bab ii tinjauan pustaka

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhira.
Sel menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan
tingkat
organisasi terendah yang dapat hidup mandiri
sebagai suatu
organisme. Protista misalnya, memiliki organel terspesialisasi yang
melakukan pekerjaan tertentu sehingga mereka dapat mencerna makanan,
mendeteksi perubahan lingkungan, mengekskresikan hasil buangan, dan
bereproduksi
semuanya
di
dalam
sebuah
sel
tunggal.
Protista
menggambarkan tingkat organisasi seluler, tingkat yang paling sederhana
yang mungkin dicapai oleh suatu organisme. Organisme multiseluler,
termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang mengelompok membentuk
jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi lebih tinggi. Pada
sebagian besar hewan, kombinasi jaringan hewan membentuk unit fungsional
yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan
membentuk sistem organ. Misalnya, sistem pencernaan manusia terdiri atas
lambung, usus halus, usus besar, kantung empedu, dan beberapa organ lain,
yang masing-masing merupakan kumpulan dari berbagai macam jaringan
yang berbeda (Campbell, 2003).
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi
yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang
sesuai dengan funsinya. Suatu jaringan disatuakan oleh suatu matriks
ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel tersebut atau menenun mereka
bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya, istilah jaringan
(tissue) berasal dari bahasa Latin yang berarti tenunan. Jaringan terdiri atas
sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama (Campbell, 2003).
Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih dan kompleks.
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang
mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Ada empat jaringan
utama pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
jaringan saraf, Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga.
Sel-selnya tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak terdapat ruang. Ruang
antar sel yang biasanya berisi subtansi interseluler disebut matriks. Jaringan
epitel ini dibuat dari sel-sel memadar yang tersusun dalam lapisan pipih Sel
Otot juga dusebserat-serat otot. Serat otot mengandung filamen (benang)
aktin dan miosin yang merupakan protein kontraktil yang memungkinkan otot
memanjang dan memendek. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif
(Campbell, 2008: 23).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti tampak jelas
batasnya dengan miofibril Jaringan otot, jaringan ini sebagian besar terdiri
dari sel-sel yang membentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang dan
bervariasi. Dapat pula dikatakan jaringan ini tidak mengandung matriks. Sel-
sel tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan
otot mempunyai daya kerut yang sangat tinggi, panjangnya dapat menyusut
sampai sepertiga panjang normal. Jaringan otot terbagi atas serat lintang, otot
polos, dan otot jantung (Campbell, 2008).
B. Tinjauan Khusus
Tubuh hewan merupakan satu unit fungsional terbesar yang terdiri
dari unit-unit kecil yang tersusun ke dalam unit-unit besar dan lebih
kompleks. Pada organisasi mahkluk hidup, sel-sel akan tersusun menjadi
jaringan, jaringan menjadi organ, organ menjadi sistem organ, dan system
menjadi individu atau hewan. Fungsi utama tubuh tubuh adalah
mempertahankan kehidupan. Untuk mempertahankan kehidupan ini di
perlukan adanya beberapa proses homeostatis, metabolism dan integrasi.
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan-kumpulan sel-sel yang
sering mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama (Hala, 2006).
Meskipun sangat kompleks, tubuh manusia hanya terdiri dari 4 jenis
jaringan utama, yaitu epitel, penyambung, otot dan syaraf. Jaringan ini tidak
terdapat sebagai satuan-satuan tersendiri tetapi cukup saling berhubungan
satu sama lain dan dalam perbandingan yang berbeda-beda, membentuk
berbagai organ dan system tubuh. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel
polyhedral yang berkumpul erat dengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan
diantara sel-sel ini kuat melapisi rongga-rongganya. Jaringan epitel berfungsi
sebagai penutup dan pelapis permukaan, absobsi, sekresi, sensoris, dan
kontraktil (Campbell, 2008).
Menurut Sumardi (2004), jaringan dapat dikelompokkan dalam empat
kategori utama yaitu:
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan penutup tubuh permukaan dalam
dan luar, membatasi antarorgan, atau membatasi organ dengan rongga
dalam tubuh. berbentuk lembaran yang terdiri dari sel-sel yang terekat kuat
satu sama lain satu sama lain. Ada dua kriteria yang digunakan untuk
mengelompokkan jaringan epitel, yaitu jumlah lapisan sel dan bentuk sel
pada permukaan bebas. Epitel sederhana hanya memiliki satu lapis sel,
sedangkan epitel berstrata memiliki beberapa lapisan sel.
Adapun macam-macam jaringan epitel berdasarkan fungsinya adalah
sebagai berikut :
1.1. Epitel proteksi (pelindung)
1.2. Epitel kelenjar
1.3. Epitel absorbsi (penyerapan)
1.4. Epitel sensori (indera)
Adapun macam-macam jaringan epitel berdasarkan bentuk adalah
sebagai berikut :
1.5. Epitel pipih selapis, contoh: epitel poritoneum, alveolus, pembulu
limfe, pembuluh darah dan jantung.
1.6. Epitel pipih berlapis banyak, contoh: epitel epidermis, epitel rongga
mulut dan rongga hidung.
1.7. Epitel kubus selapis, contoh: lapisan pada banyak kelenjar dan
salurannya, epitel indung telur, dan epitel nefron ginjal.
1.8. Epitel kibus berlapis banyak: epitel kelenjar keringat dan epitel
kelenjar minyak.
1.9. Epitel silindris selapis, contohnya: epitel pada usus dan lambung.
1.10. Epitel silindris berlapis banyak, contohnya: epitel pada pangkal
tenggorokan, epitel pada uretra dan langit-langit.
1.11. Epitel silindris bersilia, contohnya: epitel pada saluran ekskresi, ada
saluran reproduksi.
1.12. Epitel transisional, contohnya: saluran kencing, kandung kemih,
ureter, dan ginjal.
2. Jaringan otot
Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot dan
mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsang dari
impuls saraf. Serat otot tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari
protein kontraktil auksin dan myosin. Otot merupakan jaringan terbesar
pada kebanyakan hewan. Otot kontraksi mengonsumsi energi yang banyak
pada saat kontraksi.
Pada hewan vertebrata terdapat tiga macam tipe jaringan sebagai
berikut :
2.1. Jaringan otot polos (halus) mempunyai penampakan yang polos,
ditemukan dinding organ pencernaan, arteri, dan organ internal yang
lain. Otot polos mempunyai pergerakan yang lebih lambat
dibandingkan dengan otot lurik, tetapi gerakannya dapat bertahan
lama. Otot ini dikontrol oleh saraf yang berbeda dengan otot otot
lurik.
2.2. Otot lurik (skeletal)
Otot lurik menempel pada tulang dengan tendon dan bertanggung
jawab pada pergerakan tubuh hewan.
2.3. Otot jantung (Kardiak)
Otot jantung bertanggung jawab terhadap kontraksi otot jantung.
Otot jantung mempunyai penampakan seperti otot lurik, tetapi
bercabang dan ujungnya menyatu lagi sehingga memungkinkan
pengantaran sinyal dari sel yang satu ke sel yang lain.
3. Jaringan ikat
Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan
penyambung. Letak sel-sel ikat tidak berhimpitan rapat tetapi terpencarpencar dan jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
Jaringan ikat atau penyambung berperan penting dalam menghubungkan
dan mendukung jaringan lainnya serta memberi dan mempertahankan
bentuk tubuh. Unsur pembentuk utama jaringan ini adalah matriks
eksentrasel.
Adapun jaringan ikat dengan sifat khususnya adalah sebagai berikut:
3.1. Jaringan tulang rawan (kartilago)
Jaringan ini merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserabut
tebal dan matriks yang elastis yang bersifat kuat dan lentur,
penyusunnya adalah kondrosit (sel tulang rawan) yang terletak di
dalam lakuna (rongga kecil). Lakuna terdapat di dalam matriks yang
mengandung serabut. Berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal
embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta
melicinkan permukaan tulang dan rawan. Ada tiga macam tulang
rawan :
3.1.1. Tulang rawan hialin ; mengandung serabut kalogen yang
halus, berwarna bening kebiruan, terdapat pada cakram
epifisis, ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di daerah
persendian.
3.1.2. Tulang rawan elastis ; mengandung serabut elastis dan serabut
kalogen.
Terdapat
pada
daun
telinga,
epiglotis
dan
bronkiolus.
3.1.3. Tulang rawan fibrosa ; mengandung serabut kalogen yang
padat dan kasar. Terdapat pada Seimfisis pubis (pertemuan
tulang kemaluan).
3.2. Jaringan Tulang Sejati (osteon)
Jaringan ini merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral.
Disusun oleh sel-sel tulang (osteosit) yang berasal dari sel induk
(osteoblas) dan terletak dalam lakuna. Osteosit yang satu dengan
yang lainnya berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit tersusun
dalam lapisan konsentris disebut Lamela.
3.3. Jaringan Darah dan Limfa
Jaringan ini merupakan jaringan ikat khusus, terdiri dari sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah
(trombosit), dan plasma darah. Plasma darah mengandung zat
organik dan anorganik, dan merupakan zat antar sel yang
mengandung sel-sel darah dan keping darah. Secara umum sel-sel
darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah
putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa. Limfa
adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali
ke aliran darah + dengan sel limfosit dan antibodi. Sel limfosit
merupakan salah satu dari sel darah putih dan berfungsi sebagai
penghasil antibodi.
3.4. Jaringan Otot
Otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan, serat
otot tersusun dari mikro filamen yang terdiri dari protein kontraktil
auksin dan myosin. Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut
serat otot dan mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika
mendapatkan rangsang dari impuls saraf.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf menerima rangsang dan mengirimkan signal dari bagian
yang satu ke bagian lain dalam tubuh hewan. Unit fungsional dari jaringan
saraf adalah neuron yang khusus menghantarkan sinyal disebut impuls
saraf. Neuron terdiri dari sebuah sel tubuh dan dua atau lebih ekstensi yang
disebut dendrit dan akson. Panjang neuron bisa mencapai 1 meter pada
manusia. Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju neuron.
Sementara akson menghantarkan impuls ke neuron lain menuju ke efektor,
yaitu suatu struktur seperti sel otot yang membawa keluar respon tubuh
(Nugroho, 2004: 22).
Download