BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global ini

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era global ini setiap sekolah hendaknya selalu melakukan berbagai
inovasi pembelajaran untuk mendasari dan mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas. Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya dapat memberikan
situasi dimana peserta didik dapat seca ra optimal mengembangkan kompetensi
dirinya sesuai perkembangan umur dan intelektual masing -masing peserta didik.
Situasi ini dapat terwujud jika guru diberikan keleluasaan mengelola kelas sesuai
karakteristik mata pelajaran masing -masing, karakteristik peserta didik, dan
keleluasaan melakukan penilaian sesuai perkembang an masing-masing peserta
didik.
Di dalam kelas guru harus melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas
pembelajaran, mengelola kelas, menata ruang, menata a lat peraga, menata
tempat duduk sesuai karakteristik mata pelajaran masing -masing dan
sebagainya. Guru dapat melakukan kegiatan itu semua jika guru diberikan
kewenangan mengelola kelas sesuai karakteristik mata pelajaran masing -masing.
Jika guru telah mampu mengelola dan mengatur kelas sesuai mata pelajaran
maka akan dapat memotivasi peserta didik dalam belajar, karena peserta didik
tidak hanya belajar di kelas yang monoton, tetapi peserta didik akan selalu
karakteristik mata pelajaran. 1
1
Wiyarsih, “Moving Class”, http://wiyarsih.staff.ugm.ac.id/2009/07/wp/?p=9
diakses pada tanggal 25/09/2010
1
2
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, strategi menempati peranan
yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar
mengajar. Tidak ada satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak
menggunakan strategi pembelajaran. Dengan memiliki pengetahuan secara
umum mengenai sifat berbagai strategi, sekolah akan lebih mudah menetapkan
strategi yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajaran yang
khusus. Dengan demikian, strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar
mengajar.
Selain strategi pembelajaran dipersiapkan dengan baik, suasana kelas
juga harus dikondisikan dengan baik pula. Dari sekian banyak macam strategi
pembelajaran, salah satu strategi yang saat ini baru digunakan ditingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA), terutama SMA Negeri 2 Pemalang yang berada
dilingkungan pemerintahan Kabupaten Pemalang adalah strategi pembelajaran
moving class.
Moving class, menurut arti bahasa adalah kelas yang bergerak. Moving
class merupakan sistem belajar mengajar yang bercirikan peserta didik yang
mendatangi pendamping di kelas. Konsep Moving class mengacu pada
pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan
yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class,
pada saat subjek mata pelajaran berganti maka peserta didik ak an meninggalkan
kelas menuju kelas lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan, jadi peserta
didik yang mendatangi pendamping, bukan sebaliknya. Keunggulan sistem ini
3
adalah para peserta didik lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu
segar untuk menerima pelajaran.
Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan
lingkungan. Anak-anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara
alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara
cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi, mencipta, berpikir kreatif, dan
mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki peserta didik, sekolah perlu
menerapkan berbagai model pembelajaran yang dikelola dengan sistem Moving
class.
Tujuan diterapkannya strategi pembelajaran moving class di SMA Negeri
2 Pemalang adalah sebagai berikut :
1. Bahwa pembelajaran dengan moving class sangat penting, karena diterapkan
di lembaga pendidikan tingkat atas, yaitu di SMA Neg eri 2 Pemalang.
2. SMA Negeri 2 Pemalang merupakan salah satu sekolah favorit di wilayah
Kabupaten Pemalang.
3. Pengaruh moving class terhadap prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri
2 Pemalang.
Selain itu diterapkannya moving class bertujuan sebagai berikut:2
1. Memfasilitasi peserta didik yang memiliki beraneka ragam gaya belajar baik
visual, auditori, dan khususnya kinestetik untuk mengembangkan dirinya.
2
Wiyarsih, “Moving Class”, http://wiyarsih.staff.ugm.ac.id/2009/07/wp/?p=9 diakses
pada tanggal 25/09/2010
4
2. Menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana belajar yang sesuai
dengan karakter mata pelajaran.
3. Melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian sosial peserta didik.
4. Merangsang seluruh aspek perkembangan dan kecerdasan peserta didik
(multiple intelegent)
5. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran bertujuan supaya peserta di dik mendapatkan
prestasi yang ditargetkan oleh sekolah. Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,
lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Prestasi belajar meliputi perubahan psikomotorik, sehingga prestasi belajar
adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang dicapai dalam belajar setelah ia melaku kan kegiatan belajar.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar yang
meliputi perubahan tingkah laku (psikomotorik), penguasaan pengetahuan, sikap
dan ketrampilan. Nilai yang dilaporkan dalam rapor merupakan perumusan
terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa
selama masa tertentu. Prestasi belajar atau hasil belajar siswa dapat diketahui
dengan jalan diukur atau meni lai. Disebutkan bahwa hasil belajar siswa dapat
diukur dengan cara:
1.
Memberikan tugas-tugas tertentu.
2.
Menanyakan beberapa hal yang berk aitan dengan pelajaran tertentu.
5
3.
Memberikan tes pada siswa sesudah me ngikuti pelajaran tertentu.
4.
Memberikan ulangan.
Prestasi belajar mempunyai fungsi utama, antara lain:
1.
Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai anak didik.
2.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
3.
Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
4.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan)
anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah
yang utama dan pertama dan karena anak didiklah yang diharapkan dapat
menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam
kurikulum.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas
mengangkat tema pengaruh strategi
penyusun
tertarik
pembelajaran moving class dalam
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan alasan agar peserta didik
mendapatkan penyegaran dalam hal strategi pembelajaran dan penyegaran
kondisi psikologis peserta didik sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil
belajar yang memuaskan. Strat egi pembelajaran
moving class
sangat
berpengaruh dalam prestasi peserta didik karena dapat merangsang peserta didik
untuk mengembangkan kecerdasan mereka dikarenakan strategi moving class
memfasilitasi peserta didik untuk mempraktikkan langsung materi yang telah
diperoleh.
6
Dalam strategi pembelajaran moving class pada dasarnya berusaha untuk
memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam
pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan,
tidak membosankan bagi peserta didik sehingga mereka dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan sukses. Selain itu bukan tidak mungkin akan berpengaruh
juga terhadap prestasi belajar mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul skripsi diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pembelajaran moving class di SMA Negeri 2 Pemalang?
2. Bagaimana prestasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 2
Pemalang?
3. Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran moving class terhadap prestasi
belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Pemalang?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yaitu untuk memperoleh jawaban dari
rumusan masalah tersebut, yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran moving class di SMA Negeri 2
Pemalang.
2. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 2
Pemalang.
7
3. Untuk menganalisis pengaruh strategi pembelajaran moving class terhadap
prestasi belajar peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Pemalang.
D. Kegunaan Penelitian
Disusunnya sebuah penelitian diharapkan memiliki kegunaan. Dalam
penelitian ada dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat
teoretis diantaranya sebagai wacana serta sumber referensi dala m menambah
khazanah keilmuan tentang sistem pembelajaran moving class didalam dunia
pendidikan dan sebagai salah satu upaya memahami dan menelaah tentang
pengaruh strategi pembelajaran moving class terhadap prestasi belajar peserta
didik.
Adapun manfaat secara praktis diantaranya sebagai bahan pengetahuan
bagi peserta didik akan pentingnya belajar dengan berbagai sistem pembelajaran
seperti moving class sebagai bentuk strategi dalam pembelajaran dan sebagai
masukan bagi para pendidik, supaya lebih meningk atkan prestasi belajar peserta
didik dengan strategi-strategi pembelajaran tertentu yang lebih diminati oleh
peserta didik.
E. Tinjauan Pustaka
1. Analisis Teoretis
Upaya untuk meningkatkan kualitas akademik peserta didi k yaitu
diantaranya dengan menerapkan strategi pembelajaran moving class yang
merupakan strategi pengaktifan peserta didik dalam belajar sehingga
diharapkan peserta didik tersebut dapat mempraktekkan langsung ilmunya di
masyarakat dengan benar.
8
Moving class berasal dari bahassa Inggris. Menurut kamus Inggris Indonesia, Moving berasal dari kata move dan mendapat imbuhan –ing yang
berarti melakukan gerakan, bergerak. Sedangkan Class adalah ruang kelas
atau kelas. Sehingga moving class berarti kelas yang bergerak . Moving class
adalah sistem belajar mengajar yang bercirikan peserta didik yang
mendatangi pengajar, dalam hal ini guru di ruang kelas yang dituju sesuai
dengan mata pelajaran yang akan diikuti.
Konsep moving class mengacu pada pembelajaran kelas yang
berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai
dengan bidang yang dipelajarinya. Dalam skripsi yang disusun oleh
lutfiyana, menunjukkan bahwa setelah 10 menit belajar mengajar, peserta
didik cenderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengar materi
yang disampaikan oleh guru secara pasif. Hal ini tentu saja akan semakin
membuat pembelajaran tidak efektif jika proses belajar mengajar terus
dilanjutkan tanpa adanya upaya -upaya untuk memperbaikinya.
Dengan menggunakan sistem pembelajaran moving class, hal tersebut
dapat dihindari. Perpindahan ruang kelas ketika bergantinya jam mata
pelajaran dapat mengurangi kebosanan peserta didik bahkan dengan cara ini
justru dapat menimbulkan minat belajar yang besar pada peserta didik. Pada
akhirnya hal ini akan membuat proses belajar mengajar mencapai tujuan
yang diharapkan. 3
3
Lutfiyana,”Pengaruh Pembelajaran Aktif (Active Learning) Terhadap Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 7 Pemalang Tahun Ajaran
2009/2010,” Skripsi (Pekalongan : STAIN Pekalongan, 2010), hal. 8
9
Dalam skripsi ini, penyusun akan melakukan penelitian tentang
pengaruh strategi pembelajaran moving class dalam meningkatkan kualitas
akademik peserta didik kelas X di SMA Negeri 2 Pemalang. Selama 1 tahun
melakukan proses pembelajaran yang hanya dilakukan didalam 1 ruang kelas
saja yang menjadikan para peserta didik merasa jenuh terhadap suasana
ruang kelasnya sendiri.
Akan tetapi, kualitas pembelajaran akan meningkat jika suasana dalam
ruang kelas senantiasa berubah sesuai dengan bidang mata pelajaran yang
akan diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa suasana lingkungan
kelas yang senantiasa berubah pun cenderung dapat membuat peserta d idik
mendapatkan penyegaran dalam hal suasana kelas, dan juga penyegaran
untuk tidak terjadi kejenuhan dalam proses belajar mengajar.
Salah satu cara yang dilakukan pengurus SMA Negeri 2 Pemalang
yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran moving class, yang
bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki loeh peserta
didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan.
10
2. Kerangka berpikir
Prestasi Belajar Siswa
Strategi Pembelajaran
Tinggi
Rendah
Moving Class
Intrinsik
Ekstrinsik
1. Motivasi Belajar
1. Pengaruh Keluarga
2. Gaya Belajar
2. Metode Mengajar Guru
3. Rasa Percaya Diri
3. Pengaruh Lingkungan
Kerangka berfikir peneliti
Strategi pembelajaran moving class merupakan sistem belajar
mengajar yang bercirikan peserta didik yang mendatangi pengajar di kelas.
Konsep moving class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada
anak untuk memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan pelajaran
yang dipelajarinya. Dengan moving class, pada saat subjek mata pelajaran
berganti maka peserta didik akan meninggalkan kelas menuju ruang kelas
lain sesuai mata pelajaran yang dijadwalkan.
Strategi
moving
class
dimaksudkan
untuk
mengoptimalkan
penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua
peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
potensi pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, strategi moving class
juga memberikan penyegaran psikologi kepada peserta didik dengan
berganti-gantinya suasana ruang kelas. Sehingga peserta didik akan merasa
11
lebih dekat dan dapat mempraktekkan langsung ilmu yang didapat dari
pengajar.
3. Hipotesis
Dari hasil analisis dan kerangka berpikir diatas maka dapat diambil
hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang
dihadapi, jawaban ini dapat benar juga dapat salah. Sebagaimana
diungkapkan oleh Sutrisno Hadi “Hipotesis adalah dugaan yang mungkin
benar mungkin salah atau palsu dan akan diterima jika fakta -fakta yang
membenarkan. 4
Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka penyusun mengemukakan
hipotesis kerja (alternatif) atau Ha sebagai berikut: bahwa strategi
pembelajaran moving class berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta
didik dikeas X SMA Negeri 2 Pemalang secara signifikan, sehingga semakin
tepat strategi moving class yang diterapkan di kelas X SMA Negeri 2
Pemalang, maka prestasi belajar peserta didik semakin tinggi.
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Design penelitian meliputi jenis pendekatan dan jenis penelitian. Jenis
pendekatan yang dipakai oleh penyusun dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dalam
penelitian yang menekankan analisisnya pada data -data angka yang diolah
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta : Andi Offset, 1995), hal. 63
12
dengan metode statistik. 5 Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di
tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki. 6
2. Definisi operasional Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan atau
sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. 7 Dalam
penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas atau variabel eksperimen atau variabel X yaitu strategi moving
class, dengan indikator sebagai berikut: Penerapan strategi pembelajaran
moving class. Variabel terikat atau variabel kontrol atau variabel Y yaitu
prestasi peserta didik, dengan indikator : nilai raport semester 2 kelas X.
3. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai seluruh karakteristik /sifat yang dimiliki oleh subyek.
Populasi yang kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 8 Adapun populasi yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMA Nege ri 2
Pemalang yang berjumlah 320 peserta didik.
4. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk
mendapatkan data dari sekelompok kecil individu yang dilibatkan langsung
5
Saifudin Azwar, Strategi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hal. 5
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1995), hal. 5
7
Ibid., hal. 79
8
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 117
6
13
dalam penelitian, atau wakil dari populasi yang diteliti. Teknik yang
digunakan adalah teknik random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto
apabila jumlah subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya populasi. Akan tetapi , jika subjeknya lebih dari 100,
maka sampel yang diambil 10 -15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian
ini ada 48 sampel yang diambil, yaitu peserta didik kelas X SMA Negeri 2
Pemalang. Diambil dari jumlah seluru h peserta didik kelas X yaitu 320 x 15%
= 48.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan metode sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan terhadap objek baik langsung maupun tidak
langsung, karena dengan pengamatan memungkinkan gejala -gejala
penelitian dapat diamati dari dekat. 9
Metode ini digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data
tentang pelaksanaan strategi pembelajaran moving class ditempat
penelitian.
b. Metode Angket
Metode angket adalah sejumlah pertanyaan ter tulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
9
Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Angkasa, 1992), hal. 72
14
pribadinya atau hal-hal yang diketahui. 10 Angket ini ditujukan untuk
sejumlah sampel penelitian, yaitu peserta didik kelas X SMA Negeri 2
Pemalang yang berjumlah 48 anak.
c. Metode Intervieu
Intervieu atau wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak
atau intervieu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari wawancara. 11 Strategi ini dipakai untuk
mencari informasi dari pes erta didik kelas X SMA Negeri 2 Pemalang
yang berkaitan dengan pelaksanaan strategi pembelajaran moving class.
d. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal -hal yang
variatif atau catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan sebagainya. 12 Metode ini digunakan untuk
memperoleh data-data yang sifatnya dokumentis yang meliputi keadaan
guru dan karyawan, keadaan peserta didik, sarana dan prasarana, daftar
nama dan hasil belajar peserta didik.
6. Teknik Analisis Data
a. Analisis Pendahuluan
Yaitu menyusun tabel-tabel distribusi secara sederhana untuk setiap
variabel yang terdapat dalam penelitian.
10
Ibid., hal. 104
Sanapiah Faisal, Formal-formal Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1995), hal. 144
12
Ibid., hal. 115
11
15
b. Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan.
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product mome nt, sebagai
berikut:
Ʃ
Ʃ
rxy
Ʃ
Ʃ
Ʃ
Ʃ
Ʃ
: Koefisien korelasi antara metode pembelajaran moving class
dengan prestasi akademik siswa
n
: Number of Cases / banyaknya sampel
ƩX
: Jumlah seluruh skor X
ƩY
: Jumlah seluruh skor Y
ƩXY
: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y 13
Dilanjutkan dengan analisis regresi dengan rumus : Ý = a + bX.
c. Analisis Lanjut
Analisis lanjut merupakan pengolahan lanjut dari hasil analisis uji
hipotesis. Analisis ini, peneliti membuat interpretasi dan hasil tes telah
diproses antara variabel x dan variabel y.
G. Sistematika Penyusunan Skripsi
Berdasarkan
permasalahan
dan
rumus an
masalah
diatas,
maka
pembahasan skripsi ini disajikan dalam lima bab dengan sistematika sebagai
berikut:
13
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung : CV. Alfabeta, 2003), hal. 213
16
Bab I Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode
Penelitian, Sistematika Penyusunan Skripsi.
Bab II Strategi Pembelajaran Moving Class dan Prestasi Belajar Peserta
Didik. Moving Class yang meliputi Pengertian Pembelajaran Moving Class,
Tujuan Pembelajaran Moving class, Strategi Pembelajaran Moving class,
Manfaat Strategi Pembelajaran Moving class, dan Kelebihan serta kekurangan
Strategi Pembelajaran Moving class. Prestasi Belajar meliputi Pengertian
Prestasi Belajar, Macam -macam Prestasi Belajar, Fungsi Prestasi Belajar, dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Bab III Gambaran Umum SMA Negeri 2 Pemalang yang meliputi
Kondisi Umum SMA Negeri 2 Pemalang yang berisi Letak Geografis, Sejarah
SMA Negeri 2 Pemalang, Struktur Organisasi, Keadaan Guru, Karyawan dan
Peserta didik, Sarana dan prasarana , Pelaksanaan Pembelajaran Moving class,
dan Data Prestasi Hasil Belajar Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang.
Bab IV Pengaruh Pembelajaran Moving class terhadap Prestasi Belajar
Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang yang meliputi : Analisis
Pendahuluan, Analisis Uji Hipotesis, dan Analisis Lanjut.
Bab V Penutup, berisi tentang Kesimpulan dan Saran .
Download