Tugas UTT SIM - Anita Wijayanti

advertisement
Tugas M.K: SIM UTT
Tanggal Penyerahan : 12 Juli 2011
Dosen : Dr.
Tanggal Presentasi : -
Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)
Tugas Individu
PENERAPAN E-BUSINESS
DI PT. PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
Oleh :
Anita Wijayanti
P056100072.35E
MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Pada bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar
belakang, permasalahan,
pembahasan makalah
batasan masalah,
tujuan, manfaat, dan sistematika
ini. Dari uraian ini diharapkan gambaran umum
permasalahan dan pemecahan makalah ini dapat dipahami.
Agar dapat beroperasi bisnis harus berhubungan dengan banyak bagian
berbeda dari informasi mengenai pemasok, pelanggan, karyawan, tagihan, dan
pembayaran. Dan tentu saja produk dan jasa mereka. Mereka harus mengelola
aktifitas keja yang mewnggunakan informasi ini untuk beoperasi dengan efisien,
dengan meningkatkan kinerja keseluruhan perusahaan. Sistem informasi
memungkinkan perusahaan untuk mengwlola seluruh informasinya, membuat
keputusan yang lebih baik, dan menigkatkan pelakasanaan proses bisnis mereka.
Sistem informasi adalah proses meningkatkan bisnis yang terletak pasda
inti bisnis. Proses bisnis adalah arus kerja sdari bahan baku, informasi dan
pengetahuan (seperangkat aktifitas). Proses bisnis juga mengacu pada cara unik
dimana manajemen memilih untuk mengoordinasikan pekerjaan setiap bisnis
dapat dilihat sebagai sekumpulan proses bisnis. Beberapa dari proses ini adalah
bagian dari proses yang mencakup lebih besar.
Pada prinsipnya, e-Business kerap didefinisikan sebagai “aktivitas yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran
barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi
dan transaksi”. Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi (teknologi
informasi) yang sangat pesat dewasa ini telah mengakibatkan terjadinya revolusi
di dunia perdagangan dan industri. Jika dahulu transaksi bisnis yang harus
dilakukan secara tatap muka (face-to-face),melibatkan sejumlah fasilitas dan
sumber daya fisik 2 (office and paper), dan mempertukarkan barang dan jasa
terkait dengan uang kertas atau receh; maka pada saat ini transaksi serupa dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dari mana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu
2
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
muka), dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik (komputer, personal
digital assistant, dsb.) dan internet, dimana proses pembayaran dilakukan melalui
mekanisme transfer informasi keuangan (credit card, digital money,dsb.). Para
praktisi bisnis harus melihat fenomena ini sebagai suatu tawaran kesempatan
untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis dari berbagai segi secara signifikan,
karena banyak sekali hal yang dapat dilakukan seperti: memperbaiki efisiensi,
efektivitas, transformasi industri, dan lain sebagainya. Intinya adalah, jika praktisi
bisnis melihat adanya sumber daya fisik atau proses bisnis yang saat ini dapat
didigitaliasikan,
maka
disitulah
kesempatan
konsep
e-Business
dapat
diimplementasikan.
Syarat utama yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan yang ingin
mengimplementasikan konsep e-Bussiness adalah bahwa manajemen perusahaan
benar-benar memahami filosofi dasar dari konsep e-Business (bukan sekedar
ikutikutan atau latah belaka). Setelah itu, barulah dua hal penting yang harus
dimiliki, masing-masing adalah: kemauan dan kemampuan. “Kemauan” artinya
adanya keinginan, inisiatif, komitmen, dan dukungan dari segenap pimpinan dan
manajemen perusahaan untuk mengimplementasikan konsep e-Business di
institusi yang dikelolanya. Mengapa aspek “kemauan” tersebut diperlukan karena
sering kali inisiatif penerapan prinsip e-Business memerlukan paradigma dan
pandangan baru terhadap bagaimana cara-cara mengelola bisnis (misalnya:
prosedur kerja berbasis proses yang sifatnya lintas fungsi) dari segenap sumber
daya manusia perusahaan.
Bahkan tidak jarang ditemukan proyek penerapan eBusiness yang
dilakukan secara simultan dengan program manajemen perubahan (change
management). “Kemampuan” berarti perusahaan memiliki sumber daya yang
cukup untuk mewujudkan “kemauan” tersebut, seperti: sumber daya manusia
dengan kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan, dukungan finansial yang
memadai, keberadaan fasilitas teknologi informasi terkait (aplikasi, database,
komputer, internet, dan infrastruktur), dan kerjasama kondusif dengan berbagai
mitra bisnis (vendor, orang di internet, pelanggan dapat dengan mudah
membandingkan harga produk atau jasa yang sama dari satu perusahaan ke
perusahaan yang lain. Dengan kata lain, sangat sulit bagi sebuah perusahaan
3
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
dalam menentukan harga yang kompetitif (sangat sulit untuk mendapatkan margin
keuntungan yang tinggi). Demikian pula dari segi penciptaan produk baru dan
pengirimannya ke pihak pelanggan.
Pada keadaan stagnasi, durasi penciptaan produk baru dan pengirimannya
biasanya standar, dalam arti kata sama dengan perusahaan-perusahaan sejenis
lainnya, sehingga dipandang dari sudut pelanggan, perusahaan yang bersangkutan
tidak memiliki hal yang istimewa. Seringkali perusahaan e-business yang berada
pada kondisi ini digambarkan dengan entiti yang “hidup segan, mati tak
hendak”.Diperlukan perubahan yang sangat mendasar dari manajemen puncak
untuk dapat membawa kembali perusahaan ke arena persaingan yang kompetitif
(misalnya dengan cara mengadakan program Business Process Reengineering).
1.2.
TUJUAN PENULISAN
Maksud dan tujuan dari penulisan paper ini adalah :
1. Merumuskan permasalahan mengenai e-Business secara detail
2. Mengidentifikasi jenis-jenis dan trend-trend dari aplikasi e-Business
3. Mengidentifikasi proses-proses utama dari system e-Business, dan
memberikasn contoh bagaimana mereka diimplementasikan ke dalam
aplikasi e-Business
4. Mengidentifikasi dan member contoh dari beberapa factor kunci dan
persyaratan yang harus dimiliki oleh sebuah toko online (web store)
agar sukses dalam bisnis e-Business
5. Mengidentifikasi dan menjelaskan nilai bisnis dari beberapa jenis pasar
e-Business
4
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
PENGERTIAN E-BUSINESS
Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur
dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis
melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah
terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of EBusiness. Prentice Hall. 2002)
b. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan
bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff,
dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
c. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi,
koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P.
Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems:
Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall)
d. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk
melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business
yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik
retail
maupun
grosir.
(Samantha
Shurety.1999.
E-business
with
Net.Commerce. Prentice Hall)
e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman,
fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda
dengan mengkombinasikan system dan proses yang menjalankan operasi
bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet. (Christoper Stoole.
2000. E-business – Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry)
5
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
f. Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet
akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business
Revolution. Prentice Hall)
g. E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan
pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar
rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali digunakan salah satunya oleh
IBM pada tahun 1997. (SearchCIO.com)
h. Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis
misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan
rekan bisnis.; Perusahaan yang menggunakan teknologi internet. (MSN
Encarta)
i. Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk
berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan
internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam
penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada
sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan
konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara
elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business dengan
e-commerce adalah ecommerce hanya berupa transaksi secara elektronik
di internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi
secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi
persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi
informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka,
dan
sebagainya.
(Executive
Guides:
Business
To
Customer
www.netessence.com.cy)
j. E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang
dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk
meningkatkan
produktivitas
dan
keutungan
dari
suatu
bisnis.
(http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm)
Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita dapat
menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat
6
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
kesamaan dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut
dapat kita lihat dari beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau
media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi
sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Dengan demikian, maka akan
dengan mudah mendefinisikan e-bisnis dalam satu arti utuh, yaitu:
E-bisnis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola
proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, dapat berupa berupa
keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan
produktivitas dan profit. Contoh: Harian Kompas yang juga memiliki e-bisnis
Kompas Online. Kompas menjalankan proses bisnis utamanya berupa penyediaan
berita dan distribusinya, tidak lagi hanya melalui media cetak saja tetapi juga
melalui internet. Keutungan yang dapat diberikan Kompas online dapat diakses
oleh seluruh penduduk di Indonesia (bahkan dunia), up to date, memangkas biaya
kertas, dapat diakses 24 jam, dll.
2.2.
E-BUSINESS FOLLOWERSHIP
Jika di satu titik ekstrem terdapat perusahaan e-business yang berhasil
menjadi leader sementara di titik ekstrem lainnya terdapat perusahaan e-business
yang terancam bangkrut, terdapat banyak sekali perusahaan (mayoritas) yang
berada pada situasi “nanggung”, artinya yang bersangkutan menempatkan diri
sebagai pengikut dari mereka yang berhasil (follower).
Walaupun perusahaan yang berada di dalam posisi ini tidak memiliki
banyak keunggulan kompetitif seperti halnya perusahaan leader, namun kualitas
produk dan pelayanannya berada di atas rata-rata yang diharapkan oleh pelanggan.
Perusahaan dalam kategori ini biasanya memiliki produk dengan kualitas yang
sudah baik (memenuhi standar minimum), namun di mata pelanggan kualitasnya
dipandang lebih karena perusahaan memiliki mekanisme pelayanan yang baik
(sehingga pelanggan merasa terpuaskan). Dari sergi harga produk dan jasa pun
perusahaan berhasil menekan total biaya produksi karena tingginya tingkat
efisiensi yang dicapai (karena memanfaatkan teknologi informasi). Perusahaan
juga secara sederhana telah menerapkan konsep knowledge management yang
7
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
memungkinkan mereka untuk memperbaiki durasi penciptaan produk baru dan
pengirimannya ke tangan pelanggan.
Perusahaan yang memiliki keungguluan kompetitif yang netral ini
biasanya tidak berambisi untuk menguasai pasar, tetapi cukup untuk tetap
amanbertahan di arena persaingan, dan memiliki pelanggan tetap (captive market)
yang melakukan transaksi secara kontinyu. Targetnya adalah secara perlahan
(gradual) perusahaan berhasil meningkatkan frekuensi dan volume transaksi jual
belinya.Itu adalah ke tiga contoh dari tiap-tiap bisnis. dilain kesempatan, kita akan
mempelajari cara membuat salah satu membuat mata uang dunia maya, E-gold
dan Paypal.
Ada beberapa kiat - kiat dalam e-business diantaranya :
a. Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya perusahaan
secara terpadu.
b. Membuat
perencanaan
investasi
teknologi
secara
mendetail
dan
komprehensif
c. Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka
panjang.
d. Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap
perubahan.
e. Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor,
pemasok barang, lembaga keuangan, dan lain sebagainya).
Ada beberapa Metode Pengembangan e-Business :
a. Pertimbangan Komoditi
b. Infrastruktur Pengembangan
c. Perencanaan Basisdata
d. Pengembangan Program Aplikasi
e. Implementasi dan Disseminasi
Strategi Pengembangan e-Business :
a. Penyusunan Rencana Pengembangan
b. Pembangunan secara bertahap/dinamis
8
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
BAB III
PEMBAHASAN
E bisnis sangat diperlukan dalam sebuah Industri, baik itu manufaktur
ataupun dalam sebuah Industri jasa. Dalam perkembangannya E bisnis sangat
bermanfaat sekali untuk mengefisiensikan proses dan jalur komunikasi antara
Departement, antar Perusahaan maupun antar negara.
Dalam makalah ini, saya akan mengungkapkan mengenai e bisnis yang
ada di PT. Perfetti Van Melle Indonesia. Sebagai Perusahaan Multinasional,
PVMI harus melakukan proses Bisnis dengan berbagai supplier di Luar negeri,
kemudian PVMI seluruh dunia dan beberapa costumer.
3.1.
PROFIL PT. PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
PT. PERFETTI VAN MELLE INDONESIA (selanjutnya disebut PT.
PVMI) merupakan sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) bagian
dari PERFETTI Group yang berpusat di Italia, yang bergerak di bidang
manufaktur dan pemasaran khusus untuk confectionery atau industri kembang
gula. Perusahaan juga termasuk dalam kategori perusahaan food industry yang
difokuskan pada bidang confectionery (kembang gula/kembang gula). Terkait
dengan cepatnya perputaran barang yang diproduksi/dijual, keluaran perusahaan
ini juga dapat digolongkan pada fast moving consumer product (FMCG).
PERFETTI VAN MELLE group pada awalnya adalah dua buah
perusahaan yang masing-masing berdiri sendiri;
PERFETTI Group dan Van
Melle Group. PERFETTI Group merupakan perusahaan milik dari keluarga
Perfetti yang didirikan pada tahun 1946, berkantor pusat di kawasan industri
pinggiran Kota Milan, Italia bernama Lainate.
Sedangkan Van Melle Group
didirikan tahun 1900 dengan kantor pusat pertama kalinya di Kota Breskens,
Belanda. Kantor pusat kedua perusahaan ini melakukan merger pada tahun 2000.
Akan tetapi di Indonesia, proses penggabungan manajemen PT PERFETTI dan
PT Van Melle Indonesia menjadi PT. PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
terjadi pada tahun 2002.
9
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
Dalam perkembangannya, PERFETTI Group di Italia terus berusaha
mendominasi pangsa pasar kembang gula di Italia. PERFETTI Group mulai
menancapkan benderanya ke kawasan Asia dimulai dengan membuka
manufacturing unit di China dan India Tahun 1994, Indonesia dan Vietnam pada
tahun 1997.
Di Indonesia PT. PERFETTI melakukan aktivitas produksi komersil pada
pertengahan tahun 1997. Sebelum penggabungan PT. PERFETTI aktifitas
produksinya berpusat di Cikampek, sedangkan PT. Van Melle Indonesia sejak
awal didirikan aktifitas produksinya berpusat di Cibinong-Bogor. Setelah
terjadinya penggabungan aktifitas produksi dan kantor operasionalnya dipusatkan
di Cibinong, Bogor dengan Divisi Sales & Marketing Office berdomisili di
Gedung Graha Pratama, Jakarta.
Kantor pusat PERFETTI Group sekarang ada di dua Negara yaitu MilanItalia dan di Breda-Belanda yang mempunyai otoritas penuh dalam melakukan
pengawasan terhadap seluruh proses unit produksi atau unit pemasaran di seluruh
dunia. Sampai saat ini PERFETTI Group telah memiliki unit produksi
(manufacture) dan unit pemasaran (market) di berbagai Negara di seluruh dunia,
juga telah membangun unit kerja (joint venture) yang seluruhnya bergerak di
bidang kembang gula dan kembang gula karet. Sampai saat ini, PERFETTI
Group beroperasi di 30 negara dengan jumlah karyawannya lebih kurang 13.000
orang dan di Indonesia berjumlah lebih kurang 1500.
Pabrik Mentos di Indonesia merupakan pabrik Mentos terbesar kedua di
dunia setelah Belanda, merupakan pusat pemasaran untuk permintaan dari
berbagai negara muslim di dunia. Saat ini produk yang dihasilkan oleh PT. PVMI
ada 9 jenis produk, yaitu: alpenliebe, chlormint, golia, happydent, big babol,
mentos, fruitella, chox’s dan marbels. Dewasa ini PT. PVMI merupakan leader
dalam industri confectionery di Indonesia, baik dalam produksi maupun
penjualan. Dalam upaya memperlancar proses outbound supply chain, PT. PVMI
memiliki 5 gudang distribusi di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan lebih
dari 175 distributor.
10
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
3.2.
KERANGKA TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB
PT. PERFETTI Van Melle Indonesia mempunyai beberapa tingkatan
jabatan pada pegawainya.
Jabatan tersebut mempunyai kerangka tugas,
wewenang dan tanggungjawab yang berbeda. Struktur organisasi PT. PERFETTI
Van Melle Indonesia dapat dilihat pada Lampiran. Tingkat jabatan, wewenang
dan tanggungjawab yang ada di Organisasi ini adalah sebagai berikut :
1)
President Director, bertugas sebagai pemegang wewenang formal untuk
pengoperasian,
pengarahan,
penggerakan
dan
pengontrolan
para
bawahannya dan bertanggungjawab atas semua pekerjaan demi tercapainya
tujuan bersama.
2)
External Affairs, berperan membantu Presiden Direktur dalam melakukan
semua aktifitas di perusahaan dalam melayani jasa operasional serta
keperluan-keperluan lainnya.
3)
Logistics, menerima atau mengirim barang, menyimpan dan menjaga asset
perusahaan dan memberikan pelayanan pada bagian produksi yaitu
merencanakan, pengecekan barang, pengembalian barang yang rusah,
penerimaan
barang,
pengepakan
barang,
pengiriman
barang
dan
inventarisasi.
4)
Purchasing,
bertanggungjawab
terhadap
pembelanjaan
kebutuhan
perusahaan, merencanakan, menyediakan kebutuhan perusahaan dan
mempunyai wewenang terhadap : control dan follow up kedatangan
material, mengecek stock untuk melakukan pembelian, pengadaan
material/order.
5)
HRD (Human Resources Development), bertanggungjawab terhadap
pelayanan pegawai, merekrut tenaga kerja, administrasi, kesehatan dan
sumberdaya manusia.
6)
Manufacturing, bertanggungjawab terhadap pengadaan, perbaikan, peralatan
atau mesin-mesin produksi diantaranya : cek mesin produksi, cek stok
mesin, merawat mesin AC, menjaga dan memperbaiki peralatan umum
seperti compressor, AC, peralatan rumah tangga dan lain-lain.
11
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
7)
QC (Quality Control), mempunyai tanggungjawab sepenuhnya terhadap
lisensi produk perusahaan dan mempunyai wewenang terhadap cek seluruh
kedatangan barang, cek produk, cek seluruh parameter proses.
8)
Sales, bertugas didalam pemasaran produk-produk perusahaan.
9)
Marketing, bertanggungjawab terhadap iklan produk development produk,
kegiatan, kompetitif produk dan penelitian produk.
10) Finance, bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengatur keuangan
perusahaan serta menentukan bentuk laporan keuangan sesuai dengan
prinsip-prinsip yang berlaku di perusahaan seperti mengelola keuangan
perusahaan, menjaga dan menyusun laporan keuangan.
11) Company Secretary, bertugas membantu atasan di dalam berbagai kegiatan :
pengarsipan, surat-menyurat, menyiapkan bahan keperluan meeting.
12) Information System, bagian ini bertugas dan bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap berbagai sistem yang ada di perusahaan khusus dibagian EDP
seperti pemeliharaan sistem, jaringan, PC, memindahkan data.
3.3. IMPLEMENTASI E-BUSINESS DI PT. PERFETTI VAN MELLE
Implementasi E-business pada PT. PVMI secara garis besar digambarkan
pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.1. Diagram E-businees PT. PVMI
12
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
3.3.1. Supply Chain
Elektronik bisnis yang dilakukan oleh Supply chain salah satunya adalah
logistik proses, berikut adalah gambaran mengenai supply chain proses :
Gambar 3.2. Supply Chain Proses
Sebuah rantai pasokan adalah suatu sistem organisasi, orang, teknologi,
informasi, kegiatan dan sumber daya yang terlibat dalam memindahkan suatu
produk atau jasa dari pemasok ke pelanggan . Kegiatan rantai suplai mengubah
sumber daya alam, bahan baku dan komponen ke dalam produk jadi yang
dikirimkan kepada konsumen akhir. Dalam sistem rantai pasokan yang canggih,
produk yang digunakan dapat kembali memasuki rantai pasokan pada setiap titik
dimana nilai sisa didaur ulang.Rantai pasokan link rantai nilai .
Ikhtisar
Dewan
Supply
Chain
Management
Professionals
(CSCMP)
mendefinisikan Manajemen Rantai Pasokan sebagai berikut: "Manajemen Rantai
Pasokan meliputi perencanaan dan pengelolaan semua kegiatan yang terlibat
dalam konversi sumber dan pengadaan dan kegiatan logistik manajemen
semua. Yang penting, itu juga mencakup koordinasi dan kolaborasi dengan mitra
13
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
saluran, yang dapat pemasok, perantara, penyedia layanan pihak ketiga, dan
pelanggan. Pada intinya, manajemen rantai suplai mengintegrasikan penawaran
dan permintaan manajemen di dalam dan di seluruh perusahaan. Supply Chain
Management merupakan fungsi mengintegrasikan dengan tanggung jawab utama
untuk menghubungkan fungsi bisnis utama dan proses bisnis di dalam dan di
perusahaan menjadi sebuah model bisnis kohesif dan berkinerja tinggi. Ini
mencakup semua kegiatan logistik manajemen dicatat di atas, serta operasi
manufaktur, dan drive koordinasi proses dan kegiatan dengan dan di pemasaran,
penjualan, desain produk, keuangan dan teknologi informasi. "
Sebuah rantai pasokan khas dimulai dengan peraturan ekologis dan
biologis sumber daya alam, diikuti oleh ekstraksi manusia bahan baku, dan
termasuk link beberapa produksi (misalnya, konstruksi komponen, perakitan, dan
penggabungan) sebelum pindah ke beberapa lapis fasilitas penyimpanan pernah penurunan ukuran dan lokasi geografis yang lebih terpencil, dan akhirnya
mencapai konsumen.
Banyak bursa yang dihadapi dalam rantai pasokan karena itu akan antara
perusahaan yang berbeda yang akan berusaha untuk memaksimalkan pendapatan
mereka dalam lingkup minat mereka, tetapi mungkin memiliki sedikit atau tanpa
pengetahuan atau kepentingan dalam pemain yang tersisa dalam rantai
pasokan. Baru-baru ini, yang digabungkan, longgar mengatur dirinya sendiri
jaringan bisnis yang bekerja sama untuk memberikan penawaran produk dan
pelayanan yang telah disebut Enterprise Extended
model rantai suplai
Ada berbagai model rantai suplai, yang alamat kedua sisi hulu dan
hilir. Namun model SCOR adalah yang paling umum. The SCOR Supply-Chain
Operasi Referensi model, yang dikembangkan oleh Supply Chain Council,
pengukuran kinerja supply chain total. Ini adalah referensi model proses untukmanajemen rantai pasokan, mulai dari pemasok pemasok untuk pelanggan
pelanggan. [3] Ini termasuk pengiriman dan pemenuhan kinerja pesanan,
fleksibilitas produksi, jaminan dan pengembalian biaya pengolahan, persediaan
14
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
dan ternyata aset, dan faktor lainnya dalam mengevaluasi kinerja efektif secara
keseluruhan dari rantai suplai.
Global Supply Chain Forum (GSCF) memperkenalkan lain Supply Chain
Model. Kerangka kerja ini dibangun pada delapan proses bisnis kunci yang baik
lintas fungsional dan lintas-perusahaan di alam. Setiap proses dikelola oleh tim
lintas fungsional, termasuk perwakilan dari logistik, produksi, pembelian,
keuangan, pemasaran dan penelitian dan pengembangan.Sementara setiap proses
akan antarmuka dengan pelanggan utama dan pemasok, manajemen hubungan
pelanggan dan proses manajemen hubungan pemasok membentuk hubungan
penting dalam rantai pasokan.
American Productivity & Quality Center (APQC) Proses Klasifikasi
Framework (PCF) SM adalah tingkat-tinggi, perusahaan model proses industrinetral yang memungkinkan organisasi untuk melihat proses bisnis mereka dari
sudut pandang lintas-industri. The PCF dikembangkan oleh APQC dan
perusahaan anggotanya sebagai standar terbuka untuk memfasilitasi perbaikan
melalui manajemen proses dan pembandingan, terlepas dari industri, ukuran, atau
geografi. The PCF mengatur proses operasi dan manajemen ke dalam 12 kategori
tingkat perusahaan, termasuk kelompok proses dan lebih dari 1.000 proses dan
kegiatan yang terkait.
Manajemen rantai suplai
Pada
1980-an,
istilah Supply
Chain
Management (SCM)
dikembangkan [5] untuk mengekspresikan kebutuhan untuk mengintegrasikan
proses bisnis utama, dari pengguna akhir melalui pemasok asli. Original pemasok
menjadi orang-orang yang menyediakan produk, layanan dan informasi yang
memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan stakeholder lainnya. Ide dasar
dibalik SCM adalah bahwa perusahaan-perusahaan dan perusahaan melibatkan
diri dalam suatu rantai suplai oleh pertukaran informasi tentang fluktuasi pasar
dan kemampuan produksi.
Jika semua informasi yang relevan dapat diakses untuk setiap perusahaan
yang
bersangkutan,
setiap
perusahaan
dalam
rantai
pasokan
memiliki
kemungkinan untuk dan dapat berusaha untuk membantu mengoptimalkan seluruh
15
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
rantai pasokan daripada sub mengoptimalkan berdasarkan kepentingan lokal. Hal
ini akan menyebabkan produksi yang lebih baik secara keseluruhan direncanakan
dan distribusi yang bisa memotong biaya dan memberikan produk akhir lebih
menarik menuju penjualan yang lebih baik dan hasil keseluruhan yang lebih baik
bagi perusahaan yang terlibat.
Menggabungkan SCM berhasil mengarah ke jenis baru kompetisi di pasar
global di mana persaingan tidak lagi dari perusahaan versus bentuk perusahaan
melainkan mengambil rantai pasokan versus bentuk rantai pasokan. Tujuan utama
dari manajemen rantai suplai adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan
melalui efisien menggunakan sebagian besar sumber daya, termasuk distribusi,
kapasitas persediaan dan tenaga kerja. Secara teori, sebuah rantai suplai berusaha
untuk memenuhi permintaan dengan pasokan dan melakukannya dengan
persediaan minimal. Berbagai aspek mengoptimalkan rantai pasokan termasuk
penghubung dengan pemasok untuk bebas hambatan, sumber strategis untuk
menyerang keseimbangan antara biaya bahan terendah dan transportasi,
menerapkan JIT (Just In Time) teknik manufaktur mengoptimalkan mengalir;
mempertahankan campuran yang tepat dan lokasi pabrik dan gudang untuk
melayani pasar pelanggan, dan menggunakan lokasi / alokasi, routing analisis
kendaraan, pemrograman dinamis dan, tentu saja, tradisional logistik optimasi
untuk memaksimalkan efisiensi dari sisi distribusi.
Ada sering kebingungan rantai pasokan syarat dan logistik. Sekarang
secara umum diterima bahwa istilah Logistik berlaku untuk kegiatan dalam satu
perusahaan / organisasi yang melibatkan distribusi produk sedangkan supply
chain panjang juga meliputi manufaktur dan pengadaan dan karenanya memiliki
fokus yang lebih luas karena melibatkan beberapa perusahaan, termasuk pemasok,
produsen dan pengecer , bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
untuk sebuah produk atau jasa.
Dimulai pada 1990-an beberapa perusahaan memilih untuk melakukan
outsourcing aspek logistik manajemen rantai pasokan melalui kemitraan dengan
3PL, pihak ketiga penyedia logistik . Perusahaan juga outsource produksi untuk
produsen kontrak.
16
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
Sebenarnya ada empat umum Supply Chain Model. Selain dua yang
disebutkan di atas, ada Productivity Amerika & Quality Center (APQC) Proses
Klasifikasi Framework dan Rantai Praktik Terbaik Framework.
Sebuah rantai suplai makanan yang tidak biasa dioperasikan oleh buta
huruf Dabbawalas di Mumbai dicatat karena sangat handal tanpa menggunakan
komputer atau teknologi modern. Telah diverifikasi menjadi enam sigma rantai
pasokan.
3.3.2. E-Business ERP System
SAP adalah sebuah software ERP (Enterprise Resources Planning) yang
merupakan IT Tools and Management untuk membaty perusahaan dalam
menjalankan operasional bisnisnya.
Gambar 3.3. Sistem ERP
SAP terdiri dari beberapa modul aplikasi yang mempunyai kemampuan
untuk menangani semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dan aplikasi
bekerja berkaitan antara satu dengan lainnya. Semua modul aplikasi tersebut
bekerja terintegrasi/terhubung. Dan semua modul apliasi tersebut bekerja
terhubung oleh intranet.
17
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
SAP’s History
SAP dimiliki oleh sebuah perusahaan yang berasal dari Jerman yang
merupakan sebuah perusahaan terbesar di Eropa. SAP didirikan oleh 5 orang
mantan karyawan IBM pada tahun 1972 di mannheim, Jerman dengan nama
Systemanalise und Programmentwicklung.
Saat ini SAP Company mempunyai kantor pusat di Walldorf, Jerman dan
telah memperkerjakan lebih dari 53.000 orang di lokasi penjualan dan
pengembangan di lebih dari 50 negara seluruh dunia. Dan SAP Software dipakai
lebih dari 12 juta user, dan 121.00 instalasi yang telah terinstall di 41.200
perusahaan dan lembaga pemerintahan di 120 negara.
SAP’s Moduls

SD – Sales & distribution – Membantu meningkatkan efisiensi kegiatan
operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order (proses sales,
shipping, billing).

MM
–
Material
Management
–
Membantu
menjalankan
proses
pembelian(procurement) dan pengelolaan inventory.

PP – Production Planning – membantu proses perencanaan dan kontrol
daripada kegiatan produksi(manufacturing) suatu perusahaan.

FI – Financial Accounting – Mencakup standar Accounting Cash
Management(treasury),
General
Ledger,
Account
Payable,
Account
Receiveable, dan konsolidasi untuk tujuan Financial Accounting.

CO – Controlling – Mencakup Cost Accounting, mulai dari Cost Center
Accounting, Cost Element Accounting, dan Analisa Profitabilitas.
Advantages of Using SAP
Level integrasi yang sangat tinggi. Merupakan Table Drive Costumization
Software. Perubahan persyaratan bisnis dapat dilakukan dengan cepat.
18
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
Penambahan program sumber menggunakan user-exits. Perangkat seperti variasi
layar untuk melakukan pengesetan terhadap atribut field apakah ingin
disembunyikan, ditampilkan, atau dijadikan sebagai sebagai field utama.
SAP System Environment
Sistem Pengembangan – adalah lingkungan dimana sebagian besar
implementasi berada pada lingkungan ini. Sistem Penjaminan Kualitas – adalah
lingkungan dimana semua pengetesan berakhir pada lingkungan ini sebelum
dijalankan pada lingkungan produksi. Sistem Produksi – adalah lingkungan
dimana terlaksananya semua aktivitas bisnis sehari-hari. Lingkungan ini juga
merupakan client untuk semua end users menjalankan fungsi kesehariannya.
The Impact of System Integration
Dengan mengimplementasikan SAP dalam suatu organisasi akan
mengintegrasikan sistem yang berakibat:

Perubahan yang dilakukan pada satu modul secara otomatis akan
mengupdate modul yang lainnya bila informasi yang dirubah berkaitan
dengan modul tersebut.

Data akan terupdate secara langsung begitu user menginput data kedalam
sistem(real time processing).

Integrasi secara sistem bisa terjadi dengan syarat bahwa seluruh
perusahaan
menggunakan
satu
sumber
yang
sama.
Transparasi data.
3.3.3. E-Business CRM
CRM atau disebut juga Customer Relationship Management adalah suatu
ilmu dan pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasikan, mendapatkan
dan mempertahankan pelanggan suatu perusahaan.
CRM terdiri dari proses-proses dan metodologi yang digunakan untuk
memahami lebih dalam mengenai perilaku pelanggan dan kebutuhan pelanggan
19
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
suatu perusahaan dalam rangka memperkuat hubungan yang saat ini telah dimiliki
perusahaan dengan pelanggannya.
Gambar 3.4. Skema CRM
Tujuan CRM

Membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik yang
dapat diberikan kepada pelanggan

Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang

Mendapatkan pelanggan baru

Mengetahui perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan dalam rangka
memuaskan pelanggan

Mampu menganalisa perilaku pelanggan

Mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan pelanggan
baru karena dengan CRM perusahaan dapat menahan pelanggan lama untuk
tetap loyal pada perusahaan
20
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
Area CRM
CRM memiliki tiga area besar dalam penerapannya, yaitu:
Strategi CRM
Strategi CRM terfokus pada upaya untuk mengembangkan kultur usaha yang
berorientasi pada pelanggan atau customer-centric. Hal ini ditujukan untuk
merebut hati pelanggan dan menjaga loyalitas mereka dengan menciptakan serta
memberikan nilai bagi pelanggan yang mengungguli para pesaing. Di dalam
kultur yang berorientasi pada pelanggan, semua sumber daya akan dialokasikan
untuk mendukung semua langkah yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di
mata pelanggan, serta sistem ganjaran (reward system) yang dapat meningkatkan
perilaku positif para karyawan yang bermuara pada kepuasan pelanggan, serta
peningkatan sistem pengumpulan, penyebarluasan, dan aplikasi informasi tentang
pelanggan untuk menunjang berbagai aktivitas perusahaan
Operasional CRM
Operasional CRM lebih terfokus kepada otomatisasi cara-cara perusahaan dalam
berhubungan dengan para pelanggan. Kegiatan operasional CRM mencakup tiga
bagian yaitu:
a. Fungsi pemasaran
Otomatisasi pemasaran (marketing automation – MA) adalah pemanfaatan
teknologi pada proses-proses pemasaran. Perangkat lunak MA menawarkan
berbagai kemampuan sekaligus, antara lain segmentasi konsumen, manajemen
kampanye promosi, dan pemasaran berbasis event (event-based marketing).
Perangkat lunak itu juga memudahkan pemakainya mengeksplorasi data tentang
pelanggan untuk menjalin komunikasi dan memberikan penawaran kepada
pelanggan yang dianggap potensial.
Otomatisasi pemasaran memudahkan perusahaan dalam mengembangkan,
mengatur anggaran, serta melaksanakan kampanye-kampanye komunikasi dengan
para pelanggan.
b. Fungsi penjualan
21
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
Otomatisasi penjualan atau yang disebut juga dengan sales-force
automation (SFA) dibutuhkan untuk mengelola berbagai aktivitas penjualan
perusahaan. Proses-proses penjualan dapat diuraikan menjadi beberapa tahap
yaitu:
menjaring
prospek
(lead
generation),
kualifikasi
prospek
(lead
qualification), identifikasi kebutuhan, pengembangan spesifikasi, pembuatan
proposal, presentasi proposal, mengatasi penolakan dan realisasi penjualan.
Perangkat lunak yang digunakan dalam otomatisasi penjualan ini dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga secara spesifik modelnya dapat
disesuaikan dengan proses penjualan yang diterapkan di dalam suatu organisasi
atau industri.
c. Fungsi pelayanan
Dengan adanya otomatisasi pelayanan, perusahaan dapat menjalankan
fungsi pelayanan terhadap para pelanggan secara otomatis, baik melalui call
center ataupun contact center yang mereka miliki. Atau, melalui fasilitas website
perusahaan, bahkan melalui tatap muka secara langsung antara petugas pelayanan
dengan pelanggan di lapangan.
Perangkat lunak seperti itu memudahkan perusahaan dalam mengatur dan
mengkoordinasikan segala bentuk komunikasi keluar atau masuk yang terkait
dengan aspek pelayanan pelanggan melalui semua saluran yang ada.
Analisis CRM
Analisis CRM digunakan untuk mengeksploitasi data pelanggan demi
meningkatkan nilai mereka (dan nilai perusahaan). Sistem ini dikembangkan
berdasarkan informasi mengenai pelanggan. Data pelanggan dapat diperoleh dari
pusat-pusat informasi atau bank data yang dimiliki setiap perusahaan yang
relevan, yakni data penjualan (riwayat pembelian barang atau jasa oleh
pelanggan), data finansial ( riwayat pembayaran atau skor kredit), data pemasaran
(respons pelanggan terhadap kampanye iklan, data skala loyalitas produk), dan
data layanan.
22
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
Data internal yang disebutkan sebelumnya diatas tersebut dapat dilengkapi
dengan data eksternal, misalnya data geodemografis, dan data tentang gaya hidup
pelanggan yang disediakan oleh organisasi-organisasi intelijen bisnis.
Kalau dilihat dari perspektif konsumen, analisis CRM dapat memberikan solusi
yang lebih tepat waktu, bahkan bersifat amat personal bagi segala permasalahan
konsumen sehingga semakin meningkatkan kepuasan mereka. Dari sudut pandang
perusahaan selain dapat mempertahankan kesetiaan pelanggan dan mendukung
program-program penjaringan pelanggan, analisis CRM semakin memperbesar
kemungkinan untuk melancarkan program-program cross-selling dan up-selling
yang saat ini banyak diterapkan perusahaan.
23
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
BAB IV
KESIMPULAN
4.1.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan secara mendetail di atas,
maka yang menjadi kesimpulan adalah :
a. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis
melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah
terkomputerisasi.
b. PERFETTI VAN MELLE group pada awalnya adalah dua buah
perusahaan yang masing-masing berdiri sendiri; PERFETTI Group dan
Van Melle Group. PERFETTI Group merupakan perusahaan milik dari
keluarga Perfetti yang didirikan pada tahun 1946,
berkantor pusat di
kawasan industri pinggiran Kota Milan, Italia bernama Lainate.
Sedangkan Van Melle Group didirikan tahun 1900 dengan kantor pusat
pertama kalinya di Kota Breskens, Belanda. Kantor pusat kedua
perusahaan ini melakukan merger pada tahun 2000. Akan tetapi di
Indonesia, proses penggabungan manajemen PT PERFETTI dan PT Van
Melle Indonesia menjadi PT. PERFETTI VAN MELLE INDONESIA
terjadi pada tahun 2002.
c. Beberapa E-bisnis yang dijalankan oleh PT. PVMI antara lain adalah :
Supply Chain Management System, CRM dan ERP System.
24
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
http://bahtraaudika.blog.mercubuana.ac.id/2011/03/21/sap/
http://blog.uin-malang.ac.id/kudabayor/2010/12/03/crm-custom-relation-manager/
http://elektroundip2002.files.wordpress.com/2008/02/tugas-1-e-bisnis.pdf
http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/03/e-Bisnis1.pdf
Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)
25
Penerapan E-Business di PT. Perfetti Van Melle Indonesia
Download