti miskonsepsi menemukan berbagai hal yang menjadi
penyebab miskonsepsi pada siswa. Secara garis besar, penyebab miskonsepsi
dapat diringkas dalam lima kelompok yaitu: siswa, guru, buku teks,
pengalaman kehidupan, dan metode mengajar. Penyebab yang berasal dari
siswa dapat terdiri dari berbagai hal, seperti prakonsepsi awal, kemampuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tahap perkembangan, minat, cara berpikir, dan teman lain. Penyebab
kesalahan dari guru dapat berupa ketidakmampuan guru, kurangnya
penguasaan bahan, cara mengajar tidak tepat atau sikap guru dalam berelasi
dengan siswa yang kurang baik. Penyebab miskonsepsi dari buku teks
biasanya terdapat pada penjelasan atau uraian yang salah dalam buku tersebut.
Konteks seperti budaya, agama, dan bahasa sehari-hari juga mempengaruhi
miskonsepsi siswa, sedangkan metode mengajar yang hanya menekankan
kebenaran satu segi sering memunculkan salah pengertian pada siswa.
Penyebab-penyebab itu berdiri sendiri, tetapi kadang-kadang saling berkaitan
satu sama lain, sehingga salah pengertiannya menjadi kompleks. Hal ini
menyebabkan semakin tidak mudah untuk membantu siswa mengatasi
miskonsepsi mereka. Penyebab-penyebab tersebut, kemudian dijabarkan
sebagai berikut :
1. Siswa
Miskonsepsi dalam bidang fisika paling banyak berasal dari diri
siswa sendiri. Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan
dalam beberapa hal, antara lain:
•
Prakonsepsi atau konsep awal siswa
Banyak siswa sudah mempunyai konsep awal atau prakonsepsi
tentang suatu bahan sebelum siswa mengikuti pelajaran formal
dibawah bimbingan guru. Konsep awal ini sering kali mengandung
miskonsepsi. Salah konsep awal ini jelas akan menyebabkan
miskonsepsi pada saat mengikuti pelajaran fisika berikutnya, sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kesalahan diperbaiki. Miskonsepsi ini biasanya diperoleh dari
orangtua, teman, sekolah awal, dan pengalaman di lingkungan siswa.
•
Pemikiran asosiatif siswa
Asosiasi siswa terhadap istilah sehari-hari kadang juga membuat
miskonsepsi (Arons, 1981; Gilbert, Watts, Osborne, 1982; Marioni,
1989, dalam Suparno, 2005). Contohnya, siswa mengasosiasikan gaya
dengan aksi atau gerakan. Gaya oleh banyak siswa dianggap selalu
menyebabkan gerakan, maka jika siswa tidak melihat suatu benda
bergerak, maka mereka memastikan tidak ada gaya yang bekerja.
Padahal dalam fisika sebuah benda yang diam bukan berarti tidak ada
gaya yang bekerja pada benda tersebut, contohnya saja buku diletakan
diatas meja, ada gaya normal dan gaya gravitasi yang bekerja pada
buku tersebut.
•
Pemikiran humanistik
Siswa kerap kali memandang semua benda dari pandangan
manusiawi (Gilbert, Watss, Osborne, 1982 dalam Suparno 2005).
Benda-benda dan situasi dipikirkan dalam konteks pengalaman orang
dan secara manuasiawi. Tingkah laku benda dipahami seperti tingkah
laku manusia yang hidup, sehingga tidak cocok. Contohnya adalah
miskonsepsi siswa akan kekekalan energi. Sebagai manusia, bila
bekerja terus atau bermain terus akan menjadi lelah dan lapar. Dari
pengalaman sebagai manusia yang menjadi lapar dan kehabisan energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bila terus bekerja, siswa beranggapan bahwa kekekalan energi itu tidak
mungkin terjadi. Energi yang ada pasti berkurang dan lenyap.
•
Reasoning yang tidak lengkap/salah
Menurut Comins (1993 dalam Suparno, 2005), miskonsepsi juga
dapat disebabkan oleh penalaran siswa yang tidak lengkap, atau salah.
Alasan yang tidak lengkap dapat disebabkan karena informasi yang
diperoleh atau data yang didapatkan tidak lengkap. Akibatnya, siswa
menarik kesimpulan secara salah dan ini menyebabkan timbulnya
miskonsepsi siswa. Pengamatan yang tidak lengkap dan telitipun dapat
menyebabkan kesimpulan yang salah dan mengakibatkan miskonsepsi.
•
Intuisi yang salah
Intuisi yang salah dan perasaan siswa juga dapat menyebabkan
miskonsepsi. Intuisi adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang
secara spontan mengungkapkan sikap atau gagasan tentang sesuatu
sebelum secara obyektif dan rasional diteliti. Pemikiran atau
pengertian akan benda atau kejadian yang terus-menerus, akhirnya
secara spontan bila menghadapi persoalan tertentu yang muncul dalam
benak siswa adalah pengertian spontan.
•
Tahap perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai dengan bahan
yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya miskonsepsi siswa.
Siswa yang belum sempurna perkembangan kognitifnya secara formal
akan mengalami kesulitan dalam merumuskan dan memahami konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang abstrak. Miskonsepsi ini kadang muncul apabila guru terburuburu merumuskan konsep fisika dengan rumusan formal atau
matematis tanpa disertai dengan contoh kejadian sehari-hari (Suparno,
2005 dalam Nanda, 2015).
•
Kemampuan siswa
Menurut Suparno siswa dapat mengalami miskonsepsi karena
siswa kurang berbakat di bidang fisika. Siswa yang mengalami
kesulitan menangkap konsep fisika dalam proses pembelajaran, dapat
mempunyai miskonsepsi walaupun sudah dijelaskan secara perlahan
dan berulang-ulang oleh gurunya. Siswa yang IQ-nya rendah dengan
mudah
melakukan
miskonsepsi
karena
mereka
sulit
untuk
mengkontruksi pengetahuan fisika secara lengkap dan utuh.
•
Minat belajar
Berbagai studi menunjukan bahwa minat siswa terhadap fisika
juga berpengaruh dalam miskonsepsi. Secara umum dapat dikatakan
siswa yang berminat pada fisika cenderung mempunyai miskonsepsi
lebih rendah daripada siswa yang tidak berminat pada fisika. Siswa
yang tidak tertarik atau benci pada fisika, biasanya kurang bisa
memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian fisika yang baru.
Mereka bahkan tidak mau mendengarkan gurunya menjelaskan bahan
fisika. Mereka juga tidak mau mempelajari sendiri bahan-bahan fisika
dari buku dengan sungguh-sungguh. Akibatnya, mereka akan lebih
mudah salah menangkap dan membentuk miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Guru atau pengajar
Miskonsepsi selain dapat terjadi karena siswa, juga terjadi karena
guru atau pengajar. Miskonsepsi ini terjadi karena guru kurang menguasai
materi, kurang berkompeten, atau bukan lulusan dari pendidikan fisika,
akibatnya mereka mengajarkan secara keliru pada siswa.
3. Buku teks
Pengunaan
buku
sebagai
media
pembelajaran
juga
dapat
menyebabkan miskonsepsi. Penyebab miskonsepsi ini adalah bahasa yang
sulit dipahami, penjelasan yang kurang benar, penggunaan gambar dan
tabel yang kurang tepat membuat siswa menjadi salah mengerti sehingga
terjadi miskonsepsi (Suparno, 2005).
4. Pengalaman kehidupan
Miskonsepsi bisa terjadi karena pengalaman, bahasa sehari-hari,
teman lain, keyakinan dan ajaran agama (Suparno, 2005). Miskonsepsi
yang disebabkan oleh pengalaman contohnya dalam kehidupan sehari-hari
siswa mengalami, bahwa mereka merasa lelah setelah bekerja keras. Motor
akan mengalami kehabisan bahan bakar bila dipakai terlalu lama. Tampak
bahwa energi hilang dan tidak kekal. Di sini siswa berpikir tentang
kekekalan energi dalam pengertian yang terbatas dan tidak dalam
pengertian luas (Stavy, 1991 dalam Suparno, 2005). Miskonsepsi yang
datang dari pengunaan bahasa sehari-hari misalnya, dalam bahasa seharihari siswa mengerti dan mengunakan istilah berat dengan satuan kg, tetapi
dalam fisika berat adalah suatu gaya, dan satuanya adalah newton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Teman lain atau teman dalam kelaspun dapat memicu terjadinya
miskonsepsi. Misalnya ketika belajar temannya menjelaskan suatu konsep
fisika yang sebenarnya salah, tapi karena dijelaskan dengan sangat
meyakinkan, teman-teman yang lain tidak kritis untuk membantah atau
membenahi konsep tersebut, sehingga konsep tersebut akan diyakini
sebagai konsep yang benar. Miskonsepsi dapat disebabkan oleh keyakinan
dan agama. Menurut kitab suci ada beberapa hal yang berbeda dengan
konsep para ahli sehingga terjadi miskonsepsi.
5. Metode pengajaran
Beberapa metode mengajar yang digunakan guru, terlebih yang
menekankan satu segi saja dari konsep bahan yang digeluti, meskipun
membantu siswa menangkap bahan, tetapi sering mempunyai dampak
jelek yaitu memunculkan miskonsepsi siswa. Guru perlu kritis dalam
menggunakan metode pembelajaran, dengan tidak membatasi pengunaan
metode pembelajaran dengan satu metode saja.
E. Mendeteksi dan Mengatasi Miskonsepsi
Sebelum mengatasi miskonsepsi, sebaiknya dideteksi dulu penyebab dari
miskonsepsi tersebut (Suparno, 2005). Salah satu cara yang digunakan adalah
tes multiple choice dengan reasoning terbuka. Menurut Amir dkk (1987,
dalam Supano, 2005), tes ini merupakan tes pilihan ganda (multiple choice)
dengan pertanyaan terbuka, dimana siswa harus menjawab dan menulis
mengapa ia mempunyai jawaban seperti itu. Treatgust (1987, dalam Suparno,
2005), menggunakan pilihan ganda dengan alasan (reasoning). Dalam bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
alasan, siswa harus menulis mengapa ia memilih jawaban tersebut. Beberapa
peneliti juga mengunakan tes wawancara untuk mengetahui miskonsepsi.
Tujuan dari wawancara adalah untuk meneliti bagaimana siswa berpikir, dan
mengapa mereka berpikir seperti itu (Suparno, 2005).
Setelah mendeteksi miskonsepsi yang terjadi, dilanjutkan dengan
mencari berbagai cara untuk mengatasinya. Menurut Suparno (2005), banyak
penelitian telah dilakukan oleh para ahli pendidikan fisika, biologi, kimia dan
astronomi yang mengungkapkan bermacam-macam kiat untuk membantu
siswa memecahkan persoalan miskonsepsi. Untuk mengetahui lebih lanjut
miskonsepsi yang terjadi di dalam pembelajaran fisika, guru perlu mencari
tahu penyebab yang terjadi kemudian mengatasinya, misalnya miskonsepsi
terjadi karena penyampaian materi oleh guru yang belum jelas karena
menggunakan metode pengajaran yang belum tepat, maka guru perlu
mengganti metode pengajaran yang digunakan. Selanjutnya untuk menemukan
penyebab ataupun asal miskonsepsi yang terjadi pada siswa, guru bisa dengan
memberikan wawancara kemudian memberikan tes secara tertulis ataupun
lebih banyak memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi
ataupun
memberikan pendapat (Suparno, 2005).
F. Miskonsepsi pada Bidang Mekanika
Miskonsepsi banyak terjadi dalam bidang fisika. Wandersee, Mintzes,
dan Novak (1994, dalam Suparno, 2005), dalam artikel mengenai Research
on alternative conceptions in science, menjelaskan bahwa konsep alternatif
terjadi dalam semua bidang fisika. Dari 700 studi mengenai konsep alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
bidang fisika, ada 300 yang meneliti miskonsepsi dalam mekanika; 159
tentang listrik; 70 tentang panas, optika, dan sifat-sifat materi; 35 tentang
bumi dan antariksa; serta 10 studi mengenai fisika modern. Dari daftar diatas
terlihat jelas bahwa mekanika berada diurutan teratas dari bidang-bidang fisika
lainya yang mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi terjadi pada bidang
mekanika yaitu gerak, vektor,
Gaya, Massa dan Berat, Hukum Newton,
Mekanika Fluida dan Kerja, Kekekalan Energi dan Momentum.
Kebanyakan soal mekanika dapat dipecahkam dengan tiga hukum saja,
yaitu Hukum Newton I, II, III dan Hukum Gravitasi Newton (Van de Berg,
1990). Bidang mekanika sangat berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
Ketika belajar mekanika kepala siswa sudah dipenuhi oleh segala prakonsep
ataupun pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan bidang tersebut.
Prakonsep atau intuisi tersebut justru sering menganggu dari pada membantu
siswa mempelajari mekanika.
Dalam tabel 2.1 dibawah ini ditunjukan beberapa miskonsepsi yang
terjadi dalam bidang mekanika (Van de Berg, 1990).
Tabel 2.1 Penelitian Tentang Miskonsepsi pada Bidang Mekanika pada
Level SMA
No
1
2
3
4
Miskonsepsi
Benda diam, maka tidak ada gaya yang bekerja pada
benda.
Gaya normal adalah sama dengan arah berlawan
dengan gaya gravitasi pada benda di bidang miring.
Benda didorong dan tidak bergerak maka gaya
gesekan dianggap lebih besar daripada gaya dorong
atau tidak ada.
Kedua benda yang massanya berbeda kemudian
dijatuhkan dari ketinggan yang sama, dengan waktu
yang sama dan gesekan dengan udara diabaikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5
6
7
8
9
10
maka benda yang akan menyentuh lantai dahulu
adalah benda yang massanya lebih besar.
Panjang lintasan tidak berpengaruh pada gerak
vertikal dan horizontal, dan variabel tertentu di
abaikan dalam peristiwa ini.
Perbedaan jarak dan perpindahan
Benda yang mempunyai kedudukan yang sama
dengan benda lainya akan mempunyai kecepatan
yang sama pula.
Gaya-gaya yang bekerja pada bola yang lemparkan
secara vertikal ke atas.
Gerak semula tidak berpengaruh lagi ketika sebuah
gaya bekerja pada sebuah benda.
Mengambarkan gaya sentripetal dan gaya sentrifugal
pada benda yang melingkar dengan besar masingmasing sama.
G. Konsep Gerak dan Gaya
1. Gerak lurus, perpindahan, dan jarak
Suatu benda dikatakan bergerak jika posisinya selalu berubah
terhadap suatu acuan. Misalnya, bus yang sedang bergerak meninggalkan
terminal (acuan). Gerak lurus adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus. Posisi (besaran vektor) adalah letak suatu benda pada suatu waktu
tertentu terhadap suatu acuan tertentu (Kanginan, 2002). Jarak (besaran
skalar) adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam
selang waktu tertentu (Kanginan, 2002). Perpindahan (besaran vektor)
merupakan perubahan posisi suatu benda dalam selang waktu tertentu
(Kanginan, 2002). Perpindahan adalah vektor, yang ekornya berimpit
dengan posisi awal dan kepalanya berimpit dengan posisi akhir benda.
Perhatikan gambar 2.1 berikut. Kereta I bergerak dari A ke B,
sedangkan kereta II bergerak dari B ke A. Misalnya panjang lintasan AB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
adalah 100 m. Kereta I dan kereta II menempuh jarak yang sama yaitu 100
m, namun arah perpindahannya berbeda. Kereta I berpindah 100 m ke arah
kanan sedangkan kereta II berpindah 100 m ke arah kiri. Hal ini
menunjukkan bahwa jarak tidak bergantung pada arah sehingga termasuk
besaran skalar. Sedangkan perpindahan bergantung pada arah sehingga
termasuk besaran vektor. Kanginan (2002) mengatakan apabila kereta I
bergerak dari A ke B dan kembali lagi ke A maka perpindahan (∆𝑥 = 0),
tetapi jaraknya tidak nol (Jarak = AB + BA).
Gambar 2.1 Konsep Jarak dan perpindahan
2. Kecepatan, kecepatan rata-rata, dan kecepatan sesaat
Setiap benda yang bergerak pasti mempunyai kecepatan. Kecepatan
merupakan besaran vektor (memiliki arah). Ada dua pengertian kecepatan,
yaitu: kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat. Bila suatu benda
memerlukan waktu (∆𝑡) untuk mengalami perpindahan (∆𝑠), maka
termasuk
kecepatan
rata-rata.
Untuk
kecepatan
rata-rata berlaku
persamaan sebagai berikut (Kanginan, 2002):
perpindahan
Kecepatan rata-rata = waktu yang diperlukan =
∆𝐬
∆𝒕
=
𝑆2 −𝑆1
𝑡2 −𝑡1
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Arah kecepatan searah dengan perpindahan (∆𝑠). Kecepatan sesaat adalah
kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol. Secara matematis
ditulis sebagai berikut (Kanginan, 2002):
Kecepatan sesaat = lim∆𝑡→0
∆𝑠
(2)
∆𝑡
3. Kelajuan
Menurut Kanginan (2002), kecepatan berbeda dengan kelajuan.
Kelajuan merupakan besaran skalar atau tidak bergantung pada arah.
Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu benda yang bergerak, atau jarak
yang ditempuh benda tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
Kelajuan rata-rata =
jarak total yang ditempuh
waktu yang diperlukan
𝑠
=𝑡
(3)
Satuan kecepatan dan kelajuan adalah satuan jarak dibagi satuan waktu,
yang sering digunakan adalah satuan: m/s dan km/jam.
4. Percepatan
Percepatan adalah besaran vektor. Suatu benda yang kecepatannya
berubah terhadap waktu dikatakan mengalami percepatan. Karena
kecepatan adalah besaran vektor, maka kecepatan dapat berubah melalui
dua cara, yaitu berubah besarnya (bertambah atau berkurang) dan berubah
arahnya. Jika sebuah benda mengalami perubahan kecepatan (∆𝑣) dalam
selang waktu (∆𝑡); maka percepatan rata-ratanya (𝑎�) adalah (Kanginan,
2002):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
𝑎� =
∆𝑣
∆𝑡
=
𝑉2 −𝑉1
𝑡2 −𝑡1
,
(4)
dengan 𝑉2 adalah kecepatan pada saat 𝑡 = 𝑡2 dan 𝑉1 adalah kecepatan pada
saat 𝑡 = 𝑡1 .
Sedangkan persamaan percepatan sesaat (𝑎𝑠𝑒𝑠𝑎𝑎𝑡 ) (Giancoli, 2001):
∆𝑣
𝑎𝑠𝑒𝑠𝑎𝑎𝑡 = lim∆𝑡→0 ∆𝑡 =
𝑑𝑣
𝑑𝑡
(5)
5. Gerak lurus beraturan (GLB)
Ketika suatu benda menempuh jarak yang sama dalam selang waktu
yang sama, maka benda tersebut dikatakan melakukan gerak beraturan.
Jika gerak tersebut terjadi pada garis lurus atau dalam suatu lintasan lurus,
maka disebut gerak lurus beraturan. Dengan kata lain gerak lurus beraturan
adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap atau
percepatan nol (Kanginan, 2002). Dalam grafik dapat digambarkan pada
gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2 Grafik kecepatan terhadap waktu benda GLB
GLB dapat dinyatakan dengan persamaan (Kanginan, 2002):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(∆s = 𝑣. 𝑡 atau 𝑠 = 𝑠0 + 𝑣. 𝑡)
(6)
Keterangan: ∆𝑠= perpindahan; 𝑠= posisi akhir benda terhadap titik acuan;
𝑠0 = posisi awal benda terhadap titik acuan; dan 𝑣 =
kecepatan yang besar dan arahnya konstan.
Secara umum dituliskan (Kanginan, 2002):
𝑠
𝑣 = 𝑡 atau 𝑠 = 𝑣𝑡
(7)
Keterangan: 𝑣 = kecepatan (m/s); 𝑠 = jarak (𝑚) 𝑑𝑎𝑛 𝑡 = waktu (𝑠)
6. Gerak lurus dengan percepatan tetap (GLBB)
Sebuah benda yang bergerak, akan mempunyai percepatan jika
kecepatannya berubah. Jika perubahan kecepatan benda terjadi secara
teratur dan lintasan benda tersebut lurus, maka gerak benda tersebut
dinamakan gerak lurus berubah beraturan. Dengan kata lain gerak lurus
berubah beraturan adalah gerak pada lintasan lurus dengan percepatan
tetap (Kanginan, 2002).
Hal ini berarti, percepatan sesaat dan percepatan rata-rata gerak ini
mempunyai nilai yang sama. Andaikan sebuah benda bergerak dengan
percepatan (𝑎) tetap, kecepatan awal (𝑣0 ), maka setelah selang waktu (𝑡)
kecepatannya menjadi (Kanginan, 2002):
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡
(8)
dengan kecepatan awal (𝑣0 ), kecepatan akhir (𝑣𝑡 ) dan selang waktu (𝑡);
jarak tempuh benda tersebut dapat dihitung dengan (Kanginan, 2002):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1
𝑠 = 𝑣𝑜 𝑡 + 2 𝑎𝑡 2 ;
(9)
Selain itu pada GLBB juga berlaku persamaan 10. Persamaan ini
digunakan untuk mengetahui kecepatan akhir dari sebuah benda yang
mengalami percepatan tetap pada jarak tertentu dari posisi awalnya tanpa
mempersoalkan selang waktu (Kanginan, 2002):
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑎𝑠
(10)
Ada dua macam GLBB, yaitu gerak lurus dipercepat beraturan (𝑎
berharga positif) dan gerak lurus diperlambat beraturan (𝑎 berharga
negatif). Menurut Kanginan (2002), GLBB dipercepat beraturan terjadi
pada benda yang mengalami pertambahan kecepatan yang sama dalam
selang waktu yang sama. GLBB bisa dimulai dari benda diam (𝑣0 = 0),
seperti pada gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.3 Grafik kecepatan terhadap waktu benda mulai GLBB dari
keadaan diam dipercepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Bisa juga dimulai dari kecepatan tertentu (𝑣0 ≠ 0) seperti pada gambar 2.4
berikut:
Gambar 2.4 Grafik kecepatan terhadap waktu benda mulai GLBB
dari keadaan bergerak
GLBB diperlambat beraturan terjadi pada benda yang mengawali
gerakan suatu kecepatan tertentu dan selanjutnya selalu mengalami
pengurangan kecepatan. Situasi ini dapat digambarkan dalam grafik pada
gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5 Grafik kecepatan terhadap waktu benda mulai GLBB dari
kecepatan tertentu diperlambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
7. Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak suatu benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tertentu tanpa kecepatan awal (𝑣0 = 0). Pada peristiwa benda
jatuh secara bebas, banyak yang menganggap bahwa benda dengan massa
yang lebih besar akan jatuh lebih cepat dibandingkan dengan benda yang
mempunyai massa lebih kecil. Untuk kasus ini Galileo Galilei mendalilkan
bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan konstan yang sama jika
tidak ada udara atau hambatan lainnya. Untuk benda dengan massa besar
udara tidak menjadi penghambat. Sedangkan untuk benda dengan massa
yang lebih kecil dan luas permukaan yang lebih besar, udara akan menjadi
penghambat. Pada keadaan biasa udara hambatan udara bisa diabaikan.
Sumbangan yang diberikan Galileo terhadap pemahaman kita mengenai
gerak benda jatuh dapat dirangkum sebagai berikut (Giancoli, 2001):
Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya
hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan.
Percepatan ini, yang kita sebut dengan percepatan yang disebabkan oleh
gravitasi pada bumi, dengan memberinya simbol 𝑔. Besarnya kira-kira
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠 2 .
Ketika membahas benda-benda yang jatuh bebas kita dapat
menggunakan persamaan pada GLBB, misalnya persamaan jarak:
1
𝑠 = 𝑠0 + 𝑣0 𝑡 + 2 𝑎𝑡 2
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
di mana untuk 𝑎 kita gunakan nilai g yang diberikan di atas. Selain itu,
karena gerak tersebut verikal, kita akan mengganti 𝑠 dengan ℎ, dan
menempatkan ℎ0 di tempat 𝑠0 (Giancoli, 2001). Sehingga persamaan
ketinggian untuk gerak jatuh bebas adalah:
1
ℎ = ℎ0 + 𝑣0 𝑡 + 2 𝑔𝑡 2
(12)
8. Gerak parabola
Gerak parabola adalah gerak dengan lintasan berupa parabola. Gerak
parabola terjadi pada benda ketika berada di udara. Walaupun hambatan
udara seringkali penting, efeknya pada banyak kasus bisa diabaikan dan
kita akan akan mengabaikannya pada analisis berikut. Kita hanya
memandang geraknya setelah dilempar dan bergerak bebas di udara
dengan pengaruh gravitasi semata. Dengan demikian percepatan benda
tersebut disebabkan oleh gravitasi, yang mempunyai arah ke bawah
dengan besar 𝑔 = 9,80 𝑚⁄𝑠 2 , dan kita anggap konstan (khusus untuk
jarak tempuh dan ketinggian maksimumnya di atas Bumi adalah kecil, bila
dibandingkan dengan radius bumi 6400 km).
Galileo adalah yang pertama kali mendeskripsikan gerak peluru
secara akurat. Ia menunjukan bahwa gerak tersebut bisa dipahami dengan
menganalisa komponen-komponen horizontal dan vertikal gerak tersebut
secara terpisah. Untuk mudahnya, kita anggap bahwa gerak dimulai pada
waktu 𝑡 = 0 pada titik awal dari sistem koordinat 𝑥𝑦 (berarti 𝑥0 = 𝑦0 =
0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Sebagai contoh kita akan menganalisis kasus peluru yang
ditembakkan dari sudut atas (lihat gambar 2.6). Vektor kecepatan 𝑣 pada
setiap saat searah dengan gerak bola pada saat itu. Dengan mengikuti
gagasan Galileo kita tangani komponen verikal dan horisontal kecepatan
(𝑣𝑥 dan 𝑣𝑦 ) secara terpisah, dan kita bisa menerapkan persamaan
(Giancoli, 2001):
𝑣 = 𝑣0 + 𝑎𝑡
1
𝑥 = 𝑥0 + 𝑣0 𝑡 + 2 𝑎𝑡 2
𝑣 2 = 𝑣02 + 2𝑎(𝑥 − 𝑥0 )
𝑣̅ =
𝑣+𝑣0
2
[𝑎 = konstan]
(13)
[𝑎 = konstan]
(14)
[𝑎 = konstan]
(15)
[𝑎 = konstan]
(16)
Pertama kita lihat komponen vertikal (𝑦) dari gerak tersebut. Begitu
peluru ditembakkan (pada 𝑡 = 0), peluru mengalami percepatan vertikal
ke bawah (𝑔) percepatan yang disebabkan oleh gravitasi. Oleh karena itu,
𝑣𝑦 terus berkurang sampai peluru mencapai titik tertinggi pada jalurnya.
Setelah mencapai titik puncak peluru akan mengalami pertambahan 𝑣𝑦
dengan arah ke bawah (sampai peluru mengenai lantai). Jika kita
menganggap 𝑦 positif ke atas, berarti 𝑎𝑦 = −𝑔, dan dari persamaan 13
kita bisa menuliskan 𝑣𝑦 = −𝑔𝑡 karena kecepatan awal dalam arah vertikal
(𝑣𝑦0 ) adalah nol. Perpindahan vertikal (𝑦), dinyatakan dengan persamaan
1
𝑦 = − 2 𝑔𝑡 2 , jika kita tentukan 𝑦0 = 0. Sedangkan 𝑣𝑥 konstan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tidak ada percepatan pada arah horisontal (Giancoli, 2001). Kita perlu
menganalisis komponen kecepatan awal secara vertikal (𝑣0𝑥 ) dan
kecepatan secara horisontal (𝑣𝑜𝑦 ). Untuk kecepatan awal secara vertikal
berlaku 𝑣0𝑦 = 𝑣0 sin 𝜃. Untuk kecepatan awal secara horisontal berlaku
𝑣0𝑥 = 𝑣0 cos 𝜃.
Gambar 2.6 Lintasan sebuah peluru yang ditembakan dengan kecepatan awal V 0
dengan sudut θ terhadap garis horisontal
9. Gerak melingkar
Gerak melingkar adalah gerak dengan lintasan berupa lingkaran.
Gerak melingkar dibedakan menjadi dua, yaitu gerak melingkar beraturan
dan gerak melingkar berubah beraturan. Gerak melingkar beraturan adalah
suatu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan kelajuan yang
konstan. Gerak melingkar dengan laju konstan terjadi jika gaya total pada
benda yang diberikan menuju pusat lingkaran. Kecepatannya tidak
konstan, karena arah kecepatan selalu berubah-ubah dengan teratur. Nilai
kecepatannya konstan namun arah kecepatan terus berubah sementara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
benda bergerak dalam lingkaran tersebut seperti pada gambar 2.7 berikut
(Giancoli, 2001):
Gambar 2.7 Sebuah benda kecil bergerak membentuk lingkaran
Sedangkan gerak melingkar berubah beraturan adalah gerak
melingkar dengan percepatan sudut atau percepatan anguler (α) konstan.
Pada gerak melingkar bekerja gaya total. Jika gaya total tidak diarahkan
menuju titik pusat melainkan sudut tertentu, gaya tersebut mempunyai dua
komponen (lihat gambar 2.8). Komponen yang diarahkan menuju pusat
lingkaran
(𝐹𝑅 ),
menyebabkan
percepatan
sentripetal
(𝑎𝑅 )
dan
mempertahankan gerak benda dalam lingkaran. Komponen tangent
terhadap lingkaran tersebut (𝐹𝑡𝑎𝑛 ) bekerja untuk menaikan atau
menurunkan laju, dan dengan demikian menghasilkan komponen
percepatan yang merupakan tangent terhadap lingkaran (𝑎𝑡𝑎𝑛 ). Ketika laju
berubah, komponen tangensial dari gaya akan bekerja (Giancoli,2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 2.8 Gaya dan komponennya pada gerak melingkar berubah
beraturan
Komponen tangensial dari percepatan (𝑎𝑡𝑎𝑛 ) sama dengan perubahan
besar kecepatan benda:
𝑎𝑡𝑎𝑛 =
∆𝑣
∆𝑡
(17)
Percepatan radial (sentripetal) muncul dari perubahan arah kecepatan
dinyatakan dengan:
𝑎𝑅 =
𝑣2
𝑟
(18)
Persamaan (18) menunjukan bahwa percepatan bergantung pada 𝜐
dan 𝑟. Untuk laju yang lebih besar maka semakin cepat pula kecepatan
berubah arah; dan semakin besar radius semakin lambat kecepatan berubah
arah. Vektor percepatan selalu menuju ke arah pusat lingkaran. Tetapi
vektor kecepatan selalu menuju ke arah gerakan. Dengan demikian vektor
kecepatan dan percepatan selalu tegak lurus satu sama lain pada setiap titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dijalurnya untuk melingkar beraturan yang ditunjukan dengan gambar 2.9
berikut (Giancoli, 2001):
Gambar 2.9 Arah sentripetal pada GMB
Percepatan tangensial selalu menuju ke arah tangen dari lingkaran,
dan merupakan arah gerak (parallel terhadap 𝑣) jika laju bertambah (lihat
gambar 2.10). Jika laju berkurang (𝑎𝑡𝑎𝑛 ) menunjukan arah yang antiparalel
terhadap 𝑣. Dalam kedua kasus tersebut 𝑎𝑡𝑎𝑛 dan 𝑎𝑅 selalu tegak lurus
satu sama lain; dan arah keduanya terus berubah sementara benda bergerak
sepanjang jalur melingkarnya. Percepatan vektor totalnya (𝑎) adalah
merupakan jumlah keduanya (Giancoli, 2001):
𝑎 = 𝑎𝑡𝑎𝑛 + 𝑎𝑅
(19)
Karena 𝑎𝑅 dan 𝑎𝑡𝑎𝑛 selalu tegak lurus satu sama lain, besar 𝑎 pada setiap
saat adalah:
2
𝑎 = �𝑎𝑡𝑎𝑛
+ 𝑎𝑅2
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 2.10 Vektor percepatan dan komponennya
10. Kecepatan linier dan kecepatan sudut
Besarnya sudut 𝜃 yang ditempuh dalam selang waktu t disebut
kecepatan sudut (𝜔) gerak melingkar beraturan. Kecepatan sudut disebut
juga kecepatan anguler. Kelajuan linier (𝑣) adalah hasil bagi panjang
lintasan yang ditempuh dengan selang waktu tempuhnya. Rumus
kecepatan sudut seperti berikut (Kanginan, 2002):
𝜃
2𝜋
𝑠
2𝜋𝑅
𝜔=𝑡 =
𝑣=𝑡=
𝑇
𝑇
= 2𝜋𝑓
(21)
= 2𝜋𝑅𝑓
(22)
dengan: 𝜔 =kecepatan sudut (rad/s); 𝑓 =frekuensi(Hz) 𝑇 = periode
(s); 𝑅 = jari-jari (m); 𝑣 = kelajuan linier (m/s)
Hubungan 𝑣 dan 𝜔 adalah:
𝑣 = 𝜔𝑅 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔 =
𝑣
𝑅
(23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
11. Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan bahwa: setiap benda akan diam atau
bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja padanya
bernilai nol (Giancoli, 2001). Ini artinya percepatan benda sama dengan
nol jika gaya total (resultan gaya) yang bekerja padanya sama dengan nol.
Secara matematis: ∑F = 0 (Kanginan, 2002). Setiap benda mempunyai
sifat mempertahankan keadaannya (Giancoli, 2001). Benda yang sedang
bergerak cenderung akan terus bergerak, demikian juga benda yang diam
cenderung akan mempertahankan keadaan diamnya. Sifat tersebut
dinamakan inersia atau kelembaman, dan hukum I Newton juga disebut
sebagai hukum kelembaman (Giancoli, 2002).
12. Hukum II Newton
Hukum II Newton menyatakan bahwa: percepatan yang ditimbulkan
oleh gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan besar gaya itu
dan berbanding terbalik dengan massa benda, arah percepatan sama
dengan arah resultan gaya (Giancoli, 2001). Secara matematis:
𝑎=
∑𝐹
𝑚
atau ∑ F = 𝑚𝑎
(24)
dimana: [𝑎 =percepatan benda (m/s2); 𝑚 = massa benda (kg) dan
∑ F = resultan gaya yang bekerja pada benda (N)].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
13. Massa dan berat
Dalam fisika massa dan berat adalah dua besaran yang berbeda.
Massa: banyaknya zat yang dimiliki oleh suatu benda. Massa merupakan
ukuran inersia benda (Giancoli, 2001), artinya massa suatu benda
menunjukkan
seberapa
besar
kecenderungan
benda
itu
untuk
mempertahankan keadaannya. Kita dapat mengatakan bahwa lebih sulit
menggerakkan benda yang bermassa besar daripada menggerakkan benda
yang bermassa kecil. Atau dapat juga dikatakan bahwa lebih sulit
menghentikan gerak benda bermassa besar daripada menghentikan gerak
benda bermassa kecil jika kelajuannya sama. Istilah sulit di sini
maksudnya adalah memerlukan gaya yang lebih besar. Sedangkan berat
atau gaya berat merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda
yang berada di dekat permukaan bumi (Kanginan, 2002). Jadi berat benda
tergantung pada besarnya gravitasi bumi. Massa dinyatakan dengan simbol
(𝑚), sedang berat (𝑤) dan keduanya memenuhi persamaan: 𝑤 = 𝑚𝑔
dengan 𝑤 = berat (𝑁); 𝑚= massa (kg); 𝑔= percepatan gravitasi.
14. Hukum III Newton
Hukum III Newton menyatakan bahwa: setiap ada gaya aksi selalu
timbul gaya reaksi dalam garis kerja yang sama. Gaya aksi sama besar
dengan gaya reaksi, tetapi arahnya berlawanan (Kanginan, 2002).
Dituliskan: Faksi = −Freaksi . Hukum III Newton ini menunjukkan bahwa
tak ada gaya reaksi tanpa didahului oleh gaya aksi, dan tak ada gaya aksi
yang tak diikuti gaya reaksi. Pasangan gaya aksi-reaksi selalu bekerja pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dua benda yang berbeda, sehingga
gaya-gaya tersebut tidak saling
menghilangkan atau menghasilkan keseimbangan.
15. Gaya gesek
Kita dapat berjalan dan berlari karena adanya gesekan. Pada waktu
kita berjalan, kita memberikan gaya pada lantai. Gesekan pada lantai
memungkinkan lantai memberikan gaya reaksi pada kaki, sehingga kita
dapat bergerak maju. Gerakan sepeda motor atau mobil dapat dihentikan
karena adanya gesekan. Rem karet pada sepeda akan menghambat gerak
putaran roda sepeda motor, sehingga sepeda motor dapat berhenti.
Besarnya gaya gesekan dipengaruhi oleh sifat permukaan sentuh,
makin kasar permukaan sentuh, makin besar gaya gesek yang mungkin
terjadi. Sifat permukaan sentuh dinyatakan dalam bentuk angka
karakteristik, yang disebut koefisien gesek yang dilambangkan dengan (𝜇).
Nilai koefisien gesek tersebut berkisar antara nol dan 1 ( 0≤ 𝜇 ≤1 ). Ada
dua jenis koefisien gesek, yaitu koefisien gesek statis (μ s ) dan koefisien
gesek kinetis (𝜇𝑘 ) dimana 𝜇𝑘 < 𝜇𝑠 (Tipler, 1991).
R
Ada dua macam gaya gesek, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek
kinetis. Gaya gesek statis adalah gaya gesek antara dua buah benda yang
berada dalam keadaan diam sampai siap bergerak. Sedang gaya gesek
kinetis adalah gaya gesek antara dua buah benda yang berada dalam
keadaan bergerak (Tipler, 1991).
Gambar (2.11a), (2.11b), dan (2.11c) di bawah ini adalah gambar
sebuah balok yang diletakkan di atas lantai. Gaya yang bekerja pada balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
adalah gaya berat (𝑤) dan gaya normal (𝑁). Balok akan memberi tekanan
ke lantai sebesar (𝑤) dan permukaan lantai akan memberi gaya pada
permukaan balok sebesar (𝑁). Jika gaya luar yang diberikan lebih kecil
dari gaya gesek (𝐹 < 𝑓𝑠 ) maka benda diam (lihat gambar 2.11a). Jika gaya
luar yang diberikan sama dengan gaya gesek (𝐹 = 𝑓𝑠 ) maka benda masih
tetap diam (lihat gambar 2.11b). Gaya gesek yang melawan gaya luar (𝐹)
sehingga menghambat benda untuk bergerak, disebut gaya gesek statis
(fs). Secara matematis dapat ditulis: (𝑓𝑠 ≤ 𝜇𝑠 𝑁); 𝑁 = gaya normal (Tipler,
1991).
Gambar 2.11a Benda dengan 𝐹 < 𝑓𝑠
Gambar 2.11b Benda dengan 𝐹 = 𝑓𝑠
Jika gaya luar yang diberikan lebih besar dari gaya gesek (𝐹 > 𝑓𝑠 )
maka benda begerak dengan percepatan (𝑎), dan gaya gesek yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
adalah gaya gesek kinetis (𝑓𝑘 ). Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut: (𝑓𝑘 ≤ 𝜇𝑘 𝑁).
Gambar 2.11c Benda dengan 𝐹 > 𝑓𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian
ini
termasuk
jenis
penelitian
deskriptif
kuantitatif
(quantitative research). Dalam penelitian kuantitatif data yang diperoleh
berupa angka. Sedangkan pada penelitian kualitatif deskriptif data yang
diperoleh berupa keterangan atau data kualitatif. Gabungan kedua jenis
penelitian ini akan saling memperjelas satu sama lain. Dalam penelitian ini,
data yang diperoleh akan dianalisis untuk menjelaskan tingkat pemahaman,
terjadinya miskonsepsi dan penyebab miskonsepsi pada siswa kelas XI IPA
SMA mengenai konsep gaya dan gerak.
Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan soal-soal mengenai
konsep gaya dan gerak. Hasil tes pada siswa akan dianalisis untuk mengetahui
apakah terjadi miskonsepsi pada konsep gaya dan gerak. Berdasarkan hasil tes
dilakukan wawancara kepada beberapa siswa untuk mengetahui secara lebih
detail mengenai penyebab terjadinya miskonsepsi.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian
: 8 Agustus dan 15 Agustus 2016
Tempat penelitian
: SMAN I Titehena
Lewolaga, Titehena, Flores Timur, Nusa Tenggara
Timur.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
C. Desain Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan memberikan tes pilihan ganda yang
disertai dengan CRI kepada siswa. Namun skala CRI hanya mengandalkan
kejujuran siswa. Bisa saja yang siswa tuliskan tidak sesuai dengan kenyataan.
Oleh karena itu, setelah tes tertulis serta analisis data mengenai tes selesai
maka perlu dilakukan wawancara kepada partisipan untuk menggali informasi
lain yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini.
Tes tertulis yang berupa pilihan ganda dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai konsep gerak dan gaya.
Siswa diharapkan untuk menyelesaikan tes tersebut berdasarkan kemampuan
siswa mengenai kosep gerak dan gaya. Kemudian skala CRI digunakan untuk
mengetahui apakah siswa yakin dengan jawabannya atau hanya sekedar
menerka jawaban. Untuk mengetahui apakah siswa dalam menjawab soal
sesuai pemahaman mereka atau menerka maka untuk setiap soal siswa diminta
untuk mengisi CRI dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Keyakinan Jawaban Siswa Berdasarkan CRI
Skala
Keterangan
1
Jawaban menerka dengan mempertimbangkan pengetahuan yang dimiliki
2
Jawaban dengan menggunakan pengetahuan dan pikiran tetapi tidak yakin
akan kebenaran jawaban
3
Jawaban dengan menggunakan pengetahuan dan pikiran serta yakin akan
kebenaran jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Untuk memperoleh informasi lebih mengenai penelitian maka dilakukan
wawancara kepada partisipan secara individu dan dalam waktu yang berbeda.
Sebelum wawancara dilakukan peneliti merancang pertanyaan-pertanyaan
wawancara. Wawancara dilakukan setelah analisis data tes tertulis selesai
sehingga peneliti memiliki data mengenai tingkat pemahaman dan
miskonsepsi pasa siswa kelas XI IPA di SMAN I Titehena tersebut.
Wawancara antara peneliti dan partisipan direkam agar memudahkan peneliti
dalam merekap data hasil wawancara.
D. Partisipan
Partisipan penelitian diambil dari kelas XI IPA SMAN I Titehena, Flores
Timur, Nusa Tenggara Timur. Alasan pemilihan partisipan adalah karena
mereka telah mempelajari materi gaya dan gerak pada kelas X SMA.
Partisipan diharapkan memahami materi mengenai gaya dan gerak.
E. Instrumen
Data dikumpulkan dengan dua cara, yaitu:
1. Tes Pilihan Ganda
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dengan soal
pilihan ganda. Pilihan dari soal pilihan ganda harus memiliki pengaruh
terhadap siswa dalam memilih jawaban. Oleh karena itu, pilihan jawaban
dalam soal ini harus terdiri dari jawaban benar dan jawaban pengecoh.
Yang dimaksudkan dengan jawaban pengecoh adalah jawaban yang
mungkin akan dipilih siswa jika tidak menguasai materinya. Tujuan dari
penggunaan soal pilihan ganda adalah agar mudah dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
analisis data. Selain itu soal pilihan ganda merupakan salah satu tes yang
mampu mengukur seluruh bagian dari materi yang akan diujikan.
Jumlah soal tes dalam penelitian ini adalah 25 butir soal mengenai
konsep gerak dan gaya. Dalam penelitian ini soal disusun berdasarkan kisikisi materi dan data miskonsepsi mengenai setiap sub materi yang
biasanya terjadi pada siswa. Bentuk tes tertulis ini adalah soal pilihan
ganda yang dilengkapi dengan CRI (Certainty of Response Index). Pada
CRI siswa diminta untuk menentukan tingkat keyakinan siswa dalam
menggunakan konsep-konsep untuk menyelesaikan soal tes tersebut. Hal
ini akan menunjukan apakah terjadi miskonsepsi atau tidak dalam materi
tersebut.
Kisi-kisi soal yang digunakan dalam penyusunan soal untuk
penelitian ini terdapat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis
No.
Indikator
Keterangan
Jumlah
1 dan 5
2
1.
Gerak jatuh bebas
2.
Perpindahan
2
1
3.
Gerak vertikal ke atas
3
1
4.
Gerak lurus dan gaya
4
1
5.
Arah kecepatan linier
6
1
6.
Gerak parabola
9 dan 10
2
7.
Gaya-gaya dalam gerak melingkar
7
1
8.
Gaya sentripetal
8
1
9.
Resultan gaya pada benda di bidang
11
1
12
1
13 dan 14
2
15
1
datar
10.
Resultan gaya dan gaya gesek
11.
Hukum Newton III
12.
Gaya gesek pada benda diam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No.
Indikator
Keterangan
Jumlah
16 dan 17
2
18
1
13.
Gaya normal
14.
Hukum Newton I
15.
Perlambatan dan gaya gesek
19 dan 20
2
16.
Gaya-gaya ketika benda di udara
21 dan 22
2
17.
Gaya gesek pada benda bergerak
23
1
18.
Gaya aksi reaksi
24 dan 25
2
Melalui CRI dapat diketahui apakah siswa menyelesaikan soal
karena menerka atau karena sungguh-sungguh paham pada materi tersebut.
Selain itu, dapat juga diketahui apakah siswa mengalami miskonsepsi atau
tidak dalam konsep gerak dan gaya. Jika skala CRI rendah dapat diketahui
bahwa siswa kurang memahami konsep gerak dan gaya. Jika skala CRI
tinggi maka diketahui siswa benar-benar yakin akan jawaban tersebut.
Dengan menggunakan diagram penghubung antara jawaban siswa dan
nilai CRI yang dipilih siswa dapat diketahui apakah siswa benar-benar
memahami materi, atau apakah siswa telah mengalami miksonsepsi
mengenai materi gerak dan gaya.
Misalnya pada kisi-kisi nomor 2 yaitu mengenai perpindahan. Pada
materi perpindahan, biasanya siswa memiliki pemahaman bahwa
perpindahan selalu sama dengan jarak, sehingga dapat dibuat soal sebagai
berikut:
Seorang anak berjalan sejauh 4 m ke arah timur, kemudian bergerak ke
utara sejauh 3 m. Setelah itu, anak tersebut berjalan ke barat sejauh 7 m
dan ke selatan sejauh 7 m. Berapa perpindahan anak tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. 21 m
b. 5 m
c. 26 m
d. 3 m
e. 7 m
Pada lembar jawaban telah diberi CRI dengan format lembar jawaban
sebagai berikut:
Lembar Jawaban
Nama:
Kelas :
Perhatikan! Tulislah pilihan jawaban yang menurut anda benar
dengan menggunakan huruf kapital! Berikan skala keyakinan anda
dalam memilih jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada salah
satu dari skala keyakinan!
1. ____
Keterangan
Tidak yakin
Ragu-ragu
Yakin
Skala
1
2
3
Alasan:
_________________________________________________________
_________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Wawancara
Berdasarkan hasil tes tersebut kemudian dilakukan wawancara pada
beberapa siswa untuk mengetahui lebih jelas penyebab miskonsepsi yang
dialami oleh siswa terhadap konsep gerak dan gaya. Wawancara dilakukan
pada partisipan yang memiliki tingkat pemahaman yang berbeda.
Partisipan tersebut terdiri dari siswa dengan tingkat pemahaman tinggi dan
siswa dengan tingkat pemahaman kurang. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui penyebab dari miskonsepsi serta data lain yang diperlukan
untuk memperkaya hasil penelitian mengenai miskonsepsi pada gerak dan
gaya ini.
Wawancara dilakukan langsung kepada 6 orang partisipan dari 10
partisipan tes tertulis. Pada rencana awal peneliti hanya ingin
mewawancarai 4 partisipan yang terdiri dari 2 partisipan dengan tingkat
pemahaman rendah dan 2 partisipan dengan tingkat pemahaman tinggi.
Namun, setelah mengetahui bahwa siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena
hanya
berjumlah
10
orang
maka
peneliti
memutuskan
untuk
mewawancarai 10 orang partisipan tersebut. Pada jadwal wawancara
ternyata partisipan yang hadir hanya 6 orang karena ada kegiatan pramuka.
Oleh karena itu, peneliti hanya mewawancarai 6 orang partisipan tersebut.
Wawancara dilakukan secara individu dengan waktu yang berbeda untuk
setiap partisipan. Wawancara dilakukan setelah dilakukan analisis data
mengenai tes tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kisi-kisi yang digunakan dalam penyusunan pertanyaan wawancara
untuk penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara
No
Indikator
1
Minat Belajar Fisika
2
Pengunaan
metode
Keterangan
Jumlah
1, 2
2
3, 4
2
5
1
belajar
fisika
3
Pengertian Gerak dan Gaya
4
Jarak dan Perpindahan
6, 14
2
5
Gerak Jatuh Bebas
7, 8
2
6
Gerak benda
9
1
7
Gaya-gaya yang bekerja pada
10, 15
2
11,12
2
13
1
sebuah benda.
8
Gaya gesek
9
Gerak vertikal ke atas
Jumlah
15
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan seperti berikut:
1. Apakah anda senang belajar fisika?
2. Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
3. Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisikamu saat
mengajar di depan kelas?
4. Apakah dengan metode tersebut, anda dapat memahami materi
yang diberikan oleh guru mu?
5. Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di
bangku kelas X. Bisakah anda memberikan pengertian gerak dan
pengertian gaya? Apakah anda yakin dengan jawaban tersebut?
Sebutkan alasan anda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas menentukan atau mengukur apakah tes sungguh-sungguh
mengukur apa yang mau diukur yaitu apakah sesuai dengan tujuan
khususnya pemahaman siswa tetang konsep gerak dan gaya. Validitas
menunjuk pada kesesuaian, kepenuh-artian, bergunanya kesimpulan yang
dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Suatu instrumen
disebut valid apabila memang mengukur yang mau diukur. Untuk
menjamin instrumen valid, dilakukan validasi. Validasi instrumen
dilakukan minimal dengan dua cara, yaitu:
a. Dengan meminta penilaian ahli, apakah memang tes itu sungguh sesuai
dengan isi yang mau dites.
b. Dengan menggunakan kisi-kisi yang menunjukan bahwa instrumen itu
memang memuat semua isi yang mau diteskan, bukan hanya sebagian
saja.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukan konsistensi internal dari alat ukur sepanjang
waktu. Reliabilitas sering disebut sebagai konsistensi skor yang diperoleh
untuk setiap individu. Misalnya seorang siswa yang dites pada hari
pertama mendapat skor tinggi, juga mendapat skor tinggi pada tes kedua
tentang hal itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
G. Metode Analisis Data
1. Analisis Tes Pilihan Ganda
Data miskonsepsi diperoleh dari hasil pemberian tes tertulis berupa
soal pilihan ganda yang telah dilengkapi dengan skor CRI. Pada instrumen
dijelaskan keterangan keyakinan partisipan dalam mengerjakan soal.
Pilihan tingkat keyakinan berfungsi untuk mengetahui apakah partisipan
mengerjakan soal tersebut berdasarkan pemahaman konsep atau menerka.
Untuk mengetahui apakah ada miskonsepsi yang terjadi pada konsep gerak
dan gaya, digunakan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Pengelompokan Siswa Berdasarkan CRI
No.
Kriteria
Yakin
Ragu-ragu
Tidak yakin
Jawaban
1.
Benar
Paham
Tidak paham
Tidak paham
2.
Salah
Miskonsepsi
Tidak paham
Tidak paham
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes CRI, jawaban siswa
dinilai dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Soal
Bentuk Soal
Pilihan Ganda
Nilai
Keterangan
1
Jika jawaban benar
0
Jika jawaban salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Jawaban siswa dianalisis dengan metode CRI. Bentuk jawaban siswa
dan pengkategorian adalah sebagai berikut (lihat tabel 3.6):
Tabel 3.6 Contoh Kombinasi antara Setiap Pertanyaan yang Diberikan
dengan CRI
No.
Kriteria
Kriteria CRI
Jawaban
1.
2.
3.
Keterangan
1
2
3
Tidak Yakin
Ragu-ragu
Yakin
A (Benar)

Tidak paham
B (Salah)

Tidak paham
A (Salah)

Tidak paham
C (Benar)

Tidak paham
B (Benar)

Paham
D (salah)

Miskonsepsi
Berdasarkan pengkategorian tersebut maka dapat diketahui jumlah
miskonsepsi untuk setiap nomor soal pada seluruh siswa yang mengikuti
tes tertulis. Untuk mengetahui jumlah digunakan format sebagai berikut:
Tabel 3.7 Format Analisis Data Tes Tertulis untuk Seluruh Siswa
No
Kode
Soal
siswa
A
J
CRI
1
2
∑M
dst.
K
J
3
CRI
1
2
K
3
1
2
dst.
Dengan keterangan sebagai berikut:
J
: Kriteria jawaban
K
: Keterangan
M
: Miskonsepsi
∑P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
P
: Paham
1
: Tidak yakin
2
: Ragu-ragu
3
: Yakin
Berdasarkan hasil analisa diatas dapat diketahui jumlah miskonsepsi
dari setiap soal maupun setiap sub topik. Untuk memperoleh tingkat
miskonsepsi dalam persen dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
•
Persentase untuk setiap soal:
∑M
X = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
•
(1)
Persentase untuk setiap sub topik:
∑M
X = ∑𝑠𝑝𝑡 ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
(2)
Keterangan:
X
: persentase
M
: miskonsepsi
∑
: jumlah
Spt
: soal per topik
Setelah menghitung tingkat persentase, maka ditentukan kategori
tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa mengenai materi yang diujikan
yakni dengan menggunakan statistika distribusi frekuensi grup (interval).
Berdasarkan data persentase tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mengenai konsep gerak dan gaya, maka kita akan membagi dalam tiga
kategori diantaranya kategori tinggi, sedang dan rendah. Pertama harus
ditentukan dulu rangenya yaitu dengan rumus (Suparno, 2011):
Range
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
(3)
Setelah itu kita akan menetukan lebar interval, yaitu dengan rumus
(Suparno, 2011):
Lebar Interval
= Range/3
(4)
Misalnya, untuk data tingkat pemahaman terbanyak, nilai terendah
0, nilai teringgi 50 maka Range = 50 – 0 = 50. Setelah itu, lebar interval
diketahui dari 50 dibagi tiga = 16,6, dapat dibulatkan menjadi 17. Maka
kategori dapat dibagi seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Kategori Pemahaman siswa
Nilai
35-50
17-34
0-16
Keterangan
Tinggi
Sedang
Rendah
2. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan alasan jawaban
siswa pada tes tertulis. Data wawancara berupa rekaman suara selama
wawancara kepada seluruh partisipan. Dari rekaman wawancara tersebut,
dibuat transkrip hasil wawancara. Transkrip data tersebut dibaca ulang
dengan sangat teliti dan diberi tanda/kode (coding). Sedangkan pada tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tertulis, siswa memberikan alasan mengapa siswa memilih jawaban
tersebut. Dari alasan tersebut, kemudian diberi tanda/kode (coding) seperti
pada transkrip wawancara. Coding diwujudkan dalam suatu kata yang
menunjukan isi dari bagian data tertentu. Data-data yang sama kodenya
disatukan sehingga kita tahu pola yang sering muncul dari jawaban
partisipan
terhadap
pertanyaan-pertanyaan
yang
diajukan
dalam
wawancara. Pola yang sama tersebut kemudian diberi nama dengan
konsep tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian kita. Dengan
coding kita dapat mengetahui miskonsepsi seperti apa yang dialami siswa
terhadap topik tersebut; seperti apa pemahaman siswa terhadap topik
tersebut; serta alasan siswa mengalami miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN I Titehena, Flores Timur, NTT pada
tanggal 8 Agustus dan 15 Agustus 2016. Sekolah ini terletak di desa
Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Sekolah ini merupakan sekolah yang belum lama dibuka. Di
sekolah ini terdapat satu guru fisika yang mengajar di kelas X, kelas XI IPA
dan kelas XII IPA. Jumlah kelas XI IPA tahun ajaran 2016/2017 di sekolah ini
hanya ada satu dengan jumlah siswa 10 siswa. Subyek penelitian adalah siswa
kelas XI IPA. Oleh karena itu, jumlah partisipan dalam penelitian ini hanya 10
orang.
SMAN I Titehena juga belum dilengkapi dengan laboratorium IPA.
Ketika peneliti melakukan penelitian, di sekolah ini sedang ada pembangunan
gedung baru untuk keperluan kegiatan pembelajaran. Meskipun demikian,
lingkungan sekolah termasuk tempat yang kondusif untuk melakukan kegiatan
pembelajaran. Dapat dikatakan demikian karena hampir tidak ada aktivitas di
lingkungan sekolah yang mengganggu pembelajaran.
Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data tes tertulis dan tes
wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan treatment apapun
sehingga peneliti tidak mempengaruhi hasil tes tertulis maupun tes wawancara
yang diperoleh. Peneliti terlebih dahulu mengambil data untuk tes tertulis
kemudian baru melakukan wawancara. Pada saat pengambilan data tes tertulis
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
seluruh siswa kelas XI IPA tahun ajaran 2016/2017 SMAN I Titehena hadir.
Tes tertulis dilakukan dalam satu hari dengan jumlah 25 soal selama 90 menit.
Setelah tes tertulis, dilakukan wawancara. Dalam rencana peneliti
melakukan wawancara terhadap seluruh partisipan karena partisipan hanya
berjumlah 10 siswa. Namun, pada saat pelaksanaan wawancara, ternyata tidak
semua siswa hadir karena pada tanggal 15 Agustus 2016 seluruh siswa yang
mengikuti kegiatan pramuka diliburkan. Oleh karena itu, hanya 6 orang
partisipan yang bisa diwawancara.
1. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan oleh peneliti, yaitu perizinan serta persiapan instrumen yang
diperlukan untuk melakukan penelitian. Untuk mendapatkan izin
melakukan penelitian di SMAN I Titehena, peneliti terlebih dahulu
membuat surat perizinan ke sekolah. Peneliti menghubungi kepala SMAN
I Titehena melalui telepon untuk meminta izin penelitian di sekolah.
Peneliti diminta untuk membuat surat izin kepada Dinas Pendidikan
kabupaten Flores Timur. Setelah menyelesaikan perizinan di Dinas
Pendidikan kabupaten Flores Timur, peneliti mengantar surat izin dan
proposal penelitian ke sekolah. Setelah mendapat izin dari sekolah, peneliti
kemudian berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Fisika mengenai
jadwal penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mempersiapkan
instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kemudian divalidasi oleh seorang dosen Fisika. Oleh karena itu, dapat
dipastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini valid
atau benar-benar mengukur yang mau diukur.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pada pertemuan
pertama yaitu pada tanggal 8 Agustus 2016, peneliti melakukan tes tertulis
terhadap seluruh siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun ajaran
2016/2017. Pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 15 Agustus 2015,
peneliti melakukan wawancara terhadap 6 orang partisipan karena hanya
ada 6 siswa yang hadir pada saat itu.
B. Hasil dan Analisis
1. Tes Tertulis
Setelah melakukan tes tertulis, peneliti kemudian memeriksa
jawaban partisipan berdasarkan kriteria yang telah dibuat dalam bab III.
Peneliti memeriksa jawaban partisipan dengan menggunakan format tabel
(3.7) yang terdapat pada bab III. Data hasil penelitian tersebut ada pada
lampiran 8.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tes tertulis yang terdapat
pada lampiran 8, dapat diketahui jumlah partisipan yang memahami
konsep tersebut serta jumlah partisipan yang mengalami miskonsepsi
untuk setiap soal yang diberikan. Dari jumlah tersebut dapat diperoleh
persentase partisipan yang paham dan miskonsepsi dari setiap soal. Cara
untuk mengetahui persentase pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas XI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
IPA SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017 dari setiap soal digunakan
perhitungan dengan menggunakan persamaan (1) dan Persamaan (2)
seperti pada yang telah dijelaskan pada bab III.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
tersebut
diperoleh
persentase
pemahaman dan miskonsepsi untuk setiap soal seperti yang disajikan
dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1 Persentase dan Kategori Tingkat Pemahaman Partisipan untuk
Setiap Soal
Persentase
(%)
1
Jumlah Partisipan
Paham
0
0
Kategori
Tingkat
Pemahaman
Rendah
2
3
30
Sedang
3
1
10
Rendah
4
5
50
Tinggi
5
1
10
Rendah
6
1
10
Rendah
7
1
10
Rendah
8
2
20
Sedang
9
5
50
Tinggi
10
0
0
Rendah
11
1
10
Rendah
12
0
0
Rendah
13
1
10
Rendah
14
0
0
Rendah
15
2
20
Sedang
16
3
30
Sedang
17
0
0
Rendah
18
1
10
Rendah
19
2
20
Sedang
20
0
0
Rendah
21
3
30
Sedang
22
4
40
Tinggi
23
1
10
Rendah
24
0
0
Rendah
25
1
10
Rendah
Nomor
Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 25 butir soal persentase tingkat
pemahaman tertinggi sebesar 50% dari sepuluh partisipan, yaitu pada butir
soal nomor 4 dan 9. Sedangkan persentase pemahaman terendah adalah
0% yaitu pada soal nomor 1, 10, 17, 20, dan 24. Hal ini menunjukan
bahwa tidak ada soal yang benar-benar dipahami oleh seluruh partisipan.
Hanya setengah dari seluruh siswa di kelas XI IPA SMAN I Titehena
tahun ajaran 2016/2017 yang benar-benar memahami konsep yang
diujikan pada soal nomor 4 dan 9 yaitu konsep gerak lurus dan gaya; serta
gerak parabola. Selain itu tidak ada partisipan yang memahami konsep
yang diujikan pada soal nomor 1, 10, 17, 20, dan 24 mengenai konsep
gerak jatuh bebas; gerak parabola; gaya normal; perlambatan dan gaya
gesek; serta gaya aksi reaksi. Pada butir soal yang lain terlihat bahwa ada
partisipan yang memahami konsep yang diujikan. Namun, tingkat
pemahaman partisipan untuk konsep pada setiap soal yang diujikan hanya
berkisar diantara 10% - 40% saja dari sepuluh partisipan.
Tabel 4.2 berikut merupakan tabel persentase miskonsepsi partisipan
untuk setiap soal. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa partisipan
paling banyak mengalami miskonsepsi pada soal nomor 1 dan 13 dengan
persentase sebesar 80%. Sedangkan partisipan paling sedikit mengalami
miskonsepsi pada soal nomor 2 dan 8 dengan persentase sebesar 10%. Hal
ini menunjukan bahwa untuk setiap soal ada partisipan yang mengalami
miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.2 Persentase Miskonsepsi Partisipan untuk Setiap Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Miskonsepsi
Persentase
(%)
1
8
80
Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
Tinggi
2
1
10
Rendah
3
5
50
Sedang
4
2
20
Rendah
5
4
40
Sedang
6
5
50
Sedang
7
3
30
Rendah
8
1
10
Rendah
9
2
20
Rendah
10
6
60
Tinggi
11
3
30
Rendah
12
5
50
Sedang
13
8
80
Tinggi
14
6
60
Tinggi
15
5
40
Sedang
16
3
30
Rendah
17
3
30
Rendah
18
5
50
Sedang
19
4
40
Sedang
20
6
60
Tinggi
21
3
30
Rendah
22
2
20
Rendah
23
4
40
Sedang
24
4
40
Sedang
30
Rendah
25
3
Berdasarkan tabel 4.3 berikut dapat diketahui bahwa partisipan yang
memiliki jumlah pemahaman tertinggi yakni 5 atau setara dengan 20%
adalah partisipan E. Sementara partisipan yang memiliki jumlah
miskonsespi tertinggi yakni 17 atau setara dengan 68% adalah partisipan D
dan E. Sedangkan partisipan yang memiliki jumlah pemahaman terendah
yakni 1 atau setara dengan 4% adalah partisipan A. Sementara partisipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
yang memiliki jumlah miskonsepsi terendah yakni 1 atau setara denga 4%
adalah partsipan J.
Tabel 4.3 Jumlah dan Persentase Pemahaman dan Miskonsepsi untuk
Seluruh Soal pada Setiap Partisipan.
Kode
Partisipan
Jumlah
Pemahaman
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
1
8
3
3
5
2
4
5
4
3
Persentase
Pemahaman
(%)
4
32
12
12
20
8
16
20
16
12
Jumlah
Miskonsepsi
5
8
13
17
17
7
7
15
11
1
Persentase
Miskonsepsi
(%)
20
32
52
68
68
28
28
60
44
4
Pada tabel 4.4 digambarkan data urutan persentase tingkat
pemahaman partisipan berdasarkan sub topik yang diuji dalam penelitian
ini dari yang paling banyak tingkat pemahamannya. Tabel 4.4 menunjukan
bahwa yang termasuk kategori pemahaman tinggi adalah topik gerak lurus
dan gaya; serta gaya-gaya ketika benda di udara. Hanya ada tiga topik
yang termasuk kategori pemahaman sedang yaitu topik perpindahan, gaya
gesek pada benda diam dan gaya setripetal. Sedangkan topik yang lain
termasuk kategori tingkat pemahaman rendah diantaranya terdapat topik
yang paling sedikit dipahami partisipan yaitu resultan gaya dan gaya gesek
serta gerak parabola dengan persentase sebesar 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 4.4 Persentase Pemahaman Berdasakan Sub Topik
No.
1.
2.
3.
4.
5
50
Gaya-gaya ketika benda di
udara
Perpindahan
21 dan
22
2
7
35
3
30
Sedang
Gaya gesek pada benda diam
15
2
20
Sedang
Gaya sentripetal
8
2
20
Sedang
16 dan
17
3
3
15
1
10
Rendah
Arah kecepatan linier
6
1
10
Rendah
Hukum Newton I
18
1
10
Rendah
19 dan
20
23
2
10
1
10
1
10
1
10
1
5
1
5
1
5
0
0
Rendah
0
0
Rendah
Gaya normal
Gerak vertikal ke atas
Perlambatan dan gaya gesek
7.
Gaya gesek pada benda
bergerak
Gaya-gaya
dalam
gerak
melingkar
Resultan gaya pada benda di
bidang datar
Gerak jatuh bebas
Hukum Newton III
Gaya aksi reaksi
8.
(%)
Kategori
Tingkat
Pemahaman
Tinggi
Topik
Gerak lurus dan gaya
5.
6.
Jumlah
Partisipan
Paham
Nomor
Soal
4 dan 9
Resultan gaya dan gaya gesek
Gerak parabola
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
7
Rendah
Rendah
11
1 dan 5
13 dan
14
24 dan
25
12
10
Rendah
Rendah
Rendah
Dari tabel 4.5 ditunjukan bahwa ada topik yang termasuk kategori
miskonsepsi tinggi. Siswa paling banyak mengalami miskonsepsi pada
topik Hukum Newton III dengan persentase miskonsepsi sebesar 70%.
Sedangkan siswa paling sedikit mengalami miskonsepsi pada topik
perpindahan dan gaya sentripetal dengan persentase sebesar 10%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.5 Persentase Miskonsepsi Berdasarkan Sub Topik
Jumlah
Miskonsepsi
(%)
14
70
Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
Tinggi
No
1.
Topik
Hukum Newton III
Nomor
Soal
13 dan 14
2.
Gerak jatuh bebas
1 dan 5
12
60
Tinggi
Gerak parabola
10
6
60
Tinggi
Gerak vertikal ke atas
3
5
50
Tinggi
Arah kecepatan linier
6
5
50
Tinggi
Resultan gaya dan gaya
gesek
Hukum Newton I
12
5
50
5
50
Perlambatan dan gaya
gesek
Gaya gesek pada benda
diam
Gaya gesek pada benda
bergerak
Gaya aksi reaksi
19 dan 20
10
50
5
50
4
40
7
35
Gaya-gaya dalam gerak
melingkar
Resultan gaya pada benda
di bidang datar
Gaya normal
7
3
30
3
30
6
30
5
30
4 dan 9
4
20
Rendah
3.
5.
6.
18
15
23
24 dan 25
11
16 dan 17
21 dan 22
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
7.
Gaya-gaya ketika benda di
udara
Gerak lurus dan gaya
Sedang
8.
Perpindahan
2
1
10
Rendah
Gaya sentripetal
8
1
10
Rendah
Pada tabel 4.6 digambarkan tentang bentuk pemahaman partisipan
mengenai konsep-konsep gerak dan gaya.
Tabel 4.6 Bentuk Pemahaman Partisipan Berdasarkan Sub Topiknya
No.
1
2
Topik
Gerak lurus dan gaya
Pemahaman
• Sebuah meja yang didorong akan terus bergerak jika
diberi gaya luar terhadap meja atau didorong terus
menerus.
• Pada peristiwa bola yang ditendang, bola tersebut
akan tetap bergerak jika diberi gaya luar.
Gaya-gaya ketika benda • Gaya yang bekerja pada bola tenis yang melambung
di udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No.
4
Pemahaman
di udara adalah gaya tarik bumi dan gaya gesek
udara.
• Gaya yang bekerja pada peluru yang berada di udara
adalah gaya yang bekerja adalah gaya tarik bumi dan
gaya gesek udara.
Gaya gesek pada benda Pada peristiwa Riano mendorong lemari yang berada
diam
di atas lantai kasar dan leari tersebut tidak bergerak
disebabkan oleh F gesek = F riano.
Perpindahan
Perpindahan yang dilakukan Rena sejauh 25 Km.
5
Gerak parabola
(Tidak ada partisipan yang paham konsep ini)
6
Hukum Newton III
7
Gaya normal
Meja yang didorong anak tidak bergerak karena gaya
yang diberikan anak terhadap meja sama besar dengan
gaya yang diberikan meja terhadap anak.
Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.
8
Gerak vertikal ke atas
9
Arah kecepatan linier
10
Hukum Newton I
11
Perlambatan dan gaya
gesek
12
Gaya gesek pada benda
bergerak
Gaya aksi reaksi
3
13
14
Topik
16
Gaya-gaya dalam gerak
melingkar
Resultan gaya pada
benda di bidang datar
Gaya sentripetal
17
Gerak jatuh bebas
18
Resultan gaya dan gaya
gesek
15
Gaya yang bekerja pada bola yang dilempar ke atas
dan kemudian jatuh lagi ke bawah adalah gaya dari
tangan, gaya berat, serta gaya gesek dengan udara
Bola yang diikatkan pada tali kemudian diputar dan
tali tersebut putus maka bola akan bergerak ke arah
(B) karena ketika benda yang dililit tali kemudian
diputar, akan bergerak tegak lurus tali jika tali tersebut
tiba-tiba putus.
Pada peristiwa kotak cokelat yang diam di atas meja
maka pernyataan yang salah adalah kotak cokelat
tersebut tidak mengalami gaya apapun.
Mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan tibatiba diberhentikan maka mobil tersebut melambat dan
akhirnya berhenti.
Pernyataan yang salah mengenai gaya gesek adalah
gaya gesek searah dengan gerak benda.
Pasangan aksi reaksi adalah T 1 dan T 3 berarti pada
benda yang berbeda dan memiliki arah yang
berlawanan.
Benda yang bergerak melingkar memiliki kecepatan
sudut dan laju yang konstan.
Gaya gravitasi sama besarnya dengan gaya normal.
Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik
pusat.
Pernyataan salah mengenai benda jatuh dari ketinggian
tertentu adalah massa benda mempengaruhi
percepatan.
(Tidak ada partisipan yang paham konsep ini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pada tabel 4.7 digambarkan tentang bentuk miskonsepsi partisipan
mengenai konsep-konsep gerak dan gaya.
Tabel 4.7 Bentuk Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Sub Topiknya
No.
1
Topik
Gerak jatuh bebas
2
Hukum Newton III
3
Gerak vertikal ke atas
4
Arah kecepatan linier
Miskonsepsi
 Benda yang lebih berat pasti menyentuh lantai
lebih dahulu meskipun dijatuhkan dari ketinggian
yang sama dan dalam waktu yang bersamaan.
 Ketika benda jatuh dari ketinggian tertentu maka:
• kecepatan benda tidak berubah-ubah atau tetap.
• Gerak jatuh benda tidak dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi.
• Kecepatan awal benda tidak sama dengan nol.
• Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih
besar dari gaya yang diberikan meja terhadap anak
sehingga meja yang didorong tidak bergerak.
• Gaya yang diberikan anak terhadap meja adalah 0
N sehingga meja yang didorong tidak bergerak.
• Jika gaya yang diberikan kecil maka besarnya gaya
sama dengan nol.
• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil
karena mobil memberikan gaya sebesar 0 N.
• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil
karena mobil memberikan gaya yang lebih kecil
serta berlawanan gaya gesek.
• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil
karena mobil memberikan gaya yang sama besar
serta searah gaya gesek.
Ada gaya normal yang bekerja pada benda yang
dilemparkan keatas dan jatuh kembali kebawah.
Ketika bola diikatkan pada tali kemudian tali tibatiba terputus maka:
• Bola bergerak ke arah (A) karena bisa bergerak
ke segala arah; bola mengikuti arah putarannya;
dan pasti bergerak ke atas lebih dahulu ketika tali
pengikatnya terputus.
• Bola bergerak ke arah (E) karena benda akan
bergerak tegak lurus titik pusat.
5
6
Resultan gaya dan gaya • Pada buku yang diletakan pada meja yang
gesek
dimiringkan tetap diam gaya geseknya sejajar
dengan bidang dan arahnya ke bawah.
• Pada buku yang terletak pada meja yang
dimiringkan tetap diam gaya geseknya sama
dengan gaya normal.
• Pada buku yang terletak pada meja yang
dimiringkan tetap diam gaya geseknya sama
dengan gravitasi bumi
Hukum Newton I
• kotak cokelat yang diam diatas meja tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
No.
Topik
7
Perlambatan
gesek
8
Gerak parabola
9
Gaya gesek pada benda
diam
10
Gaya gesek pada benda
bergerak
11
Gaya aksi reaksi
12
Gaya-gaya dalam gerak
melingkar
Resultan gaya pada benda
di bidang datar
13
dan
gaya
14
Gaya normal
15
Gaya-gaya ketika benda
di udara
16
Gerak lurus dan gaya
Miskonsepsi
mengalami gaya gesek yang sangat besar.
• kotak cokelat yang diam diatas meja tidak
mengalami gaya berat.
• Mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan
dan diberhentikan secara tiba-tiba akan langsung
berhenti seketika.
• Mobil yang mengalami perubahan kecepatan pasti
mengalami kecepatan berubah beraturan.
• Bom yang dijatuhkan akan membentuk setengah
parabola dan arahnya berlawanan dengan gerak
pesawat.
• Bom yang dijatuhkan dari pesawat yang sedang
bergerak akan tegak lurus permukaan tanah.
 Jika lemari yang didorong diatas lantai kasar tidak
bergerak maka:
• F Riano < F gesek .
 F gesek = 0.
 Jika gaya yang diberikan lebih sedikit maka
besarnya gaya sama dengan nol.
 Gaya gesek tidak menyebabkan benda berhenti
bergerak.
 Gaya gesek memiliki nilai maksimum ketika benda
bergerak.
• F A dan F bearti pasangan aksi reaksi adalah gaya
dari benda yang berbeda dan searah.
• W A dan N A berarti pasangan aksi reaksi adalah
gaya yang berlawanan pada benda yang sama.
• W B dan N B berarti pasangan aksi reaksi adalah
gaya yang berlawanan pada benda yang sama.
• T 1 dan T 2 berarti pasangan aksi reaksi adalah
pasangan gaya yang memiliki arah yang sama.
• T 4 dan T 1
Ketika
benda
bergerak
melingkar
maka
kecepatannya konstan, serta percepatannya konstan.
• Besar gaya gravitasi bumi pada balok sama dengan
nol.
• Besar percepatan gravitasi sama dengan berat
balok.
• Gaya normal balok sama dengan nol
• Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat.
• Gaya normal selalu berlawanan dengan gaya berat.
• Gaya normal memiliki besar yang sama dengan
gaya gesek.
• Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat.
• Gaya dorong dari bola dan racket juga merupakan
gaya yang bekerja pada bola yang melambung di
udara.
• Adanya gaya dorong dari penembak merupakan
salah satu gaya yang bekerja pada peluru di udara.
• Hal yang harus dilakukan agar bola yang ditendang
tetap bergerak adalah dengan mengurangi gaya
gesek tanah, gaya gesek bola, serta gaya gesek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No.
Topik
17
Perpindahan
18
Gaya sentripetal
Miskonsepsi
• Untuk menjaga agar meja yang didorong tetap
bergerak maka yang harus dilakukan adalah
mengurangi gaya gesek lantai dan gaya gesek meja.
Yang merupakan perpindahan adalah jumlah garis
yang sejajar dengan titik A dan H. Partisipan
tersebut
menjelaskan
bahwa
perpindahan
merupakan jarak dari A ke B ditambah jarak dari G
ke H.
Arah gaya sentripetal mengikuti lintasan.
2. Wawancara
Transkrip wawancara dan rangkuman dari transkrip wawancara
dilampirkan pada lampiran nomor 9 dan lampiran nomor 10. Berdasarkan
rangkuman transkrip wawancara ditemukan beberapa miskonsepsi yang tidak
ditemukan dalam tes tertulis. Pertama, mengenai besarnya gaya gesek yaitu
gaya gesek pada bidang kasar lebih kecil dari gaya gesek pada bidang licin.
Kedua, ada miskonsepsi lain yang ditemukan yaitu partisipan masih sering
berpikir bahwa gravitasi merupakan salah satu contoh gaya. Ketiga,
partrisipan beranggapan bahwa F = 0 berbeda dengan tidak ada gaya yang
bekerja.
Dari wawancara ditemukan juga satu hal yang menguatkan hasil tes
tertulis, yaitu miskonsepsi mengenai dua benda dengan massa berbeda yang
dijatuhkan dari ketinggian dan waktu yang sama. Menurut hasil wawancara
partisipan menganggap bahwa benda yang lebih berat akan sampai ke lantai
terlebih dahulu.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil tes tertulis tentang konsep gerak dan gaya ditemukan
bahwa pemahaman partisipan mengenai konsep tersebut kurang. Dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kurang karena ada topik tertentu yang tidak dipahami sama sekali dengan
persentase pemahaman 0%, sedangkan persentase pemahaman tertinggi hanya
mencapai 50% dari 10 partisipan. Ketika ditinjau dari persentase miskonsepsi
untuk setiap sub topik, persentase tertinggi miskonsepsi mencapai 70%
sedangkan miskonsepsi terendah sebesar 10%. Tidak ada sub topik yang luput
dari partisipan yang mengalami miskonsepsi.
Jika ditinjau dari kategori tingkat pemahaman dan kategori tingkat
miskonsepsi partisipan, dapat diketahui bahwa ada banyak topik yang
termasuk kategori tinggi miskonsepsi dan hanya sedikit topik yang termasuk
kategori pemahaman tinggi. Rata-rata topik yang termasuk kategori
miskonsepsi tinggi termasuk pada kategori pemahaman rendah. Namun, tidak
dapat dikatakan bahwa topik dengan persentase miskonsepsi paling tinggi
termasuk dalam topik dengan tingkat pemahaman terendah. Topik dengan
tingkat pemahaman tinggi, ada yang termasuk dalam topik dengan
miskonsepsi sedang dan ada juga yang termasuk kategori miskonsepsi rendah.
1. Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa tentang Konsep Gerak dan Gaya.
Berdasarkan Tabel 4.4 dan tabel 4.5 juga dapat diketahui ada dua topik
yang termasuk kategori pemahaman tinggi yaitu gerak lurus dan gaya; serta
gaya-gaya ketika benda di udara. Topik tersebut juga termasuk dalam topik
dengan kategori miskonsepsi sedang. Hal ini menunjukan bahwa meskipun
banyak siswa yang memahami topik tersebut dengan baik tetapi ada juga
siswa dalam kelas XI IPA SMAN I Titehena yang mengalami miskonsepsi
pada topik tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.4 dan tabel 4.5 juga menunjukan ada beberapa topik yang
termasuk dalam kategori pemahaman rendah. Namun tidak semua topik
dengan kategori pemahaman rendah tersebut masuk dalam kategori
miskonsepsi tinggi. Hal ini menunjukan bahwa jika kebanyakan siswa dalam
kelas tidak memahami dengan baik suatu topik, belum tentu siswa tersebut
mengalami miskonsepsi. Mungkin siswa tersebut hanya belum memahami
materi pada topik tersebut. Topik-topik yang termasuk dalam kategori
miskonsepsi tinggi tersebut diantaranya adalah hukum Newton III; gerak
jatuh bebas; gerak parabola; gerak vertikal ke atas; arah kecepatan linier;
resultan gaya dan gaya gesek; hukum Newton I; perlambatan dan gaya
gesek; serta gaya gesek pada benda diam.
Dalam laporan ini peneliti hanya akan membahas bentuk pemahaman
dan miskonsepsi partisipan pada topik dengan kategori tingkat pemahaman
rendah dan topik dengan kategori tingkat miskonsepsi tinggi. Berdasarkan
tabel 4.6 dan tabel 4.7 dapat diketahui bentuk pemahaman dan bentuk
miskonsepsi yang dialami partisipan pada topik tertentu dalam konsep gerak
dan gaya. Pertama, pada topik gerak jatuh bebas terdapat dua soal yaitu soal
nomor 1 dan 5. Pada soal nomor satu yaitu mengenai kasus benda dengan
massa yang berbeda dijatuhkan dari ketinggian sama diketahui tidak ada
siswa yang memahami konsep tersebut dan 80% dari 10 partisipan
mengalami miskonsepsi. Partisipan tersebut berpikir bahwa benda ketika
benda dengan massa yang berbeda dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pada saat yang bersamaan maka benda dengan massa yang lebih besar akan
menyentuh lantai terlebih dahulu.
Pada soal nomor 5 yaitu tentang pernyataan yang benar mengenai
benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Ada partisipan yang
memahami bahwa massa benda tidak mempengaruhi percepatan. Namun
cukup banyak partisipan yang mengalami miskonsepsi. Partisipan tersebut
berpikir bahwa ketika benda dijatuhkan kecepatan benda tidak berubahubah atau tetap; gerak jatuh benda tidak dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi; serta kecepatan awal benda tidak sama dengan nol.
Kedua, mengenai Hukum Newton III yang diujikan dalam soal tes
dengan nomor soal 13 dan 14. Pada soal nomor 13 terdapat kasus meja
yang didorong tetapi meja tidak bergerak. Partisipan diminta menjelaskan
peristiwa tersebut dalam fisika. Ada partisipan yang memahami bahwa
meja yang didorong anak tidak bergerak karena gaya yang diberikan anak
tersebut terhadap meja sama besar dengan gaya yang diberikan meja
terhadap anak. Namun, ada lebih banyak siswa yang mengalami
miskonsepsi yaitu mereka menganggap bahwa meja tidak bergerak karena
gaya yang diberikan meja lebih besar dan gaya yang diberikan anak
sebesar 0 N.
Pada soal nomor 14 terdapat kasus mobil yang menabrak tembok
tetapi tembok tidak bergerak sama sekali. Partisipan diminta memberikan
alasan kenapa tembok tidak bergerak. Pada soal ini tidak ada partisipan
memahami konsep ini. Sedangkan cukup banyak partisipan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
miskonsepsi. Mereka berpikir bahwa tembok tidak bergerak karena mobil
memberikan gaya sebesar 0 N; mobil memberikan gaya yang lebih kecil
serta berlawanan dengan gaya gesek; mobil memberikan gaya yang lebih
besar serta searah dengan gaya gesek.
Ketiga, mengenai topik gerak vertikal ke atas yang terdapat soal
nomor 3 dalam tes tertulis. Pada bola yang dilempar ke atas kemudian
jatuh ke bawah maka gaya apa saja yang bekerja pada bola tersebut. Ada
partisipan yang memahami bahwa gaya yang bekerja adalah gaya dari
tangan, gaya berat, serta gaya gesek dengan udara. Ada juga partisipan
yang mengalami miskonsepsi. Mereka berpikir bahwa ada gaya normal
yang bekerja pada benda yang dilemparkan ke atas kemudian jatuh ke
bawah.
Keempat, mengenai arah kecepatan linier yang diujikan dalam soal
nomor 6. Pada soal ini terdapat kasus benda yang diikatkan pada tali
kemudian diputar. Jika tali tiba-tiba terputus maka kemanakah arah benda
berdasarkan gambar 1. Ada partisipan yang memahami bahwa benda akan
bergerak kearah (B) yang tegak lurus dengan tali. Sedangkan partisipan
yang mengalami miskonsepsi berpikir bahwa bola akan bergerak ke arah
Gambar 4.1. Ilustrasi benda yang diikatkan pada tali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
(A) karena bisa bergerak ke segala arah. Selain itu ada yang berpikir
bahwa benda akan bergerak ke arah (E) karena benda akan bergerak
dengan arah tegak lurus titik pusat, mungkin karena partisipan tersebut
berpikir bahwa yang merupakan titik pusat adalah titik hitam yang besar.
Kelima, topik resultan gaya dan gaya gesek yang dalam soal tes
diujikan pada soal nomor 12. Kasus pada soal ini adalah sebuah buku
diletakan diatas meja kemudian meja tersebut dimiringkan tetapi buku
tersebut tetap diam. Pada kasus ini tidak ada partisipan yang paham.
Sedangkan partisipan yang mengalami miskonsepsi berpikir bahwa gaya
geseknya sejajar dengan bidang dan arahnya kebawah; gaya gesek sama
dengan gaya normal; serta gaya geseknya sama dengan gravitasi bumi.
Keenam, topik Hukum Newton I yang diujikan pada soal nomor 18
mengenai penyebab benda tetap diam ketika diletakan di atas meja. Ada
partisipan yang memahami bahwa tidak benar jika tidak ada yang bekerja
pada benda tersebut. Sedangkan menurut partisipan yang mengalami
miskonsepsi benda tersebut tetap diam karena tidak mengalami gaya gesek
yang sangat besar serta tidak mengalami gaya berat.
Ketujuh, topik perlambatan dan gaya gesek yang diujikan dalam soal
nomor 19 dan 20. Pada soal nomor 19 ada kasus mobil mainan yang
digerakan dengan gaya konstan, sehingga mobil bergerak dengan
kecepatan kostan. Tiba-tiba dihentikan, maka yang apa yang terjadi pada
mobil tersebut? Ada partisipan yang memahami bahwa mobil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
akan melambat dan akhirnya berhenti bergerak. Sedangkan partisipan yang
mengalami miskonsepsi berpikir bahwa mobil akan berhenti seketika.
Pada soal 20 yang ditanyakan adalah peristiwa apa yang cocok
dengan kasus bus yang bergerak selama 2 detik sejauh 10 m dan pada
menit ketiga bergerak sejauh 12 m. Tidak ada partisipan yang memahami
konsep tersebut. namun ada yang mengalami miskonsepsi. Partispan yang
mengalami miskonsepsi berpikir bahwa mobil yang mengalami perubahan
kecepatan pasti mengalami kecepatan berubah beraturan.
Kedelapan, topik gerak parabola yang diujikan pada soal nomor 10.
Gambar 4.2. Ilustrasi bom yang dijatuhkan dari pesawat
Kasus pada soal ini adalah sebuah bom yang dijatuhkan dari pesawat yang
sedang bergerak maka kemanakah arah jatuhnya bom. Tidak ada
partisipan yang memahami konsep tersebut. Namun, ada partisipan yang
megalami miskonsespsi. Mereka berpikir bahwa bom akan jatuh
membentuk setengah parabola dengan arah berlawanan dengan gerak
pesawat (D). Ada juga yang berpikir bahwa bom akan jatuh tegak lurus
dengan permukaan tanah (B).
Kesembilan, topik gaya gesek pada benda diam yang diujikan pada
soal nomor 15. Kasusnya adalah lemari yang didorong di atas lantai kasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tetapi tidak bergerak. Ada partisipan yang memahami bahwa lemari tidak
bergerak karena gaya gesek sama besar dengan gaya yang diberikan oleh
pendorong. Sedangkan menurut yang mengalami miskonsepsi lemari
tersebut tidak bergerak karena gaya pendorong lebih kecil dari gaya gesek.
Ada juga yang berpikir karena gaya gesek sama dengan nol maka lemari
tidak bergerak. Selain itu ada miskonsepsi lain yaitu partisipan
mengganggap bahwa jika gaya yang diberikan lebih sedikit maka besarnya
gaya sama dengan nol.
2. Penyebab Miskonsepsi
Penyebab terjadinya miskonsepsi pada partisipan tidak dapat diketahui
secara jelas karena keterbatasan alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
Secara garis besar penyebab terjadi miskonsepsi dapat diringkas dalam lima
kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks, pengalaman kehidupan dan metode
mengajar (Suparno, 2005). Dari lima kelompok tersebut, yang paling banyak
menjadi penyebab miskonsepsi adalah siswa sendiri. Berdasarkan hasil
wawancara dan pengamatan peneliti selama melakukan penelitian serta
dikaitkan dengan pendapat ahli maka ada beberapa kemungkinan yang
menjadi penyebab miskonsepsi diantaranya:
1) Pemahaman
awal
(prakonsepsi)
siswa
sebelum
memperoleh
pembelajaran di sekolah.
2) Siswa mengkonstruksi pengetahuan secara tidak sempurna. Hal ini
ditunjukan dari wawancara yang mengatakan bahwa mereka memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
konsep gerak dan gaya, namun ternyata mereka tidak memahami dengan
benar konsep gerak dan gaya.
3) Kemampuan siswa dalam membaca buku teks yang digunakan. Siswa
kelas XI IPA SMAN I Titehena diminta mempelajari terlebih dahulu
buku teks sebelum guru menjelaskan materi. Siswa mungkin saja tidak
membaca dengan baik buku teks sehingga inti dari materi bisa saja tidak
ditangkap dengan baik.
4) Penggunaan bahasa sehari-hari.
Siswa di SMAN I Titehena berbahasa Indonesia di sekolah. Meskipun
menggunakan bahasa Indonesia, dalam fisika kerap istilah yang
digunakan memiliki makna yang berbeda dengan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Teman lain bisa menjadi penyebab miskonsepsi karena siswa lebih
cenderung belajar bersama teman-teman yang mungkin juga mengalami
miskonsepsi sehingga siswa yang bertanya ikut mengalami miskonsepsi.
6) Belum tersedianya laboratorium Fisika sehingga tidak memungkinkan
bagi guru untuk melakukan kegiatan belajar berbasis eksperimen.
Padahal metode praktikum sangat membantu dalam proses pemahaman
meskipun metode ini juga bisa menimbulkan miskonsepsi.
Setiap penyebab miskonsepsi membutuhkan cara untuk mengatasi
miskonsepsi tersendiri. Oleh karena itu, berdasarkan kemungkinan
penyebab miskonsepsi tentang konsep gerak dan gaya pada siswa kelas XI
IPA SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017, disarankan kiat-kiat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
mengatasi miskonsepsi tersebut seperti yang ditunjukan dalam tabel 4.8
berikut:
Tabel 4.8 Kiat Mengatasi Miskonsepsi
Penyebab Miskonsepsi
Prakonsepsi
Kiat Mengatasi
Guru sebaiknya mengecek terlebih
dahulu apakah siswa memiliki
pemahaman awal yang keliru
Siswa tidak membaca dengan
Dilatih oleh guru cara membaca
buku teks secara lengkap dan
buku teks secara lengkap dan jelas
benar
Bahasa sehari-hari berbeda
Dijelaskan perbedaannya beserta
dengan istilah dalam Fisika
contoh.
Teman lain yang mungkin
Siswa diminta untuk bertanya pada
mengalami miskonsepsi tanpa
guru jika siswa tidak memahami
disadari
materi dalam pembelajaran,
sehingga siswa tidak mengalami
miskonsepsi karena teman yang
mengalami miskonsepsi juga
Tidak tersedianya laboratorium Disediakan laboratorium
di sekolah
D. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian terdapat beberapa permasalahan yang
membatasi penelitian ini. Keterbatasan dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Keterbatasan waktu
Pada penelitian ini peneliti mengalami kendala dalam menentukan waktu
penelitian karena sekolah sedang melakukan beberapa kegiatan. Akibatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
peneliti mengalami kekurangan waktu penelitian. Ada juga beberapa
partisipan yang harus meninggalkan tes selama mengikuti tes tertulis
karena harus mengikuti latihan untuk kegiatan HUT RI ke 71.
2. Keterbatasan soal tes
Terdapat beberapa kesalahan pengetikan pada soal yang digunakan
sebagai instrumen tes tertulis. Contohnya pada soal nomor 3 yaitu
mengenai gaya yang bekerja pada benda yang dilemparkan
ke atas.
Seharusnya menggunakan kata benda namun pada kelanjutan soalnya
digunakan kata bola. Selain itu, jumlah soal untuk setiap topik terlalu
sedikit sehingga tidak bisa mengukur dengan jelas pemahaman dan
miskonsepsi siswa mengenai topik tersebut.
3. Keterbatasan peneliti
Peneliti tidak mampu menggali lebih dalam mengenai penyebab terjadinya
miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada saat melakukan wawancara.
4. Metode CRI
Tingkat keyakinan siswa dalam instrumen yang digunakan peneliti tidak
efektif. Peneliti menggunakan pilihan tingkat keyakinan yakin, ragu-ragu,
dan tidak yakin sehingga membingungkan ketika peneliti menganalisis
data tes tertulis.
5. Alasan jawaban siswa tidak dipertimbangkan sebagai penentu apakah
siswa mengalami miskonsepsi atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pemahaman dan miskonsepsi tentang
konsep gerak dan gaya pada siswa kelas XII IPA SMAN I Titehena tahun
ajaran 2016/2017, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat pemahaman siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun ajaran
2016/2017 tentang konsep gerak dan gaya termasuk kurang karena
persentase pemahaman tertinggi hanya mencapai 50% dan persentase
pemahaman terendah 0% jika dilihat berdasarkan topik yang diujikan
dalam materi tersebut. Topik dengan persentase pemahaman tertinggi
adalah gerak lurus dan gaya; serta perpindahan. Rata-rata siswa
memahami bahwa agar sebuah benda yang bergerak tetap bergerak maka
harus diberi gaya dari luar. Siswa juga memahami bahwa gaya yang
bekerja pada benda ketika di udara adalah gaya tarik bumi dan gaya gesek
udara.
2. Tingkat Miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun ajaran
2016/2017 tentang konsep gerak dan gaya termasuk tinggi karena
persentase miskonsepsi tertinggi sebesar 70% dan persentase miskonsepsi
terendah sebesar 10% jika dilihat berdasarkan topik yang diujikan dalam
materi tersebut. Miskonsepsi yang paling sering dialami siswa adalah
konsep mengenai benda dengan massa yang berbeda dijatuhkan dari
ketinggian yang sama. Rata-rata siswa berpikir bahwa benda dengan
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
massa yang lebih besar akan jatuh lebih dahulu ke tanah. Selain itu, pada
kasus meja yang didorong dan tidak bergerak, siswa berpikir bahwa jika
gaya yang diberikan kecil maka besar gaya sama dengan 0 N. Pada topik
gerak parabola khususnya pada kasus bom yang dijatuhkan dari pesawat
yang sedang bergerak, siswa berpikir bahwa bom akan jatuh membentuk
lintasan parabola namun arahnya berlawanan arah gerak pesawat.
3. Penyebab dari miskonsepsi siswa kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun
ajaran 2016/2017 tentang konsep gerak dan gaya tidak dapat diketahui
secara jelas namun terdapat beberapa kemungkinan dari penyebab
miskonsepsi berdasarkan hasil pengamatan yang dicocokan dengan
pendapat ahli. Penyebab tersebut terdiri dari siswa tidak membaca buku
teks dengan lengkap dan benar sehingga siswa perlu dilatih oleh guru cara
membaca buku teks secara lengkap dan jelas; serta penggunaan bahasa
sehari-hari yang berbeda dengan istilah-istilah yang digunakan dalam
Fisika sehingga perlu dijelaskan perbedaan beserta contohnya.
B. Saran
Berdasarkan penemuan dalam penelitian maka dapat disarankan bahwa:
1. Perlu dilakukan upaya meningkatkan pemahaman siswa serta usaha
mengatasi miskonsepsi siswa mengenai konsep gerak dan gaya pada siswa
kelas XI SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017. Salah satu cara untuk
mengatasi miskonsepsi dan meningkatkan pemahaman berdasarkan
penyebab miskonsepsi adalah dengan melatih siswa untuk membaca buku
teks dengan benar serta menjelaskan perbedaan istilah yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
sehari-hari dengan istilah-istilah yang digunakan dalam pembelajaran
Fisika.
2. Perlu dilakukan penelitian mendalam dengan tujuan untuk mengetahui
penyebab dari miskonsepsi yang dialami oleh siswa sehingga siswa dapat
dibantu dengan tindakan yang tepat sesuai dengan penyebab terjadinya
miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas XI SMAN I Titehena tahun
ajaran 2016/2017.
3. Perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi miskonsepsi yang dialami oleh
siswa kelas XI SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017 berdasarkan
penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa.
Dalam penelitian terdapat beberapa kekurangan sehingga perlu
dilakukan perbaikan untuk penelitian selanjutnya yaitu:
1. Melakukan pemeriksaan kembali pada soal tes yang akan digunakan.
2. Membuat kisi-kisi wawancara yang sesuai dengan tujuan dilakukan
wawancara.
3. Memastikan pertanyaan pada wawancara mampu mengukur yang mau
diukur. Misalnya wawancara dilakukan untuk mengetahui secara jelas
penyebab miskonsepsi maka harus dipastikan pertanyaan wawancara
memang bisa menunjukan penyebab miskonsepsi.
4. Pilihan untuk tingkat keyakinan untuk jawaban siswa dalam menjawab
soal harusnya menggunakan dua tingkat keyakinan saja yaitu yakin dan
tidak yakin, sehingga tidak membingungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
5. Peneliti sebaiknya menggunakan alasan sebagai salah satu penentu tingkat
pemahaman dan miskonsepsi siswa.
6. Memastikan jumlah partisipan sebelum melakukan penelitian jika ingin
melakukan penelitian dalam skala besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Berg, E.V.D. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Yogyakarta: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Giancoli, Doglan C. 2001. Fisika 1 edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Iksan. 2008. Miskonsepsi gerak. http://fisikane.blogspot.co.id/2008/05/gerak
.html?m=1. Diunduh: 12 Mei 2015, 03:54.
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Latumaerissa,
Daniel.
2013.
Gaya
dorongan
atau
tarikan.
http://madinganaksaparua-danielsaparua.blogspot.co.id/2013/09/gayadorongan-atau-tsrikan.html?m=1. Diunduh: 12 Desember 2017, 1:44.
Monks, F.J. & Knoer, A.M.P. & Haditono, S. 1982. Psikologi Perkembangan
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
NN.
2014.
Miskonsepsi
pada
http://animahmudah1.blogspot.co.id
Hukum
Newton.
/2014/11/miskonsepsi-pada-hukum-
newton.html?m=1. Diunduh: 9 mei 2016, 5:11.
Norika, Martina Tania. 2014. Pemahaman Miskonsepsi Konsep Gaya pada Siswa
di Empat Sekolah Menegah Atas Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.
Jakarta: Gramedia Widiasrana Indonesia.
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Suwarna. Iwan, Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Matapelajaran
Fisika melalui CRI Termodifikasi.
Tipler, Paul. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Widisudharta.
2016.
Metodologi
penelitian.
http://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html. Diunduh: 26
Mei 2016, 4:02.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 1: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 2: Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 3: Surat Keterangan Validasi Instrumen Soal Tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 4: Soal Tes Tertulis
EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP GERAK DAN GAYA
Petunjuk Umum:
1. Bacalah tiap butir soal dengan teliti!
2. Pilihlah jawaban benar, kemudian tulislah pilihan jawaban Anda pada
lembar jawaban dengan huruf kapital!
3. Tulislah alasan Anda memilih jawaban tersebut pada tempat yang telah
disediakan dalam lembar jawaban!
4. Berilah tingkat keyakinan Anda dalam menjawab semua pertanyaan
dengan member tanda silang (X) pada pilihan keyakinan dalam lembar
jawaban yang telah disediakan!
Selamat Bekerja
Kejujuran Anda Sangat Membantu
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
1. Ada dua bola yaitu bola besi dan bola plastik, kedua bola tersebut dijatuhkan
dari tinggi yang sama, jika berat bola besi 2 kali berat bola plastik maka bola
yang akan jatuh dan lebih dahulu menyentuh lantai adalah…
A. Bola Plastik akan jatuh menyentuh lantaiterlebih dahulu.
B. Bola Besi akan jatuh menyentuh lantai terlebih dahulu.
C. Kedua bola akan jatuh menyentuh lantai secara bersamaan.
D. Bola besi
menyentuh lantai terlebih dahulu karena waktu yang
diperlukan dua kali lebih cepat dari pada bola plastik.
E. Bola plastik menyentuh lantai terlebih dahulu karena waktu yang
diperlukan dua kali lebih cepat dari pada bola besi.
2. Perhatikan Denah dibawah ini !
A
5 Km B
G
10 Km
E
4 Km
8 Km
H
F
5 Km
C
8 Km
D
Jika Rumah Rena berada di titik A, kemudian Rena ingin mengunjungi
temannya di titik H, berapakah perpindahan yang di lakukan rena?
A. 17 Km
B. 13 Km
C. 25 Km
D. 20 Km
E. 44 Km
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Jika sebuah benda dilemparkan ke atas, kemudian mencapai titik tertinggi dan
jatuh kembali ke tanah,seperti gambar dibawah ini, gaya yang bekerja pada
bola tersebut adalah
A. Gaya berat dan gaya normal.
B. Gaya dari tangan, gaya berat dan gaya normal.
C. Gaya berat,gaya gesek dengan udara.
D. Gaya dari tangan, gaya berat, gaya gesek dengan
udara, gaya normal.
E. Gaya dari tangan, gaya berat, gaya gesek dengan
udara.
4. Nina mendorong sebuah meja di atas lantai. Meja bergerak lurus ke kanan
menjauhi Nina.Agar meja tersebut tetap bergerak ke kanan maka yang harus
dilakukan Nina adalah…
A. Mengurangi gaya gesek lantai.
B. Memberi gaya luar terhadap meja (didorong).
C. Memperkecil gaya gesek meja.
D. Mengurangi gaya gesek udara.
E. Mengurangi semua gaya yang bekerja pada benda.
5. Maria menjatuhkan sebuah benda dari ketinggian tertentu tanpa melemparkan
kebawah, pernyataan yang benar tentang peristiwa ini kecuali…
A. Gerak jatuh benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
B. Percepatan yang dimiliki benda adalah konstan.
C. Kecepatan awal benda adalah sama dengan nol.
D. Kecepatan benda tersebut berubah-ubah.
E. Massa benda mempengaruhi percepatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
6. Sebuah benda diikatkan dengan tali dan diputar dengan ujung tali sebagai
pusat lingkaran. Tiba-tiba tali putus dan benda terlempar. Arah gerak bola
setelah tali terputus adalah
A.
(A)
B.
(B)
C.
(C)
D.
(D)
E.
(E)
7. Bagi sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan, maka:
a) Kecepatan Konstan
b) Kecapatan Sudutnya konstan
c) Percepatan konstan
d) Lanjunya konstan
Pernyataan yang benar adalah …
A. a), b) dan c
D. d) saja
B. a) dan b)
E. a), b), c), dan d)
C. b) dan d)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
8. Perhatikan gambar!
Sebuah benda diputar sehingga bergerak mengelilingi suatu titik. Dari
pernyataan dibawah ini, pernyataan yang benar tentang gaya sentripetal adalah
A. Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan kea rah luar.
B. Arah gaya sentripental ke segala arah.
C. Arah gaya sentripental tegak lurus lintasan ke titik pusat.
D. Arah gaya sentripetal mengikuti lintasan.
E. Semua jawaban salah.
9. Anton menendang sebuah bola sehingga bola tersebut mengelinding di atas
permukaan tanah, agar bola tersebut terus bergerak, apakah yang harus
dilakukan…
A. Bola tersebut diberikan gaya dari luar
B. Mengurangi gaya gesek tanah
C. Mengurangi gaya gesek bola
D. Mengurangi gaya gesek bola, gaya gesek dan gaya gesek tanah
E. Mengurangi gaya gesek udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
10. Sebuah bom dijatuhkan dari atas pesawat tempur yang terbang mendatar
seperti gambar dibawah ini…
Seperti pada gambar lintasan yang menunjukan gerakan jatuhnya bola diamati
oleh orang dipermukaan bumi adalah…
A. (A)
B. (B)
C. (C)
D. (D)
E. (E)
11. Sebuah buku diletakan di atas meja,pernyataan yang benar dari peristiwa
tersebut…
A. Gaya gravitasi sama besar dengan gaya normal.
B. Gaya gravitasi arahnya sama dengan gaya normal.
C. Gaya normal balok = 0.
D. Besar percepatan gravitasi = berat balok.
E. Besar gaya gravitasi bumi pada balok = 0.
12. Pada peristiwa nomor 11, jika mejanya dimiringkan ke kanan dan balok tetap
dalam keadaan diam, maka pernyataan yang tepat adalah …
A. Gaya gesek arah kanan balok.
B. Gaya gesek sama dengan gaya normal.
C. Gaya gesek sama dengan gaya gravitasi bumi.
D. Gaya gesek sejajar bidang arah ke atas.
E. Gaya gesek sejajar dengan bidang arah ke bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
13. Seorang anak
berusaha mendorong sebuah meja. Meja tersebut tidak
bergerak. Bagaimana peristiwa ini bisa dijelaskan dalam fisika?
A. Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja adalah sebesar 0 N.
B. Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja lebih besar dari gaya
yang diberikan meja terhadap anak.
C. Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih kecil dari gaya yang
diberikan meja terhadap anak.
D. Gaya yang diberikan anak terhadap meja sama besar dengan gaya yang
diberikan meja terhadap anak.
E. Gaya yang diberikan meja terhadap anak adalah 0 N.
14. Sebuah mobil menabrak sebuah tembok, namun tembok tersebut tidak
bergeser sedikitpun. Hal ini terjadi karena…
A. Mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta searah dengan gaya
gesek.
B. Mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta berlawanan arah gaya
gesek.
C. Mobil memberikan gaya yang sama besar serta searah gaya gesek.
D. Mobil memberikan gaya yang sama besar serta berlawanan arah gaya
gesek.
E. Mobil memberikan gaya sebesar 0 N.
15. Riano berusaha mendorong sebuah lemari yang berada pada sebidang lantai
kasar. Lemari tersebut tidak bergerak sama sekali. Hal yang menyebabkan
peristiwa tersebut terjadi adalah:
A. F Riano < F gesek
B. F Riano = 0
C. F Riano > F gesek
D. F gesek = F riano
E. F gesek = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
16. Manakah pernyataan yang benar mengenai gaya normal?
A. Gaya normal selalu berlawanan dengan gaya berat.
B. Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.
C. Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat.
D. Gaya normal selalu memiliki besar yang sama dengan gaya berat.
E. Gaya normal dan gaya berat selalu saling menghilangkan.
17. Manakah pernyataan yang benar mengenai gaya normal yang bekerja pada
bidang miring?
A. Sama besar dengan berat benda.
B. Lebih besar dari berat benda.
C. Lebih kecil dari berat benda.
D. Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat.
E. Gaya normal mempunyai besar yg sama dengan gaya gesek .
18. Sebuah kotak berisi cokelat terletak di atas meja. Benda tersebut diam. Apa
yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut? Kecuali…..
A. Karena kotak cokelat tersebut tidak mengalami gaya apapun.
B. Karena kotak cokelat mengalami gaya gesek yang sangat besar.
C. Karena kotak cokelat mengalami gaya berat.
D. Karena kotak cokelat mengalami gaya normal.
E. Karena kotak cokelat mengalami gaya berat namun tidak mengalami
gaya tarik atau dorong dari luar.
19. Tommy menarik sebuh mobil mainan dengan gaya konstan sehingga kotak
tersebut bergerak kearah mendatar dengan kecepatan konstan. Jika tiba – tiba
tommy menghentikan gaya yang diberikan pada mobil mainan, maka mobil
mainan tersbut akan……
A. Langsung berhenti seketika.
B. Melambat dan akhirnya berhenti.
C. Melambat lalu mengingkat dan akhirnya berhenti.
D. Bergerak dengan kecepatan konstan
E. Bergerak dengan kecepatan yang meningkat sesaat kemudian
melambat dan akhirnya berhenti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
20. Sebuah bus pariwisata bergerak selama 2 detik sejauh 10 meter. Pada menit
ketiga mobil tersebut telah bergerak sejauh 12 m. Peristiwa manakah dari
pernyataan berikut yang sesuai dengan kejadian tersebut?
A. Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan konstan.
B. Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah beraturan.
C. Bus pariwisata mengalami percepatan.
D. Bus pariwisata mengalami percepatan negatif.
E. Bus pariwisata mengalami percepatan konstan.
21. Perhatikan gaya – gaya berikut:
(1) Gaya tarik bumi
(2) Gaya gesek udara
(3) Gaya dorong dari racket
(4) Gaya gesek dari bola dan racket
Seorang pemain tenis memukul bola sehingga bola tenis tersebut melambung
ke udara. Ketika bola berada di udara, gaya apa saja yang bekerja pada bola
tersebut?
A. (1) dan (4)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (4)
D. (1) dan (2)
E. (1), (2), dan (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
22. Ketika sebuah peluru ditembakan ke udara, ada beberapa gaya yang
mempengaruhi peluru tersebut ketika berada diudara. Perhatikan gaya-gaya
berikut!
(1) Gaya tarik bumi
(2) Gaya dorong dari penembak
(3) Gaya gesek udara
Diantara beberapa gaya berikut, manakah yang benar-benar mempengaruhi
peluru tersebut?
A. (1)
B. (2) dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2)
E. (1), (2), dan (3)
23. Pernyataan yang benar mengenai gaya gesek pada benda yang bergerak pada
bidang yang kasar, Kecuali…
A. Gaya gesek searah dengan arah gerak benda.
B. Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gerak benda.
C. Gaya gesek menyebabkan benda berhenti bergerak.
D. Gaya gesek menyebabkan terjadi perubahan kecepatan.
E. Gaya gesek memiliki nilai minimum ketika benda hendak bergerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
24. Berdasarkan gambar berikut, manakah yang merupakan pasangan aksi dan
reaksi:
NB
NA
A
B
FA
WB
F
FB
WA
Ket :
N B = Gaya normal oleh balok B
W B = Gaya berat oleh balok B
N A = Gaya normal oleh balok A
W A = Gaya berat oleh balok A
F A = Gaya dorong dari balok A
F B = Gaya dorong dari balok B
F = gaya luar yang diberikan ke balok A
A. W A dan N A
B. W B dan N B
C. F A dan F B
D. F A dan F
E. N A dan N B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
25. Dua benda yang masaanya sama digantungkan pada sebuah katrol seperti
gambar dibawah, jika sistem dalam keadaan setimbang, Maka pasangan aksi –
reaksi adalah…..
A. T1 dan T2
B. T1 dan T3
T4
T3
T2
T1
C. T2 dan T3
D. T3 dan T4
E. T4 dan T1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5: Soal Wawancara
Instrumen Penelitian
WAWANCARA
Peneliti membuka wawancara dengan memberikan salam dan menanyakan kabar.
1. Apakah Anda senang belajar fisika?
2. Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
3. Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisika Anda saat mengajar di
depan kelas?
4. Apakah dengan metode tersebut, Anda dapat memahami materi yang
diberikan oleh guru Anda?
5. Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di bangku kelas
X, bisakah Anda memberikan pengertian gerak dan pengertian gaya? Apakah
Anda yakin dengan jawaban tersebut? Sebutkan alasan Anda?
6. Dalam gerak lurus, kita mengenal jarak dan perpindahan. Apa perbedaan jarak
dan perpidahan dalam konsep gerak lurus? Apakah Anda yakin dengan
jawaban Anda? Sebutkan alasan Anda?
7. Ketika sebuah bola saya jatuhkan dari lantai 2, menurut Anda gaya apa saja
yang bekerja pada bola tersebut? Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda?
Sebutkan alasan anda!
8. Jika saya menjatuhkan bola plastik dan bola besi dengan ketinggian dan waktu
yang sama. Dalam peristiwa ini gesekan udara diabaikan, menurut Anda bola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mana yang akan menyentuh tanah? Apakah Anda yakin dengan jawaban
Anda? Sebutkan alasan Anda?
9. Menurut Anda apakah pernyataan ini benar? Dua benda bergerak dalam waktu
yang sama dengan percepatannya yang sama akan menempuh jarak yang
sama. Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan alasan Anda!
10. Sebuah balok diletakan diatas meja, maka percepatan dari balok akan sama
dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar? Apakah Anda
yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan alasan Anda!
11. Mengapa saat kita mendorong tembok dengan gaya sebesar F, tembok tidak
berpindah? Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan alasan
Anda!
12. Bagaimana kerja gaya gesek dari sebuah benda yang bergerak di atas lantai
kasar? Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan alasan Anda!
13. Ketika sebuah bola dilemparkan keatas dari ketinggian tertentu, mencapai titik
tinggi maksimum dan kembali pada ketinggian awal, bagaimana arah dari
kecepatan dan percepatan? Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda?
Sebutkan alasan anda!
14. Seseorang di perahu dayung sedang mencoba menyeberangi sungai yang
mengalir kebarat dengan arus yang deras, orang tersebut berangkat dari sisi
selatan dan mencoba mencapai sisi utara persis di seberang tempat ia mulai.
Apa yang harus dilakukan orang tersebut agar sampai keseberang? Apakah
Anda yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan alasan Anda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
15. Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol maka
benda tidak akan dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan kecepatan
sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar? Apakah
Anda yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan alasan Anda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 6: Kunci Jawaban Tes Tertulis
Kunci Jawaban Tes Tertulis
1. C
6. B
11. A
16. B
21. D
2. C
7. C
12. D
17. C
22. C
3. E
8. C
13. D
18. A
23. A
4. B
9. A
14. D
19. B
24. C
5. E
10. D
15. D
20. D
25. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 7: Sampel Lembar Jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 8: Data Hasil Tes Tertulis
Keterangan simbol pada tabel:
J
: kriteria jawaban
K
: keterangan
M
: miskonsepsi
P
: paham
TP
: tidak paham
B
: benar
S
: salah
1
: tidak yakin
2
: ragu-ragu
3
: yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Tes Tertulis mengenai Pemahaman dan miskonsepsi tentang Gerak dan Gaya pada Kelas XI IPA SMAN I Titehena
No
soal
Kode
Siswa
A
B
CRI
J
1
2
3

K
J
M
S
C
CRI
1
2
D
CRI
K
J

M
S

3
1
2
3
K
J
M
S
E
CRI
1
2
3

CRI
K
J
M
S
TP
B

P
S
1
2
3
K
M
1
S
2
B

TP
B

P
B

P
S
3
S

TP
B

P
S

M
S

M

M
4
S

TP
B

P
S

M
B

P
S

M
5
S

TP
S

M
S

M
S

M
B

P
6
S
M
S
TP
S

M
S

M
B

P
7
S

TP
S
M
S

TP
S

M
B

P
8
S

TP
B
TP
B

TP
B
TP
S

M
9
B

TP
B
P
S

TP
B

P
S

M
10
S
M
B

TP
S

TP
S

M
S

M
11
B
TP
S

TP
S
12
S

M
B

TP
S
13
S

M
S

M
S
14
S
TP
S

M
S
15
B
P
S

M
S
16
S

TP
S

TP
17
S

TP
S

18
B
TP
B

19
B

TP
B
20
S

TP
S













M
B

P
S

M
TP
S

M
S

M
M
S

M
S

M
TP
S

M
S

M

M
S
TP
S
S

M
S

M
S
TP
S

M
S

M
S
P
S

M
S

M
S

P
B
P
S

M
S

M
S
TP
S

M
S







TP


M
TP


M
TP

M
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
soal
Kode
Siswa
A
B
CRI
J
1
2
3
K
J
C
CRI
1
2
3
K
J
D
CRI
1
2
3
K
J
E
CRI
1
2
3
K
J
CRI
1
2
K
3
21
B

TP
B

P
S

M
S

M
S

M
22
S

TP
B

P
S

M
S

M
B

P
23
S

TP
S
TP
B

P
S

M
S

M
24
S

TP
S
M
S
TP
S

TP
S

M
25
S

TP
S
TP
B
TP
S

TP
S

M





Jumlah Paham
1
8
3
3
5
Jumlah Miskonsepsi
5
8
13
17
17
Kode
Siswa
F
G
CRI
No
soal
CRI
K
J
1
2
H
J
3

K
1
1
2
S
S

M
TP
S
S
3
S

TP
B
4
B

TP
5
S

6
S

7
S
8
S
9
S
2
S
S

TP
S
S

TP
TP
S

TP
S

TP
S

TP
S
M
B

K
1
M
M
J
CRI
J
3


I
2
J
3


∑P
∑M
0
8
TP
3
1
1
5
P
5
2
CRI
K
1
2
3
K
J
1

M
TP
S
B

2
3

TP
TP
S
S

M
S

M
S
B

P
B

P
B
TP
S

M
S
TP
S

TP
1
4

M
S

TP
S
M
S

TP
1
5

M
S

TP
S
TP
S

TP
1
3

TP
B

P
B

P
S
TP
2
1

TP
B

P
B

P
B
P
5
2




TP
TP



140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kode
Siswa
F
CRI
No
soal
10
S
11
S
12
S
13
S
14
S
15
S
16
B
17
S
18
B
19
S
20
S
21
B
22
B
23
S
24
B
1
2
H
CRI
K
J
25
G
J
3

K
1
2
I
CRI
J
3
J
K
1
2
CRI
J
3
S

TP
S

M
S

TP
S

TP
S

M
B

TP
S

TP
S

M
S
∑M
K
1
M
∑P
2
3
K
J

M
S

TP
0
6
TP
S

TP
1
3
M
S

TP
0
5
8


1
2
3
M
B

P
S

M
S

M
S

TP
1
TP
S

M
S

M
S

M
S

TP
0
6

M
B

P
S

M
S

M
S

TP
2
5

P
B

TP
B

P
B

P
S

TP
3
3

TP
S

TP
S

M
S
TP
S

TP
0
3

TP
S

TP
S

M
S

M
S

TP
1
5
M
S

TP
S

M
S

M
S

TP
2
4
TP
S
M
S

M
S

M
S

TP
0
6
3






TP
B

P
B
P
B

P
S

TP
S

M
S

TP
B

TP
M
2
S
TP
4

S
Jumlah Paham
Jumlah Miskonsepsi

7

7


P
B

TP
3
TP
S
B

TP
4
2

M
B
S

TP
1
4
S

M
S
S

M
0
4
S

M
5
S
B

1
3
4
P
3
11
1

15
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Tabel Jumlah dan Persentase Pemahaman dan Miskonsepsi untuk Seluruh Soal
pada Setiap Partisipan.
Kode
Partisipan
Jumlah
Pemahaman
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
1
8
3
3
5
2
4
5
4
3
Persentase
Pemahaman
(%)
4
32
12
12
20
8
16
20
16
12
Jumlah
Miskonsepsi
5
8
13
17
17
7
7
15
11
1
Persentase
Miskonsepsi
(%)
20
32
52
68
68
28
28
60
44
4
Tabel jumlah pemahaman dan miskonsepsi setiap soal
Kategori
Kategori
Nomor
Jumlah
Tingkat
Jumlah
Tingkat
Soal
Pemahaman Pemahaman Miskonsepsi Miskonsepsi
0
Rendah
8
Tinggi
1
3
Sedang
1
Rendah
2
1
Rendah
5
Sedang
3
5
Tinggi
2
Rendah
4
1
Rendah
4
Sedang
5
1
Rendah
5
Sedang
6
1
Rendah
3
Sedang
7
2
Sedang
1
Rendah
8
5
Tinggi
2
Rendah
9
0
Rendah
6
Tinggi
10
1
Rendah
3
Sedang
11
0
Rendah
5
Sedang
12
1
Rendah
8
Tinggi
13
0
Rendah
6
Tinggi
14
2
Sedang
5
Sedang
15
3
Sedang
3
Sedang
16
0
Rendah
3
Sedang
17
1
Rendah
5
Sedang
18
2
Sedang
4
Sedang
19
0
Rendah
6
Tinggi
20
3
Sedang
3
Sedang
21
4
Tinggi
2
Rendah
22
1
Rendah
4
Sedang
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Kategori
Kategori
Nomor
Jumlah
Tingkat
Jumlah
Tingkat
Soal
Pemahaman Pemahaman Miskonsepsi Miskonsepsi
0
Rendah
4
Sedang
24
1
Rendah
3
Sedang
25
Urutan miskonsepsi terbanyak
Nomor
Soal
Jumlah
Miskonsepsi
Persentase
(%)
1
13
10
14
20
3
6
12
15
18
5
19
23
24
7
11
16
17
21
25
4
9
22
2
8
8
8
6
6
6
5
5
5
5
5
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
1
80
80
60
60
60
50
50
50
50
50
40
40
40
40
30
30
30
30
30
30
20
20
20
10
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Urutan tingkat paham dari terbanyak
Nomor
Soal
4
9
22
2
16
21
8
15
19
3
5
6
7
11
13
18
23
25
1
10
12
14
17
20
24
Jumlah siswa
Paham
5
5
4
3
3
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
Persentase
(%)
50
50
40
30
30
30
20
20
20
10
10
10
10
10
10
10
10
10
0
0
0
0
0
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Persentase Pemahaman Berdasakan Sub Topik
No.
Jumlah
Partisipan
Paham
(%)
5
50
7
35
2
3
30
Sedang
Gaya gesek pada benda diam
15
2
20
Sedang
4.
Gaya sentripetal
8
2
20
Sedang
5.
Gaya normal
16 dan 17
3
15
Rendah
3
1
10
Rendah
Arah kecepatan linier
6
1
10
Rendah
Hukum Newton I
18
1
10
Rendah
19 dan 20
2
10
Rendah
1
10
1
10
11
1 dan 5
1
10
1
5
Rendah
Hukum Newton III
13 dan 14
1
5
Rendah
Gaya aksi reaksi
1.
2.
3.
Nomor
Soal
4 dan 9
Topik
Gerak lurus dan gaya
Gaya-gaya ketika
udara
Perpindahan
benda
di
21 dan 22
Gerak vertikal ke atas
Perlambatan dan gaya gesek
6.
7.
8.
Gaya gesek pada benda
bergerak
Gaya-gaya
dalam
gerak
melingkar
Resultan gaya pada benda di
bidang datar
Gerak jatuh bebas
Kategori
Tingkat
Pemahaman
Tinggi
Tinggi
23
Rendah
7
Rendah
Rendah
24 dan 25
1
5
Rendah
Resultan gaya dan gaya gesek
12
0
0
Rendah
Gerak parabola
10
0
0
Rendah
Persentase Miskonsepsi Berdasarkan Sub Topik
No
1.
Topik
Hukum Newton III
Nomor
Soal
13 dan 14
14
70
Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
Tinggi
2.
Gerak jatuh bebas
1 dan 5
12
60
Tinggi
Gerak parabola
10
6
60
Tinggi
Gerak vertikal ke atas
3
5
50
Tinggi
Arah kecepatan linier
6
5
50
Tinggi
Resultan gaya dan gaya
gesek
Hukum Newton I
12
5
50
5
50
Perlambatan dan gaya
gesek
Gaya gesek pada benda
19 dan 20
10
50
5
50
3.
18
15
Jumlah
Miskonsepsi
(%)
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
No
Topik
Nomor
Soal
Kategori
Tingkat
Miskonsepsi
Jumlah
Miskonsepsi
(%)
4
40
7
35
3
30
3
30
6
30
5
30
4 dan 9
4
20
Rendah
diam
5.
6.
Gaya gesek pada benda
bergerak
Gaya aksi reaksi
Gaya-gaya dalam gerak
melingkar
Resultan gaya pada benda
di bidang datar
Gaya normal
23
24 dan 25
7
11
16 dan 17
21 dan 22
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
7.
Gaya-gaya ketika benda di
udara
Gerak lurus dan gaya
Sedang
8.
Perpindahan
2
1
10
Rendah
Gaya sentripetal
8
1
10
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 9: Transkrip Wawancara
TRANSKRIP DATA WAWANCARA
PENELITIAN PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI
TENTANG KONSEP GERAK DAN GAYA
PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN I TITEHENA
1. Partisipan A
P : Selamat pagi. Fatima Medo Hayon ya?
N : Ia Ibu.
P : Bisa saya mulai?
N : Ia Ibu
P : Apakah Anda senang belajar fisika?
N : Ya senang
P : Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
N : Lumayan menyenangkan
P : Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisika Anda saat
mengajar di depan kelas?
N : Mengajar sambil memberikan soal dan kita disuruh untuk menyelesaikan
soal
P : Apakah dengan metode tersebut, Anda dapat memahami materi yang
diberikan oleh guru Anda?
N : Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
P : Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di bangku
kelas X, bisakah Anda memberikan pengertian gerak dan pengertian
gaya?
N : Gaya adalah sesuatu yang kita berikan. Gerak… Gerak itu apa? Gerak
adalah sesuatu yang… Tidak bisa.
P : Tidak bisa?
N : Tidak bisa ibu.
P : Yakin dengan jawaban mengenai gaya?
N : Ragu-ragu Ibu.
P : Dalam gerak lurus, kita mengenal jarak dan perpindahan. Apa perbedaan
jarak dan perpidahan dalam konsep gerak lurus?
N : Jarak dan perpindahan. Perpindahan adalah suatu benda yang berada
disini dan berpindah ke depan.
P : tempat tertentu?
N : Ia ibu. Kalau jarak berarti jarak antara si A dan si B.
P :Yakin?
N : Yakin
P : Ketika sebuah bola saya jatuhkan dari lantai 2, menurut Anda gaya apa
saja yang bekerja pada bola tersebut?
N : Gaya gravitasi, dan gaya…
P : Tidak tahu lagi?
N : Ia Ibu.
P : Yakin?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
N : Yakin.
P : Jika saya menjatuhkan bola plastik dan bola besi dengan ketinggian dan
waktu yang sama. Dalam peristiwa ini gesekan udara diabaikan, menurut
Anda bola mana yang akan menyentuh tanah?
N : Bola besi.
P : Kenapa?
N : Karena bola besi lebih berat daripada bola plastik.
P : Jadi kalau benda dengan massa yang lebih berat, akan jatuh lebih dahulu
ke tanah daripada benda dengan massa yang lebih kecil?
N : Ya bu
P : Yakin?
N : Yakin
P : Menurut Anda apakah pernyataan ini benar? Dua benda bergerak dalam
waktu yang sama dengan percepatannya yang sama akan menempuh
jarak yang sama.
N : Benar Bu.
P : Yakin?
N : Yakin
P : Sebuah balok diletakan diatas meja, maka percepatan dari balok akan
sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar?
N : Benar
P : Yakin?
N : Yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
P : Mengapa saat kita mendorong tembok dengan gaya sebesar F, tembok
tidak berpindah?
N : Karena gaya yang kita berikan dengan dari tembok sama.
P : Gaya yang kita berikan dengan gaya yang diberikan tembok sama?
N : Ya ibu.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Bagaimana kerja gaya gesek dari sebuah benda yang bergerak di atas
lantai kasar?
N : Gaya gesek lebih besar dari gaya gesek di lantai yang licin.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Ketika sebuah bola dilemparkan keatas dari ketinggian tertentu,
mencapai titik tinggi maksimum dan kembali pada ketinggian awal,
bagaimana arah dari kecepatan dan percepatan?
N : Ke atas dan ke bawah.
P : Arah kecepatan dan percepatannya sama?
N : Sama ibu.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Seseorang di perahu dayung sedang mencoba menyeberangi sungai yang
mengalir kebarat dengan arus yang deras, orang tersebut berangkat dari
sisi selatan dan mencoba mencapai sisi utara persis di seberang tempat ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
mulai. Apa yang harus dilakukan orang tersebut agar sampai
keseberang?
N : Menggunakan perahu mesin. Tidak pakai dayung.
P : Mengapa tidak pakai perahu dayung?
N : Karena arus deras.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
maka benda tidak akan dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan
kecepatan sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut
benar?
N : Ia benar.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Terima Kasih
N : Sama-sama Ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
2. Partisipan D
P : Karolina Bakang Mukin
N : Ia Ibu.
P : Orang mana?
N : Orang Gerong Ibu.
P : Saya bisa mulai sekarang?
N : Ia Ibu.
P : Apakah Anda senang belajar fisika?
N : Senang Ibu
P : Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
N : Lumayan
P : Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisika Anda saat
mengajar di depan kelas?
N : Menjelaskan materi, setelah itu memberi contoh dan tugas.
P : Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di bangku
kelas X, bisakah Anda memberikan pengertian gerak dan pengertian
gaya?
N : Gerak adalah gaya yang diberikan. Kita memberikan sebuah gerakan
terhadap suatu benda. Gaya adalah suatu gerakan yang kita berikan
terhadap suatu benda.
P : Oke, apakah anda yakin dengan jawaban tersebut?
N : Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
P : Dalam gerak lurus, kita mengenal jarak dan perpindahan. Apa perbedaan
jarak dan perpidahan dalam konsep gerak lurus?
N : Jarak antara benda dengan kita. Kalau perpindahan, kita memindahkan
suatu benda atau mendorong suatu benda.
P : Apakah anda yakin dengan jawaban anda?
N : Kurang yakin Bu.
P : Ketika sebuah bola saya jatuhkan dari lantai 2, menurut Anda gaya apa
saja yang bekerja pada bola tersebut?
N : Gaya gerak jatuh ke bawah, gaya dorong.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Jika saya menjatuhkan bola plastik dan bola besi dengan ketinggian dan
waktu yang sama. Dalam peristiwa ini gesekan udara diabaikan, menurut
Anda bola mana yang akan menyentuh tanah?
N : Bola besi.
P : Apakah anda yakin dengan jawaban tersebut?
N : Yakin.
P : Kenapa?
N : Karena bola besi lebih berat dari bola plastik
P : Menurut Anda apakah pernyataan ini benar? Dua benda bergerak dalam
waktu yang sama dengan percepatannya yang sama akan menempuh
jarak yang sama.
N : Benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
P :Yakin?
N : Yakin.
P : Sebuah balok diletakan diatas meja, maka percepatan dari balok akan
sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar?
N : Benar.
P : Yakin?
N : Yakin
P : Mengapa saat kita mendorong tembok dengan gaya sebesar F, tembok
tidak berpindah?
N : Karena tidak ada gaya.
P :Yakin?
N : Yakin.
P : Bagaimana kerja gaya gesek dari sebuah benda yang bergerak di atas
lantai kasar?
N : Gaya geseknya kecil.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Ketika sebuah bola dilemparkan keatas dari ketinggian tertentu,
mencapai titik tinggi maksimum dan kembali pada ketinggian awal,
bagaimana arah dari kecepatan dan percepatan?
N : Arahnya ke atas terus ke bawah.
P : Yakin?
N : Yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
P : Seseorang di perahu dayung sedang mencoba menyeberangi sungai yang
mengalir kebarat dengan arus yang deras, orang tersebut berangkat dari
sisi selatan dan mencoba mencapai sisi utara persis di seberang tempat ia
mulai. Apa yang harus dilakukan orang tersebut agar sampai
keseberang?
N : Harus mendayung dengan kecepatan. Perahu akan ikut arus sehingga
susah sampai di titik yang ditentukan
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
maka benda tidak akan dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan
kecepatan sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut
benar?
N : Benar.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Terima kasih
N : Sama-sama Ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
3. Partisipan E
P : Selamat pagi. Selviana D Hoar?
N : Ia ibu
P : Orang mana?
N : Orang Belu ibu.
P : Jauh-jauh sekolah di sini?
N : Ia ibu
P : Disini tinggal dimana?
N : Di Bokang ibu.
P : Di Bokang. Ada keluarga di Bokang?
N : Tidak. Bapak ada kerja batu merah bu.
P : Jauh-jauh dari sana sekolah disini?
N : Ikut bapak. Kalau tidak sekolah di Kupang.
P : Saya bisa mulai sekarang?
N : Ia ibu.
P : Apakah Anda senang belajar fisika?
N : Senang ibu
P : Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
N : Ya menyenangkan ibu.
P : Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisika Anda saat
mengajar di depan kelas?
N :
Menjelaskan
sebuah
materi
mempresentasikan di depan.
kemudian
mendiskusikannya,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
P : Apa maksud dari mendiskusikan materi? Dalam diskusi apakah dibagi
perkelompok?
N : Mendiskusikan materi yang sulit. Dalam diskusi dibagi perkelompok.
P : Apakah dengan metode tersebut, Anda dapat memahami materi yang
diberikan oleh guru Anda?
N : Ya ibu
P : Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di bangku
kelas X, bisakah Anda memberikan pengertian gerak dan pengertian
gaya? Tidak usah takut salah. Sebutkan alasan Anda?
N : Pengertian gerak dan gaya. Gerak adalah sebuah benda yang, contohnya
seperti meja. Digeser maka ia akan bergerak. Kalau tidak dia kan mati.
Kalau gaya… kalau gaya… Gaya adalah… Gaya contohnya seperti kita
memberikan gaya gesek begitu ibu.
P : Yakin dengn jawaban anda?
N : Yakin bu.
P : Dalam gerak lurus, kita mengenal jarak dan perpindahan. Apa perbedaan
jarak dan perpidahan dalam konsep gerak lurus?
N : Kalau jarak… Jarak… Aduh..
P : tidak apa-apa kalau tidak tahu bilang saja.
N : Kalau perpindahan seperti apa e? Perpindahan seperti, seperti kita
memindahkan sebuah meja. Jarak contohnya seperti jarak antara meja
dan lemari. (Sambil melihat lemari yang letaknya di belakang meja
siswa. Kalau perpindahan.. kalau perpindahan… hehe.. tidak tahu ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
P : Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda mengenai jarak?
N : Yakin
P : Oke kita lanjutkan, Ketika sebuah bola saya jatuhkan dari lantai 2,
menurut Anda gaya apa saja yang bekerja pada bola tersebut?
N : Gaya, Ibu?
P : Ia
N : Kalau menurut saya, gaya bebas dan gaya vertikal ke bawah
P : Apakah anda yakin dengan jawaban anda?
N : Yakin
P : Jika saya menjatuhkan bola plastik dan bola besi dengan ketinggian dan
waktu yang sama. Dalam peristiwa ini gesekan udara diabaikan, menurut
Anda bola mana yang akan menyentuh tanah?
N : Bola besi ibu.
P : Kenapa?
N : karena bola besi mempunyai dua berat. Karena bola besi mempunyai
dua… karena bola besi mempunyai berat dua kali berat dari bola plastik.
P : Misalnya kalau bola besi dan bola plastik massanya sama? Kira-kira apa
yang lebih dahulu jatuh ke tanah?
N : Bola besi Ibu.
P : Yakin?
N : Yakin
P : Menurut Anda apakah pernyataan ini benar? Dua benda bergerak dalam
waktu yang sama dengan percepatannya yang sama akan menempuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
jarak yang sama. Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan
alasan Anda!
N : Benar Ibu.
P : Yakin?
N : Yakin
P : Sebuah balok diletakan diatas meja, maka percepatan dari balok akan
sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar? Jadi
benda diletakan di atas meja dan benda tersebut diam di atas meja.
Sehingga percepatannya sama dengan nol. Apakah pernyataan tersebut
benar?
N : Benar bu.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Mengapa saat kita mendorong tembok dengan gaya sebesar F, tembok
tidak berpindah?
N : Karena gaya yang diberikan… Gaya yang diberikan.. Saya memberikan
gaya kepada tembok itu sama dengan gaya temboknya, gaya F-nya.
Berlawanan dengan gaya temboknya.
P : Berlawanan tapi besarnya sama?
N : Besarnya sama Ibu.
P : Bagaimana kerja gaya gesek dari sebuah benda yang bergerak di atas
lantai kasar? Jadi, lantainya kasar. Bendanya bergerak diatas lantai yang
kasar. Gaya geseknya besar atau kecil? Arahnya bagaimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
N : Arahnya lurus Ibu. Benar Ibu. Agak ragu-ragu sih Ibu.
P : Maksudnya gaya geseknya besar atau kecil?
N : Besar Ibu.
P : Oke berikutnya, Ketika sebuah bola dilemparkan keatas dari ketinggian
tertentu, mencapai titik tinggi maksimum dan kembali pada ketinggian
awal, bagaimana arah dari kecepatan dan percepatan?
N : Arahnya lurus ke atas.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Seseorang di perahu dayung sedang mencoba menyeberangi sungai yang
mengalir kebarat dengan arus yang deras, orang tersebut berangkat dari
sisi selatan dan mencoba mencapai sisi utara persis di seberang tempat ia
mulai. Apa yang harus dilakukan orang tersebut agar sampai
keseberang?
N : (Diam beberapa saat) Bagaimana e? Arus barat kah ibu?
P : Dia dari selatan menuju ke sisi utara. Tapi arus deras dari timur menuju
ke barat. (sambil menggambar di kertas)
N : Dia menggunakan.. dia berangkat melewati arus barat. Karena arusnya
kan menurun ibu. Karena menggunakan arus kan tidak bisa to ibu? Jadi
harus ikut arus to ibu?
P : Maksudnya mengikuti arus agar sampai di titik manapun diseberang?
N : Ia Ibu.
P : Yakin?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
N : Yakin Ibu.
P : Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
maka benda tidak akan dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan
kecepatan sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut
benar? Apakah Anda yakin dengan jawaban Anda? Sebutkan alasan
Anda!
N : Benar Ibu.
P : Yakin?
N : Yakin Ibu.
P : Oke, terima kasih…
N : Sama-sama Ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
4. Partisipan G
P : Selamat pagi
N : Pagi Ibu.
P : Bagus ya namanya? Merigrace E. K. Nathan. Orang mana?
N : Orang Kanada Ibu.
P : O… orang Kanada. Kanada di Amerika? Saya bisa mulai?
N : Hehehe. Ia Bu.
P : Apakah Anda senang belajar fisika?
N : Ya
P : Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
N : Ya
P : Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisika Anda saat
mengajar di depan kelas?
N : Guru memberikan penjelasan tentang materi yang mau dibahas, diberi
contoh soalnya, kemudian dikerjakan bersama-sama, terus kalau sudah
dimengerti oleh siswa diberikan tugas tambahan.
P : Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di bangku
kelas X, bisakah Anda memberikan pengertian gerak dan pengertian
gaya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
N : Gaya adalah faktor penyebab benda bergerak. Sedangkan gerak, itu
perpindahan benda.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Dalam gerak lurus, kita mengenal jarak dan perpindahan. Apa perbedaan
jarak dan perpidahan dalam konsep gerak lurus?
N : Jarak adalah arah yang ditempuh. Perpindahan adalah perubahan posisi
dari benda.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Ketika sebuah bola saya jatuhkan dari lantai 2, menurut Anda gaya apa
saja yang bekerja pada bola tersebut?
N : Gaya dari tangan, gaya gesek dari udara, dan gaya gravitasi bumi.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Jika saya menjatuhkan bola plastik dan bola besi dengan ketinggian dan
waktu yang sama. Dalam peristiwa ini gesekan udara diabaikan, menurut
Anda bola mana yang akan menyentuh tanah?
N : Keduanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
P : Kenapa?
N : Karena, gaya gesek dengan udara diabaikan sehingga keadaanya seperti
dalam ruang hampa. Gaya gravitasi tidak berlaku. Sehingga kedua bola
tetap jatuh bersamaan.
P : misalnya kedua bola punya massa yang berbeda. Yang satu massanya
lebih besar, yang satu massanya lebih kecil. Mana yang akan lebih
dahulu sampai ke tanah?
N : keduanya Ibu.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Menurut Anda apakah pernyataan ini benar? Dua benda bergerak dalam
waktu yang sama dengan percepatannya yang sama akan menempuh
jarak yang sama.
N : Tidak.
P : Kenapa?
N : Karena, tidak diketahui kecepatan dari masing-masing benda tersebut.
P : Yakin?
N : Yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
P : Sebuah balok diletakan diatas meja, maka percepatan dari balok akan
sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar?
N : Benar.
P :Yakin?
N : Yakin.
P : Mengapa saat kita mendorong tembok dengan gaya sebesar F, tembok
tidak berpindah?
N : Karena mungkin gaya yang kita berikan sama dengan nol.
P : Misalnya tembok didorong sekuat tenaga, berarti ada gaya dong yang
diberikan. Tapi tembok tetap bergerak
N : Karena mungkin gaya yang kita berikan lebih kecil daripada gaya gesek
yang diberikan oleh tembok.
P :Yakin?
N : Yakin.
P : Bagaimana kerja gaya gesek dari sebuah benda yang bergerak di atas
lantai kasar?
N : Gaya geseknya kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
P : Ketika sebuah bola dilemparkan keatas dari ketinggian tertentu,
mencapai titik tinggi maksimum dan kembali pada ketinggian awal,
bagaimana arah dari kecepatan dan percepatan?
N : Arah menuju ke atas dan kecepatannya bertambah. Arah kecepatannya ke
bawah. Arah percepatannya ke atas.
P :Yakin?
N : Yakin.
P : Seseorang di perahu dayung sedang mencoba menyeberangi sungai yang
mengalir kebarat dengan arus yang deras, orang tersebut berangkat dari
sisi selatan dan mencoba mencapai sisi utara persis di seberang tempat ia
mulai. Apa yang harus dilakukan orang tersebut agar sampai
keseberang?
N : Mendayung perahu dengan arah berlawanan dengan arus.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
maka benda tidak akan dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan
kecepatan sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut
benar?
N : Benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Oke, Terima Kasih
5. Partisipan H
P : Selamat pagi. Dengan Maria Imaculata Fonho?
N : Ia Ibu.
P : Kalau boleh tahu asalnya dari mana?
N : Lewolaga Ibu.
P : Saya bisa mulai?
N : Ia ibu.
P : Apakah Anda senang belajar fisika?
N : Ya senang
P : Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
N : Lumayan menyenangkan
P : Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisika Anda saat
mengajar di depan kelas?
N : Menjelaskan, memberi soal, menjawab pertanyaan yang diberikan.
P : Apakah dengan metode tersebut, Anda dapat memahami materi yang
diberikan oleh guru Anda?
N : Tergantung bu. Kalau materinya mudah, maka bisa dipahami. Kalau
susah yah butuh proses bu.
P : kalau untuk materi gerak dan gaya kira-kira berapa persen?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
N : Kalau untuk materi gerak dan gaya kira-kira 50% paham.
P : Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di bangku
kelas X, bisakah Anda memberikan pengertian gerak dan pengertian
gaya?
N : Gerak adalah suatu faktor yang dilakukan untuk menyebabkan benda
bergerak. Gaya adalah faktor yang menyebabkan benda bergerak
P : Dalam gerak lurus, kita mengenal jarak dan perpindahan. Apa perbedaan
jarak dan perpidahan dalam konsep gerak lurus?
N : Jarak adalah panjang lintasan sedangkan perpindahan adalah perubahan
posisi benda.
P : Ketika sebuah bola saya jatuhkan dari lantai 2, menurut Anda gaya apa
saja yang bekerja pada bola tersebut?
N : Gaya gravitasi bumi, gaya dari bola dan tangan (gaya dorong).
P : Gravitasi termasuk gaya atau bukan?
N : Bukan bu.
P : Yakin?
N : Tidak Bu.
P : Jika saya menjatuhkan bola plastik dan bola besi dengan ketinggian dan
waktu yang sama. Dalam peristiwa ini gesekan udara diabaikan, menurut
Anda bola mana yang akan menyentuh tanah lebih dahulu.?
N : Bola besi.
P : Yakin?
N : Ia. Kan gesekan udara diabaikan ibu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
P : Ia. Kenapa bola besi lebih dahulu?
N : Karena, punya massa yang lebih berat.
P : Misalnya bola memiliki massa yang sama. Yang satu bola besi, dan yang
lain bola plastik, maka yang mana yang akan jatuh lebih dahulu?
N : Bola plastik… eh besi.
P : Yakin?
N : Tidak yakin.
P : Menurut Anda apakah pernyataan ini benar? Dua benda bergerak dalam
waktu yang sama dengan percepatannya yang sama akan menempuh
jarak yang sama.
N : Tidak.
P : Alasanya?
N : Eh benar ibu.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Sebuah balok diletakan diatas meja, maka percepatan dari balok akan
sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar?
N : Benar.
P : kenapa?
N : Karena tidak ada gaya yang diberikan untuk benda tersebut berpindah.
P : Mengapa saat kita mendorong tembok dengan gaya sebesar F, tembok
tidak berpindah?
N : Gaya yang kita berikan sama dengan nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
P : Kalau didorong keras-keras tapi tidak berpindah, apakah berarti gaya
sama dengan nol?
N : Tidak Ibu. Tidak ada gaya yang bekerja.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Bagaimana kerja gaya gesek dari sebuah benda yang bergerak di atas
lantai kasar?
N : Berpindah secara perlahan-lahan.
P : gaya geseknya bagaimana? Besar atau kecil?
N : Gaya gesek kecil.
P : Yakin?
N : Tidak yakin.
P : Ketika sebuah bola dilemparkan keatas dari ketinggian tertentu,
mencapai titik tinggi maksimum dan kembali pada ketinggian awal,
bagaimana arah dari kecepatan dan percepatan?
N : Kecepatannya besar. Atau bagaimana ibu?
P : Arahnya kemana?
N : Arahnya verikal ke atas kemudian ke bawah.
P : Yakin?
N :Tidak yakin.
P : Seseorang di perahu dayung sedang mencoba menyeberangi sungai yang
mengalir kebarat dengan arus yang deras, orang tersebut berangkat dari
sisi selatan dan mencoba mencapai sisi utara persis di seberang tempat ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
mulai. Apa yang harus dilakukan orang tersebut agar sampai
keseberang?
N : Mendayung perahu.
P : Yakin?
N :Tidak yakin
P : Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
maka benda tidak akan dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan
kecepatan sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut
benar?
N : Benar.
P : alasanya?
N : Benda tersebut tidak bergerak karena gaya yang diberikan sama dengan
nol.
P : Terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
6. Partisipan J
P : Selamat pagi, namanya Agnes Indah De Ornay ya?
N : Ia Ibu.
P : Bagaimana kabarnya?
N : baik Ibu.
P : Apakah Anda senang belajar fisika?
N : Senang.
P : Bagaimana pembelajaran fisika di kelas? Apakah menyenangkan?
N : Kadang menyenangkan. Kadang tidak.
P : Metode belajar seperti apa yang digunakan guru fisika Anda saat
mengajar di depan kelas?
N : Guru menjelaskan, siswa mendengarkan dan guru memberikan contoh
soal pada siswa. Kemudian ada yang ditunjuk untuk maju mengerjakan
di depan kelas. Menyelesaikan bersama.
P : Apakah dengan metode tersebut, Anda dapat memahami materi yang
diberikan oleh guru Anda?
N : Tergantung materinya. Kalau sulit berarti susah dimengerti.
P : Anda pernah mempelajari materi gerak dan gaya saat duduk di bangku
kelas X, bisakah Anda memberikan pengertian gerak dan pengertian
gaya?
N : Gerak adalah perpindahan. Gaya adalah gerak jatuhnya suatu benda yang
dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
P : Yakin?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
N : Tidak yakin.
P : Dalam gerak lurus, kita mengenal jarak dan perpindahan. Apa perbedaan
jarak dan perpidahan dalam konsep gerak lurus?
N : Tidak tahu ibu.
P : Ketika sebuah bola saya jatuhkan dari lantai 2, menurut Anda gaya apa
saja yang bekerja pada bola tersebut?
N : Gaya gravitasi, gaya gesek udara, dan gaya dorong.
P : Jika saya menjatuhkan bola plastik dan bola besi dengan ketinggian dan
waktu yang sama. Dalam peristiwa ini gesekan udara diabaikan, menurut
Anda bola mana yang akan menyentuh tanah?
N : Bola besi.
P : Yakin?
N : Yakin.
P : Menurut Anda apakah pernyataan ini benar? Dua benda bergerak dalam
waktu yang sama dengan percepatannya yang sama akan menempuh
jarak yang sama.
N : Tidak.
P : alasannya?
N : Karena tergantung dari bendanya. Berat bendanya
P : Yakin?
N : Ragu-ragu.
P : Sebuah balok diletakan diatas meja, maka percepatan dari balok akan
sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
N : Benar. Karena benda itu diam.
P : Mengapa saat kita mendorong tembok dengan gaya sebesar F, tembok
tidak berpindah?
N : Mungkin karena gaya dorong kita lebih kecil dari tembok. Atau tembok
memberikan gaya balik yang lebih besar.
P : yakin?
N : Ragu-ragu.
P : Bagaimana kerja gaya gesek dari sebuah benda yang bergerak di atas
lantai kasar?
N : Gaya geseknya kecil.
P : Yakin?
N :Ragu-ragu.
P : Ketika sebuah bola dilemparkan keatas dari ketinggian tertentu,
mencapai titik tinggi maksimum dan kembali pada ketinggian awal,
bagaimana arah dari kecepatan dan percepatan?
N : Kecepatan dan percepatan naik ke atas.
P : Yakin?
N : Ragu-ragu
P : Seseorang di perahu dayung sedang mencoba menyeberangi sungai yang
mengalir kebarat dengan arus yang deras, orang tersebut berangkat dari
sisi selatan dan mencoba mencapai sisi utara persis di seberang tempat ia
mulai. Apa yang harus dilakukan orang tersebut agar sampai
keseberang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
N : Tidak tahu.
P : Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
maka benda tidak akan dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan
kecepatan sama dengan nol. Menurut Anda apakah pernyataan tersebut
benar?
N : Benar.
P : Alasannya?
N : Karena benda diam maka gaya nol dan percepatan juga nol.
P : Yakin?
N : Kurang yakin.
P : Terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 10: Rangkuman Transkrip Wawancara
Rangkuman Transkrip Wawancara
Dari 6 partisipan yang mengikuti wawancara semuanya mengatakan bahwa
mereka suka belajar fisika. Dua orang partisipan yaitu partisipan E dan G
mengatakan pembelajaran fisika di kelasnya menyenangkan. Tiga orang yaitu
partisipan A, D, dan H mengatakan lumayan menyenangkan. Sedangkan
partisipan J mengatakan kadang senang, kadang tidak. Ketika ditanya mengenai
metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran semua partisipan
mengatakan beberapa metode pembelajaran diantaranya metode ceramah (guru
menjelaskan) kemudian siswa diberi soal serta tugas. Namun ada satu partisipan
yaitu partisipan E mengatakan bahwa ada metode lain yang digunakan yaitu
diskusi kemudian mempresentasikannya. Dengan metode tersebut ada partisipan
yang mengaku bisa memahami materi yaitu partisipan E dan A. Namun partisipan
H dan J mengatakan tergantung materinya. Jika materinya mudah maka akan
dengan mudah dipahami. Jika materinya sulit maka akan lebih susah dimengerti.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa partisipan rata-rata suka belajar fisika.
Mengenai pembelajaran di kelas, rata-rata partisipan mengatakan lumayan
menyenangkan. Hanya ada 2 partisipan yang benar-benar bisa memahami materi
yang dipelajari menggunakan metode pembelajaran tersebut, sedangkan rata-rata
partisipan mengatakan materi akan mudah dipahami jika memang materi yang
dipelajari mudah. Namun, jika materi yang dipelajari sulit maka tidak mudah bagi
mereka untuk memahami materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Ada beberapa pengertian gerak dan gaya menurut mereka. Menurut
partisipan A gaya merupakan sesuatu yang kita berikan. Sedangkan ia tidak bisa
memberikan pengertian gerak. Menurut partisipan D gaya adalah suatu gerakan
yang diberikan terhadap suatu benda. Sedangkan gerak adalah gaya yang
diberikan. Partisipan E hanya memberikan contoh dari gerak dan gaya. Contoh
gerak menurutnya adalah sebuah meja yang didorong sehingga bergerak. Contoh
gaya menurutnya adalah gaya gesek. Menurut partisipan G gaya adalah faktor
penyebab benda bergerak. Sedangkan gerak adalah perpindahan benda. Menurut
partisipan H gerak adalah faktor yang dilakukan untuk benda bergerak. Begitupun
dengan pengertian gaya. Ia mengatakan gaya adalah faktor yang menyebabkan
benda bergerak. Sehingga secara tidak langsung ia mengatakan bahwa gerak dan
gaya merupakan hal yang tidak berbeda. Partisipan J mengatakan hal yang sama
dengan partisipan G mengenai gerak menurutnya gerak adalah perpindahan.
Sedangkan gaya menurutnya adalah gerak jatuhnya suatu benda yang dipengaruhi
oleh gaya gravitasi.
Partisipan A, D, dan E menggambarkan pengertian jarak dengan memberi
contoh jarak antara suatu benda dengan benda lainnya. Partisipan G mengatakan
bahwa jarak adalah arah yang ditempuh. Partisipan H mengatakan bahwa jarak
adalah panjang lintasan. Sedangkan ada pengertian yang berbeda-beda mengenai
perpindahan. Menurut partisipan A perpindahan adalah suatu benda yang
berpindah. Menurut D perpindahan adalah memindahkan suatu benda atau
mendorong suatu benda. Partisipan E tidak bisa memberikan pengertian
perpindahan. Menurut partisipan G perpindahan adalah perubahan posisi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
benda. Ada juga siswa yang tidak mengetahui apa itu perpindahan dan jarak, yaitu
partisipan J.
Berikut merupakan pemahaman siswa mengenai gaya-gaya yang bekerja
pada bola yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Partisipan A mengatakan gaya
yang bekerja pada bola tersebut adalah gaya gravitasi. Partisipan D dengan yakin
mengatakan bahwa gaya yang bekerja pada bola tersebut adalah gaya gerak jatuh
ke bawah dan gaya dorong. Partisipan E mengatakan ada gaya bebas dan gaya
vertikal ke bawah. Partisipan G mengatakan gaya yang bekerja pada bola tersebut
adalah gaya dari tangan, gaya gesek dari udara, dan gaya gravitasi bumi. Menurut
partisipan H gaya yang bekerja pada bola tersebut adalah gaya gravitasi serta gaya
dorong dari bola dan tangan. Sedangkan partisipan J mengatakan bahwa gaya
yang bekerja adalah gaya gravitasi, gaya gesek dan dorong. Berdasarkan
pernyataan-pernyataan tersebut terdapat beberapa orang partisipan yaitu partisipan
A, G, H dan J mengatakan ada gaya gravitasi yang bekerja pada bola. Hal ini
menunjukan bahwa partisipan masih sering beranggapan bahwa percepatan
gravitasi merupakan salah satu contoh gaya.
Untuk bola besi dan plastik yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu di
waktu yang bersamaan, menurut partisipan A, D, E, H, dan J bola besi akan jatuh
lebih dahulu. Partisipan A, D, dan H memberi alasan kenapa bola besi jatuh lebih
dahulu. Alasannya karena bola besi lebih berat dari bola plastik. Dengan kata lain,
mereka memahami bahwa benda dengan massa yang lebih berat akan jatuh lebih
dahulu meskipun dijatuhkan dari ketinggian dan waktu yang sama. Sedangkan
partisipan J tidak memberikan alasan. Menurut partisipan G kedua bola akan jatuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
sama-sama karena gaya gesek dengan udara diabaikan sehingga keadaan seperti
dalam ruang hampa yaitu tidak adanya gaya gravitasi.
Berikut merupakan pendapat partisipan mengenai pernyataan, dua benda
bergerak dalam waktu yang sama dengan percepatannya yang sama akan
menempuh jarak yang sama. Partisipan A, D, E, H dan J mengatakan pernyataan
tersebut benar. Sedangkan partisipan G mengatakan pernyataan tersebut salah
karena tidak diketahui percepatan masing-masing benda tersebut.
Mengenai pernyataan, “Sebuah balok diletakan diatas meja, maka
percepatan dari balok akan sama dengan nol,” semua partisipan yaitu partisipan A,
D, E G, H, dan J mengatakan pernyataan ini benar. Hanya dua partisipan yang
memberikan alasan yaitu partisipan H dan J. Menurut partisipan H pernyataan
tersebut benar karena tidak ada gaya yang diberikan untuk benda tersebut.
Menurut partisipan J alasannya adalah karena benda tersebut diam.
Dalam kasus tembok yang didorong namun tidak bergeser, tanggapan
partisipan bermacam-macam. Partisipan A dan E mengatakan bahwa tembok tidak
bergeser karena gaya yang kita berikan sama dengan gaya yang diberikan tembok.
Partisipan G mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena gaya yang kita berikan
sama dengan nol. Partisipan D mengatakan karena tidak ada gaya. Partisipan H
mengatakan hal yang sama dengan partisipan G, namun partisipan H secara tidak
langsung mengatakan gaya sama dengan nol berbeda dengan tidak ada gaya yang
bekerja. Hal ini ditunjukan dengan ketika ditanya, “kalau didorong sekuat tenaga
namun tidak bergerak, apakah gaya sama dengan nol?” ia menjawab bukan, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
tidak ada gaya yang bekerja. Partisipan J memberi alasan bahwa tembok tidak
bergerak karena gaya yang kita berikan lebih kecil dari gaya yang diberikan
tembok, atau tembok memberikan gaya balik yang lebih besar.
Ada dua pendapat yang berbeda mengenai besarnya gaya gesek di lantai
yang kasar dibandingkan lantai yang licin. Partisipan A dan E mengatakan bahwa
gaya gesek di lantai yang kasar lebih besar dari lantai yang licin. Sedangkan
partisipan D, G, H, dan J mengatakan bahwa gaya gesek di lantai kasar lebih
kecil.
Ketika sebuah bola dilemparkan ke atas dari ketinggian tertentu, mencapai
titik tinggi maksimum dan kembali ke titik awal. Berikut merupakan pendapat
mereka mengenai arah kecepatan dan percepatan bola tersebut. Menurut
partisipan A, arah percepatan dan kecepatannya sama yaitu ke atas dan ke bawah.
Menurut partisipan D dan H, arah kecepatan dan percepatan ke atas kemudian ke
bawah. Menurut E, arah percepatan dan kecepatan lurus ke atas. Menurut G arah
percepatan ke atas, arah percepatan ke bawah, dan kecepatannya bertambah.
Menurut J, arah kecepatan dan percepatan naik ke atas.
Dalam kasus mendayung perahu dari selatan ke utara dengan arus deras dari
timur ke barat, agar bisa mencapai titik di utara yang letak lurus dari tempat ia
berada sekarang, partisipan memberikan macam-macam saran, diantaranya,
partisipan A mengusulkan mengganti perahu dayung dengan perahu mesin.
partisipan D mengusulkan mendayung perahu dengan kecepatan. Partisipan E
mengusulkan untuk mengikuti aarah arus. Partisipan G mengusulkan mendayung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
perahu dengan arah berlawanan dengan arah arus. Partisipan H hanya
mengusulkan untuk mendayung perahu. Partisipan J mengaku tidak tahu
bagaimana caranya.
Berikut adalah tanggapan partisipan mengenai pernyataan, “jika resultan
gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol maka benda tidak akan
dipercepat, benda selalu diam, dan perubahan kecepatan sama dengan nol.”
Partisipan A, D, E, G, H, dan J mengatakan bahwa pernyataan tersebut benar.
Partisipan H mengatakan alasan jawabannya adalah benda tersebut tidak bergerak
karena gaya yang diberikan sama dengan nol. Partisipan J memberi alasan bahwa
karena benda diam maka gaya sama dengan nol dan percepatannya juga sama
dengan nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 11: Transkrip Jawaban dan Alasan Partisipan
Transkrip Alasan Jawaban Partisipan
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
1
A
Alasan
Bola besi akan jatuh menyentuh lantai lebih dahulu
karena bola besi lebih berat dua kali daripada bola plastik
B
Bola besi menyentuh lantai terlebih dahulu karena waktu
yang diperlukan dua kali lebih cepat daripada bola plastik.
Hal ini disebabkan massa bola besi lebih besar daripada
massa bola plastik.
C
Bola besi akan jatuh menyentuh lantai lebih dahulu
karena percepatan gravitasi terbesar terjadi pada bola besi
sehingga bola besi yang akan jatuh terlebih dahulu
menyentuh lantai. Sedangkan bola plastik ringan jadi
akan lebih lambat menyentuh lantai.
D
Bola besi menyentuh lantai terlebih dahulu karena waktu
yang diperlukan dua kali lebih cepat daripada bola plastik.
Karena berat bola plastik lebih ringan dibandingkan
dengan berat bola besi yang beratnya dua kali berat bola
plastik.
E
Bola besi menyentuh lantai terlebih dahulu karena waktu
yang diperlukan dua kali lebih cepat daripada bola plastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
Karena bola besi mempunyai berat dua kali berat bola
plastik sehingga yang akan menyentuh tanah terlebih
dahulu yaitu bola besi.
F
Bola besi akan jatuh menyentuh lantai lebih dahulu
karena bola besi lebih berat daripada bola plastik
sehingga bola besi terlebih dahulu jatuh menyentuh lantai
daripada bola plastik.
G
Bola besi akan jatuh menyentuh lantai lebih dahulu
karena telah diketahui dalam soal bahwa berat dari bola
besi dua kali berat bola plastik, maka yang bola besi yang
akan menyentuh lantai terlebih dahulu.
H
Bola besi akan jatuh menyentuh lantai terlebih dahulu.
I
Bola besi akan jatuh menyentuh lantai lebih dahulu
karena berat bola besi lebih cepat sehingga bola besi yang
terlebih dahulu sampai ke lantai
J
Bola besi akan jatuh menyentuh lantai lebih dahulu
karena benda yang lebih berat akan jatuh lebih dahulu.
2
A
25 Km.
B
25 Km.
C
25 Km.
D
13 Km. Saya ragu karena saya bingung dengan obsennya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
E
Alasan
25 Km. Karena dari rumah Rena menuju rumah titik H
membutuhkan beberapa kilometer. Karena itu, dari titik A
menuju titik H membutuhkan 25 Km. Menurut saya.
F
20 Km. Karena jumlah seluruh jarak tempuhnya dibagi
dua.
G
13 Km karena perpindahan Rena dihitung dari titik A ke
titik H saja. Jadi yang dihitung 5 Km + 8 Km = 13 Km.
3
H
17 Km.
I
20 Km.
J
25 Km.
A
Gaya berat dan normal karena benda yang dilemparkan
dari tangan dan jatuh ke permukaan bumi.
B
Gaya dari tangan , gaya berat, gaya gesek dengan udara.
C
Gaya dari tangan, gaya berat, gaya gesek dengan udara,
gaya normal. Karena setiap benda yang dilemparkan
keatas selalu mempunyai gaya misalnya gaya dari tangan,
gaya berat, gaya gesek dengan udara, gaya normal.
D
Gaya berat dan gaya normal karena gaya yang bekerja
pada bola ada tersebut adalah gaya berat dan gaya normal.
E
Gaya berat dan gaya normal karena dengan melempar
suatu benda ke atas kita membutuhkan gaya yang bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
pada bola yaitu gaya berat dan normal. Ia kita juga
menggunakan gaya gesek tangan tetapi yang dibutuhkan
gaya gesek dan berat menurut saya
F
Gaya berat dan gaya normal karena gaya berat pada benda
tersebut dapat jatuh kembali ke tanah.
G
Gaya dari tangan, gaya berat, gaya gesek dengan udara
karena menurut pemahaman saya semua gaya itu
memengaruhi gerak bola jatuh itu.
H
Gaya dari tangan, gaya berat, gaya gesek dengan udara,
gaya normal karena benda bergerak sesuai dengan gaya
yang beraturan, yaitu gaya dari tangan, gaya berat, gaya
gesek dengan udara, gaya normal.
I
Gaya dari tangan, gaya berat, dan gaya normal.
J
Gaya berat, dan gaya normal karena gaya gerak dan
normal selalu bekerja sama sehingga arah benda kembali
jatuh.
4
A
Mengurangi gaya gesek lantai karena meja yang
didorong. Nina harus mengurangi gaya gesek lantai
karena bisa mempengaruhi gaya gesek lantai karena bisa
mempengaruhi meja untuk bergerak lurus.
B
Memberi gaya luar pada meja (didorong). Agar benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
tetap bergerak maka harus diberikan gaya secara terus
menerus untuk menghalangi gaya gesek.
C
Memperkecil gaya gesek meja agar meja tersebut tetap
bergerak ke kanan.
D
Memberi gaya luar pada meja (didorong). Agar meja
tersebut tetap bergerak ke kanan maka kita harus memberi
gaya luar terhadap meja tersebut.
E
Mengurangi gaya gesek lantai karena dengan mendorong
sebuah meja kita menggunakan gaya gesek lantai. Tetapi
dengan mendorong meja dengan bergerak lurus maka
yang harus dilakukan adalah mengurangi gaya gesek
lantai.
F
Memberi gaya luar pada meja (didorong). Jika meja
tersebut bergerak ke kanan maka kita harus memberi gaya
dorong terhadap meja tersebut.
G
Mengurangi gaya gesek lantai karena jika gaya gesek
lantai dikurangi maka lantai menjadi licin dan meja
semakin mudah bergerak ke kanan.
H
Memberi gaya luar pada meja (didorong). Dengan
memberi gaya luar terhadap meja (didorong) maka meja
akan tetap bergerak ke kanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
I
Alasan
Memberi gaya luar pada meja (didorong). Karena agar
meja bergerak lurus menjauhi Nina yang harus dilakukan
Nina adalah memberikan gaya luar terhadap meja
(didorong).
J
Memberi gaya luar pada meja (didorong). Karena suatu
benda
akan
bergerak
apabila
ada
manusia
yang
menggerakannya.
5
A
Kecepatan awal benda adalah sama dengan nol karena
percepatan awal benda itu diberikan oleh orang yang
menjatuhkan, namun Ia hanya menjatuhkan saja. Ia tidak
melempar.
B
Kecepatan benda tersebut berubah-ubah.
C
Gerak jatuh benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi
karena
jatuhnya
benda
daru
ketinggian
tertentu
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
D
Kecepatan benda tersebut berubah-ubah.
E
Massa benda mempengaruhi percepatan karena dengan
menjatuhkan sebuah benda dari ketinggian tertentu, yang
akan digunakan adalah gerak dan kecepatan. Menurut
saya.
F
Kecepatan awal benda adalah sama dengan nol karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
benda tersebut jatuh diberi gaya dengan menjatuhkannya.
G
Kecepatan benda tersebut berubah-ubah karena benda itu
dijatuhkan saja tanpa dilempar sehingga kecepatan
awalnya sama dengan nol. Jika saja bola itu dilempar dan
mendapatkan gaya dari udara maka kecepatan bola itu
akan berubah-ubah.
H
Kecepatan awal benda adalah sama dengan nol. Jika
kecepatan awal benda sama dengan nol maka benda
tersebut tidak dapat jatuh dari ketinggian.
I
Kecepatan awal benda adalah sama dengan nol .
J
Kecepatan benda tersebut berubah-ubah karena benda
tersebut memiliki kecepatan konstan.
6
A
A karena arah gerak benda bisa saja berubah-ubah ke
segala arah.
B
E. Arah gerak benda selalu tegak lurus dengan titik pusat.
C
A karena arah gerak bola yang diikatkan dengan tali
selalu berputar ke arah kiri melingkari jadi bolanya jatuh
mengikuti arah yang diputarnya.
D
E.
E
B. Jika kita mengikat sebuah benda dan lilit dengan ujung
tali maka yang terlempar oleh talinya terputus arah gerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
benda tersebut adalah gerak lurus.
F
A.
G
A karena benda itu diputar melingkar maka arah bola
setelah tali terputus adalah searah dengan arah putaran,
tidak berlawanan arah.
H
D karena bola bergerak berubah beraturan.
I
A.
J
A karena tali terputus otomatis arah gerak bola keatas
terlebih dahulu.
7
A
Kecepatan konstan, kecepatan sudut konstan, percepatan
konstan, dan lajunya konstan karena dinyatakan benda
bergerak melingkar
B
Kecepatan konstan, kecepatan sudut konstan, dan
percepatan konstan.
C
Kecepatan konstan, kecepatan sudut konstan, percepatan
konstan, dan lajunya konstan.
D
Kecepatan konstan, kecepatan sudut konstan, dan
percepatan konstan.
E
Kecepatan sudut konstan dan lajunya konstan karena
sebuah benda yang bergerak melingkar kita menggunakan
kecepatan dan laju konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
F
Alasan
Kecepatan sudut konstan dan lajunya konstan karena
sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan
mempunyai kecepatan konstan dan percepatan konstan.
G
Kecepatan konstan, kecepatan sudut konstan, percepatan
konstan, dan lajunya konstan karena semua komponen
tersebut sangat memengaruhi gaya melingkar sehingga
selalu searah.
H
Kecepatan konstan dan kecepatan sudut konstan.
I
Kecepatan konstan, kecepatan sudut konstan, dan
percepatan konstan.
J
Lajunya konstan karena gerak dalam sebuah lingkaran
tidak memiliki sudut.
8
A
Arah gaya sentripetal mengikuti lintasan karena dari
gambar menyatakan gaya sentripetal bergerak mengikuti
lintasan.
B
Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik pusat.
C
Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik pusat.
D
Arah gaya sentripetal ke segala arah. Saya ragu dengan
jawaban saya karena saya tidak tahu apa itu gaya
sentripetal.
E
Arah gaya sentripetal mengikuti lintasan karena benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
yang diputar adalah mengelilingi suatu titik dan arah gaya
benda tersebut adalah arah gaya sentripetal.
F
Arah gaya sentripetal ke segala arah karena arah dari gaya
sentripetal bergerak ke segala arah.
G
Arah gaya sentripetal ke segala arah.
H
Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik pusat.
I
Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik pusat.
J
Arah gaya sentripetal ke segala arah sehingga berbentuk
lingkaran dan kembali pada titik awal gerak.
9
A
Bola tersebut diberi gaya dari luar. Agar bola tetap
bergerak maka yang harus dilakukan kita memberikan
gaya dari luar dengan cara menendang bola tersebut.
B
Bola tersebut diberi gaya dari luar.
C
Mengurangi gaya gesek tanah. Bila bola it uterus bergerak
menggelinding di atas permukaan tanah, maka kita harus
mengurangi gaya gesek tanah.
D
Bola tersebut diberi gaya dari luar.
E
Mengurangi gaya gesek tanah karena dengan menendang
bola sehingga menggelinding diatas permukaan tanah.
Kita menggunakan gaya gesek bola dan gerak lurus dan
mengurangi gaya gesek tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
F
Alasan
Mengurangi gaya gesek bola, gaya gesek dan gaya gesek
tanah. Dengan demikian bola tersebut bergerak.
G
Bola tersebut diberi gaya dari luar karena jika bola
diberikan gaya dari luar dengan cara ditendang maka bola
tersebut akan terus bergerak.
H
Bola tersebut diberi gaya dari luar agar bola tersebut
bergerak.
I
Bola tersebut diberi gaya dari luar agar bola tersebut terus
bergerak.
J
Bola tersebut diberi gaya dari luar. Agar bola tersebut
terus bergerak, maka Anton harus menendangnya.
10
A
A karena benda dijatuhkan dari pesawat yang sedang
mendarat sehingga jatuhnya bom tidak lurus.
B
D.
C
A.
D
B.
E
B.
F
B karena jatuhnya bola selalu lurus dan tegak lurus dan
ada gravitasi bumi yang menarik bola itu jatuh tegak lurus
ke bawah.
G
C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
H
B karena gerak arah gravitasi bumi.
I
B, jatuhnya bola tersebut lurus ke bawah karena
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
J
B karena setiap benda akan jatuh jika ada gaya gravitasi
dan arah jatuhnya benda selalu lurus ke bawah.
11
A
Gaya gravitasi sama besar dengan gaya normal karena
buku diletakan di atas meja berarti buku itu mempunyai
gaya gravitasi yang sama besar dengan gaya normal.
B
Gaya gravitasi arahnya sama dengan gaya normal.
C
Besar gaya gravitasi bumi pada balok = 0 karena gaya
gravitasi bumi tidak terjadi pada benda diam seperti buku
diletakan di atas meja. Kecuali, buku dijatuhkan ke lantai.
D
Gaya gravitasi sama besar dengan gaya normal.
E
Besar percepatan gravitasi sama dengan berat balok.
F
Gaya normal balok = 0 karena buku yang diletakan diatas
meja tidak melakukan perpindahan sehingga gaya
normalnya sama dengan 0
G
Gaya normal balok sama dengan 0 karena balok tidak
diberi gaya sehingga balok tetap diam.
H
Gaya normal balok sama dengan 0. Buku tidak diberi
gaya sama sekali, hanya diletakan diatas meja jadi buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
hanya mempunyai gaya normal sama dengan 0.
I
Gaya gravitasi sama besar dengan gaya normal.
J
Gaya normal balok = 0 sehingga balok tidak mengalami
gaya apapun atau perubahan serta perpindahan.
12
A
Gaya gesek sejajar dengan bidang arah ke bawah karena
buku diletakan diatas meja dan meja tersebut dimiringkan
kekanan pasti terjadi gaya gesek sejajar kebawah.
B
C
Gaya gesek sejajar bidang arah ke atas.
Gaya gesek sama dengan gaya normal karena pada saat
meja dimiringkan ke kanan buku yang di atas meja tidak
jatuh maka tidak terjadi gaya gravitasi dan pada saat itu
gaya gesek sama dengan gaya normal.
D
Gaya gesek sama dengan gaya gravitasi bumi.
E
Gaya gesek arah kanan balok.
F
Gaya gesek sejajar dengan bidang arah ke bawah karena
gaya gesek pada meja sejajar dengan bidang arah ke bawah
yang menyebabkan balok tetap diam.
G
Gaya gesek sejajar dengan bidang arah ke bawah karena
gaya geseknya tidak sejajar maka balok tersebut akan
bergerak.
H
Gaya gesek arah kanan balok. Jika mejanya dimiringkan ke
kanan balok dalam keadaan diam maka antara meja dan
balok terjadi gaya gesek kea rah kanan
I
Gaya gesek sama denga gaya normal sehingga balok tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
diam.
J
Gaya gesek sama denga gaya normal. Gaya gesek dan gaya
normal dari balok dan meja sam sehingga tidak terjadi
pergerakan dari balok itu.
13
A
Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih kecil dari
gaya yang diberikan meja terhadap anak, karena anak yang
mendorong meja lebih kecil daripada meja yang mau
didorong.
B
Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja adalah
sebesar 0 N.
C
Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih kecil dari
gaya yang diberikan meja terhadap anak karena meja
tersebut akan terdorong jika gaya yang diberikan anak
terhadap meja itu lebih besar dari gaya yang diberikan
meja terhadap anak itu.
D
Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih kecil dari
gaya yang diberikan meja terhadap anak.
E
Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih kecil dari
gaya yang diberikan meja terhadap anak.
F
Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja adalah
sebesar 0 N karena gaya yang diberikan anak itu kecil atau
kurang sehingga mejanya tidak bergerak.
G
Gaya yang diberikan anak terhadap meja sama besar
dengan gaya yang diberikan meja terhadap anak. Jika
kedua gaya yang diberikan sama besar maka tidak
memungkinkan meja itu bergerak, tetapi jika salah satu
gaya tersebut lebih besar naka meja itu akan bergerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
H
Alasan
Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja adalah
sebesar 0 N sehingga mengakibatkan meja tersebut tidak
dapat bergerak.
I
Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja adalah
sebesar 0 N sehingga meja tersebut tidak bergerak.
J
Gaya yang diberikan anak tersebut terhadap meja adalah
sebesar 0 N karena tidak ada gaya yang diberikan oleh
anak itu sehingga meja itu pun tidak bergerak.
14
A
Mobil memberikan gaya yang sama besar serta searah gaya
gesek karena mobil dan tembok tersebut mempunyai
kekuatan yang sama besar.
B
Mobil memberikan gaya sebesar 0 N.
C
Mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta berlawanan
arah gaya gesek karena gaya yang diberikan mobil kepada
tembok tersebut lebih kecil dan berlawanan arah gaya
gesek akan memperlambat kecepatan mobil.
D
Mobil memberikan gaya sebesar 0 N.
E
Mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta berlawanan
arah gaya gesek.
F
Mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta searah
dengan gaya gesek karena tembok lebih kuat dan berdiri
kokoh dan mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta
searah dengan gaya gesek
G
Mobil memberikan gaya yang sama besar serta searah gaya
gesek.
H
Mobil memberikan gaya sebesar 0 N sehingga tembok
tersebut tidak bergerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
I
Alasan
Mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta berlawanan
arah gaya gesek.
J
Mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta berlawanan
arah gaya gesek.
15
A
F gesek = F riano karena gaya yang diberikan Riano dan gaya
gesek lemari sama besar.
B
F Riano < F gesek.
C
F Riano < F gesek karena benda itu tidak akan bergerak jika
gaya yang diberikan lebih kecil dari gaya gesek.
D
F Riano = 0. Saya ragu dengan jawaban saya karena saya
kurang mengerti dengan obsennya.
E
F gesek = 0 karena gaya yang harus diperlukan adalah gaya
gesek lemari dan mengurangi gaya gesek lantai.
F
F Riano = 0 karena gaya yang diberikan Riano sedikit dan
kecil sehingga lemari tersebut tidak dapat bergerak.
G
F gesek = F riano.
H
F gesek = 0 sehingga lemari tersebut tidak bergerak sama
sekali.
I
F Riano < F gesek karena gaya yang diberikan Riano lebih kecil
dari gaya gesek sehingga lemari tersebut tidak bergerak
sama sekali.
J
F Riano < F gesek karena gaya yang diberikan Riano terlalu
kecil.
16
A
Gaya normal selalu berlawanan dengan gaya berat.
B
Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat.
C
Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
D
Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat.
E
Gaya normal selalu berlawanan dengan gaya berat.
F
Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.
G
Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.
H
Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.
I
Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.
J
Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat
sehingga gaya gravitasi selalu jatuh ke bawah.
17.
A
Gaya normal mempunyai besar yang sama dengan gaya
gesek karena gaya normal dan gaya gesek mempunyai
besar yang sama.
B
Gaya normal mempunyai besar yang sama dengan gaya
gesek.
C
Gaya normal mempunyai besar yang sama dengan gaya
gesek.
D
Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat.
E
Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat karena gaya
normal yang bekerja pada bidang miring menggunakan
gaya berat dan normal.
F
Gaya normal yang bekerja pada bidang lebih besar dari
berat benda.
G
Gaya normal mempunyai besar yang sama dengan gaya
gesek.
H
Gaya
normal
yang
bekerja
dipengaruhi oleh gaya berat.
pada
bidang
miring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
I
Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat.
J
Gaya normal sama besar dengan berat benda sehingga
benda ataupun gaya selalu memiliki persamaan.
18
A
Karena kotak cokelat tersebut tidak mengalami gaya
apapun karena kotak coklat harus mempunyai gaya yaitu
gaya gesek sehingga benda tersebut bisa berada di meja.
B
Karena kotak cokelat tersebut tidak mengalami gaya
apapun.
C
Karena kotak cokelat mengalami gaya gesek yang sangat
besar. Kotak coklat akan tetap diam jika tidak disentuh,
didorong, tidak mengalami gaya apapun atau kotak coklat
mengalami gaya berat dan gaya normal.
D
Karena kotak cokelat mengalami gaya gesek yang sangat
besar.
E
Karena kotak cokelat mengalami gaya normal.
F
Karena kotak cokelat tersebut tidak mengalami gaya
apapun. Kotak coklat tidak diberi gaya sehingga kotak
coklat diam, tidak bergerak.
G
Karena kotak cokelat mengalami gaya berat. Jika kota itu
mengalami gaya berat maka kotak akan jatuh.
H
Karena kotak cokelat mengalami gaya gesek yang sangat
besar. Benda tersebut akan bergerak jika mengalami gaya
gesek yang sangat besar.
I
Karena kotak cokelat mengalami gaya berat.
J
Karena kotak cokelat mengalami gaya gesek yang sangat
besar. Jika gaya gesek terjadi maka suatu bendapun akan
ikut bergerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
19
A
Alasan
Melambat dan akhirnya berhenti. Karena mobil mainan
kalau ditarik dandiberikan gaya dan berhenti seketika
pasti ia perlahan dan berhenti.
B
Melambat dan akhirnya berhenti.
C
Benda yang diberi gaya konstan akan melambat dan
akhirnya berhenti karena percepatan dan kecepatannya
tetap.
D
Langsung berhenti seketika.
E
Langsung berhenti seketika karena sebuah mobil mainan
bergerak dengan konstan jadi harus kita butuhkan adalah
kecepatan.
F
Langsung berhenti seketika karena tidak ada lagi gaya
yang bekerja pada mobil tersebut sehingga mobil mainan
tersebut langsung berhenti seketika.
G
Bergerak dengan kecepatan yang meningkat sesaat
kemudian melambat dan akhirnya berhenti karena
peristiwa ini sesuai dengan Hukum II Newton, maka
mobil yang dihentikan secara tiba-tiba akan mengalami
hal tersebut.
H
Langsung berhenti seketika.
I
Langsung berhenti seketika.
J
Langsung berhenti seketika. Benda akan berhenti jika
manusia yang menghentikannya dan suatu benda tidak
dapat bergerak atau berhenti tanpa bantuan dari manusia.
20.
A
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan karena kecepatan bus bisa saja berubah, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
kadang cepat dan terkadang lambat.
B
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan.
C
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan karena dari detik ke menit itu selalu berbeda.
Jadi dari 2 detik bergerak sejauh 10 m dan pada menit ke
3 bergerak sejauh 12 m. Hal ini yang menyebabkan benda
bergerak dengan kecepatan berubah beraturan.
D
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan.
E
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan.
F
Bus pariwisata mengalami percepatan
G
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan.
H
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan.
I
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan.
J
Bus pariwisata bergerak dengan kecepatan berubah
beraturan. Benda tersebut mengalami perpindahan sejauh
2m dalam beberapa menit.
21
A
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara karena ketika bola
berada di udara pasti ada gaya tarik bumi, gaya gesek
udara.
B
Gaya tarik bumi dan gesek udara.
C
Gaya tarik bumi, gaya gesek udara dan gaya dorong dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
racket karena pada saat bola tenis dipukul melambung
diudara pada saat itu juga bola tersebut diberi gaya tarik
bumi, gaya gesek udara dan gaya dorong dari racket.
D
Gaya tarik bumi, gaya gesek udara dan gaya dorong dari
racket.
E
Gaya tarik bumi, gaya gesek udara dan gaya gesek dari
bola dan racket.
F
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara. Ketika bola berada
di udara, gaya yang bekerja pada bola tersebut ialah gaya
tarik bumi dan gaya gesek udara yang membuat bola
tersebut jatuh ke bawah.
G
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara.
H
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara.
I
J
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara. Jika bola di udara
maka akan terjadi pergesekan antara bola dan udara dan
secara langsung pula aka nada gaya gravitasi.
22
A
Gaya tarik bumi, gaya dorong dari penembak, dan gaya
gesek udara karena ketika peluru dilemparkan pasti ada
gaya dorong manusia dan ketika berada di udara ada gaya
gesek udara.
B
Gaya tarik bumi, dan gaya gesek udara.
C
Gaya dorong dari penembak, dan gaya gesek udara karena
pada saat peluru ditembakkan ke udara aka nada gaya
yang
mempengaruhinya
seperti
penembak dan gaya gesek udara.
gaya
dorong
dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
D
Gaya dorong dari penembak.
E
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara.
F
Gaya tarik bumi, dan gaya gesek udara sangat
mempengaruhi peluru pada saat di udara.
G
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara.
H
Gaya dorong dari penembak. Ketiga gaya tersebut
mempengaruhi peluru ketika berada diudara namun yang
benar-benar terpengaruh adalah gaya doromg dari
penembak.
I
Gaya dorong dari penembak, dan gaya gesek udara.
J
Gaya tarik bumi dan gaya gesek udara. Gaya dorong dari
penembak terjadi sebelum pelurur tersebut berada di
udara.
23
A
Gaya gesek menyebabkan benda berhenti bergerak karena
pada bidang yang kasar gaya gesek bisa mempengaruhi
benda bergerak menjadi diam.
B
Gaya gesek menyebabkan terjadi perubahan kecepatan.
C
Gaya gesek searah dengan arah gerak benda.
D
Gaya gesek memiliki nilai minimum ketika benda hendak
bergerak.
E
Gaya gesek menyebabkan benda berhenti bergerak.
F
Gaya gesek menyebabkan terjadi perubahan kecepatan.
G
Gaya gesek memiliki nilai minimum ketika benda hendak
bergerak.
H
Gaya gesek menyebabkan benda berhenti bergerak. Gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
tidak gesek menyebabkan benda berhenti bergerak.
I
Gaya gesek searah dengan arah gerak benda.
J
Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gerak benda
karena benda yang kasar selalu memberikan gaya yang
berlawanan.
24
A
W A dan N A.
B
F A dan F.
C
W A dan N A.
D
W A dan N A. saya ragu dengan jawaban saya karena saya
kurang mengerti dengan pernyataan nomor 24
E
W A dan N A.
F
F A dan F B karena F A berbeda dengan F B. Kedua gaya
tersebut menunjukan gaya dorong dari setiap bendanya.
25
G
F A dan F B.
H
F A dan F. Kedua benda tersebut mengalami aksi-reaksi.
I
F A dan F.
J
W B dan N B.
A
T 1 dan T 2.
B
T 2 dan T 3.
C
T 1 dan T 3.
D
T 3 dan T 4 . Saya ragu dengan jawaban saya karena saya
kurang mengerti dengan pernyataanya.
E
T 1 dan T 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Nomor
Kode
Soal
Partisipan
Alasan
F
T 1 dan T 2 karena sistem katrol dalam keadaan setimbang
G
T 3 dan T 4.
H
T 4 dan T 1 dalam keadaan setimbang pasangan aksi-reaksi
yang adalah T 4 dan T 1.
I
T 4 dan T 1.
J
T 1 dan T 3 karena arahnya berlawanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 12: Rangkuman Transkrip Jawaban dan Alasan Partisipan
Rangkuman Transkrip alasan jawaban siswa
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
1
Tujuh partisipan, yaitu partsispan A, C, F, G, H, I, dan J mengatakan
bahwa bola besi akan lebih dahulu menyentuh lantai daripada bola
plastik, dengan alasan yang berbeda-beda. Partisipan A dan G
mengatakan karena bola besi lebih berat dua kali dari bola plastik.
Partisipan C mengatakan karena percepatan gravitasi terbesar terjadi
pada bola besi, sedangkan bola plastiknya lebih ringan. Partisipan F, I,
dan J mengatakan karena bola besi lebih berat dari bola plastik
sehingga bola besi akan lebih dahulu menyentuh lantai. Sedangkan
menurut partisipan B, D, dan E bola besi jatuh lebih dahulu karena
waktu yang diperlukan dua kali lebih cepat dari bola plastik. Hal ini
disebabkan oleh massa bola besi yang dua kali lebih besar dari bola
plastik. Berdasarkan hasil tes partisipan A, B, C, D, E, F, G, dan I
mengalami miskonsepsi. Sedangkan partisipan yang lain tidak paham
mengenai konsep tersebut. Dengan demikian dapat diketahui
miskonsepsi yang dialami partisipan adalah partisipan mengganggap
benda yang lebih berat pasti menyentuh lantai lebih dahulu meskipun
dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dalam waktu yang
bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
2
Partisipan A, B, C, E, dan J mengatakan perpindahan Rena sejauh 25
Km, namun mereka tidak mengemukakan alasannya. Dari kelima
partisipan tersebut hanya tiga partisipan diantaranya B, C, dan E dapat
dikatakan memahami materi tersebut karena menjawab benar serta
yakin. Sedangkan partisipan F memiliki pemahaman bahwa, jumlah
seluruh jarak tempuhnya dibagi dua. Partisipan G mengalami
miskonsepsi. Partisipan tersebut mengatakan bahwa yang merupakan
perpindahan adalah jumlah garis yang sejajar dengan titik A dan H.
Partisipan tersebut menjelaskan bahwa perpindahan merupakan jarak
dari A ke B ditambah jarak dari G ke H. Partisipan lain menjawab
salah dan tanpa alasan serta tidak yakin.
3
Mengenai gaya-gaya yang bekerja pada bola yang dilempar ke atas
dan jatuh kembali ke bawah, lima partisipan yaitu A, D, E, F, dan J
mengatakan hanya ada dua gaya yang bekerja yaitu gaya berat dan
gaya normal. Dua partisipan yaitu B dan G mengatakan ada gaya dari
tangan, gaya berat serta gaya gesek dengan udara. Satu partisipan yaitu
I mengatakan ada gaya dari tangan, gaya berat, dan gaya normal. Dua
partisipan yaitu C dan H mengatakan ada gaya dari tangan, gaya berat,
gaya gesek dengan udara, dan gaya normal. Miskonsepsi dialami oleh
partisipan C, D, E, H, dan I. Mereka mengatakan bahwa ada gaya
normal yang bekerja pada benda yang dilemparkan ke atas dan jatuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
kembali ke bawah. selain itu ada beberapa yang mengatakan tidak
adanya gaya dari tangan yang bekerja pada benda tersebut. Sedangkan
partisipan yang paham adalah partisipan B yang mengatakan gaya
yang bekerja pada benda tersebut adalah gaya dari tangan, gaya berat,
serta gaya gesek dengan udara.
4
Untuk menjaga agar meja yang didorong tetap bergerak di atas lantai,
ada lima partisipan yaitu B, D, F, H, I, dan J mengatakan bahwa harus
diberi gaya luar terhadap meja (didorong) terus menerus. Partisipan B
mengatakan perlu diberi haya terus menerus agar menghalangi gaya
gesek. Partisipan J mengatakan alasannya adalah benda akan bergerak
apabila ada manusia yang menggerakannya. Partisipan A, E, dan G
yang mengatakan bahwa yang harus dilakukan adalah mengurangi
gaya gesek lantai karena bisa membuat meja terus bergerak. Partisipan
E mengatakan untuk mendorong meja kita menggunakan gaya gesek
lantai maka harus mengurangi gaya gesek lantai. Partisipan G
mengatakan jika gaya gesek lantai dikurangi maka lantai menjadi licin
sehingga meja semakin mudah bergerak. Partisipan C mengatakan
bahwa harus mengurangi gaya gesek meja. Partsipan yang mengalami
miskonsepsi adalah partisipan C dan E. Miskonsepsi yang dialami
adalah mengatakan bahwa harus mengurangi gaya gesek lantai dan
gaya gesek meja. Partisipan yang memahami konsep ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
partisipan B, D, H, I, dan J.
5
Berikut merupakan pernyataan yang salah dari opsi jawaban mengenai
peristiwa benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu tanpa dilemparkan
ke bawah menururt para partisipan. Empat partisipan yaitu partisipan
B, D, G, dan J mengatakan kecepatan benda tersebut berubah-ubah.
Empat partisipan yaitu A, F, H, dan I mengatakan kecepatan awal
benda sama dengan nol. Satu partisipan yaitu partisipan C mengatakan
gerak jatuh benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Sedangkan
satu partisipan lainnya yaitu E mengatakan bahwa pernyataan salah
adalah massa benda mempengaruhi percepatan. Dari sepuluh
partisipan hanya satu yang benar-benar paham yaitu partisipan E.
Sedangkan 4 partisipan yaitu partisipan B, C, D, dan H mengalami
miskonsepsi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa miskonsepsi
yang dialami partisipan adalah ketika benda jatuh dari ketinggian
tertentu maka:
6
•
Kecepatan benda tidak beruba-ubah atau tetap.
•
Gerak jatuh benda tidak dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
•
Kecepatan awal benda tidak sama dengan nol.
Berikut merupakan pendapat partisipan mengenai peristiwa bola yang
diikat tali kemudian diputar dan tali tersebut putus secara tiba-tiba.
Partisipan A, C, F, G, I, dan J mengatakan bahwa bola akan bergerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
ke arah (A). Partisipan B dan D mengatakan bola akan bergerak ke
arah (E). Partisipan E mengatakan bola akan bergerak ke arah (B)
karena ketika benda yang dililit tali kemudian diputar, akan bergerak
tegak lurus tali jika tali tersebut tiba-tiba putus. Partisipan yang
memahami materi ini adalah partisipan E. Sedangkan partisipan H
mengatakan bola akan terlempar ke arah (D). Partisipan yang
mengalami miskonsepsi adalah partisipan A, C, D, G, dan I.
miskonsepsi yang dialami adalah:
Ketika bola yang diikatkan pada tali dan diputar kemudian tali tibatiba terputus maka:
•
Bola bergerak ke arah (A) karena bisa bergerak ke segala arah;
bola mengikuti arah putarannya; dan pasti bergerak ke atas
lebih dahulu ketika tali pengikatnya terputus.
•
Bola bergerak ke arah (E) karena benda akan bergerak tegak
lurus titik pusat.
7
Partisipan A, C, dan G mengatakan bahwa bagi sebuah benda yang
bergerak melingkar beraturan maka kecepatannya konstan, kecepatan
sudutnya konstan, percepatannya konstan, serta lajunya konstan.
Partisipan B, D, dan I mengatakan bahwa benda tesebut memiliki
kecepatan yang konstan, kecepatan sudut yang konstan serta
percepatan yang konstan. Partisipan E dan F mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
kecepatan sudut serta lajunya yang konstan. Partisipan H mengatakan
bahwa kecepatan
konstan serta kecepatan sudutnya konstan.
Sedangkan menurut partisipan J lajunya yang konstan. Partispan yang
mengalami miskonsepsi adalah partisipan B, D, dan G. Sedangkan
yang memahami materi ini adalah partisipan E. Miskonsepsi yang
dialami partisipan tersebut adalah mereka mengatakan bahwa ketika
benda bergerak melingkar maka kecepatannya konstan, serta
percepatannya konstan. Hanya satu partisipan yang memahami bahwa
benda yang bergerak melingkar memiliki kecepatan sudut dan laju
yang konstan.
8
Menurut partispan A dan E arah gaya sentripetal mengikuti lintasan,
karena ketika suatu benda diputar, arah putaran benda tersebut
merupakan arah sentripetal. Menurut partisipan B, C, H, dan I arah
gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik pusat. Partisipan D, F, G,
dan J mengatakan bahwa arah gaya sentripetal ke segala arah.
Partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah partisipan E.
Miskonsepsinya adalah berpikir bahwa arah gaya sentripetal mengikuti
lintasan. Partisipan yang paham adalah partisipan H dan I.
Pemahamannya adalah arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke
titik pusat.
9
Partisipan A, B,D, G, H, I, dan J mengatakan bahwa harus diberi gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
luar. Partisipan C dan E mengatakan bahwa perlu mengurangi gaya
gesek tanah. Sedangkan partisipan F mengatakan harus mengurangi
gaya gesek bola, gaya gesek, dan gaya gesek tanah. Partisipan yang
memahami konsep ini adalah partisipan D, H, I, dan J. Sedangkan
partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah partisipan E dan F.
Miskonsepsi yang dialami adalah hal yang harus dilakukan agar bola
yang ditendang tetap bergerak adalah dengan mengurangi gaya gesek
tanah, gaya gesek bola, serta gaya gesek.
10
Partisipan B mengatakan bahwa jika sebuah bom dijatuhkan dari atas
pesawat yang sedang bergerak ke depan maka arah jatuhnya bom
tersebut adalah mengikuti garis D pada gambar, yaitu membentuk
setengah parabola dan arahnya menuju kedepan pesawat. Partisipan A
dan C mengatakan bom tersebut mengikuti gambar A, yaitu
membentuk parabola dan bergerak ke arah belakang pesawat.
Partisipan D, E, F, H, I, dan J mengatakan bahwa bom bergerak
mengikuti gambar B, yaitu tegak lurus dengan permukaan tanah.
Partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah partisipan A, D, E, F,
dan I. Miskonsepsi yang terjadi adalah:
• Bom yang dijatuhkan akan membentuk parabola dan arahnya
berlawanan dengan gerak pesawat.
• Bom yang dijatuhkan dari pesawat yang sedang bergerak akan tegak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
lurus permukaan tanah.
11
Partisipan A, D, dan I mengatakan bahwa gaya gravitasi sama dengan
gaya normal. Partisipan B mengatakan bahwa gaya gravitasi arahnya
sama dengan gaya normal. Partisipan C mengatakan bahwa besar gaya
gravitasi bumi pada balok sama dengan nol. Partisipan E mengatakan
besar percepatan gravitasi sama dengan berat balok. Partisipan F, G,
H, dan J mengatakan gaya normal balok sama dengan nol.partisipan
yang paham konsep in adalah partisipan D. Partisipan yang mengalami
miskonsepsi adalah partisipan C, E, dan H. Miskonsepsi yang terjadi
antara lain:
•
Besar gaya gravitasi bumi pada balok sama dengan nol.
•
Besar percepatan gravitasi sama dengan berat balok.
•
Gaya normal balok sama dengan nol.
Partisipan yang memahami konsep ini adalah partisipan D.
12
Partisipan A, F, dan G mengatakan bahwa pernyataan yang benar
mengenai peristiwa meja dimiringkan dan buku yang berada di atas
meja tetap diam adalah gaya gesek sejajar dengan bidang arah ke
bawah. Partisipan B mengatakan bahwa gaya gesek sejajar bidang arah
ke atas. Partisipan C, I, dan J mengatakan bahwa gaya gesek sama
dengan gaya normal. Partisipan D mengatakan bahwa gaya gesek sama
dengan gravitasi bumi. Partisipan E dan H mengatakan gaya gesek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
arah kanan balok. Partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah
partisipan A, D, E, H, dan I. Sedangkan tidak ada yang paham konsep
tersebut. Miskonsepsi yang dialami antara lain:
• Pada buku yang diletakan di atas meja yang dimiringkan dan tetap
diam gaya geseknya sejajar dengan bidang dan arahnya ke bawah.
• Pada buku yang terletak di atas meja yang dimiringkan tetap diam
gaya geseknya sama dengan gaya normal.
• Pada buku yang terletak di atas meja yang dimiringkan tetap diam
gaya geseknya sama dengan gravitasi bumi.
13
Berikut merupakan alasan dan penjelasan partisipan dalam fisika
tentang peristiwa ketika meja didorong dan meja tersebut tidak
bergerak. Partisipan A, C, D, dan E mengatakan gaya yang diberikan
anak terhadap meja lebih besar dari gaya yang diberikan meja terhadap
anak. Partisipan B, F, H, I, dan J mengatakan gaya yang diberikan
anak terhadap meja adalah sebesar 0 N, dengan alasan gaya yang
diberikan terlalu kecil sehingga meja tidak terdorong. Berdasarkan
alasannya partisipan menganggap bahwa jika gaya yang diberikan
kecil maka besarnya gaya sama dengan nol. Partisipan G mengatakan
gaya yang diberikan anak terhadap meja sama besar dengan gaya yang
diberikan meja terhadap anak. Partisipan yang paham konsep ini
adalah partisipan G. Partisipan yang mengalami miskonsepsi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
konsep ini diantaranya partisipan A, B, C, D, E, F, H, dan I.
Miskonsepsi yang dialami adalah:
•
Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih besar dari gaya
yang diberikan meja terhadap anak sehingga meja yang
didorong tidak bergerak.
•
Gaya yang diberikan anak terhadap meja adalah 0 N sehingga
meja yang didorong tidak bergerak.
•
Jika gaya yang diberikan kecil maka besarnya gaya sama
dengan nol.
14
Pada peristiwa mobil yang menabrak tembok namun tembok tidak
bergeser sedikitpun, partisipan A dan G mengatakan bahwa mobil
memberikan gaya sama besar serta searah dengan gaya gesek.
Partisipan B, D, dan H mengatakan bahwa mobil memberikan gaya
sebesar 0 N. Partisipan C, E, I, dan J mengatakan bahwa mobil
memberikan gaya lebih kecil serta berlawanan arah gaya gesek.
Partisipan F mengatakan mobil memberikan gaya lebih kecil serta
searah dengan gaya gesek. Tidak ada partisipan yang paham mengenai
konsep ini. Sedangkan partisipan yang mengalami miskonsepsi antara
lain partisipan B, D, E, G, H, dan I. Miskonsepsi yang dialami antara
lain:
•
Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena mobil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
memberikan gaya sebesar 0 N.
•
Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena mobil
memberikan gaya yang lebih kecil serta berlawanan gaya
gesek.
•
Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena mobil
memberikan gaya yang sama besar serta searah gaya gesek.
15
Berikut merupakan jawaban dan alasan partisipan mengenai peristiwa
lemari yang didorong Riano di atas lantai kasar dan lemari tersebut
tidak bergerak. Partisipan A dan G mengatakan bahwa F gesek = F riano.
Partisipan B, C, I, dan J mengatakan bahwa F Riano < F gesek . Partisipan D
dan F mengatakan bahwa F Riano = 0. Ada partisipan yang melontarkan
alasan bahwa gaya yang diberikan Riano lebih sedikit. Hal ini
menunjukan bahwa partisipan tersebut menganggap bahwa jika gaya
yang diberikan lebih sedikit maka besarnya gaya sama dengan nol.
Partisipan E dan H mengatakan bahwa F gesek = 0. Partisipan yang
memahami konsep ini adalah partisipan A dan G sedangkan partisipan
yang mengalami miskonsepsi adalah partisipan B, C, F, H, dan I.
Miskonsepsi yang dialami adalah:
Jika lemari yang didorong diatas lantai kasar tidak bergerak maka:

F Riano < F gesek .

F gesek = 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Nomor
Yang siswa pahami
Soal

Jika gaya yang diberikan lebih sedikit maka besarnya gaya
sama dengan nol.
16
Partisipan A dan E mengatakan bahwa gaya normal selalu berlawanan
dengan gaya berat. Partisipan B, C, D, dan J mengatakan bahwa gaya
normal selalu tegak lurus dengan gaya berat. Partisipan J mengatakan
gaya gravitasi selalu jatuh ke bawah. Partisipan F, G, H, dan I
mengatakan gaya normal selalu tegak lurus bidang datar. Partisipan
yang memahami konsep ini adalah partisipan F, H, dan I. Sedangkan
partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah partisipan C, D, dan E.
Konsep yang benar adalah gaya normal selalu tegak lurus bidang
datar. Sedangkan salah konsep yang dialami partisipan antara lain:
17
•
Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat.
•
Gaya normal selalu berlawanan dengan gaya berat.
Berikut merupakan pernyataan partisipan mengenai gaya normal yang
bekerja pada bidang miring:
Partisipan A, B, C,dan G mengatakan bahwa gaya normal memiliki
besar yang sama dengan gaya gesek. Partsipan D, E, H, dan I
mengatakan bahwa gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat.
Partisipan F mengatakan bahwa gaya yang bekerja pada bidang lebih
besar dari berat benda. Tidak ada partisipan yang memahami konsep
ini. Ada 3 partisipan yaitu partisipan C, D, dan H mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
miskonsepsi. Konsep yang benar adalah gaya normal yang bekerja
pada bidang miring lebih kecil dari berat benda.
Miskonsepsi yang terjadi adalah:
• Gaya normal memiliki besar yang sama dengan gaya gesek.
• Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat.
18
Berikut adalah pernyataan yang salah menurut partisipan mengenai
peristiwa kotak cokelat yang diam diatas meja:
Partisipan A, B, dan F mengatakan bahwa kotak cokelat tersebut tidak
mengalami gaya apapun. Partsipan C, D, H, dan J mengatakan bahwa
kotak cokelat tersebut mengalami gaya gesek yang sangat besar.
Partispan E mengatakan kotak cokelat mengalami gaya normal.
Partispan G dan I mengatakan bahwa kotak cokelat mengalami gaya
berat.
Partisipan yang memahami konsep ini hanya ada satu partisipan yaitu
partisipan B. Sedangkan partisipan yang mengalami miskonsepsi
adalah partisipan C, D, H,dan I.
Konsep yang benar mengenai materi ini adalah:
Benda yang diam di atas meja mengalami gaya gesek yang sangat
besar, mengalami gaya berat, mengalami gaya normal, namun tidak
mengalami gaya tarikan atau dorongan.
Miskonsepsi yang terjadi adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
• Kotak cokelat yang diam di atas meja tidak mengalami gaya gesek
yang sangat besar.
• Kotak cokelat yang diam diatas meja tidak mengalami gaya berat.
19
Pada peristiwa mobil mainan dengan gaya konstan sehingga bergerak
mendatar dengan kecepatan konstan, tiba-tiba diberhentikan maka:
Partisipan A, B, dan C mengatakan bahwa mobil tersebut melambat
dan akhirnya berhenti. Partisipan D, E, F, H, I, dan J mengatakan akan
langsung berhenti seketika. Partisipan G mengatakan kecepatan mobil
tesebut meningkat sesaat, melambat dan akhirnya berhenti.
Partisipan yang memahami konsep ini adalah partispan B dan C.
Sedangkan partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah partisipan
D, F, H, dan I.
Konsep yang benar adalah:
Mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan tiba-tiba diberhentikan
maka mobil tersebut melambat dan akhirnya berhenti.
Miskonsepsi yang terjadi adalah mobil yang bergerak dengan
kecepatan konstan dan diberhentikan secara tiba-tiba akan langsung
berhenti seketika.
20
Semua partisipan mengatakan bahwa mobil bergerak selama 2 detik
sejauh 10 m kemudian pada menit ketiga bergerak sejauh 12 m
bergerak dengan kecepatan berubah beraturan. Partisipan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
mengalami miskonsepsi pada materi tersebut ada enam partisipan,
diantaranya partisipan B, D, E, G, H, dan I.
Konsep yang benar adalah bus pariwisata mengalami percepatan
negatif karena selama 2 detik kecepatan mobil adalah 10/2 m/s2 atau
5m/s2. Sedangkan pada menit ketiga sejauh 12 m berarti selama 1
menit bergerak sejauh 2 m, sehingga kecepatan mobil adalah 2/60 m/s2
atau 0,03 m/s2. Sehingga dapat diketahui bahwa mobil mengalami
perubahan kecepatan atau perlambatan atau dengan kata lain
mengalami percepatan negatif.
Miskonsepsi yang terjadi adalah:
Mobil yang mengalami perubahan kecepatan pasti mengalami
kecepatan berubah beraturan.
21
Berikut merupakan gaya-gaya yang bekerja pada bola tenis yang
dipukul dan melambung ke udara menurut para partisipan:
Partisipan A, B, F, G, H, dan J mengatakan gaya tarik bumi dan gaya
gesek udara. Partisipan C dan D mengatakan bahwa ada gaya tarik
bumi, gaya gesek udara, dan gaya dorong dari racket. Partisipan E
mengatakan ada gaya tarik bumi, gaya gesek udara, serta gaya gesek
dari bola dan racket. Ada tiga partisipan yang memahami konsep ini
yaitu partisipan B, G, dan H. Sedangkan partisipan yang mengalami
miskonsepsi adalah partisipan C, D, dan E.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
Konsep yang benar adalah:
Gaya yang bekerja pada bola yang melambung ke udara adalah gaya
tarik bumi dan gaya gesek udara.
Miskonsepsi yang terjadi adalah:
Gaya dorong dari bola dan racket juga merupakan gaya yang bekerja
pada bola yang melambung di udara.
22
Partisipan A mengatakan bahwa gaya yang bekerja pada peluru di
udara adalah gaya tarik bumi, gaya dorong dari penembak, dan gaya
gesek udara. Partisipan B, E, F, G, dan J mengatakan bahwa gaya yang
bekerja adalah gaya tarik bumi dan gaya gesek udara. Partisipan D dan
H mengatakan bahwa gaya yang bekerja adala gaya dorong dari
penembak. Partisipan C dan I mengatakan bahwa gaya yang bekerja
adalah gaya dorong dari penembak dan gaya gesek udara. Partisipan
yang memahami konsep ini ada empat orang yaitu partisipan B, E, F
dan G. Partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah C dan D.
Konsep yang benar adalah gaya yang bekerja pada peluru di udara
adalah gaya tarik bumi dan gaya gesek udara. Konsep yang salah
adalah mengatakan adanya gaya dorong dari penembak merupakan
salah satu gaya yang bekerja pada peluru di udara.
23
Partisipan A, E, dan H mengatakan gaya gesek menyebabkan benda
berhenti bergerak. Partisipan B dan F mengatakan gaya gesek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
menyebabkan terjadi perubahan kecepatan. Partisipan C dan I
mengatakan gaya gesek searah dengan gerak benda. Partsipan D dan
G, mengatakan bahwa gaya gesek memiliki nilai minimum ketika
benda hendak bergerak. Partisipan J mengatakan gaya gesek selalu
berlawanan arah dengan gerak benda. Partisipan yang memahami
konsep ini adalah partisipan C. Partisipan yang mengalami
miskonsepsi adalah partisipan D, E, G, dan H. Miskonsepsi yang
terjadi adalah:
•
gaya gesek tidak menyebabkan benda berhenti bergerak
•
gaya gesek memiliki nilai maksimum ketika benda bergerak.
Konsep yang benar adalah:
•
gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gerak benda
•
gaya gesek menyebabkan benda berhenti bergerak
•
gaya gesek menyebabkan terjadi perubahan kecepatan
•
gaya gesek memiliki nilai maksimum ketika benda hendak
bergerak.
24
Partisipan A, C, D, dan E mengatakan bahwa yang merupakan
pasangan aksi reaksi adalah W A dan N A . Partisipan B, H, dan I
mengatakan bahwa yang merupakan pasangan aksi reaksi adalah F A
dan F. Partisipan F dan G mengatakan bahwa yang merupakan
pasanagan aksi reasi adalah F A dan F B. sedangkan partisipan J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Nomor
Yang siswa pahami
Soal
mengatakan yang merupakan pasangan aksi reaksi adalah W B dan N B.
Tidak ada partisipan yang memahami konsep tersebut. Sedangkan
partisipan yang mengalami miskonsepsi adalah pastisipan B, E, H, dan
J. Miskonsepsi yang dialami adalah:
• F A dan F berarti pasangan aksi reaksi adalah gaya dari benda yang
berbeda dan searah.
• W A dan N A berarti pasangan aksi reaksi adalah gaya yang
berlawanan pada benda yang sama.
• W B dan N B berarti pasangan aksi reaksi adalah gaya yang
berlawanan pada benda yang sama.
25
Partisipan A, E, dan F mengatakan pasangan aksi reaksi adalah T 1 dan
T 2 . Partisipan B mengatakan pasangan aksi reaksi adalah T 2 dan T 3 .
Partisipan C dan J mengatakan bahwa pasangan aksi reaksi adalah T 1
dan T 3 . Partisipan D dan G mengatakan bahwa pasangan aksi reaksi
adalah T 3 dan T 4 . Partisipan H dan I mengatakan T 4 dan T 1 . Partisipan
yang memahami konsep ini adalah partisipan J sedangkan partisipan
yang mengalami miskonsepsi adalah partisipan E, F, dan H.
Miskonsepsi yang dialami adalah:
• T 1 dan T 2 berarti pasangan aksi reaksi adalah pasangan gaya yang
memiliki arah yang sama.
• T 4 dan T 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13: Data Bentuk Pemahaman dan Miskonsepsi
Tabel Bentuk Pemahaman dan Miskonsepsi untuk Setiap Topik
No.
1
2
3
4
5
Miskonsepsi
Pemahaman
• Sebuah meja yang didorong akan terus bergerak jika • Hal yang harus dilakukan agar bola yang ditendang tetap
diberi gaya luar terhadap meja atau didorong terus bergerak adalah dengan mengurangi gaya gesek tanah,
gaya gesek bola, serta gaya gesek.
menerus.
• Pada peristiwa bola yang ditendang, bola tersebut akan • Untuk menjaga agar meja yang didorong tetap bergerak
tetap bergerak jika diberi gaya luar
maka yang harus dilakukan adalah mengurangi gaya
gesek lantai dan gaya gesek meja.
Gaya-gaya ketika benda di • Gaya yang bekerja pada bola tenis yang melambung di • Gaya dorong dari bola dan racket juga merupakan gaya
udara
udara adalah gaya tarik bumi dan gaya gesek udara.
yang bekerja pada bola yang melambung di udara.
• Gaya yang bekerja pada peluru yang berada di udara • Adanya gaya dorong dari penembak merupakan salah
adalah gaya yang bekerja adalah gaya tarik bumi dan satu gaya yang bekerja pada peluru di udara.
gaya gesek udara.
Gaya gesek pada benda diam Pada peristiwa Riano mendorong lemari yang berada di Jika lemari yang disorong diatas lantai kasar tidak
atas lantai kasar dan leari tersebut tidak bergerak bergerak maka:
disebabkan oleh F gesek = F riano.
• F Riano < F gesek .
 F gesek = 0.
Jika gaya yang diberikan lebih sedikit maka besarnya gaya
sama dengan nol.
Perpindahan
Perpindahan yang dilakukan Rena sejauh 25 Km.
Yang merupakan perpindahan adalah jumlah garis yang
sejajar dengan titik A dan H. Partisipan tersebut
menjelaskan bahwa perpindahan merupakan jarak dari A
ke B ditambah jarak dari G ke H.
Gerak parabola
(Tidak ada partisipan yang paham konsep ini)
• Boom yang dijatuhkan akan membentuk parabola dan
arahnya berlawanan dengan gerak pesawat.
• Boom yang dijatuhkan dari pesawat yang sedang
bergerak akan tegak lurus permukaan tanah.
Topik
Gerak lurus dan gaya
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
6
Topik
Hukum Newton III
7
Gaya normal
8
Gerak vertikal ke atas
9
Arah kecepatan linier
Miskonsepsi
Pemahaman
Meja yang didorong anak tidak bergerak karena gaya • Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih besar dari
yang diberikan anak terhadap meja sama besar dengan gaya yang diberikan meja terhadap anak sehingga meja
gaya yang diberikan meja terhadap anak.
yang didorong tidak bergerak.
• Gaya yang diberika anak terhadap meja adalah 0 N
sehingga meja yang didorong tidak bergerak.
• Jika gaya yang diberikan kecil maka besarnya gaya sama
dengan nol.
• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena
mobil memberikan gaya sebesar 0 N.
• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena
mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta
berlawanan gaya gesek.
• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena
mobil memberikan gaya yang sama besar serta searah
gaya gesek.
Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.
• Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat.
• Gaya normal selalu berlawanan dengan gaya berat.
• Gaya normal memiliki besar yang sama dengan gaya
gesek.
• Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat.
Gaya yang bekerja pada bola yang dilempar keatas dan Ada gaya normal yang bekerja pada benda yang
kemudian jatuh lagi kebawah adalah gaya dari tangan, dilemparkan keatas dan jatuh kembali kebawah.
gaya berat, serta gaya gesek dengan udara
Bola yang diikatkan pada tali kemudian diputar dan tali Ketika bola diikatkan pada tali kemudian tali tiba-tiba
tersebut putus maka bola akan bergerak ke arah (B) terputus maka:
karena ketika benda yang dililit tali kemudian diputar,
akan bergerak tegak lurus tali jika tali tersebut tiba-tiba • Bola bergerak ke arah (A) karena bisa bergerak ke
segala arah; bola mengikuti arah putarannya; dan pasti
putus.
bergerak ke atas lebih dahulu ketika tali pengikatnya
terputus.
• Bola bergerak ke arah (E) karena benda akan bergerak
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Topik
Pemahaman
Miskonsepsi
tegak lurus titik pusat.
16
Gaya sentripetal
Pada peristiwa kotak cokelat yang diam di atas meja • kotak cokelat yang diam diatas meja tidak mengalami
maka pernyataan yang salah adalah kotak cokelat tersebut gaya gesek yang sangat besar.
tidak mengalami gaya apapun.
• kotak cokelat yang diam diatas meja tidak mengalami
gaya berat.
Mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan tiba-tiba • Mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan dan
diberhentikan maka mobil tersebut melambat dan diberhentikan secara tiba-tiba akan langsung berhenti
akhirnya berhenti.
seketika.
• Mobil yang mengalami perubahan kecepatan pasti
mengalami kecepatan berubah beraturan.
Pernyataan yang salah mengenai gaya gesek adalah gaya  gaya gesek tidak menyebabkan benda berhenti bergerak.
gesek searah dengan gerak benda.
 gaya gesek memiliki nilai maksimum ketika benda
bergerak.
Pasangan aksi reaksi adalah T 1 dan T 3 berarti pada benda • F A dan F bearti pasangan aksi reaksi adalah gaya dari
yang berbeda dan memiliki arah yang berlawanan.
benda yang berbeda dan searah.
• W A dan N A berarti pasangan aksi reaksi adalah gaya yang
berlawanan pada benda yang sama.
• W B dan N B berarti pasangan aksi reaksi adalah gaya yang
berlawanan pada benda yang sama.
• T 1 dan T 2 berarti pasangan aksi reaksi adalah pasangan
gaya yang memiliki arah yang sama.
• T 4 dan T 1
Benda yang bergerak melingkar memiliki kecepatan Ketika benda bergerak melingkar maka kecepatannya
sudut dan laju yang konstan.
konstan, serta percepatannya konstan.
Gaya gravitasi sama besarnya dengan gaya normal.
• Besar gaya gravitasi bumi pada balok sama dengan nol.
• Besar percepatan gravitasi sama dengan berat balok.
• Gaya normal balok sama dengan nol
Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik pusat.
Arah gaya sentripetal mengikuti lintasan.
17
Gerak jatuh bebas
Pernyataan salah mengenai benda jatuh dari  Benda yang lebih berat pasti menyentuh lantai lebih
10
Hukum Newton I
11
Perlambatan dan gaya gesek
12
Gaya gesek
bergerak
13
Gaya aksi reaksi
14
Gaya-gaya dalam gerak
melingkar
Resultan gaya pada benda di
bidang datar
15
pada benda
dahulu meskipun dijatuhkan dari ketinggian yang sama
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Topik
ketinggian tertentu adalah
mempengaruhi percepatan.
18
Resultan gaya dan gaya
gesek
Miskonsepsi
Pemahaman
massa
(Tidak ada partisipan yang paham konsep ini)
benda
dan dalam waktu yang bersamaan.
 Ketika benda jatuh dari ketinggian tertentu maka:
• kecepatan benda tidak berubah-ubah atau tetap.
• Gerak jatuh benda tidak dipengaruhi oleh percepatan
gravitasi.
• Kecepatan awal benda tidak sama dengan nol
• Pada buku yang diletakan pada meja yang dimiringkan
tetap diam gaya geseknya sejajar dengan bidang dan
arahnya ke bawah.
• Pada buku yang terletak pada meja yang dimiringkan
tetap diam gaya geseknya sama dengan gaya normal.
• Pada buku yang terletak pada meja yang dimiringkan
tetap diam gaya geseknya sama dengan gravitasi bumi
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Lampiran 14: Foto-Foto Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan Data (Senin, 8 Agustus 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Setelah Pengambilan Data Wawancara (Senin, 15 Agustus 2016)
Download