pemanfaatan led (ligth emiting dioda) sebagai pendeteksi

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI
PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI
José Da Costa1, Made Rai Suci Santi2, Suryasatriya Trihandaru3
1
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
2
Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Transmisi radiasi matahari yang merambat ke bumi akan mengalami hambatan yang disebabkan oleh media
penyerap yang ada di atmosfer. Atmosfer adalah selimut udara yang mengelilingi bumi. Selimut udara tetap
berada di tempatnya karena gaya tarik bumi yang cukup besar. Udara terdiri atas campuran gas-gas seperti
nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida. Ketiga campuran ini memegang peranan penting dalam memelihara
kehidupan di bumi dalam menyerap panas matahari yang dipancarkan kembali oleh permukaan bumi. Untuk
dapat mengetahui besarnya kecerahan cahaya matahari yang sampai di bumi, maka dilakukan suatu
percobaandengan memanfaatkan lampu LED. Sebelum menetapkan LED hijau sebagai pendeteksi kecerahan
cahaya matahari, pada awalnya dilakukan pengidentifikasian nilai tegangan dan kuat arus pada berbagai
warna LED yaitu LED hijau, kuning, merah, dan putih, masing-masing warna sebanyak 10 buah. Dari hasil
pengukuran menunjukan bahwa ternyata LED hijau menhasilkan tegangan dan kuat arus yang lebih besar
dibanding dengan warna LED lainnya.Dalam percobaan berikutnya lampu LED hijau di rangkaikan secara
seri, paralel, dan gabungan seri-paralel. Pada ketiga rangkaian tersebut digunakan jumlah LED yang sama.
Namun dari hasil pengukuran diketahui bahwa nilai tegangan yang dihasilkan oleh LED pada ketiga
rangkaiantersebut adalah berbeda-beda. Dari berbagai variasi jumlah LED pada rangkaian seri hanya jumlah
18 yang menhasilkan tegangan lebih besar yaitu 20V, dan untuk rangkaian paralel hanya jumlah 35 yang
menhasilkan tegangan sebesar 1.99V. Dengan nilai tegangan yang berbeda-beda ini, maka untuk mengukur
kecerahan cahaya matahari ke permukaan bumi cukup mengunakan 18 buah LED yang dirangkai seri dan 35
buah pada rangkaian paralel.
Kata Kunci : energi cahaya matahari, LED, rangkain seri, paralel, daya
LED adalah salah satu jenis komponen
semikonduktor. Selama ini LED hanya
digunakan sebagai alat untuk memancarkan
cahaya. Sebagai bahan semikonduktor, LED
juga terbentuk dari pertemuan bahan
semikonduktor tipe-P dan tipe-N (P-N
junction). Oleh karena itu LED juga bisa
digunakan sebagai bahan yang bersifat
photovoltaic.LED yang akan digunakan sebagai
komponen photovoltaic di susun dalam bentuk
susunan secara seri, paralel, dan gabungan seri
paralel[2].
PENDAHULUAN
Cahaya matahari menyebar ke seluruh galaksi,
termasuk merambat ke planet bumi. Radiasi
matahari yang merambat menuju ke bumi
melalui atmosfer akan mengalami hambatan
sepanjang lintasan optik yang disebabkan oleh
adanya benda atau media penyerap seperti uap
air, CO2, ozon dan unsur pencemar atmosfer
sesuai dengan karakteritik dan panjang
gelombang yang dimilikinya[1].
Penelitian ini berkonsentrasi pada perangkaian
LED untuk meneliti kecerahan radiasi matahari
dengan cara melakukan pemantauan dan
pengukuran tegangan output dari cahaya
matahari yang jatuh pada LED dalam ragkaian.
Semikonduktor
Bahan semikonduktor merupakan bahan yang
dipakai
dalam
pembuatan
komponen
elektronika seperti Light Emitting Diode (LED)
262
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
dan lain sebagainya. Silikon dan Germanium
adalah bahan semikonduktor yang paling
banyak digunakan dalam pembuatan komponen
elektronika.
Semikonduktor merupakan material yang dapat
menghantarkan arus listrik, meskipun tidak
sebaik
konduktor
listrik.Semikonduktor
umumnya dibuat dari konduktor lemah yang
diberi ‘pengotor’ (Atom doping) berupa
material lain. Dalam LED digunakan konduktor
dengan gabungan unsur logam aluminiumgallium-arsenit (AlGaAs).
Bahan semikonduktor memiliki celah energi
yang lebih kecil di antara bagian atas pita
tertinggi yang terisi (pita valensi) dan bagian
bawah pita kosong persis di atas celah (pita
konduksi). Jadi, tidak diragukan lagi bahwa
silikon (Eg = 1.1 eV) merupakan semikonduktor
dan intan (Eg = 5.5 eV) merupakan isolator. Di
dalam silikon terdapat kemungkinan nyata
bahwa agitasi termal pada suhu ruang akan
menyebabkan elektron-elektron melompati
celah dari pita valensi ke pita konduksi.
Konduktor AlGaAs murni tidak memiliki
pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat
mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu
dilakukan proses doping dengan menambahkan
elektron
bebas
untuk
mengganggu
keseimbangan konduktor tersebut, sehingga
material yang ada menjadi semakin konduktif.
Gambar 1menunjukan bahwa untuk pola
konduktor memiliki pita berisi jumlah yang
sangat besar dari tingkat energi yang berjarak
sangat dekat,
untuk pola semikonduktor,
agitasi termal menyebabkan sedikit elektron
melompati celah dari pita valensi ke pita
konduksi, meninggalkan banyak lubang (hole)
yang sama di dalam pita valensi, sedangkan
pada isolator memiliki celah energi Eglebih
besar.Karena agitasi termal, elektron-elektron
memiliki beberapa kemungkinan yang masuk
akal untuk dapat melompati celah[3].
LED merupakan dioda, sehingga memiliki
kutub polar. Arah arus konvensional hanya
dapat mengalir dari anoda ke katoda.
Perhatikan bahwa 2 kawat kaki pada LED
memiliki panjang yang berbeda. Jika kita
melihat kedalam lampu LED itu sendiri, kita
dapat membedakan ke dua kutub tersebut.
Perhatikan gambar berikut:
Gambar2.Bentuk kaki pada LED (Encyclopedia
Britannica, ho.)
Cahaya
Sumber cahaya memancarkan energi dalam
bentuk gelombang yang merupakan bagian dari
kelompok
gelombang
elektromagnetik.
Gambar 3 dibawa menunjukkan sumber
cahaya alam dari matahari yang terdiri dari
cahaya tidak tampak dan cahaya tampak.
Radiasi Ultraviolet dan infra merah. Cahaya
terbentuk dari hasil pergerakan elektron pada
sebuah atom. Dimana pada sebuah atom,
elektron bergerak pada suatu orbit yang
mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada
orbit yang berbeda memiliki jumlah energi
Gambar1. Pola pita celah untuk semikonduktor
LED (Light Emitting Diode)
LED (light Emitting Diode)ialah suatu bahan
semikonduktor yang memancarkan cahaya
monokromatik yang tidak koheren ketika diberi
tegangan maju.Gejala ini termasuk bentuk
electroluminescence. Warna yang dihasilkan
bergantung pada bahan semikonduktor yang
dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau
inframerah dekat.
263
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
yang berbeda. Elektron yang berpindah dari
orbit dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbit
dengan tingkat energi lebih rendah perlu
melepas energi yang dimilikinya. Energi yang
dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton
sehingga menghasilkan cahaya.Semakin besar
energi yang dilepaskan, semakin besar energi
yang terkandung dalam foton.
Intensitas Cahaya
Gelombang elektromagnetik yang terlihat oleh
panca indera manusia adalah cahaya dengan
panjang gelombang berkisar pada 300–700 nm
(nanometer). Gelombang dengan panjang
gelombang di atas 700 nm berada pada daerah
inframerah dan di bawah 300nm merupakan
daerah
ultraviolet.
Cahaya
merupakan
kumpulan foton yang mempunyai energi yang
bisa dimanfaatkan dan sebagian lagi menjadi
cahaya tampak[5].
Jumlah energi radiasi yang dipancarkan sebagai
cahaya ke suatu arah tertentu di sebut intensitas
cahaya (I) dengan satuan candela (cd). Jika
intensitas cahaya suatu sumber sebesar 1 cd
melalui sudut ruang sebesar 1 steradian maka
akan mengalir fluks cahaya sebesar 1 lumen
[6]
.Hal ini dinyatakan dengan :
Gambar3. Kelompok Gelombang Elektromagnetik
I
Energi pancaran matahari dapat di rubah
menjadi arus searah dengan mempergunakan
lapisan-lapisan tipis dari silikon atau bahanbahan semikonduktor lainnya. Sebuah kristal
silindris Silikon (Si) yang praktis (hampir)
murni diperoleh dengan mencairkan Silikon
dalam tungku suhu tinggi dengan tekanan
atmosfir yang diatur [4].
v
f
Fluks cahaya yang dipancarkan oleh sumber
cahaya ialah seluruh jumlah cahaya yang
dipancarkan dalam satuan detik. Jika sebuah
lampu pijar di tempatkan pada reflektor, maka
cahaya akan di arahkan, tetapi jumlah atau
fluksnya tetap. Dan jika lampu pijar ini di
tempatkan di titik tengah bola dengan jari-jari 1
m, memancarkan cahaya dengan I = 1 cd ke
segala arah, maka fluks cahaya dalam 1 strd
akan sama dengan 1 lumen. Intensitas
peneranggan di permukaan bola yang dibatasi
oleh sudut ruang 1 strd akan sama dengan 1
lux. Sumber cahaya yang ditempatkan di titik
tengah bola tersebut di lingkupi oleh 4πI lumen,
maka θ = 4π lumen [7].
(1)
Panjang gelombang tampak berukuran antara
380mμ sampai dengan 780mμ seperti pada
Tabel 1 berikut ini.
Tabel1.Panjang gelombangtampak
Warna
Ungu
Biru
Hijau
Kuning
Jingga
Merah
(2)
Dimana :
I = Intensitas cahaya (cd)
F = fluks cahaya (lumen)
Θ = sudut ruang (strd)
Kecepatan rambatgelombang elektromagnetik
di ruang bebas = v. Jika frekuensi energinya = f
dan panjang gelombangny = λ (lambda), maka
berlaku persamaan sebagai berikut :

F

Panjang Gelombang (mμ)
380-420
420-495
495-566
566-589
589-627
627-780
Intensitas penerangan di suatu bidang ialah
fluks cahaya yang jatuh pada 1 m2 dari bidang
tersebut, dengan satuan lux. Jika suatu bidang
di terangi F lumen seluas A m2, maka:
I avg 
264
F
A
(3)
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
Dimana :
= Intensitas penerangan rata-rata
avg
energi
listrik
(tegangan).Teganganyang
dihasilkan oleh LED akan di manfaatkan untuk
mendeteksi cerahnya cahaya matahari yang
menjalar kebumi.
I
= Luas bidang yang diterangi (m2)
A
Daya Listrik
Daya merupakan kecepatan perubahan energi,
maka persamaannya yaitu sebagai berikut:
p
QV
t
Muatan yang mengalir per detik
Pada penelitian ini, peralatan yang digunakan
yaitu LEDhijau,multimeter digital,protoboard,
dan kabel yang secukupnya.LED disusun
sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan
tegangan output yang besar jika terkena sinar
matahari.
(4)
Q t 
merupakan muatan listrik I, dengan demikian
persamaan daya[8]adalah
p  IV
(5)
Dimana:
P = daya (Watt)
I = Kuat Arus (A)
V = Tegangan (Volt)
Gambar5. Pengukuran tegangan output LED
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan
penelitian ini yaitu diawali dengan identifikasi
dan karaterisasi lampu LED, yang kemudian
dilanjutkan dengan serangkaian analisis untuk
mencari besar tegangan yang dihasilkan oleh
LED.Warna LED yang diidentifikasi yaitu:
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan warna LED mana yang
lebih cocok untuk digunakan dalam
mendeteksi kecerahan cahaya matahari.
b. Membuat
rangkaian
percobaan
pendahuluan yang terdiri atas 10 buah
LED kemudian di arahkan kesinar
matahari dan di ukur tegangan output
dengan multimeter digital.
Gambar4. Jenis-jenis warna pada lampu LED.
Analisis terhadap ke empat warna LED
dilakukan untuk mengetahui warna LED mana
yang lebih untuk digunakan sebagai pendeteksi
cerahnya cahaya matahari.
Tahapan implementasi metode yang dilakukan
adalahmengidentifikasi tegangan outputLED
pada beberapa buah lampu LED seperti
Gambar 5.Sistem kerja lampu LEDdalam
menghasilkan tegangan adalah LED akan
merubah energi dari cahaya matahari menjadi
Gambar6. Skema pengukuran tegangan.
265
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
c. Pada langkah a (Gambar6) berlaku
untuk semua rangakaian baik seri
danparalel.
d. Membuat rangkaian LED pada
Protoboard. Protoboard sebagai panel,
ketika melakukan pengukuran yang
harus diperhatikan adalah ke dua kaki
LED yang di pasang pada Protoboard,
dimana kaki LED yang panjang
bertidak sebagai tegangan imput dan
kaki LED pendek bertindak sebagai
output.
e. Mencatat hasil pengamatan tabel yang
berisi
besarnya
tegangan
yang
dihasilkan oleh masing-masing LED
pada rangkaian.
1
2
3
4
Hijau
Merah
Bening
Kuning
10 buah
10 buah
10 buah
10 buah
22.7 V
0.41 V
0.06 V
1.6 V
2. Rangkaian paralel untukmengukur
tegangan output dari 10 buah LED.
Gambar 8.Cara pengukuran tegangan LED pada
rangkaian paralel
Nilai tegangan output untuk rangkaian paralel
diatas, ditunjukan pada Tabel 3.
Tabel 3.Nilai tegangan output untuk 10 buah LED
pada rangkaian paralel.
No Warna LED Jumlah LED Tegangan
HASIL DAN DISKUSI
Jika di lihat dari panjang gelombang masingmasing warnaseperti pada Tabel 1 di atas, di
ketahui bahwa LED hijau mempunyai panjang
yang lebih rendah dari warna LED yang
lainnya. Namun dalam hasil percobaan tentang
pengukuran tegangan, kuat arus, dan daya
ternyata LED hijau mempunyai nilai tegangan,
kuat arus, dan daya yang lebih tingi dari warna
LED lainnya seperti pada Tabel 2 sampai
Tabel 5, baik LED tersebut dirangkai secara
seri maupun paralel.
1
2
3
4
Hijau
Merah
Bening
Kuning
10 buah
10 buah
10 buah
10 buah
1.9 V
1.6V
0.14 V
0.4 V
3. Rangkaian seri untuk mengukur kuat
arus dan daya dari 10 buah LED yaitu sebagai
berikut:
Hasil pengukuran kuat arus, tegangan, dan daya
dari 10 buah LED yang beda warna yaitu
seperti berikut:
1. Rangkain seri untukmengukur tegangan
output dari 10 buah LED.
Gambar 9.Cara pengukuran kuat arus LED pada
rangkaian seri
Untuk Tabel 4dibawah menunjukkanbahwa
hasil pengukuran darinilai kuat arus dan daya
yang dihitung dari 10 buah LED pada
rangkaian seri.
Tabel 4.Nilai kuat arus dandaya untuk 10 buah LED
pada rangkaian seri
I
P=VxI
No Warna LED
Gambar 7.Cara pengukuran tegangan outputLED
pada rangkaian seri
1
2
3
4
Dari rangkaian seri diatas, maka nilai tegangan
outputnya adalah seperti pada Tabel 2.
Tabel 2.Nilai tegangan output untuk 10 buah LED
pada rangkaian seri
No Warna LED Jumlah LED
Hijau
Merah
Bening
Kuning
2.3 x 10-5A
0
0
4.5 x 10-5A
5 x10-4W
0
0
8.5x10-5W
Hasil pengukuran dari kuat arus dan daya
diketahui bahwa ternyata LED hijau
Tegangan
266
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
Tegangan Output (V)
menhasilkan nilai kuat arus dan daya yang lebih
maksimal dibandingkan dengan warna LED
yang lainnya.
4. Rangkaian paralel untukmengukur kuat
arus dan dayadari 10 buah LED.
19
34
36
64
88
Dari hasil Grafik 1 di atas ditunjukan bahwa
ternyata pada jumlah LED 18 didapatkan nilai
tegangan maksimum yaitu sebesar 20Volt.
Artinya dengan menambahkan jumlah LED
tidak berarti menghasilkan teganga yang lebih
dari 20Volt.
Tabel 5.Nilai kuat arus dandaya untuk 10 buah LED
pada rangkaian paralel
No
Warna LED
I
P=VxI
1.9x10-4A
4x10-A
4x10-A
0
18
Grafik 1. Nilai tegangan output terhadap banyaknya
LED
Untuk Tabel 5 dibawah menunjukkan hasil
pengukuran darinilai kuat arus dan daya yang
dihitung
dari
10
buah
LEDpada
rangkaianparalel.
Hijau
Merah
Bening
Kuning
2
Banyaknya LED yang digunakan
Gambar 10.Cara pengukuran tegangan LED pada
rangkaian paralel
1
2
3
4
25
20
15
10
5
0
3.7x10-4W
6.5x10-6W
5.6x10-7W
0
Rangkaian Paralel
Untuk rangkaian paralelpada Gambar 8,
banyaknya LED yang digunakan adalah 1-85
(1paralel x 85 ) buah LED. Maka nilai tegangan
output terhadap banyaknya LED yang di
gunakan adalah Seperti tampak pada Grafik 2
berikut.
Tegangan Output (V)
Hasil identifiksi dari ke-empat warna
LEDpadarangkaian seri maupun paralel,
ternyata LED warna hijau mempunyainilai kuat
arus, tegangan, dan daya yang lebih besar
daripadake tiga warna LED lainnya.Jadi LED
warna hijau lebih cocok untuk digunakan
sebagai pendeteksi kecerahan cahaya matahari.
Keterangan:
Pengukuran dilakukan pada pagi hari jam
09:00-10:00 dan selama 4 hari untuk ke empat
warna LED dengan jam yang sama.
2
1,9
1,8
1,7
1,6
1,5
2 18 19 34 36 64 88
Banyaknya LED yang digunakan
Grafik 2. Nilai tegangan terhadap banyaknyaLED
Dalam pemanfaaan LED untuk mendeteksi
kecerahan cahaya matahari, makaLED hijau
dirangkai secara tiga tahap yaitu:
Pada Grafik 2 ditunjukkan bahwa ternyata
pada jumlah LED 36 didapatkan nilai tegangan
maksimum sebesar 1.99Volt.
Rangkaian Seri
Untuk rangkaian seripada Gambar 7 yaitu
pengukuran tegangan output dimulai dari 2
buah LED sampai 88 buah LED, maka
tegangan output yang dihasilkan adalah dari
4.3V
sampai
20Vseperti
ditunjukkan
padaGrafik 1 di bawah.
Rangkaian Gabungan Seri Paralel
Untuk rangkaian gabungan seri paralel (2serix
27paralel), dengan rangkaian sebagai berikut:
267
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
Gambar 9.Cara pengukuran tegangan LED pada
rangkaian gabungan seri paralel
DAFTAR PUSTAKA
Pada rangkaian gabungan seri paralel di atas,
maka hasil pengukuran nilai tegangan output
adalah sebesar 1.66V.
[1]
[2]
Keterangan:
Pengukuran dilakukan pada pagi hari jam
09:00-11:00 bahkan lebih.
[3]
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dari tegangan output
diperoleh,
maka
dapat
disimpulkan
bahwa:Lampu LED juga dapat digunakan untuk
mengetahui nilai tegangan output apabila
disinyari cahaya matahari.
[4]
Untuk 18 buah LED yang dirangkaisecara seri
mempunyai tegangan yang lebih tingi dari
jumlah LED yang lain, sedangkan untuk 36
buah LED pada rangkaian paralel juga
mempunyai tegangan yang lebih tingi dari
jumlah LED yang lainnya.
[6]
[5]
[7]
[8]
Jika dilihat dari panjang gelombang yang
dimiliki oleh setiap warnayaitu mempunyai
panjang gelombang yang berbeda-beda, danjika
dibandingkan pada ke empat warna pada LED
maka, warna LED hijau mempunyai panjang
gelombang yang lebih rendah daripada warna
LED lainnya. Namun dari hasil pengukuran
kuat arus, tegangan, daya daya ternyata warna
LED hijau mempunyai kuat arus,tegangan, dan
daya yang lebih besar dari warna LED liannya.
Oleh karena itu, LED hijau lebih cocok
digunakan untuk mendeteksi kecerahan cahaya
matahari.
Nevers, Noel de. Air Pollution Control
Engineering. Mc Graw-Hill,Inc. 1995.
Malvino, Albert Paul. 1992. ‘PrinsipPrinsip Elektronik’. Erlangga. Jakarta.
Haliday, Resnick, Walker. ‘Dasar-Dasar
fisika versi di perluas Jilid 2’. Binapura
Aksara Publisher.
Kadir, Abdul., 1982, “energi, sumber
daya, inovasi, tenaga listrik, potensial
ekonomi”, PT. Universitas Indonisia,
Jakarta
Beisser, Arthur, 1968, “Konsep Fisika
Modern”, ErlanggaJilid I, Edisi II,
Jakarta.
Hecht, Eugene, 1994, “Optics”, Addison
Wesley, Edisi II, Massachusetts.
Waldman, Gerry, 1990, “Introduction to
light”, Prentice Hall, Inc., New Jersey.
C. Douglas, Giancoli, 2001, “Fisika”
Edisi kelima, Jilid II, PT. Erlangga,
Jakarta.
DISKUSI
Pertanyaan :Bagian rangkaian lengkungnya
dan cara kerjanya yang seri, Ambil data
bersama sama atau sendiri? Apakah posisi
matahari?
Jawab : bersama, ya posisi alat diputor
Pertanyaan:10 LED 22 oset saat ukur dibebani
lainnya atau tidak? LED pemancar kuk bisa
menyerap?
Jawab : tdk, LEDnya menyerap
UCAPAN TERIMAH KASIH
Dengan terlaksanya penelitian ini, maka penulis
tak lupa mengucapkan limpah terimah kasih
kepada Kedutaan Besar Negara Rupublik
Demokratik Timor-Leste di Jakarta yang mana
telah memberikan bantuan ke pada peneliti.
Serta tak lupa juga mengucapkan limpah terima
kasih kepada Panitia Pelaksana Seminar
Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX FSM
UKSW 2014 yang telah menerima makalah ini
untuk dipresentasikan dalam Seminar Nasional
ini.
Pertanyaan:Bagaimana mekasnisme kaerja
dan alat ayang lengkap?Mengapa penelitian
untuk LED yang berbeda nmakna tak dilakukan
pada waktu sama ?
Jawab: -
268
Download