PERJALANAN Selamat menempuh perjalanan bersama Tuhan

advertisement
PERJALANAN
Selamat menempuh perjalanan bersama Tuhan!
Demi memperoleh pengalaman yang terbaik, pastikan untuk mengikuti setiap tahap dengan tepat
sesuai dengan tuntunan yang diberikan.
Tuliskanlah hal-hal yang Tuhan nyatakan kepada saudara dalam setiap tahap perjalanan doa ini pada
halaman kosong di bagian belakang buku panduan ini!
Perhentian 1: Persiapan
Penting sekali memulai perjalanan doa ini dengan hati dan pikiran yang siap mendengar suara Tuhan.
Ambillah waktu untuk meneduhkan hati dan menujukan pikiran sepenuhnya kepada Tuhan.
Renungkanlah Dia dan panjatkan pujian dan nyanyian syukur dari dalam hati saudara. Berdoalah dan
ungkapkanlah kerinduan hati saudara untuk bertemu denganNya dan mengalami hadiratNya yang
menyegarkan.
Bacalah Mazmur 103 (terdapat dalam panduan) dan lingkarilah setiap kata yang menyentuh hati
saudara secara khusus dan renungkanlah.
Saat hati sudah siap, masuklah ke dalam ruangan dan mulailah perjalanan saudara!
Perhentian 2: Tanah yang Kudus
Ketika Musa melangkah masuk ke hadirat Tuhan, berkatalah Tuhan kepadanya,"Janganlah datang dekatdekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat di mana engkau berdiri itu adalah tanah yang
kudus." (Kel 3:5)
Hari ini, tempat ini adalah tanah yang kudus.
Tanggalkanlah sepatu saudara dalam hormat akan hadirat Tuhan di tempat yang kudus ini.
Perhentian 3: Kebisingan
SIBUK! - adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan kehidupan kita saat ini.
Pandangilah "nyamuk" pada layar TV dihadapan saudara.
Sambil memandangi "nyamuk" tersebut ingat dan pikirkanlah kesibukan-kesibukan yang banyak
menghabiskan waktu saudara selama ini. Sadarilah bahwa banyak dari hal-hal yang saudara lakukan
telah mencuri waktu yang seharusnya saudara pakai untuk bersekutu dengan Tuhan.
Mintalah Tuhan untuk menunjukkan kesibukan-kesibukan apakah yang telah merusak hubungan
saudara denganNya. Setelah saudara menyadarinya, mintalah hikmat dari Tuhan untuk melepaskan halhal tersebut.
Ambillah waktu untuk menuliskan hal-hal yang telah Tuhan nyatakan kepada saudara. Setelah selesai,
berdoalah supaya tidak ada lagi "kebisingan" yang akan mengganggu waktu saudara dengan Tuhan
dalam perjalanan doa ini, kemudian lanjutkanlah ke perhentian berikutnya.
Perhentian 4: Melepaskan
Ambillah salah satu batu yang ada di hadapan saudara. Genggam dengan erat dan rabalah setiap sisi
batu tersebut.
Batu ini mewakili hal-hal yang sulit saudara serahkankan kepada Tuhan. Hal apakah itu? Mungkin dosa
tersembunyi yang tidak diketahui oleh siapapun? Mungkin suatu hubungan/relasi yang membuat
saudara sangat bergumul? Mungkin suatu keterikatan dalam hidup saudara? Atau mungkin sesuatu hal
yang lain. Hanya saudara yang tahu hal-hal apakah dalam hidup saudara yang sangat sulit saudara
lepaskan!
Jatuhkanlah batunya ke dalam air dan sambil menjatuhkannya, lepaskanlah hal-hal yang terikat dalam
hati saudara selama ini.
Mazmur 55:23 berkata: "Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan."
Ibrani 12:1," Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita."
Taruhlah bagian-bagian yang sulit dalam hidupmu ini ke dalam tangan Yesus. Biar Dia yang menanggung
beban saudara sewaktu saudara menyerahkan kuatirmu kepadaNya.
Majulah ke perhentian berikutnya.
Perhentian 5: Luka Batin
Pernahkah hati saudara terluka oleh seseorang?
Ambillah selembar kertas dan buatlah suatu gambar atau simbol atau kata yang dapat mewakili luka hati
saudara. Ungkapkanlah luka hatimu kepada Tuhan secara terperinci serta perasaan sakit yang saudara
alami oleh karena kejadian yang melukai hati saudara tersebut.
Tuhan rindu memulihkan saudara.
Salah satu nama Tuhan Allah adalah Jehovah Rapha - "Tuhan yang Menyembuhkan." Kalau saudara
rindu dipulihkan, mintalah Tuhan untuk memulihkan saudara. Sadarilah juga bahwa untuk mengalami
pemulihan sepenuhnya, saudara mungkin perlu mengampuni seseorang yang sudah melukai hati
saudara. Atau mungkin menghadapi rasa takut yang selama ini ada dalam hati saudara.
Berdoalah supaya hari ini saudara mengalami kesembuhan dan pemulihan dari Tuhan.
Sebagai simbol dari pemulihan yang saudara alami dari Yesus kristus, pakukanlah kertas yang berisi
gambar luka hati saudara ke kayu salib. Kristus datang untuk "memulihkan yang patah hati." Sambil
memakukan gambar saudara ke kayu salib, ingatlah apa yang harus diderita oleh Yesus supaya saudara
bisa sembuh.
Ambillah waktu untuk menuliskan pengalaman ini.
Perhentian 6: Gambar diri
Pandangilah wajah saudara dalam cermin. Lihatlah baik-baik dari segala sisi.
Tataplah ke dalam mata saudara dalam-dalam. Tanpa bergerak, tataplah wajah saudara selama dua
menit penuh. Apa yang saudara lihat? Apa saudara menyukainya?
Kemungkinan besar, ada hal-hal yang tidak saudara sukai dari diri saudara.
Mazmur 139:14 berkata: "kejadianku dahsyat dan ajaib."
Kej 1:27 mengatakan bahwa saudara diciptakan menurut gambar Allah.
Waktu Tuhan memandang saudara, Dia menyukai saudara. Mintalah Tuhan menolong saudara untuk
melihat diri-sendiri sebagaimana Dia melihat saudara. 1 Sam 16:7 mengatakan bahwa Tuhan tidak
melihat apa yang dilihat manusia tetapi Dia melihat hati.
Karena Tuhan menciptakan saudara sesuai dengan apa yang diinginkanNya, nikmatilah penampilan fisik
saudara dan tampillah dengan penuh keyakinan!
Ambillah waktu sejenak untuk bersyukur atas keunikan saudara. Kemudian, mintalah kepada Tuhan hati
yang murni karena itulah yang paling utama.
Setelah saudara siap lanjutkan ke perhentian berikutnya.
Perhentian 7: Ruang Maha Kudus
Di dalam Perjanjian lama, ruang Maha Kudus adalah tempat di mana Imam Besar bertemu dengan
Tuhan Allah. Ruang ini begitu kudusnya sehingga hanya Imam Besar yang dapat masuk ke dalamnya dan
hanya pada waktu yang sudah ditentukan oleh Allah sendiri.
Tetapi oleh darah Kristus, kita beroleh anugerah untuk dapat masuk ke hadirat Allah sendiri - ke dalam
ruang Maha KudusNya.
Di tempat ini, Dengarkanlah suara Tuhan.
Sembahlah Dia dalam hatimu. Renungkanlah pengorbananNya di kayu salib. Evaluasilah hubungan
saudara dengan Tuhan Yesus.
Apakah saudara benar-benar memiliki hubungan pribadi dengan Kristus?
Apakah hubungan saudara denganNya sungguh-sungguh nyata? Dan benar-benar kuat sebagaimana
seharusnya?
Dengarkanlah.
Perjamuan Kudus adalah lambang pengampunan atas dosa-dosa kita.
Makanlah Perjamuan Kudus Tuhan setelah hati saudara siap. Celupkan sepotong roti (tubuh Kristus) ke
dalam cangkir (darah Kristus) dan ingatlah kematianNya, penguburanNya dan kebangkitanNya. Alamilah
kehadiran kuasa darah yang sudah dicurahkan untuk saudara di kayu salib.
Istirahatlah di hadirat Tuhan. Duduklah dengan tenang di kakiNya selama yang saudara inginkan.
Sembahlah Tuhan dalam segala kemegahan KekudusanNya.
Saat saudara merasa sudah mengalami apa yang Tuhan ingin saudara alami dalam ruang Maha
KudusNya, majulah ke perhentian berikutnya. Mungkin saudara perlu menuliskan pengalaman ini.
Perhentian 8: Yang Terhilang
Ambillah sebuah paku yang tersedia dan peganglah. Genggamlah begitu rupa, sehingga ujungnya terasa
sakit menekan telapak tangan saudara. Renungkanlah pengorbanan besar yang Yesus lakukan ketika
tangan dan kakiNya dipakukan ke kayu salib untuk dosa seluruh dunia. Ucapkanlah syukur pada Dia yang
telah membayar dosa saudara dan telah mengorbankan nyawaNya supaya saudara memperoleh
pengampunan dan hidup kekal.
Mungkin saudara punya teman atau keluarga yang belum mengenal Kristus. Ingatlah akan mereka dan
berdoalah untuk keselamatan mereka kepada Tuhan Yesus. Mintalah kepada Tuhan kerinduan yang
makin dalam untuk memberitakan karunia Kristus kepada mereka.
Tuliskanlah setiap pikiran yang timbul dalam hati saudara saat saudara berdoa dan merenung.
Majulah ke perhentian berikutnya setelah saudara selesai .
Perhentian 9: Berdoa melalui Tangan
Di sini, ambillah segenggam play dough dan berdoalah melalui tangan saudara. Bentuklah dari play
dough dalam tangan saudara sesuatu yang dapat mewakili apa yang ditaruh Tuhan dalam hati saudara
untuk saudara doakan saat ini. Setelah selesai, kembalikanlah play dough ke bentuk semula.
Minta Tuhan untuk mengambil hidup saudara dan membentuknya seperti play dough tersebut.
Perhentian 10: Warisan
Masuklah ke dalam kotak pasir. Rasakan kesejukan pasir di antara jari kaki saudara. Bayangkan seolaholah saudara sedang berjalan dan meninggalkan serangkaian jejak kaki di sepanjang tepian sebuah
pantai.
Kemudian keluarlah dari kotak pasir. Dalam bayangan saudara, lihatlah ke belakang ke jejak yang telah
saudara tinggalkan di sepanjang pantai. Ini mewakili warisan yang saudara tinggalkan. Jejak apakah yang
saudara wariskan dari hidup saudara untuk dapat diikuti oleh orang lain? Sekiranya hidup saudara
berakhir sebentar lagi, apakah saudara akan dikenang sebagai orang yang hidup untuk perkara-perkara
Allah atau perkara-perkara dunia?
Pakailah kesempatan ini untuk meminta kuasa dari Tuhan sehingga saudara dapat hidup sesuai dengan
panggilan Tuhan untuk saudara. Berdoa supaya hidup saudara dapat menjadi contoh dan teladan yang
dapat dilihat dan diikuti orang percaya lainnya. Hidup saudara akan berlalu tetapi peninggalan/warisan
saudara akan terus hidup.
Bacalah Yoh 13:1-17
Setelah selesai membaca, seseorang akan membasuh kaki saudara. Ingatlah bahwa Yesus telah
membasuh kaki murid-muridNya sebagai tanda kerendahan hatiNya melayani mereka. Sudahkah
saudara “membasuh kaki” seseorang belakangan ini? Adakah seseorang dalam hidup saudara yang
Tuhan sedang gerakkan hati saudara untuk melayaninya? Bagaimana saudara akan menjadikan
pelayanan yang menghambakan diri seperti yang diwariskan Kristus, sebagai bagian dari warisan yang
akan saudara tinggalkan?
Majulah ke perhentian berikutnya.
Perhentian 11: Penyembahan
Alkitab menggambarkan beberapa sikap tubuh yang patut dalam menyembah kepada Tuhan sebagai
tanggapan kita terhadap KasihNya yang mulia. Ikutilah petunjuk yang diberikan dan lakukan satupersatu. Saat saudara menyembah, berdoalah agar saudara dapat menyembah Dia dalam roh dan
kebenaran. Puji dan sembahlah Tuhan dalam segala kemegahan kekudusanNya.
"Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita." (Mazmur
95:6)
Setelah menyentuh hati Tuhan dengan sikap tubuh saudara yang menyembah, silahkan maju ke
perhentian berikutnya.
Perhentian 12: Sesamamu manusia
Satu hal yang indah dalam kehidupan rohani adalah BERSYAFAAT. Artinya berdoa untuk orang lain.
Ketika kita bersyafaat, kita turut merasakan dan menanggung beban dan pergumulan orang-orang yang
dekat dengan kita. Firman Tuhan menyuruh kita untuk saling menanggung beban, dan itulah yang kita
lakukan ketika kita berdoa untuk orang lain.
Siapakah yang perlu saudara doakan?
Salah satu tradisi dalam gereja jaman dulu adalah menyalakan lilin untuk orang yang didoakan. Sambil
berdoa, nyalakanlah sebuah lilin untuk mereka yang Tuhan taruh dalam hati saudara untuk saudara
doakan.
Setelah berdoa, matikan lilinnya dan majulah ke perhentian berikutnya.
Perhentian 13: Kesaksian
Perjalanan doa saudara sudah hampir selesai!
Ambillah waktu sejenak untuk menuliskan semua pengalaman saudara sejauh ini di buku yang sudah
disediakan. Tidak perlu menuliskan nama.
Masukkan hal-hal penting yang Tuhan tunjukkan kepada saudara, hal-hal yang saudara pelajari, dan halhal yang perlu saudara lakukan. Curahkanlah hati saudara kepada Tuhan lewat kata-kata yang saudara
tuliskan.
Perhentian 14: Doa
Selamat! saudara sudah menyelesaikan perjalanan Doa Labirin!
Ambillah waktu untuk refleksi pribadi. Gunakan halaman kosong dalam buku panduan untuk menuliskan
pikiran, tantangan, doa dan apa saja yang saudara rasakan dan pikirkan. Tutuplah perjalanan doa
saudara dengan doa pribadi.
Silahkan ambil sepatu saudara kembali dan Jadilah seperti yang Tuhan mau di antara mereka yang
saudara layani!
Download