BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global ini setiap sekolah hendaknya selalu melakukan berbagai inovasi pembelajaran untuk mendasari dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya dapat memberikan situasi dimana peserta didik dapat seca ra optimal mengembangkan kompetensi dirinya sesuai perkembangan umur dan intelektual masing -masing peserta didik. Situasi ini dapat terwujud jika guru diberikan keleluasaan mengelola kelas sesuai karakteristik mata pelajaran masing -masing, karakteristik peserta didik, dan keleluasaan melakukan penilaian sesuai perkembang an masing-masing peserta didik. Di dalam kelas guru harus melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas pembelajaran, mengelola kelas, menata ruang, menata a lat peraga, menata tempat duduk sesuai karakteristik mata pelajaran masing -masing dan sebagainya. Guru dapat melakukan kegiatan itu semua jika guru diberikan kewenangan mengelola kelas sesuai karakteristik mata pelajaran masing -masing. Jika guru telah mampu mengelola dan mengatur kelas sesuai mata pelajaran maka akan dapat memotivasi peserta didik dalam belajar, karena peserta didik tidak hanya belajar di kelas yang monoton, tetapi peserta didik akan selalu karakteristik mata pelajaran. 1 1 Wiyarsih, “Moving Class”, http://wiyarsih.staff.ugm.ac.id/2009/07/wp/?p=9 diakses pada tanggal 25/09/2010 1 2 Sebagai salah satu komponen pembelajaran, strategi menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan strategi pembelajaran. Dengan memiliki pengetahuan secara umum mengenai sifat berbagai strategi, sekolah akan lebih mudah menetapkan strategi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran yang khusus. Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Selain strategi pembelajaran dipersiapkan dengan baik, suasana kelas juga harus dikondisikan dengan baik pula. Dari sekian banyak macam strategi pembelajaran, salah satu strategi yang saat ini baru digunakan ditingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), terutama SMA Negeri 2 Pemalang yang berada dilingkungan pemerintahan Kabupaten Pemalang adalah strategi pembelajaran moving class. Moving class, menurut arti bahasa adalah kelas yang bergerak. Moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan peserta didik yang mendatangi pendamping di kelas. Konsep Moving class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class, pada saat subjek mata pelajaran berganti maka peserta didik ak an meninggalkan kelas menuju kelas lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan, jadi peserta didik yang mendatangi pendamping, bukan sebaliknya. Keunggulan sistem ini 3 adalah para peserta didik lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran. Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi, mencipta, berpikir kreatif, dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki peserta didik, sekolah perlu menerapkan berbagai model pembelajaran yang dikelola dengan sistem Moving class. Tujuan diterapkannya strategi pembelajaran moving class di SMA Negeri 2 Pemalang adalah sebagai berikut : 1. Bahwa pembelajaran dengan moving class sangat penting, karena diterapkan di lembaga pendidikan tingkat atas, yaitu di SMA Neg eri 2 Pemalang. 2. SMA Negeri 2 Pemalang merupakan salah satu sekolah favorit di wilayah Kabupaten Pemalang. 3. Pengaruh moving class terhadap prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri 2 Pemalang. Selain itu diterapkannya moving class bertujuan sebagai berikut:2 1. Memfasilitasi peserta didik yang memiliki beraneka ragam gaya belajar baik visual, auditori, dan khususnya kinestetik untuk mengembangkan dirinya. 2 Wiyarsih, “Moving Class”, http://wiyarsih.staff.ugm.ac.id/2009/07/wp/?p=9 diakses pada tanggal 25/09/2010 4 2. Menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana belajar yang sesuai dengan karakter mata pelajaran. 3. Melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian sosial peserta didik. 4. Merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan peserta didik (multiple intelegent) 5. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Strategi pembelajaran bertujuan supaya peserta di dik mendapatkan prestasi yang ditargetkan oleh sekolah. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar meliputi perubahan psikomotorik, sehingga prestasi belajar adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dicapai dalam belajar setelah ia melaku kan kegiatan belajar. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar yang meliputi perubahan tingkah laku (psikomotorik), penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Nilai yang dilaporkan dalam rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu. Prestasi belajar atau hasil belajar siswa dapat diketahui dengan jalan diukur atau meni lai. Disebutkan bahwa hasil belajar siswa dapat diukur dengan cara: 1. Memberikan tugas-tugas tertentu. 2. Menanyakan beberapa hal yang berk aitan dengan pelajaran tertentu. 5 3. Memberikan tes pada siswa sesudah me ngikuti pelajaran tertentu. 4. Memberikan ulangan. Prestasi belajar mempunyai fungsi utama, antara lain: 1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. 2. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 3. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 4. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama dan karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Berdasarkan latar belakang masalah di atas mengangkat tema pengaruh strategi penyusun tertarik pembelajaran moving class dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan alasan agar peserta didik mendapatkan penyegaran dalam hal strategi pembelajaran dan penyegaran kondisi psikologis peserta didik sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Strat egi pembelajaran moving class sangat berpengaruh dalam prestasi peserta didik karena dapat merangsang peserta didik untuk mengembangkan kecerdasan mereka dikarenakan strategi moving class memfasilitasi peserta didik untuk mempraktikkan langsung materi yang telah diperoleh. 6 Dalam strategi pembelajaran moving class pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak membosankan bagi peserta didik sehingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan sukses. Selain itu bukan tidak mungkin akan berpengaruh juga terhadap prestasi belajar mereka. B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul skripsi diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pembelajaran moving class di SMA Negeri 2 Pemalang? 2. Bagaimana prestasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Pemalang? 3. Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran moving class terhadap prestasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Pemalang? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yaitu untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah tersebut, yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran moving class di SMA Negeri 2 Pemalang. 2. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Pemalang. 7 3. Untuk menganalisis pengaruh strategi pembelajaran moving class terhadap prestasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Pemalang. D. Kegunaan Penelitian Disusunnya sebuah penelitian diharapkan memiliki kegunaan. Dalam penelitian ada dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoretis diantaranya sebagai wacana serta sumber referensi dala m menambah khazanah keilmuan tentang sistem pembelajaran moving class didalam dunia pendidikan dan sebagai salah satu upaya memahami dan menelaah tentang pengaruh strategi pembelajaran moving class terhadap prestasi belajar peserta didik. Adapun manfaat secara praktis diantaranya sebagai bahan pengetahuan bagi peserta didik akan pentingnya belajar dengan berbagai sistem pembelajaran seperti moving class sebagai bentuk strategi dalam pembelajaran dan sebagai masukan bagi para pendidik, supaya lebih meningk atkan prestasi belajar peserta didik dengan strategi-strategi pembelajaran tertentu yang lebih diminati oleh peserta didik. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoretis Upaya untuk meningkatkan kualitas akademik peserta didi k yaitu diantaranya dengan menerapkan strategi pembelajaran moving class yang merupakan strategi pengaktifan peserta didik dalam belajar sehingga diharapkan peserta didik tersebut dapat mempraktekkan langsung ilmunya di masyarakat dengan benar. 8 Moving class berasal dari bahassa Inggris. Menurut kamus Inggris Indonesia, Moving berasal dari kata move dan mendapat imbuhan –ing yang berarti melakukan gerakan, bergerak. Sedangkan Class adalah ruang kelas atau kelas. Sehingga moving class berarti kelas yang bergerak . Moving class adalah sistem belajar mengajar yang bercirikan peserta didik yang mendatangi pengajar, dalam hal ini guru di ruang kelas yang dituju sesuai dengan mata pelajaran yang akan diikuti. Konsep moving class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dalam skripsi yang disusun oleh lutfiyana, menunjukkan bahwa setelah 10 menit belajar mengajar, peserta didik cenderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengar materi yang disampaikan oleh guru secara pasif. Hal ini tentu saja akan semakin membuat pembelajaran tidak efektif jika proses belajar mengajar terus dilanjutkan tanpa adanya upaya -upaya untuk memperbaikinya. Dengan menggunakan sistem pembelajaran moving class, hal tersebut dapat dihindari. Perpindahan ruang kelas ketika bergantinya jam mata pelajaran dapat mengurangi kebosanan peserta didik bahkan dengan cara ini justru dapat menimbulkan minat belajar yang besar pada peserta didik. Pada akhirnya hal ini akan membuat proses belajar mengajar mencapai tujuan yang diharapkan. 3 3 Lutfiyana,”Pengaruh Pembelajaran Aktif (Active Learning) Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 7 Pemalang Tahun Ajaran 2009/2010,” Skripsi (Pekalongan : STAIN Pekalongan, 2010), hal. 8 9 Dalam skripsi ini, penyusun akan melakukan penelitian tentang pengaruh strategi pembelajaran moving class dalam meningkatkan kualitas akademik peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Pemalang. Selama 1 tahun melakukan proses pembelajaran yang hanya dilakukan didalam 1 ruang kelas saja yang menjadikan para peserta didik merasa jenuh terhadap suasana ruang kelasnya sendiri. Akan tetapi, kualitas pembelajaran akan meningkat jika suasana dalam ruang kelas senantiasa berubah sesuai dengan bidang mata pelajaran yang akan diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa suasana lingkungan kelas yang senantiasa berubah pun cenderung dapat membuat peserta d idik mendapatkan penyegaran dalam hal suasana kelas, dan juga penyegaran untuk tidak terjadi kejenuhan dalam proses belajar mengajar. Salah satu cara yang dilakukan pengurus SMA Negeri 2 Pemalang yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran moving class, yang bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki loeh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. 10 2. Kerangka berpikir Prestasi Belajar Siswa Strategi Pembelajaran Tinggi Rendah Moving Class Intrinsik Ekstrinsik 1. Motivasi Belajar 1. Pengaruh Keluarga 2. Gaya Belajar 2. Metode Mengajar Guru 3. Rasa Percaya Diri 3. Pengaruh Lingkungan Kerangka berfikir peneliti Strategi pembelajaran moving class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan peserta didik yang mendatangi pengajar di kelas. Konsep moving class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan pelajaran yang dipelajarinya. Dengan moving class, pada saat subjek mata pelajaran berganti maka peserta didik akan meninggalkan kelas menuju ruang kelas lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan. Strategi moving class dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan potensi pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, strategi moving class juga memberikan penyegaran psikologi kepada peserta didik dengan berganti-gantinya suasana ruang kelas. Sehingga peserta didik akan merasa 11 lebih dekat dan dapat mempraktekkan langsung ilmu yang didapat dari pengajar. 3. Hipotesis Dari hasil analisis dan kerangka berpikir diatas maka dapat diambil hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dihadapi, jawaban ini dapat benar juga dapat salah. Sebagaimana diungkapkan oleh Sutrisno Hadi “Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar mungkin salah atau palsu dan akan diterima jika fakta -fakta yang membenarkan. 4 Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka penyusun mengemukakan hipotesis kerja (alternatif) atau Ha sebagai berikut: bahwa strategi pembelajaran moving class berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik dikeas X SMA Negeri 2 Pemalang secara signifikan, sehingga semakin tepat strategi moving class yang diterapkan di kelas X SMA Negeri 2 Pemalang, maka prestasi belajar peserta didik semakin tinggi. F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Design penelitian meliputi jenis pendekatan dan jenis penelitian. Jenis pendekatan yang dipakai oleh penyusun dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dalam penelitian yang menekankan analisisnya pada data -data angka yang diolah 4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta : Andi Offset, 1995), hal. 63 12 dengan metode statistik. 5 Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki. 6 2. Definisi operasional Variabel Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan atau sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. 7 Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau variabel eksperimen atau variabel X yaitu strategi moving class, dengan indikator sebagai berikut: Penerapan strategi pembelajaran moving class. Variabel terikat atau variabel kontrol atau variabel Y yaitu prestasi peserta didik, dengan indikator : nilai raport semester 2 kelas X. 3. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai seluruh karakteristik /sifat yang dimiliki oleh subyek. Populasi yang kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 8 Adapun populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMA Nege ri 2 Pemalang yang berjumlah 320 peserta didik. 4. Teknik Sampling Teknik sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dari sekelompok kecil individu yang dilibatkan langsung 5 Saifudin Azwar, Strategi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hal. 5 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1995), hal. 5 7 Ibid., hal. 79 8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 117 6 13 dalam penelitian, atau wakil dari populasi yang diteliti. Teknik yang digunakan adalah teknik random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto apabila jumlah subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya populasi. Akan tetapi , jika subjeknya lebih dari 100, maka sampel yang diambil 10 -15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini ada 48 sampel yang diambil, yaitu peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Pemalang. Diambil dari jumlah seluru h peserta didik kelas X yaitu 320 x 15% = 48. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut: a. Metode Observasi Metode observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek baik langsung maupun tidak langsung, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala -gejala penelitian dapat diamati dari dekat. 9 Metode ini digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data tentang pelaksanaan strategi pembelajaran moving class ditempat penelitian. b. Metode Angket Metode angket adalah sejumlah pertanyaan ter tulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang 9 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Angkasa, 1992), hal. 72 14 pribadinya atau hal-hal yang diketahui. 10 Angket ini ditujukan untuk sejumlah sampel penelitian, yaitu peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Pemalang yang berjumlah 48 anak. c. Metode Intervieu Intervieu atau wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak atau intervieu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari wawancara. 11 Strategi ini dipakai untuk mencari informasi dari pes erta didik kelas X SMA Negeri 2 Pemalang yang berkaitan dengan pelaksanaan strategi pembelajaran moving class. d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal -hal yang variatif atau catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. 12 Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang sifatnya dokumentis yang meliputi keadaan guru dan karyawan, keadaan peserta didik, sarana dan prasarana, daftar nama dan hasil belajar peserta didik. 6. Teknik Analisis Data a. Analisis Pendahuluan Yaitu menyusun tabel-tabel distribusi secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian. 10 Ibid., hal. 104 Sanapiah Faisal, Formal-formal Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), hal. 144 12 Ibid., hal. 115 11 15 b. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product mome nt, sebagai berikut: Ʃ Ʃ rxy Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ Ʃ : Koefisien korelasi antara metode pembelajaran moving class dengan prestasi akademik siswa n : Number of Cases / banyaknya sampel ƩX : Jumlah seluruh skor X ƩY : Jumlah seluruh skor Y ƩXY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y 13 Dilanjutkan dengan analisis regresi dengan rumus : Ý = a + bX. c. Analisis Lanjut Analisis lanjut merupakan pengolahan lanjut dari hasil analisis uji hipotesis. Analisis ini, peneliti membuat interpretasi dan hasil tes telah diproses antara variabel x dan variabel y. G. Sistematika Penyusunan Skripsi Berdasarkan permasalahan dan rumus an masalah diatas, maka pembahasan skripsi ini disajikan dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut: 13 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung : CV. Alfabeta, 2003), hal. 213 16 Bab I Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Penyusunan Skripsi. Bab II Strategi Pembelajaran Moving Class dan Prestasi Belajar Peserta Didik. Moving Class yang meliputi Pengertian Pembelajaran Moving Class, Tujuan Pembelajaran Moving class, Strategi Pembelajaran Moving class, Manfaat Strategi Pembelajaran Moving class, dan Kelebihan serta kekurangan Strategi Pembelajaran Moving class. Prestasi Belajar meliputi Pengertian Prestasi Belajar, Macam -macam Prestasi Belajar, Fungsi Prestasi Belajar, dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. Bab III Gambaran Umum SMA Negeri 2 Pemalang yang meliputi Kondisi Umum SMA Negeri 2 Pemalang yang berisi Letak Geografis, Sejarah SMA Negeri 2 Pemalang, Struktur Organisasi, Keadaan Guru, Karyawan dan Peserta didik, Sarana dan prasarana , Pelaksanaan Pembelajaran Moving class, dan Data Prestasi Hasil Belajar Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang. Bab IV Pengaruh Pembelajaran Moving class terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang yang meliputi : Analisis Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis, dan Analisis Lanjut. Bab V Penutup, berisi tentang Kesimpulan dan Saran .