ABSTRAK Antusiasme umat islam untuk mendalami ilmu-ilmu keislaman dalam satu dasawarsa terakhir ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Kelompok-kelompok pengajian pun tumbuh subur dimana-mana. Namun sayang dari kelompok-kelompok pengajian tersebut relatif masih sedikit yang secara khusus menyelenggarakan pengkajian isi kandungan Al-Quran. Padahal salah satu penyebab kurangnya masyarakat muslim dalam mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran adalah karena ketidakmampuan masyarakat dalam memahami isi kandungan Al-Quran. Masyarakat muslim khususnya masyarakat Indonesia yang tidak memahami bahasa Arab banyak mengalami kesulitan dalam memahami isi kandungan Al-Quran yang Allah swt turunkan dalam bahasa Arab. Oleh karena itu ajakan untuk kembali menjadikan Al-Quran sebagai pijakan dalam semua peri kehidupan juga harus disertai dengan berbagai inovasi dan terobosan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat memahami isi kandungan Al-Quran. Maka dari itu Lembaga Pendidikan dan Pengkajian A-Quran (LP2Q) sebagai lembaga yang concern terhadap pengembangan ilmu-ilmu Al-Quran menyelenggarakan kegiatan kampanye untuk mengajak masyarakat menjadikan Al-Quran sebagai pijakan dalam kehidupannya dengan menawarkan sebuah metode pelatihan memahami bahasa Al-Quran Metode TaQua. Elemen-elemen perencanaan kampanye yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis masalah (latar belakang kampanye), tujuan kampanye, pesan kampanye, sasaran kampanye, strategi dan taktik kampanye, alokasi waktu dan sumber daya kampanye, dan metode evaluasi yang akan digunakan pasca-kampanye. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan mengenai halhal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Wawancara sendiri dilakukan terhadap para pengurus LP2Q yang terlibat langsung dalam perencanaan Kampanye Kembali Pada Al-Quran, yang berjumlah 5 orang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam merancang suatu kegiatan kampanye dalam hal ini Kampanye Kembali Pada Al-Quran, Lembaga Pendidikan dan Pengkajian Al-Quran (LP2Q) telah memperhatikan aspek-aspek perencanaan dengan cukup baik. i